Top Banner
Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 3 2014 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk __________________________________________________________________________________________________________________ Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 446 PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN TABANAS GOMBEL SEMARANG TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG Eka Adhitya Hari Putra¹ dan Parfi Khadiyanto² 1 Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro email : [email protected] Abstrak: Ruang terbuka publik yang bebas dan netral merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat perkotaan. Keterbatasan pihak pengelola ruang terbuka publik (pemerintah) dalam penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka publik adalah salah satu permasalahan klasik perkotaan. Kerjasama dengan pihak swasta dalam penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka publik (privatisasi) merupakan salah satu jalan keluar. Namun, keterlibatan pihak swasta dalam penyediaan dan pengelolaan ruang terbuka publik menimbulkan masalah terkait isu profit-oriented. Taman Tabanas yang berada di kawasan perbukitan Gombel Kecamatan Banyumanik Kota Semarang merupakan salah satu ruang terbuka publik yang mengalami privatisasi. Disekitar kawasan taman berdiri restoran, café dan tempat karaoke sehingga fungsi taman Tabanas sebagai ruang terbuka publik terpengaruh dengan kepentingan privat yang bersifat komersial, terutama kenyamanan pengunjung di ruang terbuka publik. Maka penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif deskriptif untuk mengetahui apa pengaruh privatisasi ruang terbuka publik Taman Tabanas Gombel terhadap kenyamanan pengunjung. Privatisasi dapat memberi pengaruh positif (peningkatan fasilitas & pengelolaan) juga dapat memberi pengaruh negatif (pembatasan akses & kesenjangan sosial). Pada kasus Taman Tabanas, privatisasi cenderung memberi pengaruh negatif terhadap ruang terbuka publik, seperti pembatasan akses dan kesenjangan sosial. Hasil temuan mengindikasikan bahwa pengunjung yang berada di luar restoran/café dan tempat karaoke merasa “cukup” nyaman dan sebagian merasa tidak nyaman, artinya tidak ada yang merasa nyaman. Dari beberapa indikator yang digunakan untuk menilai kenyamanan pengunjung, sebagian besar dinilai buruk oleh pengunjung. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa privatisasi di Taman Tabanas berpengaruh negatif terhadap tingkat kenyaman pengunjung di luar restoran/café dan tempat karaoke. Kata kunci: privatisasi, ruang terbuka publik, kenyamanan Abstract: Public open space that is free and neutral is an inseparable part of urban society. Limitations of the government in the provision of public open space and maintenance public open space is one of the classic problems of urban areas. Cooperation with the private sector in the provision and maintenance of public open space (privatization) is one way out. However, the involvement of the private sector in the provision and management of public open space cause problems related to issues of profit-oriented. Tabanas park located in Gombel, Banyumanik District of Semarang City, is one of the public open space which was privatized. Around the park there are restaurants, cafes and karaoke. Consequently function as an open space park Tabanas public affected by private commercial interests, especially the convenience of visitors in the public open space. This study used a descriptive quantitative method to find out what the effect of privatization of public open space Tabanas Park Gombel the convenience of visitors. Privatization can give a positive effect (increase of facilities and management) can also negative effect (access restrictions and social inequality). In case Tabanas Park, privatization tends to cause a negative effect on the public open space, such as access restrictions and social inequality. Results indicate that the visitors who are outside the restaurant / café and a karaoke feel "quite" comfortable and most feel uncomfortable, it means no one feels comfortable. Of several indicators used to
15

PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Oct 25, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 3 2014

Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk

__________________________________________________________________________________________________________________

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 446

PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN TABANAS GOMBEL SEMARANGTERHADAP TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG

Eka Adhitya Hari Putra¹ dan Parfi Khadiyanto²

1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

email : [email protected]

Abstrak: Ruang terbuka publik yang bebas dan netral merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan darimasyarakat perkotaan. Keterbatasan pihak pengelola ruang terbuka publik (pemerintah) dalam penyediaandan pemeliharaan ruang terbuka publik adalah salah satu permasalahan klasik perkotaan. Kerjasama denganpihak swasta dalam penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka publik (privatisasi) merupakan salah satujalan keluar. Namun, keterlibatan pihak swasta dalam penyediaan dan pengelolaan ruang terbuka publikmenimbulkan masalah terkait isu profit-oriented. Taman Tabanas yang berada di kawasan perbukitan GombelKecamatan Banyumanik Kota Semarang merupakan salah satu ruang terbuka publik yang mengalamiprivatisasi. Disekitar kawasan taman berdiri restoran, café dan tempat karaoke sehingga fungsi taman Tabanassebagai ruang terbuka publik terpengaruh dengan kepentingan privat yang bersifat komersial, terutamakenyamanan pengunjung di ruang terbuka publik. Maka penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatifdeskriptif untuk mengetahui apa pengaruh privatisasi ruang terbuka publik Taman Tabanas Gombel terhadapkenyamanan pengunjung. Privatisasi dapat memberi pengaruh positif (peningkatan fasilitas & pengelolaan)juga dapat memberi pengaruh negatif (pembatasan akses & kesenjangan sosial). Pada kasus Taman Tabanas,privatisasi cenderung memberi pengaruh negatif terhadap ruang terbuka publik, seperti pembatasan akses dankesenjangan sosial. Hasil temuan mengindikasikan bahwa pengunjung yang berada di luar restoran/café dantempat karaoke merasa “cukup” nyaman dan sebagian merasa tidak nyaman, artinya tidak ada yang merasanyaman. Dari beberapa indikator yang digunakan untuk menilai kenyamanan pengunjung, sebagian besardinilai buruk oleh pengunjung. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa privatisasi di Taman Tabanasberpengaruh negatif terhadap tingkat kenyaman pengunjung di luar restoran/café dan tempat karaoke.

Kata kunci: privatisasi, ruang terbuka publik, kenyamanan

Abstract: Public open space that is free and neutral is an inseparable part of urban society. Limitations of thegovernment in the provision of public open space and maintenance public open space is one of the classicproblems of urban areas. Cooperation with the private sector in the provision and maintenance of public openspace (privatization) is one way out. However, the involvement of the private sector in the provision andmanagement of public open space cause problems related to issues of profit-oriented. Tabanas park located inGombel, Banyumanik District of Semarang City, is one of the public open space which was privatized. Aroundthe park there are restaurants, cafes and karaoke. Consequently function as an open space park Tabanas publicaffected by private commercial interests, especially the convenience of visitors in the public open space. Thisstudy used a descriptive quantitative method to find out what the effect of privatization of public open spaceTabanas Park Gombel the convenience of visitors. Privatization can give a positive effect (increase of facilitiesand management) can also negative effect (access restrictions and social inequality). In case Tabanas Park,privatization tends to cause a negative effect on the public open space, such as access restrictions and socialinequality. Results indicate that the visitors who are outside the restaurant / café and a karaoke feel "quite"comfortable and most feel uncomfortable, it means no one feels comfortable. Of several indicators used to

Page 2: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 447

assess the convenience of visitors, mostly considered bad. So it can be concluded that privatization in TabanasPark causing a negative effect on convenience of visitors outside the restaurant / café and a karaoke.

Keywords: privatization, public open space, Tabanas Park.

PENDAHULUANRuang terbuka publik memiliki banyak

fungsi, diantaranya politik dan ideologi (tamanmonumental-taman monas), budaya dansimbol (alun-alun), sosial budaya (pasarfestival), ekonomi (pasar tradisional) danestetika (taman kota dan plaza) (Joga, 2009).Sejalan dengan pendapat tersebut, Ahmad(2002) berpendapat bahwa berdasarkanfungsinya, ruang terbuka publik merupakantempat bertemu, berinteraksi dan silaturrahmiantar warga serta sebagai tempat rekreasidengan bentuk kegiatan yang khusus sepertibermain, berolahraga dan bersantai.

Fungsi ruang terbuka bagi kehidupankota selain sebagai paru-paru kota, estetikadan sarana rekreasi masyarakat juga sebagaipenyeimbang kehidupan perkotaan, tempatmasyarakat bersosialisasi, dan dapatmemberikan kenyamanan.

Kenyamanan merupakan aspek pentingdari ruang terbuka publik, sebagai ruang yangdigunakan untuk rekreasi dan bersosialisasi.Kenyamanan ini dipengaruhi oleh beberapafaktor seperti kelengkapan fasilitas,aksesibilitas, sirkulasi, iklim, kebisingan danaroma, keamanan, kebersihan, keindahanserta keleluasaan dalam menikmati ruangterbuka publik (Hakim,2003 dan Carr,1992).

Diabaikannya penyediaan,pemeliharaan, pengendalian, serta fungsiruang terbuka sebagai ruang publik sekarangini berdampak pada semakin sulitnyamasyarakat untuk menikmati fungsi ruangterbuka sebagai ruang publik. Hal inidikarenakan berbagai faktor, salah satunyaadalah keterbatasan dana dari pihak pengelolaruang terbuka publik yang dalam hal ini adalahpemerintah. Salah satu yang dilakukanpemerintah sebagai jalan keluar adalahbekerja sama dengan pihak swasta (Kressel,1998).

Pengambil-alihan kepemilikan ataupengelolaan (operasi) suatu barang publik dari

sosial ke pasar (swasta) merupakan bentukdari privatisasi (Shackleton, 1970 dalamBastian, 2002).

Namun hadirnya peran swasta dalamkeberadaan ruang terbuka publik jugamenimbulkan masalah, yaitu ketika ranahpublik seperti masuk dalam wilayah pribadi,khususnya dalam isu tradisi profit orienteddari sektor swasta. Drama konflik antarapembangunan pusat aktivitas komersil danpelayanan dimulai disini. Disatu sisipemerintah dibantu dengan adanya investordisisi lain kegiatan komersil yang bersifatprivat berimbas pada area yang seharusnyamilik publik.

Fenomena privatisasi bukan hal yangbaru karena sudah terjadi di berbagai sektortermasuk ruang publik. Dalam kasus ruangterbuka publik, privatisasi tentu membawadampak dalam pemanfaatan ruang dantingkat kualitas yang berpengaruh padakenyamanan pengunjung.

Fenomena ini dapat dilihat di kawasanTaman Tabanas Gombel Semarang. Kawasanyang saat ini menjadi Taman Tabanas sejak1960-an sudah digunakan masyarakat untukmenikmati pemandangan Kota Semarang.Taman Tabanas sendiri sudah ada sejak 1976dan pada tahun 1980 diresmikan TuguTabanas di Taman ini. Taman Tabanas mulaitahun 1988 telah diprivatisasi denganpenyerahan pengelolaan dari pemerintah(dinas pariwisata) kepada PT Kekancan Mukti.Disekitar Taman Tabanas berdiri restoran,café, dan tempat karaoke. Sedikit banyakkegiatan-kegiatan tersebut berpengaruh padakarakter ke-publik-an dari Taman Tabanas,terutama akses untuk menikmatipemandangan dari Taman Tabanas karenaterhalang oleh bangunan-bangunan tersebut.

Hal tersebut menjadi dasar dilakukanstudi ini untuk mengetahui apa pengaruhprivatisasi ruang terbuka publik terhadap

Page 3: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 448

tingkat kenyamanan pengunjung di kawasanTaman Tabanas Gombel Semarang.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 1TAMAN TABANAS

KAJIAN LITERATURRuang Terbuka Publik

Ruang terbuka publik merupakan ruangwadah aktivitas sosial yang melayani dan jugamempengaruhi kehidupan masyarakat kota.Ruang terbuka juga merupakan wadah darikegiatan fungsional maupun aktivitas ritualyang mempertemukan sekelompokmasyarakat dalam rutinitas normal kehidupansehari-hari maupun dalam kegiatan periodik(Carr,1992).

Ruang terbuka merupakan ruang yangdirencanakan karena kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama diruang terbuka. Dengan adanya pertemuanbersama dan relasi antara orang banyak,kemungkinan akan timbul bermacam-macamkegiatan di ruang umum terbuka tersebut(Budiharjo, 1998).

Ruang terbuka marupakan elemenpenting dalam perancangan kawasan yangmemperhatikan estetika lingkungan. Selainitu, ruang terbuka juga sebagai penyeimbangdalam pembangunan di suatu kawasan. Fungsiruang terbuka barikatan dengan kebutuhan

masyarakat, dimana ruang terbuka memenuhikebutuhan yang menunjang segala aktivitas.Kebutuhan yang dimaksud seperti yangterdapat dalam buku karya Danisworo (1991)yang berjudul “Perancangan Urban,” antaralain:• Kebutuhan cahaya matahari dan sirkulasi• Kebutuhan kesan perspektif dan

pemandangan kota• Kebutuhan rekreasi dan komunikasi sosial• Kebutuhan keseimbangan ekosistem• Kebutuhan penghubung suatu tempat

dengan tempat yang lainHal ini sejalan dengan apa yang

disebutkan Eko Budiharjo (1998), bahwa ruangterbuka mempunyai kontribusi yang akandiberikan kepada manusia berupa dampakyang positif. Fungsi-fungsi tersebut antaralain:Fungsi umum;• Tempat bermain dan berolahraga• Tempat bersantai• Tempat komunikasi sosial• Tempat peralihan, tempat menunggu• Sebagai ruang terbuka untuk

mendapatkan udara segar denganlingkungan

• Sebagai sarana penghubung antara suatutempat dengan tempat lain

• Sebagai pembatas atau jarak antara massabangunan

Fungsi ekologis;• Penyegaran udara• Menyerap air hujan• Pengendalian banjir• Memelihara ekosistem tertentu• Pelembut arsitektur bangunan

Karakteristik Ruang Publik & KomponenPembentuk Indentitas Ruang Terbuka Publik Karakteristik Ruang PublikMenurut Carr (1992), secara esensial

ruang publik harus memenuhi 3 kriteria, yaitu:• Democratic, maksudnya adalah ruang

publik sebagai suatu ruang yang dapatmelindungi hak-hak kelompok pengguna,dapat dijangkau oleh seluruh masyarakatdan memberi kebebasan dalam

Page 4: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 449

beraktivitas. Ruang publik merupakanruang milik bersama yang bebas darikepentingan pribadi.

• Responsive, maksudnya adalah ruangpublik dirancang dan dikelola untukmelayani kebutuhan dan memfasilitasikegiatan yang terdapat pada ruang publik.

• Meaningful, maksudnya adalah ruangpublik dapat memberikan makna bagimasyarakat baik secara perorangan ataukelompok.

Komponen Pembentuk IndentitasRuang Terbuka Publik

Menurut Granham (1985) dalamPrihastoto (2003), komponen pembentukidentitas ruang publik meliputi tigakomponen, yaitu:• Fisik, dapat dilihat dari struktur fisik yang

ada pada suatu tempat, seperti bangunan,penghijauan, iklim dan kualitas estetika.

• Aktivitas atau fungsi, yaitu berhubungandengan bagaimana masyarakat padatempat tersebut melakukan interaksisosial yang terkait dengan ciri-ciri daerahtersebut, keadaan fisik lingkungan, adatkebiasaan, iklim yang dapat salingmempengaruhi.

• Makna, yaitu aspek yang mendalam daritujuan dan pangalaman penggunaanruang publik.

Privatisasi Ruang Tebuka PublikPrivatisasi adalah peristiwa atau proses

merubah kepemilikan dari suatu usaha,perusahaan, atau fasilitas publik dari sektorpublik ke sektor swasta. Dalam hal ruang,privatisasi adalah perubahan karakter ruangpublik dari publik ke privat.

Menurut Shackleton (1970) dalamBastian (2002) penggunaan istilah privatisasisangat beragam. Ada beberapa istilah yangmerefleksikan pemindahan kepemilikan.Kategori yang paling besar mencakup berbagaihal yang memberi arti bahwa sektor publikdiekspos terhadap kekuatan pasar.

Dalam hal ruang, privatisasi adalahperubahan karakter ruang publik dari publik

ke privat. Biasanya, proses nya tidak langsung,artinya pihak swasta masuk ke ruang publikdalam bentuk kegiatan komersial sepertipusat perbelanjaan dan taman hiburankemudian secara bertahap karakteristik ruangpublik akan tergerus.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 2RUANG PRIVAT & PUBLIK

Privatisasi ruang terbuka publik terjadisebagaimana halnya dengan privatisasi yangterkait kebutuhan publik lainnya, misalnyapendidikan, jaminan sosial dan kesehatan(Kressel, 1998). Namun menurut Day (1999)dalam Nasution (2011) privatisasi ruang publikyang umum dalam bentuk bangunan sepertimal, cafe, pasar festival, pusat kebugaran,lokasi bersejarah, bar jus, lapangan bermainberbayar dan sejenisnya.

Privatisasi membawa pengaruh positifyaitu peningkatan kualitas fasilitas danpengelolaan dan juga pengaruh negatif sepertipembatasan akses dan kesenjangan sosial(Melik, 2009 & Kohn, 2004).

Privat biasanyadigunakan untukmenjelaskan konsisidimana terjadinyakontrol seleksiterhadap akses(perorangan,kelompok daninteraksi tertentu)yang tidak diinginkan(Carmona, 2003).

Ruang publik harusbebas dan netral(Joga, 2009),merupakantempat di manasiapapun berhakuntuk datangtanpa merasaterasing karenakondisi ekonomimaupun sosialnya.

*Ketika kegiatan komersil berada di ruangpublik maka karakter ruang privat masuk keruang publik → Privatisasi Ruang Publik

Page 5: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 450

Karakteristik pengunjungMenurut Smith (1989) Karakteristik

pengunjung terbagi menjadi dua, yaitukarakteristik sosial-ekonomi dan karakteristikpola kunjungan. Karakteristik sosial-ekonomiterdiri dari:

a. Jenis Kelaminb. Usiac. Alamat asald. Status pekerjaan

Sedangkan yang dimaksud dengankarakteristik pola kunjungan terdiri dari:

a. Tujuan kunjunganb. Frekuensi kunjunganc. Teman perjalanand. Waktu kunjungane. Cara melakukan kunjungan

Kenyamanan PengunjungMenurut Carr (1992) salah satu hal

yang dibutuhkan manusia di dalam ruangpublik adalah kenyamanan (comfort) secarafisik maupun mental, misalnya dimana orangsemakin sadar akan bahaya dari dampak sinarmatahari secara langsung, penyediaan tempatyang teduh menjadi suatu hal yang penting.Kenyamanan dapat dipergunakan sebagaisalah satu indikator rentang waktukeberadaan seseorang pada suatu tempat.

Menurut Shirvani (1985) dalamDarmawan (2009), faktor kenyamananmenjadi penting karena memberi kenikmatanbagi para pengguna. Faktor kenyamanandapat dilakukan dengan memberikan fasilitas-fasilitas pada ruang publik seperti: tempat-tempat duduk yang terlindungi dari sinarmatahari, tempat-tempat pemberhentianyang nyaman untuk menunggu bus dansebagainya.

