Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu perusahaan atau badan usaha sangat bergantung pada profesionalitas manajemen dalam rangka untuk memajukan dan meningkatkan produktivitas kegiatan usahanya. Peran manajemen dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan laporan-laporan perusahaan khususnya laporan keuangan adalah hal yang sangat penting. Laporan keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan harus memenuhi krietria laporan keuangan yaitu relevan, dapat dimengerti, andal (akurat) dan tepat waktu. Laporan keuangan dibuat untuk menyajikan informasi yang relevan, andal dan dapat dipercaya berkenaan dengan posisi keuangan dan seluruh data transaksi yang dicatat oleh suatu entitas pelaporan selama suatu periode pelaporan.Untuk
68

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

Apr 23, 2023

Download

Documents

permata sari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan suatu perusahaan atau badan

usaha sangat bergantung pada profesionalitas

manajemen dalam rangka untuk memajukan dan

meningkatkan produktivitas kegiatan usahanya.

Peran manajemen dalam hal pengambilan keputusan

berdasarkan laporan-laporan perusahaan khususnya

laporan keuangan adalah hal yang sangat penting.

Laporan keuangan yang digunakan oleh manajemen

untuk pengambilan keputusan harus memenuhi

krietria laporan keuangan yaitu relevan, dapat

dimengerti, andal (akurat) dan tepat waktu.

Laporan keuangan dibuat untuk menyajikan

informasi yang relevan, andal dan dapat dipercaya

berkenaan dengan posisi keuangan dan seluruh data

transaksi yang dicatat oleh suatu entitas

pelaporan selama suatu periode pelaporan.Untuk

Page 2: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

2

mendapatkan laporan keuangan yang berkualitas

diperlukan berbagai faktor pendukung yaitu sumber

daya manusia yang kompeten dan sistem informasi

akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan

dasar dalam penyusunan laporan keuangan karena

sistem informasi akuntansi adalah serangkaian

prosedur yang dimulai dari proses pengumpulan

data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan

pelaporan keuangan.

Sebuah sistem akuntansi yang tepat juga akan

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Didalam penelitian ini penulis menemukan fenomena

permasalahan pada CV. Sumber Jaya Abadi. Dimana

sistem yang digunakan pada perusahaan tersebut

masih sangat sederhana. Hal ini sangat beresiko

apabila sistem informasi akuntansi yang bersifat

sederhana dan tidak diimbangi dengan sistem

pengendalian internal yang cukup kuat. Sistem

akuntansi yang bersifat sederhana akan berakibat

kurangnya kualitas laporan keuangan. Dimana

Page 3: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

3

laporan keuangan akan kurang relevan, kurang

andal dan tidak tepat waktu.

Dari uraian dan fenomena permasalahan diatas,

maka penulis ingin meneliti lebih lanjut

“Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntasi

terhadap Ketepatan Laporan Keuangan”.

( Penelitian pada CV. Sumber Jaya Abadi )

1.2. Rumusan Masalah

Dari Uraian latar belakang masalah diatas,

maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi pada

CV. Sumber Jaya Abadi?

2. Bagaimana ketepatan (keandalan) laporan

keuangan pada CV. Sumber Jaya Abadi?

3. Apakah terdapat pengaruh antara sistem

informasi akuntansi terhadap ketepatan

laporan keuangan pada CV. Sumber Jaya

Abadi?

Page 4: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

4

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah

diatas, maka tujuan penelitian ini terbagi

menjadi 3, yaitu :

1. Mengetahui bagaimana sistem informasi

akuntansi yang diterapkan pada CV. Sumber

Jaya Abadi.

2. Menggambarkan ketepatan laporan keuangan

pada CV. Sumber Jaya Abadi

3. Menguji dan membuktikan pengaruh dari

sistem informasi akuntansi terhadap

ketepatan laporan keuangan pada CV. Sumber

Jaya Abadi.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijaddikan sebagai salah satu sumbangan

data empiris dalam ilmu akuntansi sektor

Page 5: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

5

publik terutama dalam bahasan tentang

sistem informasi akuntansi dan ketepatan

laporan keuangan.

2. Aspek Praktis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan

dapat menghimpun informasi sebagai bahan

sumbangan pemikiran bagi CV. Sumber Jaya

Abadi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Sistem

Sistem diperlukan dalam suatu unit usaha

agar tujuan dapat dicapai dengan melakukan

kegiatan bersama – sama oleh berbagai unsur.

Menurut Mulyadi (2001:3), pengertian sistem

adalah sebagai berikut :

Page 6: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

6

“Sistem adalah sekelompok unsur yang erat

berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi

bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Jadi sistem merupakan sekumpulan unsur

atau elemen dengan cara tertentu yang saling

berkaitan dan mempengaruhi dalam melakukan

kegiatan bersama untuk mencapai tujuan

bersama. Biasanya sistem dibuat untuk

menangani sesuatu yang berulang kali atau yang

secara rutin terjadi.

2.1.2. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah sebuah

sistem yang memproses data dan transaksi guna

menghasilkan informasi yang bermafaat untuk

merencanakan, mengendalikan, dan

mengoperasikan yang berkenaan dengan

Akuntansi. Menurut Mulyadi (2001:3) dalam

bukunya Sistem Akuntansi menjelaskan bahwa

Page 7: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

7

“Sistem Akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan dan laporan yang

dikoordinasikan sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan”.

2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi Pada

Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang

kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang

jadi kemudian menjual barang jadi tersebut.

Kegiatan pokok perusahaan manufaktur terdiri

dari: desain dan pengembangan produk,

pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, dan

penjualan produk jadi kepada pembeli. Untuk

menangani kegiatan pokok perusahaan, umumnya

dirancang sistem akuntansi yang terdiri dari:

Sistem Akuntansi Pokok, Sistem Akuntansi

Piutang, Sistem Akuntansi Utang, Sistem

Page 8: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

8

Akuntansi Kas, dan Sistem Akuntansi Biaya

(Mulyadi, 2001: 15).

2.1.3.1. Sistem Akuntansi Pokok

Sistem akuntansi dalam perusahaan manufaktur

terdiri atas formulir atau dokumen, jurnal,

buku besar, buku pembantu, dan laporan. Unsur-

unsur sistem akuntansi ini dirancang oleh

manajemen untuk menyajikan informasi keuangan

bagi kepentingan pengelolaan perusahaan dan

pertanggungjawaban keuangan kepada pihak luar

perusahaan (seperti investor, kreditur, dan

Kantor Pelayanan

Pajak).

Dokumen sumber adalah dokumen yang datanya

dipakai sebagai sumber pencatatan ke dalam

catatan akuntansi (jurnal dan buku pembantu).

Dokumen pendukung adalah dokumen yang

menguatkan data yang dicantumkan di dalam

dokumen sumber. Dokumen sumber dan dokumen

pendukung yang dipakai sebagai dasar

Page 9: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

9

pencatatan dalam catatan akuntansi merupakan

keluaran berbagai sistem berikut ini: (1)

Sistem Akuntansi Piutang, (2) Sistem Akuntansi

Utang (3) Sistem Akuntansi Penggajian dan

Pengupahan, (4) Sistem Akuntansi Biaya (5)

Sistem Akuntansi Kas, (6) Sistem Akuntansi

Persediaan, dan (7) Sistem Akuntansi Aktiva

Tetap. Masing-masing sistem tersebut terdiri

dari jaringan prosedur.

Gambar 2.1

unsur sistem akuntansi pokok

Sumber : Mulyadi (2001 :15 )

2.1.3.2. Sistem Akuntansi Piutang

DokumenPendukung

DokumenSumber

Jurnal

BukuBesa

BukuPembant

u

LaporanKeuangan

Page 10: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

10

Sistem Akuntansi Piutang dirancang untuk

mencatat transaksi terjadinya piutang dan

berkurangnya piutang (Mulyadi, 2001: 16).

Terjadinya piutang berasal dari transaksi

penjualan kredit dan berkurangnya piutang

berasal dari transaksi retur penjualan dan

penerimaan kas dari piutang. Transaksi

berkurangnya piutang yang timbul dari

transaksi penerimaan kas dari piutang

dikelompokkan dalam sistem akuntansi kas.

Kegiatan penjualan kredit dimulai dengan

diterimanya order dari pelanggan, kemudian

dilanjutkan dengan permintaan persetujuan

pembelian kredit, pengiriman barang,

penagihan, pencatatan piutang, dan berakhir

dengan distribusi penjualan.

2.1.3.3. Sistem Akuntansi Utang

Sistem Akuntansi Utang dirancang untuk

mencatat transaksi terjadinya utang dan

Page 11: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

11

berkurangnya utang (Mulyadi, 2001: 16).

Terjadinya utang berasal dari transaksi

pembelian kredit dan berkurangnya utang

berasal dari transaksi retur pembelian dan

pelunasan utang. Transaksi pelunasan utang

dikelompokkan ke dalam sistem akuntansi kas.

Kegiatan pembelian kredit dimulai dengan

diajukannya permintaan pembelian barang ke

fungsi pembelian, kemudian dilanjutkan dengan

permintaan penawaran harga dan pemilihan

pemasok, pengiriman order pembelian kepada

pemasok terpilih, penerimaan barang yang

dibeli, pencatatan utang yang timbul dari

transaksi pembelian dan berakhir dengan

distribusi pembelian.

Kegiatan retur pembelian dimulai dengan

pembuatan memo debet oleh fungsi pembelian,

kemudian dilanjutkan dengan pengiriman barang

kepada pemasok, pencatatan berkurangnya utang

karena transaksi retur pembelian dan berakhir

Page 12: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

12

dengan distribusi pembelian (Mulyadi, 2001:

17).

2.1.3.4. Sistem Akuntansi Penggajian dan

pengupahan

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahhan

melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan

dan fungsi akuntansi. Fungsi keuangan

bertanggungjawab dalam pelaksanaan pembayaran

gaji dan upah serta berbagai tunjangan

kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi

bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga

kerja dan distribusi tenaga kerja untuk

kepentingan perhitungan harga pokok produksi

dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya

tenaga kerja.

Page 13: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

13

2.1.3.5. Sistem Akuntansi Biaya

Sistem akuntansi biaya dirancang untuk

menangani pengendalian produksi dan

pengendalian biaya (Mulyadi, 2001: 17). Biaya-

biaya yang timbul akibat proses produksi

adalah:

1. Biaya Pabrik

Biaya-biaya yang terjadi dalam pabrik selama

suatu periode disebut biaya pabrik. Pada

dasarnya biaya pabrik dapat dikelompokkan

menjadi tiga

(Soemarso, 2004: 271):

Biaya bahan baku yaitu biaya untuk

barang-barang yang dapat dengan mudah dan

langsung diidentifikasikan dengan barang

jadi.

Biaya buruh langsung adalah biaya untuk

buruh yang menangani secara langsung

proses produksi atau yang dapat

Page 14: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

14

diidentifikasikan langsung dengan barang

jadi.

Biaya overhead (pabrikasi) adalah biaya-

biaya pabrik selain bahan baku dan buruh

langsung. Biaya ini tidak dapat

diidentifikasi secara langsung dengan

barang yang dihasilkan. Contoh biaya

pabrikasi adalah (1) bahan pembantu

(kadang-kadang disebut bahan tidak

langsung) misalnya perlengkapan pabrik

(mur, baut, dan pelitur dalam perusahaan

mebel); (2) buruh tidak langsung yaitu

buruh yang pekerjaannya tidak dapat

diidentifikasikan langsung dengan barang

yang dihasilkan misalnya gaji mandor; (3)

pemeliharaan dan perbaikan; (4) listrik,

air, telepon.

2. Biaya Produksi

Biaya Produksi adalah biaya yang dibebankan

dalam proses produksi selama suatu periode.

Page 15: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

15

Biaya ini terdiri dari persediaan dalam proses

awal ditambah biaya pabrik. Termasuk dalam

biaya produksi adalah biaya-biaya yang

dibebankan pada persediaan dalam proses pada

akhir periode (Soemarso,2004:271).

3. Harga Pokok Produksi

Biaya barang yang telah diselesaikan selama

suatu periode disebut harga pokok produksi

barang selesai atau disingkat dengan harga

pokok produksi (Soemarso, 2004: 272). Harga

pokok ini terdiri dari biaya pabrik ditambah

persediaan dalam proses awal periode dikurangi

persediaan dalam proses akhir periode. Harga

pokok produksi selama suatu periode dilaporkan

dalam laporan harga pokok produksi. Laporan

ini merupakan bagian dari harga pokok

penjualan.

2.1.3.6. Sistem Penerimaan Kas

Page 16: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

16

Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua

sumber utama, yaitu penerimaan kas dari

penjualan tunai dan penerimaan kas dari

piutang (Mulyadi, 2001: 455). Semua transaksi

yang menambah jumlah uang kas dicatat dalam

buku penerimaan kas. Selain dari penjualan

tunai dan penerimaan kas dari piutang, uang

kas dapat diterima dari berbagai sumber

misalnya setoran modal dari pemilik dan

pencairan kredit bank. Kas mencakup mata uang

dan kertas-kertas berharga seperti cek. Dalam

sebagian besar bisnis, cek menggantikan

sejumlah besar uang tunai. Transaksi-transaksi

kas juga dapat berlangsung elektronis secara

total, yang tidak melibatkan mata uang maupun

cek (Bodnar, 1996: 320). Tujuan dasar setiap

aplikasi penerimaan kas adalah meminimalkan

kemungkinan kerugian. Prosedur-prosedur

seperti penyimpanan segera penerimaan kas,

sentralisasi penanganan kas, penyelenggaraan

Page 17: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

17

saldo kas minimal dan pencatatan segera atas

transaksi-transaksi kas merupakan teknik-

teknik pengendalian yang mendasar (Bodnar,

1996: 320).

2.1.3.7. Sistem Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan

dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang

tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya

karena jumlahnya relatif kecil), dilaksanakan

melalui dana kas kecil (Mulyadi, 2001:509).

Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan

ditinjau dari pengendalian intern berikut ini:

Dengan digunakannya cek atas nama,

pengeluaran cek akan dapat diterima oleh

pihak yang namanya sesuai dengan yang

ditulis pada formulir cek. Dengan

demikian pengeluaran kas dengan cek

menjamin diterimanya cek tersebut oleh

pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.

Page 18: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

18

Dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini

bank, dalam pencatatan transaksi

pengeluaran kas perusahaan. Dengan

digunakannya cek dalam setiap pengeluaran

kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas

direkam juga oleh bank, yang secara

periodik mengirimkan rekening koran bank

kepada perusahaan nasabahnya. Rekening

koran bank inilah yang dapat digunakan

oleh perusahaan untuk memeriksa

ketelitian catatan transaksi kas

perusahaan yang direkam di dalam jurnal

penerimaan dan pengeluaran kas.

Jika sistem perbankan mengembalikan

cancelled check kepada check issuer, pengeluaran

kas dengan cek memberikan manfaat

tambahan bagi perusahaan yang

mengeluarkan cek dengan dapat

digunakannya cancelled check sebagai tanda

terima kas dari pihak yang menerima

Page 19: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

19

pembayaran. Dengan digunakannya cek dalam

pengeluaran kas, check issuer akan secara

otomatis menerima tanda penerimaan kas

dari pihak yang menerima pembayaran.

Cancelled check sebagai tanda terima

pembayaran lebih andal karena di dalam

endorsement terkait pihak bank yang

merupakan pihak yang independen bagi

pembayar maupun bagi penerima pembayaran.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas dengan cek adalah bukti kas

keluar, cek, dan permintaan cek.

2.1.4. Laporan Keuangan

2.1.4.1. Definisi Laporan Keuangan

Setiap pengguna laporan keuangan mengharapkan

adanya transparansi dari laporan keuangan agar

bisa mengetahui dengan mudah informasi dari suatu

perusahaan.Laporan keuangan merupakan laporan

akuntansi yang menghasilkan informasi berupa

Page 20: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

20

pencatatan dan pengikhtisaran bagi pemakai untuk

pengambilan keputusan pada periode tertentu yang

dapat menggambarkan kinerja perusahaan.Pengertian

laporan keuangan menurut Standar Akuntansi

Keuangan no.1 (2007:5) menjelaskan bahwa:

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses

pelaporan keuangan.Laporan keuangan yang lengkap

biasanya meliputi neraca, laporan perubahan

posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus

kas, atau laporan arus dana), catatan juga

termasuk skedul dan informasi tambahan yang

berkaitan dengan laporan tersebut, misal

informasi keuangan segmen industri dan geografis

serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat

sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan

yang lengkap, dengan tujuan untuk

mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang

dibebankan kepada manajemen. Laporan keuangan

Page 21: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

21

yang dibuat oleh manajemen memiliki tujuan untuk

mempertanggungjawabkan kinerja atas tugas yang

diberikan oleh pemilik perusahaan, sehingga harus

disajikan secara wajar. Penyusunan laporan

keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber

data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota

kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank

dan sebagainya.Data yang asli bukan saja

digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi

dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan

transaksi.

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk

memberikan keuangan suatu perusahaan pada suatu

periode tertentu tentang keseluruhan aktivtas

operasi perusahaan baik dari segi aktiva,

kewajiban, pendapatan dan kinerja

perusahaan.Laporan keuangan terdiri dari

neraca,laporan laba rugi,laporan perubahan

ekuitas,laporan arus kas dan catatan atas laporan

keuangan.Laporan keuangan disajikan sekurang-

Page 22: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

22

kurangnya setahun sekali untuk memberikan

informasi bagi penggunanya yang merupakan produk

akhir dari siklus akuntansi.Dimana laporan

keuangan dapat menggambarkan dengan jelas tentang

kondisi keuangan suatu perusahaan dan informasi

yang diberikan untuk entitas itu sendiri ataupun

bagi entitas lainnya.

Menurut Standar akuntansi Keuangan (2007:5)

menjelaskan bahwa “Laporan keuangan merupakan

bagian dari proses pelaporan keuangan’’. Dengan

memperoleh laporan keuangan akan dapat diketahui

kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan

yang bukan hanya bisa dibaca tapi juga bisa

dimengerti tentang posisi keuangan melalui

analisis laporan keuangan.

PSAK No. 1 paragraf 7 (IAI, 2007 : 1.2)

menyatakan bahwa:

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah

memberikan informasi tentang posisi keuangan,

kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat

Page 23: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

23

bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan

dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi

serta menunjukkan pertanggungjawaban

(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. dan

beban termasuk keuntungan.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu

laporan keuangan menyajikan informasi mengenai

perusahaan yang meliputi: (1) aset; (2)

kewajiban; (3) ekuitas; (4) pendapatan dan

kerugian; dan (5) arus kas.

Para pemakai laporan keuangan akan menggunakannya

untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai

dampak keuangan yang timbul dari keputusan

ekonomis yang diambilnya. Laporan keuangan akan

lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak

saja aspek kuantitatif saja, tetapi mencakup

penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasa perlu,

dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur

secara objektif.

Page 24: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

24

2.1.4.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah

menyajikan secara wajar dan sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan

perubahan-perubahan lainnya dalam posisi

keuangan.

Tujuan Umum

Tujuan umum dari laporan keuangan adalah

sebagai berikut:

1. Untuk memberikan informasi yang dapat

diandalkan mengenai sumber daya ekonomi

dan kewajiban dari perusahaan bisnis

agar dapat:

a. Mengevaluasi kelebihan dan

kekurangannya;

b. Menunjukkan pendanaan dan

investasinya;

Page 25: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

25

c. Mengevaluasi kemampuan dalam

memenuhi komitmen-komitmennya;

d. Menunjukkan berbagai dasar sumber

daya bagi pertumbuhannya.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat

diandalkan mengenai perubahan dalam

sumber daya bersih dari aktivitas

perusahaan bisnis yang diarahkan untuk

memperoleh laba agar dapat:

a. Menyajikan ekspektasi pengembangan

dividen kepada para investor;

b. Menunjukkan kemampuan operasi

perusahaan dalam membayar kreditor

dan pemasok, memberikan pekerjaan

bagi karyawankaryawannya, membayar

pajak, dan menghasilkan dana untuk

perluasan usaha;

c. Memberikan informasi untuk

perencanaan dan pengendalian kepada

manajemen;

Page 26: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

26

d. Menyajikan profitabilitas jangka

panjang.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang

dapat digunakan untuk

4. mengestimasi potensi penghasilan bagi

perusahaan.

5. Untuk memberikan informasi lain yang

dibutuhkan mengenai perubahan dalam

sumber daya ekonomi dan kewajiban.

6. Untuk mengungkapkan informasi lain yang

relevan terhadap kebutuhan pengguna

laporan.

Tujuan kualitatif

Tujuan Kualitatif dari laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

1. Relevansi, yang artinya pemilihan

informasi yang memiliki kemungkinan

paling besar untuk memberikan bantuan

kepada para pengguna dalam keputusan

ekonomi mereka.

Page 27: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

27

2. Dapat dimengerti, yang artinya tidak

hanya informasi tersebut jelas, tetapi

para pengguna juga harus dapat

memahaminya.

3. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil

akuntansi dapat didukung oleh

pengukuran-pengukuran yang independen,

dengan menggunakan metode-metode

pengukuran yang sama.

4. Netralitas, yang artinya informasi

akuntansi ditujukan kepada kebutuhan

umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-

kebutuhan tertentu dari pengguna-

pengguna yang spesifik.

5. Ketepatan waktu, yang artinya

komunikasi informasi secara lebih awal,

untuk menghindari adanya keterlambatan

atau penundaan dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

Page 28: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

28

6. Komparabilitas (daya banding), yang

secara tidak langsung berarti

perbedaan-perbedaan yang terjadi

seharusnya bukan diakibatkan oleh

perbedaan perlakuan akuntansi keuangan

yang diterapkan.

7. Kelengkapan, yang artinya adalah telah

dilaporkannya seluruh informasi yang

secara wajar memenuhi persyaratan dari

tujuan kualitatif yang lain.

2.1.5. Ketepatan Laporan Keuangan

Suwardjono (2005:165) menyatakan bahwa

kriteria yang menjadi kebijakan akuntansi

sangat erat kaitannya dengan masalah apakah

informasi suatu objek bermanfaat untuk

pengambilan keputusan bagi pihak pemakai yang

dituju. Kebermanfaatan (usefulness) merupakan

suatu karakteristik yang hanya dapat

ditentukan secara kualitatif dalam hubungannya

Page 29: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

29

dengan keputusan, pemakai, dan keyakinan

pemakai terhadap informasi. Oleh karena itu,

kriteria tersebut disebut karakteristik

kualitatif atau kualitas informasi akuntansi.

Dalam menetapkan karakteristik kualitatif,

FASB mendasarkan pada tiga gagasan, yaitu:

a. Informasi bermanfaat jika informasi

tersebut berhubungan dengan keputusan.

b. Informasi bermanfaat jika informasi

tersebut dipahami dan digunakan oleh pemakai.

c. Informasi bermanfaat jika pemakai

mempercayai informasi.

Terdapat empat karakteristik kualitatif,

yaitu:

a. Dapat dipahami

Informasi keuangan harus dapat dicerna

maknanya oleh pemakai. Dua faktor yang

mempengaruhi keterpahaman informasi adalah

kecanggihan pemakai dan informasi itu sendiri.

Informasi akan bermanfaat jika informasi

Page 30: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

30

tersebut tepat dan pemakai informasi tersebut

memiliki kemampuan untuk

menginterpretasikannya.

b. Relevan

Pada dasarnya, informasi yang relevan

adalah informasi yang mempunyai hubungan

dengan masalah yang dihadapi. Informasi

dikatakan relevan jika informasi tersebut

mempengaruhi tujuan, pemahaman, dan keputusan.

Suwardjono (2005: 169) menyatakan bahwa

relevansi adalah kemampuan informasi untuk

membantu pemakai dalam membedakan beberapa

alternative keputusan sehingga pemakai dapat

dengan mudah menentukan pilihan. Jika

dihubungkan dengan tujuan pelaporan keuangan,

relevansi adalah kemampuan informasi untuk

membantu investor, kreditur, dan pemakai lain

dalam menyusun prediksi dari kejadian masa

lalu, sekarang, dan masa yang akan datang,

atau dalam mengkonfirmasi atau mengkoreksi

Page 31: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

31

harapan - harapannya. Informasi juga relevan

dengan keputusan investasi jika informasi

tersebut mampu mengkonfirmasi ketidakpastian

suatu keputusan yang telah dibuat sehingga

keputusan tersebut akan dipertahankan atau

diubah. Unsur - unsur relevansi, yaitu:

(1) Memiliki nilai peramalan (predictive

value)

Nilai peramalan adalah kemampuan atau

kualitas informasi untuk membantu pengguna

dalam meningkatkan probabilitas terjadinya

atau terwujudnya harapan-harapan pengguna

atas hasil dari suatu kejadian masa lalu,

sekarang, dan masa yang akan datang. Dengan

kata lain, nilai peramalan adalah kemampuan

informasi dalam memperbaiki kemampuan atau

kapasitas pembuat keputusan untuk melakukan

prediksi.

(2) Mengandung feedback value

Page 32: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

32

Feedback value kemampuan informasi untuk

membantu pemakai dalam mengkonfirmasi dan

mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa

lalu. Dengan kata lain, feedback value

adalah kemampuan informasi untuk dijadikan

basis mengevaluasi apakah keputusan masa

lalu adalah tepat.

(3) Tepat waktu

Informasi tidak dapat relevan jika tidak

tepat waktu. Jadi, informasi harus tersedia

bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan

kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.

Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah

batasan penting dalam publikasi laporan

keuangan. Ketepatan waktu menunjukkan bahwa

laporan keuangan harus disajikan pada kurun

waktu yang teratur untuk memperlihatkan

perubahan keadaan perusahaan yang akan

mempengaruhi prediksi dan keputusan

pemakai.

Page 33: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

33

c. Keandalan

Keandalan adalah kemampuan informasi untuk

memberi keyakinan bahwa informasi tersebut

benar dan valid. Nilai informasi akan

berkurang jika pengguna informasi meragukan

kebenaran atau validitas informasi tersebut,

dan begitu pula sebaliknya. Unsur-unsur

keandalan:

(1) Dapat diuji (verifiability)

Verifiability adalah kemampuan informasi

untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada

para pemakai karena tersedianya sarana bagi

para pemakai untuk menguji secara

independen mengenai ketepatan, kebenaran

dan validitas informasi.

(2) Netral

Kenetralan adalah ketidakberpihakan pada

kelompok tertentu dan tidak bisa dalam

perlakuan akuntansi. Ketidak-biasan dalam

Page 34: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

34

hal ini berarti bahwa informasi disajikan

tidak untuk mengarahkan kelompok pengguna

tertentu agar bertindak sesuai dengan

keinginan penyedia informasi atau untuk

menguntungkan/ merugikan kelompok pengguna

tertentu.

(3) Ketepatan penyimbolan

Ketepatan penyimbolan adalah kesesuaian

atau kecocokan antara pengukur atau

deskripsi dan fenomena yang diukur atau

dideskripsikan. Ketepatan penyimbolan dalam

akuntansi menyangkut dua hal yaitu

ketepatan deskripsi atau definisional

(misalnya aset, kas, piutang, dan

kewajiban) dan validitas pengukuran.

d. Dapat diperbandingkan (comparability)

Comparability adalah kualitas informasi atau

kemampuan informasi untuk membantu para

pengguna mengidentifikasi persamaan dan

perbedaan antara dua perangkat

Page 35: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

35

2.1.6. Pelaporan Laporan Keuangan

Salah satu cara yang digunakan oleh suatu

entitas untuk menggambarkan posisi keuangan

adalah dengan menyajikan laporan keuangan.

Laporan Keuangan merupakan suatu ringkasan

dari proses pencatatan yang merupakan suatu

ringkasan dari proses pencatatan, yang

merupakan ringkasan dari transaksi transaksi

keuangan dalam satu tahun buku yang

bersangkutan (Baridwan, dalam Septiani 2005).

Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban

untuk melaporkan upaya-upaya yang telah

dilakukan serta hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan

terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk

kepentingan:

1. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber

daya serta pelaksanaan kebijakan yang

Page 36: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

36

dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara

periodik.

2. Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan

dalam periode pelaporan sehingga memudahkan

fungsi perencanaan, pengelolaan dan

pengendalian atas seluruh aset, kewajiban,

dan ekuitas dana pemerintah untuk

kepentingan masyarakat.

3. Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka

dan jujur kepada masyarakat berdasarkan

pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak

untuk mengetahui secara terbuka dan

menyeluruh atas pertanggungjawaban

pemerintah dalam pengelolaan sumber daya

yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya

pada peraturan perundang-undangan.

Page 37: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

37

4. Keseimbangan Antargenerasi

(intergenerational equity)

Membantu para pengguna dalam mengetahui

kecukupan penerimaan pemerintah pada periode

pelaporan untuk membiayai seluruh

pengeluaran yang dialokasikan dan apakah

generasi yang akan datang diasumsikan akan

ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan atau SAK

(2002) dalam Septiani (2005) menjelaskan bahwa

laporan keuangan merupakan bagian proses

pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang

meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

posisi perubahan modal, catatan dan laporan

lain serta materi penjelas yang merupakan

bagian integral dari laporan keuangan. Dalam

SAK (2002) juga menjelaskan bahwa pemakai

laporan keuangan meliputi investor sekarang

dan investor potensial, karyawan dan pemberi

pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya,

Page 38: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

38

pelanggan, pemerintah dan lembaganya, serta

masyarakat yang menggunakan untuk kebutuhan

informasi yang berbeda.

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

No Nama Judul Tahu

n

Kesimpulan

1. Angga

Dwi

sistem

informasi

akuntansi

keuangan

terhadap

kualitas

laporan

keuangan

2013 sistem

informasi

akuntansi

keuangan yang

handal akan

berpengaruh

signifikan

terhadap

Page 39: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

39

kulitas

laporan

keuangan.

2. Ayu

Ratna &

Ni Putu

Sri

Harta

Pengaruh

efektivitas

penerapan

sistem

informasi

pengelolaan

keuangan

daerah pada

kualitas

laporan

keuangan.

(Pemerintahan

kota

Denpasar)

2014 Efektifitas

penerapan

sistem

informasi

pengelolaan

keuangan

daerah

berpengaruh

signifikan

terhadap

kualitas

laporan

keuangan di

pemerintahan

kota Denpasar.

3. Ida

Bagus &

Pengaruh

pemanfaatan

Hasil

penelitian

Page 40: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

40

Nyoman

Trisna

sistem

informasi

akuntansi

keuangan

daerah dan

pengawasan

keuangan

daerah

terhadap

nilai

informasi

pelaporan

keuangan dan

akuntabilitas

pemerintah

daerah (pada

satuan kerja

perangkat

daerah di

kabupaten

menunjukkan

adanya

pengaruh

positif antara

variabel

independen

terhadap

variabel

dependen baik

secara parsial

maupun

simultan.

Page 41: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

41

Klungkung)

4. Erwin

Bahtiar

Pengaruh

sistem

pengendalian

internal

terhadap

kualitas

laporan

keuangan

( pada PT.

Bank Mega

cbg.

Gorontalo )

2013 Sistem

pengendalian

internal

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

laporan

keuangan pada

PT. Bank Mega

cbg.

Gorontalo.

2.3. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2

Kerangka pemikiran

Sistem InformasiAkuntansi

Variabel (X)

Ketepatan LaporanKeuangan

Variabel (Y)

Page 42: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

42

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan Rumusan Penelitian yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis sementara

yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi tidak

berpengaruh terhadap ketepatan laporan

keuangan pada CV. Sumber Jaya Abadi

Ha : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

berpengaruh terhadap ketepatan laporan keuangan

pada CV. Sumber Jaya Abadi

Page 43: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian

explanatory, penelitian explanatory adalah suatu

metode penelitian yang bermaksud untuk

mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi

secara empiris dan berusaha untuk mendapatkan

jawaban hubungan kausal antar variable melalui

pengujian hipotesis. Adapun pengertian

explanatory sebagai berikut :

Menurut Sugiyono (2011:10) bahwa :

“Penelitian explanatory adalah suatu metode

penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan

variabel – variabel yang diteliti serta hubungan

kausal antara variabel satu dengan yang lain

melalui pengujian hipotesis.”

Sedangkan metode survey menurut Nazir (2003)

Page 44: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

44

“Suatu penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejalayang ada dan

mencari keterangan – keterangan secara faktual,

baik tentang institusi sosial, ekonomi atau

politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

Metode survey membedah dan menguliti serta

mengenal masalah – masalah dan mendapatkan

pembenaran terhadap keadaan dan praktik – praktik

yang seddang berlangsung.”

Berdasarkan pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa metode penelitian explanatory

analisis dengan pendekatan survey adalah suatu

prosedur penelitian yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan, menyusun, menganalisa dan

menginterprestasikan data sehingga dapat

memberikan gambaran keadaan yang terjadi secara

nyata untuk kemudian ditarik kesimpulan yang

dapat dijadikan dasar untuk memberikan sasaran.

Page 45: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

45

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan

Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

karyawan yang terlibat dalam pengelolaan laporan

keuangan yang hanya berjumlah 20 orang. Sesuai

dengan kebutuhan penelitian maka seluruh populasi

yang ada digunakan sebagai sampel penelitian.

Sudjana (1984: 5) “apabila jumlah kurang dari

100, maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan

dari populasi tersebut atau disebut sampel total.

Sedangkan jumlah populasi lebih dari 100, maka

yang menjadi sampelnya adalah 10%-15% atau 20%-

5%.” Dengan demikian peneliti mengambil

keseluruhan karyawan yang terlibat dalam

pengelolaan laporan keuangan menjadi sampel

(sampel total) karena seluruh populasi diambil

menjadi sampel.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

termasuk nonprobability sampling. Dimana teknik

yang dipakai adalah sampling jenuh yaitu teknik

Page 46: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

46

penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini dikarenakan

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

orang.

3.3. Variabel Penelitian / Operasional Variabel

3.3.1. Variabel independen

Variabel independen ini sering disebut

sebagai variabel stimulus, predictor,

antecendent dan variabel bebas. Variabel bebas

variabel bebas merupakan variabel yang

memengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen

( variabel yang mempengaruhi ). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah sistem

informasi akuntansi pada CV. Sumber Jaya

Abadi. Sistem informasi akuntansi merupakan

serangkaian prosedur mulai dari proses

pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran

seampai dengan pelaporan keuangan.

Page 47: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

47

3.3.2. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai

variabel output, konsekuen atau biasa disebut

variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan

laporan keuangan CV. Sumber Jaya Abadi.

Ketepatan laporan keuangan merupakan salah

satu kriteria dalam penyajian laporan keuangan

yang berkualitas. Dimana ketepatan laporan

adalah ukuran normatif yang perlu diwujudkan

dalam informasi akuntansi sehingga dapat

memenuhi tujuannya.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Sistem Informasi

Akuntansi dan Ketepatan Laporan Keuangaan CV.

Sumber Jaya Abadi

Page 48: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

48

Variabel Dimensi Indikator

Variabel

Independ

en

Sistem

Informas

i

Akuntans

i CV.

Sumber

Jaya

Abadi

(X)

1. Sistem

Akuntansi

Pokok

1. Perusahaan

mengharuskan karyawan

untuk memahami prosedur

Sistem Informasi

Akuntansi.

2. Kesesuaian sistem

informasi akuntansi

yang digunakan sudah

memenuhi standar pada

umumnya.

3. Prosedur pencatatan

transaksi dilakukan

berdasarkan standar

pencatatan akuntansi

pada umumnya.

4. Setiap data

transaksi selalu

diproses secara

Page 49: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

49

periodik

5. Pada setiap formulir

yang digunakan

tercantum nomor urut

tercetak, untuk

mengawasi pemakaiannyan

serta mengidentifikasi

transaksi

6. Perusahaan selalu

membuat jurnal untuk

mencatat setiap

transaksi

7. Setiap transaksi

yang terjadi dicatat

dan didukung dengan

bukti-bukti transaksi

2. Sistem 8. Formulir-formulir

yang tersedia di fungsi

Page 50: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

50

Akuntansi kas kas harus lengkap

9. Fungsi kas

bertanggung jawab penuh

terhadap penerimaan dan

pengeluaran kas

10. Dalam setiap

transaksi diharuskan

membuat laporan arus

kas

3. Sistem

Akuntansi

Persediaan

11. Bagian gudang atau

logistik bertanggung

jawab terhadap

penerimaan dan

pemasukan barang gudang

12. Setiap transaksi

penerimaan dan

pengeluaran barang

harus di catat kedalam

Page 51: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

51

jurnal

4. Sistem

Akuntansi

Piutang

13. Setiap transaksi

piutang dicatat dalam

dokumen

14. Transaksi piutang

dibukukan dalam berkas

induk dan

diikhtisiarkan dengan

benar

15. Laporan daftar

piutang dapat digunakan

untuk menilai prestasi

kerja manajemen,

khususnya dalam

peningkatan kinerja

perusahaan

16. Adanya pemeriksaan

secara periodik atas

Page 52: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

52

pengendalian piutang

17. Adanya petugas yang

berwenang untuk

melakukan pengawasan

dalam pencatatan dan

penyimpanan daftar

piutang

18. Semua daftar

piutang disimpan dan di

update oleh orang yang

memiliki ototritasi

pada piutang

5. Sistem

Akuntansi

Biaya

19. Sistem anggaran

biaya yang berlaku

digunakan sebagai alat

pengendalian biaya,

sehingga tercapai biaya

yang efisien

20. Prosedur pencatatan

Page 53: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

53

biaya-biaya pada masing

- masing bagian harus

sesuai dengan prosedur

akuntansi

pertanggungjawaban yang

telah ditetapkan oleh

perusahaan.

21. Pengalokasian biaya

yang tepat

6. Sistem

Akuntansi

Hutang

22. Setiap transaksi

hutang dicatat dalam

dokumen

23. Transaksi hutang

dibukukan dalam berkas

induk

24. Ada petugas yang

berwenang dalam

pencatatan hutang

Page 54: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

54

Variabel

Dependen

Ketepata

n

Laporan

Keuangan

CV.

Sumber

Jaya

Abadi

(Y)

1.   Ketepatan

laporan

keuangan

sesuai dengan

karekteristik

laporan

keuangan.

1. Laporan keuangan

yang berkualitas

memenuhi persyaratan

normatif yaitu relevan,

andal, dapat dipercaya,

dan dapat dibandingkan.

2.   Ketepatan

laporan

keuangan

sesuai dengan

standar

akuntansi.

2.Laporan keuangan yang

dihasilkan dapat

membantu dalam

memperkirakan aktivitas

yang berhubungan dengan

keuangan pada periode

berikutnya.

3. Laporan keuangan

dapat membantu dalam

pengambilan keputusan.

4. Setiap informasi

dalam laporan keuangan

Page 55: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

55

disertai dengan

penjelasan yang rinci

sehingga kekeliruan

dalam inter prestasi

dan penggunaan

informasi tersebut

dapat dicegah.

5. Informasi dalam

laporan keuangan telah

menggambarkan secara

jujur semua transaksi

dan peristiwa lainnya

yang seharusnya

disajikan.

6. Informasi yang

disajikan dalam laporan

keuangan dapat diuji,

dan apabila pengujian

dilakukan oleh pihak

Page 56: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

56

yang berbeda, hasilnya

tetap

menunjukankesimpulan

yang tidak berbeda

jauh.

7. Seluruh informasi

yang disajikan dalam

laporan keuangan dapat

dipahami dengan mudah.

8. Informasi dalam

laporan keuangan

dinyatakan dalam

istilah yang mudah

dipahami.

9. Informasi yang ada

dalam laporan keuangan

sesuai dengan harapan

dan kebutuhan.

10. Pembuatan laporan

Page 57: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

57

keuangan dan dilaporkan

secara periodik.

Teknik pengukuran yang digunakan untuk

mengubah data – data kualitatif dari kuisioner

menjadi suatu urutan data kuantitatif adalah

Summated Rating Method : Likert Scale atau skala

likert. Skala likert merupakan suatu pengukuran

dengan menggunakan metode ordinal. Alasan

penggunaan teknik skala likert adalah karena

teknik ini tidak menuntut pengunaan kategori dan

subjek yang diukur tidak terbatas kepada dua

alternative jawaban saja.

Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban –

jawaban yang diberikan dalam menguji variabel

independen dan variabel dependen yaitu lima

tingkatan, bergerak dari satu sampai lima.

Page 58: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

58

Tabel 3.2

Penilaian Skala Likert

JawabanSkor

(nilai)

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju

(STS)

1

Sumber : Sugiyono (2010 :135)

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu

menyebarkan daftar pertanyaan (kuisioner) yang

akan diisi atau dijawab oleh responden yang

merupakan karyawan atau staf di bagian akuntansi

dan keuangan di CV. Sumber Jaya Abadi. Kuisioner

asalah seperangkat pertanyaan tertulis yang telah

Page 59: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

59

disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh

responden, biasanya disertai alternatif –

alternatif jawaban.

Kuisioner diberikan secara langsung kepada

responden. Responden diminta untuk mengisi daftar

pertanyaan tersebut, kemudian memintanya untuk

mengembalikan hasil kuisioner tersebut. Hasil

angket yang telah diisi kemudian akan diolah

lebih lanjut oleh peneliti.

3.5. Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah data yang

terkumpul kemudian dapat memberikan

interprestasi. Hasil pengolahan data ini

digunakan untuk menunjukkan masalah yang telah

dirumuskan. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji validitas dan uji

reabilitas.

3.5.1. Uji Validitas

Page 60: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

60

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat

ukur atau instrumen penelitian. Validitas

menunjukkan seberapa baik suatu instrument

yang dibuat mengukur konsep tertentu yang

ingin diukur. Alat pengukur yang absah akan

mempunyai validitas yang tinggi, begitupula

sebaliknya.

Untuk Menguji validitas alat ukur penelitian,

terlebih dahulu dicari nilai ( harga )

korelasi dengan menggunakan rumus koefisien

korelasi products moment sebagai berikut :

Page 61: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

61

Setelah nilai korelasi ( r ) didapat, kemudian

dihitung nilai thitung untuk menguji tingkat

validitas alat ukur penelitian dengan rumus

sebagai berikut :

Setelah nilai thitung diperoleh langkah

selanjutnya adalah membandingkan nilai thitung

tersebut dengan nilai ttabel pada taraf

signifikan sebesar α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = n – 2. Kaidah keputusannya

adalah :

Jika thitung > ttabel, maka alat ukur berupa

kuisioner yang digunakan adalah valid.

Jika thitung < ttabel, maka alat ukur peleitian

yang digunakan adalah tidak valid.

Page 62: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

62

3.5.2. Uji Reabilitas

Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuisioner yang merupakan indikator dari

variabel. Suatu kuisioner dikatakan realible

atau handal jika jawaban responden terhadap

pertanyaan adalah konsisten. Untuk menguji

reabilitas alat ukur dalam penelitian ini

digunakan koefisien alpha cronbach. Koefisien

keandalan menunjukkan mutu seluruh proses

pengumpulan data suatu penelitian. Koefisien

alpha cronbach ditunjukkan dengan :

Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah

untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban

responden. Besarnya koefisien ini berkisar

dari nol hingga satu. Makin besar nilai

Page 63: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

63

koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur

dan tingkat konsistensi jawaban.

3.6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis

data regresi linear sederhana. Penggunaan

teknik ini karena dalam penelitian ini hanya

digunakan satu variabel independen (sistem

informasi akuntansi) dan satu variabel

dependen (ketepatan laporan keuangan). Model

yang akan dibentuk sesuai penelitian

(Sugiyono, 2009:261 ) adalah :

y = a + bx

y : Variabel Dependen (ketepatan laporan

keuangan)

x : Variabel Independen (sistem informasi

akuntansi)

b : Angka arah atau koefisien regresi

a : Konstanta

Page 64: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

64

Untuk kemudahan dalam perhitungan digunakan

bantuan software dengan program SPSS (Statistical

package for social science).

3.7. Uji Asumsi Klasik

Sebelum data di analisis lebih lanjut

menggunakan analisis regresi linier sederhana,

data tersebut harus memenuhi syarat-syarat

yang dikehendaki dalam analisis regresi yaitu

sebagai berikut:

3.7.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel terikat dan

variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Untuk mengetahui normal

tidaknya distribusi variabel dalam penelitian

ini dilakukan dengan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S test). Jika

Page 65: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

65

nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada taraf

di atas 5% (0,05), maka data mengikuti

distribusi normal, dan sebaliknya jika nilai

Kolmogorov-Smirnov signifakan pada taraf 5%

atau dibawahnya berarti data mengikuti

distribusi tidak normal.

3.7.2. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variansi dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Pada penelitian

ini uji heteroskedastisitas yang digunakan

adalah analisis koefisien korelasi rank

spearman. Analisis ini mengukur kuat lemahnya

hubungan dan arahnya variabel independen

( variabel bebas ) dengan variabel dependen

( variabel terikat ). Kedua variabel tersebut

diukur dalam skala ordinal. Adapun rumusnya

sebagai berikut :

Page 66: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

66

Dengan ketentuan :

rs : Koefisien korelasi Rank Spearman

di : Selisih rank X dengan rank Y yang ke 1

n : Jumlah sampel

6 : Besaran sampel (konstanta)

Nilai rs (koefisien korelasi Rank Spearman)

yang diperoleh akan berkisar sekitar -1 , 0

sampai +1. Notasi ini menunjukkan tingkat

korelasi antara variabel – variabel yang

diuji, yaitu :

Bila rs = -1 berarti terdapat korelasi yang

kuat tetapi merupakan korelasi negative atau

berlawanan arah.

Page 67: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

67

Bila rs = 0 berarti terdapat korelasi antara

variabel – variabel yang diuji atau korelasi

yang lemah dan tidak ada hubungan.

Bila rs = 1 berarti terdapat korelasi yang

kuat antara variabel X dan variabel Y dan

bernilai positif atau searah.

3.8. Pengujian Hipotesis

3.8.1. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui

besarnya dari pengaruh variabel bebas sistem

informasi akuntansi terhadap variabel terikat

ketepatan laporan keuangan. Koefisien

determinasi ini dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Kd = rs2 x 100%

Keterangan :

Kd = koefisien determinasi

rs = koefisien korelasi Rank Spearman

3.8.2. Uji t

Page 68: PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KETEPATAN LAPORAN KEUANGAN Autosaved

68

Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel

secara individu berpengaruh positif terhadap

variabel terikat. Jika t- hitung > t tabel (+)

atau t- hitung < t tabel (-), dan koefisien

regresi bernilai positif maka variabel secara

individu berpengaruh positif terhadap variabel

terikat.