Top Banner
PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN TURUN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS CORAN BESI COR NODULAR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata S1 Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : S A R N O NIM : D 200 040 051 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
26

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

Dec 03, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

i

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN

JUMLAH SALURAN TURUN TERHADAP

SIFAT FISIS DAN MEKANIS CORAN

BESI COR NODULAR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata S1

Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

S A R N O

NIM : D 200 040 051

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Page 2: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

i

HALAMAN PERSETUJUAN

“PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN TURUN

TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS CORAN BESI COR NODULAR”

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

S A R N O

N I M : D 200 040 051

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen

Pembimbing,

Ir. Masyrukan, MT.

Page 3: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

ii

HALAMAN PENGESAHAN

“PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN TURUN

TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS CORAN BESI COR NODULAR”

Oleh :

S A R N O

N I M : D 200 040 051

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 4 Nopember 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Ir. Masyrukan, MT. ( ................................. )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Ir. Bibit Sugito,MT. ( ................................. )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Patna Partono, ST. MT. ( ................................. )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Ir. Sri Sunarjono, MT. Ph.D

Page 4: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 7 Nopember 2017

Penulis

S A R N O

D 200 040 051

Page 5: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

1

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN TURUN

TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS CORAN BESI COR NODULAR

Abstraks

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil uji spesimen besi cor

nodular pada pengujian komposisi kimia, struktur mikro, kekerasan, tarik dan

impact yaitu untuk temperatur tuang 1542C (saluran turun 2,3 dan 4 buah),

temperatur tuang 1554C (saluran turun 2,3 dan 4 buah), dan temperatur tuang

1568C (saluran turun 2,3 dan 4 buah).

Bahan yang diteliti adalah spesimen besi cor nodular. Variasi benda uji

meliputi : spesimen A = temperatur tuang 1542C (saluran turun 2,3 dan 4 buah),

spesimen B = temperatur tuang 1554C (saluran turun 2,3 dan 4 buah), dan

spesimen C = temperatur tuang 1568C (saluran turun 2,3 dan 4 buah). Pengujian

yang dilakukan : uji komposisi kimia (alat uji Spectrometer-ASTM E 415), uji

struktur mikro (alat uji Olympus Metallurgical Microscope dan Olympus

Photomicrographic System-ASTM E 7), uji kekerasan (alat uji Macrohardness

Vickers Tester-ASTM E 92) , uji tarik (alat uji Universal servohydraulic-servopulser-

ASTM E 8 M) dan uji impact (Charpy Impact Tester-ASTM E 32).

Dari hasil pengujian komposisi kimia dapat diketahui benda uji yang

digunakan adalah besi cor jenis nodular (grafit bulat). Dengan komposisi kimia

unsur utama : besi (Fe) = 92,54 %; karbon (C) = 3,7727 %, silikon (Si) = 3,0761 %

dan Mangan (Mn) = 0,3663 %. Dari hasil pengamatan struktur mikro pada masing-

masing spesimen temperatur 1542 C, 1554 C dan 1568 C didapatkan fasa grafit,

perlit dan ferit. Dari pengujian kekerasan didapatkan harga kekerasan rata-rata

berturut-turut spesimen 1542 C tertinggi pada saluran turun 2 buah (271,3 VHN),

saluran turun 4 buah (253,9 VHN) dan terendah saluran turun 3 buah (240,1 VHN).

Temperatur 1554 C didapatkan kekerasan rata-rata berturut-turut tertinggi pada

saluran turun 2 buah (265,9 VHN), saluran turun 4 buah (256,1 VHN) dan terendah

saluran turun 3 buah (253,9 VHN). Temperatur 1568 C didapatkan kekerasan rata-

rata berturut-turut tertinggi pada saluran turun 2 buah (270,6 VHN). Berikutya

saluran turun 4 buah (253,9 VHN) dan terendah pada saluran turun 3 buah (231,9

VHN). Kekuatan tarik tertinggi menuju terendah untuk semua temperatur tuang

berturut-turut didapatkan pada saluran turun 2 buah, 4 buah dan 3 buah. Harga

impact tertinggi menuju terendah terjadi pada temperatur tuang lebih tinggi ke

temperatur lebih rendah berturut-turut didapatkan pada saluran turun 4 buah, 2

buah dan 3 buah.

Kata-kata kunci : besi cor nodular, temperatur tuang, saluran turun

Abstract

The purpose of this research is to know the result of nodular cast iron

specimen test on chemical composition, microstructure, hardness, tensile and impact

test for 1542 C (drop down 2,3 and 4), 1554C down 2.3 and 4 pcs), and pour

temperature 1568C (channel down 2.3 and 4 pieces).

Page 6: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

2

The material under study is a nodular cast iron specimen. Variations of

specimens include: specimen A = casting temperature 1542C (channel down 2,3

and 4 pieces), specimen B = casting temperature 1554C (channel down 2,3 and 4

pieces), and specimen C = pour temperature 1568 C (channel down 2.3 and 4

pieces). Tests performed: chemical composition test (Spectrometer-ASTM E 415),

microstructure test (Olympus Metallurgical Microscope and Olympus

Photomicrographic System-ASTM E 7), hardness test (Macrohardness Vickers

Tester-ASTM E 92) tensile test (Universal servohydraulic-servopulser-ASTM E 8M

test device) and impact test (Charpy Impact Tester-ASTM E 32).

From the results of testing the chemical composition can be known that the

specimens used are nodular cast iron (round graphite). With the chemical

composition of the main elements: iron (Fe) = 92.54%; carbon (C) = 3.7727%,

silicon (Si) = 3.0761% and Manganese (Mn) = 0.3663%. From the observation of

microstructure on each specimen temperature 1542 C, 1554 C and 1568 C

obtained graphite phase, perlite and ferrite. From the hardness test, the average

hardness of consecutive samples of 1542 ° C was highest on 2 drops (271,3 VHN), 4

drops (253,9 VHN) and 3 channels down (240,1 VHN ). Temperatures of 1554 C

were found to be the highest successive mean hardness in 2 downhill lines (265.9

VHN), 4 dropped channels (256.1 VHN) and the lowest of 3 drops (253.9 VHN).

Temperature 1568 C obtained the highest successive average hardness on 2 down

channels (270,6 VHN). The following channels dropped 4 pieces (253.9 VHN) and

the lowest on 3 down channels (231.9 VHN). The highest tensile strength to the

lowest for all successive pour temperatures is found in 2 downlets, 4 pieces and 3

pieces. The highest impact price to the lowest occurred at higher casting temperature

to lower consecutive temperature obtained in the channel down 4 pieces, 2 pieces

and 3 pieces.

Keywords: nodular cast iron, cast temperature, descending channel

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses pengecoran yaitu proses terbentuknya logam dengan cara mencairkan

logam padat dengan pemanas dengan temperatur tinggi, kemudian menuangkan

logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor

merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan, fospor, dan

belerang. Banyak sekali persyaratan pemakaian produk besi tuang ditentukan dalam

perencanaan dengan melihat standar besi tuang yang telah diklasifikasikan. Sifat-

sifat mekanik dan teknologi menjadi pertimbangan utama jika suatu bahan dipakai

dalam suatu permesinan, sedangkan sifat-sifat kimia merupakan kriteria awal untuk

komponen mesin dan instalasi pada industri pengecoran.

Page 7: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

3

Besi cor nodular atau Ferro Carbon Ductile (FCD) sudah dikenal sejak akhir

tahun 40-an. FCD memiliki matrik ferit dan atau perlit dengan grafit yang berbentuk

bulat (spheroidal) oleh karena itu FCD mempunyai kekuatan, dan keuletan yang

cukup tinggi dibandingkan dengan besi cor kelabu (Forrest, 1987).

Besi cor nodular adalah jenis besi cor mampu tempa yang kuat dan ulet

(ductile). Karbon yang terdapat bentuk nodul grafit yang diperoleh dengan

menambahkan bahan yang mengandung magnesium seperti nikel-magnesium atau

magnesium tembaga-fero silikon dalam besi cor kelabu cair. Besi cor nodular

memiliki mutu jauh lebih baik dibanding besi cor yang lain, sehingga bahan ini

dapat digunakan untuk membuat poros engkol dan berbagai suku cadang lainnya.

(Amstead, 1995).

Untuk membuat cetakan benda cor, dibutuhkan saluran turun yang

mengalirkan cairan logam ke dalam rongga cetakan. Besar dan bentuknya

ditentukan oleh ukuran dan macam logam dari coran. Selanjutnya diperlukan

penentuan keadaan-keadaan penuangan seperti temperatur penuangan dan laju

penuangan. Karena kualitas coran tergantung pada saluran turun, keadaan

penuangan (temperatur) dan lain-lain yang memerlukan kajian teliti (Surdia, T.;

Chijiwa, K., 1987).

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh temperatur tuang dan

jumlah saluran turun terhadap sifat fisis dan mekanis besi cor nodular.

1.3. Batasan Masalah

Batasan-batasan itu antara lain :

1. Bahan yang diteliti adalah spesimen besi cor nodular.

2. Variasi benda uji meliputi : spesimen A = temperatur tuang 1542C (saluran

turun 2,3 dan 4 buah), spesimen B = temperatur tuang 1554C (saluran turun

2,3 dan 4 buah), dan spesimen C = temperatur tuang 1568C (saluran turun 2,3

dan 4 buah).

3. Pengujian yang dilakukan yaitu : uji komposisi kimia, uji struktur mikro, uji

kekerasan, uji tarik dan uji impact.

Page 8: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

4

Persiapan Bahan

Pemotongan

Pengujian

komposisi

kimia

(ASTM E 415)

Pengujian

struktur mikro

(ASTM E 7)

Pengujian

kekerasan

(ASTM E 92)

Pembahasan

Kesimpulan

Benda uji

komposisi

kimia

Data Hasil Pengujian

Penghalusan

Benda uji

struktur mikro

Penghalusan

Pemolesan

Pengetsaan

Penghalusan

Benda uji

kekerasan

Spesimen A

pada temperatur

tuang 1542 oC

(saluran turun 2,3

dan 4 buah)

Spesimen B

pada temperatur

tuang 1554 oC

(saluran turun 2,3

dan 4 buah)

Spesimen C

pada temperatur

tuang 1568 oC

(saluran turun 2,3

dan 4 buah)

Benda uji

tarik

Penghalusan Penakikan

Benda uji

impact

Pengujian

tarik

(ASTM E 8M)

Pengujian

impact

(ASTM E 23)

2. METODE PENELITIAN

2.1. Diagram Alir Proses Penelitian

2.2. Bahan Penelitian

Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah besi cor nodular.

Pengecoran dilakukan di PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA (Casting of

Metals Part / Pipe Fitting Industries) Batur, Ceper, Klaten.

Setiap spesimen, temperatur tuang dan jumlah saluran turunnya

divariasikan sebagai berikut :

- Spesimen A untuk temperatur 1542 C :

dua saluran turun = 1 batang (spesimen A1)

tiga saluran turun = 1 batang (spesimen A2)

empat saluran turun = 1 batang (spesimen A3)

- Spesimen B untuk temperatur 1554 C :

dua saluran turun = 1 batang (spesimen B1)

tiga saluran turun = 1 batang (spesimen B2)

Page 9: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

5

empat saluran turun = 1 batang (spesimen B3)

- Spesimen C untuk temperatur 1568 C :

dua saluran turun = 1 batang (spesimen C1)

tiga saluran turun = 1 batang (spesimen C2)

empat saluran turun = 1 batang (spesimen C3)

3.3. Pembuatan Benda Uji

Sebagai awal penelitian, benda dipotong pada bagian yang akan diuji

dengan maksud memudahkan pengerjaan lebih lanjut, sedangkan untuk

penelitian komposisi kimia dibuat langsung dari pengecoran yang berbentuk

cill. Adapun rincian jumlah spesimen dan jenis pengujian ditunjukkan pada

tabel berikut.

Tabel 3.1. Jumlah spesimen dan jenis pengujian

No. Jenis Pengujian Jumlah spesimen

1. Uji komposisi kimia 1 Spesimen (bentuk cill)

2. Uji struktur mikro 9 spesimen

3 Uji kekerasan 9 spesimen

4. Uji tarik 9 spesimen

5. Uji impact 9 spesimen

Jumlah total spesimen 36 buah

3.3.1. Pembuatan Spesimen Tarik

Spesimen uji tarik ditentukan sesuai dengan standar benda uji

tarik dari standar ASTM E 8M, spesimen nomor 9, seperti terlihat pada

Gambar 3.3.

Page 10: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

6

Gambar 3.4. Spesimen uji tarik

3.3.2. Pembuatan Spesimen Impact

Sebelum diuji, pada masing-masing spesimen terlebih dahulu

dibuat takikan berbentuk V pada bagian tengah. Fungsi dari pembuatan

takikan ini adalah untuk melokalisir energi patah. Patahan pada

spesimen umumnya berawal dari takikan yang ada pada spesimen uji

impak itu. Oleh karena itu untuk mengetahui besarnya energi impak

maka dibuat takikan pada spesimen. Dimana takikan berbentuk V

dengan sudut kemiringan serta kedalaman takikan telah ditentukan

sesuai standarisasi ASTM E 23 mulai dimensi minimum sampai

maksimum seperti tampak pada Gambar 3.5.

Spesimen A untuk temperatur 1542 C

Spesimen B untuk temperatur 1554 C Spesimen C untuk temperatur 1568 C

Page 11: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

7

Gambar 3.5. Ukuran spesimen uji impact menurut standar ASTM E 23

(Annual Book of ASTM Standards, 1996)

(a) Spesimen A untuk temperatur 1542 C; (b) Spesimen B untuk temperatur 1554

C, (c) Spesimen C untuk temperatur 1568 C

Gambar 3.6. Spesimen Impak

(a) (b) (c)

Page 12: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

8

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengujian Komposisi Kimia

Penembakan menggunakan gas argon dan memberikan hasil pembacaan

secara otomatis kandungan rata-rata (average) komposisi kimia pada benda uji

sebagai data-data berikut ini.

Tabel 4.1. Hasil pengujian komposisi kimia besi cor nodular

(Lab. PT. ITOKOH CEPERINDO, Klaten)

Unsur Prosentase

(%)

Fe 92,54

C 3,7724

Si 3,0761

Mn 0,3663

Cu 0,0468

Mg 0,0457

Cr 0,0409

Ni 0,0318

P 0,0203

Al 0,0169

S 0,0141

Sn 0,0120

Zn 0,0018

Pengujian komposisi kimia dilakukan dengan mesin uji komposisi kimia

spectrometer yang memberikan hasil pembacaan secara otomatis jumlah (prosentase)

kandungan paduan yang terdapat pada spesimen. Didapatkan penyusun utama : besi

(Fe) = 92,54 %; karbon (C) = 3,7727 %, silikon (Si) = 3,0761 % dan Mangan (Mn)

= 0,3663 %. Sedangkan unsur-unsur lain yang didapatkan dalam prosentase kecil,

yaitu tembaga (Cu) = 0,0468 %; magnesium (Mg) = 0,0457 %; khrom (Cr) = 0,0409

%, nikel (Ni) = 0,0318 %; phospor (P) = 0,0203 %; aluminium (Al) = 0,0169 %;

belerang (S) = 0,0141 %; timah putih (Sn) = 0,0120 % dan Seng (Zn) = 0,0018 %.

Dari hasil pengujian komposisi kimia tersebut dapat diketahui bahwa benda

uji tersebut termasuk dalam besi cor C > 2,0 % (BH. Tata Surdia : 1985). Dan

karena terdapat unsur magnesium (Mg) yang dapat membulatkan grafit menjadi

bentuk bulat / nodular, seperti tampak pada struktur mikro maka benda uji tersebut

termasuk dalam kategori besi cor nodular.

Page 13: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

9

3.2. Hasil Pengamatan Struktur Mikro

Gambar 4.1. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1542C

saluran turun 2 buah dengan perbesaran 100

Gambar 4.2. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1542C

saluran turun 3 buah dengan perbesaran 100

Grafit

Perlit

100

m

Ferit

Grafit

Perlit

100

m

Ferit

Page 14: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

10

Gambar 4.3. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1542C

saluran turun 4 buah dengan perbesaran 100

Gambar 4.4. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1554C

saluran turun 2 buah dengan perbesaran 100

Grafit

Perlit

100

m

Ferit

Grafit

Perlit

100

m

Ferit

Page 15: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

11

Gambar 4.5. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1554C

saluran turun 3 buah dengan perbesaran 100

Gambar 4.6. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1554C

saluran turun 4 buah dengan perbesaran 100

Grafit

Perlit

100

m

Ferit

Grafit

Perlit

Ferit

100

m

Page 16: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

12

Gambar 4.7. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1568C

saluran turun 2 buah dengan perbesaran 100

Gambar 4.8. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1568C

saluran turun 3 buah dengan perbesaran 100

Grafit

Perlit

100

m

Ferit

Grafit

Perlit

100

m

Ferit

Page 17: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

13

Gambar 4.9. Foto struktur mikro besi cor nodular temperatur tuang 1568C

saluran turun 4 buah dengan perbesaran 100

Dari struktur mikro didapatkan fasa grafit, ferit dan perlit. Sehingga

diketahui benda uji tersebut termasuk dalam kategori besi cor nodular.

Melalui foto struktur mikro yang ada dapat diketahui bahwa semakin

halus dan merata perlit, maka kekuatan besi cor akan semakin baik. Perlit

halus yaitu lapisan tipis berwarna gelap keabu-abuan Perlit halus yang

terdistribusi merata secara umum pada semua temperatur didapatkan pada

spesimen dengan 2 saluran turun, Pada spesimen 4 saluran turun perlit masih

kasar (agak cerah) dan belum didapatkan merata. Sedangkan pada 3 saluran

turun masih didominasi ferit dan grafit.

3.3. Hasil Pengujian Kekerasan

Tabel 4.2. Harga kekerasan variasi spesimen besi cor nodular

No Spesimen Drata-rata

(mm)

Kekerasan

(VHN)

Kekerasan

Rata-rata

(HVN)

1. temperatur tuang 1542C

saluran turun 2 buah

0,454 269,9

271,3 0,438 289,9

0,468 253,9

2. temperatur tuang 1542C

saluran turun 3 buah

0,484 237,5 240,1

0,493 228,9

Grafit

Perlit

100

m

Ferit

Page 18: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

14

271.3

265.9270.6

240.1

253.9

231.9

253.9256.1

253.9

210

220

230

240

250

260

270

280

temperatur tuang 1542°C

temperatur tuang 1554°C

temperatur tuang 1568°C

Keke

rasa

n ra

ta-r

ata

(VH

N)

Saluran turun 2 buah

Saluran turun 3 buah

Saluran turun 4 buah

0,468 253,9

3. temperatur tuang 1542C

saluran turun 4 buah

0,468 253,9

253,9 0,468 253,9

0,468 253,9

4. temperatur tuang 1554C

saluran turun 2 buah

0,438 289,9

265,9 0,468 253,9

0,468 253,9

5. temperatur tuang 1554C

saluran turun 3 buah

0,468 253,9

253,9 0,468 253,9

0,468 253,9

6. temperatur tuang 1554C

saluran turun 4 buah

0,477 244,5

256,1 0,454 269,9

0,468 253,9

7. temperatur tuang 1568C

saluran turun 2 buah

0,438 289,9

270,6 0,468 253,9

0,454 267,9

8. temperatur tuang 1568C

saluran turun 3 buah

0,477 244,5

231.9 0,500 222,5

0,493 228,9

9. temperatur tuang 1568C

saluran turun 4 buah

0,468 253,9

253,9 0,468 253,9

0,468 253,9

Gambar 4.10. Histogram perbandingan harga kekerasan rata-rata spesimen

besi cor nodular untuk temperatur tuang 1542C, 1554C dan 1568C dengan

saluran turun 2, 3 dan 4 buah

Page 19: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

15

Pada temperatur 1542 C didapatkan kekerasan rata-rata tertinggi pada

saluran turun 2 buah (271,3 VHN), berikutnya saluran turun 4 buah (253,9

VHN) dan terendah pada saluran turun 3 buah (240,1 VHN).

Pada temperatur 1554 C didapatkan kekerasan rata-rata tertinggi pada

saluran turun 2 buah (265,9 VHN), berikutnya saluran turun 4 buah (256,1

VHN) dan terendah pada saluran turun 3 buah (253,9 VHN).

Pada temperatur 1568 C didapatkan kekerasan rata-rata tertinggi pada

saluran turun 2 buah (270,6 VHN), berikutnya saluran turun 4 buah (253,9

VHN) dan terendah pada saluran turun 3 buah (231,9 VHN).

Untuk saluran turun 2 buah didapatkan harga kekerasan rata-rata paling tinggi

karena fasa perlit halus terdistribusi merata dibandingkan saluran turun 4 buah.

Pada saluran turun 3 buah, fasa ferit dan grafit lebih mendominasi sehingga

harga kekerasan paling rendah.

3.4. Hasil Pengujian Tarik

Tabel 4.3. Nilai hasil uji tarik spesimen besi cor nodular

Variasi

Spesimen

Pmax

(N)

A

(mm)2

maks.

(N/mm2)

Regangan

(%)

Temperatur tuang 1542C saluran

turun 2 buah 4331,6 63,585 68,13 26,67

Temperatur tuang 1542C saluran

turun 3 buah 1930,6 63,585 30,37 6,67

Temperatur tuang 1542C saluran

turun 4 buah 2910,6 63,585 45,78 11,12

Temperatur tuang 1554C saluran

turun 2 buah 3645,6 63,585 57,34 26,67

Temperatur tuang 1554C saluran

turun 3 buah 14798 63,585 24,66 4,45

Temperatur tuang 1554C saluran

turun 4 buah 2371,6 63,585 37,29 6,67

Temperatur tuang 1568C saluran

turun 2 buah 3802,4 63,585 59,80 17,78

Temperatur tuang 1568C

Saluran turun 3 buah 1744,4 63,585 27,44 4,45

Temperatur tuang 1568C saluran

turun 4 buah 3204,6 63,585 50,39 4,45

Page 20: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

16

68.13

57.34 59.8

30.3724.66

27.44

45.78

37.29

50.39

0

10

20

30

40

50

60

70

80

temperatur tuang 1542°C

temperatur tuang 1554°C

temperatur tuang 1568°C

Keku

atan

tar

ik m

aks.

(N

/mm

2 )

saluran turun 2 buah

saluran turun 3 buah

saluran turun 4 buah

26.67 26.67

17.78

6.674.45 4.45

11.12

6.674.45

0

5

10

15

20

25

30

temperatur tuang 1542°C

temperatur tuang 1554°C

temperatur tuang 1568°C

Re

gan

gan

(%

)

saluran turun 2 buah

saluran turun 3 buah

saluran turun 4 buah

Gambar 4.11. Histogram tegangan tarik maksimal rata-rata

spesimen besi cor nodular

Gambar 4.12. Histogram regangan rata-rata spesimen besi cor nodular

a. Spesimen temperatur tuang 1542 C

Kekuatan tarik tertinggi pada spesimen saluran turun 2 buah (68,13

N/mm2) dibandingkan dengan spesimen saluran turun 4 buah (45,78

N/mm2) dan terendah pada spesimen saluran turun 3 buah (30,37 N/mm

2).

Regangan tertinggi pada spesimen saluran turun 2 buah (26,67 %)

dibandingkan spesimen saluran turun 4 buah (11,12 %) dan terendah pada

spesimen saluran turun 3 buah (6,67 %).

Mekanisme patah pada spesimen saluran turun 2 buah adalah patah

ulet sama dengan pada spesimen saluran turun 4 buah. Sedangkan patahan

getas pada spesimen saluran turun 3 buah.

Page 21: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

17

b. Spesimen temperatur tuang 1554 C

Kekuatan tarik tertinggi pada spesimen saluran turun 2 buah (57,34

N/mm2) dibandingkan spesimen saluran turun 4 buah (37,29 N/mm

2) dan

terendah pada spesimen saluran turun 3 buah (24,66 N/mm2).

Regangan tertinggi pada spesimen saluran turun 2 buah (26,67 %)

dibandingkan dengan harga terendah pada spesimen saluran turun 4 buah

(6,67 %) dan spesimen saluran turun 3 buah (4,45 %)

Mekanisme patahnya adalah patah ulet yaitu pada spesimen saluran

turun 2 buah dan spesimen saluran turun 4 buah. Patah getas pada saluran

turun 3 buah.

c. Spesimen temperatur tuang 1568 C

Kekuatan tarik tertinggi pada spesimen saluran turun 2 buah

(59,8 N/mm2) dibandingkan spesimen saluran turun 4 buah (50,39

N/mm2) dan terendah pada spesimen saluran turun 3 buah (27,44

N/mm2).

Regangan tertinggi pada spesimen saluran turun 2 buah (17,78

%) dibandingkan dengan harga terendah pada spesimen saluran turun 4

buah (4,45 %) dan spesimen saluran turun 3 buah (4,45 %)

Mekanisme patahnya adalah patah ulet yaitu pada spesimen

saluran turun 2 buah dan spesimen saluran turun 4 buah. Patah getas

pada pada saluran turun 3 buah.

4.5. Data Hasil Pengujian Impact

Hasil pengujian impact terhadap material besi cor nodular menggunakan

metode Impact Charpy aalah sebagai berikut ini.

Tabel 4.4. Hasil uji impact variasi spesimen material besi cor nodular

Tempe-

ratur

tuang

JumlahS

aluran

Sudut

α ( )

Energi

terpasang

(Joule)

Sudut

( )

Energi

terserap

(Joule)

Luas

(mm2)

Harga

Impact (J/mm2)

1542C

2 151 300 143 15.6 80 0.152

3 151 300 145 12.2 80 0.111

4 151 300 144 15.6 80 0.131

1554C

2 151 300 141.5 12.2 80 0.184

3 151 300 143 8.9 80 0.152

4 151 300 141 10.5 80 0.195

Page 22: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

18

1568C

2 151 300 141 15.6 80 0.195

3 151 300 142 13.9 80 0.173

4 151 300 140 17.4 80 0.217

Gambar 4.16. Histogram perbandingan harga impact rata-rata

variasi spesimen material besi cor nodular

a. Spesimen temperatur tuang 1542 C

Pada suhu tuang ini harga impact paling besar didapatkan pada

spesimen saluran turun 2 buah sebesar 0,152 J/mm2

dan saluran turun 4

buah, yang memiliki harga kekuatan impact sebesar 0,131 J/mm2, dan

merupakan patahan liat yang menunjukkan deformasi plastik tinggi.

Sedangkan spesimen saluran turun 3 buah memiliki harga kekuatan impact

sebesar 0,111 J/mm2. Harga impact paling rendah karena butir paling besar

dan deformasi paling kecil (diperlihatkan dengan permukaan patah yang

rata).

b. Spesimen temperatur tuang 1554 C

Harga impact rata-rata paling besar didapatkan pada spesimen

saluran turun 4 buah sebesar 0,195 J/mm2 dengan patahan liat atau patahan

perubahan bentuk yang runcing, buram dan berserat. Sedangkan spesimen

saluran turun 2 buah memiliki harga kekuatan impact rata-rata sebesar 0,184

J/mm2 merupakan patahan liat yang menunjukkan deformasi plastik tinggi.

Page 23: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

19

Dan terendah pada spesimen saluran turun 3 buah memiliki harga kekuatan

impact sebesar 0,152 J/mm2 dengan permukaan patah yang rata.

c. Spesimen temperatur tuang 1568 C

Harga impact rata-rata paling besar didapatkan pada spesimen

saluran turun 4 buah (0,217 J/mm2) merupakan jenis patahan liat. Untuk

spesimen saluran turun 2 buah (0,195 J/mm2) merupakan jenis patahan

campuran (sebagian liat dan sebagian getas). Sedangkan patahan harga

terendah pada saluran turun 3 buah (0,173 J/mm2) merupakan patahan getas

(permukaan patahan rata).

4. PENUTUP

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil pengujian komposisi kimia dapat diketahui benda uji yang

digunakan adalah besi cor jenis nodular (grafit bulat). Dengan komposisi

kimia unsur utama : besi (Fe) = 92,54 %; karbon (C) = 3,7727 %, silikon (Si)

= 3,0761 % dan Mangan (Mn) = 0,3663 %.

2. Dari hasil pengamatan struktur mikro pada masing-masing spesimen

temperatur 1542 C, 1554 C dan 1568 C didapatkan fasa grafit, perlit dan

ferit. Pada saluran turun 2 buah fasa perlit halus yang terdistribusi merata.

Untuk saluran turun 4 buah fasa perlit masih kasar (agak cerah) dan belum

didapatkan merata. Sedangkan saluran turun 3 buah masih didominasi ferit dan

grafit.

3. Dari pengujian kekerasan didapatkan harga kekerasan rata-rata berturut-turut

spesimen 1542 C tertinggi pada saluran turun 2 buah (271,3 VHN), saluran

turun 4 buah (253,9 VHN) dan terendah saluran turun 3 buah (240,1 VHN).

Temperatur 1554 C didapatkan kekerasan rata-rata berturut-turut tertinggi

pada saluran turun 2 buah (265,9 VHN), saluran turun 4 buah (256,1 VHN) dan

terendah saluran turun 3 buah (253,9 VHN). Temperatur 1568 C didapatkan

kekerasan rata-rata berturut-turut tertinggi pada saluran turun 2 buah (270,6

VHN). Berikutya saluran turun 4 buah (253,9 VHN) dan terendah pada saluran

turun 3 buah (231,9 VHN).

Page 24: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

20

4. Dari pengujian tarik didapatkan harga kekuatan tarik spesimen temperatur

tuang 1542 C (saluran turun 2 buah = 68,13 N/mm2, saluran turun 3 buah =

30,37 N/mm2 dan saluran turun 4 buah = 45,78 N/mm

2). Untuk temperatur

tuang 1554 C (saluran turun 2 buah = 57,34 N/mm2, saluran turun 3 buah =

24,66 N/mm2 dan saluran turun 4 buah = 37,29 N/mm

2). Dan temperatur tuang

1568 C (saluran turun 2 buah = 59,8 N/mm2, saluran turun 3 buah = 27,44

N/mm2 dan saluran turun 4 buah = 50,39 N/mm

2). Kekuatan tarik tertinggi

menuju terendah berturut-turut didapatkan pada saluran turun 2 buah, 4 buah

dan 3 buah.

5. Dari pengujian impact didapatkan harga kekuatan impact rata-rata spesimen

temperatur tuang 1542 C (saluran turun 2 buah = 0,152 J/mm2, saluran turun 3

buah = 0,111 J/mm2 dan saluran turun 4 buah = 0,131 J/mm

2). Untuk

temperatur tuang 1554 C (saluran turun 2 buah = 0,184 J/mm2, saluran turun 3

buah = 0,152 J/mm2 dan saluran turun 4 buah = 0,195 J/mm

2). Dan temperatur

tuang 1568 C (saluran turun 2 buah = 0,195 J/mm2, saluran turun 3 buah =

0,173 J/mm2 dan saluran turun 4 buah = 0,217 J/mm

2. Harga impact tertinggi

menuju terendah berturut-turut didapatkan pada saluran turun 2 buah, 4 buah

dan 3 buah.

PERSANTUNAN

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Shalawat

dan salam mudah-mudahan tetap pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,

keluarga serta sahabatnya.

Penyusun menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat atas segala

bentuk dan bantuannya kepada :

1. Ir. Sri Sunarjono, MT. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Surakarta beserta staf yang telah memberikan kesempatan

pada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Ir. Subroto, MT., selaku Kaprodi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang telah memberikan ijin untuk penulisan Tugas Akhir ini.

Page 25: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

21

3. Ir. Masyrukan, MT., selaku pembimbing utama yang dengan sabar dan teliti

membimbing dan mengarahkan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

4. Ir. Bibit Sugito, MT., selaku pembimbing pendamping yang telah

meluangkan waktu berkenan memberikan petunjuk dan mengarahkan

penulisan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak, Ibu, Istri dan anakku terima kasih atas kesabaran, perjuangan, do’a

dan kasih sayang kalian.

6. Temen-temen seperjuangan : Andika, yang senantiasa memberi support.

7. Sahabat-sahabatku Sorta angkatan 2004, yang selalu mendukung dan

memberikan semangat selama meniti bangku kuliah di Kampus Pabelan.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih

atas do’a dan dukungannya.

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, W.O., 1990, Dasar Metalurgi untuk Rekayawan, Disunting : E.J.

Bradbury, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Amstead, B.H., Sriati Djaprie (Alih Bahasa), 1995, Teknologi Mekanik, Edisi ke-7,

Jilid I, PT. Erlangga, Jakarta

Balai Besar Logam dan Mesin, 2006, Petunjuk Praktis Teknologi Pengecoran Besi

Tuang, Departemen Perindustrian dan Perdagangan

Forrest, R.D., 1987, SG-The Next 40 years, BCIRA International Conference at

University of Warwick, England

Nugroho, S.B., 2005, Tugas Akhir : Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Besi Cor

Nodular/FCD 50 Hasil Pengecoran dengan Material Steel Scrap Tanpa

Inokulasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Purnomo, S., 2004, Tugas Akhir : Proses Peramuan Bahan Baku Besi Cor Nodular

di dalam proses Pengecoran Dapur Kupola dengan Variasi Pasir Cetak,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rohyana, S., 1999, Pengetahuan dan Pengolahan Bahan, Humaniora Utama

Press, Bandung

Page 26: PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN JUMLAH SALURAN …logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Sedangkan besi cor merupakan paduan besi yang mengandung karbon, silikon, mangan,

22

Setyabudi, D., 2005, Tugas Akhir : Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Besi Cor

Nodular/FCD dengan Inokulasi Ferro Mangan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Surdia, T.; Saito, S., 1985, Pengetahuan Bahan Teknik, Edisi ke-4, PT. Pradnya

Paramita, Jakarta

Surdia, T.; Chijiwa, K., 1987, Teknik Pengecoran Logam, Edisi ke-2, Cetakan

ke-7, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Van Vlack; Djaprie, S. (Alih Bahasa), 1992, Ilmu dan Teknologi Bahan, Edisi ke-5,

PT. Erlangga, Jakarta

Van Vliet, G.L.J.; Haroen (Alih Bahasa), 1984, Teknologi untuk Bangunan Mesin :

Bahan-bahan I, Cetakan ke-1, PT. Erlangga, Jakarta

__________ , 1958, ASM Hand Book Comitte Metallography and Microstructures,

Volume 7, American Society for Metal