Menurut Carr (1992) untuk mencapaitujuan kenyamanan tersebut, terdapat dua halyang perlu diperhatikan yaitu keamanan(security) dan keselamatan (safety). Secaralebih rinci Rustam Hakim dan Hardi Utomo(2003) menjabarkan kenyamanan dapat dilihatdari beberapa faktor berikut:

1. Sirkulasi2. Iklim

3. Tingkat Kebisingan4. Aroma5. Keamanan6. Kebersihan7. KeindahanTerkait dengan Taman Tabanas dengan

keunikan lokasinya yang menawarkanpemandangan Kota Semarang makaditambahkan faktor keleluasaan dalammenikmati pemandangan sebagai faktordalam menilai tingkat kenyamananpengunjung.

METODE PENELITIANPenelitian mengenai pengaruh

privatisasi Taman Tabanas terhadap tingkatkenyamanan pengunjung ini, akanmenggunakan pendekatan penelitiankuantitatif. Penelitian kuantitatif berlandaskanpada filsafat positivism yang memandangrealitas/ gejala/ fenomena itu dapatdiklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati,terukur, dan hubungan gejala bersifat sebabakibat.

Teknik pengumpulan data yangdigunakan yaitu teknik pengumpulan dataprimer dan teknik pengumpulan datasekunder.

Wilayah penelitian merupakan TamanTabanas sehingga populasi yang diteliti adalahpengunjung taman. Teknik sampling yangdigunakan untuk menyebar kuesioner adalahsampling insidental sedangkan untukwawancara instansi terkait menggunakanpurposive sampling. Menurut Sugiono (2008)sampel adalah sebagian dari jumah pendudukdan karakteristik yang dimilki oleh populasi,untuk itu sampel yang diambil dari populasiharus betul-betul representative (mewakilipopulasi).

Sampling Insidental merupakan teknikpenentuan sampel yang berdasarkan padakebetulan, yaitu siapa saja yang bertemudengan peneliti dapat menjadi sampelpenelitian jika dianggap orang tersebut cocoksebagai responden. Pemilihan teknik samplingini berdasarkan pada objek penelitian TamanTabanas Gombel yang populasinya tidak tetap

Page 6: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 451

karena pengunjung terus berganti danberubah setiap waktu. Maka penentuansampel didasarkan pada waktu berkunjungdengan pembagian waktu pagi, siang, soredan malam, sehingga diperoleh sampelsebagai berikut:

TABEL IPEMBAGIAN WAKTU PENGAMBILAN SAMPEL

Waktu Jam PengunjungPagi 07.00-09.00 4Siang 12.00-14.00 21Sore 16.00-18.00 36Malam 19.00-21.00 49

Total 110Sumber: Hasil Analisis, 2014

Penelitian ini menggunakan analisiskuantitatif deskriptif. Analisis kuantitatifdeskriptif merupakan metode yang terdiri daripengumpulan, pengolahan, penaksiran, danpenarikan kesimpulan dari data statistik untukmenguraikan masalah. Berikut adalah tahapananalisis penelitian:

Analisis Karakteristik PengunjungAnalisis ini dilakukan untuk mengetahuigambaran karakteristik pengunjungberdasarkan aspek sosial, ekonomi juga polakunjungan. Aspek sosial-ekonomi dianalisisdari data jenis kelamin, usia, alamat asal danpekerjaan. Untuk pola kunjungan dianalisisdari data tujuan kunjungan, fekuensikunjungan, teman perjalanan, waktuberkunjung, lama berkunjung dan caramelakukan perjalanan.

Analisis Karakteristik Ruang Publik &Komponen Pembentuk Identitas RuangTerbuka PublikAnalisis ini membahas aspek fisik, aktivitasdan makna dari ruang terbuka publik sebagaikomponen pembentuk identitas jugakarakteristik ruang publik (demokratis,responsive, meaningful). Hal tersebutbertujuan untuk mengetahui karakteristikruang publik Taman Tabanas, aktivitas ruangterbuka publik, baik rekreasi atau lainnya,

ruang terbuka pasif atau aktif dan pengunjungyang datang melakukan aktivitas berkelompokatau individu.

Analisis Privatisasi Ruang Terbuka PublikAnalisis ini bertujuan untuk mengidentifikasikegiatan privat apa saja yang berkembang diKawasan Taman Tabanas Gombel Semarangdengan menggunakan analisis deskriptifkuantitatif berdasarkan hasil sebarankuesioner.

Analisis Kelengkapan dan Kondisi FasilitasAnalisis ini bertujuan untuk mengetahuikelengkapan dan kondisi fasilitas di TamanTabanas Gombel. Menggunakan teknikkuantitatif yang menggunakan data pendapatpengunjung mengenai kondisi fasilitas.

Analisis Tingkat Kenyamanan PengunjungRuang Terbuka PublikAnalisis ini menggunakan data penilaianpengunjung Taman Tabanas mengenai tingkatkenyamanan. Penilaian tersebutmenggunakan skala likert dengan rentang nilai1 sampai 5. Analisis tingkat kenyamananmenggunakan beberapa indikator, sepertiakses, sirkulasi, iklim, aroma, kebisingan,keamanan, kebersihan, keindahan,kelengkapan fasilitas dan keleluasaan.

Analisis Pengaruh Privatisasi Ruang TerbukaPublik Terhadap Tingkat KenyamananPengunjungTujuan dari tahap analisis ini adalah untukmenjelaskan pengaruh dari privatisasi ruangterbuka publik terhadap tingkat kenyamanan.Analisis ini mengaitkan hasil dari setiap tahapanalisis yang telah dilakukan sebelumnyadengan menggunakan teknik analisiskuantitatif deskriptif.

HASIL PEMBAHASANKarakteristik PengunjungSosial-ekonomi

Pengunjung Taman Tabanas kelompokusia remaja (15-25 tahun) dan dewasa (25-50tahun) masing-masing memiliki persentase

Page 7: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 452

48% dan 34% pengunjung di Taman Tabanas.Sisanya merupakan pengunjung dengankelompok usia yang dikategorikan anak-anak(<15 tahun), golongan tua (>50 tahun),masing-masing memiliki persentase 5% dan13% dari total pengunjung Taman TabanasGombel Semarang.

Sebagaian besar pengunjung berasaldari Kota Semarang, hanya sebagian kecil(22%) yang berasal dari luar kota. PengunjungTaman Tabanas sebagian besar adalahpengunjung kelompok usia remaja denganrata-rata masih berstatus mahasiswa ataupelajar, jika di jumlahkan, pengunjung yangberstatus mahasiswa dan pelajar memilikipersentase 41%. Artinya sebagian besarpengunjung Taman Tabanas merupakanpengunjung kelompok umur remaja.

Sedangkan motivasi pengunjungsebagian besar adalah makan di restoran/cafedan melihat pemandangan. Maka berdasarkanmotivasi maka Taman Tabanas terbagimenjadi 3 titik lokasi tujuan, yaitu ruangterbuka, restoran/cafe dan tempat karauke.

Pola kunjunganPengunjung sebagian besar datang

menggunakan kendaraan pribadi, baik roda 4(33%) maupun roda 2 (65%) dan sisanyaberjalan kaki (2%). Pengunjung yang berjalankaki adalah pengunjung yang berasal daripermukiman sekitar Taman Tabanas yangsedang berolahraga di Taman Tabanas. Tidakada pedestrian di sekitar Taman Tabanasmenyulitkan pengunjung datang denganberjalan kaki ditambah dengan lalu-lintas yangpadat di tanjakan Gombel.

Jika dilihat dari cara melakukanperjalanan, ke 3 lokasi tujuan memilikiperbedaan. Berikut grafik yang menjelaskanhal tersebut:

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 4CARA MELAKUKAN PERJALANAN

BERDASARKAN LOKASI YANG DITUJU

Terlihat bahwa ruang terbuka TamanTabanas didominasi oleh pengunjung yangdatang menggunakan kendaraan roda 2,sedangkan restoran/café adalah pengunjungyang datang menggunakan kendaraan roda 4.

Privatisasi Ruang Terbuka Publik TamanTabanasPrivatisasi ruang publik bisa dalam bentukbangunan seperti mal, cafe, pasar festival,pusat kebugaran, lokasi bersejarah, bar jus,lapangan bermain berbayar dan sejenisnya.

100% untukkarouke

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 3MOTIVASI KUNJUNGAN BERDASARKAN

LOKASI YANG DITUJU

Page 8: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 453

Sumber: Melik, 2009 & Hasil Analisis, 2014

Kegiatan PrivatKegiatan Privat RuangTerbuka Publik

(+)

(+)(+)

(+)

(+)(+)

(+)

(+)

(+)

Sumber: Melik, 2009 & Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 5PRIVATISASI DI BEURSPLEIN (ROTTERDAM)

Pada gambar diatas terlihat bahwakegiatan privat di ruang terbuka publikmeningkatkan kualitas ruang terbuka publikbaik dari segi kualitas aktivitas yangditawarkan maupun segi fasilitas. PrivatisasiRTP diharapkan dapat meningkatkanintensitas penggunaan dan fungsi RTP dapatmaksimal memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sedangkan privatisasi yang terjadidiruang terbuka publik Taman Tabanas adalahsebagai berikut:

Kegiatan Privatmemanfaatkan

pemandangan sebagaifokus

Akibatnya ruangterbuka menjadi bagian

belakang kegiatanprivat yang hanyadigunakan sebagai

ruang parkir

(−)

(−)

(−)

(−)

(−)

(−)

(−)

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 6PRIVATISASI DI TAMAN TABANAS

Restoran/café memanfaatkanpemandangan sebagai fokus sehingga ruangterbuka menjadi area belakang. Hal tersebutmenyebabkan penggunaan ruang terbukamenjadi kurang menarik dan meyebabkanpenurunan intensitas penggunaan dan kurangmampu memenuhi kebutuhan masyarakatakan ruang terbuka publik yang berkualitas.

Bedasarkan pendapat pengunjung,tujuan utama pengunjung mengunjungiTaman Tabanas adalah melihat pemandangandan makan di restoran café. Bentuk kegiatanprivat di Taman Tabanas dibagi menjadi dua,yaitu:1. Restoran/café

Di Taman Tabanas terdapat tigarestoran/café. Keberadaan restoran/café inisalah satunya menjadikan lokasi sebagai nilaitambah. Kawasan Gombel yang berada didaerah tinggi menawarkan pemandanganKota Semarang dari atas. Restoran/cafétersebut berada didekat Tugu Tabanas.

Tiga restoran/café yang berdiri diTaman Tabanas tersebut adalah Panorama,Massimo dan BBQ café. Ketiga restoran/cafétersebut bersebelahan dan berada diposisitengah Taman Tabanas yang mengambiltempat paling strategis di Taman Tabanasuntuk menikmati pemandangan.2. Tempat karaoke

Tempat karaoke berada dilantai bawahdari restoran/café Panorama. Sebagaimanabentuk tempat karaoke lain, di TamanTabanas tempat karaoke (Locus familykaraoke) tersebut memiliki ruang tertutupyang terdiri dari kamar-kamar sebagai ruangkaraoke. Hal ini sebenarnya bertentangandengan fungsi dari ruang terbuka publik, tidakada interaksi dan sifat kepublikan di tempatkaraoke karena masing-masing pengunjungterbatasi oleh ruang-ruang privat di kamar-kamar karaoke yang berbeda. Pengunjungtempat karaoke umumnya bertujuan untukkaraoke, bukan untuk menikmatipemandangan, relaksasi atau bersantaibersama keluarga.

Page 9: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 454

Karakteristik Ruang Publik & KomponenPembentuk Identitas Ruang Terbuka Publik Karakteristik Ruang Publik

1. DemokratisPada kasus Taman Tabanas,

keberadaan kegiatan privat sepertirestoran/café dan tempat kaaroke telahmengurangi sifat demokratis yang harusnyadimiliki ruang publik. Keberadaanrestoran/café secara tidak langsungmenciptakan batasan atau sekat-sekat yangmemisahkan kalangan-kalangan tertentuberdasarkan status sosial dan kamampuanekonominya.

2. ResponsifAktivitas di ruang privat yang ada di

Taman Tabanas cenderung monoton, namunaktivitas di luar ruang restoran/café dantempat karaoke berbeda antara siang hari danmalam hari. Pada siang hari, ruang terbukahanya digunakan untuk aktivitas bersantai dansekedar menikmati pemandangan, namunpada malam hari akan muncul warung sejenisfood court di ruang terbuka Taman Tabanas.

Perubahan aktivitas tersebutmerupakan respon terhadap perubahan viewdari Taman Tabanas, pada malam hari TamanTabanas akan lebih indah karena dari TamanTabanas pengunjung akan dapat menikmatipemandangan lampu-lampu dari KotaSemarang.

3. MeaningfulTaman Tabanas berbatasan langsung

dengan jalan, bangunan dan batas alam(topografi). Taman Tabanas dengankeunggulan letak geografis memberi maknatersendiri bagi pengunjung.

Komponen Pembentuk IdentitasRuang Terbuka Publik

1. FisikKomponen fisik dalam ruang terbuka

publik merupakan elemen-elemen fisik yangmembentuk suatu karakter ruang terbuka.Wujud fisik yang terdapat di Taman TabanasGombel terdiri dari bangunan yang terletak di

sekitar Tugu Tabanas yang beruparestoran/café dan tempat karaoke, dan ruang-ruang lain yang dijadikan tempat beraktivitas.Dari sisi fisik alam, Taman Tabanas merupakanperbukitan yang terletak di kawasan Gombel.Kawasan Gombel sendiri adalah titik tertinggiKota Semarang, sehingga identitas dari fisikalam dan fisik bangunan di Taman Tabanassebenarnya mengindikasikan bahwa TamanTabanas merupakan ruang terbuka publikyang berupa taman dan gardu pandang.

Secara fisik, Taman Tabanas memilikitiga bentuk identitas fisik yang berbeda darimasing-masing lokasi yang disediakan, yaitu:

o Ruang terbukaRuang terbuka terdapat di pojok kanan TamanTabanas. Ruang ini merupakan ruang yangmasih bersifat publik, setidaknya pada sianghingga sore hari. Pada malam hari, ruangterbuka akan berubah menjadi food-courtoutdoor namun tetap menyediakan ruang bagipengunjung lain.

o Restoran/caféRestoran/café, sebagaimana disebutkan Day(1999) merupakan salah satu bentuk yangumum dari privatisasi ruang terbuka publik.Fisik restoran/café didesain untukmenonjolkan sisi keindahan pamandangandari Taman Tabanas, sehingga bentuknyaseperti beranda rumah yang menawarkanpemandangan Kota Semarang dari atas.Letaknya menghalangi pengunjung di ruangterbuka untuk menikmati pemandangandengan leluasa.

o Tempat KaraokeTempat karaoke berlokasi di sudut kiri TamanTabanas. Tempat karaoke memiliki bentukbangunan tertutup terkait fungsinya agarkedap suara. Hal ini bertentangan dengan apayang disebut dengan ruang publik kerenatempat aktivitas di tempat karaoke bersifatprivat karena memiliki kamar-kamar tersendiriuntuk tiap pengunjung.

Page 10: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 455

2. AktivitasAktivitas di Taman Tabanas meningkat daripagi sampai malam hari. Pada malam hariaktivitas Taman Tabanas merupakan aktivitaspaling ramai, berikut adalah grafik yangmenjelaskan jenis aktivitas sesuai denganwaktu kunjungan:

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 7AKTIVITAS BERDASARKAN WAKTU

Jika dilihat berdasarkan lokasi yangdituju untuk beraktivitas, maka pada masing-masing waktu kunjungan akan terlihat sebagaiberikut:

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 8LOKASI AKTIVITAS BERDASARKAN WAKTU

Pada malam hari, aktivitas yangdominan ada di ruang terbuka TamanTabanas, sedangkan pada sore hari adalahyang paling sedikit. Kondisi ini salah satunya

akibat kondisi lalu-lintas yang padatmenyulitkan pengunjung pengguna kendaraanroda 2 masuk ke Taman Tabanas.

3. MaknaAdapun komponen makna pembentuk

identitas yang dapat ditemui di TamanTabanas adalah terkait dengan pemandanganKota Semarang dari bawah. Hal tersebutsudah terbentuk semenjak dulu karena lokasiyang saat ini dijadikan Taman Tabanas sudahdikenal sebagai tempat dengan fungsi gardupandang sejak tahun 1960. Kesan tersebutmemberi makna yang kuat pada TamanTabanas hingga saat ini meskipun dari segikualitas aktivitas publik yang ditawarkansemakin tergerus akibat keberadaan aktivitasprivat.

Kelengkapan dan Kondisi Fasilitas1. Fasilitas pendukung seperti jalur pemandu(rambu dan tangga) di Taman Tabanas sudahada, namun terbatas. Hanya terdapat rambuyang mengatur sirkulasi dan parkir. Kondisitangga cukup baik, tangga dibutuhkan karenaTaman Tabanas berada di lokasi berbukit.Toilet sebagai salah satu fasilitas pendukungpenting tidak disediakan di ruang terbuka.

2. Sreet furniture yang terdapat di TamanTabanas seperti lampu taman, tempatsampah, kursi, pintu masuk, pedestrian danareal parkir. Namun Taman Tabanas tidakmemiliki pedestrian yang jelas.

3. Fasilitas penunjang keamanan yang ada diTaman Tabanas seperti pos keamanan danpagar pembatas untuk melindungipengunjung di Taman Tabanas.

Berdasarkan kelengkapan fasilitas,penilaian pengunjung ruang terbuka TamanTabanas adalah sebagai berikut:

Page 11: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 456

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 9PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP

KONDISI FASILITAS RTP

Sebagian besar menilai bahwa fasilitasdi ruang terbuka Taman Tabanas sangatburuk, kelengkapan fasilitas tersebutdijelaskan dalam tabel berikut:

TABEL IIKELENGKAPAN FASILITAS RTP TAMAN

TABANAS

Fasilitas KeteranganToilet Tidak Tersedia

Peneduh Terbatas

Parkir Ada, terdapat petugas parkirdan pengunjung membayar jasapetugas parkir (termasukretribusi parkir pemkot)

Pedestian Tidak TersediaStreetforniture

Penerangan terbatas, padamalam hari terdapat titik-titikyang sangat gelap.

Vegetasi minim Tempat sampah diruang

terbuka terletak jauh dariposisi pengunjung

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Tingkat Kenyamanan Pengunjung RuangTerbuka Publik

Dari 8 indikator yang digunakan untukmenilai kenyamanan pengunjung, 4diantaranya dinilai pengunjung dengan nilaiburuk dan sangat buruk, indikator yang dinilaisangat buruk adalah ketersediaan fasilitaspendukung. Hal ini dikarenakan keterbatasan

fasilitas pendukung ruang terbuka sepertipenerangan ditambah tidak tersedianya toiletuntuk digunakan diruang terbuka.

Berdasarkan penilaian pengunjung,tingkat keleluasaan dalam menikmatipemandangan berada pada nilai yangdikategorikan kedalam terganggu (46%) dansangat terganggu (23%). Hal ini terkait dengankeberadaan bangunan restoran/café dantempat karauke yang menghalangi pandanganpengunjung dari ruang terbuka TamanTabanas.

Berikut adalah grafik yangmenjelaskan penilaian pengunjungberdasarkan masing-masing indikatorkenyamanan:

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 10PENDAPAT PENGUNJUNG MENGENAI

INDIKATOR-INDIKATOR KENYAMANAN DITAMAN TABANAS

Dari 35 orang pengunjung diruangterbuka Taman Tabanas, sebanyak 66%memberikan nilai di kisaran 3 dari skala 1-5yang mengindikasikan bahwa pengunjungmerasa cukup dalam hal kenyamanan di ruangterbuka.

Page 12: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 457

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 11KENYAMANAN TAMAN TABANAS

Sebanyak 34% pengunjungberpendapat tidak nyaman. Penilaianpengunjung yang menyatakan cukup nyamanterkait faktor keindahan pemandangan diTaman Tabanas, artinya keindahan menjadisalah satu faktor yang memberi rasa nyamanbagi pengunjung, hal tersebut dapat dilihatpada penilaian pengunjung terhadapkeindahan memiliki nilai yang baik, namunkenyamanan tersebut terbatas karena tidakdidukung oleh fasilitas yang memadai sepertitoilet, peneduh, lampu penerangan yangmemadai dan lainnya. Kenyamanan jugaterganggu akibat keberadaan restoran/caféyang menghalangi keleluasaan dalammenikmati pemandangan dari ruang terbuka.

TABEL IIIPENJABARAN INDIKATOR KENYAMANAN

No. Kenyamanan diRuang Terbuka

Keterangan

1. Aksesmasuk/keluar

Sulit

2. Sirkulasi Tidak Jelas

3. Suasana Iklim dan aroma diTaman Tabanasdianggap tidakmengganggu, namunkebisingan di TamanTabanas mengganggukenyamanan.

4. Keamanan danKebersihan

Cukup aman, secaratidak langsung karena

keberadaan satpam direstoran /café.Taman Tabanas cukupbersih.

5. Fasilitas Toilet: Tidak tersedia Peneduh: Terbatas Parkir: Tersedia dan

membayar Street Furniture:

Terbatas dan kurangterawat

6. Keindahan Terhalang olehbangunan restoran/cafédan tempat karaoke,namun pemandangantetap menjadi daya tarikbagi pengunjung.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka PublikTerhadap Tingkat Kenyamanan Pengunjung

Idealnya privatisasi dilihat sebagaisebuah fenomena yang tidak terlepas dariposotif dan negatif, maka konsep yang terbaikdari privatisasi sebenarnya adalahkesimbangan, maksudnya pengaruh negatifyang ditimbulkan dari adanya privatisasi ruangterbuka publik harus di imbangi denganpengaruh positif bagi ruang terbuka publikterutama pengunjung.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 12PRIVATISASI RTP

Page 13: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 458

Berdasarkan gambar diatas, privatisasiyang terjadi di Taman Tabanas dapatdijelaskan sebagai berikut:

Sumber: Hasil Analisis, 2014

GAMBAR 13PRIVATISASI TAMAN TABANAS

Berdasarkan hasil temuan tersebut,maka dampak privatisasi ruang terbuka publikTaman Tabanas cenderung kepada dampakyang negatif tanpa dampak positif sebagaipenyeimbang. Hal tersebut dikarenakan:

a. Terkait ketersediaan fasilitasRuang terbuka Taman Tabanas tidak

memiliki fasilitas pendukung yang cukup untukmenciptakan kenyamanan bagi pengunjug diruang terbuka tersebut. Hal ini berdasarkanpenilaian pengunjung terutama pada fasilitaspendukung di Taman Tabanas adalah 1,83 dariskala 5. Artinya mayoritas pengunjung menilaibahwa kondisi fasilitas pendukung di ruangterbuka Taman Tabanas dalam kondisi buruk.

b. Terkait pengelolaanDari sisi pengelolaan Taman Tabanas

juga tidak dapat dikatakan lebih baik daritaman-taman lain yang dikelola pemerintah.Terlihat dari pendapat sebagian besarpengunjung ruang terbuka Taman Tabanasyang tidak puas terhadap kebersihan,keamanan dan akses masuk ke TamanTabanas.

c. Terkait pembatasan aksesPembatasan akses merupakan salah

satu dampak privatisasi yang muncul danterlihat dipermukaan pada setiap kasusprivatisasi ruang terbuka publik. Ruang publikseharusnya merupakan ruang yang bebasdiakses oleh siapa saja. Merupakan ruangmilik bersama dan digunakan bersama-samauntuk kepentingan bersama.

Pembatasan akses yang terjadi diTaman Tabanas terkait dengan tradisi provitoriented pihak swasta, artinya terdapat hargayang harus ditanggung pengunjung yang inginmenikmati pemandangan yang lebihberkualitas. Pengunjung yang memilih tidakmembayar lebih akan menikmati TamanTabanas di ruang terbuka publik,konsekuensinya pengunjung pada lokasitersebut tidak akan seleluasa pengunjung direstoran/café dalam menikmati pemandangandan fasilitas pendukung lainnya.

Pembatasan akses pengunjung untukmenikmati Taman Tabanas secara penuhterganggu karena kepentingan kegiatan privatseperti restoran/café dan tempat karaoke.Pengunjung yang mampu dan mau untukmengeluarkan biaya lebih besar dapatmenikmati keindahan pemandangan dengannyaman. Hal tersebut berarti bahwa kegiatanprivat tersebut mengambil hak yangseharusnya dimiliki publik secara penuh.

d. Terkait kesenjangan sosialKesenjangan sosial yang dimaksud

adalah terciptanya ruang-ruang berdasarkanstatus sosial dan kemampuan ekonomi diruang terbuka publik. Hal ini terjadi di TamanTabanas Gombel Semarang.

Pengunjung dengan kemampuanekonomi yang lebih baik akan memilihmengunjungi restoran/café karenamenyediakan lokasi yang lebih baik, tidakterhalang bangunan, fasilitas pendukunglengkap dan dapat menyantap makanansembari menikmati pemandangan.

Terbaginya jenis kegiatan di tiga lokasiberbeda mengindikasikan adanya perbedaankarakteristik pengunjung di tiap lokasi

Page 14: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 459

tersebut. Pengunjung dengan kemampuandan kemauan membayar yang rendah akanmemilih berada di ruang terbuka TamanTabanas, meskipun tidak tersedia fasilitaspendukung dan keleluasaan dalam menikmatipemandangan terganggu, terhalang olehbangunan restoran/café dan karaoke yanglebih tinggi.

KESIMPULAN & REKOMENDASIKesimpulan

Degradasi kualitas dan kuantitas ruangterbuka publik perkotaan ada hubungannyadengan fenomena privatisasi. Disatu sisiprivatisasi ruang terbuka publik menjadi jalankeluar bagi pemerintah untuk menyediakanruang terbuka publik perkotaan, namun disisiyang lain kehadiran pihak swasta dalam ruangpublik menyebabkan tergerusnya karakterpublik dari ruang tersebut.

Beberapa studi menyebutkan bahwaprivatisasi ruang terbuka publik membawapengaruh negatif, namun studi lainnyamenyebutkan bahwa privatisasi ruang terbukapublik membawa pengaruh positif. Padadasarnya privatisasi membawa pengaruhnegatif dan positif, hanya saja kecenderunganpengaruh yang mana yang lebih besar.

Pada kasus Taman Tabanas,kecenderungan privatisasi mengarah padapengaruh negatif. Terlihat dari penilaianpengunjung terhadap fasilitas yang buruk,keleluasaan yang terganggu dan akses masukyang sulit. Artinya tidak ada kompensasiterhadap gangguan yang disebabkan kegiatanprivat di ruang terbuka publik, sehingga yangterjadi hanya pembatasan akses dankesenjangan sosial. Pembatasan akses yangdimaksud adalah akses manikmatipemandangan dari ruang terbuka publikdibatasi dengan keberadaan restoran/cafédan tempat karaoke sehingga untuk melihatpemandangan dengan jelas harus berada didalam restoran/ café dan tempat karaoke.

Rekomendasi Ruang terbuka publik harusnya bebas dan

netral, dapat dijangkau siapa saja dan

golongan mana saja. Privatisasi ruangterbuka publik sebagai jalan keluarpenyediaan ruang terbuka publik akibatketerbatasan peerintah sebagai pengelolaharusnya tidak menghilangkankarakteristik publik tersebut.

Kegiatan privat harusnya tidak mengganguruang publik, harusnya ada keseimbangandalam mengendalikan pengaruh positifdan negatif yang ditimbulkan. Sepertipeningatan kualitas fasilitas di ruangterbuka publik sebagai kompensasiterhadap keberadaan kegiatan privat diruang publik.

Keberadaan tempat karaoke di TamanTabanas perlu ditinjau kembali karenabertentangan dengan fungsi TamanTabanas sebagai ruang publik. Bentukbangunan tempat keraoke yang tertutupdan merupakan bangunan permanenmengganggu keleluasaan pengunjung dariluar bangunan tersebut.

Ruang terbuka publik harusnya dapatdiakses secara bebas dan netral. Makapemerintah seharusnya mampu menjaminhal tersebut, meskipun pengelolaandiserahkan kepada pihak swasta namunpemerintah harus tetap mengontrol dantidak lepas tangan.

Meningkatkan kesadaran masyarakat KotaSemarang terkait haknya untukmengakses ruang terbuka publik yangbebas dan netral.

DAFTAR PUSTAKAAhmad, Ahmaddin. 2002. Re-desain Jakarta

2020. Jakarta: Kota Kita PressBastian, Indra. 2002. Privatisasi di Indonesia.

Teori Dan Implementasi. Jakarta:Salemba Empat

Budiharjo, Eko dan Djoko Sujarto. 1998. KotaYang Berkelanjutan. Jakarta: Ditjen,Dikti, Dekdibud

Car, Stephen et al.1992. Public Space. NewYork: Cambridge University Press

Carmona, M. et al. 2003. Public Places-UrbanSpaces, The Dimensions of UrbanDesign. Burlington. Architectural Press

Page 15: PENGARUH PRIVATISASI RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN …

Pengaruh Privatisasi Ruang Terbuka Publik … Eka Adhitya Hari Putra dan Parfi Khadiyanto

Teknik PWK; Vol. 3 ; No. 3 ; 2014; hal. 446-460 460

Danisworo, Mohammad.1991. PerancanganUrban. Bandung

Darmawan, Edy. 2009. Ruang Publik dalamArsitektur Kota. Semarang. BadanPenerbit Universitas Diponegoro

Hakim, Rustam & Hardi Utomo. 2003.Komponen Perancangan ArsitekturLansekap: Prinsip Unsur dan AplikasiDesain. Jakarta: Bumi Aksara

Joga, Nirwono dan Yori Antar. 2009. BahasaPohon Selamatkan Bumi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Kohn, M. 2004. Brave New Nighborhood :ThePrivatization of Public Space. New York:Routledge

Kressel, Shirley.1998. Privatizing the publicrealm, New Democracy. Diakses dariwww.newdemocracyworld.org

Melik, RV. 2009. The private sector and publicspace in Dutch city centres. Cities, 26

(2009) 202–209 akses dariScienceDirect.com

Nasution, Achmad Delianur & WahyuniZahrah. 2011. Public Open SpacePrivatization and Quality of Life, CaseStudy Merdeka Square Medan.Procedia - Social and BehavioralSciences 36 (2012) 466 – 475. aksesdari ScienceDirect.com

Prihasto. 2003. “Kajian Kualitas Ruang Publikpada Alun-Alun Kota Purworejo” Thesistidak diterbitkan, Program PascaSarjana, Magister Teknik ArsitekturUniversitas Diponegoro, Semarang

Smith, John. 1989. Karakteristik Pengunjung.Jakarta: Ghalia Indonesia

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta