Top Banner
PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM WAY RILAU BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh ADRIANA ANISSA JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
66

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

Mar 14, 2019

Download

Documents

buitu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PDAM WAY RILAU BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

ADRIANA ANISSA

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

ABSTRAK

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAPKINERJA KARYAWAN PDAM WAY RILAU BANDAR LAMPUNG

Oleh:Adriana Anissa

Era globalisasi seperti sekarang ini, menuntut organisasi melakukan perubahandengan tujuan agar perusahaan mampu merespon perubahan lingkungan bisnissehingga tetap mampu bersaing. Ketidakmampuan pekerja merespon perubahan dilingkungan kerja menjadi salah satu sumber penyebab terjadinya stres kerjakaryawan dan konflik peran yang akhirnya dapat mempengaruhi kinerjakaryawan. PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung yang menjadi salah satuperusahaan milik daerah yang mempunyai tugas melaksanakan, mengelolaprasarana dan sarana di bidang penyediaan air bersih dengan tujuan memberikanpelayanan air bersih secara adil dan terus-menerus, haruslah mampu mengatasistres kerja dan konflik peran yang karyawannya. Dari permasalahan yang sudahada bahwa target pencapaian wanita yang sudah berkeluarga lebih bermasalahdibandingkan dengan karyawan yang belum berkeluarga. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerjakaryawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung secara parsial dan simultan.Instrumen metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalahkuesioner dan metode analisis data menggunakan analisis linier berganda denganjumlah populasi 77 karyawan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penelitianini mendukung hipotesis yang diajukan bahwa stres kerja berpengaruh negatifterhadap kinerja karyawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung, konflik peranberpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan PDAM Way Rilau BandarLampung, dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerjakaryawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung. Saran yang dapat diberikan dalampenelitian ini yaitu 1) pihak perusahaan harus dapat menyesuaikan beban kerjadengan kemampuan karyawan sebagai individu ataupun dalam tim, 2) pihakperusahaan harus dapat menyesuaikan kemampuan dan karakteristik kerja parakaryawan dalam membentuk sebuah tim kerja, dan 3) karyawan PDAM WayRilau Bandar Lampung harus melaksanakan tugas dengan menggunakan standarkerja yang telah ditentukan perusahaan.

Kata Kunci: Stres Kerja, Konflik Peran, dan Kinerja

Page 3: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PDAM WAY RILAU BANDAR LAMPUNG

Oleh

Adriana Anissa

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 4: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way
Page 5: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way
Page 6: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way
Page 7: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada 6 Januari 1995. Penulis merupakan anak

pertama dari dua bersaudara, yang merupakan hasil buah pernikahan dari

Ayahanda tercinta Isman Jasulmei dan Ibunda tersayang Mirawati Ginting, S.H.

Pendidikan pertama penulis pada Taman Kanak-Kanak Kusuma yang diselesaikan

pada tahun 2000, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Depok yang diselesaikan pada

tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Depok yang

diselesaikan pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3

Depok yang diselesaikan pada tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN tertulis, dan diterima pada

program studi Strata 1 (S1) Manajemen dan mengambil konsentrasi Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Page 8: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

PERSEMBAHAN

Dengan mengharapkan Rahmat, Hidayah, dan Ridha Allah SWT, Sang Pencipta,Sang Penguasa, dan Maha Segalanya. Sebagai rasa syukur dan terima kasih yang

tulus kupersembahkan karya ini untuk:

Kedua Orang Tuaku, Ayahanda Isman Jasulmei dan Ibunda MirawatiGinting, S.H.

Terima kasih atas segala pengorbanan yang telah kalian berikan, dimana telahmerawat, mengasuh, membimbing, memotivasiku dengan ikhlas dan penuh

kesabaran hingga aku dewasa sampai saat ini. Ya Rabb berikanku kesempatanuntuk dapat membuktikan kepada mereka bahwa segala pengorbanan yang telahmereka berikan selama ini tidak sia-sia dengan menjadikan diriku yang kecil ini

sebagai orang sukses kelak dan membahagiakan mereka, Amin.

Untuk Adikku, Bisma Dunga Ramadhan

Terima kasih atas doa, dukungan, dan semangat yang telah kamu berikan selamaini. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan merahmatimu, Amin.

Untuk Keluarga Besar Ginting

Terima kasih atas doa, dukungan, dan momen kebersamaan yang selalu kalianhadirkan untuk diriku selama ini. Semoga kita semua selalu dirahmati oleh Allah

SWT, Amin.

Almamaterku Tercinta

Universitas Lampung

Page 9: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

SANWACANA

Bismillahirohmanirohim, Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yangtelah memberikan rahmat, hidayah dan ridha-Nya, sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Stres Kerja dan Konflik PeranTerhadap Kinerja Pegawai PDAM Way Rilau Bandar Lampung”. Dalampenulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan, dorongan, serta sarandari berbagai pihak, sehingga segala kesulitan dapat diatasi dengan baik.

Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulismenyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah membantu danmemberikan izin dalam penelitian ini.

2. Ibu Dr. R. R. Erlina, S.E., M.Si. selaku ketua Jurusan Manajemen FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang dengan kesabarannyatelah membimbing dan mendidik kami menjadi seorang mahasiswa.

3. Bapak M. Syatibi, S.E. selaku pembimbing akademi yang telahmemberikan banyak motivasi, perhatian, semangat serta do’anya kepadapenulis dari awal penulis menjadi mahasiswa sampai saat ini.

4. Ibu Rosnelly Roesdi, S.E., M.Si. selaku pembimbing utama yang telahmembimbing, memberikan banyak saran dan dengan penuh kesabarannyamengarahkan penulisan skrispsi ini.

5. Ibu Dr. Nova Mardiana, S.E., M.M. selaku pembimbing pendamping yangtelah banyak membimbing, mendidik, menasehati, mengarahkan danmemberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku dosen penguji utama yang telahmemberikan kritik dan sarannya dalam penulisan ini. Serta telahmenyempatkan waktunya untuk hadir pada seminar terdahulu.

7. Keluarga saya, Ayahanda Isman Jasulmei dan Ibunda Mirawati GintingS.H, adiku Dunga, tanteku Sriyanti Ginting, serta sepupuku JasmineGinting dan Teteh Irna yang telah memberikan doa, dukungan, motivasi,semangat, perhatiannya kepada penulis sehingga dapat mennyelesaikanskripsi ini.

8. Kamaruzzaman Al Farizi.9. Sahabat-sahabat tersayang Firstiana Putri, Nindyahuda, Ari Dimas,

Rahmadhi, Dirga, Randu, Alam yang telah mewarnai masa kuliah awalsaya sampai dengan akhir. Semoga selalu terjaga pertemanan yangkompak ini ya.

10. Sahabat-sahabat tersayang Cut Rifa, Cahya, Dilla, Bimo, Ines, Endhe,terima kasih selalu ada di samping saya.

11. Ble’e, Mita dan Fadel dan Manajemen 2012. Semoga kita sukses dikemudian hari.

Page 10: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

Penulis menyadari bahwa didalam penulisan ini masih terdapat banyakkekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, segala masukan, kritik dan saranyang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan padapenulisan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT membalaskebaikan kalian semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penuliskhususnya dan semua pembaca umumnya, Amin.

Bandar Lampung, 6 Januari 2017Penulis,

Adriana Anissa

Page 11: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Penelitian .......................................................... 11.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 91.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 101.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS2.1 Stres Kerja .................................................................................. 12

2.1.1 Pengertian Stres Kerja ....................................................... 132.1.2 Faktor Penyebab Stres Kerja ............................................. 142.1.3 Dampak Stres .................................................................... 162.1.4 Jenis-Jenis Stres ................................................................ 182.1.5 Manajemen Stres dan Teknik Pengurangan Stres ............. 182.1.6 Indikator Stres Kerja ......................................................... 21

2.2 Konflik Peran ............................................................................. 212.2.1 Pengertian Konflik Peran .................................................. 212.2.2 Tipe-Tipe Konflik Peran ................................................... 222.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Konflik Peran ..................... 242.2.4 Metode-Metode Penyelesaian Konflik ............................. 252.2.5 Indikator Konflik Peran .................................................... 25

2.3 Kinerja ....................................................................................... 262.3.1 Pengertian Kinerja ............................................................ 262.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ..................... 272.3.3 Karakteristik Kinerja Karyawan ....................................... 282.3.4 Indikator Kinerja ............................................................... 28

2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................. 292.5 Kerangka Pemikiran ................................................................... 312.6 Hipotesis ..................................................................................... 34

Page 12: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

III.METODE PENELITIAN3.1 Identifikasi Variabel Penelitian .................................................. 363.2 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 373.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 37

3.3.1 Data Sekunder ................................................................... 373.3.2 Data Primer ....................................................................... 37

3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 383.4.1 Penelitian Lapangan .......................................................... 383.4.2 Penelitian Kepustakaan ..................................................... 39

3.5 Populasi ...................................................................................... 393.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ......................... 403.7 Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 41

1. Uji Validitas ........................................................................... 422. Uji Reliabilitas ........................................................................ 433. Uji Normalitas ........................................................................ 43

3.8 Analisis Data .............................................................................. 443.8.1 Deskripsi Hasil Survei ....................................................... 443.8.2 Analisis Data Kuantitatif ................................................... 44

3.9 Metode Analisis Data ................................................................. 453.10 Pengujian Hipotesis .................................................................. 45

3.10.1 Uji T ................................................................................. 463.10.2 Uji F ................................................................................. 46

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Karakteristik Responden ............................................................ 484.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .................................... 50

4.2.1 Uji Validitas ...................................................................... 504.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................... 524.2.3 Tanggapan Tentang Variabel Stres Kerja .......................... 544.2.4 Tanggapan Tentang Variabel Konflik Peran ..................... 594.2.5 Tanggapan Tentang Variabel Kinerja ............................... 62

4.3 Analisis Kuantitaif ...................................................................... 664.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 67

4.3.1.1 Uji Hipotesis ........................................................... 674.3.1.2 Uji F ........................................................................ 694.3.1.3 Uji T ........................................................................71

4.4 Implikasi dan Pembahasan ......................................................... 724.4.1 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja .............................724.4.2 Pengaruh Konflik Peran Terhadap Kinerja ........................ 734.4.3 Pengaruh Konflik Peran dan Stres Kerja Terhadap KinerjaKaryawan .................................................................................... 73

Page 13: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

V. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN5.1 Simpulan ..................................................................................... 755.2 Saran ........................................................................................... 755.3 Keterbatasan Penelitian .............................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah Karyawan PDAM Way Rilau Bandarlampung .................. 4

Tabel 2. Tingkat Absensi Karyawan Wanita Pada PDAM Way Rilau Bandar

Lampung Tahun 2016 ...................................................................................5

Tabel 3. Tingkat Absensi Karyawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung Tahun

2016 .............................................................................................................. 6

Tabel 4. Target Pencapaian Jasa Seluruh Karyawan PDAM Way Rilau Bandar

Lampung Tahun 2015 - 2016 ....................................................................... 8

Tabel 5. Target Pencapaian Jasa Wanita Yang Sudah Berkeluarga PDAM Way

Rilau Bandar Lampung Tahun 2015 – 2016 ................................................ 8

Tabel 6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ............ 40

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................... 48

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 49

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................ 49

Tabel 10. Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja ...................................... 51

Tabel 11. Hasil Uji Validitas Variabel Konflik Peran .................................. 51

Tabel 12. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja ............................................ 52

Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 53

Tabel 14. Hasil Jawaban Karyawan Tentang Variabel Stres Kerja .............. 54

Tabel 15. Hasil Jawaban Karyawan Tentang Variabel Konflik Peran ......... 59

Tabel 16. Hasil Jawaban Karyawan Tentang Variabel Kinerja ................... 62

Tabel 17. Uji t Variabel Stres Kerja ............................................................. 67

Tabel 18. Uji t Variabel Konflik Peran ........................................................ 68

Tabel 19. Hasil Uji F .................................................................................... 70

Tabel 20. Hasil Uji t ..................................................................................... 71

Tabel 21. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel X Terhadap Variabel Y ........... 71

Page 15: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Pemikiran .................................................................. 34

Page 16: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan lingkungan dan persaingan bisnis yang semakin

bersaing, menimbulkan banyak tantangan baru yang harus dihadapi oleh

perusahaan. Bagaimana tetap mampu bersaing di pasar global, perusahaan harus

memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas yang memiliki

kemampuan dan keterampilan sebagai keunggulan kompetitif perusahaan.

Menurut Hasibuan (2008: 20)sumber daya manusia merupakan ujung tombak

suatu organisasi dan merupakan modal utama dalam menjalankan fungsi

manajemen yaitu, merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, serta

menggerakkan sumber daya yang terdapat dalam suatu perusahaan. Oleh sebab

itu, peran SDM sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi.

Era globalisasai seperti sekarang ini, perubahan lingkungan bisnis terjadi sangat

cepat dapat dilihat dari perkembangan informasi dan teknologi yang begitu pesat,

perubahan selera pasar, tren sosial, fluktuasi ekonomi, perubahan demografi, dan

kondisi dinamis lainnya. Fenomena tersebut menuntut organisasi melakukan

perubahan seperti mengubah struktur, bentuk, visi dan misi perusahaan dengan

tujuan agar perusahaan mampu merespon perubahan lingkungan bisnis yang

semakin ketat sehingga tetap mampu bersaing di pasar global. Namun, seringkali

perubahan-perubahan tersebut justru menimbulkan masalah baru bagi karyawan

Page 17: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

2

yang kurang mampu mengikuti perubahan yang terjadi, mereka harus beradaptasi

dengan cara kerja yang baru. Ketidakmampuan pekerja merespon perubahan di

lingkungan kerja menjadi salah satu sumber penyebab terjadinya stres kerja

karyawan yang akhirnya dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Organisasi harus bertindak hati-hati ketika hendak melakukan perubahan. Tujuan

perubahan itu sendiri adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi

beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis. Tujuan utama

perusahaan adalah mencapai laba maksimal, keberhasilan suatu perusahaan diukur

dari sejauhmana perusahaan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan, agar tujuan

dapat tercapai secara optimal perlu adanya pengelolaan manajemen sumber daya

manusia yang baik dan berkesinambungan. SDM sebagai faktor penggerak

aktivitas organisasi peran SDM sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi di

perusahaan sehingga keberadaan SDM perlu mendapat perhatian khusus dari

pihak manajemen perusahaan.

Karyawan berpotensi mengalami stres dilihat dari tingkat kebutuhan yang

semakin banyak dan pemenuhan kebutuhan yang semakin sulit. Untuk melakukan

aktivitasnya diperusahaan tidak lepas dari masalah dan berbagai kesulitan lainnya

yang dapat memicu timbulnya stres pada karyawan. Jika karyawan mengalami

stres dapat menggangu kondisi kesehatan pekerja sehingga produktivitas pekerja

tersebut menurun. Oleh karena itu, tingkat stres yang dialami karyawan perlu

mendapat penanganan yang serius dari pihak manajemen perusahaan untuk

menjaga kelangsungan hidup organisasi. Stres yang dialami karyawan dapat

mempengaruhi puas atau tidaknya karyawan dalam pekerjaannya.

Page 18: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

3

Menurut Handoko (2001: 201), stres adalah suatu kondisi ketegangan yang

mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Hasilnya, stress

yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk mengahadapi

lingkungan yang akhirnya menganggu pelaksanaan tugas-tugas berarti

mengganggu prestasi kerja.

Peran yang dihadapi karyawan wanita yang sudah berkeluarga adalah peran

sebagai pegawai dan peran sebagai ibu rumah tangga, dimana tidaklah mudah

untuk menjalani dua peran sekaligus. Konflik peran dan stres kerja ini dapat

terjadi apabila seorang pegawai wanita dalam waktu yang bersamaan memiliki

tuntutan peran yang tidak dapat dikerjakan sekaligus misalnya ketika pegawai

tersebut dituntut menjadi sesosok ibu dan istri yang baik bagi keluarganya dan

menjadi pegawai yang berkinerja baik dengan menjalankan kewajiban di dalam

organisasi, dimana tuntutan peran tersebut dapat menimbulkan konflik dan

tuntutan organisasi tersebut dapat menimbulkan stres kerja, seperti yang

diungkapkan Robbins dalam Rozikin (2006: 307).

Rivai dan Basri (2005: 14) menjelaskan pengertian kinerja adalah kesediaan

seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan

menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang

diharapkan. Penjelasan yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh Hakim (2006)

yang mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang

disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan

pada suatu periode waktu tertentu,yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai

atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja.

Page 19: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

4

PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung yang menjadi salah satu perusahaan

milik daerah yang mempunyai tugas melaksanakan, mengelola prasarana dan

sarana di bidang penyediaan air bersih dengan tujuan memberikan pelayanan air

bersih secara adil dan terus-menerus, disamping mempunyai fungsi ganda yaitu

fungsi sosial dan profit dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan.

Berikut merupakan data jumlah karyawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung:

Tabel 1. Jumlah Karyawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung Tahun 2016

No Bagian Karyawan JumlahKaryawan

1 DireksiDirektur Utama

3Direktur UmumDirektur Teknik

2 Staf AhliStaf Ahli Umum

4Staf Ahli Teknik

3 Bagian Umum

Protokol

32PembelianPergudanganKesejahteraan KaryawanPersonalia

4BagianDistribusi

Distribusi & Penyambungan48Meter Air & Segel

Penertiban Pelanggaran

5BagianPenelitian danPengembangan

Administrasi Umum13Teknik

Pusat Data Elektronik

6BagianPerencanaan

Perencanaan Teknik Air Minum13

Administrasi Perencanaan

7BagianHubungan BisnisLembaga (HBL)

Humas & Hukum

46Pelayanan LanggananHubungan LanggananSekretariat & Administrasi

8BagianKeuangan

Anggaran

45Penagihan & RekeningAkuntansiKas

9Bagian SatuanPengawasInternal (SPI)

Pengawas Operasional BidangUmum

10Pengawas Operasional BidangTeknik

Page 20: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

5

No Bagian Karyawan JumlahKaryawan

10 Bagian Produksi

Sumber Air & Transmisi

62Pengendalian Kualitas Air &LaboratoriumPemeliharaan Mesin & Listrik

Total 276

Sumber: PDAM Way Rilau Bandar Lampung, 2016

Tabel 1 menunjukan bahwa bagian direksi berjumlah tiga orang, staff ahli

berjumlah empat orang, bagian umum berjumlah 32 orang, bagian distribusi

berjumlah 48 orang, bagian litbang 13 orang, bagian perencanaan 13 orang,

Bagian HBL 46 orang, bagian keuangan 45 orang, bagian SPI 10 orang, dan

bagian produksi 60 orang. Total keseluruhan karyawan adalah 276 orang. Selain

data jumlah karyawan PDAM Way Rilau juga memiliki data absensi. Data absensi

ini merupakan salah satu cara yang digunakan untuk melihat apakah terjadi

konflik peran dan stres kerja yang berpengaruh pada absensi pegawai tersebut.

Tabel 2.Tingkat Absensi Karyawan Wanita Pada PDAM Way Rilau BandarLampung Tahun 2016

Bulan Tahun Jumlah HariKerja

Total HariKerja

JumlahAbsensi

TingkatAbsensi %

Juni 2015 21 168 10 5,95%Juli 2015 19 152 14 9,21%

Agustus 2015 24 192 8 4,16%September 2015 21 168 7 4,16%Oktober 2015 21 168 8 4,76%

November 2015 21 168 5 2,97%Desember 2015 20 160 8 5%

Januari 2016 20 160 7 4,37%Februari 2016 20 160 6 3,75%Maret 2016 21 168 6 3,57%April 2016 21 168 7 4,16%

Rata-rata tingkat absensi 4,6%Sumber: PDAM Way Rilau Bandar Lampung, 2016Tabel 2 merupakan tingkat absensi karyawan wanita PDAM Way Rilau Bandar

Lampung pada tahun 2016, tabel tersebut berjumlah hari kerja, total hari kerja

Page 21: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

6

selama satu bulan, jumlah absensi selama satu bulan dan tingkat absensi

(Hasibuan 2003: 76). Jam kerja yang berlaku di PDAM Way Rilau Bandar

Lampung adalah 8 jam per hari, dimulai dari jam 07.00 WIB hingga 16.00 WIB,

dengan dipotong jam istirahat pada pukul 12.00 – 13.00. Jumlah hari absen =

Jumlah hari ketidakhadiran karyawan selama satu bulan. Jumlah hari kehadiaran =

Total hari kerja – Jumlah hari absen.

Persentase Tingkat Kehadiran = x 100%

Tingkat Absensi = x 100%. Terlihat bahwa tingkat absensi

karyawan wanita yang sudah berkeluarga PDAM Way Rilau menunjukkan angka

yang berfluktuasi. Tingkat absensi tertinggi pegawai wanita terjadi pada bulan Juli

2015 yaitu sebesar 9,21%. tingkat absensi terendah pegawai wanita terjadi pada

bulan November sebesar 2,97%.

Tabel 3.Tingkat Absensi Karyawan PDAM Way Rilau Bandar LampungTahun 2016

Bulan TahunJumlah

Hari KerjaTotal Hari

KerjaJumlahAbsensi

TingkatAbsensi

%Juni 2015 21 168 8 4,76%Juli 2015 19 152 12 7,89%

Agustus 2015 24 192 6 3,12%September 2015 21 168 5 2,97%Oktober 2015 21 168 6 3,57%

November 2015 21 168 3 1,78%Desember 2015 20 160 9 5,62%

Januari 2016 20 160 5 3,12%Februari 2016 20 160 4 2,5%Maret 2016 21 168 4 2,38%April 2016 21 168 7 4,16%

Rata-rata tingkat absensi 3,7%Sumber: PDAM Way Rilau Bandar Lampung, 2016

Page 22: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

7

Tabel 3 merupakan tingkat absensi karyawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung

pada tahun 2016. Jam kerja yang berlaku di PDAM Way Rilau Bandar Lampung

adalah 8 jam per hari, dimulai dari jam 07.00 WIB hingga 16.00 WIB, dengan

dipotong jam istirahat pada pukul 12.00 – 13.00. Jumlah hari absen = Jumlah hari

ketidakhadiran karyawan selama satu bulan.

Jumlah hari kehadiaran = Total hari kerja – Jumlah hari absen.

Persentase Tingkat Kehadiran = x 100%

Tingkat Absensi = x 100%

Tingkat absensi tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 0,078%. Tingkat

absensi terendah terjadi pada bulan November yaitu sebesar 0,017%. Dapat dilihat

pada tabel terdapat perbandingan rata-rata absensi yang terjadi antara karyawan

wanita dengan keseluruhan karyawan, rata-rata tingkat absensi wanita sebesar

0,046%, sedangkan pada karyawan keseluruhan memiliki tingkat absensi sebesar

0,037%. Hal ini dapat disebabkan karena karyawan wanita mempunyai tanggung

jawab yang besar terhadap keluarganya, seperti mengurus anak dan suami. Selain

data absensi karyawan PDAM Way Rilau juga memiliki data target pencapaian

jasa. Data ini merupakan salah satu cara yang digunakan untuk melihat apakah

terjadi konflik peran dan stres kerja yang berpengaruh pada kinerja.

Page 23: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

8

Tabel 4. Target Pencapaian Jasa Seluruh Karyawan PDAM Way RilauBandar Lampung Tahun 2015 - 2016

No Bulan Target Realisasi1 Juni 100% 95,56%2 Juli 100% 96,93%3 Agustus 100% 94,76%4 September 100% 95,54%5 Oktober 100% 96,87%6 November 100% 98,24%7 Desember 100% 100%8 Januari 100% 98,45%9 Februari 100% 96,58%10 Maret 100% 95,67%11 April 100% 96,67%

Sumber: PDAM Way Rilau Bandar Lampung, 2016

Tabel 4 menunjukkan pencapaian target jasa keseluruhan karyawan PDAM Way

Rilau Bandar Lampung dari Juni 2015 sampai April 2016. Pada bulan Desember

pencapaian target berhasil 100% dan dibulan lain walaupun tidak 100% tetapi

pencapaian target stabil tidak ada penurunan drastis dalam pencapaian target

karyawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung.

Tabel 5. Target Pencapaian Jasa Wanita Yang Sudah Berkeluarga PDAMWay Rilau Bandar Lampung Tahun 2015 – 2016

No Bulan Target Realisasi1 Juni 100% 90,32%2 Juli 100% 85,76%3 Agustus 100% 89,54%4 September 100% 91,54%5 Oktober 100% 93,26%6 November 100% 96,63%7 Desember 100% 87,14%8 Januari 100% 84,87%9 Februari 100% 90,45%10 Maret 100% 92,35%11 April 100% 93,67%

Sumber: PDAM Way Rilau Bandar Lampung, 2016

Page 24: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

9

Tabel 5 menunjukkan pencapaian target jasa PDAM Way Rilau dari Juni 2015

sampai April 2016. Pencapaian target tertinggi terjadi pada bulan November 2015

yaitu sebesar 96,63%, pencapaian target terendah terjadi pada bulan Januari yaitu

84,87%. Terlihat jika pencapaian target wanita yang sudah berkeluarga tidak ada

yang mencapai 100% dan pencapaian targetnya pun tidak stabil terlihat sangat

terjadi penurunan pencapaian pada saat bulan Januari 2016.

Berdasarkan permasalahan dan uraian yang ada di atas, maka penulis mencoba

untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Konflik Peran (Work–

Family Conflict) dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Wanita (Studi

Pada PDAM Way Rilau Bandar Lampung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang sudah tertera bahwa target pencapaian karyawan wanita

yang sudah berkeluarga lebih bermasalah dibandingkan target keseluruhan

karyawan termasuk yang belum berkeluarga. Antara stress kerja dan konflik peran

saling berkaitan. Dapat dilihat dari tingkat absensi antara karyawan wanita yang

belum menikah hasilnya lebih kecil daripada karyawan wanita yang sudah

berkeluarga karena karyawan yang sudah berkeluarga memiliki tanggung jawab

lain. Oleh karena itu, karyawan yang sudah berkeluarga lebih besarnya beban

kerja yang menyebabkan stress kerja.

Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang di atas, maka permasalahan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 25: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

10

1. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai wanita PDAM Way

Rilau Bandar Lampung?

2. Apakah konflik peran (work-family conflict) berpengaruh terhadap kinerja

pegawai wanita PDAM Way Rilau Bandar Lampung?

3. Apakah stres kerja dan konflik peran (work-family conflict) secara bersama-

sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai wanita PDAM Way Rilau Bandar

Lampung?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui stres kerjaberpengaruh terhadap kinerja pegawai wanita

PDAM Way Rilau Bandar Lampung?

2. Untuk mengetahui konflik peran (work-family conflict) berpengaruh terhadap

kinerja pegawai wanita PDAM Way Rilau Bandar Lampung?

3. Untuk mengetahui stres kerja dan konflik peran (work-family conflict) secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai wanita PDAM Way Rilau

Bandar Lampung?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai syarat untuk menyelesaikan

program studi S1 Manajemen Universitas Lampung

2. Bagi PDAM Way Rilau Bandar Lampung

Page 26: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

11

Penelitian ini dapat dijadikan tambahan infomasi untuk menilai serta

meningkatkan dan mempertahankan kinerja karyawan PDAM Way Rilau

Bandar Lampung.

3. Bagi kalangan akademik

Penelitian ini dapat dijadikan tambahan refrensi dan memperkaya hasil

penelitian ataupun peningkatan ilmu pengetahuan khususnya dalam

bidang manajemen sumber daya manusia.

Page 27: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan

kontrol semua sumber daya yang ada dan dimiliki dalam usaha mencapai tujuan

bersama agar lebih efektif dan efisien. Dengan perencanaan yang matang dan

terukur proses pencapaian tujuan akan sangat efektif. Begitu pula jika semua tugas

dikerjakan secara benar, terogranisasi dengan baik dan sesuai dengan jadwal

waktu yang telah direncanakan dan ditetapkan maka pekerjaan menjadi sangat

efisien dalam mencapai tujuan (Griffin, 2008).

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari

manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam bidang /fungsi produksi,

pemasaran, keuangan, ataupun kepegawaian. Menurut Panggabean (2007: 15)

manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas

perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Page 28: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

13

2.1 Stres Kerja

Masalah stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting

diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisiensi di dalam pekerjaan. Stres

kerja karyawan perlu dikelola oleh seorang pimpinan perusahaan agar potensi-

potensi yang merugikan perusahaan dapat diatasi. Akibat adanya stres kerja yaitu

seseorang atau karyawan menjadi tidak percaya diri, merasakan kecemasan yang

berlebihan, peningkatan ketegangan pada emosi, proses berifikir dan kondisi fisik

individu.

2.1.1 Pengertian Stress Kerja

Menurut Schuler, stres adalah suatu kondisi dinamis dimana individu dihadapkan

pada kesempatan, hambatan dan keinginan dan hasil yang diperoleh sangatlah

penting tetapi tidak dapat dipastikan (Robbins, 2003:577). Sedangkan menurut

Mangkunegara (2005: 98) stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa

tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Sehingga variabel

X1 dalam penelitian ini adalah stres kerja sesuai dengan tingkat tekanan yang

dialami oleh karyawan.

Menurut Anwar (1993: 93) stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau

rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya.Stres

merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir

dan kondisi seseorang. Jika seseorang karyawan mengalami stres yang terlalu

besar maka akan dapat menganggu kemampuan seseorang karyawan tersebut

untuk menghadapi lingkungannya dan pekerjaan yang akan dilakukannya

(Handoko, 1997: 200).

Page 29: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

14

2.1.2 Faktor Penyebab Stres Kerja

Menurut (Robbin, 2003: 794) penyebab stres itu ada tiga faktor yaitu:

1. Faktor Lingkungan.

Ada beberapa faktor yang mendukung faktor lingkungan, yaitu:

a. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila

perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan

kesejahteraan mereka.

b. Ketidakpastian politik, situasi politik yang tidak menentu seperti yang

terjadi di Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan

yang tidak puas dengan keadaan mereka. Kejadian semacam ini dapat

membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena ada

yang berdemo atau mogoknya angkutan umum dan membuat para

karyawan terlambat masuk kerja.

c. Kemajuan teknologi, dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hotel

pun menambah peralatan baru atau membuat sistem baru yang membuat

karyawan harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu.

d. Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan lingkungan yang semakin

meningkat dalam abad ke-21, seperti dalam peristiwa penabrakan gedung

WTC oleh para teroris, menyebabkan orang-orang Amerika merasa

terancam keamanannya dan merasa stres.

2. Faktor Organisasi

Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan

untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu

Page 30: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

15

terbatas, beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan

kerja yang tidak menyenangkan.

Dari beberapa contoh diatas, penulis mengkategorikannya menjadi beberapa

faktor dimana contoh-contoh itu terkandung di dalamnya. yaitu:

a. Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau

tekanan untuk menunaikan tugasnya secara baik dan benar.

b. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada

seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam

organisasi itu.

c. Konflik peran menciptakan harapan-harapan yang barangkali sulit

dirujukkan atau dipuaskan. Kelebihan peran terjadi bila karyawan

diharapkan untuk melakukan lebih daripada yang dimungkinkan oleh

waktu. Peran ganda tercipta bila harapan peran tidak dipahami dengan

jelas dan karyawan tidak pasti mengenai apa yang harus dikerjakan.

d. Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain.

Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi

yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, khususnya di

antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi

e. Struktur Organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi,

tingkat aturan dan peraturan dan dimana keputusan itu diambil. Aturan

yang berlebihan dan kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan yang berdampak pada karyawan merupakan potensi sumber

stres.

Page 31: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

16

3. Faktor Individu

Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor

persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian

bawaan.

a. Faktor persoalan keluarga.

Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang menganggap

bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang sangat

berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin

anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres

bagi karyawan dan terbawa ke tempat kerja.

b. Masalah Ekonomi.

Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber daya

keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat

menciptakan stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka

dalam bekerja.

c. Karakteristik kepribadian bawaan

Faktor individu yang penting mempengaruhi stres adalah kodrat

kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala stres yang diungkapkan

pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian orang itu.

2.1.3 Dampak Stres

Pada umumnya stres kerja lebih banyak merugikan diri karyawan maupun

perusahaan. Pada diri karyawan, konsekuensi tersebut dapat berupa menurunnya

gairah kerja, kecemasan yang tinggi, frustrasi dan sebagainya (Rice, 1999: 105).

Page 32: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

17

Konsekuensi pada karyawan ini tidak hanya berhubungan dengan aktivitas kerja

saja, tetapi dapat meluas ke aktivitas lain di luar pekerjaan. Seperti tidak dapat

tidur dengan tenang, selera makan berkurang, kurang mampu berkonsentrasi, dan

sebagainya.

Stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental

terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan

mengakibatkan dirinya terancam, (Panji Anoraga 2001: 108). Menurut Igor S

(1997: 249) menyatakan bahwa ada beberapa gejala-gejala dari stres kerja, yaitu

sebagai berikut: 1) Menolak perubahan, 2) Produktivitas dan efisiensi yang

berkurang, 3) Kehilangan motivasi, ingatan, perhatian, tenggang rasa dan

pengendalian, 4) Kurang tidur, kehilangan nafsu makan dan menurunnya nafsu

seks, 5) Tidak menyukai tempat bekerja dan orang- orang yang bekerja bersama

anda.

Sedangkan Arnold (1986: 84) menyebutkan bahwa ada empat konsekuensi yang

dapat terjadi akibat stres kerja yang dialami oleh individu, yaitu terganggunya

kesehatan fisik, kesehatan psikologis, performance, serta mempengaruhi individu

dalam pengambilan keputusan. Penelitian yang dilakukan Halim (1986: 98) di

Jakarta dengan menggunakan 76 sampel manager dan mandor di perusahaan

swasta menunjukkan bahwa efek stres yang mereka rasakan ada dua. Dua hal

tersebut adalah: efek pada fisiologis mereka, seperti: jantung berdegup kencang,

denyut jantung meningkat, bibir kering, berkeringat, mual.

Page 33: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

18

2.1.4 Jenis-Jenis Stres

Quick dan Quick (1984: 56) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:

1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif,

dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk

kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan

pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance

yang tinggi.

2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,

negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk

konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular

dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan

dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.

2.1.5 Manajemen Stres dan Teknik Pengurangan Stres

Stres dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dapat dihadapi tanpa

memperoleh dampaknya yang negatif. Manajemen stres lebih daripada sekedar

mengatasinya, yakni belajar menanggulanginya secara efektif. Hampir sama

pentingnya untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus

dicoba. Sebagian para pengidap stres di tempat kerja akibat persaingan, sering

melampiaskan dengan cara bekerja lebih keras yang berlebihan. Ini bukanlah cara

efektif yang bahkan tidak menghasilkan apa-apa untuk memecahkan sebab dari

stres, justru akan menambah masalah lebih jauh. Sebelum masuk ke cara-cara

yang lebih spesifik untuk mengatasi stressor tertentu, harus diperhitungkan

beberapa pedoman umum untuk memacu perubahan dan penaggulangan.

Page 34: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

19

Pemahaman prinsip dasar, menjadi bagian penting agar seseorang mampu

merancang solusi terhadap masalah yang muncul terutama yang berkait dengan

penyebab stres dalam hubungannya di tempat kerja. Dalam hubungannya dengan

tempat kerja, stres dapat timbul pada beberapa tingkat, berjajar dari

ketidakmampuan bekerja dengan baik dalam peranan tertentu karena

kesalahpahaman atasan atau bawahan. Atau bahkan dari sebab tidak adanya

ketrampilan (khususnya ketrampilan manajemen) hingga sekedar tidak menyukai

seseorang dengan siapa harus bekerja secara dekat (Margiati, 1999:76).

Suprihanto dkk (2003: 63) mengatakan bahwa dari sudut pandang organisasi,

manajemen mungkin tidak khawatir jika karyawannya mengalami stress yang

ringan. Alasannya karena pada tingkat stres lertentu akan memberikan akibat

positif, karena hal ini akan mendesak mereka untuk melakukan tugas lebih baik.

Tetapi pada tingkat stres yang tinggi atau stres ringan yang berkepanjangan akan

membuat menurunnya kinerja karyawan. Stres ringan mungkin akan memberikan

keuntungan bagi organisasi, tetapi dari sudut pandang individu hal tersebut bukan

merupakan hal yang diinginkan. Maka manajemen mungkin akan berpikir untuk

memberikan tugas yang menyertakan stress ringan bagi karyawan untuk

memberikan dorongan bagi karyawan, namun sebaliknya itu akan dirasakan

sebagai tekanan oleh si pekerja. Maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam

mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan pendekatan

organisasi.

1. Pendekatan Individual

Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mcngurangi level

stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu;

Page 35: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

20

pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial.

Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat

menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang

tergesa-gesa. Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar

lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat.

Selain itu untuk mengurangi sires yang dihadapi pekerja pcrlu dilakukan

kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai strategi terakhir untuk mengurangi

stres adalah dengan roengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang akan

dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya.

2. Pendekatan Organisasional

Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta

struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh manajemen,

schingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi

yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres

karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan,

redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi

organisasional, dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan

menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan

serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap

kondisi fisik dan mental.

Dalam mengatasi stres terdapat banyak teknik yang dapat dipergunakan untuk

pengurangan stress yang terjadi. Empat pendekatan yang paling sering digunakan

adalah relaksasi otot, biofeedback, meditasi dan restrukturisasi kognitif yang

Page 36: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

21

semuanya membantu para karyawan mengatasi stress yang berkaitan dengan

pekerjaan.

2.1.6 Indikator Stres Kerja

Menurut Igor S. (1997: 48) indikator stres kerja terbagi menjadi:

a. Intimidasi dan tekanan

b. Ketidakcocokan dengan pekerjaan

c. Pekerjaan yang berbahaya

d. Beban berlebih

e. Target dan harapan yang tidak realistis

2.2 Konflik Peran

Konflik peran adalah konflik yang terjadi karena ada benturan saat kita sedang

menjalankan peran-peran tertentu. Konflik peran merupakan bentuk adanya

perselisihan antara harapan-harapan yang berkaitan dengan suatu peran. Konflik

peran merupakan hasil dari tidak konsistennya harapan-harapan berbagai pihak

atau persepsi seseorang dengan adanya perbedaan antara tuntutan peran dan

kebutuhan, serta nilai-nilai individu dan sebagainya. Sebagai akibatnya seseorang

yang mengalami konflik peran akan berada dalam suasana terombang-ambing,

terjepit, dan serba salah. Konflik peran dapat membuat individu tidak dapat

mengambil keputusan mana yang lebih baik di antara peran-peran yang

dilakukannya.

2.2.1 Pengertian Konflik Peran

Konflik Peran merupakan konflik peran yang muncul antara harapan dari dua

peran yang berbeda yang dimiliki oleh seseorang. Dalam pekerjaan, seorang

Page 37: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

22

wanita yang profesional diharapkan untuk agresif, kompetitif, dan dapat

menjalankan komitmennya pada pekerjaan. Di rumah, wanita sering kali

diharapkan untuk merawat anak, menyayangi dan menjaga suaminya Paden dan

Buchler (dalam Simon, 2002: 108).

Luthans (2005: 254) menyatakan bahwa konflik peran terjadi jika karyawan atau

anggota tim:

(1) diminta untuk melakukan tugas yang sulit atau (2) diharuskan melakukan

tugas yang bertentangan dengan nilai pribadi. Pada kelompok, konflik peran

meningkat, khususnya jika didalam kelompok terdapat perilaku nonetis atau

antisosial serta jika anggota kelompok menekankan norma-norma tertentu,

sementara pemimpin dan penguasa organisasi formal menekankan norma lainnya.

Berdasarkan definisi diatas konflik peran adalah suasana batin yang mengalami

kebimbangan, dalam hal ini terjadi tekanan peran dari bidang pekerjaan dan

keluarga yang saling bertentangan dalam beberapa hal. Karyawan merasa sangat

sulit menjalankan kedua perannya.

2.2.2 Tipe Tipe Konflik Peran

Tipe-tipe konflik peran Menurut Katz, et al. (1978) dalam Winardi (2003:271)

terdapat enam tipe konflik peran, yang menurut mereka relatif umum terlihat dan

dijumpai pada berbagai organisasi, antara lain:

1. Konflik intra pengirim (intrasender conflict) konflik ini timbul apabila

seorang supervisor tunggal memberikan sejumlah tugas yang tidak sesuai

satu sama lainnya (incompatible).

Page 38: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

23

2. Konflik antar pengirim (intersender conflict) konflik ini muncul apabila

perintah-perintah atau ekspektasi-ekspektasi dari satu orang atau

kelompok, berbenturan dengan ekspektasi atau perintah-perintah orang

lain, atau kelompok-kelompok lain. Contohnya apabila atasan

memerintahkan seorang supervisor untuk mempercepat produksi, dan para

pekerja, menjelaskan bahwa setiap upaya untuk mengikuti perintah

tersebut akan menyebabkan munculnya kesulitan-kesulitan.

3. Konflik orang-peranan (person-role conflict) konflik ini timbul apabila

tuntutan-tuntutan peranan dalam hal melaksanakan pekerjaan bertentangan

dengan kebutuhan-kebutuhan atau nilai-nilai individu yang bersangkutan.

Contohnya, seorang eksekutif yang diperintahkan untuk memberi uang

suap kepada seorang pejabat tertentu, mungkin akan merasa bahwa tugas

tersebut sangat tidak etikal. Tetapi, dilain pihak pertimbangan-

pertimbangan karirnya menyebabkan-nya sulit untuk tidak melaksanakan

perintah tersebut.

4. Konflik yang timbul karena beban kerja yang berlebihan (in role overload

conflict) dalam kondisi ini sang individu menghadapi perintah-perintah

dan ekspektasi-ekspektasi dari sejumlah sumber yang tidak mungkin

diselesaikannya dalam jangka waktu yang ditetapkan dan dalam batas-

batas kualitas tertentu. Timbulah pertanyaan dalam dirinya: “apakah

kiranya kualitas akan dikurbankan demi pertimbangan waktu?”,“Apakah

tugas-tugas tertentu dilaksanakan, sedangkan tugas lainnya diabaikan?”

“Andaikata demikian halnya, tugas-tugas mana saja perlu diberi

Page 39: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

24

prioritas?” dilema macam ini merupakan bagian konstan dari tugas

seseorang manajer.

5. Ambiguitas peranan (role ambiguity), keadaan demikian muncul apabila

sang individu memperoleh informasi yang tidak lengkap atau tidak jelas

tentang tanggung jawabnya. Maka sang individu tersebut tidak mengetahui

dengan pasti apa yang seharusnya dilakukannya. Ambiguitas peranan

seringkali dialami para manajer baru, yang diberi tugas dan tanggung

jawab tertentu, tanpa mendapatkan informasi mengenai bagaimana

seharusnya tugas-tugas tersebut perlu dilaksanakan.

6. Konflik antar peranan (inter-role conflict) Konflik ini muncul apabila

berbagai macam peranan yang dijalankan oleh orang yang sama

menyebabkan timbulnya tuntutan-tuntutan yang berbeda. Hubungan antara

pekerjaan dan keluarga misalnya telah menjadi sebuah sumber ketegangan

yang makin meningkat, terutama pada keluarga-keluarga dengan dua

macam karir. Para pekerja mau tidak mau harus memadukan peranan

mereka sebagai manajer, sebagai orang tua, dan sebagai suami atau istri.

Masalah yang umumnya dihadapi adalah bahwa tuntutan pekerjaan

menyebabkan individu-individu yang bekerja, kurang sekali waktu mereka

untuk melaksanakan tanggung jawab keluarga mereka.

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Konflik Peran

Menurut Sedarwanti (2007: 103) dalam faktor-faktor yang mempengaruhi konflik

peran adalah sebagai berikut:

1. Masalah komunikasi, hal ini diakibatkan salahnya pengertian yang

berkenaan dengan kalimat, bahasa yang kurang atau sulit dimengerti atau

Page 40: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

25

informasi yang mendua dan tidak lengkap serta gaya individu yang tidak

konsisten.

2. Masalah struktur organisasi, hal ini disebabkan karena adanya

pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-

kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk

memperebutkan sumber daya- sumber daya yang terbatas atau saling

ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok kegiatan kerja untuk

mencapai tujuan mereka.

3. Masalah pribadi, hal ini disebabkan karena tidak sesuai dengan tujuan

atau nilai-nilai sosial pribadi pegawai dengan perilaku yang diperankan

pada jabatan mereka dan perbedaan dalam nilai-nilai persepsi.

2.2.4 Metode-metode Penyelesaian Konflik

Mangkunegara (2008:156) mengatakan manajemen konflik dapat dilakukan

dengan cara antara lain: pemecahan masalah (problem solving), tujuan tingkat

tinggi (lipsordinate goal), perluasan sumber (expansion of resources),

menghindari konflik (avoidance), melicinkan konflik (smoothing), kompromi

(compromise), perintah dari wewenang (authoritative commands), mengubah

variabel manusia (altering the humans variables), mengubah variabel struktural

(altering the structural variables), mengidentifikasi musuh bersama (identifying a

common enemy).

2.2.5 Indikator Konflik Peran

Menurut Paden dan Bucher (dalam Simon, 2002) indikator konflik peran terbagi

menjadi:

Page 41: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

26

a. Sumber daya manusia

b. Mengesampingkan aturan

c. Kegiatan yang tidak perlu

d. Arahan yang tidak jelas

e. Kecukupan wewenang

2.3 Kinerja

Kinerja dalam organisasi ,merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak

memperhatikan kecuali sudah sangat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah.

Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot

sehingga perusahaan atau instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan

buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda

peringatan adanya kinerja yang merosot.

2.3.1 Pengertian Kinerja

Pengertian kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang

pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun pendapat para

ahli mengenai pengertian kinerja, sebagai berikut:

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009:67)mengemukakan bahwa kinerja

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.Hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam suatu organisasi

Page 42: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

27

sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi(Sastrohadowiryo, 2003: 85).

Menurut Sedarmayanti (2011: 260) mengungkapkan bahwakinerja merupakan

terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah

proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja

tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur

(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Menurut Wibowo (2010: 7)

mengemukakan bahwakinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang

dicapai dari pekerjaan tersebut.

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

1. Efektifitas dan efisiensi

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan

bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak

dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga

mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.

Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka

kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono, 1999: 27).

2. Otoritas Wewenang

Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam

suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada

anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan

kontribusinya (Prawirosentono, 1999: 27).

3. Disiplin

Page 43: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

28

Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku

(Prawirosentono, 1999: 27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan

karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja

dengan organisasi dimana dia bekerja.

4. Inisiatif

Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam

membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan

tujuan organisasi.

2.3.3 Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut

(Mangkunegara, 2002:68):

1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi

2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

3. Memiliki tujuan yang realistis

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi

tujuannya.

5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh

kegiatan kerja yang dilakukannya.

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

2.3.4 Indikator Kinerja

Menurut Sastrohadiwiryo (2003) indikator kinerja terbagi menjadi delapan, yaitu:

a. Kesetiaan

b. Prestasi kerja

Page 44: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

29

c. Tanggung jawab

d. Ketaatan

e. Kejujuran

f. Kerja sama

g. Prakarsa

h. Kepemimpinan

2.4 Penelitian Terdahulu

1. Dini Kurniasari (2013)

Dini melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Konflik Peran dan Stress

Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Glory Industrial Semarang II” . analisis

data menggunakan pengujian hipoesis t dan f. Hasil penelitian yang diperoleh

yaitu:

a. terdapat hubungan yang signifikan ke arah negatif dari konflik peran

terhadap kinerja karyawan.

b. terdapat hubungan yang signifikan ke arah negatif dari stres kerja terhadap

kinerja karyawan.

2. Hulaifah Gafar (2012)

Gafar melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Stress Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri (PERSERO) TBK Kantor Wilayah X

Makassar”. Analisis data menggunakan Metode penelitian ini menggunakan

metode analisis deskriptif dan metode verifikatif dengan populasi 60 responden,

data dikumpulkan dengan metode kuesioner dan analisis data yang digunakan

Page 45: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

30

adalah analisis regresiberganda. Hasil penelitian yang diperloeh yaitufaktor

stressor individu memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan.

3. Putra (2012)

Penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada

Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Holtikultura Propinsi Lampung” menggunakan teknik pengumpulan data dengan

metode kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi

liniersederhana. Penelitian ini mendapatkan hasil sebagai berikut:

a. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Proteksi Tanaman 38 Pangan dan

Holtikultura Propinsi Lampung, dilihat dari analisis regresi linear

sederhana menghasilkan persamaan regresi Y=4,856+0,717X+e. Dapat

dilihat bahwa pengaruh variabel X mempengaruhi variabel Y sebesar

0,717 yang berarti setiap kenaikan variabel stres kerja sebesar 0,717 satuan

maka akan mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 0,181 satuan.

b. Hipotesis menggunakan uji t dengan hasil menunjukkan bahwa (3,969)

(2,042), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti secara parsial

ada pengaruh secara signifikan stres kerja terhadap kinerja pegawai.

4. Tewal (2014)

Tewal melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Konflik Peran Terhadap

Kinerja Wanita Karir Pada Universitas Sam Ratulangi Manado”. Analisis data

menggunakan metode deskriptif dan pendekatan regresi sederhana. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh negatif yang signifikan

Page 46: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

31

terhadap kinerja wanita karir pada Universitas Sam Ratulangi Manado.

5. Catharina (2001)

Catharina melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Konflik Peran Dan

Ambiguitas Peran Terhadap Pegawai Pada Departemen Call Center

PT.Excelcomindo Pratama Jakarta”. Analisis data menggunakan Analisis regresi

berganda. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Konflik peran pengaruhnya positif

terhadap kinerja pegawai dan ambiguitas berpengaruh negatif terhadap kinerja

2.5 Kerangka Pemikiran

Mangkunegara (2005: 98) menyatakan bahwa stres kerja adalah perasaan yang

menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi

pekerjaan. Sehingga variabel X1 dalam penelitian ini adalah stres kerja sesuai

dengan tingkat tekanan yang dialami oleh karyawan. Adapun indikator stres kerja

sebagai berikut:

a) Intimidasi dan tekanan

b) Ketidakcocokan dengan pekerjaan

c) Pekerjaan yang berbahaya

d) Beban lebih

e) Target dan harapan yang tidak realistis (Igor S, 1997: 48).

Paden dan Buchler (dalam Simon, 2002: 64) mendefinisikan konflik peran

merupakan konflik peran yang muncul antara harapan dari dua peran yang

berbeda yang dimiliki oleh seseorang. Di pekerjaan, seorang wanita yang

profesional diharapkan untuk agresif, kompetitif, dan dapat menjalankan

Page 47: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

32

komitmennya pada pekerjaan. Di rumah, wanita sering kali diharapkan untuk

merawat anak, menyayangi dan menjaga suaminya. Variabel ini diukur dengan

menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Paden dan Buchelr (dalam

Simon, 2002: 64), yaitu:

1. Sumber daya manusia

2. Mengesampingkan aturan

3. Kegiatan yang tidak perlu

4. Arahan yang tidak jelas

5. Kecukupan wewenang

Adapun indikator-indikator dalam proses penilaian kinerja pada umumnya adalah

sebagai berikut (Sastrohadiwiryo,2003: 99):

a. Kesetiaan.

Kesetiaaan merupakan tekad dan kesanggupan mentaati melaksanakan

dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan

tanggung jawab.

b. Prestasi kerja

Prestasi kerja merupakan kinerja yang dicapai oleh tenaga kerja dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

c. Tanggung jawab

Tanggung jawab merupakan kesanggupan seorang tenaga kerja dalam

menyelenggarakan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya

sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul risiko atas

keputusan yang telah diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

Page 48: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

33

d. Ketaatan

Ketaaatan merupakan kesanggupan seorang tenaga kerja untuk menaati

segala ketetapan, perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang

berlaku.

e. Kejujuran

Kejujuran merupakan ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak

menyalah gunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.

f. Kerjasama

Kerjasama merupakan kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja

bersama sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan

pekerjaan yang telah ditetapkan.

g. Prakarsa

Prakarsa merupakan kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil

keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah

dan bimbingan dari manajemen.

h. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seorang tenaga

kerja untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara

maksimum untuk melaksanakan tugas pokok.

Page 49: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

34

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

2.6 Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2004:223) adalah jawaban

sementara terhadap rumusan penelitian dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Stres Kerja (X1)

1. Iintimidasi dan tekanan2. Ketidakcocokan dengan

pekerjaan3. Pekerjaan yang

berbahaya4. Beban berlebih5. Target dan harapan yang

tidak realistis

Igor S. (1997: 48)

Konflik Peran (X2)

1. Sumber daya manusia2. Mengesampingkan

aturan3. Kegiatan yang tidak

perlu4. Arahan yang tidak jelas5. Kecukupan wewenang

Paden dan Buchler (dalamSimon, 2002)

Kinerja (Y)

1. Kesetiaan2. Prestasi Kerja3. Tanggung jawab4. Ketaatan5. Kejujuran6. Kerja sama7. Prakarsa8. Kepemimpinan

Sastrohadiwiryo (2003)

Page 50: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

35

1 Konflik peran (Work-Family Conflict) berpengaruh negatifterhadap kinerja

pegawai wanita PDAM Way Rilau Bandar Lampung.

2 Stres kerja berpengaruh negative terhadap kinerja pegawai wanita PDAM

Way Rilau Bandar Lampung.

3 Konflik peran (Work-Family Conflict) dan stres kerja secara bersama-sama

berpengaruh negatif terhadapkinerja pegawai wanita PDAM Way Rilau

Bandar Lampung.

Page 51: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

36

III. METODE PENELITIAN

3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Riset sumber daya manusia yang

dikemukakan oleh Oei (2010:16) penelitian ini termasuk kategori penelitian

kasual, yaitu merupakan desain penelitian yang bertujuan utama untuk

membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan

dipengaruhi dari variabel – variabel yang diteliti. Variabel yang mempengaruhi ini

disebut bebas, sedangkan variabel yang dipengaruhi oleh perubahan variabel

bebas disebut variabel terikat.

Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi dua

variabel, yaitu:

1. Variabel bebas, yaitu variabel yang menjelaskan dan mempengaruhi variabel

lain, dalam penelitian ini variabel bebas adalah stres kerja (X1) dan konflik peran

(X2).

2. Variabel terikat, yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel

bebas, dalam penelitian ini variabel terikat adalah kinerja (Y).

Page 52: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

37

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor PDAM Way Rilau Bandar Lampung yang

beralamatJl. P Emir M Noer No.11a, Sumur Putri, Tlk. Betung Utara, Kota

Bandar Lampung, Lampung. Responden penelitian adalah pegawai wanita Kantor

PDAM Way Rilau Bandar Lampung.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan atau hasil dari

pengumpulan data atau informasi dari literatur dan referensi yang terkait dengan

topik penelitian (Oei, 2010). Data sekunder terbagi menjadi dua atas dasar sumber

penyediaannya, yaitu:

a. Data internal, bersifat intern data yang diperoleh dari objek penelitian, misalnya

data yang didapat dari arsip bagian manajemen KantorPDAM Way Rilau

Bandar Lampung.

b. Data eksternal, yaitu data yang telah tersedia karena dikumpulkan pihak lain

yang tersedia diluar objek penelitian, misalnya data yang diperoleh dari

penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian ini.

3.3.2 Data Primer

Data primer yaitu data hasil yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dan

khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti dapat mengumpulkan

secara teliti informasi yang diinginkan (Oei, 2010). Sumber data primer diperoleh

Page 53: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

38

dengan cara membagikan kuesioner kepada objek penelitian dan diisi langsung

oleh responden.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data menurut Nazir (2009) adalah prosedur sistematis yang standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode

pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Berikut ini

terdapat cara yang peneliti lakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang

diperlukan peneliti, di antaranya adalah:

3.4.1 Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data dan informasi. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi yang dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan kerja sekaligus

mengenai pola konflik peran yang ada di dalam organisasi.

2. Wawancara dan dokumentasi

Wawancara dilakukan kepada Kepala Bagian Kepegawaian guna mengumpulkan

data–data tentang jumlah pegawai, tingkat absensi, tingkat perputaran pegawai

serta struktur organisasi.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan instrumen untuk pengumpulan data, dimana partisipan atau

responden mengisi pernyataan-pernyataan yang diberikan peneliti. Peneliti dapat

menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang terkait dengan pemikiran,

perasaan, sikap, kepercayaan, nilai, persepsi, dan perilaku dari responden. Para

Page 54: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

39

peneliti dapat menggunakan pengukuran bermacam–macam karakteristik dengan

menggunakan kuesioner (Cristensen, 2010 dalam Sugiyono, 2013).

Pengukuran kuesioner pada penelitian ini menggunakan Skala Likert, skor yang

diberikan pada setiap jawaban responden adalah:

1. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4

3. Jawaban Netral (N) diberi skor 3

4. Jawaban Tidak Setuju (ST) diberi skor 2

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

3.4.2 Penelitian Kepustakaan

Kegiatan penelitian media-media digunakan adalah yang berkaitan dengan

penelitian yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur, penelitian terdahulu,

buku bacaan dan publikasi lainnya yang layak dijadikan sumber penelitian yang

berhubungan dengan penulisan ini.

3.5 Populasi

Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh

Page 55: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

40

subyek atau obyek itu. Penelitian ini akan menggunakan populasi pegawai wanita

Kantor PDAM Way Rilau Bandar Lampung berjumlah 77 orang.

3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel

atau kontrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan

ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur kontrak

atau variabel tersebut (Nazir, 2005: 126). Berikut definisi operasional dan

pengukuran variabel yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 6. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABELPENELITIAN

NO VARIABEL DEFINISI VARIABEL INDIKATOR SKALA

1 Stres Kerja(X1)

Stres kerja adalahperasaan yang menekanatau merasa tertekanyang dialami karyawandalam menghadapipekerjaan. Sehinggavariabel X1 dalampenelitian ini adalahstress kerja sesuaidengan tingkat tekananyang dialami olehkaryawan.Mangkunegara (2005)

Intimidasi dantekanan

Ketidakcocokandengan pekerjaan

Pekerjaan yangberbahaya

Beban berlebih Target dan harapan

yang tidak realistis

(Igor S, 1997:48)

Likert atauinterval.Skala inimengukur tingkatpersetujuan atauketidaksetujuanrespondenterhadapserangkaianpertanyaan angmengukur suatuobjek (Oei, 2010:87).

Page 56: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

41

No VARIABEL DEFINISI VARIBEL INDIKATOR SKALA

2 KonflikPeran (X2)

Konflik Peran merupakankonflik yang munculantara harapan dari duaperan yang berbeda yangdimiliki oleh seseorang. Dipekerjaan, seorang wanitayang professionaldiharapkan untuk agresif,kompetitif, dan dapatmenjalankan komitmennyapada pekerjaan. Di rumah,wanita sering kalidiharapkan untuk merawatanak, menyayangi danmenjaga suaminya.

Paden danBuchler (dalamSimon, 2002)

Sumber dayamanusia

Mengesampingkanaturan

Kegiatan yang tidakperlu

Arahan yang tidakjelas

Kecukupanwewenang

Paden dan Buchler(dalam Simon, 2002)

Likert atauinterval.Skala inimengukur tingkatpersetujuan atauketidaksetujuanrespondenterhadapserangkaianpertanyaan angmengukur suatuobjek (Oei, 2010:87).

3 KinerjaKaryawan(Y)

Hasil kerja yang dicapaioleh seorang pegawaidalam suatu organisasisesuai dengan wewenangdan tanggung jawabnyadalam upaya pencapaiantujuan organisasi

(Sastrohadowiryo, 2003)

Kesetiaan Prestasi Kerja Tanggung Jawab Ketaatan Kejujuran Kerja sama Prakarsa

(Sastrohadiwiryo,2003)

Likert atauinterval.Skala inimengukur tingkatpersetujuan atauketidaksetujuanrespondenterhadapserangkaianpertanyaan angmengukur suatuobjek (Oei, 2010:87).

3.7 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian adalah uji pendahuluan yang berguna untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas data yang diperoleh dan tiap item kuesioner yang diisi

responden dengan tujuan data tersebut dapat digunakan sebagai alat pembuktian

hipotesis. Instrumen konflik peran diadopsi dari kuesioner yang dikembangkan

oleh Kellowey et al., (2005) dan Sanaz et al., (2014) diambil 10 item dari 22 item

Page 57: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

42

sesuai dengan tingkat validitasnya. Instrumen stres kerja diadopsi dari Cousins et

al., (2004) yang dikembangkan oleh Edwards (2008) diambil 14 item dari 35 item

sesuai dengan tingkat validitasnya. Instrumen kinerja pegawai diadopsi dari

Koopmans et al., (2014) diambil 18 item dari 33 item sesuai dengan tingkat

validitasnya.

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Untuk mengukur validitas, peneliti menggunakan Analisis Faktor. Menurut

Santoso (2002), proses analisis factor mencoba menemukan hubungan antar

sejumlah variabel-variabel yang saling bebas satu dengan yang lain sehingga bias

dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah

variabel awal. Khusus untuk analisis faktor, sejumlah asumsi berikut harus

dipenuhi:

a. Asumsi korelasi yang meliputi

Besar korelasi antar variabel independent harus cukup kuat atau di

atas 0,3.

Besar korelasi parsial yaitu korelasi antar dua variabel dengan

menganggap tetap variabel lain, justru harus kecil atau mendekati nol.

Uji hipotesis bahwa matriks korelasi adalah bukan matriks identitas,

dengan menggunakan Barlett’s Test of Sphericity. Nilai signifikansi

harus < 0,05.

b. Asumsi ukuran kecukupan sampling yang diuji dengan Kaiser-Meyer-

Olkin (KMO) dan Measure of Sampling Adequacy (MSA)

Page 58: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

43

KMO merupakan indeks untuk membandingkan besarnya koefisien

korelasi dengan koefisien parsial, yang berarti bahwa besarnya koefisien

korelasi keseluruhan variabel pada matriks korelasi harus signifikan

diantara paling sedikit beberapa variabel. Angka KMO dikatakan valid

jika memiliki loading factor > 0,5.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang mempunyai

indikator dari variabel. Menurut Ghozali (2007) sebuah kuesioner dikatakan

reliabelatau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu.Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan program statistic SPSS 16 dan diuji reliabilitas menggunakan

teknik pengukuran Croanbach Alpha yaitu:

= − 1 1 − ∑Keterangan:

Rii = reliabilitas instrument

K = banyaknya butir pertanyaan

∑σ2b = jumlah varian butir

σt2 = varian total

3.7.3 Uji Normalitas

Sugiyono (2012: 79) mengemukakan bahwa statistic parametris mensyaratkan

bahwa setiap variable yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, untuk itu

sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka kenormalan data harus diuji

terlebih dahulu. Uji normalitas dilakukan pada kedua variable yang akan diteliti

Page 59: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

44

dan distribusi normal jika Sig > 0,05.

3.8 Analisis Data

Analisis data untuk mengetahui dugaan pengaruh konflik peran dan stres kerja

terhadap kinerjapegawai, digunakan analisis data kualitatif dan analisis data

kuantitatif.

3.8.1 Deskripsi hasil survei

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak bersifat uraian dari

hasil jawaban kuesioner. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara

kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. Menurut Arikunto (2005: 250)

metode analisis deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen, karena tidak

dimaksudkan untuk mengetahui akibat dari suatu perlakuan. Penelitian deskriptif

peneliti dengan maksud menggambarkan atau menerangkan gejala yang sedang

terjadi.

3.8.2 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif merupakan perhitungan matematis menggunakan rumus

tertentu yang digunakan untuk mengetahui hasil yang diteliti. Penelitian ini

menggunakan uji instrumen penelitian yaitu uji validitas dan realibilitas, serta

menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh konflik

peran dan stres kerja terhadap kinerja dengan uji hipotesis secara parsial (Uji T)

dan uji simultan (Uji F).

Page 60: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

45

3.9 Metode Analisis Data

Metode yang peneliti gunakan yaitu metode analisis regresi linier berganda. Jika

parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan

lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka analisis regresi yang digunakan

berkenaan dengan analisis regresi berganda (Nazir, 2009). Analisis regresi linier

berganda ini digunakan untuk mengukur pengaruh konflik peran dan stres kerja

terhadap kinerja. Persamaan regresi linier berganda yang dirumuskan sebagai

berikut:

Y = a0+ b1 X1+e

Y = a0 + b2X2+e

Y = a0 + b1 X1 + b2X2+e

Keterangan:

Y=kinerja

X1= stres kerja

X2= konflik peran

a = konstanta

b1= koefisien X1

b2= koefisien X2

e= error

3.10 Pengujian Hipotesis

Fungsi hipotesis adalah untuk member suatu pernyataan berupa dugaan tentang

hubungan tentatif antara fenomena dalam penelitian. Secara umum hipotesis dapat

Page 61: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

46

diuji dengan dua cara, yaitu mencocokkan dengan fakta atau dengan mempelajari

konsistensi logis (Nazir, 2009). Metode pengujian terhadap hipotesis yang

diajukan, dilakukan Uji T dan Uji F.

3.10.1 Uji T

Menurut Ghozali (2007) Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Variabel dikatakan berpengaruh apabila sig < α.

Pengujian ini dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai

berikut:

- Jika thitung > ttabel (0,05), maka Ha didukung, Ho tidakdidukung

- Jika thitung < ttabel (0,05), maka Ha didukung, Ho didukung

Nilai t dapat dihitung dengan rumus:

t hitung =

Keterangan:

b = koefisien regresi variabel independen

αb = standar deviasi koefisien regresi variabel independen

Hasil Uji T dapat dilihat pada output coefficient dari hasil analisis regresi

berganda.

3.10.2 Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Page 62: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

47

Menurut Ghozali, (2007) kriteria dalam pengambilan keputusan di dalam Uji F

adalah:

Fhitung > Ftabel, maka Ha tidak didukung, berarti tidak ada pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Fhitung< Ftabel, maka Ha didukung, berarti ada pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat.

Page 63: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

V. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

5.1 Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini yaitu bahwa penelitian ini

mendukung hipotesis yang diajukan:

1. Stres kerja berpengaruh secara negatif terhadap kinerja karyawan PDAM

Way Rilau Bandar Lampung.

2. Konflik peran berpengaruh secara negatif terhadap kinerja karyawan

PDAM Way Rilau Bandar Lampung.

3. Stres kerja dan konflik peran secara bersama-sama berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan PDAM Way Rilau Bandar Lampung.

5.2 Saran

Beberapa hal yang dapat menjadi masukan pada penelitian ini berdasarkan hasil

dan pembahasan yang telah dipaparkan, adalah:

1. Hasil total skor kuesioner pada bagian stres kerja menunjukkan bahwa

pernyataan “Pekerjaan yang berat cenderung membuat saya mudah marah

terhadap rekan kerja” memiliki skor terendah. Saran bagi PDAM Way Rilau

Bandar Lampung yaitu agar pihak perusahaan dapat menyesuaikan beban

kerja dengan kemampuan karyawan sebagai individu ataupun dalam tim.

Page 64: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

76

2. Hasil total skor kuesioner pada bagian konflik peran menunjukkan bahwa

pernyataan “Saya bekerja dengan dua kelompok atau lebih yang cara

melakukan pekerjaannya tidak sama” memiliki skor terendah. Saran bagi

PDAM Way Rilau Bandar Lampung yaitu agar pihak perusahaan dapat

menyesuaikan kemampuan dan karakteristik kerja para karyawan dalam

membentuk sebuah tim kerja.

3. Hasil total skor kuesioner pada bagian kinerja menunjukkan bahwa pernyataan

“Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang telah

ditentukan” memiliki skor terendah. Saran bagi karyawan PDAM Way Rilau

Bandar Lampung adalah melaksanakan tugas dengan menggunakan standar

kerja yang telah ditentukan perusahaan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu

terhalang jawaban yang diberikan oleh responden tidak menunjukkan

keadaan yang sesungguhnya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dalam penelitian ini hanya

terdiri dari dua variabel, yaitu stres kerja dan konlik peran, sedangkan

masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan.

3. Bagi peneliti selanjutnya penulis menyarankan hendaknya perlu

menambah jumlah responden dan memperluas wilayah penelitian sehingga

tingkat generalisasi lebih tinggi.

Page 65: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu. 1993. Psikologi Perusahaan. Bandung: Trigenda Karya.

Arikunto, S. 2005. Manajeman Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Edward dan Tarigan, M.S. (2003). “Pengaruh musim terhadap fluktuasi kadar fosfat dan

nitrat di Laut Banda”. Makara Sains. 7, (2), 89-89.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim

Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan

Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 165-180.

Halim, A. Ahmad, dan S.T. Amidarmo. 1986. Limbah Tanaman Ubi Kayu. Dalam: Limbah

Hasil Pertanian. Kantor Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Pangan. Jakarta

Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit

Liberty.

Handoko, T. Hani. 2001, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi Kedua.

BPFE Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Igor S. 1997. Pekerjaan Anda Bagaimana Mendapatkannya Bagaimana

Mempertahankannya. Alih Bahasa: Monica. Solo: Dabara

Kelloway, E.K. (2005). Leading to occupational health and safety. In J.C. Quick & L.E.

Tetrick (Eds.), Handbook of occupational health psychology, second edition. Washington,

DC: American Psychological Association.

Luthans, Fred, 2005. Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Diterjemahkan oleh : Vivin

Andhika Yuwono; Shekar Purwanti; Th.Arie Prabawati; dan Winong Rosari. Penerbit

Andi, Yogyakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Mangkunegara, Anwar Prabu . 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Remaja Rosdakarya, Bandung

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Page 66: PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK PERAN …digilib.unila.ac.id/26553/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh stres kerja dan konflik peran terhadap kinerja karyawan pdam way

Munandar, M. 2001. Budgeting, Perencanaan Kerja Pengkoondinasian Kerja Pengawasan

Kerja. Edisi pertama. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Nazir. Ph.D, 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Oei, Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Keempat. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama

Panji, Anoraga. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE

Rice, Philip L. (1999). Stress and Health. United States of America: Brooks/Cole Publishing

company.

Quick, J. C., & Quick, J. D. (1984). Organizational Stress And Preventive Management.

USA: McGraw-Hill, Inc.

Rivai dan basri, 2005. Performance appraisal. Cetakan pertama, PR Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Rozikin, Zainur. 2006. Pengaruh Konflik Peran dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan

pada Bank Pemerintah di Kota Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 4.

Nomor-2. Agustus 2006.

Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2, PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Jakarta.

Santoso Singgih, 2002 Statistik Parametrik, Cetakan Ketiga, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Sastrohadiwiryo, DR, (2003), Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi 2, PT. Bumu

Aksara, Jakarta

Sedarmayanti, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Negri Sipil. Cetakan kelima. Bandung:PT. Refika Aditama

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Suprihanto John, dkk., 2003. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN

Sanaz, et al 2014. Why Malasian Second Board Companies Switch Auditors: Evidence of

Bursa Malaysia. International Research Journal of Finance and Economics Issue 13.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Kencana Prenada Media Group.