PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG SKRIPSI Oleh : HALIMAH NIM : 105731122517 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
P E N G A R U H S I S T E M A K U N T A N S I M A N A J E M E N , S I S T E M P E N G E N D AL I AN M A N AJ E M E N , D AN KETIDAKP ASTIAN L INGKUNGAN TERHAD AP
KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG
SKRIPSI
Oleh :
HALIMAH
NIM : 105731122517
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
JUDUL PENELITIAN:
P E N G A R U H S I S T E M AK U N T A N S I M AN A J E M E N , S I S T E M P E N G E N D AL I AN M A N AJ E M E N , D AN KETIDAKP ASTIAN L INGKUNGAN TERHAD AP
KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Oleh:
HALIMAH NIM:105731122517
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021M/1442H
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan
suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri.”
(QS Ar Rad 11)
“Pengetahuan yang baik adalah yang memberikan manfaat, bukan
hanya diingat.”
(Imam Syafi‟i)
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah sederhana ini penulis persembahkan Kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa atas takdir-Nya telah menjadikan aku manusia
berfikir, berilmu, dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga
keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-
cita besarku.
2. Kedua orang tua tercinta, ayah saya tercinta bapak Gamiran dan ibu
saya tersayang Hanifah yang senantiasa memberikan dukungan,
iv
semangat, senyum dan Do‟anya sampai detik ini dan telah banyak
berkorban tenaga dan materi dalam membantu saya untuk
menyelesaikan studi pembelajaran ini.
3. Saudara saya, Hasdiana, Hajriani, Hasriati, dan Hendriani, S.Sos,
yang selalu mengingatkan dan mendukung saya untuk senantiasa
belajar dengan baik dan bisa menyelesaikan perkuliahan ini.
4. Sebut saja teman Idaman : Murni Hartiningsih dan Nur Indah Sari,
serta teman seperjuangan yang selalu bersama dan senantiasa
memberikan semangat, dukungan, canda tawa, tangis dan perjuangan
yang kita lewati bersama-sama untuk mengisi hari-hariku.
5. Para sahabatku sekaligus saudara tak sedarah: Rahmawati, Nur
Azizah, Nur Afni, Adinda Tania Savitri, Ina Sakina Asdar, Nurhusna
Malik, Alia Reski Amalia, Nurilmi Khairani, Sahrul, Muh Andry
Ramadhan, Muh Sari Sam Serta Nirwana. Sahabat seperjuanganku
mulai dari maba sampai detik ini selalu bersama yang senantiasa
memberikan semangat, dukungan, canda tawa, tangis dan perjuangan
yang kita lewati bersama-sama untuk mengisi hari-hariku dan juga
terima kasih untuk teguran-teguran,dukungannya serta terima kasih
untuk tawa dan bahagia yang selalu dibagi bersama.
6. Untuknya Aqsar Ma‟ruf Syarifuddin yang selalu ada serta memberi
dukungan dan selalu memotivasi saya.
7. Dan kepada semua yang bertanya “ Kapan Wisuda ? “.
v
vi
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Alhamdulillaah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullaah Sallallaahu
„alaihi Wa Sallam beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan Skripsi yang berjudul
“Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen,
Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan
Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Gamiran dan ibu Hanifah yang
senantiasa mendoakan, memberi semangat, perhatian, kasih sayang yang tulus
tanpa pamrih serta memberikan dukungan baik secara moral dan materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Untukmu kedua sosok
yang luar biasa dalam hidupku, terimalah persembahan kecilku dari pengorbanan
besar kalian, iringilah anakmu ini dengan doa dalam setiap sujudmu, buat kakak-
kakakku dan adik-adikku tercinta terimah kasih atas dukungannya selama ini,
Dosen pembimbing saya Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si,Ak.CA.CSP selaku
ix
Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan
mengarahkan penulis dan Idil Rakhmat Susanto, SE.,M.Ak selaku Pembimbing II
yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan Skripsi ini hingga
ujian skripsi, sehingga Skripsi saya selesai dengan baik. Semoga apa yang telah
mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan
di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan
hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2. Bapak Dr. Andi Jam‟an SE, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Mira, SE., M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si,Ak.CA.CSP selaku pembimbing I saya
yang seniatasa meluangkan waktunya dan mengarahkan penulis, sehingga
Skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Idil Rakhmat Susanto, SE.,M.Ak selaku pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
x
6. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2017 terutama kelas Akuntansi G dan kelas Akuntansi
Manajemen dan Pengendalian 2, yang selalu belajar bersama yang tidak
sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih kepada para sahabat atas motivasi bantuan material dan non
material yang telah berjuang bersama dan menyelesaikan studi bersama-
sama pula.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
xi
Nashrun Min Allahu wa Fathun Karien, Billaahi fii sabilil Haq, Fastabiqul Khoirat,
Wassalaamu ‘alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakatuh.
Makassar, H
M
Halimah
xii
ABSTRAK
Halimah 2021, Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem
Pengendalian Manajemen, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng dibimbing oleh Ismail Badollahi dan Idil Rakhmat Susanto
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi
manajemen, sistem pengendalian dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng . Agar tujuan perusahaan dapat tercapai terkait pemberian pelayanan yang baik untuk masyarakat dalam penyediaan air minum, maka diperlukan sebuah manajemen yang baik untuk meningkatkan mutu dan pelayanan kepada masyarakat dan kinerja manajerial yang baik dalam menjalankan tugasnya sehingga menunjang majunya sebuah perusahaan. Dengan adanya manajemen yang baik maka akan berdampak terhadap kinerja karyawan dan staf yang memberikan pelayanan secara prima sehingga para pengunjung yang datang akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan. dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah, direktur, kepala bidang / kepala sub bidang dan kepala seksi sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik Analisis Data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Analisis kuantitatif melalui beberapa tahap uji, yaitu: Uji Kualitas Data dan Analisis Regresi Berganda. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem Akuntansi Manajemen , Sistem Pengendalian Manajemen, dan Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.
Kata Kunci : Kinerja Manajerial, Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem
Pengendalian Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan
xiii
ABSTRACT
Halimah 2021, The Influence of Management Accounting Systems,
Management Control Systems, and Environmental Uncertainty on Managerial
Performance in Regional Water Company Kab. Bantaeng was mentored by
Ismail Badollahi and Idil Rakhmat Susanto
The purpose of this study is to determine the effect of the management
accounting system, control system and environmental uncertainty on the
managerial performance of the Regional Water Company of Kab. bantaeng . In
order for the company's goals to be achieved regarding the provision of good
services for the community in the provision of drinking water, a good
management is needed to improve the quality and service to the community and
good managerial performance in carrying out their duties so as to support the
advancement of a company. With good management, it will have an impact on
the performance of employees and staff who provide excellent service so that
visitors who come will feel satisfied with the services provided by the company.
by using quantitative research methods. The samples in this study were directors,
heads of sub-fields and heads of sections as many as 30 respondents using
purposive sampling technique. Data analysis technique was carried out using the
SPSS program. Quantitative analysis went through several test stages, namely:
Data Quality Test and Multiple Regression Analysis. The results of the study
indicate that the Management Accounting System, Management Control System,
and Environmental Uncertainty have a positive effect on Managerial Performance
at Regional Drinking Water Companies Kab. bantaeng.
Management Control System and Environmental Uncertainty
xiv
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... v
HALAMAN PENEGESAHAN ......................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN .......................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... xii
ABSTRACT ..................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Akuntansi Manajemen ............................................................ 8
B. Sistem Pengendalian Manajemen ....................................................... 12
C. Ketidakpastian Lingkungan .................................................................. 16
D. Kinerja Manajerial ................................................................................ 18
E. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 21
F. Kerangka Konseptual ........................................................................... 24
xv
G. Hipotesis .............................................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 29
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................... 29
C. Jenis Dan Sumber Data ....................................................................... 29
D. Populasi Dan Sampel .......................................................................... 30
E. Teknik pengumpulan Data ................................................................... 31
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........................ 31
G. Teknik Analisis Data............................................................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian......................................................................... 39
B. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................... 40
C. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................ 41
D. Uraian Tugas ....................................................................................... 42
E. Hasil Penelitian ................................................................................... 48
F. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 67
B. Saran .................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
2.1. Penelitian Terdahulu.................................................................. 21 3.1 Jabatan-jabatan Manajer, Kepala Divisi, Kepala Seksi,
dan Kepala Sub Bagian Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng .......................................................................... 30
4.1. Gambaran Umum Sampel Penelitian ....................................... 48 4.2. Responden Berdasarkan Umur ................................................. 49 4.3. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 50 4.4. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......................... 50 4.5. Responden Berdasarkan Lama Kerja ....................................... 51 4.6. Hasil Uji Validitas Data Variabel Sistem Akuntansi
Manajemen ................................................................................ 52 4.7. Hasil Uji Validitas Data Variabel Pengendalian
Manajemen ................................................................................ 52 4.8. Hasil Uji Validitas Data Variabel Ketidakpastian
Lingkungan ................................................................................ 53 4.9. Hasil Uji Validitas Data Variabel Kinerja Manajerial ................. 54 4.10. Hasil Uji Reliabilitas Data .......................................................... 55 4.11. Akumulasi Kusioner ................................................................... 56 4.12. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 57 4.13. Hasil Uji Regresi Berganda ....................................................... 58 4.14. Hasil Uji-t Berdasarkan Nilai Sig ............................................... 60 4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 61
xvii
DAFTAR GAMBAR
2.1. Kerangka Pemikiran .................................................................. 25 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum
dan pengendalian (controlling), ke lima fungsi tersebut sangat penting
satu sama lain saling berkaitan, adapun keterangan dibawah ini:
14
1. Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana
untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan
sebagai fungsi utama manajemen, membuat keputusan biasanya
menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat
berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.
2. Organizing adalah proses untuk memastikan kebutuhan manusia dan
fisik setiap sumber daya yang tersedia untuk menjalankan rencana
dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi, Aspek
utama dari organizing adalah pengelompokan kegiatan departemen
atau beberapa subdivisi lainya.
3. Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang
sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating membuat urutan rencana
menjadi tindakan dalam dunia organisasi.
4. Controlling memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana, hal ini
membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah
ditentukan. Fungsi controling menentukan apakah rencana awal perlu
direvisi, melihat hasil kerja selama ini.
2. Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen dibuat dalam sebuah organisasi,
untuk itu harus memenuhi beberapa karakteristik berikut ini:
a. Perencanaan
Strategi Perencanaan strategi adalah proses memutuskan
program-program utama yang akan dilakukan organisasi dalam
rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang
15
akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa
tahun yang akan datang.
b. Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasionalan rencana
dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk
kurun waktu tertentu. 44 Anggaran menunjukkan jabaran dari program
dengan menggunakan informasi terkini.
c. Pelaksanaan
Selama tahun anggaran manajer melakukan program atau bagian
dari program yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan yang dibuat
hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang
program dan pusat pertanggungjawaban.
d. Evaluasi Kinerja
Kegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah
menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Prestasi kerja
pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif tidaknya suatu pusat
pertanggungjawaban menjalankan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
3. Struktur Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur
pengendalian yang baik. Struktur pengendalian manajemen adalah
elemen-elemen yang membentuk sistem pengendalian itu sendiri yang
terdiri atas pusat-pusat pertanggungjawaban. Struktur pengendalian
manajemen terdiri atas:
16
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dipakai akan mempengaruhi pola
rancangan sistem pengendalian manajemen. Pertumbuhan dan
perubahan lingkungan organisasi mempengaruhi struktur
organisasi khususnya pada pembentukan departemen-
departemen.
b. Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab
Setiap pusat dan pertanggungjawaban mempunyai wewenang
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi yang
bersangkutan.
c. Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban adalah bagian dari unit organisasi
yang dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap
aktivitas pusat pertanggungjawaban terhadap aktivitas pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinya.
C. Ketidakpastian Lingkungan
1. Pengertian Ketidakpastian Lingkungan
Perencanaan yang disusun dalam kondisi ketidakpastian
lingkungan yang tinggi akan menjadi masalah, karena adanya
ketidakmampuan manajer dalam memprediksi kondisi dimasa yang akan
datang. Demikian juga aktivitas pengawasan juga akan terpengaruh oleh
kondisi ketidakpastian lingkungan, sehingga pengambilan keputusan
yang akan dilakukan oleh manajer pun akan terhambat. Untuk mengatasi
masalah yang muncul akibat tingginya kondisi ketidakpastian lingkungan,
17
manajer membutuhkan informasi sistem akuntansi akuntansi manajemen
yang handal.
Menurut Milliken (2017) Ketidakpastian lingkungan yang tinggi
didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi
sesuatu yang terjadi dilingkungan secara akurat. Bagi perusahaan,
sumber utama ketidakpastian lingkungan berasal dari pesaing,
konsumen, pemasok, regulator, dan teknologi yang dibutuhkan. Pada
kondisi ketidakpastian lingkungan rendah atau relatif stabil, manajer
diharapkan mampu memprediksi keadaan sehingga langkah-langkah
yang diambil dapat direncanakan dengan lebih akurat. Maka dapat
disimpulkan bahwa informasi merupakan komoditi yang sangat berguna
dalam proses kegiatan perencanaan dan pengendalian suatu organisasi
apabila mengalami kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi.
Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi lingkungan eksternal yang
dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan. Hal tersebut
diprediksi dari Ketidakmampuan untuk mengetahui hasil yang diperoleh
dari keputusan yang diambil dapat mengakibatkan kerugian akibat
kesalahan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu hal tersebut
dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan terhadap keputusan
yang diambil.
2. Tipe Ketidakpastian Lingkungan
Menurut Andriyani (2020) ketidakpastian lingkungan memiliki tipe
tipe yang meliputi, yaitu:
18
1) Effect uncertainty. Ketidakmampuan memprediksi pengaruh
lingkungan di masa yang akan datang terhadap organisasi, pengaruh
ini meliputi kedalaman dan waktu
2) Response uncertainty. Ketiadaan pengetahuan tentang pilihan
ketidakpastian respon dan ketidakmampuan memprediksi
konsekuensi yang mungkin timbul sebagai akibat pilihan respon.
3) Stated uncertainty. Seseorang merasakan ketidakpastian keadaan
jika ia merasakan bahwa lingkungan organisasi tidak dapat diprediksi.
D. Kinerja Manajerial
1. Pengertian Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial sebagai kecakapan manajer dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan manajerial antara perencanaan,
investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi dan
representasi. Kinerja berkaitan dengan proses pelaksanaan tugas
seseorang sesuai dengan tanggung jawab yang dimilikinya. Winadarta
membahas konsep kinerja dalam kaitannya dengan kinerja manajemen,
dan mendefinisikan kinerja manajemen berdasarkan fungsi-fungsi
manajemen yang dimasukkan ke dalam konstruk kinerja manajemen
tersebut, yaitu perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi,
pengawasan staf, negosiasi, dan perwakilan. Kinerja dibedakan menjadi
dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah
hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas dan kuantitas. Berdasarkan
standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi
adalah gabungan kinerja individu dengan kelompok.
19
Menurut Anwar (2015) menyatakan bahwa kinerja manajerial
merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian terhadap pencapaian kinerja dan dikomunikasikan secara
terus menerus oleh pimpinan kepada karyawan dengan atasannya
langsung. Kinerja manajerial merupakan gambaran pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam
mewujudkan sasaran, tujan, visi dan misi pada organisasi. Secara
umum, kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam
periode waktu tertentu. Kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari
anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peranan
penting dalam mencapai tujuan (Agripa Pernando, 2015).
Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan keefektifan organisasi, situasi dan lingkungan yang
berubah ubah (dinamis) menuntut pihak manajemen untuk selalu
mengikuti perubahan, apabila tidak maka keputusan yang diambil serta
tindakan organisasi tidak akan sesuai dengan tujuan organisasi. Tujuan
pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam
mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku
yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan
hasil yang diinginkan.
Kinerja manajerial diukur melalui evaluasi diri dari dimensi
kinerja. Keseluruhan pengukuran dikalkulasikan dengan membagi
delapan sub dimensi dengan pengukuran untuk kinerja manajerial yaitu :
a. Perencanaan (planning)
b. Investigasi (investigating)
20
c. Koordinasi (coordinating)
d. Evaluasi (evaluating)
e. Pengawasan (supervising/monitoring)
f. Pemilihan Staf (staffing)
g. Negoisasi (negotiating)
h. Perwakilan (representing)
2. Kriteria Kinerja Manajerial
Salah satu langkah di dalam tahap persiapan penilaian kinerja
adalah menentukan kriteria penilaian yang dibuat untuk para manajer
perusahaan. Terdapat tiga macam ukuran yang Dapat digunakan untuk
mengukur kinerja secara Kuantitatif. Berikut kriteria kinerja menurut
Rudianto (2018) yaitu :
a. Kriteria tunggal, yaitu ukuran penilaian kinerja yang hanya
menggunakan satu patokan saja. Misalnya, jumlah penjualan bagi
manajer pemasaran atau volume produksi bagi manajer produksi.
Kelemahan dari metode ini adalah diabaikannya ukuran kinerja
lainnya, seperti mutu produksi, biaya produksi, dan lain-lain.
b. Kriteria beragam, yaitu ukuran penilaian kinerja dengan menggunakan
bermacam ukuran. Tujuan dari penggunaan kriteria beragam adalah
supaya manajer divisi mengarahkan kinerjanya pada berbagai ukuran
kinerja seperti, profitabilitas, pangsa pasar, pengembangan karyawan,
dan sebagainya.
c. Kriteria gabungan, yaitu ukuran penilaian kinerja dengan
menggunakan metode penilaian gabungan antara beberapa ukuran
seperti profitabilitas dan pangsa pasar untuk manajemen pemasaran.
21
E. Penelitian Terdahulu
Tabel dibawah ini menjelaskan penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sebagian besar penelitian terdahulu
meneliti hubungan sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian
manajemen, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
N0 Nama Peneliti Judul Peneliti Hasil Penelitian
1 Kurniawan, dkk (2018)
Pengaruh Total Quality Management, Sistem Penghargaan Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Beberapa Perusahaan Manufaktur Di Kawasan Industri Makassar
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Total Quality
Management mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada beberapa perusahaan manufaktur yang berlokasi di Kawasan Industri Makassar, dengan demikian hipotesis pertama terbukti kebenarannya.
2. Sistem penghargaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada beberapa perusahaan manufaktur yang berlokasi di Kawasan Industri Makassar, sehingga hipotesis kedua yang diajukan dapat diterima.
3. Ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada beberapa perusahaan manufaktur yang berlokasi di Kawasan Industri Makassar, sehingga hipotesis
22
ketiga tidak terbukti kebenarannya.
2 Astrina (2020) Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Pengendalian Kualitas Produk dengan Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap pengendalian kualitas produk. 2. Secara parsial ketidakpastian lingkungan tidak signifikan terhadap pengendalian kualitas produk.
3 Sianipar (2018) Pengaruh sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Secara parsial sistem
akuntansi manajemen memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
2. Secara parsial sistem pengendalian manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
4 Rahmi (2019) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan, Human Capital Terhadap Kinerja Manajerial
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, sistem informasi akuntansi manajemen,ketidakpastian lingkungan dan ,human capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
5 Andriany (2020) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Human Capital Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Sistem informasi
akuntansi berpengaruh terhadap kinerja manajerial
2. Human Capital berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
3. ketidakpastian lingkungan
23
berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
6 Ritonga (2019) Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Pusat Pendapatan Dan Pusat Biaya Terhadap Kinerja Manajerial
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1. Sistem pengendalian
manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
2. Pusat pendapatan dan pusat biaya berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
7
Rumapea, dkk (2018)
Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Metode Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Sistem akuntansi manajemen, metode pengukuran kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
8 Fanani (2019) Ketidakpastian Lingkungan dan Kinerja Manajerial : Peran Mediasi Sistem Akuntansi Manajemen
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-value) sebesar 0,040. Hasil pengujian memberikan temuan bahwa p-value<0,050. Hasil ini mendukung hipotesis yang menyatakan ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
24
pengaruh langsung menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-value) sebesar <0,010. Hasil pengujian memberikan temuan bahwa p-value<0,050. Hasil ini mendukung hipotesis yang menyatakan sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi
Manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rumapea (2018) dan Sistem Pengendalian
Manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ritonga (2019) serta Ketidakpastian Lingkungan
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fanani (2019). Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah terletak objek penelitian.
F. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan konsep dan dasar teori yang dijelaskan diatas, peneliti
dapat menggambarkan hubungan antara Sistem akuntansi manajemen,
sistem pengendalian manajemen, dan ketidakpastian lingkungan terhadap
kinerja manajerial, sebagai berikut.
25
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
G. HIPOTESIS
Berdasarkan teori, dan penelitian terdahulu serta kerangka
pemikiran tentang pengaruh sistem akuntansi manajemen, dan sistem
pengendalian manajemen, terhadap kinerja manajerial, maka dapat
dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
1. Hubungan antara sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial
Sistem akuntansi adalah suatu mekanisme pengendalian
organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan
informasi yang berguna untuk memprediksi konsekuensi yang
mungkin terjadi dari berbagai alternatif aktivitas yang dapat
dilakukan. Produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi manajemen
adalah akuntansi manajemen.
Sistem Akuntansi
Manajemen (X1)
Sistem Pengendalian
Manajemen (X2)
Kinerja Manajerial
(Y)
Ketidakpastian
Lingkungan(X3)
26
Penelitian yang dilakukan Rumapea (2018) menunjukan bahwa
sistem informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja
manajerial pada Rumah Sakit Estimasi Medan.
Informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi manajemen
membantu para pengguna terutama manajer pada semua organisasi
dalam proses pengambilan keputusan atau pembuatan sebuah
kebijakan, baik itu keputusan keuangan maupun keputusan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rumapea (2018) maka,
rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H1: Sistem Akuntansi Manajemen Berpengaruh positif Terhadap
Kinerja Manajerial
2. Hubungan antara sistem pengendalian manajemen dan kinerja
manajerial
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu mekanisme baik
secara formal maupun informal yang didesain untuk menciptakan
kondisi yang mampu meningkatkan peluang pencapaian harapan
serta memperoleh hasil (output) yang diinginkan, dengan
memfokuskan pada tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dan
perilaku yang diinginkan partisipan (Setiawan, 2016).
Organisasi menggunakan sistem pengendalian manajemen
sebagai media untuk merespon secara strategis terhadap tekanan
kelembagaan untuk keberlanjutan, dan pada gilirannya, penggunaan
sistem pengendalian manajemen memiliki implikasi penting untuk
perubahan dan peningkatan organisasi (Wijethilake, 2017).
27
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haryono (2016)
menemukan bahwa sistem pengendalian manajemen pada BPR
Karangmalang Sragen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja manajerial. Sistem pengendalian manajemen membantu
pihak manajemen dalam mengendalikan aktivitas organisasinya,
dengan adanya sistem pengendalian manajemen dalam sebuah
organisasi akan menentukan hasil kinerja. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan Haryono (2016) maka, rumusan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2: sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap positif
kinerja manajerial.
3. Hubungan antara ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja
manajerial
Ketidakpastian lingkungan yakni kondisi pada saat seseorang
mempunyai kendala dalam memperkirakan situasi sekitar sehingga
sulit untuk mengetahui apakah keputusan yang telah diambil gagal
atau berhasil. Ketidakpastian lingkungan yang dialami oleh
perusahaan menjadi salah satu faktor yang dapat berpengaruh
kepada manajer dalam memperkirakan apa yang terjadi di masa
depan.
Disisi lain, ketika manajer memahami bahwa ketidakpastian
lingkungan itu ada dan tidak dapat diprediksi dari berbagai informasi-
informasi yang berkaitan dengan ketidakpastian lingkungan, maka
ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan menyebabkan manajer
justru termotivasi untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-
28
hal yang mengenai ketidakpastian lingkungan karena hal tersebut
berkaitan dengan pengambilan keputusan. Ketika manajer mampu
untuk mengatasi ketidakpastian itu, maka otomatis dia telah
mengumpulkan berbagai macam informasi atas ketidakpastian
tersebut. Sehingga dengan adanya informasi yang memadai maka,
pengambilan keputusan dan kinerja manajerialnya dapat didukung
secara positif. Prihatiningtyas (2018) sumber utama ketidakpastian
berasal dari lingkungan, yang meliputi pesaing,konsumen, pemasok,
dan reguler dan teknologi yang dibutuhkan. Dalam kondisi
ketidakpastian lingkungan yang tinggi, informasi merupakan komoditi
yang sangat berguna. Berdasarkan uraian argumen dan temuan dari
Prihatningtyas dkk (2018), maka dalam penelitian ini hipotesis 3
dapat dirumuskan sebagai berikut:
H3 : Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja
Manajerial.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,
Penelitian kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa
angka, atau data yang berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi
menjadi data yang berbentuk angka. Data yang berupa angka tersebut
kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah
dibalik angka-angka tersebut (Martono, 2014: 20).
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab.
Bantaeng. Pemilihan lokasi penelitian ini atas dasar data dan informasi yang
dibutuhkan dengan topik permasalahan penelitian. Sedangkan waktu
penelitian yang dilaksanakan kurang lebih 2 bulan.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yang diperoleh melalui instrumen kuesioner. Penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metoda penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu.
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data
penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak melalui media
perantara (Anita, 2017). Data primer ini dikumpulkan secara khusus untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dikumpulkan berupa pengaruh
29
30
sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, dan
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.
D. Populsi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2015).
Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah manajer atau kepala divisi
yang ada di Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng.
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan
beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh
nantinya bisa lebih representatif. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 30 orang.
Tabel 3.1
Jabatan-jabatan Manajer, Kepala Divisi, Kepala Seksi, dan Kepala Sub Bagian Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng
No Kepala Divisi Jumlah Responden
1 Direktur 1 Orang
2 Kabag Administrasi Dan Keuangan 1 Orang
3 Kasie Keuangan 1 Orang
4 Kasi Penagihan Dan Tunggakan 1 Orang
5 Kasie Hublang 1 Orang
6 Kasie Umum 1 Orang
7 Kasie Aset 1 Orang
8 Kepala Satuan Internal 1 Orang
9 Kasub Pem Laporan Keuangan 1 Orang
10 Kasub Penagihan 1 Orang
11 Kasub. Pener. Water Meter 1 Orang
12 Kasub Personalia 1 Orang
13 Kasub Umum 1 Orang
14 Kasub Mpp 1 Orang
15 Kabag Teknik Dan Distribusi 1 Orang
31
16 Kasie Distribusi 1 Orang
17 Kasie Perencanaan 1 Orang
18 Kasie Pengolahan 1 Orang
19 Kasub Penanganan Pengaduan 1 Orang
20 Kasub Logistik 1 Orang
21 Kasub Pemeliharaan Jaringan 1 Orang
22 Kasub Pengolahan Barua 1 Orang
23 Kepala Unit Tompo Bulu 1 Orang
24 Kasub Distribusi Unit Tompo Bulu 1 Orang
25 Kepala Unit Bisappu 1 Orang
26 Kasub Distribusi Bisappu 1 Orang
27 Kepala Unit Ulu Galung 1 Orang
28 Kasub Distribusi Ulu Galung 1 Orang
29 Kepala Unit Pa‟jukukang 1 Orang
30 Kasub Distribusi Pa‟jukukang 1 Orang
Jumlah 30 orang
Sumber: PDAM Kab. Bantaeng
E. Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner penelitian dikirim secara langsung pada responden, dengan
harapan dengan tingkat pengembalian kuesioner secara langsung akan
memberikan beberapa kelebihan, salah satunya peneliti dapat memberi
penjelasan mengenai tujuan survey dan pernyataan yang kurang dipahami
oleh responden dan tanggapan atas kuesioner dapat langsung dikumpulkan
oleh peneliti setelah selesai diisi oleh responden.
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Menurut Chandrararin (2017) variabel didefinisikan sebagai sesuatu
atau nilai yang dapat diukur, baik berwujud (tangible) maupun tidak
berwujud (intangible). Sebagian besar ahli mendefinisikan variabel
penelitian sebagai kondisi-kondisi yang telah dimanipulasi, dikontrol, atau
diobservasi oleh dalam sebuah penelitian. Sebagian ahli juga
mendefinisikan bahwa yang dinamakan variabel adalah segala sesuatu
yang akan menjadi objek pengamatan dalam sebuah penelitian ini terdiri
dari variabel dependen dan variabel independen.
32
Variabel Independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel
dependen atau variabel terikat. Variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berbentuk persepsi yang bersifat abstrak. Oleh karena
itu variabel tersebut persepsi yang bersifat abstrak. Oleh karena itu variabel
tersebut diukur dengan menggunakan suatu skala tertentu dengan
menggunakan instrumen berupa daftar pernyataan. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem
Pengendalian Manajemen, dan Ketidakpastian Lingkungan. Variabel
dependen adalah Variabel yang dipengaruhi atau disebut juga variabel
bebas, dimana dalam penelitian ini variabel dependennya adalah kinerja
manajerial.
1. Kinerja Manajerial (Y)
Kinerja manajerial merupakan suatu proses kombinasi yang terus-
menerus dilakukan dalam kerjasama antara seorang karyawan dan
aturan langsung yang melibatkan penerapan pengharapan, serta
pengertian tentang fungsi kerja karyawan.
Variabel kinerja diukur menggunakan skala likert mulai poin 1
yang menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan poin 5 yang
menyatakan sangat setuju. Variabel kinerja diukur dengan
menggunakan 8 item indikator yang diadopsi dari peneliti terdahulu
(Devi, 2017):
a) Perencanaan (planning)
b) Investigasi (investigating)
c) Koordinasi (coordinating)
d) Evaluasi (evaluating)
33
e) Pengawasan (supervising/monitoring)
f) Pemilihan Staf (staffing)
g) Negoisasi (negotiating)
h) Perwakilan (representing)
2. Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
Sistem akuntansi manajemen adalah suatu pengawasan
organisasi yang dapat memudahkan pengawasan dengan cara
membuat laporan dan menciptakan tindakan-tindakann yang nyata
terhadap penilian kinerja dari setiap komponen yang ada di organisasi.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari peneliti
terdahulu Chenhal dan Morris (1986) dalam Sianipar (2018) terdapat
empat indikator Sistem Akuntansi Manajemen. Adapun indikator dalam
penelitian ini adalah:
a. Broadscope
b. Timeliness
c. Aggregation
d. Integration
Masing-masing item pertanyaan tersebut diukur dengan
menggunakan skala likert lima poin yang meliputi (1) sangat tidak
tersedia (STS), (2) tidak tersedia (TS), (3) cukup tersedia (CT), (4)
tersedia (T), dan (5) sangat tersedia (ST) untuk menunjukkan
ketersediaan sistem akuntansi manajemen di perusahaan.
3. Sistem Pengendalian Manajemen (X2)
Suatu proses pengendalian manajemen terutama berkaitan dengan
perilaku. Proses ini melibatkan interaksi antara manajer dan manajer
34
bawahannya. Pengukuran sistem pengendalian manajemen
menggunakan skala nominal dengan teknik pengukuran skala likert 5
poin, yaitu (1) sangat tidak setuju (2) tidak setuju (3) kurang setuju (4)
setuju (5) sangat setuju. Indikator dalam penelitian ini ada empat yang
diadopsi dari penelitian terdahulu (Fahrizal, 2017):
a. Perencanaan
b. Penyusunan
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi Kinerja
4. Ketidakpastian Lingkungan (X3)
Ketidakpastian lingkungan yaitu kondisi lingkungan yang berada
diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi operasionalisasi
perusahaan (Nurpadila, 2018). Menurut Sari (2018) ketidakpastian
sebagai rasa ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi secara
tepat kemungkinan yang akan terjadi baik didalam maupun diluar
perusahaan. .Pengukuran ketidakpastian lingkungan menggunakan skala
nominal dengan teknik pengukuran skala likert 5 poin, pernyataan positif
yaitu (1) sangat tidak setuju (2) tidak setuju (3) rata-rata (4) setuju (5)
sangat setuju, dan pernyataan negatif (1) sangat setuju (2) setuju (3) rata-
rata (4) tidak setuju (5) sangat setuju. Indikator dalam penelitian ini ada
sebelas yang diadopsi dari penelitian terdahulu (Nurjanah, 2015), diukur
dengan indikator:
a. Mengetahui metode kerja yang terbaik bagi instansi.
b. Memiliki informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.
c. Mampu berbuat dan bersikap di dalam instansi.
35
d. Mampu menyesuaikan dan mengatasi perubahan-perubahan.
e. Mampu menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan.
f. Mampu memperoleh informasi yang berhubungan dengan pekerjaan.
g. Mampu memenuhi harapan pihak lain yang ada di dalam perusahaan.
h. Mengetahui cara dalam melaksanakan tugas.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif yaitu suatu
analisis data yang diperoleh dari daftar pernyataan yang telah diolah ke
dalam bentuk angka-angka dan pembahasannya melalui perhitungan
statistik. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Analisis kuantitatif melalui beberapa tahap uji, yaitu:
1. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka
peneliti menggunakan uji validitas dan uji reabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada
kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Penelitian menguji tingkat validitas
dengan melakukan uji Corrected Item-Total Correlation. Untuk
mengukur valid atau tidaknya instrumen dengan membandingkan
hasil perhitungan korelasi dengan harga r pada taraf kepercayaan
5%. Apabila r hitung > r tabel maka dinyatakan valid dan layak
digunakan pada pengujian berikutnya (Priyanto, 2012:110).
36
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable apabila jawaban
kuesioner dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari
waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan benar-benar bebas dari
kesalahan hingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji
berkali-kali. Jika hasil dari Cronbach Alpha diatas 0.60, maka data
tersebut mempunyai kendala tertinggi (Priyanto, 2012:187).
2. Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis model regresi berganda.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-
masing variabel independen berhubungan positif atau negative dan
untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan (Sianipar, 2018).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen dan
ketidakpastian lingkungan. Dan variabel dependennya adalah kinerja
manajerial.
Rumusan regresi linear berganda yang digunakan adalah:
Dimana :
Y = Variabel Dependen (Kinerja Manajerial)
Y= α + β1.X1 + β2.X2+ β3.X3 + ε
37
α = Konstanta
X1 = Sistem Akuntansi Manajemen
X2 = Sistem Pengendalian Manajemen
X3 = Ketidakpastian Lingkungan
β1,β2,β3 = Koefisien regresi variabel
ε = Error
H. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
T-test atau disebut uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat signifikansi atau
keberartian setiap variabel bebas terhadap variabel terikat dalam model
regresi, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Apabila t-hitung > t-tabel maka variabel independen dapat
menerangkan variabel dependennya atau dengan kata lain terdapat
pengaruh yang signifikan diantara dua variabel yang diteliti.
b. Apabila t-hitung < t-tabel maka variabel independen tidak dapat
menerangkan variabel terikatnya atau dengan kata lain tidak terdapat
pengaruh diantara dua variabel yang diteliti.
2. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar
peranan sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen
dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Nilai koefisien
determinasi dilihat dari nilai R square. Nilai yang mendekati 1 berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
38
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Rumapea,
2018).
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
Pada mulanya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), beranama
Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang didirikan pada tahun 1982-
1988. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Bantaeng No. I
tahun 1988 Tentang Berdirinya Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten Bantaeng. Dalam perjalanannya organisasi BPAM mengalami
perubahan melalui Surat keputusan Menteri PU No.277/KPTS/1992
tanggal 1 Desember 1992 tentang penyerahan pengelolaan prasarana
dan sarana Air Bersih Kabupaten Bantaeng atau dialih statuskan dari
BPAM menjadi PDAM.
Sesuai dengan peraturan perusahaan diatas, kegiatan Perusahaan
Daerah Air Minum Kab. Bantaeng ditetapkan adalah untuk menyediakan
dan memberikan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan air
bersih yang memadai dan berkualitas sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
Sejak berdirinya hingga saat ini, Perusahaan Daerah Air Minum
Kab. Bantaeng telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pada
akhir tahun 2018 Perusahaan Daerah Air Minum sudah memiliki
kapasitas 280 liter/detik dengan kapasitas produksi sejumlah 235
liter/detik dan melayani 17.804 sambung Rumah atau 47,45% dari jumlah
penduduk daerah pelayanan, yaitu Kecamatan Bantaeng, Kecamatan
Eremerasa, Kecamatan Bissappu dan Kecamatan Pa‟jukukang,
39
40
Kecamatan Uluere, Kecamatan Sinoa, Kecamatan Tompobulu /
Gantarangkeke.
Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng merupakan Badan
Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang didirikan berdasarkan
Perda Nomor I tahun 1980 tanggal 23 maret dengan nama Badan
Pengelola Air Minum (BPAM). Kemudian berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1448/KPTS/CK/1983 tanggal 20
agustus 1983 diubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kab. Bantaeng.
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng
Visi PDAM Kabupaten Bantaeng adalah “Mewujudkan PDAM
Bantaeng yang Profesional, Sehat dan Mandiri dalam melayani
Kebutuhan Air Minum Masyarakat dan Berkontribusi pada
Pembangunan Kabupaten Bantaeng”.
2. Misi Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Bantaeng
a. Mengelolah perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance.
b. Meningkatkan kompetensi dan Kualitas Sumber Daya Manusia
dalam pengelolaan perusahaan dan pelayanan pada masyarakat.
c. Meningkatkan cakupan pelayanan air minum yang berkualitas.
d. Memberikan kontribusi pendapatan kepada pemerintah
Kabupaten Bantaeng.
e. Menjaga kelestarian Lingkungan.
41
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG
DIREKTUR
KABAD TEKNIK & DISRIBUSI KABAD ADMINISTRASI &
KEUANGAN
KEPALA
SATUAN
INTERNAL
KASIE
KEUANGAN KASIE
PERENCANAAN KASIE DISRIBUSI KASIE
PENGELOLAAN KASIE
PENANGIHAN
DAN TUNDAKAN
KASIE PELAYAN
DAN
LANGGANAN
KASIE UMUM KASIE ASET
KASIE
PEMELIHARAAN
JARINGAN KASIE LOGISTIK KASIE
PENGELOLAAN
BARUA
KASUSB
PERSONALIA KASUB PENER
WATER METER KASUB
PENANGIHAN
KASUB PEM
LAPORAN
KEUANGAN KASUB UMUM
KASUB MPP
IKK TOMPOBULU &
GANTARAKEKE
IKK
BISSAPPU UNIT IKK
PA’JUKUKANG
PA’
IKK
ULUGALUNG
KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT
KASUB DISTRIBUSI KASUB
DISTRIBUSI KASUB
DISTRIBUSI KASUB
DISTRIBUSI
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi
42
D. Uraian Tugas
1. Dewan Pengawas
a. Menetapkan rencana kerja dan pembagian tugas para anggota
menurut bidang masing - masing untuk masa 12 (dua belas) bulan
dan sesuai dengan tahun buku Perusahaan Daerah;
b. Menyelenggarakan rapat kerja sekurang - kurangnya 6 (enam) bulan
sekali untuk membicarakan dan mengatasi masalah - masalah yang
dihadapi oleh Perusahaan Daerah dalam melaksanakan kegiatannya.
Bila diperlukan sewaktu - waktu mengadakan rapat untuk menentukan
keputusan mengenai hal - hal yang mendesak;
c. Merumuskan kebijaksanaan untuk Perusahaan Daerah secara terarah
dalam bidang perencanaan modal/ penggunaan dana, pemanfaatan
dan pengamanan air baku, meningkatkan kepastian produksi air,
perluasan maupun rehabilitasi jaringan transmisi distribusi air minum
sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk jangka pendek dan jangka
panjang sebagai dasar kebijaksanaan Bupati;
d. Mengadakan penilaian atas prestasi kerja dari pada anggota Direksi
Perusahaan Daerah atas hasil - hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan itu, mengusulkan penggantian dan pengangkatan
anggota Direksi baru kepada Bupati
e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengarahan serta petunjuk
kepada Perusahaan Daerah secara efektif dan berdasarkan
kebijaksanaan umum yang telah dirum uskan dalam keputusan rapat
Dewan Pengawas, mengenai pelaksanaan ketentuan - ketentuan
dimaksud;
43
f. Memberi pendapat dan saran kepada Bupati tentang rencana
Anggaran Perusahaan untuk tahun berikutnya yang diajukan oleh
Direksi, 3 (tiga) bulan sebelumnya tahun buku mulai berlaku dan bila
tidak dikemukakan keberatan atau penolakan sampai tahun bukunya
mulai berjalan, maka anggaran tersebut dianggap sah;
g. Meneliti dan mengevaluasi serta member petunjuk lebih lanjut atas
laporan perhitungan hasil usaha yang wajib dikirim oleh Direksi dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan sekali;
h. Memberi pendapat dan saran kepada Bupati tentang anggaran
tambahan atau perubahan anggaran yang terjadi dalam tahun buku
yang diajukan oleh Direksi;
i. Memberi pendapat dan saran kepada Bupati tentang laporan tahunan
perusahaan yang terdiri dari neraca dan perhitungan rugi/laba dalam
jangka waktu yang tidak lebih dari 1 (satu) bulan setelah laporan
tersebut diterima oleh Direksi. Pelaksanaan pembagian laba
dilaksanakan setelah ada laporan pemeriksaan dari instansi yang
berwenang;
j. Mengesahkan kebijaksanaan dan menetapkan kedudukan
kepegawaian Perusahaan Daerah dan penghasilannya sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
k. Menjaga dan mengusahakan agar selalu terdapat koordinasi dan
keserasian antara Perusahaan Daerah dengan rencana
pengembangan usaha dan kegiatan dari Pemerintah Daerah maupun
Pemerintah Pusat dibidang perluasan wilayah termasuk Daerah
44
Perusahaan, sarana kelistrikan, pelestarian alam, pelebaran jalan dan
kebersihan kota;
l. Memberikan laporan kepada Bupati secara berkala (triwulan dan
tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai
perkembangan Perusahaan Daerah dan hasil pelaksanaan tugas
Dewan Pengawas
m. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengawas bertanggung jawab
kepada Bupati
2. Direktur
a. Merencanakan kegiatan Perusahaan Daerah untuk jangka panjang,
mengawasi dan mengkoordinir dalam bidang teknik pengolahan air
bersih dan bidang umum termasuk pengelolaan keuangan dan
administrasi untuk mencapai tujuan
b. Merumuskan strategi Perusahaan Daerah dan menjalankan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh badan pengawas dalam
melaksanakan operasi perundang - undangan yang berlaku
c. Memelihara suasana kerja yang baik dalam seluruh organisasi yang
berusaha mencapai taraf efisiensi dan administrasi yang baik
d. Secara berkala meninjau kembali dan menilai berbagai fungsi
Perusahaan Daerah
e. Mengambil inisiatif dalam penempatan, pemindahan dan
pemberhentian pegawai dan menentukan batas ganti rugi yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku
f. Secara berkala mengadakan penilaian terhadap manfaat yang
efisiensi dari sistem atau prosedur administrasi yang berlaku
45
g. Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili
Perusahaan Daerah keluar
3. Kepala Bagian Teknik dan Distribusi
a. Mengawasi pemasangan dan pemeliharaan pipa-pipa distribusi agar
dapat berfungsi dengan baik
b. Mengatur distribusi air secara merata kepada pelanggan dan
menyelesaikan angsuran di bagian distribusi
c. Membuat peta jaringan pipa dan perlengkapannya
d. Membuat laporan kegiatan distribusi
e. Merencanakan pembangunan instalasi pengolahan air bersih pada
lokasi yang belum tersedia pengolahan air bersih
f. Merencanakan pengembangan instalasi pengolahan air bersih dan
jaringan perpipaan serta sarana atau prasarana penunjang lainnya
g. Mengevaluasi pelaksanaan sambungan rumah
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
i. Membuat laporan kegiatan bagian perencanaan teknik
j. Membuat program kerja tentang perawatan/peralatan teknik
k. Meneliti dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
l. Membuat laporan kegiatan bagian peralatan teknik
m. Mengusulkan tentang pemeliharaan/perbaikan bangunan umum
Dalam menjalankan tugas Kepala Bagian Teknik dan Distribusi
dibantu oleh :
a. Kepala seksi distribusi
b. Kepala seksi perencanaan
46
c. Kepala seksi pengolahan
d. Kepala sub bagian penanganan dan pengaduan
e. Kepala sub bagian logistik
f. Kepala sub bagian pemeliharaan jaringan
4. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
a. Menyusun rencana kerja sesuai dengan program kerja perusahaan
b. Membina dan memotivasi bawahan dalam rangka meningkatkan
produktivitas dan pengembangan karier bawahan.
c. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengendalian dan
penginventarisasian proses pembayaran dan pembelanjaan
perusahaan.
d. Mengurus transaksi penerimaan dan pengeluaran perusahaan baik
melalui bank maupun melalui kas perusahaan.
e. Mengkoordinir kegiatan pemeriksaan kas setiap hari dan menutup
transaksi setiap bulan.
f. Mengkoordinir penerimaan hasil penjualan rekening air dan non air
dari setiap unit pelayanan dan mitra kerja.
g. Merencanakan,mengusahakan dan mengawasi kelancaran penagihan
piutang langganan dan menetapkan sumber - sumber dan cara
untuk menambah pendapatan perusahaan.
h. Menyiapkan dan memeriksa cek sesuai dengan batas kewenangan
yang ditetapkan oleh Direktur Utama.
i. Mengevaluasi laporan penerimaan dan pengeluaran setiap hari.
47
j. Mengawasi penyelesaian masalah asuransi atau aktiva perusahaan
dan penyimpanan semua polis asuransi serta menjaga semua polis -
polis tersebut tetap berlaku.
k. Mengusulkan kebijaksanaan dan ketentuan baru mengenai tarif baru,
penagihan, pengambilan, penyetoran dan penggunaan dana
perusahaan sesuai perkembangan dan kondisi perusahaan.
l. Secara berkala mengadakan perkiraan dan analisis terhadap
penyusunan rencana anggaran belanja perusahaan.
m. Bertanggung jawab dalam pembuatan laporan Neraca, laporan Kas,
dan laporan laba/ rugi setiap bulan
n. Mengkoordinir proses pembuatan Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan (RKAP) tahunan.
o. Mengkoordinir dan mengevaluasi setiap usulan dan realisasi
anggaran dari unit kerja sesuai yang ditetapkan dalam Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
p. Mengadakan koordinasi dengan bagian - bagian lain yang berkaitan
dengan bidang tugasnya.
Dalam menjalankan tugas Kepala Bagian Teknik dan Distribusi
dibantu oleh :
a. Kepala seksi keuangan
b. Kepala seksi penagihan dan tunggakan
c. Kepala seksi pelayanan langganan
d. Kepala seksi asset
e. Kepala seksi umum
f. Kepala sub bagian pembuatan laporan keuangan
48
g. Kepala sub bagian water meter
h. Kepala sub bagian penagihan
i. Kepala sub bagian personalia
E. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum sampel Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan
menyebarkan kuesioner yang ditujukan kepada direktur, seluruh kepala
bagian, kepala sub bagian, kepala unit, kepala satuan, kepala seksi yang
berada di lingkungan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Bantaeng. Kuesioner mulai dibagikan kepada responden pada tanggal
11 Oktober 2021. Pengumpulan kembali kuesioner dilakukan sendiri
oleh penulis. Kuesioner sudah terkumpul dan diterima kembali oleh
peneliti pada tanggal 16 Oktober 2021. Besarnya tingkat pengembalian
kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 : Gambaran Umum sampel Penelitian
Deskripsi Kuisioner Jumlah Persentase
Jumlah kuesioner yang dibagikan 30 100 %
Jumlah kuesioner yang kembali 30 100 %
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0 %
Jumlah kuesioner yang tidak lengkap 0 0 %
Jumlah Kuesioner Yang Dapat Digunakan 30 100 %
Sumber : Data Diolah (2021)
Dari 30 kuesioner yang dibagikan kepada responden, yang diterima
kembali berjumlah 30 kuesioner, dan tidak ada kuesioner yang tidak
kembali dan tidak lengkap. Ini menunjukkan bahwa semua kuisioner
responden memenuhi persyaratan untuk diteliti dan dianalisis.
49
2. Demografi Responden
a. Responden Berdasarkan Umur
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden,
dengan rincian responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 4.2 : Responden Berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Persentase
1 20 - 30 Tahun 1 3.33 %
2 31 - 40 Tahun 17 56.67 %
3 41 - 50 Tahun 10 33.33 %
4 Di atas 50 Tahun 2 6.67 %
Total 30 100 %
Sumber : Data diolah (2021)
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa sebanyak 1
responden atau 33,3 % adalah usia 20 s/d 30 tahun, sebanyak 17
responden atau 56,67 % adalah usia 31 s/d 40 tahun, sebanyak 10
responden atau 33,33 % adalah usia 41 s/d 50 tahun, dan sebanyak 2
responden atau 6,67 % usia diatas 50 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden adalah usia 31 tahun sampai
dengan 40 tahun.
b. Responden Jenis Kelamin
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden,
dengan rincian responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
50
Tabel 4.3 : Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki - Laki 24 80.00 %
2 Perempuan 6 20.00 %
Total 30 100 %
Sumber : Data diolah (2021)
Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa sebanyak 24
responden atau 80,00 % adalah laki - laki, dan sebanyak 6 responden
atau 20,00 % adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden adalah laki – laki.
c. Responden Pendidikan Terakhir
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden,
dengan rincian responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 : Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1 Diploma III 5 16.67 %
2 Strata I 24 80.00 %
3 Starata II 1 3.33 %
Total 30 100 %
Sumber : Data diolah (2021)
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa sebanyak 5
responden atau 16,67 % dengan tingkat pendidikan terakhir D-3,
sebanyak 24 responden atau 80,00 % dengan tingkat pendidikan
terakhir S-1 dan sebanyak 1 responden atau 3,33 % dengan tingkat
pendidikan terakhir S-2. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden dengan tingkat pendidikan terakhir adalah S-1.
51
d. Responden Lama Kerja
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden,
dengan rincian responden berdasarkan lama kerja dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 : Responden Berdasarkan Lama Kerja
No Lama Bekerja Jumlah Persentase
1 Di bawah 10 Tahun 2 6.67 %
2 11 – 20 Tahun 9 30.00 %
3 21 - 30 Tahun 10 33.33 %
4 31 - 40 Tahun 7 23.33 %
5 Di atas 40 Tahun 2 6.67 %
Total 30 100 %
Sumber : Data diolah (2021)
Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa sebanyak 2
responden atau 6,67 % dengan lama kerja di bawah 10 tahun,
sebanyak 9 responden atau 30,00 % dengan lama kerja 11 s/d 20
tahun, sebanyak 10 responden atau 33,33 % dengan lama kerja 21
s/d 30 tahun, sebanyak 7 responden atau 23,33 % dengan lama kerja
31 s/d 40 tahun, sebanyak 2 responden atau 6,67 % dengan lama
kerja di atas 40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden dengan tingkat lama kerja adalah 21 – 30 tahun.
3. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Hasil uji validitas data dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
52
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Sistem Akuntansi Manajemen
No R R Keterangan
Pertanyaan Hitung Tabel
1 0,538 0,361 Valid
2 0,415 0,361 Valid
3 0,410 0,361 Valid
4 0,548 0,361 Valid
5 0,601 0,361 Valid
6 0,445 0,361 Valid
7 0,685 0,361 Valid
8 0,681 0,361 Valid
Total 1,000 0,361 Valid
Sumber : Data Diolah (2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung
untuk variabel sistem akuntansi manajemen (Corrected Item-Total
Correlation), memiliki nilai yang lebih besar atau di atas dari nilai r-
tabel (0,361), sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen
dinyatakan valid sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tertuang
dalam angket penelitian dapat digunakan untuk penelitian.
Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Indikator Variabel sistem Pengendalian Manajemen
No R R Keterangan Pertanyaa
n Hitung Tabel
1 0,536 0,361 Valid
2 0,485 0,361 Valid
3 0,392 0,361 Valid
4 0,460 0,361 Valid
5 0,389 0,361 Valid
6 0,407 0,361 Valid
7 0,795 0,361 Valid
8 0,371 0,361 Valid
Total 1,000 0,361 Valid
Sumber : Data Diolah(2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung
untuk variabel sistem pengendalian manajemen (Corrected Item-Total
53
Correlation), memiliki nilai yang lebih besar atau diatas dari nilai r-
tabel (0,361), sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen
dinyatakan valid sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tertuang
dalam angket penelitian dapat digunakan untuk penelitian.
Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Ketidakpastian
Lingkungan
No R R Keterangan
Pertanyaan Hitung Tabel
1 0,417 0,361 Valid
2 0,412 0,361 Valid
3 0,464 0,361 Valid
4 0,396 0,361 Valid
5 0,505 0,361 Valid
6 0,380 0,361 Valid
7 0,382 0,361 Valid
8 0,756 0,361 Valid
Total 1,000 0,361 Valid
Sumber : Data Diolah ( 2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung
untuk variabel ketidakpastian lingkungan (Corrected Item-Total
Correlation), memiliki nilai yang lebih besar atau diatas dari nilai r-
tabel (0,361), sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen
dinyatakan valid sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tertuang
dalam angket penelitian dapat digunakan untuk penelitian.
54
Tabel 4.9 : Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Kinerja Manajerial
No R R Keterangan
Pertanyaan Hitung Tabel
1 0.517 0,361 Valid
2 0.548 0,361 Valid
3 0.389 0,361 Valid
4 0.414 0,361 Valid
5 0.403 0,361 Valid
6 0.548 0,361 Valid
7 0.647 0,361 Valid
8 0.652 0,361 Valid
Total 1,000 0,361 Valid
Sumber : Data Diolah ( 2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua nilai r-hitung
untuk variabel kinerja manajerial (Corrected Item-Total Correlation),
memiliki nilai yang lebih besar atau diatas dari nilai r-tabel (0,361),
sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid
sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam angket
penelitian dapat digunakan untuk penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable apabila jawaban
kuesioner dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari
waktu ke waktu. Hasil uji validitas data dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
55
Tabel 4.10: Hasil Uji Reliabilitas Indikator Variabel Sistem Akuntansi Manajemen
Variabel Cronbach,s Nilai
Keterangan Alpha Realibilitas
Sistem Akuntansi Manajemen
0,749 0,60
Ralibel
Sistem Pengendalian Manajemen
0,733 0,60
Ralibel
Ketidakpastian Lingkungan
0,693 0,60
Ralibel
Kinerja Manajerial 0,743 0,60 Ralibel
Sumber : Data Diolah ( 2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Cronbach,s Alpha
semua variabel di atas 0,60 (Cronbach's Alpha > 0,60 ), hal ini berarti
bahwa kuesioner memberikan hasil yang konsisten atau reliabel.
4. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran terkait data dari suatu
penelitian, yakni melalui nilai rata-rata (mean), nilai minimum dan
maksimum, standar deviasi. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan
melalui kuesioner yang diperoleh dari 30 sampel atau responden.
Sebelum melakukan uji statistik deskriptif berikut disajikan tabel
akumulisi kuisioner setiap variabel (Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem
Pengendalian Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan dan Kinerja
Manajerial) di mana pengukuran kuisioner menggunakan skala likert.
Hasil perhitungannya akumulasi pada tabel di bawah ini :
56
Tabel 4.11: Akumulasi Kuisoner
No Akumulasi Total Jawaban Kuisioner
Sampel Sistem Akuntansi Sistem Pengendalian Ketidakpastian Kinerja Manajemen Manajemen Lingkungan Manajerial
1 33 33 34 32
2 35 34 33 33
3 38 38 39 39
4 37 37 36 36
5 36 34 34 34
6 36 35 36 34
7 33 35 34 33
8 39 39 38 38
9 35 35 35 35
10 38 37 36 37
11 38 38 37 38
12 39 40 40 39
13 34 35 34 35
14 35 36 36 36
15 35 38 37 36
16 34 36 35 34
17 31 33 33 31
18 32 33 34 32
19 35 36 34 35
20 37 38 36 37
21 36 37 36 36
22 35 35 35 34
23 34 35 35 34
24 38 38 39 38
25 39 39 39 38
26 32 31 34 32
27 35 37 35 35
28 39 39 38 38
29 39 39 38 38
30 38 39 38 38 Sumber : Data Diolah (2021)
Hasil uji statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
57
Tabel 4.12: Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Variabel N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Sistem.Akuntansi. Manajemen
30 31.00 39.00 35.8333 2.35010
Sistem Pengendalian. Manajemen
30 31.00 40.00 36.3000 2.26137
Ketidakpastian. Lingkungan
30 33.00 40.00 35.9333 1.96404
Kinerja.Manajerial 30 31.00 39.00 35.5000 2.31561
Valid N (listwise) 30
Sumber : Data Diolah ( 2021)
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Berdasarkan tabel jumlah sampel sebanyak 30, menunjukkan
bahwa variabel Sistem Akuntansi Manajemen memiliki nilai
minimum sebesar 31,00 dan nilai maksimum 39,00 dengan nilai
rata-rata 35,8333 dan standar deviasi sebesar 2.35010. Hasil
penelitian menunjukkan nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai
rata-rata yang berarti bahwa sebaran data adalah merata.
b. Berdasarkan tabel jumlah sampel sebanyak 30, menunjukkan
bahwa variabel Sistem Pengendalian Manajemen memiliki nilai
minimum sebesar 31,00 dan nilai maksimum 40,00 dengan nilai
rata-rata 36.3000 dan standar deviasi sebesar 2.26137. Hasil
penelitian menunjukkan nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai
rata-rata yang berarti bahwa sebaran data adalah merata.
c. Berdasarkan tabel jumlah sampel sebanyak 30, menunjukkan
bahwa variabel Ketidakpastian Lingkungan memiliki nilai minimum
sebesar 33,00 dan nilai maksimum 40,00 dengan nilai rata-rata
35,8333 dan standar deviasi sebesar 1,96404. Hasil penelitian
58
menunjukkan nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata yang
berarti bahwa sebaran data adalah merata.
d. Berdasarkan tabel jumlah sampel sebanyak 30, menunjukkan
bahwa variabel Kinerja Manajerial memiliki nilai minimum sebesar
31,00 dan nilai maksimum 39,00 dengan nilai rata-rata 35,5000
dan standar deviasi sebesar 2.31561. Hasil penelitian menunjukkan
nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata yang berarti
bahwa sebaran data adalah merata.
5. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif Hasil uji analisis
regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.13 : Hasil Uji Regresi Berganda
Model B Keterangan
(Constant) -3.429 Negatif
Sistem.Akuntansi.Manajemen 0.483 Positif
Sistem Pengendalian.Manajemen
0.266 Positif
Ketidakpastian.Lingkungan 0.331 Positif Sumber: Data diolah (2021)
Berdasarkan tabel diatas model regresi yang digunakan adalah sebagai
Nilai konstanta dan koefisien regresi pada tabel diatas dapat dijelaskan
bahwa ;
Nilai konstanta dan koefisien regresi pada tabel diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Konstanta (Constant) = - 3,429
Konstanta (Constant) yang ditunjukkan pada tabel diatas sebesar
- 3,429 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variabel sistem
akuntasi manajemen, sistem pengendalian manajemen dan ketidak
pastian lingkungan sama dengan nol maka nilai kinerja manajerial
adalah -.3,429, dengan kata lain nilai kinerja manajerial menurun
sebesar -3,429.
b. Koefisien regresi 0,483
Koefisien regresi sistem akuntansi manajemen yang ditunjukkan pada
tabel diatas sebesar 0,483 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu
poin sistem akuntansi manajemen akan meningkatkan kinerja
manajerial sebesar 0,483 dan variabel lainnya tetap. Nilai koefisen
positif, artinya sistem akuntansi manajemen memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja manajerial. Artinya H1 dalam penelitian ini diterima.
c. Koefisien regresi 0,266
Koefisien regresi pengendalian manajemen yang ditunjukkan pada
tabel diatas sebesar 0,266 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu
poin pengendalian manajemen akan meningkatkan kinerja manajerial
sebesar 0,266 dan variabel lainnya tetap. Nilai koefisen positif, artinya
pengendalian manajemen memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial. Artinya H2 dalam penelitian ini diterima.
60
d. Koefisien regresi 0,331
Koefisien regresi ketidakpastian lingkungan yang ditunjukkan pada
tabel diatas sebesar 0,331 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu
poin ketidakpastian lingkungan akan meningkatkan kinerja manajerial
sebesar 0,331 dan variabel lainnya tetap. Nilai koefisen positif, artinya
ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial. Artinya H3 dalam penelitian ini diterima.
4. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan
untuk mengukur tingkat signifikansi. Hasil uji parsial (Uji-t) dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.14 : Hasil Uji-t Berdasarkan Nilai Sig
Variabel Nilai
Sig
Taraf
Signifika
n
Keterangan
Sistem Akuntansi Manajemen 0,000 0,05 Signifikan
Sistem Pengendalian
Manajemen
0,022
0,05 Signifikan
Ketidakpastian Lingkungan 0,010 0,05 Signifikan
Sumber : Data Diolah (2021)
Berdasarkan tabel hasil uji-t diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Sig (0,000) lebih kecil dari
taraf signifikan 0,05 (0,000 < 0,05). Artinya Sistem Akuntansi
Manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Manajerial.
61
b. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Sig (0,022) lebih kecil dari
taraf signifikan 0,05 (0,022 < 0,05). Artinya Sistem Pengendalian
Manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Manajerial .
c. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Sig (0,010) lebih kecil dari
taraf signifikan 0,05 (0,010 < 0,05). Artinya Ketidakpastian Lingkungan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Manajerial.
5. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar
peranan sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen
dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Hasil uji
koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. 15 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R Square Persentase
0,955 95,5%
Sumber : Data Diolah (2021)
Nilai koefisien determinasi ditunjukkan pada kolom R Square yaitu
sebesar 0.955 atau sebesar 95,5 %. Hal ini berarti bahwa peran variabel
Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan
Ketidakpastian Lingkungan dapat menjelaskan variabel kinerja manajerial
adalah sebesar 95,5 %. sedangkan sisanya sebesar 4,5 % dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
62
F. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja
Manajerial.
Hubungan yang positif antara kedua variabel ini memberikan
gambaran bahwa semua informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
manajer atau pimpinan tersedia atau cukup dalam pengambilan
keputusan. Informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi manajemen
membantu para pengguna terutama manajer pada semua organisasi
dalam proses pengambilan keputusan atau pembuatan sebuah kebijakan,
baik itu keputusan keuangan maupun keputusan lai yang menyangkut
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi manajemen yang memiliki karakteristik
timelines, scope, agregation, integration mampu mempengaruhi kinerja
manajerial. Semakin luas cakupan informasi, semakin ringkas dan
lengkap informasi, semakin kompleks sebuah informasi serta tepat
waktu dalam penyediaan sebuah informasi menunjukkan semakin
baiknya manajer dalam meningkatkan kinerjanya, menghasilkan
keputusan yang semakin baik dalam melakukan perencanaan,
investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, staffing, negosiasi dan
representasi.
Suatu sistem bisa dikatakan memberi manfaat apabila informasi
yang disajikan secara efektif berguna dalam rangkaian tindakan
pengambilan keputusan pengguna informasi tersebut. Informasi yang
tersaji dengan tepat akan memengaruhi pengambilan keputusan dalam
pengelolaan perusahaan. Dengan demikian, manajer dapat menangkap
63
dan mendeteksi secara lebih cepat kapan perubahan kondisi
membutuhkan tanggapan strategis. Informasi yang diterima oleh pihak
manajemen sangat bermacam-macam dalam bentuk atau fungsi,
sehingga perlu dipilih dan dikelompokkan secara spesifik informasi yang
dapat berperan penting dalam pencapaian kinerja manajer (Helmi, 2012).
Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sianipar (2018) secara parsial variabel
sistem akuntansi berhasil menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja manajerial. Penelitian Rahmi (2019) menunjukkan
bahwa sistem informasi akuntansi manajemen berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja manajerial pada PT Bosowa
Berlian Motor Makassar.
. 2. Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja
Manajerial.
Hubungan yang positif antara kedua variabel ini memberikan
gambaran bahwa sistem pengendalian manajemen berjalan dengan
baik. mulai dari tahap perencanaan harus strategis, tahap penyusunan
anggaran, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi kinerja. Pengaruh
antara sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja manajerial
adalah bahwa dengan semakin meningkatnya pelaksanaan sistem
pengendalian manajemen sehingga dapat meningkat kinerja manajerial
pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bantaeng. Tujuan
adanya sistem pengendalian manajemen sektor publik pada dasarnya
tidak terlepas dari upaya untuk memperbaiki kinerja manajerial dan
64
meningkatkan suatu pertanggungjawaban yang berdampak pada
masyarakat.
Sistem pengendalian manajemen membantu pihak manajemen
dalam mengendalikan aktivitas organisasinya, dengan adanya sistem
pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi akan menentukan
hasil kinerja seorang manajerial. Keberhasilan suatu organisasi tidak bisa
dilepaskan dari peranan sistem pengendalian manajemen yang
merupakan kunci utama dalam manajer yang memainkan peran
penting dan strategis dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan,
manajer merupakan pencetus tujuan, merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan seluruh sumber
daya yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ritonga (2019) “Pengaruh Sistem
Pengendalian Manajemen Pusat Pendapatan Dan Pusat Biaya Terhadap
Kinerja Manajerial.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
pengendalian manajemen pusat pendapatan mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada Rumah Sakit
Imelda Pekerja Indonesia. Berarti semakin tinggi sistem pengendalian
manajemen pusat pendapatan maka akan semakin tinggi pula kinerja
manajerialnya, semakin tinggi keikutsertaan para manajer baik menengah
tingkat atas, menengah ke bawah maka akan baik kinerja manajerialnya.
65
3. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial.
Hubungan yang positif antara kedua variabel ini memberikan
gambaran bahwa manajer memahami bahwa ketidakpastian lingkungan
itu ada, perubahan lingkungan yang cepat ditandai dengan kemajuan
informasi, perubahan selera pasar, perubahan demografi, fluktuasi
ekonomi dan kondisi dinamis lain, sehingga menyebabkan manajer
termotivasi untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal yang
mengenai ketidakpastian lingkungan karena hal tersebut berkaitan
dengan pengambilan keputusan, dengan pengambilan keputusan yang
baik sehingga kinerja manajerial dapat didukung secara positif. Manajer
memerlukan suatu informasi yang berhubungan dengan tugas yang
akan dilaksanakannya, apalagi didalam kondisi ketidakpastianlingkungan
yang tinggi, sehingga dapat mencapai kinerja yang maksimal.
Perencanaan dan pengendalian akan menjadi masalah dalam
situasi ketidakpastian karena peristiwa yang akan dating tidak dapat
diprediksi. Hal tersebut dikuatkan oleh teori ketidakpastian dan
ketergantungan yang menyatakan bahwa lingkungan secara keseluruhan
dapat dipandang sebagai sumber informasi dan sebagai stock sumber
informasi serta sebagai stock sumber daya (Stoner dan Freeman, 1996).
Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Fanani. (2019) dengan judul
Ketidakpastian Lingkungan dan Kinerja Manajerial : Peran Mediasi
Sistem Akuntansi Manajemen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
pengaruh langsung menunjukkan bahwa probabilitas kesalahan (p-value)
sebesar 0,040. Hasil pengujian memberikan temuan bahwa p-
66
value<0,050. Hasil ini mendukung hipotesis yang menyatakan
ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini tentang pengaruh sistem akuntansi
manajemen, sistem pengendalian manajemen dan ketidakpastian lingkungan
terhadap kinerja manajerial dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai koefisien regresi sistem akuntansi manajemen bersifat positif,
artinya sistem akuntansi manajemen memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Bantaeng. Sedangkan nilai signifikan variabel Sistem Akuntansi
Manajemen menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari taraf
signifikan. Artinya Sistem Akuntansi Manajemen mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Bantaeng.
2. Nilai koefisien regresi sistem pengendalian manajemen bersifat positif,
artinya pengendalian manajemen memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Bantaeng. Sedangkan nilai signifikan variabel Sistem Pengendalian
Manajemen menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari taraf
signifikan. Artinya Sistem Pengendalian Manajemen mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Bantaeng.
3. Nilai koefisien regresi ketidakpastian lingkungan bersifat positif, artinya
ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bantaeng.
67
68
Sedangkan nilai signifikan variabel Ketidakpastian Lingkungan
menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan.
Artinya Ketidakpastian Lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten Bantaeng.
B. Saran
1. Informasi berkualitas yang diperoleh para manajer sebaiknya terus
dipertahankan dan ditingkatkan sebagai dasar pengambilan keputusan
dengan semakin meningkatnya sistem pengolahan informasi sehingga
dihasilkan informasi yang berkualitas, yang dapat meningkatkan kinerja
manajerial.
2. Berkaitan dengan hasil penelitian, maka perusahaan disarankan untuk
dapat mempertahankan penerapan sistem pengendalian manajemen
perusahaan. Diharapkan agar dengan penerapan sistem pengendalian
yang baik dapat mendukung peningkatan kinerja manajerial
3. Untuk penelitian yang akan datang diharapkan juga agar dapat
menguji beberapa variabel atau menambah variabel lain yang diduga
memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial, seperti strategi
organisasi, perubahan teknologi, intensitas kompetisi pasar dan budaya
organisasi dan faktor faktor lain yang berhubungan dengan kinerja
manajerial.
4. Untuk penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah jumlah
sampel agar hasil penelitian dapat digeneralisasi lebih baik.
69
DAFTAR PUSTAKA
A.F Stoner, James dan Edward Freeman. (1996). Manajemen Jilid I, Terjemahan. Alexander Sindoro, Jakarta: PT Prahallindo,
Agripa Pernando. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja. Pegawai Dalam Organisasi Sektor Publik.
Andriany, C. S. (2020). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen,
Human Capital . Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja
Manajerial (Studi Kasus Pada Karyawan Bidang Manajemen Keuangan
Pt. Semen Padang), Hal. 269-290.
Aryani. (2020). Pengaruh Desentralisasi, Total Quality Management, Dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial Kantor Cabang Pedan.
Universitas Widya Dharma Klaten: Aryani.
Astrina, N. H. (2020). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap
Pengendalian Kualitas Produk Dengan Ketidakpastian Lingkungan
Sebagai Variabel Moderating Pada Pt. Sinar Sosro Kpb Palembang.
Mbia, P-Issn 2086-5090 E-Issn: 2655-8262.
Chandrararin, Grahita. (2017). Metode Riset Akuntansi Pendekatan Kuantitatif.
Jakarta: Salemba Empat.
Devi, Ratna. (2017). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dengan
Teknologi Informasi Sebagai Variabel Moderating Terhadap Kinerja
Manajerial Pada Perusahaan Perbankan Di Kota Pekanbaru. Skripsi
Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Dwirandra. (2012). Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Agrerat Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajer. Jurnal S1 Akuntansi dan Bisnis Vol. 2 No. 2: Universitas Udayana.
Fanani, I. D. (2019). Ketidakpastian Lingkungan Dan Kinerja Manajerial : Peran
Mediasi Sistem Akuntansi Manajemen. Jurnal Reviu Akuntansi Dan
Keuangan , 255-268.
Harymawan, P. H. (2018). Peranan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Manajerial Dengan Variabel Moderasi Sistem Akuntansi Manajemen,
Strategi Bisnis Dan Ketidakpastian Lingkungan. Peranan Gaya
Kepemimpinan.
Haryono, Nur, Prisuda. (2016). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi Ekonomi & Bisnis Universitas Surakarta.
70
Helmi. (2012). Pengaruh Ketidakpastian Tugas dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT. Gunanusa Utama Fabricators). Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 1, Oktober, PP 53 – 56
Herawati, Dkk. (2015). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Study & Accounting Research, Vol XII, No. 1.
Herdiansya, Dkk. (2012). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.4 No.2. Universitas Diponegoro.
Kurniawan, J. K. (2018). Pengaruh Total Quality Management, Sistem
Penghargaan Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja
Manajerial Pada Beberapa Perusahaan Manufaktur Di Kawasan Industri
Makassar. Jurnal Economix , Volume 6 Nomor 2 .
Nurjanah, Ika, Septia. (2015). Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,
Ketidakpastian Lingkungan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Manajerial. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
Nurpadila. (2018). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, Dan
Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi
Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Prihatiningtyas, Canggih, Nur Dkk. (2018). Pengaruh Desentralisasi,
Ketidakpastian Lingkungan, Dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap
Kinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Priyanto, Duwi. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data. Yogyakarta: Andi Offset.
Qibtiyah, Dkk. (2017). Pengaruh Desentralisasi Dan Sistem Akuntansi
Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Kbp.
Rahmi. (2019). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen,
Ketidakpastian Lingkungan, Human Capital Terhadap Kinerja Manajerial
Pada Pt Bosowa Berlian Motor Makassar. Bongaya Journal For Research
In Accounting, Hal 22-31, E-Issn: 2615-8868.
Ritonga, N. H. (2019). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Pusat
Pendapatan Dan Pusat Biaya Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah
Sakit Imelda Pekerja Indonesia. Universitas Medan Area: Nur Hanipa
Ritonga .
Rizka Febriyanti Dan, Y. F. (2020). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem
Akuntansi Manajemen, Ketidakpastian Lingkungan, Dan Desentralisasi
Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Di
71
Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (Jimeka),
Halaman 257-269.
Romadhani, Putri Nur. (2016). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Sukoharjo). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rumapea, J. S. (2018). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen, Metode Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan
Terhadap Kinerja Manajerial Pada Rumah Sakit Estomihi Medan. Jurnal
Saut Marulitua Naibaho. (2019). Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Sriwijaya Air (Garuda Indonesia Group) Medan. Rogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Medan Area. Medan
Setiawan Iwan, Dkk. (2016). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Dan
Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Di Lorin
Group. Issn: 2337-4349. Seminar Nasional Ienaco. Hal 794-801.
Sianipar, Mawar, Sari. (2018). Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem
Pengendalian Manajemen, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Manajerial. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau
Silitonga, N. (2018). Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Manajemen Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Bank. Jurnal Analisa
Akuntansi Dan Perpajakan, Hlm 15-29.
Sugiyono. (2015). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dan
Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Manajerial
Suryani. (2018). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Ketidakpastian Lingkungan Dan
Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi Dan
Wijethilake, Chaminda. (2017). Strategic Responses To Institutional Pressures For Sustainability:The Role Of Management Control Systems.Accounting, Auditing & Accountability Journal.
72
L
A
M
P
I
R
A
N
73
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG
Kepada Yth,
Bapak / Ibu Responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya HALIMAH (105731122517) mahasiswa Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Saat ini
saya sedang melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi mengenai
“PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KAB. BANTAENG”.
Berkaitan dengan hal tersebut, Saya memohon ketersediaan
Bapak/Ibu/Saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini
adalah salah satu sarana untuk memperoleh data yang diperlukan untuk
penulisan skripsi. Jawaban yang Saudara/i berikan tidak akan dinilai benar atau
salah. Semua informasi yang Bapak/Ibu/Saudara berikan dijamin kerahasiaanya.
Saya sangat menghargai pengorbanan waktu dan sumbangan pemikiran
Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini. Oleh karena itu, Saya
mengucapkan terimakasih. Semoga amal baik Saudara/i mendapat balasan dari
Allah SWT. Amin. Amin Yaa Rabbal „Alamin.
Hormat Saya
Penulis
74
A. IDENTITAS RESPONDEN
No Responden :…………………..
Umur : 20 - 30 Tahun
31 - 40 Tahun
41 - 50 Tahun
Diatas 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Perempuan
Pendidikan Terakhir : Diploma III
Strata I
Starata II
Lama Bekerja : Di bawah 10 Tahun
11 – 20 Tahun
21 - 30 Tahun
11 - 40 Tahun
Di atas 40 Tahun
B. Variabel dependen
Kinerja Manajerial (Y)
Keterangan :
Skala 1 : Sangat Tidak Setuju
Skala 2 : Tidak Setuju
Skala 3 : Netral
Skala 4 : Setuju
Skala 5 : Sangat Setuju
75
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Perencanaan: Mempunyai kemampuan untuk membuat perencanaan operasi dalam instansi.
2 Investigasi: Selalu mengumpulkan dan menyampaikan informasi berupa catatan atau laporan tepat pada waktunya.
3 Koordinasi: Tukar menukar informasi dengan orang di bagian organisasi yang lain untuk mengaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain.
4 Evaluasi: Melakukan penilaian dan mengukur hasil dari kinerja para bawahan maupun karyawan.
5 Supervisi: Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan untuk meningkatkan kinerja departemen/bagian.
6 Staffing: Menyeleksi terlebih dahulu sebelum mempromosikan karyawan atau bawahan.
7 Negoisasi: Melakukan negosiasi setiap melakukan kegiatan dengan pihak eksternal.
8 Representing: Menghadiri pertemuan dengan instansi lain dan pertemuan perkumpulan bisnis.
C. Variabel Independen
1. Sistem Akuntansi Manajemen (X1)
Keterangan :
STT : Sangat Tidak Tersedia
TS : Tidak Tersedia
CT : Cukup Tersedia
T : Tersedia
ST : Sangat Tersedia
76
No Pernyataan STT TS CT T ST
SCOPE
1 Informasi yang berhubungan dengan kejadian yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang, misalnya peraturan baru
2 Informasi produktivitas, seperti ketidakhadiran pegawai dan lain-lain.
TIMELINESS
3 Informasi yang dibutuhkan tersedia seketika diminta.
4 Laporan disediakan seringkali berdasarkan pada basis yang sistematis, misalnya laporan harian, laporan mingguan.
AGGREGATION
5 informasi tentang dampak kejadian periode waktu tertentu, misalnya rangkuman informasi bulanan.
6 Informasi untuk satu departemen/bagian dimana informasi tersebut akan berpengaruh terhadap departemen/ bagian lainnya.
INTEGRATION
7 Informasi tentang pengaruh keputusan anda terhadap keseluruhan departemen dan pengaruh keputusan pihak lain pada bidang tanggung jawab anda.
8 Informasi yang berkaitan dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh keputusan anda pada kinerja departemen anda.
2. Sistem Pengendalian Manajemen (X2)
Keterangan :
1 : Sangat Tidak Setuju
2 : Tidak Setuju
3 : Kurang Setuju
4 : Setuju
5 : Sangat Setuju
77
N0 Pernyataan 1 2 3 4 5
Perencanaan Strategis
1 Di instansi saya bekerja terdapat struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab pada tiap bagian unit sendiri.
2 Di setiap rencana kerja pada instansi saya memuat cara pelaksanaan, kebutuhan dana dan waktu.
Penyusunan Anggaran
3 Dalam perencanaan anggaran selalu mempertimbangkan kondisi pada bagian kebutuhan staff di instansi kerja saya.
4 Setiap rencana kerja dan anggaran selalu direvisi apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan rencana kerja dan anggarannya.
Pelaksanaan
5 Program kerja yang ada selalu dilakukan pemeriksaan intern untuk memperbaiki prosedur-prosedur yang sudah ada.
6 Setiap pedoman kerja selalu dikomunikasikan kepada semua pejabat dan bawahan serta pelaksanaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya.
Evaluasi Kinerja
7 Pada instansi tempat saya bekerja selalu melakukan pengecekan terhadap kinerja pegawai.
8 Setiap pejabat perlu menyusun laporan secara periodik atas hasil-hasil pekerjaannya kepada pejabat atasannya.
3. Ketidakpastian Lingkungan (x3)
Keterangan :
1 : sangat tidak setuju
2 : tidak setuju
3 : rata-rata
4 : setuju
5 : sangat setuju
78
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Saya tahu pasti metode kerja yang terbaik bagi instansi ini.
2 Saya mempunyai berbagai informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan-keputusan di instansi ini.
3 Saya tahu pasti bagaimana harus berbuat dan bersikap di dalam instansi ini.
4 Saya tahu persis mengenai penyesuaian yang harus saya lakukan untuk mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi di instansi saya.
5 Saya mengetahui apakah tindakan yang dilakukan bisa menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada saya.
6 Saya mengetahui bagaimana memperoleh informasi yang berhubungan dengan pekerjaan saya.
7 Saya mengetahui apakah sudah memenuhi harapan-harapan pihak lain yang ada dalam instansi ini
8 Saya tahu pasti cara dalam melaksanakan tugas.
79
Lampiran 2: Tabulasi data
D. TABULASI JAWABAN KUESIONER
No
Sistem Akuntansi Manajemen Pengendalian Manajemen
1 2 3 4 5 6 7 8 X1 1 2 3 4 5 6 7 8 X2
1 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4 5 4 4 4 4 4 4 33
2 4 5 3 5 4 4 5 5 35 4 5 3 5 4 4 4 5 34
3 5 4 5 5 4 5 5 5 38 4 4 5 5 5 5 5 5 38
4 5 4 5 4 5 4 5 5 37 4 4 5 4 5 5 5 5 37
5 5 4 4 5 3 5 5 5 36 4 5 5 3 5 4 4 4 34
6 4 5 5 5 5 4 4 4 36 4 4 5 4 5 5 4 4 35
7 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 4 5 5 4 4 35
8 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4 5 5 5 5 5 5 5 39
9 4 5 4 5 5 4 5 3 35 4 5 4 5 5 3 3 5 35
10 4 5 5 5 4 5 5 5 38 5 4 3 5 5 5 5 5 37
11 4 5 5 5 5 5 4 5 38 5 5 5 5 4 5 5 4 38
12 5 5 5 5 5 4 5 5 39 5 5 5 5 5 5 5 5 40
13 5 3 5 4 5 4 4 4 34 4 4 4 4 5 4 3 5 35
14 3 5 4 5 5 4 5 4 35 4 5 3 5 5 5 5 4 36
15 5 5 4 4 4 5 4 4 35 4 4 5 5 5 5 5 5 38
16 4 5 5 3 4 5 4 4 34 4 5 3 5 4 4 4 5 36
17 4 3 5 4 4 3 4 4 31 4 5 3 4 5 4 3 5 33
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 5 4 4 4 4 33
19 4 4 5 5 5 4 4 4 35 4 5 4 4 5 5 4 5 36
20 4 5 5 5 4 5 5 4 37 5 4 4 5 5 5 5 5 38
21 4 5 5 4 5 4 5 4 36 4 5 5 5 4 4 5 5 37
22 5 5 4 5 4 4 4 4 35 5 4 5 4 5 4 4 4 35
23 4 4 5 5 4 4 4 4 34 4 4 4 5 4 5 5 4 35
24 5 5 4 4 5 5 5 5 38 5 5 5 4 5 5 5 4 38
25 5 5 5 5 5 4 5 5 39 5 5 4 5 5 5 5 5 39
26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3 4 4 4 4 3 5 31
27 4 5 4 4 4 4 5 5 35 4 5 4 5 4 5 5 5 37
28 5 4 5 5 5 5 5 5 39 5 5 5 5 4 5 5 5 39
29 5 5 4 5 5 5 5 5 39 5 5 5 5 5 4 5 5 39
30 5 5 5 4 5 5 4 5 38 5 5 4 5 5 5 5 5 39
80
No
Ketidakpastian Lingkungan Kinerja Manajerial
1 2 3 4 5 6 7 8 X3 1 2 3 4 5 6 7 8 Y
1 4 5 4 4 5 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 5 5 3 4 4 4 4 33 3 5 4 3 4 3 4 5 33
3 4 5 5 5 5 5 5 5 39 4 5 5 5 5 5 5 5 39
4 4 5 4 5 4 5 5 4 36 4 5 4 5 5 5 4 4 36
5 5 4 4 5 3 5 4 4 34 4 5 4 4 4 5 3 5 34
6 5 4 5 5 4 5 4 4 36 4 5 4 5 4 4 4 4 34
7 4 5 4 5 4 4 4 4 34 4 5 4 4 4 4 4 4 33
8 5 4 5 5 5 5 4 5 38 4 5 5 4 5 5 5 5 38
9 5 4 4 5 4 4 4 5 35 3 5 4 5 4 5 4 5 35
10 5 5 3 5 5 4 4 5 36 5 5 3 5 5 4 5 5 37
11 5 4 5 5 5 5 4 4 37 5 4 5 5 5 4 5 5 38
12 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 5 5 5 39
13 5 4 4 3 5 4 4 4 34 5 4 5 3 4 5 4 5 35
14 5 5 5 3 4 4 4 5 36 5 4 4 5 4 4 5 5 36
15 4 5 4 5 4 5 4 5 37 5 4 5 4 5 4 5 4 36
16 5 5 5 3 4 5 4 4 35 4 4 5 3 5 4 5 4 34
17 4 5 3 5 4 4 4 4 33 5 4 3 4 4 4 3 4 31
18 4 4 4 5 4 4 5 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 32
19 4 5 4 4 4 5 4 4 34 5 4 5 4 5 4 4 4 35
20 5 4 5 5 4 5 4 4 36 5 4 4 4 5 5 5 5 37
21 5 4 5 5 4 5 4 4 36 4 5 4 5 5 5 4 4 36
22 5 4 4 5 4 5 4 4 35 4 4 5 4 4 5 4 4 34
23 4 5 4 5 4 4 5 4 35 4 4 5 4 4 5 4 4 34
24 4 5 5 5 5 5 5 5 39 5 5 4 5 4 5 5 5 38
25 5 5 5 4 5 5 5 5 39 5 5 5 5 5 4 5 4 38
26 4 5 5 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 32
27 4 4 4 4 5 4 5 5 35 4 4 5 4 4 4 5 5 35
28 5 5 4 5 5 4 5 5 38 5 5 5 4 4 5 5 5 38
29 4 5 5 5 5 4 5 5 38 5 5 5 4 5 5 5 4 38
30 5 5 5 4 4 5 5 5 38 5 5 5 4 4 5 5 5 38
81
82
Sumber: Junaidi (2010) Diakses pada halaman website (http://junaidichaniago.wordpress.com)
Sumber: Junaidi (2010) Diakses pada halaman website (http://junaidichaniago.wordpress.com)
83
Sumber: Junaidi (2010) Diakses pada halaman website (http://junaidichaniago.wordpress.com)
84
E. Hasil Olah Data SPSS
RELIABILITY /VARIABLES=Sistem.Akuntansi.Manajemen.1 Sistem.Akuntansi.Manajemen.2 Sistem.Akuntansi.Manajemen.3 Sistem.Akuntansi.Manajemen.4 Sistem.Akuntansi.Manajemen.5 Sistem.Akuntansi.Manajemen.6 Sistem.Akuntansi.Manajemen.7 Sistem.Akuntansi.Manajemen.8 Sistem.Akuntansi.Manajemen X1 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL. Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.749 9
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
.1
68.6000 21.145 .538 .725
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
.2
68.5000 21.776 .415 .737
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
.3
68.4667 21.844 .410 .737
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
.4
68.5333 21.154 .548 .725
85
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
.5
68.6000 20.869 .601 .720
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
.6
68.6000 21.559 .445 .733
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
.7
68.5667 20.530 .685 .713
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
.8
68.6333 20.516 .681 .713
Sistem.Akunta
nsi.Manajemen
X1
36.5667 5.978 1.000 .760
RELIABILITY /VARIABLES=Pengendalian.Manajemen.1 Pengendalian.Manajemen.2 Pengendalian.Manajemen.3 Pengendalian.Manajemen.4 Pengendalian.Manajemen..5 Pengendalian.Manajemen..6 Pengendalian.Manajemen..7 Pengendalian.Manajemen..8 Pengendalian.Manajemen_X2 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL. Reliability Scale: ALL VARIABLES