-
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, SISTEM
PENGUKURAN KINERJA, DAN SISTEM PENGHARGAAN
(REWARD) TERHADAP KINERJA MANAJER UNIT
RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH
KABUPATEN BREBES
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Strata I pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
JIWANDONO HASCARYO
B 200 110 349
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
-
i
HALAMAN PERSETUJUAN
-
ii
-
iii
-
1
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, SISTEM PENGUKURAN
KINERJA, DAN SISTEM PENGHARGAAN (REWARD) TERHADAP KINERJA
MANAJER UNIT RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH KABUPATEN BREBES
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan
pengaruh sistem
pengendalian manajemen, sistem pengukuran kinerja, dan sistem
penghargaan (reward)
terhadap kinerja manajer unit. Objek penelitian ini adalah Rumah
Sakit Bhakti Asih
Kabupaten Brebes. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 55
manajer unit yang bekerja
di Rumah Sakit Bhakti Asih Kabupaten Brebes. Teknik pengambilan
sampel yang
digunakan adalah sampel jenuh. Data yang digunakan adalah data
primer dengan metode
survey dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Metode
analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS
22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian
manajemen berpengaruh
(secara statistik signifikan) terhadap kinerja manajer unit,
sedangkan sistem pengukuran
kinerja dan sistem penghargaan (reward) tidak berpengaruh
(secara statistik tidak
signifikan) terhadap kinerja manajer unit Rumah Sakit Bhakti
Asih Kabupaten Brebes.
Kata Kunci: sistem pengendalian manajemen, sistem pengukuran
kinerja, sistem
penghargaan (reward), kinerja manajer unit
Abstract
This research have a purpose to analyze and prove the influence
of management control
system, performance measurement system, and system of reward of
the performance unit
manager. Object this research is on Rumah Sakit Bhakti Asih
Kabupaten Brebes. Sample
in this research unit is many 55 manager who works in the Rumah
Sakit Bhakti Asih
Kabupaten Brebes. Technique the sample used sample jenuh. The
data used was primary
data with the metods survey by spreading the questionnaire to
respondents. The method
of analysis the data used was regression analysis linear
multiple with on the SPSS 22. The
results showed that the management control system had a
(statistically significant) effect
on the performance unit manager, while the performance
measurement system and system
of reward had (statitically no significant) effect on the
performance unit managers Rumah
Sakit Bhakti Asih Kabupaten Brebes.
Keywords: management control system, performance measurement
system, system of
reward, performance unit manager
1. PENDAHULUAN
Rumah sakit (RS) merupakan suatu unit usaha pelayanan publik
dengan ciri khas
memberikan pelayanan medis. RS merupakan institusi yang padat
modal, padat
teknologi, dan padat tenaga sehingga pengelolaan RS tidak bisa
sebagai unit sosial
semata, melainkan juga menjadi unit sosio-ekonomi dan tetap
mempunyai tanggung
-
2
jawab sosial tetapi dalam pengelolaan keuangannya menetapkan
prinsip-prinsip
ekonomi.
RS swasta merupakan RS yang umumnya didirikan oleh sebuah
perseroan
terbatas ataupun lembaga yang bergerak dalam bidang kesehatan
maupun sosial. RS
swasta juga merupakan sarana pelayanan kesehatan layaknya
seperti rumah sakit
umum daerah (RSUD) yang didirikan di setiap kabupaten maupun
kotamadya yang
ada di Indonesia.
RS swasta saat ini dituntut untuk memberikan pelayanan yang
terbaik dengan
fasilitas yang terbaik pula, tetapi dengan biaya yang dapat
dijangkau masyarakat
dengan tingkat ekonomi bawah. Sementara itu RS swasta juga wajib
untuk melayani
pasien yang mengikuti program badan penyelenggara jaminan sosial
(BPJS) yang
diadakan oleh pemerintah. Dengan adanya program tersebut,
pendapatan yang
didapatkan oleh RS swasta tentu saja semakin menurun, karena
tarif yang dibayarkan
per pasien sangat rendah, sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk
seorang pasien
hingga sembuh terkadang melebihi batas yang telah ditetapkan
oleh BPJS.
