PENGARUH PUBLIKASI LEMBAGA SURVEI TERHADAP PERILAKU PEMILIH (Studi pada Pilkada Kabupaten Pringsewu 2017) Pembimbing I : Dr. Muhammad Aqil Irham, M.si Pembimbing II : Drs. M. Nursalim Malay, M.si Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S. Sos ) dalam Ilmu Ushuluddin Oleh Beny Iswanto NPM. 1331040022 Jurusan : Pemikiran Politik Islam FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H/2017 M
111
Embed
PENGARUH PUBLIKASI LEMBAGA SURVEI TERHADAP …repository.radenintan.ac.id/1626/1/skripsi_lengkap_benny.pdf · Lampiran H : SK Pembimbing Penyusunan Skripsi Lampiran I : SK Perpanjangan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PUBLIKASI LEMBAGA SURVEI TERHADAP PERILAKU PEMILIH
(Studi pada Pilkada Kabupaten Pringsewu 2017)
Pembimbing I : Dr. Muhammad Aqil Irham, M.si
Pembimbing II : Drs. M. Nursalim Malay, M.si
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S. Sos ) dalam Ilmu Ushuluddin
Oleh
Beny Iswanto NPM. 1331040022
Jurusan : Pemikiran Politik Islam
FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H/2017 M
PENGARUH PUBLIKASI LEMBAGA SURVEI TERHADAP PERILAKU PEMILIH
(Studi pada Pilkada Kabupaten Pringsewu 2017)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S. Sos ) dalam Ilmu Ushuluddin
Oleh
Beny Iswanto NPM. 1331040022
Jurusan : Pemikiran Politik Islam
FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H/2017 M
ABSTRAK
PENGARUH PUBLIKASI LEMBAGA SURVEI TERHADAP PERILAKU PEMILIH
(Studi Pilkada Kabupaten Pringsewu 2017)
Oleh
Beny Iswanto
Lahirnya lembaga survei tidak terlepas dari unsur demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat. Lembaga survei mengalami perkembangan yang sangat besar terlebih dalam menjelang pemilu, baik pemilu presiden, gubernur, bupati dan calon legislatif. Hasil dari lembaga survei dengan cepat dapat di publikasikan melalui media massa sehingga masyarakat dapat mengetahui setiap calon yang unggul dalam pilkada maupun suara elektabilitasnya mengalami peningkatan. Perilaku pemilih yang beragam sifat tentu banyak yang mempegaruhi pemilih agar memilih sesuai yang diinginkan oleh kandidat. Pengaruh yang di berikan dapat berupa pengetahuan, sikap, dan perilaku. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah publikasi lemabaga survei berpengaruh terhadap perilaku pemilih? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh publikasi lembaga survei terhadap perilaku pemilih dan mengetahui jenis pemilih apa yang ada dalam pilkada Pringsewu 2017. Hipotesis yang diajukan yaitu tidak ada pengaruh antara publikasi lembaga survei terhadap perilaku pemilih.
Penelitian berusaha untuk menemukan pengaruh dari variabel bebas, yaitu publikasi lembaga survei. Penelitian ini mengunakan teknik pengumpulan data angket.. Teknik pada pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Random Sampling untuk menetapkan jumlah responden yang akan di jadikan sampel berdasarkan kriteria-kriteria dan pertimbangan.
Penyebarkan angket kemasyarakat sebanyak 145 dan yang kembali 135 angket. Setelah angket terkumpul kemudian di berikan skor tiap aitem dengan kaidah yang telah ditentukan. Setelah penskoran selesai, kemudian data di analisis menggunakan teknik Korelasi Product Moment dengan aplikasi SPSS Windows 16, diperoleh hasil rxy = -0.188 dengan signifikan 0.29 (P < 0.05) jika nilai P kurang dari 0.05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara publikasi lembaga survei terhadap perilaku pemilih. Tingkat keterpengaruhan sangat kecil yaitu hanya 0.29. Jika penggunaan media untuk menyebar luaskan publikasi lembaga survei rutin di beritakan di televisi tiap bulanya mungkin tingkat keterpengaruhanya akan meningkat karena televisi merupakan sumber berita bagi masyarakat ketimbang media Koran dan berita online.
MOTTO
بجھالة یا أیھا الذین آمنوا إن جاءكم فاسق بنبإ فتبینوا أن تصیبوا قوما فعلتم ما على فتصبحوا ◌ نادمین
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
(Q.S Surat Al-Hujarat ayat 06)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kepada orang-orang yang selalu
memberikan motivasi dan semangat selama penulis menuntut ilmu :
1. Bapak Sartono dan Ibu Rahmatun selaku kedua orang tua yang telah
memberikan seuluh cinta dan kasihnya serta membesarkan dan mendidik
penulis sampai akhirnya bisa menyelesaikan S1.
2. Kepada Adik-adik yang tercinta Azhari Anhar dan Eliza Sari yang telah
memberikan senyum semngat dan motivasi lebih untuk penulis. Untuk Ani
Yusnita yang selalu meberikan semangat selama penulis berkuliah daan
menyelesaikan skripsi ini.
3. Untuk sahabat-sahabat PPI kelas A dan kelas B serta angkatan 2013 yang
selalu menyemangati satu sama lainya selama penulis menempuh pendidikan
dan belajar bersama sahabat-sahabat semuanya. Serta untuk adik-adik tingkat
yang memberikan motivasi dan senyum semangatnya.
4. Untuk sahabat-sahabat senior dan junior OPLOZ FC/ USHULUDDIN FC
yang selalu memberikan hiburan canda dan tawa, kemenangan dan kekalahan
bersama, juara bersama. Semoga tetap LOYALITY MY TEAM
5. Untuk coach Sahri, Gatot, Jhon, terimakasih atas ilmu dan kebersamaan
selama penulis menempuh pendidikan S1.
