Page 1
PENGARUH TINGKAT KETERTARIKAN MEREK DAN
WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
MAGIC COM MEREK MIYAKO PADA MASYARAKAT
TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
PROVINSI RIAU
SKRIPSI
OLEH :
AISYAH
11771200221
PROGRAM S 1
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGARI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2022
Page 2
PENGARUH TINGKAT KETERTARIKAN MEREK DAN
WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
MAGIC COM MEREK MIYAKO PADA MASYARAKAT
TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
PROVINSI RIAU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
(SE) Pada Program Studi SI Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
OLEH :
AISYAH
NIM: 11771200221
PROGRAM S 1
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGARI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2022
Page 6
i
ABSTRAK
PENGARUH TINGKAT KETERTARIKAN MEREK DAN WORD OF
MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAGIC COM
MEREK MIYAKO PADA MASYARAKAT TEMBILAHAN
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU
AISYAH
NIM. 11771200221
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat ketertarikan
merek dan word of mouth berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
pembelian magic com merek Miyako pada Masyarakat Tembilahan Kebupaten
Indragiri Hilir Provinsi Riau. Objek penelitian ini dilakukan pada Masyarakat
Tembilahan Indragiri Hilir. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah
masyarakat yang ada di Tembilahan, yang telah membeli produk magic com
merek Miyako karena jumlahnya tidak diketahui secara pasti, maka jumlah
populasi tidak diketehui. Sampel yang diambil adalah 100 orang responden
dengan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah regresi
linier berganda. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tingkat ketertarikan merek
dan word of mouth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian Magic Com merek Miyako pada Masyarakat Tembilahan Kebupaten
Indragiri Hilir Provinsi Riau.
Kata Kunci : Tingkat Ketertarikan Merek Dan Word of mouth dan
Keputusan Pembelian.
Page 7
ii
ABSTRACT
THE EFFECT OF BRAND INTEREST LEVEL AND WORD OF MOUTH
ON THE PURCHASE DECISION OF MIYAKO BRAND MAGIC COM IN
THE COMMUNITY OF TEBILAHAN INDRAGIRI HILIR
REGENCY RIAU PROVINCE
AISYAH
NIM. 11771200221
The purpose of this study was to determine whether the level of brand interest and
word of mouth had a simultaneous effect on purchasing decisions for Miyako's
brand magic com in the Tembilahan Community, Indragiri Hilir Regency, Riau
Province. The object of this research is the Tembilahan Indragiri Hilir
Community. The population in this study is the number of people in Tembilahan,
who have bought Miyako brand magic com products because the number is not
known for certain, so the total population is unknown. The sample taken is 100
respondents with purposive sampling method. Analysis of the data used is multiple
linear regression. The results of the study explain that the level of brand interest
and word of mouth have a significant influence on purchasing decisions for the
Miyako brand Magic Com in the Tembilahan Community, Indragiri Hilir
Regency, Riau Province.
Keywords: Level of Interest Brand And Word of mouth and Purchase Decision.
Page 8
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu „alaikum Wr. Wb.
Al-hamdulillahirobbil„alamin
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya, sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasullullah
Muhammad SAW, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Pengaruh Tingkat Ketertarikan Merek Dan Word of mouth Terhadap
Keputusan Pembelian Magic Com Merek Miyako Pada Masyarakat
Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau” Sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Program studi Strata I Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
Suksesnya penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan
dukungan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan
penuh dengan rasa hormat penyusun mengucapkan terima kasih kepada
Khususnya ucapan terima kasih kepada orang tua yaitu Ayahanda H. Amri dan
Ibunda Hj. Rohana tersayang dan tercinta, terimakasih selalu memberikan do‟a,
perhatian dan kasih sayang secara moral dan material dalam menunjang
pendidikan untuk mencapai cita-cita. Tiada balasan yang setimpal yang dapat
penulis berikan kecuali istiqomah selalu dalam berdo‟a untuk ayah dan ibu
semoga selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
Page 9
iv
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hairunas, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim
2. Ibu Dr. Mahyarni, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
3. Bapak Dr. Kamaruddin, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Bapak Dr. Mahmuzar, M.Hum selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
5. Ibu Dr. Julina, SE, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
6. Ibu Astuti Meflinda, SE, MM selaku ketua jurusan S1 Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
7. Bapak Fakhrurrozi, SE, MM selaku Sekretaris Jurusan S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
8. Ibu Dr. Julina, SE, M.Si sebagai pembimbing yang telah memberikan arahan
serta motivasi dan nasehat yang sangat berharga kepada penulis mulai dari
penyusunan proposal hingga pembuatan skripsi
9. Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Tata Usaha Fakultaz dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Page 10
v
10. Kepada Abang Kakak dan ponaan penulis, terimaksih telah memberikan doa
dan dukungan atas pembuatan skripsi sehingga skripsi ini bisa selesai dengan
baik
11. Seluruh teman dan lokal B S1 Manajemen angkatan 2017 dan seluruh teman-
teman lokal B konsentrasi pemasaran angkatan 2017. Terimakasih atas
kebersamaan selama perkuliahan dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Terimaksih buat sahabat penulis tina sopia dan mardaa rena yang dari awal
pertemuan sampai sekarang masih bersama-sama menyelesaikan pendidikan.
Alhamdulillah selalu sama-sama memberikan dukungan, kekuatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Seluruh pihak yang membantu penulis dalam penulisan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terimakasih untuk segala dukungan,
kebaikan dan bantuan semuanya kepada penulis.
Semoga segala bantuan, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan
kepada penulis menjadi nilai ibadah dan diberikan balasan berlipat ganda oleh
Allah SWT.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis manyadari bahwa skripsi yang
disusun ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, kebatasan baik
dari isi dan konsep penyususnan. Oleh karena itu, penulis menerima dengan
terbuka, kritik dan saran yang berhubungan dengan skripsi ini yang bersifat
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini dan selanjutnya.
Page 11
vi
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermamfaat bagi seluruh pembaca maupun untuk penelitian
selanjutnya. Amin ya rabbal‟alamin.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb
Pekanbaru, 08 April 2022
AISYAH
NIM: 11771200221
Page 12
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 6
1.3 Tujuan Peneltian ............................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 8
1.5 Sistematika Penelitian ...................................................... 9
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Manajemen Pemasaran ..................................................... 10
2.2 Pengertian Pemasaran ...................................................... 11
2.3 Tingkat Ketertarikan Merek ............................................. 12
2.4 Worf Of Mouth .................................................................. 18
2.5 Keputusan Pembelian ........................................................ 27
2.6 Pandangan Islam .............................................................. 32
2.7 Penelitian Terdahulu ......................................................... 35
2.8 Variabel Penelitian ........................................................... 37
2.9 Definisi Konsep Operasional Variabel Penelitian............. 38
2.10 Kerangka Pemikiran ......................................................... 39
2.11 Hipotesis ........................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ........................................ 45
3.2 Jenis Dan Sumber Data ..................................................... 45
3.3 Populasi Dan Sampel ........................................................ 46
Page 13
viii
3.4 Teknik Penarikan Sampel ................................................ 46
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................ 47
3.6 Uji Kualitas Data .............................................................. 48
3.7 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 49
3.8 Analisis Liniear Berganda ................................................ 51
3.9 Uji Hipotesis ..................................................................... 52
3.10 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................ 53
BAB IV GAMBARAN UMUM & LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Singkat Kabupaten Indragiri Hilir ....................... 54
4.2 Sejarah Singkat Pt Kencana Gemilang ............................. 59
BAB V HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden ................................................... 61
5.2 Deskripsi Variabel ............................................................. 63
5.3 Uji Kualitas Instrumen Penelitian ..................................... 66
5.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 68
5.5 Analisis Data Penelitian .................................................... 72
5.6 Pembahasan ....................................................................... 77
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ...................................................................... 81
6.2 Saran ................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 14
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 TOP Brand Award Index Magic com 2017-2020
PeralatanRumah Tangga .......................................................... 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 35
Table 2.2 Definisi Konsep Operasional Variabel Penelitian .................... 39
Tabel 5.1 Jumlah Responden Berdasarkan Usia Responden ................... 61
Tabel 5.2 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan .............................. 62
Tabel 5.3 Jumlah Responden Berdasarkan pendapatan ........................... 63
Tabel 5.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Tingkat
Ketertarikan Merek .................................................................. 63
Tabel 5.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Word of
mouth ........................................................................................ 64
Tabel 5.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Keputusan
Pembelian ................................................................................. 66
Tabel 5.7 Uji Validitas Angket................................................................. 67
Tabel 5.8 Uji Reliabilitas.......................................................................... 68
Tabel 5.9 Uji Heteroskesdastisitas ........................................................... 70
Tabel 5.10 Uji Multikolinieritas ................................................................. 71
Tabel 5.11 Analisis Regresi Berganda ....................................................... 72
Tabel 5.12 Uji Hipotesis Parsial................................................................. 74
Tabel 5.13 Uji F Hitung ............................................................................. 75
Tabel 5.14 Uji Koefisien determinasi (R2) ................................................ 76
Page 15
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 40
Gambar 5.1 Uji Normalitas Histogram ....................................................... 69
Page 16
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian
Lampiran 2 Data Tabulasi
Lampiran 3 Karakteristik Responden
Lampiran 4 Deskripsi Variabel
Lampiran 5 Uji Validitas
Lampiran 6 Uji Realibilitas
Lampiran 7 Uji Normalitas
Lampiran 8 Uji Asumsi Klasik
Lampiran 9 Analisis Uji Regresi Berganda
Lampiran 10 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Lampiran 11 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji f)
Lampiran 12 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi (R2)
Page 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis saat ini menunjukan intensitas yang semakin tinggi
diberbagai bidang industri. Industri elektronik merupakan salah satu industri yang
saat ini memiliki tingkat persaingan ketat. Jumlah merek yang cukup banyak
dalam industri dan terus bertambah serta terjadinya inovasi teknologi yang cepat
mendorong industri elektronik terjadi kompetisi. itulah sebabnya perusahaan-
perusahaan elektronik seperti Panasonic, LG, Samsung, Cosmos, Miyako, Philips
dan lain-lain berusaha menunjukkan determinasi diIndonesia.
Alat elektronik untuk kebutuhan rumah tangga merupakan salah satu
kebutuhan mendasar dari sebuah rumah tangga. Semakin banyak permintaan
masyarakat akan barang-barang elektronik, menyebabkan bisnis elektronik saat
ini banyak ditemukan diberbagai tempat. Daya beli masyarakat terhadap barang
elektronik menjadi pesat, contohnya seperti pembelian pada perabotan rumah
tangga seperti magic com, setrika, kipas angin, kulkas, blender, AC, dan lain-lain.
Ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk maka mereka
akan memilih dengan alasan-alasan tertentu untuk sebuah produk tersebut,
misalnyamerasa puas dengan kualitas dan pelayanan yang ditawarkan produk
tersebut. Ada pula konsumen membeli barang berdasarkan kebutuhan akan suatu
barang dan tidak sedikit konsumen yang membeli suatu produk berdasarkan
spontalitas saja, maksudnya konsumen membeli produk tersebut tanpa adanya
perencanaan.
Page 18
2
Magic com merupakan produk elektronik yang dapat melengkapi
kebutuhan rumah tangga yang di inginkan para ibu rumah tangga. Magic com
mamiliki kelebihan seperti konsep 3 in 1 yaitu mampu menanak, menghangatkan
serta mengukus dan membuat kue dengan fitur dimulai dari cooking dan keep
warm dengan tingkat panas yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Magic com
banyak berbagai merek, tipe-tipe dan ukuran dari yang terkecil sampai yang
terbesar. Macam- macam ukuran magic com dari ukuran 0,6 liter, 0,8 liter, 1 liter,
1,8 liter, 2 liter, dan 6 liter. Biasanya yang sering digunakan untuk ibu rumah
tangga ukuran 1,8 liter dan 2 liter. Untuk ukuran 0,6 liter 0,8 liter dan 1 liter ini di
gunakan sebagian besar anak kos-kosan.
Untuk mengetahui posisi dan peringkat suatu produk yang berkualitas
dalam pasar maka dilakukan suatu survei. Salah satu lembaga survei sekaligus
ajang penghargaan merek terbaik pilihan Indonesia adalah Top Brand Award.
Seperti yang dijelaskan pada website resmi Top Brand Award www.topbrand-
award.com, Top Brand Award adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada
merek-merek yang meraih predikat Top atau terbaik.
Berikut ini tabel yang menunjukan bahwa Miyako dapat bersaing dengan
merek merek elektronik yang ada di Indonesia ditunjukan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 1.1. TOP Brand Award Index Magic com 2017-2020 Peralatan Rumah
Tangga
No. Merek TBI2017 TBI 2018 TBI 2019 TBI 2020
1 Cosmos 23,8% 28,2% 31,4% 31,8%
2 Miyako 21,0% 26,4% 22,8% 21,5%
3 Maspion 22,8% 10,7% 10,4% 11,3%
4 Yong Ma 5,6% 3,2% 12,4% 8,2%
5 Philips 4,5% 9,3% 5,4% 5,4%
Sumber: http://www.topbrand-award.com
Page 19
3
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Top Brands Index Miyako
mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2017 Top Brand Miyako memiliki
jumlah indek 21,0%. Pada tahun 2018 Top Brand Miyako mengalami kenaikan
menjadi 26,4%. Namun pada tahun 2019 Top Brands Miyako mengalami
penurunan dengan jumlah sebesar 22,8%. Hingga pada tahun 2020 masih terjadi
penurunan sebesar 21,5% karena dampak corona (covid 19). Top Brand Miyako
menempati posisi kedua dengan jumlah sebesar 21,5%. Terlihat magic com
Miyako menduduki peringkat kedua teratas dengan presentase 21,5% ditahun
2020 dan berpresikat TOP. Namun magic com Miyako masih dibawah
kompetitornya yaitu cosmos yang menduduki peringkat 1 dengan pesentase
31,8%. Hal ini menunjukkan bahwa magic com Miyako belum mampu menjadi
pilihan pertama dihati pelanggan. Alasan ini yang mendorong perusahaan untuk
memperkuat posisi mereknya.
Miyako merupakan produk buatan Indonesia dari perusahaan PT. Kencana
Gemilang yang berdiri sejak 7 Februari 1987.Bergerak dibidang manufaktur yang
merupakan salah satu produsen peralatan rumah tangga listrik yang cukup besar.
Saat ini. Semua produk Miyako bersertifikat SNI (Standar nasional Indonesia).
Produk-produk Miyako telah lulus dalam pengujian. Perusahaan ini memiliki
jaringan distribusi yang mapan dan luas baik melalui distributor, agen, atau
pengencer, retail serta perwakilan dikota-kota besar diIndonesia, salah satu jalur
distribusi yang digunakan adalah melalui gerai-gerai toko elektronik di
Tembilahan. Miyako dapat dikatakan menguasi pasar. Terutama penjualan produk
dispenser, setrika, kipas angin, blander, magic com Miyako. Namun tidak semua
Page 20
4
produk Miyako memiliki tingkat penjualan yang baik. Kondisi seperti ini
mencerminkan suatu fenomena yang terjadi bahwa masyarakat semakin mudah
menemukan produk-produk peralatan rumah tangga yang tersedia disekitaran
mereka.
