MK. Teknologi Penangkapan Ikan Hari/tgl : Senin/16 Maret 2015 Tugas Praktikum – 1 Dosen : Ir. Zulkarnain, M.Si. PENGARUH WAKTU PENANGKAPAN, UKURAN, DAN HOOKING MORTALITY PADA ALAT TANGKAP LONGLINE TERHADAP PENANGKAPAN HIU Oleh Morgan, A. Dan J.K. Carlson Fisheries Resears 101 (2010): 32 – 37 Kelompok : 10 Anas Tasia Nuki Charisma C14120009 Arini Arziani Kornelia C14120014 Nabila Audinah C14120038 Sherly Suryatna C14120042 Habibi Nur Yahya C14120043 Taqdir Iskandar Simamora C14120044 Ivana Christy C14120049 Fadhila Maharani Putri C14120055 Annisa Maulidza C14120060 Nadiyah Puspita Mulyadi C14120067 Andreanto Yusuf C14120092 DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERAIRAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
14
Embed
PENGARUH WAKTU PENANGKAPAN, UKURAN, DAN HOOKING MORTALITY PADA ALAT TANGKAP LONGLINE TERHADAP PENANGKAPAN HIU
Resume Jurnal: Capture Time, Size and Hooking Mortality of Bottom Longline-caught Sharks. ALEXIA MORGAN and JOHN K. CARLSON (2010)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MK. Teknologi Penangkapan Ikan Hari/tgl : Senin/16 Maret 2015
Tugas Praktikum – 1 Dosen : Ir. Zulkarnain, M.Si.
PENGARUH WAKTU PENANGKAPAN, UKURAN, DAN
HOOKING MORTALITY PADA ALAT TANGKAP LONGLINE
TERHADAP PENANGKAPAN HIU
Oleh Morgan, A. Dan J.K. Carlson
Fisheries Resears 101 (2010): 32 – 37
Kelompok : 10
Anas Tasia Nuki Charisma C14120009
Arini Arziani Kornelia C14120014
Nabila Audinah C14120038
Sherly Suryatna C14120042
Habibi Nur Yahya C14120043
Taqdir Iskandar Simamora C14120044
Ivana Christy C14120049
Fadhila Maharani Putri C14120055
Annisa Maulidza C14120060
Nadiyah Puspita Mulyadi C14120067
Andreanto Yusuf C14120092
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERAIRAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
I. PENDAHULUAN
Jenis alat yang sering digunakan untuk menangkap hiu pada perikanan
Atlantik di Amerika adalah bottom longline. Longline memiliki karakteristik
yang beragam, dengan klasifikasi umum memiliki panjang 8 – 24 km, dan 500
– 1.500 jumlah kait. Alat tangkap ini umumnya dipasang ketika sore hari, dan
dibiarkan semalaman sebelum akhirnya kembali diangkat pada pagi hari.
Hingga saat ini belum ada larangan akan penggunaan alat tangkap bottom
longline terhadap perikanan, baik dari segi panjang alat, jumlah kait yang
ditebar, ataupun lama waktu tunggu (soak time).
Berdasarkan hasil tangkapan baru – baru ini ditemukan keberadaan
sandbar shark, Carcharhinus plumbeus, meningkat menjadi 64 – 71% dari
populasi yang belum tereksploitasi. Jumlah dusky sharks, Carcharhinus
obscurus, menurun menjadi 80% dari populasi. Sementara hammerhead
sharks (spesies: Sphyrna lewini, Sphyrna mokarran, dan Sphyrna zygaena)
menurun sekitar 70% secara besar – besaran sejak 1981. Kemajuan terbaru
dari Consolidated Atlantic Highly Migratory Species Fishery Management
Plan, diketahui penangkapan ikan secara langsung telah menurun drastis.
Angka ini diketahui dari jumlah stock yang telah menurun pada US Atlantic.
Hal ini berpengaruh pada kuota, batas retensi, dan menyebabkan perubahan
pada jenis spesies hiu yang diperbolehkan untuk dieksploitasi. Pada dasarnya,
nelayan komersil penangkap hiu tidak diperbolehkan untuk menangkap
sandbar shark.
Adapun gambaran demografi dari sandbar sharks dan beberapa spesies
hiu besar lainnya, menunjukan bahwa kelangsungan hidup juvenil hiu
merupakan faktor utama yang mempengaruhi angka pertumbuhan.
Perlindungan terhadap juvenil hiu diduga mampu menjadi salah satu langkah
pelestarian. Hal ini telah disadari pada Shark Evaluation Workshop. Federal
Management Plan menganjurkan panjang minimum hiu yang diperbolehkan
adalah 137 cm. Bagaimanapun, peraturan ini baru dapat diimplementasikan
pada sektor rekreational saja. Hal ini disebabkan pada alat tangkap long line,
hiu, seperti: hammerhead sharks dan dusky sharks, umumnya telah mati saat
diletakkan di atas kapal. Karenanya diperlukan informasi untuk mengetahui
pengaruh lama waktu menunggu (soak time) dan kedalaman alat tangkap
terhadap angka mortalitas pada hiu yang tertangkap dengan bottom longline.
Adapun pengukuran alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan
mengurangi waktu menunggu (soak time), membatasi panjang alat, dan
membatasi kedalaman alat tangkap. Diharapkan langkah – langkah tersebut
dapat membantu mengurangi angka mortalitas pada hiu dan memberikan
waktu pada nelayan untuk membebaskan ikan yang tidak diinginkan dalam
keadaan hidup. Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang efektif, maka
diperlukan data berupa hubungan antara waktu menunggu (soak time) dengan
angka mortalitas ikan, serta data kedalaman berdasarkan waktu dan suhu.
II. METODOLOGI
Program Florida untuk pengamatan hiu yang berlokasi di University of
Florida, mengadakan kontrol terhadap pengamatan penangkapan ikan pada lepas
pantai Florida (di Gulf of Mexico dan Samudera Atlantik) menggunakan saluran
pengumpul dari bottom longline. Adapun panjang saluran pengumpul 8.0 – 9.7
km dengan total saluran 250 dengan bulatan kait 18/0. Soak time dilakukan
selama 6 – 10 jam untuk semalam set, dan 4 – 6 jam untuk setengah hari set.
Nelayan menentukan lokasi tangkap dan umpan yang digunkan. Proses
penangkapan yang dilakukan kurang lebih sama dengan musim penangkapan
terbuka. Adapun perbedaan terdapat pada penggunaan kait yang lebih sedikit,
penggunaan panjang total tali utama dan pendeknya waktu tunggu (sock time).
Modifikasi dibuat dengan memaksimalkan jumlah set yang dapat dilakukan dalam
satu trip, dan untuk mengurangi kematian akibat penangkapan ikan.
Hook timers (HT 600) dipasang pada setiap mata pancing. Hook timers diatur
pada waktu ke – 0 dan aktif ketika hiu menggigit mata pancing, dimana proses
tersebut menarik magnet dan mengaktifkan waktu digital yang terdapat pada alat.
Waktu penangkapan dihitung setiap rentang waktu pada waktu digital alat.
Sementara lama waktu alat berada di air sebelum tergigit, didapatkan dengan
membagi hook time dengan waktu menunggu total (total soak time). Lama waktu
yang diperlukan, mengindikasikan waktu penggigitan kait, baik pada saat setting
alat (10 menit dari waktu setting), saat alat akan ditarik ke kapal (10 menit
terakhir setting), atau pada saat alat sedang menangkap ikan di dasar perairan.
Berdasarkan fakta yang ada, diketahui bahwa alat tangkap hanya membutuhkan
waktu 10 menit untuk menyiapkan alat tangkap atau menariknya ke kapal.
Time depth recorders dipasang untuk memantau suhu dan kedalaman pada
interval satu menit dan terpasang sejak awal, pertengahan, hingga akhir tali utama
untuk memantau suhu dan kedalaman sepanjang tali utama. Time depth
recoreders diprogram ke dalam suatu kotak komunikasi dan laptop sebelum alat
tersebut dipasang pada alat tangkap. Data diambil dengan mengunduh rekaman
setelah masa penarikan alat tangkap (haulback) selesai. Selama masa penarikan
alat, dapat diketahui status keaktifan hook timer, mengidentifikasi spesies yang
ditangkap, sementara waktu mengindikasikan lama pengaktifan hook timers,
mengetahui kelangsungan hidup ikan hasil tangkapan, mengukur panjang ekor
dan panjang total dari ikan, dan mencatat jenis kelamin dari ikan. Ikan hiu yang
hidup ketika masa haulback akan ditandai dengan menggunakan dart tag dan
dibebaskan.
Adapun faktor – faktor ynag menyebabkan kematian pada saat penangkapan
ikan menggunakan longline terhadap empat jenis spesies yang memenuhi saluran