Muncul tuntutan lain yang dapat mempengaruhi operasional RS,
yaitu tuntutan
pada pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah
yang komplek,
karena dipengaruhi oleh berbagai pihak dari RS itu sendiri. Saat
ini biaya RS
cenderung terus meningkat, sementara RS ditekan untuk memberikan
tarif yang
rendah dengan pelayanan yang maksimal, dan RS cenderung untuk
mengatasi masalah
tersebut tanpa mengorbankan berbagai pihak. Perubahan paradigma
tersebut membuat
RS harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara total, baik
kinerja layanan
maupun kinerja keuangan dengan memperhatikan standar-standar
kerja dan
peningkatan mutu yang terus menerus.
Permasalahan yang muncul dalam dunia usaha saat ini terkait
dengan penerapan
sistem pengendalian manajemen (SPM) adalah upaya peningkatan
sistem
pengendalian yang tidak berjalan secara otomatis. Artinya SPM
memerlukan beberapa
faktor pendukung terutama dari lingkungan internal perusahaan,
yaitu manajer sebagai
eksekutor dan basis modal untuk menciptakan kinerja yang
optimal, sehingga
pengetahuan yang dimiliki manajer adalah salah satu faktor
penentu keberhasilan
organisasi. Menurut Sunarto (2007:3) SPM adalah suatu sistem
yang digunakan untuk
merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi
melalui misi yang telah
-
3
dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan
rencana kegiatan
tersebut.
Selain penerapan pengendalian manajemen, RS juga perlu
menerapkan sistem
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan yang merupakan
keyakinan dan dukungan
yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai
organisasi. Pengukuran kinerja
merupakan suatu proses sistematis untuk menilai hasil akhir
apakah program, kegiatan
yang telah direncanakan telah dilaksanakan sesuai rencana
tersebut, dan yang lebih
penting adalah apakah telah mencapai keberhasilan yang telah
ditargetkan pada saat
perencanaan. Dengan adanya sistem pengukuran kinerja, manajemen
puncak
memperoleh umpan balik dalam hal bertukar informasi yang akan
menunjang
perusahaan untuk meningkatkan kualitas serta kinerja
organisasi.
Menurut Simamora (2004:514) penghargaan merupakan insentif
yang
mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan
produktivitas para karyawan
guna mencapai keunggulan yang kompetitif. Penghargaan yang
diberikan perusahaan
dapat mempengaruhi tendensi para karyawan untuk tetap bersama
pada organisasi atau
memilih untuk mencari pekerjaan lainnya. Semakin besar perhatian
perusahaan
terhadap karyawan, maka perusahaan tersebut akan mendapat timbal
balik yang sesuai,
yaitu memaksimalkan produktivitas kinerja.
Masalah sumber daya manusia di RS juga merupakan masalah
krusial, yang
hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga profesional yang tentu
saja harus
memberikan jasa pelayanan dengan baik dan secara profesional,
dan pada pengukuran
kinerja dapat memberi arah pada keputusan strategis yang
menyangkut perkembangan
RS yang akan datang. Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan
ukuran yang cocok
dengan karakteristik operasi kinerja manajerial RS. Kemampuan
sumber daya manusia
sangat diperhatikan untuk mengelola bagaimana cara membuat RS
tetap beroperasi
tanpa merugikan berbagai pihak. Peran tenaga medis, dokter,
manajer, dan berbagai
pihak dari bagian bawah hingga atas sangat berpengaruh besar
dalam berhasil atau
tidaknya RS untuk mencapai tujuannya.
Anggaran yang terbatas, lambatnya pencairan dana dari BPJS,
serta ketatnya
manajemen pengelolaan keuangan RS disebabkan karena masalah
sumber daya
manusia. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan observasi
personel tidak terhadap
semua karyawan, tetapi hanya kepada yang memegang jabatan
penting saja yang
-
4
menyebabkan pelaporan dan analisis belum bisa dilaksanakan
secara maksimal,
hingga dalam analisis terhadap laporan belum bisa dilakukan
secara teratur.
Beberapa hal tersebut berpengaruh pada kualitas jasa pelayanan
RS, masih
banyak anggapan masyarakat bahwa pelayanan RS swasta belum bisa
memadai serta
mutu layanan kepada pasien atau konsumen kurang baik. Sebagai
akibatnya, RS belum
sepenuhnya dapat mengembangkan mutu layanan yang lebih baik
kepada masyarakat.
Keberhasilan manajer dalam mengelola RS sulit tercapai jika
tidak didukung oleh
seluruh karyawan RS. Agar terjadi keselarasan antara tujuan
pribadi dengan tujuan RS,
maka diperlukan penerapan pengendalian yang baik yang disebut
SPM.
Penulis melakukan replikasi terhadap penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh
Yustien, Mirdah, dan Kusumastuti (2013) dengan membedakan
variabel, objek,
sampel, dan tahun penelitian. Variabel yang diteliti oleh
penelitian terdahulu adalah
struktur pengendalian manajemen, proses pengendalian manajemen,
dan kinerja
manajerial. Sementara itu penelitian ini menggunakan variabel
sistem pengendalian
manajemen, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan
(reward) dan kinerja
manajer unit. Objek penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu
berada di RSUD
Jambi, sedangkan penulis melakukan penelitian dengan objek RS
Bhakti Asih di
Kabupaten Brebes. Untuk sampel, penelitian terdahulu
menggunakan: Direktur
Utama, Direktur Pelayanan, Direktur Pengembangan SDM dan Sarana
Prasarana,
Direktur Umum dan Keuangan, Kepala Bidang Pelayanan Medik,
Kepala Bidang
Diklat dan Penelitian, Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian
Perencanaan, Kepala
Sub-Bidang Mutu Pelayanan, sedangkan pada panelitian ini
peneliti mengambil
sampel Direktur RS, Wakil Direktur RS, Kelompok Jabatan
Fungsional, Manajer
Penunjang Medis, Manajer Pelayanan Medis, Manajer Umum, Manajer
Keperawatan,
Kepala Keuangan, Kepala Perencanaan, Kepala Ruangan dan semua
Kepala Bagian
dalam struktur organisasi RS Bhakti Asih Kabupaten Brebes. Untuk
tahun, penelitian
terdahulu mengambil tahun 2013, sedangkan penulis melakukan
penelitian pada tahun
2018. Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: (1) Menganalisa
dan membuktikan
pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajer
unit di RS Bhakti
Asih Kabupaten Brebes. (2) Menganalisa dan membuktikan pengaruh
sistem
pengukuran kinerja terhadap kinerja manajer unit di RS Bhakti
Asih Kabupaten
-
5
Brebes. (3) Menganalisa dan membuktikan pengaruh sistem
penghargaan (reward)
terhadap kinerja manajer unit di RS Bhakti Asih Kabupaten
Brebes.
2. METODE
2.1 Jenis Penelitian dan Objek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
suatu penelitian yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran
terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi dengan angka.
Penelitian ini dilakukan
dengan mengambil riset dari RS Bhakti Asih Kabupaten Brebes dan
menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Objek penelitian
adalah RS Bhakti
Asih Kabupaten Brebes yang merupakan rumah sakit umum swasta
yang ada di
Kabupaten Brebes yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah
perseroan terbatas (PT) yang
bergerak dalam bidang kesehatan dan sosial serta telah memiliki
sertifikasi
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
56 tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
2.2 Sampel dan Teknik Sampling
Sampel penelitian ini adalah sebanyak 55 responden yang terdiri
dari Direktur RS,
Wakil Direktur RS, Kelompok Jabatan Fungsional, Manajer
Penunjang Medis,
Manajer Pelayanan Medis, Manajer Umum, Manajer Keperawatan,
Kepala Keuangan,
Kepala Perencanaan, Kepala Ruangan Perawatan, dan semua Kepala
Bagian yang ada
dalam struktur organisasi RS Bhakti Asih Kabupaten Brebes.
Adapun teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode sampel
jenuh atau teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai
sampel.
2.3 Data dan Sumber Data
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
data yang berupa latar
belakang personal dari responden yang meliputi nama responden,
nama perusahaan,
jabatan, jenis kelamin, usia, jenjang pendidikan, dan data
mengenai perilaku
responden yang dipresentasikan dalam variabel penelitian.
Jawaban dari kuesioner
selanjutnya diolah dan diuji untuk memperoleh hasil penelitian.
Data sekunder dalam
penelitian ini berupa struktur organisasi dan data mengenai
gambaran umum RS
-
6
Bhakti Asih. Sumber data yang mendukung data primer seperti data
kepala bagian dan
kepala ruangan yang diperoleh dari bagian urusan kepegawaian
pada RS Bhakti Asih.
2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian
lapangan. Penelitian
lapangan (field research) adalah data yang diperoleh melalui
penelitian lapangan, yang
mana peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data
primer)
(Indriantoro, 2002:26). Subjek dari penelitian ini adalah
manajer RS Bhakti Asih
Kabupaten Brebes dan dilakukan dengan penyebaran kuesioner
mengenai penerapan
sistem pengendalian manajemen, sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan
(reward), dan kinerja manajer unit dengan teknik personally
administered
questionnaires, yaitu kuesioner disampaikan dan dikumpulkan
langsung oleh peneliti
(Indriantoro dan Supomo, 2002:154).
2.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.5.1 Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian merupakan suatu sistem yang digunakan
untuk
merencanakan sasaran masa depan yang hendak dicapai oleh
organisasi, tindakan
untuk mengarahkan operasi perusahaan, di mana tindakan ini dapat
berupa koreksi
atas kekurangan serta penyesuaian aktivitas agar sesuai dengan
strategi organisasi
atau tujuan organisasi. Pengukuran dalam variabel sistem
pengendalian
manajemen diukur dengan menggunakan skala interval (interval
scale) dengan
lima kategori penilaian, yaitu: S = Sangat Setuju (skor 5), S =
Setuju (skor 4), N=
Netral (skor 3), TS = Tidak Setuju (skor 2), STS = Sangat Tidak
Setuju (skor 1)
2.5.2 Sistem Pengukuran Kinerja
Sistem Pengukuran Kinerja adalah pemberian informasi pada
manajer dalam unit
organisasi yang dipimpin mengenai kualitas dalam aktivitas
operasi perusahaan.
Menurut penelitian Kaplan dan Norton (2002) variabel sistem
pengukuran kinerja
ini secara operasional diukur dengan menggunakan empat indikator
meliputi
orientasi kepada kepuasan pelanggan, meminimalisasi kerusakan
produk/jasa,
pemberian jaminan produk/jasa, meminimalisasi keluhan.
Pengukuran dalam
variabel sistem pengukuran kinerja diukur dengan menggunakan
skala interval
(interval scale) dengan lima kategori penilaian, yaitu: SS =
Sangat Setuju (skor
-
7
5), S = Setuju (skor 4), N= Netral (skor 3), TS= Tidak Setuju
(skor 2), STS=
Sangat Tidak Setuju (skor 1).
2.5.3 Sistem Penghargaan (Reward)
Menurut penelitian Angelina (2012) sistem penghargaan atau
kompensasi
merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti
kontribusi mereka
kepada organisasi. Adapun indikator-indikator dalam sistem
penghargaan
(reward) meliputi gaji, insentif, bonus, tunjangan. Pengukuran
dalam variabel
sistem penghargaan (reward) diukur dengan menggunakan skala
interval (interval
scale) dengan lima kategori penilaian, yaitu: SS = Sangat Setuju
(skor 5), S =
Setuju (skor 4), N = Netral (skor 3), TS = Tidak Setuju (skor
2), STS = Sangat
Tidak Setuju (skor 1).
Narsa dan Yuniawati (2003) menjelaskan bahwa kinerja
manajerial
merupakan kinerja individu anggota organisasi dalam
kegiatan-kegiatan
manajerial. Kinerja manajerial yaitu salah satu faktor yang
dapat meningkatkan
keefektifan organisasi. Dalam penelitian ini kinerja
manajerialnya hanya
difokuskan pada manajer unit. Adapun indikator-indikator dalam
kinerja manajer
unit meliputi: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi,
pengawasan,
negosiasi, representasi. Pengukuran dalam variabel kinerja
manajer unit diukur
dengan menggunakan skala interval (interval scale) dengan lima
kategori
penilaian, yaitu: SS = Sangat Setuju (skor 5), S = Setuju (skor
4), N = Netral (skor
3), TS = Tidak Setuju (skor 2), STS = Sangat Tidak Setuju (skor
1).
2.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier
berganda, untuk menghitung
besarnya kuantitatif dari suatu perubahan kejadian, variabel
independen terhadap
variabel dependen. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian
ini dilakukan dengan
menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji
hipotesis dengan
menggunakan regresi linier.
Uji Kualitas Data. Data dalam penelitian ini merupakan data
primer, yang mana
digunakan dua konsep untuk menguji kualitas datanya, yaitu
dengan uji validitas dan
uji reliabilitas. Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan
dengan teknik korelasi
Pearson Product Moment, yaitu cara melakukan korelasi antara
skor masing-masing
variabel atau pertanyaan dengan skor totalnya. Sedangkan untuk
mengetahui
-
8
reliabilitas kuesioner dilakukan dengan teknik Cronbach Alpha.
Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60.
Uji Asumsi Klasik. Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas,
multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Untuk melihat
normalitas adalah dengan
menggunakan Kolmogorov Smirnov. Uji multikolinearitas bertujuan
mengetahui
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas
(independen). Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain
dengan menggunakan uji glejser.
Uji Hipotesis. Alat analisis yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah
analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh
antara sistem pengendalian manajemen, sistem pengukuran kinerja,
dan sistem
penghargaan (reward), terhadap kinerja manajer unit. Adapun
persamaan untuk
menguji hipotesis adalah:
𝐾𝑀𝑈 = 𝑎 + 𝑏1𝑆𝑃𝑀 + 𝑏2𝑆𝑃𝐾 + 𝑏3𝑆𝑃 + 𝑒 (1)
Keterangan:
KMU = Kinerja Manajer Unit
SPM = Sistem Pengendalian Manajemen
SPK = Sistem Pengukuran Kinerja
SPH = Sistem Penghargaan (reward)
a = Konstanta
b = Koefisien arah regresi
e = error
Pengujian koefisien regresi parsial (uji t) digunakan untuk
mengetahui apakah
secara individu variabel independen mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap
variabel dependen, dengan asumsi variabel lainnya konstan. Uji t
dapat dilakukan
dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel. Apabila
thitung lebih besar dari ttabel
maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh
terhadap variabel
dependen. Sebaliknya, apabila thitung lebih kecil dari ttabel,
maka dapat disimpulkan
bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen (Ghozali,
2011:99).
-
9
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen
terhadap variabel-variabel dependen secara simultan. Uji ini
juga digunakan untuk
mengetahui apakah model regresi fit of goodness atau tidak.
Apabila Fhitung>Ftabel,
maka terdapat pengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Hal ini
menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan adalah fit of
goodness. Sebaliknya,
jika Fhitung
-
10
3.2 Metode Analisis Data
3.2.1 Pengujian Instrumen Penelitian
Uji Validitas
Tabel 2
HASIL UJI VALIDITAS
Uji Validitas Sistem Pengendalian Manajemen
Item rhitung rtabel Nilai Sig α Keterangan
1 0,972 0,2787 0,000 0,05 Valid
2 0,961 0,2787 0,000 0,05 Valid
3 0,964 0,2787 0,000 0,05 Valid
4 0,967 0,2787 0,000 0,05 Valid
5 0,958 0,2787 0,000 0,05 Valid
Uji Validitas Sistem Pengukuran Kinerja
Item rhitung rtabel Nilai Sig α Keterangan
1 0,751 0,2787 0,000 0,05 Valid
2 0,794 0,2787 0,000 0,05 Valid
3 0,786 0,2787 0,000 0,05 Valid
4 0,870 0,2787 0,000 0,05 Valid
Uji Validitas Sistem Penghargaan (Reward)
Item rhitung rtabel Nilai Sig α Keterangan
1. 0,870 0,2787 0,000 0,05 Valid
2. 0,838 0,2787 0,000 0,05 Valid
3. 0,922 0,2787 0,000 0,05 Valid
4. 0,953 0,2787 0,000 0,05 Valid
5. 0,954 0,2787 0,000 0,05 Valid
6. 0,932 0,2787 0,000 0,05 Valid
Uji Validitas Kinerja Manajer Unit
Item rhitung rtabel Nilai Sig α Keterangan
1. 0,768 0,2787 0,000 0,05 Valid
2. 0,656 0,2787 0,000 0,05 Valid
3. 0,745 0,2787 0,000 0,05 Valid
4. 0,791 0,2787 0,000 0,05 Valid
-
11
5. 0,857 0,2787 0,000 0,05 Valid
6. 0,824 0,2787 0,000 0,05 Valid
7. 0,822 0,2787 0,000 0,05 Valid
Sumber: Data primer diolah penulis, 2018
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rhitung > rtabel pada
masing-masing
variabel dan item pernyataan. Dengan demikian semua item
pernyataan yang
digunakan dalam kuesioner adalah valid.
Uji Reliabilitas
Tabel 3
UJI RELIABILITAS
No Variabel Cronbach
Alpha
Critical
Value Keterangan
1. Sistem Pengendalian Manajemen 0,981 0,60 Reliabel
2. Sistem Pengukuran Kinerja 0,814 0,60 Reliabel
3. Sistem Penghargaan (reward) 0,959 0,60 Reliabel
4. Kinerja Manajer Unit 0,892 0,60 Reliabel
Sumber: Data primer diolah penulis, 2018
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai alpha dari instrumen
untuk
masing-masing variabel lebih besar dari tingkat Cronbach’s alpha
yaitu 0,6
sehingga bisa dikatakan bahwa instrumen yang digunakan dalam
variabel
penelitian ini reliabel dan dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik.
3.2.2. Pengujian Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 4
UJI NORMALITAS
Variabel Kolmogrov
Smirnov Z
Asymp. Sig.
(2-tailed)
Keterangan
Unstandardiz
ed Residual
0,762 0,607 Normal
Sumber: Data primer diolah penulis, 2018.
-
12
Dari uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui hasil dari
Asymp
Sig > , yaitu 0,607 > 0,05 yang berarti bahwa data
berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Tabel 5
UJI MULTIKOLINIERITAS
Variabel Tolerance VIF Keterangan
SPM 0,975 1,025 Tidak terjadi multikoliniearitas
SPK 0,821 1,218 Tidak terjadi multikoliniearitas
SP 0,828 1,208 Tidak terjadi multikoliniearitas
Sumber: Data primer diolah penulis, 2018.
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa nilai Tolerance dan VIF
hitung dari
masing-masing variabel sesuai dengan kriteria pengujian
(Tolerance > 0,1 dan
VIF < 10), sehingga dapat dikatakan pada model regresi
tersebut tidak terjadi
multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 6
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Variabel Sig Keterangan
Sistem Pengendalian
Manajemen
0,361 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sistem Pengukuran Kinerja 0,077 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Sistem Penghargaan
(Reward)
0,739 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah penulis, 2018.
Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas, dapat dilihat
pada tabel 6
bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai Sig > 0,05. Hal
ini berarti bahwa
model regresi diasumsikan tidak terdapat masalah
heterokedastisitas.
-
13
3.3. Pengujian Hipotesis
3.3.1 Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 7
HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,039 4,004 3,257 ,002
SPM ,189 ,068 ,346 2,792 ,008
SPK ,531 ,268 ,268 1,983 ,053
SPH ,154 ,085 ,243 1,811 ,077
a. Dependent Variable = Y
ttabel = 2,013
Sig = 0,01
Sumber: Data primer diolah penulis, 2018
Berdasarkan analisis tabel tersebut dapat dibuat rumus persamaan
regresi
linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
KMU = 13,039 + 0,189 (SPM) + 0,531 (SPK) + 0,154 (SPH) + e
(2)
Keterangan:
KMU = Kinerja Manajer Unit
SPM = Sistem Pengendalian Manajemen
SPK = Sistem Pengukuran Kinerja
SPH = Sistem Penghargaan (reward)
a = Konstanta
b = Koefisien arah regresi
e = error
Berdasarkan hasil regresi tersebut dapat di interprestasikan
sebagai berikut:
1) Nilai konstanta untuk persamaan regresi yaitu 13,039 dengan
nilai positif. Hal
ini menunjukan bahwa jika faktor sistem pengendalian manajemen
(SPM),
sistem pengukuran kinerja (SPK), sistem penghargaan (SPH)
kontan, maka
kinerja manajer unit adalah sebesar 13,039.
2) Koefisien regresi sistem pengendalian manajemen adalah 0,189
dengan nilai
positif. Hal ini menunjukkan bahwa apabila sistem pengendalian
manajemen
semakin baik, maka kinerja manajer unit akan mengalami
peningkatan.
Sebaliknya jika sistem pengendalian manajemen semakin buruk,
maka
kinerja manajer unit juga akan menurun.
3) Koefisien regresi sistem pengukuran kinerja adalah 0,531
dengan nilai positif.
Hal ini menunjukkan bahwa jika sistem pengukuran kinerja semakin
baik,
-
14
maka kinerja manajer unit mengalami peningkatan. Sebaliknya jika
sistem
pengukuran kinerja semakin buruk, maka kinerja manajer unit juga
akan
menurun.
4) Koefisien sistem penghargaan (reward) adalah 0,154 dengan
nilai positif. Hal
ini menunjukkan bahwa setiap ada perbaikan sistem penghargaan
(reward),
maka kinerja manajer unit akan mengalami peningkatan. Sebaliknya
apabila
sistem penghargaan (reward) semakin buruk, maka kinerja manajer
unit juga
akan menurun.
3.3.2 Uji t
Tabel 8
HASIL UJI KOEFISIEN REGRESI (Uji-t)
Variabel thitung ttabel Sig Keterangan
Sistem Pengendalian
Manajemen
2,792 2,013 0,008 H1 diterima
Sistem Pengukuran Kinerja 1,983 2,013 0,053 H2 ditolak
Sistem Penghargaan
(Reward)
1,811 2,013 0,077 H3 ditolak
Sumber: Data diolah penulis, 2018.
Dari ketiga variabel independen yang diteliti kedalam model
regresi,
variabel sistem pengendalian manajemen berpengaruh (secara
statistik signifikan)
terhadap kinerja manajer unit, hal ini dapat dilihat dari nilai
thitung > ttabel (2,792 >
2,013) dan nilai signifikansi 0,008 lebih kecil dai 0,05.
Variabel sistem
pengukuran kinerja tidak berpengaruh (secara statistik tidak
signifikan) terhadap
kinerja manajer unit karena nilai thitung < ttabel (1,983
-
15
Sumber: Data diolah penulis, 2018.
Berdasarkan tabel 14 diperoleh Fhitung (6,960) lebih besar dari
Ftabel (2,81)
dengan nilai signifikansi = 0,001 < α = 0,05, sehingga
variabel sistem
pengendalian manajemen, sistem pengukuran kinerja, dan sistem
penghargaan
(reward) berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja
manajer unit.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan untuk
penelitian ini adalah model yang fit of goodness.
3.3.4 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Tabel 10
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,559a ,312 ,267 2,898
Sumber: Data diolah Penulis, 2018.
Hasil perhitungan untuk nilai R2 dalam analisi regresi linear
berganda
diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted R2 sebesar
0,267 (26,7%),
dengan demikian variabel kinerja manajer unit dapat dijelaskan
oleh variabel
sistem pengendalian manajemen, sistem pengukuran kinerja, dan
sistem
penghargaan (reward), sedangkan sisanya yaitu 73,3% dijelaskan
oleh faktor-
faktor lain di luar model yang diteliti.
3.4 Pembahasan
3.4.1 Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhada Kinerja
Manajer
Unit
Hasil pengujian variabel sistem pengendalian manajemen terhadap
kinerja
manajer unit (H1) diperoleh nilai thitung>ttabel
(2,792>2,013) yang artinya sistem
pengendalian manajemen berpengaruh (secara statistik signifikan)
terhadap
kinerja manajer unit. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian Yustien
(2012) dan Rusbiyanti (2013) yang menyatakan bahwa sistem
pengendalian
manajemem berpengaruh terhadap kinerja manajer unit. Dengan
demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima.
Peningkatan sistem pengendalian manajemen mampu menyediakan
informasi dalam struktur komunikasi yang memadai sehingga dapat
digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang
ditunjang
-
16
oleh informasi-informasi yang akurat menjadikan kinerja manajer
unit mampu
mengambil langkah antisipasi dan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas
operasionalnya sehingga kinerja manajer unit akan lebih
unggul.
3.4.2 Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja
Manajer Unit
Hasil Pengujian variabel sistem pengukuran kinerja terhadap
kinerja manajer unit
(H2) diperoleh nilai thitung
-
17
signifikan) terhadap kinerja manajer unit. Dengan demikian dapat
disimpulkan
bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak.
Dalam penelitian ini sistem penghargaan (reward) tidak
berpengaruh
terhadap kinerja manajerial, hal ini dapat terjadi karena
penghargaan yang
diberikan oleh perusahaan tidak sebanding dengan apa yang
diberikan karyawan
kepada perusahaan. Apabila hal seperti ini terus terjadi dapat
mengakibatkan
kinerja karyawan semakin menurun dan akan sulit bagi perusahaan
mencapai
tujuan organisasi karena karyawan menjadi malas dan mengerjakan
tugasnya
sesuai dengan imbal balik yang mereka terima.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
1) Sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap kinerja
manajer unit.
2) Sistem pengukuran kinerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajer unit.
3) Sistem penghargaan (reward) tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajer unit.
DAFTAR PUSTAKA
Angelina, Rian. 2012. Effect Of Total Quality Management, Reward
System, and
Organization Commitment to Managerial Performance In Hospital In
Pekanbaru.
Jurnal FE. Universitas Riau.
Anthony, R.N. and V. Govindarajan.. 2005. Management Control
System. Singapore: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Ghozali, I. dan Fuad. 2005. Structural Equation Modeling.
Universitas Diponegoro.
Horngren, Charles T, George Foster, Srikant M. Datar, 2000. Cost
Accounting a
Managerial Emphasis, 10th Edition, Prentice-Hall, Inc.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian
Bisnis. Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Kaplan, Robert M and Dennis P. Saccuzzo .1993. Psychological
Testing. 3 rd
Edition. California : Brooks/Cole Publishing Company
Kumentas, Chyntia N. 2013. Pengaruh TQM, Sistem Pengukuran
Kinerja dan
Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial PT. Pos Indonesia.
Jurnal EMBA Vol.
1, No.3, Hal. 796-805.
-
18
Mahoney, T.A., T.H. Jerdee, and S.J. Carrol. 1963. Development
of Managerial
Performance: A Research Approach. Cincinnati, OH:
South-Western.
Mulyadi, Setiawan. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen. Salemb
Empat. Jakarta.
Narsa, I Made & Rani Dwi Yuniawati. Pengaruh Interaksi
Antara Total Quality
Manajemen dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan terhadap
Kinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi Keuangan Vol. 5, No.1, Mei
2003.
Rahman S, Nasir M, Handayani SR. 2007. Pengaruh Sistem
Pengukuran Kinerja
Terhadap Kejelasan Peran, Pemberdayaan Psikologis, dan Kinerja
Manajerial
(Pendekatan Partial Least Square) (Penelitian Terhadap Manajer
Perusahaan
Manufaktur di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi X.
Universitas
Hasanudin. Makasar.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: STIE YKPN.
Sripeni, Rusbiyanti. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian
Manajemen terhadap Kinerja
Manajer pada BPR Dharma Binaraharja Magetan. Vol. 2 No. 1.
Sumarsan, Thomas. 2013. Sistem Pengendalian Manajemen, Konsep,
Aplikasi, dan
Pengukuran Kinerja. Edisi 2.
Sunarto, dkk. 2007. Pengantar Statistika. Bandung: CV
Alfabeta.
Yustien Reni. 2012. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian
Manajemen Pada Pusat
Pendapatan Dan Pusat Biaya Terhadap Kinerja Manajerial Rumah
Sakit Umum
Tipe B Di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Pekbis Vol.4 No.1.
Universitas Jambi.
Yustien Reni, Andi Mirdah, dan Ratih Kusumastuti. 2013. Pengaruh
Penerapan Struktur
Pengendalian Manajemen Melalui Proses Pengendalian Manajemen
Terhadap
Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Pemerintah Di Kota Jambi.
Jurnal
Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Universitas
Jambi.