A. SIFAT AUDITINGAuditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti
tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat
kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.
Auditing harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan
independen.Untuk melkakukan audit, harus tersedia informasi dalam
bentuk yang dapat diverifikasi dan standar (kriteria) yang dapat
digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut yang dapat
dan memang memiliki banyak bentuk. Para auditor secara rutin
melaukan andit atas informasi yang dapat diukur, termasuk laporan
keuangan perusahaan dan SPT pajak penghasilanfederal
perorangan.auditor juga mengaudit informasi yang lebih subjektif,
seperti efektivitas sistem komputer dan efisiensi operasi
manufaktur.Kriteria untuk mengevaluasi informasi juga bervariasi,
tergantung pada informasi yang sedang di audit. Dalam audit atas
laporan keuangan histioris oleh Kantor Akuntan Publik (KAP),
kriteria yang berlaku biasanya adalah pronsip-prinsip akuntan yang
berlaku umum (GAAP). Ini berarti bahwa dalam audit atas laporan
keuangan boeing, kantor akuntan publik akan menentukan apakah
laporan keuangan Boeing sudah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Untuk audit pengendalian internal atas
pelaporan keuangan, kriterianya adalah kerangka kerja yang sudah
diakui untuk mengengembangkan pengendalian internal, seperti
Internal Control-Intregated Framework yang dikeluarkan oleh
Committee of Sponsoring Organizations dalam Komisi Tradeway.Untuk
audit atas SPT pajak oleh Internal Revenue Servis (IRS),
kriterianya tercantum dalam Internal Revenue Cod. Dalam audit IRS
atau SPT pajak perusahaan Boeing, agen IRS menggunakan Internal
Revenue Code sebagai kriteria ketepatan, bukan prinsip akuntan yang
berlaku umum (GAAP).Untuk informasi yang lebih subjektif,
kriterianya lebih sulit ditetapkan. Biasanya auditor dan entitas
yang diaudit telah sepakat mengenai kriteria yang akan digunakan
sebelum audit dimulai. Sebagai contoh dalam auditatas efektivitas
aspek-aspek khusus dalam operasi komputer, kriterianya mungkin
mencakup tingkat kesalahan input atau output yang masih bisa
ditolerir. Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan
auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bukti memiliki banyak
bentuk yang berbeda, termasuk: Kesaksian lisan pihak yang diaudit
(klien) Komunikasi tertulis dengan pihka luar Observasi oleh
auditor Data elektronik dan data lain tentang transaksiUntuk
memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh bukti dengan
kualitas dan jumlah yang mencukupi. Auditor harus menentukan jenis
dan jumlah bukti yang diperlukan serta mengevaluasi apakah
informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ini
adalah bagian yang kritis dalam setiap audit dan menjadi pokok
bahasan utama buku ini.Auditor harus memiliki kualifikasi untuk
memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk
mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikmpulkan guna
mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu. Auditor
juga harus memiliki sikap mental independen. Kompetensi orang-orang
yang melaksanakan audit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak
independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti.Para auditor
berusaha mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk
menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka.
Auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan keuangan
perusahaan sering kali disebut auditor independen. Walaupun auditor
ini menerima fee dari perusahaan, mereka biasanya cukup independen
dalam melakukan audit yang dapat diandalakan oleh para pemakai.
Bahkan auditor internal-yang bekerja pada perusahaan yang mereka
audit-biasanya langsung melapor ke manajemen puncak dan dewan
komisaris, sehingga para auditor ini tetap independen dari unit
operasi yang mereka audit. Tahap akhir dari proses audit adalah
menyiapkan laporan audit (audit report), yang menyampaikan
temuan-temuan auditor kepada pemakai. Laporan seperti ini memiliki
sifat yang berbeda-beda, tetapi semuanya harus memberi tahu para
pembaca tentang derajat kesesuaian antara informasi dan kriteria
yang telah ditetapkan. Laporan juga memiliki bentuk yang berbeda
dan dapat bervariasi mulai dari jenis yang sangat teknis yang
biasanya dikaittkan dengan audit laporan keuangan hingga laporan
lisan yang sederhana dalam audit operasional atas efektivitas suatu
departemen kecil.Bagian-bagian utama dalam deskripsi auditing ini
diilustrasikan pada gambar di bawah ini dengan menggunakan audit
atas laporan pajak perorangan yang dilakukan agen IRS sebagai
contoh. Untuk menentukan apakah SPT pajak dibuat sesuai persyaratan
interenal Revenue Code pemerintah federal, agen IRS memeriksa
catatan-catatan pendukung yang disediakan wajib pajak dan dari
sumber lain, seperti perusahaan tempat wajib wajak bekerja. Setelah
menyelesaikan audit, agen kantor itu mengeluarkan laporan kepada si
wajib pajak yang berisi perhitungan pajak tambahan, pemberitahuan
bahwa ada restitusi, atau menyatakan bahwa tidak ada perubahan
dalam status SPT pajak.B. PERBEDAAN ANTARA AUDITING DENGAN
AKUNTANSIAkuntansi adalah proses perncatatan pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang logis
yang bertujuan memberikan informasi, keuangan untuk mengambil
keputusan. Akuntan harus memiliki pemahaman yang mendalam atas
prinsip prinsip dan aturan yang menjadi dasar penyiapan informasi
akuntansi. Serta perlu mengembangkan system yang memastikan bahwa
peristiwa-peristiwa ekonomi dari entitas yang bersangkutan dicatat
secara tepat waktu dan wajar.Auditing yaitu menentukan apakah
informasi yang dicatat dengan benar mencerminkan peristiwa ekonomi
yang terjadi selama periode akuntansi. Auditor harus benar-benar
mengetahui prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. selain itu
auditor harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan
menginterprestasikan bukti audit. Keahlian inilah yang membedakan
auditordengan akuntan. Menentukan prosedur audit yang tepat,
memutuskan jumlah dan jenis unsur yang harus diuji, serta
mengevaluasi hasilnya adalah tugas yang hanya dilakukan oleh
auditor.
