PENGARUH STRES TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT DENGAN METODE SANGKAR PUTAR DAN KETAHANAN BERENANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Maria Fransisca Shinta NIM : 068114139 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010
80
Embed
PENGARUH STRES TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK … · Aktivitas Motorik Mencit Jantan Dengan Metode Sangkar Putar dan Metode Ketahanan Berenang” ini dipersiapkan dan disusun sebagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH STRES TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT
DENGAN METODE SANGKAR PUTAR
DAN KETAHANAN BERENANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Maria Fransisca Shinta
NIM : 068114139
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
PENGARUH STRES TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT
DENGAN METODE SANGKAR PUTAR
DAN KETAHANAN BERENANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Maria Fransisca Shinta
NIM : 068114139
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
iii
iv
v
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa
kemenangan perlombaan bukan untuk yang
cepat, dan
keunggulan
perjuangan bukan untuk yang kuat,
juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan
bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan
untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan
nasib dialami mereka semua.
Pengkotbah 9:11
“Tuhanlah yang memberi HARAPAN
hingga MUJIZAT menjadi NYATA”
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi kekuatan, pertolongan, harapan,
penghiburan, bimbingan dan semangat
Papaku tercinta atas segala perhatian dan kasih sayang
Almamaterku
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih
karunia dan anugerah-Nya yang senantiasa menjadi kekuatan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Stres Terhadap
Aktivitas Motorik Mencit Jantan Dengan Metode Sangkar Putar dan Metode
Ketahanan Berenang” ini dipersiapkan dan disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan program pendidikan strata satu Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini dapat selesai dengan baik atas doa dan dukungan dari berbagai
pihak yang telah banyak membantu penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih atas segala dukungannya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat, tuntunan, dan
pertolongan kepada penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan sesuai dengan rencana-Nya.
2. Bapak Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
mengarahkan serta memberikan bimbingan, bantuan dan saran kepada
diazepam dosis 5 mg/ml dengan volume ampul 2 ml..................... 46
Lampiran 8. Data banyaknya putaran mencit akibat pemberian aquadest…… 47
Lampiran 9. Data lamanya berenang mencit akibat pemberian aquadest……... 47
Lampiran 10. Data banyaknya putaran mencit akibat pemberian aquadest dan
pra-perlakuan stres………………………………………………. 47
Lampiran 11. Data lamanya berenang mencit akibat praperlakuan stres dan
pemberian aquadest……………………………………………… 48
Lampiran 12. Data banyaknya putaran mencit akibat praperlakuan stres dan
pemberian diazepam……………………………………………... 48
Lampiran 13. Data lamanya berenang mencit akibat praperlakuan stres dan
pemberian diazepam……………………………………………... 48
xv
Lampiran 14. Data uji distribusi normal total banyaknya putaran mencit pada
setiap kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-
perlakuan stres, dan kelompok diazepam dosis
0.65mg/kgBByang diberi pra-perlakuan stres, pada saat t = 0-15
menit, t = 15-30menit, t = 30-45 menit, t = 45-60menit, t = 60-75
menit, t = 75-90 menit…………………………………………… 49
Lampiran 15 Data uji homogenitas total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada saat t = 0-15 menit, t = 15-30menit, t =
30-45 menit, t = 45-60menit, t = 60-75 menit, t = 75-90
menit……………………………………………………………… 49
Lampiran 16. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 0-15 menit dengan one-way Anova
tests………………………………………………………………. 50
Lampiran 17. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 15-30 menit dengan one-way Anova
tests………………………………………………………………. 50
Lampiran 18. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
xvi
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 30-45 menit dengan one-way Anova
tests………………………………………………………………. 50
Lampiran 19. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 45-60 menit dengan one-way Anova
tests………………………………………………………………. 51
Lampiran 20. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 60-75 menit dengan one-way Anova
tests………………………………………………………………. 51
Lampiran 21. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 75-90 menit dengan one-way Anova
tests………………………………………………………………. 52
Lampiran 22. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 0-15 menit dengan Post-Hoc tests
xvii
(Scheffe test)……………………………………………………... 52
Lampiran 23. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 15-30 menit dengan Post-Hoc tests
(Scheffe test)…………………………………………………… 52
Lampiran 24. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 30-45 menit dengan Post-Hoc tests
(Scheffe test)……………………………………………………… 53
Lampiran 25. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 45-60 menit dengan Post-Hoc tests
(Scheffe test)……………………………………………………… 53
Lampiran 26 Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 60-75 menit dengan Post-Hoc tests
(Scheffe test)……………………………………………………… 54
Lampiran 27. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
xviii
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres, pada t = 75-90 menit dengan Post-Hoc tests
(Scheffe test)……………………………………………………… 54
Lampiran 28. Tabel yang menggambarkan ketiga kelompok perlakuan
(kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-
perlakuan stres, dan kelompok diazepam dosis
0.65mg/kgBByang diberi pra-perlakuan stres)………………….. 55
Lampiran 29. Data uji distribusi normal total lamanya berenang mencit pada
setiap kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-
perlakuan stres, dan kelompok diazepam dosis
0.65mg/kgBByang diberi pra-perlakuan stres…………………… 55
Lampiran 30. Data uji homogenitas total lamanya berenang mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres………………………………………………. 55
Lampiran 31. Data uji statistik total lamanya berenang mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres dengan one-way Anova tests………………... 56
Lampiran 32. Data uji statistik total lamanya berenang mencit pada setiap
kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan
stres, dan kelompok diazepam dosis 0.65mg/kgBByang diberi
pra-perlakuan stres dengan Post-Hoc tests (Scheffe test)……….. 56
xix
Lampiran 33. Tabel yang menggambarkan ketiga kelompok perlakuan
(kelompok kontrol, kelompok aquadest yang diberi pra-
perlakuan stres, dan kelompok diazepam dosis
0.65mg/kgBByang diberi pra-perlakuan stres)………………… 57
Lampiran 34. General Linear Model kelompok perlakuan (kelompok
pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest
dengan pra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam
0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres) pada
metode sangkar putar……………………………………………. 57
xx
INTISARI
Stres merupakan sebuah keadaan ketika ada sebuah ketidaksesuaian antaratuntutan-tuntuan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya. Stres jugamempengaruhi saraf simpatik sehingga menyekresikan epinefrin dan norepinefrin,yang akan mengalihkan darah ke otot sehingga aktivitas motorik akan meningkat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres terhadap aktivitasmotorik mencit dengan metode sangkar putar dan ketahanan berenang.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni denganrancangan penelitian acak lengkap pola searah. Penelitian ini menggunakanmencit jantan putih galur Swiss, umur 2-3 bulan, dan berat ± 20-30 gram. Mencitdibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (hanya diberikan aquadest),kelompok perlakuan stres yang diberikan aquadest dan kelompok perlakuan stresyang diberikan diazepam dengan dosis terapi 0.65mg/kgBB. Data hasil percobaanmetode sangkar putar berupa banyaknya putaran per 15 menit, sedangkan datahasil percobaan metode ketahanan berenang berupa lamanya mencit memilikiketahanan berenang dalam hitungan waktu (detik). Dari data metode sangkar putardan metode ketahanan berenang tersebut dianalisis secara statistik dengan one-sample Kolmogorov-Smirnov tests sehingga dapat diketahui distribusi datanyanormal/tidak dan dilakukan uji homogenitas antar kelompok yang dibandingkan.Apabila data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen maka pengujiandapat dilanjutkan dengan one-way Anova tests dan Post Hoc tests dengan tarafkepercayaan 95%.
Hasil analisis pada metode sangkar putar dan metode ketahanan berenangmenunjukkan bahwa stres mampu mempengaruhi aktivitas motorik yangditunjukkan dengan meningkatnya jumlah putaran pada metode sangkar putar dansemakin cepat mencit tenggelam pada metode ketahanan berenang.
Kata kunci : diazepam, metode ketahanan berenang, metode sangkar putar, stres
xxi
ABSTRACT
Stres represent a situation when there is an imbalance between acceptedcompulsion and ability to overcoming it. Stres also influence sympathetic nerve sothat epinefrin and norepinefrin are produced, to transfer blood to muscle so thatactivity of motorik will mount. This research aim to know influence of stresmice’s activity motoric with cylinder cage and resilience swim.
The genre of this researchis pure experimental in which the program ofthis research is random research plan, complete, and one-direction pattern. Theresearch use male mice of Swiss strain; 2-3 months, and 20-30 gram. The mice areinto 3 groups based on its treatment, i.e: control group is given aquadest per orally(p.o); and stress treatment group is given aquadest per orally; and stress treatmentgroup is given diazepam per orally. The output data result of attempt cylindercage and output data result of resilience swim are put in together in the tabel. Themean result of cylinder cage and resilience swim which is got from thecalculation, later, is analyzed statistically with one sampel Kolmogorov-smirnovand homogeneity test. After being known that the distribution of the data isnormal and homogen, it is continued with one-way Anova test and Post Hoc testswith interval 95%.
The result of research shows that stress can increase motoric activity inboth of two methods.
Pembuatan larutan diazepam dengan dosis 0,65mg/kgBB berasal
dari konversi dosis terapi pada manusia yaitu 5mg/70kg BB untuk efek
relaksan otot. Diazepam dengan dosis 0,65 mg/kgBB diambil dengan
seksama 0,052 ml diazepam dosis 5 mg/ml lalu ditambah aquadest ad 10
ml. Perhitungan konversi dosis relaksan otot pada manusia ke mencit
terlampir pada lampiran ke-7.
2. Pemilihan hewan uji
Penelitian ini menggunakan mencit putih jantan, galur Swiss, sehat,
umur 2 - 3 bulan dengan berat badan 20-30 gram. Subyek uji diperoleh
dari LPPT-Universitas Gadjah Mada.
3. Perlakuan pada mencit sebelum pengujian
Sebelum mencit jantan digunakan dalam penelitian ini, terlebih
dahulu mencit jantan diadaptasikan dengan lingkungan laboratorium
selama ± 2 minggu. Selain itu sebelum mencit jantan digunakan terlebih
dahulu dipuasakan selama 18 jam tetapi tetap diberi minum.
4. Metode sangkar putar
Dalam metode sangkar putar, dibutuhkan sebanyak 21 ekor mencit
jantan dimana dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (hanya
diberikan aquadest), kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan
stres dan kelompok pemberian diazepam dosis 0,65 mg/kgBB dengan pra-
perlakuan stres (masing-masing kelompok mendapatkan 7 ekor mencit
25
jantan). Lalu untuk kelompok pemberian diazepam, semua mencit
ditimbang berat badannya dan dicatat sehingga dapat digunakan untuk
menentukan volume pemberian diazepam dosis terapi (0,65 mg/kgBB) ke
mencit. Setelah itu, mencit pada kelompok kontrol (pemberian aquadest)
langsung dimasukkan ke dalam sangkar putar dan dihitung banyaknya
berputar per-15 menit sampai 90 menit setelah 5 menit pertama diletakkan.
Pada kelompok mencit pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres,
masing-masing mencit dimasukkan ke dalam pralon terlebih dahulu untuk
perlakuan stres selama 30 menit (Santoso, 2009) lalu diletakkan ke dalam
sangkar putar, dan dihitung banyaknya putaran per-15 menit selama 90
menit setelah 5 menit pertama diletakkan. Kemudian pada kelompok
mencit pemberian diazepam 0.65 mg/kgBB dengan pra-perlakuan stres
juga masing-masing mencit dimasukkan ke dalam pralon terlebih dahulu
untuk perlakuan stres selama 30 menit lalu langsung diberikan diazepam
secara oral, setelah itu diletakkan ke dalam sangkar putar, dan dihitung
banyaknya putaran per-15 menit selama 90 menit setelah 5 menit pertama
diletakkan. Lalu masing-masing data yang diperoleh pada masing-masing
kelompok dikumpulkan pada satu tabel.
5. Metode ketahanan berenang
Dalam metode ketahanan berenang, dibutuhkan sebanyak 21 ekor
mencit jantan dimana dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol
(hanya diberikan aquadest), kelompok pemberian aquadest dengan pra-
perlakuan stres dan kelompok pemberian diazepam dosis 0,65 mg/kgBB
26
dengan pra-perlakuan stres (masing-masing kelompok mendapatkan 7 ekor
mencit jantan). Lalu untuk kelompok pemberian diazepam, semua mencit
ditimbang berat badannya dan dicatat sehingga dapat digunakan untuk
menentukan volume pemberian diazepam dosis terapi (0,65 mg/kgBB) ke
mencit. Seluruh mencit dikaitkan dengan bandul 2 gram. Setelah itu,
mencit pada kelompok kontrol (pemberian aquadest) langsung dimasukkan
ke dalam aquarium yang telah diisi air dan dicatat lamanya mencit
berenang sampai tenggelam (berada di bawah permukaan air selama 4-5
detik) (Suwendar dkk, 2004). Pada kelompok mencit pemberian aquadest
dengan pra-perlakuan stres, masing-masing mencit dimasukkan ke dalam
pralon terlebih dahulu untuk perlakuan stres selama 30 menit (Santoso,
2009) lalu dimasukkan ke dalam aquarium yang telah diisi air dan dicatat
lamanya mencit berenang sampai tenggelam (berada di bawah permukaan
air selama 4-5 detik). Kemudian pada kelompok mencit pemberian
diazepam 0.65 mg/kgBB dengan pra-perlakuan stres juga masing-masing
mencit dimasukkan ke dalam pralon terlebih dahulu untuk perlakuan stres
selama 30 menit lalu langsung diberikan diazepam secara oral, setelah itu
dimasukkan ke dalam aquarium yang telah diisi air dan dicatat lamanya
mencit berenang sampai tenggelam (berada di bawah permukaan air
selama 4-5 detik). Lalu masing-masing data yang diperoleh pada masing-
masing kelompok dikumpulkan pada satu tabel.
27
F. Analisis Hasil
Pada metode sangkar putar, data banyaknya putaran setiap mencit
dikumpulkan pada satu tabel dan dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov, setelah hasil yang didapatkan lebih dari 0.005 berarti data sudah
terdistribusi normal dan homogen, maka dapat dilanjutkan dengan one-
way Anova untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan yang bermakna
antara kelompok uji, bila ada perbedaan bermakna dapat dilanjutkan
dengan Post-Hoc test yaitu Scheffe test dengan taraf kepercayaan 95%
untuk mengetahui perbedaan bermakna secara lebih jelas antar masing-
masing kelompok.
Pada metode ketahanan berenang, data dibuat dalam satuan detik,
kemudian dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, setelah hasil
yang didapatkan lebih dari 0.005 berarti data sudah terdistribusi normal
dan homogen, maka dapat dilanjutkan dengan one-way Anova untuk
melihat ada atau tidaknya perbedaan yang bermakna antara kelompok uji,
bila ada perbedaan bermakna dapat dilanjutkan dengan Post-Hoc test yaitu
Scheffe test dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan
bermakna secara lebih jelas antar masing-masing kelompok.
Kemudian dari keseluruhan data dibuat tabel signifikasinya. Baik
metode sangkar putar dan metode ketahanan berenang, sehingga
mempermudah melihat data dari masing-masing kelompok perlakuan.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Pengaruh Stres terhadap Aktivitas Motorik dengan Metode
Sangkar Putar
Pada metode ini, ingin melihat pengaruh stres terhadap aktivitas motorik.
Stes akan memicu meningkatnya aktivitas motorik mencit dengan ditandai
meningkatnya jumlah putaran. Metode yang digunakan adalah sangkar putar,
dimana mencit akan memutar alat per-15 menit selama 90 menit setelah 5 mneit
pertama diletakkan. Pada metode ini dapat dilihat aktivitas motorik mencit dengan
banyaknya jumlah putaran pada sangkar putar. Pada penelitian ini digunakan
aquadest sebagai kontrol karena diazepam larut dalam air, kelompok pemberian
aquadest dengan pra-perlakuan stres dan kelompok pemberian diazepam
0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres. Ketiga kelompok ini diuji
dengan metode sangkar putar lalu diperoleh data banyaknya putaran per 15 menit
sampai 90 menit.
29
Tabel I. Data jumlah kumulatif putaran mencit pada kelompok kontrol(pemberian aquadest), kelompok pemberian aquadest yangdiberikan pra-perlakuan stres, dan kelompok pemberian diazepamyang diberikan pra-perlakuan stres
Banyak putaran (mean±SD)Waktu Kelompok kontrol
(pemberianaquadest)
Kelompokpemberian aquadest
dengan pra-perlakuan stres
Kelompokpemberian
diazepam denganpra-perlakuan stres
0-15 172,4±13,9 227,9±41,1 129,9±14,2
15-30 220,0±43,4 239,3±41,2 93,7±52,2
30-45 155,3±38,3 226,3±55,8 42,3±32,6
45-60 160,6±28,4 245,1±37,9 27,4±23,9
60-75 145,7±30,0 243,0±33,4 15,43±7,3
75-90 128,6±43,7 231,9±22,4 9,3±10,5
0
50
100
150
200
250
300
0 50 100
Ban
yakn
ya
pu
tara
n
Kontrol
Stres
Diazepam +Stres
Menit ke-
Gambar 1. Kurva rata-rata banyaknya putaran kelompok kontrol, kelompokaquadest yang diberi pra-perlakuan stres, dan kelompok diazepamdosis 0.65mg/kgBB yang diberi pra-perlakuan stres.
30
Tabel II. Tabel yang menggambarkan ketiga kelompok perlakuan(kelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberianaquadest dengan pra-perlakuan stres, kelompok pemberiandiazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres.
Kelompok 1 2 3
1 BB BB
2 BB BB
3 BB BB
Keterangan: BB=Berbeda BermaknaBTB=Berbeda Tidak BermaknaKelompok 1= kelompok pemberian aquadestKelompok 2= kelompok pemberian aquadest dan pra-perlakuanstresKelompok 3= kelompok pemberian diazepam dan pra-perlakuanstres.Data dari dari tabel diatas dilampirkan dengan GLM pada lampiranke-34.
Dari data di atas, dapat dipastikan apakah ketiga kelompok tersebut
berbeda bermakna atau tidak, perlu dilakukan uji statistik yang didahului dengan
uji distribusi normal dengan menggunakan uji statistik one-sample Kolmogorov-
Smirnov test, kemudian setelah itu dilakukan uji homogenitas.
Dari hasil uji distribusi normal (data terlampir pada lampiran ke-14)
banyaknya putaran pada ketiga kelompok (kelompok pemberian aquadest
(kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres dan
kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan
stres) pada saat t = 0-15 menit, t = 15-30menit, t = 30-45 menit, t = 45-60menit, t
= 60-75 menit, t = 75-90 menit dengan one-sample Kolmogorov-Smirnov test,
menunjukkan bahwa data banyaknya putaran ketiga kelompok (kelompok
31
pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-
perlakuan stres dan kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi)
dengan pra-perlakuan stres) ternyata terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai signifikasi ≥ 0,05 (p ≥ 0,05) dimana saat t = 0-15 menit diperoleh
nilai signifikasi 0,574 ≥ 0,05, t = 15-30 menit diperoleh nilai signifikasi 0,733 ≥
0,05, t = 30-45 menit diperoleh nilai signifikasi 0,971 ≥ 0,05, t = 45-60 menit
diperoleh nilai signifikasi 0,805 ≥ 0,05, t = 60-75 menit diperoleh nilai signifikasi
0,320 ≥ 0,05, t = 75-90 menit diperoleh nilai signifikasi 0,574 ≥ 0,05. Lalu
dilanjutkan dengan uji homogenitas dimana tujuannya yaitu untuk mengetahui
apakah data antar kelompok yang akan diuji dapat/layak dibandingkan atau tidak.
Dari hasil uji homogenitas pada (data terlampir pada lampiran ke-15)
menunjukkan bahwa data banyaknya putaran mencit kelompok pemberian
aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres dan
kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan
stres pada saat t = 0-15 menit, t = 15-30 menit, t = 30-45 menit, t = 45-60menit, t
= 60-75 menit, t = 75-90 menit ini ternyata homogen. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai signifikasi ≥ 0,05 (p ≥ 0,05) dimana saat t = 0-15 menit diperoleh nilai
signifikasi 0,020 ≥ 0,05, t = 15-30 menit diperoleh nilai signifikasi 0,970 ≥ 0,05, t
= 30-45 menit diperoleh nilai signifikasi 0,560 ≥ 0,05, t = 45-60 menit diperoleh
nilai signifikasi 0,506 ≥ 0,05, t = 60-75 menit diperoleh nilai signifikasi 0,044 ≥
0,05, t = 75-90 menit diperoleh nilai signifikasi 0,021 ≥ 0,05. Setelah diketahui
bahwa data tersebut terdistribusi normal dan homogen maka data tersebut dapat
dilanjutkan uji statistik one-way Anova test.
32
Dari hasil uji statistik one-way Anova tests (data terlampir pada lampiran
ke-16 sampai 21) ternyata didapatkan hasil bahwa banyaknya putaran mencit
kelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan
pra-perlakuan stres dan kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis
terapi) dengan pra-perlakuan stres pada saat t = 0-15 menit, t = 15-30menit, t =
30-45 menit, t = 45-60menit, t = 60-75 menit, t = 75-90 menit ternyata berbeda
bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi ≤ 0,05 (p ≤ 0,05) dimana
pada saat t = 0-15 menit diperoleh nilai signifikasi 0,000 ≤ 0,05, t = 15-30 menit
diperoleh nilai signifikasi 0,000 ≤ 0,05, t = 30-45 menit diperoleh nilai signifikasi
0,000 ≤ 0,05, t = 45-60 menit diperoleh nilai signifikasi 0,000 ≤ 0,05, t = 60-75
menit diperoleh nilai signifikasi 0,000 ≤ 0,05, t = 75-90 menit diperoleh nilai
signifikasi 0,000 ≤ 0,05. Lalu perlu dilanjutkan dengan uji Post-Hoc test dengan
tujuan untuk mengetahui secara lebih jelas perbedaan bermakna antar ketiga
kelompok.
Post-Hoc test yang dipilih yaitu Scheffe tests. Hasil Scheffe tests (data
terlampir pada lampiran ke-22 sampai 27) menunjukkan bahwa nilai signifikasi
antara kelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest
dengan pra-perlakuan stres dan kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB
(dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres ≤ 0,05 (p ≤ 0,05), kecuali pada t = 15-30
menit, kelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest
dengan pra-perlakuan stres, hal ini dikarenakan terjadi peningkatan banyaknya
putaran pada kelompok pemberian aquadest (kontrol), pada menit 15-30.
33
Pada penelitian ini ingin membuktikan adanya stres dapat meningkatkan
aktivitas motorik, hal ini telah ditujukan dengan hasil analisis statistik yang telah
membuktikan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok pemberian
aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres dan
kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan
stres pada saat t = 0-15 menit, t = 15-30 menit, t = 30-45 menit, t = 45-60menit, t
= 60-75 menit, t = 75-90 menit. Hal ini dapat diketahui dengan nilai signifikasi ≤
0,05 (p ≤ 0,05) pada tiap interval waktu, kecuali pada menit 15-30 pada antara
kelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan
pra-perlakuan stres.
Dari data (tabel I, tabel II dan gambar 1) dapat diamati adanya peningkatan
jumlah putaran pada mencit kelompok aquadest yang diberi pra-perlakuan stres.
Aktivitas motorik dapat meningkat karena adanya katekolamin yang disekresikan
oleh sistem saraf simpatik. Katekolamin yang disekresikan oleh sistem saraf
simpatik yaitu: epinefrin dan norepinefrin mengalihkan darah ke otot, sehingga
otot-otot menjadi tersedia cukup banyak energi untuk bekerja lebih cepat daripada
normalnya. Karena mencit bekerja lebih cepat, maka putaran yang dihasilkan akan
semakin banyak. Tetapi pada kelompok pra-perlakuan stres dan pemberian
diazepam terjadi penurunan banyaknya putaran di bawah kondisi normal, hal ini
disebabkan karena pada penelitian ini, diazepam digunakan untuk merelaksasi
otot, sehingga otot akan menjadi lemas, mencit akan lebih relaksasi maka karena
itu jumlah putaran yang dihasilkan mengalami penurunan. Pada kelompok
pemberian diazepam dan pra-perlakuan stres jumlah putaran mengalami
34
penurunan dibandingkan dengan kelompok pemberian aquadest, hal ini
dikarenakan diazepam yang digunakan dalam penelitian ini berfungsi untuk
merelaksasi otot, sehingga putaran yang dihasilkan akan semakin menurun.
B. Hasil Uji Pengaruh Stres terhadap Aktivitas Motorik dengan Metode
Ketahanan Berenang
Pada metode ini, ingin melihat pengaruh stres terhadap ketahanan
berenang mencit. Metode yang digunakan adalah ketahanan berenang, dimana
mencit akan berenang (bertahan di permukaan air sampai tenggelam) dalam
hitungan waktu. Pada metode ini, suhu air tidak dikontrol dan dipertahankan Pada
penelitian ini digunakan aquadest sebagai kontrol karena diazepam larut dalam
air, kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres dan kelompok
pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres.
Ketiga kelompok ini diuji dengan metode ketahanan berenang lalu diperoleh data
lamanya berenang mencit dalam satuan waktu berupa detik.
Tabel III. Rata-rata ketahanan berenang mencit pada kelompok kontrol(pemberian aquadest), kelompok pemberian aquadest yangdiberikan pra-perlakuan stres, dan kelompok pemberian diazepamyang diberikan pra-perlakuan stres
Kelompok perlakuan Lamanya ketahanan berenang (detik)mean±SD
Kelompok kontrol(pemberian aquadest)
4213,7±1382,1
Kelompok pemberian aquadestdengan pra-perlakuan stres
1895,3±634,2
Kelompok pemberian diazepamdengan pra-perlakuan stres
1233,0±437,5
35
Keterangan: Kelompok 1= kelompok pemberian aquadest (kontrol)Kelompok 2= kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuanstresKelompok 3= kelompok pemberian diazepam dengan pra-perlakuan stresLamanya ketahanan berenang dalam satuan detik.
Gambar 2. Diagram lamanya berenang (detik) kelompok pemberian aquadest(kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuanstres dan kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres
Tabel IV. Tabel yang menggambarkan ketiga kelompok perlakuan(kelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberianaquadest dengan pra-perlakuan stres dan kelompok pemberiandiazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres.
Kelompok 1 2 3
1 BB BB
2 BB BTB
3 BB BTB
Keterangan: BB=Berbeda BermaknaBTB=Berbeda Tidak BermaknaKelompok 1= kelompok pemberian aquadest
36
Kelompok 2= kelompok pemberian aquadest dan pra-perlakuanstresKelompok 3= kelompok pemberian diazepam dan pra-perlakuanstres.
Dari data di atas, dapat dipastikan apakah ketiga kelompok tersebut
berbeda bermakna atau tidak, perlu dilakukan uji statistik yang didahului dengan
uji distribusi normal dengan menggunakan uji statistik one-sample Kolmogorov-
Smirnov test, kemudian setelah itu dilakukan uji homogenitas.
Dari hasil uji distribusi normal (data terlampir pada lampiran ke-29)
banyaknya putaran pada ketiga kelompok (kelompok pemberian aquadest
(kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres dan
kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan
stres) dengan one-sample Kolmogorov-Smirnov test, menunjukkan bahwa
lamanya berenang ketiga kelompok (kelompok pemberian aquadest (kontrol),
kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres dan kelompok
pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres)
ternyata terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi ≥ 0,05 (p
≥ 0,05) dimana lamanya berenang diperoleh nilai signifikasi 0,210 ≥ 0,05. Lalu
dilanjutkan dengan uji homogenitas dimana tujuannya yaitu untuk mengetahui
apakah data antar kelompok yang akan diuji dapat/layak dibandingkan atau tidak.
Dari hasil uji homogenitas (data terlampir pada lampiran ke-30)
menunjukkan bahwa data lamanya berenang mencit kelompok pemberian
aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres dan
kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan
37
stres ternyata homogen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi ≥ 0,05 (p ≥
0,05) dimana lamanya berenang diperoleh nilai signifikasi 0,047 ≥ 0,05. Setelah
diketahui bahwa data tersebut terdistribusi normal dan homogen maka data
tersebut dapat dilanjutkan uji statistik one-way Anova test.
Dari hasil uji statistik one-way Anova tests (data terlampir pada lampiran
ke-31) ternyata didapatkan hasil bahwa lamanya berenang mencit kelompok
pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-
perlakuan stres dan kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis terapi)
dengan pra-perlakuan stres ternyata berbeda bermakna. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai signifikasi ≤ 0,05 (p ≤ 0,05) dimana lamanya berenang diperoleh
nilai signifikasi 0,000 ≤ 0,05. Lalu perlu dilanjutkan dengan uji Post-Hoc test
dengan tujuan untuk mengetahui secara lebih jelas perbedaan bermakna antar
ketiga kelompok.
Post-Hoc test yang dipilih yaitu Scheffe tests. Hasil Scheffe tests (data
terlampir pada lampiran ke-32) menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara
kelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan
pra-perlakuan stres dan kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosis
terapi) dengan pra-perlakuan stres ≤ 0,05 (p ≤ 0,05), kelompok pemberian
aquadest dengan pra-perlakuan stres dan kelompok pemberian diazepam dosis
0,65mg/kgBB dengan pra-perlakuan stres berbeda tidak bermakna.
Pada penelitian ini ingin membuktikan adanya stres dapat meningkatkan
aktivitas motorik mencit, hal ini telah ditunjukkan dengan hasil analisis statistik
yang telah membuktikan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok
38
mencit yang hanya diberikan aquadest dibandingkan dengan kelompok mencit
pemberian aquadest dengan praperlakuan stres dan kelompok diazepam dosis
0.65mg/kgBB yang diberi pra-perlakuan stres. Hal ini dapat diketahui dengan
nilai signifikasi ≤ 0,05 (p ≤ 0,05).
Dari data (tabel III, tabel IV dan gambar 2) menggambarkan secara
langsung adanya perbedaan bermakna antara kelompok 1 dengan kelompok 2 dan
kelompok 3. Pada metode ketahanan berenang, terlihat terjadinya penurunan
lamanya mencit berenang pada kelompok stres (baik pemberian aquadest maupun
diazepam) hal ini membuktikan bahwa adanya stres (kondisi saat mencit
dimasukkan ke dalam pralon selama 30 menit) dapat meningkatkan aktivitas
motorik mencit dengan ditandai semakin cepatnya mencit tenggelam. Pada
pengamatan visual (deskriptif), mencit pada kelompok 2 dan kelompok 3
memiliki gaya berenang yang acak (tidak tenang) dan lebih cepat dibandingkan
kelompok 1 (pemberian aquadest), hal ini membuktikan bahwa adanya
peningkatan aktivitas motorik pada mencit. Aktivitas motorik yang meningkat
pada mencit akan memicu kelelahan yang mengakibatkan mencit menjadi cepat
tenggelam. Pada kelompok pemberian diazepam dan pra-perlakuan stres lamanya
berenang mengalami penurunan dibandingkan dengan kelompok pemberian
aquadest, hal ini dikarenakan diazepam yang digunakan dalam penelitian ini
berfungsi untuk merelaksasi otot, sehingga saat mencit mengalami kelelahan
(yang diakibatkan aktivitasnya meningkat), diazepam akan merelaksasi otot
sehingga mencit akan lebih cepat tenggelam dibandingkan kelompok pemberian
aquadest.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Stres dapat meningkatkan aktivitas motorik mencit dengan dibuktikan
banyaknya putaran dari metode sangkar putar dan semakin cepatnya mencit
tenggelam pada metode ketahanan berenang.
B. Saran
Beberapa saran yang diajukan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian
pengaruh stres terhadap aktivitas motorik mencit :
1. Metode sangkar putar dapat dimodifikasi dengan cara menggabungkan
counter dengan sangkar putarnya.
2. Dapat dilakukan pengukuran terhadap kadar epineprin dan norepineprin
atau hormon lain yang berkaitan dengan meningkatnya stres dan aktivitas
motorik.
3. Dapat dilakukan penelitian yang serupa dengan mempertimbangkan dan
mempertahankan suhu air pada metode ketahanan berenang.
4. Dapat dilakukan penelitian serupa dengan mengoptimasi waktu dan
lamanya berputar pada metode sangkar putar, dan mengoptimasi berat
bandul pada metode ketahanan berenang.
40
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, I.A., 2008, Sistem Mekanisme Gerak Otot ,http://fanatoria.blogspot.com/2008/11/sistem-mekanisme-gerak-otot.html,diakses tanggal 20 September 2009
Aisyah, R.G.M., 2009, Profil Diazepam, http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/01/05 /profil-diazepam/, diakses tanggal 26 Oktober 2009.
Akiyama, S., Arimoto, T., dan Purbayanto, A., 2009, Fisiologi Penglihatan danKemampuan Renang dari Japanese Whiting dalam Hubungannya denganProses Penangkapan dengan Menggunakan Alat Tangkat SweepingTrammel Net, www.achongtakeshi.multiply.com/reviews, diakses tanggal20 Agustus 2009
Anonim, 2001, Informasi Obat Nasional Indonesia 2000, CV Sagung Seto,Jakarta
Anonim, 2007, Obat Relaksan Otot, www.medicastore.com/apotik_online/obat_saraf_ otot/obat_relaksan_otot.htm - 22k -, diakses pada tanggal 27 April2009
Anonim, 2009a, Bersahabat dengan Alam. http://www.tauhidinstitute.org/articles/bersahabat-dengan-alam.pdf., diakses tanggal 3 September 2009
Anonim, 2009b, Emosi dan Stress, http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan_stress.pdf, diakses tanggal 3September 2009
Basoeki, S., Anatomi dan Fisiologi Manusia, 76-127, Depdikbud, Jakarta
Bishop, G.D., 1994, Health Psychology: Integrating Mind and Body, 125-127,Allyn and Bacon, Boston
Carlson, N.R., 1988, Foundation of Physiological Psychology, 3rd edition, 332-370, Allyn & Bacon, Massachusetts
Dollery, S.C., 1999, Therapeutic Drugs, Vol. I, D80-D82, Churchill Livingstone,Edinburgh
Eveline, 2008, Efek Antistres Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi pada MencitJantan, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
41
Gunawan, B., dan Sumadiono, 2007, Stres dan Sistem Imun Tubuh:SuatuPendekatan Psikoneuroimunologi, Cermin Dunia Kedokteran, BagianFakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Hartono, L.A., 2007, Stres dan Stroke, 9-12, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Karnadi, J., 1999, Stres Dalam Kehidupan Sehari-hari, Cermin Dunia Kedokteran
Lacy, C.F., 2006, Drug Information Handbook, 14th Edition, 452-453, Lexi-compinc, Ohio
Looker, T., dan Gregson, O., 2005, Mengatasi Stres Secara Mandiri, 1-2, 44, 48-50, Penerbit Baca, Yogyakarta
Liza, 2008, Hubungan Motivasi Beribadah dan Kekebalan Stress denganPencegahan Gangguan Psikosomatik (Studi Kasus pada PuskesmasAstapada Kabupaten Cirebon tahun 2008),http://www.scribd.com/doc/15962943/HUBUNGAN-MOTIVASI-BERIBADAH-DAN-KEKEBALAN-STRESS. Diakses pada tanggal 25Agustus 2009
Purbayanto, A., Akiyama, S., dan Arimoto, T., 1997, Fisiologi Penglihatan danKemampuan Renang dari Japanese Whiting dalam Hubungannya denganProses Penangkapan dengan Menggunakan Alat Tangkap SweepingTrammel Net, http://www.scribd.com/suggested_users?from=download&next_url=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdocument_downloads%2F16989680%3Fextension%3Dpdf%26secret_password%3D, diaksespada tanggal 23 Agustus 2009
Santoso, W.K., 2009, Pengaruh Stres terhadap Efek Analgesik Petidin padaMencit Jantan Putih dengan Metode Lempeng Panas, Skripsi, UniversitasSanata Dharma, Yogyakarta
Sudarsono, N.C., 2004, Sistem Motorik Somatik, http://lib.farmasi.unpad.ac.id/media_detail.aspx?id=2732%20-%2011k, diakses tanggal 20 Januari 2009
Sigit, J.I., Suwendar, dan Sopiah, P., 2004, Efek Stimulasi Sistem Saraf Pusat olehInfusa Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rose.) pada Mencit ddy, ActaPharmaceutica Indonesia, 29(2), 34-42, Institut Teknologi Bandung,Bandung
Tanu, I., 1995, Farmakologi dan Terapi edisi 4, Fakultas Kedokteran-UniversitasIndonesia, Jakarta
Turner, R.A., 1954, Screening Methods in Pharmacology, 75-77, Academic Press.New York
42
Wilkinson, G., 2002, Bimbingan Dokter pada Stres, PT. Dian Rakyat, Jakarta
43
Lampiran 1. Foto sangkar putar
Lampiran 2. Foto mencit diatas sangkar putar
44
Lampiran 3. Foto aquarium.
Lampiran 4. Foto mencit di dalam aquarium.
45
Lampiran 5. Foto pipa pralon yang digunakan untuk memberikan kondisi stres
Lampiran 6. Foto mencit yang diberi perlakuan stres di dalam pipa pralon
46
Lampiran 7. Perhitungan pembuatan diazepam dosis 0,65 mg/kgBB dari diazepam dosis5 mg/ml dengan volume ampul 2 ml
Dosis diazepam dalam 1 ampul (volume 2ml) = 5 mg/ml
Perhitungan:
Konversi dosis diazepam dari manusia ke mencit 20 g BB =
Lampiran 11. Data lamanya berenang mencit kelompok pemberian aquadest(kontrol)
Kelompok perlakuan Lama berenang (detik)Mencit 1 5581Mencit 2 6067Mencit 3 3423Mencit 4 4623Mencit 5 1998Mencit 6 3541Mencit 7 4263
Lampiran 12. Data lamanya berenang mencit kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres
Kelompok perlakuan Lama berenang (detik)Mencit 1 2588Mencit 2 1865Mencit 3 1966Mencit 4 901Mencit 5 1562Mencit 6 1622Mencit 7 2763
Lampiran 13. Data lamanya berenang mencit kelompok pemberian diazepam0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres
Kelompok perlakuan Lama berenang (detik)Mencit 1 1389Mencit 2 1745Mencit 3 1022Mencit 4 1022Mencit 5 1768Mencit 6 541Mencit 7 1144
49
Lampiran 14. Data uji distribusi normal total banyaknya putaran mencit pada setiapkelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadestdengan pra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres, pada saat t = 0-15 menit, t = 15-30menit, t = 30-45 menit, t = 45-60menit, t = 60-75 menit,t = 75-90 menit
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
21 21 21 21 21 21
176.71 184.33 141.29 144.38 134.71 123.24
48.119 79.165 87.855 96.318 98.737 97.164
.171 .150 .106 .140 .209 .171
.171 .095 .106 .140 .209 .171
-.093 -.150 -.095 -.136 -.125 -.153
.782 .687 .488 .642 .956 .782
.574 .733 .971 .805 .320 .574
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
t15 t30 t45 t60 t75 t90
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Lampiran 15 Data uji homogenitas total banyaknya putaran mencit pada setiapkelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadestdengan pra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres, pada saat t = 0-15 menit, t = 15-30menit, t = 30-45 menit, t = 45-60menit, t = 60-75 menit,t = 75-90 menit
Test of Homogeneity of Variances
4.921 2 18 .020
.031 2 18 .970
.600 2 18 .560
.709 2 18 .506
3.747 2 18 .044
4.823 2 18 .021
t15
t30
t45
t60
t75
t90
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
50
Lampiran 16. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokkelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadestdengan pra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 0-15menit dengan one-way Anova tests
ANOVA
t15
33806.857 2 16903.429 24.338 .000
12501.429 18 694.524
46308.286 20
Between Groups
Within Groups
Total
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Lampiran 17. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 15-30 menit dengan one-wayAnova tests
ANOVA
t30
87525.810 2 43762.905 20.830 .000
37816.857 18 2100.937
125342.7 20
Between Groups
Within Groups
Total
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Lampiran 18. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 30-45 menit dengan one-wayAnova tests
ANOVA
t45
120554.0 2 60277.000 32.087 .000
33814.286 18 1878.571
154368.3 20
Between Groups
Within Groups
Total
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
51
Lampiran 19. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 45-60 menit dengan one-way Anova tests
ANOVA
t60
168650.7 2 84325.333 89.844 .000
16894.286 18 938.571
185545.0 20
Between Groups
Within Groups
Total
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Lampiran 20. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 60-75 menit dengan one-wayAnova tests
ANOVA
t75
182531.1 2 91265.571 131.981 .000
12447.143 18 691.508
194978.3 20
Between Groups
Within Groups
Total
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Lampiran 21. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 75-90 menit dengan one-wayAnova tests
ANOVA
t90
173681.8 2 86840.905 103.286 .000
15134.000 18 840.778
188815.8 20
Between Groups
Within Groups
Total
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
52
Lampiran 22. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 0-15 menit dengan Post-Hoctests (Scheffe test)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: t15
Scheffe
-55.429* 14.087 .004 -92.99 -17.87
42.571* 14.087 .025 5.01 80.13
55.429* 14.087 .004 17.87 92.99
98.000* 14.087 .000 60.44 135.56
-42.571* 14.087 .025 -80.13 -5.01
-98.000* 14.087 .000 -135.56 -60.44
(J) perlakuan2
3
1
3
1
2
(I) perlakuan1
2
3
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
Lampiran 23. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 15-30 menit dengan Post-Hoc tests (Scheffe test)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: t30
Scheffe
-19.286 24.500 .737 -84.61 46.04
126.286* 24.500 .000 60.96 191.61
19.286 24.500 .737 -46.04 84.61
145.571* 24.500 .000 80.25 210.90
-126.286* 24.500 .000 -191.61 -60.96
-145.571* 24.500 .000 -210.90 -80.25
(J) perlakuan2
3
1
3
1
2
(I) perlakuan1
2
3
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
53
Lampiran 24. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 30-45 menit dengan Post-Hoc tests (Scheffe test)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: t45
Scheffe
-71.000* 23.168 .023 -132.77 -9.23
113.000* 23.168 .001 51.23 174.77
71.000* 23.168 .023 9.23 132.77
184.000* 23.168 .000 122.23 245.77
-113.000* 23.168 .001 -174.77 -51.23
-184.000* 23.168 .000 -245.77 -122.23
(J) perlakuan2
3
1
3
1
2
(I) perlakuan1
2
3
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
Lampiran 25. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 45-60 menit dengan Post-Hoc tests (Scheffe test)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: t60
Scheffe
-84.571* 16.376 .000 -128.23 -40.91
133.143* 16.376 .000 89.48 176.81
84.571* 16.376 .000 40.91 128.23
217.714* 16.376 .000 174.05 261.38
-133.143* 16.376 .000 -176.81 -89.48
-217.714* 16.376 .000 -261.38 -174.05
(J) perlakuan2
3
1
3
1
2
(I) perlakuan1
2
3
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
54
Lampiran 26 Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 60-75 menit dengan Post-Hoc tests (Scheffe test)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: t75
Scheffe
-97.286* 14.056 .000 -134.76 -59.81
130.286* 14.056 .000 92.81 167.76
97.286* 14.056 .000 59.81 134.76
227.571* 14.056 .000 190.09 265.05
-130.286* 14.056 .000 -167.76 -92.81
-227.571* 14.056 .000 -265.05 -190.09
(J) perlakuan2
3
1
3
1
2
(I) perlakuan1
2
3
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
Lampiran 27. Data uji statistik total banyaknya putaran mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres, pada t = 75-90 menit dengan Post-Hoc tests (Scheffe test)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: t90
Scheffe
-103.286* 15.499 .000 -144.61 -61.96
119.286* 15.499 .000 77.96 160.61
103.286* 15.499 .000 61.96 144.61
222.571* 15.499 .000 181.25 263.90
-119.286* 15.499 .000 -160.61 -77.96
-222.571* 15.499 .000 -263.90 -181.25
(J) perlakuan2
3
1
3
1
2
(I) perlakuan1
2
3
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
55
Lampiran 28. Tabel yang menggambarkan ketiga kelompok perlakuan (kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres pada metode sangkar putar.
Kelompok 1 2 3
1 BB BB
2 BB BB
3 BB BB
Lampiran 29. Data uji distribusi normal total lamanya berenang mencit pada setiapkelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadestdengan pra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
21 21
2.00 2447.33
.837 1570.336
.217 .232
.217 .232
-.217 -.115
.996 1.062
.274 .210
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
perlakuan
lamaBerenang_
menit
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Lampiran 30. Data uji homogenitas total lamanya berenang mencit pada setiapkelompok pemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadestdengan pra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam0,65mg/kgBB (dosis terapi) dengan pra-perlakuan stres
Test of Homogeneity of Variances
lamaBerenang_menit
3.646 2 18 .047
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
56
Lampiran 31. Data uji statistik total lamanya berenang mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres dengan one-way Anova tests
ANOVA
lamaBerenang_menit
34296246 2 17148122.90 20.546 .000
15022845 18 834602.492
49319091 20
Between Groups
Within Groups
Total
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Lampiran 32. Data uji statistik total lamanya berenang mencit pada setiap kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres dengan Post-Hoc tests (Scheffe test)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: lamaBerenang_menit
Scheffe
2318.429* 488.321 .001 1016.42 3620.44
2980.714* 488.321 .000 1678.71 4282.72
-2318.429* 488.321 .001 -3620.44 -1016.42
662.286 488.321 .417 -639.72 1964.29
-2980.714* 488.321 .000 -4282.72 -1678.71
-662.286 488.321 .417 -1964.29 639.72
(J) perlakuan2
3
1
3
1
2
(I) perlakuan1
2
3
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
57
Lampiran 33. Tabel yang menggambarkan ketiga kelompok perlakuan (kelompokpemberian aquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest denganpra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres) pada metode ketahanan berenang.
Kelompok 1 2 3
1 BB BB
2 BB TBB
3 BB TBB
Lampiran 34. General Linear Model kelompok perlakuan (kelompok pemberianaquadest (kontrol), kelompok pemberian aquadest dengan pra-perlakuan stres, kelompok pemberian diazepam 0,65mg/kgBB (dosisterapi) dengan pra-perlakuan stres) pada metode sangkar putar.
Multiple Comparisons
Measure: MEASURE_1
Scheffe
-71.81* 10.065 .000 -98.65 -44.97
110.76* 10.065 .000 83.92 137.60
71.81* 10.065 .000 44.97 98.65
182.57* 10.065 .000 155.73 209.41
-110.76* 10.065 .000 -137.60 -83.92
-182.57* 10.065 .000 -209.41 -155.73
(J) perlakuan2
3
1
3
1
2
(I) perlakuan1
2
3
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
Based on observed means.
The mean difference is significant at the .05 level.*.
58
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Maria Fransisca Shinta
merupakan putri dari bapak Eddy Tandiary,
dilahirkan pada tanggal 22 September 1987 di
Jakarta. Menempuh pendidikan yang dimulai
dari TJ Yos Sudarso Bandung pada tahun 1993-
1994, dilanjutkan SD Lemuel II pada tahun
1994-2000 di Jakarta, SMP Budi Mulia pada
tahun 2000-2003 di Jakarta, dan SMA Santo
Andreas pada tahun 2003-3006 di Jakarta.
Pendidikan tinggi yang ditempuh di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma