PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA Periode Januari 2008- Desember 2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi & Bisnis dan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Oleh: JAUHAR INSIYAH B 300 132 013 / I 000 132 013 TWINNING PROGRAM ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN DAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI & BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
17
Embed
PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, …eprints.ums.ac.id/50090/16/NASKAH PUBLIKASI_jauhar.pdf · pendekatan utama dalam menghitung jumlah uang yang beredar, yaitu pendekatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT
INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA
TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI
BURSA EFEK INDONESIA
Periode Januari 2008- Desember 2015
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi & Bisnis dan Hukum Ekonomi
Syariah Fakultas Agama Islam
Oleh:
JAUHAR INSIYAH
B 300 132 013 / I 000 132 013
TWINNING PROGRAM
ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN DAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
ii
i
iii
ii
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali
secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya
pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta, 8 Februari 2017
Penulis
JAUHAR INSIYAH
B 300 132 013 / I 000 132 013
iii
1
PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT
INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA
TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI
BURSA EFEK INDONESIA(Periode Januari 2008- Desember 2015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh BI Rate, Harga Emas
Dunia, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2), Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga
Saham Jakarta Islamic Index (JII) dan berapa besar pengaruh yang diberikan masing-
masing variabel terhadap indeks harga saham JII. Dengan menggunakan data sekunder
(time seriest) bulanan dari periode Januari 2008 hingga Desember 2015. Alat analisis data
menggunakan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) dengan metode Partial
Adjusment Model (PAM) dan Uji Asumsi Klasik yang diolah dengan menggunakan
Quantitative Micro Software E-Views versi 8.0.0.1. Dari hasil Uji Asumsi Klasik yang
dilakukan penelitian ini dinyatakan lolos semua uji kecuali uji multikolinieritas.Penelitian
ini menunjukan secara simultan terdapat pengaruh BI Rate, harga emas dunia, inflasi,
jumlah uang beredar, harga minyak dunia terhadap indeks harga aham JII.Secara parsial
tiga variabel makroekonomi yang berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham JII,
yaitu tingkat inflasi yang memiliki pengaruh negatif signifikan, jumlah uang beredar (M2)
dan harga minyak dunia memiliki pengaruh positif signifikan.
Kata Kunci: BI Rate, Harga Emas Dunia, Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Harga
Minyak Dunia, Jakarta Islamic Index (JII).
ABSTRACT
The purposes of this research was to analyze the influence of BI Rate, World Gold Price,
Inflation, Money Supply (M2), World Oil Prices on Stock Price Index Jakarta Islamic
Index (JII) and how much influence given by each variable on price index JII stocks. By
using secondary data (time seriest) monthly from January 2008 to December 2015. The
analysis method used is Ordinary Least Square (OLS) while the model will be estimased by
analysis Partial Adjustment Model (PAM) and Classical Assumption Test were processed
using Quantitative Micro Software E- views version 8.0.0.1. From Classical Assumption
Test results conducted this study passed all tests except the multicolinierity test. This study
shows there are significant simultaneously BI Rate, the world gold price, inflation, money
supply, world oil prices to the price index JII. Partially three macroeconomic variables
that significantly influence the stock price index JII, ie inflation, which has a significant
negative influence, money supply (M2) and world oil prices have a significant positive
effect.
Keywords: BI Rate, the World Gold Price Inflation, Money Supply, World Oil Prices,
Jakarta Islamic Index (JII).
1. PENDAHULUAN
Krisis moneter yang pernah mengguncang Indonesia 1998 telah menyadarkan
banyak pihak tentang pentingnya fundamental ekonomi yang kuat dan pemberdayaan
2
ekonomi rakyat.Sektor moneter yang tidak ditopang sektor riil yang kuat ditengarai
menyimpan bom waktu yang menunggu momen untuk meruntuhkan capaian-capaian
pembangunan ekonomi nasional (Nikensari, 2012: 1).Salah satu alternatif jitu dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Keberadaannya menjadi sesuatu
yang penting di era globalisasi ini dan semakin berkembang serta membuktikan bahwa
pasar modal semakin dibutuhkan sebagai bagian dari realisasi pemerintah, bukan hanya
untuk menghimpun modal akan tetapi juga sebagai alternatif investasi, sumber dana
melalui penjualan saham dan penerbitan obligasi serta indikator makroekonomi
(Fatmawati & Beik, 2013).Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor perlu
informasi mengenai perkembangan saham atau obligasi yang akan menentukan bagaimana
resiko dan imbal hasil yang akan dihadapi kedepannya. Informasi tersebut dapat berupa
pergerakan indeks saham, kinerja harga saham, laporan keuangan perusahaan dan
sebagainya dimana data informasi tersebut dapat diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia
(Lawrence, 2013). Menurut Umam (2013:116) ada 6 jenis saham di Bursa efek Indonesia,
yaitu Indeks Harga Saham Individu (IHSI), Indeks Haraga Saham Gabungan (IHSG),
Indeks Sektoral, Indeks LQ-45, Indeks Syariah (Jakarta Islamic Index) dan Indeks Papan
Utama. Dilihat dari legal formalnya, pasar modal dengan prinsip-prinsip syariah Islam
adalah Jakarta Islamic Index (JII) yang dibentuk pada bulan Juli 2000 dan pada tanggal 3
juli 2000, BEJ mengeluarkan daftar perusahaan yang tercantum dalam bursa yang sesuai
dengan syariah Islam. Index JII sendiri mengalami fenomena fluktuasi yang tidak
konsisten disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hal ini dapat dilihat pada
grafik berikut:
Grafik Perkembangan JII Periode Januari 2008-Desember 2015
Sumber: Data Sekunder BEI, 2016
100
200
300
400
500
600
700
800
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
3
Berdasarkan grafik perkembangan Jakarta Islamic Index (JII) menunjukan bahwa
harga saham JII mengalami fluktuatif.Dalam mekanismenya pasar modal tidak lepas dan
berhubungan dari pengaruh faktor-faktor makroekonomi seperti suku bunga (BI Rate),
harga emas dunia, tingkat inflasi, jumlah uang beredar (M2), dan harga minyak dunia terus
senantiasa berfluktuasidi setiap periodenya sehingga terindikasi berpengaruh terhadap
kegiatan berinvestasi di pasar modal. Dari fenomena variabel makroekonomi yang tidak
konsisten tersebut dapat disimpulkan memiliki peranan yang cukup penting yang akan
menjadi tolak ukur bagi para investor untuk turut mengambil keputusan dalam
menanamkan modalnya di pasar modal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai pengaruh variabel makroekonomi yang terus mengalami fluktuasi dan
diharapkan dapat menganalisa seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel
tersebut sehingga dapat memberikan informasi kepada para investor dan pelaku pasar
modal yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan berinvestasi. Adapun perumusan
masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara
BI Rate , harga emas dunia, inflasi, jumlah uang beredar (M2), dan harga minyak dunia
dan seberapa besar pengaruh masing-masing variabel makro ekonomi tersebut terhadap
indeks harga saham Jakarta Islamic Index (JII) periode Januari 2008-Desember 2010?
Secara rinci tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh antara antara BI Rate , harga emas dunia, inflasi, jumlah uang
beredar (M2), dan harga minyak dunia terhadap indeks harga saham Jakarta Islamic Index
(JII) periode Januari 2008-Desember 2015.
1.1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1.1 Investasi
Investasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam GNP.Beberapa
variabel yang diduga kuat pengaruhnya terhadap investasi ini antara lain tingkat bunga,
penyusutan, kebijaksanaan perpajakan, serta perkiraan tentang penjualan serta
kebijaksanaan ekonomi (Nopirin, 2014: 133).Dari aspek ekonomi, jika harta tidak
diinvestasikan, ia hanya menjadi seonggok harta yang tidak berguna. Islam tidak
memperbolehkan adanya tindakan penimbunan harta yang sia-sia. Di satu pihak Islam
memberikan disentif terhadap saving yang tidak diinvestasikan, namun di lain pihak Islam
memberikan insentif untuk melakukan investasi. Konsekuensi logis dari investasi adalah
munculnya peluang untuk untung dan rugi (Sahroni & Karim, 2015: 77-78).
4
1.1.2 Indeks Harga Saham
Menurut Badan Pengawas Pasar Modal saham adalah sertifikat yang menunjukan
bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan.Dalam Islam, saham pada hakikatnya merupakan
modifikasi sistem persekutuan modal dan kekayaan dalam istilah fiqh dikenal dengan
namasyirkah. Syirkah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
menjalankan usaha tertentu dengan keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan,
sedangkan resiko kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan kontribusi yang
diberikan. Saham menjadi halal jika saham tersebut dikeluarkan oleh perusahaan yang
kegiatan usahanya bergerak di bidang yang halal dan/ atau dalam niat pembelian saham
tersebut adalah untuk investasi dan bukan untuk spekulasi.
1.1.3 Tingkat Suku Bunga (BI Rate)
Tingkat suku bunga Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata uang
rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu
pendek dengan sistem diskonto, sejak awal Juli 2005 Bank Indonesia menggunakan
mekanisme suku bunga BI yang diinginkan oleh BI untuk pelanggan pada masa periode
tertentu. Perubahan tingkat suku bunga SBI akan memberikan pengaruh bagi pasar modal
dan pasar keuangan. Tingkat suku bunga SBI tinggi dapat menyebabkan investor tertarik
untuk memindahkan dananya ke bank (Syarif & Asandimitra, 2015).
1.1.4 Harga Emas Dunia
Harga emas yang sering digunakan di pasar yaitu harga emas tetap (gold fix) dan
harga emas spott (spot price).London Fix atau Gold Fix yang ditetapkan setiap hari pukul
10.30 GMT (London Gold AM Fix) dan juga jam 15.00 GMT (London Gold PM Fix) di
London dimana sebagian besar trading emas dunia terjadi. Harga ini ditentukan oleh
London Buillion Market Association (LBMA) yang merupakan asosiasi perdagangan
meliputi lebih dari 100 bank terbesar di dunia.Spot Price merupakan harga emas realtime
pada saat ini. Harga Gold Fix berfungsi sebagai pedoman untuk harga spot terutama pukul
10.30 dan 15.00 GMT setelah saat ditetapkan dengan diikuti faktor baru dan
perkembangan yang menentukan di sisa hari dimana pasar secara umum bereaksi
terhadapnya dan menyebabkan harga emas dunia berfluktuasi sepanjang hari