Akuntansi meliputi: Transaksi-->Jurnal-->Buku
Besar-->Laporan KeuanganAuditing memiliki siklus kebalikan dari
Akuntansi : Laporan Keuangan-->Buku Besar-->Transaksi.
Output dari Akuntansi dan Auditing. Akuntansi menghasilkan
output berupa Laporan Keuangan.Laporan Keuangan (Financial
Statement) meliputi: (PSAK no. 01)1. Laporan Posisi
Keuangan/Statement of Financial Position atau Neraca,2. Laporan
Laba Rugi Komprehensif/Statement of Comprehensive Income atau
Laporan Laba Rugi,3. Laporan Perubahan Ekuitas/Statement of Changes
In Equity,4. Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flow, dan5. Catatan
atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statement). Dan Auditing
menghasilkan output berupa Pendapata/Opini (Opinion).
Tabel: Perbedaan antara Auditing dengan
AkuntansiKeteranganAuditingAkuntansi
MetodeMemperoleh dan menilai atau mengevaluasi bukti yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen.Mengidentifikasi kejadian-kejadian dan kemudian mengukur,
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkasnya dalam catatan-catatan
akuntansi.
TujuanMenyatakan pendapat tentang kewajaran laporan
keuangan.Menyusun dan mendistribusikan laporan keuangan.
Pihak yang bertanggung jawabLaporan auditing (audit report)
tanggung jawab auditor.Laporan keuangan tanggung jawab
manajemen.
C. ASPEK EKONOMI DALAM PERMINTAAN AKAN AUDITINGUntuk
mengilustrasikan kebutuhan akan auditing, mari pertimbangkan
keputusan seorang pejabat bank dalam memberikan pinjaman kepada
suatu perusahaan. Keputusan ini akan didasarkan pada faktor-faktor
seperti hubungan keuangan sebelumnya dengan perusahaan itu serta
kondisi keuangan perusahaan itu seperti yang tercermin dalam
laporan keuangannya. Jika jadi memberikan pinjaman,bank itu akan
mengenakan suku bunga yang terutama ditentukan oleh tiga faktor:1.
Suku bunga bebas risiko. Suku bunga ini mendekati suku bunga yang
dapat diperoleh bank dengan berinvestasi dalam surat utang negara
selama jangka waktu yang sama denan pinjaman usaha tersebut.2.
Risiko bisnis bagi nasabah. Risiko ini mencerminkan kemungkinan
bahwa perusahaan tidak anggup melunasi pinjamannya karena
kondisi-kondisi ekonomi atau bisnis, seperti resesi, keputusan
manajemen yang buruk, atau persaingan tak terduga dalam industri
yang digelutinya.3. Risiko informasi. Risiko ini mencerminkan
kemunngkinan bahwa informasi yang melandasi keputusan risiko bisnis
ternyata tidak akurat. Penyebab yang mungkin bagi risiko informasi
ini adalah kemungkinan tidak akuratnya laporan keuangan.Auditing
tidak berpengaruh terhadap suku bunga bebas risiko atau risiko
bisnis, tetapi dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap
risiko informasi. Jika pejabat bank itu merasa puas bahwa risiko
informasi ini minimal karena laporan keuangan si peminjam sudah
daiaudit, risiko bagi bank akan jauh berkurang dan suku bunga
keseluruhan bagi peminjam dapat diturunkan. Pengurangan risiko
informasi dapat berdampak signifikan terhadap kemampuan si peminjam
untuk memperoleh modal dengan biaya yang wajar. Sebagai contoh,
anggaplah sebuah perusahaan besar mempunyai sekitar $10 miliar
utang berbunga. Jika suku bunga atas utang tersenut turun satu
persen saja, bunga tahunan yang dapat dihemat adalah $ 100
juta.Denga semakin kompleksnya masyarakat, semakin besar pula
kemungkinan para pengmambil keputusan menerima informasi yang tidak
andal. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:1. Jauhnya
informasiDalam perekonomian global, hampir mustahil bagi seorang
pengambil keputusan untuk mengetahui secara langsung organisasi
yang menjadi rekan usahanya. Informasi yang disediakan oleh
pihak-pihak lain harus menjadi andalan. Apabila informasi diperoleh
dari pihak lain, kemungkinan bahwa informasi itu disalah sajikan
secara sengaja maupun tidak sengaja jauh lebih besar.2. Bias dan
motif si Penyedia. Jika informasi disediakan oleh seseorang yang
tujuannya tidak sejaalan dengan tujuan si pengambil keputusan,
informasi itu mungkin dibiaskan untuk menguntungkan si penyedia.
Alasannya mungkin saja murni rasa optimisme tentang
peristiwa-peristiwa di masa depan atau penenkanan sengaja yang
dirancang untuk mempengaruhi pemakai informasi.3. Data yang Sangat
Banyak4. Semakin besar organisasi, semakin besar volume transaksi
pertukaran yang dilakukan. Hal ini memperbesar kemungkinan
dimasukkannya informasi yang dicatat secara tidak tepat kedalam
catatan, mungkin terkubur dalam sejumlah besar informasi lainnya.
Sebagai contoh, jika sebuah badan pemerintah yang besar kelebihan
membayar tagihan seorang penjual sebesar $ 2000, kecil
kemungkinannya hal ini akan terungkap kecuali badan itu sudah
menjalankan prosedur yang cukup rumit untuk menemukan salah saji
jenis ini. Jika salah saji berjumlah kecil ini terus tidak
terungkap, nilai totalnya bisa signifikan.5. Transaksi Pertukaran
yang KompleksTransaksi pertukaran antarorganisasi sudah menjadi
semakin kompleks dan karenanya lebih sulit dicatat dengan tepat.
Sebagai contoh, perlakuan akuntansi yang benar atas akuisisi satu
entitas oleh entitas lain telah menimbulkan masalah akuntansi yang
relatif sukar.
Setelah membandingkan biaysa dan manfaat, para manajer bisnis
dan pemakai laporan keuangan mungkin menyimpulkan bahwa cara
terbaik untuk menangani risiko informasi adalah dengan menetapkan
risiko itu tetap tinggi namun wajar. Suatu perusahaan kecil mungkin
menganggap lebih murah jika membayar biaya bunga yang lebih tinggi
ketimbang menambah biaya untuk mengurangi risiko informasi.Bagi
perusahaan yang lebih besar , biasanya lebih praktis menanggung
biaya untuk mengurangi risiko informasi. Ada tiga cara utama untuk
melakukan hal itu:a. Pemakai memverifikasiinformasi. Pemakai bisa
saja mendatangi lokasi perusahaan untuk memeriksa catatan-catatan
dan memperoleh informasi tentang keandalan atau reliabilitas
laporan. Biasanya cara ini tidak praktis dari segi biaya. Selain
itu, secara ekonomis juga tidak efisien bagi semua pemakai untuk
memverifikasisendiri informasi itu. Meskipun demikian, sebagian
pemakai memang melakukan verifikasi sendiri. Sebagai contoh, IFRS
melakukan verifikasi yang cukup menyeluruh terhadap perusahaan dan
perorangan untuk menetapkan apakah SPT pajak yang diserahkan
mencerminkan pajak aktual yang terutang kepada pemerintah
federal.Pemakai berbagi risiko informasi engan manajemen . Cukup
banyak preseden hukum yang menunnjukan bahwa manajemen bertanggung
jawab untuk menyediakan informasi yang andal kepad pemakai.Jiak
pemakai mengandalkan laporan keuangan yang tidak akurat dan sebagai
akibatnya menanggung kerugian keuangan, mereka memiliki dasar untuk
mengajukan tuntutan hukum terhadap manajemen. Kesulitan yang
dihadapi dalam berbagai risiko informasi dengan manajemen adalah
bahwa pemakai mungkin tidak akan menerima penggantian.
D. JASA PENJAMINANJasa assurance adalah jasa profesional
independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil
keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena si penyedia
jasa insurance itu independen dan dianggap tidak bias berkenaan
dengan informasi yang diperiksa. Individu yang bertanggungjawab
membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk membantu
meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan
sebagai dasar keputusannya.
Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh
berbagai profesional lainnya. Sebagai contoh, Customer Union,
sebuah organisasi nirlaba, menguji beraneka ragam produk yang
digunakan konsumen dan melaporkan hasil evaluasinya atas produk
yang diuji dalam consumers reports. Organisasi ini menyediakan
informasi tersebut untuk membantu konsumen mebuat keputusan yang
cerdas menyangkut produk yang mereka beli. Sebagian besar konsumen
menganggap informasi dalam Customer Reports lebih andal ketimbang
informasi yang disediakan oleh pembuat produk karena Consumer Union
independen terhadap produk tersebut. Demikian pula program
Reliabilitas online Better Bussiness Bureau (BBB), BBBOnLine
Reliability, memperbolehka para pembeli melalui internet untuk
mengecek informasi BBB tentang suatu perusahaan dan memastikan
bahwa perusahaan itu akan mempertahankan layannannya. Jasa-jasa
assurance lain yang disediakan oleh perusahaan selain kantor
akuntan publik (KAP) meliputi peringkat televisi Nielsen dan
peringkat redio Arbitron.
Kebutuhan akan jasa assurance ini bukan Para akuntan publik
sudah bertahun-tahun memberikan jasa assurance, terutama assurance
tentang informasi laporan keuangan historis. Kantor Akuntan Publik
(KAP) juga sudah melakukan jasa assurance yang berkaitan dengan
lotere dan konteks untuk memberikan kepastian bahwa para pemenang
ditentukan dengan cara yang tidak bias dan sesuai dengan
aturan-aturan kontes. Para akuntan publi telah memperluas jenis
jasa assurance yang mereka lakukan hingga mencakup jenis-jenis
informasi yang berpandangan ke depan, juga jenis informasi lain
seperti prakiraan keuanga perusahaan seperti prakiraan keuangan
perusahaan dan pengendalian situs web. Sebagai contoh perusahaan
dan konsumen yang menggunakan jaringan komunikasi seperti internet,
untuk melakukan bisnis dan membuat keputusan memerlukan kepastian
yang independen mengenai reliabilitas dan keamanan informasi
elektronik tersebut. Permintaan akan jasa assurance diperkirakan
terus meningkat karena permintaan akan informasi jua meningkat dan
karena semakin banyak informasi real-time yang tersedia melalui
internet.
Salah satu jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik
adalah atestasi. Jasa atestasi adalah jenis jasa assurance dimana
KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang
disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi 5 kategori:1.
Audit atas laporan keuangan historis2. Atestasi mengenai
pengendalian internal atas pelaporan keuangan3. Review laporan
keuangan hstoris4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi5.
Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai
permasalahanAudit atas laporan keuangan historis dalam suatu audit
atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan
itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Audit atas laporan keuangan
keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi dimana auditor
mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang
apakah laporan keuanan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai
dengan GAAP. Audit ini merupakan jasa assurance yang paling umum
diberikan oleh KAP. Atestasi mengenai pengendalian internal atas
pelaporan keuangan untuk atestasi mengenai pengendalian internal
atas pelaporan keuangan, manajemen menegaskanbahwa pengendalian
internal telah dikembankan dan diimplementasikan mengikuti kriteria
yang sudah mapan. Section 404 dalam UU Sarbanes-Oxley mewajibkan
perusahaan-perusahaan terbuka melaporkan penilaian manajemen atas
efektivitas pengendalian internal. UU ini juga mengharuskan auditor
memberikan atestasi mengenai evektivitas pengendalian internal atas
pelaporan keuangan. Evaluasi ini yang dipadukan dengan audit atas
laporan keuangan., mempertebal keyakinan pemakai tentang pelaporan
keuangan dimasa depan, karena pengendalian internal yang efektif
yang mempengaruhi kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
mendatang. Review atas laporan keuangan historis. Untuk review atas
laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan
tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum sama seperti audit.
Akuntan publik hanya akan memberikan tingkat kepastian yang moderat
atau sedang untuk review atas laporan keuangan jika dibandingkan
dengan yang tinggi untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti yang
diperlukan, Suatu review seringkali sudah dianggap memadai untuk
memenuhi kebutuhan pemakai laporan keuangan. Jasa ini dapat
diberikan oleh KAP dengan fee yang jauh lebih rendah ketimbang
audit karena lebih sedikit bukti yang diperlukan. Banyak perusahaan
nonpublik menggunakan fungsi atestasi ini untuk memberikan
kepastian yang moderat atas laporan keuangannya tanpa harus
menanggung biaya audit.
Jasa Assurance mengenai teknologi informasi, untuk atestasi
mengenai teknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai
asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi elektronik.
Pertumbuhan internet dan e-commerce telah menciptakan permintaan
akan jenis-jenis assurance ini. Banyak fungsi bisnis seperti
pemesanan dan pembayaran, sekarang dilakukan melalui internet atau
secara langsung antarkomputer dengan menggunakan elektronik data
intercharge (EDI). Karena transaksi dan informasi yang dipakai
bersama secara online dan real-time, para pelaku bisnis meminta
kepastian yang lebih tinggi lagi mengenai informasi, transaksi, dan
sistem pengamanan yang melindunginya. WebTrust dan SysTrust adalah
jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk memenuhi kenbutuhan akan
assurance ini. WebTrustKantor Akuntan Publik yang diberi lisensi
oleh AICIPA untuk melakukan jasa atestasi ini memberi kepastian
kepada pemakai web site melalui lambang WebTrust elektronik akuntan
tersebut yang terpampang pada website yang bersangkutan.
SysTrustSysTrust untuk menguji dan mengevaluasi reliabilitas sistem
dalam bidang-bidang sepertipengamanan dan integritas data. Jika
jasa assurance webtrust dirancang untuk memberikan kepastian pada
emakai pihak ketiga website, jasa systrust dapat dilakukan oleh
akuntan publik untuk memberikan kepastian pada manajemen, dewan
komisaris, atau pihak ketiga, tentang reliabilitas sistem informasi
yang diguakan untuk menghasilkan informasi real-time.
Prinsip-prinsip Jasa WebTrust dan SysTrust
Prinsip-prinsip TrustUraian kepastian/Assurance
Privasi OnlineMemberikan jaminan bahwa sistem melindungi privasi
informasi pribadi yang diberikan oleh perorangan, contohnya nomor
jaminan sosial
KeamananMemberikan jaminan bahwa akses ke sistem dan data
dibatasi hanya untuk orang yang berwenang
Integritas PemrosesanMemberikan jaminan bahwa transaksi diproses
secara lengkap dan akurat
KetersediaanMemberi jaminan bahwa sistem dan data akan tersedia
bagi pemakai saat mereka membutuhkannya
KerahasiaanMemberikan jaminan bahwa informasi yang dianggap
rahasia akan dilindungi
Otoritas Sertifikasi (hanya webtrust)Memberikan jaminan atas
kecukupan dan efektivitas pengendalian yang digunakan oleh otoritas
sertifikasi dengan tanggung jawab memeriksa transaksi
elektronik
Jasa Atestasi Lain. Akuntan publik memberikan banyak jasa
atestasi lainnya, yang kebanyakan merupakan perluasan alami dari
audit atas laporan keuangan historis., karena pemakai menginginkan
kepastian yang independen menyangkut jenis-jenis informasi lainnya.