6. Untuk Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung dan Sahabat-Sahabat
KKN 156 Pekon Karang Sari yang telah memberikan pengalaman yang
berharga selama KKN.
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir dari pada tanggal 06 maret 1995,anak pertama dari pasangan
Bapak Sartono dan Ibu Rahmatun. Pada 2001 penulis bersekolah di SDN 02
Sukoharjo 2 lulus pada tahun 2007. Kemudian penulis melanjutkan ke SMP N 01
Sukoharjo pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Kemudian penulis
melanjutkan ke SMA Muhammadiyah 01 Pringsewu pada tahun 2010 dan lulus 2013.
Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang yang lebih yaitu di UIN Raden Intan
Lampung Fakultas Ushuluddin jurusan Pemikiran Politik Islam pada tahun 2013
kemudian penulis menyelasaikan S1 pada tahun 2017.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan
rahmat-Nya, sehingga penelii dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat teriring
salam semoga senantiasa Allah SWT limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang kita tunggu syaf’at-Nya di akhir nanti.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
penulis merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag selaku rektor UIN Raden Intan
Lampung beserta segenap Staf pimpinan dan segenap karyawan yang
telah berkenan memberikan kesempatan dan bimbingan kepada
peneliti selama studi.
2. Bapak Dr. H. Arsyad Sobby , Lc. M.Ag selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Rden Intan Lampung beserta segenap Staf pimpinan
dan segenap karyawan yang telah berkenan memberikan kesempatan
dan bimbingan kepada peneliti selama studi.
3. Bapak Dr. Muhammad Aqil Irham, M.si selaku pembibing I yang
telah banyak memberikan saran dan sumbangan pemikiran sehingga
tersusun skripsi ini.
4. Bapak Drs. M. Nursalim Malay, M.si selaku pembimbing II yang
dengan sabar serta susah payah telah memberikan bimbingan dan
pengarahan secara ikhlas dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Dr. Nadirsah Hawari, M.A selaku ketua jurusan Pemikiran
Politik Islam dan Ibu Tin Amali Fitri, S.Sos, M.si selaku sekertaris
jurusan Pemikiran Politik Islam yang telah meberikan pengarahan
dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen jurusan Pemikiran Politik Islam dan semua
pengajar di Fakultas Ushuluddin yang telah mendidik dan
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menimba ilmu
di Fakultas Ushuluddin UIN Raden Intan Lampung.
7. Semua masyarakat pekon Sidoharjo, Waluyo Jati, Pringsewu Selatan
yang telah membantu membantu penyelesaian skripsi ini khusunya
para responden yang dengan sungkan mengisi angket penelitian.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan Pemikiran Politik Islam yang
memberikan sumbangsih pemikiranya untuk penyelesaian skripsi ini.
9. Terima kasih untuk kecerianya untuk sahabat-sahabat selama 4 tahun
ngekos bersama. Serta sahabat-sahabat Futsal Oploz Fakultas
Ushuluddin dan Sepak bola yang telah meberikan arti kebersamaan,
keceriaan, kesedihan, kemenangan dan kekalahan. LOYALITY IS
MY FOR TEAM
Demikianlah mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menambah wawasan bagi yang
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESEHAN .............................................................................. iii
MOTTO............................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
A. Penegasan Judul ........................................................................................ 1 B. Alasan Memilih Judul................................................................................ 4 C. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 5 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA ......................................
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 11 B. Fungsi, Peran dan pengaruhnya terhadap masyarakat................................ 13 C. Lembaga Survei ....................................................................................... 21 D. Perilaku Memilih ...................................................................................... 31 E. Pengaruh Publikasi Lembaga Survei terhadap Perilaku Pemilih dalam Pilkada
Pringsewu 2017 ........................................................................................ 41 F. Kerangka Pikir ......................................................................................... 42
G. Hipotesis .................................................................................................. 43
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................
A. IdentifikasiVariabelPenelitian................................................................... 44 B. DefinisiOperasionalVariabel .................................................................... 45 C. Populasi dan sampel ................................................................................. 46 D. MetodePengumpulan Data........................................................................ 47 E. Validitas dan Reliabilitas Kuisioner .......................................................... 48 F. Teknik analisis Data ................................................................................. 53
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN .............................................
A. Gambaran Umum ..................................................................................... 55 B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 59 C. Hasil Penelitian ........................................................................................ 63 D. Pembahasan ............................................................................................. 68
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 70
A. Kesimpulan .............................................................................................. 70 B. Saran ........................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Uji validatas Instrumen variabel lembaga survei ..................................... 50
(SSS), Indo Barometer, dan Woman Research Institute(WRI).
Kemajuan demokrasi dan keterbukaan dalam kepartaian menumbuhkan
jumlah lembaga survei baik yang bertingkat nasional maupun daerah. Tercatat dalam
KPU 37 lembaga survei berskala nasional, dan hampir 200-an berskala daerah.
Dalam catatan resmi KPU saja yang ikut berpartisipasi dalam pemilu 2014
sudah tercatat 56 lembaga survei dan 19 lembaga pemantau pemilu 2014.30
Sementara ada enam lembaga survei yang remi untuk melakukan hitung cepat pada
pilkada di lampung tahun 2015 yang telah terebih dahulu melakukan verifikasi ketat
KPU Lampung. Keenam lembaga survei tersebut yakni;
1. Media Survei Nasional (MSN)
2. Rakata Institute (RI)
3. Lembaga Riset Indonesia
4. Syaiful Munzani Research Centre (SMRC)
5. Indo Survei and Strategi (ISS)
6. Sai Wawai Institute.31
“Selain dari keenam lembaga survei tersebut, (bila ada yang lain) ilegal, kata
Anggota KPU Solihin”.
30 Detik news.com, Sabtu 29 maret 2014, 18:22 WIB.
31 Republika.co.id, Bandar Lampung, Rabu 9 desember 2015.
D. Perilaku Memilih
a. Pengertian Perilaku Memilih
Perilaku politik dalam Ramlan Subakti yaitu diartikan sebagai perilaku yang
bersangkut paut dengan politik. yang selalu melakukan kegiatan politik ialah
pemerintah (lembaga dan perananya) dan partai politik karena fungsi mereka dalam
bidang politik.32
Oleh karena itu perilaku politik dibagi menjadi dua, yakni perilaku politik
lembaga-lembaga pemerintah dan perilaku politik warga negara biasa (baik individu
maupun kelompok). Yang pertama membuat, melaksanakaan dan menegakkan
keputusan politik, sedangkan yang kedua tidak berwenang seperti yang pertama
dalam menjalankan fumgsinya karena apa yang dilakukan pihak pertama menyangkut
kehidupan pihak kedua. Para anggota keluarga yang sudah berhak ikut serta dalam
pemilihan umum, umpamanya ikut berkampanye sesungguhnya tengah melakukan
kegiatan politik. 33 Adapun perilaku pemilih menurut Ramlan Surbakti adalah
aktivitas pemberian suara oleh individu yang berkaitan erat dengan pengambilan
keputusan untuk memilih dan tidak memilih (to vote or not over) didalam suatu
pemilu maka voters akan memilih atau mendukung kandidat tertentu.34
32 Ramlan Subakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta : Pt Grasindo 2010) cet.ke-7, h.22. 33 Ibid. h.23. 34 Efriza, Political Explore, Sebuah Kajian Ilmu Politik, ( Bandung : Alfabeta, 2012) cet ke-1,
h.480.
Perilaku politik itu sendiri merupakan kegiatan yang berkenaan dengan proses
pembuatan dan pelaksanaan politik. dimana kegiatan-kegiatan yang dimaksud
dilakukan oleh pemerintah disatu pihak, dan oleh masyarakat dipihak lain.35 Memilih
merupakan suatu kegiatan politik masyarakat dalam bentuk partisipasi dalam
pemilihan umum. Pemilih juga target dan tujuan utama dari para kontestan untuk di
pengaruhi sikapnya dengan berbagai cara yang digunakan oleh kontestan maupun
partai politik.
Perilaku pemilih merupakan tingkah laku seseorang dalam menentukan
pilihannya yang dirasa paling disukai atau paling cocok. Secara umum teori tentang
perilaku memilih dikategorikan kedalam dua kubu yaitu; Mazhab Colombia yaitu
pendekatan sosiologis, yang dipelopori oleh Penerapan Ilmu Sosial Universitas
Columbia, yaitu penelitian pertama ditahun 1948 dan voting pada 1952 yang di
prakarsai Paul F. Lazarsfeld dan Mazhab Michigan dari University Of Michigan yang
dipelopori oleh August Campbell. Dalam Fadillah Mazhab Colombia menekankan
pada faktor sosiologis dalam membentuk perilaku masyarakat dalam menentukan
pilihan di pemilu. Model ini melihat masyarakat sebagai satu kesatuan kelompok
yang bersifat vertikal dari tingkat yang terbawah hingga yang teratas. Penganut
pendekatan ini percaya bahwa masyarakat terstruktur oleh norma-norma dasar sosial
yang berdasarkan atas pengelompokan sosiologis seperti umur, mempunyai peranan
yang cukup menentukan dalam membentuk perilaku memilih.
35 Sahid Gatara, Imu Politik Memahami dan Menerapkanya,(Bandung : Pustaka Setia, 2008),
Cet.ke-1 h.307.
Menurut Firmanzah dalam karyanya, Marketing Politik, menjelaskan ada 4
perilaku pemilih, yaitu pemilih rasional, pemilih kritis, pemilih tradisional, pemilih
skeptis. Dalam penulisan ini penulis hanya menggunakan 3 pendekatan yang
digunakan yakni, pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis, pendekatan Rasional:
a. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis sebenarnya berasal dari Eropa, kemudian di Amerika
Serikat dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang mempunyai latar belakang
pendidikan Eropa. Karena itu, Flanagan menyebutnya sebagai model sosiologi politik
Eropa. David Denver, ketika menggunakan pendekatan ini untuk
menjelaskan perilaku memilih masyarakat Inggris, menyebut model ini sebagai
social determinism approach.36
Pendekatan sosologis dipelopori oleh biro Penerapan Ilmu Sosial Universitas
Columbia (Columbia’s University Bureau of Applied Science) atau lebih dikenal
dengan kelompok Columbia yang dipelopori oleh sosiolog Paul F. Lazarsfeld (1944)
dan rekan sekerjanya Bernard Berelson dan Hazel Gaudet. 37
Kelompok ini mengawali penelitianya tentang voting dengan menerbitkan dua
karya, yakni The peoples choice (1948) dan voting 1952. Di dalam karya tersebut
diungkapkan, bahwa perilaku politik seseorang terhadap partai politik tertentu
36 Laporan Penelitian, Peilaku Memilih Kabupaten Bondowoso, 2010. h.9. 37 M. Nursalim Malay, Pengaruh Citra Kandidat, Identifikasi Partai, dan, Efektivitas
Kampanye Terhadap Perilaku Memilih dalam Pilgub Lampung 2014, (Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Raden Intan Lampung 2014), cet.ke-1 h.18.
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti faktor sosial ekonomi, afliasi etnik, tradisi
keluarga, keanggotaan terhadap organisasi, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat
tinggal, dan lain-lain.38 Menurut Lazarsfeld, perubahan perilaku pemilih cenderung
mengikuti arah prediposisi politis lingkungan sosial individu tersebut.
Pendekatan sosiologis cenderung menempatkan kegiatan memilih dalam
kaitan dengan kelas sosial. Konkretnya, pilihan seseorang dalam pemilihan umum
dipengaruhi latar belakang demografi dan social ekonomi seperti jenis kelamin,
tempat tinggal pekerjaan pendidika, kelas, pendapatan dan agama.39
Menurut Affan Gafar dalam M. Nursalim Malay, kelompok-kelompok sosial
ini dipandang berpengaruh besar dalam keputusan memilih karena kelompok-
kelompok tersebut berperan dalam pembentukan sikap, persepsi dan oriestasi
seseorang. Penerapan pendekatan sosiologis dalam perilaku memilihi menurut hasil
studinya menekan pentingnya karakteristik sosial, khususnya orientasi sosial religious
dalam melihat perilaku memiih di pulau jawa.40
Kelemahan mazhab ini antara lain;
a. Sulitnya mengukur indikator secara tetap tentang kelas dan tingkat pendidikan
karena kemungkinan konsep kelas dan pendidikan berbeda antara Negara satu dengan
b. Norma sosial tidak menjamin seseorang menentukan pilihannya tidak akan
menyimpang.
b. Pendekatan Psikologis
Studi tentang pelopor tentang kecanggihan politik orang Amerika, pendeketan
psikologis bisa dikatan sebagai aliran Michigan, karena the Amerika voter didasarkan
survei-survei research center of University of Michigan.41 pelopor pendekatan ini
adalah August Campbell. Menurutnya pendekatan ini sekurang-kurangnya digunakan
untuk melengkapi pendekatan sosiologis yang kadang-kadang dari segi metodelogis
agak sulit menentukan kriteria pengelompokan masyarakat. Selain itu, ada
kecenderungan bahwa semakin dominasi kelas tertentu terhadap partai politik tertentu
tidak lagi mutlak.
Pendekatan psikologis juga dapat berupa rasa ketertarikan terhadap figur
seseorang, contoh Presiden pertama yakni Ir. Soekarno, yang berkharismatik
sehingga yang melihatnya seakan terkesima untuk mencintainya sebagai pemimpin.42
Ketertarikan tidak hanya dari unsure parpol yang dilihat lebih dekat namun sosok
figure atau tokoh nasional yang memimpin suatu parpol dapat menjadi ketertarikan
dari masyarakat.
41Marta L. Cottam et,al., Pengantar Psikologi Politik (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada,
2012) cet.ke1, h.264. 42Nurcholis Madjid dan Yusril Ihza Mahendra, Dari Bilik Suara Ke Masa Depan Indonesia,
Potret Konflik Pasca Pemilu dan Nasib Reformasi, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1999), h.35.
Munculnya pendekatan ini merupakan reaksi atas ketidakpuasan mereka
terhadap pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis dianggap secara metodologis
sulit diukur, seperti bagaimana mengukur secara tepat sejumlah indikator kelas sosial,
tingkat pendidikan, agama, dan sebagainya. Apalagi, pendekatan sosiologi umumnya
hanya sebatas menggambarkan dukungan suatu kelompok tertentu pada suatu partai
politik, tidak sampai pada penjelasan mengapa suatu kelompok tertentu
memilih/mendukung suatu partai politik tertentu sementara yang lain tidak.
Gambaran bahwa keterkaitan perilaku pemilu dengan konteks kemasyarakatan
di mana individu tinggal, mereka melihatnya dalam dua hal, yaitu pengaruh jangka
pendek dan dan persepsi pribadi seseorang terhadap calon/kandidat tergantung dari
sejauh mana tema-tema (visi dan misi) para calon. Apabila visi dan misi itu dalam
penilaian dan persepsi pemilih dapat diterimana, maka besar kemungkinan calon
tersebut dipilih. Penilain dan persepsi jangka panjang, melihat status keanggotaan
seseorang dalam partai (identifikasi partai) dinilai turut mempengaruhi pilihan-pilihan
dari pemilih. Jadi ada semacam proses sosialisasi politik lingkungan, baik dalam
lingkungan keluarga inti misalnya orang tua kepada anaknya, lingkungan sekolah,
lingkungan bermain, maupun lingkungan organisasi sosial kemasyarakatan,
keagamaan, kesukuan dan lain sebagainya.43
Menurut pendekatan psikologis ada beberapa faktor yang mendorong pemilih
menentukan pilihannya, yaitu: identifikasi partai, orientasi kandidat, dan orientasi
43 Indar Melani,” Perilaku Pemilih Pemula di Kecamatan Duampanua pada Pemilukada
kabupaten PinrangTahun 2013”, Skipsi ( Makasar : Universitas Hasannudin 2013). h.29.
isu/tema. Pertama, identifikasi partai digunakan untuk mengukur sejumlah faktor
predisposisi pribadi maupun politik. Seperti pengalaman pribadi atau orientasi politik
yang relevan bagi individu. Pengalaman pribadi dan orientasi politik sering
diwariskan oleh orang tua, namun dapat pula dipengaruhi oleh lingkungan, ikatan
perkawinan, dan situasi krisis.
Inti dari pendekatan Psikologis adalah identifikasi seorang terhadap partai
tertentu yang kemudian akan mempengaruhi sikap orang tersebut terhadap para calon
dan isu-isu politik yang berkembang. Pada tahap selanjutnya, identifikasi partai akan
mempengaruhi penilaian terhadap para kandidat dan isupolitik. Sedangkan proses
yang paling dekat dengan perilaku pemilih adalah kampanye sebelum pemilu maupun
kejadian-kejadian yang dipengaruhi media massa. Masing-masing unsur dalam proses
tersebut akan mempengaruhi perilaku pemilih, meskipun titik berat studi kelom
Michigan adalah identifikasi kepartaian dan isu-isu politik pada calon, dan bukan
latar belakang sosial budayanya. Proses diatas dapat dibagi menjadi dua bagian yakni
faktor jangka panjang berupa identifikasi kepartaian seseorang dan faktor jangka
pendek berupa isu-isu politik para calon.
Secara ringkas perbedaan esensial antara pendekatan sosologis dan psikologis
adalah kelompok Columbia lebih melihat perilaku politik dari sudut luar kedirian
sesorang kemudian mengkaitkanya dengan perilaku memilih. Kelompok Michigan
lebih melihat perilaku memilih dari persepsi sesorang mengenai masalah-masalh
politik. kelompok Michigan menganggap perasaan, pengalaman, dan interpretasi dari
kejadian-kejadian politik secara signifikan mempengaruhi perilaku politik.
c. Pendekatan Rasional
Pemilih rasional memiliki orientasi yang tinggi terhadap ‘ policy-problem-
solving’ dan berorientasi rendah kepada factor ideologi. Pemilih dalam jenis ini
mengutamakan kemampuan kerja partai politik atau calon kontestan dalam kerjanya.
Mereka tidak hanya melihat program kerja atau platform partai yang berorientasi
kedepan, tetapi juga menganalisis apa saja yang telah dilakukan oleh partai tersebut
dimasa lampau. Kinerja partai atau calon kontestan termanifestasikan pada reputasi
dan citra yang berkembang di masyarakat. Tokoh dalam pendekatan rasional antara
lain; Downs (1957), riker dan ordeshook 1962).
Pendekatan rasional berorientasi kandidat bisa didasarkan pada kedudukan,
informasi, prestasi dan popularitas pribadi bersangkutan dalam berbagai bidang
kehidupan. Kelompok lain lebih setuju bahwa titik tekan pendekatan rasional adalah
pertimbangan untung dan rugi dari individu. Terkait dengan itu, Evans menyebutkan
ada beberapa criteria sesorang pemilih untuk dapat dikatan sebagai pemilih rasional.
Setidaknya ada beberapa kriteria yaitu:
1. Membuat keputusan jika disodorkan beberapa alternatif
2. Mampu membua urutan preferensi
3. Urutan preferensi individu tidak selalu sama antara individu yang satu dengan
individu yang lainya
4. Menjatuhkan pilihan pada sesuatu yang berada diurutan pertama
perferensinya
5. Ketika dihadapkan pada alternantif yang sama atau seimbang sehingga oa
tidak munkin membuat urutan preferensi maka individu akan cenderung
menjatutuhkan pilihan alternatif yang pernah ia pilih sebelumnya.
Hal yang terpenting bagi jenis pemilih ini adalah apa yang bisa dilakukan oleh
sebuah partai atau kontestan, daripada paham dan nilai dari suatu partai. Ketika
sebuah partai ingin menarik perhatian pemilih dalam matriks ini harus
mengedepankan solusi logis akan permasalahan ekonomi, pendidikan, kesejahteraan,
social-budaya dan lain sebagainya. Tipe pemilih ini juga tidak segan-segan pindah
kepada kontestan yang lain ketika mereka tidak mampu memecahkan permasalahan
nasional.
Jika pemilih memilih berdasarkan orientasi kandidat atau isu berdasarkan
informasi yang diperolehnya dan kemudian mempertimbangkan untung dan rugi dari
pilihanya maka dalam hal orientasi isu kandidat dan program kerja dari calon dapat
dimasukan dalam pemilih rasional.
b. Faktor-faktor yang pengaruhi perilaku pemilih
Perilaku pemilih atau perilaku politik biasanya ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan politik, yakni : pertama, lingkungan politik sosial tak
langsung, seperti sistem politik, sistem ekonomi, sistem budaya, dan media massa.
Kedua, lingkungan sosial politik langsung yang memengaruhi dan membentuk
kepribadian aktor, seperti keluarga, agama, sekolah, dan kelompok pergaulan. Dari
lingkungan tak langsung inilah yang dapat mempengaruh perilaku pemilih untuk
menentukan keputusanya dalam menentukan calon mana yang akan mereka pilih
dalam pilkada Pringsewu 2017.
Ketiga, struktur kepribadian yang tercermin dalam sikap individu. Setidaknya
dalam struktur kepribadian seseorang beberapa basis fungsional sikap, yaitu
kepentingan, penyesuaian diri, eksternalisasi dan pertahanan diri. Dan keempat, faktor
lingkungan sosial politik tidak langsung berupa situasi, yaitu keadaan yang
mempengaruhi aktor secara langsung ketika hendak melakukan suatu kegiatan,
seperti cuaca keadaan keluarga, keadaan ruang, kehadiran orang lain, dan ancaman
dengan segala bentuknya.44
Menurut Firmanzah, ada tiga faktor determinan dalam memumutuskan pilihan
politiknya. Ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi pertimbangan pemilih yaitu :
1. Kondisi awal pemilih
2. Faktor media massa
3. Faktor parpol atau kontestan. 45
E. Pengaruh Publikasi Lembaga Survei terhadap perilaku Pemilih pada Pilkada Pringsewu 2017
Publikasi lembaga survei memang tidak bisa dilepaskan dari sistem demokrasi
karena dengan prinsip kebebasan berdemokrasi maka jajak pendapat atau lembaga
survei sangat diperlukan untuk mengetahui keingnan dan tipe pemimpin ideal dalam
44 Sahid Gatara, Imu Politik Memahami dan Menerapkanya,loc.cit, Cet.ke-1 h.308. 45 Efriza, Political Explore, Sebuah Kajian Ilmu Politik, op.cit, h.482.
pandangan masyarakat. Banyak sekali lembaga survei yang melakukan jajak
pendapat dan mengawal suatu demokrasi sebelum penetapan calon dari partai politik
untuk merekomendasi calon tersebut untuk maju dalam pilkada. Lembaga survei ada
yang bersifat independen dan ada juga survei yang dilakukan oleh internal parpol
untuk mengetahui elektabilas dan popularitas kandidat tersebut di masyarakat namun
hasilnya juga ada yang dipublikasikan lewat media internet, Koran, maupan
elektronik. Pada pilkada pringsewu misalnya ada beberapa lembaga survei yang
melakukan survei dan hasilnya dipublikasikan melaui, koranpagi.com, tribibun
lampung.co.id da lain-lain. Pengaruh lembaga survei besar dalam kampanye politik,
terutama untuk melihat elektabilitas dan popularitas calon tersebut, hasil jajak
pendapat dapat digunakan sebagai perang urat syaraf, tetapi bisa menjadi peluang
bagi kandidat lain untuk menyusun strategi perlawanan.46
Lembaga survei dapat menggunakan berbagai cara yang bisa dipublikasikan
melalui media cetak, elektronik, internet, jajak pendapat dan lain sebagainya.
Berbagai macam cara bisa mereka ciptakan dan mereka berkomunikasi dalam usaha
memikat calon pemilih.47 Banyak lembaga survei yang menang versi lembaga ini dan
lembaga yang lain itu bisa juga menjadi strategi partai maupun kandidat. Maka dalam
karya ilmiah ini mencoba menguraikan publikasi lembaga survei dapatkah
46 Hafied Cangra, Komunikasi Politik, Konsep, teori dan Strategi, Loc.cit, h.105. 47Roni Tabroni, Marketing Politik, Media dan Pencitraan di Era Multipartai,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2014), cet.ke-1, h.105.
mempengaruhi pemilih pada pilkada Pringsewu 2017 dengan menggunak tiga
Tabulasi sampel penelitian berdasarkan pilihan Cabup dan Cawabup
Cabup dan Cawabup
Pekon Waluyo Jati
Pekon Pringsewu
Selatan
Pekon Sidoharjo
Total
NO.1. Adrian
Sahputra dan dewi Arimbi
5 7 1 13
NO.2. Sujadi dan Fauzi
44 28 33 105
NO.3. Siti Rahma dan Edi Agus
Yanto
3 10 4 17
Total 52 45 38 135
2. Uji normalitas dan linearitas
Uji normalitas sebaran dilakukan unuk mengetahui apakah populasi data
berditribusi normal atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila
signifikasi lebih dari 0,05. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji One
Sample Kolmogror-Smirnov Test dalam aplikasi SPSS 16. Normalitas skala dapat
dilihat dari besarnya koefisien Kolmogrov-Smirnov Z. berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan menggunakan aplikasi SPSS untuk kedua variable utama dalam
penelitian yakni publikasi lembaga survei dan perilaku pemiliih memiliki sebaran
normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat di tabel. 7 dibawah ini.
Tabel. 9
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001 VAR00002
N 135 135 Normal Parametersa Mean 7.93 24.05
Std. Deviation 4.211 4.301 Most Extreme Differences Absolute .105 .124
Positive .105 .124 Negative -.077 -.058
Kolmogorov-Smirnov Z 1.221 1.439 Asymp. Sig. (2-tailed) .101 .032 a. Test distribution is Normal.
3. Uji Linieritas
Untuk menyatakan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis
lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel akan diikuti secara
garis linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainya.
Untuk mengecek apakah ada hubungan antara pengaruh publikasi lembaga
survei terhadap perilaku pemilih dapat dilihat di tabel 8 dibawah ini.
Tabel. 10 uji linearitas
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
VAR00002 * VAR00001
Between Groups (Combined) 554.185 17 32.599 1.982 .018
Linearity 87.321 1 87.321 5.309 .023
Deviation from Linearity
466.864 16 29.179 1.774 .043
Within Groups 1924.452 117 16.448 Total 2478.637 134
Dari hasil diatas diperoleh nilai deviant from linierity adalah sebesar 466.864
dengan p> 0.05 maka dapat dikatakan hubungan antara publikasi lembaga survei
dengan perilaku pemilih adalah linier
4.Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis untuk menguji hubungan antara variabel publikasi
lembaga survei dengan variabel perilaku pemilih yaitu menggunakan teknik korelasi
product moment, dengan aplikasi SPSS Windows 16, maka dapat di peroleh hasil
seperti dibawah ini
Tabel. 11
Correlations
VAR00001 VAR00002
VAR00001 Pearson Correlation 1 -.188*
Sig. (2-tailed) .029
N 135 135 VAR00002 Pearson Correlation -.188* 1
Sig. (2-tailed) .029 N 135 135
Berdasarkan perihitungan diatas diperoleh hasil rxy= -188 dengan signifikan=
0.29 dengan (P< 0.05), tidak siginifikan atau tidak ada hubungan. Artinya tidak ada
hubungan antara publikasi lembaga survei dengan perilaku pemilih atau tidak ada
pengaruh publikasi lembaga survei dengan perilaku pemilih. Berarti Ha ditolak dan
Ho diterima.
H. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di Kabupaten Pringsewu untuk mengetahui
pengaruh publikasi lembaga survei terhadap perilaku pemilih. Setelah dilakukan uji
hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment didapatkan hasil bahwa tidak
ada pengaruh atau hubungan antara publikasi lembaga survei terhadap perilaku
pemilih. Maka hipotesis penulis dapat digunakan yaitu tidak adanya pengaruh
publikasi lembaga survei terhadap perilaku pemilih. Dari data angket juga masyarakat
hanya menggunakan media televisi untuk melihat suatu berita dan jarang yang
menggunakan media Koran dan berita online. Berita yang memuat hasil publikasi
lembaga survei dalam pilkada Kabupaten Pringsewu di televise pun tidak ada. Para
calon kandidat banyak mempublikasikan hasilnya lewat berita online dan koran.
Perilaku pemilih dalam mengambil tindakan atau keputusan untuk
menentukan pilihanya banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya , parpol
ataupun kandidat itu sendiri, politik uang (money politics) dan saat kampanye dari
tiap calon yang turun langsung dan bertatap muka langsung kepada masyarakatlah
yang banyak mempengaruhi perilaku pemilih. Publikasi lembaga survei tujuanya
ialah untuk mempengaruhi masyarakat baik dalam pengetahuan, sikap ataupun
perilaku. Perubahan yang diharapkan dalam bentuk pengetahuan dapat berupa
persepsi atau pandangan terhadap calon tersebut. Adapun yang dimaksud dengan
perubahan sikap ialah adanya perubahan internal pada diri seseorang yang
diorganisasi dalam bentuk prinsip, sebagai hasil evaluasi yang dilakukanya terhadap
suatu objek. Sementara perubahan perilaku yaitu perubahan yang terjadi dalam
bentuk tindakan. Pengaruh dari publikasi lembaga survei hanya berpengaruh terhadap
terhadap pengatahuan masyarakat terhadap calon, sedangkan dalam bentuk perilaku
tidak ditemukan dalam masyarakat Pringsewu karena masyarakat sendiri jarang
menggunakan Koran, beritan online, sedangkan hasil survei elektabilitas dan
popularitas kandidat di di publikasikan di televisi.
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan terhadap pengaruh dalam bentuk
komunikasi, ditemukan bahwa komunikasi massa lebih banyak berpengaruh terhadap
pengetahuan dan wawasan seseorang, sedangkan komunikasi antar pribadi cenderung
berpengaruh pada sikap dan perilaku. Demikan juga studi Lazarsfeld dan Elihu Katz
di Eric Country, Iowa (AS) ditemukan bahwa kontak pribadi lebih tinggi
pengaruhnya dalam mengajak sesorang untuk memilih Presiden AS pada 1944
daripada media.
Pengaruh publikasi lembaga survei yang diterbitkan melalui media massa
tidak mampu untuk mempengaruhi sikap dan perilaku pemilih untuk mengikuti hasil
survei tersebut berdasarkan dengan hasil analisis data dengan teknik korelasi product
moment dengan hasil rxy= -188 dan signifinifikan 0.29 (P<0.05). Tingkat hubungan
yang dihaasilkan sangat kecil dengan tingkat signifikansi hanya 0.29.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analis data menggunakan teknik korelasi product moment
maka pembahasan ini dapat di simpulkan:
1. Uji hipotesis dengan teknik korelasi product moment diperoleh hasil yaitu
tidak adanya hubungan antara publikasi lembaga survei dengan perilaku
pemilih atau tidak ada pengaruh publikasi lembaga survei dengan perilaku
pemilih. Pengaruh yang diberikan publikasi lembaga seurvei setelah di
analisis dengan teknik korelasi product moment diperoleh hasil rxy= -188
dengan signifikan= 0.29 dengan (P< 0.05). Artinya tidak terdapat hubungan
antara variabel lembaga survei dengan variabel perilaku pemilih
B. Saran
a. Lembaga survei dalam mempublikasikan hasilnya untuk mempengaruhi
masyarakat sebaiknya melakukan penerbitan kepada pemilih secara berlanjut
agar populariratas dan elektabilitasnya dapat diketahui oleh masyarakat.
b. Lembaga survei dan kandidat Bupati dan Wakil Bupati lebih efektif
menggunakan media televisi untuk mempengaruhi masyarakat. Publikasi
melalui televisi lebih efektif karena dapat menjangkau keseluruh lapisan
masyarakat baik yang ada dikota maupun di pedesaan. Hasil publikasinya pun
harus di beritakan secara terus menerus sampai menunggu hasil survei
berikutnya.
c. Masyarakat seharusnya menggunakan hasil publikasi lembaga survei sejak
awal hasilnya pertama kali dipublikasikan untuk memilih atau menyeleksi
calon yang dirasa cocok dengan ketentuan pemilih. Masyarakat juga harus
melihat hasil survei dengan cermat yaitu memilih lembaga survei yang benar-
benar independen tidak mendukung salah satu dari kandidat dalam pilkada
Pringsewu 2017.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar, Perspektif Ilmu Politik, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2015. Arikunto, Suharsimi, Prosedur penelitian: suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2002. Bawazir, Tohir Jalan Tengah Demokrasi, anatara Fundamentalis dan Sekularisme, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2015. Cangra Hafied, Komunikasi Politik, Konsep, Teori, dan Strategi, Jakarta, PT Raja GrafindoPersada,2009. Denny J.A, Napak tilas Reformasi Indonesia, Talk Show Dialog Aktual Radio Delta FM, Yogyakarta: LKIS Yogyakarta,2006. Efriza, Political Explore, Sebuah Kajian Ilmu Politik, Bandung, Alfabeta, 2012. Firmanzah, Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas,Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012. Gatara, Sahid Imu Politik Memahami dan Menerapkanya, Bandung, Pustaka Setia, 2008. Hadi, Sutrisno, statistik jilid I, Yogyakarta, Andi Offset, 2000. Hasan,M. Iqbal Pokok-Pokok Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor, Ghalia Indonesia,2002.
Kartono, Kartini, Pengantar Metodelogi Riset Sosial, Bandung, Mandar Maju, 1990. Laporan Reset Partisipasi Masyarakat dalam PEMILU di Tingkat KPU Kabupaten Bondowoso dan Lembaga Peneliti UNIVERSITAS JEMBER 2015. Dengan Tema ”Perilaku Memilih Masyarakat Kabupaten Bondowoso”. Madjid, Nurcholis dan Yusril Ihza Mahendra, Dari Bilik Suara Ke Masa Depan Indonesia, Potret Konflik Pasca Pemilu dan Nasib Reformasi, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1999, Malay, M. Nursalim, Pengaruh Citra Kandidat, Identifikasi Partai, dan, Efektivitas Kampanye Terhadap Perilaku Memilih dalam Pilgub Lampung 2014, Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Raden Intan Lampung 2014.
Marta L. Cottam et,al., Pengantar Psikologi Politik, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2012. Setowara Subhan & Soiman, Agama dan Politik Moral, Malang, Intrans Publishing Kalimetro, 2013. Skripsi Indar Melani dari Jurusan Imu Politik-Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIVERSITAS HASANUDDIN dengan judul skripsi ”Perilaku Pemilih Pemula di Kecamatan Duampanua Pada Pemilukada Kabupaten Pinrang”. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2015. Supranto, J, Teknik Sampling, Untuk Survey & Eksperimen, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007. Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik.Jakarta, PT Grasindo, 2010. Tabroni, Roni, Marketing Politik, Media dan Pencitraan di Era Multipartai,Yogyakarta, Graha Ilmu, 2014. Usman,Husaini, Metodelogi Penelitian Sosial, Jakarta, Bumi Aksara, 2006.
Sumber internet;
Viva.news,29 maret,23:45 WIB http://www.harianfokus.com/2016/04/24/nasdem-cari-aman/ Ww.harianpilar.com/2016/04/19 https://id.wikipedia.org/wiki/publikasi Jurnal Syamsudin Kadir, wacana Radar Cirebon, 21 September 2015 Republika.co.id, Bandar Lampung, Rabu 9 desember 2015
LAMPIRAN
Lampiran A
A. Identitas responden 1. Umur : 2. Pekerjaan : 3. Jenis Kelamin : B. Angket identifikasi parpol
Partai yang dipilih pileg 2014: C. Cabup/Cawabup yang di pilih: 1. Ardian&dewi Arimbi, 2. Sujadi&Fauzi, 3.
Siti Rahma&Edi Agus Yanto D. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan semua alternatif jawaban 2. Berilah tanda ceklis (√) untuk jawaban Iya atau Tidak 3. Berilah tanda Ceklis (√) pada setiap pertanyaan yang ada pada kolom
a. Sangat setuju (SS) b. Setuju (S) c. Tidak Setuju (ST) d. Sangat Tidak setuju (STS)
4. Semua mohon dijawab tanpa ada yang terlewatkan 5. Semua hanya ada satu jawaban
E. Skala Publikasi Lembaga Survei
NO Pertanyaan Iya Tidak 1 Apakah saudara sering membaca Koran 2 Apakah saudara membaca koran pada halaman politik 3 Apakah saudara selalu membaca perkembangan pilkada
Pringsewu
4 Apakah saudara pernah melihat hasil survei maupun Quick Qount di Koran
5 Apakah sauadara sering melihat televise 6 apakah saudara melihat berita politik dan pilkada di
televise
7 Apakah saudara pernah melihat hasil lembaga survei dan Quick Qount di televise.
8 Apakah saudara sering membaca berita online 9 Apakah saudara sering membaca berita seputar politik di
berita online
10 Apakah saudara pernah membaca hasil lembaga survei dan hasil quick qount di berita online
11 Apakah saudara tahu tentang lembaga survei 12 Apakah saudara tahu hasil lembaga survei dipublikasikan
melalui media
13 Apakah saudara tahu setiap pilkada maupun pemilu pasti ada lembaga survei
14 Apakah hasil lembaga survei memotivasi anda untuk memilih
15 Apakah pilihan anda akan mengikuti hasil survei 16 Apakah pilihan anda akan berubah apabila ada calon yang
diprediksi menang oleh lembaga survei
17 Menurut saudara apakah hasil-hasil lembaga survei berpengaruh terhadap pilihan anda.
18 Apakah saudara tahu hasil quick qount 19 Apakah saudara tahu lembaga survei Rakata institute
yang melakukan quick qount pada pilkada Pringsewu
20 Apakah anda percaya dengan hasil quick qount yang dilakukan Rakata Institute
F. Skala PERILAKU PEMILIH
NO Pertanyaan SS S TS STS 1. Memilih adalah kewajiban bagi yang sudah memenuhi
persyaratan
2. Memilih adalah dorongan dari diri sendiri bukan dari keluarga
3. Cabup/cawabup harus seiman (seagama) 4. Cabup/cawabup harus berdomisili (KTP) Pringsewu 5. Jenis kelamin pada cawbup/cawabup tidak masalah 6. Lingkungan berpengaruh terhadap pilihan anda 7. Pendidikan mempengaruhi setiap pilihan masyarakat 8. Memilih pemimpin harus mempertimbangkan
kemampuan cabup/cawabup
9. Kegantengan dan kecantikan calon adalah daya tarik buat pemiih
10. Memilih cabup/cawabup mempertimbangkan partai politik yang mengusungnya
11. Persamaan ideology dengan cabup/cawabup ataupun parpolnya pasti memilihnya
12. Kedekatan dengan parpol tentu memilih cabub/cawabup yang di calonkan
13. Visi dan misi cabup/cawabup yang menarik pasti dipilih
14. Apakah pilihan parpol pada pemilu 2014 sama dengan pilihan saudara pada pilkada Pringsewu 2017
15. Tidak memilih kandidat yang tidak memberikan sembako kaos, DLL
16. Politik uang menguntungkan untuk masyarakat 17. Memilih calon yang bisa menguntungkan masyarakat 18. Cabup/cawabup yang terpilih harus memperhatikan
kelompok dan golonganya
19. Cabup/cawabup yang tidak menepati visi misinya harus kita ingatkan
20. Pemberian yang paling banyak oleh kandidat, itu yang dipilih