PENGARUH POSITIONING, DIFERENSIASI DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Studi Kasus Mobile Phone Nokia pada Jogjatronik Yogyakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun Oleh: Aryo Dewo 032214013 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH POSITIONING, DIFERENSIASI DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN
Studi Kasus Mobile Phone Nokia pada Jogjatronik Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh: Aryo Dewo 032214013
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto dan Persembahan
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
(1 tes 5:18)
Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
(kol 3:23)
Allah mungkin tidak pernah menjanjikan langit yang selalu biru, menjanjikan jalan yang selalu lurus, menjanjikan matahari tanpa hujan,
menjanjikan suka cita tanpa kesedihan, dan kedamaian tanpa penderitaan Tapi...
Allah menjanjikan kekuatan untuk menempuh hari ini; Dia telah menjanjikan terang di jalan yang gelap, rahmat untuk mengatasi
percoban dan kasih yang tak kunjung padam kepada setiap orang yang percaya kepada_Nya.
(Gereja Santo Antonius Kota baru)
Berdoalah senantiasa dan jangan pernah menyerah dalam menghadapi hidup ini, jalani apa adanya dan
biarkan hidupmu mengalir karena Allah punya rencana untuk kita.
(penulis)
There are no secrets to success It is the result of preparation, hard work
and learning from failure... (Colin Powell)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi ini dipersembahkan untuk
Yesus Kristus Sang Juru Selamat Karena limpahan berkat, rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertaiku
Bunda Maria Perawan Tak Bernoda Karena melalui dia penulis mengucap
syukur dan permohonan
Bapak (†) dan Ibu tercinta Karena dengan cinta kasih, doa, dukungan, semangat, simpati dan pengorbanan yang
tak berkesudahan bagi penulis sehingga dapat melewati seluruh proses kehidupan....
kakakku tercinta (the only one brother) Atas segala dukungan dan doa...
Atas segala kenangan indah... Dulu, sekarang dan nanti You are always my big bro...
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagain karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Oktober 2007
Penulis
Aryo Dewo
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH POSITIONING, DIFERENSIASI
DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Studi Kasus Mobile Phone Nokia
pada Jogjatronik Yogyakarta
Aryo Dewo Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh positioning (X1),
diferensiasi (X2) dan merek (X3) terhadap keputusan pembelain konsumen (Y) produk mobile phone merek Nokia tipe N-series.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2007 dengan metode studi kasus pada Jogjatronik Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna mobile phone merek Nokia tipe N-series yang berkunjung ke Jogjatronik Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 102 responden menggunakan metode purposive sampling. Untuk memperoleh responden digunakan teknik accidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa positioning (X1), diferensiasi (X2) dan merek (X3) secara simultan dan parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Koefisien determinasi (R2)sebesar 48,7%, mempunyai arti positioning (X1), diferensiasi (X2) dan merek (X3) mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) sebesar 48,7% sedangkan 51,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF POSITIONING, DIFFERENTIATION,
AND BRAND NAME TO THE CUSTOMER PURCHASING DECISION
A Case Study On The User Of Nokia Mobile Phone
At Jogjatronik Yogyakarta
Aryo Dewo Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The purpose of this research was to explain the influence of positioning (X1), differentiation (X2), and brand name (X3) to the customer purchasing decision (Y) Nokia mobile phone, N-series type. This research was conducted in August until September 2007 using study case method at Jogjatronik Yogyakarta. The data were collected using questionnaire. The population of this research was the user of mobile phone with brand name Nokia N-series type. There were 102 respondents taken by accidental sampling technique. Double Regression Linier was used to analyze the data. The result of this research explained that positioning (X1), differentiation (X2), and brand name (X3) simultaneously and partially gave a positive influence to the customer purchasing decision. The determination coefficient (R2) of 48, 7% meant that positioning (X1), differentiation (X2), and brand name (X3) influenced the customer purchasing decision (Y) about 48, 7%; mean while the other 51, 3% was influenced by other variables.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Aryo Dewo Nomor Mahasiswa : 032214013 Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengaruh Positioning , Diferensiasi dan Merek terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Studi Kasus Mobile Phone Nokia pada Jogjatronik Yogyakarta Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 17 maret 2008 Yang menyatakan
Aryo Dewo
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjedul “Pengaruh
Positioning, Diferensiasi dan Merek terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Menejemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak
yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu
penulis ingin megucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. A. Triwanggono, MS., selaku dosen pembimbing I dan sebagai
Dosen pembimbing akademik.
4. Ibu Dra. Diah Utari, B.R. M.Si., selaku dosen pembimbing II.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
6. Segenap Pimpinan dan karyawan Jogjatronik Yogyakarta.
7. Segenap pelanggan Jogjatronik yang telah bersedia menjadi responden.
8. Ibuku yang selalu memberikan yang terbaik bagiku.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Untuk Noveni sepupuku yang terkasih, makasih udah mau jadi temen
“curhatku” selama ini, lo yang terbaik. Makasih ya dah diajak jalan-jalan
liburan kemaren.
10. For everyone who loved me, I’m sorry I cannot give you more.....
11. Agung Putra, Alex Indra, Ansgarius Ari, Hendry Asmoro SE., Janu
Sakuntoro SE., Janu Setiawan, Primus Romanus, Satrio Utomo dan Bintang,
thank’s for the greatess vacation every semester and the unlimited adventure
(like hendry’s said). And of course the endless friendship. I love you all
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Setiap
perusahaan saling berlomba-lomba dalam mengembangkan produk yang
dimilikinya. Pada saat ini persaingan tidak lagi dilakukan antar produk dari
merek-merek yang berbeda, bahkan dari merek yang sama sekalipun telah
mengeluarkan banyak varietas yang berbeda untuk pasar sasaran yang sama.
Pada keadaan yang demikian, kekuatan tawar-menawar tidak lagi berada pada
pihak produsen melainkan telah berpindah pada pihak konsumen.
Menurut Philip Kotler (Philip Kotler, 2005:338), tidak ada perusahaan
yang akan menang jika produk dan tawarannya sama dengan setiap produk
dan tawaran lain yang ada di pasar. Menurut Hermawan Kartajaya (Hermawan
Kertajaya, 2004:132), produk yang tidak di diferensiasi hanya akan menjadi
komodi dan tidak akan bertahan lama. Produk ini akan dengan cepat
disingkirkan oleh pesaing. Perusahaan harus mengupayakan penetapan posisi
dan diferensiasi yang bermanfaat dan relevan dengan tuntutan pasar.
Ketika perusahaan telah berhasil membedakan dirinya dengan pesaing,
perusahaan tersebut biasanya hanya bisa bertahan dalam jangka pendek.
Pesaing akan dengan cepat meniru ide-ide yang bagus; karena itu perusahaan
harus selalu memikirkan pengembangan-pengembangan baru dari produk
yang sudah ada. Hal ini menjadi sangat penting, karena menurut Al Ries dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Jack Trout (dalam Hermawan Kertajaya, 2004:57), “Perang pemasaran bukan
terletak di pasar, tetapi di benak pelanggan. Perang pemasaran adalah perang
untuk memperebutkan sejengkal ruang di benak pelanggan”.
Penyusunan strategi pemasaran menjadi sangat penting mengingat
persaingan yang ketat. Menurut Philip Kotler, seluruh strategi pemasaran
dibangun di atas STP yaitu Segmentation (segmentasi), Targeting
(pembidikan) dan Positioning (penetapan posisi). Perusahaan mencari
sejumlah kebutuhan dan kelompok yang berbeda di pasar, membidik
kebutuhan dan kelompok yang dapat dipuaskannya dengan cara yang unggul,
dan selanjutnya memposiskan tawarannya sedemikian rupa sehingga pasar
sasaran mengenal tawaran dan citra khas perusahaan tersebut. Positioning
menjadi hal yang cukup penting; menurut Hermawan Kartajaya positioning
lebih menyangkut bagaimana kita membangun kepercayaan kepada dan
keyakinan kepada konsumen. Positioning berusaha memberikan janji pada
konsumen dan janji itu sebenarnya akan diwujudkan oleh perusahaan dengan
melakukan diferensiasi kepada produk-produknya.
Setelah perusahaan memilih positioning yang tepat, selanjutnya
perusahaan harus melakukan diferensiasi dalam upaya mewujudkan janjinya
pada konsumen (Hermawan Kertajaya, 2004:126). Menurut Philip Kotler
diferensiasi adalah proses penambahan serangkaian perbedaan yang penting
dan bernilai, guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing.
Pembedaan itu tentunya haruslah yang memiliki nilai bagi konsumen, dalam
artian perbedaan yang diberikan merupakan suatu keunggulan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dimiliki oleh pesaing. Dengan demikian perusahaan dapat memenangkan
persaingan dari pesaing-pesaingnya.
Ketika suatu perusahaan melakukan positioning sebagai janjinya pada
konsumen, dan dipenuhinya melalui suatu diferensiasi yang kuat, maka
perusahaan tersebut secara tidak langsung sudah membangun merek (Brand).
Menurut Hermawan Kartajaya merek adalah nama, terminologi, tanda, simbol
atau desain yang dibuat untuk menandai atau mengidentifikasi produk yang
ditawarkan pada pelanggan. Merek sebagai “value indicator”, yaitu indikator
yang menggambarkan seberapa kokoh dan solidnya nilai yang ditawarkan ke
pelanggan.
Setelah kita mengetahui bagaimana hubungan positioning, diferensiasi
dan merek yang digambarkan secara sederhana, penulis akan mencoba untuk
mengkaitkan dengan suatu produk sebagai suatu obyek penelitian. Produk
yang dipilih adalah mobile phone merek Nokia. Dewasa ini perkembangan
mobile phone begitu pesat. Mulai dari perkembangan teknologi, bentuk yang
sederhana tetapi menarik (style) dan juga penggunaan yang dirancang
semudah mungkin bagi pengguna (user-friendly). Mobile phone telah
berkembang menjadi suatu kebutuhan yang primer dan sekarang ini mobile
phone telah menjadi suatu gaya hidup (life style) masyarakat modern.
Melihat besarnya pasar pengguna mobile phone, para penyedia mobile
phone beramai-ramai memproduksi mobile phone. Salah satu merek mobile
phone yang cukup menguasai pasar adalah Nokia. Dengan slogannya
“conecting people” Nokia sebenarnya ingin menjanjikan pada konsumennya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bahwa ini mobile phone sebenarnya yang menghubungkan setiap
konsumennya dengan teknologi komunikasi yang terbaik. Janji ini berusaha
diwujudkan dengan mengeluarkan seri-seri terbaru Nokia lebih cepat dari para
pesaingnya. Ini merupakan bentuk diferensiasi yang kokoh dari Nokia yang
secara tidak langsung Nokia membangun merek yang kokoh di hati para
pengguna mobile phone. Nokia berusaha memasuki semua segmen pasar
dengan mengeluarkan banyak tipe varietas. Mulai dari low end seperti seri tiga
sampai dengan high end terbaru seperti N-series.
Khusus mengenai tipe N-series, varietas ini merupakan tipe mobile
phone merek Nokia yang telah mendukung untuk teknologi 3G (third
Generation). Banyak fasilitas dan kemudahan yang menurut penulis telah
melebihi harapan dari pengguna sendiri, karena varietas ini sesungguhnya
dirancang untuk kepentingan mengakses data dengan kecepatan tinggi (High
speed data access) dan fasilitas tambahan lainnya yang tentu saja tidak ada
pada varietas high end biasa.
Dari pemaparan di atas, penulis akan mencoba menganalisis untuk
mencari hubungan antara positioning, diferensiasi dan merek Nokia ini dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen mobile phone untuk memilih
Nokia sebagai pilihan utamanya. Karena itulah penulis akan mengambil judul
Pengaruh Positioning Diferensiasi dan Merek terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen, Studi Kasus Mobile Phone Nokia pada Jogjatronik
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka masalah yang akan diteliti oleh penulis
adalah:
1. Bagaimanakah karakteristik pengguna mobile phone Merek Nokia tipe N-
series?
2. Apakah positioning menurut manfaat, pemakai dan kualitas berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen?
3. Apakah diferensiasi menurut produk, pelayanan dan citra berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen?
4. Apakah merek menurut nilai, kepribadian dan atribut berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen?
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini penulis akan memberikan batasan-batasan agar penelitian
tidak terlalu luas. Batasan-batasan itu antara lain:
1. Responden yang diteliti adalah pengguna mobile phone merek Nokia,
khususnya pengguna tipe N-series. Tipe N-series dipilih oleh penulis
sebagai obyek penelitian karena mengingat pertimbangan bahwa Tipe N-
series merupakan produk yang tergolong baru sehingga dimungkinkan
belum ada penelitian mengenai Tipe N-series.
2. Tipe N-series yang akan diteliti hanya meliputi seri: N70, N73, N93.
Penulis membatasi hanya pada ketiga tipe ini karena melihat banyaknya
Tipe N-series sehingga tidak dimungkinkan diteliti semuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pertimbangan lain adalah tidak semua tipe Tipe N-series banyak
penggunanya. Menurut pengamatan peneliti, seri N70, N73, dan N93 yang
penjualannya cukup banyak.
3. Penelitian akan dilakukan di Jogjatronik Yogyakarta.
4. Konsep positioning yang akan diteliti hanya menurut manfaat, pemakai,
kualitas.
5. Konsep diferensiasi yang akan diteliti hanya menurut kategori produk,
pelayanan dan citra.
6. Konsep merek yang akan diteliti hanya menurut nilai, kepribadian dan
atribut.
7. Konsep keputusan pembelian yang akan dihubungkan dengan konsep
positioning, diferensiasi dan merek. Konsep keputusan pembelian yang
menjadi indikator dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian dan
perilaku setelah pembelian.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik pengguna mobile phone
merek Nokia tipe N-series.
2. Untuk mengetahui apakah positioning menurut manfaat, pemakai dan
kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
3. Untuk mengetahui apakah diferensiasi menurut produk, pelayanan dan
citra berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Untuk mengetahui apakah merek menurut nilai, kepribadian dan atribut
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian memiliki kegunaan yang diperoleh dari masalah yang
dipecahkan dalam penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi jogjatronik
a. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan yang
berharga bagi perusahaan pengelola Jogjatronik tentang keputusan
pembelian konsumen yang dipengaruhi oleh usaha produsen dalam
menempatkan produknya dalam benak konsumen.
b. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan bagi
para pemilik counter mobile phone di Jogjatronik mengenai persepsi
konumen pengguna mobile phone merek Nokia khususnya tipe N-
series sehingga meningkatkan daya saing.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
a. Diharapkan dapat sebagai sumbangan pada ilmu pengetahuan
khususnya yang bekaitan dengan keputusan pembelian.
b. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukkan bagi
mahasiswa untuk bahan menyusun skripsi maupun untuk mempelajari
keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh positioning, diferensiasi,
dan merek mobile phone Nokia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi penulis
a. Penulis memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan
teoritis yang diperoleh di bangku kuliah.
b. Hasil penelitian ini juga dapat diharapkan sebagai salah satu bahan
informasi untuk penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.
c. Melatih diri untuk melakukan penelitian, pengamatan dan melakukan
perbandingan antara teori dan praktek yang kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan dalam suatu karya tulis.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan alasan penulis melakukan penelitian.
Pedahuluan ini mencakup uraian tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan maslah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan uraian teoritis yang digunakan sebagai dasar
untuk mendukung penelitian ini yang digunakan dalam
memecahkan permasalah yang telah dirumuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, subyek dan obyek penelitian, data dan teknik
pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan
sampel, teknik pengujian kuesioner dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN
GAMBARAN UMUM PRODUK
Bab ini menguraikan sekilas tentang gambaran umum lokasi yang
diteliti dan gambaran umum produk yang diteliti. Lokasi yang
diteliti adalah Jogjatronik Yogyakarta dan produk yang diteliti
adalah mobile phone merek Nokia tipe N-series.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil observasi di lapangan mencakup data-
data dan informasi yang dibutuhkan. Dibahas juga mengenai
analisis dari data yang didapat dengan menggunakan teknik
analisis data yang ditentukan berdasarkan teori.
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
Bab ini merupan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
diharapkan bermanfaat bagi perusahaan sebagai pertimbangan
dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga diuraikan beberapa
keterbatasan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Dalam dunia usaha yang persaingannya sangat ketat, pemasaran
memegang peranan yang sangat penting bagi perusahan untuk bersaing
memperebutkan main shere di benak pelanggan. Pada saat ini pemasaran
umumnya dipandang sebagai suatu tugas untuk menciptakan,
memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan
perusahaan lain. Dalam arti yang sangat sederhana, pemasaran adalah
memenuhi kebutuhan dengan mendapatkan laba. Dalam perkembangan ilmu
pemasaran, orientasi pemasaran tidak lagi hanya berorientasi pada penjualan
dan laba jangka pendek. Dalam arti baru pemasaran yaitu memuaskan
kebutuhan pelanggan.
Menurut William J. Stanton (1984:10, dalam skripsi Hariyanto Phang 2004:13) : Pemasaran adalah keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Menurut Philip Kotler (2005:10) : Pemasaran dalam definisi sosial adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran dalam definisi manajerial adalah seni menjual produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (dalam Philip Kotler,2005:10) : Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Dari ketiga definisi pemasaran tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dari keseluruhan kegiatan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan
serta mempertukarkan produk barang dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
B. Konsep Pemasaran
Dewasa ini pemasaran telah masuk pada era baru. Konsep pemasaran
menempatkan konsumen sebagai pusat aktivitas perusahaan.
Ada beberapa definisi mengenai konsep pemasaran :
Menurut Basu Swastha (1984:15, dalam skripsi Hariyanto Phang 2004:15) : Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Philip Kotler (2005:22) Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus lebih efektif dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar : pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran terpadu atau terintegrasi dan kemampuan memperoleh
laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Konsep inti pemasaran yang mempengaruhi keputusan pembelian dapat dilihat
dalam diagram di bawah ini (Kotler dan Armstrong 2003:7):
KEBUTUHAN KEINGINAN
Dan PERMINTAAN
PERTUKARAN
TRANSAKSI Dan
HUBUNGAN
PASAR
PRODUK
Dan JASA
NILAI
KEPUTUSANDan
MUTU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Orientasi Terhadap Pasar
Menurut Philip Kotler ada lima konsep bersaing yang dijadikan
pedoman oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran.
1. Konsep Produksi
Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua. Konsep produksi
berpendapat bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang teredia
secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang berorientasi
produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi,
biaya yang rendah dan distribusi secara masal. Diasumsikan bahwa
konsumen sangat tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang
rendah. Orientasi ini berguna ketika perusahaan akan memperluas pasar.
2. Konsep Produk
Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk-
produk yang menawarkan fitur yang paling bermutu, berkinerja atau
paling inovatif. Para manajer organisasi akan memusatkan perhatian untuk
menghasikan produk-produk yang unggul dan memperbaiki produknya
dari waktu-kewaktu. Perusahaan mengasumsikan bahwa konsumen
mengagumi produk yang dibuat dengan baik serta dapat menilai mutu dan
kinerja.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan
bisnis, jika dibiarkan, secara teratur tidak akan membeli cukup banyak
produk yang ditawarkan suatu orgsanisasi tertentu. Karena itu, oranisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang bersangkutan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang
agresif. Konsep penjualan merupakan orientasi bisnis pada umumnya;
konsep ini mengasumsikan bahwa perusahaan memliki banyak sekali alat
penjualan dan promosi yang efektif yang dapat merangsang lebih banyak
pembelian. Konsep ini dipraktekkan pada perusahaan yang telah memiliki
kapasitas yang berlebih. Tujuannya adalah menjual apa yang mereka
hasilkan dan bukannya menghasilkan apa yang dibutuhkan pasar.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi adalah perusahaan harus lebih efektif dibandingkan para
pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran berfokus
pada kebutuhan pembeli. Konsep pemasaran lebih berorientasi pada
bagaimana cara memuaskan kebutuhan pelanggan melalui sarana-sarana
produk dan segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan
menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya. Konsep ini
akan bersandar pada empat pilar utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran terpadu atau terintegrasi dan kemampuan
menghasilkan laba.
5. Konsep Pemasaran Masyarakat (societal marketing concept)
Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan serta lebih efektif dan lebih efisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dibandingkan pesaing dengan cara yang tetap mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep
pemasaran masyarakat menuntut para pemasar memasukkan pertimbangan
sosial dan etik ke dalam praktik pemasaran mereka.
D. Konsep Segmentasi
Definisi segmentation (segmentasi) adalah suatu proses untuk
membagi-bagikan atau mengelompokan konsumen ke dalam kelompok-
kelompok yang lebih homogen; karena pasar sifatnya sangat heterogen, maka
akan sulit bagi produsen untuk melayaninya. Oleh karena itu pemasar harus
memilih segmen-segmen tertentu saja. Segmen yang dipilih itu adalah bagian
yang homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama dan cocok dengan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutannya.
Para pemasar kini telah beralih dari pemasaran masal menuju kepada
pemasaran mikro. Ada empat pemasaran mikro antara lain (Kotler,2005:307):
1. Pemasaran segmen
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelangan yang memiliki seperangkat
keinginan yang sama. Pemasar tidak menciptakan segmen, tugas dari
pemasar adalah mengidentifikasi segmen dan memutuskan yang mana
yang dibidik. Beberapa manfaat dari pemasaran segmen adalah perusahaan
dapat lebih mudah menentukan saluran distribusi dan saluran komunikasi
yang terbaik. Produsen juga akan memiliki gambaran yang jelas tentang
para pesaingnya, yaitu perusahaan yang mengejar segmen yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Pemasaran relung (niche)
Pemasaran relung adalah kelompok yang didefinisikan secara lebih sempit,
lebih spesifik lagi relung adalah pasar kecil yang kebutuhannya tidak
dilayani dengan baik. Pemasar mengidentifikasi relung dengan membagi-
bagi segmen tertentu menjadi sub-segmen atau mengidentifikasi kelompok
yang mencari gabungan manfaat khusus yang berbeda dengan yang dicari
kelompok lain. Relung yang menarik memiliki ciri-ciri yaitu: pelanggan
direlung itu memiliki kumpulan kebutuhan yang benar-benar berbeda;
Konsumen bersedia membayar lebih kepada perusahaan yang paling
memuaskan mereka; relung tidak menarik bagi perusahaan lain;
perusahaan mendapatkan penghematan tertentu karena spesialisasi; relung
memiliki pertumbuhan ukuran, laba, potensi pertumbuhan yang memadai.
3. Pemasaran lokal
Pemasaran bersasaran menghasilkan program pemasaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan kelompok pelanggan lokal (wilayah
perdagangan, lingkungan sekitar). Perusahaan yang mendukung
pelokalisasian pemasaran menganggap iklan nasional sia-sia karena gagal
menarik kelompok sasaran lokal.
4. pemasaran pelanggan individual
tingkat segmentasi tertinggi mengarah ke segmen tunggal, pemasaran
sesuai kebutuhan (customized marketing) atau pemasaran satu lawan satu.
Pada dasarnya, tiap-tiap individu memiliki seperangkat keinginan dan
pilihan yang unik. Kustomisasi masal adalah kemampuan perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
untuk menyediakan secara masal produk, jasa, program dan komunkasi
yang dirancang secara individual, untuk memenuhi tuntutan masing-
masing pelanggan.
E. Konsep Target Pasar Sasaran
Targeting atau penetapan target pasar adalah adalah tahap selanjutnya
dari analisis segmentasi. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang-peluang
segmen pasarnya, ia harus mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan
berapa banyak dan segmen mana yang akan dibidik. Ada lima pola pemilihan
pasar sasaran antara lain (Kotler,2005:329):
1. Konsentrssi segmen-tungal; melalui pemasaran yang terkonsentrasi,
perusahan mendapatkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen
dan meraih posisi pasar yang kuat. Perusahaan menikmati operasi yang
ekonomis dari spesialisasi produksi, distribusi dan promosi. Namun,
pemasaran ini melibatkan resiko di atas resiko normal.
2. Spesialisasi selektif; perusahaan memilih sejumlah segmen, secara
obyektif masing-masing segmen obyektif dan memadai. Masing-masing
segmen harus berpotensi menghasilkan laba. Setrategi ini memiliki
keunggulan berupa pendiversifikasian risiko perusahaan.
3. Spesialisasi produk; perusahaan mnghasilkan produk tertentu yang
dijualnya ke beberapa segmen. Resiko yang tidak menguntungkan adalah
suatu produk tertentu mungkin dapat digantikan oleh teknologi yang
benar-benar baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Spesialisasi pasar; perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai
kebutuhan kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan mendapatkan
reputasi yang kuat dengan melayani kelompok pelanggan tertentu dan
menjadi saluran bagi semua produk tambahan yang dapat digunakan oleh
kelompok pelanggan itu.
5. Cakupan ke seluruh pasar; perusahaan berusaha melayani berbagai
kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin
mereka butuhkan. Tetapi hanya perusahaan yang sangat besar yang dapat
melaksanakan strategi seperti ini.
F. Konsep Positioning
Ada beberapa definisi mengenai positioning
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:69)
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya Menurut Philip Kotler (2005:339) Positioning (penempatan posisi) adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Hasil akhir dari penempatan posisi adalah keberhasilan penciptaan proposisi nilai yang berfokus pada pelanggan, yaitu alasan yang meyakinkan mengapa pasar sasaran harus membeli produk itu. Menurut Hermawan Kartajaya (2004:57) Positioning menyangkut bagaimana suatu perusahaan membangun kepercayaan dan keyakinan kepada pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut Al Ries dan Jack Trout (dalam Hermawan Kartajaya, 2004:56) Positioning adalah menempatkan produk dan merek dari suatu perusahaan di dalam benak pelanggan. Menurut YoramWind (dalam Hermawan Kartajaya 2004:60) Positioning adalah mengenai bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak pelanggan. Sebelum menetapkan strategi positioning, perlu dilakukan beberapa
hal, yaitu segmentation (segmentasi), targeting (pembidikan) dan kemudian
positioning (penetapan posisi). Seluruh strategi pemasaran dibangun di atas
ketiga konsep ini. Segmentasi adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi
pasar yang masih heterogen ke dalam bagian-bagian yang homogen.
Pembidikan adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen
mana yang akan dibidik.
Menurut Hermawan Kartajaya ada empat kriteria untuk menentukan
positioning berdasarkan kajian terhadap 4C Diamond dalam model
sustainable Marketing Enterprise.
1. Didasarkan pada kajian atas pelanggan (Customer)
Positioning harus dipersepsi secara positif oleh para pelanggan dan
menjadi alasan untuk membeli (reason to buy). Hal ini akan terjadi bila
positioning perusahaan mendeskripsikan nilai (value) yang akan diberikan
kepada para pelanggan, dan bila nilai ini benar-benar suatu aset bagi
pelanggan; karena positioning mendeskripsikan nilai yang unggul,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
positioning menjadi penentu penting bagi pelanggan pada saat
memutuskan untuk membeli.
2. Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal perusahaan
(Company).
Positioning seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan. Perusahaan tidak diperbolehkan merumuskan
positioning namun dalam kenyataannya tidak mampu mewujudkannya.
Hal ini dapat merusak kredibilitas perusahaan itu sendiri.
3. Didasarkan pada kajian atas pesaing (Competitor)
Positioning haruslah bersifat unik sehingga dapat dengan mudah
mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Suatu positioning yang unik
akan sulit ditiru oleh pesaing sehingga positioning tersebut dapat bertahan
dalam jangka panjang.
4. Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan
bisnis (Change)
Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai
perubahan dalam lingkungsn bisnis. Perubahan itu bisa berupa perubahan
persaingan, perilaku pelanggan, perubahan sosial-budaya dan sebagainya.
Jika positioning sudah tidak relevan dengan lingkungan bisnis, maka
dengan cepat perusahaan harus merubahnya (repositioning).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut Philip Kotler (2005:334) ada berbagai kemungkinan penetapan
strategi penentuan posisi yang berbeda:
a. Penentuan posisi menurut atribut: menghubungkan produk dengan ciri
tertentu.
b. Penenmpatan posisi menurut manfaat: menghubungkan produk dengan
manfaat khusus bagi pelanggan.
c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan: menghubungkan
produk dengan suatu kegunaan atau penerapan.
d. Penentuan posisi menurut pemakai: menghubungkan produk dengan
seorang atau kelompok pemakai.
e. Penentuan posisi menurut pesaing: mengidentifikasi produk dengan
menggunakan pesaing sebagai titik acuan.
f. Penentuan posisi menurut kategori produk: menghubungkan produk
dengan produk lain dalam kelas produk yang serupa.
g. Penentuan posisi menurut kualitas atau harga: menggunakan harga sebagai
petunjuk kualitas yang lebih tinggi, kualitas yang lebih tinggi yang
dicerminkan dengan lebih banyak keistimewaan dan pelayanan.
G. Konsep Diferensiasi
Ada beberapa definisi mengenai konsep diferensiasi. Secara sederhana
diferensiasi dapat didefinisikan sebagai upaya perusahaan merancang
seperangkat perbedaan yang bermakna dalam penawaran perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Philip Kotler (2005:347) Diferensiasi adalah suatu proses penambahan serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing. Menurut Hermawan Kartajaya (2004:129) Diferensiasi adalah semua upaya perusahaan untuk sejauh mungkin mengintegrasikan tiga basis diferensiasi (content, context, infrastructure). Menurut Philip Kotler (2005:347) hingga batas-batas tertentu produk
dapat didiferensiasikan, tetapi tidak semua perbedaan itu bermakna atau
berharga. Perbedaan itu akan lebih kuat sejauh perbedaan itu memiliki kriteria:
1. Penting; Perbedaan tersebut memberikan manfaat yang sangat bernilai
bagi cukup banyak pembeli.
2. Khas; Perbedaan tersebut perbedaan itu diberikan melalui cara yang khas.
3. Unggul; perbedaan itu unggul dibandingkan cara-cara lain untuk
memperoleh manfaat tersebut.
4. Sulit dimasuki; Perbedaan itu sukit dimasuki oleh pesaing.
5. Dapat dijangkau harganya; Pembeli mampu membayar perbedaan itu.
6. Mampu menghasilkan laba; Perusahaan menganggap tindakan
memperkenalkan perbedaan itu akan mampu menghasilkan laba.
Menurut Hermawan Kartajaya (dalam Hermawan Kartajaya, 2004:148) ada
tiga syarat yang harus dipenuhi untuk menghasilkan diferensiasi yang kokoh
dan berkelanjutan, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Sebuah diferensiasi harus mampu mendatangkan nilai sempurna (excellent
value) ke pelanggan. Perbedaan itu harus mendatangkan nilai dan manfaat
ke pelanggan.
b. Diferensiasi harus merupakan keunggulan dibanding pesaing. Diferensiasi
akan kokoh bila diferensiasi itu mampu keluar dari paritas industri dan
berada di atas rata-rata pencapaian pesaing.
c. Agar diferensiasi kokoh dan berkelanjutan (sustainable), maka diferensiasi
harus memiliki keunikan (uniqueness) sehingga tidak mudah ditiru
pesaing.
Boston Consulting Group membedakan empat jenis industri
berdasarkan jumlah dan besarnya keunggulan bersaing sebagai alat melakukan
diferensiasi (dalam Philip Kotler,2005:349).
1) Industri volume (volume industry); Industri yang di dalamnya perusahaan-
perusahaan hanya dapat mempeoleh sedikit keuntungan bersaing tetapi
berukuran cukup besar.
2) Industri mati langkah (stalemate industry); Industri yang di dalamnya
terdapat sedikit potensi keunggulan bersaing dan masing-masing potensi
itu berukuran kecil.
3) Industri terfragmentasi (fragmented industry); Industri dimana perusahaan-
perusahaan di dalamnya memiliki banyak peluang untuk diferensiasi,
tetapi tiap-tiap peluang keunggulan bersaingnya sangat kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4) Industri terspesialisasi (specialized industry); Industri dimana perusahaan-
perusahaan di dalamnya memiliki banyak peluang untuk diferensiasi, dan
tiap-tiap diferensiasi dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi.
Perusahan dapat mendiferensiasikan tawaran pasarnya melalui lima dimensi
yaitu (dalam Philip Kotler,2005:350):
a) Diferensiasi Produk
Produk fisik memeiliki potensi diferensiasi yang berbeda-beda. Di satu
sisi, produk hanya memiliki sedikit variasi tetapi produk yang lain
memiliki diferensiasi yang tinggi. Ada banyak sekali parameter rancangan
diferensiasi produk meliputi bentuk, fitur (feature), kinerja, kesesuaian
mutu dengan standar, daya tahan (durability), keandalan (reliability),
kemudahan untuk diperbaiki, gaya (style) dan rancangan.
b) Diferensiasi Jasa
Diferensiasi jasa umumnya terletak pada penambahan jasa atau pelayanan
yang menambah nilai serta perbaikan mutu produk fisik itu. Yang menjadi
dasar diferensiasi pelayanan terutama adalah kemudahan pemesanan
consulting), pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair)
c) Diferensiasi Personalia
Diferensiasi personalia biasanya dilakukan suatu perusahaan dengan
mempekerjakan dan melatih orang-orang yang lebih baik dari pesaing
mereka. Personalia yang terlatih menunjukan enam karakteristik yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan
komunikasi.
d) Diferensiasi Saluran
Perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui cara mereka
merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan,
keahlian dan kinerja saluran distribusi tersebut.
e) Diferensiasi Citra
Diferensiasi citra dan identitas perlu dibedakan karena tanggapan yang
berbeda-beda terhadap citra perusahaan atau merek. Identitas terdiri dari
berbagai cara yang dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengidenifikasi
atau memposisikan diri atau produknya. Citra adalah cara masyarakat
mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau produknya.
H. konsep Merek
Penggunaan merek merupakan masalah utama dalam strategi produk.
Untuk itu, perlu diketahui definisi mengenai merek.
Menurut Philip Kotler (dalam Bilson Simamora, 2003:3)
Merek adalah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan membedakan barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain. Menurut American Marketing Association (dalam Philip Kotler,2005:82) Merek adalah nama, istilah, simbol atau desain atau kombinasi semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau kelompok penjual dan untuk memberdayakannya dari barang atau jasa pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Menurut Hermawan Kartajaya (dalam skripsi Hariyanto Phang) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk megenali barang atau jasa dari seseorang atau beberapa penjual dan untuk memberdayakannya dari produk pesaing.
Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 (dalam Fandy
Djiptono,2005:2)
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Merek merupakan suatu simbol rumit yang dapat menyampaikan enam
tingkatan pengertian.
1. Atribut: merek mengingatkan atribut-atribut tertentu
2. Manfaat: atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaaat fungsional
dan emosional.
3. Nilai: merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.
4. Budaya: merek tersebut juga mungkin melambangkan budaya tertentu.
5. Kepribadian: merek tersebut juga mungkin melambangkan kepribadian
tertentu.
6. Pemakai: merek tersebut mengisyaratkan jenis konsumen yang membeli
atau menggunakan produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Menurut Bilson Simamora (2003:3) merek bermanfaat dalam tiga hal bagi
masyarakat, yaitu:
a. Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih
konsisten.
b. Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan
informasi tentang produk dan tempat membelinya.
c. Meningkatkan inovasi-inovasi produk baru, karena produsen terdorong
menciptakan keunikan-keunikan baru guna mencegah peniruan dari
pesaing.
Menurut Bilson Simamora (2003:3) merek bermanfaat dalam empat hal bagi
penjual, yaitu:
1) Memudahkan penjual dalam mengolah pesanan dan menelusuri masalah-
masalah yang timbul.
2) Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas
produk.
3) Memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan
menguntungkan.
4) Membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar.
Ekuitas merek adalah efek diferensial positif yang ditimbulkan oleh
pengetahuan nama merek terhadap tanggapan pelanggan atas produk atau jasa
tersebut.
Ada beberapa tingkatan ekuitas merek; pada suatu sisi terdapat merek
yang tidak dikenal sebagian besar pembeli. Kemudian ada merek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
memperoleh tingkat kesadaran merek (brand awarness) yang agak tinggi.
Kemudian ada merek yang memiliki tingkat penerimaan merek (brand
acceptability) yang tinggi. Kemudian ada merek yang menikmati tingkat
preferensi merek (brand preference) yang tinggi. Pada akhirnya ada merek
yang menikmati tingkat kesetiaan merek (brand loyality) yang tinggi. David
Aaker membedakan lima tingkat sikap pelanggan terhadap merek:
a) Pelanggan akan mengganti merek, khususnya karena alasan harga.
b) Pelanggan merasa puas. Tidak ada alasan untuk mengganti merek.
c) Pelanggan merasa puas dan akan mengalami kerugian bila mengganti
merek
d) Pelanggan menghargai merek tersebut dan menganggapnya sebagai teman.
e) Pelanggan sangat setia dengan merek tersebut.
Menurut Kevin Keller (dalam Philip Kotler, 2005:82) yang
membedakan merek dengan sesama komoditas tanpa merek adalah persepsi
dan perasaan pelanggan tentang atribut produk tersebut dan kinerja dari
produk tersebut. Ada tiga pendekatan yang umumnya digunakan untuk
mendapatkan makna merek:
i. Asosiasi kata; orang-orang dapat ditanyakan kata yang muncul dalam
pikirannya ketika mereka mendengar kata merek tersebut.
ii. Personifikasi merek; orang-orang dapat diminta menggambarkan orang
atau binatang seperti apa yang mereka pikirkan ketika merek itu
disebutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
iii. Perjenjangan ke atas untuk menentukan esensi merek; esensi merek terkait
dengan tujuan yang lebih dalam dan lebih apstrak yang dicoba untuk
dipuaskan melalui merek tersebut.
I. Konsep Keputusan Pembelian
Para pemasar harus dapat melihat lebih jauh berbagai macam faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pemasar harus
mengidentifikasi orang yang membuat keputusan pembelian, jenis keputusan
pembelian dan langkah-langkah dalam proses pembelian. Pemasar dapat
membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian.
1. Pencetus: orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli
produk atau jasa.
2. Pemberi pengaruh: orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan.
3. Pengambilan keputusan: orang yang mengambil keputusan mengenai
setiap komponen keputusan pembelian. Apakah membeli, tidak membeli,
bagaimana cara membeli dan dimana akan membeli.
4. Pembeli: orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
5. Pemakai: orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa
tertentu.
Hendry Assael membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antar merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Perilaku pembelian yang rumit
proses perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga langkah:
1) Pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu.
2) Ia membangun sikap tentang produk tersebut.
3) Ia membuat pilihan pembelian yang cermat.
Konsumen jenis ini sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan
adanya peredaan antar merek. Perilaku pembelian yang rumit biasanya
terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli dan sangat
mengekspresikan diri.
b. Perilaku pembelian pengurang ketidak nyamanan
Pada perilaku pembelian ini konsumen sangat terlibat dalam pembelian
namun melihat sedikit perbedaan antarmerek. Keterlibatan yang tinggi
didasari oleh fakta bahwa pembelian itu mahal, jarang dilakukan dan
beresiko. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami disonansi
atau ketidaknyamanan yang muncul setelah merasakan adanya fitur
yang tidak mengenakkan atau mendengar kabar yang menyenangkan
mengenai merek lain dan akan siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya.
c. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Pada perilaku pembelian ini konsumen memliki keterlibatan yang
rendah dalam pembelian dan tidak adanya perbedaan antarmerek yang
signifikan. Perilaku konsumen pada keterlibatan pembelian yang
rendah tidak melalui urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku. Para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pemasar produk dengan rendah dan sedikit perbedaan antarmerek
merasa efektif jika menggunakan harga dan promosi penjualan guna
mendorong uji coba produk.
d. Perilaku pembelian yang mencari variasi
Pada perilaku pembelian ini konsumen memiliki keterlibatan yang
rendah dalam tetapi perbedaan antar merek signifikan. Konsumen
biasanya sering melakukan peralihan merek dalam pembelian untuk
mencari variasi.
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2003:221) tipe perilaku
pembelian konsumen dibagi dalam empat tipe :
1) Perilaku pembelian kompleks.
Konsumen berada dalam perilaku pembelian yang kompleks ketika
mereka sangat terlibat dalam pembelian dan yang mempunyai persepsi
yang signifikan mengenai perbedaan antara merek. Konsumen akan
terlibat secara mendalam ketika produk tersebut mahal, beresiko, jarang
dibeli, dan menunjukan ekspresi diri. Pembeli tersebut akan melalui proses
pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk,
kemudian sikap, dan kemudian melakukan pilihan pembelian dengan
penuh pertimbangan.
2) perilaku pembelian pengurangan disonasi
perilaku pembelian pengurangan disonasi terjadi ketika konsumen
mempunyai keterlibatan yang tinggi dengan pembelian yang mahal, tidak
sering atau beresiko, namun melihat sedikit perbedaan antara merek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Setelah pembelian, konsumen akan mengalami disasosiasi setelah
pembelian (postpurchase dissonance) ketika mereka menyadari
kekurangan tertentu dari produk yang dibeli. Untuk mengatasi hal ini,
komunikasi pasca penjualan pemasar harus memberikan bukti dan
dukungan kepada konsumen agar merasa tepat dan merasa nyaman dengan
pilihan yang dibelinya.
3) Perilaku pembelian kebiasaan
Perilaku pembelian kebiasaan terjadi ketika konsumen memiliki
keterlibatan rendah dan tidak dapat perbedaan yang signifikan antara
merek. Karena pembeli tidak bergantung pada merek tertentu, pemasar
produk dengan keterlibatan rendah dan perbedaan antarmerek yang sedikit
terkadang menggunakan harga dan penjualan promosi untuk mendorong
percobaan suatu produk.
4) perilaku pembelian pencarian variasi
Konsumen berada pada perilaku pembelian pencarian variasi ketika
konsumen mempunya tingkat keterlibatan yang rendah, tetapi
mempersepsikan adanya perbedaan antarmerek yang signifikan. Dalam
kasus ini konsumen sering kali berganti merek. Produk dalam kategori ini
strategi pemasar akan bereda antar pemimpin pasar dan merek minoritas.
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2003:224) proses pengambilan
keputusan terdiri dari lima tahap:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a) Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition);
pembeli mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan
adanya perbedaan antara keadaan aktual (sebenarnya) dan sejumlah
keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh rangsangan
internal dan rangsangan eksternal.
b) Pencarian informasi
Konsumen yang tergerak mungkin mencari atau mungkin tidak mencari
informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan yang diinginkan
berada dalam jangkauannya, konsumen cenderung untuk membelinya. Jika
tidak konsumen akan melakukan pencarian informasi yang berhubungan
dengan kebutuhan itu. Konsumen dapat memperoleh informasi dari
berbagai sumber. Sumber itu meliputi: sumber pribadi, sumber komersial,
sumber publik dan sumber berdasar pengalaman.
c) Pengevaluasian alternatif
Pemasar perlu memahami proses pengevaluasian alternatif; yakni cara
konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagai pilihan
merek. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian
bergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu.
Pemasar harus mempelajari supaya mereka dapat mengevaluasi alternatif
merek secara aktual. Jika pemasar dapat mengetahui proses evaluasi
seperti apa yang terjadi, pemasar dapat mengambil langkah untuk
mengetahui keputusan pembeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
d) Keputusan setelah pembelian
Di tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan
membentuk kecenderungan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan
pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai; tetapi ada
dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan
pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah
faktor situasi yang tak terduga.
e) Perilaku setelah pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan
akan masuk ketahap perilaku setelah pembelian. Yang menentukan
konsumen puas atau tidak puas adalah hubungan antara harapan produk
dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk di bawah harapan
konsumen, maka konsumen kecewa. Jika produk memenuhi harapannya,
konsumen terpuaskan. Jika melebihi harapan konsumen, maka konsumen
akan merasa senang.
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini.
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi berbagai alternatif
Perilaku pasca pembelian
Keputusan pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
J. Hipitesis
Hipotesisi merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah dalam
penelitian. Setiap hipotesis bisa benar dan bisa salah, karenanya perlu
diadakan penelitian sebelum hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Dengan
demikian penulis merumuskan hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang
telah dipaparkan sebelumnya sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positioning menurut manfaat, pemakai dan kualitas terhadap
keputusan pembelian konsumen.
2. Ada pengaruh diferensiasi menurut produk, pelayanan dan citra terhadap
keputusan pembelian konsumen.
3. Ada pengaruh merek menurut nilai, kepribadian dan atribut terhadap
keputusan pembelian konsumen.
K. Riview Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan topik mengenai positioning sudah pernah dilakukan.
Salah satunya dengan judul “Analisis Positioning Produk Ponsel (Nokia,
Siemens, Sony Ericsson, Samsung dan Motorola) Berdasar Persepsi
konsumen pada Atribut” Studi Kasus pada Mahasiswa aktif Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan
oleh Wid Bastuti tahun 2004.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui positioning produk ponsel
merek Nokia, Siemens, Sony Ericsson, Samsung dan Motorola terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
persepsi konsumen pada atribut yang meliputi : fitur, harga ponsel, model,
jaringan distribusi, kekuatan sinyal dan iklan atau promosi.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 96
responden dengan menggunakan metode purposive sampling. Sedangkan
untuk mengukur hasil dari atribut ponsel digunakan uji validitas dan
reliablitas.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS 11.00 for windows, dapat diketahui bahwa: 1. ponsel
merek Nokia dan Siemens memiliki faktor harga dan iklan, faktor kualitas dan
model yang baik dibanding merek Samsung, Motorola dan Sony Ericsson. 2.
persepsi konsumen terhadap atribut-atribut ponsel yang memiliki rata-rata
skor persepsi yang meliputi: iklan/promosi memiliki rata-rata skor persepsi
sebesar 4,20. Jaringan distribusi memiliki rata-rata skor persepsi sebesar 4,03.
Harga memiliki rata-rata skor persepsi sebesar 3,97. Kekuatan sinyal memiliki
rata-rata skor persepsi sebesar 3,72. Fitur memiliki rata-rata skor persepsi
sebesar 3,30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu suatu
penelitian yang terperinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu
tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dan cukup dalam serta
menyeluruh. Dalam penelitian ini penulis berusaha menemukan hubungan
antara variabel positioning, diferensiasi dan merek sebagai variabel bebas dan
variabel keputusan pembelian konsumen sebagai variabel terikatnya.
Indikator-indikator dari variabel positioning, diferensiasi dan merek akan coba
dihubungkan dengan indikator-indikator dari variabel keputusan pembelian
dan kemudian dianalisis dan kemudian disimpulkan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Jogjatronik Jalan Brigjen Katamso No. 75-
77 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah responden yang terlibat langsung dalam
penelitian yang berhubungan dengan obyek penelitian. Subyek dari
penelitian ini adalah orang-orang yang menggunakan mobile phone merek
Nokia, khususnya tipe N-series.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian mencakup variabel-variabel yang diteliti. Obyek
penelitian ini adalah positioning, diferensiasi, merek dan keputusan
pembelian konsumen mobile phone merek Nokia tipe N-series pada
Jogjatronik Mall Yogyakarta.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,1999:72). Populasi dari penelitian ini adalah pengguna mobile
phone merek Nokia tipe N-series yang berada di Jogjatronik Yogyakarta.
Perlu disampaikan bahwa populasi dari penelitian ini adalah populasi yang
bersifat infinite, yaitu populasi yang tidak diketahui berapa jumlah
pastinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,1999:73). Metode memilih dan mengambil
individu-individu masuk ke dalam sampel yang representatif disebut
sampling. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, yaitu sampling yang pengambilan elemen-elemennya
dimasukkan ke dalam sampel dengan sengaja, dengan catatan bahwa
sampel tersebut representatif atau mewakili poplasi. Purposive sampling
dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih oleh peneliti
menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel. Ciri-ciri khusus disini
menyangkut pandangan peneliti terhadap responden. Responden haruslah
orang-orang yang telah dianggap mampu menggunakan mobile phone
dengan semestinya, dalam artian mereka tahu mengoperasikan fitur-fitur
yang ada dalam Nokia N-series. Untuk mempoeroleh responden, akan
digunakan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,1999:77).
Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai
berikut:
2
1/ 2n pqbαΖ⎧ ⎫≥ ⎨ ⎬
⎩ ⎭
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indonesia. Hasan, M. Iqbal. 2002. Metodologi Penenelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Galia. Kertajaya, Hermawan. 2003. Marketing plus 2000: Siasat Memenangkan
Andi. Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian: untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada. Wahyu, Salamah. 1995. Metode Penelitian Bisnis. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kepada:
Yth. Bapak / Ibu / saudara
Konsumen mobile phone
Merek Nokia tipe N-series
Di Yogyakarta
Dengan hormat,
Bersama ini saya, Nama : Aryo Dewo, NIM : 032214013, Mahasiswa
tingkat akhir Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma yang sedang
menyusun skripsi dengan judul: PENGARUH POSITIONING, DIFERENSIASI
DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN STUDI
KASUS MOBILE PHONE NOKIA PADA JOGJATRONIK YOGYAKARTA.
Dalam menyusun skripsi ini, saya mohon bantuan Anda untuk menjawab
pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner ini, guna memperoleh data yang
dibutuhkan. Semua jawaban yang saudara berikan akan saya pergunakan untuk
kepentingan menulis skripsi dan akan saya jaga kerahasiaannya. Untuk itu saya
harapkan kesediaan Anda untuk membantu dengan cara menjawab kuesioner ini
dengan keadaan yang sebenar-benarnya.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Anda yang
telah meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner ini.
Hormat saya
Aryo Dewo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Bagian I. Karakteristik Responden
Petunjuk pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda pilih.
(Berlaku hanya untuk bagian I)
1. Usia Anda saat ini :
a. Kurang dari 20 tahun
b. 21 – 30 tahun
c. 31 – 40 tahun
d. Lebih dari 40 tahun
2. Jenis kelamin Anda :
a. Laki-laki b. Perempuan
3a. Bagi Anda yang pelajar atau mahasiswa, uang saku Anda saat ini :
a. Kurang dari Rp 700.000
b. Rp 700.000 – Rp 1.499.000
c. Rp 1.500.000 – Rp 1.999.000
d. Lebih dari Rp 2.000.000
3b. Bagi Anda yang telah bekerja dan memiliki penghasilan, penghasilan Anda
saat ini
a. Kurang dari Rp 1.500.000
b. Rp 1.500.000 – Rp 2.499.000
c. Rp 2.500.000 – Rp 3.499.000
d. Lebih dari Rp 3.500.000
4. Mobile phone Nokia N-series yang Anda gunakan saat ini :
a. N-70
b. N-73
c. N-93
5. Anda menggunakan Nokia N-series telah berlangsung selama :
a. Kurang dari 6 bulan
b. 6 – 11 bulan
c. 12 – 18 bulan
d. Lebih dari 18 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Bagian II. Tentang positioning menurut Manfaat, Pemakai, Kualitas.
Petunjuk pengisian : Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang
Anda pilih. (berlaku untuk bagian II sampai dengan bagian V)
Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan
Manfaat
SS S N TS STS
1
Dengan menggunakan merek Nokia N-series, Anda mendapatakan lebih banyak manfaat seperti : transfer data kecepatan tinggi, down load dalam hitungan detik, video confrence, akses informasi dengan high speed internet browsing dan hiburan dibandingkan dengan merek lain dalam kelas yang sama.
2 Pengoperasian fitur merek Nokia N-series jauh lebih mudah dibandingkan merek lain dalam kelas yang sama.
3 merek Nokia N-series lebih dapat menangani pekerjaan Anda dibandingkan merek lain dalam kelas yang sama.
Pemakai
1 Dengan menggunakan merek Nokia N-series dibanding merek lain yang sejenis, mencirikan Anda sebagai orang yang memiliki kesibukan (aktivitas) yang tinggi.
2 Dengan menggunakan merek Nokia N-series dibanding merek lain yang sejenis, mencirikan Anda sebagai orang yang memiliki prestige (gengsi) yang tinggi.
3 Dengan menggunakan merek Nokia N-series dibanding merek lain yang sejenis, mencirikan Anda sebagai orang dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang modern.
4 Dengan menggunakan merek Nokia N-series dibanding merek lain yang sejenis, mencirikan Anda sebagai orang yang memiliki kelas sosial yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kualitas
1 Menurut Anda, merek Nokia N-series lebih compatible (dapat dihubungkan atau cocok) dengan perangkat lain dibandingkan merek lain dalam kelas yang sama.
2 Menurut Anda, merek Nokia N-series memiliki kejernihan suara dan kejelasan gambar yang lebih baik dibandingkan merek lain dalam kelas yang sama.
3 Menurut Anda, merek Nokia N-series memiliki kemampuan menangkap sinyal yang lebih baik dibandingkan merek lain dalam kelas yang sama.
4 Menurut Anda, merek Nokia N-series lebih mudah digunakan dibandingkan merek lain dalam kelas yang sama.
Bagian III. Tentang diferensiasi melalui Produk, Pelayanan dan Citra.
Pernyataan
Produk
SS S N TS STS
1 Merek Nokia N-series memiliki banyak pilihan bentuk (model) sehingga memberikan banyak pilihan bagi Anda dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
2 Merek Nokia N-series menawarkan banyak fitur-fitur baru pada setiap varietas yang disesuiakan dengan keperluan Anda dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
3 Merek Nokia N-series menawarkan banyak pilihan warna pada setiap varietas yang disesuiakan dengan selera Anda dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
4 Merek Nokia N-series dapat merekam obyek bergerak maupun gambar dengan kualitas yang sangat baik dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
Pelayanan
1 Merek Nokia memiliki banyak service center dan saluran layanan informasi untuk melayani seluruh pelanggan dibanding merek lain.
2 Merek Nokia menjamin ketersediaan spare part (suku cadang) untuk semua seri dibanding merek lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3 Merek Nokia menawarkan layanan multi media yang dapat di download langsung dibanding merek lain.
Citra
1 Dengan slogan “connecting people” merek Nokia ingin menghubungkan Anda (konsumen Nokia) dengan teknologi komunikasi terbaik dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
2 Merek Nokia adalah mobile phone yang paling mudah digunakan (user-friendly) dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
3 Merek Nokia adalah produk yang selalu memiliki disain (design) bentuk yang menarik dan bergaya (stylyish) dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
4 Merek Nokia selalu mengedepankan kesederhanaan (simplicity) bentuk, tetapi selalu tetap terlihat menarik dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
Bagian IV. Tentang merek melalui Nilai, Atribut dan Kepribadian
Pernyataan
Nilai
SS S N TS STS
1 Merek Nokia N-series memiliki harga yang benar-benar sesuai dengan kulitasnya dibanding dengan merek lain dalam kelas yang sama.
2 Merek Nokia N-series membantu Anda menyelesaikan banyak pekerjaan dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
Atribut
1 Merek Nokia N-series sebagai mobile phone dengan kualitas yang tinggi dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
2 Merek Nokia N-series sebagai mobile phone lebih inovatif dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
Kepribadian
1 Merek Nokia N-series memiiki kompetensi yang tinggi dalam industri mobile phone dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
2 Merek Nokia N-series selalu dikaitkan dengan kecanggihan teknologi yang selalu berkembang dibanding merek lain dalam kelas yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Bagian ke V. Keputusan pembelian konsumen
Pernyataan
Kemantapan pembelian
SS S N TS STS
1 Ketika Anda membeli Mobile Phone, Anda menempatkan merek Nokia N-series sebagai prioriatas utama.
2 Merek Nokia N-series adalah keputusan yang tepat dalam mempermudah aktivitas Anda.
3 Anda memiliki referensi yang cukup dalam membeli merek Nokia N-series,sehingga Anda yakin memilih merek Nokia N-series.
Perilaku setelah pembelian
1 Anda merasa kinerja merek Nokia N-series sesuai dengan yang diharapkan.
2 Anda merasa puas menggunakan mobile phone merek Nokia N-series.
3 Anda merasa semakin yakin bahwa Nokia N-series adalah pilihan yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) POS1 Positioning_ Manfaat Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted POS1.1 7.0667 1.8575 .4634 .7129 POS1.2 7.2333 1.6333 .5519 .6137 POS1.3 7.3667 1.1368 .6340 .5096 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .6340 Equal-length Spearman-Brown = .7760 Guttman Split-half = .7652 Unequal-length Spearman-Brown = .7924 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .5096 Alpha for part 2 = 1.0000 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) POS2 Positioning_ Pemakai Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted POS2.1 9.0000 5.1724 .5500 .9180 POS2.2 8.6000 4.1793 .8468 .7946 POS2.3 9.1000 4.6448 .8011 .8151 POS2.4 9.3000 5.3897 .8142 .8292 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .7153 Equal-length Spearman-Brown = .8340 Guttman Split-half = .8300 Unequal-length Spearman-Brown = .8340 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .7576 Alpha for part 2 = .9216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) POS3 Positioning_ Kualitas Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted POS3.1 10.9333 4.2713 .7303 .7193 POS3.2 10.9333 4.6851 .5543 .7883 POS3.3 10.9667 4.1713 .6903 .7283 POS3.4 10.8667 3.0161 .6353 .7946 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .5243 Equal-length Spearman-Brown = .6879 Guttman Split-half = .6675 Unequal-length Spearman-Brown = .6879 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .8692 Alpha for part 2 = .7782 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) DIF1 Diferensiasi_ Produk Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted DIF1.1 10.2667 4.3402 .5525 .6221 DIF1.2 9.4667 4.9471 .7189 .6043 DIF1.3 10.5000 3.9138 .4543 .6952 DIF1.4 9.8667 4.0506 .4439 .6972 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .6534 Equal-length Spearman-Brown = .7904 Guttman Split-half = .7686 Unequal-length Spearman-Brown = .7904 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6636 Alpha for part 2 = .3952
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) DIF2 Diferensiasi_ Pelayanan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted DIF2.1 7.4667 1.7747 .8986 .3808 DIF2.2 7.4333 2.1161 .5819 .7561 DIF2.3 7.5000 2.6724 .4381 .8843 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .4381 Equal-length Spearman-Brown = .6093 Guttman Split-half = .5124 Unequal-length Spearman-Brown = .6294 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .8843 Alpha for part 2 = 1.0000 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) DIF3 Diferensiasi_ Citra Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted DIF3.1 11.1667 3.8678 .4802 .7703 DIF3.2 11.2000 3.8897 .6475 .7101 DIF3.3 11.6667 2.7126 .6963 .6597 DIF3.4 11.7667 3.3575 .5623 .7333 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .6502 Equal-length Spearman-Brown = .7880 Guttman Split-half = .7596 Unequal-length Spearman-Brown = .7880 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .5620 Alpha for part 2 = .6987
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) MER1 Merek_ Nilai Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted MER1.1 3.6333 .5161 .5649 . MER1.2 3.4667 .6023 .5649 . Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 2 Correlation between forms = .5649 Equal-length Spearman-Brown = .7220 Guttman Split-half = .7206 Unequal-length Spearman-Brown = .7220 1 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = 1.0000 Alpha for part 2 = 1.0000 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) MER2 Merek_ Atribut Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted MER2.1 3.7667 .7368 .7104 . MER2.2 3.5000 .6724 .7104 . Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 2 Correlation between forms = .7104 Equal-length Spearman-Brown = .8307 Guttman Split-half = .8302 Unequal-length Spearman-Brown = .8307 1 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = 1.0000 Alpha for part 2 = 1.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) MER3 Merek_ Kepribadian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted MER3.1 3.7667 .5989 .7433 . MER3.2 3.7333 .8230 .7433 . Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 2 Correlation between forms = .7433 Equal-length Spearman-Brown = .8528 Guttman Split-half = .8466 Unequal-length Spearman-Brown = .8528 1 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = 1.0000 Alpha for part 2 = 1.0000 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) KP1 Keputusan Pembelian_ Kemantapan pembelian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted KP1.1 6.9333 1.4437 .5439 .6306 KP1.2 6.8333 1.4540 .5316 .6451 KP1.3 6.9667 1.3437 .5506 .6228 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .5506 Equal-length Spearman-Brown = .7102 Guttman Split-half = .6620 Unequal-length Spearman-Brown = .7287 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6228 Alpha for part 2 = 1.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) KP2 Keputusan Pembelian_ Perilaku setelah pembelian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted KP2.1 7.6667 1.2644 .7980 .5673 KP2.2 7.4333 1.1506 .7434 .6314 KP2.3 7.3667 1.8954 .4588 .9024 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .4588 Equal-length Spearman-Brown = .6290 Guttman Split-half = .4904 Unequal-length Spearman-Brown = .6490 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .9024 Alpha for part 2 = 1.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) POS1 Positioning_ Manfaat Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted POS1.1 7.1373 1.4463 .5565 .6234 POS1.2 7.1961 1.6839 .5423 .6502 POS1.3 7.6275 1.3450 .5525 .6345 Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .5525 Equal-length Spearman-Brown = .7117 Guttman Split-half = .6768 Unequal-length Spearman-Brown = .7302 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6345 Alpha for part 2 = 1.0000 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) POS2 Positioning_ Pemakai Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted POS2.1 9.2059 5.5513 .4687 .7980 POS2.2 9.0882 4.7347 .6000 .7382 POS2.3 9.2059 4.8582 .6690 .7040 POS2.4 9.5000 4.6089 .6663 .7023 Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .6605 Equal-length Spearman-Brown = .7955 Guttman Split-half = .7940 Unequal-length Spearman-Brown = .7955 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .5189 Alpha for part 2 = .7585
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) POS3 Positioning_ Kualitas Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted POS3.1 11.4706 2.7268 .5471 .6821 POS3.2 11.5000 3.0446 .5299 .6964 POS3.3 11.4706 3.0041 .5984 .6686 POS3.4 11.2353 2.2411 .5483 .7044 Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .4897 Equal-length Spearman-Brown = .6574 Guttman Split-half = .6537 Unequal-length Spearman-Brown = .6574 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6935 Alpha for part 2 = .6865 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) DIF1 Diferensiasi_ Produk Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted DIF1.1 10.9412 3.6401 .6024 .5881 DIF1.2 10.5098 4.1336 .5551 .6348 DIF1.3 11.4020 3.4903 .4218 .6977 DIF1.4 10.6176 3.1494 .4840 .6633 Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .6418 Equal-length Spearman-Brown = .7818 Guttman Split-half = .7608 Unequal-length Spearman-Brown = .7818 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6212 Alpha for part 2 = .4095
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) DIF2 Diferensiasi_ Pelayanan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted DIF2.1 7.3333 1.6106 .7820 .5084 DIF2.2 7.4510 1.4184 .6314 .6923 DIF2.3 7.4706 2.1922 .4661 .8348 Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .4661 Equal-length Spearman-Brown = .6358 Guttman Split-half = .5118 Unequal-length Spearman-Brown = .6557 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .8348 Alpha for part 2 = 1.0000 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) DIF3 Diferensiasi_ Citra Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted DIF3.1 11.1863 3.3016 .5381 .6444 DIF3.2 11.3137 3.6036 .4146 .7085 DIF3.3 11.5784 2.5829 .6500 .5612 DIF3.4 11.8039 3.1097 .4522 .6951 Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 4 Correlation between forms = .5441 Equal-length Spearman-Brown = .7048 Guttman Split-half = .6895 Unequal-length Spearman-Brown = .7048 2 Items in part 1 2 Items in part 2 Alpha for part 1 = .5139 Alpha for part 2 = .6435
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) MER1 Merek_ Nilai Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted MER1.1 3.6373 .4513 .5722 . MER1.2 3.4804 .6283 .5722 . Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 2 Correlation between forms = .5722 Equal-length Spearman-Brown = .7279 Guttman Split-half = .7216 Unequal-length Spearman-Brown = .7279 1 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = 1.0000 Alpha for part 2 = 1.0000 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) MER2 Merek_ Atribut Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted MER2.1 3.5490 .5867 .5543 . MER2.2 3.5784 .5433 .5543 . Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 2 Correlation between forms = .5543 Equal-length Spearman-Brown = .7133 Guttman Split-half = .7129 Unequal-length Spearman-Brown = .7133 1 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = 1.0000 Alpha for part 2 = 1.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) MER3 Merek_ Kepribadian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted MER3.1 3.8725 .4093 .5684 . MER3.2 3.7157 .6807 .5684 . Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 2 Correlation between forms = .5684 Equal-length Spearman-Brown = .7248 Guttman Split-half = .7101 Unequal-length Spearman-Brown = .7248 1 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = 1.0000 Alpha for part 2 = 1.0000 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) KP1 Keputusan Pembelian_ Kemantapan pembelian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted KP1.1 7.0392 1.2856 .6342 .4603 KP1.2 6.8824 1.6296 .4854 .6600 KP1.3 7.0196 1.8016 .4639 .6841 Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .4639 Equal-length Spearman-Brown = .6338 Guttman Split-half = .5407 Unequal-length Spearman-Brown = .6537 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6841 Alpha for part 2 = 1.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T) KP2 Keputusan Pembelian_ Perilaku setelah pembelian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted KP2.1 7.6471 1.9336 .7242 .8524 KP2.2 7.5882 1.6308 .8046 .7793 KP2.3 7.4118 1.8288 .7506 .8287 Reliability Coefficients N of Cases = 102.0 N of Items = 3 Correlation between forms = .7506 Equal-length Spearman-Brown = .8575 Guttman Split-half = .7671 Unequal-length Spearman-Brown = .8697 2 Items in part 1 1 Items in part 2 Alpha for part 1 = .8287 Alpha for part 2 = 1.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Regression
Descriptive Statistics
21.81 3.146 102
38.56 5.385 102
40.91 4.556 102
21.90 3.142 102
Y Keputusan Pembelian Konsumen
X1 Positioning
X2 Diferensiasi
X3 Merek
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X3 Merek, X2 Diferensiasi, X1 Positioning
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Keputusan Pembelian Konsumenb.