Dalam setiap kasus organisasi yang diaudit harus menyediakan suatu
asearsi sebelum akuntan dapat memberikan atestasi. Sebagai contoh
apabila bank meminjamkan uang kepada perusahaan, perjanjian
pinjaman itu mungkin mengharuskan perusahaan menugaskan seorang
akuntan untuk memberikan kepastian tentang ketaatan perusahaaan
pada ketentuan keuangan menyangkut pinjaman itu. Perusahaan yang
meminta pinjaman harus menegaskan ketentuan pinjaman yang akan
diatestasi sebelum akuntan dapat mengumpulkan bukti yang diperlukan
untuk menerbitkan laporan atestasi.Sebagian besar jasa assurance
lain yanh diberikan akuntan publik tidak memenuhi definisi jasa
atestasi, tetapi akuntan tetap harus independen dan harus
memberikan kepastian yang memberikan kepastian tentang informasi
yag digunakan oleh pengambil keputusan. Jasa-jasa assurance ini
berbeda dengan jasa atestasi karena akuntan publik tidak diharuskan
mengeluarkan aturan tertulis, dan kepastian itu tidak harus
mengenai reliabilitas asersi pihak lain tentang ketaatan pada
kriteria tertentu. Penugasan jasa assurance lain ini berfokus pada
peningkatan mutu informasi bagi pengambilan keputusan, sama seperti
jasa atestasi. Seperti contoh seorang akuntan publik dapat
meberikan kepastian mengenai penggunaan data pribadi yang
disediakan pelanggan oleh suatu perusahaan.Kantor Akuntan Publik
menghadapi ajang persaingan yang lebih luas di pasar jasa
assurance-assurance lain ini. Audit dan beberapa jenis jasa
atestasi memang oleh peraturan dibatasi hanya untuk akuntan yang
berlisensi, tetapi pasar untuk bentuk assurance lainnya terbuka
untuk pesain non-akuntan. Sebagai contoh para akuntan harus
bersaing dengan perusahaan-perusahaan periset pasar untuk membantu
klien dalam menyusun survei pelanggan dan dalam mengevaluasi
reliabilitas serta relevansi informasi survei. Akan tetapi, AKP
memiliki keunggulan kompetitif berkat reputasinya dalam hal
kompetensi dan independensi.
KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada diluar
lingkup jasa assurance. Tiga contoh spesifik adalah: 1) Jasa
akuntansi dan pembukuan 2) Jasa Pajak 3) Jasa konsultasi manajemen.
Contoh-contoh jasa Assurance lainnya:
Jasa Assurance lainnyaAktivitas Jasa
Pengendalian atas dan risiko yang berhubungan dengan investasi,
mencakup kebijakan yang terkait dengan derivatif.Menilai proses
dalam praktek investasi perusahaan untuk mengidentifikasikan dan
menentukan efektivitas proses tersebut.
Mysteri shopingMelakukan pembelian secara anonim untuk menilai
upaya tenaga pejualan yang berhadapan dengan pelanggan dan prosedur
yang mereka ikuti.
Penilaian resiko pengumpulan, pendistribusian, dan penyimpanan
informasi digitalMenilai resiko keamanan dan pengendalian yang
berkaitan dengan data elektronik, mencakup memadainya penyimpanan
pendukung dan diluar lokasi
Penilaian resiko kecurigaan dan tindakan ilegalMembuat profil
resiko kecurangan dan menilai kecukupan sistem dan kebijakan
perusahaan dalam mencegah serta mendeteksi kecurangan dan tindakan
ilegal
Kepatuhan pada kebijakan dan prosedur pedaganganMenelaah
transaksi antara rekanan dagang untuk meyakinkan bahwa transaksi
tersebut sesuai dengan perjanjian; mengidentifikasi resiko dalam
perjanjian
Kepatuhan pada perjanjian dan royalti hiburanMenilai apakah
royalti yang dibayarkan kepada seniman, pengarang dan lainnya
sesuai dengan perjanjian royalti
Sertifikasi ISO 9000Membuat sertifikasi yang menyatakan bahwa
perusahaan telah memenuhi standar pengendalian mutu ISO 9000, yang
membantu meyakinkan produk perusahaan bermutu tinggi
Audit lingkunganMenilai apakah kebijakan dan praktik
perusahaanmemastikan ahwa perusahaan tersebut memenuhi standar dan
hukum lingkungan.
Sebagian besar jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pajak, serta
jasa konsultasi manajemen berada diluar lingkup jasa assurance,
meskipun ada beberapa area umum yang tumpang tindih antara jasa
konsultasi dan assurance. Tujuan utama jasa assurance adalah
meningkatkan mutu informasi, sedangkan tujuan utama penugasan
konsultasi manajemen adalah memberikan rekomendasi kepada
manajemen. Meskipun mutu informasi seringkali menjadi kriteria yang
penting dalam konsultasi manajemen, tujuan ini biasanya bukan
merupakan tujuan utama. Sebagai contoh, seorang akuntan publik
mungkin ditugaskan untuk merancang dan memasang sistem teknologi
terbaru bagi klien sebagai suatu penugasan konsultasi. Tujuan dari
penugasan tersebut adalah memasang sistem yang baru, sedangkan
sasaran peningkatan mutu informasi menjadi produk sampingan dari
penugasan itu.
E. JENIS-JENIS AUDIT
Menurut akuntan publik, audit dibagi menjadi tiga jenis utama
yaitu sebagai berikut:1. Audit operasionalAudit operasional
mengevaluasi efisiensi. Dalam audit operasional, review atau
penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada akuntansi, tetapi
dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi, operasi komputer,
metode produksi, pemasaran, dan semua bidang lain di mana auditor
menguasainya. Atau dengan kata lain suatu pemeriksaan terhadap
kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan
kebijakan operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan
maksud untuk mengetahui apakah kegiatan operasi telah dilakukan
secara efektif, efisien dan ekonomis.
2. Audit ketaatan (Compliance Audit)Audit ketaatan dilaksanakan
untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur,
aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang
lebih tinggi. Atau dengan kata lain suatu pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang
ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern
perusahaan. Berikut ini adalah contoh-contoh audit ketaatan suatu
perusahaan tertutup:a. Menentukan apakah personel akuntansi
mengikuti prosedur yang digariskan oleh kontroler perusahaan.b.
Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketetntuan upah
minimum.c. Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir dan
pemberi pinjaman lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan menaati
persyaratan-persyaratan hukum.Hasil dari audit ketaatan biasanya
dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada pemakai luar, karena
manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat
ketaatan terhadap prosedur dan peraturanyang digariskan. Maka dari
itu, sebagian besar pekerjaan jenis ini sering kali dilakukan oleh
auditor yang bekerja pada unit organisasi itu.
3. Audit laporan keuangan (financial statement audit)Audit
laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan
(informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan
kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang berlaku adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Karena perusahaan
semakin kompleks, tidak lagi cukup bagi auditor untuk hanya
berfokus pada transaksi-transaksi akuntansi. Suatu pendekatan
terpadu pada auditing memperhitungkan baik risiko salah saji maupun
pengendalian operasi yang dimaksudkan untuk mencegah salah saji.
Pemahaman ini mencakup pengetahuan tentang industri klien berikut
lingkungan peraturan dan operasinya, termasuk hubungan eksternal,
seperti dengan pemasok, pelanggan, dan kreditor.auditor juga
mempertimbangkan strategi dan proses bisnis klien serta
faktor-faktor keberhasilan yang sangat penting yang berhubungan
dengan strategi itu.Contoh-Contoh Tiga Jenis Audit
Jenis AuditContoh Informasi Kriteria yang ditetapkanBukti-bukti
yang tersedia
Audit operasionalMengevaluasi apakah pemrosesan gaji yang
terkomputerisasi untuk anak perusahaan H telah beroperasi secara
efisien dan efektifJumlah catatan gaji yang diproses dalam satu
bulan, biaya departemen, dan jumlah kesalahan yang terjadiStandar
perusahaan untuk efisiensi dan efektivitas departemen
penggajianLaporan kesalahan, catatan gaji, dan biaya pemrosesan
Audit KetaatanMenentukan apakah persyaratan bank untuk
perpanjangan pinjaman telah dipenuhiCatatan perusahaanKetentuan
perjanjian peminjamanLaporan keuangan dan perhitungan oleh
auditor
Audit laporan keuanganAudit tahunan atas laporan keuangan
BoeingLaporan keuangan BoeingPrinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umumDokumen, catatan, dan sumber bukti dari luar.
F. TIPE AUDITORAda beberapa praktik auditor yang ada, berikut
ini merupakan tipe auditor yang paling umum diterapkan yaitu:1.
Kantor akuntan publikKantor akuntan publik merupakan salah satu
auditor yang bertanggungjawab untuk mengaudit laporan keuangan
historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka,
perusahaan lain yang cukup besar serta organisasi nonkomersial yang
lebih kecil. Auditor dan kantor akuntan publik memiliki pengertian
yang sama, walaupun auditor sendiri terdiri dari beberapa jenis.
Auditor harus memiliki lisensi sebagai akuntan publik. Kantor
akuntan publik (KAP) sering disebut dengan auditor eksternal.2.
Auditor badan akuntanbilitas pemerintahAuditor badan akuntanbilitas
pemerintah adalah auditor yang bertugas dan bertanggungjawab untuk
mengaudit laporan keuangan pemerintah. Di Indonesia, badan auditor
pemerintah dibagi menjadi beberapa macam yaitu: Badan pemeriksa
Keuangan (BPK) merupakan auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) merupakan auditor internal pemerintah untuk
manajemen audit Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan merupakan
auditor internal departemen keuangan Badan Pengawas daerah tingkat
I dan II merupakan auditor internal daerah I dan II Auditor pajak
merupakan complience audit terhadap peraturan per undanga-undangan
perpajakan.Sedangkan di Amerika Serikat, auditor badan pemerintah
sering disebut dengan GAO (Goverment Accountability Office). GAO
merupakan badan yang bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi
audit bagi kongres, dan badan ini memikul tanggungjawab yang sama
seperti KAP. 3. Agen-agen penerimaan negaraAuditor ini
bertanggungjawab untuk mengaudit SPT pajak wajib pajak untuk
menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang
berlaku. Audit ini murni bersifat audit ketaatan.Mungkin
kelihatannya audit atas SPT pajak untuk menilai ketaatan pada
peraturan pajak merupakan permasalahan yang sederhana dan tidak
berbelit-belit, tetapi kenyataanya jauh dari itu. Peraturan pajak
sangat rumit, dan ada ratusan jilid interprestasi. SPT pajak yang
diaudit bervariasi dari yang sederhana diserahkan oleh
individu-individu yang bekerja pada satu perusahaan saja dan
memperhitungkan pengurangan pajak standar, hingga SPT pajak yang
sangat kompleks yang diserahkan oleh korporasi multinasional.
Masalah perpajakan mungkin melibatkan pajak penghasilan pribadi,
pajak hadiah, pajak umi dan bangunan, pajak korporasi, perwalian,
dan sebagainya. Seorang auditor yang terlibat dalam salah satu
bidang ini harus memiliki pengetahuan tentang pajak dan keahlian
auditing yang cukup luas untuk melakukan audit yang efektif.
4. Auditor internalAuditor internal merupakan auditor yang
diperjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen,
sama seperti badan akuntanbilitas pemerintah. Tanggung jawab
auditor internal sangat beragam, tergantung pada perusahaan pemberi
kerja. Ada staf audit internal yang hanya terdiri atas satu atau
dua karyawan yang melakukan audit ketaatan secara rutin. Ada yang
mungkin terdiri lebih dari 100 karyawan yang memikul tanggungjawab
yang berlainan, termasuk di banyak bidang luar akuntansi. Banyak
juga auditor internal yang terlibat dalam audit operasional atau
memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem komputer.Untuk
mempertahankan independensi dari fungsi-fungsi bisnis lainnya,
kelompok audit internal biasanya melapor langsung kepada direktur
utama, salah satu pejabat tinggi eksekutif lainnya atau komite
audit dalam dewan komisaris. Akan tetapi auditor internal tidak
dapat sepenuhnya independen dari entitas itu selama masih ada
hubungan antara perusahaan pemberi kerja dengan karyawan.Para
pemakai dari luar entitas mungkin tidak ingin mengandalkan
informasi yang hanya diverifikasi oleh auditor internal karena
tidak adanya independensi. Ketiadaan independensi ini merupakan
perbedaan utama antara auditor internal dan KAP.Di banyak negara
bagian, pengalaman melakukan audit internal dapat digunakan untuk
memenuhi persyaratan pengalaman agar menjadi akuntan publik. Banyak
auditor internal yang berusaha mendapatkan sertifikasi sebagai
certified internal auditor (CIA=auditor internal bersertifikat),
dan beberapa diantara auditor internal mengejar gelar CPA
(certified public accountant) sekaligus CIA.
G. CPAPersyaratan untuk menjadi CPA1. Persyaratan
pendidikan.Biasanya seorang sarjana (S1) jurusan akuntansi dengan
jumlah kredit akuntansi minimum. Sebagian Negara besar sekarang
mensyaratkan 150 jam kredit semester (225 kredit kuartalan) untuk
mengikuti ujian CPA, Beberapa negara bagian mensyaratkan 150 jam
sebelum mengikuti ujian CPA, sementara Negara bagian lain
mengharuskan kredit yang lebih sedikit sebelum mengikuti ujian CPA
tetapi mensyaratkan 150 kredit semester sebelum menerima sertifikat
CPA.2. Persyaratan ujian CPA yang seragamUjian berdasarkan computer
telah diberikan pada berbagai pusat pengujian. Bagian yang diujikan
adalah sebagai berikut: Auditing dan Atestasi 4,5 jam. Akuntansi
dan Pelaporan keuangan 4 jam. Peraturan 3 jam Lingkungan dan konsep
bisnis 2,5 jamSeluruh bagian kecuali lingkungan dan konsep bisnis
memuat dua simulasi yang mewakili 20% dari isi bagian tersebut.
simulasi adalah studi kasus yang menguji keterampilan akuntansi dan
auditing si calon dengan menggunakan situasi dunia nyata yang
berkaitan dengan tugas itu. Beberapa Negara bagian juga
mensyaratkan ujian etika yang tersendiri.3. Persyaratan
pengalamanPersyaratan pengalaman bervariasi mulai dari yang tanpa
pengalaman sampai yang berpengalaman 2 tahun dalam auditing.
Beberapa Negara bagian mengharuskan memiliki pengalaman kerja di
lembaga pemerintah atau auditing internal.Certified Public
Accountant of IndonesiaCertified Public Accountant of Indonesia,
disingkat CPA of Indonesia atau CPA, merupakan sebutan
(designation) sertifikasi tertinggi profesi akuntan publik di
Indonesia. Sertifikasi CPA of Indonesia merupakan sertifikasi
berbasis kompetensi individu; dengan demikian basis penyelenggaraan
sertifikasi adalah, dan akan selalu, berbasis pada kompetensi yang
dibutuhkan individu untuk berpraktek, atau menginginkan keahlian
yang dibutuhkan untuk berprofesi,sebagaiakuntan publik. Kompetensi
mencakup pengetahuan teoritis bidang yang diperlukan untuk
berpraktek sebagai akuntan publik; termasuk berbagai ilmu
akuntansi, auditing, pengendalian internal, sistim informasi,
perpajakan, ekonomi makro dan mikro, manajemen keuangan dan hukum
bisnis secara umum, yang memungkinkan mereka melakukan akumulasi
dan evaluasi informasi dalam menjalankan profesi sebagai akuntan
publik; standar profesi, etika profesi, serta keahlian dan
pengalaman dalam mempraktikan pengetahuan bidang yang diperlukan.
Sertifikasi akuntan publik diselenggarakan sesuai denganpayung
hukum undang-undang nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan
peraturan pelaksanaan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor
443/KMK.01/2011 tentang penetapan Institut Akuntan Publik Indonesia
sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik, sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang nomor 5 tahun 2011, serta Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 17/PMK.01/2008.Sertifikasi akuntan publik merupakan salah
satu persyaratan yang diperlukan untuk penerbitan ijin praktek
individu oleh Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Kementerian
Keuangan Republik Indonesia.Basis Penyelenggaraan
SertifikasiSertifikasi CPA of Indonesia merupakan satu-satunya
sertifikasi akuntan publik di Indonesia yang diselenggarakan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai
satu-satunyaAsosiasi Profesi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud
dalamundang-undang nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan
peraturan pelaksanaan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor
443/KMK.01/2011 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.01/2008.Ujian sertifikasiProses pendaftaran secara online
disajikan oleh Dewan Sertifikasi Institut Akuntan Publik Indonesia
sehubungan dengan proses ujian sertifikasi akuntan publik berbasis
komputer, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
penerbitan sertifikatCPA of Indonesia. Proses pendaftaran secara
online disajikan untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi
calon peserta ujian untuk mendaftar ujian tanpa batasan ruang dan
waktu.Ujian sertifikasi dapat dilakukan peserta di seluruhtesting
centeryang menyelenggarakan CPA of Indonesia Exam, baik yang
dimiliki IAPI di Lantai 12, Perkantoran Office 8, Jl. Senopati
Raya, Jakarta Selatan, maupuntesting centeryang dimiliki/ bekerja
sama dengan Prometric, di seluruh dunia.Ujian dapat dilakukan
disetiap periodetesting window.PENTINGDengan berlakunya ujian
sertifikasi berbasis komputer(computerized based testing)CPA of
Indonesia, maka ujian sertifikasi secara manual(pencil and
paper)ditiadakan.Seluruh calon peserta, baik yang pernah menempuh
ujian secara manual dan belum lulus maupun peserta baru diwajibkan
untuk melakukan pendaftaran secara on-line. Dengan berlakukanya
pendaftaran secara on-line maka pendaftaran secara manual
ditiadakan.Ketentuan Umum PendaftaranAnda dapat menggunakan Web
Browser berikut:Internet Explorer 5.0 atau higherMozilla atau
compatibleSafari 6.0
Untuk melakukan pendaftaran, anda harus:Memiliki alamat
e-mail;Memiliki Akun Peserta CPA of Indonesia Exam, yang dapat
diperoleh melalui pendaftaran secara online; danMemenuhi semua
persyaratan terkait dengan pendaftaran CPA of Indonesia Exam.
Sebelum melakukan pendaftaran, anda disarankan untuk membaca
dengan seksama seluruh ketentuan pendaftaran. Pendaftar yang tidak
memenuhi seluruh ketentuan dan persyaratan tidak diperkenankan
untuk duduk sebagai Peserta CPA of Indonesia Exam.
Akun dan status anda sebagai Peserta CPA of Indonesia Exam akan
aktif danberlaku selama 24 bulan.Anda dapat mengikuti 8 (delapan)
periode ujian secara berurutan terhitung sejak akun aktif.Layanan
InformasiAnda tidak dapat membatalkan atau merubah aplikasi yang
telah anda buat setelah melakukan "submit".Pertanyaan terkait
dengan pendaftaran secara online silahkan hubungi pelaksana ujian
melalui e-mail: [email protected] atau
hubungi021-29333151.Nomor unik IdentifierJumlah Identifier permanen
unik Anda adalah kode alfanumerik termasuk dalam surat
pemberitahuan Unique Identifier yang mungkin sebelumnya telah
dikirimkan kepada Anda, yang terletak di blok alamat dari sebuah
aplikasi yang dikirimkan kepada Anda, atau dapat ditemukan pada
laporan kelas sebelumnya. Untuk memastikan bahwa nilai ujian Anda
benar dikreditkan ke file Anda, adalah sangat penting bahwa Anda
memberikan kami Nomor Unique Identifier Anda.Jika Anda tidak
memiliki Nomor Pengenal unik ditugaskan untuk Anda atau tidak ingat
nomor Anda, Anda dapat melanjutkan menyelesaikan aplikasi. Setelah
Dewan Ujian Staf Unit menerima pembayaran Anda, Anda akan menerima
pemberitahuan tentang Nomor Pengenal permanen unik yang telah
diberikan kepada Anda. Nomor ini digunakan untuk memastikan bahwa
semua calon kami menerima kredit yang tepat untuk kelas ujian.
Setelah Anda telah memiliki Nomor Unique Identifier, Anda harus
mengacu pada nomor ini setiap kali Anda sesuai dengan Dewan. Jika
suatu saat Anda menerima Jumlah Identifier unik yang berbeda, Anda
harus menghubungi Dewan di [email protected] UnikSetiap
pendaftar akan mendapatkan Nomor Unik permanen, berupa kode
alfanumerik, yang akan digunakan sebagai nomor identifikasi untuk
komunikasi antara peserta ujian dengan Dewan Sertifikasi Institut
Akuntan Publik, Penyelenggara CPA of Indonesia Examterkait dengan
sertifikasi akuntan publik. Komunikasi tersebut termasuk hal-hal
yang menyangkutproses ujian, pengumuman hasil ujian, dan penerbitan
sertifikat. Selain itu Nomor Unik juga berfungsi sebagai nomor
identitas IAPI yang akan dipergunakan sebagai nomor referensi utama
dalam pemenuhan kewajiban pasca lulus ujian, termasukantara lain
pemenuhan Pendidikan Profesi Lanjutan, maupun hal-hal lain terkait
dengan sertifikasi akuntan publik yang diselenggaran IAPI.Nomor
Unik anda terletak di bagian alamat surat pemberitahuan kelayakan
untuk mengikuti CPA of Indonesia exam yang akan dikirimkan kepada
anda. Bagi peserta yang pernah mengikuti ujian berbasis
manual(pencil and paper),nomor unik anda tidak berubah dandapat
ditemukan pada kartu ujian anda,maupun surat pemberitahuan dari
IAPI terkait dengan ujian sertifikasi.Jika anda tidak memiliki
Nomor Unik, anda tetap dapat melanjutkan dan menyelesaikan
pendaftaran. Anda dapat memperoleh nomor tersebut, setelah
melakukan pembayaran pendaftaran, dengan menghubungi staff
Pelaksana CPA of Indonesia Exam. Anda harus mengacu Nomor Unik yang
diberikan setiap kali berkomunikasi dengan Pelaksana CPA of
Indonesia Exam maupun bagian terkait dengan sertifikasi. Jika suatu
saat anda menerima Nomor Unik yang berbeda dengan yang pernah anda
terima, anda harus menghubungi Pelaksana CPA of Indonesia Exam di
email:[email protected] dan Informasi UmumAnda
akan mendapatkan surat pemberitahuan melalui email yang anda rujuk
atas:Pendaftaran CPA of Indonesia Exam dan Nomor Unik, ketika anda
telah melakukan pembayaran;Kelayakan/ atau ketidak layakan untuk
mengikuti CPA of Indonesia Exam setelah melalui proses uji
kelayakan;Pemberitahuan atas adanya pengumuman/ informasi yang
disampaikan dalam Akun yang anda buat.
Ketentuan dan informasi lain sehubungan dengan ujian sertifikasi
dan penerbitan sertifikat CPA of Indonesia dapat dilihat di
halamanInformasi Umum.