PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN LABA, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2018 SKRIPSI Oleh : BUDI SETIADI 20160100120 JURUSANAKUNTANSI KONSENTRASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG 2020
173
Embed
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN LABA, UKURAN …repositori.buddhidharma.ac.id/746/1/Budi Setiadi... · 2020. 8. 31. · UNTVERSITAS BUDDHI DHARMA TAI\GERANG LEMBAR PERSETUJUAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN LABA,
UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP
KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2015-2018
SKRIPSI Oleh :
BUDI SETIADI
20160100120
JURUSANAKUNTANSI
KONSENTRASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG
2020
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN LABA,
UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP
KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2015-2018
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis
Universitas Buddhi Dharma Tangerang
Jenjang Pendidikan Strata 1
Oleh :
BUDI SETIADI
20160100120
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG
2020
UNTVERSITAS BUDDHI DHARMA
TAI\GERANG
LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa
NIM
Konsentrasi
Jurusan
Fakultas
Judul Slaipsi
Budi Setiadi
20160100120
Akuntansi Keuangan dan Perpajakan
Akuntansi
Bisnis
Pengaruh struktur modal, perffinbuhan laba, ukuran
perusahaan dan likuiditas terhadap kualitas laba pada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2018.
Usulan skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam pembuatan
slaipsi.
Benvamin Melatnebar. S.E.. M.AkNIDN:0414068104
Menyetujui,
Pembimbing,
WTangerang, 29 Agustus 2019
1016810
UNTVERSITAS BUDDHI DHARMA
TAI\GERANG
LEMBAR PENGESAHAN
Budi Setiadi
20160100120
Akuntansi Keuangan dan Perpajakan
Akuntansi
Bisnis
Pengaruh Strukhtr Modal, Pertumbuhan Laba, ukuran
perusahaan dan Likuiditas terhadap Kualitas Labapada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 201 5-20 I 8.
Telah dipertahankan dan dinyatakan LULUS dalam Yudisium Predikat*SANGAT MEMUASKAN" oleh Tim Penguji pada hari Rabu, tanggal 22
Januari 2020.
Nama Mahasiswa
NIM
Konsentasi
Jurusan
Fakultas
Judul Skripsi
Nama Penguji
Ketua Penguji
Penguji I
Penguji II
Ettv Heriiawati. S.E.. M.M.NIDN:0416047001
Rr. DianAnggraeni. S.E.. M.Si.NIDN :0427047303
: Rina Aprilvanti. S.E.. M.AktNIDN :0408048601
Rr. Dian Anssraeni S.E,.lVI.Si.NIDN: 0427047303
Dekan Fakultas Bisnis,
@
i
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN LABA, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP
KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2015-2018
ABSTRAK
Kualitas laba adalah laba yang mencerminkan kelanjutan laba dimasa depan, yang ditentukan oleh komponen akrual dan kondisi kas yang menunjukan kinerja keungan perusahaan yang sebenarnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh struktur modal, pertumbuhan laba, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap kualitas laba. Penelitian ini menggunakan 26 sampel perusahaan LQ45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia tahun 2015-2018 .
Metode pengambilan sampel yang digunakan menggunakan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda.
Hasil dari penelitian ini adalah variabel struktur modal dan likuiditas berpengaruh positif terhadap kualitas laba, sedangkan variabel pertumbuhan laba dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
Kata kunci: Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan kualitas laba.
ii
EFFECT OF CAPITAL STRUCTURE, PROFIT GROWTH, COMPANY SIZE AND LIQUIDITY OF THE QUALITY OF
EARNINGS IN THE LQ45 COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE 2015-2018 PERIOD
ABSTRACT
Quality of Earnings is the profit that reflects the continuation of future income, which is determined by the accrual component and cash conditions that indicates the the actual financial performance of companies.
The purpose of this study is to examine the effect of capital structure, profit growth, company size and liquidity of the quality of earnings. This study used 26s samples of LQ45 companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2015-2018.
The sampling process used purposive sampling method in accordance with the criteriaset by the researcher. The analysis of this study used the multiple linear regression analysis method.
The result of this study show that variable capital structure and liquidity positively effects the quality of earnings, while profit growth variables and the size of the company is not a positive influence on the quality of earnings.
Keywords: Capital Structure, Earnings Growth, Company Size, Liquidity and Earnings Quality.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini untuk
memperoleh gelar sarjana program studi akuntansi pada fakultas bisnis
Universitas Buddhi Dharma dengan Judul skripsi “Pengaruh struktur modal,
Pertumbuhan laba, Ukuran perusahaan dan Likuiditas terhadap kualitas
laba pada perusahaan LQ45 periode 2015-2018”
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
dengan suka cita ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Sofian Sugioko, M.M, CPMA selaku Rektor Universitas
Buddhi Dharma Tangerang.
2. Ibu Rr. Dian Anggraeni, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Bisnis
Tabel IV.1 Pemilihan sampel ............................................................................ 67
Tabel IV.2 Daftar perusahaan yang menjadi sampel .......................................... 68
Tabel IV.3 Hasil data kualitas laba .................................................................... 71
Tabel IV.4 Hasil data struktur modal ................................................................. 73
Tabel IV.5 Hasil data pertumbuhan laba ............................................................ 75
Tabel IV.6 Hasil data ukuran perusahaan .......................................................... 76
Tabel IV.7 Hasil data likuiditas ......................................................................... 80
Tabel IV.8 Statistik deskriptif ........................................................................... 83
Tabel IV.9 Hasil uji normalitas ......................................................................... 86
Tabel IV.10 Output koefisien uji t ..................................................................... 89
Tabel IV.11 Hasil uji durbin Watson ................................................................. 91
Tabel IV.12 Hasil output koefisien uji (t) .......................................................... 94
Tabel IV.13 Hasil uji koefisien determinasi ....................................................... 96
Tabel IV.14 Hasil uji signifikansi simultan uji (F) ............................................. 97
Tabel IV.15 Hasil uji parsial (t) ........................................................................ 99
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan,
yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat
sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan
untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada
manajemen.
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keunagan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara
ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-
pihak yang berkepentingan.
Pengertian laporan keuangan menurut (Subramanyam 2010)
mengatakan bahwa :
“Laporan keuangan adalah sebuah produk akhir dari sebuah laporan transaksi keuangan yang penyusunannya diatur oleh standar aturan ilmu akuntansi , insentif manager, mekanisme pelaksanaan beserta pengawas perusahaan.”
2
Pengertian laporan keuangan menurut (Birgham dan Houston 2010)
mengatakan bahwa :
“Laporan keuangan yaitu beberapa lembar kertas yang isinya tulisan
angka-angka tetapi sangat penting juga untuk memikirkan aset nyatanya
yang ada di balik angka-angka tersebut.”
Dari pengertian diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa Laporan
keuangan merupakan hasil akhir dalam proses pembuatan laporan yang
dilakukan dengan penuh tanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan
untuk dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan untuk para
pemegang saham atau para investor agar dapat memperpanjang waktu
penelitian, gambaran umum narasumber, hasil analisis
sekunder, dan pembahasan tentang pengujian hipotesis
menggunakan analisis tertentu, serta implikasi hasil uji
hipotesis pada subyek penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan hasil dari analisis deskriptis dari uji
hipotesis, yang merupakan jawaban atas pokok
permasalahan penelitian ini, kemudian berdasarkan hasil
penelitian, pada bab ini penulis memberikan saran-saran
bagi subyek penelitian juga saran untuk penelitian
selanjutnya.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gambaran Umum Teori
1. Deskripsi Teori
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut pernyataan standar akuntansi
keuangan (PSAK) No. 1 tahun 2015 adalah sebagai berikut :
“laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Adapun pengertian laporan keuangan yang dikemukakan oleh
(Hery 2012, 3) dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan
Keuangan adalah :
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkonsumsikan data keuangan atau aktiva perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.
Sedangkan pengertian laporan keuangan yang diungkapkan
oleh (Harijito, Agus dan Martono 2013, 51) dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Keuangan adalah :
“Laporan keunagan adalah ikhtisar mengenai keadaan
keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu”.
18
Pengertian Laporan Keuangan menurut (Fahmi Irham 2013,
21) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Manajemen Keuangan
Teori dan Soal Jawab mengatakan bahwa :
“Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keungan perusahaan tersebut”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan keadaan keuangan suatu entitas atau perusahaan
yang mencerminkan tentang posisi keuangan, kondisi keuangan
dan kinerja keuangan suatu entitas atau perusahaan pada periode
tertentu, serta laporan keuangan dapat digunakan bagi para investor
untuk mencari informasi dan untuk menilai suatu perusahaan.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut (Hery 2015, 6) dalam bukunya yang berjudul praktis
Menyusun Laporan Keuangan, tujuan dari penyusunan laporan
keuangan adalah :
“Untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor
dan kreditor dalam pengambilan keputusan informasi dan kredit”.
Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut (Kasmir 2012,
10) dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan yaitu
a. Memberikan infromasi tentang jenis dan juga aktiva (harta)
yang dimiliki perusahaan pada saat ini,
19
b. Memberikan infromasi tentang jenis dan jumlah kewajiban
dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini,
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu,
d. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang
terjadi terhadap aktiva, pasiva dan modal perusahaan,
e. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen
perusahaan dalam suatu periode,
f. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan
keuangan,
g. Informasi keuangan lainnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan merupakan informasi yang dilaporkan dalam
laporan keuangan yang berisi tentang perubahan aktiva, pasiva dan
modal perusahaan selama satu periode yang digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk periode yang akan datang yang
berguna bagi investor dan manager perusahaan.
c. Teori keagenan (Agency Teory)
Teori keagenan merupakan suatu pernyataan hubungan kerja
antara principal dan agent. Sebagai agent, manajer secara moral
bertanggung jawab untuk memaksimalkan keuntungan principal
namun demikian agent juga memiliki keinginan untuk
memaksimalkan kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu agent tidak
20
penuh dalam bertanggung jawab untuk mensejahterakan principal
yang kemudian menjadi masalah besar dalam kepentingan masing-
masing antara agent dan principal.
Meskipun principal adalah pihak yang memberikan
wewenang dalam melaksanakan suatu pekerjaan terhadap agent
namun principal pada dasarnya tidak boleh mencampuri urusan
agent dalam mengelola suatu perushaan yang telah diberikan
wewenangnya oleh principal. Pada teori agency dapat dikatakan
bahwa semua pihak yang ada didalamnya dapat bertindak untuk
menguntungkan kepentingannya masing-masing terutama
manjemen. Kondisi manajemen yang dapat mengetahui secara
detail kondisi perusahaan dibandingkan dengan principal sehingga
data tersebut dapat dimanfaatkan oleh manajemen dalam
meningkatkan keuntungan untuk dirinya sendiri maka dari itu
antara principal dan agent tidak dapat saling percaya.
d. Teori signal (Teori sinyal)
Teori signal merupakan informasi yang dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman yang akan menjadi signal bagi
investor, kreditor dan pelaku bisnis lainnya karena pada dasarnya
informasi laporan keuangan memberikan suatu laporan tentang
keterangan, catatan dan gambaran tentang kondisi perusahaan pada
masa lalu, saat sekarang dan masa mendatang untuk dapat
21
dijadikan suatu pengambilan keputusan dalam memilih investasi
yang tepat untuk kedepan nantinya.
Oleh karena itu perusahaan diharapkan agar dapat
memberikan informasi perushaan yang relevan dalam pengambilan
keputusan yang pada dasarnya merupakan suatu kepentingan bagi
investor dalam melihat keadaan perusahaan dan kinerja perusahaan
selama periode yang berjalan.
2. Variabel bebas (independent variable)
Variable indevendent dalam penelitian ini adalah :
a. Struktur Modal
Struktur modal adalah suatu pertimbangan dalam pembagian
modal perusahaan antara modal asing dan modal pribadi, dimana
modal asing dapat berupa hutang jangka panjang dan hutang jangka
pendek sedangkan modal sendiri berupa laba ditahan dan
pembagian deviden.
Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi
perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan
mempengaruhi posisi financial suatu perusahaan terutama dengan
adanya hutang yang akan memberikan beban terhadap perusahaan.
Tujuan struktur modal untuk memadukan antara modal-
modal yang ada dengan tujuan untuk membantu dalam kegiatan
operasional perusahaan agar dapat memaksimalkan nilai suatu
perusahaan itu sendiri dan memperoleh keuntungan yang lebih
22
besar dari pada biaya asset dan sumber dananya yang akan
meningkatkan keuntungan pemegang saham.
Pencarian struktur modal yang optimal sangat sulit
dikarenakan adanya konflik yang terjadi terhadap principal
(pemberi modal) dan agency (pengelola manajemen perusahaan),
dimana konflik tersebut terjadi akibat manajer perusahaan memiiki
kurang dari 100 persen saham biasa perusahaan yang
mengakibatkan manajer dapat memaksimalkan keuntungannya
sendiri. Maka dari itu hal tersebut dapat mendorong terjadinya
konflik dalam pemisahan kekuasaan antara fungsi pengelola dan
fungsi kepemilikan. Apabila manajer salah dalam mengambil
keputusan maka yang akan menerima dampaknya adalah para
pemegang saham itu sendiri yang mengakibatkan menurunnya
pendapatan deviden para pemegang saham, menurunnya nilai
perusahaan yang mengakibatkan harga saham suatu perusahaan
dipasar modal menurun juga.
Salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan memiliki
daya saing dalam jangka panjang karena memiliki beberapa faktor
yang kuat yaitu struktur modal. Sehingga keputusan sumber–
sumber dana yang digunakan untuk memperkuat struktur modal
suatu perusahaan tidak dapat dilihat sebagai keputusan yang
sederhana namun memiliki implikasi yang kuat terhadap apa yang
akan terjadi dimasa yang akan datang.
23
Menurut keown dkk (2008) dalam Nurul Aini (2017) skripsi
yang berjudul “Pengaruh komite audit, struktur modal dan
pertumbuhan laba terhadap kualitas laba (studi kasus pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015)
mengatakan bahwa :
“Struktur modal adalah panduan atau kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Struktur modal menunjukan perbandingan baik dalam artian absolute maupun relative antara hutang dengan modal sendiri, tingkat toleransi struktur modal akan bergantung pada varian pendapatan bersih perusahaan. Struktur modal saling berhubungan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang bertujuan untuk mencari laba”
Dalam pengertian diatas maka peneliti dapat simpulkan
bahwa struktur modal merupakan suatu penggabungan antara
modal sendiri dengan modal asing dengan tujuan agar dapat
memaksimalkan laba yang diperoleh agar dapat digunakan sebagai
pembagian deviden dan untuk mempertahankan laba yang akan
datang yang akan dapat meningkatkan harga saham perusahaan
dipasar modal.
Menurut Warsono (1998) dalam Nurul Aini (2017), secara
umum struktur modal perusahaan terdiri dari atas beberapa
komponen yaitu :
1. Hutang jangka panjang merupakan hutang yang masa jatuh
tempo pelunasannya lebih dari sepuluh tahun yaitu :
a. Hutang hipotik, adalah hutang jangka panjang yang
dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah dan
24
bangunan), kecuali kapal dengan bunga, jangka waktu
dan cara pembayaran tertentu.
b. Obligasi, adalah setifikat yang menunjukan pengakuan
bahwa peruahaan meminjam uang dan menyetujui
untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu
tertentu.
2. Modal sendiri yang terdiri atas saham preferen dan saham
biasa dimana :
a. Saham preferen adalah bentuk komponen modal jangka
panjang yang merupakan kombinasi antara modal
sendiri dengan hutang jangka panjang, manfaat utama
yang diperoleh adalah pembayaran deviden atas saham
preferen relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan
bunga hutang, ketidakmampuan pembayaran deviden
saham preferen tidak berakibat terlalu buruk jika
dibandingkan dengan ketidakmampuan membayar
hutang. Penggunaan saham preferen akan dapat
meningkatkan degree of financial leverage.
b. Saham biasa merupakan bentuk komponen modal
jangka panjang yang ditanamkan oleh para investor,
dimana para pemilik saham berarti ia membeli prospek
dan siap menanggung segala resikonya dengan acuan
modal yang ditanamkannya.
25
Keuntungan yang diperoleh dari saham biasa untuk
perusahaan yaitu :
a. Saham biasa tidak memberikan dividen tetap
b. Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo
c. Penjualan saham biasa akan meningkatkan kredibilitas
perusahaan, dikarenakan saham biasa menyediakan
landasan penyangga atas kerugian yang diderita
krediturnya.
d. Saham biasa dapat dijual relatif lebih murah dibandingkan
dengan bentuk hutang lainnya
e. Pengembalian yang diperoleh dari saham biasa dalam
bentuk keuntungan modal merupakan obyek tarif pajak
penghasilan rendah.
Kelemahan yang diperoleh dari saham biasa untuk
perusahaan yaitu :
a. Penjualan saham dapat meningkatkan hak suara atas kendali
yang dimiliki oleh para pemegang saham.
b. Saham biasa lebih banyak memberikan hak untuk
memperoleh laba kepada pemilik saham.
c. Biaya penanggungan dan pendistribusian saham biasanya
lebih mahal dibandingkan dengan hutang dan saham
preferen.
26
d. Dilihat dari kebutuhannya dalam struktur modal, maka
biaya modal rata-rata akan lebih mahal.
e. Deviden saham biasa tidak bisa digolongkan sebagai beban
untuk kepentingan perpajakan, sedangkan bunga obligasi
tergolong biaya.
Menurut Hery (2016,142) dalam buku yang berjudul “
Analisis Laporan keuangan” rasio solvabilitas atau rasio struktur
modal atau rasio leverage merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.
Rasio tersebut terdiri atas:
a. Rasio Utang (Debt Ratio), merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan
total asset. Rasio ini juga sering dinamakan sebagai ratio
utang terhadap asset (Debt to Asset Ratio).
b. Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio),
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total ekuitas.
c. Rasio Utang Jangka Panjang dengan Ekuitas (Long Term
Debt to Equity Ratio), merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara utang jangka panjang
dengan total ekuitas.
d. Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Times Interest
Earned Ratio), merupakan rasio yang menunjukan (sejauh
27
mana atau berapa kali perusahaan dalam melunasi seluruh
kewajiban. Kemampuam perusahaan disini diukur dari
jumlah laba operasional.
e. Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (Operating
Income to Liabilities Ratio), merupakan rasio yang
menunjukan (sejauh mana atau berapa kali) kemampuan
perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban, kemampuan
perusahaan disini diukur dari jumlah laba operasional.
b. Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba adalah suatu indikator yang memberi
informasi kenaikan dan penurunan laba pada suatu perusahaan
untuk dapat mengukur prospek kedepan pertumbuhan perusahaan
yang dinyatakan dalam prosentase. Sedangkan menurut Reyhan
(2014:8) dalam Nurul Aini (2017) skripsi yang berjudul “Pengaruh
komite audit, struktur modal dan pertumbuhan laba terhadap
kualitas laba (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI tahun 2013-2015) pertumbuhan laba adalah variabel yang
menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan pada masa
mendatang. Perusahaan yang memiliki kesempatan untuk tumbuh
lebih besar memiliki koefisien respon laba yang tinggi. Hal
tersebut menunjukan semakin besar kesempatan perusahaan untuk
bertumbuh maka semakin tinggi kesempatan perusahaan dalam
mendapatkan laba atau meningkatkan laba pada masa mendatang,
28
dengan demikian semakin besar pertumbuhan laba perusahaan
maka semakin berkualitas laba yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut.
Pertumbuhan laba sering dijadikan dalam pengambilan
keputusan investasi dan penilaian kinerja manajemen suatu
perusahaan untuk masa yang akan datang hal tersebut merupakan
faktor penting dalam membuat prediksi pertumbuhan laba untuk
masa yang akan datang.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba menurut
Angkoso (2006) dalam Nurul Aini (2017) skripsi yang berjudul
“Pengaruh komite audit, struktur modal dan pertumbuhan laba
terhadap kualitas laba (studi kasus pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015 adalah :
a. Besarnya perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan
pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.
b. Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman
dalam meningkatan labanya, sehingga tingkat ketepatannya
masih rendah.
c. Tingkat leverage
Jika perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka
manajer perusahaan cenderung memodifikasi laporan
29
keuangan terutama laba sehingga dapat mengurangi tingkat
ketepatan pertumbuhan laba.
d. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan yang tinggi dimasa lalu, maka semakin
tinggi juga tingkat penjualan dimasa yang akan datang
sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi.
Untuk menentukan pertumbuhan laba dalam suatu perusahaan
maka diperlukan adanya analisis yaitu :
a. Analisis fundamental
Analisis fundamental adalah analisis yang berhubungan
dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini
diharapkan calon investor atau kreditor dapat mengetahui
kegiatan operasional perusahaan yang nantinya akan menjadi
milik investor dan melalui analisis inilah perusahaan dinilai
sehat dan tidak sehat dalam pelaporan laba. Penilaian seperti
ini sangatlah penting karena akan mempengaruhi hasil yang
akan diperoleh oleh pihak investor atas investasi yang telah
diberikan kepada perusahaan serta resiko yang harus
ditanggung. Data yang digunakan dalam analisis fundamental
adalah data historis yang berarti data yang digunakan telah
terjadi dan menggambarkan keadaan keuangan yang
sebenarnya. Para analisis fundamental ini memprediksikan
pertumbuhan laba dimasa depan dengan faktor yang
30
mempengaruhi pertumbuhan laba yaitu kondisi ekonomi dan
kondisi keuangan perusahaan.
b. Analisis teknikal
Analisis teknikal merupakan analisis yang menggunakan data
berupa grafik untuk memprediksi pertumbuhan laba dimasa
mendatang. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan. rumus pertumbuhan laba
sebagai berikut :
Sumber : Machfoedz, 1994:119 dalam Wulandari, 2018
Keterangan :
Laba bersih tahun t = laba bersih tahun berjalan
Laba bersih tahun t-1 = laba bersih tahun sebelumnya
c. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan pada dasarnya merupakan suatu
pengklasifikasian dalam besar atau kecilnya perusahaan yang
dapat dilihat dari asset yang ada dalam suatu peusahaan agar dapat
membantu kelangsungan hidup perusahaan dan dapat bertahan
lebih lama dalam persaingan yang nyata.
Ukuran perushaan menjadi tolak ukur dalam kualitas laba
agar dapat membantu perusahaan dalam menjalankan operasional
perusahaan sehingga dapat membangun kinerja perusahaan yang
Pertumbuhanlaba=
lababersihtahunt-lababersihtahunt-1
lababersihtahunt-1
31
meningkat dari tahun ke tahun agar mendapatkan keungtungan
yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang lalu.
Maka dari itu semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
tinggi tingkat kelangsungan hidup perusahaan dan semakin kecil
ukuran perusahaan maka semakin pendek umur perusahaan yang
ada, oleh sebab itu ukuran perusahaan dijadikan tolak ukur dalam
pengambilan keputusan oleh para pemegang saham dikarenakan
tingkat pengembalian saham jika ukuran perusahaan itu besar maka
tingkat pengembaliannya pun cukup besar dan sebaliknya.
Rumus ukuran perusahaan :
Sumber : Rachmawati dan Triatmoko, 2007 dalam Wulandari, 2018
Keterangan : log (total aset)
d. Likuiditas
menurut Sutrisno (2013,14) dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi mengatakan
bahwa:
“Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi”.
Likuiditas berhubungan dengan masalah kepercayaan kreditor
jangka pendek kepada perusahaan, artinya semakin tinggi likuiditas
semakin percaya kreditor jangka pendek. Likuiditas perusahaan
ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar atau aktiva yang
Ukuran perusahaan = LN Total Asset
32
mudah dijadikan uang tunai, seperti kas, surat berharga, piutang
dan persediaan.
Ukuran rasio likuiditas terdiri dari tiga alat ukur:
a. Current Ratio
Current Ratio adalah rasio yang membandingkan antara
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka
pendek. Aktiva lancar disisni meliputi kas, piutang dagang, efek,
persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka
pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang
gaji, dan hutang lainnya yang segera harus dibayar.
Rumus current rasio adalah:
Sumber : Sutrisno (2013,223)
b. Quick Ratio
Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah
dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini
menunjukan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa
digunakan untuk melunasi hutang lancar. Persediaan
dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar, sebab untuk
menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni
menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas.
Rumus Quick Ratio adalah:
Current Ratio =
33
Sumber : Sutrisno (2013,223)
c. Cash Ratio
Cash ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan
aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan
hutang lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang
kas adalah efek atau surat berharga.
Rumus Quick Ratio adalah:
Sumber : Sutrisno (2013,223)
3. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variable terikat dalam penelitian ini adalah kualitas laba dimana Laba
dalam laporan keuangan perusahaan merupakan indikator yang memberikan
suatu hasil kinerja perusahaan dalam periode tertentu untuk dapat digunakan
sebagai informasi kepada pemilik saham, investor dan kreditur agar dapat
dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Kualitas laba perlu
diperhatikan dalam memberikan laporan yang sesungguhnya agar dapat
dijadikan sebuah laporan yang nyata pada suatu perusahaan yang sesuai
dengan angka-angka yang dilaporkan dengan keadaan proses kinerja
perusahaan yang menjadikan tolak ukur dalam melakukan perbaikan untuk
kedepannya.
Quick Ratio =
Quick Ratio =
34
Kualitas laba yang tinggi dapat menjadikan suatu kinerja perushaan
yang terbuka dalam menyampaikan hasil kinerja perusahaan agar dapat
dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan dimasa yang akan datang
dan saat ini. Laba yang dibuat secara relevan dan akurat dapat membantu
internal perusahaan dalam mengambil keputusan dan menilai kinerja
perusahaan terhadap manajemen yang ada apakah target laba yang sudah di
rencanakan dapat dirasakan pada periode saat ini.
B. Hasil penelitian terdahulu
Hasil Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan.Penulis mengangkat
beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada
penelitian penulis.Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa
jurnal terkait dengan penulisan yang dilakukan penulis.
35
No Nama Penulis (Tahun)
Judul Variabel Hasil
1 Iin Mutmainah Eka Risdawaty Subowo (2015)
Pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan,asimetri informasi dan profitabilitas terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2013
Variabel Independen :
Struktur modal, ukuran perusahaan, asimetri informasi, dan profitabilitas
Variabel Dependen :
Kualitas laba
Struktur modal berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
Profitabilitas berpengaruh negative terhadap kualitas laba.
Ukuran perushaan dan asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.
2 Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra Astika (2014)
Pengaruh struktur modal, likuitas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan pada kualitas laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2011
Variabel Independen :
Struktur modal, likuiditas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan
Variabel Dependen :
ukuran perusahaan berpengaruh
positif pada kualitas laba. Struktur modal memiliki arah positif tetapi tidak berpengaruh
terhadap kualitas laba. Likuiditas dan pertumbuhan laba memiliki
Tabel II.I
Hasil penelitian – penelitian terdahulu
36
Kuaitas laba arah negatif tetapi tidak
berpengaruh pada kualitas laba.
3 Alfiati Silfi (2016)
Pengaruh pertumbuhan laba, struktur modal, likuiditas dan komite audit terhadap kualitas laba dalam perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI pada tahun 2009-2011
Variabel Independen :
Pertumbuhan laba, struktur modal, likuiditas, dan komite audit
Variabel Dependen :
Kuaitas laba
struktur modal, likuiditas dan komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba. Sedangkan pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
4 Siti Wulandari (2018)
pengaruh pertumbuhan laba, size, leverage, investment
opportunity set, dan good corporate governance
terhadap kualitas laba(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2015)
Variabel Independen :
Pertumbuhan laba, size, leverage, investment opportunity set dan good corporate governance
Variabel Dependen :
Kuaitas laba
Pertumbuhan laba berpengaruh terhadap kualitas laba, sedangkan size, leverage, investment opportunity set dan good corporate governance tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
37
5 Gahani Purnama Wati dan I Wayan Putra (2017)
Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan good corporate governance pada kualitas laba
Variabel Independen :
Ukuran perushaan, leverage dan good corporategovernance
Variabel Dependen :
Kuaitas laba
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa good corporate governance berpengaruh positif pada kualitas laba karena tata kelola perusahaan yang baik akan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga berpengaruh pada peningkatan laba yang berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi good corporate governance maka semakin tinggi kualitas laba sedangkan ukuran perusahaan dan leverage tidak berpengaruh pada kualitas laba.
6 Indra Satya Prasavita Amertha, I Gusti Ketut Agung Ulupui, I Gusti Ayu Made Asri
Dwija Putri (2014)
Analysis of firm size, leverage, corporate governance on earnings
management practices (Indonesian evidence)
Variabel Independen :
Ukuran perusahaan, leverage tatakelola perusahaan
Variabel Dependen :
Laba praktik manajemen
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan dan tatakelola perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba
The effect of information asymmetry, firm size, leverage, profitability and employee stock ownership on earnings management with accrual model (companies in Jakarta Islamic Index and LQ 45).
Variabel Independen :
Asimetri informasi, ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, keuntungan dan kepemilikan saham karyawan
Variabel Dependen :
Manajemen laba dengan model akrual
Hasilnya menunjukkan bahwa asimetri informasi memiliki efek positif pada manajemen laba (DACC) di kedua indeks. Dan stok karyawan kepemilikan memiliki efek negatif pada manajemen laba (DACC) di kedua indeks.
8 Kadek Marlina Nalarreason, Sutrisno T dan Endang Mardiati (2019)
Impact of Leverage and Firm Size on Earnings Management in Indonesia ( manufacturing companies listed on the Indonesia stock exchange for the 2013-2017 period).
Variabel Independen :
Dampak leverage dan ukuran perusahaan
Variabel Dependen :
Manajemen laba indonesia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi panel terbaik dalam penelitian ini adalah model efek acak. Konsisten dengan teori keagenan dan teori akuntansi positif, leverage dan ukuran perusahaan memiliki efek positif pada manajemen laba untuk perusahaan manufaktur di Indonesia.
9 Hilma Faza Ariyani,
Irene Rini Demi Pangestuti, Susilo
The effect of asset structure, profitability, company size,and company growth on capital
Variabel Independen :
Pengaruh struktur aset,
Analisis struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur modal dan
39
Toto Raharjo (2018)
structure (the study of manufacturing companies listed on the idx for the period 2013 -2017)
keuntungan, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan
Variabel Dependen :
Struktur modal
tidak signifikan terhadap struktur modal, profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.
10 Usman Ali, Muhammad Afzal Noor, Muhammad Kashif Khurshid dan Akhtar Mahmood (2015)
Impact of Firm Size on Earnings Management; A Study of Textile Sector of Pakistan ( For this purpose annual ten years data was obtained from 2004 to 2013)
Variabel Independen :
Ukuran perusahaan
Variabel Dependen :
Manajemen penghasilan
Hasil statistik dari penelitian ini terungkap bahwa ada dampak positif dan signifikan dari ukuran perusahaan pada manajemen laba.
40
C. Kerangka pemikiran
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh struktur modal, pertumbuhan laba, ukuran
perusahaan dan likuiditas terhadap kualitas laba Maka kerangka pemikiran
yang terbentuk adalah seperti Gambar II.1 berikut.
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4
H5
Sumber : Olahan Oleh Peneliti
Keterangan :
Struktur modal
(X1)
Pertumbuhan laba
(X2) Kualitas laba
(Y)
Ukuran perusahaan
(X3)
likuiditas
(X4)
41
Variabel Independen
X1 : Struktur modal
X2 : Pertumbuhan laba
X3 : Ukuran perusahaan
X4 : Likuiditas
Variabel Dependen
Y : Kualitas laba
D. Perumusan Hipotesa
a. Hubungan struktur modal terhadap kualitas laba
Struktur modal merupakan perbandingan antara modal sendiri
dengan modal asing yang bertujuan dapat membantu dalam biaya
pengeluaran operasional yang dapat meningkatkan kinerja suatu
perusahaan. Dengan demikian adanya struktur modal yang tinggi akan
mempengaruhi kualitas laba yang dimaksud sehingga laba yang
dilaporkan dapat berkualitas dan dapat dipercaya kebenarannya.
Dalam penelitian ini sudah terjadi penelitian terdahulu yang
terdapat pada Iin Mutmainah Risdawaty (2015) yang berjudul
pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, asimetris informasi, dan
profitabilitas terhadap kualitas laba menyatakan struktur modal
berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Sedangkan menurut Alfiati
Silfi (2016) dalam penelitian yang berjudul pengaruh pertumbuhan
42
laba, struktur modal, likuiditas dan komite audit terhadap kualitas laba
menyatakan struktur modal berpengaruh positif terhadap kualitas laba,
dengan demikian dengan diadakannya penelitian ini untuk
memperkuat apakah struktur modal berpengaruh positif terhadap
kualitas laba.
H1 : Struktur modal berpengaruh postitif terhadap kualitas laba
b. Pengaruh pertumbuhan laba terhadap kualitas laba
Pertumbuhan laba merupakan suatu informasi yang digunakan
untuk pengambilan keputusan dalam menentukan target dimasa depan
dan saat ini agar dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan
dalam suatu perusahaan.
Dengan tingginya pertumbuhan laba maka dapat dikatakan
perusahaan mengalami kenaikan dalam kinerja perushaan yang dapat
membantu perusahaan untuk dapat terus tumbuh dan berkembang
dimasa depan dan dengan tingginya pertumbuhan laba perusahaan
dapat membantu dalam pelaporan kualitas laba perusahaan yang dapat
dinilai bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dalam
menjalani prospek kedepannya. Dalam penelitian sebelumnya
Menurut Alfiati Silfi (2016) yang berjudul pengaruh
pertumbuhan laba, struktur modal, likuiditas dan komite audit
terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek Indonesia tahun 2009-2011 bahwa pertumbuhan laba tidak
berpengaruh terhadap kualitas laba sedangkan menurut Siti Wulandari
43
yang berjudul pengaruh pertumbuhan laba, size, leverage, investment
opportunity set, dan good corporate governgance terhadap kualitas
laba studi empiris perusahaan manufaktur terdaftar di bursa efek
Indonesia periode 2013-2015 bahwa pertumbuhan laba berpengaruh
terhadap kualitas laba. Dengan demikian dengan diadakannya
penelitian ini untuk memperkuat apakah pertumbuhan laba
berpengaruh terhadap kualitas laba.
H2 : Pertumbuhan laba berpengaruh positif terhadap kualitas
laba.
c. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas laba.
Ukuran perusahaan merupakan pembanding antara perusahaan
besar, sedang, kecil dalam penentuan berlangsungnya kehidupan
perushaan yang dilatarbelakangi oleh besar dan kecilnya aset untuk
membantu dalam menjalankan kegiatan operasional suatu perusahaan.
Menurut Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra Astika
(2014) Pengaruh struktur modal, likuitas, pertumbuhan laba, dan
ukuran perusahaan pada kualitas laba perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2011 bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba,
sedangkan menurut Gahani Purnama Wati dan I Wayan Putra (2017)
dalam penelitian yang berjudul Pengaruh ukuran perusahaan,
leverage, dan good corporate governance pada kualitas laba
menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
44
kualitas laba. Dengan demikian diadakannya penelitian ini untuk
memperkuat apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas
laba.
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas
laba.
d. Pengaruh likuiditas terhadap kualitas laba
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajibannya yang berjangka pendek agar dapat dijadikan
perbandingan antaran rasio likuditas tahun sekarang dengan tahun
sebelumnya agar dapat dijadikan penilaian dalam kinerja perusahaan.
Menurut penelitian Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra
Astika (2014) dalam penelitian Pengaruh struktur modal, likuitas,
pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan pada kualitas laba
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2019-2011 menyatakan bahwa likuditas tidak berpengaruh
terhadap kualitas laba. Sedangkan dalam penelitian Alfiati Silfi (2016)
dalam penelitian Pengaruh pertumbuhan laba, struktur modal,
likuiditas dan komite audit terhadap kualitas laba dalam perusahaan
manufaktur yang terdapat di BEI menyatakan bahwa likuiditas
berpengaruh terhadap kualitas laba. Dengan demikian diadakannya
penelitian ini untuk memperkuat apakah likuiditas berpengaruh
terhadap kualitas laba.
H4 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
45
e. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran
Perusahaan dan Likuiditas terhadap kualitas laba.
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Struktur Modal,
Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas dapat
mempengaruhi Kualitas laba secara simultan. Berdasarkan analisis
uraian diatas, maka hipotesis yang dapat disusun adalah :
H5 : Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan
dan Likuiditas secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laba.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif yang
berupa angka–angka. Data yang dinyatakan dalam angka dapat menunjukan
nilai terhadap variabel yang mewakili laporan tahunan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan terhadap objek penelitian yang
dipilih kemudian dianalisis dan disimpulkan antara variabel bebas yaitu
struktur modal, pertumbuhan laba, ukuran perusahaan dan likuiditas
terhadap variabel terikatnya yaitu kualitas laba.
B. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek yang digunakan oleh peneliti adalah
perusahaan LQ45 yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan pada
periode 2015 sampai 2018 yang terdaftar dibursa efek indonesia. Objek
penelitian tersebut dipilih dikarenakan populasi perusahaan yang cukup
besar sehingga peneliti bisa mendapatkan sampel yang cukup untuk
penelitian ini.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang dipilih dalam penelitian ini merupakan data sekunder
dimana data tersebut sudah diolah oleh pihak pertama untuk dapat dijadikan
bahan penelitian oleh pihak ke dua, data tersebut diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan LQ45 yang terdaftar dibursa efek Indonesia periode
2015 sampai 2018.
47
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Prof. Dr. Sugiyono dalam buku yang berjudul : Metode
Penelitian Bisnis (2017, 136) pengertian populasi adalah :
“wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda –
benda alam yang lain. Popuasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang lain.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar
dibursa efek indonesi dalam LQ45 pada tahun 2015 sampai dengan
2018. Terdapat 45 perusahaan yang tedaftar di bursa efek Indonesia
per 2018.
2. Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi. Dasar penelitian pemilihan sampel adalah sampel
yang memnuhi kelengkapan data dan kriteria sampel yang ditentukan
dengan metode purposive sampling. Sampel yang dipilih pada
penelitian ini berdasarkan pertimbangan atau kriteria sebagai berikut :
48
1. Perusahaan LQ45 yang terdaftar didalam bursa efek Indonesia
tahun 2015 sampai dengan 2018;
2. Perusahaan LQ45 yang menerbitkan dan mempublikasikan
laporan keuangan tahun 2015 sampai dengan 2018 secara
lengkap dan terbaca;
3. Perusahaan LQ45 yang menerbitkan laporan keuangan dengan
mata uang Indonesia periode tahun 2015 sampai dengan 2018;
4. Laporan keuangan perusahaan LQ45 yang mengalami laba dari
tahun 2015 sampai dengan 2018..
Dari kriteri tersebut, ada 26 ( dua puluh enam ) perusahaan yang
dapat dijadikan sampel penelitian sebagai berikut :
Tabel III.1
Sampel perusahaan LQ45
Kode Nama Perusahaan
AKRA AKR Corporindo Tbk
ADHI Adhi Karya (persero) Tbk
ASII Astra International Tbk
BMTR Global Mediacom Tbk
BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
GGRM Gudang Garam Tbk
49
HMSP H.M. Sampoerna Tbk
ICBC Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
INTP Indocement Tunggal Perkasa
JSMR Jasa Marga (persero) Tbk
KLBF Kalbe Farma Tbk
LPKR Lippo Karawaci Tbk
LPPF Matahari Department Store Tbk
MNCN Media Nusantara Citra Tbk
PTBA Bukit Asam Tbk
PTPP PP ( Persero ) Tbk
PWON Pakuwon Jati Tbk
SCMA Surya Citra Media Tbk
SMGR Semen Indonesia Persero Tbk
SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk
TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
UNVR Unilever Indonesia Tbk
50
UNTR United Tractors Tbk
WIKA Wijaya Karya ( Persero ) Tbk
WSKT Waskita Karya (persero) Tbk
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara peneliti dalam
mengumpulkan data, data laporan keuangan perusahaan LQ45 yang
diperoleh dari situs www.idx.co.id dan website resmi perusahaan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik obsevasi
dokumentasi degan melihat laporan keuangan perusahaan yang dijadikan
sebagai sampel dalam penelitian. Dengan teknik ini penulis mengumpulkan
data laporan keungan dari tahun 2015 sampai dengan 2018 mengenai
variabel yang terkait struktur modal, pestumbuhan laba, ukuran perusahaan,
dan likuiditas.
F. Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen ( Y )
Variabel dependen yaitu variabel dimana faktor keberadannya
dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah kualitas laba dimana kualitas laba dapat diukur dengan
dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas laba. Penelitian
terdahulu mengukur kualitas laba dengan ukuran yang berbeda-beda.
Belum ada standar yang digunakan untuk mengukur kualitas laba.
Angka yang dihasilkan dari pengujian tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Konstanta (a)
Nilai konstanta yang diperoleh sebesar -1,059. Hal ini berarti
bahwa jika variabel-variabel independen tidak ada, maka besarnya
kualitas laba yang terjadi adalah sebesar -1,059.
95
2) Koefisien Regresi (β) X1
Nilai koefisien regresi variabel struktur modal (X1) sebesar
+0,206. Hal ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan
struktur modal akan mengakibatkan kenaikan kualitas laba
sebesar 0,206.
3) Koefisien Regresi (β) X2
Nilai koefisien regresi variabel pertumbuhan laba (X2) sebesar -
0,031. Hal ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan
pertumbuhan laba akan mengakibatkan penurunan kualitas laba
sebesar 0,031..
4) Koefisien Regresi (β) (X3)
Nilai koefisien ragresi variabel pertumbuhan laba sebesar
0,008. Hal ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan
pertumbuhan laba akan mengakibatkan kenaikan kualitas laba
sebesar 0,008
5) Koefisien Regresi (β) (X4)
Nilai koefisien regresi variabel likuiditas (X4) sebesar 0,137. Hal
ini menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan likuiditas
akan mengakibatkan peningkatan kualitas laba sebesar 0,137.
96
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukan proporsi yang diterangkan
oleh variabel independen dalam model terhadap variabel terikatnya,
sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam
model, formulasi model yang keliru dan kesalahan eksperimen.
Berikut ini tabel hasil uji koefisien determinasi (R2):
Tabel IV.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .392a .154 .119 .28468 1.531
a. Predictors: (Constant), likuiditas, pertumbuhan laba, ukuran perusahaan, struktur
modal
b. Dependent Variable: kualitas laba
Hasil uji olahan SPSS v.25, 2019
Berdasarkan tabel tersebut, nilai adjusted R square menunjukan
0,119. Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi variabel independen
terhadap variabel dependen 11,9% sedangkan 88,1% ditentukan
oleh faktor lain.
C. Pengujian Hipotesa
97
1. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dikatakan untuk menguji sebuah apakah secara serentak
(simultan) variabel independen mampu menjelaskan variabel
dependen dengan baik dan untuk menguji apakah model yang
digunakan telah fix atau tidak. Kriteria pengujiannya adalah jika
Fhitung > Ftabel atau sig < 0,05. Apabila telah memenuhi kriteria
maka model dapat digunakan. Dengan menggunakan SPSS v.25,
2019, berikut tabel Uji F statistik:
Tabel IV.14
Hasil uji signifikansi simultan uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.455 4 .364 4.488 .002b
Residual 8.023 99 .081
Total 9.478 103
a. Dependent Variable: kualitas laba
b. Predictors: (Constant), Likuiditas, pertumbuhan laba, Ukuran perusahaan, Struktur modaL
Sumber olahan data SPSS v.25,2019
Dari hasil tabel diatas pengolahan data menunjukan Fhitung
yaitu sebesar 4,488> dari F tabel sebesar 2,46dan nilai signifikan pada
0,000. Jadi dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang
98
diperoleh dapat diandalkan atau model sudah fix. Dengan kata lain
(P-Value) < 0,05 artinya variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependen.
2. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dalam persamaan regresi secara parsial
dengan mengasumsikan variabel lain dianggap konstan. Uji t ini
dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan mengenai
pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan berdasarkan
output coeffisien pada tabel IV.1.
99
Tabel IV.15
Hasil Uji Parsial (t)
Output Coefficientsa
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance
1 (Constant) -1.059 .968 -1.094 .277
x1 .206 .094 .233 2.178 .032
x2 -.031 .053 -.055 -.586 .559
x3 .008 .070 .011 .118 .906
x4 .137 .034 .438 3.998 .000
Sumber : SPSS V.25, 2019
Berdasarkan output coeffisien pada tabel IV.15 berikut ini
dipaparkan hasil uji t pengaruh parsial masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan secara satu
arah (one tailed) karena seluruh hipotesis menetapkan pula arah
pengaruh (positif atau negatif) masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen.
100
a. Hasil Uji pengaruh struktur modal terhadap kualitas laba
Hipotesis pertama (H1) yang telah ditetapkan adalah struktur
modal berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Untuk
keperluan potesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) sebagai
berikut.
Ho: struktur modal secara parsial tidak berpengaruh positif
terhadap kualitas laba.
Ha: struktur modal secara parsial berpengaruh positif terhadap
kualitas laba.
Dari output coefficients pada tabel IV.15, dapat dilihat bahwa
nilai sig pada baris struktur modal menunjukan angka 0,032 yang
lebih kecil dari tingkat error 0,05 (sig ≥ 0,05). Kemudian pada
kolom t yang disebut t hitung menunjukan angka 2.178. Angka t
hitung ini dibandingkan dengan angka t tabel sebesar 1,983 (angka
t hitung lebih besar dari t tabe)..
Karena sig < 0,05 (0,000 < 0,05) dan juga t hitung > t tabel (
2,178 > 1,983) dengan koefisien β sebesar 0,206 dengan arah
positif, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa struktur modal secara parsial berpengaruh
positif terhadap kualitas laba. Sehinga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 1 diterima.
101
b. Hasil Uji pengaruh pertumbuhan laba terhadap kualitas laba
Hipotesa kedua (H2) yang telah ditetapkan adalah
pertumbuhan laba berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
Untuk keperluan uji t, dirumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha) sebagai berikut.
Ho: pertumbuhan laba secara parsial tidak berpengaruh positif
terhadap kualitas laba.
Ha: pertumbuhan laba secara parsial berpengaruh positif terhadap
kualitas laba.
Dari output coefficients pada tabel IV.15, dapat dilihat bahwa
nilai sig pada baris pertumbuhan laba menunjukan angka 0,599
yang dimana lebih besar dari tingkat error 0,05 (sig ≥ 0,05).
Kemudian t hitung menunjukkan angka -0,586, lebih kecil dari
tabel yaitu sebesar 1,983. Oleh karena itu berdasarkan nilai sig ≥
0,05 (0,636 ≥0,05) dan juga t hitung ≤ t tabel -0,0,586 ≤ 1,983
dengan koefisien β sebesar -0,031 dengan arah negatif, maka Ho
diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan laba secara parsial tidak berpengaruh positif
terhadap kualitas laba.
Walaupun dengan tidak menghiraukan hipotesis yang
menetapkan arah pengaruh positif, berdasarkan output coefficient
pada tabel IV.15, tidak pula terdapat pengaruh negative, yang
102
artinya secara keseluruhan tidak terdapat pengaruh apapun, baik
positif ataupun negatif dari struktur modal terhadap kualitas laba,
karena nilai sig ≥ 0,05 (tidak signifikan). Sehingga dapat
disimpulkan hipotesis 2 ditolak.
c. Hasil uji pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas laba
Hipotesis ketiga (H3) yang telah ditetapkan terhadap kualitas
laba. Untuk keperluan uji t, dirumuskan hipotesis nol (Ho) dan
hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut.
Ho: ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh positif
terhadap kualitas laba.
Ha: ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif
terhadap kualitas laba.
Dari output coefficients pada tabel IV.15 dilihat bahwa nilai sig
pada baris ukuran perusahaan menunjukan angka 0,906 yang lebih
besar dari error 0,05 (sig < 0,05), kemudian t hitung menunjukan
angka 0,118, lebih kecil dari t tabel yaitu 1,983. Oleh karena itu
berdasarkan nilai t hitung ≤ t tabel (0,118 ≤ 1,983) dengan
koefisien β sebesar 0,008 dengan arah positif. Walaupun tidak
terdapat pengaruh signifikan karena nilai sig > 0,05 (0,057 > 0,05),
tetap disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga
ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh positif
103
terhadap kualitas laba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 3 ditolak.
d. Hasil uji pengaruh likuiditas terhadap kualitas laba
Hipotesis keempat (H4) yang telah ditetapkan adala likuiditas
berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Untuk keperluan uji t,
dirumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai
berikut:
Ho: likuiditas secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap
kualitas laba.
Ha: likuiditas secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas
laba.
Dari output coefficients pada tabel IV.15 dapat dilihat bahwa
nilai sig pada likuiditas menunjukan angka 0,000 yang lebih kecil
dari tingkat error 0,05 (sig < 0,05). Kemudian t hitung
menunjukkan angka 3,998 lebih besar dari t tabel yaitu 1,983.
Oleh karena itu berdasarkan nilai sig < 0,05 (0,000 < 0,05) dan juga
t hitung > t tabel (3,998 > 1,983) dengan koefisien β 0,137 dengan
arah positif , maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa liluiditas secara parsial berpengaruh positif
terhadap kualitas laba, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 4 diterima.
104
D. Pembahasan
1. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ( Uji t )
a. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kualitas Laba
Hipotesis pertama (H1) yaitu struktur modal berpengaruh
positif terhadap kualitas laba. Berdasarkan hasil analisis statistik
dalam penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis pertama (H1)
diterima. Koefisien regresi dari struktur modal adalah 0,206
dengan t sebesar 2,178 dan signifikansi 0,000 < 0,05 dengan
demikian, penelitian ini membuktikan bahwa struktur modal
berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
Hasil uji tersebut juga menunjukan bahwa struktur modal
berpengaruh positif terhadap kualitas laba karena nilai signifikasin
lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra Astika (2014)
yang menyatakan bahwa struktur modal memiliki arah positif
tetapi tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, namun hasil
penelitian ini sesuai dengan Iin Mutmainah Eka Risdawaty yang
menyatakan struktur modal berpengaruh positif terhadap kualitas
laba.
Dalam pengukurannya struktur modal diukur dengan
menggunakan rasio Debt To Asset Ratio (DAR) yang mampu
105
mengkur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh
kreditur, investor tidak hanya berharap akan laba melainkan juga
memperhitungkan tingkat pendapatan yang akan diterima oleh
perusahaan agar para calon investor dapat mempertimbangkan
penanaman investasinya kedalamperusahaan dengan
gambarantotal asset yang dapat menggambarkan tingkat
pengendaliannya.
b. Pengaruh Pertumbuhan Laba Terhadap Kualitas Laba
Hipotesis kedua (H2) yaitu pertumbuhan laba berpengaruh
positif terhadap kualitas laba. Berdasarkan hasil analisis statistik
dalam penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis kedua (H2)
ditolak, koefisien regresi dari pertumbuhan laba adalah -0,031
dengan t sebersar -0,586 dan signifikansi 0,559> 0,05, dengan
demikian penelitian ini membuktikan bahwa pertumbuhan laba
tidak berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
Hasil uji tersebut juga menunjukan bahwa pertumbuhan
laba tidak berpengaruh baik positif ataupun negatif terhadap
kualitas laba karena nilai signifikansi lebih dari 0,05. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Alfiati Silfi (2016) yang
menemukan bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh
terhadap kualitas laba. Hal ini disebabkan oleh adanya respon
negatif dari pengguna laporan keuangan (investor) didalam
106
merespon informasi kualitas laba. Pertumbuhan laba suatu
perusahaan biasanya diakibatkan oleh adanya laba kejutan yang
diperoleh pada periode sekarang. Investor dapat merespon
informasi laba kejutan tersebut sebagai indikasi adanya intervensi
dari pihak manajemen perusahaan terhadap laporan keuangan
sehingga laba mengalami kenaikan yang sangat tinggi, oleh karena
itu laba yang dihasilkan perusahaan tidak mencerminkan keadaan
perusahaan yang sesungguhnya. Hal ini menyebabkan terjadinya
penurunan kepercayaan dari investor terhadap perusahaan yang
mengalami pertumbuhan laba sehingga kualitas laba juga
menurun. Hasil penelitian ini berbeda dengan Siti Wulandari
(2018) yang menemukan bahwa pertumbuhan laba berpengaruh
terhadap kualitas laba.
c. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Laba
Hipotesis ketiga (H3) yaitu ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Berdasarkan hasil
analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa
hipotesis ketiga (H3) ditolak. Karena nilai Koefisien regresi dari
ukuran perusahaan sebesar 0,008
dengan t sebesar 0,118 dan signifikansi 0,906> 0,05.
Dengan demikian penelitian ini membuktikan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
107
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Iin
Mutmainah Eka Risdawaty Subowo (2015) yang menemukan
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laba. Karena ukuran perusahaan hanya
menjadi tolak ukur besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat
membangun kinerja perushaan dalam masa mendatang dan
untuk memperpanjang kelangsuangan hidup perusahaan pada
waktu yang lama sehingga ukuran perusahaan tidak ada
keterkaitan dengan kualitas laba. Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus
Putra Astika (2014) yang menemukan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
d. Pengaruh Likuiditas Terhadap Kualitas Laba
Hipotesis ketiga (H3) yaitu likuiditas berpengaruh positif
terhadap kualits laba. Berdasarkan hasil analisis statistik dalam
penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis ketiga (H3) diterima.
Karena nilai koefiesien regresi sebesar 0,137 dengan nilai t
sebesar 3,998 dan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05> 0,000.
Dengan demikian penelitian membuktikan bahwa likuiditas
berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian ini Alfiati Siti (2016) yang
menemukan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap
108
kualitas laba. Karena likuiditas memiliki hubungan dengan
kualitas laba. Likuiditas adalah rasio keuangan yang mengukur
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan akriva lancarnya sehingga semakin tinggi
nilai likuiditas suatu perusahaan makan semakin baik
perusahaan laba yang dihasilkan perushaan semakin
berkualitas, sehingga tidak menimbulkan adanya praktik
manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra Astika
(2014) yang menemukan bahwa likuiditas memiliki arah negatif
tetapi tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
2. Pembahasan Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Berdasakan tabel IV.16 hasil uji simultan (f) hipotesis H5
menunjukan bahwa varibel Struktur Modal, Pertumbuhan Laba,
Ukuran Perusahaan dan Likuiditas berpengaruh signifikan secara
bersama-sama terhadap kualitas laba. Hal ini ditunjukan nilai dari
tabel (f) yang dihasilkan sebesar 4,488 dengan nilai sig yang
dihasilkan sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05. Dengan
demikian hipotesis H5 dapat diterima sehingga dapat dkikatakan
bahwa Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran perusahaan dan
Likuiditas berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap
kualitas laba.
109
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal,
pertumbuhan laba, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap kualitas
laba sebagai variabel dependen pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Struktur modal berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Hal ini
dapat dilihat pada tabel IV.15 dimana nilai signifikansi menunjukkan
angka sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan nilai α 0,05 (0,05 > 0,000). Struktur modal berpengaruh
positif terhadap kualitas laba dikarenakan semakin kecil nilai Debt to
asset ratio maka semakin baik modal yang digunakan suatu
perusahaan tersebut untuk menunjang kebutuhan operasional
perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan Iin Mutmainah Eka
Risdawaty (2015) yang menyatakan struktur modal berpengaruh
positif terhadap kualitas laba. Namun tidak sesuai dengan penelitian
Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra Astika (2014) yang
menyatakan bahwa struktur modal memiliki arah positif tetapi tidak
berpengaruh terhadap kualitas laba.
110
2. Perumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini
Dapat dilihat pada tabel IV.15 dimana nilai signifikansi menunjukkan
angka sebesar 0,636 dimana nilai tersebut lebih besar dari α 0,05
(0,636 > 0,05). Pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap
kualitas laba dikarenakan nilai perbandingan Pertumbuhan laba suatu
perusahaan biasanya diakibatkan oleh adanya laba kejutan yang
diperoleh pada periode sekarang. Investor dapat merespon informasi
laba kejutan tersebut sebagai indikasi adanya intervensi dari pihak
manajemen perusahaan terhadap laporan keuangan sehingga laba
mengalami kenaikan yang sangat tinggi, oleh karena itu laba yang
dihasilkan perusahaan tidak mencerminkan keadaan perusahaan
yang sesungguhnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan
kepercayaan dari investor terhadap perusahaan yang mengalami
pertumbuhan laba sehingga kualitas laba juga menurun. Hasil
penelitian ini sesuai dengan Alfiati Silfi (2016) yang menemukan
bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
Namun tidak sesuai dengan Siti Wulandari (2018) yang menemukan
bahwa pertumbuhan laba berpengaruh terhadap kualitas laba.
3. Ukuran perusahaan tidak bepengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini
dapat dilihat pada tabel IV.15 dimana nilai signifikansi menunjukkan
angka sebesar 0,577 dimana nilai tersebut lebih besar dari α 0,05
(0.577 > 0,05). Ukuran perusahaan tidak berpengaru hterhadap
111
kualitas laba dikarenakan ukuran perusahaan hanya menjadi tolak
ukur besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat membangun
kinerja perushaan dalam masa mendatang dan untuk
memperpanjang kelangsuangan hidup perusahaan pada waktu yang
lama sehingga ukuran perusahaan tidak ada keterkaitan dengan
kualitas laba. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Iin
Mutmainah Eka Risdawaty Subowo (2015) yang menemukan bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laba. Namun Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian
Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra Astika (2014) yang
menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
kualitas laba.
4. Likuiditas berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Hal ini dapat
dilihat pada tabel IV.15 dimana nilai signifikansi menunjukkan angka
sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari α 0,05 (0,05 >
0,000). Likuiditas berpengaruh positif terhadap kualitas laba
dikarenakan Likuiditas adalah rasio keuangan yang mengukur
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancarnya sehingga semakin tinggi nilai
likuiditas suatu perusahaan maka semakin baik laba yang dihasilkan
perushaan semakin berkualitas, sehingga tidak menimbulkan adanya
praktik manajemen laba.Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
112
penelitian Alfiati Siti (2016) yang menemukan bahwa likuiditas
berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Namun tidak sesuai
dengan hasil penelitian Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra
Astika (2014) yang menemukan bahwa likuiditas memiliki arah
negatif tetapi tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
5. Struktur modal, pertumbuhan laba, ukuran perusahaan dan likuiditas
berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laba dapat dilihat dari
nilai signifikansi uji simultan yaitu 0,000 lebih kecil dari nilai standar
yang ditentukan yaitu sebesar 0,05.
B. Implikasi
Implikasi penelitian adalah metode untuk membandingkan penelitian
yang lalu dengan hasil penelitian yang terbaru. Ada tiga jenis implikasi yang
banyak digunakan untuk kebutuhan penelitian diantaranya:
1. Implikasi teoritis
Teori yang digunakan dalam penelitian ini dan menggunakan sumber-
sumber yang mewakili variabel-variabel yang diteliti, diharapkan
dapat memberikan kontribusi dan juga dapat digunakan sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Implikasi manajerial
a. bagi para investor Agar memperhatikan pengungkapan informasi
dalam laporan keuangan perusahaan agar dapat memberikan
113
pertimbangan terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan,
karena sangat mungkin bagi beberapa perusahaan untuk
melakukan manajemen laba agar perusahaan tersebut
menghasilkan laba yang signifikan yang disajikan dalam laporan
keuangan.
b. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat
digunakan untuk memperkaya pengetahuan akademik.
3. Implikasi metodologi
Pada implikasi metodologi, peneliti menguraikan teknik yang
digunakan dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan alat uji analisis statistic deskriptif, uji asumsi klasik,
uji t, uji f dan analisa regresi linear berganda dengan menggunakan
data berupa angka-angka yang diolah kembali oleh peneliti. Dari data
yang telah diolah oleh peneliti merupakan jawaban atas
permasalahan yang ada dalam penelitian ini dengan didukung oleh
beberapa teori yang sudah peneliti cantumkan.
C. Saran
Dikarenakan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, maka
peneliti menyimpulkan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi investor
114
Agar lebih memperhatikan angka-angka dalam laporan
keuangan yang menjadikan tolak ukur dalam pengambilan
keputusan dalam berinvestasi agar tidak salah dalam memilih
perushaan yang akan menerima investasi dari investor
dikarenakan terjadinya penggunaan manajemen laba oleh
para manajer untuk dapat merarik perhatian para investor.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan
perluasan ruang lingkup penelitian dengan melakukan
penelitian pada sektor perusahaan yang berbeda dan
menambah sampel penelitian dan rentang waktu penelitian
untuk benar-benar dapat melihat prilaku perusahaan terkait
dalam melakukan penyampaian kualitas laba, peneliti
selanjutnya disarankan untuk menambah variabel
independen berupa alokasi pajak antar periode, persistensi
laba, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage
yang lain sebagainya yang memiliki pengaruhter hadap
kualitas laba. Peneliti selanjutnya juga disarankan
menggunakan proksi pengukuran kualitas laba yang berbeda.
3. Bagi akademis, dalam melakukan penelitian dengan objek
yang sama dengan penelitian ini diharapkan dapat lebih
menggali pengetahuan tentang kualitas laba dengan cara
115
membaca buku atau artikel yang berkaitan dengan kualitas
laba.
4. Bagi penulis, agar dapat lebih banyak lagi membaca buku atau
artikel yang berkaitan dengan kualitas laba, struktur modal,
pertumbuhan laba, ukuran perusahaan dan likuiditas untuk
menambah ilmu pengetahuan dan memperbaiki hasil
penelitian selanjutnya.
116
DAFTAR PUSTAKA
Angkoso (2006) dalam Nurul Aini (2017) skripsi yang berjudul “Pengaruh komite audit, struktur modal dan pertumbuhan laba terhadap kualitas laba (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015 . (2017).
Admin (2016).Struktur modal:https://jagoakuntansi.com/2016/12/20/struktur-modal/. (Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Birgham dan Houston 2010. (2019). Pengertian laporan keuangan. temukan pengertian: https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-laporan-keuangan.html. (Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Eka Risdawaty Subowo Iin Mutmainah. (n.d.).pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, asimetri informasi dan profitabilitas terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Fahmi, Irham. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta, 2013.
Financial Accounting Standards Board, FASB, 1978). (2019, april 1). Manajemen laba dan manfaat kualitas laba dalam keputusan investasi. https://library.uns.ac.id/manajemen-laba-dan-manfaat-kualitas-laba-dalam-keputusan-investasi/.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Ghani Purnama Wati dan I Wayan Putra. (2017). Pengaruh ukuran perusahaan, Leverage, dan Good Corporate Governance dalam Bursa Efek Indonesia perusahaan yang terdaftar dalam indeks CGPI pada tahun 2010 sampai 2014.
Harijito, Agus dan Martono. Manajemen Keuangan, Edisi keempat. Yogyakarta: Ekonisia, 2013.
Hery. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013.
Hodge, 2003. (2016, april 1). Manajemen laba dan manfaat kualitas laba dalam keputusan investasi. https://library.uns.ac.id/manajemen-laba-dan-manfaat-kualitas-laba-dalam-keputusan-investasi/.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Hani Syafrida (2015:121). (2019). Pengertian Likuiditas: Arti, Fungsi, Komponen, dan Rumus Likuiditas. https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-likuiditas.html.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Hilma Faza Ariyani, Irene Rini Demi Pangestuti, Susilo Toto Raharjo. (2018). The effect of asset structure, profitability, company size,and company growth on capital structure (the study of manufacturing companies listed on the idx for the period 2013 -2017).
Idnfinancial.com
Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2018.
Indra Satya Prasavita Amertha, I Gusti Ketut Agung Ulupui dan I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri. (2014). Analysis of firm size, leverage, corporate governance on earnings management practices (Indonesian evidence).
Indonesia, Ikatan Akuntansi. Standar Akuntansi keuangan, PSAK, Cetakan keempat, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat, 2015.
Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra Astika. (2014). pengaruh struktur modal, likuditas, pertumbuhan laba dan ukuran perusahaan pada kualitas laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-1011.
Kadek Marlina Nalarreason, Sutrisno T dan Endang Mardiati. (2019). Impact of Leverage and Firm Size on Earnings Management in Indonesia ( manufacturing companies listed on the Indonesia stock exchange for the 2013-2017 period).
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
keown dkk (2008) dalam Nurul Aini 2017. skripsi yang berjudul “Pengaruh komite audit, struktur modal dan pertumbuhan laba terhadap kualitas laba (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015). (2017).
Marini. (2017). undang undang no 8 tahun 1995 tentang pasar modal. analisis pengaruh persistensi laba, struktur modal, ukuran perusahaan, alokasi pajak antar periode terhadap kualitas laba pada perusahaan sektor bahan tambang yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014 , 1-2. Tangerang : Universitas Buddhi Dharma, 2017.
Maxmanroe. (2019). Pengertian Likuiditas: Arti, Fungsi, Komponen, dan Rumus Likuiditas. https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-likuiditas.html.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Novia. (2017, November 5). Pengertian dan faktor yang mempengaruhi struktur modal. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-dan-faktor-yang-memengaruhi-struktur-modal/.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Nurul Aini (2017) skripsi yang berjudul “Pengaruh komite audit, struktur modal dan pertumbuhan laba terhadap kualitas laba (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. (2017).
Paulus (2012) dalam Vera Junita (2018). Pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap kualitas laba (pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2012-2016).
Reyhan (2014:8) dalam Nurul Aini (2017)skripsi yang berjudul “Pengaruh komite audit, struktur modal dan pertumbuhan laba terhadap kualitas laba (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015). (2017).
Riyanto Bambang, 2010. (2019). Pengertian Likuiditas: Arti, Fungsi, Komponen, dan Rumus Likuiditas. https://maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-likuiditas.html.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Rozi Fakhrul. (2017, November 30). Pengertian ukuran perusahaan. https://sudutekonomi.blogspot.com/2017/11/pengertian-ukuran-perusahaan.html.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Sawir, 2004 dalam Oktavianti, 2015. (2017, November 30). Pengertian Ukuran perusahaan. https://sudutekonomi.blogspot.com/2017/11/pengertian-ukuran-perusahaan.html.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Schiper dan Vincent, 2003. (2016, april 1). Manajemen laba dan manfaat kualitas laba dalam keputusan investasi. https://library.uns.ac.id/manajemen-laba-dan-
manfaat-kualitas-laba-dalam-keputusan-investasi/.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Seftianne, 2011. (2017, November 30). Pengertian ukuran perusahaan. https://sudutekonomi.blogspot.com/2017/11/pengertian-ukuran-perusahaan.html.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Silfi Alfiati. (2016). Pengaruh pertumbuhan laba, struktur modal, likuiditas dan komite audit terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. 2016.
Subramanyam 2010. (2019). Pengertian laporan keuangan. temukan pengertian: https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-laporan-keuangan.html(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Sugiyono. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung:Alfabeta, 2017.
Sulistyanto Sri. Manajemen Laba (Teori dan model empiris). Jakarta:PT. Grasindo, 2014.
Sutopo Bambang, M. C. (2016, 1pril 6). Manajemen laba dan manfaat kualitas laba dalam keputusan investasi. https://library.uns.ac.id/manajemen-laba-dan-manfaat-kualitas-laba-dalam-keputusan-investasi/.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Sutrisno. Manajemen keuangan teori, konsep dan aplikasi. Yogyakarta:Ekonosia, 2013.
Suwardjono (2006:463),. (2016, april 1). Manajemen laba dan manfaat kualitas laba dalam keputusan investasi. https://library.uns.ac.id/manajemen-laba-dan-manfaat-kualitas-laba-dalam-keputusan-investasi/.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Suwito dan Herawati, 2005. (2017, November 30). Pengertian ukuran perusahaan. https://sudutekonomi.blogspot.com/2017/11/pengertian-ukuran-perusahaan.html.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Roger Bougie, Uma sekaran. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta:Salemba Empat, 2017.
Usman Ali, Muhammad Afzal Noor, Muhammad Kashif Khurshid dan Akhtar
Mahmood. (2015). Impact of Firm Size on Earnings Management; A Study of Textile Sector of Pakistan ( For this purpose annual ten years data was obtained from 2004 to 2013).
Vera Junita (2018). Pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap kualitas laba (pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2012-2016).
Veronica dan Sidharta, 2005. (2017, November 30). Pengertian ukuran perusahaan.
https://sudutekonomi.blogspot.com/2017/11/pengertian-ukuran-perusahaan.html.(Diakses tanggal 27 agustus 2019)
Wiyadi, Rina Trisnawati, Noer Sasongko dan Ichwani Fauzi. (2015). The effect of information asymmetry, firm size, leverage, profitability and employee stock ownership on earnings management with accrual model (companies in Jakarta Islamic Index and LQ 45).
Sujarweni. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS.2015
Wulandari Siti. (2018). pengaruh pertumbuhan laba, size, leverage, investment oportunity setdan good corporate governance terhadap kualitas laba (studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. (2018).
Yang bertandatangan di bawah ini, sebagaiberikut:Nama Lengkap : Dr. Satria Pambudi, S.E.,ttl.Si.*Akt.,CA.,ClrlA.
Dengan inimenyatakan bahwa yang bersangkutan dibawah ini, sebagaiberikut:
JabatanNIP.
NamaNIM
: Direktur Dokumentasi, Penelitian dan Pengembangan: 1969199801
: BtlDl SETIADI: 20160100120
Judul : Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan,dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba pada Perusahaan LQ4S yangTerdaftardi Bursa Efek lndonesia Periode 201$2018.
Mahasiswa tersebut benar telah melakukan penelitian dan pengambilan data per bulan Oktober 201gsampai dengan Desember 2019 untuk menyelesaikan skripsi yang ditempuh pada Universitas BuddhiDharma di Kota Tangerang, Banten, lndonesia.
Demikian surat keterangan inidibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.