Page 1
PENGARUH TERPAAN LAGU DEWASA TENTANG PERCINTAAN
TERHADAP IMITASI BAHASA PADA MURID DI SD INPRES
PERUMNAS ANTANG II/I KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Nurul Angraeni
10540 1109 716
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
Page 5
iv
MOTO
“Work Hard Play Hard”
“Ambillah Kebaikan dari Apa yang Dikatakan, Jangan
Melihat Siapa yang Mengatakannya – Nabi Muhammad
SAW”
Page 6
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Kedua orang tua , Saudara, dan Sahabatku
atas keikhlasan dan doa serta dukungan untuk saya
dalam mewujudkan segala harapan saya
Page 7
vi
ABSTRAK
Nurul Angraeni. 2020. Pengaruh Terpaan Lagu Dewasa Tentang
Percintaan terhadap Imitasi Bahasa pada Anak-Anak di SD Inpres Perumnas
Antang II/1 Kota Makassar. Skripsi.Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.Pembimbing I Abd.Rahman Rahim dan pembimbing II Andi
Adam.Masa kanak-kanak atau sering disebut usia dini adalah sebuah fase yang
harus dilalui oleh manusia. Perkembangan bahasl anak dipengaruhi oleh berbagai
faktor antara lain adalah lagu dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh dewasa tentang percintaan terhadap imitasi bahasa
siswa.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode
experimen.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 siswa
responden kelas V SDI Perumnas Antang II/I. Penentuan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling.Adapun Pengujian intrumen penelitian ini yakni uji
validitas dan uji reliabilitas.Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah
uji normalitas, uji linearitas, regresi linear sederhana, uji t, uji korelasi dan uji
determinasi.Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh lagu (X)
terhadap terhadap imitasi bahasa anak-anak di khususnya siswa kelas V
SDIPerumnas Antang II/1 Kota Makassar.Hal ini ditunjukkan darihasil uji t
bahwa nilai signifikan 0,459> 0,05 yakni 0,459 > 0,189. Hasil dari table R square
menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari lagu terhadap imitasi
bahasa anak di SDI Perumnas Antang II/1 yaitu hanya sebesar 0,043 atau 4,3%
saja sedangkan sisanya adalah pengaruh dariluar.
Kata kunci: Lagu Dewasa, imitasi bahasa, SD Inpres Perumnas Antang II/I.
Page 8
vii
KATA PENGANTAR
Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya.Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah
pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu,
yang Khalik.Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi
terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang.Kesempurnaan
bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,
bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika
didekati.Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan,
tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan.Segala daya dan upaya telah penulis
kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tuaku tercinta Jarre dan Fatmawati yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,
membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses mencari ilmu.
Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga yang tak hentinya
memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan candanya.
Kepada Dr. A.Rahman Rahim, M.Hum dan Andi Adam, S.Pd, M.Pd.,
pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan
Page 9
viii
serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada; Prof. Dr. H. Ambo Asse,
M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd.,
M.Pd.,Ph,D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, dan Aliem Bahri, S.Pd, M.Pd., ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam
lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan
yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Kepala Sekolah Suharniati,S.Pd, guru, staf SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota
makassar, dan Ibu Dian Ikawati ,S.Pd., guru kelas V di sekolah tersebut yang telah
memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada saudara-saudaraku imran dan jumria, kepada
sahabat-sahabatku fido, indri,dan syarifah yang selalu mendukung dan selalu ada
dalam hal apapun, serta rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 khususnya juga kelas 16C atas segala kebersamaan, motivasi,
saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi pelangi dalam hidupku.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan.
Page 10
ix
Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama
bagi diri pribadi penulis.Amin.
Makassar,11 November 2020
Page 11
x
DAFTAR ISI
SAMPUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................... i
SURAT PERNYATAAN. ................................................................................ ii
SURAT PERJANJIAN. ................................................................................... iii
MOTO ............................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN. ............................................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 7
A. Kajian Teori ............................................................................. 7
1. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................... 7
2. Pengertian Tentang Pengaruh ............................................. 8
3. Pengertian Tentang Terpaan. .............................................. 9
4. Pengertian Tentang Lagu. ................................................... 10
Page 12
xi
5. Pengertian Tentang Imitasi. ................................................ 15
6. Pengertian Tentang Anak-anak. ......................................... 16
7. Pengertian Tentang Bahasa. ............................................... 18
8. Pengertian Tentang Bahasa Anak. ...................................... 21
9. Landasan Teori S-O-R ........................................................ 26
B. Kerangka Pikir .......................................................................... 28
C. Hipotesis Penelitian .................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 33
A. Rancangan Penelitian ............................................................. 33
B. Metode Penelitian .................................................................. 34
C. Populasi dan Sampel .............................................................. 35
D. Defenisi Operasional Variabel ............................................... 36
E. Instrumen Penelitian .............................................................. 38
F. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 39
G. Teknik Analisis Data ............................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 43
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 43
B. Pembahasan ........................................................................... 64
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................... 66
A. Simpulan ................................................................................ 66
B. Saran ...................................................................................... 66
Page 13
xii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 68
LAMPIRAN ...................................................................................................... 70
Page 14
x
DAFTAR TABEL
3.1 Desain one-grup-pretest-postet ........................................................... 35
3.2 Jumlah Siswa kelas V SD Inpres Antang II/1 .................................... 36
4.1 Intensitas Mendengarkan Lagu .......................................................... 44
4.2 Intensitas Mendengarkan Lagu Berlirik Percintaan ........................... 44
4.3 Jumlah Lagu Yang Didengarkan Perhari ............................................ 45
4.4 Durasi Mendegarkan Lagu ................................................................. 46
4.5 Menceritakan Kembali Lagu Yang Didengar ..................................... 46
4.6 Serius Mendengarkan Lirik Lagu ....................................................... 47
4.7 Memperhatikan Setiap Lirik ............................................................... 48
4.8 Sedih Saat Mendengarkan Lagu Sedih ............................................... 49
4.9 Dapat Menyimpulkan Lagu Yang Didengarkan ................................. 49
4.10 Menyebutkan Kata-kata Yang Terdapat Pada Lagu ......................... 50
4.11 Menirukan Kalimat Populer Dalam Lagu ........................................ 51
4.12 Mencaritahu Arti Lagu ..................................................................... 52
4.13 Menggunakan Kata-kata Dalam Lagu .............................................. 52
4.14 Ikut Merasa Sedih Saat Mendengarkan Lagu Sedih ......................... 53
4.15 Tahu Arti Pacaran dan Cint Lewat Lagu .......................................... 54
4.16 Membahas Lagu Bersama Teman .................................................... 54
4.17 Menyebutkan Ungkapan Dalam Lagu .............................................. 55
4.18 Dapat Menjelaskan Isi Lagu Yang Didengarkan .............................. 56
4.19 Uji Validitas Variabel Lagu .............................................................. 57
Page 15
xi
4.20 Uji Validitas Variabel Imitasi .......................................................... 58
4.21 Uji Reliabilitas Lagu dan Imitasi Bahasa Anak ................................ 60
4.22 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 61
4.23 Hasil Uji Linearitas ........................................................................... 62
4.24 Hasil Regresi Linear Sederhana........................................................ 63
Page 16
xii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pikir .................................................................................... 31
3.1 Desain Penelitian One-Grup-Pretest-Postest ...................................... 34
Page 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Di era modern seperti saat ini, lagu menjadi hal yang menarik dan mudah
didapatkan dimanapun. Begitu banyak manfaat yang didapatkan dari
mendengarkan lagu, misalnya saja lagu menjadi sarana hiburan.
Mendengarkan lagu dapat menjadi sarana alternatif hiburan diri, selain
menonton televisi, yang dapat didengarkan dimanapun situasinya dan juga
semua usia dapat mendengarkan serta mengambil manfaat dari lagu yang
mereka dengarkan. Dengan syarat, lagu yang didengarkan harus sesuai
dengan usia pendengarnya.
Musik dinilai mampu merangsang berbagai indra dan membantu anak-
anak dalam belajar dan meningkatkan keterampilan bahasa. Musik juga
mengembangkan keterampilan mendengarkan, meningkatkan kelancaran
berbicara, dan komunikasi.
Bagi seorang anak yang tengah mengalami perkembangan dalam masa
pertumbuhannya, terutama perkembangan bahasa. Kemahiran bahasa adalah
salah satu langkah terpenting bagi spesies manusia untuk mempertahankan
dan memperpanjang usia hidup. Oleh sebab itu, atribut yang membantu
proses ini haruslah yang terbaik atau pilihan.
Mengutip dari pendapat Campbell(dalam Djohan, 2016: 36-37) yang
mengatakan bahwa Kemampuan menginterpretasikankeberadaan interval
untuk bahasa dan musik hanya ada dan mulai ketika bayi berinteraksi dengan
Page 18
2
lingkungan dan orang-orang dekatnya.
Namun, tidak adanya batasan usia yang jelas tentang mengkonsumi lagu
membuat anak-anak yang tengah mengalami perkembangan bahasa justru
lebih dominan mengkonsumsi lagu yang bukan untuk usianya, seperti lagu
dewasa, lagu yang seharusnya diciptakan untuk dikonsumsi untuk usia yang
dewasa.
Lalu apakah lagu dewasa tersebut mempengaruhi anak-anak yang tengah
belajar bahasa dalam perkembangan mereka?. Apakah fenomena imitasi
bahasa yang dilakukan oleh anak-anak adalah bentuk dari seringnya mereka
mengkonsumsi lagudewasa?
Anak-anak adalah peniru paling utama yang dapat meniru hal apa saja
yang mereka rasakan melalui pancainderanya. Termasuk bahasa, sebagai alat
komunikasi yang paling penting dalam kehidupan.
Junus (2011) mengatakan bahwa Bahasa adalah suatu kebutuhan pokok
di antara sejumlah kebutuhan manusia sehari-hari sebagai alat komunikasi
yang primer dapat dirasakan oleh setiap pengguna bahasa.
Dalam lagu dewasa, terdapat klasifikasi yang membedakan antara lagu
anak dan lagu dewasa. Lagu anak dalam liriknya cenderung berisi hal-hal
sederhana yang biasanya dilakukan oleh anak-anak, mengajarkan budi pekerti
yang memberi pengaruh pada pertumbuhan mereka. Sedangkan lagu dewasa
sendiri cenderung memiliki interval (tempo) lagunya melebihi 1 oktav dan
bahasa yang digunakan rumit dan tidak sederhana.
Page 19
3
Membayangkan bagaimana anak-anak sekolah dasar mendengarkan lagu
tersebut dan ikut menyanyikannya bersama teman-temannya. Kemudian syair
lagu tersebut dipakai untuk berkomunikasi dengan teman sebaya mereka,
tanpa mereka tahu arti sebenarnya dari lagu tersebut. Mungkin terdengar lucu,
namun hal ini dapat membuat perkembangan bahasa mereka menjadi
terganggu, karena bahasa yang mereka pelajari justru bahasa yang belum
sepenuhnya mereka mengerti dan belum layak untuk dikonsumsi olehmereka.
Dalam penelitian ini, anak-anak sebagai pelaku imitasi atau meniru
bahasa yang gunakan sebagai komunikasi dalam lingkungannya adalah topik
yang paling utama yang akan di bahas dalam penelitian ini. Komunikasi
merupakan hal paling mendasar dalam kehidupan kita. Karena komunikasi
adalah kegiatan menyampaikan pesan dari komunikator kepada
komunikan.Dan apakah kegiatan imitasi bahasa atau peniruan bahasa yang
dilakukan oleh anak-anak, merupakan pengaruh dari terpaan lagu dewasa
yang mereka konsumsi.
Alasan peneliti meneliti hal ini adalah karena anak dengan usia 7-11
tahun ini sudah mulai berpikir nalar mengenai objek yang ada di hadapannya,
menurut Piaget dalam pandangan perkembangan kognitifnya. Dan juga, anak
usia 5-10 tahun, mengenai perkembangan bahasanya merupakan tahap yang
sudah mampu mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih kompleks.
Alasan mengapa peneliti mengambil sampel di SD Inpres Antang II/I ini
adalah karena pengalaman saat magang II di sana di Sekolah Dasar tersebut
peneliti banyak mendengar anak-anak yang berlalu-lalang berbicara maupun
Page 20
4
berbincang tapi dengan menggunakan bahasa yang sedikit berlebihan untuk
usia seperti mereka.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori S-O-R atau Stimulus-
Organisme-Respons yang menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada
pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi. Sesuai dengan tiga unsur
dalam teori ini, yaitu stimulus (S) merupakan pesan, Organisme (O) adalah
pihak penerima pesan receiver, dan respon (R) adalah akibat dari pengaruh
yang terjadi dinyatakan dari perasaan menyukai atau tindakan terhadap pesan
setelah melalui proses perhatian, pemahaman dan penerimaan yang dilakukan
oleh receiver.
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh
terpaan lagu dewasa tentang percintaan terhadap imitasi bahasa pada anak-
anak di SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan :
1. untuk mengetahui apakah ada pengaruh terpaan lagu dewasa tentang
percintaan terhadap imitasi bahasa pada anak-anak di SD Inpres
Perumnas Antang II/I Kota Makassar
Page 21
5
D. ManfaatPenelitian
Adapun manfaat penulisan ini yaitu :
1. Secara Teoretis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu komunikasi dan juga diharapkan dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan
pengaruh terpaan lagu dewasa terhadap imitasi bahasa pada anak-anak di
SD Inpres Perumnas Antang II/I.
2. Secara Praktis
a. Bagi guru
Dapat dijadikan bahan informasi tentang bagaimana lagu berpengaruh
terhadap tumbuh kembang bahasa anak, sehingga diharapkan mereka
dapat bekerjasama dan memberikan bimbingan serta arahan terhadap
anak didiknya.
b. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi
terhadap lembaga tempat meneliti agar berkontribusi dalam upaya
pengawasan terhadap peserta didik baik dalam hal akdemik maupun
non akademik
c. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan peneliti dalam mengetahui seberapa besar pengaruh lagu
dewasa sendiri pada perkembangan imitasi bahasa anak.
Page 22
6
d. Bagi siswa
Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman bahwa ada pengaruh dari
lagu dewasa yang mereka dengar dengan imitasi bahasa mereka.
e. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi
tambahan, dapat memperkaya khasanah keilmuan Selain itu juga
dapat menjadi sumbangan pemikiran ataupun bahan evaluasi kepada
media maupun pencipta lagu dalam memproduksi lagu dewasa untuk
dapat memikirkan memproduksi lagu anak-anakjuga.
Page 23
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Demi menghindari adanya plagiarisme dan pengulangan terhadap
peneliti lain, maka peneliti harus menggunakan penelitian terdahulu sebagai
tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikan penelitiannya. Penelitian terdahulu
memudahkan peneliti menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk
penyusunan penelitian dari segi konsep maupun teori.
a. Penelitian Putri Ariesta (2015) berjudul Pengaruh Tayangan Jalan-jalan
Men terhadap Penggunaan Bahasa Slang. Penelitian ini menununjukkan
adanya pengaruh Tayangan Jalan-jalan-jalan menterhadap penggunaan
gaya bahasa slang. Hal ini dapat dilihat dari berapa persen pengaruh yang
didapat yaitu sebesar 47% menggunakan bahasa slang sedangkan 52,3%
di pengaruhi oleh faktor lain. Dan taraf pada signifikan 5% sehingga
hasil pengujian hipotesis memutuskan untuk menolak Ho dan menerima
H1.
b. Hermawati Dwi Susari (2015) berjudul Fenomena Pemajanan Lagu
Dangdut Berlirik Seronok Pada Perkembangan Imitasi bahasa Anak.
Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh Lagu Dangdut Berlirik
Seronok terhadap imitasi bahasa anak. Hal ini dapat dilihat dari
masyarakat sebagai pembentuk kebiasaan turut mengarahkan subyek
terhadap jenis musik yang diminati. Musik dangdut yang lazim
Page 24
8
diperdengarkan di lingkungan di sekitar rumah tinggal subyek, bahkan
dilingkup terdekat yaitu orang tua anak tanpa disadari menjadi hal yang
modelling (ditiru) oleh yang sayanganya mereka hanya memperhatikan
bentuk estetika nada dan musik tanpa meresapi dan menilai esensi
kepantasan lagu untuk diperdengarkan oleh anak-anak sehingga
menghasilkan imbas yang signifikan terhadap perkembangan bahasa
anak yang mencapai sebesar 45%
c. Selpi Sari Ayu (2012) berjudulPengaruh Tayangan Show Raja
Gombal Di Trans7 Terhadap Perilaku Imitasi Bahasa Gaul. Hal ini
dapat dilihat dari 112 responden terdapat variable X 0,652 dan variable
Y 0,684 yang didapatkan menggunakan rumus alpha cronbach denagn
nilai kritis 0,6 uji hipotesisnya menggunakan rumus uji f. hasil dari
koefisien determinasi 78,8%, adapun persamaan regresi linier sederhana
Y=6,944+0,923X. Hasil penelitian ini terbukti adanya pengaruh yang
signifikan antara tanyangan reality Show Raja Gombal di Trans7
terhadap Perilaku Imitasi Bahasa Gaul dengan Fhitung 409,891 >
Ftabel3,94,adapunpengaruhsebesar78,8%
2. Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang
maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan
berpengaruh terhadap orang lain.
Melihat definisi di atas maka yang dimaksud dengan pengaruh dalam
penelitian ini adalah daya yang timbul dari suatu hal yang memiliki akibat
Page 25
9
atau hasil dan dampak yang ada.
3. Pengertian Terpaan
Terpaan adalah intensitas keadaan khalayak terkena pesan-pesan yang
disebarkan oleh suatu media. Mengutip dari pendapat Ardianto (2005:2) yang
mengatakan bahwa :
Terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan
membaca pesan-pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian
terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok.
Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media
baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasipenggunaan.
Dalam hal ini, terpaan yang dimaksud adalah mengenai terpaan media
(media eksposure). Terpaan media berusaha mencari data khalayak
tentangpenggunaanmedia baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun
durasi penggunaan longevity Frekuensi penggunaan media mengumpulkan
data khalayak tentang berapa kali sehari seseorang menggunakan media
dalam satu minggu (untuk meneliti program harian) ; berapa kali seminggu
seseorang menggunakan media dalam satu bulan (untuk program harian dan
tengah bulanan) ; serta berapa kali sebulan seseorang menggunakan media
dalam satu tahun (untuk program bulanan).
Selain hal diatas, menurut Rakhmat (2004:12) hubungan antara khalayak
dengan isi media itu sendiri berkaitan dengan perhatian (attention) juga turut
mempengaruhi sikap dalam terpaan media.
Page 26
10
4. Pengertian Lagu
Lagu adalah salah satu bentuk dari musik. Lagu tidak dapat dipisahkan
dengan musik, lagu dan musik merupakan suatu kesatuan yang apabila
digabungkan akan tercipta sebuah karya seni yang indah. Musik ataupun lagu
dapat digunakan sebagai sarana dalam sebuah proses pembelajaran yang
efekif untuk anak-anak.
Dalam bentuknya lagu dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa jenis,
hal itu tergantung dari isi atau makna lagu, genre musik dan penikmat lagu
tersebut dewasa.
Lagu anak-anak ialah lagu yang bersifat riang dan mencerminkan etika
luhur. Lagu anak merupakan lagu yang biasa dinyanyikan anak-
anak.Sedangkan Martoyo dkk. (2007:45) mengatakan syair lagu anak-anak
berisi hal-hal sederhana yang biasanya dilakukan oleh anak- anak.
Beberapa aspek tujuan pembelajaran yang terdapat padalagu anak yang
mengajarkan budi pekerti adalah :
a) Aspek kognitif atau pemahaman dan pemikiran mereka terhadap
pengetahuan tentang tingkah lakuterpuji.
b) Aspek afektif yang menekankan pada pengaruh lagu anak terhadap
emosi atau perasaan serta perilakumereka.
c) Aspek psikomotorik yakni kemampuan mereka dalam berperilaku
sopan santun, yang tercermin dalam keterampilan berkomunikasi
verbal atau non verbal sesuai dengan keadaan dansituasi.
Sebagai perbandingannya, lagu dewasa adalah lagu yang notabenenya
Page 27
11
bercerita tentang sikap, gaya hidup dan keadaan sosial dewasa, yang disebut
dewasa adalah masa dimana manusia memasuki usia 18-60 tahun. Periode
dewasa secara umum adalah umur pemantapan diri terhadap pola hidup baru
(berkeluarga). Mereka mulai serius belajar demi karir dimasa yang akan
datang, mulai memilih-milih pasangan yang lebih serius dan cita-citanya
lebih realistis. Sikap-sikap dan nilai-nilai remaja yang kadang-kadang
ekstreem mulaidikaji kembali dengan tenang, pengaruh teman sebaya banyak
berkurang, sehingga ia bisa berpikir dan memutuskan berdasarkan
kehendaknya sendiri.
Adapaun dari genre musik yang bisa dikategorkan sebagai asupan untuk
orang dewasa yaitu seperti music dangdut dan campur sari juga ada music
pop, kontenporer, jazz dan sebagainya. Adapun musik yang sangat
digandrungi atau dimintai yaitu dari kategori pop yang contoh llagunya
seperti andmesh kamaleng-cinta luar biasa, judika-cinta karena cinta ,
kasmaran-jaz dan yang lainnya..Lagu-lagu remaja dan dewasa interval
(tempo) lagunya melebihi 1 oktav dan bahasa yang digunakan rumit atau
tidak sederhana.
Page 28
12
Tasya - Aku Anak Indonesia
(Contoh lagu anak)
Aku anak Indonesia
Anak yangmerdeka
Satu nusaku
Satu bangsaku
Satu bahasaku
Indonesia… Indonesia…
Aku bangga menjadi Anak Indonesia
Pending di khatulistiwa
Tanahku indonesia Ribu pulaunya
Ragam sukunya Satu jiwaraganya
Indonesia...Indonesia… Aku
banggamenjadi AnakIndonesia
Andmesh Kamaleng – Cinta Luar Biasa
(Contoh lagu dewasa)
Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak kusangka
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu
Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu
Hari-hari berganti
Kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggun terikat
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu
Page 29
13
Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia…
Tulus padamu
Lagu Trio Kwek Kwek - Katanya
Cipt. : Papa T. Bob
(contoh Lagu Anak-anak)
Australianegeriwool(katanya.. katanya..)
Aboriginsukunya(katanya.. katanya..)
Bumerangsenjatanya(wow.. wow..)
Kangguru binatangnya
Amrik negeri Paman Sam (katanya.. katanya..)
Super Power namanya (katanya.. katanya..)
Challengerpesawatnya (wow.. wow..)
Si Rembo jagoannya
Belandanegerikincir(katanya.. katanya..)
Kejupenghasilannya(katanya.. katanya..)
Tulip namabunganya(wow.. wow..)
dan nama bendungannya
Jepangnegerisakura(katanya.. katanya..)
Mataharidewanya(katanya.. katanya..)
Samurai senjatanya (wow.. wow..)
Sumo olahraganya
Inggrisnegrinyaraja(katanya.. katanya..)
Elizabethratunya(katanya.. katanya..)
Page 30
14
Di sini Yogyakarta (wow.. wow..)
Sri Sultan rajanya
Indonesia tercinta orangnya lucu - lucu
Macam macam budayanya
Indonesia tercinta orangnya ramah – ramah
Gemah ripah lohjinawi
Lagu Cita Citata - Sakitnya
TuhDisini(Contoh Lagu Dewasa)
Sakitnya tuh di sini Di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini
Melihat kau selingkuh
Sakitnyatuh di sini Pas kena
hatikuSakitnya tuh di sini
Kau menduakan aku
Teganya hatimuPermainkan cintaku
Sadisnya caramu mengkhianati aku
Sakitnya hatiku Hancurnya jiwaku
Di depan mataku kau sedang bercumbu
Sakitnya tuh di sini Di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini
Melihat kauselingkuh
Sakitnya tuh di sini
Pas kenahatiku
Sakitnya tuh di sini
Kau menduakan aku
Sakit sakit sakitnya tuh di sini Sakit sakit
sakitnya tuh di sini
Page 31
15
5. Pengertian Imitasi
Kata imitasi memiliki arti secara hafiah yakni “TIRUAN” di samping
merupakan suatu konsep. Imitasi dapat terjadi apabila seseorang melakukan
tindakan peniruan secara sadar atau tidak terhadap perilaku orang lain.
Menurut teori pembelajaran sosial Albert Bandura, manusia belajar melalui
observasi (dalam hal ini observasi melalui media). Belajar dilakukan melalui
dua bentuk, yaitu (1) imitasi – reproduksi langsung terhadap perilaku yang
diamati, (2) identifikasi – bentuk dari imitasi, yaitu mengkopi model, timbul
dari keinginan untuk menjadi seperti model yang diamati dengan
memperhatikan sejumlah kharakteristik dan kualitas yang lebih luas. Imitasi
lebih dapat diamati daripada diidentifikasi, namun identifikasi merupakan
efek media yang lebih bertahan lama dan signifikan.
Teori pembelajaran sosial sekaligus melihat bagaimana imitasi dan
identifikasi dapat menjelaskan bagaimana orang belajar melalui observasi
terhadap perilaku orang lain di sekitarnya. ( Hutagalung, 2015:43)
Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan
tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan
indera sebagai penerima rangsang dengan kemampuan persepsi untuk
melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap
tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman
terhadap pemikiran oranglain.
Imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang
Page 32
16
lain, baik sikap, penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang
dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di ingkungan tetangga dan
lingkungan masyarakat.
6. Pengertian Anak-anak
Anak sebagai mereka yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang
terbagi dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Umur 0 – 1 tahun yaitu masabayi
b. Umur 1 – 3 tahun yaitu masa balita
c. Umur 3 – 6 tahun yaitu masa pra sekolah
d. Umur 6 – 12 tahun yaitu masasekolah
Pada anak usia 6 – 12 tahun yang dimana merupakan masa anak-anak
sekolah, anak-anak memiliki 3 ciri pokok yaitu :
1. Dorongan untuk keluar dari rumahnya dan masuk ke dalam
kelompok- kelompok yangsebaya
2. Dorongan untuk bersifat kejasmanian untuk memasuki dunia
permainan dan dunia kerja yang menuntutketerampilan
3. Dorongan untuk memasuki dunia orang dewasa, yaitu dunia
konsep logika, logika simbol dankomunikasi.
Pergaulan anak sekolah terutama di sekolah dasar sudah memiliki sifat-
sifat dan karakter tersebut diatas, mereka lebih cenderung bermain bersama
Page 33
17
teman– temannya dan mulai menirukan gerakan-gerakan atau simbol-simbol
komunikasi yang biasanya dilakukan dalam tayangan animasi kegemaran.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),
usia bermain/ oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah(5-
11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berada antara anak satu
dengan anak yang lain mengingat latar belakang anak berbeda. (Jurnal
Universitas Utara, google diakses pada tanggal 21 februari 2020 pukul 17.25).
Ada beberapa perkembangan anak yang diukur melalui pandangan
perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif oleh Piaget dibagi menjadi
empat fase, yaitu:
a. Fase sensorimotor (0-2 tahun). Pada fase ini anak memperoleh
pengetahuan melalui aktivitas motorik (memegang, meraba,
merasakan). Anak membangun pemahaman terhadap lingkungannya
dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris (misal, melihat,
mendengar) dengan gerakan (motorik). Pada fase ini, intelegensi tidak
bersifat reflektif atau tidak ada upaya untuk memperoleh pengetahuan
(kebenaran), ia hanya mempersoalkan realitas konkret. Pada akhir fase
ini kemampuan penting yang dicapai adalah permanensi objek (ada
meski tidaktampak).
b. Fase pre-Operational (2-6 tahun). Pada fase ini anak belum mampu
melakukan “operasi” untuk menggambarkan tindakan mental misal
Page 34
18
menjelaskan dengan kata-kata atau gambar. Anak juga masih
berpikir didasarkan pada persepsinya dan cara berpikir anak masih
egosentris, selain itu anak belum mengenal konsep invariance benda
(invariance = sesuatu yang tetap) dan belum mampu melakukan
penalaran secara rasional.
c. Fase concrete operational (7-11 tahun). Pada fase ini anak dapat
melakukan “operasi” dan penalaran logis menggantikan pikiran
intuitif asalkan penalaran dapat diterapkan pada contoh yang konkret.
Pada tahap ini anak sudah mampu melakukan reversible operations,
sudah mengenalkonsep invariance, dan sudah mengenal konsep
seration/ rangkaian. Periode ini disebut concrete operational karena
anak membutuhkan objek yang konkret agar bisa berpikir secara logis.
d. Fase formal operational (12 tahun-dan seterusnya). Ciri-ciri fase ini
adalah anak sudah dapat berpikir secara abstak tanpa melihat situasi
konkret. Pada periode ini individu telah melampaui pengalaman
konkret sehingga mampu berpikir abstrak dan logis. Pada tahap ini,
kadang remaja menciptakan bayangan situasi ideal yangdiinginkan.
7. Pengertian Bahasa
Dardjowidjojo (2012:16) mengatakan bahwa :
Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh
anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar
sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama.
Secara umum, perkembangan keterampilan berbahasa pada individu
Page 35
19
menurut Berk (1989) dapat dibagi ke dalam empat komponen,yaitu:
a. Fonologi (phonology) – Berkenaan dengan bagaimana individu
memahami dan menghasilkan bunyibahasa.
b. Semantik (semantics) – Merujuk kepada makna kata atau cara yang
mendasari konsep-konsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau
kombinasikata.
c. Tata Bahasa (Grammar) – Merujuk kepada penguasaan kosakata dan
memodifikasikan cara-cara yang bermakna. Pengetahuan grammar
meliputi dua aspek utama:
1) Sintak (syntax), yaitu aturan-aturan yang mengatur bagaimana kata-
kata disusun ke dalam kalimat yang dapatdipahami.
2) Morfologi (morphology), yaitu aplikasi gramatikal yang meliputi
jumlah, tenses, kasus, pribadi, gender, kalimat aktif, kalimat pasif,
dan berbagai makna lain dalam bahasa.
3) Prakmatik (pragmatics) – Merujuk kepada sisi komunikatif dari
bahasa.
Ini berkenaan dengan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik
ketika berkomunikasi dengan orang lain.
Ada dua faktor yang mempengaruhi bahasa, yaitu faktor fisiologis dan
faktor kognitif. Faktor fisiologis yaitu faktor yang merupakan hasil dari nenek
moyang yang sama. Fisiologi manusia menjelaskan sebagian cara kerja
proses komunikasi. Sedangkan faktor kognitif yaitu pengendalian otak dan
Page 36
20
sistem saraf, yang memungkinkan kita untuk merasakan, memahami dan
berhubungan dengan lingkungan dan sesama. Pada sisi inilah manusia dan
hewan menjadi berbeda secara mencolok.
Beberapa ahli bahasa berpendapat bahwa struktur dasar bahasa adalah
bawaan manusia, dan keperluan belajar anak hanyalah rincian permukaan dari
bahasa lisan dalam lingkungannya. Para ahli lainnya berpendapat penguasaan
bahasa atau pemerolehan bahasa sebagai bagian dari perkembangan umum
individu.
Namun, kedua kelompok setuju bahwa kompetensi linguistik adalah
penting untuk interaksi antara individu dan lingkungannya. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa tanpa kapasitasdan kesempatan untuk
berbicara dengan orang lain, tidak ada kemampuan bahasa yang berkembang.
Ada dua perspektif utama mengenai pengembangan bahasa—pendekatan
psikolinguistik dan pendekatan sosiolinguistik.
1) Pendekatan psikolinguistik : Tuturan awal—kata-kata bawaan atau
protowords (pratanda kata-kata) dan kata-kata itu sendiri—didasarkan
atas pemahaman pribadi anak-anak tentang dunia. Bahasa adalah
sarana untuk menyampaikan makna yang telah merekapelajari.
2) Pendekatan sosiolinguistik : Perkembangan bahasa terjadi ketika anak
mengalami kebutuhan untuk berkomunikasi. Bahasa dipelajari melalui
interaksi sosial dan merupakan sarana untuk mengakomodasi tuntutan
kehidupansosial.
Bahasa memainkan peran sentral dalam interaksi manusia dalam hal
Page 37
21
representasi, percakapan dan komunikasi sosial dan publik. Pada tingkat yang
paling dasar, bahasa adalah cara kita untuk melakukan representasi dan
penamaan terhadap unsur lingkungan dan untuk berhubungan satu sama lain.
Ruben dan Lea Stewart (2014:165) dalam bukunya komunikasi dan
perilaku manusia mengatakan bahwa :
Dengan bahasa sebagai alatnya, kita menegosiasikan pemahaman-
pemahaman melalui percakapan. Memahami hakikat percakapan memerlukan
kesadaran akan adanya pengaruh dari aturan dan ritual, perbedaan bahasa dan
jenis kelamin, isi pesan dan hubungan, serta metakomunikasi. Sebagai
tambahan, bahasa menjadi medium melaluimana komunikasi sosial dan
umum terjadi dan cara melalui mana realitas komunikasi bersama ciptaannya.
8. Pengertian Bahasa anak
Seorang anak dapat mempelajari bahasa dengan berbagai cara dari
komunitas belajarnya. Ketika seorang anak terdiam saat menyimak orangtua
atau teman berbicara atau melihat dan membaca gambar atau tulisan maka
mereka dapat memahami bahasa berdasarkan konsep pengetahuan dan
pengalaman yang mereka peroleh.
Anak mulai memeram atau Cooing yaitu melafalkan bunyi yang tidak
ada artinya secara berulang, seperti suara burung yang sedang bernyanyi.
Setelah itu anak mulai belajar kalimat dengan satu kata seperti “maem” yang
dimaksud minta makan dan “cucu” yang dimaksud minta susu. Anak pada
umumnya belajar nama- nama benda yang ada disekitarnya sebelum kata-kata
yang lain.
Page 38
22
Pencapaian bahasa yang amat mengesankan pada anak-anak yang sedang
belajar berbahasa adalah sedemikian beragamnya dan sedemikian rumitnya
sehingga kadang-kadang tampak seperti sesuatu yang ajaib. Pada tahun
pertama, seorang anak mampu menggunakan kata-kata tunggal untuk
memberi nama terhadap objek-objek yang dipandang akrab olehnya dan
untuk mengkomunikasikan keingingannya. Begitu anak sudah memasuki
tahun ketiga mereka langsung sudah mampu menunjukkan pemahaman yang
demikian halus tentang berbagai kesepakatan yang biasa digunakan dalam
berkomunikasi dengan orang-orang disekelilingnya. Ketika memasuki tahap
keempat, dengan bekal kosakata yang sudah semakin banyak, individu sudah
mampu menghasilkanucapan-ucapanyang lebih panjang dan menunjukkan
bahwa dia sudah memiliki sejumlah bentuk gramatikal yang bagus, termasuk
di dalamnya etika mengungkapkan bahasa.
Dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan dengan
perkembangan kemampuan berbahasa individu, tahapan perkembangan
bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap sebagai berikut.
a. Tahap pralinguistik atau meraban (0,3-1,0tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk
ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif. Pada umur ini anak
mengeluarkan berbagai bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang
lain yang ada di sekitarnya sebagai upaya mencari kontak verbal.
b. Tahap holofrastik atau kalimat satu kata (1,0-1,8tahun)
Pada usia sekitar 1 tahun anak mulai mengucapkan kata-kata.
Page 39
23
Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebagai
satu kalimat penuh mencakup aspek intelektual maupun emosional
sebagai cara untuk menyatakan “mobil” dapat berarti “saya mau main
mobil-mobilan”. “saya mau ikut naik mobil sama ayah,” atau “saya
minta diambilkan mobil mainan” dan sebagainya.
c. Tahap kalimat dua kata (1,6-2,0tahun)
Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk
menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan
kalimat sederhana yang disebut dengan istilah “kalimat dua kata”
yang dirangkai secara tepat. Misalnya, anak mengucapkan “mobil-
mobilan siapa?” atau bertanya “itu mobil-mobilan milik siapa?”
dansebagainya.
d. Tahap pengembangan tata bahasa awal; (2,0-5,0tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang
kalimat mulai bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin
kompleks, dan mulai menggunakan kata jamak. Penambahan dan
pengayaan terhadap sejumlah dan tipe kata secara berangsur-angsur
meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan
perkembangan anak.
e. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur
tata bahasa yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan
gabungan kalimat- kalimat sederhana dengan komplementasi,
Page 40
24
relativasi, dan konjungsi. Perbaikan dan penghalusan yang dilakukan
pada periode ini mencakup belajar mengenai berbagai kekecualian
dari keteraturan tata bahasa dan monologis dalam bahasa terkait
(Tarigan,1986).
f. Tahap kompetensi lengkap (11,0tahun-dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak, perbendaharaan kata terus
meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar
serta fasih dalam berkomunikasi. Keterampilan dan performansi tata
bahasa erus berkembang kearah tercapainya kompetensi berbahasa
secara lengkap sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi.
Lebih lanjut judarwanto(2011) mengatakan bahwa ada dua tipe
perkembangan anak dalam penguasaan bahasa.
a. Anak yang bertipe referensial cenderung berpandangan bahwa
sebagian besar bahasa yang digunakan untuk
membicarakanbenda-benda.
b. Anak yang bertipe ekspresif cenderung berpandangan bahwa
sebagian besar bahasa digunakan untuk membicarakan dirinya
dan oranglain sekaligus untuk mengekspresikan perasaan,
kebutuhan, dan kondisi sosial lainnya.
Gaya anak dalam mempelajari bahasa, baik tipe referensial atau
ekspresif, berkaitan dengan aspek-aspek lain dan perkembangan bahasanya
dan dapat dijelaskan berikut.
a. Anak-anak yang bertipe ekspresif cenderung menggunakan kata ganti benda
Page 41
25
(pronouns) dalam membuat kalimat, sedangkan anak-anak yang bertipe
referensial cenderung menunjukkan kemampuan mengartikulasikan kalimat
dengan lebih jelas dan penguasaan kosakatanya cenderung lebihcepat.
b. Anak-anak bertipe referensial cenderung mengatakan benda-benda dalam
bentuk kalimat dengan menggunakan label-label. Anak-anak yang bertipe
ekspresif cenderung mampu mengatakan dalam bentuk kalimat dengan
menggunakan frasa-frasa sosial.
Pembahasan di atas memberikan kejelasan bahwa perkembangan bahasa
dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan. Karena faktor-faktor
bawaan dan lingkungan individu itu bervariasi, pengaruhnya terhadap
perkembangan bahasa yang bervariasi. Akibatnya, sangat mungkin antara
individu yang satu dengan individu lainnya berbeda kemampuan bahasanya.
Anak membutuhkan stimuli untuk menambah informasi dan
pembelajarannya. Salah satu media yang tepat untuk menambah informasinya
adalah lagu. Lagu tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran pada
anak. Anak-anak bermain dengan lagu, bahkan mereka belajar dengan lagu.
Ridha (2010:23) menjelaskan bahwa nyanyian memiliki fungsi :
a. Bahasa emosi
Dengan bernyanyi seorang anak dapat mengungkapkan perasaannya, rasa
senang sedih, lucu, kagum dan sebagainya
b. BahasaNada
Nyanyian dapat dikomunikasikan sebagai bahasa ekspresi
Page 42
26
c. BahasaGerak
Dapat dilihat dari ketukan, panjang dan pendeknya nada.
Menurut Hidayat, lagu yang baik di kalangan anak adalah lagu yang
memperhatikan criteria sebagai berikut :
a. Syair dan kalimatnya tidak terlalu panjang
b. Mudah dihafal oleh anak
c. Ada misi pendidikan
d. Sesuai karakter dan dunia anak
e. Nada yang diajarkan udah dikuasai anak
9. LandasanTeori
a. Teori Stimulus Respon
Menurut Thorndike (Dina Amsari, 2018:3), belajar merupakan peristiwa
terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut
stimulus (S) dengan respon (R).Thorndike juga mengemukakan bahwa
terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hukum-hukum
berikut: (Moreno, 2010 :163)
1) Hukum kesiapan (law of readiness), yaitu semakin siap suatu organisme
memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah
laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi
cenderung diperkuat.
2)Hukum latihan (law of exercise), yaitu semakin sering suatu tingkah
laku diulang/dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin
kuat.
Page 43
27
3)Hukum akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon
cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung
diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
b. Teori S-O-R(Stimulus-Organism-Respons)
Menurut Effendy (2003:123) :
Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organisme-Respons ini
semula berasal dari psikologi. Jika kemudian menjadi teori komunikasi
tidaklah mengherankan, karena objek material dari psikologi dan komunikasi
adalah sama, yaitu manusia danjiwanya meliputi komponen-komponen :
sikap, opini, perilaku, kognisi, afektif, dan konasi.
Prinsip teori ini sebenarnya merupakan prinsip yang sederhana, yaitu
respon merupakan reaksi balik dari individu ketika menerima stimuli dari
media.
Seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan sesuatu kaitan efek
antara pesan-pesan media massa dan reaksi audiens, dapat juga dikatakan
efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus respon,
sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan sesuai antara
pesan dan reaksi komunikan.
Dalam teori ini terdapat tiga elemen penting,yaitu:
1) Pesan (Stimuli,S)
2) Penerima (Organisme, O)
3) Efek (Respons,R)
Page 44
28
Mengutip dari pendapat Bungin (2008:15),. Sosiologi Komunikasi yang
mengatakan bahwa,
Prinsip stimulus-response ini merupakan dasar teori dari jarum
hipodermik, teori klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang
sangat berpengaruh. Teori Hipodermik ini memandang bahwa sebuah
pemberitaan media massa diibaratkan sebagai obat yng disuntikkan ke dalam
pembuluh darah audience, yang kemudian audience akan bereaksi seperti
yangdiharapkan.
Teori Stimulus Organisme Response (S-O-R) menjelaskan pengaruh yang
terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi. Besar kecilnya
pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh itu terjadi, tergantung pada isi
penyajian stimulus. Maka dalam penelitian ini peneliti mengharapkan teori di
atas dapat diaplikasikan dalam penelitian ini.
B. KerangkaPikir
Kerangka pikir adalah penjelasan sementara terhadap gejala yang
menjadi objek permasalahan kita. Kerangka pikir disusun berdasarkan
tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Kerangka pikir merupakan
argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis.
Di era modern seperti saat ini, semua orang pada dasarnya menyukai
hiburan seperti mendengarkan lagu. Tidak menutup kemungkinan juga
hiburan yang menyenangkan untuk anak-anak. Anak membutuhkan stimuli
untuk menambah informasi dan pembelajarannya. Salah satu media yang
Page 45
29
tepat untuk menambah informasinya adalah lagu. Lagu tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan pembelajaran pada anak.
Namun berkurangnya lagu anak-anak menjadi momok yang menakutkan,
karena mereka justru beralih mengkonsumsi lagu dewasa dan meninggalkan
lagu anak- anak. Akibatnya akan berpengaruh terhadap bahasa yang mereka
pelajari melalui lagu tersebut. Mereka akan mengimitasi atau meniru gaya
bahasa yang mereka dengarkan melalui lagu dewasa, yang sangat berbeda
dengan gaya bahasa untuk lagu anak-anak.
Bahasa pada lagu dewasa menggunakan bahasa yang pantas di
peruntukkan untuk orang dewasa. Sedangkan anak-anak membutuhkan
bahasa yang cocok untuk mereka, yang sesuai dengan usia mereka, agar
bahasa yang mereka pelajari dapat membantu mereka dalam menjalani
perkembangan bahasa sesuai dengan yang seharusnya mereka dapatkan.
Dalam penelitian ini fokus penelitiannya adalah untuk mengetahui
“seberapa besar pengaruh terpaan lagu dewasa pada
imitasibahasayangdilakukanolehanak-anak”.
Penelitian ini berdasarkan teori Stimulus-Organisme-Response (S-O-R),
dimana teori ini merupakan sebuah respon yang adalah reaksi balik individu
ketika menerima stimulus ketika menerima stimuli dari media. Yang dalam
teori ini terdapat tiga elemen penting, yaitu :
a. Pesan (Stimuli, S) – dalam hal ini merupakan pesan
yang terkandung di dalam lagudewasa.
b. Penerima (Organisme, O) – dalam hal ini adalah anak-
Page 46
30
anak. Dimana anak- anak mengkonsumsi atau
mendengarkan lagu dewasa.
c. Efek (Response, R) – dalam hal ini adalah anak-anak
mengimitasi atau meniru melalui bahasa yang mereka
peroleh melalui lirik lagu dewasa tersebut.
Dengan teori inilah peneliti mencoba untuk meneliti apakah
penggunaan bahasa dewasa yang terdapat pada lirik lagu dewasa tersebut
dapat berpengaruh terhadap imitasi atau meniru bahasa yang anak-anak
lakukan untuk berkomunikasi pada lingkungannya.Khususnya pada anak-
anak kelas 4, 5 dan 6 di SD Inpres Perumnas Antang II/I. Karena bahasa
sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka menggunakannya
Page 47
31
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Keterangan :
X : Lagu dewasa berlirk percintaan
: Frekuensi (Variabel independen)
: Durasi (Variabel Independen)
: Lirik lagu (Variabel Indenpenden)
Y : Imitasi bahasa
: Gaya bahasa (Vriabel dependen)
Pengaruh terhadap anak-anak Lagu dewasa
berlirik cinta Imitasi
Bahasa (
- Frekuensi
Durasi
- Liriklagu
Gaya bahasa bahaBbahasa
Analisis
Temuan
Page 48
32
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, yang rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta yang
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif, tidak di
rumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan pada ditemukan hipotesis.
Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka dapat
diambil kesimpulan yang merupakan jawaban sementara penelitian sebagai
berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh terpaan lagu dewasa terhadap imitasi
bahasa pada anak-anak SD Inpres Perumnas Antang II/I.
Ha : Terdapat pengaruh terpaan lagu dewasa terhadap imitasi bahasa
pada anak- anak SD Inpres Perumnas Antang II/I.
Page 49
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen, penelitian
yang bersifat deduktif, objektif dan ilmiah.Data yang diperoleh berupa angka-
angka (score atau nilai) atau pertanyaan-pertanyaan yang dinilai, dan
dianalisis dengan analisis statistik.
Peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen, karena pendekatan ini
dapat mengukur secara jelas pengaruh terpaan lagu dewasa tentang percintaan
terhadap imitasi bahasa anak-anak d sd inpres perumnas antang II/I, melalui
perbandingan angka akan mempermudah dalam menganalisis dan
menyimpulkan jawaban dari rumusan masalah.
Menurut Sukardi (2013: 179-180), penelitian eksperimen merupakan
metode penelitian paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan
dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan
hubungan sebab akibat. Ada dua alasan mengapa penelitian eksperimen
cocok dilakukan di bidang pendidikan. Pertama, metode pengajaran yang
lebih tepat di-setting secara alami dan dikomparasikan di dalam keadaan yang
tidak bias. Kedua, penelitian dasar dengan tujuan menurunkan prinsip-prinsip
umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi oleh para penyelenggara sekolah.
Page 50
34
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen dengan desain penelitian one-Group Pretest-Postest Design.
Desain ini melibatkan satu kelompok yang dberi pre-test (O) dan
treatment(X) dan diberi post-test.
Pada penelitian pra-eksperiment one group pre-test-post-test, tahap
pertama yang dilakukan adalah menentuntukan sampel yang akan digunakan
sebagai sampel penelitian dan mengelompokkannya menjadi satu kelas
penelitian. Tahap selanjutnya adalah memberikan pre-test untuk mengukur
tingkat kebahasaan siswa sebelum diberikan treatment menggunakan lagu
dewasa berlirik percintaan.Tahap selanjutnya sampel diberikan treatment
penggunaan Lagu berlirik percintaan. Kemudian, tahap terkahir sampel
diberikan post-test untuk mengukur kondisi imitasi bahasa siswa setelah
diberikan treatment lagu dewasa berlirik percintaan.
Pada desaign ini terdapat pretest sbelum diberi perlakuan dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan . Design ini dapat
digambarkan sebagai berikut :Gambar.3.1
Kelompok
Eksperimen
perlakuan
Observasi
sebelum
perlakuan
Skor
awal
Observasi
setelah
perlakuan
Skor
akhir
Page 51
35
Tabel 3.1Desain One grupPretest-Postest Desaign
O1
X
O2
Keterangan :
O1 : Pre-test
O2 : Post-test
X :treatment
C. Populasi danSampel
a. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya
akan diduga. Populasi bukan hanya untuk orang, tetapi juga objek dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek itu. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah murid kelas V SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar
sebanyak 28 orang yang merupakan murid kelas V dilingkungan sekolah.
Page 52
36
Tabel 3.2Populasi kelas V SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar
No
KELAS
JENIS KELAMIN
JUMLAH P L
1
1.
V A 15 13 28
JUMLAH 15 13 28
b. Sampel
Hermawan(2019:61) mengemukakan bahwa sampeladalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Jenis sampel yang
digunakan adalah Non-Probability sampling.yaitu teknik pengambilan sampel
tidak dipilih secara acak, Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa
disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya
direncanakan oleh peneliti.Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling.Menurut Sugiyono (dalam
mamik 2018:47) teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel data yang didasarkan pada pertimbangan tertentu.Subjek dan objek
penelitian telah ditentukan oleh peneliti.
D. Defenisi Operasional Variabel
a. DefinisiOperasional
Definisi operasional sangat perlu dalam penelitian, karenadefinisi
operasional menunjukan alat pengambil data mana yang cocok untuk
digunakan. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-
Page 53
37
sifat hal yang diamati (observasi). Konsep yang diamati atau diobservasi ini
penting karena dapat membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti
untuk melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti
terbuka untuk menguji kembali oleh oranglain.
1) Indikator lagudewasa.
Lagu dewasa adalah lagu yang bercerita tentang sikap, gaya hidup dan
keadaan sosial dewasa. Periode dewasa secara umum adalah umur
pemantapan diri terhadap pola hidup baru (berkeluarga). Indikator lagu
dewasa adalah sebagai berikut :
2) Frekuensi.
Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data audiens tentang
berapa kali (hari) seseorang menggunakan media dalam satu minggu (untuk
meneliti program harian) ; berapa kali (minggu) seseorang menggunakan
media dalam satu bulan (untuk program mingguan dan tengah bulanan) ;
berapa kali (bulan) seseorang menggunakan media dalam satu tahun (untuk
program bulanan).
3) Durasi.
Durasi penggunaan media menghitung berapa lama audience bergabung
dengan suatu media (berapa jam perhari) ; atau berapa lama
audiencemengikuti suatu program (berapa menit audience mengikuti suatu
acara/audience’s share on program).
4) Lirik lagu.
Merupakan kata-kata indah, yang terkadang merupakan peribahasa
Page 54
38
dengan perasaan dan pemikiran yang mendalam mengenai segala aspek
kehidupan.
5) Indikator imitasibahasa.
Imitasi bahasa adalah proses sosial atau tindakan meniru seseorang,
dalam hal ini yang menjadi objek peniruan adalah bahasa yang diucapkan
oleh seseorang.
Indikator imitasi bahasa adalah sebagai berikut :
b. Gaya Bahasa
Merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui Bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai Bahasa).
E. Instrumen Penelitian
Untuk mempermudah dalam penyusunan skripsi ini, penulis
menggunakan instrumen penelitian dalam mencari atau mengumpulkan data
dan informasi yang berhubungan dengan objek penelitian .Instrumen berarti
alat yang digunakan untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini instrumen
yang digunakan adalah:
1. Angket atau kuesioner
Merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak
langsung (penelititidak langsung bertanya jawab dengan responden)
instrument atai alat pengumpulan datanya juga harus dijawab atau
direspon oleh responden.
Page 55
39
F. Teknik PengumpulanData
Demi mendapatkan data yang lengkap dan akurat serta dapat
dipertanggung jawabkan kebenaran ilmiahnya, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
Merupakan pengumpulan data melalui pengamatan langsung dan
mencatat informasi-informasi dari lokasi penelitian.
2. Angket
Merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi atau data dari responden mengenai masalah yang
diteliti. Angket ini dilakukan dengan cara menyebar daftar pertanyaan
tertulis yang dilengkapi dengan jawaban yang dapat dipilih oleh
responden.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia
kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab
rumusan masalah dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data
dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan
tujuan mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan masalah. Sebelum
melakukan analisis terhadap data peneliti terlebih dahulu melakukan analisis
frekuensi agar memudahkan dalam memaknai data yangditabulasikan.
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Page 56
40
Uji Validitas adalah untuk mengetahui tingkat kesahihan tiap
pernyataan
dalamangket(kuesioner).Ujivaliditasdilakukanterhadapseluruhbutirpernyat
aan dalam instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap butir
dengan skor totalnya pada masing-masing konstruk. Teknik korelasi yang
digunakan adalah korelasi product moment pearsondan perhitungan uji
validitas dengan bantuan SPSS 20.Suatu instrumen yang valid mempunyai
validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki
validitas yang rendah. Sebuah instrument
dikatakanvalidapabilamampumengukurapayangdiinginkan.
b. Uji Reabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten
jikadilakukan dua kali pengukuran atau lebih pada kelompok yang sama
dengan alat ukur yang
sama.PengujianCronbachAlphadigunakanuntukmengujitingkatkehandalan
(reliability) dari masing-masing angket variabel.Apabila nilai Cronbach
Alpha semakin mendekati angka 1 mengidentifikasikan bahwa semakin
tinggi pula konsistensi internal reliabilitasnya. Istrumen dikatakan
relialibel apabila kofesien reliabilitas (T1) > 0,60.16 Rumus menentukan
reliabilitas instrumen.
Page 57
41
Dimana :
2. Uji AsumsiKlasik
Ujiasumsimerupakanpersyaratanyangharusdipenuhisebelummelakukan
analisis regresi untuk menjawab pertanyaan penelitian.Uji Asumsi
Klasikterdiri dari uji normalitas, dan uji Linearitas.
a. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi
normal. Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji
normalShapiro-Wilk. Dengan menggunakan nilai signifikan 5%, Sig
(2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas untuk melihat spesifikasi model yang digunakan benar
atau tidak. Dengan uji ini akan diperoleh informasi model emperis
sebaiknya linier, kuadrat, ataukubik.
3. Analisis Regresi LinearSederhana
Analisis regresi linear sederhana yaitu analisis terhadap satu variabel
Page 58
42
independen (Pengaruh Lagu Dewasa) dan satu variabel dependen (Imitasi
bahasa anak-anak sd inpres antang II/I). Jadi, analisis regresi digunakan
untukmengetahuiperubahan variable
terikat(dependenvariable)akibatperubahan variabel bebas (independen
variable). Persamaan regresi linear sederhana:
Y = a + bX + e
Dimana :
Y = variabel terikat
a = konstanta (besarnya Y jika X=0)
b = koefesien regresi (besarnya perubahan Y akibat perubahan X)
X = variabel bebas
e = kesalahan (error)
4. Uji Parsial (Ujit)
Pembuktian hipotesis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan uji
statistik Parsial (Uji t) untuk pengujian hipotesis.Uji ini adalah untuk
mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat,
bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara
nilai thitungmasing- masing variabel bebas dengan nilai ttabeldengan derajat
kesalahan 5% dalam arti (α= 0.05). Apabila nilai Sig > 0,05 maka variabel
bebasnya tidak memberikan pengaruhbermaknaterhadap variable
terikatatauHoditerimadanHaditolak,tetapi jika Sig < 0,05 maka variabel
bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat atau Ho
Page 59
43
ditolak dan Haditerima.
Page 60
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HasilPenelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota
Makassar. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Oktober – 18 Oktober 2020
dalam meneliti pengaruh terpaan lagu dewasa berlirik percintaan terhadap
imitasi bahasa anak di mana peneliti mengambil sampel siswa kelas V SD
Inpres Perumnas Antang II/1 kota makassar. Peneliti telah mengumpulkan
data dengan menggunakan lembar kuesioner/angket yang diberikan kepada
siswa serta observasi langsung ke lapangan dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh terpaan lagu dewasa berlirik percintaan terhadap imitasi bahasa pada
anak-anak di SD Inpres antang II/1 Kota Makassar.
1. Analisis Penelitian
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS for windows versi
20. Data yang digunakan dalam analisis ini disajikan dalam lampiran dengan
rangkuman sebagai berikut:
a. Deskripsi imitasi dalam psikologi (Pre-test)
1) Manusia cenderung untuk meniru perbuatan orang lain, semata mata
karena hal itu merupakan bagian dari sifat biologis mereka untuk
melakukan hal tersebut seperti mendengarkan lagu yang liriknya itu
mengandung unsur percintaan yakni variable independen (X).
variable(X) adalah variable
Page 61
67
67
yangmenjadisebabtimbulnyaperubahanpadavariable dependen(Y).
Tabel 4.1 Intensitas Mendengarkan Lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 4 26
Setuju 11 73
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.1diatasmenunjukkanterdapat4orangrespondenden
gan persentasi 26% sangat setuju sering mendengarkan lagu.menyatakan
setuju 11 orang dengan persentasi 73%.
Tabel 4.2 Intensitas Mendegarkan Lagu Berlirik Percintaan
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 4 26
Setuju 11 73
Page 62
68
68
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.2diatasmenunjukkanterdapat4orangrespondenden
gan persentasi 26% sangat setuju sering mendengarkan lagu berlirik
percintaan.menyatakan setuju 11 orang dengan persentasi 73%.
Tabel 4.3 Jumlah Lagu yang Didengarkan Perhari
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 4 26
Setuju 11 73
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.3diatasmenunjukkanterdapat
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Page 63
69
69
4orangrespondendengan persentasi 26% sangat setuju banyak
mendengarkan lagu. menyatakansetuju 11 orang dengan persentasi 73%.
Tabel 4.4 Durasi Mendengarkan Lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 8 53
Setuju 7 46
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.4diatasmenunjukkanterdapat8orangrespondendenga
n persentasi 53% sangat setuju durasimendengarkan lagu.menyatakan
setuju 7 orang dengan persentasi 46%.
Tabel 4.5 Menceritakan Kembali Lagu yang Didengar
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Page 64
70
70
Sangat Setuju 4 26
Setuju 9 60
Tidak setuju 2 13
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.5diatasmenunjukkanterdapat4orangrespondenden
gan persentasi 26% sangat setuju dapat menceritakan kembali isi lagu
lagu.menyatakan setuju 9 orang dengan persentasi 60%.Menyatakan tidak
setuju 2 orang dengan persentase 13%.
Tabel 4.6 Serius Mendengarkan Lirik Lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 4 26
Setuju 11 73
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Page 65
71
71
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.6diatasmenunjukkanterdapat
4orangrespondendengan persentasi 26% sangat setuju serius
mendengarkan lagu.menyatakan setuju 11 orang dengan persentasi 73%.
Tabel 4.7 Memperhatikan Setiap Lirik
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 7 46
Setuju 8 53
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.7diatasmenunjukkanterdapat7orangrespondendenga
n persentasi 46% sangat setuju memperhatikan lirik.menyatakan setuju 8
orang dengan persentasi 53%.
Page 66
72
72
Tabel 4.8 Sedih Saat Mendengarkan Lagu Sedih
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 8 53
Setuju 7 46
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.8diatasmenunjukkanterdapat8orangrespondendenga
n persentasi 53% sangat setuju serius mendengarkan lagu menyatakan
setuju 7 orang dengan persentasi 46%.
Tabel 4.9 Dapat Menyimpulkan Lagu Yang Didengar
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 1 6
Page 67
73
73
Setuju 11 73
Tidak setuju 3 20
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.9diatasmenunjukkanterdapat1orangrespondendenga
n persentasi 6% sangat setuju dapat menyimpulkan isilagu.menyatakan
setuju 11 orang dengan persentasi 73%.Menyatakan tidak setuju 3 orang
dengan persentase 20%.
b. Deskripsi Imitasi Secara Psikis (Pos-Test)
1) Deskripsi imitasi dari segi perilaku adalah perkembangan terhadap
segi perilaku setelah mendengarkan lagu yang mengandung unsur
percintaan yakni variabel dependen (Y). variable(Y)adalah variable
yangmenjadiakibatdarilagupada variable X. pernyataanpada variable
(Y)menggunakanpilihanjawabandenganskalalikert 1-4.
Tabel 4.10 Menyebutkankata-kata yang terdapat pada lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 3 20
Page 68
74
74
Setuju 12 80
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.10diatasmenunjukkanterdapat3orangrespondendenga
n persentasi 20% sangat setuju sering menyebutkan kata-kata pada
lagu.menyatakan setuju 12 orang dengan persentasi 80%.
Tabel 4.11 Menirukan Kalimat Populer Dalam lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 7 46
Setuju 8 53
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.11diatasmenunjukkanterdapat7orangrespondendeng
Page 69
75
75
an persentasi 46% sangat setuju menirukan kalimat popular dalam
lagu.menyatakan setuju 8 orang dengan persentasi 53%.
Tabel 4.12 Mencaritahu Arti Lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 3 20
Setuju 12 80
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.12diatasmenunjukkanterdapat3orangrespondendeng
an persentasi 20% sangat setuju dapat mencari arti lagu.menyatakan setuju
12 orang dengan persentasi 80%.Menyatakan tidak setuju 3 orang dengan
persentase 20%.
Tabel 4.13 Menggunakan Kata-kata Dalam Lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Page 70
76
76
Sangat Setuju 8 53
Setuju 7 46
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.13diatasmenunjukkanterdapat8orangrespondendeng
an persentasi 53% sangat setuju dapat menggunakan kata-kata dalam
lagu.menyatakan setuju 7 orang dengan persentasi 46%.
Tabel 4.14 Ikut Merasa Sedih Saat Mendengarkan Lagu Sedih
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 6 40
Setuju 9 60
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
Page 71
77
77
BerdasarkanTabel4.14
diatasmenunjukkanterdapat6orangrespondendengan persentasi 40% sangat
setuju ikut sedih saat mendengarkan lagu sedih.menyatakan setuju 9 orang
dengan persentasi 60%.
Tabel 4.15 Tahu Arti Pacaran dan Cinta Lewat Lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 7 46
Setuju 8 53
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.9diatasmenunjukkanterdapat7orangrespondendenga
n persentasi 46% sangat setuju mengetahui arti pacaran dan cinta lewat
lagu.menyatakan setuju 8 orang dengan persentasi 53%.
Tabel 4.16 Membahas Lagu Bersama Teman
Intensitas Frequensi Persentase %
Page 72
78
78
Mendengarkan Lagu
Sangat Setuju 8 53
Setuju 7 46
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.16diatasmenunjukkanterdapat8orangrespondendeng
an persentasi 53% sangat setuju membahas lagu bersama
teman.menyatakan setuju 7 orang dengan persentasi 46%.
Tabel 4.17 Menyebutkan Ungkapan Dalam Lagu
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 8 53
Setuju 7 46
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Page 73
79
79
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.17diatasmenunjukkanterdapat8orangrespondendeng
an persentasi 6% sangat setuju dapat menyebutkan ungkapan di dalam isi
lagu.menyatakan setuju 7 orang dengan persentasi 46%.
Tabel 4.18 Dapat Menjelaskan isi Lagu Yang Didengar
Intensitas
Mendengarkan Lagu
Frequensi Persentase %
Sangat Setuju 3 20
Setuju 12 80
Tidak setuju 0 0
Sangat Tidak setuju 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2020
BerdasarkanTabel4.18
diatasmenunjukkanterdapat3orangrespondendengan persentasi 20% sangat
setuju dapat menjelaskan isi lagu.menyatakan setuju 12 orang dengan
persentasi 80%.
Page 74
80
80
2. Validasi dan Reliabilitas Instrumen
a. Ujivaliditas
Uji Validitas adalah untuk mengetahui tingkat kesahihan tiap
pernyataan
dalamangket(kuesioner).Ujivaliditasdilakukanterhadapseluruhbutirpern
yataan dalam instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap butir
dengan skor totalnya pada masing-masing konstruk. Teknik korelasi
yang digunakan adalah korelasi product moment pearsondan
perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 20.Suatu instrumen
yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang
kurang valid memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrument
dikatakanvalidapabilamampumengukurapayangdiinginkan.
AdapunhasildaripengelolahanujivaliditasmenggunakanSPPS20maka
diperoleh nilai sebagai berikut:
Tabel 4.19 Uji Validitas Variabel Lagu
Item pertayaan N
r
hitung
r tabel
5%
Keterangan
Lagu 1 15 0,953 0,440 Valid
Lagu 2 15 0,958 0,440 Valid
Lagu 3 15 0,953 0,440 Valid
Lagu 4 15 0,718 0,440 Valid
Page 75
81
81
Lagu 5 15 0,778 0,440 Valid
Lagu 6 15 0,953 0,440 Valid
Lagu 7 15 0,740 0,440 Valid
Lagu 8 15 0,718 0,440 Valid
Lagu 9 15 0,643 0,440 Valid
Sumbe: data primer, 2020
Hasil uji validitas pada Tabel 4.19 di atas menunjukan bahwa semua
item
pertanyaantelahvalid.Semuahargarhitung>rtabelpadanilaisignifikansi5%sehing
ga item pertanyaan diatas telah pantas dijadikan sebagai alat ukur variabel
lagu yang mengandung lirik percintaan.
Tabel 4.20 Uji Validitas Variabel Imitasi Bahasa
Item pertayaan N r hitung
r tabel
5% Keterangan
Imitasi Bahasa 1 15 0,838 0,440 Valid
Imitasi Bahasa 2 15 0,830 0,440 Valid
Imitasi Bahasa 3 15 0,813 0,440 Valid
Imitasi Bahasa 4 15 0,838 0,440 Valid
Imitasi Bahasa 5 15 0,849 0,440 Valid
Page 76
82
82
Imitasi Bahasa 6 15 0,575 0,440 Valid
Imitasi Bahasa 7 15 0,584 0,440 Valid
Imitasi Bahasa 8 15 0,854 0,440 Valid
Imitasi Bahasa 9 15 0,838 0,440 Valid
Sumber: data primer, 2020
HasilujivaliditasyangdilakukanpadaTabel4.20diatas,menunjukanbahw
a semua item pertanyaan telah valid sehingga item pertanyaan tersebut
telah pantas dijadikan sebagai alat ukur variabel imitasi bahasa siswa kelas
V SD Inpres Perumnas Antang II/1.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten
jikadilakukan dua kali pengukuran atau lebih pada kelompok yang sama
dengan alat ukur yang
sama.PengujianCronbachAlphadigunakanuntukmengujitingkatkehandalan
(reliability) dari masing-masing angket variabel.Apabila nilai Cronbach
Alpha semakin mendekati angka 1 mengidentifikasikan bahwa semakin
tinggi pula konsistensi internal reliabilitasnya. Istrumen dikatakan relialibel
apabila kofesien reliabilitas (T1) > 0,60.16 Rumus menentukan reliabilitas
instrumen.
Page 77
83
83
Dimana :
Berikut hasil pengujian uji reliabilitas dari tayangan sinetron yang
mengandung unsur percintaan dan perkembangan emosional dari segi
perilaku.
Tabel 4.21 Uji Realiabilitas Lagu dan Imitasi Bahasa anak
Variabel N
Cronbach’s
Alpha
Ketentuan
nilai Alpa Status
Lagu 15 0,935 0,60 Realiabel
Imitasi Bahasa 15 0,917 0,60 Realiabel
Sumber: data primer, 2020
Berdasarkan datapadaTabel 4.21 maka dapat dikatakan bahwa semua
variable diatasreliabel,karenanilaiCronbach’sAlphamemilikinilailebihbesar
dari0,60.Berdasarkanhaltersebutsehingga variable
tersebutbisadigunakanuntuk mengukursesuatu.
Page 78
84
84
3. Uji Asumsi Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabelyang digunakan dalam penelitian.Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi
normal.Normalitas data dapat dilihat dengan
menggunakanujinormalShapiro-Wilk.Denganmenggunakannilaisignifikan
5%, Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal.
Untuk mengetahui apakah variabel penelitian normal atau tidak
dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika sig > 0,05 maka data berditribusi normal
Jika sig < 0,05 maka tidak berdistribusi normal
Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 15
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 3.30469229
Most Extreme Differences
Absolute .180
Positive .180
Negative -.141
Kolmogorov-Smirnov Z .698
Asymp. Sig. (2-tailed) .715
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber Data: Primer, 2020
Tabel 4.22 diatas menunjukkan hasil uji normalitas menggunakan
Page 79
85
85
kolomogrov smirnov, didapatkan hasil signifikansi dari uji normalitas
sebesar 0,715 dimana hasil tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05.
0,715 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa uji tes normalitas pada
penelitian ini adalah terdistribusi normal.
4. Uji Asumsi Linearitas
Uji ini untuk melihat spesifikasi model yang digunakan benar atau
tidak. Dengan uji ini akan diperoleh informasi model emperis sebaiknya
linier, kuadrat, atau kubik. Dikatakan linearnya jika angka Devition from
linearity lebih besar dari taraf signifikan 5% atau 0,05 tapi jika Devition
from linearity lebih kecil dari 0,05 maka tidak dikatakan linear. Hasil dari
penelitian uji linearitas dapat dilihat dari pengelolahan di bawah ini yaitu:
Tabel 4.23 Hasil Uji Linearitas
Variabel
Deviation From
Linearity
Sig
Variabel X*Y 0,633
Sumber: Data Primer, 2020
Tabel 4.23 menunjukan variabel lagu dan imitasi bahasa memiliki
nilai Deavition from linearity sig 0,633. Maka dapat disimpulkan 0,633>
0,05 hal ini menunjukan bahwa antara variabel berhubungan linear, yakni
variabel lagu dan imitasi bahasa siswa linear.Maka asumsi untuk uji
liniearitas dapat terpenuhi
5. Analisis RegresiSederhana
Page 80
86
86
Analisis regresi linear sederhana yaitu analisis terhadap satu
variabel independen (pengaruh terpaan lagu) dan satu variabel dependen
(imitasi bahasaanak-anak SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota
Makassar). Jadi, analisis regresi digunakan untukmengetahuiperubahan
variable terikat(dependenvariable)akibatperubahan variabel bebas
(independen variable).Persamaan regresi linear sederhana:
Y = a + bX + e
Dimana:
Y = variabel terikat
a = konstanta (besarnya Y jika X=0)
b = koefesien regresi (besarnya perubahan Y akibat perubahan X)
X = variabel bebas
e = kesalahan (error)
Tabel 4.24 Hasil Regresi Sederhana
Variabel R R
Square B Sig
Model Summary 0,207 0,043
Lagu 0,189 0,459
Constant 24,941
Sumber: Data Primer, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.24 di atas, maka diperoleh model
persamaan regresinya dapat ditulis imitasi bahasa = 24,941 + 0,189 + e.
Page 81
87
87
Pada table tersebutdapatdiketahuibahwa variable lagu(X) tidak
mempunyai pengaruh terhadap imitasi bahasa anak siswa SDInpres
Perumnas Antang II/1.Dengan koefisien sebesar 0,189 yang artinya faktor
lagutidak memiliki pengaruh yang signifikan yaitu hanya sebesar 0,189.
6. Uji Parsial (Ujit)
Uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen.
Berdasarkan Tabel 4.24 maka dapat diketahui besarnya pengaruh
variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel
dependen. Adapun hipotesis yang akan diuji akan dirumuskan sebagai
berikut:
Ha : diduga terdapat pengaruh terpaan lagu terhadap imitasi bahasa pada
anak-anak di SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota Makassar.
Ho:diduga tidak terdapat pengaruh terpaan lagu terhadap imitasi bahasa
pada anak-anak di SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota Makassar..
pengujian adalah sebagai berikut:
sig< 0,05 = Ho ditolak berarti Ha diterima artinya Prosessignifikan
sig> 0,05 = Ho diterima berarti Ha ditolak artinya tidaksignifikan
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.24 maka dapat diketahui bahwa
variabel lagu memiliki nilai sig 0,459. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig
0,459
Page 82
88
88
>0,05.Maka,sesuaidenganrumusjikanilaisignifikanlebihbesardari5%(sig>0,0
5) dapatdisimpulkanbahwaHoditerimadanHaditolak.Iniberartitidak ada
pengaruh yang signifikan dari lagu terhadap imitasi bahasa anak-anak
terkhusus di kelas V SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota
Makassar.Dengan demikian hipotesisditerima.
Pada Tabel 4.24Model Summary menunjukan nilai R Square
sebesar 0,043. Variandari variable imitasi bahasa anak-anakSD Inpres
Permnas Antang II/1 khususnya di kelas Vdijelaskanoleh variable terpaan
lagu dewasa berlirik percintaan sebesar 4,3% sedangkan sisanya dijelaskan
atau disebabkan oleh variabellain.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti yaitu untuk
mengetahui adatidaknya pengaruh terpaan lagu dewasa berlirik percintaan
terhadap imitasi bahasa anak-anak di SD Inpres Perumnas Antang II/1
khususnya siswa kelas V. Peneliti membagikan angket kepada 15 responden
yaitu siswa kelas V. Angket tersebut dibagikan 2 tahap yang pertama yaitu
sebagai pre-test (kebiasaan mndengarkan lagu) yang kedua yaitu angket
sebagai pos-test (perkembangan imitasi bahasa anak). Untuk memperoleh data
angket pertama, siswa diminta untuk mengisi angket yang telah dibagikan
dengan 9 butir pertanyaan untuk pre-test dan 9 butir pertanyaan untuk pos-test,
berbeda dengan penelitian relevan yang peneliti jadikan sebagai acuan ataupun
referensi dalam pelaksanaan penelitian yaitu penelitian putri ariesta yang
Page 83
89
89
berjudul “pengaruh tayangan men terhadap penggunaan bahasa slang”, yang
kedua penelitian dari hermawati dwi susari yang berjudul “fenomena
pemajanan lagu dangdut berlirik seronok pada perkembangan imitasi bahasa
anak” dan yang ketiga penelitian dari selpi sari ayu yang berjudul “pengaruh
tayangan show raja gombal terhadap perilaku imitasi bahasa gaul” ini semua
hasilnya memiliki pengaruh yang signifikan, sedangkan hasil yang peneliti
dapatkan dalam penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yan signifikan dari
lagu berlirik percintaan terhadap imitasi bahasa anak.
Page 84
90
90
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil dari data yang diolah pada penelitian yang dilakukan dengan
diberikannya alat ukur berupa angket diberikan kepada 15 orang responden
yang pada angket telah melewati beberapa uji kelayakan sebelum diberikan
terhadap responden dari hasil itu dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara pengaruh terpaan lagu dewasa tetang percintan
terhadap imitasi bahasa anak-anak di SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota
Makassar khususnya di kelas V. Hasil tersebut telah terbukti dengan adanya
hasil dari uji t (parsial) bahwa signifikansinya berada di atas 5% yaitu 0,459 >
0,05. Setekah melihat hal tersebut dapat dipastikan bahwa hasil tersebut
menunjukkan hasil hipotesis diterima yaitu tidak terdapat pengaruh lagu
dewasa terhadap imitasi bahasa anak, sedangkan varian dari variabel imitasi
pada anak-anak di SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota Makassar dijelaskan
oeh variabel terpaan lagu dewasa tentang percintaan sebesar 0,043 (4,3%)
sedangkan sisanya disebabkan oleh variabel lain.
B. Saran
Berlandaskan dari akhir riset yang dilakukan peneliti dapat diberikan
beberapa saran :
1. Sebagai guru penting untuk mengajar siswanyadalam memiliah lagu
yang akan sesuai dengan umur siswa
Page 85
67
2. Pengarahan yang baik oleh guru terhdap siswa agar mengerti mana tata
caraberbahasa yang bisa ditiru mana yang tidak saat mendengarkan lagu.
3. Orang tua sebaiknya mendampingi anak atau setidaknya memilihkan lagu-
lagu yang akan anak dengarkan dengan tujuan agar orangtua bisa
memperhatikan apakah lagu tersebut layak untuk didengarkan anak atau
tidak.
4. Orang tua sebaiknya mampu untuk menjelaskan arti dari sebuah lagu
dengan menggunakan bahasa yang baik dan pantas kalaupun anak ingin
mendengarkan lagu bergenre dewasa.
5. Orang tua sebaiknya tidak memberikan telepon genggam sembarangan
pada anak tanpa adanya pengawasan langsung. Untuk mempermudah orang
tua mengontrol apa yang anak lihat dan dengarkan.
6. Sebaiknya orang tua terus berkomunikasi terhadap guru siswa agar bisa tau
apa perkembangan yang dialami oleh anaknya saat sedang di sekolah.
Page 86
68
DAFTAR PUSTAKA
Amsari, Dina. 2018. Teori Belajar E Thorndike.Bandung : Alfabeta
Ardianto, Elvinaro. Erdinaya.,dan Lukiati Komala. 2005. Komunikasi Massa : Suatu
Pengantar. Bandung : RemajaRosdakarya
Ariesta, Putri. 2014. “Pengaruh Jalan-Jalan Men terhadap Penggunaan Bahasa
Slang”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Unila. Bandar
Lampung.
Ayu, Selpi Sari. 2012. “Pengaruh Tayangan Show Raja Gombal di Trans7 Terhadap
Imitasi Bahasa Gaul” Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.Universitas Muhammadiyah Malang.
Berk. 1989. Keterampilan Berbahasa Anak.
(http://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/1163,
diakses pada tanggal 25 Januari 2020)
Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Discourse
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup
Dardjowidjojo, Soendjono., 2012. Psikolinguistik : PengantarPemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Djohan. 2016. Psikologi Musik Cetakan keempat Edisi Revisi. Yogyakarta :
Indonesia Cerdas
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung :Citra
Aditya Bakti
https://lirik.kapanlagi.com/artis/cita-citata/sakitnya-tuh-disini (Diakses
pada tanggal 8 april 2020 pukul 15.41)
Hutagalung, Inge. 2015. Teori-teori Komunikasi dalam pengaruh Psikologi.Jakarta:
Indeks
Page 87
69
Judarwanto. 2011. Perkembangan Bahasa Balita. (http://Journal.universitas
terbuka.pahlawan.ac.id/index/php/article/download. Diakses pada 9 april 2020)
Junus, Andi Muhammad dan Andi Fatimah Junus.Keterampilan Berbahasa Lisan.
Makassar:Badan penerbit UNM Makassar
Jurnal Universitas Sumatera Utara (google di akses pada tanggal 10 april 2020 pukul
13.00)
Mamik. 2018. Metodologi Kualitatif. Jakarta : Zifatama Jawara
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 5, Cetakan Pertama.
Yogyakarta: BPFE
Moreno. 2010. Hukum-hukum Teori S-O-R. Jakarta : Rajawali Pers
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi edisi Revisi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Rhida, Rasyid. 2010. Fungsi dan Nilai Nyanyian. (http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index. php/Anida/articel/viewFile/321/304, diakses pada tanggal 23
maret 2020 )
Ruben, Brent D danLea, P Stewart. 2014. Komunikasi Perilaku Manusia. Jakarta :
Rajawali Pers.
Sugiyono. 2014. penelitian eksperimen one-Group Pretest-Postest Design
(http://repository.upi.edu/16164/6/S_JEP_1006081_Chapter3.pdf. diakses pada
1 April 2020)
Sukardi. 2013. Penelitian Eksperimen. (http://repository.upi.edu.34525/ metode-
penelitian.pdf. di Akses pada 29 Maret 2020)
Susari, Hermawati Dwi. 2015. “Fenomena Pemajanan Lagu Dangdut Berlirik Seronok
pada Perkembangan Imitasi Bahasa Anak”.Skripsi.IKIP PGRI Madiun.
Page 89
71
Surat Izin Penelitian
Page 93
75
Daftar Absen Murid Kelas Va SD Inpres Perumnas Antang II/1
NO NAMA KELAS
1 ABDUL RAHMAN BUGIS 5 A
2 ADINDA KEYSA 5 A
3 AINUN ANJANI 5 A
4 AISYAH AULIA PUTRI 5 A
5 ALFIAN MAHARDIKA 5 A
6 AMALIA DWIYANTI S 5 A
7 DANIEL EDWARD 5 A
8 DINAR JAYANTI 5 A
9 FARDHAN ACHSAN 5 A
10 FATHINAH AMIRAH FAJRIYAH 5 A
11 FAYZAH HAYU MAHARANI MUNIR 5 A
12 KIRANI ALFIAH K 5 A
Page 94
76
13 M. FIRLLY R DARMAWIE 5 A
14 M. ILHAM ASYRIL AKBAR 5 A
15 MAYYASA YURI ALMIRA 5 A
16 MICHAEL LICHTI 5 A
17 M. FARHAN HIDAYAT 5 A
18 MUH. FAHREZI B 5 A
19 MUH. KHAIDIR CHAIRULLAH 5 A
20 MUH. SYEIKH AL RISKY S 5 A
21 MUHAMMAD IBNU HISYAM 5 A
22 MUHAMMAD LUTHFI ASLAM 5 A
23 MUTHIAH REZKY ZAHRANI 5 A
24 NADIRA MARCHIANA 5 A
25 QUEENSA QEYLA GAYANG
MA’DIKA
5 A
Page 95
77
26 RAFIKA SAYCIKITA 5 A
27 ST. FATIMAH AZZAHRA
RAMADHANI
5 A
28 SYAHDIRA UMAR 5 A
LAMPIRAN FOTO DOKUMENTASI
Page 96
78
(PROFIL SEKOLAH SD INPRES PERUMNAS ANTANG II/I)
(FOTO HALAMAN SEKOLAH SD INPRES PERUMNAS ANTANG II/I)
Page 97
79
(FOTO SEKOLAH SD INPRES PERUMNAS ANTANG II/I )
( FOTO LORONG KELAS SD INPRES PERUMNAS ANTANG II/I)
Page 98
80
(Wawancara bersama kepala sekolah SD Inpres Perumnas Antang II/1)
Page 99
81
Pembagian Angket Pada Siswa Kelas V SD Inpres erumnas Antang II/1
Page 100
82
HASIL TURNITIN / PLAGIAT
Page 106
73
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nurul Angraeni, lahir di Ujung Pandang, pada tanggal 29April
1998. Anak ke 3 dari 3 bersaudara dari pasangan Ayahanda Jarre
dan Ibunda Fatmawati. Penulis mulai memasuki jenjang
pendidikan pada 2003 di TK Bustanul Athfal IV dan tamat pada tahun 2004 pada
tahun yang sama 2004 di Sekolah Dasar Inpres Antang I tamat pada tahun 2010.
Tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 17 Makassar dan
tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikannya di
SMA Negeri 12 Tahun 2016, penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar dan akan
menyelesaikan masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan
judul skripsi : “Pengaruh Terpaan Lagu Dewasa Tentang Percintaan Terhadap Imitasi
Bahasa Pada Anak-anakdi Sekolah Dasar Inpres perumnas Antang II/I Kota Makassar”