Page 1
PENGARUH TATA LETAK PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM BERBELANJA
Studi Kasus : Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh : Nama : Agnes Sefrina Lase NIM : 042214004
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
i
Page 4
Motto dan Persembahan
-Hadiah Terbaik-
(Soesan)
Buat Musuhmu.............................................Pengampunan
Buat Temanmu.............................................Kasih dan Kesetiaan
Buat Teman Hidupmu................................. Kesetiaan dan Pengertian
Buat Atasanmu............................................ Pengabdian dan Kesetiaan
Buat Orang tuamu...................................... Pengabdian dan Kasih
Buat Anakmu................................................ Teladan dan Kasih
Buat Semua Orang..................................... Kasih
Buat YESUS................................................ HIDUPMU
Tak ada kejutan yang lebih ajaib daripada mengetahui bahwa diam-diam
kita dicintai; hal itu seperti merasakan tangan Tuhan di bahu kita.
(Charles Morgan)
Love Your Self and U will Learn How to Love Others and Me
(Glenn Fredly_Selamat Pagi Dunia)
iv
Page 5
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus
Atas segalanya yang telah Dia berikan kepadaku
Papa & Mama tercinta
Kakak & adik2ku
v
Page 7
ABSTRAK
PENGARUH TATA LETAK PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM BERBELANJA
Studi Kasus Pada Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta
Agnes Sefrina Lase
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) karakteristik responden yang berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta, 2) pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara pihak Mirota Kampus dan membagikan kuesioner kepada konsumen yang berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase, dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) responden penelitian ini sebagian besar adalah wanita, berusia 21-25 tahun, mahasiswa, jumlah penghasilan kurang dari Rp 1.000.000 per bulan, sudah berlangganan di Mirota Kampus selama lebih dari 18 bulan 2) tata letak produk berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dalam berbelanja.
vii
Page 8
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PRODUCT LAYOUT TO CUSTOMER SATISFACTION IN BUYING
A Case Study at Mirota Kampus
Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta
Agnes Sefrina Lase Sanata Dharma University Yogyakarta
2008
The purposes of this research are to know: 1) characteristics of customers of Mirota Kampus Yogyakarta 2) the influence of product layout on customers’ satisfaction in buying at Mirota Kampus Yogyakarta.
The data were collected by interviewing Mirota Kampus staff and distributing questionnaire to customers who were shopping at Mirota Kampus Yogyakarta. The population of this research consisted of customers of Mirota Kampus Yogyakarta. The samples of this research were 100 respondents. The sampling method was Purposive Sampling. The analysis methods were percentage analysis, and multiple linear regression analysis.
Results of this research show that: 1) most of the research’s respondents were female, 21 until 25 years old, university students, with salary of less than IDR 1,000,000/month, and had been a loyal customer at Mirota Kampus for more than 18 months 2) product layout affected customer satisfaction positively.
viii
Page 10
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah Bapa atas berkat
dan tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengaruh Tata Letak Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam
Berbelanja, studi kasus pada Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat ujian sarjana untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Yogyakarta.
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M. Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S. E., M. B. A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M. S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
x
Page 11
4. Ibu M. T. Ernawati, S. E., M. A., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak John Philio Simandjuntak, S. E., M. M., selaku Dosen Pembimbing
Akademik
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan yang sangat berguna bagi
penulis.
7. Ibu Indarti Rahayu, selaku Staff HRD Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70
Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian
dan memberikan data yang dibutuhkan penulis.
8. Orang tuaku tersayang, Papa (Arief A. Lase), Mama (Tetty M. Zebua), terima
kasih atas doa, cinta dan kasih sayang, kesabaran dan nasehat serta dukungan
moril dan finansial yang diberikan sehingga aku bisa menyelesaikan kuliah dan
memperoleh gelar sarjana.
9. Saudara-saudaraku : kakakku Buala, adik-adikku Bella dan Astrid. Terima kasih
atas dukungan dan semangat yang diberikan selama ini. Selamat berjuang
menyelesaikan studi. Semangat!!
10. Bimo, terima kasih buat semangat, kasih sayang, kesabaran, dan perhatiannya
selama ini. Terima kasih telah menambahkan warna baru dalam hidupku..
xi
Page 13
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................... viii LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI..................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9
A. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran ......................................... 9
B. Kepuasan Pelanggan ...................................................................... 10
C. Retail Display................................................................................. 18
D. Unsur-unsur Tata Letak Toko ........................................................ 27
E. Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................... 28
xiii
Page 14
F. Hipotesis......................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32
A. Jenis Penelitian............................................................................... 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 32
C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 32
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ........................................ 33
E. Pengukuran Variabel Penelitian ..................................................... 34
F. Populasi dan Sampel........................................................................ 37
G. Teknik Pengambilan Sampel........................................................... 38
H. Metode Pengumpulan Data............................................................. 38
I. Definisi Operasional......................................................................... 40
J. Teknik Pengujian Instrumen............................................................ 45
K. Teknik Analisis Data....................................................................... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN......................................... 58
A. Sejarah dan Perkembangan.............................................................. 58
B. Visi, Misi, dan Semboyan................................................................ 61
C. Tujuan Pendirian dan Filosofi.......................................................... 62
D. Logo Perusahaan.............................................................................. 63
E. Lokasi Perusahaan............................................................................ 65
F. Bidang Usaha Perusahaan................................................................ 65
G. Sistem Pelayanan............................................................................. 66
H. Struktur Organisasi.......................................................................... 67
xiv
Page 15
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 73
A. Pengujian Instrumen....................................................................... 73
B. Analisis Data.................................................................................... 77
C. Pembahasan...................................................................................... 92
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN..................... 94
A. Kesimpulan..................................................................................... 94
B. Saran............................................................................................... 95
C. Keterbatasan.................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
Page 16
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
V.1 Hasil Uji Validitas Pengaturan (Penempatan)
Departemen................................................................................ 74
V.2 Hasil Uji Validitas Pengaturan (Penempatan)
Departemen (tanpa butir 1)........................................................ 75
V.3 Hasil Uji Validitas Pengaturan (Penempatan)
Display....................................................................................... 75
V.4 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan
Dalam Berbelanja...................................................................... 76
V.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian.................................. 77
V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................ 78
V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur............................. 79
V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan....................... 80
V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan
Penghasilan per Bulan............................................................... 81
V.10 Karakteristik Responden Berdasarkan
Lama Berlangganan................................................................... 82
V.11 Output Uji Multikolinieritas...................................................... 83
V.12 Ouput Uji Multikolinieritas....................................................... 83
V.13 Output Uji F............................................................................... 89
xvi
Page 17
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
V.1 Output Uji Heteroskedastisitas............................................... 85
V.2 Output Uji Normalitas............................................................ 86
V.3 Output Uji Normalitas............................................................ 86
V.4 Daerah Hasil Uji F.................................................................. 90
xvii
Page 18
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis............................................ 29
IV.1 Struktur Organisasi Mirota Kampus................................. 72
xviii
Page 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan mengerti benar bahwa salah satu tugas yang harus
dikerjakan adalah menciptakan pelanggan. Menciptakan pelanggan dalam arti,
perusahaan harus menarik kelompok masyarakat untuk mau mengkonsumsi
produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pada
masa sekarang ini, tugas menciptakan pelanggan dapat menjadi sebuah tantangan
yang berat. Pelanggan sekarang menghadapi banyak pilihan produk dan merek,
harga, pelayanan yang semakin banyak ditawarkan oleh setiap perusahaan. Hal ini
mengingat pertumbuhan dunia usaha yang semakin mudah dan persaingan yang
semakin ketat.
Pertanyaan kunci yang harus dijawab oleh perusahaan adalah bagaimana
pelanggan membuat pilihan? Jawabannya ialah pelanggan akan memilih
penawaran pemasaran yang mereka percaya akan memberi nilai yang paling
tinggi. Apakah penawaran itu memberikan nilai harapan (kepuasan) atau tidak
akan mempengaruhi kepuasan dan perilaku pembelian berulang dari pelanggan.
Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya
(Kotler et al dalam Tjiptono,1997:24). Kepuasan pelanggan tercapai di saat
1
Page 20
2
apa yang dikehendaki dan diterima oleh pelanggan saat mengkonsumsi produk
sesuai atau melebihi harapan (ekspektasi) mereka. Hal ini sesuai dengan definisi
kepuasaan pelanggan yang dikemukakan oleh Engel dalam Tjiptono (1996:146)
bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya memberi hasil (outcome) sama atau melampaui
harapan pelanggan. Kepuasan pelanggan akan berpengaruh pada perilaku
pembelian selanjutnya. Apabila pelanggan merasa puas maka pelanggan akan
menunjukkan besarnya kemungkinan untuk kembali berbelanja di tempat yang
sama (melakukan pembelian ulang), terciptanya loyalitas konsumen, memberikan
referensi (rekomendasi) kepada orang lain mengenai keunggulan dari suatu
perusahaan.
Dewasa ini banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan
yang bersangkutan adalah untuk memuaskan pelanggan. Cara pengungkapannya
mungkin beragam. Ada yang merumuskannya “Memberikan segala sesuatu yang
diharapkan pelanggan”, “Pelanggan adalah raja”, “Kepuasan pelanggan adalah
tujuan kami”. Semua slogan maupun ungkapan tersebut menggambarkan bahwa
dengan cara apapun perusahaan akan mementingkan kepuasan pelanggan.
Demikian pula yang diterapkan oleh perusahaan ritel seperti pasar swalayan atau
supermarket.
Fenomena berbelanja di supermarket dewasa ini semakin menjadi sebuah
gaya hidup yang diterapkan oleh masyarakat. Hal itu seiring dengan
Page 21
3
perkembangan zaman yang semakin modern dan mengarah pada era globalisasi
dimana segala kepraktisan dan kemudahan menjadi tuntutan semua orang.
Berdasarkan hal ini, supermarket mengambil peran dalam masyarakat melalui
penawaran bentuk kepuasan yang jauh berbeda dengan pasar tradisional.
Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Widiasmara (2005:2),
kepuasan pelanggan “customer satisfaction” dipengaruhi faktor kualitas produk
(product quality), kualitas pelayanan (service quality), dan harga (price). Bentuk-
bentuk kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh supermarket untuk memberikan
kepuasan pada pelanggan antara lain pelayanan kasir, ketersediaan produk yang
lengkap, suasana yang nyaman (ruangan belanja yang luas, tempat parkir yang
memadai), serta tata letak produk yang ditawarkan oleh supermarket yang
bersangkutan.
Salah satu bentuk kepuasan pelayanan yang dapat diberikan oleh supermarket
adalah tata letak produk. Tata letak produk merupakan penyusunan produk yang
tepat sehingga dapat menarik perhatian pengunjung. Tata letak produk didasarkan
pada penempatan (pengaturan) departemen dan penempatan (pengaturan) display.
Penempatan (pengaturan) departemen yaitu pengaturan bagian atau seksi suatu
toko eceran yang menggunakan suatu klasifikasi berbeda-beda mengenai barang-
barang, misalnya departemen produk makanan dan minuman, departemen produk
buah-buahan dan sayuran, departemen produk peralatan rumah tangga.
Page 22
4
Penempatan (pengaturan) display yaitu pajangan barang-barang untuk menarik
perhatian pengunjung.
Tanpa disadari tata letak (penempatan) produk merupakan salah satu hal
penting yang diharapkan pelanggan pada saat berbelanja di supermarket.
Konsumen akan tertarik berbelanja di supermarket tertentu apabila tata letak
produk yang ditawarkan menarik dan memberikan kenyamanan pada konsumen
saat berbelanja. Menarik dalam arti produk disusun secara rapi dan teratur di
suatu rak atau kotak, produk terlihat bersih. Sedangkan tata letak produk yang
memberikan kenyamanan kepada konsumen dalam arti penempatan produk yang
tidak terlalu tinggi dan disesuaikan dengan jangkauan normal konsumen, produk
dikelompok-kelompokkan sesuai dengan fungsi produk yang saling berkaitan,
misalnya produk makanan diletakkan berdampingan dengan produk minuman.
Sering kali penempatan produk yang terlalu tinggi, pencampuran jenis produk
yang berbeda, penyajian produk yang berantakan, kurangnya informasi mengenai
produk akan menimbulkan ketidaktertarikan dan ketidaknyamanan pada saat
konsumen berbelanja. Kondisi saat konsumen mulai merasa tidak tertarik dan
tidak nyaman berbelanja di sebuah supermarket akan berpengaruh pada tingkat
kepuasan yang diharapkannya saat berbelanja.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk
meneliti salah satu bentuk kepuasan yang ditawarkan oleh supermarket yaitu tata
letak produk. Judul penelitian adalah Pengaruh Tata Letak Produk Terhadap
Page 23
5
Kepuasan Pelanggan Dalam Berbelanja. Studi kasus Mirota Kampus Jl. C.
Simanjuntak 70 Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana karakteristik (profil) dari responden yang berbelanja di Mirota
Kampus Yogyakarta?
2. Apakah ada pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan pelanggan dalam
berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah penelitian yaitu terbatas pada :
1. Tata Letak Produk
Kepuasan pelanggan ditentukan oleh banyak faktor yaitu kualitas produk,
kualitas pelayanan, dan harga. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan
pelanggan adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang dapat diberikan
kepada pelanggan antara lain pelayanan kasir, ketersediaan produk yang
lengkap, suasana yang nyaman (ruangan belanja yang luas, tempat parkir yang
memadai), serta tata letak produk. Dalam penelitian ini, penulis membatasi
kualitas pelayanan hanya terbatas pada tata letak produk. Hal-hal lain diluar
tata letak produk tidak menjadi perhatian penulis.
Page 24
6
2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan dalam penelitian ini terbatas pada suatu hasil yang sesuai
maupun melebihi harapan pelanggan saat berbelanja di Mirota Kampus
Yogyakarta dimana hasil ini mengarah pada keinginan pembelian atau
berbelanja ulang, terciptanya loyalitas pelanggan, membentuk suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) di Mirota Kampus
Yogyakarta.
3. Pelanggan
Pelanggan yang dimaksud adalah masyarakat yang berbelanja dan
berlangganan di Mirota Kampus Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai oleh penulis dalam
memecahkan permasalahan yang dirumuskan. Secara garis besar, penulis ingin
mengetahui pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan belanja pelanggan.
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui karakteristik responden yang berbelanja di Mirota Kampus
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Page 25
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, masukan,
dan dapat dijadikan pertimbangan bagi Mirota Kampus Yogyakarta dalam
membuat keputusan mengenai kebijakan tata letak produk guna memberi
kepuasan belanja kepada pelanggan.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi
pengetahuan bagi penelitian selanjutnya dan sebagai tambahan referensi
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh kuliah di
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
F. Sistematika Penulisan
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
Page 26
8
2. BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang penjelasan manajemen pemasaran dan pemasaran,
kepuasan pelanggan, retail display, unsur-unsur tata letak toko, kerangka
pemikiran teoritis, dan hipotesis.
3. BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi metode penelitian dan metode analisis data.
4. BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi sejarah dan perkembangan perusahaan, visi misi dan slogan,
tujuan pendirian dan filosofi, logo, lokasi, bidang usaha, sistem pelayanan,
dan struktur organisasi.
5. BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi pengujian instrumen (uji validitas dan reliabilitas), analisis data
(analisis persentase, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji
F), dan pembahasan.
6. BAB VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
Bab ini berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 27
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2003:16), definisi dari manajemen
pemasaran ialah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
demi mencapai tujuan organisasi.
Pengertian lain dari manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh
American Marketing Association (AMA) pada tahun 1985 (Kotler, 2002:9)
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Jadi, dari
kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran berisi
tentang pengelolaan permintaan, yang akhirnya berisi pengelolaan hubungan
dengan pelanggan.
2. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
9
Page 28
10
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Dengan kata
lain definisi singkat dari pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada
konsumen untuk mendapatkan laba (Kotler dan Amstrong, 2003:7). Kegiatan
pemasaran lebih pada urusan dengan pelanggan dibandingkan dengan fungsi
bisnis lainnya.
Inti pemikiran dan praktek pemasaran modern adalah memahami,
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai serta kepuasan
kepada konsumen. Adapun sasaran utama dalam pemasaran yaitu menarik
konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan
konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan.
B. Kepuasan Pelanggan
1. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan
dapat merupakan proses yang sederhana, kompleks maupun rumit. Beberapa
ahli merumuskan pengertian mengenai kepuasan konsumen (pelanggan)
antara lain :
a. Menurut Day dalam Tjiptono (1996:146), kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau
diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja
aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.
Page 29
11
b. Menurut Engel et al dalam Tjiptono (1996:146), kepuasan pelanggan
merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya memberi hasil atau outcome sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh
tidak memenuhi harapan pelanggan.
c. Menurut Kotler dalam Tjiptono (1996:147), kepuasan pelanggan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
d. Menurut Wilkie dalam Tjiptono (1997:24), kepuasan pelanggan adalah
suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi
suatu produk atau jasa.
Kesamaan berbagai definisi tersebut yaitu menyangkut komponen
kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan).
Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan
tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu
produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi
pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang
dibeli.
2. Manfaat Terciptanya Kepuasan Pelanggan
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat
yaitu (Tjiptono, 1997:24) :
Page 30
12
a. Hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis
b. Memberikan dasar yang baik bagi pelanggan untuk pembelian ulang
c. Terciptanya loyalitas konsumen
Loyalitas konsumen berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi
ritel tertentu. Mempertahankan keunggulan bersaing dapat membantu
menarik perhatian dan mempertahankan para konsumen yang loyal.
Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam
mempertahankan keuntungan dari para pesaing, mengingat memiliki
konsumen yang loyal berarti konsumen memiliki keengganan untuk
menjadi pelanggan pada ritel-ritel pesaing (Utami, 2006:58-59). Beberapa
cara dalam membangun loyalitas konsumen adalah dengan (Utami,
2006:59) :
1) Mengembangkan strategi yang jelas dan tepat
2) Menciptakan hubungan emosional dengan para konsumen melalui
program loyalitas, misalnya Alfa menawarkan program AFC (Alfa
Family Club), Carrefour dengan Kartu Belanja Carrefour, Matahari
dengan MCC (Matahari Club Card).
d. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang
menguntungkan bagi perusahaan
Rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) menjadikan pelanggan
sebagai kelompok yang dijadikan acuan (reference group). Reference
group adalah satu atau lebih orang-orang yang digunakan seseorang
Page 31
13
sebagai dasar pertimbangan untuk kepercayaan, perasaan, dan perilaku.
Kelompok ini mempengaruhi keputusan belanja dengan (Utami, 2006:46):
1) Menawarkan informasi
2) Menyediakan penghargaan untuk perilaku pembelian yang spesifik
3) Penambahan citra diri pelanggan
3. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler dalam Tjiptono (1996:148-150) ada empat metode untuk
mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Sistem keluhan dan saran
Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer-
oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para
pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.
Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan di
tempat-tempat strategis, menyediakan kartu komentar, maupun saluran
telepon khusus.
Informasi yang diperoleh dapat memberikan masukan, ide-ide baru
kepada perusahaan, sehingga memungkinkannya untuk memberikan
respon secara cepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul.
b. Survei kepuasan pelanggan
Metode penelitian ini dilakukan dengan survei melalui pos, telepon,
maupun wawancara pribadi. Melalui survei, perusahaan akan memperoleh
tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus
Page 32
14
memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian
kepada pelanggan.
c. Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang
(ghost shopper) untuk berperan dan bersikap sebagai pelanggan atau
pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Ghost shopper akan
menyampaikan kekuatan dan kelemahan perusahaan dan pesaing lewat
pengalaman mereka membeli produk.
d. Lost customer analysis
Metode ini sedikit unik karena perusahaan menghubungi para
pelanggannya yang telah berhenti membeli atau beralih pemasok. Harapan
dari metode ini adalah perusahaan akan memperoleh informasi penyebab
terjadinya hal tersebut. Informasi ini akan sangat bermanfaat bagi
perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka
meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
4. Harapan Pelanggan
Menurut Zeithaml et al dalam Tjiptono (1997:28) dalam konteks kepuasan
pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan
tentang apa yang akan diterimanya. Pengertian ini didasarkan pada pandangan
bahwa harapan merupakan standar prediksi ataupun standar ideal.
Umumnya faktor-faktor yang menentukan harapan pelanggan meliputi
kebutuhan pribadi, pengalaman masa lampau, rekomendasi dari mulut ke
Page 33
15
mulut, dan iklan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya harapan
pelanggan terhadap kualitas suatu jasa (Zeithaml et al dalam Tjiptono
(1997:28) :
a. Enduring Service Intensifiers
Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong
pelanggan untuk meningkatkan sensitivitasnya terhadap jasa. Faktor ini
meliputi harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi
seseorang tentang jasa. Seorang pelanggan akan berharap bahwa ia patut
untuk dilayani dengan baik apabila pelanggan lainnya dilayani dengan
baik oleh pemberi jasa.
b. Personal Needs
Personal needs adalah kebutuhan mendasar bagi kesejahteraan seseorang
seperti kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis juga sangat menentukan
harapan pelanggan.
c. Transitory Service Intensifiers
Faktor ini merupakan faktor individual yang bersifat sementara (jangka
pendek) yang meningkatkan sensitivitas pelanggan terhadap jasa. Faktor
ini meliputi :
1) Situasi darurat pada saat pelanggan sangat membutuhkan jasa dan
ingin perusahaan bisa membantu (misalnya jasa asuransi mobil pada
saat terjadi kecelakaan lalu lintas).
Page 34
16
2) Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuan
pelanggan untuk menentukan baik-buruknya jasa berikutnya.
d. Perceived Service Alternatives
Perceived service alternatives merupakan persepsi pelanggan terhadap
tingkat atau derajat pelayanan perusahaan lain yang sejenis. Jika
konsumen memiliki beberapa alternatif, maka harapan konsumen terhadap
suatu jasa cenderung akan semakin besar.
e. Self-Perceived Service Roles
Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat
keterlibatannya dalam mempengaruhi jasa yang diterimanya. Persepsi
pelanggan tentang derajat keterlibatannya akan mempengaruhi tingkat jasa
atau pelayanan yang bersedia diterimanya.
f. Situational Factors
Faktor situasional terdiri atas segala kemungkinan yang bisa
mempengaruhi kinerja jasa yang berada di luar kendali penyedia jasa.
Misalnya, pada awal bulan biasanya bank ramai dipenuhi para nasabah
dan akan menyebabkan seorang nasabah menjadi relatif lama menunggu.
Oleh karena itu, untuk sementara waktu nasabah akan menurunkan tingkat
pelayanan minimal yang bersedia diterimanya karena keadaan itu bukan
kesalahan penyedia jasa.
Page 35
17
g. Explicit Service Promise
Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) oleh
organisasi tentang jasanya kepada pelanggan. Pernyataan ini bisa berupa
iklan, personal selling, perjanjian, atau komunikasi dengan karyawan
organisasi tersebut.
h. Implicit Service Promise
Faktor ini menyangkut petunjuk yang memberikan kesimpulan bagi
pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang seharusnya dan yang akan
diberikan. Petunjuk yang memberikan gambaran jasa meliputi biaya
untuk memperolehnya (harga) dan alat-alat pendukung jasa. Pelanggan
biasanya menghubungkan harga dan peralatan (tangible assets)
pendukung jasa dengan kualitas jasa. Harga yang mahal dihubungkan
secara positif dengan kualitas yang tinggi.
i. Word of Mouth (Rekomendasi atau saran dari orang lain)
Word of Mouth merupakan pernyataan yang disampaikan oleh orang lain
kepada pelanggan. Word of Mouth ini biasanya cepat diterima oleh
pelanggan karena yang menyampaikannya adalah mereka yang dapat
dipercaya dan pelanggan jasa biasanya sulit mengevaluasi jasa yang belum
dibelinya atau belum dirasakannya sendiri.
j. Past Experience
Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau
diketahui pelanggan dari yang pernah diterimanya di masa lalu. Harapan-
Page 36
18
harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan
semakin banyaknya informasi (nonexperimential information) yang
diterima pelanggan serta semakin bertambahnya pengalaman pelanggan,
dimana semua ini akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan yang
dirasakan pelanggan.
C. Retail Display
1. Pengertian Retail Display
Retail display adalah penyajian non personal atau tidak mengenali orang-
orang tertentu dari barang atau informasi terhadap pesan sasaran yang
dilakukan dalam lingkungan fisik toko. Display yang efektif akan
memperkuat daya tarik produk di suatu point-of-purchase, memberi manfaat
untuk menarik lebih banyak pengunjung dan memberi minat baru bagi
pembeli.
2. Display yang Baik
Banyak para pengecer menyadari bahwa display yang dibuat secara baik akan
dapat mendatangkan ketertarikan pembeli untuk berbelanja ke supermarket
atau toko. Sepuluh faktor yang membantu penjual dalam mengembangkan
display-display yang efektif (Tobing, 1999:26-28) yaitu :
Page 37
19
a. Display yang baik harus mempunyai tema atau tujuan
Pembuatan display-display dalam supermarket diusahakan berhubungan
dengan tema promosi yang akan membantu pengecer menjual barang
dagangan.
b. Display yang baik harus mempunyai kekhususan atau keistimewaan
Display yang khas akan menarik perhatian pembeli potensial. Pengecer
perlu mengubah display-display dalam jangka waktu tertentu dengan
bentuk yang disesuaikan dengan pasar sasaran, agar konsumen tidak bosan
sehingga tetap tertarik untuk datang ke supermarket.
c. Display yang baik harus tepat dan penuh citarasa
Citarasa yang baik akan membantu konsumen untuk mengerti dan tahu
tentang produk yang dijual. Citarasa yang buruk akan menjatuhkan minat
konsumen terhadap produk yang dijual, sebagai contoh display yang
menjual produk keluarga berencana tetapi menampilkan orang tua dengan
lebih dari dua anak. Contoh ini merupakan citarasa yang buruk.
d. Display yang baik harus bersih, rapi, dan menarik
Display tidak akan menarik bagi konsumen jika kotor dan tidak teratur.
e. Display yang baik harus memberikan atau menyediakan informasi
Supermarket yang besar akan meletakkan informasi di sudut-sudut yang
strategis. Satu hal penting lain adalah memberikan informasi harga pada
setiap display yang akan memudahkan konsumen dalam proses
pembelian.
Page 38
20
f. Display yang baik harus sederhana
Display yang baik tidak akan menampilkan berbagai jenis barang yang
berbeda dalam jumlah yang banyak. Pertimbangan pada display yang
sederhana adalah display yang ditampilkan tidak berlebihan karena
display berlebihan akan membingungkan konsumen.
g. Display yang baik harus memperlihatkan kegunaan dari barang dagangan
h. Display yang baik harus menimbulkan kesan yang tepat bagi toko
Display dapat menampilkan kepribadian dari toko. Display yang
menampilkan produk dengan membubuhkan harga pada setiap produknya
akan menimbulkan kesan bahwa supermarket menjual harga dengan
murah. Sebaliknya, jika supermarket menampilkan produk tanpa
membubuhkan harga maka akan menimbulkan kesan produk dijual
dengan harga mahal. Contohnya produk fashion, peralatan rumah tangga.
i. Display yang baik tidak berbahaya bagi konsumen
Display akan dapat membahayakan pembeli jika pengecer tidak
memberikan perhatian khusus dalam membuat suatu display.
j. Display yang baik harus aman
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam membuat display yang
aman :
1) Ketika menampilkan produk yang berpasangan seperti sepatu, kaos
kaki sebaiknya dijadikan satu jangan terpisah-pisah.
2) Menampilkan barang dagangan dalam satu pola.
Page 39
21
3) Menggunakan tempat atau kotak tertutup pada area yang kurang
terjamin.
3. Tipe-tipe Retail Display
Tipe-tipe display menurut beberapa ahli yaitu:
a. Menurut Morgenstein dan Strongin (1992:447), display meliputi dua
kategori yaitu :
1) Window Display
Window Display bertujuan membuat kesan pertama bagi calon
konsumen dan berusaha menarik orang untuk masuk ke toko. Biasanya
menggunakan boneka pajangan, tata cahaya, animasi, dan pewarnaan.
Tipe ini lebih bernilai daripada iklan karena lebih dekat dengan point-
of-purchase.
2) Interior Display
Tipe ini terbagi menjadi dua kategori yaitu:
a) Merchandise Display dengan beberapa tipe yaitu:
(1) Open Display
Open display adalah tipe display yang menunjukkan barang pada
meja, gantungan-gantungan, keranjang, dan rak. Open display
bertujuan untuk membuat konsumen mudah mencapai barang dan
melihatnya.
Page 40
22
(2) Closed Display
Closed display adalah tipe display yang menunjukkan barang pada
tempat khusus yang terbuat dari kaca dan biasanya untuk barang-
barang bernilai seperti perhiasan dan jam.
(3) End-aisle Display
End-aisle display adalah tipe display yang menempatkan produk
pada tempat kosong di akhir gang seperti di supermarket.
(4) Related-merchandise Display
Related-merchandise display biasanya ditemui di supermarket dan
toko obat, dimana penyusunan barang yang saling berhubungan
seperti pasta gigi dengan sikat gigi.
(5) Area Display
Area display dibuat untuk barang dagangan yang memiliki gaya
hidup spesial, seperti peralatan olah raga yang dilengkapi dengan
peralatan ski, pakaian musim dingin, aksesoris tenis.
(6) Special-event Display
Special-event display biasanya digunakan untuk produk yang
banyak menggunakan promosi dengan tema secara luas. Misalnya
produk dari Cina lalu tema promosi dihubungkan dengan ciri-ciri
Cina.
Page 41
23
(7) Checkout counter
Checkout counter merupakan tampilan display yang selalu
bercirikan barang yang dapat langsung dibeli karena letak produk
dekat dengan kasir, misalnya majalah, rokok, permen. Tampilan
display ini adalah kesempatan terakhir untuk berkomunikasi
dengan pembelanja.
(8) Assortment Display
Assortment display merupakan tipe display yang menunjukkan
kelengkapan barang dagangan yaitu warna, ukuran, bentuk, dan
harga. Hal ini membantu konsumen untuk mampu memilih sendiri
barang dan mempercepat proses memillih.
(9) Theme Display
Theme display adalah tipe display yang menggunakan desain toko
dengan sebuah ide seperti “kembali ke sekolah”, hari raya dan lain-
lain yang merangsang konsumen.
(10)Ensemble Display
Ensemble display merupakan tipe display yang menunjukkan
barang dengan mengkombinasikan barang-barang yang saling
berhubungan.
Page 42
24
b) Point-of-Purchase, terdiri dari beberapa kategori yaitu :
(1) On-the-self Display
On-the-self display merupakan tipe display yang menggunakan
ruang khusus sebagai display barang, termasuk di dalamnya yaitu
rak beserta tanda yang menunjukkan informasi seperti “harga
murah”, “hanya hari ini”.
(2) Mobile
Mobile merupakan tipe display yang digantung di tiang atas dan
secara tidak langsung mampu menarik perhatian.
(3) Cut-case Display
Cut-case display adalah pengepakan pada kotak yang telah
terbungkus sendiri dari pembuat produk.
(4) Catchall Display
Catchall display adalah tipe display yang menunjukkan barang
dengan menggunakan wadah atau kotak besar seperti keranjang
dengan jumlah besar pada satu jenis barang. Peletakan barang
dibiarkan berantakan dan biasanya menunjukkan barang murah
atau sedang diskon.
(5) Counter Display
Counter display adalah tipe display yang menawarkan barang-
barang tambahan dari penjualan produk utama.
Page 43
25
b. Menurut Bollen (1988:436), tipe-tipe Point-of-Purchase Display yaitu:
1) Cutout
Cutout merupakan suatu point-of-purchase yang disediakan oleh
produsen produk yang dijual, biasanya terbuat dari papan atau
material-material lain yang bersifat tidak permanen penempatannya.
Display ini biasanya didampingi oleh perwakilan dari penyedia produk
atau personal dari toko tersebut. Tujuan adanya perwakilan dari
penyedia produk adalah agar produk yang ditempatkan tidak
berantakan pada saat konsumen berusaha mengambil atau membeli
produk yang berada di cutout tersebut.
2) Dump Display
Dump display merupakan tipe display dimana barang dagangan
ditempatkan berserakan di suatu kotak.
3) Merchandise Rack
Merchandise rack merupakan rak-rak penjualan yang bersifat
permanen atau tidak permanen dimana barang dagangan diletakkan.
4) Audiovisual Display
Audiovisual display merupakan suatu display yang berupa audio
(suara) dan visual (gambar atau film).
5) Sign
Sign adalah papan petunjuk yang berfungsi sebagai alat untuk
menunjukkan harga atas suatu produk, adanya diskon, potongan harga,
Page 44
26
hadiah-hadiah atau hal-hal khusus jika konsumen membeli produk
yang ditawarkan. Selain itu, papan petunjuk juga membantu konsumen
untuk lebih mudah dan cepat mencari produk yang akan dibeli.
6) Product
Product merupakan barang dagangan yang dijual yang menjadi tujuan
utama pada display tempat penjualan sehingga pengaturan barang
dagangan harus dijaga agar selalu baik dan menarik.
c. Menurut Marquardt (1993: 461), tipe-tipe point-of-purchase yaitu:
1) Cut Case Display
Cut case display merupakan display yang dibuat dari peti kemas
pengiriman barang, biasanya dipakai pada tempat luas yang
menyediakan barang yang banyak.
2) Dump-bin Display
Dump-bin-display merupakan bak, kotak, keranjang atau lainnya
dimana produk ditaruh berantakan secara acak.
3) Mobile Display
Mobile display merupakan tanda atau gambar yang umumnya
digantung di langit-langit toko, berguna untuk menarik konsumen
pada merek-merek khusus.
4) Counter Display
Couter display terletak di dekat kasir dan merupakan kesempatan
penjualan terakhir, merupakan tempat yang baik untuk mendorong
Page 45
27
pembelian (tak terencana) pada produk. Banyak perusahaan
memberikan rak khusus yang ditaruh di dekat kasir.
5) Window Display
Window display bertujuan untuk menarik perhatian konsumen,
mengenalkan apa produk yang diinginkan konsumen, menyampaikan
pesan secara tepat dan memberikan penyajian yang menarik.
D. Unsur-unsur Tata Letak Toko
Unsur-unsur tata letak toko menurut Amir (2004:104) yaitu :
1. Pengaturan atau penempatan departemen
Dalam pengaturan atau penempatan sebuah departemen, ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan yaitu :
a. Mudah dijangkau oleh konsumen
b. Barang terlihat jelas dan rapi
c. Penampilan dan teknologi rak
d. Pengelompokan barang yang tepat
2. Pengaturan atau penempatan display
Dalam pengaturan atau penempatan display (pajangan), ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu :
a. Show and tell : tunjukkan dan katakan
b. Hindari penampilan yang berlebihan
c. Fokus pada item-item impulse buying
Page 46
28
d. Kaitkan dengan program promosi
3. Pengaturan lalu lintas pengunjung
Dalam pengaturan lalu lintas pengunjung, ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Gang atau lorong yang cukup luas
b. Gang atau lorong yang dapat mengakses barang
c. Pemisahan pintu masuk dan keluar
d. Tempat pembayaran yang memadai
E. Kerangka Pemikiran Teoritis
Menurut Sekaran dalam www.google.com (1992) kerangka pemikiran teoritis
adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka
pemikiran teoritis menjelaskan pertautan secara teoritis antar variabel yang akan
diteliti, sehingga harus dijelaskan hubungan antara variabel independen dan
dependen dan jika ada kedudukan variabel moderator dan intervening dalam
penelitian.
Kerangka pemikiran teoritis perlu dikemukakan apabila dalam penelitian
terdapat dua variabel atau lebih. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran
teoritis dapat meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur pemikiran yang logis
dalam membangun suatu kerangka pemikiran teoritis yang membuahkan
kesimpulan berupa hipotesis.
Page 47
29
Untuk lebih mempermudah dalam pemahaman pertautan secara teoritis antar
variabel yang akan diteliti (hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen), maka digambarkan dalam sebuah kerangka pemikiran teoritis sebagai
berikut :
Bagan II.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
• Pengaturan (Penempatan) Departemen
• Pengaturan (Penempatan) Display
Kepuasan Pelanggan yang
meliputi :
• Pembelian ulang
• Loyalitas konsumen
• Menjadi Group of
Reference (kelompok
referensi) bagi orang lain
Tata Letak
Produk
Page 48
30
Keterangan :
Kerangka ini menunjukkan pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja. Tata letak produk yang terkait dengan unsur-unsur
dalam tata letak toko yaitu pengaturan (penempatan) departemen dan pengaturan
(penempatan) display. Pengaturan (penempatan) departemen harus
memperhatikan beberapa faktor yaitu mudah dijangkau oleh konsumen, barang
terlihat jelas dan rapi, penampilan dan teknologi rak, dan pengelompokan barang
yang tepat. Pengaturan (penempatan) display juga harus memperhatikan beberapa
faktor yaitu show and tell (tunjukkan dan katakan), hindari penampilan yang
berlebihan, fokus pada item-item impulse buying, dan kaitkan dengan program
promosi. Pengaturan (penempatan) display dikaitkan dengan tipe-tipe display
seperti window display, open display, closed display, end-aisle display, related-
merchandise display, area display, assortment display, theme display, catchall
display, cutout, sign, mobile display, dan counter display dimana semua tipe ini
disesuaikan agar dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan
pelanggan meliputi pembelian ulang, loyalitas konsumen, dan menjadi group of
reference (kelompok referensi) bagi orang lain (mengajak dan mempengaruhi
orang lain untuk berbelanja di tempat yang sama).
Page 49
31
F. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih memerlukan jawaban atau
pembuktian kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara
yang kebenarannya masih perlu diuji secara empirik. Jadi hipotesis merupakan
jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau tinggi tingkat kebenarannya (Bohar Soeharto, 1989:134).
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka hipotesis dari penelitian ini adalah
terdapat pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan pelanggan dalam
berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Page 50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus. Studi kasus
merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar
belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang akan diteliti, serta interaksinya
dengan lingkungan (Indriantoro dan Supomo, 1999:26). Penulis melakukan
penelitian di Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dimaksud adalah responden yang terlibat langsung
dalam penelitian ini. Responden tersebut adalah masyarakat (konsumen) yang
32
Page 51
33
berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta dalam rentang waktu bulan Januari
– Juli 2008.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal-hal yang ingin diteliti dari suatu penelitian.
Objek penelitian dalam kasus ini adalah tata letak produk yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi bermacam-macam nilai
(Indriantoro dan Supomo, 1999:26). Variabel dalam penelitian ini meliputi :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau diduga menjadi sebab perubahan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tata letak produk. Variabel bebas
masih bersifat abstrak, oleh karena itu pengukuran tata letak produk sebagai
variabel bebas meliputi :
a. Pengaturan atau penempatan departemen
b. Pengaturan atau penempatan display
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kepuasan pelanggan dalam berbelanja. Kepuasaan pelanggan diukur
Page 52
34
dengan perilaku pembelian (belanja) ulang, ketertarikan menjadi pelanggan
tetap, dan usaha memberikan informasi kepada orang lain mengenai
keunggulan dari Mirota Kampus Yogyakarta.
E. Pengukuran Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) adalah tata letak produk yang terkait
dengan unsur-unsur dalam tata letak toko yaitu pengaturan (penempatan)
departemen dan pengaturan (penempatan) display. Pengaturan (penempatan)
departemen didasarkan pada faktor yang harus diperhatikan yaitu mudah
dijangkau oleh konsumen, barang terlihat jelas dan rapi, penampilan dan
teknologi rak, dan pengelompokkan barang yang tepat, sedangkan pengaturan
(penempatan) display didasarkan pada faktor show and tell (tunjukkan dan
katakan), hindari penampilan yang berlebihan, fokus pada item-item impulse
buying, dan kaitkan dengan program promosi yang dikaitkan dengan tipe-tipe
display yang diterapkan oleh Mirota Kampus Yogyakarta yaitu window display,
open display, closed display, end-aisle display, related-merchandise display, area
display, assortment display, theme display, catchall display, cutout, sign, mobile
display, dan counter display.
Variabel terikat (Y) adalah kepuasan pelanggan dalam berbelanja yang terdiri
dari perilaku pembelian (belanja) ulang, ketertarikan menjadi pelanggan tetap,
Page 53
35
dan usaha memberikan informasi kepada orang lain mengenai keunggulan dari
Mirota Kampus Yogyakarta.
Berdasarkan dua variabel di atas, maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan dua kelompok daftar pertanyaan. Kelompok pertanyaan pertama
adalah pertanyaan mengenai tata letak produk dan kelompok pertanyaan kedua
adalah pertanyaan mengenai kepuasan pelanggan dalam berbelanja.
1. Kelompok pertanyaan pertama
Kelompok pertanyaan pertama mengenai tata letak produk yang terdiri
atas dua item meliputi pengaturan atau penempatan departemen dan
pengaturan atau penempatan display yang diterapkan oleh Mirota Kampus
Yogyakarta.
2. Kelompok pertanyaan kedua
Kelompok pertanyaan kedua mengenai kepuasan pelanggan dalam
berbelanja yang terdiri dari perilaku pembelian (belanja) ulang, ketertarikan
menjadi pelanggan tetap, dan usaha memberikan informasi kepada orang lain
mengenai keunggulan dari Mirota Kampus Yogyakarta.
Pengukuran variabel tata letak produk dan kepuasan pelanggan menggunakan
skala Likert (Likert Scale) yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek
setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik (Sekaran, 2006:31)
dengan susunan sebagai berikut :
Page 54
36
Kriteria Jawaban
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Setiap alternatif jawaban di atas diberi skor penilaian untuk memudahkan
penulis dalam melakukan pengkodingan kuesioner. Koding adalah usaha untuk
mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya.
Koding digunakan agar peneliti lebih mudah mentranskripsi data dari kuesioner
dan kemudian memasukkan data ke dalam komputer. Pengklasifikasian dilakukan
dengan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu, biasanya dalam
bentuk angka (Sekaran, 2006:171-172). Skor penilaian masing-masing alternatif
tersebut yaitu :
Kriteria Jawaban Skor
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
N (Netral) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Page 55
37
Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala ordinal karena
pengukuran data bernilai klasifikasi dan ada urutannya, misalnya : penilaian
(kurang, baik, sangat baik) (H. M. Jogiyanto, 2004:64). Dalam penelitian ini
klasifikasi dan urutan pengukuran data adalah sangat setuju, setuju, netral, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-
benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh
objek yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2004: 323).
Populasi penelitian ini bersifat tidak terbatas karena jumlah populasi tidak
diketahui secara pasti. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah
masyarakat (konsumen) yang berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian
(Suharyadi dan Purwanto, 2004: 323). Sampel dalam penelitian ini adalah
masyarakat (konsumen) yang berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta dalam
rentang waktu bulan Januari – Juli 2008 sebanyak 100 orang.
Page 56
38
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah Nonprobability
Sampling. Nonprobability Sampling adalah metode sampling dimana elemen-
elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sampel (Indriantoro dan Supomo, 1999:130).
Jenis nonprobability sampling yang dipilih yaitu pemilihan sampel bertujuan
(Purposive Sampling) yaitu sebuah sampel nonprobabilita yang menyesuaikan
diri dengan kriteria tertentu (Cooper & Emory, 1996:245). Kriteria tertentu yang
dimaksud adalah masyarakat (konsumen) yang berbelanja di Mirota Kampus
Yogyakarta dalam rentang waktu bulan Januari – Juli 2008.
H. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah :
1. Metode Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya
langsung dengan responden (Soeratno dan Arsyad, 1993:92). Penulis akan
melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan Mirota Kampus
Yogyakarta guna mengetahui informasi tentang profil perusahaan terkait
dengan keperluan penelitian.
Page 57
39
2. Metode Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah cara mengumpulkan informasi dengan membuat
pertanyaan yang telah ditulis secara sistematis dan disebarkan kepada
responden yang telah ditunjuk. Tujuan pembuatan angket atau kuesioner
adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian dengan
kesahihan yang cukup tinggi (Soeratno dan Arsyad, 1993:97). Responden
yang ditunjuk mengisi kuesioner adalah masyarakat (konsumen) yang
berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta dalam rentang waktu Januari – Juli
2008.
Pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan kepada responden berisi
tentang beberapa pertanyaan karakteristik (profil) dari responden yang
berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta dan mengenai tata letak produk dan
kepuasan pelanggan dalam berbelanja dengan klasifikasi sebagai berikut :
a. Tanggapan pelanggan mengenai pengaturan atau penempatan departemen
pada Mirota Kampus Yogyakarta.
b. Tanggapan pelanggan mengenai pengaturan atau penempatan display
terkait dengan tipe-tipe display yang diterapkan oleh Mirota Kampus
Yogyakarta.
c. Tanggapan pelanggan mengenai kepuasan pelanggan dalam berbelanja di
Mirota Kampus Yogyakarta.
Page 58
40
Rincian pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut, ditujukan untuk
mengetahui kepuasan pelanggan dalam berbelanja atas tata letak produk yang
diterapkan oleh Mirota Kampus Yogyakarta.
I. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kriteria atau
operasi yang dapat diuji secara khusus.
Istilah-istilah ini harus mempunyai rujukan-rujukan empiris (artinya, kita
harus bisa menghitung, mengukur, atau dengan cara yang lain dapat
mengumpulkan informasi menurut penalaran kita). Definisi operasional harus
merinci secara jelas ciri-ciri yang akan dipelajari dan bagaimana mengamatinya
(Cooper dan Emory, 1996:37). Berdasarkan hal tersebut, maka definisi
operasional dalam penelitian ini adalah
1. Tata Letak
Tata letak produk yang dimaksud adalah tata letak yang diterapkan oleh
Mirota Kampus Yogyakarta menyangkut :
a. Pengaturan atau penempatan departemen
Departemen adalah bagian atau seksi suatu toko eceran yang
menggunakan suatu klasifikasi berbeda-beda mengenai suatu barang-
barang. Pengaturan (penempatan) departemen didasarkan beberapa faktor
yaitu mudah dijangkau oleh konsumen, barang terlihat jelas dan rapi,
penampilan dan teknologi rak, dan pengelompokan barang yang tepat.
Page 59
41
b. Pengaturan atau penempatan display
Display adalah pajangan barang-barang untuk menarik perhatian
pengunjung. Pengaturan (penempatan) display yang dikaitkan dengan
tipe-tipe display yang diterapkan oleh Mirota Kampus Yogyakarta yaitu :
1) Window Display
Window display bertujuan membuat kesan pertama bagi calon
konsumen dan berusaha menarik orang untuk masuk ke toko. Biasanya
menggunakan boneka pajangan, tata cahaya, animasi, dan pewarnaan.
Tipe ini lebih bernilai daripada iklan karena lebih dekat dengan point-
of-purchase.
2) Open Display
Open display adalah tipe display yang menunjukkan barang pada
meja, gantungan-gantungan, keranjang, dan rak. Open display
bertujuan untuk membuat konsumen mudah mencapai barang dan
melihatnya.
3) Closed Display
Closed display adalah tipe display yang menunjukkan barang pada
tempat khusus yang terbuat dari kaca dan biasanya untuk barang-
barang bernilai seperti perhiasan dan jam.
4) End-aisle Display
End-aisle display adalah tipe display yang menempatkan produk pada
tempat kosong di akhir gang seperti di supermarket.
Page 60
42
5) Related-merchandise Display
Related-merchandise display biasanya ditemui di supermarket dan
toko obat, dimana penyusunan barang yang saling berhubungan seperti
pasta gigi dengan sikat gigi.
6) Area Display
Area display dibuat untuk barang dagangan yang memiliki gaya hidup
spesial, seperti peralatan olah raga yang dilengkapi dengan peralatan
ski, pakaian musim dingin, aksesoris tenis.
7) Assortment Display
Assortment display merupakan tipe display yang menunjukkan
kelengkapan barang dagangan yaitu warna, ukuran, bentuk, dan harga.
Hal ini membantu konsumen untuk mampu memilih sendiri barang
dan mempercepat proses memillih.
8) Theme Display
Theme display adalah tipe display yang menggunakan desain toko
dengan sebuah ide seperti “kembali ke sekolah”, hari raya dan lain-lain
yang merangsang konsumen.
9) Catchall Display
Catchall display adalah tipe display yang menunjukkan barang dengan
menggunakan wadah atau kotak besar seperti keranjang dengan
jumlah besar pada satu jenis barang. Peletakan barang dibiarkan
Page 61
43
berantakan dan biasanya menunjukkan barang murah atau sedang
diskon.
10) Cutout
Cutout merupakan suatu point-of-purchase yang disediakan oleh
produsen produk yang dijual, biasanya terbuat dari papan atau
material-material lain yang bersifat tidak permanen penempatannya.
Display ini biasanya didampingi oleh perwakilan dari penyedia produk
atau personal dari toko tersebut. Tujuan adanya perwakilan dari
penyedia produk adalah agar produk yang ditempatkan tidak
berantakan pada saat konsumen berusaha mengambil atau membeli
produk yang berada di cutout tersebut.
11) Sign
Sign adalah papan petunjuk yang berfungsi sebagai alat untuk
menunjukkan harga atas suatu produk, adanya diskon, potongan harga,
hadiah-hadiah atau hal-hal khusus jika konsumen membeli produk
yang ditawarkan. Selain itu, papan petunjuk juga membantu konsumen
untuk lebih mudah dan cepat mencari produk yang akan dibeli.
12) Mobile Display
Mobile display merupakan tanda atau gambar yang umumnya
digantung di langit-langit toko, berguna untuk menarik konsumen
pada merek-merek khusus.
Page 62
44
13) Counter Display
Counter display terletak di dekat kasir dan merupakan kesempatan
penjualan terakhir, merupakan tempat yang baik untuk mendorong
pembelian (tak terencana) pada produk. Banyak perusahaan
memberikan rak khusus yang ditaruh di dekat kasir, biasanya produk
yang disediakan seperti permen, rokok, majalah.
2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan yang dimaksudkan adalah hasil akhir yang diterima oleh
pelanggan pada saat berbelanja produk di Mirota Kampus Yogyakarta terkait
dengan tata letak produk yang ditawarkan oleh Mirota Kampus Yogyakarta.
Kepuasaan yang didapat ini mengarah pada perilaku berbelanja ulang
terhadap produk yang ada, ketertarikan menjadi pelanggan tetap, dan usaha
memberikan informasi kepada orang lain mengenai keunggulan dari Mirota
Kampus Yogyakarta sehingga tercipta konsumen yang loyal.
3. Pelanggan
Pelanggan adalah masyarakat yang berbelanja produk yang ditawarkan oleh
Mirota Kampus Yogyakarta.
4. Produk
Produk adalah segala macam jenis barang dagangan yang ditawarkan oleh
Mirota Kampus Yogyakarta. Jenis-jenis produk tersebut antara lain produk
makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, pakaian, alat tulis, peralatan
olah raga.
Page 63
45
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas ini dilakukan sebelum melakukan penelitian atau diujikan pada
kuesioner yang disebarkan sebagai sampel. Rumus untuk menguji validitas
suatu kuesioner digunakan rumus korelasi product moment (Hadi, 1992:13),
yaitu:
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑
−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNr xy
Keterangan:
r = korelasi korelasi dari setiap pertanyaan (product moment)
X = nilai seluruh butir atau item
Y = nilai setiap butir atau item
N = banyaknya subjek
Untuk menentukan apakah instrumen itu valid atau tidak, digunakan
ketentuan sebagai berikut :
a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
Page 64
46
b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan selalu konsisten dari waktu ke waktu
(Dwiatmoko, 2004:2). Rumus untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan
metode genap ganjil dengan memisahkan item nomor genap dan item nomor
ganjil. Item bernomor ganjil dimasukkan dalam belahan pertama (X),
sedangkan bernomor genap dimasukkan dalam belahan kedua (Y). Skor
masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan. Rumus yang digunakan
adalah rumus Pembelahan Ganjil Genap, yaitu rumus Product Moment
sebagai berikut:
( ) ( )
( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑
−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNr xy
Keterangan :
r = koefisien korelasi dari setiap pertanyaan
X = nilai item dari pertanyaan bernomor ganjil
Y = nilai item dari pertanyaan bernomor genap
N = banyaknya subjek
Page 65
47
Setelah koefisien korelasi item bernomor ganjil dan genap ditemukan,
maka digunakan rumus Spearman Brown untuk memperoleh koefisien
reliabilitas sebenarnya. Rumus Spearman Brown yaitu:
xy
xy
xx r
rr
+=
1
2
Keterangan :
rxx = Koefisien keterandalan
rxy = Korelasi antar item bernomor ganjil dan genap (koefisien korelasi
product moment)
Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak, digunakan
ketentuan sebagai berikut :
a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka
instrumen tersebut dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Persentase
Untuk menjawab masalah pertama dalam penelitian ini mengenai
karakteristik (profil) responden yang berbelanja di Mirota Kampus
Yogyakarta maka digunakan analisis persentase. Analisis persentase
Page 66
48
digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing klasifikasi sampel
penelitian (deskripsi responden) meliputi jenis kelamin, umur, pekerjaan,
penghasilan dan lama berlangganan.
Rumus perhitungan persentase :
N
nxP =
Keterangan :
P = jumlah persentase
nx = jumlah yang akan dianalisis
N = jumlah total
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dipakai untuk analisis regresi berganda yang
terdiri atas dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3,.....,Xn), dimana
akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar
variabel bebas melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi
multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2)
lebih besar dari 0,60 (r > 0,60) dan dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil
atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60). Pendapat lain yaitu menurut Santoso
dalam Priyanto (2008:39), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5,
Page 67
49
maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan
variabel bebas lainnya.
Cara lain dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas adalah
dengan (Sunyoto, 2007: 89-90) :
1) Nilai tolerance (α) adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statitik.
2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance (α) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari
dengan menggabungkan kedua nilai tersebut yaitu :
- besar nilai tolerance (α) : α = 1 / VIF
- besar Nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 1 / α
Ketentuan :
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung < α dan
VIF hitung > VIF.
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α hitung > α
dan VIF hitung < VIF.
Cara mengatasi multikolinieritas yaitu :
a) Menghilangkan salah satu atau lebih variabel bebas yang
mempunyai koefisien korelasi tinggi atau menyebabkan
multikolinieritas.
Page 68
50
b) Jika tidak dihilangkan (nomor 1) hanya digunakan untuk
membantu memprediksi dan tidak untuk diinterpretasikan.
c) Mengurangi hubungan linier antar variabel bebas dengan
menggunakan logaritma natural (ln).
d) Menggunakan metode lain misalnya metode regresi Bayesian dan
regresi ridge.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dipakai untuk menguji sama atau tidak varians
dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi
homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut
terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik adalah persamaan
yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui
grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel
bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID)
merupakan variabel terikat (sumbu Y = Yprediksi – Yriil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun
di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola
yang teratur.
Page 69
51
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titiknya mempunyai
pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-
gelombang (Sunyoto, 2007: 93-94).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dipakai untuk menguji data variabel bebas (X) dan data
variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi
normal atau tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas
dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama
sekali. Ada dua cara untuk melakukan uji normalitas (Sunyoto, 2007:96-
102) yaitu :
1) Cara Statistik
Cara statistik yang dipakai untuk menguji data variabel bebas dan
variabel terikat berdistribusi normal atau tidak adalah melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva
(kurtosis = α4) dibandingkan dengan nilai Z tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = Skewness / √ 6 / N atau Zα3 = α3/ √ 6 / N
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = kurtosis / √ 24 / N atau Zα4 = α4/ √ 24 / N, dimana N =
banyaknya data.
Page 70
52
Ketentuan analisis yaitu :
a) Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z hitung (Zα3
atau Zα4) < Z tabel.
b) Variabel bebas atau terikat berdistribusi tidak normal jika Z hitung
(Zα3 atau Zα4) > Z tabel.
2) Cara Grafik Histogram dan Normal Probability Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi
normal atau tidak, cukup dengan membandingkan antara data riil
(nyata) dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal
atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis
kurva cenderung tidak simetris terhadap mean (U), maka dapat
dikatakan data berdistribusi tidak normal. Jika data riil membentuk
garis kurva cenderung simetris terhadap mean (U), maka dapat
dikatakan data berdistribusi normal.
Cara normal probability plots lebih handal daripada cara grafik
histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data
distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu
data dikatakan berdistribusi normal ketika garis data riil mengikuti
garis diaogonal.
d. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi
Page 71
53
tidak baik atau tidak layak dipakai sebagai prediksi. Masalah autokorelasi
baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu
periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1
(sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut (Sunyoto, 2007: 104-105):
1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2).
2) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2
atau -2 ≤ DW ≤ +2.
3) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW diatas +2 (DW > +2).
3. Analisis Regresi Berganda
Untuk menjawab masalah kedua dalam penelitian ini yaitu mengenai
pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan pelanggan dalam berbelanja
digunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan pelanggan dalam
berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta. Tata letak produk diukur dengan
dua item yaitu pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan atau
penempatan display.
Page 72
54
Rumus regresi linier berganda (Wuri, 2005:83) :
Y = a + b1X1 + b2X2
Untuk menghitung harga-harga a, b1, b2 dapat menggunakan persamaan
berikut (Sugiyono, 2005:252) :
∑ Y = an + b1 ∑ X1 + b2 ∑ X2
∑ X1 Y = a ∑ X1 + b1 ∑ X1 + b2 ∑ X1X2
∑ X2 Y = a ∑ X1 + b1 ∑ X1 + b2 ∑ X22
Keterangan :
Y = variabel terikat (dependent variable) yaitu kepuasan pelanggan
dalam berbelanja.
a = konstanta
b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2
X1 = pengaturan atau penempatan departemen seperti kemudahan
penjangkauan produk, produk terlihat jelas dan rapi,
penampilan dan teknologi rak, dan pengelompokkan produk
yang tepat.
X2 = pengaturan atau penempatan display terkait tipe-tipe display
yang diterapkan oleh Mirota Kampus Yogyakarta seperti
window display, open display, closed display, end-aisle
Page 73
55
display, related-merchandise display, area display, assortment
display, theme display, catchall display, cutout, sign, mobile
display, dan counter display.
X1, X2 = variabel bebas (independent variable) yaitu tata letak produk.
4. Uji F
Uji koefisien regresi yang digunakan adalah pengujian simultan.
Pengujian simultan adalah pengujian yang melibatkan kedua variabel bebas
(pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan atau penempatan
display) terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan dalam berbelanja)
dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan atau
bersama-sama. Pengujian secara simultan menggunakan distribusi F yaitu
membandingkan antara Fhitung (F rasio) dengan Ftabel (Sunyoto, 2007:19-21).
Langkah pengujian secara simultan (Priyanto, 2008:82 – 83) yaitu :
a. Merumuskan Hipotesis
Ho : b1, b2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh tata letak produk yang
terdiri dari pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan atau
penempatan display secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Ha : b1, b2 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh tata letak produk yang terdiri
dari pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan atau
penempatan display secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Page 74
56
b. Menentukan tingkat signifikansi atau level of significance (α)
Level of significance (α) yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Tingkat
signifikansi ini adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian.
c. Menentukan Fhitung
Fhitung = )1()1(
2
2
RmmNR
−−−
Keterangan :
F = Harga F garis regresi yang dicari
N = Banyaknya subjek yang terlibat
m = Banyaknya prediktor
R2 = Koefisien determinasi
d. Menentukan Ftabel
Penentuan Ftabel menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df1
(jumlah variabel–1) dan df2 (n-k-1), dimana n adalah jumlah kasus dan k
adalah jumlah variabel independen). Cara lain menentukan Ftabel yaitu
dengan mengetikkan =finv(tingkat signifikansi,df1,df2) pada cell kosong
program Microsoft Excel.
e. Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak bila F hitung ≤ F tabel
Ho ditolak dan Ha diterima bila F hitung > F tabel
Page 75
57
f. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
g. Ketentuan :
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho F tabel
h. Kesimpulan
Jika Ho diterima berarti tidak terdapat pengaruh tata letak produk yang
terdiri dari pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan atau
penempatan display secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Jika Ho ditolak berarti terdapat pengaruh tata letak produk yang terdiri
dari pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan atau
penempatan display secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Page 76
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan
Mirota Kampus merupakan salah satu dari grup yang bergerak di bidang
perdagangan eceran (retail) yang mempunyai skala cukup besar. Mirota Kampus
dikatakan menjadi salah satu grup karena ada beberapa perusahaan dengan
berbagai bidang usaha yang menggunakan nama Mirota dan semuanya dibawah
naungan Mirota Grup.
Mirota merupakan singkatan dari minuman, roti, dan tart. Perusahaan ini
dirintis oleh Hendro Sutikno pada tahun 1950 yang lokasinya berada di Jl.
Faridan M. Noto Kotabaru. Perusahaan ini dikelola oleh istri beliau dengan
menjual roti basah, kue kering, tart, dan minuman dawet.
Pada tahun 1952 Bapak dan Ibu Hendro Sutikno mengembangkan usahanya
dengan membuka toko P&D (Provision & Drunken), yang terletak di Jl. Jendral
Ahmad Yani 75. perkembangan perusahaan semakin cepat yaitu dengan
bertambahnya jenis usaha baru yaitu produksi susu bubuk untuk bayi dengan
merk Lactona tahun 1973. sejak itu perusahaan diberi badan hukum CV Mirota
KSM Inc. Pada tanggal 25 November 1973 diubah badan hukumnya menjadi PT
Mirota KSM Inc. dengan akte notaris R. M Soerjanto Partoningrat, S. H. Dengan
adanya perluasan maka PT Mirota KSM Inc. pindah lokasi ke desa Sambilegi
58
Page 77
59
Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Usaha tersebut hingga saat ini
dikembangkan dan dikelola oleh putra-putri Bapak Hendro Sutikno.
Pada tahun 1980 berdiri rumah makan dengan nama Mirota di desa Nayan
Ndewan di Jl. Solo km 8 Yogyakarta yang dipimpin oleh Bapak Handoko. Dalam
perkembangannya, rumah makan tersebut dipindahkan ke desa Pecinan Babarsari
di Jl. Solo km 7 dengan memperluas usahanya di bidang penjualan alat tulis dan
makanan kering. Tanggal 1 November 1983, di depan notaris Soerjanto
Partoningrat, S. H. telah didirikan PT Mirota Nayan dengan ditandatangani oleh
Bapak Siswanto HS sebagai direktur utama dan Bapak Nico Sukandar sebagai
General Manager.
Pada tanggal 13 Mei 1985 PT Mirota Nayan membuka cabang baru di Jl. C.
Simanjuntak 70 di desa Terban Gondokusuman dengan nama Mirota Kampus
karena lokasinya berada di kawasan kampus UGM. Berdirinya Mirota Kampus
ini disambut baik oleh masyarakat sekitar karena lokasinya yang strategis berada
di jalur padat transportasi.
Hingga saat ini perusahaan dengan nama Mirota ada 15 buah perusahaan,
yaitu :
1. PT Mirota KSM Inc. yang bergerak dalam bidang produksi susu tambahan
bagi ibu, bayi, dan semua umur.
2. PT Mirota Indah Indonesia yang memproduksi berbagai kue kering dan roti
basah.
Page 78
60
3. PT Mirota Sambilegi yang memproduksi es krim.
4. Mirota Bakery yang menyediakan berbagai macam roti, fast food, dan
minuman.
5. Mirota Kampus Godean sebagai departement store dan Supermarket yang
berada di Jl. Godean.
6. Mirota Terban yang menyediakan snack dan fast food.
7. Mirota Kampus Babarsari, bergerak di bidang departement store dan
Supermarket, berada di Jl. Solo km 7 kawasan kampus UPN dan Atmajaya.
8. Mirota Kampus sebagai sebuah departement store yang berada di Jl. C.
Simanjuntak 70 Yogyakarta kawasan kampus UGM, sekolah-sekolah (SMP 1,
SMP 8, SMA 6, SMA 9, SMA 11, MAN 1), Rumah Sakit Sardjito, Rumah
Sakit Panti Rapih, dan tempat-tempat bimbingan belajar seperti Primagama
dan Neutron.
9. Mirota Gejayan, bergerak di bidang supermarket dan grosir berbagai macam
produk.
10. Mirota Gamping, bergerak di bidang supermarket dan menyediakan
kebutuhan sehari-hari terletak di Jl. Wates Gamping.
11. Mirota Batik, menyediakan berbagai macam kain batik dan kerajinan seni
khas Yogyakarta, berada di Jl. Jendral A. Yani (Malioboro).
12. Mirota Wartel, bergerak di bidang jasa telekomunikasi, lokasi di Jl. Jendral A.
Yani (Malioboro).
Page 79
61
13. Mirota Foto, melayani berbagai macam cuci cetak dan keperluan alat-alat
fotografi, lokasi di Terban.
14. Mirota Surabaya, bergerak di bidang fashion dan kain batik dengan berbagai
corak, lokasi di kota Surabaya.
15. Mirota Palagan, lokasi di Jl. Tentara Pelajar, Sleman Yogyakarta, merupakan
supermarket dan game center.
Manajemen yang diterapkan pada masing-masing perusahaan dengan nama
Mirota berbeda-beda sesuai dengan kondisi atau bidang usahanya. Berdasarkan
hal tersebut dibentuk Badan Kerjasama Antar Mirota (BKAM) yang
beranggotakan seluruh perusahaan yang menggunakan nama Mirota dengan
tujuan untuk memudahkan hubungan antara perusahaan Mirota (Mirota Grup).
Mirota Kampus saat ini masih berbentuk PT tertutup (close corporation), karena
sahamnya tidak dijual pada masyarakat umum.
B. Visi, Misi, dan Semboyan
1. Visi Mirota Kampus
Menjadikan Mirota Kampus sebagai sebuah rumah belanja terpercaya yang
bernuansa kekeluargaan dengan memberikan layanan yang ramah, cepat,
tepat, produk yang berkualitas, harga yang murah, dan fasilitas yang nyaman
dan aman.
Page 80
62
2. Misi Mirota Kampus
Kualitas layanan kepada publik internal maupun publik eksternal.
3. Semboyan Mirota Kampus
Lingkungan internal adalah ikut memiliki, ikut memelihara, dan ikut
mengembangkan usaha, sedangkan lingkungan eksternal adalah memuaskan
kebutuhan pelanggan, membina hubungan dengan masyarakat sebaik
mungkin dan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen sebanding dengan
harga.
C. Tujuan Pendirian dan Filosofi
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penjualan khususnya retail,
dalam mendirikan perusahaan tersebut Mirota Kampus mempunyai tujuan yaitu :
1. Melayani pemenuhan kebutuhan masyarakat kota Yogyakarta dan sekitarnya
serta memanfaatkkan potensi pasar semaksimal mungkin.
2. Membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dengan jalan
merekrut tenaga kerja dalam kegiatannya.
3. Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui penyediaan barang-barang
yang dijual sesuai dengan kebutuhannya.
Page 81
63
Sembilan (9) butir filosofi Mirota Kampus adalah :
a. Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan untuk mencapai kepuasan
konsumen.
b. Meningkatkan laba guna mencapai pertumbuhan usaha yang optimal.
c. Senantiasa meningkatkan citra dan nilai perusahaan.
d. Kerja keras, kreatif, dan inovatif untuk kemajuan bersama.
e. Kerjasama timbal balik melalui komunikasi yang terbuka, saling
menghargai, dan saling menguntungkan.
f. Profesional, jujur, dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas.
g. Antisipasi dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
h. Mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia.
i. Bersama-sama menciptakan suasana kekeluargaan di lingkungan kerja.
D. Logo Perusahaan
Logo Mirota Kampus Yogyakarta mempunyai keunikan dari bentuk dan
warnanya. Bentuk lima garis yang dinamis berwarna orange sebagai penerang
dari warna dasar yang berwarna hitam, melambangkan rasa optimis akan masa
depan dan menggambarkan derap produktivitas.
Rincian makna kelima garis tersebut adalah sebagai rasa Aman (Safe, nyaman
untuk dikunjungi dan dikonsumsi produknya), Nyaman (Convenience, diselingi
musik dan AC), Lengkap (Complete, dalam ukuran sesuai kebutuhan pelanggan
Page 82
64
yang layak untuk dijual), Berkualitas (Quality, dilihat dari segi produk yang
bermutu dan keadaan produk yang bagus), dan Pelayanan (Service, pelayanan
yang baik dan ramah).
Dilihat dari segi warnanya, warna orange berasosiasi pada komunikasi ambisi
untuk maju, ekspansi, kemakmuran, dan kegembiraan (Cheerfulness) serta
mempunyai efek fisik berupa kehangatan dari pelayanan yang diberikan oleh
karyawan Mirota Kampus Yogyakarta. Warna lainnya yaitu warna hitam yang
berasosiasi pada Distinction (beda dari pada yang lain), dan Elegance (gagah).
Logo tersebut menggambarkan Mirota Kampus dengan harapan dapat termotivasi
dan tergerak untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen.
Page 83
65
E. Lokasi Perusahaan
Mirota Kampus Departement Store terletak di Jl. C. Simanjuntak 70
Yogyakarta. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada beberapa faktor yaitu :
1. Faktor Transportasi
2. Faktor Tenaga Kerja
3. Faktor Pasar
4. Faktor Tenaga Listrik, Air Bersih, dan Telepon
Pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan pada beberapa hal yang akan
mempengaruhi kegiatan perusahaan seperti :
1. Memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
2. Pengadaan produk-produk dari distributor dapat dipenuhi dengan lancar dan
berkesinambungan.
3. Memasarkan produk-produk kepada konsumen.
4. Mudah dijangkau oleh para konsumen.
F. Bidang Usaha Perusahaan
Mirota Kampus Yogyakarta bergerak dalan bidang perdagangan eceran
(retail), yaitu sebagai penjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Produk-
produk yang dijual oleh Mirota Kampus adalah sebagai berikut :
Page 84
66
1. Lantai satu (lantai dasar)
Lantai satu ini merupakan supermarket, produk-produk yang dijual antara lain
: snack, obat, makanan dan minuman, buah-buahan, peralatan rumah tangga
(alat dapur), toiletries, kebutuhan harian (minyak, beras, bumbu dapur), dan
sebagainya.
2. Lantai dua
Produk yang dijual di lantai dua antara lain kosmetika, pakaian, sepatu,
sandal, ikat pinggang, handuk, sarung, sprei, topi, perlengkapan bayi,
dompet, dan tas.
3. Lantai tiga
Produk yang dijual di lantai tiga antara lain alat tulis, alat listrik, radio atau
tape, mainan anak, peralatan olah raga, accecories, souvenir, jam, dan istana
kado.
G. Sistem Pelayanan
Sistem pelayanan yang diterapkan oleh Mirota Kampus Yogyakarta ada dua
yaitu :
1. Sistem Swalayan (Self Service)
Sistem swalayan (self service) yaitu konsumen melayani dan memilih sendiri
produk-produk yang diinginkan di dalam toko. Penerapan sistem ini pada
lantai satu misalnya pada bagian buah, sayur, dan kebutuhan sehari-hari, pada
Page 85
67
lantai dua diterapkan pada bagian pakaian dewasa pria dan wanita, pakaian
anak, sepatu, topi, dan sebagainya, sedangkan penerapan pada lantai tiga
misalnya pada bagian buku tulis, accecories, mainan anak, souvenier.
2. Sistem Dilayani
Sistem dilayani adalah sistem pengambilan produk yang dilakukan oleh
pelayan atau karyawan Mirota Kampus. Penerapan sistem ini di lantai satu
misalnya pada roti tart, ice cream, rokok, dan obat-obatan. Penerapan pada
lantai dua misalnya pada bagian kosmetika, dompet, dan tas wanita,
sedangkan pada lantai tiga penerapan sistem dilakukan pada bagian alat tulis,
kalkulator, alat olah raga, dan peralatan elektronik.
H. Struktur Organisasi Perusahaan
PT Mirota Nayan dalam pelaksanaan kegiatan usahanya menerapkan sistem
organisasi fungsional dan staf. Mirota Kampus merupakan divisi tersendiri atau
cabang bersama Mirota Kampus Babarsari di bawah PT Mirota Nayan. Masalah
Mirota Kampus akan menjadi masalah bagi masing-masing fungsi manajemen di
pusat. Kegiatan usaha divisi atau cabang yang ada hanya berfungsi menjalankan
usaha pemasaran sedangkan masalah pengadaan barang, pemasaran, personalia,
akuntansi, dan keuangan dikelola langsung oleh Mirota Nayan. Jadi, divisi
pengelolaannya lebih bersifat operasional. Staf Mirota Nayan berkantor di lokasi
Page 86
68
Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta yang dapat dikatakan sebagai
pusat kegiatan PT Mirota Nayan.
Struktur organisasi dari Mirota Kampus berkaitan dengan PT Mirota Nayan
sebagai induk organisasinya. Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian
dalam struktur organisasi Mirota Kampus adalah sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertanggung jawab memberikan pandangan dan nasehat
kepada para pimpinan perusahaan dalam rapat umum pemegang saham dan
mengadakan peninjauan terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan.
2. Direktur Utama
Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi perusahaan dan bertanggung
jawab untuk mengawasi pelaksanaan semua kegiatan perusahaan secara
umum dan membawahi General Manager secara khusus.
3. General Manager
General manager bertugas menetapkan kebijakan umum perusahaan,
merumuskan rencana-rencana serta cara kerja perusahaan.
4. Sekretaris
Sekretaris bertugas dan bertanggung jawab membuat jadwal kegiatan secara
keseluruhan dan menjalankan berbagai kegiatan administrasi lainnya.
Page 87
69
5. Konsultan Tetap
Konsultan tetap bertugas memberikan masukan ke jajaran manajemen baik
strategi jangka pendek maupun jangka panjang, dan berperan dalam
pengambilan keputusan pada pelaksanaan program kehumasan, serta
memberikan masukan kegiatan operasional toko.
6. Manajer Keuangan
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab menangani kegiatan
perusahaan, membayar gaji karyawan, dan turut serta dalam pengambilan
keputusan untuk pembelian barang-barang inventaris perusahaan yang
tergolong mahal.
7. Human Resource Departement
Human resource departement bertugas mengatur, mengawasi, dan
bertanggung jawab atas kegiatan fungsional perusahaan.
8. Store Manager
Store manager bertugas dan bertanggung jawab terhadap segala kegiatan
toko.
9. Manajer Pembelian (Purchase Manager), membawahi :
a. Supervisor Gudang
Supervisor gudang bertugas dan bertanggung jawab atas penyimpanan
persediaan barang di gudang, pemberian label dan harga pada masing-
masing barang yang dijual, menerima barang yang datang dan
Page 88
70
mengeceknya. Supervisor gudang membawahi bagian administrasi gudang
dan operator.
b. Buyer (pembelian)
Buyer merupakan pihak yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
menerima barang yang baru dibeli dari supplier, melakukan pemeriksaan
terhadap barang yang akan dibeli tersebut sebelum dimasukkan ke gudang
dan bertanggung jawab terhadap pembelian barang dagangan.
10. Manajer Personalia
Manajer personalia bertugas dan bertanggung jawab mengatur, mengawasi,
dan bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan fungsional perusahaan,
menyeleksi penerimaan karyawan, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
tidak dilakukan oleh bagian lain. Manajer personalia membawahi :
a. Staf Personalia
Staf personalia bertugas untuk melakukan mutasi, pemberhentian,
promosi, dan penberian bonus kepada karyawan, mengadakan perhitungan
gaji karyawan, memberikan informasi kepegawaian kepada karyawan, dan
membuat tata tertib perusahaan.
b. Public Relations
Public relations bertugas dan bertanggung jawab atas hubungan
masyarakat secara umum yaitu pelaksana dan penanggung jawab program
pemasaran belanja murah, memberikan informasi yang benar kepada
Page 89
71
stockholders, melayani pelanggan yang komplain, membina hubungan
interpersonal dengan pejabat pemerintah dan dengan komunitas lokal, dan
membantu meningkatkan penjualan.
c. Supervisor Service and Maintenance
Supervisor service and maintenance bertugas mengontrol sarana dan
prasarana kerja serta fasilitas-fasilitas yang ada di Mirota Kampus
Yogyakarta yang berhubungan dengan teknik mesin dan servis.
Page 91
BAB V
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian penulis pada 100 responden yaitu pelanggan
Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta, maka selanjutnya penulis akan
menganalisis data yang telah dikumpulkan. Analisis data dibagi menjadi 2 bagian
yaitu pengujian instrumen terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, analisis data
terdiri dari analisis persentase, uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan uji F.
A. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Perhitungan uji validitas dilakukan pada 30 responden
menggunakan program SPSS (Statistical Program for Society Science) 15.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Ketentuan
umtuk menentukan suatu kuesioner bersifat valid adalah jika r hitung > r tabel
dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan (df) = N-2.
Berdasarkan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan (df ) = 30-
2 yaitu 28, maka didapat r tabel sebesar 0,239. Hasil pengujian validitas
menggunakan program SPSS 15 dapat dilihat pada tabel berikut :
73
Page 92
74
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas Pengaturan (Penempatan) Departemen
Butir r hitung r tabel Status Dept1 0,100 0,239 Tidak Valid Dept2 0,585 0,239 Valid Dept3 0,563 0,239 Valid Dept4 0,485 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.1 menunjukkan bahwa pernyataan pengaturan (penempatan)
departemen butir 1 memiliki nilai r hitung < r tabel yaitu 0,100 < 0,239,
berarti pernyataan pengaturan (penempatan) departemen butir 1 bersifat tidak
valid. Pernyataan pengaturan (penempatan) departemen butir 2, 3, dan 4
bersifat valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel. Berdasarkan hasil di
atas terlihat bahwa ada pernyataan pengaturan (penempatan) departemen yang
tidak valid yaitu pernyataan butir 1. Oleh karena itu, dilakukan pengujian
validitas ulang terhadap pengaturan (penempatan) departemen dengan
menghilangkan pernyataan pengaturan (penempatan) departemen butir 1.
Hasil pengujian validitas ulang menggunakan program SPSS 15 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Page 93
75
Tabel V.2
Hasil Uji Validitas Pengaturan (Penempatan) Departemen
Butir r hitung r tabel Status Dept2 0,643 0,239 Valid Dept3 0,639 0,239 Valid Dept4 0,604 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah (setelah pernyataan butir 1 dihilangkan)
Tabel V.2 menunjukkan bahwa pernyataan pengaturan (penempatan)
departemen butir 2, 3, dan 4 bersifat valid karena memiliki nilai r hitung > r
tabel.
Tabel V.3
Hasil Uji Validitas Pengaturan (Penempatan) Display
Butir r hitung r tabel Status Disp1 0,511 0,239 Valid Disp2 0,297 0,239 Valid Disp3 0,647 0,239 Valid Disp4 0,649 0,239 Valid Disp5 0,333 0,239 Valid Disp6 0,509 0,239 Valid Disp7 0,632 0,239 Valid Disp8 0,296 0,239 Valid Disp9 0,512 0,239 Valid Disp10 0,523 0,239 Valid Disp11 0,494 0,239 Valid Disp12 0,611 0,239 Valid Disp13 0,627 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Page 94
76
Tabel V.3 menunjukkan bahwa semua pernyataan pengaturan
(penempatan) display bersifat valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
Tabel V.4
Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan Dalam Berbelanja
Butir r hitung r tabel Status Kep1 0,829 0,239 Valid Kep2 0,778 0,239 Valid Kep3 0,754 0,239 Valid Kep4 0,790 0,239 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.4 menunjukkan bahwa semua pernyataan kepuasan pelanggan
dalam berbelanja bersifat valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan selalu konsisten dari waktu ke waktu
(Dwiatmoko, 2004:2). Butir pernyataan dalam suatu kuesioner dikatakan
reliabel jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan
derajat kebebasan (df ) = N-2. Berdasarkan taraf signifikansi 5% atau 0,05 dan
derajat kebebasan (df ) = 30-2 yaitu 28, maka didapat r tabel sebesar 0,239.
Page 95
77
Perhitungan uji reliabilitas dilakukan pada 30 responden menggunakan
program SPSS (Statistical Program for Society Science) 15. Hasil pengujian
reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 15 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel V.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Simbol Variabel Penelitian r hitung r tabel Status X1 Pengaturan (Penempatan)
Departemen 0,783 0,239 Reliabel
X2 Pengaturan (Penempatan) Display
0,853 0,239 Reliabel
Y Kepuasan Pelanggan Dalam Berbelanja
0,903 0,239 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.5 menunjukkan bahwa masing-masing variabel penelitian yaitu
pengaturan (penempatan) departemen (X1), pengaturan (penempatan) display
(X2), dan kepuasan pelanggan dalam berbelanja (Y) bersifat reliabel karena
memiliki nilai r hitung > r tabel.
B. Analisis Data
1. Analisis Persentase
Untuk menjawab masalah pertama dalam penelitian ini mengenai
karakteristik (profil) responden yang berbelanja di Mirota Kampus Jl. C.
Page 96
78
Simanjuntak 70 Yogyakarta maka digunakan analisis persentase. Karakteristik
responden dibedakan berdasarkan :
a. Jenis Kelamin
Berikut ini adalah tabel hasil analisis karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin :
Tabel V.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Pria 31 31%
2 Wanita 69 69% Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.6 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah pria sebanyak 31 orang (31%) dan jumlah responden yang paling
banyak adalah wanita sebanyak 69 orang (69%).
Page 97
79
b. Umur
Berikut ini adalah tabel hasil analisis karakteristik responden
berdasarkan umur :
Tabel V.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)
1 15 – 20 tahun 30 30%
2 21 – 25 tahun 37 37% 3 26 – 30 tahun 20 20% 4 Lebih dari 30 tahun 13 13% Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.7 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang berumur lebih dari 30 tahun sebanyak 13 orang (13%)
dan jumlah responden yang paling banyak adalah responden yang berumur 21
– 25 tahun sebanyak 37 orang (37%).
Page 98
80
c. Pekerjaan
Berikut ini adalah tabel hasil analisis karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan :
Tabel V.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Pelajar 9 9%
2 Mahasiswa 50 50% 3 PNS 3 3% 4 Wiraswasta/Swasta 29 29% 5 ABRI/ POLRI 2 2% 6 Ibu Rumah Tangga 7 7%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.8 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang bekerja sebagai ABRI/ POLRI sebanyak 2 orang (2%)
dan responden yang paling banyak adalah responden yang bekerja sebagai
mahasiswa sebanyak 50 orang (50%).
Page 99
81
d. Penghasilan per Bulan
Berikut ini adalah tabel hasil analisis karakteristik responden
berdasarkan penghasilan per bulan :
Tabel V.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan
No Penghasilan per Bulan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Kurang dari Rp. 1.000.000
69
69%
2 Rp. 1.000.001 – Rp 2.000.00
17
17%
3 Rp. 2.000.001 – Rp 3.000.00
11
11%
4 Rp. 3.000.001 – Rp 4.000.00
2
2%
5 Lebih dari Rp. 4.000.000
1
1%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.9 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang berpenghasilan lebih dari Rp. 4.000.000 sebanyak 1
orang (1%) dan responden yang paling banyak adalah responden yang
berpenghasilan kurang dari Rp. 1.000.000 sebanyak 69 orang (69%).
Page 100
82
e. Lama Berlangganan
Berikut ini adalah tabel hasil analisis karakteristik responden
berdasarkan lama berlangganan :
Tabel V.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berlangganan
No Lama Berlangganan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Kurang dari 3 bulan 9 9%
2 3 – 6 bulan 7 7% 3 7 – 12 bulan
(± 1 tahun)
17
17% 4 13 – 18 bulan
(± 11/2 tahun) 8
8%
5 Lebih dari 18 bulan 59 59% Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel V.10 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling sedikit
adalah responden yang sudah berlangganan di Mirota Kampus selama 3 – 6
bulan sebanyak 7 orang (7%) dan responden yang paling banyak adalah
responden yang sudah berlangganan lebih dari 18 bulan sebanyak 59 orang
(59%).
Page 101
83
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas menggunakan program SPSS
15 maka didapatkan output sebagai berikut :
Tabel V.11
Output Uji Multikolinieritas
Coefficients a
.818 1.222
.818 1.222DeptDisp
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Kepa.
Tabel V.12
Ouput Uji Multikolinieritas
Coefficient Correlations a
1.000 -.426-.426 1.000.002 -.002
-.002 .018
DispDeptDispDept
Correlations
Covariances
Model1
Disp Dept
Dependent Variable: Kepa.
Berdasarkan tabel di atas di dapat nilai tolerance (α), VIF (Variance
Inflation Factor), dan koefisien korelasi (r) masing-masing variabel. Suatu
variabel dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar
Page 102
84
variabel bebas (X1 dan X2) lebih besar dari 0,60 (r > 0,60) dan dikatakan
tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas
lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60). Pendapat lain yaitu menurut
Santoso dalam Priyanto (2008:39), pada umumnya jika VIF lebih besar
dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas
yaitu ada hubungan linear antara variabel independen.
Analisis output pengujian multikolinieritas sebagai berikut :
1) Menggunakan besaran koefisien korelasi (r) antar variabel bebas.
Hasil output pada tabel V.12 menunjukkan koefisien korelasi (r)
antar variabel bebas sebesar – 0,426 jauh dibawah 0,60 atau –
0,426 < 0,60. Hal ini berarti antar variabel bebas tidak terjadi
multikolinieritas (tidak ada hubungan linear antara variabel
pengaturan (penempatan) departemen dengan pengaturan
(penempatan) display).
2) Menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Hasil output pada tabel V.11 menunjukkan nilai VIF < 5 yaitu
1,222 < 5. Hal ini berarti dapat diduga bahwa antar variabel
independen tidak terjadi persoalan multikolinieritas (tidak ada
hubungan linear antara variabel pengaturan (penempatan)
departemen dengan pengaturan (penempatan) display).
Page 103
85
b. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan program SPSS
15 maka didapatkan output sebagai berikut :
Gambar V.1
Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Kep
Output Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan analisis hasil output uji heteroskedastisitas menggunakan
SPSS, dari gambar scatterplot didapat titik-titik menyebar diatas titik
origin (angka 0) pada sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur,
jadi kesimpulannya variabel independen (bebas) tidak terjadi
heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.
Page 104
86
c. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan program SPSS 15
maka didapatkan output sebagai berikut :
Gambar V.2
Regression Standardized Residual210-1-2-3
Frequ
ency
12.5
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Histogram
Dependent Variable: Kep
Mean =-1.91E-17�Std. Dev. =0.99�
N =100
Ouput Uji Normalitas
Gambar V.3
Output Uji Normalitas
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expec
ted Cu
m Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kep
Page 105
87
Berdasarkan pengujian uji normalitas menggunakan cara grafik
histogram dan Normal Probability Plots didapatkan hasil berupa output
pada gambar V.2 dan gambar V.3. Berdasarkan hasil grafik histogram,
didapatkan garis kurva normal, berarti data yang diteliti yaitu data variabel
bebas (X) dan data variabel terikat (Y) berdistribusi normal dan dari hasil
normal probability plots juga menunjukkan berdistribusi normal karena
garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menjawab masalah kedua dalam penelitian ini yaitu mengenai
pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan pelanggan dalam berbelanja
digunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan pelanggan dalam
berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Pengujian regresi berganda dilakukan dengan menggunakan program
SPSS (Statistical Program for Society Science) 15, dari hasil pengujian
tersebut didapatkan persamaan regresi yaitu :
Y = – 0,217 + 0,203X1 + 0,247X2
di mana,
Y = kepuasan pelanggan dalam berbelanja
a = konstanta
b1 = koefisien regresi X1
Page 106
88
b2 = koefisien regresi X2
X1 = pengaturan atau penempatan departemen
X2 = pengaturan atau penempatan display
4. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan
secara simultan atau bersama-sama antara kedua variabel bebas (pengaturan
atau penempatan departemen dan pengaturan atau penempatan display)
terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan dalam berbelanja). Pengujian
secara simultan menggunakan distribusi F yaitu mambandingkan antara Fhitung
(F rasio) dengan Ftabel (Sunyoto, 2007:19-21). Langkah-langkah pengujian
secara simultan sebagai berikut :
a. Merumuskan Hipotesis
Ho : b1, b2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh tata letak produk yang
terdiri dari pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan atau
penempatan display secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Ha : b1, b2 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh tata letak produk yang terdiri
dari pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan atau
penempatan display secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Page 107
89
b. Menentukan tingkat signifikansi atau level of significance (α)
Level of significance (α) yang digunakan adalah 5%.
c. Menentukan Fhitung
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 15 diperoleh
Fhitung sebesar 30,208.
d. Menentukan Ftabel
Penentuan Ftabel menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df1
(jumlah variabel–1) yaitu 3 – 1 = 2 dan df2 (n-k-1) yaitu 100 – 2 – 1 = 97.
Berdasarkan perhitungan menggunakan program Microsoft Excel
(=finv(0,05,2,97) didapatkan Ftabel = 3,090.
e. Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak bila F hitung ≤ F tabel
Ho ditolak dan Ha diterima bila F hitung > F tabel
f. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS dan
Microsoft Excel maka didapat Fhitung > Ftabel yaitu 30,208 > 3,090.
Tabel V.13
Output Uji F
ANOVAb
197.191 2 98.596 30.208 .000a
316.599 97 3.264513.790 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Disp, Depta.
Dependent Variable: Kepb.
Page 108
90
g. Ketentuan
Berikut ini adalah gambar daerah hasil analisis uji F :
Gambar V.4
Daerah Hasil Uji F
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
α = 0.05
3,090
h. Kesimpulan
Berdasarkan Fhitung > Ftabel yaitu 30,208 > 3,090 maka kesimpulan
yang didapat adalah Ho ditolak berarti terdapat pengaruh tata letak produk
yang terdiri dari pengaturan atau penempatan departemen dan pengaturan
atau penempatan display secara simultan (bersama-sama) terhadap
kepuasan pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh dapat dilihat bahwa
koefisien regresi kedua variabel positif. Hal ini berarti jika diasumsikan
pengaturan (penempatan) departemen naik dan pengaturan (penempatan)
Page 109
91
display tetap maka semakin mudah produk dijangkau oleh konsumen,
semakin jelas dan rapi produk yang ditampilkan, semakin baik teknologi
dan penampilan rak, serta semakin tepat pengelompokkan produk yang
ditawarkan sehingga kepuasan pelanggan dalam berbelanja semakin
meningkat. Jika diasumsikan pengaturan (penempatan) departemen tetap
dan pengaturan (penempatan) display naik maka tipe-tipe display semakin
memberikan kemudahan kepada pelanggan seperti kemudahan
memperoleh informasi, promosi, penampilan display produk yang tidak
berlebihan, dan display semakin fokus terhadap item-item yang
meningkatkan impulse buying sehinggan kepuasan pelanggan dalam
berbelanja semakin meningkat. Besarnya koefisien determinasi
pengaturan (penempatan) departemen dan pengaturan (penempatan)
display terhadap besarnya kepuasan pelanggan dalam berbelanja dapat
dilihat dari koefisien determinan (R2). Berdasarkan analisis dapat
diperoleh R2 sebesar 0,384 atau 38,4%, maka besarnya kepuasan
pelanggan dalam berbelanja dipengaruhi secara bersama-sama oleh
pengaturan (penempatan) departemen dan pengaturan (penempatan)
display sebesar 38,4% dan sisanya 61,6% dipengaruhi variabel lain.
Page 110
92
C. Pembahasan
Salah satu bentuk kepuasan yang ditawarkan oleh supermarket adalah tata
letak produk. Tata letak produk merupakan penyusunan produk yang tepat
sehingga dapat menarik perhatian pengunjung. Tata letak produk didasarkan pada
penempatan (pengaturan) departemen dan penempatan (pengaturan) display.
Pengaturan (penempatan) departemen diukur berdasarkan beberapa faktor
yaitu mudah dijangkau oleh konsumen, barang terlihat jelas dan rapi, penampilan
dan teknologi rak, dan pengelompokan barang yang tepat. Pengaturan
(penempatan) display diukur berdasarkan beberapa faktor yaitu show and tell
(tunjukkan dan katakan), hindari penampilan yang berlebihan, fokus pada item-
item impulse buying, dan kaitkan dengan program promosi. Dalam penelitian ini
pengukuran variabel pengaturan (penempatan) display dikaitkan dengan tipe-tipe
display yaitu window display, open display, closed display, end-aisle display,
related-merchandise display, area display, assortment display, theme display,
catchall display, cutout, sign, mobile display, dan counter display dimana semua
tipe ini disesuaikan agar dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Kepuasan pelanggan dalam berbelanja diukur dengan perilaku berbelanja ulang,
ketertarikan menjadi pelanggan tetap, dan usaha memberikan informasi kepada
orang lain mengenai keunggulan dari Mirota Kampus Yogyakarta sehingga
tercipta konsumen yang loyal.
Page 111
93
Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik menggunakan program
SPSS maka didapatkan hasil bahwa tata letak produk yang terdiri dari pengaturan
(penempatan) departemen dan pengaturan (penempatan) display berpengaruh
secara simultan terhadap kepuasan pelanggan dalam berbelanja. Berarti
konsumen akan tertarik berbelanja di supermarket tertentu apabila tata letak
produk baik pengaturan (penempatan) departemen dan pengaturan (penempatan)
display yang ditawarkan menarik dan memberikan kenyamanan pada konsumen
saat berbelanja.
Tata letak produk yang menarik dan memberikan kenyamanan pada
konsumen akan memberikan kepuasan belanja pada mereka. Disaat konsumen
merasa puas maka perilaku mereka akan mengarah pada perilaku pembelian
ulang, loyalitas konsumen, dan menjadi Group of Reference (kelompok referensi)
bagi orang lain seperti memberikan informasi kepada orang lain untuk berbelanja
di perusahaan yang sama), hal ini tentunya akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
Page 112
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan mengenai
karakteristik (profil) responden dan pengaruh tata letak produk terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja di Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta.
Kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Karekteristik (profil) responden berdasarkan jenis kelamin yang paling
banyak adalah wanita dengan jumlah 69 orang (69%), berdasarkan umur
responden yang paling banyak adalah responden yang berumur 21 – 25 tahun
dengan jumlah 37 orang (37%), berdasarkan pekerjaan responden yang paling
banyak adalah responden yang pekerjaannya sebagai mahasiswa sebanyak 50
orang (50%), berdasarkan penghasilan per bulan responden yang paling
banyak adalah responden yang berpenghasilan kurang dari Rp. 1.000.000
sebanyak 69 orang (69%), dan berdasarkan lama berlangganan maka
responden yang paling banyak adalah responden yang berlangganan lebih dari
18 bulan sebanyak 59 orang (59%).
2. Berdasarkan analisis uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 30,208 > 3,090
menunjukkan bahwa pengaturan atau penempatan departemen (X1) dan
94
Page 113
95
pengaturan atau penempatan display (X2) secara simultan berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan dalam berbelanja (Y).
3. Berdasarkan hasil SPSS diperoleh R2 sebesar 0,384 atau 38,4%, maka
besarnya kepuasan pelanggan dalam berbelanja (Y) dipengaruhi secara
simultan (bersama-sama) oleh pengaturan atau penempatan departemen (X1)
dan pengaturan atau penempatan display (X2) sebesar 38,4% dan sisanya
61,6% dipengaruhi variabel lain.
B. Saran
Penulis mengajukan beberapa saran setelah melakukan analisis data dan
pembahasan antara lain :
1. Pengaturan (penempatan) departemen yang diterapkan perusahaan sudah
cukup baik, akan lebih baik jika ditingkatkan lagi.
2. Pengaturan (penempatan) display yang diterapkan perusahaan sudah baik
karena berdasarkan tipe-tipe display yang ada sudah cukup menarik perhatian
konsumen. Ada baiknya perusahaan melakukan perubahan tata letak terkait
dengan pengaturan (penempatan) display secara berkala agar konsumen tidak
bosan.
3. Penulis hanya menggunakan faktor kualitas pelayanan yaitu tata letak produk
untuk mengukur kepuasan pelanggan dalam berbelanja, namun masih ada
faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam berbelanja
yaitu kualitas produk dan harga. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis
Page 114
96
menyarankan pada penelitian mendatang untuk lebih memperbanyak variabel
penelitian yang digunakan, hal ini bertujuan agar dapat diketahui aspek-aspek
pendukung utama dari kepuasan pelanggan dalam berbelanja.
C. Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini terdapat beberapa
keterbatasan, seperti :
1. Variabel Penelitian
Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam berbelanja.
Faktor yang diteliti penulis adalah tata letak produk. Berdasarkan hasil
penelitian, tata letak produk berpengaruh sebesar 38,4% terhadap kepuasan
pelanggan dalam berbelanja dan sisanya 61,6% dipengaruhi variabel lain.
Variabel lain yang dimaksud misalnya faktor harga dan produk.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Data penelitian ini diambil pada bulan Agustus 2008 di Mirota Kampus Jl. C.
Simanjuntak 70 Yogyakarta, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat
digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda, artinya populasi penelitian
tidak mewakili populasi di tempat yang sama pada waktu yang berbeda.
Page 115
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Taufik, (2004). Manajemen Ritel. Jakarta: PPM
Bismoko & A. Supratiknya, J, (2004). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: USD.
Cooper & C. William Emory, Donald R, (1996). Metode Penelitian Bisnis. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Dwiatmoko, Ig. Aris, (2004). Panduan Praktis Memilih Teknik Analisis Statistik dan Modul Praktikum Statistika. Yogyakarta: Program Studi Matematika FMIPA USD.
Hadi, Soetrisno, (1992). Cara Menghitung Validitas dan Reliabilitas dan Analisa Item dan Tehnik Korelasi. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.
Heizer & Barry Render dkk, Jay, (2005). Operation Management - Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.
H. M, Jogiyanto, (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2004/2005. Yogyakarta: BPFE.
Indriantoro & Bambang Supomo, Nur, (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Kotler & Armstrong, (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler & Armstrong, (2003). Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jakarta:
Indeks Gramedia.
Page 116
Morgenstein & Harriet Strongin, Melvin, (1992). Modern Retailing Management Principles and Practise, Third Edition. Prentice Hall International.
Marquardt, Raymond A dkk, (1993). Retail Management: Satisfaction of Consumer, Third Edition. Mc Graw-Hill Book Company, Inc.
Priyatno, Duwi, (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Sekaran, Uma, (2006). Research Methods For Business – Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Soeratno, Lincolin Arsyad, (1993). Metodologi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Revisi. Yogyakarta: YKPN.
Suharyadi & Purwanto S.K, (2004). Statistika. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Sunyoto, Danang, (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat Ringkasan dan
Kasus. Cetakan Pertama. Yogyakarta:Amara Books.
Tjiptono, Fandy, (1996). Manajemen Jasa. Edisi kedua. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy, (1997). Strategi Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.
Tobing, Paulus Pardamean, (1999). Analisis Perilaku Pembeli Terhadap Retail
Display. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Utami, Christina Whidya, (2006). Manajemen Ritel – Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Page 117
Widiasmara, Yulianus Budi, (2005). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, dan Kewajaran Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Restoran Cepat Saji. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Wuri, Josephine, (2005). Diktat Statistika II. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi USD.
www.google.com
Page 121
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yogyakarta, Agustus 2008
Kepada Yth :
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Pelanggan Mirota Kampus Yogyakarta
di tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma. Tujuan saya membagikan kuesioner ini adalah sehubungan dengan penelitian
yang akan saya lakukan dalam penulisan skripsi sebagai salah satu syarat ujian sarjana
untuk memperoleh gelar sarjana. Adapun judul penelitian saya adalah Pengaruh Tata
Letak Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Berbelanja. Studi kasus Mirota
Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta.
Adapun hasil penelitian ini adalah untuk kalangan sendiri yang nantinya tidak akan
berpengaruh pada Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Pelanggan Mirota Kampus Yogyakarta. Oleh karena
itu, mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk dapat mengisi kuesioner ini dengan
sungguh-sungguh.
Atas bantuan dan kesediaan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk mengisi kuesioner
ini saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Agnes Sefrina Lase
Page 122
Kuesioner Penelitian
Pengaruh Tata Letak Produk Terhadap Kepuasaan Pelanggan Dalam
Berbelanja
I. Identitas Responden
Petunjuk Pengisian :
A. Pilihlah jawaban yang sesuai menurut Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dengan memberi tanda
silang (X).
B. Pada item pertanyaan no.1 Anda boleh menuliskan atau tidak menuliskan nama
Anda.
1. Nama : .............................................................. (boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin
a. Pria
b. Wanita
3. Umur
a. 15 – 20 tahun
b. 21 – 25 tahun
c. 26 – 30 tahun
d. Lebih dari 30 tahun
4. Pekerjaan
a. Pelajar
b. Mahasiswa
c. PNS
d. Wiraswasta / Swasta
e. ABRI / POLRI
f. Ibu Rumah Tangga
Page 123
5. Jumlah penghasilan per bulan
a. Kurang dari Rp. 1.000.000
b. Rp. 1.000.001 – Rp. 2. 000.000
c. Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000
d. Rp. 3.000.001 – Rp. 4.000.000
e. Lebih dari Rp. 4.000.000
6. Lama Berlangganan
a. Kurang dari 3 bulan
b. 3 – 6 bulan
c. 7 – 12 bulan ( ± 1 tahun)
d. 13 – 18 bulan ( ± 1½ tahun)
e. Lebih dari 18 bulan
II. Tanggapan Responden
Petunjuk Pengisian :
A. Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan. Baca dan pahami setiap pernyataan
dengan baik.
B. Berilah tanda silang (X) pada kotak jawaban yang tersedia.
C. Setiap jawaban tidak ada yang dianggap salah, oleh karena itu pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan diri Anda.
D. Klasifikasi jawaban adalah sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Page 124
Bagian I : Tata Letak Produk
A. Pengaturan (Penempatan) Departemen
NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
1 Kemudahan pengambilan produk yang
ditawarkan adalah salah satu alasan saya
berbelanja.
2 Produk yang terlihat dengan jelas dan rapi
memberikan kemudahan pada saya saat
berbelanja.
3 Bentuk rak terbuka membantu saya dalam
mengambil produk saat berbelanja.
4 Pengelompokan produk yang tepat, sejenis
dan berdekatan satu sama lain membantu
dan memberikan kemudahan pada saya
saat berbelanja
B. Pengaturan (Penempatan) Display
NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
1 Tipe Window display (adanya boneka
pajangan yang menggambarkan produk)
menarik perhatian saya untuk berbelanja.
2 Tipe Open display (produk yang diletakkan
pada keranjang, rak) seperti produk
makanan dan minuman, pakaian, alat tulis
membantu saya melihat dan mencapai
Page 125
produk.
3 Tipe Close display (produk diletakkan pada
tempat khusus yang terbuat dari kaca
seperti produk makanan (roti), kosmetik,
alat tulis) menarik perhatian saya pada saat
berbelanja.
4 Tipe End-aisle display (produk
ditempatkan pada tempat kosong di akhir
gang) memberi kenyamanan pada saya saat
berbelanja.
5 Tipe Related-merchandise display
(penyusunan produk yang saling
berhubungan seperti pasta gigi dan sikat
gigi) memudahkan saya dalam berbelanja.
6 Tipe Area display (produk diletakkan di
area khusus yang mencirikan gaya hidup
spesial seperti peralatan olah raga) menarik
perhatian dan membantu saya dalam
pemilihan produk saat berbelanja.
7 Tipe Assortment display (produk yang
ditunjukkan lengkap baik dari segi warna,
ukuran, bentuk, dan harga) memudahkan
saya dalam proses pemilihan produk.
8 Tipe Theme display (pendesainan toko
yang disesuaikan dengan tema tertentu
seperti “kembali ke sekolah”, Lebaran,
Natal, dsb) mampu menarik perhatian saya
Page 126
untuk berbelanja.
9 Tipe Catchall display (produk diletakkan di
keranjang besar yang biasanya sedang
diskon) membantu saya melihat dan
mencapai produk.
10 Tipe Cutout (display yang biasanya
didampingi oleh perwakilan dari penyedia
produk atau personal dari supermarket,
misal SPG produk kosmetik) membantu
dan memberikan kemudahan pada saya
untuk memilih produk saat berbelanja.
11 Tipe Sign (adanya papan petunjuk seperti
spanduk, poster, penunjuk arah, papan
diskon) memudahkan saya untuk
mengetahui letak produk yang akan saya
beli dan promosi yang dilakukan
supermarket.
12 Tipe Mobile display (produk digantung di
tiang seperti produk pakaian) secara tidak
langsung menarik perhatian saya untuk
berbelanja dan membantu saya dalam
memilih produk yang akan saya beli.
13 Tipe Counter display (produk disusun di
rak dekat kasir seperti majalah, rokok,
permen, obat-obatan) memudahkan saya
saat berbelanja apabila sudah berada di
kasir.
Page 127
Bagian II : Kepuasaan Pelanggan Dalam Berbelanja
NO
PERNYATAAN
SS
S
N
TS
STS
1 Saya tertarik berbelanja kembali di Mirota
Kampus Yogyakarta.
2 Saya akan menjadi pelanggan tetap Mirota
Kampus Yogyakarta.
3 Saya akan menginformasikan keunggulan
tata letak produk dari Mirota Kampus
Yogyakarta kepada orang lain sehingga
menarik perhatian mereka berbelanja di
Mirota Kampus Yogyakarta.
4 Saya akan mengajak orang lain untuk
berbelanja di Mirota Kampus Yogyakarta.
Page 129
Deskripsi Responden
No
Resp
Butir
1
Butir
2
Butir
3
Butir
4
Butir
5
Butir
6
1 - 2 2 1 4
2 - 2 2 2 2 4
3 - 2 3 6 1 5
4 - 2 2 2 1 5
5 - 2 2 2 1 5
6 - 1 2 4 1 5
7 - 2 2 2 1 3
8 - 1 2 2 1 1
9 - 1 2 2 1 5
10 - 2 1 4 1 3
11 - 2 2 4 2 2
12 - 2 3 4 2 5
13 - 2 2 4 1 5
14 - 2 1 4 1 1
15 - 2 4 4 1 5
16 - 2 3 4 1 5
17 - 2 3 2 1 5
18 - 2 1 1 1 3
19 - 2 1 1 1 2
20 - 2 1 1 2 4
21 - 1 1 2 1 3
22 - 1 1 2 1 3
Page 130
23 - 2 2 3 2 5
24 - 2 3 6 1 5
25 - 1 1 2 1 1
26 - 1 1 2 1 1
27 - 1 1 2 1 1
28 - 2 2 2 1 5
29 - 1 4 5 1 5
30 - 1 3 4 1 1
31 - 1 2 2 1 5
32 - 1 2 2 1 5
33 - 2 3 4 2 5
34 - 1 2 4 1 2
35 - 2 1 2 1 5
36 - 1 4 3 2 5
37 - 2 1 1 1 2
38 - 1 4 4 2 5
39 - 2 4 4 1 5
40 - 2 1 1 1 3
41 - 2 1 1 1 1
42 - 2 2 4 2 5
43 - 2 1 1 1 3
44 - 2 1 1 1 2
45 - 2 1 1 1 3
46 - 1 4 4 2 5
47 - 2 3 6 3 5
48 - 2 2 2 1 3
Page 131
49 - 2 3 4 3 5
50 - 2 2 2 1 5
51 - 1 2 2 2 1
52 - 1 2 2 1 5
53 - 2 2 2 1 5
54 - 2 3 2 1 5
55 - 2 2 2 1 5
56 - 2 2 2 1 5
57 - 2 4 4 5 5
58 - 1 2 2 1 5
59 - 1 2 2 1 3
60 - 1 3 4 2 3
61 - 2 4 6 2 5
62 - 2 3 6 3 5
63 - 1 3 4 3 5
64 - 2 2 2 1 5
65 - 2 1 2 2 5
66 - 1 2 2 1 5
67 - 2 4 4 3 5
68 - 2 1 2 1 5
69 - 1 2 2 1 5
70 - 2 4 6 3 5
71 - 2 1 2 1 4
72 - 2 2 2 1 5
73 - 2 1 2 1 3
74 - 2 1 2 1 3
Page 132
75 - 2 1 2 1 4
76 - 2 2 2 1 5
77 - 1 4 4 4 5
78 - 2 1 2 1 2
79 - 2 1 2 1 5
80 - 2 2 2 1 5
81 - 2 1 2 1 3
82 - 1 2 2 1 4
83 - 1 2 2 1 3
84 - 2 1 2 1 1
85 - 2 2 4 2 4
86 - 2 3 4 3 4
87 - 2 1 2 1 5
88 - 2 2 2 1 5
89 - 2 3 4 4 5
90 - 1 3 4 2 5
91 - 1 2 5 3 2
92 - 2 3 4 1 5
93 - 2 3 4 3 5
94 - 2 4 3 2 5
95 - 2 1 2 1 5
96 - 2 1 2 1 5
97 - 1 3 4 3 3
98 - 2 4 6 3 5
99 - 1 2 2 1 3
100 - 2 3 4 1 5
Page 133
Pengaturan (Penempatan) Departemen
Responden Dep1 Dep2 Dep3 Dep4 Jumlah
1 4 4 5 4 17
2 4 3 4 3 14
3 3 4 4 5 16
4 3 4 4 4 15
5 4 4 4 4 16
6 4 4 3 4 15
7 3 4 4 4 15
8 2 5 5 5 17
9 4 3 4 4 15
10 5 5 5 5 20
11 5 4 4 5 18
12 4 5 4 4 17
13 4 4 4 4 16
14 4 3 2 3 12
15 4 5 5 4 18
16 4 4 5 5 18
17 3 4 4 4 15
18 4 4 5 5 18
19 4 4 4 4 16
20 4 4 4 4 16
21 4 4 3 5 16
22 2 4 4 5 15
23 4 4 4 4 16
Page 134
24 4 4 4 4 16
25 5 5 5 5 20
26 5 5 5 5 20
27 4 4 5 5 18
28 4 4 4 4 16
29 4 4 4 4 16
30 4 4 4 4 16
31 3 4 4 4 15
32 5 5 3 5 18
33 2 5 5 5 17
34 4 4 4 4 16
35 5 5 5 5 20
36 5 5 5 4 19
37 4 3 5 5 17
38 4 4 4 4 16
39 4 4 4 4 16
40 5 4 4 4 17
41 5 4 4 4 17
42 4 4 4 5 17
43 3 4 4 5 16
44 4 4 4 4 16
45 5 5 4 5 19
46 4 4 5 5 18
47 4 4 3 4 15
48 2 4 4 4 14
49 4 4 3 5 16
Page 135
50 5 5 5 5 20
51 4 4 4 4 16
52 4 5 4 5 18
53 5 5 5 5 20
54 5 5 5 5 20
55 4 5 5 5 19
56 3 5 5 5 18
57 4 5 5 5 19
58 2 4 4 5 15
59 2 4 4 5 15
60 2 4 4 4 14
61 3 5 5 5 18
62 2 5 5 5 17
63 2 4 4 5 15
64 2 4 4 5 15
65 5 5 5 5 20
66 4 5 5 5 19
67 2 4 4 5 15
68 2 4 4 4 14
69 3 4 4 4 15
70 4 5 5 5 19
71 4 5 4 5 18
72 4 4 4 4 16
73 2 4 4 4 14
74 4 4 4 4 16
75 4 3 3 3 13
Page 136
76 4 5 5 5 19
77 3 3 4 5 15
78 4 5 4 4 17
79 4 4 4 4 16
80 3 4 4 4 15
81 4 4 4 4 16
82 5 4 5 4 18
83 3 3 3 2 11
84 3 3 3 4 13
85 4 5 5 5 19
86 2 4 4 4 14
87 4 4 4 4 16
88 4 4 4 5 17
89 4 4 3 4 15
90 2 4 4 4 14
91 2 4 4 4 14
92 4 5 5 4 18
93 3 4 4 5 16
94 4 4 4 4 16
95 4 4 5 5 18
96 5 4 5 5 19
97 3 4 4 5 16
98 4 4 4 5 17
99 2 4 3 4 13
100 3 4 4 5 16
Page 137
Pengaturan (Penempatan) Departemen Tanpa Butir 1
Responden Dep2 Dep3 Dep4 Jumlah
1 4 5 4 13
2 3 4 3 10
3 4 4 5 13
4 4 4 4 12
5 4 4 4 12
6 4 3 4 11
7 4 4 4 12
8 5 5 5 15
9 3 4 4 11
10 5 5 5 15
11 4 4 5 13
12 5 4 4 13
13 4 4 4 12
14 3 2 3 8
15 5 5 4 14
16 4 5 5 14
17 4 4 4 12
18 4 5 5 14
19 4 4 4 12
20 4 4 4 12
21 4 3 5 12
22 4 4 5 13
23 4 4 4 12
Page 138
24 4 4 4 12
25 5 5 5 15
26 5 5 5 15
27 4 5 5 14
28 4 4 4 12
29 4 4 4 12
30 4 4 4 12
31 4 4 4 12
32 5 3 5 13
33 5 5 5 15
34 4 4 4 12
35 5 5 5 15
36 5 5 4 14
37 3 5 5 13
38 4 4 4 12
39 4 4 4 12
40 4 4 4 12
41 4 4 4 12
42 4 4 5 13
43 4 4 5 13
44 4 4 4 12
45 5 4 5 14
46 4 5 5 14
47 4 3 4 11
48 4 4 4 12
49 4 3 5 12
Page 139
50 5 5 5 15
51 4 4 4 12
52 5 4 5 14
53 5 5 5 15
54 5 5 5 15
55 5 5 5 15
56 5 5 5 15
57 5 5 5 15
58 4 4 5 13
59 4 4 5 13
60 4 4 4 12
61 5 5 5 15
62 5 5 5 15
63 4 4 5 13
64 4 4 5 13
65 5 5 5 15
66 5 5 5 15
67 4 4 5 13
68 4 4 4 12
69 4 4 4 12
70 5 5 5 15
71 5 4 5 14
72 4 4 4 12
73 4 4 4 12
74 4 4 4 12
75 3 3 3 9
Page 140
76 5 5 5 15
77 3 4 5 12
78 5 4 4 13
79 4 4 4 12
80 4 4 4 12
81 4 4 4 12
82 4 5 4 13
83 3 3 2 8
84 3 3 4 10
85 5 5 5 15
86 4 4 4 12
87 4 4 4 12
88 4 4 5 13
89 4 3 4 11
90 4 4 4 12
91 4 4 4 12
92 5 5 4 14
93 4 4 5 13
94 4 4 4 12
95 4 5 5 14
96 4 5 5 14
97 4 4 5 13
98 4 4 5 13
99 4 3 4 11
100 4 4 5 13
Page 141
Pengaturan (Penempatan) Display
Res
p
Dis
p 1
Dis
p 2
Disp
3
Disp
4
Disp
5
Disp
6
Disp
7
Disp
8
Disp
9
Disp
10
Disp
11
Disp
12
Disp
13
Jlh
1 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 2 3 36 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 37 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 4 3 4 33 4 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 4 3 4 33 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 36 6 2 4 3 4 5 4 3 4 4 4 2 2 4 32 7 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 3 4 32 8 3 5 3 3 5 5 4 4 5 3 5 4 5 40 9 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 45 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 11 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 12 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44 13 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 44 14 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 36 15 3 5 5 3 5 4 3 4 5 2 3 4 4 36 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44 17 1 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 31 18 3 5 3 3 5 3 5 3 2 4 5 5 4 37 19 4 5 3 3 5 3 4 5 4 2 5 3 4 35 20 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 36 21 5 3 3 2 4 5 4 3 2 4 5 3 4 37 22 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2 4 30 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Page 142
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 25 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 48 26 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
27 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 45
28 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 35
29 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 34
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 40
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
32 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 41
33 4 5 5 4 5 4 2 2 4 2 4 5 5 39
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
35 4 4 4 4 4 3 5 4 2 3 4 4 4 37
36 3 4 3 2 5 5 5 3 4 3 4 3 3 35
37 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 3 34
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34
40 3 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 43
41 4 3 4 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 44
42 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 3 37
43 3 3 3 4 4 5 3 4 3 5 4 3 5 38
44 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 3 36
45 3 1 2 1 5 4 4 3 3 4 5 3 4 33
46 4 5 5 3 4 5 3 5 4 4 5 3 3 39
47 3 4 3 4 5 5 4 5 4 3 5 4 3 38
48 4 3 2 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 38
49 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 39
Page 143
50 3 4 4 2 5 3 5 3 4 1 5 4 3 34
51 2 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 40
52 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 43
53 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 43
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
55 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 40
56 3 5 3 2 5 3 4 3 4 3 4 3 3 32
57 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 46
58 3 4 3 2 5 4 5 3 4 3 4 4 5 37
59 3 4 4 2 5 5 5 3 4 5 4 4 5 41
60 3 4 4 2 5 3 5 3 4 4 4 4 5 38
61 4 5 4 2 5 3 5 4 4 4 4 4 4 38
62 5 5 4 3 5 3 5 4 4 3 4 4 4 39
63 3 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 42
64 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 42
65 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 45
66 3 4 4 3 5 5 5 4 4 3 3 5 5 40
67 4 4 4 2 5 3 5 4 4 4 3 4 4 37
68 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 36
69 3 4 2 3 5 5 5 3 4 5 5 4 5 41
70 4 4 4 2 5 2 5 4 4 4 3 4 4 36
71 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 39
72 4 4 4 2 5 4 5 4 4 5 4 5 5 42
73 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 36
74 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
75 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 34
Page 144
76 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 5 5 42
77 3 4 4 2 5 4 5 3 3 4 4 4 5 38
78 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 42
79 3 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 4 3 36
80 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
81 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37
82 4 5 2 2 4 4 4 4 2 3 4 3 4 32
83 2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 30
84 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 36
85 5 4 4 3 5 5 5 3 4 5 4 4 4 43
86 3 4 4 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 37
87 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38
88 4 4 4 3 5 3 5 4 4 4 4 5 5 41
89 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4 33
90 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 4 3 4 33
91 2 3 4 4 4 5 3 2 2 5 4 3 5 37
92 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 4 37
93 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 44
94 2 4 3 4 5 5 5 4 2 3 4 2 4 34
95 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 37
96 4 4 5 4 5 3 3 4 4 3 3 3 3 35
97 3 4 4 3 5 4 5 4 4 3 3 4 5 38
98 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 43
99 2 4 4 3 4 3 4 3 3 5 4 3 5 36
100 4 4 4 3 5 3 5 4 5 5 5 4 5 43
Page 145
Kepuasan Pelanggan Dalam Berbelanja
Responden Kep 1 Kep 2 Kep 3 Kep 4 Jumlah
1 3 3 3 3 12
2 3 2 2 2 9
3 4 3 3 3 13
4 4 3 3 3 13
5 4 3 3 4 14
6 4 2 4 3 13
7 3 3 2 2 10
8 3 3 3 3 12
9 5 5 4 5 19
10 5 5 4 4 18
11 5 4 3 4 16
12 5 5 4 4 18
13 4 4 4 3 15
14 4 4 4 4 16
15 4 4 3 4 15
16 4 4 4 4 16
17 3 3 3 3 12
18 5 4 4 4 17
19 4 3 4 4 15
20 4 3 3 4 14
21 3 3 2 2 10
22 4 4 3 4 15
23 4 4 2 4 14
Page 146
24 4 4 4 4 16
25 5 5 5 5 20
26 5 5 5 5 20
27 5 5 5 5 20
28 4 4 4 4 16
29 4 4 3 2 13
30 3 3 3 4 13
31 3 3 3 3 12
32 4 3 2 3 12
33 5 4 4 4 17
34 5 4 4 4 17
35 4 3 3 3 13
36 4 3 3 3 13
37 3 3 3 3 12
38 4 4 4 4 16
39 4 4 4 4 16
40 5 5 4 4 18
41 5 5 4 5 19
42 5 4 2 2 13
43 4 3 3 4 14
44 4 3 3 4 14
45 4 3 3 4 14
46 4 4 3 4 15
47 4 3 4 4 15
48 5 4 4 4 17
49 3 3 3 3 12
Page 147
50 5 4 3 4 16
51 4 3 4 3 14
52 5 4 3 3 15
53 5 5 5 4 19
54 5 5 5 5 20
55 5 4 3 5 17
56 4 4 4 4 16
57 4 4 3 4 15
58 4 4 3 4 15
59 4 4 3 4 15
60 4 4 3 4 15
61 5 4 2 4 15
62 5 5 3 5 18
63 5 4 3 5 17
64 4 4 3 5 16
65 4 4 3 3 14
66 4 4 3 4 15
67 4 4 3 4 15
68 4 3 3 4 14
69 4 4 2 4 14
70 4 4 3 4 15
71 4 4 3 4 15
72 4 4 2 4 14
73 4 3 3 4 14
74 3 3 3 3 12
75 4 4 4 4 16
Page 148
76 5 5 3 5 18
77 4 4 2 4 14
78 4 4 4 4 16
79 4 3 4 3 14
80 5 4 4 4 17
81 4 3 3 4 14
82 4 5 3 4 16
83 4 3 2 1 10
84 4 3 4 4 15
85 4 4 3 5 16
86 4 4 4 4 16
87 4 3 3 3 13
88 4 4 4 5 17
89 4 4 2 2 12
90 4 4 3 3 14
91 4 3 2 3 12
92 5 4 3 4 16
93 4 4 4 4 16
94 4 4 3 3 14
95 3 3 3 3 12
96 4 3 3 3 13
97 4 4 4 4 16
98 4 4 2 5 15
99 4 3 3 3 13
100 4 4 4 4 16
Page 150
Output Uji Reliabilitas dan Validitas Pengaturan (Penempatan)
Departemen (tanpa butir 1)
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.783 .789 3
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item Statistics
4.1000 .54772 304.1667 .69893 304.3000 .59596 30
Dept2Dept3Dept4
Mean Std. Deviation N
Page 151
Inter-Item Correlation Matrix
1.000 .585 .539.585 1.000 .538.539 .538 1.000
Dept2Dept3Dept4
Dept2 Dept3 Dept4
Item-Total Statistics
8.4667 1.292 .643 .413 .6948.4000 1.007 .639 .413 .6998.2667 1.237 .604 .366 .725
Dept2Dept3Dept4
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
12.5667 2.392 1.54659 3Mean Variance Std. Deviation N of Items
Page 152
Output Uji Reliabilitas dan Validitas Pengaturan (Penempatan) Display
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.853 .852 13
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Page 153
Item Statistics
3.6333 .88992 303.9000 .75886 303.7333 .78492 303.4333 .81720 304.2000 .55086 303.8667 .77608 303.9333 .78492 304.0667 .69149 303.9333 .82768 303.9000 .84486 304.1667 .87428 303.6667 .88409 304.2000 .61026 30
Disp1Disp2Disp3Disp4Disp5Disp6Disp7Disp8Disp9Disp10Disp11Disp12Disp13
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
47.0000 31.517 .511 .530 .84246.7333 34.202 .297 .466 .85546.9000 31.128 .647 .673 .83347.2000 30.855 .649 .765 .83346.4333 34.944 .333 .498 .85246.7667 32.323 .509 .650 .84246.7000 31.252 .632 .752 .83446.5667 34.530 .296 .688 .85446.7000 31.941 .512 .714 .84246.7333 31.720 .523 .605 .84146.4667 31.775 .494 .665 .84446.9667 30.654 .611 .830 .83546.4333 32.668 .627 .768 .837
Disp1Disp2Disp3Disp4Disp5Disp6Disp7Disp8Disp9Disp10Disp11Disp12Disp13
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Page 154
Scale Statistics
50.6333 37.413 6.11659 13Mean Variance Std. Deviation N of Items
Output Uji Reliabilitas dan Validitas Kepuasan Pelanggan Dalam
Berbelanja
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100.00 .0
30 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.903 .907 4
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Page 155
Item Statistics
4.0333 .71840 303.7000 .87691 303.4333 .85836 303.6333 .88992 30
Kep1Kep2Kep3Kep4
Mean Std. Deviation N
Inter-Item Correlation Matrix
1.000 .783 .703 .721.783 1.000 .637 .694.703 .637 1.000 .712.721 .694 .712 1.000
Kep1Kep2Kep3Kep4
Kep1 Kep2 Kep3 Kep4
Item-Total Statistics
10.7667 5.426 .829 .701 .86511.1000 4.921 .778 .650 .87711.3667 5.068 .754 .584 .88511.1667 4.833 .790 .627 .873
Kep1Kep2Kep3Kep4
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
14.8000 8.717 2.95250 4Mean Variance Std. Deviation N of Items
Page 157
0utput Uji Regresi Linier Berganda
Descriptive Statistics
14.8900 2.27811 10012.8200 1.51344 10050.6800 5.07694 100
KepDeptDisp
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .369 .607.369 1.000 .426.607 .426 1.000
. .000 .000.000 . .000.000 .000 .100 100 100100 100 100100 100 100
KepDeptDispKepDeptDispKepDeptDisp
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Kep Dept Disp
Variables Entered/Removed b
Disp, Dept a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kepb.
Page 158
Model Summaryb
.620a .384 .371 1.80663Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Disp, Depta.
Dependent Variable: Kepb.
ANOVAb
197.191 2 98.596 30.208 .000a
316.599 97 3.264513.790 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Disp, Depta.
Dependent Variable: Kepb.
Coefficientsa
-.217 2.008 -.108 .914.203 .133 .135 1.530 .129.247 .040 .550 6.242 .000
(Constant)DeptDisp
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kepa.
Page 159
Residuals Statisticsa
10.7830 18.8660 14.8900 1.41132 100-4.65651 3.06424 .00000 1.78829 100
-2.910 2.817 .000 1.000 100-2.577 1.696 .000 .990 100
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Kepa.
Page 160
Charts
Dept4.002.000.00-2.00-4.00-6.00
Kep
4.00
2.00
0.00
-2.00
-4.00
-6.00
Partial Regression Plot
Dependent Variable: Kep
Page 161
Disp15.0010.005.000.00-5.00-10.00-15.00
Kep
5.00
2.50
0.00
-2.50
-5.00
Partial Regression Plot
Dependent Variable: Kep
Page 163
Output Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Regression
Variables Entered/Removed b
Disp, Dept a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kepb.
Coefficients a
.818 1.222
.818 1.222DeptDisp
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Kepa.
Coefficient Correlationsa
1.000 -.426-.426 1.000.002 -.002
-.002 .018
DispDeptDispDept
Correlations
Covariances
Model1
Disp Dept
Dependent Variable: Kepa.
Page 164
Collinearity Diagnosticsa
2.988 1.000 .00 .00 .00.007 20.043 .19 1.00 .18.005 24.616 .81 .00 .82
Dimension123
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) Dept DispVariance Proportions
Dependent Variable: Kepa.
Page 165
Output Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Regression
Variables Entered/Removed b
Disp, Dept a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kepb.
Model Summarya
Dependent Variable: Kepa.
Coefficients a
.818 1.222
.818 1.222DeptDisp
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Kepa.
Coefficient Correlationsa
1.000 -.426-.426 1.000.002 -.002
-.002 .018
DispDeptDispDept
Correlations
Covariances
Model1
Disp Dept
Dependent Variable: Kepa.
Page 166
Collinearity Diagnosticsa
2.988 1.000 .00 .00 .00.007 20.043 .19 1.00 .18.005 24.616 .81 .00 .82
Dimension123
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) Dept DispVariance Proportions
Dependent Variable: Kepa.
Residuals Statisticsa
10.7830 18.8660 14.8900 1.41132 100-2.910 2.817 .000 1.000 100
.182 .648 .298 .096 100
10.8985 18.7524 14.8818 1.41583 100-4.65651 3.06424 .00000 1.78829 100
-2.577 1.696 .000 .990 100-2.639 1.765 .002 1.008 100
-4.88075 3.39455 .00817 1.85388 100-2.725 1.785 .001 1.016 100
.014 11.731 1.980 2.143 100
.000 .138 .012 .022 100
.000 .118 .020 .022 100
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Kepa.
Page 167
Charts
Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Kep
Page 168
Output Uji Asumsi Klasik Normalitas
Charts
Regression Standardized Residual210-1-2-3
Freq
uenc
y
12.5
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Histogram
Dependent Variable: Kep
Mean =-1.91E-17�Std. Dev. =0.99�
N =100
Page 169
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kep