Page 1
1
PENGARUH PROFITABILITAS, GROWTH OPPORTUNITY,
KEPUTUSAN INVESTASI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROPORSI
DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016
ALVIN OKTAMA HADI
120462201098
Pebimbing: Fatahurrazak, Asri Eka Ratih
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Gmail: [email protected]
ABSTRAK
This study aims to examine influence of profitability, growth
opportunity, investment decisions, the proportion of independent board of
commissioners, managerial ownership, to the value of manufacturing companies
listed on the Indonesia Stock Exchange. The population in this study are all
manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange 2014-2016. The
sample is determined by purposive sampling, so that the total of the sample is 21
samples. The type of data that is used secondary obtained from www.idx.co.id.
The data were analyzed by using classical asusmsion method that includes
normality test, heteroscedasticity test, multicollonearity test, and hypothesis test
that is, t test, F test and multiple linear regression test. To analyze data using
SPSS software version 21. This study shows that simultaneously Profitability
(ROA), Growth Opportunity, Investment Decision (PER), Proportion of
Independent Board of Commissioners, Managerial Ownership have significant
effect to the Firm Value. Partially The Proportion of Independent Board of
Commissioners and Managerial Ownership has no significant influence on the
Firm Value.
Keyword: Profitability, Growth Opportunity, Invesment Decision, Proportion of
Board of Commissioners, Managerial Ownership to the firm Value.
Page 2
2
PENDAHULUAN
Perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti mengharapkan laba. Laba
yang dihasilkan perusahaan dapat mencerminkan bahwa perusahaan tersebut
memiliki kinerja keuangan yang baik. Dengan kinerja keuangan sebuah
perusahaan yang baik akan mendorong investor untuk menanamkan sahamnya.
Keputusan yang diambil investor untuk menanamkan sahamnya pasti didorong
melalui informasi yang diterimanya, semakin banyak informasi yang diterima
investor maka investor akan semakin percaya untuk menanamkan sahamnya di
perusahaan tersebut (Hermuningsih, 2013).
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuann perusahaan dalam menghasilkan laba perushaannya, serta menjadi
salah satu informasi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan
investasinya. ROA (Return on Asset) biasa digunakan investor untuk menghitung
tingkat pengembalian keuntungan perusahaan dari ekuitas yang dimiliki. ROA
dipilih sebagai proksi dari profitabilitas karena ROA digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen dalam pengelolaan modal untuk mendapatkan laba bersih
setelah pajak. Kinerja keuangan yang baik akan menghasilkan laba yang besar.
Maka artinya ROA yang semakin tinggi mampu menunjukkan semakin efisien
kinerja keuangan perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk
menghasilkan laba (Pratiwi & Amanah, 2017).
Growth opportunity merupakan faktor yang sangat penting karena untuk
mencapai nilai perusahaan yang tinggi, peluang pertumbuhan perusahaan dapat
digunakan sebagai analisis tercapainya kemakmuran pemegang saham.
Perusahaan dengan peluang yang bagus mudah untuk mencapai targetnya. Untuk
mencapai nilai perusahaan yang tinggi, maka peluang dari pertumbuhan
perusahaan dapat digunakan sebagai analisis tercapainya nilai perusahaan (Pratiwi
& Amanah, 2017)
Tujuan penerapan GCG adalah untuk mencipkan nilai tambah bagi semua
pihak yang berkepentingan secara berkesinambungan dalam jangka panjang
melalui peningkatan kinerja manajemen guna meningkatkan nilai perusahaan serta
mendorong terciptakanya pasar yang efisien, transparansi dan konsisten sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Tujuan penerapan GCG sejalan dengan
tujuan didirikannya perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham (Ningtyas, Nuzula, &
Suhadak, 2014).
Dewan Komisaaris Independen mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan nilai perusahaan. Semakin banyak dewan direksi dalam perusahaan
akan memberikan pengawasan yang lebih baik terhadap kinerja perusahaan,
dengan kinerja perusahaan yang baik dan terkontrol, maka akan menghasilkan
profitabilitas yang baik dan nantinya akan meningkatkan harga saham perusahaan
dan nilai perusahaan menjadi ikut meningkat.Pembentukan dewan komisaris
merupakan salah satu mekanisme yang digunakan untuk memonitoring kinerja
manajer. Semakin banyak dewan komisaris maka semakin bagus kinerja
perusahaan dan nilai perusahaan pun meningkat (Ningtyas, Nuzula, & Suhadak,
2014)
Page 3
3
Kepemilikan manajerial (managerial ownership) adalah pihak
manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan
(manajer, direktur atau komisaris) dan juga diberikan kesempatan untuk ikut
memiliki saham perusahaan (pemegang saham). Kepemilikan manajerial sering
dikaitkan sebagai upaya dalam peningkatan nilai perusahaan karena manajer
selain sebagai manajemen sekaligus sebagai pemilik perusahaan akan merasakan
langsung akibat dari keputusan yang diambilnya sehingga manajerial tidak akan
melakukan tindakan yang hanya menguntungkan manajer (Suastini, Purbawangsa,
& Rahyuda, 2016).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yang berjumlah 145
perusahaan. Dengan pemilihan menggunakan purpossive sampling dengan kriteria
tertentu sebagai acuan penyeleksian sampel.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis termotivasi untuk
mengambil judul “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Keputusan
Investasi, Kepemilikan Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris Independen
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016”
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
Semakin tinggi nilai perusahaan maka kesejahteraan para pemilik akan meningkat
dan merupakan sebuah prestasi bagi perusahaan tersebut (Prasetyo, Swandari, &
Dewi, 2017).
Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan price to book value.
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu
perusahaan, dengan demikian semakin besar rasio ini berarti pasar makin percaya
terhadap prospek perusahaan tersebut (Sugiono, 2009).
Profitabilitas
Menurut Brigham & Houston (2007) profitabilitas adalah hasil bersih dari
serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas dapat ditetapkan dengan
menghitung berbagai tolak ukur yang relevan.
Menurut Harahap (2008), profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan sumber daya yang ada.
Sementara itu, menurut Fahmi (2012) Rasio profitabilitas adalah rasio yang
mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar
kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan
penjualan maupun investasi.
Page 4
4
Growth Opportunity
Kesempatan tumbuh adalah suatu kesempatan yang dimiliki perusahaan
untuk memperbesar perusahaan dengan cara berinvestasi atau dengan cara
membuat cadangan tersembunyi, (Alfian, 2013).
Perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh diharapkan memberikan
profitabilitas yang tinggi dimasa datang, dan diharapkan laba lebih persisten.
Penilaian pasar terhadap kemungkinan bertumbuh suatu perusahaan terlihat dari
harga saham yang terbentuk sebagai suatu nilai ekspektasi terhadap manfaat masa
depan yang akan diperolehnya. Pemegang saham akan memberikan respon yang
lebih besar kepada perusahaan yang mempunyai kesempatan bertumbuh yang
tinggi. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mempunyai kemungkinan
bertumbuh yang tinggi akan memberikan manfaat tinggi dimasa depan bagi
investor (Scott, 2011).
Keputusan Investasi
Keputusan investasi sangat penting karena akan mempengaruhi
keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena keputusan investasi
menyangkut keputusan tentang penentukan pengalokasian dana ke dalam bentuk-
bentuk investasi yang mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.
Tujuan keputusan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan yang tinggi
dengan risiko tertentu. Dari keuntungan yang tinggi serta dengan risiko yang
dapat dikelola dengan baik, diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan, yang
berarti juga meningkatkan kemakmuran pemegang saham (Faridah & Kurnia,
2016).
Good Corporate Governance
Dalam penelitian ini good corporate governance diproksikan dengan
dengan komisaris independen dan kepemilikan manajerial. Menurut Komite
Nasional Good Corporate Governance Indonesia (2006) menyatakan bahwa
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab
secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direksi serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG. Namun
demikian, Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan
operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk
Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter
pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Agar pelaksanaan
tugas Dewan Komisaris dapat berjalan secara efektif, perlu dipenuhi prinsip-
prinsip berikut:
1 Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan
keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak
independen.
2 Anggota Dewan Komisaris harus profesional, yaitu berintegritas dan
memilikikemampuan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik
termasukmemastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan
semua pemangkukepentingan.
3 Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris mencakup
tindakanpencegahan, perbaikan, sampai kepada pemberhentian sementara.
Page 5
5
Dewan Komisaris dapat terdiri dari Komisaris yang tidak berasal dari
pihak terafiliasi yang dikenal sebagai Komisaris Independen dan Komisaris yang
terafiliasi. Yang dimaksud dengan terafiliasi adalah pihak yang mempunyai
hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota
Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri. Mantan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang terafiliasi serta karyawan perusahaan,
untuk jangka waktu tertentu termasuk dalam kategori terafiliasi (KNKG, 2006).
KERANGKA PEMIKIRAN
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang datanya dapat diolah
dengan staktistika menggunakan aplikasi spss. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.Data yang digunakan adalah data
Nilai Perusahaan
(Y)
99(Y)
H6
H5
H4
H3
H2
H1
Kepemilikan Manajerial
(X5)
Keputusan Investasi
(X3)
Proporsi Dewan Komisaris
Independen (X4)
Growth Opportunity
(X2)
Profitabilitas
(X1)
Page 6
6
skunder yang terdapatdalam laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasi
dalam situs Bursa Efek Indonesia (BEI), www.idx.co.id.
Definisi Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai
(Kuncoro, 2009). Pada penelitian ini menggunakan variabel dependen dan
independen, yang akan dijelaksan sebagai berikut:
Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel utama yang menarik perhatian peneliti,
dimana variabel ini yang dipengaruhi oleh variabel independen, variabel
dependen disebtu juga variabel kriteria, yang menjadi faktor yang berlaku dalam
investigasi (Sekaran, 2009).
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang
sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai
perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price book
value.
Menurut (Fahmi, 2012) Price book value yang tinggi akan membuat pasar
percaya atas prospek perusahaan kedepan.
Variabel Independen Variable independen merupakan variabel bebas yang dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan
yang positif maupun negatif bagi variabel dependen nantinya.Variasi dalam
variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen, variabel inependen
juga disebut sebagai variabel indikator (Kuncoro, 2009).
Profitabilitas
Pada penelitian ini profitabilitas diproksikan menggunakan Retrun on
Equity (ROA). ROA di dapat dengan membagi laba bersih dengan total ekuitas
(Hery, 2015) yang rumus sebagai berikut:
Price Book Value
1. Growth Opportunity
Menurut Mai, Growth Opportunity adalah peluang pertumbuhan perusahaan
dimasa yang akan dating (Pratiwi & Amanah, 2017). Pada penelitian ini
growth opportunity diproksikan dengan pertumbuhan total asset.
PBV a ga aham pe lemba aham
ilai uku e lemba aham
( ) aba e ih
o al e
Page 7
7
2. Keputusan Investasi
Dalam penelitian ini, Keputusan investasi diukur dengan Price Earning Ratio
(PER) (Pamungkas & Puspaningsih, 2013).
3. Proposi Dewan Komisaris Independen
Komisaris independen diukur dengan menggunakan jumlah anggota dewan
komisaris yang berasal dari pihak independen dibagi dengan jumlah
keseluruhan anggota dewan komisaris (Widyati, 2013).
4. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial diukur dengan menggunakan jumlah saham yang
dimiliki oleh direksi dan komisaris dibagi total saham beredar (Widyati,
2013).
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Jumlah perusahaan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berurut-urut selama
periode penelitian 2014-2016 adalah 145 emiten
Sample adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili
populasi penelitian serta yang dapat dijadikan sebagai sumber data (Kuncoro,
2009). Teknik sampling pada penelitian ini adalah nonprobability sampling,
dengan menggunakan metode purposive sampling dengan judgement sampling
yang memilih sampling berdasarkan kriteria-krikteria sampling yang sesuai
dengan penelitian tersebut (Sekaran, 2009).
o al e o al e
o al e
umlah omi a i independen
umlah e an om a i
umlah aham anaje ial
umlah aham ang e eda
Page 8
8
No. Kriteria Sample Sampel
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia berturut turut tahun 2014-2016 145
2
Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan
keuangannya secara berturut-urtut selama periode
penelitian 2014-2016
(18)
3
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki tanggal
laporan keuangan 31 desember secara beruturt-turut selama
periode penelitian 2014-2016
(24)
4
Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata
uang Rupiah dalam laporan keuangannya secara berturut-
turut selama periode penelitian 2014-2016
(3)
5
Perusahaan manufaktur yang tidak memperoleh laba
bersih secara berturut-turut selama periode penelitian
2014-2016
(49)
6
Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki jumlah saham
manajerial secara berturut-urut selama tahun penelitian
2014 2016
(17)
7
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki dewan
komisaris independen secara berturut-urut selama periode
penelitian 2014-2016
(3)
Jumlah Sampel 21 x 4 = 63 31
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum,range, kurtosis dan skweness (untuk melihat kemencengan distribusi data)
(Ghozali, 2013). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai variabel dependen dan variabel independen dalam penelitian
ini. Variabel dependen penelitian ini adalah Profabilitas, Growth Opportuniry,
Keputusan Investasi, Dan Good Corporate Governance Pada Perusahaan
Manufaktur yang di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2016.
Page 9
9
Tabel diatas adalah hasil dari regresimenggunakan spss 21.
Uji Asumsi Klasik
Analisis asumsi klasiik yang harus dipenuhi adalah data terbebas dari
masalah normalitas, heteroskedastisitas, multikolonieritas, dan autokolerasi.
Setelah dilakukan pengujian terhadap empat variabel diperoleh hasil bahwa
terjadi masalah normalitas pada data.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual variabel
berdistribusi normal. Residual variabel yang berdistribusi normal memiliki tingkat
signifikan diatas 0,05. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah
uji kolmogorov-simirnov (K-S) dengan hipotesis pengambilan keputusan:
H0 : Data Residual berdistribusi normal
HA : Data Residual berdistribusi tidak normal
Dibawah ini adalah tabel hasil dari pengujian normalitas uji kolmogorov-
simirnov (K-S).
Dari Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa, dengan metode One Sample
Kolmogrov-Smirnov (1-KS) dapat dilihat bahwa nilai sig pengujian sebesar 0.767.
Page 10
10
Uji Multikoloneritas
Pengujian ini multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Tolak ukurnya
adalah Variabel Inflation Factor (VIF) ≥ 0 dan la annya Tolerance ( ) ≤
0,10. Tabel 4.4 dibawah ini akan menampilkan output dari hasil pengujian
Multikoloneritas. Coefficients
a
Model kolenaritas
Tolerance VIF
1
(Constant)
ROA ,805 1,243
GROWTH ,790 1,266
PER ,888 1,127
KINDP ,882 1,134
KM ,958 1,043
a. Dependent Variable: PBV
Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan sebelumnya, denga melihat
nilai TOL yang berada diatas 0.10 dan VIF yang memiliki nilai dibawah 10.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali, 2013 uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskeastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk melihat tingakat
heteroskedastisitas adalah uji p m ’ . Metode uji ini heteroskedastisitas
dengan korelasi p m ’ yaitu mengkorelasikan variable independen
dengan nilai unstandarized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikan
0,05 dengan uji dua sisi. Jika korelasi antara variable independen dengan residual
didapat signifikan lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskodestisitas pada model regresi (priyanto, 2012).
Page 11
11
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat nilai sig untuk Profitabilitas sebesar
0,77, nilai sig Growth sebesar 0,794 nilai sig Keputusan Investasi sebesar sebesar
0,562 dan nilai sig untuk Dewan Komisaris Independen sebesar 0,417 dan nilai
sig untuk Kepemilikan Manajerial 0,829 karna nilai signifikan korelasi > 0.05,
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak ditemukan adanya masalah
hetrokedastisitas.
Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi, dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson
(DW Test) untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi tingkat satu (first
order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dan tidak
ada variabel lag diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah :
4 H0 : Tidak ada autokorelasi (r=0)
5 HA : da au oko ela i ( ≠0)
6 Dalam penelitian ini untuk pengujian autokorelasi diuji menggunakan
Durbin Watson Test (Uji DW) dengan kriteria pengambilan keputusan bila
nilai DW statistik terletak diantara -2 sampai +2 (tidak ada autokorelasi
positif atau negatif).
Dari tabel 4.6 hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa nilai DW
sebesar 1.999 lebih besar dari (du) 1.7671 dan kurang dari 4 - 1.7671 (4-du) atau
Page 12
12
2.2329, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari masalah
autokorelasi positif maupun negatif.
Uji Hipotesis
Pada penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk menguji
pengaruh variabel x terhadap variabel y secara parsial dengan menggunakan
pengujian dua arah (two tailed). Sementara itu untuk menguji pengaruh variabel x
secara bersama-sama terhadap variabel y penelitian ini menggunakan uji f
(simultan) dengan pengujian dua arah (two tailed).
Analisis Model Regresi Linier Berganda
Berikut ini merupakan tabel dari hasil pengujian regresi yang digunakan
untuk mengetahui hasil dari persamaan regresi pada penelitian ini.
Hasil Model Regresi Linear Berganda
Nila Perusahaan (Y) = 0,317+7,636 ROAi,t + 1,814 GROWTHi,t + 0,058 PERi,t
+ 0,507 KINDPi,t - 0,889 KMi,t + ɛ.
Uji Singnifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil pengujian secara parsial (uji t ) setelah transformasi data dengan
Logaritma Natural dapat di lihat dalam tabel 4.8 berikut :
Hasil Uji t
Dari hasil pengujian pada tabel 4.8, hipotesis pertama untuk penelitian ini
menyatakan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan retrun on asset (ROA)
memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari tabel dapat kita lihat
bahwa nilai t untuk X1 penelitian ini sebesar 4,315 dan nilai sig sebesar 0.000.
nilai t-statistik yang berada diatas 1,67252 (4,315 > 1,67252) dan nilai sig yang
berada dibawah 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan kriteria tersebut maka hipotesis
pertama mengenai pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2014-2016,
Page 13
13
memiliki pengaruh positif signifikan. Dengan demikian, maka hipotesis pertama
diterima.
Untuk variabel kedua menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price Earning
Share. Dari tabel dapat kita lihat bahwa nilai t statistik sebesar 3,792 dan nilai sig
sebesar 0.000. dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai t
statistik berada dibawah nilai t tabel (3,792 > 1,67252), dan nilai sig statistik
berada dibawah 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa keputusan
investasi memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Maka hipotesis
kedua diterima.
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah growth opportunity
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil dari pengujian
menunjukkan bahwa nilai t statistik sebesar 2,961 dan nilai sig sebesar 0,004.
Nilai t statistik berada di bawah nilai t tabel (2,961 > 1,67252), dan nilai sig
statistik yang berada diatas 0,05 (0,004 < 0,05), dengan demikian maka growth
opportunity berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kesimpulannya hipotesis ketiga diterima.
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah proposi dewan komisaris
independen berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil
pengujian dapat dilihat bahwa nilai statistic t sebesar 0,466 dan nilai sig sebesar
0,643, Nilai t statistik berada di bawah nilai t tabel (0,466 < 1,67252), dan nilai sig
statistik yang berada dibawah 0,05 (0,466 > 0,05), dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa proposi dewan komisaris independen berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Kesimpulannya hipotesis keempat diterima.
Hipotesis kelima adalah kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa nilai statistik
sebesar -1,371 dan nilai sig sebesar 0,176 Nilai t statistik berada di bawah nilai t
tabel (0,176 > 1,67252), dan nilai sig statistik yang berada dibawah (0,176 >
0,05), dengan Sehingga kesimpulannya kepemilikan manajerial tidak memiliki
pengaruh terhadap nilai perusahaan maka hipotesis kelima ditolak.
Analisis Uji f
Hasil pengujian secara simultan ( uji F ) setelah di transformasi data
dengan Logaritma Natural dapat dilihat dalam tabel 4.9 berikut :
HasilUji F
Page 14
14
Dari tabel 4.9 diatas dapat kita lihat bahwa nilai signifikansi statistik pada
penelitian ini adalah 0,000, yang berarti nilai tersebut berada dibawah tingkat
ignifikan i yai u 0,05 (≤ 0,05).
Koefisien Determinasi
Hasil pengujian koefisien determinasi ( R2
) setelah di transformasi data
dengan Logaritma Natural dapat dilihat dalam tabel 4.10 berikut :
Pada tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa kemampuan variabel
independen yaitu profitabilitas, growth opportunity, keputusan investasi,
kepemilikan manajerial, proposi dewan komisaris independen dalam penelitian ini
mampu menjelaskan variabel independenya yaitu nilai perusahaan sebesar 0,373
atau 37,3% . Sementara itu sisanya 63,7% dijelaskan oleh variabel independen
lainnya yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.
PEMBAHASAN DAN HASIL
Hasil uji hipotesis mengindiikasikan pengaruh profitabilitas, growth
opportunity, keputusan investasi, kepemilikan manajerial, proposi dewan
komisaris independen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Berikut ini akan
dibahas mengenai hasil pengujian hipotesis yang dilakukan untuk peneliitian ini.
1. Pengaruh Profitabilitas (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Hipotesis pertama dalam penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Artinya besar kecilnya rasio profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hal ini dikarenakan profit atau laba yang tinggi menunjukkan bahwa
prospek perusahaan baik di masa depan serta akan dianggap investor sebagai
jaminan untuk mendapatkan return atas saham yang dimiliki sehingga hal tersebut
akan memicu daya tarik investor untuk meningkatkan permintaan terhadap saham
perusahaan. Nilai perusahaan juga akan meningkat apabila permintaan terhadap
saham perusahaan meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan (Pratiwi & Amanah, 2017), yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
2. Pengaruh Growth Opportunity (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Hipotesis kedua dalam penelitian ini menunjukkan bahwa growth
opportunity berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal
Page 15
15
perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan
perusahaan.
Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan
tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan investorpun akan
mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan
menunjukkan perkembangan yang baik. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui
bahwa perusahaan yang mengalami pertumbuhan atau perkembangan dapat
memberikan sinyal positif bagi peningkatan nilai perusahaan (Yudhaningrum
Fajar, 2014).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Hermuningsih (2013), yang
menyatakan bahwa Growth Oportunity berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
3. Pengaruh Keputusan Investasi (X3) terhadap Nilai perusahan (Y)
Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa keputusan investasi berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan PER yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan yang sehat serta memiliki
pertumbuhan yang baik, jadi apabila PER semakin tinggi maka akan membuat
nilai perusahaan naik dihadapan para investor. Keputusan investasi yang tepat
akan menghasilkan kinerja yang optimal yang nantinya juga akan meningkatkan
nilai perusahaan. Efek langsung yang dapat dilihat oleh investor adalah melalui
hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi tersebut seperti berinovasi dengan
menciptakan produk baru atau mengganti mesin dengan yang lebih canggih dan
efisien. Apabila perusahaan salah dalam pemilihan investasi maka akan
menganggu kelangsungan hidup perusahaan. (Felly, 2016).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Suroto (2015), yang menyatakan bahwa
keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
4. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen (X4) terhadap Nilai
Perusahaan (Y)
Hipotesis keempat didapati hasil bahwa proposi dewan komisaris
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hasil
pengujian dapat dilihat bahwa nilai sig statistik sebesar 0,643 dan nilai t statistik
sebesar 0,466 dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai sig statistik
lebih besar dari pada nilai sig, dan nilai t-statistik berada diatas nilai t tabel untuk
penelitian ini. Sehiingga dapat disimpulkan bahwa proposi dewan komisaris
independen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Hal tersebut menunjukan bahwa besar kecilnya proporsi dewan komisaris
independen dalam suatu perusahaan bukan merupakan jaminan bahwa kinerja
perusahaan akan semakin baik dan tidak terjadi kecurangan dalam pelaporan
keuangan perusahan. Adanya monitoring yang dilakukan dewan komisaris
independen tidak menghalangi prilaku manajer untuk memaksimumkan
kepentingan pribadinya sehingga target perusahaan sulit tercapai apabila terdapat
perbedaan kepentingan seperti itu (Wardoyo, 2014).
Hasil penelitian ini sejalan dengan (Fifi Irawati & Dewii, 2015) yang
mendapatkan hasil menyatakan bahwa variable proporsi dewan komisaris
independen tidak bepengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Page 16
16
5. Pengaruh Kepemilikan Manajerial (X5) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Hipotesis kelima dalam penelitian ini didapati hasil bahwa kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada dasarnya
kepemilikan manajerial dipercaya akan meningkatkan nilai saham perusahaan.
Namun ada hal lain yang mempengaruhi tingginya nilai perusahaan, salah satunya
dengan integritas perusahaan. Banyak investor yang masih menilai bahwa
komisaris independen merupakan lambang integritas sebuah perusahan, sehingga
dengan kinerja perusahaan yang baik dan dewan komisaris independen yang
benar-benar melakukan tugasnya, maka akan meningkatkan nilai perusahaan
secara otomatis. (Suastini, Purbawangsa, 2016)
Hasil penelitian ini sejalan dengan Putri & Fidiana (2015), Dewi &
Nugrahanti (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada penelitian ini dibahas mengenai Pengaruh Profitabilitas, Growth
Opportunity, Keputusan Investasi, Kepemilikan Manajerial, Proposi Dewan
Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Pemilihan sampel
menggunakan metode purpossive sampling. Dari metode ini terpilih 21
perusahaan sample dengan data observasi sebanyak 63 data. Menggunakan
pengujian regresi linier berganda, maka didapati hasil bahwa,
1. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016
2. Growth opportunity berpengaruh terhadap nilai perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
3. Keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016
4. Kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2016
5. Proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016
6. Untuk pengujian secara simultan, memberikan hasil bahwa Profitabilitas,
Growth Opportunity, Keputusan Investasi, Kepemilikan Manajerial, Proposi
Dewan Komisaris Independen berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2016.
SARAN
Untuk salanjutnya peneliti dapat menggunkan variabel atau menambah
variabel yang belum tercantum dalam penelitian ini, seperti kinerja keuangan,
kebijakan deviden, dan lain-lain. Peneliti juga menyarankan agar menggunakan
Page 17
17
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, A. (2013). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Konservatisme Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Azizah, I. N. (2016). The Effect Of Financial Ratios On Profitability In The
Consumer Goods Industry In The Indonesian Stock Exchange. Jurnal
Bisnis Dan Manajemen Eksekutif, 19-28.
Belkaoui, A., & Riahi. (2011). Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Bigham, E. F., & Houston, J. F. (2007). Fundamentals Of Financial Management.
Usa: Thomson South-Western.
Clementin, F. S., & Priyadi, M. P. (2016). Pengaruh Keputusan Investasi,
Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi.
Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Faridah, N., & Kurnia. (2016). Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan,
Kebijakan Dividen, Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 21
(7 Ed.). Semarang: Badan Penerbit Universita Diponegoro.
Governance, K. N. (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia. Jakarta: Kementrian Perekonomian.
Hanum, Z. (2012). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Modal Kerja Pada
Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Manajemen&Bisnis,.
Harahap, L., & Wardhani, R. (2013). Analisis Komprehensif Pengaruh Family
Ownership, Masalah Keagenan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang,
Corporate Governance Dan Opportunity Growth Terhadap Nilai
Perusahaan.
Harahap, S. S. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Depok: Raja Wali Press.
Hermuningsih, S. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur
Modal, Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia.
Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan,.
Page 18
18
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Caps.
Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
Yudhaningrum, F. (2014). Pengaruh Growth Opportunity dan Leverage Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. Yogyakarta
Lewaru, T. S. (2015). Permasalahan Agency Theory Pada Perbankan Syari'ah.
Citra Ekonomika, Jurnal Ekonomi.
Maimunah, S., & Hilal, S. (2014). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Akuntansi Fakultas Ekonomi
(Jimafe).
Ningtyas, K. L., Nuzula, N. F., & Suhadak. (2014). Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2010-2013). Jurnal Administrasi
Bisnis (Jab).
Nofrita, R. (2013). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Intervening. Padang: Universitas
Negeri Padang.
Novikasari, T., Ritonga, K., & Sofyan, A. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi.
Pamungkas, H. S., & Puspaningsih, A. (2013). Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan. Jaai.
Prasetyo, F. E., Swandari, D. F., & Dewi, D. D. (2017). Pengaruh Profitabilitas,
Pajak, Dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Wawasan
Manajemen,.
Pratiwi, D. P., & Amanah, L. (2017). Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan
Riset Akuntansi.
Putri, F. Q., & Fidiana. (2015). Pengaruh Growth Opportunity, Kebijakan Hutang
Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan
Riset Manajemen.
Raharjo, E. (2007). Teori Agensi Dan Teori Stewarship Dalam Persfektif
Akuntansi. Fokus Ekonomi, 37-47.
Page 19
19
Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Nonparametik. Jakarta: Pt. Elex Media
Komputindo.
Sarwono, J. (2015). Rumus-Rumus Populer Dalam Spss 22 Untuk Riset Skripsi.
Jakarta: Penerbit Andi.
Scott, W. R. (2011). Financial Accounting Theory (Vol. Vi). Canada: Pearson.
Wardoyo, (2008) Pengaruh Good Corporate Gorvernance, Corporate Social Dan
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan.
Sekaran, U. (2009). Research Methods For Business - Metode Penelitian Untuk
Bisnis (Vol. Iv). Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, S. (2013). Statisti Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. (F. Hutari,
Ed.) Jakarta: Pt Bumi Aksara.
Fifi, I., & Dewi, R. (2015). Pengaruh Penerapan Good Corporate Gorvenance
Terhadap Nilai Perusahaan. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Suastini, N. M., Purbawangsa, I. B., & Rahyuda, H. (2016). Pengaruh
Kepemilikan Manajerial Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei (Struktur Modal Sebagai
Variabel Pemoderasi). E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 143-172.
Sugiarto, M. (2011). Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer, 1-25.
Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan Untuk Praktisi. Jakarta: Grasindo.
Suhartanti, T., & Asyik, N. F. (2015). Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Moderating.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi.
Surnarto. (2009). Teori Keagenan Dan Manajemen Laba. Kajian Akuntansi.
Suroto. (2015). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan
Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
Januari 2010 Januari 2015). Serat Acitya - Jurnal Ilmiah Untag.
Wahyuningtias, E. T. (2014). Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Intesitas Modal,
Dan Pangsa Pasar Terhadap Kinerja Keuangan. E-Jurnal Kewirausahaan,
52-61.
Page 20
20
Widyati, M. F. (2013). Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris Independen, Komite
Audit, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional Terhadap
Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen.
Wongso, A. (2013). Pengaruh Kebijakan Deviden, Stuktur Kepemilikan,
Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dalam Presfektif Teori
Agensi Dan Teori Signaling.
Yusniani. (2011). Agency Theory Dan Management Control Systems Dalam
Konteks Budaya Asia. Jurnal Ekonomi Dan Inofrmasi Akuntansi (Jenius).