Pengelolaan hutan kemasyarakatan di Kawasan Jantung Kalimantan Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan • Pengelolaan hutan kemasyarakatan dapat memainkan peran penting dalam upaya Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari penebangan dan degradasi hutan • Standar Internasional Plan Vivo mengesahkan penurunan emisi, membantu masyarakat dalam menghasilkan pendapatan dari penjualan kompensasi karbon dan sumber pembiayaan lainnya yang berbasis kinerja • Metode sederhana untuk memperkirakan dan memantau penurunan emisi gas rumah kaca, yang disetujui oleh Plan Vivo, dikembangkan melalui dua proyek percontohan di Kalimantan • Proyek-proyek percontohan tersebut berpotensi mencegah emisi lebih dari 350.000 ton karbon dioksida dalam lima tahun pertama operasinya • Metode yang dijelaskan dalam catatan singkat ini dapat diterapkan pada proyek- proyek pengelolaan hutan kemasyarakatan di seluruh kawasan Jantung Kalimantan
16
Embed
Pengelolaan hutan kemasyarakatan di Kawasan Jantung … · digunakan periode rujukan dari tahun 2005 hingga tahun 2016. Peta strata hutan untuk Peta strata hutan untuk kawasan proyek
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengelolaan hutan kemasyarakatan di Kawasan Jantung KalimantanCatatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
2
PenebangandandegradasihutandiIndonesiamerupakansumberutamaemisigasrumahkacakeatmosfer.Olehkarenaitu,upaya-upayauntukmencegahpenbangandandegradasihutan (yang dikenal dengan REDD+)melalui pengelolaan hutan kemasyarakatan yangefektifberpotensiuntukberkontribusipadaupayanasionaldanglobaluntukmengatasidampaknegatifperubahaniklim.
Proyek Pengelolaan Hutan dan Keanekaragaman Hayati Berkelanjutan di Kalimantan(SustainableForestandBiodiversityManagementinBorneo/SFBMB)didanaiolehAsianDevelopmentBankdandilaksanakanolehDirektoratPemanfaatanJasaLingkunganHutanKonservasi(PJLHK)-KementerianLingkunganHidupdanKehutananRepublikIndonesia.Proyek ini melaksanan kegiatan-kegiatan pengelolaan hutan kemasyarakatan dengantujuan mencegah penebangan dan degradasi hutan di dua lokasi percontohan, yaituHutanDesaNangaLauk(HDNL)diKalimantanBaratdanWilayahAdatMasyarakatPunanLongAdiu(WAMPA)diKalimantanUtara.
Catatansingkatinimenjelaskanpendekatan-pendekatanyangdikembangkan,danpotensipenurunanemisiyangdiharapkanakandihasilkandaripengelolaanhutankemasyarakatanyang efektif di lokasi-lokasi percontohan SFBMB. Proyek ini mengidentifikasi bahwapenjualan'sertifikatpenurunanemisi'cenderungmenawarkansumberpendanaanuntukkegiatanperlindunganhutandanmatapencahariandilokasi-lokasipercontohan,dimanapotensi tersebut sedang digali. Mengingat ukuran kawasan proyek yang relatif kecil,diperlukan pendekatan biaya yang efektif untuk mengkaji dan memantau penurunanemisi, dan mengarah pada pemilihan standar 'Plan Vivo'. Kedua lokasi percontohanproyekmencapaistatussebagaihutandesapertamadi IndonesiayangakandivalidasiolehPlanVivo-sebuahpencapaianyangsignifikan.Untukrincianlengkapdaninformasilebihlanjut,lihatDokumenRancanganProyekPlanVivo:
Standar Plan Vivo www.planvivo.orgStandar Plan Vivo adalah sebuah standar internasional untuk sertifikasi proyek-proyek berbasis masyarakat yang mencapai penurunan emisi, dan peningkatanekosistem danmata pencaharian setempat. Agar proyek dapat didaftarkan olehPlanVivo,proyektersebutharusmembuatDokumenRancanganProyek(DRP)yangmenggambarkan manfaat yang diharapkan dari proyek tersebut, dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untukmencapainya. DRP ini akan ditinjau olehparapakarteknisdantenagavalidasiindependen.
Proyek-proyek Plan Vivo menyusun laporan tahunan tentang pencapaian-pencapaian mereka yang diajukan kepada Plan Vivo Foundation. Jika sasaran-sasaran pemantauan yang dibutuhkan terpenuhi, sertifikat untuk setiap tonpenurunan emisi karbon dioksida yang tercapai akan dikeluarkan untuk proyektersebut. Sertifikat-sertifikat ini dapat dijual sebagai kompensasi karbon, ataudigunakansebagaisaranauntukmendemonstrasikankinerjakepadapemberidanaproyek.
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
3
| Skenario emisi baseline |
Skenario emisi baseline, yang juga dikenal sebagai Tingkat Emisi Rujukan (Reference Emission Level/REL)atauTingkatRujukanEmisiHutan(Forest Reference Emission Level/FREL),menggambarkanemisiyangdiharapkandaripenebangandandegradasihutanjikatidakadatindakanyangdiambiluntukmencegahemisi.HalinikadangdisebutskenarioBAU(Business As Usual).Dikedualokasipercontohan,kelanjutanpenggunaanlahansaatinidiidentifikasisebagaiskenariopenggunaanlahanbaseline yangpalingmungkinterjadi,dan hambatan diidentifikasi yang akan menghambat masyarakat dalam melindungikawasanproyeksecaraefektiftanpadukungandariluar.Analisishambatanuntukkedualokasiinidirangkumdibawahini.
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
4
| Metodologi emisi baseline |
Suatumetodologiuntukmengukuremisigasrumahkacayangdiperkirakantelahdihasilkandari penebangan dan degradasi hutan berdasarkan skenario baseline dikembangkan.Untukmembantumemastikanbahwaestimasipenurunandanpenghapusanemisidapatdipercayadankonservatif,metodologitersebutdiajukanuntukpeninjauanindependendanpersetujuanolehPlanVivoFoundation-organisasiyangmengelolaStandarPlanVivo.
Metodologitersebutmenggunakanpendekatanbaselineberlapisyangmengasumsikanbahwapolapenebangandandegradasihutanmasalaludiwilayahrujukanakanterjadidikawasanproyek jikatidakadatindakanyangdiambiluntukmencegahnya. Wilayahrujukanyangdiadopsiuntuksetiaplokasiproyekditentukanberdasarkanbataskabupatendimanakawasanproyekberada,yaituKabupatenKapuasHuluuntukNangaLaukdanKabupatenMalinauuntukPunanLongAdiu.Polapenebanganhutanmasalaluditingkatkabupaten dikaji untuk strata hutan yang ada di setiap kawasan proyek. Strata hutanditetapkanberdasarkanjenishutan,topografi,danstatushukumuntukmemperhitungkanefek dari faktor-faktor ini pada deforestasi dan degradasi hutan. Untuk kedua lokasi,digunakanperioderujukandaritahun2005hinggatahun2016.Petastratahutanuntukkawasan proyek pada tahun 2016, danwilayah rujukan pada tahun 2005 ditampilkandalamGambar1sampai4.
| Potensi Penurunan Emisi |
Penurunan emisi yang diharapkan akan dihasilkan dari kegiatan-kegiatan proyekdiperkirakandenganrumus:
ER = EBL- EPS- ELKDimana:ER=penurunanemisiyangdiharapkanEBL=emisiskenariobaselineEPS=emisiskenarioproyekELK =potensikebocoranemisi
Pendekatan-pendekatan untuk memperkirakan skenario baseline, skenario proyek,dan kebocoran emisi, serta membuat estimasi penurunan emisi untuk lokasi-lokasipercontohanini,dijelaskandalambagian-bagianberikut.
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
5
Gambar 1StratahutandiDesaNangaLauktahun2016
Jalanraya
Sungai
HutanDesaNangaLauk
Batasdesa
Bataskecamatan
HL/Hutanrawagambut
HL/Hutanrawagambutsekunder
Strata Hutan
Keterangan
HL/Hutansempadansungai
HL/Hutansempadansungaisekunder
HPT/Hutanrawagambut
HPT/Hutanrawagambutsekunder
HPT/Hutansempadansungai
HPT/Hutansempadansungaisekunder
Sumber data:1.Bataspemerintahan,RBI50K,BIG,20152.Sungai,DisbunhutKapuasHulu,20153.PenunjukanKawasanHutan,Keputusan MenteriKehutananNo.SK.733/Menhut- II/20144.Tutupanlahan,Daemeter,2016
Sistemproyeksi:GCSDatum:WGS1984
Disusun oleh:DaemeterConsulting,01/06/2017
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
6
Gambar 2 StratahutandiKabupatenKapuasHulutahun2005
Kota
Ibukotakabupaten
Bandara
Batasnegara
Batasprovinsi
Bataskabupaten
Sungai
Jalanraya
DesaNangaLauk
HutanDesaNangaLauk
HL/Hutanrawagambut
HL/Hutanrawagambutsekunder
HL/Hutansempadansungai
HL/Hutansempadansungaisekunder
HPT/Hutanrawagambut
HPT/Hutanrawagambutsekunder
HPT/Hutansempadansungai
HPT/Hutansempadansungaisekunder
Sumber data:1.Bataspemerintahan,BPS,20102.Jalanrayadansungai,BIG50K,20103.PenunjukanKawasan,KeputusanMenteri KehutananNo.SK.733/Menhut-II/20144.Tutupanlahan2016,Daemeter,2017
Sistemproyeksi:GCSDatum:WGS1984
Disusun oleh:DaemeterConsulting,01/08/2017
Keterangan
Strata Hutan
KabupatenKapuasHulu
ProvinsiKalimantan
Timur
ProvinsiKalimantanTengah
ProvinsiKalimantan
Barat
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
7
Gambar 3 StratahutandiWilayahAdatMasyarakatPunanAdiutahun2016
Sumber data:1.Bataspemerintahan,BPS,20122.Jalanraya,DishutMalinau,20143.Sungai,DishutMalinau,20144.Bataswilayah,DishutMalinau,20145.Tutupanlahan,Daemeter,2017
Sistemproyeksi:GCSDatum:WGS1984
Disusun oleh:DaemeterConsulting,27/07/2017
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
Sumber data:1.Bataspemerintahan,BPS,20122.Jalanraya,DishutMalinau,20143.Sungai,DishutMalinau,20144.Bataswilayah,DishutMalinau,20145.Tutupanlahan,Daemeter,2017
Sistemproyeksi:GCSDatum:WGS1984
Disusun oleh:DaemeterConsulting,27/07/2017
Keterangan
Strata Hutan
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
9
| Estimasi emisi baseline (EBL) |
Proporsi tahunanhutanyanghilangdan tedegradasi di daerah-daerah rujukan selamaperiode2005-2016dirangkumdibawahini.Persentase-persentaseinidiberlakukanpadakawasan proyek untuk membuat estimasi kawasan yang diperkirakan telah ditebangdanterdegradasiselamaperiodeproyeklimatahundaritahun2016sampaitahun2022,dibawahskenarioBAU.Cadangankarbonbiomassadiatasdandibawahtanahuntukberbagai jenis tutupan lahan diperoleh dari tinjauan kepustakaan yang komprehensif.Perubahancadangankarbondarideforestasidandegradasihutandiberbagaijenishutandigunakanuntukmembuatestimasiemisigasrumahkacauntukskenariobaseline.Emisibaselinehasilestimasiadalah6.397tCO2pertahununtukHDNLdan91.712tCO2pertahununtukWAMPA.
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan proyek secara efektif untuk melindungi hutan danmendukung mata pencaharian diharapkan akan mencegah deforestasi dan degradasihutan di lokasi-lokasi percontohan. Namun, diakui bahwa beberapa faktor eksternalmungkin berada di luar kontrol masyarakat. Oleh karena itu, emisi skenario proyekdiperkirakanberdasarkanharapanefektivitaskegiatan-kegiatanproyekdalammencegah
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
11
emisi baseline, setelah mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat memengaruhiproyek. Faktor-faktor yang dipertimbangkan ketika menentukan efektivitas yangdiharapkandilokasi-lokasipercontohandirangkumdibawahini.Berdasarkankajianini,skenarioemisiproyekuntukHDNLdiperkirakansebesar10%dariemisibaseline,atau640tCO2pertahun,danemisiskenarioproyekuntukWAMPAdiperkirakansebesar25%dariemisibaselineatau22.928tCO2pertahun.
Ketika proyekmemiliki tujuan untukmenurunkan emisi denganmencegah deforestasidan degradasi hutan dalam sebuah kawasan proyek yang telah ditentukan, kegiatan-kegiatan proyek berpotensi dapat mengakibatkan peningkatan emisi di luar kawasanproyeksebagaiakibatdariperpindahanemisi.Untukmemperkirakanpotensiemisiyangberpindah (atau kebocoran emisi), potensi perpindahan agen dan faktor pendorongdeforestasi dan degradasi hutan (yang akan diusahakan untuk dikontrol oleh proyek)dikaji.Agendanpendorongyangdipertimbangkandikedualokasidisebutkandibawahini.Tidakadaagenataupendorongyangdianggapberpotensimenyebabkankebocoranemisiyangsignifikan,karenalahanyangsesuaiuntukperpindahanemisitersebuttidaktersediaditingkatlokal,ataukarenaminimnyatingkatdampakdalamskenariobaseline.
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
Olehkarenaitu,untukkedualokasiproyek,digunakanasumsikonservatifbahwa5%daripenurunan emisi akan hilang akibat kebocoran untuk periode proyek dari tahun 2016sampaitahun2022.Dengandemikian,potensikebocoranemisiuntukHDNLdiperkirakansebesar288tCO2per tahun,dankebocoranemisiuntukWAMPAdiperkirakansebesar3.437tCO2pertahun.
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
13
| Pemantauan dan verifikasi |
Dokumen rancangan proyek untuk kedua lokasi percontohan telah disetujui oleh PlanVivo,memberikan potensi untukmenghasilkan sertifikat penurunan emisi yang dapatdiperdagangkanmelaluipasarkarbonsukarela,sehinggamemberikanpendapatanbagimasyarakat.Dalam rangkamemenuhi persyaratan PlanVivo untukmengeluarkan danmemverifikasi sertifikat penurunan emisi, diperlukan pemantauan terus-menerus danverifikasiberkalaterhadappenurunanemisiyangtercapai.Olehkarenaitu,proyekiniakanmenggunakantigajenispemantauanREDD+:i)pemantauanindikatorberbasiskegiatanuntukmenentukanapakahkegiatan-kegiatanperlindunganhutandanmatapencahariandilakukan seperti rencana; ii) pemantauan ancaman deforestasi dan degradasi hutanuntukmemberikan peringatan dini danmemungkinkan tindakan pencegahan sebelumterjadi; dan iii) pengkajian penginderaan jauh untuk menentukan perubahan tutupanlahandanmemverifikasipenurunanemisiyangdicapai.Ketigapendekatanpemantauaninidirangkumdibawahini.
| Pemantauan berdasarkan kegiatan |
Setiap tahun proyek-proyek ini akanmenyerahkan laporan tahunan kepada Plan Vivoyangmenggambarkanpencapaianberbagaiindikatorberbasiskegiatanyangdirancanguntuk menunjukkan apakah proyek dilakukan seperti yang digambarkan dalamdokumen rancangan proyek. Jika semua ambang batas indikator terpenuhi, Plan Vivoakanmengeluarkansertifikatpenurunanemisidalamjumlahyangtelahdisepakati.Jikabeberapaatausemuaambangbatastidakterpenuhiuntuksatuperiodepemantauanataulebihsecaraberturut-turut, sebagiandari sertifikatyang telahdisepakatiakanditahansampai tindakan perbaikan telah dilaksanakan dan semua ambang batas terpenuhi.Indikator dan ambang batas perlindungan hutan untuk lokasi-lokasi percontohan iniditunjukkandibawahini. Indikatorberbasiskegiatanuntukkegiatanmatapencahariankurangketatdandidasarkanpadakemajuanyangdicapaiselamaperiodepemantauan.
Indikator: Ambang batas
Wilayah Adat Masyarakat Punan Adiu (WAMPA)
Hutan Desa Nanga Lauk (HDNL)
Jaminan Hak Dalam12bulanterakhir,kemajuantelahdicapaiuntukmendapatkanjaminanatashak-hakpengelolaandanpemanfaatankawasanproyek.
Peraturan desa Peraturantentangpemanfaatansumberdayahutantersediadanmemadaiuntukmemastikanpengelolaanhutanlestari,mencegahpenebangandandegradasihutan,sertamelestarikankeanekaragamanhayati.
Tim-tim patroli dan pengawasan hutan akan melakukan patroli berkala di kawasanproyek. Bukti tentang ancaman yang dihadapi akan direkam dengan foto-foto lokasigeografismenggunakanaplikasialatpemantauandanpelaporanspasial(SMART)yangdibuatkhusus,danperangkatgenggam. Informasiyangdirekamolehtimpatroliakanmencakup:
Catatan Singkat 2: Penurunan emisi dari penebangan dan degradasi hutan
• Penebangan pohon yang tidak diizinkan - lokasi, perkiraan tanggal penebangan(jikadiketahui), spesies (jikaada), alasanpenebangan (misalnyakayu),pihakyangbertanggungjawab(jikadiketahui)
• Kawasanyangterkenadampakkebakaranhutan-lokasi,luaswilayahyangterdampak(diukur atau diperkirakan), penyebab kebakaran (alami atau manusia), alasankebakaran(jikadiketahui),tingkatkerusakan,pihakyangbertangungjawab(jikaadadandiketahui)
Informasi iniakandisimpandalampangkalandataproyekdanditinjausecaraberkalauntuk menentukan apakah diperlukan tindakan untuk mengatasi ancaman yangteridentifikasi.Hasilpemantauan jugaakandibagikankepadaKementerianLingkunganHidupdanKehutanan.
| Kajian Perubahan Tutupan Lahan. |
Untukmemverifikasipenurunanemisiyangdicapaiselamasetiapperiodeproyek limatahun, dan untukmerevisi estimasi penurunan emisi yang diharapkan dalam periodeproyekberikutnya,sebuahkajian tentangperubahan tutupan lahandikawasanproyekdanwilayahrujukanakandilakukandiakhirsetiapperiodeproyek,olehseorangteknisipenginderaanjauhdanGISterlatih.HasilanalisisiniakandiserahkankepadaPlanVivodandiverifikasiolehseorangauditorindependen.
| Kesimpulan |
Skemainimerupakanskemapengelolaanhutanberbasismasyarakatpertamadi IndonesiauntukdivalidasiolehPlanVivo.Proyek-proyekpercontohan ini diharapkan akan memperoleh sertifikat penurunanemisi yang dapat dijual untuk membantu masyarakat melakukanpengelolaanhutandankeanekaragamanhayatiberkelanjutanuntukjangka panjang. Proyek SFBMB telah mengembangkan metodologi-metodologi untuk mengkaji penurunan emisi di lokasi-lokasipercontohan,sertapendekatan-pendekatanpemantauanhematbiaya,dankeduanyamemberikanestimasiterpercayadankonservatifyangmemenuhi persyaratan standar Plan Vivo. Metodologi-metodologitersebut dirangkum dalam catatan singkat ini, serta tersedia dansesuaiuntukdigunakanolehproyek-proyek laindiwilayahtersebut.Metodologi-metodologi tersebut berpotensi mengatasi kebutuhanbagi pengelolaan hutan kemasyarakatan dan REDD+ di seluruhkawasanJantungKalimantan.