Keputusan pembelian diawali oleh keinginan membeli yang timbul karena
terdapat berbagai faktor yang berpengaruh seperti keluarga, harga yang
diinginkan, informasi yang di dapat, dan keuntungan atau manfaat yang di dapat
dari produk dan jasa tersebut. keputusan pembelian adalah salah satu keputusan
seseorang dimana dia memilih dari beberapa alternatif pilihan yang ada terjadi
proses intergrasi yang berkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya menurut
Nugroho J. Setiadi (2015). Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang yang dirawarkan. Proses pengambilan keputusan pembelian menurut
Kotler dan Keller (2016) melalui lima tahapan yaitu pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca
pembelian.
Variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam penelitian ini
adalah daya tarik. Daya tarik merupakan penilaian subjektif postif atau negative,
identitasnya, diperiksa dan dinilai dalam kaitannya bagaimana membantu
konsumen untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan attractive (menarik) adalah
suatu kemampuan untuk meyakinkan konsumen atau pengunjung terhadap produk
sehingga bisa meyakini bahwa produk itu menarik.
Page 21
5
Attacrativeness mengacu pada sesuatu yang menarik untuk dilihat dalam
kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya tarif fisik. Sesuatu yang
menarik dirasakan lebih positif dan merefleksikan merek secara baik dari pada
daya tarik rata-rata.
Attractiveness tidak hanya diartikan sebagai daya tarik fisik semata.
Namun juga pada kemampuan interlektual, kepribadian, karakterisktik gaya hidup
dan lain sebagainya menurut Shimp (2007). Shimp juga menyebutkan ada tiga
jenis penting dari attractiveness yaitu physical attractiveness, familiarity, dan
similarity. physical attractiveness diartikan sebagai daya tarik fisik. Familiarity
diartikan sebagai pengenalan terhadap narasumber melalui exposure, khalyak
sasaran harus mengenal berdasarkan tingkat keseringan tampil di publik.
Sedangkan similarity diartikan sebagai tingkatan dimana selebritis dianggap
memiliki kesamaan dengan audien. Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek
dalam memenuhi kebutuhan konsumen secara langsung berdampak pada
ketertarikan merek (Curras et al. 2009) pada akhirnya akan berpengaruh pada
keputusan pembelian.
Selain daya tarik yang mempengaruhi keputusan pembelian pada produk,
Word of mouth juga mempengaruhinya. Dimana word of mouth adalah
komunikasi dari mulut ke mulut yang memberikan rekomendasi secara personal
maupun nonpersonal tentang suatu produk dan jasa diantara pembeli sasaran, para
tetangga, anggota keluarga, serta rekan yang bertujuan memberikan informasi.
Konsumen menggetahui keberadaan produk dari komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan maupun diluar sumber resmi perusahaan. Pada
Page 22
6
masyarakat tembilahan yang tingkat interaksinya tinggi dan sebagaian besar
menggunakan budaya mendengar dibanding membaca, komunikasi dari mulut ke
mulut lebih efektif untuk mempromosikan produk dari pengalaman dan
pengamatannya. Salah satu hal penting adalah memberikan kepuasan dari
informasi kepada konsumen yang diharapkan dapat memberikan efek munculnya
word of mouth kepada konsumen lain.
Penanak nasi Miyako banyak digemari para ibu rumah tangga, karena
penanak nasi Miyako memiliki harga yang bervariasi sangat cocok bagi kalangan
masyarakat menengah, kemudahan konsumen untuk memperolehnya. Penanak
nasi tersebut adalah magic com memiliki kelebihan seperti konsep 3 in 1 yaitu
mampu menanak, mengukus sekaligus menghangatkan. Magic com memiliki fitur
mulai dari cooking, keep warm, sampai mengukus dengan berbagai tingkat panas
yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Berdasarkan data dan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut dengan diberi judul “PENGARUH TINGKAT
KETERTARIKAN MEREK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN MAGIC COM MEREK MIYAKO PADA
MASYARAKAT TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
PROVINSI RIAU”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dkemukakan diatas,
maka penulis dapat merumusan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Page 23
7
1. Apakah tingkat ketertarikan merek berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian magic com merek Miyako pada Masyarakat
Tembilahan Kebupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau?
2. Apakah Word of mouth berpengaruh secara parsial terhadap keputusann
pembelian magic com merek Miyako pada Masyarakat Tembilahan
Kebupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau?
3. Apakah tingkat ketertarikan merek dan word of mouth berpengaruh secara
simultan terhadap keputusann pembelian magic com merek Miyako pada
Masyarakat Tembilahan Kebupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau?
1.3 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan masalah yang disebutkan diatas, maka tujuan yang
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah tingkat ketertarikan merek berpengaruh secara
parsial terhadap keputusann pembelian magic com merek Miyako pada
Masyarakat Tembilahan Kebupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
2. Untuk mengetahui apakah Word of mouth berpengaruh secara parsial
terhadap keputusann pembelian magic com merek Miyako pada
Masyarakat Tembilahan Kebupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
3. Untuk mengetahui apakah tingkat ketertarikan merek dan word of mouth
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian magic com
merek Miyako pada Masyarakat Tembilahan Kebupaten Indragiri Hilir
Provinsi Riau
Page 24
8
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini sebagai bahan masukan perusahaan untuk
mengetahui sejuah mana pengaruh ketertarikan merek dan persepsi
masyarakat terhadap keputusan pembelian produk elektroniik merek
Miyako.
2. Bagi peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan baru bagi peneliti. Disamping ini juga sebagai serana bagi
peneliti untuk menerapkan materi-materi yang telah dipelajari dan peneliti
diharap lebih memahami mengenai variabel dan indikator yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian
3. Bagi konsumen
Hasil penelitan ini diharapkan konsumen lebih memahami dan
menambah pengetahuan terhadap alat-alat elektronik yang digunakan.
4. Bagi lembaga penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi khasanah perpustakan UIN
Sultan Syarif Kasim Riau serta memberikan referensi bagi seleruh
mahasiswa dan kalangan akademisi yang ingin mempelajari masalah yang
berhubungan dengan manajemen pemasaran khususnya terhadap
keputusan pembelian. Serta sebagai hasil karya yang dapat dijadikan
Page 25
9
sebagai bahan wacana dan pustakan bagi mahasiswa atau kalangan
akademisi yang memiliki ketertarikan meneliti dibidang yang sama.
1.5 Sistematika Penelitian
Dalam penulisan ini, untuk memudahkan pemahaman penelitian, penulis
membagi dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitan serta
sistematikan penelitian.
BAB II : TELAAH PUSTAKA
Bab ini mengemukakan landasan teori yang berhubungan dengan
penelitian, berisi definisi, konsep teori, teori-teori referensi yang
bersumber, padangan islam, penelitan terdahulu, kerangkat pemikiran
atau konsep operasional serta hipotesis.
BAB III : METODE PENELITAN
Bab ini merupakan bab metode penelitan yang berisikan mengenai
lokasi penelitan dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis
sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data.
Page 26
10
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Manajemen Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran, perusahaan perlu menerapkan manajemen
pemasaran agar tercapainya tujuan perusahaan dalam mengelola perusahaan
tersebut. Menurut Kottler dan Keller (2019) manajemen pemasaran adalah
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang
ditujukn untuk mengadakan pertukaran dengan pasar untuk mencapai tujuan
perusahaan/organisasi.
Menurut Riofita (2015) manajemen pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran, gagasan,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
individu dalam organisasi.
Menurut William J Stantion (2019) manajemen pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan merencanakan,
nenentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemsaran adalah
suatu seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga,
mengendalikaan program yang telah dirancang, serta menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul.
Page 27
11
2.2 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiantan pokok yang perlu dilakukan
oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, perkembangan dan mendapatkan
laba. Pemasaran tidak hanya meliputi soal jual beli atau tukar-menukar barang,
tetapi juga meliputi segala kegiatan ekomoni. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiantan, dimana secara langsung berhubungan
dengan konsumen. Maka kegiantan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiantan
manusia yang berlangsung dalam kegiatan pasar dan dapat memberikan
kepuasaan kepada konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2014) manajemen pemasaran sebagai seni
dan ilmu dalam memilih target pasar dan mendapatkan, menjaga dan
mendapatkan konsumen melalui pengantaran dan nilai unggul komunikasi
konsumen. Manajemen pemasaran bertujuan untuk mengetahui dan memahami
pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan kebutuhan
dan keinginannnya, konsumen akan puas menggunakan produk atau jasa
perusahaan, sehingga ia akan selalu membeli kembali produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan.
Pemasaran adalah sautu proses dan manajerial yang membuat individu
atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen. Peranan pemasaran tidak hanya
menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana
Page 28
12
produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
menghasilkan laba. Menurut Mr.Linardo (2018) sasaran dari pemasaran adalah
menarik pelanggan baru dengan menjanjikan superior, menetapkan harga
menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan produk
dengan efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap
mempertahankann prinsip kepuasan pelannggan.
Dari definisi diatas, dapat dijelaskan bahwa pemasaran bisa dibilang
sebagai kegiatan kunci didalam bisnis perusahaan dan merupakan kegiatan yang
paling menentukan nasib perusahaan. Bukan hanya tentang penjualan tetapi juga
kegiatan yang bertujuan untuk mencapai sesaran dengan memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen dengan berbagai cara yaitu merancang produk,
menentuka harga, melakukan promosi, membangun hubungan dengan pelanggan,
memberikan kepuasaan bagi pelanggan dan mendapatkan keuntungan untuk
perusahaan/organisasi.
2.3 Tingkat Ketertarikan Merek
Merek merupakan sebuah identitas yang dibuat untuk membedakan antara
satu produk dengan produk lainnya. Identitas merek ini berisi tentang serangkaian
alat untuk memperkenalkan, memperlihatkan atau menerangkan apa produk
tersebut. Identitas merek dapat berupa media visual, suara, slogan dan lain-lain.
Kemudian, serangkaian identitas itu nantinya akan membentuk citra atau kesan
terhadap suatu produk. Merek yang sering didengar oleh konsumen dapat dilihat
dari sejauh mana calon konsumen menjadi tertarik pada produk yang ditawarkan
pemasar.
Page 29
13
Attractive (menarik) adalah suatu kemampuan untuk meyakinkan
konsumen atau pengunjung terhadap produk sehingga bisa meyakini bahwa
produk itu menarik.
Attacrativeness mengacu pada sesuatu yang menarik untuk dilihat dalam
kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya tarif fisik. Sesuatu yang
menarik dirasakan lebih positif dan merefleksikan merek secara baik dari pada
daya tarik rata-rata.
Daya tarik merek (brand attractiveness) berdasarkan evaluasi positif
konsumen dengan merek tersebut. Daya tarik merek akan mendorong konsumen
untuk mencari informasi tentang merek tersebut. Penelitian sebelumnya
menjelaskan bahwa anteseden umum, seperti prestige merek (brand prestige).
Mempengaruhi customer brand identification secara langsung. Namun, konsumen
akan mengidentifikasi secara berbeda terkait prestise itu, seperti dapat dirasakan
secara berbeda di seluruh kelompok konsumen. Ini karena identifikasi lebih
mungkin terjadi ketika konsumen menemukan perusahaan atau merek menjadi
menarik, dan identitas merek, (brand identity) yang menarik dapat meningkatkan
evaluasi diri konsumen (So et al,2017). Dengan demikian seorang konsumen yang
menggangap identitas suatu merek sebagai menarik lebih mungkin untuk di
identifikasi dengan merek atau menggabungkan identitas itu.
Menurut Firmasyah (2019) ada beberapa hal yang menjadi seorang
konsumen tertarik pada suatu merek yaitu:
1. Daya Tarik Visual
Daya tarik secara visual mempunyai kesempatan besar dalam
mempengaruhi citra merek suatu produk, karena terdapat unsur-unsur grafis yang
Page 30
14
secara visual dapat ditangkap oleh mata manusia dengan mudah. Seperti warna,
merek dan huruf. Sebagai suatu komponen fungsional dari penglihatan manusia,
warna dapat menarik perhatian, menyejukkan atau menyakitkan mata dan
berkontribusi pada kesuksesan suatu produk dalam menarik perhatian konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Loyola, Chicago, Amerika
menyatakan bahwa warna meningkatkan brand recognition hingga 80 persen.
Oleh karena itu, warna menjadi proses yang penting dalam mendesain identitas
visual sebuah merek. Warna juga menjadi sarana komunikasi antara produk
dengan konsumen.
2. Kesadaran Merek
Kesadaran merek merupakan alat penting yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian karena ketika pelanggan ingin membeli produk, citra merek
atau nama merek muncul di benaknya yang menunjukkan bahwa perusahaan atau
merek memiliki lebih banyak kesetian Akhtar et al., (2016).
Konsumen menerima kesadaran merek melalui saluran komunikasi
pemasaran yang efektif seperti televisi, telepon genggam dan iklan online karena
memberikan jaminan kualitas produk dan kredibilitasnya yang membantu
mengurangi resiko dalam evaluasi dan pemilihan produk saat membeli produk
Sasmita dan Suki (2015).
Menurut Aaker (2018) konsep kesadaran merek terdiri dari puncak
pikiran (tob of brand), pengenalan merek, (brand recognition) dan mengingat
merek (brand recall) dan tidak menyadari merek (brand unaware). Konsep
tersebut merupakan langkah dasar dalam komunikasi merek dan mengingat merek
Page 31
15
mengacu pada kemampuan konsumen untuk mengingat kembali merek dari
ingatan, misalnya, ketika kategori produk atau kebutuhannya terpenuhi oleh
kategori yang disebutkan. Kesadaran merek mencakup kesadaran identitas merek
dari aspek-aspek seperti karakteristik fisik, nama merek, kemasan, dan warna.
Menurut Aaker (2018) ada beberapa indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur pengaruh kesadaran merek, yaitu:
a. Top of brand kesadaran punyak pikiran merupakan suatu posisi yang
istimewa. Dalam pengertian sederhana merupakan pemimpin, dari
beberapa merek yang lain.
b. Brand recall mengingat merek yang mengacu pada kemampuan konsumen
untuk mengingat kembali merek dari ingatan.
c. Brand recognition tingkat pengenalan dan pengakuan terhadap Penilaian
konsumen yang kuat dengan kategori produk yang sama.
d. Unware of brand merupakan tingkat yang paling rendah dari kesadaran
merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya merek.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat diketahui bahwa kesadaran
merek merupakan pengenalan konsumen terhadap merek suatu produk, dan
konsumen mampu mengenali merek tersebut ketika merek masuk dalam kategori
produk tertentu.
3. Citra Merek
Citra merek adalah kesan konsumen terhadap suatu merek. Citra merek
umumnya didefinisikan sebagai segala hal yang terkait dengan merek yang ada di
benak ingatan konsumen. Citra merek merupakan persepsi konsumen terhadap
Page 32
16
merek yang secara menyeluruh, dibenuk oleh informasi yang diterima dan
pengalaman konsumen atas merek tersebut Suryani (2016).
Orang-orang lebih memilih untuk mengevaluasi merek-merek yang lebih
terkenal dan memiliki pangsa pasar yang luas, dan mereka juga menilai bahwa
merek tersebut lebih unggul daripada merek lainnya. Citra merek jelas merupakan
sebuah bagian penting dari kekuatan merek, yang merupakan bagian penting
dalam perluasan merek. Kekuatan merek seharusnya tidak memihak dan subjektif.
