Page 1
i
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL BANK SYARIAH
(PERIODE 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
NOERLISMA DAMAYANTI
NIM: 1112046100136
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016/1437 H
Page 5
v
ABSTRAK
Noerlisma Damayanti. 1112046100136. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah (Periode
2011-2015). Program Strata Satu (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah,
Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1437/2016
M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas,
likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal Bank Syariah periode
2011-2015. Variabel dari penelitian ini meliputi variabel independen dan
dependen. Variabel independen terdiri dari profitabilitas yang diproksikan oleh
ROA dan ROE, likuiditas yang diproksikan oleh FDR, dan ukuran perusahaan.
Variabel dependen yang digunakan yaitu struktur modal Bank Syariah yang
diproksikan oleh DER. Penelitian yang menggunakan teknik purposive
sampling ini menggunakan sebanyak 50 sampel yang merupakan 10 Bank
Umum Syariah periode 2011-2015. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data dokumentasi.
Pengujian dilakukan dengan Regresi Berganda, dengan pengolah data Eviews 8.0.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan likuiditas tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Kata kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur
Modal. Regresi Berganda
Pembimbing : Rizqon Halal Syah Aji, M. Si
Page 6
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW serta kepada
keluarga dan para sahabat-Nya, semoga kelak kita termasuk kedalam umat
yang mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir kelak.
Alhamdulillah, penelitian yang berjudul "Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah
(Periode 2011-2015)" telah dapat penulis selesaikan. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Program Studi Muamalat Konsentrasi
Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada
dasarnya dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak kesulitan. Akan
tetapi dengan adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak Al-
hamdulillah penulisan skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini antara lain kepada:
1. Bapak Dr. Phil Asep Saepudin Jahar, M.A selaku dekan Fakultas Syariah dan
Hukum yang saya hormati yang telah memimpin Fakultas Syariah dan
Hukum.
Page 7
vii
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A dan Bapak Dr. Abdurrauf, M.A selaku ketua dan
sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada
seluruh mahasiswa prodi Muamalat.
3. Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, pengarahan dan motivasi serta memberiikan ilmu yang
sangat berharga bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Bapak Moch Bukhori Muslim, Lc selaku dosen pembimbing akademik yang
memberikan motivasi dan membimbing penulis dari semester awal hingga
penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Sofyan Rizal, S.E, M.Si., dan Ibu Dr. Nurhasanah, M.Ag., selaku dosen
penguji skripsi yang telah memberikan ilmu, saran, dan waktunya untuk
membimbing serta mengoreksi skripsi ini agar menjadi lebih baik.
6. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberiikan ilmu dan
pengetahuan yang sangat berguna, serta akhlak yang tidak ternilai harganya.
7. Segenap pimpinan dan karyawan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, serta
Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah memberikan fasilitas untuk melakukan studi kepustakaan.
8. Kedua orang tua saya Sanwani dan Latifah yang telah memberikan dukungan
baik doa, materi, moral dan kesabarannya menunggu terselesaikannya skripsi ini
serta adik-adik saya Laila Ramadhini, Badrina Alfi dan Nurfadilah Pasya.
Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada kalian.
Page 8
viii
9. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Lolita Yuliarty
Pasaribu, Nur Aliyah, Emi Rosilawati, Ayu Putriana, dan Rara yang tak kenal
bosan menjadi teman diskusi, sharing dan memotivasi penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
10. Keluarga Perbankan Syariah khususnya PS C angkatan 2012 dan teman-teman
seperjuangan bimbingan Pak Risqon yaitu Suci Rahayu, Nanda Pipit, dan Rizky
Napwansyah yang tak kenal bosan menjadi teman diskusi dan sharing. Terima
kasih atas ilmu, pengertian dan semua saran-sarannya.
11. Keluarga besar KKN REAKTIF 2015 yang selalu memberi semangat untuk
penulis. Terima kasih telah menjadi keluarga kecil yang hangat.
12. Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum marnpu penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, karenanya dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk penyempurnaan penulisan-penulisan di masa mendatang. Akhir kata,
harapan penulis semoga Allah SWT memberiikan keberkahan bagi semua pihak
yang membantu dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pengembangan
ilmu.
Jakarta, 25 September 2016
Noerlisma Damayanti
Page 9
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 9
C. Batasan dan Perumusan Masalah ................................................................... 10
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................................... 12
E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 16
A. Landasan Teori ............................................................................................... 16
1. Pengertian Modal ..................................................................................... 16
2. Struktur Modal ......................................................................................... 19
3. Teori Struktur Modal................................................................................ 21
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ..................................... 28
C. Profitabilitas .................................................................................................. 31
D. Likuiditas ...................................................................................................... 33
E. Ukuran Perusahaan......................................................................................... 34
F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu............................................................. 35
G. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 38
H. Dasar Perumusan Hipotesis ........................................................................... 40
Page 10
x
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 43
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 43
1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................................ 43
2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 43
3. Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 45
4. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 45
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 46
1. Variabel Dependen ................................................................................... 46
2. Variabel Independen ............................................................................... 47
C. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 49
1. Statistika Deskriptif .................................................................................. 49
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 50
a. Uji Normalitas .................................................................................... 50
b. Uji Multikolinearitas .......................................................................... 51
c. Uji Heterokedastisitas ........................................................................ 52
d. Uji Autokorelasi ................................................................................. 53
3. Analisis Regresi Berganda ....................................................................... 54
4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 55
a. Koefisien Determinasi ........................................................................ 55
b. Uji Statistik F ..................................................................................... 55
c. Uji Statistik t ...................................................................................... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 58
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 58
1. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 58
2. Deskripsi Sampel Penelitian ................................................................... 59
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian.................................................................. 60
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 60
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 63
3. Analisis Regresi Berganda ...................................................................... 70
4. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 72
5. Interpretasi................................................................................................ 79
Page 11
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 83
A. Kesimpulan .................................................................................................... 83
B. Saran .............................................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 86
LAMPIRAN .............................................................................................................. 89
Page 12
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 DER ............................................................................................................. 6
Tabel 1.2 ROA ............................................................................................................ 7
Tabel 2.1 Review Terdahulu ..................................................................................... 38
Tabel 3.1 Daftar Bank Umum Syariah ...................................................................... 44
Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ............................................. 59
Tabel 4.2 Daftar Nama Bank Umum Syariah ............................................................ 60
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ..................................................................................... 61
Tabel 4.6 Korelasi Variabel Independen .................................................................... 66
Tabel 4.7 Uji Park ...................................................................................................... 68
Tabel 4.8 Uji Durbin-Watson ..................................................................................... 69
Tabel 4.9 Tabel Analisis Regresi Berganda .............................................................. 70
Tabel 4.10 Tabel Adjusted R-Square ......................................................................... 73
Tabel 4.11 Uji Statistik t ........................................................................................... 75
Tabel 4.12 Uji F Statistik ........................................................................................... 78
Page 13
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik CAR dan ROA ............................................................................. 2
Gambar 1.2 Grafik CAR dan ROA ............................................................................. 3
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran .................................................................. 39
Gambar 4.4 Grafik Test Normalitas Jarque-Bera ...................................................... 64
Gambar 4.5 Grafik Test Normalitas Jarque Bera setelah di Ln ................................. 65
Page 14
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjadinya krisis moneter yang menimpa Indonesia sejak
pertengahan tahun 1997, memberikan dampak yang buruk terhadap
sektor perbankan. Pada saat krisis kondisi industri Indonesia mengalami
kesulitan keuangan yang buruk. Krisis moneter yang terus menerus
mengakibatkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap industri
perbankan.
Dalam seminar restrukturisasi perbankan di Jakarta pada tahun
1998 menjelaskan beberapa penyebab menurunnya kinerja bank, antara
lain dampak likuidasi bank-bank oleh pemerintah yang mengakibatkan
turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan terjadi
kebangkrutan karena bank tidak mampu mempertahankan kelangsungan
berjalannya bank tersebut, sehingga memicu penarikan dana secara
besar-besaran dan semakin turunnya permodalan bank-bank.1 Sehingga
banyak bank baik swasta maupun persero BUMN mulai terganggu
likuiditasnya yang akhirnya membuat beberapa bank terlikuidasi dan
banyak bank yang tidak sehat.
1 Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningtyas, “Analisis Rasio Camel terhadap
Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002” Jurnal Akuntansi &
Keuangan, Vol. 7, No. 2, Nopember 2005
Page 15
2
Walaupun keadaan krisis ekonomi tahun 1998 membuat banyak
bank yang tidak sehat sehingga harus tutup, tetapi bank yang
menggunakan sistem bagi hasil (syariah) dapat bertahan dan tidak sampai
harus ditutup, hal ini dikarenakan pembayaran bagi hasil didasarkan pada
keuntungan riil dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa berubah
sewaktu-waktu seperti halnya dengan bunga, sehingga tidak terkena
dampak langsung dari kenaikan suku bunga dan inflasi akibat krisis
global 1998 (menurut Anif Punto dalam Imam Syuhada, 2015).2
Setelah masa krisis dilewati, saat ini perbankan Indonesia mulai
menata kembali kondisi bank yang baik. Terlihat dari profitabilitas yang
diukur dengan rasio ROA dan permodalan yang diukur dengan rasio
CAR mempunyai trend meningkat dari tahun 2010 hingga 2015.
Gambar 1. 1 Grafik CAR dan ROA
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia 2015
2 Imam Syuhada, “Pengaruh Tingkat Kesehatan Risk Based Bank Rating terhadap
Solvabilitas Bank Syariah di Indonesia” (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah, 2015) hlm. 2
17.18 16.05 17.43 18.13
19.57 21.39
2.86 3.03 3.11 3.08 2.85 2.32 0
5
10
15
20
25
2010 2011 2012 2013 2014 2015
CAR
ROA
Page 16
3
Dari grafik diatas terlihat penurunan yang terjadi tidak begitu besar
karena Bank Indonesia meningkatkan BI rate untuk meredam inflasi
yang diakibatkan oleh turunnya nilai rupiah terhadap dolar. Kenaikan BI
rate direspon dengan kenaikan tingkat bunga bank konvensional secara
massif.3
Bahkan terlihat perbankan syariah saat ini juga mulai tumbuh
dengan pesat setelah bertahan dari krisis global dengan peningkatan
profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA dan permodalan yang
diukur dengan rasio CAR dari tahun 2010 sampai 2015.
Gambar 1. 2 Grafik CAR dan ROA
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015
Dari grafik diatas terlihat penurunan yang terjadi tidak begitu besar
karena sistem jual beli (bai’) di bank syariah, pembayaran margin
didasarkan fixed rate dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa
berubah sewaktu-waktu seperti hanya dengan bunga. Namun bagi produk
3 Heri Sudarsono, “Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di Indonesia:
Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah”, Jurnal LaRiba, Vol. III, No. 1, Juli
2009, hlm. 17
16.25 16.63 14.13 14.42
15.74 15.02
1.67 1.79 2.14 2 0.41 0.49 0
5
10
15
20
2010 2011 2012 2013 2014 2015
CAR
ROA
Page 17
4
bagi hasil dimungkinkan krisis keuangan ini akan mempengaruhi return
bank syariah karena krisis keuangaan akan mempengaruhi bagi hasil
pegusaha untuk mendapatkan laba optimal.4
Dalam kondisi ekonomi global yang terus maju saat ini, akan dapat
menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat dalam industri
perbankan. Perbankan dalam menjalankan usahanya sering dihadapkan
kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk
perluasan usahanya. Bank Syariah saat ini kesulitan mencari dana, karena
itu industri perbankan syariah tanpa dukungan modal yang besar sudah
dipastikan akan kesulitan untuk maju dan berkembang. Sehingga
semakin sengitnya persaingan di industri jasa keuangan akan
berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan syariah karena masih
terkendala beberapa masalah seperti keterbatasan modal dan sumber
dana.5 Oleh karena itu, diperlukan keputusan pendanaan dari pihak
manajer bank.
Keputusan pendanaan akan sangat menentukan kemampuan
perbankan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan
berpengaruh terhadap resiko perbankan itu sendiri. Perusahaan
memerlukan dana untuk investasi dan operasinya, perusahaan memilih
dana tersebut bersumber dari ekuitas atau hutang. Pilihan antara
4 Ibid., hlm. 17
5 Agustianto Mingka, “Tantangan Perbankan Syariah di 2016” diakses pada 06 Mei 2016
dari http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/
Page 18
5
pendanaan hutang dan ekuitas sering disebut dengan keputusan struktur
modal.6
Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi financial
perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang
jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders
equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.7
Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap
perbankan, karena baik buruknya struktur modal perbankan akan
mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Semakin
besar DER maka semakin besar pula resiko yang harus dihadapi
perbankan, karena pemakaian hutang sebagai sumber pendanaan jauh
lebih besar dari pada modal sendiri. Sebaliknya semakin rendah DER,
akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya.8
Berikut ini nilai DER dan ROA pada perbankan syariah periode
2011-2015 yang terdaftar di OJK.
6 Yunidha Mulyani Hartati, “Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur
Modal Pada Perusahaan LQ 45 (Non - Perbankan) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)
Tahun 2008-2011” Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang,
2013
7 Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab, (Bandung:
Alfabeta, 2013) hlm. 184-185
8 Yunidha Mulyani Hartati, “Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur
Modal Pada Perusahaan LQ 45 (Non - Perbankan) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)
Tahun 2008-2011”, hlm. 4
Page 19
6
Tabel 1. 1 DER
NAMA BANK 2011 2012 2013 2014 2015
BMI 2.69 2.85 2.72 2.67 2.56
BSM 2.7 2.48 2.5 2.53 2.45
BNIS 1.93 2.08 2.33 2.2 2.24
BMS 2.47 2.5 2.38 2.07 1.79
BRIS 2.5 2.5 2.22 2.39 2.24
BCAS 1.07 1.45 1.71 1.33 1.14
BJBS 1.48 1.75 1.87 2.14 1.64
BPS 0.22 1.22 1.9 1.57 1.64
BBS 6.41 6.56 7.23 7.57 6.71
BVS 5.86 6.25 6.61 6.52 6.62
RATA-RATA 2.73 2.96 3.15 3.10 2.90
Sumber: data diolah
Data dari tabel 1.1 diatas menunjukan nilai DER pada Perbankan
Syariah di Indonesia yang mengalami kenaikan maupun penurunan.
Rata-rata nilai DER pada 10 bank syariah yang menjadi sampel
penelitian berada di atas satu dan setiap tahunnya berfluktuatif. Ditahun
2011 mengalami kenaikan sebesar 2,73 kali, selanjutnya di tahun 2012
sebesar 2,96, diikuti di tahun 2013 yang mengalami kenaikan cukup
tinggi sebesar 3,15, di tahun 2014 sebesar 3,10 kali dan ditahun 2015
mengalami penurunan sebesar 2,90 kali. Di tahun 2013 adalah angka
DER yang paling tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.
Page 20
7
Tabel 1. 2 ROA
NAMA BANK 2011 2012 2013 2014 2015
BMI 1.52 1.54 1.37 0.1 0.2
BSM 1.95 2.25 1.53 0.17 0.56
BNIS 1.29 1.48 1.37 1.27 1.43
BMS 1.58 3.81 2.33 0,29 0.3
BRIS 0.20 1.19 1.15 0.08 0.76
BCAS 0.86 0.78 0.93 0.7 1
BJBS 1.11 0.68 0.93 0.07 0.25
BPS 1.75 3.29 1.03 1.99 1.14
BBS 0.52 0.55 0.69 0.27 0.79
BVS 5.54 1.34 0.49 -1.9 -2.36
RATA-RATA 1,63 1,69 1,18 2.75 4.07
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 1.2 juga dapat dilihat nilai ROA di beberapa
bank syariah yang mempunyai nilai yang berfluktuatif. Rata-rata nilai
ROA di tiap tahunnya pada bank syariah adalah di tahun 2011 sebesar
1,63 , tahun 2012 sebesar 1,69, tahun 2013 sebesar 1,18, tahun 2014
sebesar 2,75, dan tahun 2015 sebesar 4,07. Berdasarkan Pecking Order
Theory, ketika nilai profitabilitas mengalami kenaikan maka nilai DER
akan menurun dan ketika nilai profitabilitas mengalami penurunan maka
nilai DER akan mengalami kenaikan. Banyaknya perusahaan yang
memiliki nilai DER diatas satu menunjukan bahwa perusahaan lebih
memilih menggunakan hutang dibandingkan dengan modal sendiri dalam
melakukan pendanaannya. Tentu saja hal ini akan berdampak pada
tingginya biaya modal yang harus ditanggung oleh perbankan syariah dan
dengan hal itu maka risiko bank syariah akan menjadi tinggi.9 Oleh
9 Muhammad Arifuddin, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada BEI
tahun 2009-2013”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
Page 21
8
karena itu, pihak manajemen perbankan perlu mempertimbangkan faktor-
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi struktur modal perbankan.
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
perbankan menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam
menentukan komposisi struktur modal. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya
stabilitas penjualan, likuiditas ,struktur aktiva, leverage operasi, tingkat
pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen,
ukuran perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.10
Dalam penelitian ini,
peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga
berpengaruh terhadap struktur modal diantaranya profitabilitas,
likuiditas, dan ukuran perusahaan.
Jika dilihat dari beberapa penelitian terdahulu, terdapat perbedaan
hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas terhadap
struktur modal. Dalam penelitian Nur Lailiyah (2013) menunjukan hasil
bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur
modal. Sedangkan Yenny (2015) menunjukkan hasil bahwa profitabilitas
mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap struktur modal. Selain
itu, jika dilihat dari penelitian yang berkaitan dengan pengaruh likuiditas
terhadap struktur modal, juga terdapat perbedaan hasil penelitian. Dalam
10
Eka Amelia Kusumaningrum, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset,
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Perusahaan Realestate And
Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2005-2009)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Diponegoro Semarang, 2010
Page 22
9
penelitian Nur Lailiyah (2013) menunjukkan hasil bahwa likuiditas
mempunyai hubungan positif signifikan terhadap struktur modal.
Sedangkan dalam penelitian Restry (2015) menunjukkan hasil bahwa
likuiditas mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap strutur
modal. Di luar permasalahan tersebut, berkaitan dengan pengaruh ukuran
perusahaan terhadap struktur modal juga terdapat perbedaan hasil
penelitian. Dalam penelitian Restry (2015) menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan mempunyai hubungan positif signifikan terhadap struktur
modal. Sedangkan hasil penelitian Yaqoob Ahmad (2011) menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan negatif signifikan
terhadap struktur modal.
Berdasarkan masalah tersebut diatas yang berkaitan dengan
pengaruh profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap
struktur modal, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Struktur Modal Bank Syariah (Periode 2011-2015)”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar balakang di atas, maka diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Krisis moneter menyebabkan menurunnya kinerja bank salah
satunya likuidasi bank-bank oleh pemerintah, sehingga memicu
penarikan dana secara besar-besaran dan semakin turunnya
permodalan bank-bank.
Page 23
10
2. Dalam kondisi ekonomi global saat ini persaingan usaha sangat ketat
dalam industri perbankan.
3. Bank syariah memiliki keterbatasan struktur modal baik dalam asset
yang masih rendah dan ukuran perusahaan yang masih kecil.
4. Persaingan usaha di industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif
terhadap kinerja perbankan syariah karena masih terkendala
beberapa masalah seperti keterbatasan modal dan sumber dana.
5. Pentingnya struktur modal bagi setiap perbankan, karena baik
buruknya struktur modal perbankan akan mempunyai efek yang
langsung terhadap posisi finansialnya.
C. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
untuk menghindari terlalu luasnya penelitian yang dilakukan, maka
peneliti membatasi permasalahan penelitian, diantaranya adalah:
a. Saat ini Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK berjumlah
12 BUS. Diantaranya yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah
Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BRI Syariah, Bank
Syariah Bukopin, BJB Syariah, Bank Panin Syariah, BCA
Syariah, Bank Victoria Syariah, Maybank Syariah dan BTPN
Syariah. Dari 12 bank umum syariah penulis menggunakan 10
Bank Umum Syariah saja sebagai sampel penelitian berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan. Dari kriteria yang dijadikan
Page 24
11
pertimbangan, ada dua Bank Umum Syariah yang tidak masuk
untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu Maybank Syariah dan
BTPN Syariah.
b. Periode penelitian dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Periode
ini dilakukan karena kondisi perbankan sedang membaik dalam
segi asset dan permodalannya.
c. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktor-
faktor internal diantaranya yaitu Profitabilitas dengan tiga rasio
yaitu (NPM) Net Profit Margin, Return on Assets (ROA) dan
Return On Equity (ROE), maka dalam penelitian ini penulis
memilih indikator yang mewakilinya adalah Return on Assets
(ROA) dan Return On Equity (ROE). Likuiditas dengan tiga
rasio yaitu Current Ratio, Quick Ratio dan Financing to Debt
Ratio (FDR), maka dalam penelitian ini penulis memilih
indikator yang mewakilinya adalah Financing to Debt Ratio
(FDR). Ukuran perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya
dengan rata-rata total aktiva, nilai saham, rata-rata penjualan dan
Ln SIZE maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator
yang mewakilinya adalah dengan Ln SIZE. Sedangkan untuk
variabel dependen menggunakan Struktur modal dengan dua
rasio yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio
(DAR) maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator
yang mewakilinya adalah Debt to Equity Ratio (DER).
Page 25
12
2. Perumusan Masalah
Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah
penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran
Perusahaan secara parsial terhadap Struktur modal Bank
Syariah ?
2. Bagaimana pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran
Perusahaan secara simultan terhadap Struktur modal Bank
Syariah ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk
mengetahui secara empiris pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan
Ukuran Perusahaan terhadap Struktur modal bank syariah:
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial
Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Struktur modal bank syariah.
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan
Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Struktur modal bank syariah.
Page 26
13
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Bank Syariah
Diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran yang
bermanfaat bagi manajemen bank syariah sebagai acuan dalam
menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.
b. Bagi Institusi
Menambah referensi penelitian di Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan diharapkan dapat menambah bukti empiris dari
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai struktur modal,
serta dapat dijadikan referensi dalam mengadakan penelitian
lebih lanjut tentang masalah yang sama dan dapat
diterapkan di masa yang akan datang.
c. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sarana bagi peneliti untuk memperoleh pengalaman dan
wawasan serta pengetahuan tentang pengaruh profitabilitas,
likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal.
d. Bagi Calon Investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dan tambahan informasi baru kepada investor
mengenai struktur modal dan dampak terhadap struktur modal.
sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor
Page 27
14
untuk melakukan keputusan investasi pada perusahaan secara
tepat dan menguntungkan di masa yang akan datang.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran terkait penelitian serta membuat
penelitian tertib dan terarah maka penulis menyusun sistematika
penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan berisi paparan singkat yang menguraikan latar
belakang masalah yang diangkat, identifikasi dan pembatasan
masalah, dilanjutkan dengan perumusan masalah, selanjutnya
dipaparkan mengenai tujuan dan manfaat penelitian, dan diakhiri
dengan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan
sebagai acuan dalam penelitian, juga membahas mebgenai hasil-
hasil penelitian terdahulu yang sejenis, terdapat juga kerangka
pemikiran penelitian yang akan menggambarkan hubungan antara
variabel penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai metodologi yang digunakan dalam
penelitian secara lebih terperinci. Pada bab ini menampilkan ruang
lingkup penelitian, pemilihan sampel, metode pengumpulan data,
Page 28
15
serta metode analisis yang digunakan untuk menganalisis dan
menginterpretasi data.
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN
Pada bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil temuan
yang diperoleh selama proses penelitian. Menjelaskan deskripsi
objek penelitian, seluruh proses dan teknik analisis data hingga
hasil dari pengujian seluruh hipotesis penelitian sesuai dengan
metode yang digunakan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan penulis yang merupakan jawaban dari
rumusan permasalahan yang telah di bahas sebelumnya dan saran.
Page 29
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan
aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang ada
di sisi kanan suatu neraca, yaitu: hutang, saham biasa, saham preferen
dan laba ditahan.11
Modal adalah setiap bentuk kekayaan yang dimiliki untuk
memproduksi lebih banyak kekayaan. Pada suatu bisnis, modal
terdapat dalam berbagai bentuk termasuk kas, persediaan, peralatan,
pabrik dan sebagainya.12
Sebagaimana perusahaan lainnya, bank juga memiliki modal yang
dapat digunakan untuk berbagai hal. Modal yang dimiliki oleh bank
sedikit berbeda dengan yang dimiliki perusahaan lainnya. Dalam
praktiknya, modal terdiri dari dua macam, yaitu modal inti dan modal
pelengkap.
11
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: ANDI,
2008) hlm. 115
12 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, (Yogyakarta;
ANDI, 2011), hlm. 217
Page 30
17
Modal inti merupakan modal sendiri yang tertera dalam posisi
ekuitas, sedangkan modal pelengkap merupakan modal pinjaman dan
cadangan revaluasi aktiva serta cadangan penyisihan penghapusan
aktiva produktif.13
Rincian masing-masing komponen dari modal bank-bank di atas
adalah sebagai berikut:
1) Modal inti terdiri dari;
a. Modal disetor
Merupakan modal yang telah disetor oleh pemilik bank, sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b. Agio saham
Merupakan kelebihan harga saham atas nilai nominal saham
yang bersangkutan
c. Modal sumbangan
Merupakan modal yang diperoleh kembali dari sumbangan
saham, termasuk modal dari donasi dari luar bank.
d. Cadangan umum
Merupakan cadangan yang diperoleh dari penyisihan laba yang
ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak.
e. Laba ditahan
Merupakan saldo laba bersih setelah diperhitungkan pajak dan
telah diputuskan RUPS untuk tidak dibagikan.
13
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2014)
hlm.298
Page 31
18
f. Laba tahun berjalan
Merupakan laba yang telah diperoleh dalam tahun buku
berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak.
2) Modal pelengkap terdiri dari:14
a. Cadangan revaluasi aktiva tetap
Merupakan cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian
kembali dari aktiva tetap yang dimiliki bank.
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara
membebankan laba rugi tahun berjalan dengan maksud untuk
menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat
tidak diterima seluruh atau sebagian aktiva produktif
c. Modal pinjaman
Merupakan pinjaman yang didukung oleh warkat-warkat yang
memiliki sifat seperti modal (maksimum 50% dari jumlah
modal inti)
d. Pinjaman subordinasi
Merupakan pinjaman yang memenuhi syarat seperti ada
perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman,
memperoleh persetujuan BI dan tidak dijamin oleh bank yang
bersangkutan dan perjanjian lainnya.
14
Ibid., hlm. 299
Page 32
19
2. Struktur Modal
Menurut Weston dan Copeland bahwa “capital structure or the
capitalization of the firm is the permanent financing represented by
long-term debt, preferred stock and shareholders equity”. Sedangkan
Joel G.Siegel dan Jaem K.Shim mengatakan capital structure (struktur
modal) adalah komposisi saham biasa, saham preferen, daan berbagai
kelas seperti itu, laba yang ditahan dan utang jangka panjang yang
dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktiva. Sehingga
dapat dimengerti bahwa struktur modal merupakan gambaran dari
bentuk proporsi financial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki
yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan
modal sendiri (shareholders equity) yang menjadi sumber pembiayaan
suatu perusahaan.15
Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jangka
panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang
ditargetkan adalah perpaduan antara hutang, saham preveren, saham
biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya,
sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang
mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian
sehingga memaksimumkan harga saham.16
15
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, hlm. 184-185
16 Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Surabaya: Ghalia Indonesia, 2004)
hlm. 138
Page 33
20
Struktur modal (Capital Structure) suatu perusahaan merupakan
gabungan modal sendiri (Equity) dan hutang perusahaan (Debt). Modal
sendiri (Equity) berasal dari common stock, paid in capital, retained
earning, dan dikurangi treasury stock (Internal Equity). Modal sendiri
juga dapat berupa external equity, yaitu apabila perusahaan menjual
sebagian saham kepada investor. Hutang perusahaan (debt) berasal dari
hutang kepada kreditur maupun penerbitan obligasi perusahaan.
Bermacam ragam sumber pendanaan perusahaan menuntut manajer
keuangan agar dapat memenuhi komposisi sumber pendanaan yang
tepat bagi perusahaan. Masing-masing keputusan sumber pendanaan
tersebut mempunyai konsekuensi dan karakteristik keuangan yang
berbeda terhadap perusahaan.17
Dari berbagai uraian tentang struktur modal dengan demikian
peneliti dapat menyimpulkan bahwa struktur modal merupakan
pengambilan keputusan dalam memilih jenis sumber dana, baik yang
diperoleh dari hutang maupun modal sendiri yang menjadi sumber
pembiayaan suatu perusahaan. Secara umum, perusahaan dapat
memilih di antara banyak struktur modal alternatif. Pilihan tersebut
dapat dilakukan dengan melakukan pinjaman/hutang. Oleh karena itu,
struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan salah satu rasio
solvabilitas yaitu DER.
17
Farah Margaretha dan Aditya Rizky Ramadhan,”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Struktur Modal pada Industry Manufaktur di Bursa Efek Indonesia” jurnal bisnis dan akuntansi,
Vol.12 No. 2 Agustus 2010, hlm 121
Page 34
21
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur penggunaan total kewajiban terhadap total ekuitas yang
dimiliki perusahaan. Bagi bank (kreditor) semakin besar rasio ini, akan
semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang
akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.18
Rasio ini menjelaskan komposisi stuktur modal dari total kewajiban
terhadap total ekuitas.Rumusnya adalah:
3. Teori Struktur Modal
1. The Modigliani Miller Model
Teori ini menjelaskan tentang struktur modal dimulai pada
tahun 1958, pada saat dua professor yaitu Franco Modigliani dan
Merlon Miller mempublikasikan artikel keuangan yang paling
berpengaruh yang berjudul “The Cost of Capital, Corporation
Finance, and The Theory of Invesment”. MM menerbitkan
tulisannya yang merupakan awal teori struktur modal. tulisan ini
dianggap sangat berpengaruh dan para akademisi selalu mengacu
pada tulisan dari MM tersebut ketika membahas biaya modal dan
struktur modal.
MM menyatakan bahwa dalam pasar yang bekerja dengan
baik, nilai pasar suatu perusahaan tidak bergantung pada struktur
modalnya. Namun demikian, pernyataan MM tersebut didasarkan
18
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 158
Page 35
22
pada asumsi-asumsi yang sangat ketat yang tidak realistis. Asumsi
yang dianggap tidak realistis tersebut diantaranya adalah tidak
adanya brokerage costs, tidak adanya pajak, tidak adanya biaya
kebangkutan, investor memiliki informasi yang sama dengan
manajemen mengenai peluang investasi, dan tidak terpengaruhnya
laba sebelum bunga pajak (EBIT) oleh penggunaan hutang.19
Selanjutnya pada tahun 1963, MM menerbitkan artikel
sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. Asumsi yang diubah adalah
adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan. Dengan adanya
pajak ini, MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang akan
meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah
biaya yang mengurangi permbayaran pajak. 20
Dengan adanya
pajak penghasilan perusahaan, hutang dapat menghemat pajak
yang dibayar (karena utang penghasilan kena pajak) sehingga nilai
perusahaan bertambah. Semakin besar utang, semakin tinggi nilai
perusahaan. Model ini disebut model MM dengan pajak.21
Namun model MM dengan pajak melupakan satu hal
semakin besar utang, semakin besar kemungkinan perusahaan akan
mengalami kesulitan keuangan (financial disstres). Oleh karena itu,
ada usaha untuk memperbaiki model MM tersebut dengan
19
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 297
20 Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 254
21 David Sukardi Kodrat, Manajemen Keuangan based on Empirical Research,
(Yogyakarta : GRAHA ILMU, 2009) hlm. 3
Page 36
23
memperhitungkan faktor financial distress.22
Model perbaikan ini
sering disebut tax saving financial cost trade off theory karena
utang menghasilkan penghematan pajak namun juga menimbulkan
kesulitan keuangan. Secara umum model MM yang dimodifikasi
ini mengajarkan: (1) berhutang sejumlah tertentu itu baik, (2)
berhutang terlalu banyak tidak baik, (3) ada jumlah utang yang
optimal untuk setiap perusahaan. Meskipun teori ini amat menarik,
bukti empiris kurang mendukung. Artinya ada faktor lain yang
mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan.23
Proporsi terakhir oleh MM tersebut kemudian diperbarui
oleh Miller yang menyatakan bahwa pengurangan pajak karena
pembayaran bunga mendorong penggunaan hutang dalam
pendanaan perusahaan, namun pelakuan pajak penghasilan atas
saham yang makin menguntungkan investor akan menurunkan
tingkat keuntungan saham yang dinginkan sehingga mendorong
penggunaan ekuitas untuk pendanaan. Hal ini berarti tidaklah
mungkin menggunakan seratus persen hutang untuk membiayai
perusahaan karena akan mengurangi kesempatan perusahaan
memperoleh keuntungan dari penggunaan ekuitas.24
22
Ibid., hlm. 4
23 Ibid., hlm. 5
24 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 298
Page 37
24
2. Pecking Order Theory
Pecking order theory merupakan suatu kebijakan yang
ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana
dengan cara menjual asset yang dimilikinya. Seperti menjual
gedung (build), tanah (land), peralatan (inventory) yang
dimilikinya dan asset-aset lainnya, termasuk dengan menerbitkan
dan menjual saham di pasar modal (capital market) dan dana yang
berasal dari laba ditahan (retained earnings). Pada kebijakan
Pecking order theory artinya perusahaan melakukan kebijakan
dengan cara mengurangi kepemilikan asset yang dimilikinya
karena dilakukan kebijakan penjualan. Dampak lebih jauh
perusahaan akan mengalami kekurangan asset karena dipakai untuk
membiayai rencana aktivitas perusahaan baik yang sedang maupun
yang akan datang.25
Berdasarkan teori pecking order, di dalamnya terdapat
pemikiran sebagai berikut. Pertama, perusahaan mmilih sumber
pendanaan internal karena dana tersebut diperoleh tanpa
mengakibatkan sinyal negatif yang dapat menurunkan harga saham.
Kedua, ketika perusahaan membutuhkan sumber pendanaan
eksternal, maka tahap pertama adalah menerbitkan hutang,
sedangkan penerbitan ekuitas dilakukan sebagai langkah terakhir.
25
Irham Fahmi, “Pengantar Manajemen Keuangan”, hlm. 195
Page 38
25
Hal ini menunjukan penerbitan hutang lebih kecil kemungkinannya
dipandang sebagi sinyal buruk oleh para investor.26
Pecking Order Theory pertama kali diperkenalkan oleh
Donaldson pada tahun 1961. Teori ini menunjukan urut-urutan
pendanaan sebagai berikut (Brealey dan Myers dalam Devi Verena
Sari) :27
a) Perusahaan lebih menyukai internal financing
b) Perusahaan akan berusaha menyesuaikan resiko pembagian
dividen dengan kesempatan investasi yang dihadapi dan
berupaya untuk tidak melakukan perubahan pembayaran
dividen yang terlalu besar.
c) Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi
laba yang diperoleh mengakibatkan dana internal terkadang
berlebih atau kurang investasi.
d) Apabila pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan
akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih
dahulu. Penerbitan sekuritas akan dimulai dengan
penerbitan obligasi, kemudian obligasi yang dapat
dikonversikan menjadi modal sendiri, baru akhirnya
menerbitkan saham baru.
26
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 302
27 Devi Verena Sari, “ Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan,
Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2008 – 2010”, DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume
2, Nomor 3, Tahun 2013, hlm. 2
Page 39
26
3. Trade off Theory
Teori trade-off merupakan struktur modal yang optimal
dapat ditemukan dengan menyeimbangkan keuntungan
penggunaan hutang (tax shield benefits of leverage) dengan biaya
financial distress dan agency problem. 28
Pengaruh penghematan pajak dan biaya kebangkrutan yang
timbul dari penggunaan hutang mendorong pengembangan apa
yang disebut sebagai trade off theory of leverage. Teori trade off
menyatakan bahwa perusahaan berusaha menyeimbangkan antara
keuntungan dari berkurangnya pajak karena adanya bunga hutang
dengan biaya kesulitan keuntungan karena tingginya proporsi
hutang. Teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa banyak
perusahaan yang sukses memiliki hutang sedikit.29
4. Teori Agency
Jensen dan Mecking (1976) mengemukakan teori agency
(agency theory) dan sekaligus mengintegrasikan dengan teori
property rights serta pengembangan teori struktur kepemilikan
perusahaan. Dalam teori ini diuraikan mengenai adanya hubungan
antara pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan. JM
menguraikan adanya konflik antara principal dengan agent yang
disebutkan bahwa biaya agency merupakan hasil penjumlahan: a)
pengeluaran untuk pemantauan (monitoring) oleh pemilik
28
Lukas Setia Atmaja, “Teori dan Praktik: Manajemen Keuangan”, hlm. 261
29 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 306
Page 40
27
(principal), b) pengeluaran dalam rangka pengikatan oleh agent,
dan c) biaya lain-lain yang berkaitan dengan pengendalian
perusahaan.30
5. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information Theory ini dikemukakan oleh
Gordon Donaldson (1960). Asymmetric Information adalah kondisi
dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada
pihak lain. Pihak manajemen perusahaan memiliki informasi yang
lebih banyak dibandingkan pihak investor dipasar modal. Oleh
karena itu, Asymmetric Information memberikan efek yang nyata
pada keputusan keuangan maupun pasar financial.31
Jika pihak manajemen ingin memaksimalkan nilai untuk
memegang saham saat ini (current stakeholder), bukan pemegang
saham baru, maka ada kecendrungan bahwa: 32
1. Jika perusahaan memiliki prospek yang cerah, manajemen
tidak akan menerbitkan saham baru tapi menggunakan laba
ditahan.
2. Jika prospek kurang baik, manajemen menerbitkan saham
baru untuk memperoleh dana.
30
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 307
31 David Sukardi Kodrat, “Manajemen Keuangan based on Empirical Research”, hlm. 16
32 Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 261
Page 41
28
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Penelitian empiris mengenai struktur modal menghasilkan sejumlah
temuan dan di dalamnya tercakup banyak faktor yang berpengaruh
terhadap keputusan struktur modal. Oleh karena itu faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal dapat dibedakan menjadi faktor internal dan
faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan, yang termasuk ke dalam faktor internal yaitu:
a) Struktur Aktiva
Perusahaan yang memiliki aktiva yang dapat digunakan sebagai
agunan hutang cenderung menggunakan hutang yang relative
lebih besar. Misalnya, perusahaan real estate cenderung
menggunakan hutang hutang yang lebih besar daripada
perusahaan yang bergerak pada bidang riset teknologi.
b) Profitabilitas
Pada umumnya, perusahaan – perusahaan yang memiliki tingkat
keuntungan tinggi menggunakan hutang yang relative kecil.
Karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka
untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. 33
33
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 273
Page 42
29
c) Ukuran perusahaan
yaitu perusahaan yang berskala besar pada umumnya lebih mudah
memperoleh hutang dibandingkan dari perusahaan kecil karena
terkait dengan tingkat kepercayaan kreditur pada perusahaan-
perusahaan besar. Perusahaan besar mempunyai rasio leverage
yang tinggi, sedangkan perusahaan yang sedang tumbuh
mempunyai rasio leverage yang rendah.
d) Stabilitas penjualan
yaitu perusahaan yang memiliki penjualan yang stabil akan dapat
dengan aman melakukan hutang dan mengeluarkan biaya tetap
yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang penjualannya
tidak stabil. 34
e) Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya terutama kewajiban
jangka pendeknya.35
Ukuran rasio lancar yang semakin besar
menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil melunasi hutang
jangka pendeknya. Berkurangnya hutang jangka pendek berakibat
menurunnya proporsi hutang dalam struktur modal.36
34
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 316
35 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Tanggerang
Selatan: UIN JAKARTA PRESS, 2013) hlm. 105
36 Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 328
Page 43
30
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan, yang termasuk ke dalam faktor eksternal yaitu:
a) Struktur Kompetitif dalam Industry
Semakin kompetitif persaingan dalam industrinya, semakin kecil
kecendrungan perusahaan untuk menggunakan utang jangka
panjang dalam struktur modalnya.37
b) Pajak
Bunga biaya adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran
pajak. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pajak perusahaan,
semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak, semakin besar
daya tarik penggunaan hutang.
c) Pengawasan
Pengawasan hutang yang besar dapat berakibat semakin ketat
pengawasan dari pihak kreditor (misalnya, melalui kontrak
perjanjian atau convenant). Pengawasan ini dapat mengurangi
fleksibilitas manajemen dalam membuat keputusan perusahaan. 38
d) Tingkat Pertumbuhan
Faktor lain dianggap tetap, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi pada umumnya lebih tergantung pada modal dari luar
perusahaan. Pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang
37
Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Malang: Bayumedia Publishing, 2003)
hlm.237
38 Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 273
Page 44
31
rendah kebutuhan modal baru relative kecil sehingga dapat dipenuhi
dari laba ditahan. Karena adanya faktor “asymmetric information”
serta kenyataan bahwa flotation cost berhutang lebih rendah dari
pada flocation cost menerbitkan saham biasa, perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang
lebih besar daripada perusahaan denggan pertumbuhan rendah. 39
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa faktor-faktor internal
yang mempengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas, likuiditas, dan
ukuran perusahaan. Berikut pembahasan dari masing-masing faktor:
C. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio keuangan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank dalam suatu periode tertentu.40
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba.41
Rasio profitabilitas yang biasa digunakan pada
umumnya adalah:
1) Net Profit Margin (NPM)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank
dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi
pokoknya.42
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
39
Ibid., hlm. 274
40 Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 196
41 Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, hlm. 36
Page 45
32
2) Return on Asset (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan.43
ROA juga merupakan suatu ukuran tentang
efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus
yang digunakan sebagai berikut:
3) Return on Equity (ROE)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengelola modal yang ada untuk
mendapatkan net income.44
Rasio ini menunjukan efisiensi
penggunaan modal sendiri. Rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Dari ketiga rasio profitabilitas yang telah diuraikan, maka peneliti
menggunakan dua rasio yaitu ROA dan ROE yang diukur dalam mewakili
variabel profitabilitas.
42
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 218
43 Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 118
44 Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 328
Page 46
33
D. Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih.
Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya
pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah
diajukan. Semakin besar rasio ini semakin likuid. Rasio likuiditas yang
digunakan pada umumnya yaitu:45
1) Current Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau
hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.46
Rumusnya sebagai berikut:
2) Quick Ratio
Merupakan rasio yang menunjukan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau
utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai sediaan (inventory).47
Rumusnya
sebagai berikut:
45
Ibid., hlm. 315
46 Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 135
47 Ibid., hlm. 137
Page 47
34
3) LDR
Merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah
kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya Loan
to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum
adalah 110%.48
Rumusnya sebagai berikut:
Dari ketiga rasio Likuiditas yang telah diuraikan, maka
peneliti menggunakan rasio LDR yang diukur dalam mewakili
variabel likuiditas.
E. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya asset
yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan sangat bergantung pada
besar kecilnya perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal,
terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan
besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang
dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank atau lembaga
keuangan jauh lebih tinggi. Perusahaan besar mempunyai rasio leverage
yang tinggi, sedangkan perusahaan yang sedang tumbuh mempunyai rasio
leverage yang rendah.49
48
Ibid., hlm. 225
49 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 316
Page 48
35
F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
Untuk mendukung materi maka penulis membandingkan dengan
beberapa penelitian terdahulu berikut adalah penelitian terdahulu yang
membahas mengenai pengaruh terhadap sturuktur modal, berikut adalah
tabelnya:
Tabel 2.1 Review Terdahulu
NO Nama
Penulis/Judul/
Tahun
Variabel
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Analisis
Perbedaan
dengan
Peneliti
1 Yaqoob Ahmad
dan
Gohar Zaman/
Determinants of
Capital Structure:
A case for the
Pakistani Textile
Composite
Sector/ Abasyn
Journal of Social
Sciences Vol. 6
No. 1/ 2011
Variabel
independen:
Struktur asset,
pertumbuhan,
ukuran
perusahaan,
profitabilitas
Variabel
dependen:
struktur modal
Regresi
Berganda
dengan spss
Profitabilitas
dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
negatif
signifikan,
struktur asset
berpengaruh
positif
signifikan, dan
pertumbuhan
tidak
berpengaruh
signifikan.
Peneliti
menggunakan
variabel
independen:
profitabilitas,
likuiditas dan
ukuran
perusahaan,
variabel
dependen:
struktur modal,
metode regresi
berganda
dengan
menggunakan
eviews 8.0 dan
objek
penelitian di
Bank Syariah
periode 2011-
2015
2 Nurlailiyah
Noviana/ Analisis
faktor-faktor yang
mempengaruhi
struktur modal
pada bank
persero/ Skripsi,
FEB, UIN Syarif
Hidayatullah/
2013
Variabel
independen:
Struktur asset,
ukuran
perusahaan,
pertumbuhan
dan likuiditas
Variabel
dependen:
struktur modal
Uji regresi
panel,
menggunaka
n eviews.
Struktur asset,
ukuran
perusahaan dan
likuiditas
berpengaruh
signifikan
positif dan
variabel
pertumbuhan
tidak
berpengaruh
signifikan
positif.
Peneliti
menggunakan
variabel
independen:
profitabilitas,
likuiditas dan
ukuran
perusahaan,
variabel
dependen:
struktur modal,
metode regresi
berganda
Page 49
36
dengan
menggunakan
eviews 8.0 dan
objek
penelitian di
Bank Syariah
periode 2011-
2015
3 Devi Verena Sari
dan A. Mulyo
Haryanto/
Pengaruh
Profitabilitas,
Pertumbuhan
Aset, Ukuran
Perusahaan,
Struktur Aktiva
dan Likuiditas
terhadap Struktur
Modal pada
Perusahaan
Manufaktur di
Bursa Efek
Indonesia Tahun
2008 – 2010/
Diponegoro
Journal Of
Management/
Volume 2,
Nomor 3, Tahun
2013
Variabel
independen:
Profitabilitas,
Pertumbuhan
Aset, Ukuran
Perusahaan,
Struktur
Aktiva dan
Likuiditas
Variabel
dependen:
struktur modal
Uji regresi
berganda,
menggunaka
n SPSS
Profitabilitas
dan Likuiditas
berpengaruh
negatif
signifikan,
Pertumbuhan
Perusahaan
berpengaruh
negatif tidak
signifikan,
Ukuran
Perusahaan
berpengaruh
positif
signifikan,
Struktur Aktiva
berpengaruh
positif tidak
signifikan.
Peneliti
menggunakan
variabel
independen:
profitabilitas,
likuiditas dan
ukuran
perusahaan,
variabel
dependen:
struktur modal,
metode regresi
berganda
dengan
menggunakan
eviews 8.0 dan
objek
penelitian di
Bank Syariah
periode 2011-
2015
4 Yenny / Pengaruh
profitability, asset
tangibility, size,
growth terhadap
struktur modal
pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di bursa
efek Indonesia
periode 2011-
2013/(Jurnal
ilmiah mahasiswa
universitas
Surabaya vol.4 no
1)/2015
Variabel
independen:
profitability,
asset
tangibility,
size, growth
Variabel
dependen:
struktur modal
Uji regresi
panel, dan
linier
berganda
menggunaka
n spss
Variabel Asset
tangibility, size
growth tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
struktur modal
dan varabel
profitability
berpengaruh
signifikan
terhadap
struktur modal
Peneliti
menggunakan
variabel
independen:
profitabilitas,
likuiditas dan
ukuran
perusahaan,
variabel
dependen:
struktur modal,
metode regresi
berganda
dengan
menggunakan
eviews 8.0 dan
objek
penelitian di
Page 50
37
Bank Syariah
periode 2011-
2015
5 Resti Dara Ayu
Aprillia /
Pengaruh Struktur
Aktiva,
Likuiditas,
Ukuran
Perusahaan dan
Profitabilitas
Terhadap Struktur
Modal Pada
Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia/
(Skripsi,
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Negeri
Yogyakarta)/
2015
Variabel
independen:
Struktur
Aktiva.
Likuiditas,
Ukuran
Perusahaan,
Profitabilitas
Variabel
dependen:
Struktur modal
Uji regresi
panel, dan
linier
berganda
menggunaka
n spss.
Ukuran
Perusahaan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Struktur
Modal.
Struktur
Aktiva,
Likuiditas, dan
Profitabilitas
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
Struktur
Modal.
Peneliti
menggunakan
variabel
independen:
profitabilitas,
likuiditas dan
ukuran
perusahaan,
variabel
dependen:
struktur modal,
metode regresi
berganda
dengan
menggunakan
eviews 8.0 dan
objek
penelitian di
Bank Syariah
periode 2011-
2015
Page 51
38
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka teoritis merupakan model konsep dari suatu teori atau
logika pengertian yang saling berhubungan diantara beberapa faktor
penting pada masalah penelitian. Kerangka teoritis akan menghasilkan
kerangka berpikir yang baik. Sekaran (2003) mengungkapkan bahwa
kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka berpikir akan menyatukan secara teoritis
antar variabel yang diteliti yang sering disebut paradigma penelitian.
Kerangka berpikir yang baik akan memuat variabel dan penjelasannya,
adanya teori yang mendasari hubungan variabel, mampu menunjukan
posisi variabel dan hubungannya (kausal dan simetris), baiknya dinyatakan
dalam diagram hubungan variabel.50
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu struktur
modal. Variabel independen yaitu profitabilitas dengan rasio keuangan
yaitu ROA dan ROE, likuiditas dengan rasio keuangan yaitu FDR, dan
ukuran perusahaan dengan variabel SIZE. Hubungan beberapa variabel
tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
50
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013) hlm. 11
Page 52
39
Bank Umum Syariah
Metode Regresi Linear Berganda
Variabel Dependen:
Struktur Modal (DER)
Variabel Independen:
ROA,ROE,FDR,SIZE
Uji Asumsi Klasik
Uji
normalitas
Uji Hipotesis
Uji
multikolinearitas
Uji
autokorelasi
Uji
heterokedastisitas
R2 Uji F
Uji t
Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran
Page 53
40
H. Dasar Perumusan Hipotesis
Suatu hipotesis akan diterima jika hasil analisis data empiris
membuktikan bahwa hipotesis tersebut benar, begitu pula sebaliknya.
Hipotesis yang dapat disusun dari penelitian ini yang berjudul “Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal
Bank Syariah”, adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki
tingkat keuntungan tinggi menggunakan utang yang relatif kecil.
Tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk
memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. 51
Berdasarkan pecking order theory, perusahaan dengan
profitability yang tinggi akan cenderung menghindari penggunaan
utang. Perusahaan mungkin menggunakan pendanaan internal (laba
ditahan) dibandingkan menggunakan pendanaan eksternal berupa
utang, karena pendanaan internal lebih tidak berisiko dari
pendanaan eksternal Yenny (2015). Sehingga dapat disimpulkan,
semakin tinggi profitabilitas, maka semakin kecil proporsi utang di
dalam struktur modal perusahaan. Jadi tingkat utang dan tingkat
profitabilitas, yang diukur adanya hubungan negatif.
Ha1 : Tingkat Profitabilitas (ROA) berpengaruh secara parsial
terhadap struktur modal bank syariah.
51
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 273
Page 54
41
Ha2 : Tingkat Profitabilitas (ROE) berpengaruh secara parsial
terhadap struktur modal bank syariah.
2. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal
Likuiditas merupakan seberapa kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh
tempo. Pada likuiditas perusahaan yang tinggi menunjukan
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
seperti melunasi hutangnya yang jatuh tempo dalam jangka
pendek, 52
sehingga cenderung akan menurunkan total hutang, yang
akhirnya struktur modal akan menjadi lebih kecil.
Menurut pecking order theory, perusahaan yang
mempunyai likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak
menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini disebabkan
perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal
yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih menggunakan
dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai investasinya
sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui hutang
(Devi, 2013). Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi
likuiditas, maka semakin kecil proporsi utang di dalam struktur
modal perusahaan.
Ha3 : Tingkat Likuiditas (FDR) berpengaruh secara parsial
kepada struktur modal bank syariah.
52
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, hlm. 138
Page 55
42
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal
Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya
perusahaan yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan pendapatan perusahaan, sehingga dapat dilihat dari
besarnya jumlah perusahaan (Nurlailiyah 2013). Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Eka Amalia (2010) dalam Arifuddin (2013)
mengemukakan bahwa kemungkinan perusahaan besar mengalami
kebangkrutan kecil sehingga ukuran perusahaan akan berpengaruh
negatif terhadap struktur modal.
Semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva yang semakin tinggi
pula. Hal ini disebabkan kebutuhan dana juga semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Selain pendanaan
internal, alternatif selanjutnya adalah pendanaan eksternal. Hal ini
sejalan dengan teori pecking order yang menyatakan bahwa, jika
penggunaan dana internal tidak mencukupi, maka digunakan
alternatif kedua menggunakan hutang (Devi, 2013). Sehingga dapat
disimpulkan, semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin
meningkat pendanaan yang dibutuhkan (utang) di dalam struktur
modal perusahaan.
Ha4 : Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh secara parsial
kepada struktur modal bank syariah.
Page 56
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Penelitian
kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat penganalisis mengenai
apa yang ingin kita ketahui.53
Data yang digunakan adalah data
sekunder berupa laporan keuangan bank umum syariah tahun 2011-
2015. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
histersi yang telah tersusun dalam data dokumenter yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.54
Data bersumber dari laporan keuangan tahunan bank umum
syariah di Indonesia yang telah dipublikasi dan diaudit dalam rentang
waktu 2011 sampai dengan 2015.
2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah
dalam kurun waktu tahun 2011-2015. Tahap selanjutnya adalah
53
Moh Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Malang: UIN MALIKI
PRESS, 2010), hlm. 172.
54 Nur Indriantoro dan Bambang Suparno, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
dan Manajemen, (Yogyakarta : Edisi pertama, Lembaga Penerbit BPFE, 2002) hlm.147
Page 57
44
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan
kriteria sampel, antara lain:
1. Bank syariah yang dipilih adalah bank yang sudah berdiri
menjadi bank umum syariah sejak tahun 2011-2015.
2. Bank umum syariah mempublikasi laporan keuangan
selama periode 2011-2015
3. Bank umum syariah mempunyai kelengkapan data laporan
keuangan yang telah di audit dan dipublikasikan (data
mengenai rasio keuangan) dari tahun 2011-2015.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 10 Bank Umum Syariah (BUS)
di Indonesia. Adapun daftar dari perusahaan bank umum syariah
(BUS) di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 1 Daftar Bank Umum Syariah
No Bank Umum Syariah Kode Bank
1 Bank Muamalat Indonesia BMI
2 Bank Syariah Mandiri BSM
3 BNI Syariah BNIS
4 Bank Mega Syariah BMS
5 BRI Syariah BRIS
6 Bank Syariah Bukopin BSB
7 B.P.D Jawa Barat Banten Syariah BJBS
8 Bank Panin Syariah BPS
9 BCA Syariah BCAS
10 Bank Victoria Syariah BVS
Page 58
45
3. Teknik pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software
Microsoft Excel 2007 dan Eviews 8.0. Pengolahan data yang
dilakukan dengan software Microsoft Excel 2007 tersebut adalah
untuk menentukan kinerja dengan indikator ROA, ROE, FDR, SIZE,
dan DER. Eviews 8.0 digunakan untuk menghitung pengaruh
profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur
modal Bank umum syariah.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
a. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencapai pemahaman yang
komprehensif mengenai konsep yang akan dikaji. Bahan yang
digunakan untuk kajian pustaka ini adalah buku-buku,
makalah, dan jurnal ilmiah yang relevan & mendukung
landasan teori penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan
data laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan
laporan manajemen.
Page 59
46
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah penentuan konstruk sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur.55
Definisi operasional adalah penjelasan dari
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukan cara
pengukuran dari masing-masing variabel tersebut. Pengertian dari masing-
masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Variable Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang memberikan
reaksi/respons jika dihubungkan dengan variabel independent.
Variabel dependen adalah variabel yang variabilitasnya diamati dan
diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel
independent.56
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
struktur modal yang diproksikan dengan Debt to equity ratio (DER).
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur penggunaan total liabilities terhadap total equity yang
dimiliki perusahaan. Bagi bank (kreditor) semakin besar rasio ini,
akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar
risiko yang akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di
perusahaan.57
DER dirumuskan sebagai berikut:
55
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik, hlm. 14
56 Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi, (Yogyakarta : C.V
ANDI OFFSET, 2013) hlm. 62
57 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 158
Page 60
47
2. Variable Independen
Variabel Independen merupakan variabel stimulus atau variabel
memengaruhi variabel lain. Variabel bebas (independent) merupakan
variabel yang variabilitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh
peneliti untuk mennetukan hubungannya dengan suatu gejala yang
diobservasi.58
Variabel independen dalam penelitian ini adalah
profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. dalam penelitian ini
menggunakan model analisis dengan variabel-variabel yang akan
dihitung yaitu:
1) Profitabilitas
Variabel profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan rasio Return on Assets (ROA) dan Return On
Equity (ROE).
Return on Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA
suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari
segi penggunaan asset.59
. ROA dirumuskan sebagai berikut :
58
Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi, hlm 62
59 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005) hlm.
118
Page 61
48
Return On Equity (ROE) merupakan indikator yang amat
penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk
mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih
yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadinya kenaikan laba bersih dari bank yang
bersangkutan.60
ROE dirumuskan sebagai berikut :
2) Likuiditas
FDR (Financing to Debt Ratio) adalah rasio yang mengukur
perbandingan jumlah pembiayaan yang diberikan bank dengan
dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan
bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan
dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini memberikan indikasi
semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang
bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang
diperlukan untuk membiayai pembiayaan menjadi semakin besar.61
FDR dirumuskan sebagai berikut:
60
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, hlm. 119
61 Ibid., hlm. 116
Page 62
49
3) Ukuran Peusahaan
Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya
asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan sangat
bergantung pada besar kecilnya perusahaan yang berpengaruh
terhadap struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan
memperoleh pinjaman. Perusahaan besar lebih mudah
memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan
jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank atau lembaga
keuangan jauh lebih tinggi. Menurut Eka Amalia
Kusumaningrum (2010) Variabel ukuran perusahaan dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan nilai logaritma
natural dari total aktiva. SIZE dirumuskan sebagai berikut:
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan
statistik yaitu dengan penerapan Eviews 8.0. setelah data-data yang
diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, langkah selanjutnya yaitu
melakukan analisis data yang terdiri dari metode deskriptif, uji asumsi
klasik dan uji hipotesis. Adapun penjelasan mengenai metode analisis data
adalah sebagai berikut:
1. Statistika Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistik yang
mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian
Page 63
50
ringkasan data penelitian. Data–data tersebut diringkas dengan baik
dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafik, sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan.62
Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi variabel-variabel dalam penelitian. Statistika
deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peningkatan data,
serta penyajian hasil peningkatan tersebut. Statistik deskriptif yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata (mean),
minimum, maksimum, dan standar deviasi untuk menggambarkan
variabel DER, ROA, ROE, FDR, dan SIZE.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi
pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least
Square (OLS). Beberapa alat uji yang sering dilakukan dalam uji
klasik adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Salah satu asumsi dalam analisis statistika
adalah data berdistribusi normal.
Pada software Eviews 8.0, pengujian sebuah data dilakukan
dengan Jarque-Bera test. Jarque-Bera test adalah uji statistik
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Data
62
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik, hlm. 37
Page 64
51
dianggap normal ketika nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai
Chi-Square tabel dengan degree of freedom sebanyak data sampel
yang ada dan nilai probability lebih besar dari nilai signifikansi
0,05.63
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai Jarque-
Bera hitung > chi square tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,
yang berarti data tidak berdistribusi normal, tetapi jika nilai
Jarque-Bera hitung < chi square tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, yang berarti data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas (multicollinearity) merupakan hubungan
linier antara variabel independen di dalam regresi berganda.64
Uji
multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya
korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu
model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi
diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antar
variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu.
Pada software Eviews 8.0, untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dengan melihat nilai koefisien korelasi pada
masing-masing variabel independen melalui uji matriks korelasi.
63
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,
(Yogyakarta, edisi 3, UPP STIM YKPM, 2011) hlm 5. 37
64 Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, (Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2010) hlm.76
Page 65
52
Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel
independen kurang dari 0,80, maka model dapat dikatakan terbebas
dari multikolinearitas. Jika lebih dari 0,80 maka diasumsikan
terjadi korelasi (interaksi hubungan) yang sangat kuat antar
variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas.65
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubah-
ubah disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.66
Dalam penelitian ini, heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan uji Park,67
dimana nilai residual data yang telah di log
natural diregresikan dengan variabel independen yang ada. Jika
nilai probability < alpha (0,05), maka terdapat masalah
heterokedastisitas, tetapi jika nilai nilai probability > alpha
65
Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews,
(Yogyakarta: ANDI, 2012) hlm.271
66 Nachrowi D. dan Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrikal
untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan (Jakarta: FEUI, 2006), hlm. 109.
67 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eview”, hlm. 512
Page 66
53
(0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat masalah
heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi
satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam konteks
ini autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan
residual yang lain.68
Jika terjadi korelasi maka dinyatakan terjadi
masalah autokorelasi, dan model yang baik adalah model yang
bebas dari autokorelasi.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi diuji dengan Durbin-Watson. Dasar pengambilan
keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam model regresi adalah
sebagai berikut: 69
1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW <
-2)
2) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2
dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
3) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai diatas +2 atau DW >
+2
68
Jaka Sriyana, Metode Regresi Data Panel, (Yogyakarta, Ekonisia, 2014), h. 59.
69
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, (Jakarta: PT. Alex Media
Komputindo, 2012), hlm. 243.
Page 67
54
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis asosiasi
yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel independent dengan
skala pengukuran yang bersifat metrik baik untuk variabel dependen
maupun independennya.70
Bentuk umum persamaan analisis regresi
berganda adalah:
Y= a + bX1 + bX2 + bXn + … + e
Dalam penelitian ini sendiri, jika variabel-variabelnya dimasukan
kedalam model diatas maka akan menjadi, seperti dibawah ini:
Y= a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4+ e
Keterangan :
Y = Debt to Equity Ratio (DER)
a = Koefisien konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Return on Assets (ROA)
X2 = Return on Equity (ROE)
X3 = Financing to Debt Ratio (FDR)
X4 = Ukuran perusahaan (SIZE)
e = Error
70
Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi, hlm. 10
Page 68
55
4. Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat
diukur dari goodness of fit nya. Secara statistic, setidaknya ini dapat
diukur dari:
a. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R2) menunjukan kemampuan model
untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen. Nilai R2 akan selalu berada diantara 0 dan 1.
Semakin mendekati 1, berarti semakin besar kemampuan variabel
independen untuk menjelaskan (pengaruhnya) kepada variabel
dependen.71
Adjusted R2
untuk mengatasi kelemahan R2.
. Nilai adjusted
R2
masih bisa bertambah apabila nilai t absolute variabel yang
ditambahkan lebih besar daripada 1. Meskipun nilai adjusted R2
lebih baik dari pada R2, tetapi perlu diingat bahwa variabel
dependen haruslah sama antara berbagai model yang saling
diperbandingkan. Semakin besar nilai adjusted R2
semakin baik
pula modelnya.72
b. Uji Statistik F
Digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh seluruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel.
71
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, hlm. 22
72 Ibid., 4.23
Page 69
56
Nilai F tabel didapat dengan derajat bebas: df ; α, (k-1), (n-1),
dimana α adalah tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah
jumlah variabel (dependen dan independen), n adalah jumlah
pengamatan (ukuran sampel).
Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama
dilakukan dengan uji-F dengan pengujian, yaitu:73
1) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan F
hitung dan F tabel
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hal ini berarti variabel bebas secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.
2) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai
probability:
Jika P-value < α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel
terikat.
c. Uji Statistik t
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh setiap variabel
independen secara individual terhadapa variabel dependen yaitu
dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Nilai t
tabel didapat dengan derajat bebas: df; α , (n-k), dimana α adalah
73
Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode penelitian kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) hlm. 17
Page 70
57
tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah jumlah variabel
(dependen dan independen), n adalah jumlah pengamatan (ukuran
sampel).
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk uji t dengan
pengujian sebagai berikut:74
1) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan t
hitung dan t tabel
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hal ini berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang
signifikan dengan variabel terikat.
2) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probability
Bila Probability βі < 0,05 → signifikan, Ho ditolak dan
Ha diterima.
74
Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode penelitian kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, hlm 18-19
Page 71
58
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah.
Sampel Bank Umum Syariah yang berhasil di peroleh dan memenuhi
kriteria adalah sebanyak 10 Bank Umum Syariah, dimana penelitian
dilakukan selama 5 tahun yaitu tahun 2011 hingga tahun 2015,
sehingga terkumpul data sebanyak 50. Data penelitian ini di
peroleh dari Laporan Keuangan Publikasi masing-masing Bank
Umum Syariah.
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kinerja keuangan perbankan syariah terhadap struktur modal dalam
penelitian ini pengukuran kinerja keuangan perbankan syariah
menggunakan rasio-rasio keuangan bank yang terdiri dari rasio
profitabilitas bank yaitu ROA (Return On Assets) dan ROE (Return
On Equity), rasio likuiditas FDR (Financing to Deposit Ratio), dan
ukuran perusahaan (Size) terhadap struktur modal yang diwakili oleh
DER (Debt to Equity Ratio).
Proses pengambilan sampel pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel rangkuman hasil proses pengambilan sampel berikut:
Page 72
59
Tabel 4. 1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria Jumlah
Perbankan
1 Jumlah Bank Umum syariah di Indonesia
menurut data statistik Perbankan Syariah
12
2 Data tersedia lengkap (data mengenai rasio
keuangan yang dipublikasi)
10
3 Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 10
Total sampel data selama lima tahun penelitian 50 data
Sumber : Data sekunder yang diolah
2. Deskripsi Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara
purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini
merupakan Bank Umum Syariah yang memiliki kriteria yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Sampel dipilih bagi perusahaan
yang menyajikan data yang di butuhkan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan.
Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang menjadi objek
penelitian ini :
Page 73
60
Tabel 4.2 Daftar Nama Bank Umum Syariah
No Bank Umum Syariah Kode Bank
1 Bank Muamalat Indonesia BMI
2 Bank Syariah Mandiri BSM
3 BNI Syariah BNIS
4 Bank Mega Syariah BMS
5 BRI Syariah BRIS
6 Bank Syariah Bukopin BSB
7 B.P.D Jawa Barat Banten Syariah BJBS
8 Bank Panin Syariah BPS
9 BCA Syariah BCAS
10 Bank Victoria Syariah BVS
Sumber: data diolah
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan Eviews.
Langkah pertama dalam penelitian ini adalah melakukan penentuan
sampel dengan metode purposive sampling atau penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu pada perusahaan perbankan syariah pada
periode 2011-2015 berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam
penelitian ini. Tahap pemilihan sampel dilanjutkan dengan
membuat statitik deskriptif.
Page 74
61
Tabel deskriptif menjelaskan variabel-variabel dalam penelitian,
meliputi variabel independen yaitu DER, dan variabel dependen
yaitu kinerja keuangan. Data yang akan diolah adalah data
laporan tahunan periode 2011-2015.
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak
50 data observasi untuk Bank Umum Syariah yang berasal dari
perkalian antara periode 5 tahun dari tahun 2011-2015 dengan
jumlah perusahaan sampel 10 Bank Umum Syariah. Hasil olahan data
mengenai statistik deskriptif dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
ROA ROE FDR SIZE DER
Mean 1.043 10.960 91.920 15.861 8.794
Maximum 5.54 68.09 162.97 18.07 19.30
Minimum -2.36 -17.61 45.00 13.37 1.25
Std. Dev. 1.189 16.857 14.794 1.304 4.115
Valid N 50 50 50 50 50
Sumber : Data diolah (output Eviews 8.0)
Hasil analisis deskriptif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
a. Variable Independen
1) Return On Assets (ROA)
ROA memiliki nilai minimum sebesar -2,36, nilai ini
merupakan hasil perhitungan ROA pada Bank Victoria Syariah
pada tahun 2011 dan nilai maksimum dari ROA sebesar 5,54,
nilai ini merupakan hasil perhitungan ROA pada Bank Victoria
Page 75
62
Syariah pada tahun 2015. Sehingga rata-rata ROA sebesar
1.043 dengan standar deviasi sebesar 1.189.
2) Return On Equity (ROE)
ROE memiliki nilai minimum sebesar -17.61, nilai ini
merupakan hasil perhitungan ROE pada Bank Victoria Syariah
pada tahun 2014 dan nilai maksimum dari ROE sebesar 68.09,
nilai ini merupakan hasil perhitungan ROE pada Bank Mandiri
Syariah pada tahun 2012. Sehingga rata-rata ROE sebesar
10.960 dengan standar deviasi sebesar 16.857
3) Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR memiliki nilai minimum sebesar 45.00, nilai ini
merupakan hasil perhitungan FDR pada Victoria Syariah pada
tahun 2011 dan nilai maksimum dari FDR sebesar 162.97, nilai
ini merupakan hasil perhitungan FDR pada Bank Panin Syariah
pada tahun 2011. Sehingga rata-rata FDR sebesar 91.920
dengan standar deviasi sebesar 14.794
4) Ukuran Perusahaan (size)
SIZE memiliki nilai minimum sebesar 13.37, nilai ini
merupakan hasil perhitungan SIZE pada Bank Victoria Syariah
pada tahun 2011 dan nilai maksimum dari SIZE sebesar 18.07,
nilai ini merupakan hasil perhitungan SIZE pada BSM pada
Page 76
63
tahun 2015. Sehingga rata-rata SIZE sebesar 15.861 dengan
standar deviasi sebesar 1.304.
b. Variabel Dependen
1) Debt on Equity Ratio (DER)
DER memiliki nilai minimum sebesar 1.25, nilai ini
merupakan hasil perhitungan DER pada Bank Panin Syariah
pada tahun 2011 dan nilai maksimum dari DER sebesar 19.30,
nilai ini merupakan hasil perhitungan DER pada Bank Bukopin
Syariah pada tahun 2014. Sehingga rata-rata DER sebesar
8.794 dengan standar deviasi sebesar 4.115.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan atas data sekunder
dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, multikolinearitas,
heterokedastisitas dan autokorelai dengan hasil pengujian sebagai
berikut:
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal atau tidak. Pada software Eviews 8.0, pengujian
sebuah data dilakukan dengan Jarque-Bera test. Jarque-Bera test
adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal. Data dianggap normal ketika nilai Jarque-Bera lebih kecil
Page 77
64
dari nilai Chi-Square tabel dengan degree of freedom sebanyak data
sampel yang ada dan nilai probability lebih besar dari nilai
signifikansi 0,05.75
Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan Test Jarque-
Bera dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 4.4 Grafik Test Normalitas Jarque-Bera
0
2
4
6
8
10
12
-4 -2 0 2 4 6 8 10 12
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 50
Mean 1.57e-15Median -0.534999Maximum 11.21834Minimum -4.075714Std. Dev. 2.638693Skewness 1.786515Kurtosis 8.143189
Jarque-Bera 81.70610Probability 0.000000
Sumber: data sekunder diolah (output Eviews 8.0)
Dari histogram diatas, menunjukan nilai Jarque Bera
sebesar 81,70610, sementara nilai Chi Square dengan melihat
jumlah variabel independen yang digunakan adalah 4 variabel dan
nilai signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5% didapat nilai
Chi Square tabel sebesar 9,488, yang berarti nilai Jarque Bera
hitung > Chi Square tabel, dan nilai probability sebesar 0,00010
yang berarti nilai probability < nilai signifikansi, yang berarti data
dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal.
75
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, hlm 5. 37
Page 78
65
Karena dari hasil uji normalitas diatas menunjukan bahwa
data penelitian tidak berdistribusi dengan normal, maka semua data
variabel pada penelitian ini dilakukan Ln untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Berikut ini merupakan histogram hasil uji normalitas setelah semua
data variabel pada penelitian ini dilakukan Ln.
Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Setelah di Ln
0
2
4
6
8
10
12
-0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 50
Mean -1.20e-16Median -0.014776Maximum 0.362620Minimum -0.305633Std. Dev. 0.139370Skewness 0.574330Kurtosis 3.634176
Jarque-Bera 3.586670Probability 0.166404
Sumber: data sekunder diolah (output Eviews 8.0)
Dari histogram diatas, menunjukan nilai Jarque Bera
sebesar 3,586670, sementara nilai Chi Square dengan melihat
jumlah variabel independen yang digunakan adalah 4 dan nilai
signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5%, didapat nilai Chi
Square tabel sebesar 9,488, yang berarti nilai Jaerque Bera hitung
< Chi Square tabel, dan nilai probability sebesar 0,166404 yang
Page 79
66
berarti nilai probability > nilai signifikansi, yang berarti data dalam
penelitian ini terdistribusi normal.
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas (multicollinearity) merupakan hubungan
linier antara variabel independen di dalam regresi berganda.76
Pada
software Eviews 8.0, untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dengan melihat nilai koefisien korelasi pada
masing-masing variabel independen melalui uji matriks korelasi.
Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel
independen kurang dari 0,80, maka model dapat dikatakan terbebas
dari multikolinearitas. Jika lebih dari 0,80 maka diasumsikan
terjadi korelasi (interaksi hubungan) yang sangat kuat antar
variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas.77
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan eviews
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Korelasi variabel independen
ROA ROE FDR SIZE
ROA 1.000000 0.611316 -0.129391 -0.006293
ROE 0.611316 1.00000 -0.097704 0.466545
FDR -0.129391 -0.097704 1.000000 0.003855
SIZE -0.006293 0.466545 0.003855 1.000000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
76
Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, hlm.76
77 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews,
(Yogyakarta: ANDI, 2012) hlm.271
Page 80
67
Dari tabel diatas terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang
mempunyai korelasi dengan variabel independen lainnya bernilai
dibawah 0,8. Sehingga dapat dikatakan data dalam penelitian ini
tidak terdapat multikolinearitas. Maka dapat disimpulkan semua
variabel independen dalam model regresi terbebas dari
multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.78
Dalam penelitian ini, heterokedastisitas
dapat dilakukan dengan uji Park,79
dimana nilai residual data yang
telah di log natural diregresikan dengan variabel independen yang
ada. Jika nilai probability < alpha (0,05), maka terdapat masalah
heterokedastisitas, tetapi jika nilai nilai probability > alpha (0,05),
yang berarti bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
Hasil uji Park dapat dilihat dati tabel dibawah ini:
78
Nachrowi D. Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis
Ekonometrikal untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, hlm. 109.
79 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, hlm. 512
Page 81
68
Tabel 4.7 Uji Park
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:20
Sample: 1 50
Included observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 8.713201 5.687427 1.532011 0.1328
ROA -0.151258 0.248752 -0.608069 0.5463
ROE -0.078351 0.095365 -0.821592 0.4158
FDR -0.248683 0.269846 -0.921574 0.3619
SIZE -0.006765 0.010793 -0.626790 0.5341
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat
signifikansi variabel independen dalam penelitian ini berada
diatas 5% atau 0,05. Hal ini menunjukan bahwa model regresi
dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas. Sehingga
model regresi layak digunakan untuk melakukan penelitian ini.
d. Hasil Uji Autokorelasi
Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota
observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu.
Dalam konteks ini autokorelasi merupakan korelasi antara satu
residual dengan residual yang lain.80
Jika terjadi korelasi maka
80
Jaka Sriyana, Metode Regresi Data Panel, hlm. 59.
Page 82
69
dinyatakan terjadi masalah autokorelasi, dan model yang baik
adalah model yang bebas dari autokorelasi.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi diuji dengan Durbin-Watson. Dasar pengambilan
keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam model regresi adalah
sebagai berikut: 81
1. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2
(DW < -2)
2. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada
diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
3. Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai diatas +2 atau
DW > +2
Tabel 4.8 Uji Durbin-Watson
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:30
Sample: 1 50
Included observations: 50
R-squared 0.588971 Mean dependent var 8.794600
Adjusted R-squared 0.552435 S.D. dependent var 4.115786
S.E. of regression 2.753472 Akaike info criterion 4.958242
Sum squared resid 341.1723 Schwarz criterion 5.149444
Log likelihood -118.9560 Hannan-Quinn criter. 5.031053
F-statistic 16.12035 Durbin-Watson stat 0.994220
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
81 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, hlm. 243.
Page 83
70
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui nilai Durbin-Watson
berada di antara -2 dan +2 atau -2 < DW < 2 yaitu sebesar 0.994220,
maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi autokorelasi.
3. Analisis Regresi Berganda
a. Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis
asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel
independent dengan skala pengukuran yang bersifat metrik baik
untuk variabel dependen maupun independennya.82
Hasil analisis
regresi berganda dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.9 Analisis Regresi Berganda
Dependent Variable: Ln Y
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:14
Sample (adjusted): 1 50
Included observations: 50 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ROA -3.110513 0.497205 -6.255991 0.0000
ROE 2.564563 0.417194 6.147173 0.0000
FDR -1.594099 1.218378 -1.308378 0.1977
SIZE -1.415408 0.239604 -5.907269 0.0000
C 27.25513 5.450602 5.000389 0.0000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
82
Jonathan Sarwono, “Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi” hlm. 10
Page 84
71
Dari tabel diatas dapat dibuat model persamaan regresi sebagai
berikut:
Y= 27.26 - 3.11ROA + 2.56ROE - 1.59 FDR - 1.42 SIZE + e
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Koefisien konstanta sebesar 27,26, dengan ini dapat
diartikan bahwa Y (DER) akan bernilai 27,26%, jika
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),
Financing to Deposit Ratio (FDR), Ukuran Perusahaan
(SIZE) masing-masing bernilai 0.
2) Variabel Return On Assets (ROA) memiliki nilai koefisien
regresi -3,11. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan
Return On Assets (ROA) sebesar 1% dengan asumsi
variabel lain tetap, maka terjadi penurunan pada Struktur
modal Bank Syariah yang diukur dengan Debt to Assets
Ratio (DER) dengan nilai 3,11%.
3) Variabel Return On Equity (ROE) memiliki nilai memiliki
nilai koefisien regresi 2,56. Hal ini menyatakan bahwa
setiap penambahan Return On Equity (ROE) sebesar 1%
dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan meningkatkan
pada Struktur modal Bank Syariah yang diukur dengan
Debt to Assets Ratio (DER) dengan nilai 2,56%.
Page 85
72
4) Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki nilai
koefisien regresi -1,59. Hal ini menyatakan bahwa setiap
penambahan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 1%
dengan asumsi variabel lain tetap, maka terjadi penurunan
pada Struktur modal Bank Syariah yang diukur dengan
Debt to Assets Ratio (DER) dengan nilai 1,52%
5) Variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai memiliki
nilai koefisien regresi -1.42. Hal ini menyatakan bahwa
setiap penambahan ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1%
dengan asumsi variabel lain tetap, maka terjadi penurunan
pada Struktur modal Bank Syariah yang diukur dengan
Debt to Assets Ratio (DER) dengan nilai 1,42%.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis)
yaitu dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji statistic t, dan uji
statistic F dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau
5%. Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha
diterima, sebaliknya apabila tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima.
a. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukan kemampuan
model untuk menjelaskan hubungan antara variabel
Page 86
73
independen dan variabel dependen. Nilai R2 akan selalu
beradaa diantara 0 dan 1. Semakin mendekati 1, berarti
semakin besar kemampuan variabel independen untuk
menjelaskan (pengaruhnya) kepada variabel dependen.83
Nilai adjusted R-square dalam penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.10 Adjusted R-Square
Dependent Variable: Ln Y
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:14
Sample (adjusted): 1 50
Included observations: 50 after adjustments
R-squared 0.564978 Mean dependent var 2.818661
Adjusted R-squared 0.524510 S.D. dependent var 1.817983
S.E. of regression 1.253604 Akaike info criterion 3.388255
Sum squared resid 67.57551 Schwarz criterion 3.583172
Log likelihood -76.31812 Hannan-Quinn criter. 3.461914
F-statistic 13.96137 Durbin-Watson stat 0.695090
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa besarnya
adjusted R-square adalah 0.524510 atau 52,45%. Hal ini
berarti 52,45% variabel dependen struktur modal bank syariah
yang diwakili oleh Debt to Assets Ratio (DER) dapat
dijelaskan secara signifikan oleh variasi variabel independen.
Variabel independen tersebut adalah Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE), Financing to Deposit Ratio (FDR),
83
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, hlm. 22
Page 87
74
Ukuran Perusahaan (SIZE). Sedangkan sisanya 47.75%
(100% - 52,45) dijelaskan oleh variabel lain diluar model
regresi dalam penelitian ini.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh setiap
variabel independen secara individual terhadapa variabel
dependen yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan
nilai t tabel. Nilai t tabel didapat dengan derajat bebas: df; α ,
(n-k), dimana α dalah tingkat signifikansi yang digunakan, k
adalah jumlah variabel (dependen dan independen), n adalah
jumlah pengamatan (ukuran sampel).
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai t
hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti bahwa variabel independen secara individual
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika
nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
berarti bahwa variabel independen secara individual tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Bila
Probability βі < 0,05 → signifikan, Ho ditolak dan Ha
diterima. Sebaliknya Bila Probability βі > 0,05 → signifikan,
Ho diterima dan Ha ditolak.
Hasil uji signifikansi parameter individual (Uji Statistik
t) dapat dilihat pada tabel output dibawah ini:
Page 88
75
Tabel 4. 11 Uji Statistik t
Dependent Variable: Ln Y
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:14
Sample (adjusted): 1 50
Included observations: 50 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ROA -3.110513 0.497205 -6.255991 0.0000
ROE 2.564563 0.417194 6.147173 0.0000
FDR -1.594099 1.218378 -1.308378 0.1977
SIZE -1.415408 0.239604 -5.907269 0.0000
C 27.25513 5.450602 5.000389 0.0000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
Dengan menggunakan uji Tabel t dengan signifikansi α =
0,05, di dapat t tabel dengan perhitungan berikut:
t tabel = α ; df = (n-k)
= 5% ; df = (50-5)
= 0,05 ; df = 45
= 1.67943
Berikut ini akan dijelaskan secara lebih lanjut mengenai hasil
temuan pada tabel diatas:
1) Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Struktur
Modal Bank Syariah
Hipotesis pertama (Ha1) adalah profitabilitas (ROA)
berpengaruh signifikan secara parsial kepada struktur modal
bank syariah. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh
nilai t hitung sebesar -6.255991 yang lebih besar dari nilai t
tabel 1,67943 dengan tingkat signifikan sebesar 0.0000 (lebih
Page 89
76
kecil dari tingkat signifikansi 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Return On Assets (ROA)
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal bank
syariah yang berarti Ho1 ditolak dan Ha1 diterima.
2) Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Struktur
Modal Bank Syariah
Hipotesis kedua (Ha2) adalah profitabilitas (ROE)
berpengaruh signifikan secara parsial kepada struktur modal
bank syariah. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh
nilai t hitung sebesar 6.147173 yang lebih besar dari nilai t
tabel 1,67943 dengan tingkat signifikan sebesar 0.0000 (lebih
kecil dari tingkat signifikansi 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Return On Equity (ROE)
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal bank
syariah yang berarti Ho1 ditolak dan Ha2 diterima.
3) Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap Struktur Modal
Bank Syariah
Hipotesis ketiga (Ha3) adalah FDR berpengaruh
signifikan secara parsial kepada struktur modal bank syariah.
Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung
sebesar -1.308378 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,67943
dengan tingkat signifikan sebesar 0.1977 (lebih besar dari
tingkat signifikansi 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
Page 90
77
variabel Financing to Debt Ratio (FDR) tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang berarti
Ho3 diterima dan Ha3 ditolak.
4) Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Struktur Modal
Bank Syariah
Hipotesis keempat (Ha4) adalah size berpengaruh signifikan
secara parsial kepada struktur modal bank syariah. Dari hasil
pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -
5.907269 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,67943 dengan
tingkat signifikan sebesar 0.0000 (lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
ukuran perusahaan (size) berpengaruh negatif signifikan
terhadap struktur modal bank syariah yang berarti Ho4 ditolak
dan Ha4 diterima.
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh seluruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel.
Nilai F tabel didapat dengan derajat bebas: df ; α, (k-1), (n-1),
dimana α adalah tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah
jumlah variabel (dependen dan independen), n adalah jumlah
pengamatan (ukuran sampel).
Page 91
78
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai F hitung >
F tabel dan tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti bahwa variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistk F
dapat dilihat dari tabel di bawah:
Tabel 4. 12 Uji F Statistik
Dependent Variable: Ln Y
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:14
Sample (adjusted): 1 50
Included observations: 50 after adjustments
R-squared 0.564978 Mean dependent var 2.818661
Adjusted R-squared 0.524510 S.D. dependent var 1.817983
S.E. of regression 1.253604 Akaike info criterion 3.388255
Sum squared resid 67.57551 Schwarz criterion 3.583172
Log likelihood -76.31812 Hannan-Quinn criter. 3.461914
F-statistic 13.96137 Durbin-Watson stat 0.695090
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
Dari hasil output pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai
F hitung yang didapat adalah 13.96137, sementara F tabel
didapatkan dengan perhitungan berikut:
F tabel = α ; df = (k-1), (n-k)
= 5% ; df = (5-1), (50-5) = 2,58
Hasil pengolahan data pada tabel diatas melalui F-test terlihat
bahwa nilai F hitung > F tabel, F hitung sebesar 13.96137 yang
lebih besar dari F tabel sebesar 2,58 dan nilai signifikansi sebesar
0,0000 < 0,05. Uji ini menunjukan bahwa model regresi dapat
Page 92
79
digunakan secara bersama-sama untuk melihat pengaruh struktur
modal (DER). Hal ini membuktukan bahwa Return On Assets
(ROA), Return On Equity (ROE), Financing to Debt Ratio
(FDR), Ukuran Perusahaan (SIZE) bersama-sama secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah
yang diukur dengan Debt to Equation Ratio (DER).
5. Interpretasi
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Return On Assets (ROA)
Variabel profitabilitas berdasarkan hasil uji Return On Assets
(ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal
bank syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan landasan teori yaitu
Pecking Order Theory yang menjelaskan bahwa apabila dana
internal telah memenuhi kebutuhan sebagian besar dana maka
perusahaan dapat menekan hutang ke tingkat yang lebih rendah
(menurun). Pada variabel profitabilitas memiliki pengaruh terhadap
struktur modal yang artinya bahwa perbankan syariah yang
mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi akan mengurangi
ketergantungan modal dari pihak luar, karena tingkat keuntungan
yang tinggi memungkinkan perbankan syariah untuk memperoleh
sebagian besar pendanaanya yang dihasilkan secara internal yang
berupa laba di tahan sebelum perbankan syariah menggunakan
Page 93
80
sumber dana eksternal seperti hutang. Hal ini menyebabkan tingkat
kenaikan profitabilitas berbanding terbalik (negatif) dengan
penggunaan hutang dalam struktur modal.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yenny (2015)
menjelaskan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal.
b) Return On Equity (ROE)
Variabel profitabilitas berdasarkan hasil uji Return On Equity
(ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal
bank syariah. Menurut (Ria Ningsih, 2015) hubungan antara ROE
dan besarnya utang terhadap total aktiva perusahaan yaitu jika
perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang
akan mengakibatkan naiknya angka ROE, yang tentu saja
menguntungkan para pemegang saham biasa.
Menurut Brealey et al (2008:25) perusahaan yang memiliki
laba tinggi seharusnya lebih banyak menggunakan kapasitas
pelayanan hutang dan lebih banyak laba kena pajak yang
terlindungi, oleh karena itu perusahaan harus memberikan rasio
hutang yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat disebabkan karena
semakin tingginya rasio ini maka semakin meningkat laba yang
diperoleh perbankan, sehingga berpengaruh terhadap penentuan
komposisi struktur modalnya. Semakin tinggi profitabilitas, maka
Page 94
81
semakin besar laba ditahan yang akan diimbangi dengan hutang
yang lebih tinggi karena peluang perbankan dianggap sangat bagus.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Nudzunul Fiara Thausyah
(2015) yang menjelaskan bahwa ROE berpengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur modal.
c) Financing to Debt Ratio (FDR)
Variabel likuiditas berdasarkan hasil uji Financing to Debt
Ratio (FDR) negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal
bank syariah. Pada bank syariah rasio FDR adalah kemampuan
bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan
dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Sehingga semakin besar rasio ini memberikan
indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank.
Sebaliknya dengan rasio likuiditas lain semakin besar rasio maka
semakin likuid.
Hal ini terjadi bahwa perusahaan yang lebih likuid akan
mengurangi penggunaan hutang jangka panjangnya yang
menghasilkan hubungan negatif antara likuiditas dan struktur
modal. Sebaliknya dengan bank syariah hal ini terjadi, semakin
rendah FDR dimana harta lancar yang dimiliki perusahaan semakin
rendah dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya menurun maka tidak berpengaruh terhadap
penggunaan hutang.
Page 95
82
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Seftianne dan Ratih Handayani (2011) bahwa Likuiditas negatif
dan tidak signifikan terhadap strukur modal.
d) Ukuran Perusahaan (SIZE)
Variabel ukuran perusahaan berdasarkan hasil uji ukuran
perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur
modal bank syariah. Jika semakin besar ukuran perusahaan
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva
yang semakin tinggi pula. Perusahaan yang ukurannya relatif besar
pun akan cenderung menggunakan dana eksternal yang semakin
besar. Hal ini disebabkan kebutuhan dana juga semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan perusahaan.
Sebaliknya dengan perbankan syariah yang ukuran perusahaan
nya masih berkembang dan belum terlalu besar memungkinkan
bahwa jumlah aktiva yang diperoleh juga belum terlalu besar.
Sehingga cenderung menggunakan dana eksternal yang belum
terlalu besar. Hal ini menyebabkan tingkat kenaikan ukuran
perusahaan berbanding terbalik (negatif) dengan penggunaan
hutang dalam struktur modal.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yaqoob Ahmad (2011)
menjelaskan bahwa size berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal.
Page 96
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis
pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur
modal bank syariah. Profitabilitas indikator yang mewakilinya berupa
Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Likuiditas
indikator yang mewakilinya adalah Financing to Debt Ratio (FDR). Dan
ukuran perusahaan indikator yang mewakilinya adalah SIZE (Ln total
aktiva). Sedangkan untuk data Struktur modal indikator yang mewakilinya
adalah Debt to equity ratio (DER). Sampel yang digunakan adalah 10
Bank Umum Syariah selama periode 2011-2015. Teknik analisis data
menggunakan metode regresi linier berganda dengan Eviews 8.0.
Berdasakan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah
disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab 4, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh profitabilitas dalam hal ini diukur dengan Return on Assets
(ROA) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah
yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER).
2. Pengaruh profitabilitas dalam hal ini diukur dengan Return On Equity
(ROE) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah
yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
Page 97
84
3. Pengaruh likuiditas dalam hal ini diukur dengan Financing to Debt
Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
bank syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
4. Pengaruh ukuran perusahaan dalam hal ini diukur dengan SIZE (Ln
total aktiva) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank
syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
5. Pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan secara
keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank
syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
6. Variabel profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan mampu
menjelaskan variable struktur modal sebesar 52,45%, yaitu dengan
melihat nilai Adjusted R-square struktur modal sebesar 0,5245.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian,
penulis memberikan saran diataranya yaitu:
1. Rekomendasi untuk pengembangan penelitian dimasa mendatang
untuk melakukan pengujian terhadap konsistensi penelitian ini dengan
mengembangkan variabel dan perluasan sampel penelitian.
Diharapkan lebih mengembangkan hipotesis-hipotesis baru untuk
keputusan struktur modal pada bank-bank lain dengan menggunakan
metode lainnya.
2. Beberapa variabel yang tidak terbukti signifikan pada penelitian ini
sebaiknya pada penelitian yang akan datang digunakan proxy yang
Page 98
85
lain dari variabel tersebut, sehingga diharapkan dapat mencerminkan
variabel yang digunakan.
3. Menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah data yang lebih
banyak dan dengan rentang waktu yang lebih panjang, sehingga
memungkinkan hasil penelitian lebih baik.
4. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat
sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.
Page 99
86
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Surabaya: Ghalia
Indonesia.
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: ANDI.
Bambang, Prasetyo dan Miftahul Jannah Lina. 2005. Metode penelitian
kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal
Jawab. Bandung: Alfabeta
Harmono. 2014. “Manajemen Keuangan Berbsasis Balanced Scorecard”.
Jakarta: PT. BUMI AKSARA
Indriantoro, Nur dan Bambang Suparno. 2002 . Metodologi Penelitian
Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : Edisi
pertama, Lembaga Penerbit BPFE.
Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO
PERSADA.
Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO.
Kusumaningrum, Eka Amelia. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas,
Pertumbuhan Asset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur
Modal (Studi Kasus Perusahaan Realestate and Property yang
Terdaftar di Bei Tahun 2005-2009)” skripsi, Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang.
Kodrat, David Sukardi. 2009. Manajemen Keuangan based on Empirical
Research. Yogyakarta : GRAHA ILMU.
Manopo, Widy Fimber. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal Perbankan yang Go Public di Bei Tahun 2008-2010.
Jurnal EMBA, Vol.1 No.3 Juni 2013.
Page 100
87
Margaretha, Farah dan Aditya Rizky Ramadhan. 2010. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Industry Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. jurnal bisnis dan akuntansi, Vol.12 No. 2
Agustus 2010
Mingka, Agustianto (Ketua IAEI), “Tantangan Perbankan Syariah di
2016” diakses pada 06 Mei 2016 dari
http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/
Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan
kualitatif. Malang: Bayumedia Publishing.
Mulyani Hartati, Yunidha. 2013. Analisis Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan LQ 45 (Non -
Perbankan) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun
2008-2011. Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas
Diponegoro Semarang
Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah
Modern. Yogyakarta: ANDI.
Noviana, Nur Lailiyah. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Struktur Modal pada Bank Persero” skripsi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nur’aini Ihsan, Dwi. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan
Syariah. Tanggerang Selatan: UIN JAKARTA PRESS.
Riduwan dan Sunarto. 2013. Pengantar Statistika untuk Penelitian:
Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung:
Alfabeta Bandung.
Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan
dengan Eviews. Yogyakarta: ANDI.
Sari, Devi Verena. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset,
Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap
Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008 – 2010. DIPONEGORO JOURNAL OF
MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013.
Page 101
88
Sarwono, Jonathan. 2013. Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset
Skripsi. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.
Spica Almilia, Luciana dan Winny Herdiningtyas, 2005 Analisis Rasio
Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga
Perbankan Perioda 2000-2002. Jurnal Akuntansi & Keuangan,
Vol. 7, No. 2, Nopember 2005.
Sudarsono, Heri. 2009. Dampak Krisis Keuangan Global terhadap
Perbankan di Indonesia: Perbandingan antara Bank
Konvensional dan Bank Syariah. Jurnal LaRiba, Vol. III, No. 1,
Juli 2009
Syuhada, Imam. 2015. Pengaruh Tingkat Kesehatan Risk Based Bank
Rating terhadap Solvabilitas Bank Syariah di Indonesia. Skripsi,
Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayumedia
Publishing.
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Wijaya, Tony. 2013. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan
praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika
dengan Eviews. Yogyakarta: edisi 3, UPP STIM YKPM.
www.ojk.go.id
Page 102
89
Lampiran
Lampiran 1: Daftar Nama Bank Syariah
No Bank Umum Syariah Kode Bank
1 Bank Muamalat Indonesia BMI
2 Bank Syariah Mandiri BSM
3 BNI Syariah BNIS
4 Bank Mega Syariah BMS
5 BRI Syariah BRIS
6 Bank Syariah Bukopin BSB
7 B.P.D Jawa Barat Banten Syariah BJBS
8 Bank Panin Syariah BPS
9 BCA Syariah BCAS
10 Bank Victoria Syariah BVS
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan
Lampiran 2: Data mentah variabel per bank
BANK TAHUN ROA ROE FDR Aktiva SIZE DER
BMI
2011 1.52 20.79 85.18 32479506 17.30 14.71
2012 1.54 29.16 94.15 44584413 17.62 17.25
2013 1.37 32.87 99.99 53723979 17.80 15.18
2014 0.10 1.56 98.81 62413310 17.95 14.51
2015 0.20 2.78 90.30 57802661 17.87 12.93
BSM
2011 1.95 64.84 86.03 48671950 17.70 14.84
2012 2.25 68.09 94.40 54229396 17.81 11.97
2013 1.53 44.58 89.37 63965361 17.97 12.16
2014 0.17 4.82 82.13 66942422 18.02 12.56
2015 0.56 5.92 81.99 70369709 18.07 11.54
BNIS
2011 1.29 6.63 78.60 8466887 15.95 6.86
2012 1.48 10.18 84.99 10645313 16.18 7.97
2013 1.37 11.73 97.86 14708504 16.50 10.27
2014 1.27 13.98 92.58 19492112 16.79 9.00
2015 1.43 11.39 91.94 23017667 16.95 9.39
BMS
2011 1.58 16.89 83.08 5565724 15.53 11.78
2012 3.81 57.98 88.88 8164921 15.92 12.16
2013 2.33 26.23 93.73 9121575 16.03 10.85
2014 0.29 2.50 93.61 7042486 15.77 7.94
2015 0.30 1.61 98.49 5559820 15.53 6.00
BRIS 2011 0.20 1.19 87.90 11200823 16.23 12.18
2012 1.19 10.41 91.80 14088914 16.46 12.18
Page 103
90
2013 1.15 10.20 102.70 17400914 16.67 9.25
2014 0.08 0.44 93.90 20341033 16.83 10.86
2015 0.76 8.20 84.16 24230247 17.00 9.36
BCAS
2011 0.86 2.29 79.00 1217097 14.01 2.91
2012 0.78 2.82 80.00 1602181 14.29 4.26
2013 0.93 4.29 83.00 2041419 14.53 5.51
2014 0.70 2.90 90.00 2994449 14.91 3.78
2015 1.00 3.20 91.40 4349580 15.29 3.13
BJBS
2011 1.11 2.97 96.34 2849451 14.86 4.40
2012 0.68 2.66 103.48 4275097 15.27 5.76
2013 0.93 4.89 96.82 4695088 15.36 6.48
2014 0.07 0.21 94.84 6090945 15.62 8.54
2015 0.25 0.92 104.75 6439966 15.68 5.17
BPS
2011 1.75 2.80 162.97 1016878 13.83 1.25
2012 3.29 7.75 123.88 2136576 14.57 3.38
2013 1.03 4.84 90.40 4052701 15.21 6.70
2014 1.99 7.66 94.04 6207679 15.64 4.79
2015 1.14 4.94 96.43 7134235 15.78 5.17
BSB
2011 0.52 6.19 83.66 2730027 14.82 6.06
2012 0.55 7.32 92.29 3616108 15.10 7.03
2013 0.69 7.63 100.39 4343069 15.28 13.84
2014 0.27 2.44 92.89 5161300 15.46 19.30
2015 0.79 5.35 90.56 5827154 15.58 8.20
BVS
2011 5.54 18.69 45.00 642026 13.37 3.51
2012 1.34 9.24 73.00 939472 13.75 5.16
2013 0.49 3.70 79.00 1323398 14.10 7.45
2014 -1.90 -17.61 90.00 1439632 14.18 6.77
2015 -2.36 -15.06 95.29 1379266 14.14 7.48
Page 104
91
Lampiran 3: Output hasil pengujian data sebelum di Ln
Statistik Deskiptif
ROA ROE FDR SIZE DER
Mean 1.043200 10.96000 91.92000 15.86180 8.794600
Median 0.965000 5.635000 91.87000 15.65967 8.085000
Maximum 5.540000 68.09000 162.9700 18.06927 19.30000
Minimum -2.360000 -17.61000 45.00000 13.37238 1.250000
Std. Dev. 1.189247 16.85711 14.79496 1.304083 4.115786
Skewness 0.711954 1.944493 1.749482 0.133519 0.401664
Kurtosis 7.443464 6.937163 13.79061 2.082583 2.485430
Jarque-Bera 45.35809 63.80306 268.0833 1.902008 1.896078
Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.386353 0.387500
Sum 52.16000 548.0000 4596.000 793.0900 439.7300
Sum Sq. Dev. 69.30109 13923.95 10725.65 83.33104 830.0450
Observations 50 50 50 50 50
Hasil Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
-4 -2 0 2 4 6 8 10 12
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 50
Mean 1.57e-15Median -0.534999Maximum 11.21834Minimum -4.075714Std. Dev. 2.638693Skewness 1.786515Kurtosis 8.143189
Jarque-Bera 81.70610Probability 0.000000
Hasil Uji Multikolinearitas
ROA ROE FDR SIZE
ROA 1.000000 0.611316 -0.129391 -0.006293
ROE 0.611316 1.00000 -0.097704 0.466545
FDR -0.129391 -0.097704 1.000000 0.003855
SIZE -0.006293 0.466545 0.003855 1.000000
Page 105
92
Hasil Uji Heterokedastisitas
Hasil Uji Autokorelasi
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:30
Sample: 1 50
Included observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ROA -0.907772 0.460891 -1.969601 0.0551
ROE 0.074322 0.036685 2.025988 0.0487
FDR -0.031784 0.026826 -1.184834 0.2423
SIZE 1.853299 0.375178 4.939780 0.0000
DER -17.54802 6.395396 -2.743852 0.0087
R-squared 0.588971 Mean dependent var 8.794600
Adjusted R-squared 0.552435 S.D. dependent var 4.115786
S.E. of regression 2.753472 Akaike info criterion 4.958242
Sum squared resid 341.1723 Schwarz criterion 5.149444
Log likelihood -118.9560 Hannan-Quinn criter. 5.031053
F-statistic 16.12035 Durbin-Watson stat 0.994220
Prob(F-statistic) 0.000000
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.133746 Prob. F(4,45) 0.9691
Obs*R-squared 0.587445 Prob. Chi-Square(4) 0.9644
Scaled explained SS 1.699473 Prob. Chi-Square(4) 0.7908
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:32
Sample: 1 50
Included observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 16.60217 22.50961 0.737559 0.4646
ROA -0.467988 0.650357 -0.719586 0.4755
ROE 0.000864 0.003249 0.265973 0.7915
FDR -0.000160 0.000878 -0.182218 0.8562
SIZE -0.029923 0.078257 -0.382372 0.7040
R-squared 0.011749 Mean dependent var 6.823446
Adjusted R-squared -0.076096 S.D. dependent var 18.42200
S.E. of regression 19.11007 Akaike info criterion 8.832947
Sum squared resid 16433.76 Schwarz criterion 9.024149
Log likelihood -215.8237 Hannan-Quinn criter. 8.905758
F-statistic 0.133746 Durbin-Watson stat 1.614005
Prob(F-statistic) 0.969129
Page 106
93
Lampiran 4: Output hasil pengujian data setelah di Ln
karena data penelitian tidak terdistribusi dengan normal, maka
semua data variabel dilakukan Ln untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Statistik deskriptif
ROA ROE FDR SIZE DER
Mean -0.209121 1.813401 4.507974 15.93277 2.818661
Median 0.014779 1.800668 4.520374 15.72275 2.356696
Maximum 1.712000 4.220830 5.093566 18.06927 7.565000
Minimum -2.659260 -1.560648 3.807000 13.37238 0.223144
Std. Dev. 0.968913 1.218193 0.161756 1.282333 1.817983
Skewness -0.735514 -0.178263 -0.647457 0.079329 1.501209
Kurtosis 3.247401 3.346067 11.86719 2.152335 3.983858
Jarque-Bera 4.450262 0.493747 160.6078 1.487415 19.96497
Probability 0.108053 0.781240 0.000000 0.475348 0.000046
Sum -10.03783 87.04326 216.3827 764.7730 135.2957
Sum Sq. Dev. 44.12326 69.74773 1.229755 77.28575 155.3380
Observations 50 50 50 50 50
Hasil
Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
-0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 50
Mean -1.20e-16Median -0.014776Maximum 0.362620Minimum -0.305633Std. Dev. 0.139370Skewness 0.574330Kurtosis 3.634176
Jarque-Bera 3.586670Probability 0.166404
Page 107
94
Hasil
Uji Multikolinearitas
Hasil
Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.782606 Prob. F(4,43) 0.5427
Obs*R-squared 3.257292 Prob. Chi-Square(4) 0.5157
Scaled explained SS 4.249654 Prob. Chi-Square(4) 0.3733
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:20
Sample: 1 50
Included observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 8.713201 5.687427 1.532011 0.1328
ROA -0.151258 0.248752 -0.608069 0.5463
ROE -0.078351 0.095365 -0.821592 0.4158
FDR -0.248683 0.269846 -0.921574 0.3619
SIZE -0.006765 0.010793 -0.626790 0.5341
R-squared 0.067860 Mean dependent var 1.407823
Adjusted R-squared -0.018850 S.D. dependent var 2.565405
S.E. of regression 2.589472 Akaike info criterion 4.839117
Sum squared resid 288.3307 Schwarz criterion 5.034034
Log likelihood -111.1388 Hannan-Quinn criter. 4.912777
F-statistic 0.782606 Durbin-Watson stat 0.917609
Prob(F-statistic) 0.542750
ROA ROE FDR SIZE
ROA 1.000000 0.801845 -0.129391 -0.183566
ROE 0.801845 1.000000 -0.183517 0.303695
FDR -0.123219 -0.183517 1.000000 0.118660
SIZE -0.183566 0.303695 0.118660 1.000000
Page 108
95
Hasil
Uji Autokorelasi
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 06/14/16 Time: 17:14
Sample (adjusted): 1 50
Included observations: 50 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ROA -3.110513 0.497205 -6.255991 0.0000
ROE 2.564563 0.417194 6.147173 0.0000
FDR -1.594099 1.218378 -1.308378 0.1977
SIZE -1.415408 0.239604 -5.907269 0.0000
C 27.25513 5.450602 5.000389 0.0000
R-squared 0.564978 Mean dependent var 2.818661
Adjusted R-squared 0.524510 S.D. dependent var 1.817983
S.E. of regression 1.253604 Akaike info criterion 3.388255
Sum squared resid 67.57551 Schwarz criterion 3.583172
Log likelihood -76.31812 Hannan-Quinn criter. 3.461914
F-statistic 13.96137 Durbin-Watson stat 0.695090
Prob(F-statistic) 0.000000