Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 1 PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT PENGGUNAAN PADA APLIKASI OVO 1 st Nopy Ernawati, 2 nd Lina Noersanti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jl. Kayu Jati Raya No. 11A, Rawamangun – Jakarta 13220, Indonesia [email protected]; [email protected]Abstract - The research aims to determine how the influence of perceived usefulness, ease of use and trust on interest in use of the OVO application in North Jakarta. Perception usefulness, ease of use and trust are the independent variables, while interest in use is the dependent variable. This research uses associative research with a quantitative approach, data processing methods using the SmartPLS 3.0 program (Partial Least Square). The population of this this study were usersof the OVO digital payment system in Jakarta, aged 17 to 25 years. The sample was determined based on the purposive sampling method, with a sample of 67 respondents. The sample used is OVO users in North Jakarta. The result of this study indicate that the perceived usefulness and ease of use variables do not have a significant effect, while the trust variable has a significant effect on interest in use of the OVO application in North Jakarta. Keywords: Perceived Usefulness, Ease Of Use, Trust, Interest in use. Abstrak– Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan kepercayaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara. Persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan kepercayaan sebagai variabel independen, sedangkan minat penggunaan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif pendekatan kuantitatif, metode pengolahan data dengan menggunakan program SmartPLS 3.0 (Partial Least Square). Populasi dari penelitian ini adalah para pengguna system pembayaran digital OVO di Jakarta yang berusia 17 sampai 25 tahun. Sampel ditentukan berdasarkan metode Purposive Sampling, dengan sampel sebanyak 67 responden. Sampel yang dipakai yaitu pengguna OVO di Jakarta Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan tidak berpengaruh signifikan sedangkan
15
Embed
PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap
Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 1
PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN
PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
MINAT PENGGUNAAN PADA APLIKASI OVO
1
stNopy Ernawati, 2
nd Lina Noersanti
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Jl. Kayu Jati Raya No. 11A, Rawamangun – Jakarta 13220, Indonesia
Abstract - The research aims to determine how the influence of perceived usefulness, ease of use and trust on interest in
use of the OVO application in North Jakarta. Perception
usefulness, ease of use and trust are the independent variables, while interest in use is the dependent variable.
This research uses associative research with a quantitative
approach, data processing methods using the SmartPLS 3.0 program (Partial Least Square). The population of this this
study were usersof the OVO digital payment system in
Jakarta, aged 17 to 25 years. The sample was determined
based on the purposive sampling method, with a sample of 67 respondents. The sample used is OVO users in North
Jakarta. The result of this study indicate that the perceived
usefulness and ease of use variables do not have a significant effect, while the trust variable has a significant effect on
interest in use of the OVO application in North Jakarta.
Keywords: Perceived Usefulness, Ease Of Use, Trust,
Interest in use.
Abstrak– Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan
kepercayaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di
Jakarta Utara. Persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan
kepercayaan sebagai variabel independen, sedangkan minat
penggunaan sebagai variabel dependen. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian asosiatif pendekatan kuantitatif,
metode pengolahan data dengan menggunakan program SmartPLS 3.0 (Partial Least Square). Populasi dari penelitian ini adalah para
pengguna system pembayaran digital OVO di Jakarta yang berusia
17 sampai 25 tahun. Sampel ditentukan berdasarkan metode
Purposive Sampling, dengan sampel sebanyak 67 responden.
Sampel yang dipakai yaitu pengguna OVO di Jakarta Utara. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat dan
kemudahan penggunaan tidak berpengaruh signifikan sedangkan
Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 2
variabel kepercayaan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat
penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara.
Kata Kunci: Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan,
Kepercayaan, Minat Penggunaan
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi kini telah membawa suatu perubahan kebutuhan masyarakat atas
suatu sistem pembayaran yang cepat, mudah, dan aman untuk digunakan. Seperti kita ketahui saat
ini Indonesia sudah memasuki era ekonomi digital. Dimana kegiatan ekonomi sudah mulai berbasikan pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi digital. Salah satu fenomena
yang terjadi di Indonesia pada era ekonomi digital ini adalah masyarakat Indonesia yang sudah
mulai menerapkan sistem pembayaran yang menggunakan uang elektronik. Menurut ketentuan peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2019 tentang uang elektronik pada pasal 1 ayat 3
Uang Elektronik adalah alat pembayaran yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor
terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit kemudian nilai uang disimpan secara elektronik
dalam suatu media misalnya server atau chip, digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut, dan nilai uang elektronik yang sudah
disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. Sedangkan menurut (Mentari et al., 2019) uang elektronik adalah uang yang dicatat secara elektronik pada kartu yang
dimiliki oleh seseorang. Adanya uang elektronik bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam
melakukan berbagai macam transaksi ekonomi di kehidupannya. Berikut ini merupakan jumlah uang elektronik yang beredar di Indonesia dari tahun 2016
hingga 2019 menurut Bank Indonesia:
Tabel 1.1 Jumlah Uang Elektronik beredar Tahun 2016-2019
Tahun Jumlah Instrumen
2015 477.322.243
2016 499.283.097
2017 833.975.238
2018 1.542.055.053
2019 2.747.789.404
Sumber: Bank Indonesia (www.bi.go.id/id/statistik)
Saat ini perkembangan uang elektronik di Indonesia tergolong cepat, hal tersebut dapat dilihat dari tabel tersebut yang menunjukkan bahwa jumlah uang elektronik di Indonesia terus
meningkat dari tahun ke tahun selama 5 tahun terakhir. Dari tahun 2015 jumlah uang elektronik
beredar 477.322.243 dengan terus meningkat pertumbuhannya hingga pada tahun 2019 mencapai 2.747.789.404. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan uang elektronik di Indonesia
semakin diminati oleh masyarakat.
Salah satu perusahaan yang mengembangkan suatu inovasi dalam sistem pembayaran uang elektronik adalah Lippo Group. Sebuah smart financial digital diluncurkan yaitu OVO. OVO
merupakan layanan dompet digital atau smart fiancial app yang menawarkan berbagai transaksi di
sejumlah mitra OVO. Dengan banyak nya persaingan pada perusahaan yang mengeluarkan sistem pembayaran digital, OVO membuat suatu strategi kerja sama dengan empat perusahaan besar di
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap
Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 3
Indonesia, seperti Bank Mandiri, Alfamart, Grab dan Moka. Kerja sama tersebut dilakukan OVO
untuk menciptakan kepercayaan terhadap transaksi non tunai dan juga dapat mempercepat
pengembangan jaringan OVO.
Dalam memilih suatu jenis layanan digital masyarakat juga memiliki berbagai
kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam memutuskan untuk menggunakan suatu
layanan sistem pembayaran digital atau tidak. Persepsi Manfaat merupakan hal yang sangat
diperhatikan oleh masyarakat dalam menggunakan suatu layanan sistem pembayaran digital.
Seseorang akan menggunakan teknologi apabila suatu teknologi tersebut dapat memberikan manfaat kepada mereka. Menurut (Jogiyanto, 2019) manfaat yang dirasakan adalah sejauh mana
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja
pekerjanya. Selain persepsi manfaat, kemudahan penggunaan juga merupakan faktor penting yang
diperhatikan masyarakat dalam menggunakan suatu sistem pembayaran digital. Menurut (Jogiyanto., 2019) persepsi kemudahan penggunaan adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa
menggunakan suatu sistem teknologi tertentu akan bebas dari suatu usaha.
Selain itu, dalam mempertimbangkan penggunaan layanan sistem pembayaran digital masyarakat juga mempertimbangkan rasa kepercayaan dalam menggunakan layanan sistem
pembayaran digital tersebut. Menurut (Setiawan., 2020) kepercayaan merupakan keyakinan yang
memungkinkan individu untuk secara sukarela menjadi pelanggan penyedia layanan setelah mempertimbangkan karakteristik penyedia layanan tersebut. Ketika sebuah produk dapat
memberikan kepercayaan kepada konsumennya serta memiliki manfaat dan kemudahan ketika
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka kemungkinan produk tersebut akan digunakan oleh
masyarakat luas. Begitu pula dengan uang elektronik yang dirasa sangat membantu untuk kepentingan transaksi perekonomian masyarakat, bukan tidak mungkin masyarakat akan berminat
untuk menggunakan uang elektronik tersebut. Menurut (Seng dan Ping., 2019) minat adalah
keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti berharap dapat melihat sejauh
mana pengaruh dari Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan terhadap Minat Penggunaan pada aplikasi OVO.
1.2 Perumusan Masalah
Dari penjelasan diatas, maka peneliti perlu mengetahui:
1. Apakah Persepsi Manfaat memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada
aplikasi OVO?
2. Apakah Persepsi Kemudahan Penggunaan memiliki pengaruh terhadap minat
penggunaan pada aplikasi OVO?
3. Apakah kepercayaan memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO?
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO.
2. Untuk mengetahui pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat penggunaan
pada aplikasi OVO.
3. Untuk mengetahui apakah kepercayaan memiliki pengaruh terhadap minat
penggunaan pada aplikasi OVO.
Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 4
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Uang Elektronik Menurut ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang uang
elektronik pada pasal 1 ayat 3 menjelaskan bahwa Uang Elektronik adalah alat pembayaran yang
diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit,
dimana nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip, digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang
elektronik tersebut, dan nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh
penerbit bukan merupakan simpanan karena tidak termasuk yang dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan dan tidak diberikan bunga atau imbalan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan dimana sejumlah nilai uang nya disimpan dalam suatu
media elektronik yang dimiliki oleh konsumen.
Menurut (Ikatan Bankir Indonesia, 2014:235) ada 2 jenis uang elektronik, yaitu: a. Uang Elektronik berbasis Chip, yaitu uang elektronik dengan media penyimpanan nilai
uang pada chip dengan identitas uang elektronik berupa nomer kartu.
b. Uang Elektronik berbasis Server, yaitu uang elektronik dengan media penyimpanan nilai uang pada server dengan identitas uang elektronik berupa nomor telepon seluler, alamat
email, maupun identitas lainnya.
Uang elektronik dapat digunakan sebagai alat pembayaran pada merchant-merchat retail
tertentu yang mengadakan kerjasama dengan penerbit uang elektronik. Menurut (Ikatan Bankir
Indonesia, 2014:235) manfaat yang ditawarkan oleh uang elektronik adalah kepraktisan dalam
transaksi sehingga masyarakat umum dapat menggunakan untuk kegiatan ekonomi yang bersifat massal dimana membutuhkan kecepatan transaksi dan biasanya menggunakan uang dalam pecahan
kecil, misalnya transaksi pembayaran akses jalan tol, tiket kereta api, transaksi di minimarket,
membayar parkir, dan lain sebagainya.
2.2 Persepsi Manfaat
Menurut (Kotler, 2012:179) Persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan
menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Menurut
(Jogiyanto, 2019:933) Persepsi Manfaat adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa dalam
menggunakan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya.
Seseorang akan menggunakan suatu teknologi apabila suatu teknologi tersebut dapat memberikan manfaat kepada mereka. Jika seseorang merasa percaya bahwa suatu teknologi
tersebut berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika menurutnya teknologi tersebut
kurang berguna maka ia tidak akan menggunakannya. Seseorang juga akan menggunakan suatu teknologi jika seseorang tersebut mengetahui manfaat postif atas penggunaannya. Oleh Karena itu
diharapkan dengan kehadiran teknologi tersebut dapat memberikan manfaat kepada setiap
penggunanya agar penggunanya dapat menggunakan teknologi tersebut dengan berbagai manfaat
yang berikan.
Menurut (Davis et al, 2017:4) Persepsi Manfaat dapat diukur dari beberapa indikator-
3. Memberikan keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi
4. Memberikan rasa aman ketika sedang melakukan transaksi pembayaran
5. Meningkatkan efesiensi dalam melakukan transaksi pembayaran
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap
Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 5
2.3 Kemudahan Penggunaan
Menurut (Jogiyanto, 2019:934) Persepsi kemudahan penggunaan merupakan ukuran dimana
seseorang meyakini bahwa dalam menggunakan suatu teknologi dapat jelas digunakan dan tidak
membutuhkan banyak usaha tetapi harus mudah digunakan dan mudah untuk mengoperasikannya.
Persepsi seseorang tentang kemudahan dalam menggunakan suatu sistem merupakan tingkat
dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut akan bebas dari kesalahan dan suatu usaha. Semakin mudah suatu sitem tersebut dalam penggunaannya maka lebih sedikit upaya
yang harus dikerjakan seseorang sehingga dapat meningkatkan kinerja seseorang ketika
menggunakan teknologi tersebut. Karena kemudahan penggunaan merupakan usaha yang tidak
memberatkan atau tidak membutuhkan kemampuan yang tinggi ketika seseorang menggunakan suatu sistem tersebut.
Menurut (Jogiyanto, 2016:134) Persepsi kemudahan merupakan suatu kepercayaan tentang
proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah
digunakan atau tidak sulit untuk dipahami maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan atau sulit dipahami
maka orang tersebut tidak akan menggunakannya.
Menurut (Davis et al, 2019:30) Beberapa indikator yang dapat mengukur kemudahan
penggunaan, yaitu:
1. Mudah dipelajari (easy to learn)
2. Dapat dikontrol (controllable)
3. Fleksibel (flexible) 4. Mudah digunakan (easy to use) 5. Jelas dan dapat dipahami (clear and understandable)
2.4 Kepercayaan
Menurut (Kotler dan Keller, 2012:125) Kepercayaan merupakan komponen kognitif dari
faktor psikologis. Kepercayaan berhubungan dengan suatu bukti sugesti dan pengalaman jika
keyakinan terhadap sesuatu itu benar atau salah. Sedangkan menurut (Jogiyanto, 2019:935)
Kepercayaan merupakan penilaian seorang individu setelah memperoleh, memproses, dan mengumpulkan informasi kemudian akan menghasilkan berbagai penilaian dan anggapan.
Kepercayaan adalah rasa percaya seseorang kepada pihak lain dalam melakukan hubungan
antara kedua belah pihak setelah seseorang tersebut mengumpulkan berbagai informasi yang
diperoleh berdasarkan pada keyakinan bahwa pihak tersebut dapat memenuhi atas kewajiban yang
ia diharapkan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kepercayaan merupakan keyakinan seseorang terhadap sesuatu. Tingkat kepercayaan merupakan kemampuan pihak produsen atau penyedia
layanan dalam menjamin keamanan dan kerahasiaan instrumen yang digunakan oleh konsumen
untuk membuat penggunanya percaya.
Menurut (Jogiyanto, 2019:936) kepercayaan-kepercayaan individual terhadap teknologi informasi dibentuk dari tiga faktor yaitu faktor institutional, sosial, dan individual. Untuk
menimbulkan rasa kepercayaan terhadap pihak lain, kepercayaan harus dibangun dari awal dan
membutuhkan proses untuk menimbulkan rasa percaya tersebut. Oleh karena itu, penting bagi suatu
perusahaan dalam memberikan kepercayaan kepada penggunanya.
Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 6
Menurut (Kotler dan Keller, 2016:225) ada empat indicator kepercayaan konsumen, yaitu
sebagai berikut:
1. Benevolence (kesungguha/ketulusan)
2. Ability (kemampuan) 3. Integrity (Integritas) 4. Willingness to depend
2.5 Minat Penggunaan
Menurut (Kotler dan Keller, 2012:131) Minat beli adalah sebuah perilaku konsumen dimana
konsumen memiliki keinginan dalam memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam
memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan dalam menginginkan suatu produk. Sedangkan Menurut (Jati, 2019:31) Minat penggunaan teknologi informasi adalah sebagai
tingkatan keinginan atau niat seseorang untuk menggunakan sebuah teknologi informasi secara
terus-menerus dengan asumsi bahwa orang tersebut memiliki akses terhadap teknologi informasi.
Salah satu model yang digunakan untuk mengetahui penerimaan seseorang terhadap system
teknologi informasi yaitu Technology Acceptable Model (TAM). Technology Acceptable Model
digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai dan pemakaian yang berdasarkan persepsi
terhadap kemudahan penggunaan dan manfaat teknologi informasi.
Menurut (Ferdinand, 2011:12) minat beli dapat di identifikasi melalui indikator, sebagai
H1: Persepsi Manfaat memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di
Jakarta Utara.
H2: Kemudahan Penggunaan memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada aplikasi
OVO di Jakarta Utara.
H3: Kepercayaan memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di
Jakarta Utara.
Persepsi Manfaat (X1) H1
Kemudahan Penggunaan
(X2) H2 Minat Penggunaan
(Y)
Kepercayaan (X3) H3
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap
Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 7
III METODE PENELITIAN
Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu dengan metode
pengambilan sampel secara purposive sampling. Adapun sampel yang dipakai yaitu pengguna
OVO di Jakarta Utara dengan kriteria sampel yang digunakan yaitu pengguna yang pernah menggunakan OVO minimal 3 kali dan generasi milenial yang berusia 17 sampai 25 tahun.
Untuk ukuran sampel yang digunakan, karena peneliti tidak mengetahui jumlah pasti dari
populasi pengguna OVO di Jakarta yang berusia 17 sampai 25 tahun, maka peneliti menggunakan
rumus Rao Purba, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan sampel populasi dalam penentuan sampel (90% = 0,9)
nilai untuk Z statistik 90% adalah 1,64
Moe = margin of error (10% = 0,10)
Dengan menggunakan rumus diatas, maka besarnya sampel yaitu:
Berdasarkan hasil perhitungan diatas jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah 67 orang responden.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara menyebarkan
kuesioner secara online dengan media google form yang berisi seperangkat pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur tiap-tiap variabel penelitian yang akan diuji yaitu Persepsi Manfaat (X1), Kemudahan Penggunaan (X2), Kepercayaan (X3) dan Minat Penggunaan (Y). Kuesioner
disebarkan secara online dengan media google form melalui grup whatshapp dan melalui instagram
yang dimiliki oleh peneliti. Pengolahan data menggunakan software program SmartPLS 3.0 (Partial Least Square).
IV HASIL
4.1 Analisis Deskriptif
Dari 67 responden yang mengisi kuesioner, diketahui bahwa mayoritas respoden berdomisili
di Jakarta Utara. Dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 38 orang atau 57% dan
responden yang merupakan seorang Sarjana (S1) sebanyak 39 responden atau 58%. Peneliti melakukan analisis skor rata-rata yang diperoleh pada setiap variabel untuk
memperoleh hasil posisi jawaban mayoritas responden. Hasil yang diperoleh adalah nilai rata-rata
per variabel, untuk variabel Persepsi Manfaat menurut persepsi 67 responden adalah 83.98%, sehingga dapat diartikan bahwa persepsi responden terhadap item-item pernyataan tentang variabel
persepsi manfaat dinyatakan tinggi. Nilai rata-rata variabel kemudahan penggunaan menurut
persepsi 67 responden adalah 85.37%, sehingga dapat diartikan bahwa persepsi responden terhadap
item-item pernyataan variabel kemudahan penggunaan dinyatakan tinggi. Nilai rata-rata variabel Kepercayaan menurut persepsi 67 responden adalah 80,76%, sehingga dapat diartikan bahwa
Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 8
persepsi responden terhadap item-item pernyataan tentang variabel kepercayaan dinyatakan tinggi.
Sedangkan nilai rata-rata variabel Minat Penggunaan menurut persepsi 67 responden adalah 75.40%, sehingga dapat diartikan bahwa persepsi responden terhadap item-item pernyataan tentang
variabel minat penggunaan dinyatakan tinggi.
4.2 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
4.2.1 Uji Validitas Konvergen
Uji validitas konvergen dapat diukur dengan nilai Outer Loading, Menurut Ghozali yang
mengutip dari Chin (2014:39) mengatakan bahwa ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika
berkorelasi lebih dari 0,7 dengan konstruk yang ingin diukur. Sedangkan nilai Average Variance Extracted (AVE) lebih dari 0,5. Berikut ini merupakan nilai Outer Model:
Gambar 4.1 (outer model)
Tabel 4.1 Outer Model
Korelasi Indikator dengan
variabel
Loading Faktor Keterangan
X1.1 0,849 Valid
X1.4 0,928 Valid
X1.5 0,778 Valid
X2.1 0,765 Valid
X2.2 0,850 Valid
X2.3 0,871 Valid
X2.5 0,739 Valid
X3.1 0,878 Valid
X3.2 0,854 Valid
X3.3 0,881 Valid
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap
Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 9
X3.4 0,853 Valid
X3.5 0,833 Valid
X3.6 0,893 Valid
Y1.1 0,863 Valid
Y1.2 0,833 Valid
Y1.3 0,891 Valid
Y1.4 0,831 Valid
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai outer loading pada penelitian ini masing-
masing memiliki nilai diatas 0,7 dan memiliki nilai AVE untuk variabel Persepsi Manfaat (X1)
adalah 0,729, variabel Kemudahan Penggunaan (X2) adalah 0,653, variabel Kepercayaan
(X3) adalah 0,749, dan untuk variabel Minat Penggunaan (Y) adalah 0,731. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa validitas konvergen secara keseluruhan telah terpenuhi.
4.2.2 Uji Validitas Diskriminan Menurut Fornell dan Larcker yang dikutip buku imam Ghozali (2014:40) discriminant
validity adalah membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam tabel. Jika nilai akar
kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk lainnya dalam
model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Dari hasil penelitian yang
dilakukan dapat diketauhi bahwa masing-masing nilai konstruk atau nilai akar AVE
melebihi atau lebih besar dari 0,5. Maka pengujian atas validitas diskriminan secara
keseluruhan terpenuhi.
Tabel 4.2 Discriminant Validity
Kemudahan
Penggunaan
Kepercayaan Manfaat Minat
Penggunaan
Keterangan
Kemudahan
Penggunaan
0,808 Valid
Kepercayaan 0,728 0,866 Valid
Manfaat 0,749 0,780 0,854 Valid
Minat
Penggunaan
0,694 0,769 0,730 0,855 Valid
4.2.3 Uji Reabilitas
Dalam Uji reabilitas dapat dilihat dari nilai Crobach’s Alpha dan nilai Composite
Reliability. Konstruk dinyatakan reliable jika nilai composite reliability lebih dari 0,7 dan
nilai cronbach alpha lebih dari 0,6. Berikut ini hasil Crobach’s Alpha dan Composite
Reliability yang di peroleh:
Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 10
Tabel 4.3 Cronbach alpha dan Composite reability
Cronbach’s Alpha Composite Reability Keterangan
Kemudahan
Penggunaan
0,821 0,882 Reliabel
Kepercayaan 0,933 0,947 Reliabel
Manfaat 0,812 0,889 Reliabel
Minat
Penggunaan
0,877 0,916 Reliabel
Berdasarkan tabel tersebut, pengujian reabilitas pada penelitian ini menunjukkan secara
umum variabel pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dinyatakan reliable, karena
menunjukkan Cronbach’s Alpha > 0,6 dan Composite Reability > 0,7.
4.3 Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
4.3.1 Model FIT
Tabel 4.4 Model Fit
Saturated Model Estimated Model
NFI 0,772 0,772
Model Fit dilakukan untuk mengetahui seberapa baik model yang diteliti dan model fit dapat
dilihat dari NFI. Nilai NFI berkisar antara 0 sampai 1. Kriteria bahwa model dapat dikatakan FIT
yaitu jika semakin nilai NFI mendekati 1 maka semakin dinyatakan fit atau baik. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai NFI yaitu 0,772 dapat dikatakan bahwa nilai NFI tersebut mendekati 1
dan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa model yang diteliti adalah FIT atau baik.
4.3.2 Penelitian Varian Konstruktur Endogen (R2)
Tabel 4.5 Nilai R-Square
R-Square
Minat Penggunaan 0,649
Pada tabel diatas menyatakan bahwa nilai Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan, dan
Kepercayaan mampu menjelaskan konstruk dari variabel endogen yaitu Minat Penggunaan dengan nilai 64,9% dengan sisa 35,1% yang dijelaskan oleh variabel laten diluar penelitian ini.
4.4 Pengujian Hipotesis
Tabel 4.6 Uji Hipotesis
T Statistic P Value Keterangan
Kemudahan Minat 1,307 0,192 Tidak Signifikan
Kepercayaan Minat 2,673 0,008 Signifikan
Manfaat Minat 1,719 0,086 Tidak Signifikan
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap
Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 11
Inner model yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas dan T-statistic nya. Untuk nilai
probabilitasnya, nilai P value dengan alpha 5% atau kurang dari 0,05. Nilai T-statistic
adalah lebih dari 1,96. Sehingga kriteria penerimaan hipotesis adalah ketika T-statistic
harus lebih besar dari 1,96 dan P value kurang dari 0,05. Tabel 6 diatas menunjukkan nilai
T-statistic dan P-value yang menjadi dasar untuk pengujian hipotesis yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pada pengujian pengaruh persepsi manfaat terhadap minat penggunaan (Hipotesis 1), nilai
T-statistic variabel persepsi manfaat yaitu 1,719 nilai tersebut kurang dari 1,96 dan P value
0,086 nilai ini lebih dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa HO diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat penggunaan.
2. Pada Pengujian pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat penggunaan (Hipotesis
2), nilai T-statistik variabel kemudahan penggunaan adalah 1,307 nilai tersebut kurang dari
1,96 dan P value adalah 0,192 nilai ini lebih dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa HO diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemudahan
penggunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan.
3. Pada pengujian pengaruh kepercayaan terhadap minat penggunaan (Hipotesis 3), nilai
statistic variabel kepercayaan yaitu 2,673 nilai tersebut lebih dari 1,96 dan memiliki nilai P
value yaitu 0,008. Maka dapat dinyatakan bahwa HO ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat penggunaan.
Pembahasan
1. Pengaruh persepsi manfaat terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara
tidak berpengaruh signifikan artinya bahwa kesadaran responden terhadap persepsi
manfaat dalam menggunakan aplikasi OVO tersebut kecil atau rendah sehingga tidak
menumbuhkan minat dalam menggunakan aplikasi OVO. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman serta pengetahuan yang dimiliki responden tentang manfaat dari
adanya uang elektronik dan kurangnya promosi manfaat yang diperoleh dari transaksi
menggunakan OVO. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai outerloading yang rendah dari pernyataan kuesioner (X1.2) bertransaksi menggunakan OVO karena proses yang jauh
lebih cepat dengan hanya menggunakan Scan QR, pernyataan kuesioner (X1.3) OVO
memberikan cashback setelah melakukan berbagai proses transaksi, pernyataan kuesioner (X1.6) dengan menggunakan OVO dapat mengurangi jumlah antrian.
Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Saraswati dan Purnamasari (2020) yang menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan persepsi manfaat terhadap minat menggunakan e-wallet
OVO pada pelanggan transportasi Grab.
2. Pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara tidak berpengaruh signifikan artinya bahwa kesadaran responden terhadap
kemudahan penggunaan dalam menggunakan aplikasi OVO tersebut kecil sehingga tidak
menumbuhkan minat dalam menggunakan aplikasi OVO. Hal tersebut disebabkan karena
responden pada penelitian ini berusia 17-25 tahun atau usia tersebut termasuk dalam kategori Generasi Milenials dimana generasi tersebut lahir pada saat teknologi sedang
berkembang dengan pesat sehingga mereka sudah terbiasa untuk menggunakan berbagai
teknologi. Sehingga kemudahan penggunaan tidak lagi menjadi ukuran atau tidak lagi
Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 12
menjadi perhatian minat seseorang atau generasi milenials dalam menggunakan atau mengoperasikan uang elektronik berbasis server yaitu OVO.
Penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Romadloniyah (2018) dimana penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan terhadap
minat menggunakan e-money.
3. Pengaruh kepercayaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara
memiliki pengaruh yang signifikan artinya bahwa kesadaran responden terhadap tingkat kepercayaan dalam menggunakan aplikasi OVO tersebut tinggi sehingga dapat
menumbuhkan minat dalam menggunakan aplikasi OVO. Hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa tingkat kepercayaan akan mempengaruhi tingkat minat penggunaan pada aplikasi OVO. Responden lebih memperhatikan tingkat kepercayaan dalam menggunakan uang
elektronik. Kepercayaan membuat pengguna OVO di Jakarta Utara berminat menggunakan
OVO karena OVO sangat mengedepankan kepentingan para penggunanya apabila terjadi masalah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil nilai outerloading yang tinggi yang
dimiliki oleh variabel X3.6 yaitu 0,893 yaitu pernyataan bahwa OVO sangat
mengedepankan kepentingan para penggunanya. Artinya Semakin besar pengaruh
kepercayaan maka dapat meningkatkan minat konsumen dalam menggunakan OVO.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Pratama dan Suputra (2019) dimana penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa
variabel kepercayaan berpengaruh terhadap minat penggunaan.
V. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis data sebagaimana
telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan pada aplikasi OVO di
Jakarta Utara.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kemudahan penggunaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan variabel kepercayaan terhadap variabel minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara .
VI. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan yang ada, maka mencoba mengajukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Untuk perusahaan penyelenggara atau penerbit OVO harus mampu mempertahankan dan
meningkatkan kepercayaaan agar dapat menjaga kepercayaan penggunanya karena kepercayaan sangat berpengaruh terhadap minat penggunaan konsumen pada aplikasi
OVO.
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap
Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 13
2. Perusahaan penyelenggara atau penerbit diharapkan melakukan sosialisasi seperti iklan
promosi mengenai manfaat dari menggunakan aplikasi OVO.
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel perilaku penggunaan
yang lain agar dapat mengetahui factor-faktor lain yang mempengaruhi minat penggunaan,
karena dalam penelitian ini terdapat 35,1% factor- factor lain yang mempengaruhi minat penggunaan.
VII. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan Penelitian Selanjutnya
Dalam penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai pada maksud dan tujuan
penelitian, namun penelitian yang dilakukan ini memiliki beberapa keterbatasan yang dihadapi,
antara lain:
1. Dalam pengajuan kuesioner diperoleh adanya tingkah laku responden yang terlalu terburu-
buru dalam mengisi kuesioner tersebut dan tidak membaca secara detail setiap pernyataan
dari kuesioner yang di sebar secara online sehingga jawaban yang diberikan responden tersebut kurang maksimal. Seharusnya dalam pengisian kuesioner akan lebih baik jika
ditambah metode dalam menjawab kuesioner seperti metode essay sehingga hasil
penelitian yang diperoleh akan maksimal. 2. Sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya 67 orang responden, sehingga untuk
penelitian selanjutnya akan lebih baik jika sampel penelitian ditambah minimal 100 orang
responden.
3. Dalam penelitian ini tidak ada Uji Asumsi Klasik, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan Uji Asumsi Klasik.
Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 14
DAFTAR REFERENSI
Bank Indonesia. (n.d.). Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik.
Bank Indonesia. Jumlah Uang Elektronik Beredar. Diunduh tanggal 14 April 2020,
www.bi.go.id/id/statistik
Ferdinand, A. 2011. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Firmansyah, M. A. 2018. Perilaku Konsumen (sikap dan pemasaran). Yogyakarta: Deepublish.
Ghozali, I. 2014. Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square
(PLS). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Penerbit Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono & Abdillah. 2015. Partial Least Square. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Mengelola Kualitas Layanan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan Edisi Pertama. Jakarta: Prenademedia Group.
Jusuf, D. I. 2018. Perilaku Konsumen dimasa Bisnis Online. Yogyakarta: Penerbit Andi (Angggota