PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: DWI SULISTIYANI 06 1334 045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Embed
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI … fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN TERHADAP PRESTASI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
DWI SULISTIYANI
06 1334 045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
DWI SULISTIYANI
06 1334 045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Bapak dan ibukku yang tercinta
Kakakku yang tersayang
Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 September 2010
Penulis
Dwi sulistiyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dwi Sulistiyani
Nomor Mahasiswa : 061334045
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGARUH
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN TERHADAP
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI” beserta perangkat yang diperlukan.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 September 2010
Yang menyatakan
Dwi Sulistiyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Dwi Sulistiyani Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi; 2) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi; 3) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi; 4) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi; 5) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap prestasi belajar akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 50 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan untuk permasalahan kelima menggunakan regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,217 < t-tabel 2,0106); 2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,392 < t-tabel 2,0106); 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,1720 < t-tabel 2,0106); 4) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 0,514 < t-tabel 2,0106); 5) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap prestasi belajar akuntansi (F-hitung 0,796 < F-tabel 2,575).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHING COMPETENCE TOWARDS LEARNING ACHIVEMENT IN
STUDYING ACCOUNTING
Dwi Sulistiyani Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
The purposes of this research are to know: 1) the influence of student’s perception of teaching competence towards the performance of studying accounting; 2) the influence of student’s perception of individual competence towards the performance of studying accounting; 3) the influence of student’s perception of social competence towards the performance of studying accounting; 4) the influence of student’s perception of professional competence towards the performance of studying accounting; 5) the influence of student’s perception of teaching, individual, social, and professional competence towards the performance of studying accounting. This research was conducted in April 2010.
The population of this research was 50 graduate students majoring in accounting at Santa Maria Senior High School 2009-2010 Academic year. The data collecting techniques were quesionnaire and documention. To answer the first, second, third, and fourth problems, the linier regretion simple analysis technique was applied, and the fifth problem was analized multiple regretion analysis.
The result shows that: 1) there isn’t any significant influence of student’s perception of teaching competence towards the performance of studying accounting (t-observed 1,217 < t-table 2,0106); 2) there isn’t any significant influence of student’s perception of individual competence towards the performance of studying accounting (t-observed 1,392 < t-table 2,0106); 3) there isn’t any significant influence of student’s perception of social competence towards performance of studying accounting (t-observed 1,1720 < t-table 2,0106); 4) there isn’t any significant influence of student’s perception of professional competence towards the performance of studying accounting (t-observed 0,514 < t-table 2,0106); 5) there isn’t any significant influence of student’s perception of teaching, individual, social, and professional competence towards the performance of studying accounting (F-observed 0,796 < F-table 2,575).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmad dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., P.Hd selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptonono, S.Pd., M,Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd selaku dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan sabar memberikan
bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku dosen penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.S.A selaku dosen penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ........................................................................... 122
Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi .................................................................. 134
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 152
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Linieritas ............................................................... 157
Lampiran 6 Korelasi Sederhana dan Analisis Regresi Sederhana ........................... 164
Lampiran 7 Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda ....................................... 173
Lampiran 8 Tabel r, f, dan tabel t ............................................................................ 176
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 183
Lampiran 10 KTSP SMA .......................................................................................... 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini sistem pendidikan nasional kita sedang menghadapi tantangan
yang sangat berat dan kompleks dalam menyiapkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu
permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai
pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum,
penyempurnaan alat pembelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan
serta peningkatan mutu manajemen sekolah, namun sampai sekarang ini
berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan mutu
sesuai dengan yang diharapkan, salah satu contohnya yaitu prestasi belajar
yang masih rendah.
Pencapaian hasil-hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
motivasi belajar, disiplin belajar, metode pengajaran, dan kompetensi guru.
Kompetensi guru menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007
tentang guru, dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kompetensi guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan
yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung. Sehingga
sebagai seorang guru yang berkualitas harus memiliki keempat kompetensi
dasar keguruan tersebut agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Maka
seorang guru yang berkualitas harus dapat memahami tentang peserta didik
secara mendalam dan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi
perkembangan anak, sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi
kemampuan merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran,
menilai proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara
berkelanjutan, selain itu seorang guru juga harus dapat menciptakan situasi
belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan, memberikan ruang
yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya
sehingga dapat dilatih dan dikembangkan. Guru juga harus memiliki
kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi
perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk
dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat,
melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi
secara akurat. Selain semua itu guru juga diharapkan memiliki kemampuan
untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali
potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
Sehingga dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru tersebut dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa. Siswa akan terdorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk belajar lebih giat lagi untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Dalam
rangka meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa tersebut, guru diharapkan
memperluas wawasan dan pengalaman tentang pendidikan yang terus
berkembang secara dinamis seiring dengan perkembangan paradigma
pendidikan. Berdasarkan paradigma pendidikan demokratis, pembelajaran
dipandang efektif jika siswa mampu menguasai bahan ajar yang mereka
pelajari, siswa merasa senang dalam proses belajar yang ditunjukkan dengan
antusiasme dan peran sertanya dalam keseluruhan fase pembelajaran, serta
siswa dengan penuh kesadaran menaati peraturan yang ada di masyarakat.
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa itu sendiri, karena meningkatnya prestasi belajar peserta
didik itu merupakan keberhasilan dari proses belajar peserta didik. Semakin
maksimal peserta didik belajar maka akan semakin maksimal pula prestasi
belajar yang dicapainya. Belajar dapat berhasil maksimal dan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan apabila peserta didik mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak, yang akan meningkatkan semangat atau motivasi peserta
didik. Selain itu juga ada faktor lain yang memegang peranan yang penting
dalam rangka peningkatan prestasi belajar yaitu kompetensi guru, karena
faktor-faktor di atas saling berhubungan satu sama lain dalam upaya
peningkatan prestasi belajar peserta didik maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
keguruan terhadap prestasi belajar Akuntansi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah-masalah yang
muncul dalam upaya peningkatan prestasi belajar adalah motivasi, variasi
gaya mengajar, kedisiplinan, dan kompetensi guru dalam pengajarannya
kepada peserta didik.
C. Batasan Masalah
Dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, maka
dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai kompetensi
keguruan yaitu pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi keguruan
terhadap prestasi belajar Akuntansi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
profesional terhadap prestasi belajar akuntansi?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
sosial terhadap prestasi belajar akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial terhadap prestasi belajar
akuntansi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi?
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi?
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi?
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi?
5. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial terhadap
prestasi belajar akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengajar dan
pendidik.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
bagi penelitian selanjutnya serta menambah bahan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori
yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan yang sebenarnya serta
sebagai bekal dalam memasuki dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretik
1. Pengertian Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 759) persepsi dapat
diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau sebagai suatu
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Jadi
persepsi siswa adalah suatu tanggapan langsung dari seorang siswa tentang
sesuatu hal.
Menurut Sugihartono (2007: 8) persepsi merupakan proses untuk
menerjemahkan atau menginterpretasikan stimulasi yang masuk dalam alat
indera.
Nursalam (1998: 49) berpendapat persepsi pada hakikatnya adalah
proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi
tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan, dan penciuman. Sedangkan Daviddof (1981: 232)
mendefinisikan persepsi sebagai proses untuk mengorganisir dan
menghubungkan data-data indera kita untuk mengembangkan sedemikian
rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan
diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Pengertian Belajar
a. Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu
pengetahuan (Nasution, 1974).
b. Lester D. Crow dan Alice Crow (1958), mengartikan belajar adalah
diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
c. Gage (1984), mengartikan 'belajar' sebagai suatu proses di mana
organisma berubah perilakunya.
d. Di Vesta dan Thompson (1970), mendefinisikan belajar adalah
perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari
pengalaman.
e. Cronbach (Sardiman, 1986: 22), mendefinisikan belajar: "learning is
shown by a change in behavior as a result of experience" (belajar
ditunjukkan oleh suatu perubahan dalam perilaku individu sebagai
hasil pengalamannya).
f. Harold Spears (Sardiman, 1986: 22), mengatakan bahwa: learning is to
observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to
follow direction" (belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru,
mencoba sendiri sesuatu, mendengarkan, mengikuti arahan).
g. Geoch (Sardiman, 1986: 22), menegaskan bahwa: "learning is a
change in performance as result of practice." (belajar adalah suatu
perubahan di dalam unjuk kerja sebagai hasil praktik).
h. Ratna Willis Dahar (1988: 25-26), belajar didefinisikan sebagai
perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
i. Moh. Surya (1997) : belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
j. Witherington (1952) : belajar merupakan perubahan dalam kepribadian
yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.
k. Hilgard (1962) : belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul
atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi.
l. Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian tentang
belajar yaitu sebagai berikut:
1) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.
2) Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya.
3) Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
4) Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap,
dan perubahan ini bersifat konstan dan berbekas (Winkel dalam Psikologi
Pengajaran; 1996: 36). Sementara, Departemen Pendidikan Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(Depdiknas, 2003) mendefinisikan “belajar” sebagai proses membangun
makna atau pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses
membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau
bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran
(pengetahuan awal), dan perasaan siswa. Belajar bukanlah proses
menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Hal ini terbukti,
yakni hasil ulangan para siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran
yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama. Mengingat
belajar adalah kegiatan aktif siswa, yaitu membangun pemahaman, maka
partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam
membangun gagasannya.
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka
belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju
perkembangan manusia seutuhnya dan suatu proses membangun
gagasan/pemahaman sendiri untuk berbuat, berpikir, berinteraksi sendiri
secara lancar dan termotivasi tanpa hambatan guru, baik melalui
pengalaman mental, pengalaman fisik, maupun pengalaman sosial.
3. Prestasi Belajar
Menurut Purwodarminto (1991: 787) prestasi adalah hasil yang telah
dicapai, sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dihubungkan dengan materi pelajaran. Sedang menurut
Sunaryo (1983: 10) prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan
yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Tirtonegoro (1984: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
peserta didik dalam periode tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa
pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya
dilambangkan dengan angka nilai.
Menurut Roestiyah (1982: 159), faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi yaitu:
a. Faktor internal; misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat,
dan sebagainya.
b. Faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah, lingkungan, udara yang
panas, dan sebagainya
4. Pengertian Kompetensi
Menurut Usman (2005), kompetensi adalah suatu hal yang
menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik kemampuan
kualitatif maupun yang kuantitatif. Sedangkan Robert Houston W.
(Roestiyah N.K; 1989) mengartikan kompetensi sebagai suatu tugas
memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang dituntut oleh jabatan tertentu.
Piet dan Ida Sahertian (1990) mengatakan bahwa kompetensi adalah
kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pelatihan yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kompetensi
juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya
sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya (Mc Ashan dalam E Mulyasa, 2003).
5. Pengertian Guru
Menurut UU RI No 2 Tahun 1989 Pasal 27 ayat 3 tenaga pengajar
merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama
mengajar, yang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut guru
dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia guru adalah orang yag pekerjaannya atau mata
pencahariannya atau profesinya mengajar.
UU No 20 Tahun 2003, Pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.
Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tenaga pendidik
merupakan tenaga profesional dengan tugas utama mengajar dan dinilai
telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan serta memiliki kelayakan
untuk membimbing kegiatan belajar peserta didik di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6. Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai
pengajar dan pendidik.
Menurut Mahmudin (2008), kompetensi guru merupakan seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang
guru, dinyatakan bahwasannya kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
Dalam dunia pendidikan dikenal sepuluh kompetensi guru yang telah
dikembangkan oleh proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga
kependidikan. Sepuluh kompetensi guru itu adalah (Sardiman:1996):
a. Menguasai bahan
Guru yang menguasai bahan pelajaran memungkinkan untuk
menyampaikan pelajaran dengan jelas, tepat dan dinamis sehingga
siswa dapat menerima dan mengerti pelajaran yang diberikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Mengelola program belajar mengajar
Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan program
pengajaran dengan baik, mudah diikuti siswa sehingga menghasilkan
hasil belajar yang optimal.
c. Mengelola kelas
Kemampuan guru dalam mengatur, menata kelas dengan serasi dan
mengarahkan tingkah laku siswa di kelas sehingga menimbulkan minat
belajar.
d. Menggunakan media dan sumber
Kemampuan memilih dan menggunakan media yang tepat sesuai
dengan materi pelajaran sehingga tujuan belajar tercapai.
e. Menguasai landasan pendidikan
Kemampuan guru untuk menguasai dan memiliki wawasan yang luas
tentang pendidikan guna kelancaran proses belajar mengajar.
f. Mengelola internet
g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
Merupakan kemampuan guru untuk melakukan penilaian
perkembangan dan kemajuan siswa setelah mengikuti belajar mengajar
untuk kepentingan pengajaran.
h. Mengenal fungsi program bimbingan dan konseling
Merupakan kemampuan guru dalam memberikan bimbingan kepada
siswa untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan siswa serta
membantu siswa memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan
Kemampuan guru dalam mengumpulkan data, sehingga informasi
tentang siswa terkumpul, terorganisir dengan baik untuk dapat dipakai
secara segera dan tepat untuk kepentingan pengambilan keputusan
dalam langkah-langkah pembinaan dan pengembangan selanjutnya.
j. Menguasai prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil kompetensi
pendidikan guna keperluan pengajaran.
Pengertian persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah proses
Kompetensi guru di sini dapat dimaknai sebagai kebulatan
pengetahuan (knowledge), ketrampilan (teaching skill), serta sikap
(karakter) berupa kecerdasan, kreativitas dan komitmen dalam
menjalankan tugas sebagai corong pendidikan. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan seorang guru untuk dapat memahami peserta
didik baik secara jasmani maupun secara rohani sehingga antara guru
dan siswa mempunyai hubungan emosional yang sangat erat
sehingga terjalin komunikasi yang harmonis dalam suasana
pembelajaran. Inilah model pembelajaran dalam dunia pendidikan
masa depan guru harus memahami prinsip-prinsip perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kepribadian peserta didik agar dapat mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal seorang
guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru harus mampu
mencerminkan kewibawaan, dewasa, pribadi yang bijaksana, dan
mempunyai watak yang terpuji dalam pandangan peserta didik.
Kompetensi ini harus melekat pada diri pribadi seorang guru yang
akan menjadi panutan bukan hanya dalam lingkungan sekolah tetapi
juga dalam kehidupan masyarakat. Muhammad Ikhsan (Solihin: 2009),
mengungkapkan bahwa guru selayaknya menjadi agen perubahan
dalam dunia pendidikan bukan hanya pendidikan dalam artian yang
sempit yaitu hanya dalam lingkungan sekolah saja tetapi secara
global yaitu dalam lingkungan keluarga dan masyarakat secara luas
guru hendaknya menjadi sosok yang dikagumi.
Kompetensi kepribadian guru, artinya bahwa guru harus memiliki
sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber
indentifikasi bagi subjek (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Kompetensi kepribadian guru juga dapat diartikan sebagai sikap
pribadi guru berjiwa Pancasila yang mengutamakan budaya bangsa
Indonesia, yang rela berkorban demi bangsa dan negaranya (Kunandar
2007: 56).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kemampuan kepribadian mencakup:
1) Penampilan sikap yang posistif terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta
unsur-unsurnya.
2) Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai.
3) Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan
teladan bagi para siswanya.
c. Kompetensi Profesional
Profesional secara esensial memiliki 3 dimensi pokok yaitu
keilmuan dan pengetahuan (science and knowledge), keahlian (skill)
dan kesejawatan (organisasi profesi). Guru yang profesional paling
tidak harus memiliki dan mengembangkan kemampuannya dalam tiga
pilar profesional di atas karena sebagai guru bukanlah profesi asal-
asalan tetapi profesi sentral yang sangat berpengaruh terhadap wajah
pendidikan nasional pada masa yang akan datang. Keterpurukan
bangsa ini salah satu indikator penyebabnya adalah rendahnya kualitas
pendidikan kita, jangankan secara global di tataran negara
berkembang, di Asia saja pendidikan kita masih berada di bawah
negara tetangga kita Malaysia. Standar kelulusan di negara Jiran itu
sudah mencapai 7, sedangkan di negara kita baru direncanakan
standard kelulusan akan ditetapkan sebesar 5 koma semua orang dari
berbagai kalangan sudah ribut dan ketakutan. Guru yang profesional
adalah guru yang mampu menguasai materi pembelajaran secara luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dan mendalam serta mampu mengembangkan materi tersebut dengan
konsep keterkaitan secara universal dan menerapkan konsep–konsep
keilmuan, metode pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara
mendalam dan berkualitas. Di samping itu guru juga harus mampu
mengeksplorasi konsep dan metode keilmuannya, melakukan
penilitian dan kajian–kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga mampu menemukan penemuan baru
dalam proses pembelajaran.
Kompetensi profesional guru artinya bahwa guru harus memiliki
pengetahuan yang luas serta dalam tentang subyek matter (bidang
studi) yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoretik, mampu memilih metode yang
tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar
(Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Kompetensi profesional juga dapat diartikan sebagai kemampuan
penguasaan dalam akademik yang diajarkan dan terpadu dengan
kemampuan mengajarnya sekaligus, sehingga guru itu memiliki
wibawa akademis (Kunandar 2007: 56).
Kemampuan profesional mencakup:
1) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan
yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari
bahan yang diajarkan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan tentang
pendidikan dan keguruan.
3) Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan
pembelajaran siswa.
d. Kompetensi Sosial
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3)
butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial
adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial guru artinya bahwa guru harus memiliki
kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya
maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah, dengan
pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota masyarakat di
lingkungan (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Kompetensi sosial juga dapat diartikan sebagai kemampuan
seorang guru dalam berhubungan dalam bentuk partisipasi sosial
seorang guru dalam kehidupan sehari-hari guru di masyarakat tempat
ia bekerja, baik formal maupun informal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
8. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 yang Mengatur tentang
Kompetensi Guru dan Dosen
BAB IV
GURU Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 11 (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
(2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.
(3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 12
Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.
Pasal 13 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
BAB V
DOSEN Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik
Pasal 45 Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 46 (1) Kual ifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian.
(2) D osen memiliki kualifikasi akademik minimum: a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
(3) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi dosen.
(4) Ketentuan lain mengenai kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dan keahlian dengan prestasi luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh masing-masing senat akademik satuan pendidikan tinggi.
Pasal 47 (1) Ser tifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
(2) Pe merintah menetapkan perguruan tinggi yang terakreditasi untuk menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(3) K etentuan lebih lanjut mengenai sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penetapan perguruan tinggi yang terakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 48 (1) Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
(2) Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor.
(3) Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualifikasi akademik doktor.
(4) Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 49 (1) Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor. (2) Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.
(3) Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.
(4) Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor paripurna sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 50 (1) Setiap orang yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi dosen. (2) Setiap orang, yang akan diangkat menjadi dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengikuti proses seleksi. (3) Setiap orang dapat diangkat secara langsung menduduki jenjang jabatan akademik tertentu berdasarkan hasil penilaian terhadap kualifikasi akademik, kompetensi, dan pengalaman yang dimiliki. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan pengangkatan serta penetapan jenjang jabatan akademik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan (UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Dari penelitian sebelumnya, yang meneliti tentang variabel yang ada
dalam penelitian ini yaitu mengenai kompetensi keguruan (kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial) yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar peserta didik seperti hasil penelitian Dian Maya Sofiana yang
berjudul “ Profesionalisme guru dan hubungannya dengan prestasi belajar
siswa di MTS Al-Jamii,ah, Tegalrejo, Cilodog, Sukabumi” menyatakan bahwa
terdapat korelasi positif yang signifikan antara profesionalisme guru dengan
prestasi belajar, profesionalisme tersebut dapat mempengaruhi prestasi hasil
belajar siswa 50% adapun 50% yang lainnya dipengaruhi faktor lain.
C. Kerangka Berfikir
Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru maka akan semakin pandai
pula guru tersebut dalam menarik perhatian siswa untuk menyukai mata
pelajaran yang diampunya, sehingga siswa akan menjadi lebih semangat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran dan belajar sendiri sehingga pada akhirnya
prestasi atau hasil belajarnya juga akan semakin meningkat.
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final dan
masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini
merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berfikir
tersebut di atas.
Hipotesis dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi?
2. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
profesional terhadap prestasi belajar akuntansi?
3. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi?
4. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
sosial terhadap prestasi belajar akuntansi?
5. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial terhadap prestasi belajar
akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi
kasus. Penelitian studi kasus atau penelitian kasus merupakan suatu
penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap
suatu organisme, lembaga, atau gejala tertentu dan ditinjau dari
wilayahnya maka penelitian ini hanya meliputi daerah atau subjek yang
sangat sempit (Suharsimi, 1989: 115).
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus tentang pengaruh
persepsi siswa tentang kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar
akuntansi di SMA Santa Maria Yogyakarta khususnya kelas XI IPS.
Karena penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus maka
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada siswa kelas XI IPS SMA
Santa Maria Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Santa Maria Yogyakarta dengan alamat
di Jl. Ireda No.19 A Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan April 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang diharapkan dapat
memberikan informasi yang berguna bagi penelitian. Dalam hal ini
peneliti mengambil siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta
sebagai subjek penelitian.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
sasaran penelitian yaitu data atau informasi yang akan dicari. Dalam
hal ini peneliti menggunakan dua objek penelitian yaitu:
a. Persepsi siswa tentang kompetensi keguruan
b. Prestasi belajar
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan
unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik
yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa-
siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 50
siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan
menggunakan cara-cara tertentu. Menurut Suharsimi (1993:107) untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambl 10-
15% atau 20-25% atau lebih. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan
adalah penelitian populasi karena dari seluruh siswa kelas XI IPS SMA
Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 50 siswa diambil semua
sebagai subjek penelitian.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang
mewakili berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi
atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu persepsi siswa
tentang kompetensi keguruan (kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian, dan sosial).
b. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang
memiliki sejumlah aspek atau unsur di dalamnya yang berfungsi
menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel yang
lain yang disebut variabel bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta.
2. Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini variabel bebas diukur dengan menggunakan
skala Likert, yaitu suatu cara sistematis untuk memberi skor dalam
suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada dua kategori pernyataan
yang digunakan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai berikut:
Alternatif Jawaban Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur variabel bebas adalah sebagai
berikut:
Variabel persepsi siswa tentang kompetensi keguruan (kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Positif (+)
Negatif (-)
Kompetensi Pedagogik
1. Pemahaman pada peserta didik
2. Perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran
1. Mampu memahami siswa dalam aspek intelektual
2. Mampu memahami siswa dalam aspek moral
3. Mampu memahami siswa dalam aspek spiritual
4. Mampu memahami potensi yang ada pada diri siswa
1. Mampu mengidentifikasi bekal awal ajar siswa
2. Mampu mengidentifikasi pengetahuan awal siswa
3. Mampu memahami metode belajar
4. Mampu menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif
5. Mampu merumuskan tujuan pembelajaran
6. Mampu menggunakan media dan sumber pembelajaran yang relevan dengan materi pelajaran dan karaktiristik siswa
7. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
8. Mampu menyediakan kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa
1 2 3 4 5
6 8
9
11
12
7
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Evaluasi hasil belajar 4. Pengembangan
potensi peserta didik 5. Melakukan refleksi
9. Mampu memahami berbagai strategi dalam berkomunikasi
10. Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
1. Mampu mengkomunikasikan hasil penialian dan evaluasi belajar kepada siswa
2. Mampu memanfaatkan hasil dan evaluasi pembelajaran untuk menentukan kualitas pembelajaran Mampu menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi dan kreativitasnya
1. Mengadakan refleksi disetiap akhir pembelajaran
2. Mampu memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran
14
15
17
13
18
16
19
Kompetensi Profesional
1. Penguasaan materi 2. Penguasaan
teknologi
1. Mampu megikuti perkembagan zaman dengan belajar dari berbagai sumber
2. Mampu menguasai materi
1. Mampu memafaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi
2. Mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan diri
37 35
34 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Mampu mengemas materi secara kreatif
38
Kompetensi Kepribadian
1. Dapat menjadi teladan
2. Mantap dan stabil 3. Dewasa, arif, dan
bijaksana 4. Berakhlaq mulia
1. Mampu berperilaku yang dapat diteladani oleh siswa dan masyarakat sekitar
2. Mampu bekerja sendiri secara profesional
3. Mampu bersikap jujur, tegas, dan manusiawi
4. Memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
1. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil
2. Bangga terhadap dirinya dan memiliki kepercayaan diri
1. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa
2. Mampu menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, daerah asal, dan gender Mampu bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum, dan sosial
24 29 22 28 26 20 21
27 25 23
Kompetensi Sosial
Kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, guru, tenagan kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat
1. Bersikap inklusif dan obyektif terhadap siswa, teman sejawat, orang tua siswa, dan lingkungan sekitar
2. Mampu berkomunikasi dengan santun, empatik, dan efektif dengan siswa, teman sejawat, orang
30,31
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tua siswa, dan lingkungan sekitar
3. Mampu berkomunikasi dengan lingkungan tempat bekerja untuk meningkatkan efektivitas sebagai pendidik
33
Untuk variabel terikat prestasi belajar Akuntansi diukur dari nilai
mata pelajaran Ekonomi yang diambil dari rapor semester genap kelas
XI IPS tahun ajaran 2009-2010. Hal ini dikarenakan pada KTSP materi
Akuntansi terdapat pada mata pelajaran Ekonomi untuk kelas XI IPS
semester genap.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel.
Kuesioner digunakan untuk mengungkap data tentang variabel bebas
yaitu mengenai persepsi siswa tentang kompetensi keguruan yang
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial.
2. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengungkap data yang bersifat
khusus, yang diyakini kebenarannya sesuai dengan peristiwa yang
terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
digunakan untuk memperoleh data variabel terikat yaitu prestasi
belajar Akuntansi untuk siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria
Yogyakarta.
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas Kuesioner
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila alat ukur tersebut
dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti.
Pengujian Kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis
butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau
indikator yang ingin diselidiki. Untuk menguji validitas instrumen
digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson sebagai
berikut (Suharsimi, 1993 : 136-138):
Keterangan:
•
Keterangan:
N = total responden
RXY = koefisien korelasi variabel x dan y
X = skor tiap item
Y = skor total seluruh item
( )( )( ){ } ( )
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧ −−
−=
∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
2222 yNxN
yxxyN
yxR xy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran menunjukkan
rr tabelhitung > maka item tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika
rr tabelhitung < maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji validitas dilaksanakan di SMA Negeri I Cawas Klaten dengan
responden siswa-siswi kelas XI IPS 1 dengan jumlah 40 orang. Uji
validitas dilakukan pada item-item pertanyaan variabel persepsi siswa
tentang kompetensi keguruan. Uji validitas ini dilakukan dengan 38
butir pertanyaan.
a Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
Untuk variabel ini terdapat sembilan belas (19) pertanyaan. Berikut
adalah hasil dari uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik guru.
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Persepsi Siswa Terhadap
Kompetensi Pedagogik
Butir No Nilai r table Nilai r hitung Keterangan 1 0,312 0.508 Valid 2 0,312 0,391 Valid 3 0,312 0,616 Valid 4 0,312 0,577 Valid 5 0,312 0,598 Valid 6 0,312 0,427 Valid 7 0,312 0,538 Valid 8 0,312 0,556 Valid 9 0,312 0,380 Valid 10 0,312 0,543 Valid
dan kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F
hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sebesar 1,489 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F
hitung < F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 1,217 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 1,217 < 2,0106, hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik
terhadap prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi
rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik.
Deskripsi tentang kompetensi pedagogik menunjukkan bahwa
sebagian besar persepsi siswa dikategorikan baik. Kompetensi pedagogik
diartikan sebagai kebulatan pengetahuan (knowledge), ketrampilan
(teaching skill), serta sikap (karakter) berupa kecerdasan, kreativitas dan
komitmen dalam menjalankan tugas sebagai corong pendidikan.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor lain yang lebih
dominan terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut
antara lain 1) faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan,
minat, dan sebagainya. 2) faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Seorang guru memiliki peran yang sangat besar dalam proses belajar
mengajar dikelas. Mereka tidak hanya bertugas menyampaikan materi
pelajaran saja, tetapi juga mencari cara agar materi yang disampaikan
dapat diterima siswa dengan baik. Guru harus dapat menciptakan suasana
belajar mengajar yang menyenangkan dan komunikatif. Mereka juga harus
bisa menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang menarik. Dengan
suasana belajar mengajar yang seperti ini diharapkan hubungan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dengan murid akan menjadi semakin baik, sehingga para siswa akan lebih
bersemangat dalam belajar.
2. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F
hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah
sebesar 1,947 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F
hitung < F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 1,392 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 1,392 < 2,0106, hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian
terhadap prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi
rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian.
Deskripsi tentang kompetensi kepribadian menunjukkan bahwa guru
harus memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber indentifikasi bagi subjek (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi kepribadian tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor yang lebih dominan
terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara
lain 1) faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat,
dan sebagainya. 2) faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Dalam dunia pendidikan sosok guru memegang peranan yang sangat
penting dan biasanya guru akan dijadikan sebagai panutan, maka sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
guru yang baik dan berkompeten harus bisa menampilkan sikap positif
dalam keseluruhan tugasnya, mampu menghayati dan memahami dirinya
dengan baik, dan mampu menunjukkan dirinya sebagai panutan dan
teladan bagi para siswanya. Dengan demikian diharapkan siswa akan
merasa senang dengan guru tersebut dan simpati, sehingga akan terjalin
hubungan yang baik pula antara guru dan siswa dan prestasi belajar pun
juga akan semakin baik.
3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
sosial terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa f hitung
untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah sebesar
2,961 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F hitung <
F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 1,720 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 1,720 < 2,0106, hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap
prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi rendahnya
persepsi siswa tentang kompetensi sosial.
Deskripsi tentang kompetensi sosial menunjukkan bahwa bahwa guru
harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-
muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah,
dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota
masyarakat di lingkungan (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi sosial tidak berpengaruh terhadap prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor yang lebih dominan
terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara
lain 1) faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat,
dan sebagainya. 2) faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Dalam dunia pendidikan seorang guru memiliki peranan yang sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar, maka dalam hal ini diharapkan
guru mampu menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan berbagai
pihak, baik itu di lingkungan pendidikan maupun di luar dunia pendidikan
dalam hal ini masyarakat luas. Kemampuan ini sangat diperlukan agar
tercipta suatu hubungan yang harmonis dan baik dimanapun guru tersebut
berada dan dengan siapapun guru tersebut berhubungan, selain itu guru
juga perlu berpartisipasi aktif baik dilingkungan formal maupun informal.
4. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
profesional terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F
hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah
sebesar 0,262 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F
hitung < F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 0,514 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 0,514 < 2,0106, hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi profesional
terhadap prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi
rendahanya prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi
rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi profesional.
Deskripsi tentang kompetensi profesional menunjukkan bahwa guru
harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subyek matter
(bidang studi) yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoretik, mampu memilih metode yang
tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar
(Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi kepribadian tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor yang lebih dominan
terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara
lain 1) faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat,
dan sebagainya. 2) faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Seorang guru yang benar-benar kompeten harus mampu
menyampaikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan selalu
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Mereka harus bisa
menguasai bahan yang akan mereka ajarkan secara mendalam. Materi
yang mereka ajarkan juga harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dengan bekal ilmu yang benar-benar bermutu, diharapkan siswa
memperoleh pengetahuan yang luas dan mandalam sehingga mereka bisa
mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
5. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik,
Kepribadian, Sosial, dan Profesional Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi
Berdasarkan analisis data tentang pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap
prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F hitung untuk uji
signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah sebesar 0,796 dan F
tabel sebesar 2,58. Maka hipotesis ditolak karena F hitung < F tabel, hal
ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi.
Harga koefisien ( ),4,3,2,1R sebesar 0,257 dengan koefisien determinasi (R²)
sebesar 0,066, hal ini berarti bahwa persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional benar-benar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
akuntansi.
Deskripsi tentang kompetensi pedagogik menunjukkan bahwa
sebagian besar persepsi siswa dikategorikan baik. Kompetensi pedagogic
diartikan sebagai kebulatan pengetahuan (knowledge), ketrampilan
(teaching skill), serta sikap (karakter) berupa kecerdasan, kreativitas dan
komitmen dalam menjalankan tugas sebagai corong pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Deskripsi tentang kompetensi kepribadian menunjukkan bahwa guru
harus memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber indentifikasi bagi subjek (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi tentang kompetensi sosial menunjukkan bahwa bahwa guru
harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-
muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah,
dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota
masyarakat di lingkungan (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi tentang kompetensi profesional menunjukkan bahwa guru
harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subyek matter
(bidang studi) yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoretik, mampu memilih metode yang
tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar
(Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
Dari uraian di atas dijelaskan bahwa kompetensi keguruan yang baik
akan menimbulkan hubungan yang baik, dan pada akhirnya akan
menyebabkan prestasi belajar juga baik. Namun setelah dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
perhitungan ternyata persepsi siswa tentang kompetensi keguruan tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar, karena prestasi belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh kompetensi keguruan tetapi diduga ada faktor lain yang
mempengaruhi yaitu motivasi balajar, minat, sarana dan prasarana, dan
kedisplinan, selain itu juga ada faktor lain yaitu faktor internal misalnya
kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya dan faktor
eksternal; misalnya kebersihan rumah, lingkungan, udara yang panas, dan
sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Sebagai seorang guru yang benar-benar kompeten selain mengajarkan
materi guru juga diharapkan harus bisa menciptakan susana belajar
mengajar yang menyenangkan dan komunikatif, sehingga akan tercipta
hubungan yang baik antara guru dan murid, maka siswa akan senang
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta lebih terrmotivasi untuk
belajar lebih giat lagi, dengan demikian prestasi belajarnya juga akan
semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada Bab V,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya r =
0,173 dan t hitung sebesar 1,217 dan t tabel sebesar 2,0106 dengan taraf
signifikansi 5%, jadi t hitung < t table, selain itu juga dapat dilihat dari
besarnya nilai F hitung adalah 1,489 dan besarnya F tabel adalah 4,04,
maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik.
2. Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya r =
0,197 dan t hitung sebesar 1,392 dan t tabel sebesar 2,0106 dengan taraf
signifikansi 5%, jadi t hitung < t table, selain itu juga dapat dilihat dari
besarnya nilai F hitung adalah 1,947 dan besarnya F tabel adalah 4,04,
maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Dengan demikian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian.
3. Persepsi siswa tentang kompetensi sosial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA
Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya r = 0,241 dan t
hitung sebesar 1,720 dan t tabel sebesar 2,0106 dengan taraf signifikansi
5%, jadi t hitung < t table, selain itu juga dapat dilihat dari besarnya nilai
F hitung adalah 2,961 dan besarnya F tabel adalah 4,04, maka dapat
disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial.
4. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya r =
0,074 dan t hitung sebesar 0,514 dan t tabel sebesar 2,0106 dengan taraf
signifikansi 5%, jadi t hitung < t tabel, selain itu juga dapat dilihat dari
besarnya nilai F hitung adalah 0,262 dan besarnya F tabel adalah 4,04,
maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional.
5. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya ( ),4,3,2,1R
sebesar 0,257 dan f hitung sebesar 0,796 dan f tabel sebesar 2,58 dengan
taraf signifikansi 5%, F hitung < F tabel dan jika dilihat dari nilai sig
sebesar 0,534 jauh lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
B. SARAN
1. Sejalan dengan penelitian yang menunjukkan tidak ada pengaruh persepsi
siswa tentang kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar akuntansi.
Maka penulis menyarankan agar guru mampu mempertahankan
kompetensi pokok keguruannya, agar mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan komunikatif, kemudian guru juga
harus memperhatikan faktor-faktor lain yaitu motivasi balajar, minat,
sarana dan prasarana, dan kedisplinan, selain itu juga ada faktor lain yaitu
faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan
sebagainya dan faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah, lingkungan,
udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159), sehingga siswa
akan merasa senang dan nyaman untuk mengikuti kegiatan pembelajaran,
dengan demikian akan tercipta hubungan yang lebih baik dan akrab antara
guru dan murid. Selain itu guru-guru juga dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan keguruan atau lokakarya agar pengalaman dan wawasannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
semakin luas, sehingga dapat menjalankan tugas keguruannya dengan baik
pula.
2. Sejalan dengan penelitian yang menunjukkan tidak ada pengaruh persepsi
siswa tentang kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar akuntansi.
Penulis menyarankan agar siswa mampu meningkatkan pemahaman diri
terhadap guru-guru mereka di sekolah dan lebih mendekatkan diri dengan
guru agar mereka dapat lebih memahami karakter dari masing-masing
guru, sehingga akan terjalin hubungan yang baik dan harmonis antara guru
dan siswa, maka prestasi belajarnya juga akan semakin baik.
C. KETERBTASAN
Dalam melakukan penelitian, peneliti merasa masih banyak terdapat
kekurangan. Hal ini disebabkan oleh:
1. Adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan transportasi.
2. Adanya keterbatasan pengetahuan penulis dalam menyususn instrumen
penelitian sehingga variabel yang dimaksudkan mungkin belum bisa
terukur secara tepat karena belum semua faktor terwakili.
3. Keterbatasan penulis dalam menelusuri kebenaran jawaban responden
dalam menjawab pertanyaan sehingga penulis mengalami kesulitan dalam
melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan.
4. Adanya keterbatasan mengenai variabel terikat (prestasi belajar akuntansi)
yang hanya menggunakan penilaian dari satu pihak yaitu guru mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pelajaran dari sekolah tersebut sehingga kurang mencerminkan prestasi
yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Yogyakarta.: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Jakarta: Rineka Cipta. Brataningrum, Natalina Premastuti. Modul Pengolahan data Elektronik (PDE 1).
Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma. Daviddof. 1981. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Multivariat dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro. Masidjo. Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius. Muhadi, FX. Modul Metodologi Penelitian. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata
Dharma. Muhadi, FX dan Cornelio Purwantini, Mahasiswa Semester VIII. 2008.
Kompetensi Keguruan Mahasiswa Praktikan FKIP Universitas Sanata Dharma Ditinjau Dari Program Studi Berdasarkan Persepsi Guru Pembimbing. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Laporan Penelitian Bersama. FKIP USD Yogakarta: tidak diterbitkan.
Hadi, Sutrisno. 1995. Analisis Regresi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM. Ikhsan, Muhammad. Guru, Antara Renumerasi dan Profesionalisme. Tersedia di:
http://rumahberita.multiply.com (17 Juni 2009) Kunandar. 2007. Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sukses Dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kurnianingsih, Yasinta Ria. 2009. “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Peranan
Guru Di Kelas, Strategi Siswa Dalam Belajar, dan Persepsi Siswa Tentang Pentingnya Belajar Terhadap Keberhasilan Studi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma”. Skripsi S1. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan.
hhtp://mahmudin.wordpress.com./category/pendidikan (17 Juni 2009) Mahmudin. Kompetensi Keguruan. Tersedia :
http://mahmudin.wordpress.com/category/manajemen (17 Juni 2009) Prayitno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Roestiyah. 1982. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksra. Sofiana, Dian Maya. 2008. Profesionalisme guru dan hubungannya dengan
prestasi belajar siswa di MTS Al-Jamii,ah, Tegalrejo, Cilodog, Sukabumi. Tersedia: http://sofiana.wordpress.com ( 5 Juni 2009)
Subagyo, Pangestu. 2004. Statistika Terapan Aplikasi Pada Perencanaan dan
Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudrajad, Akhmad. 2008. Hakikat dan Teori Belajar. Tersedia:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/. (13 maret 2009)
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyo 2008. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. Solihin, Drs. Guru, antara Renumerasi dan Profesionalisme. Tersedia :
http://www.sumbawanews.com/berita/opini/guru-antara-renumeras-dan-profesionalisme.html ( Jumat, 26 Juni 2009)
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
KODE :
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG
KOMPETENSI KEGURUAN TERHADAP PRESTASI
BELAJAR Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta
Oleh:
Dwi Sulistiyani
061334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth: Saudara-saudara kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul ”
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Keguruan Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi.” Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara-saudara untuk
menjadi responden dalam penelitian ini dengan memberikan jawaban atas
keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan
dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara-
saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara-saudara hanyalah semata-mata
untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian
kuesioner ini mengganggu aktivitas Saudara-saudara. Oleh sebab itu, saya mohon
maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara-saudara, saya
mengucapkan terima kasih.
Mengetahui Yogyakarta, Maret 2010
B. Indah Nugraheni, S.Pd., SIP., M.Pd Dwi Sulistiyani
Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kuesioner Penelitian
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Keguruan Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi
Nama :
No. Abs :
Kelas :
Petunjuk pengerjaan :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (x) pada kolom yang
disediakan! Berikut ini adalah keterangan untuk setiap pernyataan.
SS : sangat setuju
S : setuju
RR : ragu-ragu
TS : tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
1. Kompetensi Pedagogik
No. Pertanyaan SS S RR TS STS 1 Guru Akuntansi saya mampu memahami
ciri/watak siswa secara intelektual (daya piker, daya tangkap, kecerdasan).
2 Guru Akuntansi saya mampu memahami ciri/watak siswa dalam aspek moral.
3 Guru Akuntansi saya mampu memahami ciri/watak siswa dalam aspek spiritual.
4 Guru Akuntansi saya mampu mengidentifikasi potensi siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.
5 Guru Akuntansi saya mampu mengidentifikasi pengetahuan awal siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.
6 Guru Akuntansi saya mampu mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.
7 Guru Akuntansi saya tidak mampu memahami metode belajar yang terkait dengan mata pelajaran Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
8 Guru Akuntansi saya mampu menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran Akuntansi.
9 Guru Akuntansi saya mampu merumuskan tujuan pembelajaran Akuntansi.
10 Guru Akuntansi saya tidak mampu menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran Akuntansi.
11 Guru Akuntansi saya mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran Akuntansi.
12 Guru Akuntansi saya mampu menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong siswa mencapai prestasi secara optimal.
13 Guru Akuntansi saya mampu menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi siswa, termasuk kreativitasnya.
14 Guru Akuntansi saya mampu memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.
15 Guru Akuntansi saya mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa
16 Guru Akuntansi saya tidak mampu mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada siswa.
17 Guru Akuntansi saya mampu memanfaatkan hasil dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
18 Guru Akuntansi saya melakukan refleksi terhadap pembelajaran di setiap pertemuan.
19 Guru Akuntansi saya tidak mampu memanfaatkan hasil hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Kompetensi Kepribadian
No Pertanyaan SS S RR TS STS 20 Guru Akuntansi saya menghargai siswa
tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, daerah asal, dan gender.
21 Guru Akuntansi saya bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hokum, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
22 Guru Akuntansi saya bersikap jujur, tegas dan manusiawi.
23 Guru Akuntansi saya tidak berperilaku yang mencerminkan ketaqwaan dan akhlak mulia.
24 Guru Akuntansi saya berperilaku yang dapat diteladani oleh siswa dan anggota masyarakat di sekitarnya.
25 Guru Akuntansi saya tidak menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
26 Guru Akuntansi saya menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
27 Guru Akuntansi saya tidak memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
28 Guru Akuntansi saya bangga terhadap dirinya dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
29 Guru Akuntansi saya mampu bekerja secara professional.
3. Kompetensi Sosial
No Pertanyaan SS S RR TS STS 30 Guru Akuntansi saya bersikap obyektif
(terbuka) terhadap peserta didik, teman sejawat, dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
31 Guru Akuntansi saya tidak bersikap deskriminatif terhadap siswa, teman sejawat, orang tua siswa, dan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
sekolah. 32 Guru Akuntansi saya tidak mampu
berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik, dan efektif.
33 Guru Akuntansi saya mampu berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya.
4. Kompetensi Profesional
No Pertanyaan SS S RR TS STS 34 Guru Akuntansi saya tidak mengikuti
kemajuan zaman dengan belajar dari bebagai sumber.
35 Guru Akuntansi saya mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
36 Guru Akuntansi saya tidak mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
37 Guru Akuntansi saya menguasai materi akuntansi
38 Guru Akuntansi tidak kreatif dalam mengemas materi kedalam kegiatan pembelajaran
Responden juga dapat memberikan komentar/kritik/masukan/dll terhadap guru mata pelajaran akuntansi.
DAFTAR NILAI PRESTASI SISWA KELAS XI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA
No Nama Nilai 1 B. Yasinta A 92 2 Cintya EC 88 3 Deanisa PA 70 4 F. Isti W 70 5 Florentina P 70 6 Maria A 72 7 Angela M 50 8 Felicia W 70 9 Laurentia AI 70 10 L Veni W 60 11 Agung KP 40 12 Agustina FR 76 13 Anggie 72 14 Bonifasia AD 50 15 Demak VS 70 16 Anesa Evalia 70 17 Esther 50 18 Magdalena H 70 19 Meita M 60 20 Marlin TL 50 21 Cicilia AF 50 22 Ervillia N 70 23 Ivana Lady 50 24 Lydia Kadang 40 25 Siska S 40 26 May Chynthia 50 27 Carissa 71 28 Natalie BP 76 29 Natalie TDR 78 30 Natalie Nako 70 31 Nine W 40 32 Mega 40 33 Ria 88 34 Patricia E 70 35 Regina SP 70 36 Stefani MT 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
37 Tesalonika L 60 38 Theresia FA 70 39 Yohana K 94 40 Yohana RG 54 41 Francisca RT 70 42 Mada TL 60 43 Rinda 34 44 Rosalia NPK 70 45 Patrecia HM 70 46 Putri R 70 47 Novatria PS 70 48 Sara EY 64 49 Yovita Hepi 60 50 Ranya ES 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
DAFTAR DITRIBUSI FREKUENSI
Data dari hasil penelitian kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi. Pedoman dalam
pembuatan daftar distribusi frekuensi tersebut menggunakan rumus dengan langkah-
langkah sebagai berikut (Sudjana, 1996: 47):
1. Menentukan jumlah kelas
Jumlah kelas hendaknya ditentukan sedemikian rupa sehingga data yang
diobservasi terjaring seluruhnya. H. A. Struges menyatakan bahwa dalam
menentukan jumlah kelas ini ada suatu pedoman, yang kemudian disebut disebut
sebagai rumus “Struges”. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:
K=1 + (3,3)log n
Keterangan:
K = jumlah kelas
n = jumlah data
2. Menentukan interval
Interval kelas pada hakekatnya akan dipengaruhi oleh jumlah kelas dan rentang
(jarak) data dimana data itu terletak. Berdasarkan hal tersebut, Struges
memberikan pedoman dalam menentukan interval kelas sebagai berikut:
sbanyakkelagreni tan
=
Keterangan:
i = interval kelas
Rentang (range) = selisih data terbesar dan data terkecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3. Memasukan data dalam kelasnya masing-masing
Langkah terakhir dalam menyusun daftar distribusi frekuensi adalah memasukan
data kedalam kelasnya masing-masing dan menjumlahkannya. Setelah itu
dihitung nilai mean, median, modus, dan standar deviasi dari masing-masing
variable bebas dan terikat.
a Mean (rata-rata)
Mean atau rata-rata didapat dengan membagi jumlah nilai data dengan
banyaknya data yang diteliti. Perhitungan untuk nilai mean adalah sebagai
berikut:
∑∑
=fxfi
iix_
Keterangan:
_
x = Mean
f i= frekuensi untuk nilai x
xi = tanda kelas
b Median (Me)
Median adalah nilai tengah dari serangkaian data yang telah tersusun secra
teratur. Median juga disebut sebagai ukuran letak karena letak median
membagi dua bagian yang sama. Rumus untuk mencari median adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
Keterangan:
b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak
p = panjang kelas median
n = banyak data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median
f = frekuensi kelas median
c Modus (Mo)
Modus adalah data yang frekuensi munculnya paling banyak atau sering.
Rumus untuk mencari modus adalah sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
Keterangan:
b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval dengan tanda kelas yang
lebih kecil sebelum tanda kelas modus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval dengan tanda kelas yang
lebih besar sesudah tanda kelas modus.
d Deviasi Standar (σ)
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
Keterangan:
f 1= frekuensi
xi = tanda kelas
n = banyak data
Berdasarkan rumus-rumus diatas maka berikut ini dapat dicari haraga untuk
masing-masing variabel:
A. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 82
Data terendah = 62
Dari data dapat diperoleh:
Range = 82 – 62 = 20
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =20/7 =2,86 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
No Interval Frekuensi f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 f 1 x2
1
1 62-64 1 63 63 3969 3969
2 65-67 3 66 198 4356 13068
3 68-70 8 69 552 4761 38088
4 71-73 11 72 792 5184 57024
5 74-76 12 75 900 5625 67500
6 77-79 8 78 624 6084 48672
7 80-82 7 81 567 6561 45927
Jumlah 50 3696 36540 274248
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
92,7350
3696_
==x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
05,7411
122/5035,70 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
1,7441
135,73 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛+
+=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
( )( ) ( )( ) 6,4
15050369627424850 2
=−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 5 x 19 = 95
Skor terendah yang mungkin tercapai = 1 x 19 = 19
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 19 + 81%(95 – 19) = 81 = sangat tinggi
b 19 + 66%(95 – 19) = 69 = tinggi
c 19 + 56%(95 – 19) = 62 = cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
d 19 + 46%(95 – 19) = 54 = kurang
e Dibawah 54 = sangat kurang
B. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 47
Data terendah = 33
Dari data dapat diperoleh:
Range = 47– 33 = 13
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =14/7 =2
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
No Interval Frekuensi f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 f 1 x2
1
1 33-34 1 33,5 33,5 1122,25 1122,25
2 35-36 2 35,5 71 1260,25 2520,5
3 37-38 9 37,5 337,5 1406,25 12656,25
4 39-40 15 39,5 592,5 1560,25 23403,75
5 41-42 10 41,5 415 1722,25 17222,5
6 43-44 7 43,5 304,5 1892,25 13245,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
7 45-46 6 45,5 273 2070,25 12421,5
Jumlah 50 2027 11033,25 82592,5
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
54,4050
2027_==x
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
23,4115
122/5025,39 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
59,4056
625,39 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
++=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
( )( ) ( )( ) 9,2
1505020275,8259250 2
=−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 5 x 10 = 50
Skor terendah yang mungkin tercapai = 1 x 10 = 10
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 10 + 81%(50 – 10) = 43 = sangat tinggi
b 10 + 66%(50 – 10) = 37 = tinggi
c 10 + 56%(50 – 10) = 33 = cukup
d 10 + 46%(50 – 10) = 29 = kurang
e Dibawah 29 = sangat kurang
C. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 20
Data terendah = 12
Dari data dapat diperoleh:
Range = 20 – 12 = 8
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =8/7 =1,14= 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
No Interval Frekuensi f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 x2
1
1 12-13 3 12,5 37,5 156,25 468,75
2 14-15 17 14,5 246,5 210,25 3574,25
3 16-17 25 16,5 412,5 272,25 6806,25
4 18-19 4 18,5 74 342,25 1369
5 20-21 1 20,5 20,5 420,25 420,25
6 22-23 0 22,5 0 506,25 0
7 24-25 0 24,5 0 600,25 0
Jumlah 50 791 2507,25 12638,5
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
82,1550791_
==x
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
5,84
452/5025,18 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
05,17218
825,16 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
++=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
( )( ) ( )( ) 59,1
150507915,1263850 2
=−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 5 x 4 = 20
Skor terendah yang mungkin tercapai = 1 x 4 = 4
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 4 + 81%(20 – 4) = 17 = sangat tinggi
b 4 + 66%(20 – 4) = 15 = tinggi
c 4 + 56%(20 – 4) = 13 = cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
d 4 + 46%(20 – 4) = 11 = kurang
e Dibawah 11 = sangat kurang
D. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 24
Data terendah = 16
Dari data dapat diperoleh:
Range = 24 – 16 = 8
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =8/7 =1,14= 2
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
No Interval Frekuensi f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 f 1 x2
1
1 16-17 11 16,5 181,5 272,25 2994,75
2 18-19 12 18,5 222 342,25 4107
3 20-21 23 20,5 471,5 420,25 9665,75
4 22-23 3 22,5 67,5 506,25 1518,75
5 24-25 1 24,5 24,5 600,25 600,25
6 26-27 0 26,5 0 702,25 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
7 28-29 0 28,5 0 812,25 0
Jumlah 50 967 3655,75 18886,5
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
34,1950
967_==x
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
5,12
462/5025,22 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
25,212012
1225,20 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
++=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
( )( ) ( )( ) 94,1
150509675,1888650 2
=−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 5 x 5 = 25
Skor terendah yang mungkin tercapai = 1 x 5 = 5
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 5 + 81%(25 – 5) = 22 = sangat tinggi
b 5 + 66%(25 – 5) = 19 = tinggi
c 5 + 56%(25 – 5) = 17 = cukup
d 5 + 46%(25 – 5) = 15 = kurang
e Dibawah 15 = sangat kurang
E. Data tentang prestasi Siswa Kleas XI SMA Santa Maria
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 94
Data terendah = 30
Dari data dapat diperoleh:
Range = 94 – 30 = 64
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =64/7 =9,14= 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Prestasi Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta
No Interval Frekuensi
f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 f 1 x2
1
1 30-39 2 34 36 1156 2312
2 40-49 5 44 220 1936 9680
3 50-59 9 54 486 2916 26244
4 60-69 5 64 320 4096 20480
5 70-79 25 74 1850 5476 136900
6 80-89 2 84 168 7056 14112
7 90-99 2 94 188 8836 17672
Jumlah 50 3268 31472 227400
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
6636,6550
3268_===x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
7310
162/501064 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
7678,75235
51074 ==⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
++=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
( )( ) ( )( ) 1778,16
15050326822740050 2
==−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Nilai tertinggi yang mungkin tercapai = 10 x 10 = 100
Nilai terendah yang mungkin tercapai = 0 x 10 = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 81% (100 – 0 ) = 81 = sangat tinggi
b 66% (100 – 0) = 66 = tinggi
c 56% (100 – 0) = 56 = cukup
d 46% (100 – 0) = 46 = kurang
e Dibawah 46 = sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Reliability Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 19.95 6.151 2.480 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KompPedg
ogik KompKepri
badian KompSosi
al KompProfesio
nal Nilai N 50 50 50 50 50Normal Parameters(a,b)
Mean 73.94 40.52 15.76 19.28 63.06
Std. Deviation
4.582 2.978 1.506 1.896 14.770
Most Extreme Differences
Absolute .075 .136 .177 .188 .241
Positive
.075 .136 .177 .150 .132
Negative
-.072 -.131 -.163 -.188 -.241
Kolmogorov-Smirnov Z
.529 .961 1.249 1.329 1.703
Asymp. Sig. (2-tailed)
.943 .314 .088 .058 .006
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena angka atau nilai aymmptotic sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KompPedgo
gik KompKepribadian
KompSosial
KompProfesional
N 50 50 50 50Normal Parameters(a,b)
Mean 73.94 40.52 15.76 19.28
Std. Deviation
4.582 2.978 1.506 1.896
Most Extreme Differences
Absolute .075 .136 .177 .188
Positive .075 .136 .177 .150 Negative -.072 -.131 -.163 -.188Kolmogorov-Smirnov Z .529 .961 1.249 1.329Asymp. Sig. (2-tailed) .943 .314 .088 .058 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena angka atau nilai aymmptotic sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Uji Linieritas Kompetensi Pedagogik
ANOVA KompPedgogik
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
(Combined) 260.391 14 18.599 .847 .617
Linear Term
Weighted
30.951 1 30.951 1.410 .243
Deviation
229.440 13 17.649 .804 .652
Within Groups 768.429 35 21.955 Total 1028.82
049
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data linier, karena defiasi tidak signifikan dan nilai sig lebih besar dari 0,05 Uji Linieritas Kompetensi Kepribadian
ANOVA KompKepribadian
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
(Combined) 127.112 14 9.079 1.034 .445
Linear Term
Weighted
16.934 1 16.934 1.928 .174
Deviation
110.178 13 8.475 .965 .502
Within Groups 307.368 35 8.782 Total 434.480 49 Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data linier, karena defiasi tidak signifikan dan nilai sig lebih besar dari 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Uji Linieritas Kompetensi Sosial
ANOVA KompSosial
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
(Combined) 41.085 14 2.935 1.467 .176
Linear Term
Weighted
6.457 1 6.457 3.227 .081
Deviation
34.628 13 2.664 1.331 .242
Within Groups 70.035 35 2.001 Total 111.120 49
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data linier, karena defiasi tidak signifikan dan nilai sig lebih besar dari 0,05 Uji Linieritas Kompetensi Profesional
ANOVA
KompProfesional
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
(Combined) 54.112 14 3.865 1.109 .384
Linear Term
Weighted
.957 1 .957 .275 .603
Deviation
53.154 13 4.089 1.173 .338
Within Groups 121.968 35 3.485 Total 176.080 49
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data linier, karena defiasi tidak signifikan dan nilai sig lebih besar dari 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Ringkasan Keseluruhan
ANOVA
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
KompPedgogik
Between Groups
(Combined) 260.391 14 18.599 .847 .617
Linear Term
Weighted
30.951 1 30.951 1.41
0 .243
Deviation
229.440 13 17.649 .804 .652
Within Groups 768.429 35 21.955 Total 1028.820 49 KompKepribadian
Between Groups
(Combined) 127.112 14 9.079
1.034
.445
Linear Term
Weighted
16.934 1 16.934 1.92
8 .174
Deviation
110.178 13 8.475 .965 .502
Within Groups 307.368 35 8.782 Total 434.480 49 KompSosial
Between Groups
(Combined) 41.085 14 2.935
1.467
.176
Linear Term
Weighted
6.457 1 6.457 3.22
7 .081
Deviation
34.628 13 2.664 1.33
1 .242
Within Groups 70.035 35 2.001 Total 111.120 49 KompProfesional
Between Groups
(Combined) 54.112 14 3.865
1.109
.384
Linear Weight .957 1 .957 .275 .603
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Term ed Deviati
on 53.154 13 4.089
1.173
.338
Within Groups 121.968 35 3.485 Total 176.080 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
KORELASI SEDERHANA DAN REGRESI SEDERHANA Korelasi sederhana persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik Correlations
Nilai KompPedgo
gik Nilai Pearson
Correlation 1 .173
Sig. (2-tailed) . .228
N 50 50
KompPedgogik Pearson Correlation .173 1
Sig. (2-tailed) .228 .
N 50 50
Besarnya t hitung:
( )( ) 217,1
173,01250173,0 2 =
−−
=t
Besarnya t table=t (0,05,48)= 2,0106 Hipotesis diterima karena t hitung < t table Besarnya koefisien determinasi ( ) 416,0415932686,0173,0 22 ===r
68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah
Aliyah (MA)
A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat di era global serta perkembangan IPTEK yang telah membawa perubahan pada aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti sebagai insan berilmu pengetahuan, berketerampilan, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan berupaya mencapai kesejahteraan diri serta memberikan sumbangan terhadap keharmonisan dan kemakmuran keluarga, masyarakat, dan negara. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha dalam kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen juga mencakup pengembangan badan usaha termasuk koperasi. Akuntansi difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik dituntut memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya dalam suatu sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman pencatatan ini berguna untuk memahami manajemen keuangan perusahaan jasa dan dagang. Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari IPS. Pada tingkat pendidikan menengah, ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri Tujuan
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional
B. Ruang lingkup
Mata pelajaran Ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Perekonomian
2. Ketergantungan
3. Spesialisasi dan pembagian kerja
4. Perkoperasian
5. Kewirausahaan
6. Akuntansi dan manajemen. C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi
1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia
1.2 Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
1.3 Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
1.4 Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain
1.5 Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
2. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
2.1 Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
2.2 Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram
2.3 Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen
3 Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar
3.1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
3.2 Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya
3.3 Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan
3.4 Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang
3.5 Mendeskripsikan pasar input
Kelas X , Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
4.1 Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
4.2 Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)
5.1 Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN
5.2 Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional
5.3 Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain
5.4 Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
6. Memahami konsumsi dan investasi
6.1 Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
6.2 Mendeskripsikan kurva permintaan investasi
7 Memahami uang dan perbankan
7.1 Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
7.2 Membedakan peran bank umum dan bank sentral
7.3 Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter
Kelas XI, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi
1.1 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
1.2 Mendeskripsikan tujuan pembangunan
1.3 Mendeskripsikan proses pertumbuhan ekonomi
1.4 Mendeskripsikan pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional
2. Memahami APBN dan APBD
2.1 Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD
2.2 Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
2.3 Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal
2.4 Mengidentifikasi jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah
3. Mengenal Pasar modal 3.1 Mengenal jenis produk dalam bursa efek
3.2 Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek
4. Memahami perekonomian
terbuka
4.1 Mengidentifikasi manfaat, keuntungan dan faktor-faktor pendorong perdagangan internasional
4.2 Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
neraca pembayaran
4.3 Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga dan dumping
4.4 Menjelaskan pengertian devisa, fungsi sumber-sumber devisa dan tujuan penggunaannya
KELAS XI, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi
5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi
5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit
5.4 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum
5.5 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar
5.6 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa
Kelas XII, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
1.1 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal khusus
1.2 Melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar
1.3 Menghitung harga pokok penjualan
1.4 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
dagang
1.5 Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang
2. Mamahami penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang
2.1 Membuat jurnal penutupan
2.2 Melakukan posting jurnal penutupan ke buku besar
2.3 Membuat neraca saldo setelah penutupan buku
Kelas XII, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional
3.1 Menjelaskan unsur-unsur manajemen
3.2 Menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha
3.3 Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia
4. Memahami pengelolaan koperasi dan kewirausahaan
4.1 Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi dan koperasi sekolah
4.2 Menghitung pembagian sisa hasil usaha
4.3 Mendeskripsikan peran dan jiwa kewirausahaan
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.