Top Banner
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG SKRIPSI Oleh : HALIMAH NIM : 105731122517 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
120

pengaruh sistem akuntansi manajemen

May 06, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh sistem akuntansi manajemen

P E N G A R U H S I S T E M A K U N T A N S I M A N A J E M E N , S I S T E M P E N G E N D AL I AN M A N AJ E M E N , D AN KETIDAKP ASTIAN L INGKUNGAN TERHAD AP

KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG

SKRIPSI

Oleh :

HALIMAH

NIM : 105731122517

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: pengaruh sistem akuntansi manajemen

ii

JUDUL PENELITIAN:

P E N G A R U H S I S T E M AK U N T A N S I M AN A J E M E N , S I S T E M P E N G E N D AL I AN M A N AJ E M E N , D AN KETIDAKP ASTIAN L INGKUNGAN TERHAD AP

KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

HALIMAH NIM:105731122517

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021M/1442H

Page 3: pengaruh sistem akuntansi manajemen

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan

suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka

sendiri.”

(QS Ar Rad 11)

“Pengetahuan yang baik adalah yang memberikan manfaat, bukan

hanya diingat.”

(Imam Syafi‟i)

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah sederhana ini penulis persembahkan Kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa atas takdir-Nya telah menjadikan aku manusia

berfikir, berilmu, dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga

keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-

cita besarku.

2. Kedua orang tua tercinta, ayah saya tercinta bapak Gamiran dan ibu

saya tersayang Hanifah yang senantiasa memberikan dukungan,

Page 4: pengaruh sistem akuntansi manajemen

iv

semangat, senyum dan Do‟anya sampai detik ini dan telah banyak

berkorban tenaga dan materi dalam membantu saya untuk

menyelesaikan studi pembelajaran ini.

3. Saudara saya, Hasdiana, Hajriani, Hasriati, dan Hendriani, S.Sos,

yang selalu mengingatkan dan mendukung saya untuk senantiasa

belajar dengan baik dan bisa menyelesaikan perkuliahan ini.

4. Sebut saja teman Idaman : Murni Hartiningsih dan Nur Indah Sari,

serta teman seperjuangan yang selalu bersama dan senantiasa

memberikan semangat, dukungan, canda tawa, tangis dan perjuangan

yang kita lewati bersama-sama untuk mengisi hari-hariku.

5. Para sahabatku sekaligus saudara tak sedarah: Rahmawati, Nur

Azizah, Nur Afni, Adinda Tania Savitri, Ina Sakina Asdar, Nurhusna

Malik, Alia Reski Amalia, Nurilmi Khairani, Sahrul, Muh Andry

Ramadhan, Muh Sari Sam Serta Nirwana. Sahabat seperjuanganku

mulai dari maba sampai detik ini selalu bersama yang senantiasa

memberikan semangat, dukungan, canda tawa, tangis dan perjuangan

yang kita lewati bersama-sama untuk mengisi hari-hariku dan juga

terima kasih untuk teguran-teguran,dukungannya serta terima kasih

untuk tawa dan bahagia yang selalu dibagi bersama.

6. Untuknya Aqsar Ma‟ruf Syarifuddin yang selalu ada serta memberi

dukungan dan selalu memotivasi saya.

7. Dan kepada semua yang bertanya “ Kapan Wisuda ? “.

Page 5: pengaruh sistem akuntansi manajemen

v

Page 6: pengaruh sistem akuntansi manajemen

vi

Page 7: pengaruh sistem akuntansi manajemen

vii

Page 8: pengaruh sistem akuntansi manajemen

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillaah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullaah Sallallaahu

„alaihi Wa Sallam beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan Skripsi yang berjudul

“Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen,

Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan

Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Gamiran dan ibu Hanifah yang

senantiasa mendoakan, memberi semangat, perhatian, kasih sayang yang tulus

tanpa pamrih serta memberikan dukungan baik secara moral dan materil

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Untukmu kedua sosok

yang luar biasa dalam hidupku, terimalah persembahan kecilku dari pengorbanan

besar kalian, iringilah anakmu ini dengan doa dalam setiap sujudmu, buat kakak-

kakakku dan adik-adikku tercinta terimah kasih atas dukungannya selama ini,

Dosen pembimbing saya Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si,Ak.CA.CSP selaku

Page 9: pengaruh sistem akuntansi manajemen

ix

Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis dan Idil Rakhmat Susanto, SE.,M.Ak selaku Pembimbing II

yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan Skripsi ini hingga

ujian skripsi, sehingga Skripsi saya selesai dengan baik. Semoga apa yang telah

mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan

di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan

hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Bapak Dr. Andi Jam‟an SE, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Mira, SE., M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si,Ak.CA.CSP selaku pembimbing I saya

yang seniatasa meluangkan waktunya dan mengarahkan penulis, sehingga

Skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Idil Rakhmat Susanto, SE.,M.Ak selaku pembimbing II yang telah

berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

Page 10: pengaruh sistem akuntansi manajemen

x

6. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2017 terutama kelas Akuntansi G dan kelas Akuntansi

Manajemen dan Pengendalian 2, yang selalu belajar bersama yang tidak

sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih kepada para sahabat atas motivasi bantuan material dan non

material yang telah berjuang bersama dan menyelesaikan studi bersama-

sama pula.

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 11: pengaruh sistem akuntansi manajemen

xi

Nashrun Min Allahu wa Fathun Karien, Billaahi fii sabilil Haq, Fastabiqul Khoirat,

Wassalaamu ‘alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakatuh.

Makassar, H

M

Halimah

Page 12: pengaruh sistem akuntansi manajemen

xii

ABSTRAK

Halimah 2021, Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem

Pengendalian Manajemen, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng dibimbing oleh Ismail Badollahi dan Idil Rakhmat Susanto

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi

manajemen, sistem pengendalian dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng . Agar tujuan perusahaan dapat tercapai terkait pemberian pelayanan yang baik untuk masyarakat dalam penyediaan air minum, maka diperlukan sebuah manajemen yang baik untuk meningkatkan mutu dan pelayanan kepada masyarakat dan kinerja manajerial yang baik dalam menjalankan tugasnya sehingga menunjang majunya sebuah perusahaan. Dengan adanya manajemen yang baik maka akan berdampak terhadap kinerja karyawan dan staf yang memberikan pelayanan secara prima sehingga para pengunjung yang datang akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan. dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah, direktur, kepala bidang / kepala sub bidang dan kepala seksi sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik Analisis Data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Analisis kuantitatif melalui beberapa tahap uji, yaitu: Uji Kualitas Data dan Analisis Regresi Berganda. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem Akuntansi Manajemen , Sistem Pengendalian Manajemen, dan Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.

Kata Kunci : Kinerja Manajerial, Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem

Pengendalian Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan

Page 13: pengaruh sistem akuntansi manajemen

xiii

ABSTRACT

Halimah 2021, The Influence of Management Accounting Systems,

Management Control Systems, and Environmental Uncertainty on Managerial

Performance in Regional Water Company Kab. Bantaeng was mentored by

Ismail Badollahi and Idil Rakhmat Susanto

The purpose of this study is to determine the effect of the management

accounting system, control system and environmental uncertainty on the

managerial performance of the Regional Water Company of Kab. bantaeng . In

order for the company's goals to be achieved regarding the provision of good

services for the community in the provision of drinking water, a good

management is needed to improve the quality and service to the community and

good managerial performance in carrying out their duties so as to support the

advancement of a company. With good management, it will have an impact on

the performance of employees and staff who provide excellent service so that

visitors who come will feel satisfied with the services provided by the company.

by using quantitative research methods. The samples in this study were directors,

heads of sub-fields and heads of sections as many as 30 respondents using

purposive sampling technique. Data analysis technique was carried out using the

SPSS program. Quantitative analysis went through several test stages, namely:

Data Quality Test and Multiple Regression Analysis. The results of the study

indicate that the Management Accounting System, Management Control System,

and Environmental Uncertainty have a positive effect on Managerial Performance

at Regional Drinking Water Companies Kab. bantaeng.

Keywords: Managerial Performance, Management Accounting System,

Management Control System and Environmental Uncertainty

Page 14: pengaruh sistem akuntansi manajemen

xiv

DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... v

HALAMAN PENEGESAHAN ......................................................................... vi

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN .......................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... xii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Akuntansi Manajemen ............................................................ 8

B. Sistem Pengendalian Manajemen ....................................................... 12

C. Ketidakpastian Lingkungan .................................................................. 16

D. Kinerja Manajerial ................................................................................ 18

E. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 21

F. Kerangka Konseptual ........................................................................... 24

Page 15: pengaruh sistem akuntansi manajemen

xv

G. Hipotesis .............................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 29

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................... 29

C. Jenis Dan Sumber Data ....................................................................... 29

D. Populasi Dan Sampel .......................................................................... 30

E. Teknik pengumpulan Data ................................................................... 31

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........................ 31

G. Teknik Analisis Data............................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian......................................................................... 39

B. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................... 40

C. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................ 41

D. Uraian Tugas ....................................................................................... 42

E. Hasil Penelitian ................................................................................... 48

F. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 67

B. Saran .................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69

LAMPIRAN

Page 16: pengaruh sistem akuntansi manajemen

xvi

DAFTAR TABEL

2.1. Penelitian Terdahulu.................................................................. 21 3.1 Jabatan-jabatan Manajer, Kepala Divisi, Kepala Seksi,

dan Kepala Sub Bagian Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng .......................................................................... 30

4.1. Gambaran Umum Sampel Penelitian ....................................... 48 4.2. Responden Berdasarkan Umur ................................................. 49 4.3. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 50 4.4. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......................... 50 4.5. Responden Berdasarkan Lama Kerja ....................................... 51 4.6. Hasil Uji Validitas Data Variabel Sistem Akuntansi

Manajemen ................................................................................ 52 4.7. Hasil Uji Validitas Data Variabel Pengendalian

Manajemen ................................................................................ 52 4.8. Hasil Uji Validitas Data Variabel Ketidakpastian

Lingkungan ................................................................................ 53 4.9. Hasil Uji Validitas Data Variabel Kinerja Manajerial ................. 54 4.10. Hasil Uji Reliabilitas Data .......................................................... 55 4.11. Akumulasi Kusioner ................................................................... 56 4.12. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 57 4.13. Hasil Uji Regresi Berganda ....................................................... 58 4.14. Hasil Uji-t Berdasarkan Nilai Sig ............................................... 60 4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 61

Page 17: pengaruh sistem akuntansi manajemen

xvii

DAFTAR GAMBAR

2.1. Kerangka Pemikiran .................................................................. 25 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kab. Bantaeng ........................................................... 41

Page 18: pengaruh sistem akuntansi manajemen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kinerja manajerial merupakan suatu hal yang sangat penting. Untuk

mendukung keberhasilan suatu organisasi, manajer sebagai top

management team perlu memiliki kemampuan yang baik dalam hal

pengelolaan seperti mengarahkan, mengawasi dan mengkoordinasikan suatu

organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Tercapainya tujuan dari suatu

organisasi tergantung pada kinerja manajerialnya. Kinerja manajerial

merupakan salah satu cara untuk menentukan apakah tujuan perusahaan

yang telah ditentukan sebelumnya tercapai atau tidak (Restika Sari, 2020).

Pertumbuhan suatu organisasi tergantung dari sistem informasi yang

digunakan. Sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi baik

keuangan maupun non keuangan bagi manajer maupun karyawan dalam

organisasi. Sistem akuntansi manajemen (SAM) adalah alat yang digunakan

administrator untuk mengelola informasi yang dapat digunakan dalam proses

manajemen termasuk perencanaan, organisasi, perintah kontrol, dan

pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah yang terjadi di

perusahaan. Sistem informasi manajemen mendorong manajer perusahaan

untuk lebih aktif dalam melakukan proses bisnis. Hal ini mengindikasikan

bahwa pengaplikasian sistem akuntansi manajemen dalam perusahaan

mendorong manajer untuk semakin meningkatkan kinerja manajerialnya guna

mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan (Izmi Dwira et al., 2019).

1

Page 19: pengaruh sistem akuntansi manajemen

2

Kinerja manajerial yang maksimum dapat diperoleh dengan

memanfaatkan sistem pengendalian manajemen untuk memotivasi seluruh

personil perusahaan agar mampu mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut

Haryono (2016) Sistem pengendalian manajemen suatu sistem yang

digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi suatu

organisasi melalui misi yang telah dipilih untuk mengimplementasikan dan

memantau rencana kegiatan tersebut. Sistem pengendalian manajemen

mendukung strategi organisasi dengan mengkomunikasikan tujuan,

memantau kinerja, dan memotivasi untuk mencapai tujuan. Proses sistem

pengendalian manajemen merupakan tahap yang saling berkaitan satu sama

lain yaitu, proses pemrograman, laporan dan analisis, operasi dan akuntansi.

Dalam kondisi lingkungan yang dinamis, misalnya peraturan pemerintah

yang berubah-ubah, munculnya banyak pesaing baru, sulit memprediksi

lingkungan eksternal, kondisi ini mengakibatkan proses perencanaan dan

pengendalian akan menjadi lebih sulit dan banyak menghadapi masalah

karena kejadian yang akan datang semakin sulit untuk diperkirakan.

Kesulitan yang disebabkan oleh ketidakpastian lingkungan yang dirasakan

manajer baik yang menyangkut aktivitas perencanaan maupun pengendalian

dapat dikurangi dengan pendelegasian wewenang dan pemberian informasi

lingkup luas (Prihatiningtyas, 2018). Ketidakpastian lingkungan menjadi faktor

yang dapat menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap

kondisi organisasi dengan lingkungan. Individu akan mengalami

ketidakpastian lingkungan yang tinggi jika merasa lingkungan tidak dapat

diprediksi dan tidak dapat memahami bagaimana komponen lingkungan akan

berubah.

Page 20: pengaruh sistem akuntansi manajemen

3

Objek penelitian ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Bantaeng. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bantaeng merupakan

jenis perusahaan yang bergerak di bidang distribusi air minum untuk

masyarakat. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai terkait pemberian

pelayanan yang baik untuk masyarakat dalam penyediaan air minum, maka

diperlukan sebuah manajemen yang baik untuk meningkatkan mutu dan

pelayanan kepada masyarakat dan kinerja manajerial yang baik dalam

menjalankan tugasnya sehingga menunjang majunya sebuah perusahaan.

Dengan adanya manajemen yang baik maka akan berdampak terhadap

kinerja karyawan dan staf yang memberikan pelayanan secara prima

sehingga para pengunjung yang datang akan merasa puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan.

Beberapa penelitian mengenai sistem akuntansi manajemen dan sistem

pengendalian manajemen dengan kinerja manajerial sudah pernah dilakukan.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rumapea (2018) menunjukkan bahwa

sistem informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja

manajerial. Sistem informasi akuntansi manajemen merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi kinerja manajer (Hasen mowen, 2010). Sistem

informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi yang tepat bagi

orang yang tepat. Informasi manajemen sebagai salah satu produk sistem

akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi

yang terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada

berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan

keputusan (Herdiansyah & Andri, 2012). Penelitian ini berbanding terbalik

dengan penelitian yang dilakukan Qibtiyah (2017) yang menemukan bahwa

Page 21: pengaruh sistem akuntansi manajemen

4

sistem akuntansi manajemen berpengaruh negatif terhadap kinerja

manajerial.

Adapun faktor lain yang mempengaruhi kinerja manajerial yaitu sistem

pengendalian manajemen, seperti penelitian yang dilakukan Prisuda Nur

Haryono (2016) menguji pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap

kinerja manajerial pada Bank Pengkreditan Rakyat Karangmalang Sragen.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem pengendalian manajemen

pada BPR Karangmalang Sragen berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Sistem pengendalian manajemen menyediakan struktur yang

memungkinkan proses perencanaan dan implementasi rencana. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa sebagai sistem, struktur dan proses

pengendalian manajemen saling berinteraksi, dimana tujuan organisasi dapat

tercapai (Putri Nur Romadhani, 2016). (Saut Marulitua Naibaho, 2019)

menjelaskan dalam kesimpulannya bahwa sistem pengendalian manajemen

yang diterapkan oleh manajemen Sriwijaya Air berpengaruh positif terhadap

kinerja manajerial Sriwijaya Air.

Herawati dan Fatma (2015) dengan judul pengaruh ketidakpastian

lingkungan dan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

terhadap kinerja manajerial menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan

dan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen secara parsial

berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Dwiandra (2012)

yang menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja manajerial. Ketidakpastian lingkungan

dididentifikasikan sebagai faktor penting karena kondisi demikian dapat

Page 22: pengaruh sistem akuntansi manajemen

5

menyulitkan perencanaan dan pengendalian sehingga mempengaruhi

kinerja manajerial.

Dengan adanya fenomena-fenomena yang terjadi dan perbedaan hasil-

hasil penelitian terdahulu sehingga menarik minat peneliti untuk melakukan

penelitian lebih lanjut, dengan judul “Pengaruh Sistem Akuntansi

Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Ketidakpastian

Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Daerah Air

Minum Kab. Bantaeng”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja

manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng ?

2. Apakah sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap kinerja

manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng ?

3. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja

manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini maka yang

menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja

manajerial Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.

2. Untuk menguji pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap

kinerja manajerial Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.

3. Untuk menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja

manajerial Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.

Page 23: pengaruh sistem akuntansi manajemen

6

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

a. Agar dapat meningkatkan pemahaman penulis tentang pengaruh

sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalia n manajemen, dan

ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada

Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penambahan informasi

referensi serta dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi pihak-pihak

yang akan melakukan penelitian dengan objek penelitian apapun judul

yang sama. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk

melakukan kajian dan diskusi mengenai pengaruh sistem akuntansi

manajemen, sistem pengendalian manajemen, dan ketidakpastian

lingkungan terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Daerah Air

Minum Kab. Bantaeng.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi manajemen Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng,

dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau informasi dalam

mengambil kebijakan khususnya dalam masalah pengaruh sistem

akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, dan

ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada

Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng dimasa mendatang.

b. Bagi kalangan akademis, terutama bagi peneliti yang berminat pada

bidang yang sama, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

referensi dan informasi dalam menilai dalam menilai sistem akuntansi

manajemen, sistem pengendalian manajemen, dan ketidakpastian

Page 24: pengaruh sistem akuntansi manajemen

7

lingkungan terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan Daerah Air

Minum Kab. Bantaeng.

c. Bagi masyarakat, dapat menjadi bahan informasi mengenai sistem

akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, dan

ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada

Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.

Page 25: pengaruh sistem akuntansi manajemen

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Akuntansi Manajemen

1. Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen

Menurut Chenhal dan Morris (1986), dalam sistem akuntansi

manajemen, persepsi para manajer meliputi broadscope, timeliness,

aggregation dan integration. Informasi akuntansi manajemen yang

semakin handal sangat dibutuhkan oleh organisasi untuk dijadikan dasar

dalam pembuatan keputusan dan evaluasi. Sistem akuntansi

manajemen adalah sistem yang mengumpulkan data operasional dan

finansial, memproses nya, menyimpannya dan melaporkannya kepada

pengguna, yaitu pekerja, manajer dan eksekutif. Sistem akuntansi

manajemen adalah suatu mekanisme pengendalian organisasi, serta

merupakan alat efektif dalam menyediakan informasi berguna untuk

memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif

aktivitas yang dapat dilakukan.

Sistem akuntansi manajemen merupakan sistem formal yang

dirancang untuk menyediakan informasi bagi manajer. Perencanaan

sistem akuntansi manajemen merupakan bagian dari sistem

pengendalian organisasi perlu mendapat perhatian, hingga dapat

diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam mendukung

keberhasilan sistem pengendalian manajemen. Sistem akuntansi

manajemen dapat membantu manajer dalam pengendalian aktivitas dan

8

Page 26: pengaruh sistem akuntansi manajemen

9

pengurangan ketidakpastian sehingga diharapkan dapat membantu

perusahaan pencapaian tujuan.

Sistem akuntansi manajemen (SAM) adalah alat yang digunakan

administrator untuk mengelola informasi akuntansi yang dapat digunakan

dalam proses manajemen, termasuk perencanaan, organisasi, perintah,

kontrol, dan pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah yang

terjadi dalam perusahaan. Sistem akuntansi manajemen mendorong

manajer perusahaan untuk lebih aktif dalam mencari data-data terkait

dengan proses bisnis yang mereka lakukan, sehingga hal ini mendorong

manajer untuk lebih aktif dalam melakukan proses investigasi, koordinasi,

supervisi, dan evaluasi. Hal ini mengindikasikan bahwa pengaplikasian

sistem akuntansi manajemen dalam perusahaan mendorong manajer

untuk semakin meningkatkan kinerja manajerialnya guna mendorong

pertumbuhan kinerja perusahaan.

Sistem akuntansi manajemen juga merupakan suatu mekanisme

kontrol organisasi serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan

informasi yang bermanfaat untuk memprediksi konsekuensi yang

mungkin terjadi dari berbagai aktivitas yang bisa dilakukan. Salah satu

fungsi sistem akuntansi manajemen adalah menyediakan sumber

informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya

serta mengurangi ketidakpastian lingkungan dalam usaha mencapai

tujuan. Sistem Akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan yaitu :

1. Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau

objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

Page 27: pengaruh sistem akuntansi manajemen

10

2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian,

pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan ini menunjukkan manajer dan pengguna lainnya

perlu memiliki akses menuju informasi akuntansi manajemen dan perlu

mengetahui cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen

dapat membantu mereka mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah, serta mengevaluasi kinerja. Menurut Suryani (2019), sistem

akuntansi manajemen menurut persepsi para manajer meliputi broad

scope, timeliness, aggregation dan integration. Informasi akuntansi

manajemen yang semakin amdal sangat dibutuhkan oleh organisasi

untuk dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan dan evaluasi.

2. Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen

Terdapat 4 karakteristik sistem akuntansi manajemen yaitu :

a. Aggregation

Informasi agregasi merupakan informasi yang memperhatikan

penerapan bentuk kebijakan formal atau merupakan informasi yang

didasari oleh hasil akhir analitikal yang didasarkan pada area fungsional

(seperti : pemasaran, produksi, dll) atau berdasarkan pada waktu (seperti

: bulanan, kuartalan, dll). Informasi agregasi diperlukan oleh organisasi

yang menganut sistem desentralisasi karena dapat mencegah terjadinya

overload informasi.Adanya informasi agregasi menyebabkan manajer

akan lebih cepat merespon setiap masalah yang timbul dalam area

pertanggung jawabannya dan akan lebih meningkatkan tanggung jawab

dari manajer tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan

Page 28: pengaruh sistem akuntansi manajemen

11

bahwa apabila perusahaan memberikan tingkat kewenangan yang tinggi

maka informasi yang teragregasi sangat diperlukan, karena informasi

agregasi memberikan informasi mengenai area pertanggungjawaban

mereka sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik dan

dapat menghindarkan para manajer dari informasi yang overload.

b. BroadScope

Informasi Broad Scope sistem akuntansi manajemen adalah informasi

yang memperhatikan dimensi fokus, time horizon dan kualifikasi.

Informasi broad scope memberikan informasi tentang faktor-faktor

eksternal maupun internal perusahaan, informasi ekonomi maupun non

ekonomi, estimasi kejadian yang mungkin terjadi di masa yang akan

datang, informasi yang berhubungan dengan aspek-aspek lingkungan.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan pada

organisasi desentralisasi para manajer divisi maupun sub unit mempunyai

perbedaan kebutuhan, oleh sebab itu informasi broad scope diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Integration

Informasi terintegrasi ini juga sangat membantu para manajer ketika

para manajer tersebut diharapkan untuk melakukan decision making yang

mungkin juga berpengaruh terhadap sub unit lainnya. Informasi integrasi

ini juga menunjukkan sifat transparansi informasi dari masing masing

manajer, karena informasi mengenai dampak suatu kebijakan terhadap

unit yang lainnya dicerminkan dalam informasi integrasi. Adanya

informasi akan mengakibatkan para manajer untuk mempertimbangkan

unsur integritas dalam melakukan evaluasi kerja.

Page 29: pengaruh sistem akuntansi manajemen

12

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik

informasi integrasi mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan

antara bagian satu dengan bagian yang lain.

d. Timelines

Informasi timelines merupakan informasi yang tepat waktu. Ketepatan

waktu menunjukan rentang waktu antara permohonan informasi dengan

penyajian informasi yang diinginkan serta frekuensi penyampaian

informasi. Informasi yang tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan

manajer dalam merespon setiap kejadian atau permasalahan.

Informasi yang disampaikan dengan tepat waktu juga akan membantu

para manajer untuk menghadapi ketidakpastian yang terjadi didalam

lingkungan kerja mereka. Adanya desentralisasi tersebut sebagai respon

dari adanya ketidakpastian lingkungan dan semakin kompleksnya kondisi

administratif dalam organisasi.

B. Sistem Pengendalian Manajemen

1. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Menurut Haryono (2016) sistem pengendalian manajemen adalah

suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan

perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan

mengimplementasikan serta memantau pelaksanaan rencana tersebut.

Sistem pengendalian manajemen mendukung strategi organisasi dengan

mengkomunikasikan tujuan, memantau kinerja, dan memotivasi untuk

mencapai tujuan. Sistem pengendalian juga manajemen merupakan

kesatuan pemikiran dari metode akuntansi manajemen untuk

mengumpulkan dan melaporkan data serta mengevaluasi kinerja

Page 30: pengaruh sistem akuntansi manajemen

13

perusahaan. Suatu sistem pengendalian manajemen berusaha untuk

mengarahkan berbagai macam usaha yang dilaksanakan oleh semua sub

unit organisasi agar mengarah pada tujuan organisasi dan tujuan para

manajernya.

Tujuan pengendalian manajemen adalah memotivasi manajer–

manajer untuk memunculkan suatu tingkat usaha yang tinggi untuk

mencapai tujuan-tujuan manajemen puncak, memberikan insentif yang

tepat pada manajer-manajer untuk membuat keputusan–keputusan yang

konsisten dengan tujuan manajemen puncak, dan secara adil

memberikan penghargaan yang diperoleh oleh manajer atas usaha dan

keterampilan mereka, atas keefektifan pembuatan keputusan mereka.

Tujuan sistem pengendalian manajemen yaitu:

a. Diperoleh keandalan dan integritas

b. Kepatuhan pada kebijakan rencana, prosedur, peraturan dan

ketentuan yang berlaku.

c. Melindungi harta perusahaan, pada umumnya pengendalian disusun

dan diimplementasikan untuk melindungi harta perusahaan.

d. Pencapaian kegiatan ekonomis dan efisien, sumber daya bersifat

terbatas mendorong organisasi menerapkan prinsip ekonomis.

Pada umumnya fungsi sistem pengendalian manajemen yang banyak

dikenal masyarakat yaitu perencanaan (Planning), Kepemimpinan

(Leadership), Pengorganisasian (Organizing), Menggerakkan (Actuating),

dan pengendalian (controlling), ke lima fungsi tersebut sangat penting

satu sama lain saling berkaitan, adapun keterangan dibawah ini:

Page 31: pengaruh sistem akuntansi manajemen

14

1. Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana

untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan

sebagai fungsi utama manajemen, membuat keputusan biasanya

menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat

berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.

2. Organizing adalah proses untuk memastikan kebutuhan manusia dan

fisik setiap sumber daya yang tersedia untuk menjalankan rencana

dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi, Aspek

utama dari organizing adalah pengelompokan kegiatan departemen

atau beberapa subdivisi lainya.

3. Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang

sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating membuat urutan rencana

menjadi tindakan dalam dunia organisasi.

4. Controlling memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana, hal ini

membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah

ditentukan. Fungsi controling menentukan apakah rencana awal perlu

direvisi, melihat hasil kerja selama ini.

2. Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen dibuat dalam sebuah organisasi,

untuk itu harus memenuhi beberapa karakteristik berikut ini:

a. Perencanaan

Strategi Perencanaan strategi adalah proses memutuskan

program-program utama yang akan dilakukan organisasi dalam

rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang

Page 32: pengaruh sistem akuntansi manajemen

15

akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa

tahun yang akan datang.

b. Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasionalan rencana

dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk

kurun waktu tertentu. 44 Anggaran menunjukkan jabaran dari program

dengan menggunakan informasi terkini.

c. Pelaksanaan

Selama tahun anggaran manajer melakukan program atau bagian

dari program yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan yang dibuat

hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang

program dan pusat pertanggungjawaban.

d. Evaluasi Kinerja

Kegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah

menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Prestasi kerja

pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif tidaknya suatu pusat

pertanggungjawaban menjalankan tugas yang menjadi tanggung

jawabnya.

3. Struktur Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur

pengendalian yang baik. Struktur pengendalian manajemen adalah

elemen-elemen yang membentuk sistem pengendalian itu sendiri yang

terdiri atas pusat-pusat pertanggungjawaban. Struktur pengendalian

manajemen terdiri atas:

Page 33: pengaruh sistem akuntansi manajemen

16

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang dipakai akan mempengaruhi pola

rancangan sistem pengendalian manajemen. Pertumbuhan dan

perubahan lingkungan organisasi mempengaruhi struktur

organisasi khususnya pada pembentukan departemen-

departemen.

b. Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab

Setiap pusat dan pertanggungjawaban mempunyai wewenang

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi yang

bersangkutan.

c. Pusat Pertanggungjawaban

Pusat pertanggungjawaban adalah bagian dari unit organisasi

yang dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap

aktivitas pusat pertanggungjawaban terhadap aktivitas pusat

pertanggungjawaban yang dipimpinya.

C. Ketidakpastian Lingkungan

1. Pengertian Ketidakpastian Lingkungan

Perencanaan yang disusun dalam kondisi ketidakpastian

lingkungan yang tinggi akan menjadi masalah, karena adanya

ketidakmampuan manajer dalam memprediksi kondisi dimasa yang akan

datang. Demikian juga aktivitas pengawasan juga akan terpengaruh oleh

kondisi ketidakpastian lingkungan, sehingga pengambilan keputusan

yang akan dilakukan oleh manajer pun akan terhambat. Untuk mengatasi

masalah yang muncul akibat tingginya kondisi ketidakpastian lingkungan,

Page 34: pengaruh sistem akuntansi manajemen

17

manajer membutuhkan informasi sistem akuntansi akuntansi manajemen

yang handal.

Menurut Milliken (2017) Ketidakpastian lingkungan yang tinggi

didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi

sesuatu yang terjadi dilingkungan secara akurat. Bagi perusahaan,

sumber utama ketidakpastian lingkungan berasal dari pesaing,

konsumen, pemasok, regulator, dan teknologi yang dibutuhkan. Pada

kondisi ketidakpastian lingkungan rendah atau relatif stabil, manajer

diharapkan mampu memprediksi keadaan sehingga langkah-langkah

yang diambil dapat direncanakan dengan lebih akurat. Maka dapat

disimpulkan bahwa informasi merupakan komoditi yang sangat berguna

dalam proses kegiatan perencanaan dan pengendalian suatu organisasi

apabila mengalami kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi.

Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi lingkungan eksternal yang

dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan. Hal tersebut

diprediksi dari Ketidakmampuan untuk mengetahui hasil yang diperoleh

dari keputusan yang diambil dapat mengakibatkan kerugian akibat

kesalahan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu hal tersebut

dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan terhadap keputusan

yang diambil.

2. Tipe Ketidakpastian Lingkungan

Menurut Andriyani (2020) ketidakpastian lingkungan memiliki tipe

tipe yang meliputi, yaitu:

Page 35: pengaruh sistem akuntansi manajemen

18

1) Effect uncertainty. Ketidakmampuan memprediksi pengaruh

lingkungan di masa yang akan datang terhadap organisasi, pengaruh

ini meliputi kedalaman dan waktu

2) Response uncertainty. Ketiadaan pengetahuan tentang pilihan

ketidakpastian respon dan ketidakmampuan memprediksi

konsekuensi yang mungkin timbul sebagai akibat pilihan respon.

3) Stated uncertainty. Seseorang merasakan ketidakpastian keadaan

jika ia merasakan bahwa lingkungan organisasi tidak dapat diprediksi.

D. Kinerja Manajerial

1. Pengertian Kinerja Manajerial

Kinerja manajerial sebagai kecakapan manajer dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan manajerial antara perencanaan,

investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi dan

representasi. Kinerja berkaitan dengan proses pelaksanaan tugas

seseorang sesuai dengan tanggung jawab yang dimilikinya. Winadarta

membahas konsep kinerja dalam kaitannya dengan kinerja manajemen,

dan mendefinisikan kinerja manajemen berdasarkan fungsi-fungsi

manajemen yang dimasukkan ke dalam konstruk kinerja manajemen

tersebut, yaitu perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi,

pengawasan staf, negosiasi, dan perwakilan. Kinerja dibedakan menjadi

dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah

hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas dan kuantitas. Berdasarkan

standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi

adalah gabungan kinerja individu dengan kelompok.

Page 36: pengaruh sistem akuntansi manajemen

19

Menurut Anwar (2015) menyatakan bahwa kinerja manajerial

merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian terhadap pencapaian kinerja dan dikomunikasikan secara

terus menerus oleh pimpinan kepada karyawan dengan atasannya

langsung. Kinerja manajerial merupakan gambaran pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam

mewujudkan sasaran, tujan, visi dan misi pada organisasi. Secara

umum, kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam

periode waktu tertentu. Kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari

anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peranan

penting dalam mencapai tujuan (Agripa Pernando, 2015).

Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat

meningkatkan keefektifan organisasi, situasi dan lingkungan yang

berubah ubah (dinamis) menuntut pihak manajemen untuk selalu

mengikuti perubahan, apabila tidak maka keputusan yang diambil serta

tindakan organisasi tidak akan sesuai dengan tujuan organisasi. Tujuan

pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam

mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku

yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan

hasil yang diinginkan.

Kinerja manajerial diukur melalui evaluasi diri dari dimensi

kinerja. Keseluruhan pengukuran dikalkulasikan dengan membagi

delapan sub dimensi dengan pengukuran untuk kinerja manajerial yaitu :

a. Perencanaan (planning)

b. Investigasi (investigating)

Page 37: pengaruh sistem akuntansi manajemen

20

c. Koordinasi (coordinating)

d. Evaluasi (evaluating)

e. Pengawasan (supervising/monitoring)

f. Pemilihan Staf (staffing)

g. Negoisasi (negotiating)

h. Perwakilan (representing)

2. Kriteria Kinerja Manajerial

Salah satu langkah di dalam tahap persiapan penilaian kinerja

adalah menentukan kriteria penilaian yang dibuat untuk para manajer

perusahaan. Terdapat tiga macam ukuran yang Dapat digunakan untuk

mengukur kinerja secara Kuantitatif. Berikut kriteria kinerja menurut

Rudianto (2018) yaitu :

a. Kriteria tunggal, yaitu ukuran penilaian kinerja yang hanya

menggunakan satu patokan saja. Misalnya, jumlah penjualan bagi

manajer pemasaran atau volume produksi bagi manajer produksi.

Kelemahan dari metode ini adalah diabaikannya ukuran kinerja

lainnya, seperti mutu produksi, biaya produksi, dan lain-lain.

b. Kriteria beragam, yaitu ukuran penilaian kinerja dengan menggunakan

bermacam ukuran. Tujuan dari penggunaan kriteria beragam adalah

supaya manajer divisi mengarahkan kinerjanya pada berbagai ukuran

kinerja seperti, profitabilitas, pangsa pasar, pengembangan karyawan,

dan sebagainya.

c. Kriteria gabungan, yaitu ukuran penilaian kinerja dengan

menggunakan metode penilaian gabungan antara beberapa ukuran

seperti profitabilitas dan pangsa pasar untuk manajemen pemasaran.

Page 38: pengaruh sistem akuntansi manajemen

21

E. Penelitian Terdahulu

Tabel dibawah ini menjelaskan penelitian-penelitian yang sudah

dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sebagian besar penelitian terdahulu

meneliti hubungan sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian

manajemen, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N0 Nama Peneliti Judul Peneliti Hasil Penelitian

1 Kurniawan, dkk (2018)

Pengaruh Total Quality Management, Sistem Penghargaan Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Beberapa Perusahaan Manufaktur Di Kawasan Industri Makassar

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Total Quality

Management mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada beberapa perusahaan manufaktur yang berlokasi di Kawasan Industri Makassar, dengan demikian hipotesis pertama terbukti kebenarannya.

2. Sistem penghargaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada beberapa perusahaan manufaktur yang berlokasi di Kawasan Industri Makassar, sehingga hipotesis kedua yang diajukan dapat diterima.

3. Ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada beberapa perusahaan manufaktur yang berlokasi di Kawasan Industri Makassar, sehingga hipotesis

Page 39: pengaruh sistem akuntansi manajemen

22

ketiga tidak terbukti kebenarannya.

2 Astrina (2020) Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Pengendalian Kualitas Produk dengan Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap pengendalian kualitas produk. 2. Secara parsial ketidakpastian lingkungan tidak signifikan terhadap pengendalian kualitas produk.

3 Sianipar (2018) Pengaruh sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Secara parsial sistem

akuntansi manajemen memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

2. Secara parsial sistem pengendalian manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

4 Rahmi (2019) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan, Human Capital Terhadap Kinerja Manajerial

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, sistem informasi akuntansi manajemen,ketidakpastian lingkungan dan ,human capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

5 Andriany (2020) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Human Capital Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Sistem informasi

akuntansi berpengaruh terhadap kinerja manajerial

2. Human Capital berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

3. ketidakpastian lingkungan

Page 40: pengaruh sistem akuntansi manajemen

23

berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

6 Ritonga (2019) Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Pusat Pendapatan Dan Pusat Biaya Terhadap Kinerja Manajerial

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Sistem pengendalian

manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

2. Pusat pendapatan dan pusat biaya berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

7

Rumapea, dkk (2018)

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Metode Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Sistem akuntansi manajemen, metode pengukuran kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

8 Fanani (2019) Ketidakpastian Lingkungan dan Kinerja Manajerial : Peran Mediasi Sistem Akuntansi Manajemen

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-value) sebesar 0,040. Hasil pengujian memberikan temuan bahwa p-value<0,050. Hasil ini mendukung hipotesis yang menyatakan ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

Page 41: pengaruh sistem akuntansi manajemen

24

pengaruh langsung menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-value) sebesar <0,010. Hasil pengujian memberikan temuan bahwa p-value<0,050. Hasil ini mendukung hipotesis yang menyatakan sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi

Manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rumapea (2018) dan Sistem Pengendalian

Manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ritonga (2019) serta Ketidakpastian Lingkungan

berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fanani (2019). Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah terletak objek penelitian.

F. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan konsep dan dasar teori yang dijelaskan diatas, peneliti

dapat menggambarkan hubungan antara Sistem akuntansi manajemen,

sistem pengendalian manajemen, dan ketidakpastian lingkungan terhadap

kinerja manajerial, sebagai berikut.

Page 42: pengaruh sistem akuntansi manajemen

25

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

G. HIPOTESIS

Berdasarkan teori, dan penelitian terdahulu serta kerangka

pemikiran tentang pengaruh sistem akuntansi manajemen, dan sistem

pengendalian manajemen, terhadap kinerja manajerial, maka dapat

dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

1. Hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial

Sistem akuntansi adalah suatu mekanisme pengendalian

organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan

informasi yang berguna untuk memprediksi konsekuensi yang

mungkin terjadi dari berbagai alternatif aktivitas yang dapat

dilakukan. Produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen

adalah akuntansi manajemen.

Sistem Akuntansi

Manajemen (X1)

Sistem Pengendalian

Manajemen (X2)

Kinerja Manajerial

(Y)

Ketidakpastian

Lingkungan(X3)

Page 43: pengaruh sistem akuntansi manajemen

26

Penelitian yang dilakukan Rumapea (2018) menunjukan bahwa

sistem informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja

manajerial pada Rumah Sakit Estimasi Medan.

Informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi manajemen

membantu para pengguna terutama manajer pada semua organisasi

dalam proses pengambilan keputusan atau pembuatan sebuah

kebijakan, baik itu keputusan keuangan maupun keputusan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rumapea (2018) maka,

rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H1: Sistem Akuntansi Manajemen Berpengaruh positif Terhadap

Kinerja Manajerial

2. Hubungan antara sistem pengendalian manajemen dan kinerja

manajerial

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu mekanisme baik

secara formal maupun informal yang didesain untuk menciptakan

kondisi yang mampu meningkatkan peluang pencapaian harapan

serta memperoleh hasil (output) yang diinginkan, dengan

memfokuskan pada tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dan

perilaku yang diinginkan partisipan (Setiawan, 2016).

Organisasi menggunakan sistem pengendalian manajemen

sebagai media untuk merespon secara strategis terhadap tekanan

kelembagaan untuk keberlanjutan, dan pada gilirannya, penggunaan

sistem pengendalian manajemen memiliki implikasi penting untuk

perubahan dan peningkatan organisasi (Wijethilake, 2017).

Page 44: pengaruh sistem akuntansi manajemen

27

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haryono (2016)

menemukan bahwa sistem pengendalian manajemen pada BPR

Karangmalang Sragen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja manajerial. Sistem pengendalian manajemen membantu

pihak manajemen dalam mengendalikan aktivitas organisasinya,

dengan adanya sistem pengendalian manajemen dalam sebuah

organisasi akan menentukan hasil kinerja. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan Haryono (2016) maka, rumusan hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2: sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap positif

kinerja manajerial.

3. Hubungan antara ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja

manajerial

Ketidakpastian lingkungan yakni kondisi pada saat seseorang

mempunyai kendala dalam memperkirakan situasi sekitar sehingga

sulit untuk mengetahui apakah keputusan yang telah diambil gagal

atau berhasil. Ketidakpastian lingkungan yang dialami oleh

perusahaan menjadi salah satu faktor yang dapat berpengaruh

kepada manajer dalam memperkirakan apa yang terjadi di masa

depan.

Disisi lain, ketika manajer memahami bahwa ketidakpastian

lingkungan itu ada dan tidak dapat diprediksi dari berbagai informasi-

informasi yang berkaitan dengan ketidakpastian lingkungan, maka

ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan menyebabkan manajer

justru termotivasi untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-

Page 45: pengaruh sistem akuntansi manajemen

28

hal yang mengenai ketidakpastian lingkungan karena hal tersebut

berkaitan dengan pengambilan keputusan. Ketika manajer mampu

untuk mengatasi ketidakpastian itu, maka otomatis dia telah

mengumpulkan berbagai macam informasi atas ketidakpastian

tersebut. Sehingga dengan adanya informasi yang memadai maka,

pengambilan keputusan dan kinerja manajerialnya dapat didukung

secara positif. Prihatiningtyas (2018) sumber utama ketidakpastian

berasal dari lingkungan, yang meliputi pesaing,konsumen, pemasok,

dan reguler dan teknologi yang dibutuhkan. Dalam kondisi

ketidakpastian lingkungan yang tinggi, informasi merupakan komoditi

yang sangat berguna. Berdasarkan uraian argumen dan temuan dari

Prihatningtyas dkk (2018), maka dalam penelitian ini hipotesis 3

dapat dirumuskan sebagai berikut:

H3 : Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja

Manajerial.

Page 46: pengaruh sistem akuntansi manajemen

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa

angka, atau data yang berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi

menjadi data yang berbentuk angka. Data yang berupa angka tersebut

kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah

dibalik angka-angka tersebut (Martono, 2014: 20).

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab.

Bantaeng. Pemilihan lokasi penelitian ini atas dasar data dan informasi yang

dibutuhkan dengan topik permasalahan penelitian. Sedangkan waktu

penelitian yang dilaksanakan kurang lebih 2 bulan.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

yang diperoleh melalui instrumen kuesioner. Penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metoda penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data

penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak melalui media

perantara (Anita, 2017). Data primer ini dikumpulkan secara khusus untuk

menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dikumpulkan berupa pengaruh

29

Page 47: pengaruh sistem akuntansi manajemen

30

sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, dan

ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.

D. Populsi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2015).

Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah manajer atau kepala divisi

yang ada di Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan

beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh

nantinya bisa lebih representatif. Jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 30 orang.

Tabel 3.1

Jabatan-jabatan Manajer, Kepala Divisi, Kepala Seksi, dan Kepala Sub Bagian Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng

No Kepala Divisi Jumlah Responden

1 Direktur 1 Orang

2 Kabag Administrasi Dan Keuangan 1 Orang

3 Kasie Keuangan 1 Orang

4 Kasi Penagihan Dan Tunggakan 1 Orang

5 Kasie Hublang 1 Orang

6 Kasie Umum 1 Orang

7 Kasie Aset 1 Orang

8 Kepala Satuan Internal 1 Orang

9 Kasub Pem Laporan Keuangan 1 Orang

10 Kasub Penagihan 1 Orang

11 Kasub. Pener. Water Meter 1 Orang

12 Kasub Personalia 1 Orang

13 Kasub Umum 1 Orang

14 Kasub Mpp 1 Orang

15 Kabag Teknik Dan Distribusi 1 Orang

Page 48: pengaruh sistem akuntansi manajemen

31

16 Kasie Distribusi 1 Orang

17 Kasie Perencanaan 1 Orang

18 Kasie Pengolahan 1 Orang

19 Kasub Penanganan Pengaduan 1 Orang

20 Kasub Logistik 1 Orang

21 Kasub Pemeliharaan Jaringan 1 Orang

22 Kasub Pengolahan Barua 1 Orang

23 Kepala Unit Tompo Bulu 1 Orang

24 Kasub Distribusi Unit Tompo Bulu 1 Orang

25 Kepala Unit Bisappu 1 Orang

26 Kasub Distribusi Bisappu 1 Orang

27 Kepala Unit Ulu Galung 1 Orang

28 Kasub Distribusi Ulu Galung 1 Orang

29 Kepala Unit Pa‟jukukang 1 Orang

30 Kasub Distribusi Pa‟jukukang 1 Orang

Jumlah 30 orang

Sumber: PDAM Kab. Bantaeng

E. Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner penelitian dikirim secara langsung pada responden, dengan

harapan dengan tingkat pengembalian kuesioner secara langsung akan

memberikan beberapa kelebihan, salah satunya peneliti dapat memberi

penjelasan mengenai tujuan survey dan pernyataan yang kurang dipahami

oleh responden dan tanggapan atas kuesioner dapat langsung dikumpulkan

oleh peneliti setelah selesai diisi oleh responden.

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Menurut Chandrararin (2017) variabel didefinisikan sebagai sesuatu

atau nilai yang dapat diukur, baik berwujud (tangible) maupun tidak

berwujud (intangible). Sebagian besar ahli mendefinisikan variabel

penelitian sebagai kondisi-kondisi yang telah dimanipulasi, dikontrol, atau

diobservasi oleh dalam sebuah penelitian. Sebagian ahli juga

mendefinisikan bahwa yang dinamakan variabel adalah segala sesuatu

yang akan menjadi objek pengamatan dalam sebuah penelitian ini terdiri

dari variabel dependen dan variabel independen.

Page 49: pengaruh sistem akuntansi manajemen

32

Variabel Independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel

dependen atau variabel terikat. Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berbentuk persepsi yang bersifat abstrak. Oleh karena

itu variabel tersebut persepsi yang bersifat abstrak. Oleh karena itu variabel

tersebut diukur dengan menggunakan suatu skala tertentu dengan

menggunakan instrumen berupa daftar pernyataan. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem

Pengendalian Manajemen, dan Ketidakpastian Lingkungan. Variabel

dependen adalah Variabel yang dipengaruhi atau disebut juga variabel

bebas, dimana dalam penelitian ini variabel dependennya adalah kinerja

manajerial.

1. Kinerja Manajerial (Y)

Kinerja manajerial merupakan suatu proses kombinasi yang terus-

menerus dilakukan dalam kerjasama antara seorang karyawan dan

aturan langsung yang melibatkan penerapan pengharapan, serta

pengertian tentang fungsi kerja karyawan.

Variabel kinerja diukur menggunakan skala likert mulai poin 1

yang menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan poin 5 yang

menyatakan sangat setuju. Variabel kinerja diukur dengan

menggunakan 8 item indikator yang diadopsi dari peneliti terdahulu

(Devi, 2017):

a) Perencanaan (planning)

b) Investigasi (investigating)

c) Koordinasi (coordinating)

d) Evaluasi (evaluating)

Page 50: pengaruh sistem akuntansi manajemen

33

e) Pengawasan (supervising/monitoring)

f) Pemilihan Staf (staffing)

g) Negoisasi (negotiating)

h) Perwakilan (representing)

2. Sistem Akuntansi Manajemen (X1)

Sistem akuntansi manajemen adalah suatu pengawasan

organisasi yang dapat memudahkan pengawasan dengan cara

membuat laporan dan menciptakan tindakan-tindakann yang nyata

terhadap penilian kinerja dari setiap komponen yang ada di organisasi.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari peneliti

terdahulu Chenhal dan Morris (1986) dalam Sianipar (2018) terdapat

empat indikator Sistem Akuntansi Manajemen. Adapun indikator dalam

penelitian ini adalah:

a. Broadscope

b. Timeliness

c. Aggregation

d. Integration

Masing-masing item pertanyaan tersebut diukur dengan

menggunakan skala likert lima poin yang meliputi (1) sangat tidak

tersedia (STS), (2) tidak tersedia (TS), (3) cukup tersedia (CT), (4)

tersedia (T), dan (5) sangat tersedia (ST) untuk menunjukkan

ketersediaan sistem akuntansi manajemen di perusahaan.

3. Sistem Pengendalian Manajemen (X2)

Suatu proses pengendalian manajemen terutama berkaitan dengan

perilaku. Proses ini melibatkan interaksi antara manajer dan manajer

Page 51: pengaruh sistem akuntansi manajemen

34

bawahannya. Pengukuran sistem pengendalian manajemen

menggunakan skala nominal dengan teknik pengukuran skala likert 5

poin, yaitu (1) sangat tidak setuju (2) tidak setuju (3) kurang setuju (4)

setuju (5) sangat setuju. Indikator dalam penelitian ini ada empat yang

diadopsi dari penelitian terdahulu (Fahrizal, 2017):

a. Perencanaan

b. Penyusunan

c. Pelaksanaan

d. Evaluasi Kinerja

4. Ketidakpastian Lingkungan (X3)

Ketidakpastian lingkungan yaitu kondisi lingkungan yang berada

diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi operasionalisasi

perusahaan (Nurpadila, 2018). Menurut Sari (2018) ketidakpastian

sebagai rasa ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi secara

tepat kemungkinan yang akan terjadi baik didalam maupun diluar

perusahaan. .Pengukuran ketidakpastian lingkungan menggunakan skala

nominal dengan teknik pengukuran skala likert 5 poin, pernyataan positif

yaitu (1) sangat tidak setuju (2) tidak setuju (3) rata-rata (4) setuju (5)

sangat setuju, dan pernyataan negatif (1) sangat setuju (2) setuju (3) rata-

rata (4) tidak setuju (5) sangat setuju. Indikator dalam penelitian ini ada

sebelas yang diadopsi dari penelitian terdahulu (Nurjanah, 2015), diukur

dengan indikator:

a. Mengetahui metode kerja yang terbaik bagi instansi.

b. Memiliki informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.

c. Mampu berbuat dan bersikap di dalam instansi.

Page 52: pengaruh sistem akuntansi manajemen

35

d. Mampu menyesuaikan dan mengatasi perubahan-perubahan.

e. Mampu menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan.

f. Mampu memperoleh informasi yang berhubungan dengan pekerjaan.

g. Mampu memenuhi harapan pihak lain yang ada di dalam perusahaan.

h. Mengetahui cara dalam melaksanakan tugas.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif yaitu suatu

analisis data yang diperoleh dari daftar pernyataan yang telah diolah ke

dalam bentuk angka-angka dan pembahasannya melalui perhitungan

statistik. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

Analisis kuantitatif melalui beberapa tahap uji, yaitu:

1. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka

peneliti menggunakan uji validitas dan uji reabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada

kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Penelitian menguji tingkat validitas

dengan melakukan uji Corrected Item-Total Correlation. Untuk

mengukur valid atau tidaknya instrumen dengan membandingkan

hasil perhitungan korelasi dengan harga r pada taraf kepercayaan

5%. Apabila r hitung > r tabel maka dinyatakan valid dan layak

digunakan pada pengujian berikutnya (Priyanto, 2012:110).

Page 53: pengaruh sistem akuntansi manajemen

36

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable apabila jawaban

kuesioner dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari

waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan benar-benar bebas dari

kesalahan hingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji

berkali-kali. Jika hasil dari Cronbach Alpha diatas 0.60, maka data

tersebut mempunyai kendala tertinggi (Priyanto, 2012:187).

2. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis model regresi berganda.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-

masing variabel independen berhubungan positif atau negative dan

untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan (Sianipar, 2018).

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen dan

ketidakpastian lingkungan. Dan variabel dependennya adalah kinerja

manajerial.

Rumusan regresi linear berganda yang digunakan adalah:

Dimana :

Y = Variabel Dependen (Kinerja Manajerial)

Y= α + β1.X1 + β2.X2+ β3.X3 + ε

Page 54: pengaruh sistem akuntansi manajemen

37

α = Konstanta

X1 = Sistem Akuntansi Manajemen

X2 = Sistem Pengendalian Manajemen

X3 = Ketidakpastian Lingkungan

β1,β2,β3 = Koefisien regresi variabel

ε = Error

H. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

T-test atau disebut uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat signifikansi atau

keberartian setiap variabel bebas terhadap variabel terikat dalam model

regresi, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Apabila t-hitung > t-tabel maka variabel independen dapat

menerangkan variabel dependennya atau dengan kata lain terdapat

pengaruh yang signifikan diantara dua variabel yang diteliti.

b. Apabila t-hitung < t-tabel maka variabel independen tidak dapat

menerangkan variabel terikatnya atau dengan kata lain tidak terdapat

pengaruh diantara dua variabel yang diteliti.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar

peranan sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen

dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Nilai koefisien

determinasi dilihat dari nilai R square. Nilai yang mendekati 1 berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

Page 55: pengaruh sistem akuntansi manajemen

38

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Rumapea,

2018).

Page 56: pengaruh sistem akuntansi manajemen

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

Pada mulanya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), beranama

Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang didirikan pada tahun 1982-

1988. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Bantaeng No. I

tahun 1988 Tentang Berdirinya Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Bantaeng. Dalam perjalanannya organisasi BPAM mengalami

perubahan melalui Surat keputusan Menteri PU No.277/KPTS/1992

tanggal 1 Desember 1992 tentang penyerahan pengelolaan prasarana

dan sarana Air Bersih Kabupaten Bantaeng atau dialih statuskan dari

BPAM menjadi PDAM.

Sesuai dengan peraturan perusahaan diatas, kegiatan Perusahaan

Daerah Air Minum Kab. Bantaeng ditetapkan adalah untuk menyediakan

dan memberikan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan air

bersih yang memadai dan berkualitas sesuai dengan standar yang

ditetapkan dan memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD).

Sejak berdirinya hingga saat ini, Perusahaan Daerah Air Minum

Kab. Bantaeng telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pada

akhir tahun 2018 Perusahaan Daerah Air Minum sudah memiliki

kapasitas 280 liter/detik dengan kapasitas produksi sejumlah 235

liter/detik dan melayani 17.804 sambung Rumah atau 47,45% dari jumlah

penduduk daerah pelayanan, yaitu Kecamatan Bantaeng, Kecamatan

Eremerasa, Kecamatan Bissappu dan Kecamatan Pa‟jukukang,

39

Page 57: pengaruh sistem akuntansi manajemen

40

Kecamatan Uluere, Kecamatan Sinoa, Kecamatan Tompobulu /

Gantarangkeke.

Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng merupakan Badan

Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang didirikan berdasarkan

Perda Nomor I tahun 1980 tanggal 23 maret dengan nama Badan

Pengelola Air Minum (BPAM). Kemudian berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1448/KPTS/CK/1983 tanggal 20

agustus 1983 diubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kab. Bantaeng.

B. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng

Visi PDAM Kabupaten Bantaeng adalah “Mewujudkan PDAM

Bantaeng yang Profesional, Sehat dan Mandiri dalam melayani

Kebutuhan Air Minum Masyarakat dan Berkontribusi pada

Pembangunan Kabupaten Bantaeng”.

2. Misi Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng

a. Mengelolah perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance.

b. Meningkatkan kompetensi dan Kualitas Sumber Daya Manusia

dalam pengelolaan perusahaan dan pelayanan pada masyarakat.

c. Meningkatkan cakupan pelayanan air minum yang berkualitas.

d. Memberikan kontribusi pendapatan kepada pemerintah

Kabupaten Bantaeng.

e. Menjaga kelestarian Lingkungan.

Page 58: pengaruh sistem akuntansi manajemen

41

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG

DIREKTUR

KABAD TEKNIK & DISRIBUSI KABAD ADMINISTRASI &

KEUANGAN

KEPALA

SATUAN

INTERNAL

KASIE

KEUANGAN KASIE

PERENCANAAN KASIE DISRIBUSI KASIE

PENGELOLAAN KASIE

PENANGIHAN

DAN TUNDAKAN

KASIE PELAYAN

DAN

LANGGANAN

KASIE UMUM KASIE ASET

KASIE

PEMELIHARAAN

JARINGAN KASIE LOGISTIK KASIE

PENGELOLAAN

BARUA

KASUSB

PERSONALIA KASUB PENER

WATER METER KASUB

PENANGIHAN

KASUB PEM

LAPORAN

KEUANGAN KASUB UMUM

KASUB MPP

IKK TOMPOBULU &

GANTARAKEKE

IKK

BISSAPPU UNIT IKK

PA’JUKUKANG

PA’

IKK

ULUGALUNG

KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT

KASUB DISTRIBUSI KASUB

DISTRIBUSI KASUB

DISTRIBUSI KASUB

DISTRIBUSI

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi

Page 59: pengaruh sistem akuntansi manajemen

42

D. Uraian Tugas

1. Dewan Pengawas

a. Menetapkan rencana kerja dan pembagian tugas para anggota

menurut bidang masing - masing untuk masa 12 (dua belas) bulan

dan sesuai dengan tahun buku Perusahaan Daerah;

b. Menyelenggarakan rapat kerja sekurang - kurangnya 6 (enam) bulan

sekali untuk membicarakan dan mengatasi masalah - masalah yang

dihadapi oleh Perusahaan Daerah dalam melaksanakan kegiatannya.

Bila diperlukan sewaktu - waktu mengadakan rapat untuk menentukan

keputusan mengenai hal - hal yang mendesak;

c. Merumuskan kebijaksanaan untuk Perusahaan Daerah secara terarah

dalam bidang perencanaan modal/ penggunaan dana, pemanfaatan

dan pengamanan air baku, meningkatkan kepastian produksi air,

perluasan maupun rehabilitasi jaringan transmisi distribusi air minum

sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk jangka pendek dan jangka

panjang sebagai dasar kebijaksanaan Bupati;

d. Mengadakan penilaian atas prestasi kerja dari pada anggota Direksi

Perusahaan Daerah atas hasil - hasil yang telah dicapai oleh

perusahaan itu, mengusulkan penggantian dan pengangkatan

anggota Direksi baru kepada Bupati

e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan serta petunjuk

kepada Perusahaan Daerah secara efektif dan berdasarkan

kebijaksanaan umum yang telah dirum uskan dalam keputusan rapat

Dewan Pengawas, mengenai pelaksanaan ketentuan - ketentuan

dimaksud;

Page 60: pengaruh sistem akuntansi manajemen

43

f. Memberi pendapat dan saran kepada Bupati tentang rencana

Anggaran Perusahaan untuk tahun berikutnya yang diajukan oleh

Direksi, 3 (tiga) bulan sebelumnya tahun buku mulai berlaku dan bila

tidak dikemukakan keberatan atau penolakan sampai tahun bukunya

mulai berjalan, maka anggaran tersebut dianggap sah;

g. Meneliti dan mengevaluasi serta member petunjuk lebih lanjut atas

laporan perhitungan hasil usaha yang wajib dikirim oleh Direksi dalam

jangka waktu 3 (tiga) bulan sekali;

h. Memberi pendapat dan saran kepada Bupati tentang anggaran

tambahan atau perubahan anggaran yang terjadi dalam tahun buku

yang diajukan oleh Direksi;

i. Memberi pendapat dan saran kepada Bupati tentang laporan tahunan

perusahaan yang terdiri dari neraca dan perhitungan rugi/laba dalam

jangka waktu yang tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah laporan

tersebut diterima oleh Direksi. Pelaksanaan pembagian laba

dilaksanakan setelah ada laporan pemeriksaan dari instansi yang

berwenang;

j. Mengesahkan kebijaksanaan dan menetapkan kedudukan

kepegawaian Perusahaan Daerah dan penghasilannya sesuai dengan

peraturan yang berlaku;

k. Menjaga dan mengusahakan agar selalu terdapat koordinasi dan

keserasian antara Perusahaan Daerah dengan rencana

pengembangan usaha dan kegiatan dari Pemerintah Daerah maupun

Pemerintah Pusat dibidang perluasan wilayah termasuk Daerah

Page 61: pengaruh sistem akuntansi manajemen

44

Perusahaan, sarana kelistrikan, pelestarian alam, pelebaran jalan dan

kebersihan kota;

l. Memberikan laporan kepada Bupati secara berkala (triwulan dan

tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai

perkembangan Perusahaan Daerah dan hasil pelaksanaan tugas

Dewan Pengawas

m. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengawas bertanggung jawab

kepada Bupati

2. Direktur

a. Merencanakan kegiatan Perusahaan Daerah untuk jangka panjang,

mengawasi dan mengkoordinir dalam bidang teknik pengolahan air

bersih dan bidang umum termasuk pengelolaan keuangan dan

administrasi untuk mencapai tujuan

b. Merumuskan strategi Perusahaan Daerah dan menjalankan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh badan pengawas dalam

melaksanakan operasi perundang - undangan yang berlaku

c. Memelihara suasana kerja yang baik dalam seluruh organisasi yang

berusaha mencapai taraf efisiensi dan administrasi yang baik

d. Secara berkala meninjau kembali dan menilai berbagai fungsi

Perusahaan Daerah

e. Mengambil inisiatif dalam penempatan, pemindahan dan

pemberhentian pegawai dan menentukan batas ganti rugi yang

sesuai dengan peraturan yang berlaku

f. Secara berkala mengadakan penilaian terhadap manfaat yang

efisiensi dari sistem atau prosedur administrasi yang berlaku

Page 62: pengaruh sistem akuntansi manajemen

45

g. Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili

Perusahaan Daerah keluar

3. Kepala Bagian Teknik dan Distribusi

a. Mengawasi pemasangan dan pemeliharaan pipa-pipa distribusi agar

dapat berfungsi dengan baik

b. Mengatur distribusi air secara merata kepada pelanggan dan

menyelesaikan angsuran di bagian distribusi

c. Membuat peta jaringan pipa dan perlengkapannya

d. Membuat laporan kegiatan distribusi

e. Merencanakan pembangunan instalasi pengolahan air bersih pada

lokasi yang belum tersedia pengolahan air bersih

f. Merencanakan pengembangan instalasi pengolahan air bersih dan

jaringan perpipaan serta sarana atau prasarana penunjang lainnya

g. Mengevaluasi pelaksanaan sambungan rumah

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan

i. Membuat laporan kegiatan bagian perencanaan teknik

j. Membuat program kerja tentang perawatan/peralatan teknik

k. Meneliti dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhan

perusahaan

l. Membuat laporan kegiatan bagian peralatan teknik

m. Mengusulkan tentang pemeliharaan/perbaikan bangunan umum

Dalam menjalankan tugas Kepala Bagian Teknik dan Distribusi

dibantu oleh :

a. Kepala seksi distribusi

b. Kepala seksi perencanaan

Page 63: pengaruh sistem akuntansi manajemen

46

c. Kepala seksi pengolahan

d. Kepala sub bagian penanganan dan pengaduan

e. Kepala sub bagian logistik

f. Kepala sub bagian pemeliharaan jaringan

4. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan

a. Menyusun rencana kerja sesuai dengan program kerja perusahaan

b. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan

produktivitas dan pengembangan karier bawahan.

c. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengendalian dan

penginventarisasian proses pembayaran dan pembelanjaan

perusahaan.

d. Mengurus transaksi penerimaan dan pengeluaran perusahaan baik

melalui bank maupun melalui kas perusahaan.

e. Mengkoordinir kegiatan pemeriksaan kas setiap hari dan menutup

transaksi setiap bulan.

f. Mengkoordinir penerimaan hasil penjualan rekening air dan non air

dari setiap unit pelayanan dan mitra kerja.

g. Merencanakan,mengusahakan dan mengawasi kelancaran penagihan

piutang langganan dan menetapkan sumber - sumber dan cara

untuk menambah pendapatan perusahaan.

h. Menyiapkan dan memeriksa cek sesuai dengan batas kewenangan

yang ditetapkan oleh Direktur Utama.

i. Mengevaluasi laporan penerimaan dan pengeluaran setiap hari.

Page 64: pengaruh sistem akuntansi manajemen

47

j. Mengawasi penyelesaian masalah asuransi atau aktiva perusahaan

dan penyimpanan semua polis asuransi serta menjaga semua polis -

polis tersebut tetap berlaku.

k. Mengusulkan kebijaksanaan dan ketentuan baru mengenai tarif baru,

penagihan, pengambilan, penyetoran dan penggunaan dana

perusahaan sesuai perkembangan dan kondisi perusahaan.

l. Secara berkala mengadakan perkiraan dan analisis terhadap

penyusunan rencana anggaran belanja perusahaan.

m. Bertanggung jawab dalam pembuatan laporan Neraca, laporan Kas,

dan laporan laba/ rugi setiap bulan

n. Mengkoordinir proses pembuatan Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan (RKAP) tahunan.

o. Mengkoordinir dan mengevaluasi setiap usulan dan realisasi

anggaran dari unit kerja sesuai yang ditetapkan dalam Rencana

Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)

p. Mengadakan koordinasi dengan bagian - bagian lain yang berkaitan

dengan bidang tugasnya.

Dalam menjalankan tugas Kepala Bagian Teknik dan Distribusi

dibantu oleh :

a. Kepala seksi keuangan

b. Kepala seksi penagihan dan tunggakan

c. Kepala seksi pelayanan langganan

d. Kepala seksi asset

e. Kepala seksi umum

f. Kepala sub bagian pembuatan laporan keuangan

Page 65: pengaruh sistem akuntansi manajemen

48

g. Kepala sub bagian water meter

h. Kepala sub bagian penagihan

i. Kepala sub bagian personalia

E. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum sampel Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan

menyebarkan kuesioner yang ditujukan kepada direktur, seluruh kepala

bagian, kepala sub bagian, kepala unit, kepala satuan, kepala seksi yang

berada di lingkungan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Bantaeng. Kuesioner mulai dibagikan kepada responden pada tanggal

11 Oktober 2021. Pengumpulan kembali kuesioner dilakukan sendiri

oleh penulis. Kuesioner sudah terkumpul dan diterima kembali oleh

peneliti pada tanggal 16 Oktober 2021. Besarnya tingkat pengembalian

kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 : Gambaran Umum sampel Penelitian

Deskripsi Kuisioner Jumlah Persentase

Jumlah kuesioner yang dibagikan 30 100 %

Jumlah kuesioner yang kembali 30 100 %

Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0 %

Jumlah kuesioner yang tidak lengkap 0 0 %

Jumlah Kuesioner Yang Dapat Digunakan 30 100 %

Sumber : Data Diolah (2021)

Dari 30 kuesioner yang dibagikan kepada responden, yang diterima

kembali berjumlah 30 kuesioner, dan tidak ada kuesioner yang tidak

kembali dan tidak lengkap. Ini menunjukkan bahwa semua kuisioner

responden memenuhi persyaratan untuk diteliti dan dianalisis.

Page 66: pengaruh sistem akuntansi manajemen

49

2. Demografi Responden

a. Responden Berdasarkan Umur

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden,

dengan rincian responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel 4.2 : Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Persentase

1 20 - 30 Tahun 1 3.33 %

2 31 - 40 Tahun 17 56.67 %

3 41 - 50 Tahun 10 33.33 %

4 Di atas 50 Tahun 2 6.67 %

Total 30 100 %

Sumber : Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa sebanyak 1

responden atau 33,3 % adalah usia 20 s/d 30 tahun, sebanyak 17

responden atau 56,67 % adalah usia 31 s/d 40 tahun, sebanyak 10

responden atau 33,33 % adalah usia 41 s/d 50 tahun, dan sebanyak 2

responden atau 6,67 % usia diatas 50 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden adalah usia 31 tahun sampai

dengan 40 tahun.

b. Responden Jenis Kelamin

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden,

dengan rincian responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Page 67: pengaruh sistem akuntansi manajemen

50

Tabel 4.3 : Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki - Laki 24 80.00 %

2 Perempuan 6 20.00 %

Total 30 100 %

Sumber : Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa sebanyak 24

responden atau 80,00 % adalah laki - laki, dan sebanyak 6 responden

atau 20,00 % adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden adalah laki – laki.

c. Responden Pendidikan Terakhir

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden,

dengan rincian responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4 : Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1 Diploma III 5 16.67 %

2 Strata I 24 80.00 %

3 Starata II 1 3.33 %

Total 30 100 %

Sumber : Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa sebanyak 5

responden atau 16,67 % dengan tingkat pendidikan terakhir D-3,

sebanyak 24 responden atau 80,00 % dengan tingkat pendidikan

terakhir S-1 dan sebanyak 1 responden atau 3,33 % dengan tingkat

pendidikan terakhir S-2. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden dengan tingkat pendidikan terakhir adalah S-1.

Page 68: pengaruh sistem akuntansi manajemen

51

d. Responden Lama Kerja

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden,

dengan rincian responden berdasarkan lama kerja dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 : Responden Berdasarkan Lama Kerja

No Lama Bekerja Jumlah Persentase

1 Di bawah 10 Tahun 2 6.67 %

2 11 – 20 Tahun 9 30.00 %

3 21 - 30 Tahun 10 33.33 %

4 31 - 40 Tahun 7 23.33 %

5 Di atas 40 Tahun 2 6.67 %

Total 30 100 %

Sumber : Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa sebanyak 2

responden atau 6,67 % dengan lama kerja di bawah 10 tahun,

sebanyak 9 responden atau 30,00 % dengan lama kerja 11 s/d 20

tahun, sebanyak 10 responden atau 33,33 % dengan lama kerja 21

s/d 30 tahun, sebanyak 7 responden atau 23,33 % dengan lama kerja

31 s/d 40 tahun, sebanyak 2 responden atau 6,67 % dengan lama

kerja di atas 40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden dengan tingkat lama kerja adalah 21 – 30 tahun.

3. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Hasil uji validitas data dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Page 69: pengaruh sistem akuntansi manajemen

52

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Sistem Akuntansi Manajemen

No R R Keterangan

Pertanyaan Hitung Tabel

1 0,538 0,361 Valid

2 0,415 0,361 Valid

3 0,410 0,361 Valid

4 0,548 0,361 Valid

5 0,601 0,361 Valid

6 0,445 0,361 Valid

7 0,685 0,361 Valid

8 0,681 0,361 Valid

Total 1,000 0,361 Valid

Sumber : Data Diolah (2021)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung

untuk variabel sistem akuntansi manajemen (Corrected Item-Total

Correlation), memiliki nilai yang lebih besar atau di atas dari nilai r-

tabel (0,361), sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen

dinyatakan valid sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tertuang

dalam angket penelitian dapat digunakan untuk penelitian.

Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Indikator Variabel sistem Pengendalian Manajemen

No R R Keterangan Pertanyaa

n Hitung Tabel

1 0,536 0,361 Valid

2 0,485 0,361 Valid

3 0,392 0,361 Valid

4 0,460 0,361 Valid

5 0,389 0,361 Valid

6 0,407 0,361 Valid

7 0,795 0,361 Valid

8 0,371 0,361 Valid

Total 1,000 0,361 Valid

Sumber : Data Diolah(2021)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung

untuk variabel sistem pengendalian manajemen (Corrected Item-Total

Page 70: pengaruh sistem akuntansi manajemen

53

Correlation), memiliki nilai yang lebih besar atau diatas dari nilai r-

tabel (0,361), sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen

dinyatakan valid sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tertuang

dalam angket penelitian dapat digunakan untuk penelitian.

Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Ketidakpastian

Lingkungan

No R R Keterangan

Pertanyaan Hitung Tabel

1 0,417 0,361 Valid

2 0,412 0,361 Valid

3 0,464 0,361 Valid

4 0,396 0,361 Valid

5 0,505 0,361 Valid

6 0,380 0,361 Valid

7 0,382 0,361 Valid

8 0,756 0,361 Valid

Total 1,000 0,361 Valid

Sumber : Data Diolah ( 2021)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung

untuk variabel ketidakpastian lingkungan (Corrected Item-Total

Correlation), memiliki nilai yang lebih besar atau diatas dari nilai r-

tabel (0,361), sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen

dinyatakan valid sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tertuang

dalam angket penelitian dapat digunakan untuk penelitian.

Page 71: pengaruh sistem akuntansi manajemen

54

Tabel 4.9 : Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Kinerja Manajerial

No R R Keterangan

Pertanyaan Hitung Tabel

1 0.517 0,361 Valid

2 0.548 0,361 Valid

3 0.389 0,361 Valid

4 0.414 0,361 Valid

5 0.403 0,361 Valid

6 0.548 0,361 Valid

7 0.647 0,361 Valid

8 0.652 0,361 Valid

Total 1,000 0,361 Valid

Sumber : Data Diolah ( 2021)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung

untuk variabel kinerja manajerial (Corrected Item-Total Correlation),

memiliki nilai yang lebih besar atau diatas dari nilai r-tabel (0,361),

sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid

sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam angket

penelitian dapat digunakan untuk penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable apabila jawaban

kuesioner dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari

waktu ke waktu. Hasil uji validitas data dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 72: pengaruh sistem akuntansi manajemen

55

Tabel 4.10: Hasil Uji Reliabilitas Indikator Variabel Sistem Akuntansi Manajemen

Variabel Cronbach,s Nilai

Keterangan Alpha Realibilitas

Sistem Akuntansi Manajemen

0,749 0,60

Ralibel

Sistem Pengendalian Manajemen

0,733 0,60

Ralibel

Ketidakpastian Lingkungan

0,693 0,60

Ralibel

Kinerja Manajerial 0,743 0,60 Ralibel

Sumber : Data Diolah ( 2021)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Cronbach,s Alpha

semua variabel di atas 0,60 (Cronbach's Alpha > 0,60 ), hal ini berarti

bahwa kuesioner memberikan hasil yang konsisten atau reliabel.

4. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran terkait data dari suatu

penelitian, yakni melalui nilai rata-rata (mean), nilai minimum dan

maksimum, standar deviasi. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan

melalui kuesioner yang diperoleh dari 30 sampel atau responden.

Sebelum melakukan uji statistik deskriptif berikut disajikan tabel

akumulisi kuisioner setiap variabel (Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem

Pengendalian Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan dan Kinerja

Manajerial) di mana pengukuran kuisioner menggunakan skala likert.

Hasil perhitungannya akumulasi pada tabel di bawah ini :

Page 73: pengaruh sistem akuntansi manajemen

56

Tabel 4.11: Akumulasi Kuisoner

No Akumulasi Total Jawaban Kuisioner

Sampel Sistem Akuntansi Sistem Pengendalian Ketidakpastian Kinerja Manajemen Manajemen Lingkungan Manajerial

1 33 33 34 32

2 35 34 33 33

3 38 38 39 39

4 37 37 36 36

5 36 34 34 34

6 36 35 36 34

7 33 35 34 33

8 39 39 38 38

9 35 35 35 35

10 38 37 36 37

11 38 38 37 38

12 39 40 40 39

13 34 35 34 35

14 35 36 36 36

15 35 38 37 36

16 34 36 35 34

17 31 33 33 31

18 32 33 34 32

19 35 36 34 35

20 37 38 36 37

21 36 37 36 36

22 35 35 35 34

23 34 35 35 34

24 38 38 39 38

25 39 39 39 38

26 32 31 34 32

27 35 37 35 35

28 39 39 38 38

29 39 39 38 38

30 38 39 38 38 Sumber : Data Diolah (2021)

Hasil uji statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel di bawah ini

Page 74: pengaruh sistem akuntansi manajemen

57

Tabel 4.12: Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Sistem.Akuntansi. Manajemen

30 31.00 39.00 35.8333 2.35010

Sistem Pengendalian. Manajemen

30 31.00 40.00 36.3000 2.26137

Ketidakpastian. Lingkungan

30 33.00 40.00 35.9333 1.96404

Kinerja.Manajerial 30 31.00 39.00 35.5000 2.31561

Valid N (listwise) 30

Sumber : Data Diolah ( 2021)

Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Berdasarkan tabel jumlah sampel sebanyak 30, menunjukkan

bahwa variabel Sistem Akuntansi Manajemen memiliki nilai

minimum sebesar 31,00 dan nilai maksimum 39,00 dengan nilai

rata-rata 35,8333 dan standar deviasi sebesar 2.35010. Hasil

penelitian menunjukkan nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai

rata-rata yang berarti bahwa sebaran data adalah merata.

b. Berdasarkan tabel jumlah sampel sebanyak 30, menunjukkan

bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen memiliki nilai

minimum sebesar 31,00 dan nilai maksimum 40,00 dengan nilai

rata-rata 36.3000 dan standar deviasi sebesar 2.26137. Hasil

penelitian menunjukkan nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai

rata-rata yang berarti bahwa sebaran data adalah merata.

c. Berdasarkan tabel jumlah sampel sebanyak 30, menunjukkan

bahwa variabel Ketidakpastian Lingkungan memiliki nilai minimum

sebesar 33,00 dan nilai maksimum 40,00 dengan nilai rata-rata

35,8333 dan standar deviasi sebesar 1,96404. Hasil penelitian

Page 75: pengaruh sistem akuntansi manajemen

58

menunjukkan nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata yang

berarti bahwa sebaran data adalah merata.

d. Berdasarkan tabel jumlah sampel sebanyak 30, menunjukkan

bahwa variabel Kinerja Manajerial memiliki nilai minimum sebesar

31,00 dan nilai maksimum 39,00 dengan nilai rata-rata 35,5000

dan standar deviasi sebesar 2.31561. Hasil penelitian menunjukkan

nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata yang berarti

bahwa sebaran data adalah merata.

5. Analisis Regresi Berganda

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing

variabel independen berhubungan positif atau negatif Hasil uji analisis

regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4.13 : Hasil Uji Regresi Berganda

Model B Keterangan

(Constant) -3.429 Negatif

Sistem.Akuntansi.Manajemen 0.483 Positif

Sistem Pengendalian.Manajemen

0.266 Positif

Ketidakpastian.Lingkungan 0.331 Positif Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel diatas model regresi yang digunakan adalah sebagai

berikut.

Y= α + β1.X1 + β2.X2+ β3.X3 + ε

Kinerja Manajerial = - 3,429 + 0,483 + 0,266 + 0,331

Page 76: pengaruh sistem akuntansi manajemen

59

Nilai konstanta dan koefisien regresi pada tabel diatas dapat dijelaskan

bahwa ;

Nilai konstanta dan koefisien regresi pada tabel diatas dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Konstanta (Constant) = - 3,429

Konstanta (Constant) yang ditunjukkan pada tabel diatas sebesar

- 3,429 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variabel sistem

akuntasi manajemen, sistem pengendalian manajemen dan ketidak

pastian lingkungan sama dengan nol maka nilai kinerja manajerial

adalah -.3,429, dengan kata lain nilai kinerja manajerial menurun

sebesar -3,429.

b. Koefisien regresi 0,483

Koefisien regresi sistem akuntansi manajemen yang ditunjukkan pada

tabel diatas sebesar 0,483 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu

poin sistem akuntansi manajemen akan meningkatkan kinerja

manajerial sebesar 0,483 dan variabel lainnya tetap. Nilai koefisen

positif, artinya sistem akuntansi manajemen memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja manajerial. Artinya H1 dalam penelitian ini diterima.

c. Koefisien regresi 0,266

Koefisien regresi pengendalian manajemen yang ditunjukkan pada

tabel diatas sebesar 0,266 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu

poin pengendalian manajemen akan meningkatkan kinerja manajerial

sebesar 0,266 dan variabel lainnya tetap. Nilai koefisen positif, artinya

pengendalian manajemen memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

manajerial. Artinya H2 dalam penelitian ini diterima.

Page 77: pengaruh sistem akuntansi manajemen

60

d. Koefisien regresi 0,331

Koefisien regresi ketidakpastian lingkungan yang ditunjukkan pada

tabel diatas sebesar 0,331 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu

poin ketidakpastian lingkungan akan meningkatkan kinerja manajerial

sebesar 0,331 dan variabel lainnya tetap. Nilai koefisen positif, artinya

ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

manajerial. Artinya H3 dalam penelitian ini diterima.

4. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan

untuk mengukur tingkat signifikansi. Hasil uji parsial (Uji-t) dalam penelitian

ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.14 : Hasil Uji-t Berdasarkan Nilai Sig

Variabel Nilai

Sig

Taraf

Signifika

n

Keterangan

Sistem Akuntansi Manajemen 0,000 0,05 Signifikan

Sistem Pengendalian

Manajemen

0,022

0,05 Signifikan

Ketidakpastian Lingkungan 0,010 0,05 Signifikan

Sumber : Data Diolah (2021)

Berdasarkan tabel hasil uji-t diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Sig (0,000) lebih kecil dari

taraf signifikan 0,05 (0,000 < 0,05). Artinya Sistem Akuntansi

Manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Manajerial.

Page 78: pengaruh sistem akuntansi manajemen

61

b. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Sig (0,022) lebih kecil dari

taraf signifikan 0,05 (0,022 < 0,05). Artinya Sistem Pengendalian

Manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Manajerial .

c. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Sig (0,010) lebih kecil dari

taraf signifikan 0,05 (0,010 < 0,05). Artinya Ketidakpastian Lingkungan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Manajerial.

5. Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar

peranan sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen

dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Hasil uji

koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4. 15 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R Square Persentase

0,955 95,5%

Sumber : Data Diolah (2021)

Nilai koefisien determinasi ditunjukkan pada kolom R Square yaitu

sebesar 0.955 atau sebesar 95,5 %. Hal ini berarti bahwa peran variabel

Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan

Ketidakpastian Lingkungan dapat menjelaskan variabel kinerja manajerial

adalah sebesar 95,5 %. sedangkan sisanya sebesar 4,5 % dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Page 79: pengaruh sistem akuntansi manajemen

62

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja

Manajerial.

Hubungan yang positif antara kedua variabel ini memberikan

gambaran bahwa semua informasi-informasi yang dibutuhkan oleh

manajer atau pimpinan tersedia atau cukup dalam pengambilan

keputusan. Informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi manajemen

membantu para pengguna terutama manajer pada semua organisasi

dalam proses pengambilan keputusan atau pembuatan sebuah kebijakan,

baik itu keputusan keuangan maupun keputusan lai yang menyangkut

perusahaan.

Sistem informasi akuntansi manajemen yang memiliki karakteristik

timelines, scope, agregation, integration mampu mempengaruhi kinerja

manajerial. Semakin luas cakupan informasi, semakin ringkas dan

lengkap informasi, semakin kompleks sebuah informasi serta tepat

waktu dalam penyediaan sebuah informasi menunjukkan semakin

baiknya manajer dalam meningkatkan kinerjanya, menghasilkan

keputusan yang semakin baik dalam melakukan perencanaan,

investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, staffing, negosiasi dan

representasi.

Suatu sistem bisa dikatakan memberi manfaat apabila informasi

yang disajikan secara efektif berguna dalam rangkaian tindakan

pengambilan keputusan pengguna informasi tersebut. Informasi yang

tersaji dengan tepat akan memengaruhi pengambilan keputusan dalam

pengelolaan perusahaan. Dengan demikian, manajer dapat menangkap

Page 80: pengaruh sistem akuntansi manajemen

63

dan mendeteksi secara lebih cepat kapan perubahan kondisi

membutuhkan tanggapan strategis. Informasi yang diterima oleh pihak

manajemen sangat bermacam-macam dalam bentuk atau fungsi,

sehingga perlu dipilih dan dikelompokkan secara spesifik informasi yang

dapat berperan penting dalam pencapaian kinerja manajer (Helmi, 2012).

Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sianipar (2018) secara parsial variabel

sistem akuntansi berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja manajerial. Penelitian Rahmi (2019) menunjukkan

bahwa sistem informasi akuntansi manajemen berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada PT Bosowa

Berlian Motor Makassar.

. 2. Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja

Manajerial.

Hubungan yang positif antara kedua variabel ini memberikan

gambaran bahwa sistem pengendalian manajemen berjalan dengan

baik. mulai dari tahap perencanaan harus strategis, tahap penyusunan

anggaran, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi kinerja. Pengaruh

antara sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial

adalah bahwa dengan semakin meningkatnya pelaksanaan sistem

pengendalian manajemen sehingga dapat meningkat kinerja manajerial

pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bantaeng. Tujuan

adanya sistem pengendalian manajemen sektor publik pada dasarnya

tidak terlepas dari upaya untuk memperbaiki kinerja manajerial dan

Page 81: pengaruh sistem akuntansi manajemen

64

meningkatkan suatu pertanggungjawaban yang berdampak pada

masyarakat.

Sistem pengendalian manajemen membantu pihak manajemen

dalam mengendalikan aktivitas organisasinya, dengan adanya sistem

pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi akan menentukan

hasil kinerja seorang manajerial. Keberhasilan suatu organisasi tidak bisa

dilepaskan dari peranan sistem pengendalian manajemen yang

merupakan kunci utama dalam manajer yang memainkan peran

penting dan strategis dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan,

manajer merupakan pencetus tujuan, merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan seluruh sumber

daya yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara

efektif dan efisien.

Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ritonga (2019) “Pengaruh Sistem

Pengendalian Manajemen Pusat Pendapatan Dan Pusat Biaya Terhadap

Kinerja Manajerial.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

pengendalian manajemen pusat pendapatan mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit

Imelda Pekerja Indonesia. Berarti semakin tinggi sistem pengendalian

manajemen pusat pendapatan maka akan semakin tinggi pula kinerja

manajerialnya, semakin tinggi keikutsertaan para manajer baik menengah

tingkat atas, menengah ke bawah maka akan baik kinerja manajerialnya.

Page 82: pengaruh sistem akuntansi manajemen

65

3. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial.

Hubungan yang positif antara kedua variabel ini memberikan

gambaran bahwa manajer memahami bahwa ketidakpastian lingkungan

itu ada, perubahan lingkungan yang cepat ditandai dengan kemajuan

informasi, perubahan selera pasar, perubahan demografi, fluktuasi

ekonomi dan kondisi dinamis lain, sehingga menyebabkan manajer

termotivasi untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal yang

mengenai ketidakpastian lingkungan karena hal tersebut berkaitan

dengan pengambilan keputusan, dengan pengambilan keputusan yang

baik sehingga kinerja manajerial dapat didukung secara positif. Manajer

memerlukan suatu informasi yang berhubungan dengan tugas yang

akan dilaksanakannya, apalagi didalam kondisi ketidakpastianlingkungan

yang tinggi, sehingga dapat mencapai kinerja yang maksimal.

Perencanaan dan pengendalian akan menjadi masalah dalam

situasi ketidakpastian karena peristiwa yang akan dating tidak dapat

diprediksi. Hal tersebut dikuatkan oleh teori ketidakpastian dan

ketergantungan yang menyatakan bahwa lingkungan secara keseluruhan

dapat dipandang sebagai sumber informasi dan sebagai stock sumber

informasi serta sebagai stock sumber daya (Stoner dan Freeman, 1996).

Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Fanani. (2019) dengan judul

Ketidakpastian Lingkungan dan Kinerja Manajerial : Peran Mediasi

Sistem Akuntansi Manajemen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

pengaruh langsung menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-value)

sebesar 0,040. Hasil pengujian memberikan temuan bahwa p-

Page 83: pengaruh sistem akuntansi manajemen

66

value<0,050. Hasil ini mendukung hipotesis yang menyatakan

ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja

manajerial.

Page 84: pengaruh sistem akuntansi manajemen

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini tentang pengaruh sistem akuntansi

manajemen, sistem pengendalian manajemen dan ketidakpastian lingkungan

terhadap kinerja manajerial dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai koefisien regresi sistem akuntansi manajemen bersifat positif,

artinya sistem akuntansi manajemen memiliki pengaruh positif terhadap

kinerja manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Bantaeng. Sedangkan nilai signifikan variabel Sistem Akuntansi

Manajemen menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari taraf

signifikan. Artinya Sistem Akuntansi Manajemen mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Daerah Air

Minum Kabupaten Bantaeng.

2. Nilai koefisien regresi sistem pengendalian manajemen bersifat positif,

artinya pengendalian manajemen memiliki pengaruh positif terhadap

kinerja manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Bantaeng. Sedangkan nilai signifikan variabel Sistem Pengendalian

Manajemen menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari taraf

signifikan. Artinya Sistem Pengendalian Manajemen mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan

Daerah Air Minum Kabupaten Bantaeng.

3. Nilai koefisien regresi ketidakpastian lingkungan bersifat positif, artinya

ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bantaeng.

67

Page 85: pengaruh sistem akuntansi manajemen

68

Sedangkan nilai signifikan variabel Ketidakpastian Lingkungan

menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan.

Artinya Ketidakpastian Lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Bantaeng.

B. Saran

1. Informasi berkualitas yang diperoleh para manajer sebaiknya terus

dipertahankan dan ditingkatkan sebagai dasar pengambilan keputusan

dengan semakin meningkatnya sistem pengolahan informasi sehingga

dihasilkan informasi yang berkualitas, yang dapat meningkatkan kinerja

manajerial.

2. Berkaitan dengan hasil penelitian, maka perusahaan disarankan untuk

dapat mempertahankan penerapan sistem pengendalian manajemen

perusahaan. Diharapkan agar dengan penerapan sistem pengendalian

yang baik dapat mendukung peningkatan kinerja manajerial

3. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan juga agar dapat

menguji beberapa variabel atau menambah variabel lain yang diduga

memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial, seperti strategi

organisasi, perubahan teknologi, intensitas kompetisi pasar dan budaya

organisasi dan faktor faktor lain yang berhubungan dengan kinerja

manajerial.

4. Untuk penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah jumlah

sampel agar hasil penelitian dapat digeneralisasi lebih baik.

Page 86: pengaruh sistem akuntansi manajemen

69

DAFTAR PUSTAKA

A.F Stoner, James dan Edward Freeman. (1996). Manajemen Jilid I, Terjemahan. Alexander Sindoro, Jakarta: PT Prahallindo,

Agripa Pernando. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja. Pegawai Dalam Organisasi Sektor Publik.

Andriany, C. S. (2020). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen,

Human Capital . Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja

Manajerial (Studi Kasus Pada Karyawan Bidang Manajemen Keuangan

Pt. Semen Padang), Hal. 269-290.

Aryani. (2020). Pengaruh Desentralisasi, Total Quality Management, Dan Sistem

Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial Kantor Cabang Pedan.

Universitas Widya Dharma Klaten: Aryani.

Astrina, N. H. (2020). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap

Pengendalian Kualitas Produk Dengan Ketidakpastian Lingkungan

Sebagai Variabel Moderating Pada Pt. Sinar Sosro Kpb Palembang.

Mbia, P-Issn 2086-5090 E-Issn: 2655-8262.

Chandrararin, Grahita. (2017). Metode Riset Akuntansi Pendekatan Kuantitatif.

Jakarta: Salemba Empat.

Devi, Ratna. (2017). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dengan

Teknologi Informasi Sebagai Variabel Moderating Terhadap Kinerja

Manajerial Pada Perusahaan Perbankan Di Kota Pekanbaru. Skripsi

Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Dwirandra. (2012). Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Agrerat Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajer. Jurnal S1 Akuntansi dan Bisnis Vol. 2 No. 2: Universitas Udayana.

Fanani, I. D. (2019). Ketidakpastian Lingkungan Dan Kinerja Manajerial : Peran

Mediasi Sistem Akuntansi Manajemen. Jurnal Reviu Akuntansi Dan

Keuangan , 255-268.

Harymawan, P. H. (2018). Peranan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Manajerial Dengan Variabel Moderasi Sistem Akuntansi Manajemen,

Strategi Bisnis Dan Ketidakpastian Lingkungan. Peranan Gaya

Kepemimpinan.

Haryono, Nur, Prisuda. (2016). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi Ekonomi & Bisnis Universitas Surakarta.

Page 87: pengaruh sistem akuntansi manajemen

70

Helmi. (2012). Pengaruh Ketidakpastian Tugas dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT. Gunanusa Utama Fabricators). Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 1, Oktober, PP 53 – 56

Herawati, Dkk. (2015). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Study & Accounting Research, Vol XII, No. 1.

Herdiansya, Dkk. (2012). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.4 No.2. Universitas Diponegoro.

Kurniawan, J. K. (2018). Pengaruh Total Quality Management, Sistem

Penghargaan Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja

Manajerial Pada Beberapa Perusahaan Manufaktur Di Kawasan Industri

Makassar. Jurnal Economix , Volume 6 Nomor 2 .

Nurjanah, Ika, Septia. (2015). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,

Ketidakpastian Lingkungan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja

Manajerial. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau.

Nurpadila. (2018). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, Dan

Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi

Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Prihatiningtyas, Canggih, Nur Dkk. (2018). Pengaruh Desentralisasi,

Ketidakpastian Lingkungan, Dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap

Kinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Priyanto, Duwi. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Qibtiyah, Dkk. (2017). Pengaruh Desentralisasi Dan Sistem Akuntansi

Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Kbp.

Rahmi. (2019). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen,

Ketidakpastian Lingkungan, Human Capital Terhadap Kinerja Manajerial

Pada Pt Bosowa Berlian Motor Makassar. Bongaya Journal For Research

In Accounting, Hal 22-31, E-Issn: 2615-8868.

Ritonga, N. H. (2019). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Pusat

Pendapatan Dan Pusat Biaya Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah

Sakit Imelda Pekerja Indonesia. Universitas Medan Area: Nur Hanipa

Ritonga .

Rizka Febriyanti Dan, Y. F. (2020). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem

Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan, Dan Desentralisasi

Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Di

Page 88: pengaruh sistem akuntansi manajemen

71

Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (Jimeka),

Halaman 257-269.

Romadhani, Putri Nur. (2016). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rumapea, J. S. (2018). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

Manajemen, Metode Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan

Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Estomihi Medan. Jurnal

Manajemen Informatika & Komputerisasi Akuntansi, Issn: 2598-8565 ,

Issn: 2620-4339.

Saut Marulitua Naibaho. (2019). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Sriwijaya Air (Garuda Indonesia Group) Medan. Rogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Medan Area. Medan

Setiawan Iwan, Dkk. (2016). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Dan

Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Di Lorin

Group. Issn: 2337-4349. Seminar Nasional Ienaco. Hal 794-801.

Sianipar, Mawar, Sari. (2018). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem

Pengendalian Manajemen, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap

Kinerja Manajerial. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau

Silitonga, N. (2018). Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Manajemen Dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Bank. Jurnal Analisa

Akuntansi Dan Perpajakan, Hlm 15-29.

Sugiyono. (2015). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dan

Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Manajerial

Suryani. (2018). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen

Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Ketidakpastian Lingkungan Dan

Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi Dan

Keuangan, Vol. 8, N0. 1,E-Issn : 2598-7372, Issn : 2089-6255.

Wijethilake, Chaminda. (2017). Strategic Responses To Institutional Pressures For Sustainability:The Role Of Management Control Systems.Accounting, Auditing & Accountability Journal.

Page 89: pengaruh sistem akuntansi manajemen

72

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 90: pengaruh sistem akuntansi manajemen

73

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG

Kepada Yth,

Bapak / Ibu Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya HALIMAH (105731122517) mahasiswa Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Saat ini

saya sedang melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi mengenai

“PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA

MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG”.

Berkaitan dengan hal tersebut, Saya memohon ketersediaan

Bapak/Ibu/Saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini

adalah salah satu sarana untuk memperoleh data yang diperlukan untuk

penulisan skripsi. Jawaban yang Saudara/i berikan tidak akan dinilai benar atau

salah. Semua informasi yang Bapak/Ibu/Saudara berikan dijamin kerahasiaanya.

Saya sangat menghargai pengorbanan waktu dan sumbangan pemikiran

Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini. Oleh karena itu, Saya

mengucapkan terimakasih. Semoga amal baik Saudara/i mendapat balasan dari

Allah SWT. Amin. Amin Yaa Rabbal „Alamin.

Hormat Saya

Penulis

Page 91: pengaruh sistem akuntansi manajemen

74

A. IDENTITAS RESPONDEN

No Responden :…………………..

Umur : 20 - 30 Tahun

31 - 40 Tahun

41 - 50 Tahun

Diatas 50 Tahun

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Perempuan

Pendidikan Terakhir : Diploma III

Strata I

Starata II

Lama Bekerja : Di bawah 10 Tahun

11 – 20 Tahun

21 - 30 Tahun

11 - 40 Tahun

Di atas 40 Tahun

B. Variabel dependen

Kinerja Manajerial (Y)

Keterangan :

Skala 1 : Sangat Tidak Setuju

Skala 2 : Tidak Setuju

Skala 3 : Netral

Skala 4 : Setuju

Skala 5 : Sangat Setuju

Page 92: pengaruh sistem akuntansi manajemen

75

No Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Perencanaan: Mempunyai kemampuan untuk membuat perencanaan operasi dalam instansi.

2 Investigasi: Selalu mengumpulkan dan menyampaikan informasi berupa catatan atau laporan tepat pada waktunya.

3 Koordinasi: Tukar menukar informasi dengan orang di bagian organisasi yang lain untuk mengaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain.

4 Evaluasi: Melakukan penilaian dan mengukur hasil dari kinerja para bawahan maupun karyawan.

5 Supervisi: Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan untuk meningkatkan kinerja departemen/bagian.

6 Staffing: Menyeleksi terlebih dahulu sebelum mempromosikan karyawan atau bawahan.

7 Negoisasi: Melakukan negosiasi setiap melakukan kegiatan dengan pihak eksternal.

8 Representing: Menghadiri pertemuan dengan instansi lain dan pertemuan perkumpulan bisnis.

C. Variabel Independen

1. Sistem Akuntansi Manajemen (X1)

Keterangan :

STT : Sangat Tidak Tersedia

TS : Tidak Tersedia

CT : Cukup Tersedia

T : Tersedia

ST : Sangat Tersedia

Page 93: pengaruh sistem akuntansi manajemen

76

No Pernyataan STT TS CT T ST

SCOPE

1 Informasi yang berhubungan dengan kejadian yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang, misalnya peraturan baru

2 Informasi produktivitas, seperti ketidakhadiran pegawai dan lain-lain.

TIMELINESS

3 Informasi yang dibutuhkan tersedia seketika diminta.

4 Laporan disediakan seringkali berdasarkan pada basis yang sistematis, misalnya laporan harian, laporan mingguan.

AGGREGATION

5 informasi tentang dampak kejadian periode waktu tertentu, misalnya rangkuman informasi bulanan.

6 Informasi untuk satu departemen/bagian dimana informasi tersebut akan berpengaruh terhadap departemen/ bagian lainnya.

INTEGRATION

7 Informasi tentang pengaruh keputusan anda terhadap keseluruhan departemen dan pengaruh keputusan pihak lain pada bidang tanggung jawab anda.

8 Informasi yang berkaitan dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh keputusan anda pada kinerja departemen anda.

2. Sistem Pengendalian Manajemen (X2)

Keterangan :

1 : Sangat Tidak Setuju

2 : Tidak Setuju

3 : Kurang Setuju

4 : Setuju

5 : Sangat Setuju

Page 94: pengaruh sistem akuntansi manajemen

77

N0 Pernyataan 1 2 3 4 5

Perencanaan Strategis

1 Di instansi saya bekerja terdapat struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab pada tiap bagian unit sendiri.

2 Di setiap rencana kerja pada instansi saya memuat cara pelaksanaan, kebutuhan dana dan waktu.

Penyusunan Anggaran

3 Dalam perencanaan anggaran selalu mempertimbangkan kondisi pada bagian kebutuhan staff di instansi kerja saya.

4 Setiap rencana kerja dan anggaran selalu direvisi apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan rencana kerja dan anggarannya.

Pelaksanaan

5 Program kerja yang ada selalu dilakukan pemeriksaan intern untuk memperbaiki prosedur-prosedur yang sudah ada.

6 Setiap pedoman kerja selalu dikomunikasikan kepada semua pejabat dan bawahan serta pelaksanaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya.

Evaluasi Kinerja

7 Pada instansi tempat saya bekerja selalu melakukan pengecekan terhadap kinerja pegawai.

8 Setiap pejabat perlu menyusun laporan secara periodik atas hasil-hasil pekerjaannya kepada pejabat atasannya.

3. Ketidakpastian Lingkungan (x3)

Keterangan :

1 : sangat tidak setuju

2 : tidak setuju

3 : rata-rata

4 : setuju

5 : sangat setuju

Page 95: pengaruh sistem akuntansi manajemen

78

No Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Saya tahu pasti metode kerja yang terbaik bagi instansi ini.

2 Saya mempunyai berbagai informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan-keputusan di instansi ini.

3 Saya tahu pasti bagaimana harus berbuat dan bersikap di dalam instansi ini.

4 Saya tahu persis mengenai penyesuaian yang harus saya lakukan untuk mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi di instansi saya.

5 Saya mengetahui apakah tindakan yang dilakukan bisa menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada saya.

6 Saya mengetahui bagaimana memperoleh informasi yang berhubungan dengan pekerjaan saya.

7 Saya mengetahui apakah sudah memenuhi harapan-harapan pihak lain yang ada dalam instansi ini

8 Saya tahu pasti cara dalam melaksanakan tugas.

Page 96: pengaruh sistem akuntansi manajemen

79

Lampiran 2: Tabulasi data

D. TABULASI JAWABAN KUESIONER

No

Sistem Akuntansi Manajemen Pengendalian Manajemen

1 2 3 4 5 6 7 8 X1 1 2 3 4 5 6 7 8 X2

1 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4 5 4 4 4 4 4 4 33

2 4 5 3 5 4 4 5 5 35 4 5 3 5 4 4 4 5 34

3 5 4 5 5 4 5 5 5 38 4 4 5 5 5 5 5 5 38

4 5 4 5 4 5 4 5 5 37 4 4 5 4 5 5 5 5 37

5 5 4 4 5 3 5 5 5 36 4 5 5 3 5 4 4 4 34

6 4 5 5 5 5 4 4 4 36 4 4 5 4 5 5 4 4 35

7 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 4 5 5 4 4 35

8 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4 5 5 5 5 5 5 5 39

9 4 5 4 5 5 4 5 3 35 4 5 4 5 5 3 3 5 35

10 4 5 5 5 4 5 5 5 38 5 4 3 5 5 5 5 5 37

11 4 5 5 5 5 5 4 5 38 5 5 5 5 4 5 5 4 38

12 5 5 5 5 5 4 5 5 39 5 5 5 5 5 5 5 5 40

13 5 3 5 4 5 4 4 4 34 4 4 4 4 5 4 3 5 35

14 3 5 4 5 5 4 5 4 35 4 5 3 5 5 5 5 4 36

15 5 5 4 4 4 5 4 4 35 4 4 5 5 5 5 5 5 38

16 4 5 5 3 4 5 4 4 34 4 5 3 5 4 4 4 5 36

17 4 3 5 4 4 3 4 4 31 4 5 3 4 5 4 3 5 33

18 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 5 4 4 4 4 33

19 4 4 5 5 5 4 4 4 35 4 5 4 4 5 5 4 5 36

20 4 5 5 5 4 5 5 4 37 5 4 4 5 5 5 5 5 38

21 4 5 5 4 5 4 5 4 36 4 5 5 5 4 4 5 5 37

22 5 5 4 5 4 4 4 4 35 5 4 5 4 5 4 4 4 35

23 4 4 5 5 4 4 4 4 34 4 4 4 5 4 5 5 4 35

24 5 5 4 4 5 5 5 5 38 5 5 5 4 5 5 5 4 38

25 5 5 5 5 5 4 5 5 39 5 5 4 5 5 5 5 5 39

26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3 4 4 4 4 3 5 31

27 4 5 4 4 4 4 5 5 35 4 5 4 5 4 5 5 5 37

28 5 4 5 5 5 5 5 5 39 5 5 5 5 4 5 5 5 39

29 5 5 4 5 5 5 5 5 39 5 5 5 5 5 4 5 5 39

30 5 5 5 4 5 5 4 5 38 5 5 4 5 5 5 5 5 39

Page 97: pengaruh sistem akuntansi manajemen

80

No

Ketidakpastian Lingkungan Kinerja Manajerial

1 2 3 4 5 6 7 8 X3 1 2 3 4 5 6 7 8 Y

1 4 5 4 4 5 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 32

2 4 5 5 3 4 4 4 4 33 3 5 4 3 4 3 4 5 33

3 4 5 5 5 5 5 5 5 39 4 5 5 5 5 5 5 5 39

4 4 5 4 5 4 5 5 4 36 4 5 4 5 5 5 4 4 36

5 5 4 4 5 3 5 4 4 34 4 5 4 4 4 5 3 5 34

6 5 4 5 5 4 5 4 4 36 4 5 4 5 4 4 4 4 34

7 4 5 4 5 4 4 4 4 34 4 5 4 4 4 4 4 4 33

8 5 4 5 5 5 5 4 5 38 4 5 5 4 5 5 5 5 38

9 5 4 4 5 4 4 4 5 35 3 5 4 5 4 5 4 5 35

10 5 5 3 5 5 4 4 5 36 5 5 3 5 5 4 5 5 37

11 5 4 5 5 5 5 4 4 37 5 4 5 5 5 4 5 5 38

12 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 5 5 5 39

13 5 4 4 3 5 4 4 4 34 5 4 5 3 4 5 4 5 35

14 5 5 5 3 4 4 4 5 36 5 4 4 5 4 4 5 5 36

15 4 5 4 5 4 5 4 5 37 5 4 5 4 5 4 5 4 36

16 5 5 5 3 4 5 4 4 35 4 4 5 3 5 4 5 4 34

17 4 5 3 5 4 4 4 4 33 5 4 3 4 4 4 3 4 31

18 4 4 4 5 4 4 5 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 32

19 4 5 4 4 4 5 4 4 34 5 4 5 4 5 4 4 4 35

20 5 4 5 5 4 5 4 4 36 5 4 4 4 5 5 5 5 37

21 5 4 5 5 4 5 4 4 36 4 5 4 5 5 5 4 4 36

22 5 4 4 5 4 5 4 4 35 4 4 5 4 4 5 4 4 34

23 4 5 4 5 4 4 5 4 35 4 4 5 4 4 5 4 4 34

24 4 5 5 5 5 5 5 5 39 5 5 4 5 4 5 5 5 38

25 5 5 5 4 5 5 5 5 39 5 5 5 5 5 4 5 4 38

26 4 5 5 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 32

27 4 4 4 4 5 4 5 5 35 4 4 5 4 4 4 5 5 35

28 5 5 4 5 5 4 5 5 38 5 5 5 4 4 5 5 5 38

29 4 5 5 5 5 4 5 5 38 5 5 5 4 5 5 5 4 38

30 5 5 5 4 4 5 5 5 38 5 5 5 4 4 5 5 5 38

Page 98: pengaruh sistem akuntansi manajemen

81

Page 99: pengaruh sistem akuntansi manajemen

82

Sumber: Junaidi (2010) Diakses pada halaman website (http://junaidichaniago.wordpress.com)

Sumber: Junaidi (2010) Diakses pada halaman website (http://junaidichaniago.wordpress.com)

Page 100: pengaruh sistem akuntansi manajemen

83

Sumber: Junaidi (2010) Diakses pada halaman website (http://junaidichaniago.wordpress.com)

Page 101: pengaruh sistem akuntansi manajemen

84

E. Hasil Olah Data SPSS

RELIABILITY /VARIABLES=Sistem.Akuntansi.Manajemen.1 Sistem.Akuntansi.Manajemen.2 Sistem.Akuntansi.Manajemen.3 Sistem.Akuntansi.Manajemen.4 Sistem.Akuntansi.Manajemen.5 Sistem.Akuntansi.Manajemen.6 Sistem.Akuntansi.Manajemen.7 Sistem.Akuntansi.Manajemen.8 Sistem.Akuntansi.Manajemen X1 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL. Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.749 9

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

.1

68.6000 21.145 .538 .725

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

.2

68.5000 21.776 .415 .737

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

.3

68.4667 21.844 .410 .737

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

.4

68.5333 21.154 .548 .725

Page 102: pengaruh sistem akuntansi manajemen

85

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

.5

68.6000 20.869 .601 .720

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

.6

68.6000 21.559 .445 .733

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

.7

68.5667 20.530 .685 .713

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

.8

68.6333 20.516 .681 .713

Sistem.Akunta

nsi.Manajemen

X1

36.5667 5.978 1.000 .760

RELIABILITY /VARIABLES=Pengendalian.Manajemen.1 Pengendalian.Manajemen.2 Pengendalian.Manajemen.3 Pengendalian.Manajemen.4 Pengendalian.Manajemen..5 Pengendalian.Manajemen..6 Pengendalian.Manajemen..7 Pengendalian.Manajemen..8 Pengendalian.Manajemen_X2 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL. Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.733 9

Page 103: pengaruh sistem akuntansi manajemen

86

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Pengendalian.

Manajemen.1

69.6000 17.903 .536 .705

Pengendalian.

Manajemen.2

69.3667 17.826 .485 .707

Pengendalian.

Manajemen.3

69.4333 18.461 .392 .719

Pengendalian.

Manajemen.4

69.3333 18.299 .460 .713

Pengendalian.

Manajemen..5

69.3333 18.575 .389 .720

Pengendalian.

Manajemen..6

69.3000 18.562 .407 .719

Pengendalian.

Manajemen..7

69.3333 16.575 .795 .673

Pengendalian.

Manajemen..8

69.3000 18.700 .371 .722

Pengendalian.

Manajemen X2

37.0000 5.103 1.000 .694

RELIABILITY /VARIABLES=Ketidakpastian.Lingkungan.1 Ketidakpastian.Lingkungan.2 Ketidakpastian.Lingkungan.3 Ketidakpastian.Lingkungan.4 Ketidakpastian.Lingkungan.5 Ketidakpastian.Lingkungan.6 Ketidakpastian.Lingkungan.7 Ketidakpastian.Lingkungan.8 Ketidakpastian.Lingkungan X3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.

Page 104: pengaruh sistem akuntansi manajemen

87

Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.693 9

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Ketidakpastian.Li

ngkungan.1

68.6333 12.723 .417 .667

Ketidakpastian.Li

ngkungan.2

68.4333 13.909 .412 .663

Ketidakpastian.Li

ngkungan.3

68.5667 12.599 .464 .661

Ketidakpastian.Li

ngkungan.4

68.5000 13.914 .396 .695

Ketidakpastian.Li

ngkungan.5

68.7000 12.424 .505 .655

Ketidakpastian.Li

ngkungan.6

68.5000 12.948 .380 .672

Ketidakpastian.Li

ngkungan.7

68.7667 13.220 .382 .684

Ketidakpastian.Li

ngkungan.8

68.6667 11.609 .756 .621

Ketidakpastian.Li

ngkungan X3

36.5667 3.633 1.000 .693

Page 105: pengaruh sistem akuntansi manajemen

88

RELIABILITY /VARIABLES=Kinerja.Manajerial.1 Kinerja.Manajerial.2 Kinerja.Manajerial.3 Kinerja.Manajerial.4 Kinerja.Manajerial.5 Kinerja.Manajerial.6 Kinerja.Manajerial.7 Kinerja.Manajerial.8 Kinerja.Manajerial_Y /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL. Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.743 9

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Kinerja.Manaje

rial.1

67.8667 20.120 .517 .719

Kinerja.Manaje

rial.2

67.8333 20.006 .548 .716

Kinerja.Manaje

rial.3

67.8333 20.695 .389 .730

Kinerja.Manaje

rial.4

67.9667 20.585 .414 .728

Kinerja.Manaje

rial.5

67.9333 20.616 .403 .729

Kinerja.Manaje 67.8333 20.006 .548 .716

Page 106: pengaruh sistem akuntansi manajemen

89

rial.6

Kinerja.Manaje

rial.7

67.8333 19.592 .647 .707

Kinerja.Manaje

rial.8

67.9000 19.541 .652 .706

Kinerja.Manaje

rial_Y

36.2000 5.683 1.000 .732

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sistem.Akuntans

i.

Manajemen_X1

30 31.00 39.00 35.8333 2.35010

Pengendalian.

Manajemen_X2

30 31.00 40.00 36.3000 2.26137

Ketidakpastian.

Lingkungan_X3

30 33.00 40.00 35.9333 1.96404

Kinerja.Manajeri

al_Y

30 31.00 39.00 35.5000 2.31561

Valid N (listwise) 30

REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Kinerja.Manajerial_Y /METHOD=ENTER Sistem.Akuntansi.Manajemen X1 Pengendalian.Manajemen X2 Ketidakpastian.Lingkungan X3. Regression

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Ketidakpastian.Lingkungan

X3,

Pengendalian.Manajemen

X2,

Sistem.Akuntansi.Manajemen

. Enter

Page 107: pengaruh sistem akuntansi manajemen

90

X1b

a. Dependent Variable: Kinerja.Manajerial_Y

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .977a .955 .949 .53603

a. Predictors: (Constant), Ketidakpastian.Lingkungan X3,

Pengendalian.Manajemen X2, Sistem.Akuntansi.Manajemen_X1

ANOVAa

Model

Sum of

Square

s

d

f Mean Square F Sig.

1 Regression 157.330 3 52.443 182.522 .000b

Residual 7.470 2

6

.287

Total 164.800 2

9

a. Dependent Variable: Kinerja.Manajerial_Y

b. Predictors: (Constant), Ketidakpastian.Lingkungan_X3,

Pengendalian.Manajemen_X2, Sistem.Akuntansi.Manajemen_X1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.429 2.025 -1.693 .102

Sistem.Akuntansi.M

anajemen_X1

.483 .119 .496 4.067 .000

Pengendalian.Man

ajemen_X2

.266 .109 .252 2.437 .022

Ketidakpastian.Ling

kungan_X3

.331 .119 .265 2.785 .010

a. Dependent Variable: Kinerja.Manajerial_Y

Page 108: pengaruh sistem akuntansi manajemen

91

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG

BUPATI BANTAENG

DEWAN PENGAWAS

KETUA

SEKRETARIS DIREKTUR

KABAD TEKNIK & DISRIBUSI KABAD ADMINISTRASI &

KEUANGAN

KEPALA SATUAN INTERNAL

KASIE

KEUANGAN KASIE

PERENCANAAN KASIE DISRIBUSI KASIE

PENGELOLAAN KASIE

PENANGIHAN

DAN TUNDAKAN

KASIE PELAYAN

DAN

LANGGANAN

KASIE UMUM KASIE ASET

KASIE

PEMIHARAAN

JARIGAN KASIE LOGISTIK KASIE

PENGELOLAAN

BARUA

KASUSB

PERSONALIA KASUB PENER

WATER METER KASUB

PENANGIHAN

KASUB PEM

LAPORAN

KEUANGAN KASUB UMUM

IKK TOMPOBULU &

GANTARAKEKE IKK

BISSAPPU UNIT IKK

PA’JUKUKANG

PA’

IKK

ULUGALUNG

KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT

KASUB DISTRIBUSI KASUB

DISTRIBUSI KASUB

DISTRIBUSI

KASUB

DISTRIBUSI

Page 109: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 110: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 111: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 112: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 113: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 114: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 115: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 116: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 117: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 118: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 119: pengaruh sistem akuntansi manajemen
Page 120: pengaruh sistem akuntansi manajemen

RIWAYAT HIDUP

Halimah, biasa dipanggil Ima lahir di Cakke pada tanggal

07 Maret 1999. Penulis merupakan anak ke 5 dari 5

bersaudara dari pasangan Gamiran dan Nanifa. Penulis

menempuh pendidikan dimulai di bangku sekolah dasar di

SDN 157 Cakke pada tahun 2005 dan lulus pada tahun

2011. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN

1 Anggeraja dan lulus pada tahun 2014. Penulis kemudian

melanjutkan pendidikan di SMAN 1 ANggeraja dan lulus pada tahun 2017. Di

tahun 2017 penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Penguruan Tinggi

dengan memilih Program studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis telah berhasil menyelesaikan

pengerjaan tugas akhir skipsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi

ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Akhir kata

penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya.