Pengaruh Seringnya Menonton Acara Berita Kriminalitas “Patroli” Di Indosiar Terhadap Agresivitas Penontonnya SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Yosepha Palmariana NIM : 989114005 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
114
Embed
Pengaruh Seringnya Menonton Acara Berita Kriminalitas ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengaruh Seringnya Menonton Acara Berita Kriminalitas “Patroli” Di Indosiar
Terhadap Agresivitas Penontonnya
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh : Yosepha Palmariana
NIM : 989114005
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
HALAMAN MOTTO
The difference between a successful person and other is not
lacks of strength, not lack of knowledge but rather in lack of will.
Vincent T Lombardi
I cannot do everything; but I still can do something.
And because I cannot do everything;
I will not refuse to do something that I can do.
~ Helen Keller ~
�
�
A journey of thousand miles begins with a single step.
~ Confucious ~
HALAMAN PERSEMBAHAN
KKKKarya ini kupersembahkan untuk:arya ini kupersembahkan untuk:arya ini kupersembahkan untuk:arya ini kupersembahkan untuk:
Ayahanda L. Kareteng dan Ibunda Agnes UsehAyahanda L. Kareteng dan Ibunda Agnes UsehAyahanda L. Kareteng dan Ibunda Agnes UsehAyahanda L. Kareteng dan Ibunda Agnes Useh Untuk Untuk Untuk Untuk
semua doa, semua doa, semua doa, semua doa, kesabaran dan dukungannyakesabaran dan dukungannyakesabaran dan dukungannyakesabaran dan dukungannya selama ini selama ini selama ini selama ini.
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut
dalam kutipan dan daftar pustaka.
Jogjakarta, September 2006
Penulis
Yosepha Palmariana
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh seringnya menonton acara berita kriminalitas “Patroli” di Indosiar terhadap agresivitas penontonnya. Asumsinya dengan seringnya menonton acara berita kriminalitas “Patroli” maka agresivitas penontonnya akan meningkat. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan antara positif antara seringnya menonton acara berita kriminalitas”Patroli” dengan agresivitas penontonnya. Subjek penelitian ini adalah individu dewasa, laki-laki dan wanita yang berdomisili di Jogjakarta. Jumlah seluruh subjek dalam penelitian ini adalah 132 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala. Skala yang diggunakan dalah skala agresivitas dan angket yang digunakan untuk mengetahui seberapa sering subjek menonton acara berita kriminalitas “Patroli” di Indosiar. Dalam uji coba yang dilakukan pada skala agresivitas, diperoleh 40 aitem yang sahih dengan daya diskriminasi antara 0,2733 sampai dengan 0,6922 dan koefisien reliabilitas 0,9010. Metode yang digunakan untuk analisis data penelitian adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil analisis data penelitian diperoleh koefisien korelasi R = 0,067 dengan koefisien determinasi R2 = 0,004 (P<0,05). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara seringnya menonton acara berita kriminalitas “Patroli” di indosiar dengan agresivitas penontonnya.
ABSTRACT
The aim of this research is to find out the effect of “Patroli” crime news in Indosiar toward its viewer’s aggressive. The hypothesis proves that there was a positive correlation between “Patroli” crime news watcher and its viewer’s aggressive. The assumption is if”Patroli” crime news watcher is high, the viewer’s aggressive is also high. The subject of this research is adult (age is 18 to 28 years old), man and woman who live in Jogjakarta. Total subjects in this research are 132 subjects. The technique used to gather data is a scale; those are aggressive scale and questioner which is asking about how often subject watching “Patroli” crime news in Indosiar. The result of examination of discrimination item capacity in the scale of aggressive is gained 40 proper items, whereas discrimination item capacity is between 0,2733 to 0,6922 and reliability coefficient is 0,9010. The method used to analyze the research’s data is Pearson’s Product Moment Correlations Technique. The Result shows the correlation coefficient R = 0,067 with determination coefficient R2 = 0,004 (P<0, 05). This Result proves positive relation between “Patroli” crime news watcher and its viewer’s aggressive.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Banyak pihak yang telah mendukung dan
membantu sehingga skripsi ini bisa selesai dikerjakan. Untuk itu, dalam
kesempatan ini Penulis ingin mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Drs. H. Wahyudi M.Si., untuk bimbingan, kritik, masukkan, saran, arahan
dan kesabaran yang telah diberikan selama ini kepada penulis
2. Dr. A. Supratiknya dan V. Didik Suryo Hartoko S. Psi., untuk saran dan
kritik serta masukannya kepada penulis.
3. Dosen dan Staf Fakultas Psikologi yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung kelancaran penulis selama menimba ilmu
di fakultas psikologi Sanata Dharma
4. Kepada orang tua, ayah dan ibu, terima kasih untuk doa, dukungannya
serta kesabaran yang selama ini selalu membantu penulis.
5. Untuk teman-teman dan semua pihak yang telah membantu, baik secara
langsung dan tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORI........................................................................ 8
A Perilaku Agresi..................................................................................... 8
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 1999). Reliabilitas
menunjukan sejauh mana hasil suatu alat pengukuran dapat dipercaya. Dalam
aplikasinya reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) dimana
angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin mendekati
angka 1,00 maka semakin tinggi reliabilitasnya dan sebaliknya semakin
mendekati 0 berarti reliabilitas semakin rendah.
Teknik uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
koefisien reliabilitas alpha cronbach. Prosedur pengujian dalam tekink ini
dilakukan dengan cara, skala yang akan diestimasi reliabilitasnya akan dibelah
menjadi dua bagian, dimana bagian yang satu dengan bagian yang lain memiliki
jumlah aitem yang sama banyaknya.
G. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini, akan dianalisis dengan
menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson menggunakan
software SPSS for Windows versi 10.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Pada tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti yaitu
melakukan ujicoba pada alat ukur sehingga nantinya akan diperoleh alat ukur
yang reliabel dan valid. Kemudian setelah uji coba akan dilakukan pengukuran
reliabilitas dan validitas alat ukur yang diujicobakan, kemudian tahap akhir adalah
tahap analisis aitem.
1. Uji coba Alat Ukur
Tahap uji coba dilakukan untuk memperoleh alat ukur reliabel dan valid
sebelum dikenakan pada subjek penelitian yang sebenarnya. Ujicoba ini dilakukan
dengan cara random, yaitu diberikan pada subjek yang memiliki ciri-ciri yang
hampir sama atau sama dengan subjek penelitian nantinya. Total keseluruhan
subjek ujicoba yaitu sebanyak 40 orang.
Data yang diperoleh dari ujicoba ini kemudian akan dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas, uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan softwear SPSS.10.
2. Reliabilitas dan validitas alat ukur
a). Validitas isi
Validitas isi diselidiki dengan analisis rasional terhadap isi tes serta
didasarkan pada penilaian (judgement) yang sifatnya subjektif. Pengujian
validitas isi dilakukan sebelum uji coba terhadap alat ukur dilaksanakan. Analisi
validitas isi dilakukan dengan cara memeriksa relevansi antar aitem-aitem yang
telah disusun dengan atribut psikologis yang ingin diukur (Azwar, Syaifuddin,
Penyusunan Skala Psikologi, 1999). Kesesuaian antara aitem dengan aspek yang
diukur dapat dilakukan dengan cara membandingkan aitem yang telah dibuat
dengan table spesifikasi atau blue-print yang memuat bagian dari isi tes dan
kompetensi yang akan diukur dalam tiap bagian sesuai dengan kawasan ukur.
Analisis rasional ini selain diperiksa oleh peneliti juga dikoreksi oleh dosen
pembimbing.
b). Analisis aitem
Seluruh analisi aitem dilakukan dengan bantuan komputer,
menggunakan software SPSS for Windows versi 10. Hasil analisi skala
pengukuran agresivitas menunjukan dari 64 aitem yang diujicobakan terdapat 52
aitem yang sahih dan 12 aitem yang gugur. Angka rix aitem yang sahih antara
0,2733 – 0,6922. Agar komposisi jumlah aitem tiap komponen tetap proporsional
dan seimbang maka aitem yang memiliki korelasi terkecil dalam tiap komponen
dibuang. Pada akhirnya diperoleh 40 aitem yang akan digunakan dalam penelitian.
Aitem yang gugur adalah aitem nomor 1, 7, 14, 17, 30, 33, 42, 47, 55, 61, 62 dan
64. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1
Dari aitem-aitem yang sahih ini kemudian dilakukan penyusunan
ulang, sehingga distribusi aitem skala agresivitas yang dilakukan dalam
pengambilan data yang sesungguhnya menjadi sebagaimana yang tampak pada
table 4 dan 5 berikut ini:
Tabel 3
Sebaran aitem skala agresivitas setelah uji coba
Nomor Aitem Aspek Unfa
J
ml Agresif aktif fisik langsung 25, 49 9, 5 Agresif aktif verbal langsung 2, 34, 58 10, 5 Agresif aktif fisik tidak langsung 19, 35, 27, 5 Agresif aktif verbal tidak langsung 20, 52, 4, 44 5 Agresif pasif fisik langsung 13, 21, 45 5 Agresif pasif verbal langsung 22, 38, 6 5 agresif pasif fisik tidak langsung 15, 23, 31 5 Agresif pasif verbal tidak langsung 32, 48, 16, 5
TOTAL 26 14 4
Tabel 4
Susunan nomor aitem skala agresivitas pada saat penelitian
No Aitem Aspek Unfav
J
ml Agresif aktif fisik langsung 14, 29 4, 24, 5 Agresif aktif verbal langsung 11, 20, 6,26 5 Agresif aktif fisik tidak langsung 1, 18, 5, 30 5 Agresif aktif verbal tidak langsung 21, 27, 3, 12 5 Agresif pasif fisik langsung 9, 10, 15,38 5 Agresif pasif verbal langsung 13, 22, 16 5 agresif pasif fisik tidak langsung 25, 31, 2 5 Agresif pasif verbal tidak langsung 7, 17, 8, 23 5
TOTAL 26 14 4
c). Uji reliabilitas alat ukur
Uji reliabilitas alat ukur dilakukan dengan bantuan komputer, dengan
menggunakan program uji keandalan Koefisien Korelasi Alpha dari Cronbach
dari software SPSS for Windows versi 10. Berdasarkan estimasi reliabilitas,
didapat bahwa skala agresivitas memiliki koefisien Alpha sebesar 0,9010. Ini
berarti bahwa instrument ini reliabel.
B. Pelaksanaan Penelitian
Setelah alat ukur selesai diuji coba, selanjutnya alat ukur dapat digunakan
dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan meyebarkan skala ukur secara
acak pada subjek-subjek dengan ciri-ciri yang sesuai dengan subjek penelitian.
Seperti yang telah disebutkan dalam bab sebelumnya, subjek dalam penelitian ini
adalah yang berusia 18 tahun ke atas, laki-laki atau perempuan, dan berdomisili di
Yogyakarta. Dalam penelitian ini ada 150 buah kuesioner yang disebarkan. Dari
150 buah kuesioner itu 18 buah tidak dikembalikan, sehingga hanya ada 132 buah
kuesioner yang akan dianalisis dalam penelitian ini.
C. Deskripsi Data Penelitian
Melalui hasil pengumpulan data penelitian diperoleh deskripsi penelitian
sebagai berikut:
Tabel 5
Deskripsi Data Penelitian
Mean Variabel N Teoritis Empiris
X Min X Max SD
Agresivitas 132 100 82,16 51 109 10,657 Seringnya
menonton patroli 132 2,5 2,02 1 4 0,842
Dari deskripsi data di atas, pada skala agresivitas diperoleh mean empiris sebesar
82,16 lebih besar dari pada mean teoritis yaitu 100. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai skor rata-rata subjek rendah. Demikian pula pada skala seringnnya menonton
“patroli” mean empirik 2,02 lebih kecil dari pada mean hipotetik yaitu 2,5 artinya
rata-rata skor subjek cukup rendah.
Hasil penelitian ini kemudian akan dikelompokkan ke dalam beberapa
kategorisasi berdasarkan skor pada agresivitas dan skor seringnnya menonton
“patroli”, yaitu dengan menetapkan kriteria kategorisasi. Subjek akan
dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu:
Tabel 6
Norma Kategorisasi Skor
Skor Kategori X < (µ-1,0�) Rendah
(µ-1,0�) � X <(µ+1,0�) Sedang (µ+1,0�) � X Tinggi
Pada variabel agresivitas memiliki 40 aitem, dengan skor: 1, 2, 3, 4 dan
skor minimum: 40, skor maksimum: 160, luas jarak = 120, maka Standar Deviasi
(�) : 120/6 = 20, dan mean teoritis (µ) : 40x2,5 = 100. Setelah dihitung diperoleh
kategori sebagai berikut:
Tabel 7
Kategori Skor Subjek pada Skala Agresivitas
Skor Rentang Nilai Kategori Jumlah % X < (µ-1,0�) X < 80 Rendah 49 37,2
(µ-1,0�) � X <(µ+1,0�) 80 � X < 120 Sedang 83 62,8 (µ+1,0�) � X 120 � X Tinggi 0 0
Berdasarkan data pada table 8, subjek hanya terbagi dalam 2 kategori yaitu
rendah dan sedang. Jumlah subjek dengan kategori rendah yaitu 49 orang (37,2%)
dan kategori sedang sebanyak 83 orang (62,8%).
Untuk variabel seringnnya menonton “patroli”, jumlah aitem : 1 aitem,
skor minimum : 1, skor maksimum : 4, luas jarak = 3, maka Standar Deviasi (� ):
3/6 = 0,5 dan mean teoritis (µ) : 1x2,5 = 2,5, setelah dilakukan penghitungan
maka diperoleh kategori sebagai berikut :
Tabel 8
Kategori Skor Subjek pada Skala Televisi
Skor Rentang Nilai Kategori Jumlah % X < (µ-1,0�) X < 2 Rendah 39 29,5%
(µ-1,0�) � X <(µ+1,0�) 2 � X < 3 Sedang 57 43,2% (µ+1,0�) � X 3 � X Tinggi 36 27,3%
Berdasarkan tabel 9, subjek terbagi dalam 3 kategori yaitu rendah, sedang dan
tinggi. Jumlah subjek pada kategori rendah 39 orang (29,5%), sedang 57 orang
(43,2%) dan tinggi 36 orang (27,3%).
D. Analisi Hasil Penelitian
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
yang meliputi uji normalitas sebaran dan uji linearitas hubungan. Uji asumsi ini
dilakukan untuk memenuhi syarat penggunaan analisis korelasi, selain itu uji
asumsi juga dilakukan untuk memperoleh kesimpulan yang tidak menyimpang
dari yang seharusnya.
1. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran
variabel bebas dan tergantung bersifat normal atau tidak. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dalam program
SPSS for Window versi 10. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini :
Tabel 9
Hasil Uji Normalitas Sebaran
Agresivitas Televisi Kolmogorov-Smirnov 0,895 2,735
Asymp.Significant (2-tailed) 0,400 0,137
Berdasarkan hasil uji normalitas sebaran, diketahui bahwa distribusi sebaran
variabel bebas dan variabel tergantung bersifat normal karena signifikansi ke dua
variabel lebih besar daripada 0,05 (p>0,05).
2. Uji Linearitas Hubungan
Uji linearitas hubungan dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan
antara skor agresivitas dengan skor seringnya menonton patroli berupa garis lurus
atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for
Window versi 10 yaitu test for linearity. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel
10 berikut ini :
Tabel 10
Hasil Uji Linearitas Hubungan
F Sig. (Combined) 0,270 0,847
Linearity 0,176 0,675
TV * Agresivitas
Between Groups Deviation from
Linearity 0,316 0,730
Berdasarkan hasil uji linearitas hubungan, diketahui bahwa distribusi hubungan
variabel bebas dan variabel tergantung berupa garis lurus karena signifikansi ke
dua variabel lebih besar daripada 0,05 (p>0,05).
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
Product moment Pearson dan bantuan program SPSS for Window versi 10. Taraf
signifikansi adalah 0,05. Dari hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (R)
sebesar 0,067 dengan signifikansi sebesar 0,337 yang artinya kedua variable
berkorelasi positif karena probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Hasil
hipotesis menunjukan hubungan positif antara menonton berita kiriminalitas
“Patroli” dengan agresivitas penontonnya. Dengan kata lain semakin sering
menonton acara “Patroli” maka semakin meningkat (tinggi) agresivitasnya,
demikian juga sebaliknya semakin jarang menonton “Patroli” maka semakin
rendah agresivitasnya. Sumbangan televisi terhadap agresivitas dapat dilihat
melalui koefisien determinasinya (R2), yaitu sebesar 0,004 berarti televisi
menyumbang 0,4% terhadap agresivitas. Sumbangan sebesar 99,6% terhadap
agresivitas diperoleh dari faktor lain.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sering
menonton acara kriminalitas “Patroli” di Indosiar terhadap agresivitas
penontonnya. Hasil analisis data pada penelitian ini, diperoleh koefisien korelasi
product moment sebesar 0,067 dan signifikansi sebesar 0,337 (p<0,05). Koefisien
korelasi yang positif ini menunjukkan hubungan positif antara seringnya
menonton acara “Patroli” dengan agresivitas penontonya, yang artinya bila terjadi
peningkatan pada suatu variabel maka variabel yang lain akan meningkat
demikian juga sebaliknya. Individu yang sering menonton acara “Patroli” maka
agresivitasnya akan tinggi, sebaliknya jika individu jarang menonton acara
“Patroli” maka agresivitasnya rendah.
Jadi penelitian ini menujukkan bahwa individu yang sering menonton
acara “patroli” akan memiliki agresivitas yang lebih tinggi dari pada inividu yang
tidak sering menonton acara “patroli”.
Hasil ini sesuai dengan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.
Media massa, termasuk televisi didalamnya, memiliki fungsi sebagai identitas
pribadi. Denis McQuail (McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar, 1987) menyebutkan bahwa sebagai identitas pribadi media massa
membantu individu dalam menemukan penunjang nilai pribadi, menemukan
model prilaku serta juga mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media
massa. Hal ini tidak lepas dari format acara “partoli”, di mana acara ini hanya
khusus menayangkan berita-berita kriminalitas saja. Tentunya selain format acara
yang demikian, diri individu yang menontonnya juga berpengaruh. Freud (Krahé,
Barbara, Perilaku Agresif, 2005) dalam teori psikoanalis menyebutkan bahwa
dorongan agresif memang telah dimiliki oleh tiap individu.sejauh mana inividu
akan menyalurkan dorongan agresifnya tergantung pada apa yang akan diperoleh
oleh individu, atau sejauh mana reward yang akan diperoleh jika individu
melakukan perilaku agresif dan sebesar apa punishment yang akan diterimannya
jika melakukannya.
Krahe (Krahé, Barbara, Perilaku Agresif, 2005) menyebutkan bahwa ketika
individu menyaksikan kekerasan di media dapat terjadi peningkatan agresivitas,
ini dikarenakan ketika menyaksikan kekerasan di media akan muncul rangsangan
yang memicu peningkatan agresivitas. Krahe (Krahé, Barbara, Perilaku Agresif,
2005) juga menyebutkan selain rangsangan, kekerasan di media dapat
memberikan respon agresi yang baru pada individu atau individu mempelajari
respon agresi yang lain,
Sumbangan efektif televisi terhadap agresivitas sebesar 0,4% sedangkan
99,6% lainnya berasal dari faktor lain.. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis
yang menunjukan bahwa koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,004.
Faktor lain yang berpengaruh adalah kemampuan individu untuk menghindari
respon agresif tersebut. Teori pengalihan rangsangan menyebutkan bahwa respon
agresif individu tergantung dari bagaimana individu menginterpretasikan stimulus
yang diterimanya. Ketika individu menganggap suatu stimulus sebagai hal yang
menimbulkan amarah dan frustrasi maka akan memunculkan respon agresif.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya kekerasan di televisi bukan satu-
satunya pemicu munculnya agresivitas pada individu. Krahe (Krahé, Barbara.,
Perilaku Agresif, 2005) menyebutkan hal lain yang juga berpengaruh terhadap
agresivitas antara lain adalah self esteem, iritabilitas, kerentanan emosional
(emotional susceptibility), dissipation versus rumination, gaya atribusional
bermusuhan (hostile attributional style), temeperatur, kebisingan, polusi udara dan
crowding.
Baumeister dan Boden (Krahé, Barbara, Perilaku Agresif, 2005)
berpendapat bahwa individu dengan self esteem yang tinggi lebih rentan terhadap
perilaku agresif terutama dalam menghadapi stimulus negatif yang dipersepsi
sebagai ancaman terhadap self-esteemnya.
Iritabilitas (irritability), mengacu pada kecenderungan untuk bereaksi
secara impulsif, kontroversial, atau kasar terhadap provokasi atau sikap tidak
setuju bahkan yang paling ringan sekalipun, yang bersifat habitual (Krahé,
Barbara, Perilaku Agresif, 2005). Individu yang berada dalam kondisi irritable
menunjukan tingkat agresi yang lebih tinggi dari pada individu yang non irritable.
Caprara dan kolega (Krahé, Barbara, Perilaku Agresif, 2005) mengatakan
kerentanan emosional (emotional susceptibility), individu yang rentan secara
emosional memperlihatkan perilaku agresif yang lebih tinggi, terutama mengikuti
Pelajar Offset. Bandura, Albert. (1973). Aggression A Social Learning Analysis; New Jersey;
Prantice-Hall, Inc. Baron, R.A., & Byrne, D. (1997). Social Psychology 8th Edition; Massachusette;
Allyn & Bacon, Inc. Baron, A., Robert. (1995). Psychology 3rd Edition; Boston; Allyn and Bacon Inc. Berkowitz, Leonard. (1980) A Survey Of Social Psychology 2nd Edition; Nolt,
Rinehart and Winston. _________(1995). Agresi : Sebab dan Akibat; Jakarta; Pustaka Binaman
Pressindo. Bittner, R. John. (1996). Mass Communication 8th Edition, Massachusette; Allyn
&Bacon, Inc. Buss, A. (1973). Psychology : Human In perspective; New York; John Willey and
Sons, Inc. Braum, JAY., Darwyn S Linder & Isaac Asimov. (1979). Psychology Today: An
Introduction 4th Edition; New York; Random House. Chaplin, J.P. (1989). Kamus Lengkap Psikologi; Jakarta; PT. RajaGrafindo
Persada. Chen, Ph.D.,Milton.(1996). Anak-anak dan Televisi: Panduan Orang Tua
Mendampingi Anak-anak Menonton TV; Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dominick, R. Joseph. (1983). The Dynamics Of Mass Communication; New York,
Random House. Effendy, M.A.,Drs. Onong Uchjana. (1989). Kamus Komunikasi, Bandung,
Mandar Maju.
Faisal, Sanapiah. (1999). Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Femina no 42/XXXI tanggal 16-22 Oktober 2003 Freedman, J.L., David, O.S & J.M, Carlsmith. (1981). Social Psychology; New
Developmen; New York; John Willey and Sons, Inc. Koeswara, E. (1998). Agresi Manusia; Bandung; PT Eresco.
Krahé, Barbara. (2005). Perilaku Agresif; Yogyakarta; Pustaka Pelajar Offset. McQuail, Denis. (1987). Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar; Jakarta; PT
Erlangga. Myers, D.G., (1999). Psychology social 6th Edition; McGrew-Hill Companies Inc. Muda, Tim. (2003). Telah Laku Terjual: Kekerasan di Televisi Rakhmat.,M.Sc.,Drs. Jalaluddin. (1985). Psikologi Komunikasi; Bandung; CV.
Remadja Karya. Sadiman, Arief. S. (1999). Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku Salim, Drs. Peter., Yenny Salim. (1991). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer;
Jakarta; Modern English Press.
Sears, D.O., J.L. Freedman & Letitia Anne Peplau. (1991). Psikologi Sosial Jilid 2; Jakarta; PT Erlangga.
Sudarsono. S.H., Drs. (1992). Kamus Hukum; Jakarta; PT. Rineka Cipta. Susanto-Sunario, Prof. Dr. Astrid. S (1993) Globalisasi dan Komunikasi; Jakarta;
Pustaka Sinar Harapan. Tan, Alexis S. (1985). Mass Communication Theories and Research 2nd Edition;
New York; Macmillan Publishing Company. Taylor, S.E., David. O.S & Letitia Anne Peplau. (2000). Social Psychology 3th
edition; New Jersey; Prentice Hall International Inc. Vedantam, Shankar. (2002). Study Ties Television Viewing to Aggression Adults
Affected As well As Children Wahyudi, J.B, Drs. (1986). Media Komunikasi Massa Televisi; Bandung; P.T.
Alumni. Winarsunu, Tulus. (2004). Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan;
Malang; UMM Press. Worchel, S., Cooper, J. (1979). Understanding Social Psychology 3rd Edition;
Illinois: The Dorsey Press _________(1983) Understanding Social Psychology 3rd Edition; Illinois: The
Dorsey Press. Wowessays. ( 2003). TV Violance Zande, James W Vander. (1984). Social Psychology 3rd Edition; New York;
Random House. Zimbardo, P.G, Ruch, F.L. (1983). Psychology and Life 9th Edition; Illinois: Scot,
Foresman and company.
LAMPIRAN UJICOBA
ANGKET II
Bayangkan anda berada dalam situasi seperti pada pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda sesuai
dengan keadaan diri anda. Setiap orang memiliki sikap dan pilihan yang berbeda,
karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri anda sendiri.
Tidak ada pilihan jawaban yang dianggap salah dan benar.
STS : Sangat Tidak Sekali TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju
Nama : Usia : Pekerjaan : Jenis Kelamin : No PERTANYAAN STS TS S SS
1 Menurut saya melempari aparat keamanan dengan batu saat demonstrasi adalah hal yang wajar.
2 Menurut saya merusak benda milik orang yang membuat saya marah adalah hal yang wajar.
3 Karena Rita tidak menyukai Rina, maka Rita selalu menghindari pertemuan dengan Rina.
4 Saya mampu mengendalikan amarah saya sekalipun saya sedang kesal.
5 Walaupun sering dibuat jengkel oleh teman, saya selalu berusaha untuk tidak marah.
6 Saya tidak pernah menuduh orang lain bersalah. 7 Saya mau menyapa lebih dahulu orang yang saya benci 8 Saya akan menjawab telepon dari orang yang membuat
saya jengkel.
9 Tawuran pelajar adalah hal yang tidak menyenangkan. 10 Saya akan meminjamkan benda yang dibutuhkan teman
saya sekalipun saya tidak menyukainya.
11 Saya mau bekerja sama dengan orang yang saya benci. 12 Saya tetap menjaga hubungan baik dengan orang yang
saya benci.
13 Saya suka memberi nama julukan kepada orang yang saya benci.
14 Saya senang membujuk teman-teman saya supaya memusuhi orang yang saya benci.
15 Menurut saya mengacuhkan orang yang dibenci adalah wajar.
16 Saya akan mendukung pendapat teman saya sekalipun saya membencinya.
17 Menampar orang yang membuat saya jengkel adalah hal yang wajar.
18 Saya mau membantu teman yang membuat saya kesal 19 Yoyok membenci Rudi maka ketika Rudi lewat Yoyok
menjulurkan kakinya dengan segaja supaya Rudi terjatuh.
20 Saya senang membuat orang yang saya benci kalah dalam pertandingan yang diikutinya.
21 Karena saya dipermalukan oleh teman, maka pantas dia saya caci maki.
22 Saya senang menyebarkan gosip tentang keburukan orang yang membuat saya jengkel.
23 Saya akan berpura-pura tidak mendengar sapaan orang yang saya benci.
24 Menurut saya menyemangati teman yang sedang berkelahi adalah hal yang menyenangkan.
25 Perasaan saya lega setelah saya menampar orang yang membuat saya merasa jengkel.
26 Saya tidak menyukai teman kos saya, maka saya tidak akan mau membukakan pintu ketika saya tahu dia pulang kemalaman.
27 Walaupun sering dibuat kesal oleh teman, saya tetap akan membantu dia jika dia butuh bantuan saya.
28 Saya berusaha bekerja dengan baik walaupun saya jengkel pada orang yang menyuruh saya.
29 Saya tidak senang mengertak orang lain agar mereka ketakutan
30 Lita membenci Rena, maka Lita mengadu domba Rena dengan teman akrabnya sendiri, agar mereka bertengkar.
31 Saya mau membalas sapaan orang yang saya benci 32 Karena Dita membenci Wina, maka Dita tidak mau
memberi tahu Wina kalau hari ini ada ujian.
33 Ikut memukul copet yang tertangkap oleh massa adalah hal yang menyenangkan.
34 Tono membenci Andi maka Tono menyembunyikan buku Andi agar dia gagal dalam ujian.
35 Karena Rudi membenci Bob maka Rudi menghalang-halangi Bob sehingga Bob tidak bisa lewat.
36 Fita tidak menyukai Ari, pemimpin kelompoknya maka Fita menolak menuruti perintah-perintah Ari.
37 Saya akan mengutuk orang yang membuat saya merasa jengkel.
38 Siti membenci Tina, maka Siti sengaja menjelek-jelekan Tini didepan teman-teman yang lain.
39 Saya akan menolak keputusan yang dibuat oleh orang yang saya benci.
40 Saya tidak akan mengabaikan orang yang membuat saya jengkel.
41 Saya tidak akan memukul orang yang membuat saya kesal.
42 Menjebak orang yang saya benci adalah hal yang tidak menyenangkan.
43 Saya mau berada dalam satu ruangan dengan orang yang saya benci.
44 Menurut saya menunda pekerjaan dengan sengaja agar orang lain menjadi jengkel adalah hal yang tidak menyenangkan.
45 Saya tidak suka mengejek orang lain. 46 Karena Dewi membenci Sita, maka Dewi sengaja
menyindir Sita di depan teman-temannya.
47 Saya mau bertukar pikiran dengan orang yang sering membuat saya merasa jengkel.
48 Saya akan langsung menutup telepon dari orang yang membuat saya jengkel.
49 Ketika saya sedang berjalan, seseorang menyenggol saya maka saya tidak akan balik menyenggol orang tersebut.
50 Saya tidak suka menjebak orang lain 51 Saya senang menlihat orang yang saya benci
mengalami kegagalan.
52 Menurut saya sengaja datang terlambat kepertemuan agar orang lain merasa jengkel adalah hal yang menyenangkan
53 Saya sering memotong pembicaraan orang lain. 54 Karena Gina membenci Lily, maka Gita mengadu
domba Lily dengan temannya agar Lily dibenci oleh temanya itu.
55 Saya akan berpura-pura tidak melihat orang yang melanggar peraturan.
56 Bob membenci Andi sehingga setiap pembicaraan yang dilontarkan Andi tidak ditanggapi oleh Bob
57 Saya tidak senang menakut-nakuti teman dengan benda yang ditakutinya.
58 Saya jengkel dengan teman satu kelompok, maka saya akan membiarkan dia mengerjakan semua tugas
kelompok sendirian. 59 Saya mau menjawab pertanyaan dari orang yang saya
benci.
60 Susi tidak menyukai Tina, maka Susi sengaja menyalakan radio dengan volume keras supaya Tina menjadi kesal.
61 Saya tidak suka beradu mulut dengan orang lain sekalipun saya jengkel dengan orang itu.
62 Menurut saya menyebarkan keburukan orang yang saya benci adalah hal yang tidak menyenangkan.
63 Menurut saya mendiamkan teman yang membuat saya kesal adalah hal yang wajar.
64 Sayau mau memberi pendapat saya sekalipun saya tidak menyukai orang itu.
RELIABILITAS SKALA AGRESIVITAS R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 131.1250 231.4968 .1510 .9013 VAR00002 130.8250 224.7122 .5873 .8975 VAR00003 130.5000 227.5897 .3267 .8997 VAR00004 130.6500 224.2333 .6042 .8973 VAR00005 130.6500 229.4641 .2907 .9000 VAR00006 130.5750 226.1481 .3711 .8992 VAR00007 130.3750 231.4199 .1655 .9011 VAR00008 130.5750 230.0455 .3184 .8999 VAR00009 130.5500 230.0487 .3068 .8999 VAR00010 130.6000 223.6308 .5629 .8974 VAR00011 130.2500 228.9615 .2994 .8999 VAR00012 130.5500 230.0487 .3068 .8999 VAR00013 130.2000 225.8051 .3731 .8992 VAR00014 129.3250 242.0712 -.4441 .9060 VAR00015 130.2000 227.3949 .2862 .9003 VAR00016 130.5250 225.5891 .4074 .8988 VAR00017 130.9250 232.1224 .0809 .9028 VAR00018 130.6250 230.0353 .2733 .9002 VAR00019 131.3250 228.3276 .4047 .8992 VAR00020 130.5250 219.8968 .5089 .8975 VAR00021 130.5000 224.8205 .3782 .8992 VAR00022 130.7000 226.5744 .2874 .9004 VAR00023 130.7750 227.0506 .4418 .8987 VAR00024 131.2000 228.2667 .3719 .8993 VAR00025 130.8250 227.1224 .3507 .8995 VAR00026 131.0250 230.3840 .2747 .9002 VAR00027 130.8000 228.0103 .4027 .8991 VAR00028 130.7750 229.2045 .2855 .9001 VAR00029 130.9750 228.1788 .3375 .8996 VAR00030 129.2250 240.8455 -.4065 .9052 VAR00031 130.7500 225.7821 .4978 .8982 VAR00032 130.9750 226.2814 .4122 .8988 VAR00033 130.8500 227.7718 .2306 .9013 VAR00034 131.2750 225.2301 .5529 .8978 VAR00035 131.0500 225.5359 .5347 .8979 VAR00036 130.8250 229.0199 .3241 .8997 VAR00037 131.0250 224.2301 .5017 .8979 VAR00038 131.1750 227.2250 .4862 .8986 VAR00039 130.8000 229.1385 .4238 .8992 VAR00040 130.6750 225.2506 .5158 .8980 VAR00041 130.7750 229.2045 .2855 .9001 VAR00042 130.5250 228.6147 .1880 .9020 VAR00043 130.5750 226.1481 .3711 .8992
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00044 131.0250 226.7942 .3977 .8990 VAR00045 130.6500 219.8744 .5819 .8966 VAR00046 130.8750 226.8301 .4636 .8986 VAR00047 130.3750 236.2404 -.0897 .9044 VAR00048 130.6000 224.1436 .5018 .8979 VAR00049 130.9750 227.7686 .3911 .8992 VAR00050 130.9750 225.6660 .4770 .8983 VAR00051 130.7500 218.4487 .6922 .8954 VAR00052 131.2750 227.2301 .4753 .8986 VAR00053 130.6750 224.8917 .4665 .8983 VAR00054 131.1250 228.1122 .4384 .8990 VAR00055 130.4750 234.1532 .0085 .9028 VAR00056 130.7000 227.5487 .3977 .8991 VAR00057 130.6500 226.6949 .3118 .9000 VAR00058 130.9250 226.0199 .4813 .8983 VAR00059 130.9250 227.0455 .5127 .8984 VAR00060 130.8000 222.2154 .5790 .8970 VAR00061 130.8250 231.3788 .1313 .9018 VAR00062 130.5500 229.7923 .1689 .9018 VAR00063 130.1250 226.7276 .3800 .8992 VAR00064 130.6000 234.0923 .0164 .9025 Reliability Coefficients N of Cases = 40.0 N of Items = 64 Alpha = .9010