Citra merek sangat penting ketika pelanggan membuat keputusan
pembelian untuk pertama kalinya tetapi juga efek keluarga dan teman adalah
faktor penting lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian Akhtar et al.,
(2016)
Berdasarkan definisi diatas, dapat diketahui bahwa citra merek suatu
produk dapat meningkatkan penjualan produk melalui pembelajaran yang
dilakukan oleh konsumen terhadap merek tersebut, sehingga dapat mempengaruhi
konsumen untuk menentukan pembelian merek suatu produk dan kemudian
melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.
4. Loyalitas Merek
Menurut Huda et al., (2017) brand loyalty merupakan ukuran ketertarikan
pelanggan terhadap suatu merek. Ukuran ini dapat memberikan gambaran tentang
mungkin atau tidaknya pelanggan beralih pada produk lain. Seoraang pelanggan
yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan mudah memindahkan
pembeliaannya kemerek lain. sedangkan pelanggan yang tidak loyal kepada suatu
merek, pada umumnya, pembelian yang dilakukan terhadap merek tidak
didasarkan karena ketertarikan mereka terhadap mereknya namun lebih
Page 33
17
didasarkan pada karakteristik produk, harga dan kenyamanan pemakaiannya.
Tingkat ketertarikan pelanggan terhadap suatu merek dapat terbagi dalam
bebarapa tingkatan yaitu:
a. Switcher (berpindah-pindah)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai
pelanggan yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi
pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari satu merek ke merek yang
lain,pelanggan mengindikasikan merek sebagai pembelia yang sama sekali tidak
loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut. Ciri yang paling tampak dari jenis
pelanggan ini adalah merek membeli suatu produk karena harganya murah dan
setiap merek dipersepsikan memberikan kepuasaan yang hampir sama.
b. Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)
Pembeli yang berda pada tingkat ini dapat dikatagorikan sebagai pembeli
yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau mereka tidak
mengalami ketidakpuasan dalam mengonsumsi merek produk mereka.
c. Satisified buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk pada katagori puas bila mereka
mengonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja memindahkan
pembeliannya merek lain dengan menanggung switching cost (biaya peralihan)
yang terkait dengan waktu, uang atau resiko kinerja yang melekat dengan
tindakan mereka beralih merek.
d. Likes the brand (menyukai merek)
Pembelian yang masuk dalam katagori loyalitas ini merupakan pembeli
yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkat ini dijumpai
tingkat emosional yang terkait pada merek, rasa suka pembeli bisa saja didasar
Page 34
18
asosiasi yang terkait dengan rangkaian pengalaman dalam penggunaan
sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun karabatnya ataupun disebabkan
oleh kesan kualitas yang tinggi.
e. Commited buyer (pembeli yang setia)
Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka
memiliki kebanggan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek tersebut
menjadi sangat penting bagi merek dipandang dari segi fungsinya maupun sebagai
suatu ekspresi mengenai siapa sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu
aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukan oleh tindakan merekomendasikan dan
mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.
Menurut Firmasyah (2019) Indikator tingkat keterrtarikan merek
1) Seberapa besar tingkat ketertarikan konsumen terhadap merek
2) Seberapa besar tingkat ketertarikan konsumen ketika melihat nama merek
3) Mendorong konsumen mencari informasi merek
2.4 Worf Of Mouth
2.4.1 Pengertian Word Of Mouth
Word of mouth merupakan suatu strategi pemasaran yang mengandalkan
rekomendasi dan ulasan dari konsumen, baik secara personal maupun kelompok
terhadap suatu produk dan jasa sehingga bisa memunculkan lebih banyak
konsumen yang baru.
Worf Of Mouth Marketing adalah usaha pemasaranyang memicu
konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan
menjual produk/ merek kita kepada pelanggan lain. Komunikasi yang dilakukan
dari mulut ke mulut tergolong dalam jenis kelompok pertukaran dyadic yang
Page 35
19
terjadi apabila individu-individu memberikan informasi antara yang satu dengan
yang lainnya.
word of mouth merupakan bentuk pujian, rekomendasi dan komentar
pelanggan seputar pengalaman mereka atas layanan jasa dan produk yang betul-
betul mempengaruhi keputusan pelanggan atau perilaku pembelian mereka.
Menurut Kotler dan Keller (2016) word of mouth adalah komunikasi dari
mulut ke mulut yang memberikan rekomendasi secara personal atau nonpersonal
tentang suatu produk dan jasa antara pembeli sasaran, para tetangga, anggota
keluarga, serta rekannya yang bertujuan memberikan informasi. Pada umumnya
kita lebih mempercayai apa yang disampaikan orang terdekat seperti keluarga atau
teman.
Konsumen mengetahui keberadaan produk dari komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan maupun sumber informasi lainnya di luar sumber
resmi perusahaan. Pada masyarakat Indonesia yang tingkat interaksinya tinggi dan
sebagian besar menggunakan budaya mendengar daripada membaca, komunikasi
dari mulut ke mulut lebih efektif untuk mempromosikan produk. Pengalaman dan
pengamatan terhadap penggunaan produk dan mencari informasi dengan bertanya
kepada konsumen lain yang tahu dan pernah menggunakan produk yang akan
dibelinya Suryani (2016).
Dalam kata lainword of mouth bisa dikatakan sebagai komunikasi yang
dapat membentuk suatu penilaian dari calon konsumen terhadap suatu produk
maupun jasa yang dapat memengaruhi calon konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian.
Page 36
20
Sernovitz (2015) memaparkan bahwa ada tiga alasan orang-orang akan
menceritakan mengenai sebuah perusahaan, yaitu :
1. Perusahaan dan produk yang dijual
a. Konsumen menyukai produk, jasa, dan pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan
b. Konsumen tidak puas dan tidak menyukai perusahaan tersebut
c. Perusahaan menciptakan sebuah topik yang menarik untukdibahas oleh
konsumen. Orang-orang berbicara karena perusahaan membuat atau
menjual sesuatu yang bagus untuk diperbincangkan dan sedang tren pada
masanya. Dapat disimpulkan bahwa, jika perusahaan dibuat sedemikian
menarik, unik, dan beda dari perusahaan lainnya, dengan segala produk
atau jasa yang mereka jual maka konsumen akan termotivasi untuk
membicarakannya. Perusahaan harus bisa membangkitkan semangat
sebelum konsumen akan mulai berbicara mengenai perusahaan tersebut.
Jika perusahaan memberi konsumen sesuatu untuk disukai bahkan dicintai,
maka perusahaan akan mendapatkan konsumen yang akan membantu
menyebarkan informasi mengenai apa yang dijualnya kepada orang-orang.
Tetapi jika perusahaan memberi sesuatu hal yang negatif untuk konsumen
maka mereka akan membenci dan mengabaikan perusahaan tersebut.
Memberi orang-orang sesuatu untuk dibicarakan berarti menjadi kreatif
dengan cara bagaimana menyampaikan informasi mengenai produk,
layanan, dan perusahaan. Keberadaan perusahaan setiap harinya tidak
memberikan alasan untuk diperbincangkan. Tetapi perusahaan harus terus
menempatkan topik baru di sana.
Page 37
21
2. Konsumen
a. Konsumen ingin terlihat pintar
Sebagian orang ingin terlihat mengetahui segalanya, seperti ketika ditanya
oleh orang-orang mengenai produk atau jasa apa yang harus dibeli saat ini,
maka para konsumen dapat memberikan solusi pilihan yang tepat.
Sehingga perusahaan harus membantu para konsumen dengan
memberikan lebih banyak informasi yang detail mengenai produk atau
jasa yang dijual.
b. Konsumen ingin membantu orang lain
Keinginan untuk terlihat pintar sering dihubungkan dengan motivasi untuk
membantu orang lain. Beberapa orang sangat bersemangat tentang apa
yang mereka ketahui sehingga mereka ingin semua orang menikmati apa
yang mereka nikmati. Mereka tidak ingin melihat seseorang membeli
merek yang salah atau terjebak dengan produk dengan kualitas rendah.
Perusahaan diharapkan mendukung konsumen untuk membantu orang lain
dengan memberikan brosur untuk dibagikan dan pesan untuk diteruskan.
c. Konsumen ingin merasa bahwa mereka penting
Beberapa orang suka ditanya karena mereka senang berbicara, sehingga
mereka berkesempatan untuk terlihat menguasai sesuatu. Semakin banyak
orang meminta nasihat mereka, semakin mereka merasa sangat penting.
Perusahaan harus mengapresiasi para konsumen yang terus membicarakan
perusahaan tersebut dengan cara mengakui mereka, menjaga mereka agar
tetap membicarakan perusahaan, dan meminta pendapat dan masukan
Page 38
22
mereka. Serta berikan mereka sebuah hadiah seperti kupon potongan
harga.
d. Hubungan antara perusahaan dan konsumen
Keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok adalah salah satu emosi
manusia yang paling kuat. Dengan terus membicarakn suatu merek, maka
konsumen berharap dapat terhubung secara khusus dengan perusahaan.
Apa yang mereka konsumsi dan gunakan, menunjukkan siapa mereka.
Konsumen merasa dihargai secara emosional ketika mereka berbagi
kegembiraan dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.
Perasaan yang ditimbulkan karena berada dalam kelompok penggemar
suatu merek yang sama dapat diwujudkan dengan word of mouth. Anggota
kelompok yang bersatu karena merek tertentu, contohnya seperti
membicara merek Miyako atau merek lain, kemungkinan mereka akan
membicarakan mengenai perusahaan tersebut sangat besar. Perusahaan
harus membuat orang-orang ini merasa istimewa dan seperti bagian dari
keluarga.
2.4.2 Jenis-Jenis Word of mouth
Terdapat dua jenis WOM, yaitu Organik dan Amplified
1. Organik
WOM atau disebut sebagai natural WOM, terjadi ketika manusia
mempromosikan atau merendahkan karena mengalami pengalaman tertentu
terhadap brand tersebut. Mereka dengan suka rela merekomendasikan atau tidak
kepada orang lain tanpa campur tangan pemasar. Hal ini terjadi karena manusia
Page 39
23
cenderung untuk berbagi dukungan antusiasme dengan orang lain sebagai
keinginan alami. Seperti facebook adalah tempat komunikasi dua arah, hal
tersebut terintegrasi organik word of mouth sebagai elemen natural, oleh karena
itu memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk meningkatkan kesadaran
mereka Sztrojiny (2015)
2. Amplified
Terjadi ketika pemasar melakukan strategi yang dirancang untuk
mendorong atau mempercepat rekomendasi pribadi dengan komunikasi yang ada
atau yang baru. Hal ini dilakukan mendorong penciptaan buzz, untuk memulai
percakapan dan untuk mengidentifikasi influencer. Akibatnya, amplifed wom
dapat dianggap sebagai langkah pertama dalam generasi rekomendasi pribadi.
Namum, pada dasarnya, hal tersebut adalah sebuah alat perusahaan untuk
membuat orang mau berbica dan berbagi informasi tentang produk, meskipun
tidak terkait dengan pengalaman pribadi.
2.4.3 Komunikasi Word of mouth Positif Dan Negatif
Word of mouth sendiri bisa positif yang dapat mengangkat nama brand,
atau sebaliknya negatif dan mengjatuhkan posisi brand.
1. Word of mouth Positif
Konsumen yang sudah merasa puas dengan sebuah produk akan
merekomendasikan produk tersebut kepada keluarga, relasi, tetangga dan
temannya agar mereka ikut menggunakan produk tersebut. Konsumen seperti ini
hanya ingin orang lain ikut merasakan manfaat yang ia dapatkan dengan
menggunakan produk atau jasa tertentu. Faktor positif word of mouth salah
Page 40
24
satunya berasal dari rekomendasi orang lain kepada pelanggan, rekomendasi dari
orang lain bisa berasal dari kelompok acuan atau reference groups.
Menurut Sernovitz (2015) menyatakan bahwa terdapat tiga alasan atau
motivasi seseorang membicarakan produk atau perusahaan tertentu, yaitu:
a. They like you and your stuff
Dimana hal ini terjadi ketika orang menyukai produk suatu perusahaan,
pelayanan penjualan suatu perusahaan dan pengalaman seseorang sebagai
konsumen suatu perusahaan, jika seseorang tertarik dengan apa yang
ditawarkan perusahaan. Maka mereka akan merekomendasikan produk
atau jasa yang telah produsen berikan kepada temannya.
b. Taking makes them feel good
Yaitu setiap orang senang untuk dapat merasakan bahwa mereka tahu
sesuatu,mereka dapat membawa temannya untuk menikmatinya.
Konsumen merasa senang dan bangga dapat merekomendasikan produk
atau jasa yang telah perusahaan berikan kepada konsumen tersebut.
c. They feel connected when they talk with others
Yaitu keinginan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok adalah emosi
yang kuat dari manusia. Membicarakan tentang suatu produk yang kita
tahu dan menyukainya merupakan ide yang bagus untuk menjalin suatu
hubungan. Setelah merekomendasikan produk atau jasa serta perusahaan,
konsumen akan merasa menjadi sautu bagian dari sebuah keluarga besar
pemakai produk yang sama.
Page 41
25
2. Word of mouth Negatif
Word of mouth negatif adalah suatu sikap yang ditunjukan konsumen yang
tidak merasa puas atas produk atau layanan sehingga menceritakan pengalamanya
kepada orang lain agar mereka menghindari produk tersebut. Pada umumnya
komunikasi word of mouth negatif tiga sampai sepuluh kali lebih mungkin terjadi
dibanding komunikasi positif.
Komunikas iword of mouth negatif dimanifestasikan ke dalam dua bentuk
yaitu:
a. Directly experience, informasi word of mouth negatif cenderung
berpengaruh lebih kuat dari pada informasi positif.
Beberapa komunikasi negatif mungkin terjadi ketika :
1) Konsumen melihat suatu masalah secara serius
2) Konsumen menempatkan kesalahan atau ketidakpuasan langsung
kepada perusahaan atau pengencer.
3) Konsumen mempercayai bahwa komplain langsung terdapat sumber
tindakan terjadi pada beberapa barang mengenai suatu produk atau
perusahaan.
b. Rumors, komunikasi word of mouth negatif merupakan rumor yang salah
mengenai suatu produk atau perusahaan.
2.4.4 Elemen-Elemen Word of mouth
Sernovitz (2015) memaparkan lima elemen perencanaan word of mouth,
sebagai berikut:
Page 42
26
1. Talkers (pembicara)
Kumpulan narasumber yang mulai membicarakan mengenai sebuah
merek, dan disebut juga influencer. Siapa saja dapat menjadi talkers mulai dari
teman, keluarga, tetangga, dan sebagainya yang telah menggunakan jasa atau
telah mencoba produk dari suatu perusahaan. Ada beberapa orang yang senang
berbicara menceritakan pengalamannya dan berharap orang lain ingin
merasakannya juga.
2. Topics (topik)
Merupakan apa yang akan dibicarakan oleh talkers (pembicara). Topik
ini berhubungan dengan apa yang menjadi ciri khas atau sebuah penawaran
khusus yang diberikan oleh perusahaan. Seperti tawaran menarik, potongan
harga, produk baru, dan pelayanan yang memuaskan. Topik yang baik ialah
sederhana, mudah diperbincangkan, dan natural. Seluruh word of mouth
memang dimulai dari topik yang menarik untuk dibahas.
3. Tools (alat)
Perlengkapan yang diperlukan untuk membantu penyebaran pesan
lebih cepat dan lebih luas. Tools membuat narasumber lebih mudah
menyebarkan dan membicarakan sebuah informasi mengenai produk atau jasa
perusahaan kepada orang lain. Contohnya seperti brosur, kupon, sampel, iklan
pada koran,sebuah pesan yang dapat diteruskan (forward), dan cinderamata
yang diberikan oleh perusahaan.
4. Taking parts (partisipasi)
Partisipasi yang diberikan oleh perusahaan dalam pelaksanaan word of
mouth berupa seperti menjawab pesan yang masuk, menerima komentar dari
Page 43
27
berbagai media sosial yang ada, menjawab pertanyaan melalui telepon, serta
menjalin hubungan baik dengan para talkers (pembicara)
5. Tracking (pengawasan)
Suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam mengawasi dan
meninjau reaksi konsumen.Tujuannya agar perusahaan dapat mempelajari
kritik dan saran yang diberikan konsumen, untuk kemajuan perusahaannya
menjadi lebih baik.
2.4.5 IndikatorWord of mouth
Menurut Sumardy (2014) indikator word of mouth yaitu:
1. Pelanggan yang berbicara
2. Daya tarik lawan bicara
3. Pelanggan yang melakukan penjualan
4. Objektivitas yang dibicarakan lawan
2.5 Keputusan Pembelian
2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Proses keputusan pembelian konsumen merupakan perilaku positif
konsumen setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif merek produk
konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak
membeli. Banyak sekali orang yang mengalami kesulitan dalam membuat
keputusan pembelian suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, pemasar harus
memahami dan menguasai dalam berbagai hal yang mempengaruhi proses
keputusan pembelian oleh konsumen.
Page 44
28
Menurut Nugroho J. Setiadi (2015) keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih dari beberapa alternatif pilihan yang ada
dan proses intergrasi yang berkombinasi sikap pengentahuan untuk mengevaluasi
dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantarnya. Keputusan
pembelian secara umum dapat diartikan sebagai konsumen memilih satu produk
dari beberapa produk lainnya. Keputusan pembelian merupakan tahapan dalam
proses pengambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli
produk tersebut. Keputusan pembelian konsumen adalah pembelian merek yang
paling disukai Sangadji dan Sopiah (2013).
Menurut Swastha (2014) keputusan pembelian diartikan sebagai proseses
penyelesaian masalah untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi
kebutuhannya seperti pengenalan kebutuhan, pencarian informasi mengenai suatu
merek, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian serta tingkah
laku setelah pembelian.
Menurut Nugroho J. Setiadi (2015) perilaku membeli mengandung makni
yakni kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dari pertukaran uang
dengan barang dan jasa serta dalam proses keputusan yang menentukan kegiatan
tersebut. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan
aktivitas secara fisik (berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan–
tahapan proses pengambilan keputusan pembelian) dan aktifitas secara mental
(berupa kegiatan saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu
yang ditetapkan oleh individu).
Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa, keputusan pembelian
konsumen adalah pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian
Page 45
29
masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen dan mewujudkan dengan
tindaklanjut yang nyata. Setelah proses tersebut, baru konsumen itu dapat
mengevaluasi pilihannya dan menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.
2.5.2 Tahapan Keputusan Pembelian
Keputusan pembeli membeli atau memilih produk tertentu tidak datang
begitu saja. Keputusan membeli mengenai suatu produk tertentu terdiri dari lima
tahap. Adapun kelima tahap proses pengambilan keputusan membeli adalah
sebagai berikut :
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika seseorang mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut akan dicetuskan oleh rangsangan internal atau
eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu
(pikiran, tindakan, atau motivasi) yang mendorong dirinya untuk
mempertimbangkan pembelian barang atau jasa tertentu dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.
2. Pencarian Informasi
Pada tahap ini konsumen mencari sebanyak-banyaknya informasi atas
alternatif-alternatif pilihan akan barang atau jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan. Sumber informasi yang digunakan bisa diklasifikasikan
berdasarkan beberapa kriteria. Berdasarkan karakteristik personal versus
impersonal dan independensinya, sumber informasi bisa dikelompokkan
menjadi Tjiptono dan Diana (2016).
Page 46
30
a. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga.
b. Sumber komersil meliputi iklan, tenaga penjual, pameran
c. Sumber publik meliputi media massa, organisasi konsumen, pencarian
internet.
d. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk
3. Evaluasi alternatif
Setelah terkumpul berbagai alternatif solusi, konsumen kemudian
mengevaluasi dan menyeleksinya untuk menentukan pilihan akhir. Proses
evaluasi bisa sistematis, bisa pula non-sistematis. Proses evaluasi dilakukan
dengan jalan menetapkan kriteria evaluasi, menentukan tingkat kepentingan
masing-masing kriteria, dan mengidentifikasi alternatif produk yang akan
dinilai. Setelah itu, setiap alternatif akan dinilai berdasarkan kriteria yang
ditetapkan Tjiptono dan Diana (2016)
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek
dalam kumpulan pilihan. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen
dapat membentuk lima sub keputusan merek, lokasi, waktu, metode
pembayaran dan kuantitas Kotler dan Keller (2016).
5. Perilaku pasca pembelian
Kepuasan pasca pembelian merupakan fungsi kedekatan antara
harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan
maka konsumen akan kecewa, jika memenuhi harapan konsumen akan puas
Page 47
31
dan jika melebihi harapan maka konsumen akan sangat puas. Tindakan pasca
pembelian jika konsumen puas, mungkin ingin membeli produk itu kembali.
Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal baik tentang produk
kepada orang lain Kotler dan Keller (2016).
2.5.3 Indikator Keputusan Pembelian
Menurut kotler (2014) ada limaindikator keputusan pembelian, yaitu:
1. Kemantapan pada suatu produk
Konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian harus dapat menentukan
pilihannya terhadap produk yang diinginkan
2. Kebiasaan dalam membeli dan menggunakan produk
Kebiasaan konsumen dalam membeli suatu produk tertentu, biasanya didasari
dengan penggunaan dari produk tersebut sebelumnya
3. Memberi rekomendasi kepada orang lain
Pelanggan yang sering melakukan pembelian suatu produk, maka pelanggan
tersebut secara tidak langsung merasakan kepuasaan dari produk itu dan akan
mampu merekomendasikan produk tersebut kepada orang disekitarnya
4. Pengevaluasian terhadap produk
Setelah pemakaian dari suatu produk, konsumen biasanya melakukan evaluasi
terhadap produk yang telah digunakannya
Page 48
32
2.6 Pandangan Islam
2.6.1 Pandangan Islam Tentang Pemasaran
Suatu pekerjaan pasti didasari oleh niat dan tujuan yang ingin dicapai,
ketika perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya, niat yang ada adalah
mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin. Namun dalam prinsip
syariah, kegiatan pemasaran ini harus dilandasi oleh semangat ibadah kepada
tuhan sang maha pencipta, berusaha semaksimal mungkin dengan tujuan untuk
kesejahteraan bersama. Bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan
sendiri.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai
tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumen. Pemasaran menjadi
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Agar sebuah bisnis dan
menghasilkan laba yang diinginkan, maka bisnis harus didasarkan atas keputusan
yang sehat, bijaksana dan hati-hati. Dalam islam segala ketentuan hidup manusia
telah diatur didalam al-qur‟an dan hadits.
Berikut ini adalah salah satu ayat Al-Qur‟an dalam surah Ali-Imran ayat
159 tentang bagaimana memuaskan konsumen atau pelanggan dan cara bersikap
kepada konsumen atau pelanggan.
Ayat Al-qur‟ansurah Ali- Imran ayat 159
Page 49
33
Artinya : “Maka berkat rahmat allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati
kasar.Tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.Karena itu
maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian,
apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
allah. Sungguh, allah mencintai orang yang bertawakal.”
Islam menghalalkan umatnya berniaga. Bahkan Rasulullah
shallallahu‟alaihi wa sallam seorang saudagar yang sangat terpandang pada
zamannya. Rasulullah telah mengajarkan pada umatnya untuk berdagang dan
menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam beraktifitas ekonomi umat islam
dilarang melakukan bathil. Namun harus melakukan kegiatan ekonomi yang
dilakukan saling ridho.
Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 275 :
Artinya : “orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan karna gila. yang
demikian itu karna mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba.
Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba.Barang siapa mendapat peringatan dari tuhannya, lalu dia
berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya
dan urusannya (terserah) kepada allah. Barang siapa mengulangi,
mereka kekal didalamnya.”
Riba itu ada dua macam yaitu nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah
pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl
ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak
Page 50
34
jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti
penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang
dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi
dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
2.6.2 Pandangan Islam Tentang Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dalam Yulaifah (2014) keputusan adalah sebuah
pendekatan dalam upaya menyelesaikan masalah yang terdiri dari tahapan-
tahapan berikut yang telah dijelaskan diatas pencari informasi, penilaian beberapa
alternative, merumuskan keputusan membeli dan perilaku setelah membeli yang
dilakukan konsumen
Didalam islam, proses pengambilan keputusan ini diterangkan dalam
beberapa ayat al-Qur‟an yang lebih bersifat umum, artinya bias diterapkan dalam
segala aktifitas. Selain itu, didalam al-Qur‟an dijelaskan pula ayat tentang sikap
hati-hati dalam menerima informasi untuk mengambil keputusan yang dijelaskan
dalam Al-Qur‟an surat Al-Hujurat ayat 6 yang berbunyi:
Artinya :“hai orang –orang yang beriman, jika datang kepada mu orang yang
fasik membawa suatu berita, maka meriksalah dengan teliti agar kamu
tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaanya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”
Dari ayat diatas dapa diketahui bahwa sebagai umat muslim hendaknya
berhati-hati dalam menerima suatu berita atau informasi. Ketika kita tidak
mempunyai pengetahuan tentang hal tersebut maka sebaliknya kita periksa
Page 51
35
terlebih dahulu sebelum akhirnya menyesal dikemudian hari. Ayat ini juga dapat
disadarkan dengan sikap hati-hati umat islam dalam membuat keputusan untuk
mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya bahwa terdapat tahapan-tahapan yang dilalui seseorang dalam
pengambilan keputusan konsumen.
2.7 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian dijadikan pedoman serta perbandingan dalam
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Table 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Variable
Penelitian Hasil Penelitian
1 Sari Astuti dkk “Jurnal
Manajemen Vol.1,
No.1,(2016)1-
13.Univesitas
Diponegoro”
Analisis Pengaruh
Kualitas Produk,
Persepsi Harga, Dan
Word of mouth
Communication
terhadap Keputusan
Pembelian Mebel
Pada CV. Mega Jaya
Mebel Semarang
Variable Bebas;
Kualitas Produk
(X1),Persepsi
Harga (X2),
Word of mouth
Communication
(X3),
Variable Terikat
Keputusan
Pembelian (Y)
Kualitas Produk,
Persepsi Harga dan
Word of mouth
Communication
berpengaruh
terhadap Keputusan
Pembelian
2 Bagas Aji Pamungkas “jurnal komunikasi,
Vol.x No.02, (2016)
145-160, STIFE PGRI
Dewantara Jombang”
Pengaruh Promosi di
Media sosial dan
Word of
mouthTerhadap
Keputusan
Pembelian (Studi
Kasus Pada Kedai
Bontacos, Jombang
Variabel Bebas;
Promosi di Media
sosial (X1), Word
of mouth(X2),
Variabel terikat;
Keputusan
Pembelian (Y)
Variabel Promosi di
Media sosial dan
Word of mouth,
memiliki pengaruh
positif yang
signifikan terhadap
Keputusan
Pembelian
3 Novita Sari,
Muhammad Saputra,
dan Jamaluddin
Husein “jurnal manajemen Vol.
3 No.01, (2017),
Institute Informatika
dan Bisnis Darmajaya”
Pengaruh Electronic
Word of mouth
Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
TOKO ONLINE
BUKALAPAK.CO
M
Variabel Bebas;
Electronic Word of
mouth(X1)
Variabel terikat
Keputusan
Pembelian (Y)
Variabel Electronic
Word of mouth,
memiliki pengaruh
positif yang
signifikan terhadap
Keputusan
Pembelian
4 Sany Tifani Yenata
dan F Anita Herawati
“Jurnal Komunikasi
Vol. 2. No. 6, (2018)
Universitas Atma Jaya
Pengaruh Tingkat
Ketertarikan pada
Desain Logo dan
Nama Merek
Terhadap Brand
Variabel bebas;
Pengaruh Tingkat
Ketertarikan (X1)
Desain Logo(X2),
Nama Merek (X3)
Tingkat ketertarikan
terhadap desain logo
dan nama merek
Zupparellatidak
berpengaruh
Page 52
36
No Nama Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Variable
Penelitian Hasil Penelitian
Yogyakarta” Image
(Studi Eksplanatif
Mengenai Pengaruh
Tingkat Ketertarikan
pada Desain Logo
dan Nama Merek
Terhadap Brand
Image Zupparella)
Variabel terikat;
Brand Image (Y)
siginifikan terhadapi
mage keceriaan,
halte rsebut
dikarenakan tingkat
ketertarikan
responden terhadap
nama merek
Zupparella
berdasarkan
keunikan dari nama
merek tersebut dan
bukan karena kesan
ceria.
5 Sindunata dan
Bobby“Jurnal
Hospitality Dan
Manajemen Jasa, Vol.
6, No.1 (2018)
Universitas Surabaya”
“Pengaruh E-Wom
(Electronic-Word-
Of-Mouth) Terhadap
Keputusan
Pembelian di
Agoda.com”
Variabel bebas;
Electronic Word of
mouth(X),
Variabel terikat;
Keputusan
Pembelian (Y)
Electronic Word of
mouth
mempengaruhi
Keputusan
Pembelian secara
signifikan
6 Finnan Aditya Ajie
Nugraha “Jurnal
Administrasi Bisnis,
Vol. 22, No.1 (2015)
Universitas Brawijaya
Malang”
Pengaruh Word of
mouthTerhadap
Keputusan
Pembelian (Studi
Kasus Konsumen
Kober Mie Setan
Jalan Simpang
Soekarno Hatta
Nomor 1-2 Malang)
Variabel bebas;
Word of mouth(X)
Variabel terikat;
Keputusan
pembelian
konsumen (Y)
Word of mouth
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap keputusan
pembelian.
Keputusan
pembelian memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
kepuasan konsumen.
Keputusan
pembelian diketahui
dapat menjadi
variabel mediator
dalam hubungan
Word of mouth
dengan keputusan
konsumen
7 Rozalia,
Handayani,Rinuastuti
dan Rusminah„„Jurnal
Distrubusi, Vol. 8,
No.2, (2020) 149-162
ISSN:0853-9571
Universitas Mataram”
Ketertarikan
konsumen pada
brand ambassador
dan citra merek pada
keputusan
pembelian
Variabel bebas :
ketertarikan
konsumen pada
brand ambassador
dan citra merek
Variaabel terikat:
keputusan
pembelian
Brand Ambassador
berpengaruh
signifikan terhadap
Keputusan
Pembelian sepatu
olahraga merek
Nike. Semakin baik
brand ambassador
yang digunakan oleh
produk sepatu
olahraga merek Nike
ini maka keputusan
pembelian ini
semakin tinggi.
8 Ismail Erkan The influence of Variabel bebas : E-WOM variables
Page 53
37
No Nama Penelitian
(Tahun) Judul Penelitian
Variable
Penelitian Hasil Penelitian
Dkk“Computer In
Human Behavior, Vol.
61, (2016). Pages 47-
55. University College
Landon Interaction
Centre”
E-WOM in social
media on
consumers‟purchase
intentions: An
extended approach
to information
adoption
E-WOM in social
media (X1),
Variaabel terikat:
Consumers‟purcha
seintentions (Y)
on social media (X1)
have a significant
positive effect on
consumer
purchasing
intentions (Y)
9 Faiz I. Anuar, dkk
“Procedia – Social
and Behavioral
Sciences Vol. 222, (2016)
Pages 324-331.
University Teknologi
MARA, Malaysia”
Effect of Word of
mouth
Communication on
Consumer
Purchase Decision:
Malay upscale
restaurant
Variabel bebas;
Effect of Word of
mouth
Communication on
Consumer
Variabel terikat;
Purchase Decision:
Malay upscale
restaurant
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variabel independen
word of
mouthmemiliki
pengaruh signifikan
positif
dengan keputusan
pembelian konsumen
10 Anees Kazmi dan Qazi
Shujaat
Mehmood“Jurnal
Management Science
Letters, Vol. 6, No. 7
(2016) Pages 499-508.
Issn:1923-9343.
Pakistan
The Effect of
Electronic Word of
mouth and Brand
Image onPurchase
Intention: A Case of
Consumer
Electronic in
Haripur, Pakistan
Variabel bebas;
electronic word of
mouth (X1), and
Brand Image (X2),
Variabel terikat;
purchase
intention(Y)
Hasil penelitian ini
adalah electronic
word of mouth dapat
menyebabkan minat
beli secara spesifik
untuk barang
elektronik
konsumen.
Electronic word of
mouthdapat
mempengaruhi
persepsi konsumen
terhadap brand dan
layanan yang
berkualitas tinggi.
2.8 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi
perhatian suatu titik perhatian sautu penelitian variabel adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
Sugiyono (2014).
Adapun variabel peneltian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel independent
Page 54
38
Menurut Sugiyono (2014) variabel independent atau variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Adapun yang menjadi variabel bebas
dalam peneltian ini adalah
a. Tingkat ketertarikan merek
b. Word of mouth
2. Variabel dependent
Variabel dependent ini akan menjadi perhatian utama peneliti. Variabel
yang digunakan dalam model penelitian ini akan membantu mengenali hakekat
masalah yang akan diterliti. Variabel terikat yang digunakan dalam peneltian ini
adalah keputusan pembelian (Y).
2.9 Definisi Konsep Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penulisan merupakan batasan pendefinisian dari
serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan, dengan maksud
menghindari kemungkinan adanya makna ganda. Sekaligus mendefinisikan
variabel-variabel sampai dengan kemungkinan cara pengukurannya. Jadi,
operasional merupakan penjabaran atau penjelasan mengenai variabel-variabel
yang ada, dan juga merupakan penjelasan-penjelasan mengenai variabel- variabel
yang menjadi kajian dalam penulisan tersebut. Berikut adalah tabel definisi
konsep operasional variabel penelitian:
Page 55
39
Table 2.2 : Definisi Konsep Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Definisi variabel Indikator Skala
1 Tingkat
ketertarikan
merek (X1)
(Brand attractiveness) adalah
mendorong konsumen untuk
mencari informasi tentang merek
tersebut. ketertarikan Suatu merek
dapat memberikan gambaran tentang
mungkin atau tidaknya pelanggan
beralih pada produk lain. Seoraang
pelanggan yang sangat loyal kepada
suatu merek tidak akan dengan
mudah memindahkan
pembeliaannya kemerek lain
Menurut (Huda, et al.,2017 )
1. Seberapa besar tingkat
ketertarikan konsumen
terhadap merek
2. Seberapa besar tingkat
ketertarikan konsumen
ketika melihat nama
merek
3. Mendorong konsumen
mencari informasi
merek Menurut
Firmansyah (2019)
Likert‟s
2 Word of
mouth
(X2)
word of mouth adalah komunikasi
dari mulut ke mulut yang
memberikan rekomendasi secara
personal atau nonpersonal tentang
suatu produk dan jasaantara pembeli
sasaran, para tetangga, anggota
keluarga, serta rekannya yang
bertujuan memberikan informasi
Menurut (Kotler dan Keller, 2016)
1. Pelanggan yang
berbicara
2. Daya tarik lawan bicara
3. PelangganYang
melakukanPenjualan
4. Objektivitas yang
dibicarakan lawan
Sumardy (2014)
Likert‟s
3 Keputusan
Pembelian
(Y)
keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia
memilih dari beberapa alternatif
pilihan yang ada dan
prosesintergrasi yangberkombinasi
sikap pengentahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif dan memilih salah
satu diantarnya
Menurut Nugroho J. Setiadi (2015)
1. Kemantapan pada
suatu produk
2. Kebiasaan dalam
menggunakan produk
3. Memberi rekomendasi
kepada orang lain
4. Mengavaluasi tentang
produk
Menurut Kotler (2014)
Likert‟s
2.10 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran mengambarkan hubungan variabel independen dalam
hal ini adalah pengaruh tingkat ketertatikan merek (X1), word of mouth (X2)
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) dalam penelitian ini.
Page 56
40
Keterangan : Gambar 2.1
Bagan kerangka pemikiran
Variabel independen
Variabel dependen
Keterangan :
= Hubungan secara persail.
= Hubungan secara simultan
2.11 Hipotesis
1. Hubungan Tingkat ketertarikan merek terhadap keputusan pembelian
Hasil analisis data menujukkan pengaruh secara signifikan terhadap
tingkat ketertarikan terhadap suatu merek, Daya tarik merek (brand
attractiveness) berdasarkan evaluasi positif konsumen dengan merek tersebut.
Daya tarik merek akan mendorong konsumen untuk mencari informasi tentang
merek tersebut. (So et al, 2017).
Kepercayaan konsumen terhadap merek dalam memenuhi kebutuhan
konsumen secara langsung yang akan berdampak pada ketertarikan konsumen,
pada akhirnya akan mempengaruhi pada perilaku konsumen yang akan berdampak
pada keputusan pembelian (curras et al., 2009).
Menurut Sany Tifani Yenata dan F Anita Herawati (2018) dengan judul
Pengaruh Tingkat Ketertarikan pada Desain Logo dan Nama Merek Terhadap
Keputusan Pembelian (Y)
Tingkat Ketertatikan
Merek (X1)
Word Of Mouth
(X2)
H
H
H
Page 57
41
Brand Image (Studi Eksplanatif Mengenai Pengaruh Tingkat Ketertarikan pada
Desain Logo dan Nama Merek Terhadap Brand Image Zupparella) Tingkat
ketertarikan terhadap desain logo dan nama merek Zupparella berpengaruh
siginifikan terhadap image keceriaan, hal tersebut terhadap image keceriaan, hal
tersebut dikarenakan tingkat ketertarikan responden terhadap nama merek
Zupparella berdasarkan keunikan dari nama merek tersebut dan bukan karena
kesan ceria.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah :
H1 : Diduga tingkat ketertarikan merek mempunyai pengaruh yang positif
terhadap Pembelian Produk magic com Merek Miyako Pada Masyarakat
Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau
2. hubungan Word of mouth terhadap keputusan pembelian
Word of mouth merupakan komunikasi yang menghasilkan percakapan
yang baik. Seseorang akan bertanya kepada orang lain mengenai kualitas suatu
barang atau jasa sebelum mereka memutuskan untuk membeli atau
mengkonsumsinya.
Word of mouth menghantar konsumen muncul secara alami dan jujur
yang membuat pesan pemasaran yang dihasilkan jauh lebih baik efektif dibanding
dengan media lain, Oleh karena itu Word of mouth dapat mempengaruhi
keputusan pembelian seseorang dalam melakukan pembelian Sernovitz (2015).
Perilaku pembelian pelanggan merupakan suatu rangkaian tindakan fisik
yang dialami pelanggan ketika akan melakukan pembelian produk tertentu Somad
Page 58
42
dan Priansa(2014: 97). Salah satu rangkaian tindakan tersebut diantaranya yaitu
pencarian informasi.Informasi yang di diperoleh biasanya berasal dari berbagai
sumber, seperti sumber pribadi yang berasal dari keluarga, teman, tetangga
maupun kenalan. Ada sumber komersial seperti iklan, sumber publik seperti
media masa, dan sumber pengalaman Meskipun sumber informasi terdiri tidak
hanya satu, namun sesungguhnya informasi yang paling efektif biasanya didapat
dari sumber pribadi. Sumber pribadi tersebutlah dapat berupa informasi yang
disalurkan dari mulut ke mulut (Word of mouth) yang didapat dari orang-orang
yang ada disekitar. Menurut Molinari, Abralt and Dion, bahwa pembelian dan
positif word of mouthsaling berhubungan Nugraha, et al (2015). Konsumen akan
menceritakan pengalaman mereka kepada orang lain setelah mengkonsumsi
produk.
Apabila pengalaman yang diperoleh positif maka word of mouth yang
dilakukan juga positif dan begitu pula sebaliknya.Word of mouth yang positif akan
dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan, tidak akan menimbulkan kerugian
dan akan mendorong seseorang untuk layak menceritakannya kepada orang lain.
Latif (2018)
Finnan Aditya Ajie Nugraha, Suharyono dan Andrian Kusumawati
(2015) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Word of mouth Terhadap
Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Konsumen Kober
Mie Setan Jalan Simpang Soekarno Hatta Nomor 1-2 Malang)” menunjukan
bahwa Word of mouth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian. Keputusan pembelian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Page 59
43
kepuasan konsumen.Word of mouth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan konsumen.Keputusan pembelian diketahui dapat menjadi variabel
mediator dalam hubungan Word of mouth dengan kepuasan konsumen.
Oleh perusahaan itu sendiri ataupun adanya informasi dari mulut ke mulut
yang menyebar di kalangan konsumen
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah :
H2 : Diduga Word of mouth mempunyai pengaruh yang positif terhadap
Pembelian magic com Merek Miyako Pada Masyarakat Tembilahan
Kabupaten Indragiri Hilir
3. Hubungan antara tingkat ketertarikan merek dan word of mouth
terhadap keputusan pembelian
Apabila konsumen memiliki ketertartarikan terhadap suatu merek,
konsumen tersebut tidak akan mudah melalukan pembelian terhadap merek lain.
konsumen tertarik terhadap suatu merek bias melalui daya tarik visual, citra suatu
merek, kualitas dan harga sehingga timbul kesadaran konsumen untuk tetap loyal
terhadap merek tersebut. dengan adanya komunikasi word of mouth pengalaman
seseorang yang disampaikan apabila pengalaman yang diperoleh positif maka
word of mouth yang dilakukan juga positif dan begitu pula sebaliknya. Sehingga
timbul kesadaran konsumen pentingnya informasi tentang produk sebelum
melakukan konsumsi dan keputusan pembelian.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah :
Page 60
44
H3 : Diduga Tingkat Ketertarikan Merek dan Word of mouth mempunyai
pengaruh pengaruh yang positif terhadap Pembelian magic com Merek
Miyako Pada Masyarakat Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi
Riau.
Page 61
45
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Objek penelitian ini dilakukan pada Masyarakat Tembilahan Indragiri
Hilir. Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat ketertarikan
merek dan word of mouth terhadap keputusan pembelian produk magic com
merek Miyako. Waktu Penelitian ini mulai dilakukan dari bulan Mei 2021 sampai
selesai.
3.2 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data primer
dan sekunder.
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis langsung
dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan Siregar
(2017). data ini diperoleh secara langsung dari responden melalui
kuesioner dan juga hasil tanggapan responden tentang pengaruh tingkat
ketertarikan merek, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian
produk magic com merek Miyako Pada Masyarakat Tembilahan Indragiri
Hilir Provinsi Riau
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh penulis dari buku-buku, laporan-
laporan lain sebagainya yang tentunya berkaitan dengan penelitian ini.
Page 62
46
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
unutuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2016). Populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah masyarakat yang ada di Tembilahan, yang telah
membeli produk magic com merek Miyako.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014) Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik
yang dimiliki populasi tersebut. karena jumlah populasi tidak diketehui secara
pasti. Menurut Sukandarrumidi dan Haryanto (2014) Menyatakan agar
penelitian dapat dianalisa dengan menarik jumlah sampel minimum 100
responden, jadi dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah 100 responden
yang menggunakan atau yang telah membeli produk magic com merek Miyako
Pada Masyarakat Tembilahan Indragiri Hilir Provinsi Riau.
3.4 Teknik Penarikan Sampel
Metode yang digunakan untuk penarikan sampling adalah metode
purposivesampling.Menurut Sugiyono (2016) metode purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Kriteria yang digunakan untuk menjadi sampel adalah:
1. Ibu rumah tangga
2. Konsumen yang sudah berpenghasilan
Page 63
47
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti,
menurut Sukandarrumidi dan Haryanto (2014) dalam Nurjanah (2008)
menyatakan agar penelitian ini dapat dianalisi dengan menarik sampel minimum
30 responden dan ada pula yang menyarankan jumlah sampel minimum 100
responden. maka penarikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden
yang telah menggunakan atau yang telah membeli produk magic com merek
Miyako Pada masyarakat Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dari beberapa keterangang yang dilakukan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawab Sugiyono (2016). dalam penelitian ini, penelitian membagikan
angket langsung dengan tujuan untuk mengetahui pendapat responden
menganai pengaruh tingkat ketertarikan merek dan word of mouth terhadap
produk magic com merek Miyako pada masyarakat tersebut.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut
Sugiyono (2016) skala likert digunakan untuk mengungkap sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social.
Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban atas setiap
item yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi sangat positif sampai
Page 64
48
dengan negative. Setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan diberi bobot
atau nilai.
Seperti hal yang dibawah ini:
a. Sangat Setuju (SS) : 5
b. Setuju (S) : 4
c. Netral (N) : 3
d. Tidak Setuju (TS) : 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
Teknik ini digunakan agar peneliti dapat mengetahui dan memiliki data
mengenai penilaian yang diberikan oleh setiap responden yang menggunakan atau
telah membeli magic com merek Miyako.
3.6 Uji Kualitas Data
Untuk menemukan batas-batas kebenaran, ketepatan alat ukur (kuesioner)
saatu indikator variabel penelitian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
koesioner. Suatu item dikatakan valid jika nilai r hitung atau corrected item-total
correlation lebih besar dibandingkan 0,3 seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono.
Siregar (2017) yang mengatakan bila korelasi tiap faktor tersebut merupakan
construct yang kuat. Item koesioner yang valid dapat dijadikan acuan untuk
penelitian selanjutnya. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alatukur
yang diinginkan. Pengujian validitas dilakukan untuk mengujiapakah jawaban
Page 65
49
kuisioner dari responden benar-benar sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini
atau tidak.
Adapun kriteria pengambilan keputusan uji validitas untuk setiap
pertanyaan adalah nilai r hitung harus berada diatas 0,3 hal ini dikarenakan jika
nilai r hitung lebih kecil dari 0,3 berarti item tersebut memiliki hubungan yang
lebih rendah dengan item-item pertanyaan lainnya dari pada variabel yang diteliti,
sehingga item tersebut dinyatakan tidak valid (Santoso, 2010: 68).
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula.
Metode yang digunakan adalah Alpha Cronbach yaitu metode yang menghitung
reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku. Kriteria suatu instrument
penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach bila
koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 Siregar (2017).
3.7 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klsasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regrasi yang
diperoleh dapat menghasilkan estimator linear yang baik. Adapun uji asumsi
klasik yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
3.7.1 Uji Normalitas
Menurut Suliyanto (2018) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
Page 66
50
normal atau tidak. Nilai residual bisa dikatakan berdistribusi normal jika
digambarkan dengan bentuk kurva akan membentuk gambar lonceng (bell-shaped
curve) yang kedua sisinya melebar sampai titik terhingga. dan berdasarkan
grafiknya terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal.
3.7.2 Uji Heterokedastistas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalammodel
regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan kepengamatan yang
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139). Heteroskedastisitas berarti ada varian
variabel pada modelregresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian
variabelpada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut
dengan hemokedastisitas. Pengujian heteroskesdastisitas dalam penelitian ini
menggunakan model uji Glejser. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji
heteroskesdastisitas menggunakan model uji glejser adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikasi (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah
tidak terjadi gejala heteroskesdastisitas dalam model regresi
2. Jika nilai signifikasi (Sig.) lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah
terjadi gejala heteroskesdastisitas dalammodel regresi.
3.7.3 Uji Multikoliniearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang
terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variable bebas atau
Page 67
51
tidak. Jika dalam model regresi terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna
diantara variable bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung
gejala multikolinieritas (Suliyanto,2011). Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas di dalam regresi maka dapat dilihat dari nilai TOL (Tolerance)
dan varian ceinflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan tingkat multikolinearitas adalah nilaitolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai ≥ 10.
3.8 Analisis Liniear Berganda
Menurut Suliyanto (2011) menyebutkan dalam uji liniear berganda jumlah
variabel bebas digunakan untuk memprediksi variabel terikat lebih dari satu.
Analisis regresi liniear berganda ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independent : tingkat ketertarikan merek (X1) dan word of
mouth (X2) terhadap variabel dependent yaitu keputusan pembelian (Y) . Formula
untuk regresi liniear berganda adalah sebagai berikutdengan persamaan
Y = a + b1x1 + b2x2 +b3xb3+ e
Keterangan :
Y : Keputusan pembelian
a : Konstanta
X1 : Tingkat Ketertarikan Merek
X2 : Word of mouth
b1,b2,b3 : Koefisien persamaan regresi untuk variabel bebas
e : Error
Page 68
52
3.9 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang gunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis regrasi linear berganda berdasarkan uji secara parsial (Uji T), simultaan
(Uji F) dan koefisien determinasi (R2)
4.9.1 Uji Parsial (Uji T)
Uji T adalah suatu uji yang digunakan untuk mengetahui signifikansi
pengaruh variabel indepanden (X1: Tingkat ketertarikan merek, X2 word of
mouth) secara persial atau individual terhadap variabel dependen (Y: keputusan
pembelian)
Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika t hitung variabel
tersebut lebih besar dibandingkan t tabel (thitung > ttabel). Adapun kriteria
pengambilan keputusan yang digunakan dalam pengajian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apabila thitung> ttabel atau sig < α maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya
terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Tingkat Ketertarikan
Merek dan Word of mouth Terhadap Keputusan Pembelian.
2. Apabila thitung> ttabel atau sig < α maka H0 diterima dan Haditolak artinya
tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel Tingkat Ketertarikan
Merek dan Word of mouth Terhadap Keputusan Pembelian.
3.9.2 Uji Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Siregar (2017) uji ini digunakan untuk menguji pengaruh
simultan variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika variabel bebas
Page 69
53
memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung maka model
persamaan regresi masuk kedalam kriteria cocok. Analisa uji F dilakukan dengan
membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Sebelum membandingkan nilai F, harus
ditemukan tingkat kepercayaan (1-α) dan derajat kebebasan (degree of freedom) –
n – (k+1) agar dapat ditentukan nilai ktitisnya. Adapun nilai alpha yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 0,05. Dimana kriteria pengambilan keputusan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Apabila Fhitung>Ftabel atau sig < α maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya
terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Tingkat Ketertarikan
Merek dan Word of mouth Terhadap Keputusan Pembelian.
2. Dan apabila Fhitung<Ftabel atau sig > α maka H0 diterima Ha ditolak, artinya
tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel Tingkat
Ketertarikan Merek dan Word of mouth Terhadap Keputusan Pembelian.
3.10 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien determinasi (R2) merupakan besarnya kontribusi variabel
bebas terhadap variabel terikat. Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin
tinggi kemampuan variabel bebas dalammenjelaskan variasi perubahan pada
variabel terikat Suliyanto (2018). Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol
dan satu. Semakin mendekati 1 determinasi (R2), maka semakin besar kontribusi
variable Tingkat Ketertarikan Merek dan Word of mouth Terhadap Keputusan
Pembelian. Semakin mendekati 0 determinasi (R2), maka semakin kecil
kontribusi yang diberikan variabel Tingkat Ketertarikan Merek dan Word of
mouth Terhadap Keputusan Pembelian.
Page 70
54
BAB IV
GAMBARAN UMUM & LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Singkat Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri hilir adalah sebuah kabupaten yang terletak di
provinsi riau. Indonesia yang memiliki motto “berlayar sampai kepulau berjalan
sampai kebatas”. Kabupaten Indragiri Hilir beribukota Tembilahan. Berdiri pada
tanggal 20 November 1965 dan saat ini dihuni sekitar 624.450 jiwa.
4.1.1 Letak Geografis
Kabupaten Indragiri Hilir terletak dibagian selatan Provinsi Riau dengan
ibu kotanya adalah Tembilahan dengan luas wilayah 18.812,97 km² yang terdiri
dari luasdaratan 11.605,97 km², luas perairan laut 6.318 km dan luas perairan
umum 888,97 km serta memiliki garis pantai sepanjang 339,5 km dengan batas-
batas wilayah sebagaiberikut :
Utara : Kabupaten Pelelawan
Selatan : Kabupaten Tanjung Jabung Provinsi jambi
Barat : Kabupaten Indragiri Hulu
Timut : Prvinsi Kepulauan Riau
Sebagian dari luas wilayah atau 93,31 % daerah Kabupaten Indragiri Hilir
merupakan daerah dataran rendah, yaitu daerah endapan sungai, daerah rawa
dengan tanah gambut (peat), daerah hutan payau (mangrove), dan terdiri atas
pulau-pulau besar dan kecil dengan luas lebih kurang 1.082.953,06 Ha dengan
rata-rata ketinggian lebih kurang 0-3 Meter dari permukaan laut. Sedangkan
Page 71
sebagian kecilnya 6,69% berupa daerah berbukit-bukit dengan ketinggian rata-rata
6-35 meter dari permukaan laut yang terdapat dibagian selatan Sungai Reteh
Kecamatatn Keritang, yang berbatasan dengan Provinsi Jambi.
Dengan ketinggian tersebut, maka pada umumnya daerah ini dipengaruhi
oleh pasang surut, apalagi bila diperhatikan fisiografinya dimana tanah-tanah
tersebut terbelah-belah oleh beberapa sungai, terusan, sehingga membentuk
gugusan pulaupulau. Kabupaten Indragiri Hilir memiliki potensi untuk
mengembangkan daerah pada sector ekonomi. Untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki Kabupaten Indragiri Hilir maka salah satu factor pendukungnya
adalah dengan memperbaiki system pelayanan publik sehingga dapat mengundang
investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten Indragiri Hilir. Kabupaten
Indragiri Hilit memiliki potensi alam yang baik berupat pertanian, pertambangan,
perikanan, maupun potensi perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri
dan berbagai potensi lainnya.
Dalam perdagangan dan jasa masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir
berorientasi ke daerah-daerah sperti Jambi, Tanjung Balai Karimun, Batam, dan
Malaysia dan Singapore. Untuk kawasan Industri, dapat menciptakan peluang
bisnis dan investasi pada bidang perdagangan dan jasa berupa kegiatan ekspor
perdagangan kapal barang dan ferry, pengembangan jasa peti kemas dan
pengolahan kawasan industry. Pelayanan publik yang baik akan mendorong
pemberdayaan potensi yang ada pada Kabupaten Indragiri Hilir. Karena dalam
setiap usaha memiliki izin yang sah dari pemerintah sehingga fungsi kantor
Pelayanan Terpadu Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu faktor
Page 72
pendukung dalam kemajuan Kabupaten Indragiri Hilir. Untuk mencapai
kesejahteraan Masyarakat hendaknya menggali seluruh potensi yang dimiliki
Kabupaten Indragiri Hilir.
4.1.2 Keadaan Alamnya
Tinggi pusat Pemerintah wilayah Tembilahan dari permukaan laut adalah
1 s/d 4 meter. Dipinggir sungai dan muara parit-parit banyak terdapat tumbuh
tumbuhan seperti pohon nipah. Keadaan tanahnya sebagian besar terdiri dari tanah
gambut dan endapan sungai serta rawa-rawa.
4.1.3 Iklim dan Curah Hujan
Keadaan tanahnya yang sebagian besar terdiri dari tanah gambut maka
daerah ini digolongkan sebagai daerah beriklim tropis basah dengan udara agak
lembab. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni 2010 yaitu 217 mm dan
terendah pada bulan desember yaitu 42 mm. Sejalan dengan pesatnya
perkembangan kota Tembilahan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
penduduk, lingkungan hidup, perekonomian terutama tingkat pelayanan
kemasyarakatan maka akan terjadi perubahan keseimbangan antara
kuantitas/kualitas yang signifikan didalam suatu wilayah daerah pemerintahan.
Menyikapi hal tersebut maka arah kebijakan pembangunan Kota Tembilahan yang
merupakan daerah koleksi, distribusi dan pemasaran bagi produksi wilayah
sekitarnya, terutama dalam menunjang sektor pertanian, industri dan
perhubungan. Maka arah pembangunan yang akan dilaksanakan Pemerintah
Kecamaatan mengacupada proses pembangunan yang diupayakan melalui :
Page 73
1. Pengembangan kawasan pelabuhan berikut sarana dan prasarana
pendukung.
2. Penetapan kawasan pengolahan pertanian, peternakan, perkebunan.
3. Pembangunan peningkatan dan rehabilitas jaringan jalan darat terutama
jaringan yang berhubungan dengan transportasi umum antara daerah yang
diikuti dengan penetapan daerah sentral lokasi terminal, sub termina
pangkalan sementara
4. Alokasi sarana dan prasarana yang disesuaikan prioritas pembangunan
dengan kebutuhan yang ada.
Dalam penetapan proses perencanaan pembangunan mengacu pada
pelaksanaan Musrenbang RKPD pemerintah Kelurahan dan Kecamatn dalam
menetapkan kebutuhan ataupun prioritas perencanaan pembangunan. Dari aspek
fisikperkembangan yang terjadi di kota Tembilahan tercermin di dalam pergeseran
pola penggunaan lahan, seperti adanya perkembangan industri terutama di daerah
yang jauh dari perkotaan seperti Kelurahan Seberang Tembilahan, Kelurahan
Sungai Perak, dan Kelurahan Pekan Arba yang saat ini merupakan daerah
potensial pengolahan lahan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.
4.1.4 Penduduk
Kabupaten Indragiri Hilir ibaratnya Indonesia mini, tempat bermukimnya
berbagai suku bangsa diantaranya populasi dengan jumlah yang cukup besar
adalah suku Malayu, suku Bugis dan suku Banjar. Suku Malayu merupakan
penduduk yang telah lama bermukin didaerah ini, kemudian dalam perjalanan
waktu komunikasi ini berasimilasi dengan komunitas lainnya yang datang.
Page 74
Kedatang orang suku bugis dan suku banjar berhasil bersama orang melayu
membuka perkebunan kelapa dan lading-ladang padi yang luas dari hutan-hutan
rawa yang sangat subur dengan membangun parit- parit yang jumlahnya sangat
banyak, sehingga Indragiri hilir dikenal dengan sebutan negeri seribu parit, negeri
penghasil kepala terbesar dan sebagai Lumbung padi.
4.1.5 Visi Dan Misi Kabupaten Indragiri Hilir
1. Visi
Terwujudnya Tembilahan sebagai Kota “Ibadah” dengan berbasis
PemberdayaanMasyarakat yang didukung oleh infra struktur dan sumber
daya aparatur pemerintah yang berkualitas
2. Misi
a. Meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah Kecamatan dan Kelurahan
dalam mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat
b. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat paripurna
c. Mewujudkan sarana pembangunan infra struktur dalam mendukung
pembangunan dibidang kebersihan, keamanan, dan ketertiban serta
cakupan Iptek yang bernuansa IMTAQ
d. Mewujudkan pembangunan budaya tertib, buday bersih, dan budaya
gotong royong
e. Menumbuhkembangkan prakarsa, kreativitas, dan peran serta masyarakat
dalam rangka mengembangkan dan memajukan daerah
f. Fungsi kawasan yang saling mendukung
g. Membangkitakan citra kota tepi sungai
Page 75
h. Fungsi pelayanan kota dengan kelengkapan sarana dan fasilitasnya
i. Menjadikan Tembilahan Kota “Water Front City” dengan harapan
menjadi “Land Mark” Kota Tembilahan dan pada gilirannya akan dapat
berpengaruh positif terhadap perkemangan daerah hinterlandnya.
Tujuan : Meningkatkan kemampuan Pemerintah Kecamatan dalam
memberikanpelayanan yang prima kepada masyarakat Sasaran : Adanya rasa
kepuasan masyarakat terhadap kinerja aparatur Pemerintah Kecamatan yang
meliputi jangkauan dan mutu pelayanan publik Kecamatan dan Kelurahan.
4.2 Sejarah Singkat PT. Kencana Gemilang
PT. Kencana Gembilang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
bisnis manufaktur peralatan rumah tangga dengan merek dagang miyako. PT.
kencana gemilang tepatnya terletak diantara Jl. Raya Serang Km 16,8 desa
Telaga, Cikupa, Kabupaten Tanggerang, Banten, Pt, Kencan Gemilang berdiri
pada 7 februari 1987 dengan pendirinya orang –orang yang memiliki pemikiran
dan pandangan kedepan akan adanya suatu kesuksesan serta pengetahuan yang
luas akan dunia industri. Khususnya industri elektronik perabotan rumah tangga.
Selain itu PT. Kencana Gemilang juga mempunyai cabang untuk perakitan
atau assembling di PT. Citra Makmur dan PT. Wira Dwika (medan) berikut
sejarah produk PT. Kencana Gemilang :
1987 : Rice Cooker (Conventional tipe)
1990 : Preasure Cooker, Weight Scale
1991 : Fire Hildrant Box (Specific For Japan Market)
1994 : Blender (Series 1)
Page 76
1997 : Magic com 3 In 1 Blender Big Capacity
2002 : Water Dispenser
2003 : Water Dispenser, Chooper Blender, Lunch Box & Picnic Pack
2004 : Electric Fan dan Frying Fan
2005 : Electric Fan dan Electric Desk Fan, Water Dispenser
2006 : Electric Preasure Cooker, Blender dan Rice Box
2008 : Rice Cooker Sanyo, Dan Electric Fan Sanyo
2009 : Electric Fan (Emergency Lamp)
2011 : Industry Fan
2012 : Commercial Blender, Industry Fan, Magic Com Batik, Magic Com dan
Magic Warmer
4.2.1 Peran Dalam Bisnis
Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan distributornya PT BIT.
PT. Kencana Gemilang sebagai perusahaan manafaktur bertugas untuk :
1. Merencanakan pembuatan produk- produk baru dan memperbaiki produk
–produk lama sesuai dengan permintaan pasar atau anailis trend
perkembangan produk yang ada di pasar
2. Melaksanakan proses produksi unntuk semua produk yang dipesan oleh
BIT maupun perusahaan lainnya atas persetujuan BIT.
Page 77
81
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka kesimpulan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tingkat ketertarikan merek memiliki
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian Magic Com merek Miyako
pada Masyarakat Tembilahan Kebupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. hal ini
sebabkan karena tingkat ketertarikan merek ini menurut penulis dapat
mempengaruhi keputusan pembelian dimana daya tarik akan mendorong
konsumen untuk mencari informasi tentang merek, yang mana secara tidak
langsung dapat membatu mengidentifikasi merek tersebut.sehingga konsumen
lebih menganal merek untuk melakukan pembelian sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan. Koefisien estimasi yang dihasilkan bernilai positif yang
memiliki arti bahwa jika tingkat ketertarikan merek semakin menarik bagi
konsumen, maka keputusan pelanggan untuk melakukan pembelian kembali
akan semakin meningkat.analisis deskriptif menunjukkan bahwa pelanggan
memiliki persepsi yang baik mengenai merek tersebut.
2. Hasil penelitian menjelaskan bahwa word of mouth memiliki pengaruh yang
positif terhadap keputusan pembelian Magic Com merek Miyako pada
Masyarakat Tembilahan Kebupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Dimana
word of mouth berperan penting dalam keputusan pembelian. word of mouth
menghantar konsumen muncul secara alami dan jujur yang membuat pesan
Page 78
82
pemasaran yang dihasilkan jauh lebih baik efektif dibanding dengan media
lain, Oleh karena itu word of mouth dapat mempengaruhi keputusan
pembelian seseorang dalam melakukan pembelian Sernovitz (2015)
3. Hasil penelitian menjelaskan secara bersamaan tingkat ketertarikan merek dan
word of mouth memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Dimna nilai R Square sebesar 0,664 menjelaskan variabel tingkat ketertarikan
merek dan word of mouth memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian Magic Com merek Miyako pada Masyarakat
Tembilahan Kebupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. sebesar 66,4% sementara
33,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Peneliti menyarankan kepada perusahaan untuk lebih mengenalkan merek
kepada masyarakat. hal ini dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk
memilih produk yang sesuai dengan kualitas yang dibutuhkannya gunakan
meningkatkan pengetahuan responden terhadap merek yang ditawarkan yang
nantinya dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan berupa
mengingkatkan penjualan.
2. Kepada masyarakat juga disarankan agar dapat memilih produk yang sesuai
dengan kebutuhannya, bukan dari pendapat orang lain. Hal ini bertujuan agar
konsumen dapat memanfaatkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
Page 79
83
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melanjutkan penelitian ini dengan
menambahkan variabel lain yang belum diteliti dalam meningkatkan
produktivitas dalam bekerja. Sehingga dapat diketahui hubungan mana yang
paling berpengaruh dan menghasilkan penelitian yang lebih baik.
Page 80
DAFTAR PUSTAKA
Al - Qur‟an
Akhtar, N. 2016. Impact Of A Brand On Consumer In L‟oreal Skincare Products.
Internasional Review Of Management And Business Research.
Astuti, S. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, dan Word of
mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian Mebel Pada CV.
Mega Jaya Mebel Semarang.
Aaker, D,. A,. 2018. Managing Brnad Equity, Capitalizing On The Value Og A
Brand Name. The Free Press: New York
Best Tangsel, 2020. Penjualan Miyako terus meningkat setelah ber- SNI Berita
Seputar Tanggaran Selatan. (besttangsel.com) diakses 19 November 2020.
Eka, S.A. 2014. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Spontan.
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Volume Xiii, No. 1.
Finnan, A,. Nugraha, Suharyono dan Kusumawati, A,. 2015. Pengaruh Word of
mouth Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Konsumen Kober
Mie Setan Jalan Simpang Soekarno Hatta Nomor 1-2 Malang)
Firmansyah, M.A. 2019. Pemasaran Produk Dan Merek (Planning Dan Strategi).
Surabaya: Cv. Qiara Media
Ghozali. I,. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBMSPSS.21.
Cet. Ke VII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handayani, T., dan Fatoni, M.A. 2019. Buku Ajar Manajemen Islam. Jogyakarta:
Cv. Budi Utama.
Herawat, F.A., dan Yenata, S.T. “Pengaruh Tingkat Ketertarikan Pada Desain
Logo Dan Nama Merek Terhadap Brand Image (Studi Eksplanatif
Mengenai Pengaruh Tingkat Ketertarikan Pada Desain Logo Dan Nama
Merek Terhadap Brand Image Zupparella)”. Fisip Universitas Atma
Jaya: Yogyakarta.
Huda, N., Hudori, K., Fahlive, R., Badrussa‟diyah, D., Mazaya, D., dan Sugiarti,
D. 2017. Pemasaran Syariah . Kebayunan : Kencana.
Kartajaya, H. 2007. Hermawan Kartajaya On Brand. Bandung : Pt. Mizan
Pustaka.
Page 81
Kazmi, A,. dan Qazi, S. M. 2016. The Effect of Electronic Word of mouth and
Brand Image on Purchase Intention: A Case of Consumer
Kotler, P., dan Armstrong, G. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
., 2014. Perilaku Konsumen. Jakarta:Erlangga
Kotler, P., dan Keller, k. 2016. ManajemePemasaran, Jakarta: Prenhalindo
Linardo. Mr, 2018. Manajemen Pemasaran. Cikudanews.
Latif, R,. 2018. Word of mouth Communicationn Penjualan Produk. Surabaya:
Media Sahabat Cendekia.
Prasetyo, B.D., Febriani, N.S., Dewi, W.A., Dkk, 2018. Komunikasi Pemasaran
Terpadu ( Pendekatan Tradisional Hingga Era Media Baru), Cetakan
Ke-1. Malang: Universitas Brawijaya Press (Ub Press).
Putra, E.J. 2019 Pengaruh Brand Awareness Dan Brand Trust Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Miyako: Tegal Sari Argamakur.
Riofita. 2015. Strategi Pemasaran, Pekanbaru. Cv Mutiara Pesisir Sumatra.
Ronoprasetyo, T. 2018. Pengaruh Word of mouthDan Brand Awareness Terhadap
Keputusan Pembelian. (Studi Kasus Pada Bjong Ngopi Di Sleman).
Sangadji, M.E., dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis
Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Cv Andi Offset.
Sasmita, J,. dan Suki, M,. 2015. Young Consumer‟s Insights On Brand Equity.
Effects Of Brand Association, Brand Loyality, Brand Awwerness,And
Brand Image, Jurnal Of Retail Dan Distributation Management, vol. 43
Sernovitz, A. 2015. Word of mouth Marketing. Greenleaf Book Group Press.
Setiadi J.N. 2015. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer Pada Motif,
Tujuan Dan Keinginan Konsumen. Jakarta : Kencana.
Siregar, S. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Stanton, J.W. 2019. Dasar – Dasar Pemasaran. Jakarta : Erlangga
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatis, dan Kombinasi .
Bandung: Alfabeta.
, 2016. Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Page 82
Sukandarrumidi dan Haryanto. 2014. Dasar-Dasar Penulisan Proposal
Penelitian. Yagyakarta: Gajah Mada University Press
Suliyanto, 2018. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi
Suyanto, M. 2017. Marketing Strategi Top Brand Indonesia, Yogyakarta: Cv.
Andi Offset.
Sumardy, 2014. The Power Of Word of mouth Marketing. Jakarta: Gramedia
Sundari, R. 2017. “Pengaruh Brand Image dan Pengetahuan Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Kipas Angin Miyako. Universitas Sultan Sarif
Kasim Riau: Pekanbaru”.
Swastha, B. 2014 . Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Offset.
Sztrojiny, R. 2015. Social Media Marketing: The Relation Of Customer
Engagement And Word of mouth On Facebook. Dissertation, Budaoest
Business School.
Tanarand, N. 2019. Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Rice Cooker Merek Miyako
(Studi Kasus Survey Pada Ibu Rumah Tangga Dusun Kategan Desa
Petalan Kecamatan Jetis, Bantul ): Yogyakarta.
Tjiptono, F., dan Anastasia, D. 2016. Pemasaran Esesi dan Aplikasi. Yagyakarta:
Andi Offset
Yusup, D. 2019. Pengaruh Experiental Marketing Argowisata Kampoeng Jamboe
Terhadap Word of mouth Pengunjung. Banten.
Page 83
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Responden yang terhormat,
Saya Aisyah, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial di Universitas
Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Dengan segenap kerendahan hati, saya
mohon kesediaan bapak/ibu dan saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan
jujur dan apa adanya. Informasi yang bapak/ibu dn saudara/i isikan pada
kuesioner ini semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dalam
penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH TINGKAT KETERTARIKAN
MEREK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
MAGIC COM MEREK MIYAKO PADA MASYARAKAT TEMBILAHAN
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU”. Pada program studi S1
Manajemen.
Atas kerjasama dan perhatian bapak/ibu dan saudara/i berikan saya
ucapkan terimakasih.
Page 84
Berikan tanda check list (√) pada kotak yang telah disediakan
A. Identitas Responden
1. Umur :…………… Tahun
2. Alamat :
(kecamatan saja)
3. Pekerjaan : Mahasiswa/i
Wiraswasta
Lainnya (sebutkan)…………..
4. Pendapatan : 0-1 jt 2-4 jt ≥ 8 jt
1-2 jt 4-8 jt
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah pertanyaan dengan teliti dan pilihlah jawabah yang menurut
bapak/ibu/sdr paling sesuai.
2. Berilah tanda check list ( √ ) pada jawaban yang paling sesuai menurut
bapak/ibu/sdr. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda dan tidak ada
jawaban yang dianggap salah.
Keterangan Jawaban :
Keterangan Nilai
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
N (Netral) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Page 85
1. Tingkat Ketertarikan Merek(X1)
No PERTANYAAN JAWABAN
SS S N TS STS
1. Miyako memiliki nama merek yang
menarik
2. Saya dapat mengingat dengan cepat
merek Miyako
3. Saya tidak asing lagi mendengar merek
Miyako
4. Merek Miyako terdengar familiar
2. Word Of Mouth(X2)
No Pertanyaan Jawaban
SS S N TS STS
1.
Jika saya tidak mencari informasi saat
ingin membeli produk, saya
mengkhawatirkan keputusan saya
2.
Saran yang saya dapatkan sangat
membantu untuk pengambilan keputusan,
ketika Saya membeli magic com merek
Miyako
3.
ketika saya mempertimbangkan untuk
membeli magic com, saya bertanya
kepada orang lain secara langsung untuk
pendapat dan sarannya
4.
Saya merasa lebih yakin untuk membeli,
ketika saya memiliki pendapat dari
orang-orang.
5.
Saya sering mengumpulkan pendapat dan
saran dari keluarga, teman, tetangga
sebelum saya melakukan pembelian
6. Komunikasi dengan orang yang saya
kenal memengaruhi pilihan saya
7.
Ketika saya mempertimbangkan untuk
membeli, saya meminta orang yang saya
kenal untuk beri saya saran dari
pengalaman yang mereka miliki
Page 86
3. Keputusan Pembelian(Y)
N
o PERTANYAAN
JAWABAN
SS S N TS STS
1.
Keputusan saya membeli magic com
merek Miyako adalah keputusan yang
tepat
2. Saya tidak menyesali keputusan saya
membeli magic com merek Miyako
3.
Keputusan saya ketika melakukan
pembelian magic com adalah pilihan
yang benar
4 .
Saya memilih untuk membeli magic
com berdasarkan pengalaman dan
kebutuhan yang saya inginkan
5. Saya akan membeli magic com merek
Miyako dari pada merek lain
6.
Saya akan merekomendasikan kepada
teman, keluarga, tetangga ke produk
magic com merek Miyako
Page 87
Lampiran 2 Data Tabulasi
Sampel Tingkat Ketertarikan Merek Word of mouth Keputusan Pembelian
p1 p2 p3 p4 Total p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 Total p1 p2 p3 p4 p5 p6 Total
sampel 1 5 4 4 4 17 5 5 4 5 5 5 5 34 5 5 5 5 5 4 29
sampel 2 4 3 3 4 14 5 4 4 5 3 4 5 30 5 4 5 5 5 5 29
sampel 3 3 4 4 4 15 4 4 5 5 4 4 4 30 5 5 5 4 5 4 28
sampel 4 4 3 4 4 15 4 5 4 5 4 5 4 31 4 4 4 4 4 5 25
sampel 5 4 3 4 3 14 5 5 4 4 4 4 4 30 4 4 5 5 4 4 26
sampel 6 4 3 4 4 15 4 4 4 3 4 4 4 27 3 3 5 4 3 5 23
sampel 7 4 3 4 3 14 4 4 5 4 4 5 4 30 4 4 5 5 4 5 27
sampel 8 3 4 3 4 14 3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 5 5 3 4 24
sampel 9 4 4 4 5 17 5 3 4 5 4 4 3 28 5 4 4 5 5 4 27
sampel 10 4 4 4 4 16 4 3 3 3 3 4 4 24 4 4 5 5 4 5 27
sampel 11 4 4 3 3 14 3 4 4 4 4 3 4 26 5 5 4 4 5 5 28
sampel 12 3 4 4 3 14 4 3 3 3 3 3 4 23 3 4 3 4 4 3 21
sampel 13 4 4 4 2 14 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 3 4 5 5 26
sampel 14 4 4 4 4 16 3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 4 4 3 3 21
sampel 15 5 4 3 3 15 4 4 4 4 4 3 4 27 5 5 4 4 5 4 27
sampel 16 4 4 4 3 15 4 3 4 4 3 4 4 26 3 5 4 4 5 4 25
sampel 17 2 4 3 2 11 5 4 3 3 5 4 4 28 3 4 4 5 3 3 22
sampel 18 4 4 4 3 15 3 3 3 3 3 3 3 21 4 4 5 5 4 4 26
sampel 19 5 4 4 3 16 4 3 3 4 3 4 3 24 5 4 4 4 4 4 25
sampel 20 5 4 2 4 15 4 3 5 4 3 4 3 26 4 5 3 3 5 5 25
sampel 21 3 4 3 2 12 3 3 3 3 3 3 3 21 4 2 4 4 2 3 19
sampel 22 5 4 5 4 18 5 4 5 5 5 4 4 32 5 5 4 4 5 4 27
sampel 23 4 4 3 4 15 3 4 3 3 4 2 4 23 4 3 3 4 3 4 21
sampel 24 5 4 2 4 15 4 4 3 4 4 5 4 28 5 5 4 5 5 5 29
sampel 25 3 4 3 3 13 4 2 3 4 2 3 2 20 4 5 4 4 3 4 24
sampel 26 5 4 4 3 16 4 4 4 3 4 4 4 27 3 5 4 4 5 3 24
sampel 27 4 4 4 3 15 4 4 3 2 3 4 2 22 5 5 5 5 4 4 28
sampel 28 4 4 3 4 15 4 2 3 2 2 3 4 20 4 5 4 3 4 3 23
sampel 29 5 4 4 3 16 4 3 5 5 3 5 2 27 5 5 5 5 5 5 30
sampel 30 5 4 3 4 16 4 3 3 4 3 4 3 24 5 5 4 4 5 5 28
sampel 31 4 4 2 4 14 4 4 3 4 3 4 4 26 4 5 5 5 4 4 27
sampel 32 5 4 4 4 17 4 3 4 4 3 4 3 25 5 5 4 5 5 5 29
sampel 33 4 4 3 4 15 4 3 2 3 3 3 2 20 3 5 4 5 3 3 23
sampel 34 3 4 5 4 16 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 4 5 4 4 27
sampel 35 3 4 4 4 15 4 5 4 3 5 4 3 28 4 5 5 5 4 4 27
sampel 36 4 4 4 4 16 5 4 5 5 4 5 3 31 5 5 4 4 5 4 27
sampel 37 5 4 5 5 19 4 2 3 3 2 4 4 22 4 5 4 4 4 4 25
sampel 38 5 4 5 4 18 5 5 3 3 4 4 5 29 3 5 5 5 4 3 25
sampel 39 4 4 4 4 16 5 5 5 5 4 5 5 34 4 5 5 5 5 5 29
sampel 40 3 4 5 3 15 4 5 5 5 5 5 4 33 5 5 5 5 5 5 30
sampel 41 4 4 3 4 15 4 3 4 4 3 4 4 26 5 5 4 4 5 5 28
sampel 42 3 4 4 2 13 5 4 4 4 4 5 5 31 5 5 4 5 5 4 28
sampel 43 3 4 4 4 15 4 3 4 4 4 3 4 26 4 5 5 5 4 4 27
sampel 44 4 4 3 4 15 4 4 2 3 4 5 4 26 3 5 5 5 3 3 24
sampel 45 4 4 4 3 15 4 3 3 4 3 4 3 24 4 5 3 4 4 5 25
sampel 46 4 4 4 2 14 4 4 3 3 4 3 4 25 4 5 3 4 4 4 24
sampel 47 4 4 2 3 13 2 3 2 2 3 3 2 17 3 5 3 4 3 2 20
sampel 48 3 4 3 3 13 2 2 2 2 3 2 2 15 4 5 3 3 4 2 21
sampel 49 4 4 4 3 15 4 3 2 3 4 3 2 21 4 5 2 5 3 5 24
sampel 50 5 4 4 4 17 2 4 2 2 2 2 2 16 4 5 3 4 4 3 23
sampel 51 4 4 3 4 15 3 4 2 3 4 3 3 22 3 5 4 3 3 4 22
sampel 52 4 4 4 4 16 2 1 2 1 3 2 2 13 3 5 3 3 2 3 19
sampel 53 4 4 4 4 16 3 3 3 2 3 2 3 19 3 5 4 3 3 2 20
sampel 54 3 4 3 4 14 3 3 4 3 3 4 3 23 3 5 4 3 4 5 24
sampel 55 4 4 3 4 15 3 3 3 4 3 2 3 21 4 5 5 4 3 3 24
Page 88
Sampel Tingkat Ketertarikan Merek Word of mouth Keputusan Pembelian
p1 p2 p3 p4 Total p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 Total p1 p2 p3 p4 p5 p6 Total
sampel 56 3 4 3 2 12 2 3 2 3 2 2 2 16 3 5 3 3 3 3 20
sampel 57 4 4 4 4 16 3 3 2 2 3 1 3 17 3 5 4 5 4 2 23
sampel 58 5 4 4 5 18 5 4 5 4 4 5 5 32 5 5 4 5 5 4 28
sampel 59 5 4 5 4 18 5 4 4 5 4 4 4 30 5 5 5 5 5 5 30
sampel 60 4 4 3 4 15 3 2 2 2 2 1 1 13 3 5 3 4 2 3 20
sampel 61 3 4 3 3 13 4 3 3 3 3 3 2 21 3 5 4 3 3 3 21
sampel 62 3 4 4 5 16 3 2 3 4 4 4 4 24 5 5 3 3 5 5 26
sampel 63 4 4 4 2 14 3 3 3 4 3 3 3 22 3 5 5 5 3 2 23
sampel 64 4 4 5 3 16 4 3 2 3 3 4 4 23 4 5 3 3 4 3 22
sampel 65 4 4 3 4 15 4 3 4 3 4 2 4 24 3 5 3 3 3 3 20
sampel 66 4 4 5 3 16 3 3 5 5 3 4 4 27 4 5 3 3 5 5 25
sampel 67 4 4 4 4 16 4 3 3 2 3 3 3 21 3 5 4 3 4 2 21
sampel 68 3 4 3 3 13 2 3 3 2 2 3 2 17 3 5 4 4 2 3 21
sampel 69 4 4 4 4 16 2 3 3 2 3 3 2 18 4 5 4 5 4 4 26
sampel 70 4 4 4 4 16 2 3 4 2 3 3 3 20 2 5 4 4 5 5 25
sampel 71 4 4 3 4 15 3 2 2 3 2 2 4 18 5 5 3 4 3 5 25
sampel 72 3 4 4 2 13 2 3 2 2 3 3 4 19 3 5 4 3 3 5 23
sampel 73 3 4 3 3 13 4 2 3 3 4 2 4 22 3 5 3 3 2 3 19
sampel 74 3 4 3 3 13 3 4 3 3 2 3 3 21 3 5 4 3 3 2 20
sampel 75 3 4 2 2 11 4 3 3 3 3 4 3 23 3 5 4 5 3 3 23
sampel 76 3 4 2 3 12 4 3 4 3 4 3 4 25 3 5 4 5 3 3 23
sampel 77 4 4 4 4 16 3 2 4 4 2 4 3 22 4 5 4 3 5 5 26
sampel 78 4 4 4 3 15 4 2 3 2 2 4 3 20 3 5 4 4 4 2 22
sampel 79 3 4 3 2 12 2 4 3 3 2 3 2 19 3 5 4 4 2 3 21
sampel 80 4 4 4 2 14 2 2 3 2 2 2 2 15 4 5 3 3 3 4 22
sampel 81 4 4 4 4 16 2 3 3 3 3 2 2 18 3 5 3 3 3 3 20
sampel 82 4 4 4 4 16 4 3 3 4 3 3 3 23 3 5 4 3 4 4 23
sampel 83 3 4 3 4 14 4 3 3 4 3 4 3 24 5 5 4 4 4 4 26
sampel 84 3 4 3 3 13 5 4 4 5 4 5 5 32 4 5 4 5 5 5 28
sampel 85 3 4 3 3 13 3 3 2 3 3 2 3 19 3 5 4 4 3 3 22
sampel 86 3 4 4 3 14 2 3 5 5 3 2 2 22 2 5 4 4 4 4 23
sampel 87 3 4 3 3 13 4 2 3 3 4 2 4 22 3 5 3 3 2 3 19
sampel 88 3 4 3 3 13 3 4 3 3 2 3 3 21 3 5 4 3 3 2 20
sampel 89 3 4 2 2 11 4 3 3 3 3 4 3 23 3 5 4 5 3 3 23
sampel 90 3 4 2 3 12 4 3 4 3 4 3 4 25 3 5 4 5 3 3 23
sampel 91 4 4 4 4 16 3 2 4 4 2 4 3 22 4 5 4 3 5 5 26
sampel 92 4 4 4 3 15 4 2 3 2 2 4 3 20 3 5 4 4 4 2 22
sampel 93 3 4 3 3 13 2 4 3 3 2 3 2 19 3 5 4 4 2 3 21
sampel 94 4 4 3 3 14 2 2 3 2 2 2 2 15 4 5 3 3 3 4 22
sampel 95 4 4 4 4 16 2 3 3 3 3 2 2 18 3 5 3 3 3 3 20
sampel 96 4 4 4 4 16 4 3 3 4 3 3 3 23 3 5 4 3 4 4 23
sampel 97 3 4 3 4 14 4 3 3 4 3 4 3 24 5 5 4 4 4 4 26
sampel 98 3 4 3 3 13 5 4 4 5 4 5 5 32 4 5 4 5 5 5 28
sampel 99 3 4 3 3 13 3 3 2 3 3 2 3 19 3 5 4 4 3 3 22
sampel 100 3 4 4 3 14 2 3 5 5 3 2 2 22 2 5 4 4 4 4 23
Page 89
Lampiran 3
Karakteristik Responden
1. Umur Responden
Usia Responden Jumlah Persentase (%)
<25 Tahun 12 12
26-30 Tahun 13 13
31-35 Tahun 16 16
36-40 Tahun 23 23
41-45 Tahun 24 24
>46 Tahun 12 12
Total 100 100%
2. Pekerjaan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
PNS 16 16
Mahasiswa/i 22 22
Wiraswasta 28 28
Ibu Rumah Tangga 34 34
Total 100 100%
3. Pendapatan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
<1 Juta 16 16
1 – 2 Juta 24 24
2 – 4 Juta 43 43
4 – 8 Juta 12 12
>8 Juta 5 5
Total 100 100%
Lampiran 4
Diskriptif Variabel
Page 90
1. Tinngkat Ketertarikan Merek
TM 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 1 1.0 1.0 1.0
3.00 35 35.0 35.0 36.0
4.00 49 49.0 49.0 85.0
5.00 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
TM 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 5 5.0 5.0 5.0
3.00 46 46.0 46.0 51.0
4.00 40 40.0 40.0 91.0
5.00 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
TM3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 8 8.0 8.0 8.0
3.00 36 36.0 36.0 44.0
4.00 48 48.0 48.0 92.0
5.00 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
TM 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 12 12.0 12.0 12.0
3.00 37 37.0 37.0 49.0
4.00 47 47.0 47.0 96.0
5.00 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
2. Word of mouth WM 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 17 17.0 17.0 17.0
Page 91
3.00 22 22.0 22.0 39.0
4.00 47 47.0 47.0 86.0
5.00 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
WM 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 1.0 1.0 1.0
2.00 15 15.0 15.0 16.0
3.00 48 48.0 48.0 64.0
4.00 29 29.0 29.0 93.0
5.00 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
WM 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 16 16.0 16.0 16.0
3.00 45 45.0 45.0 61.0
4.00 27 27.0 27.0 88.0
5.00 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
WM 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 1.0 1.0 1.0
2.00 17 17.0 17.0 18.0
3.00 38 38.0 38.0 56.0
4.00 28 28.0 28.0 84.0
5.00 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
WM 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 18 18.0 18.0 18.0
3.00 45 45.0 45.0 63.0
4.00 32 32.0 32.0 95.0
5.00 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Page 92
WM 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 2 2.0 2.0 2.0
2.00 19 19.0 19.0 21.0
3.00 30 30.0 30.0 51.0
4.00 36 36.0 36.0 87.0
5.00 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
WM 7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 2 2.0 2.0 2.0
2.00 19 19.0 19.0 21.0
3.00 30 30.0 30.0 51.0
4.00 36 36.0 36.0 87.0
5.00 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
3. Keputusan Pembelian KP 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 3 3.0 3.0 3.0
3.00 40 40.0 40.0 43.0
4.00 32 32.0 32.0 75.0
5.00 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KP 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 9 9.0 9.0 9.0
3.00 27 27.0 27.0 36.0
4.00 38 38.0 38.0 74.0
5.00 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KP 3
Page 93
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 1 1.0 1.0 1.0
3.00 23 23.0 23.0 24.0
4.00 55 55.0 55.0 79.0
5.00 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KP 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 27 27.0 27.0 27.0
4.00 38 38.0 38.0 65.0
5.00 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KP 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 8 8.0 8.0 8.0
3.00 31 31.0 31.0 39.0
4.00 32 32.0 32.0 71.0
5.00 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KP 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 10 10.0 10.0 10.0
3.00 30 30.0 30.0 40.0
4.00 32 32.0 32.0 72.0
5.00 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Page 94
Lampiran 5
KUALITAS DATA
A. UJI VALIDITAS
1. TINGKAT KETERTARIKAN MEREK
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 10.5200 2.474 .533 .483
KM2 10.7700 2.623 .420 .563
KM3 10.7400 2.740 .335 .623
KM4 10.8700 2.639 .383 .589
2. WORD OF MOUTH
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
WM1 19.9400 17.107 .715 .851
WM2 20.2600 18.558 .589 .867
WM3 20.1700 18.082 .610 .865
WM4 20.1100 17.048 .674 .857
WM5 20.2800 18.385 .647 .861
WM6 20.1300 16.700 .706 .852
WM7 20.2300 17.492 .667 .857
3. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KP1 19.4500 9.765 .617 .763
KP2 19.4300 8.914 .726 .735
KP3 19.2800 11.779 .322 .820
KP4 19.1600 11.287 .358 .816
KP5 19.4200 8.731 .746 .729
KP6 19.4600 9.261 .609 .765
Page 95
B. UJI RELIABILITAS
1. TINGKAT KETERTARIKAN MEREK
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.635 4
2. WORD OF MOUTH
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.876 7
3. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.806 6
Page 96
Lampiran 6
UJI ASUMSI KLASIK
A. UJI NORMALITAS
B. UJI MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 3.238 1.726 1.876 .064
Tingkat
Ketertarikan
Merek
.499 .110 .274 4.557 .000 .958 1.044
Word of
mouth
.547 .046 .714 11.875 .000 .958 1.044
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Page 97
C. UJI HETEROSKESDASTISITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .759 .979 .775 .440
Tingkat
Ketertarikan
Merek
.115 .062 .188 1.850 .067
Word of
mouth
-.028 .026 -.108 -1.067 .289
a. Dependent Variable: ABS_RES
Page 98
LAMPIRAN 7
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 3.238 1.726 1.876 .064
Tingkat
Ketertarikan
Merek
.499 .110 .274 4.557 .000 .958 1.044
Word of
mouth
.547 .046 .714 11.875 .000 .958 1.044
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Page 99
LAMPIRAN 8
UJI HIPOTESIS
A. UJI T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 3.238 1.726 1.876 .064
Tingkat
Ketertarikan
Merek
.499 .110 .274 4.557 .000 .958 1.044
Word of
mouth
.547 .046 .714 11.875 .000 .958 1.044
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
B. UJI F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 907.721 2 453.861 96.014 .000a
Residual 458.519 97 4.727
Total 1366.240 99
a. Predictors: (Constant), Word of mouth, Tingkat Ketertarikan Merek
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
C. KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .815a .664 .657 2.17417 1.608
a. Predictors: (Constant), Word of mouth, Tingkat Ketertarikan Merek
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Page 100
Lampiran 9 Tabel t Statistik
Titik persentase distribusi t (df = 1-200)
Page 105
Lampiran 10 Titik Persentase
Page 112
BIOGRAFI PENULIS
Nama Lengkap Aisyah Dilahirkan Di Teluk Kabung,
03 April 1998, Anak Ke Sepuluh Dari Sepuluh Bersaudara
Pasangan Dari Ayahanda H. Amri Dan Ibunda Hj. Rohana.
Penulis menyelesaikan sekolah dasar di MI Nurul Iman Desa
Gembira, kelulusan Tahun 2011. Setelah lulus melanjutkan
pendidikan di MTsN 02 Indragiri Hilir. Setelah lulus
melanjutkan pendidikan di Man 1 Indragiri Hilir, dan lulus pada Tahun 2017.
Setelah itu penulis melanjutkan program Strata-1 pada jurusan manajemen
pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Social Universitas Islam Sultan Syarif
Kasim Riau pada Tahun 2017. Penulis melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH TINGKAT KETERTARIKAN MEREK DAN WORD OF
MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAGIC COM MEREK
MIYAKO PADA MASYARAKAT TEMBILAHAN KABBUPATEN
INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU”
Pada Tanggal 14 April 2022 Penulis Menyelesaikan Skripsi Dengan
Mengikuti Ujian Oral Comprehensive Dan Nyatakan “LULUS” Dan Layak
Menyandang Gelar Sarjana Ekomoni (SE)