Top Banner
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 1 PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT PENGGUNAAN PADA APLIKASI OVO 1 st Nopy Ernawati, 2 nd Lina Noersanti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jl. Kayu Jati Raya No. 11A, Rawamangun Jakarta 13220, Indonesia [email protected]; [email protected] Abstract - The research aims to determine how the influence of perceived usefulness, ease of use and trust on interest in use of the OVO application in North Jakarta. Perception usefulness, ease of use and trust are the independent variables, while interest in use is the dependent variable. This research uses associative research with a quantitative approach, data processing methods using the SmartPLS 3.0 program (Partial Least Square). The population of this this study were usersof the OVO digital payment system in Jakarta, aged 17 to 25 years. The sample was determined based on the purposive sampling method, with a sample of 67 respondents. The sample used is OVO users in North Jakarta. The result of this study indicate that the perceived usefulness and ease of use variables do not have a significant effect, while the trust variable has a significant effect on interest in use of the OVO application in North Jakarta. Keywords: Perceived Usefulness, Ease Of Use, Trust, Interest in use. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan kepercayaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara. Persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan kepercayaan sebagai variabel independen, sedangkan minat penggunaan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif pendekatan kuantitatif, metode pengolahan data dengan menggunakan program SmartPLS 3.0 (Partial Least Square). Populasi dari penelitian ini adalah para pengguna system pembayaran digital OVO di Jakarta yang berusia 17 sampai 25 tahun. Sampel ditentukan berdasarkan metode Purposive Sampling, dengan sampel sebanyak 67 responden. Sampel yang dipakai yaitu pengguna OVO di Jakarta Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan tidak berpengaruh signifikan sedangkan
15

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Mar 27, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap

Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 1

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN

PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

MINAT PENGGUNAAN PADA APLIKASI OVO

1

stNopy Ernawati, 2

nd Lina Noersanti

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Jl. Kayu Jati Raya No. 11A, Rawamangun – Jakarta 13220, Indonesia

[email protected]; [email protected]

Abstract - The research aims to determine how the influence of perceived usefulness, ease of use and trust on interest in

use of the OVO application in North Jakarta. Perception

usefulness, ease of use and trust are the independent variables, while interest in use is the dependent variable.

This research uses associative research with a quantitative

approach, data processing methods using the SmartPLS 3.0 program (Partial Least Square). The population of this this

study were usersof the OVO digital payment system in

Jakarta, aged 17 to 25 years. The sample was determined

based on the purposive sampling method, with a sample of 67 respondents. The sample used is OVO users in North

Jakarta. The result of this study indicate that the perceived

usefulness and ease of use variables do not have a significant effect, while the trust variable has a significant effect on

interest in use of the OVO application in North Jakarta.

Keywords: Perceived Usefulness, Ease Of Use, Trust,

Interest in use.

Abstrak– Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan

kepercayaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di

Jakarta Utara. Persepsi manfaat, kemudahan penggunaan dan

kepercayaan sebagai variabel independen, sedangkan minat

penggunaan sebagai variabel dependen. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian asosiatif pendekatan kuantitatif,

metode pengolahan data dengan menggunakan program SmartPLS 3.0 (Partial Least Square). Populasi dari penelitian ini adalah para

pengguna system pembayaran digital OVO di Jakarta yang berusia

17 sampai 25 tahun. Sampel ditentukan berdasarkan metode

Purposive Sampling, dengan sampel sebanyak 67 responden.

Sampel yang dipakai yaitu pengguna OVO di Jakarta Utara. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat dan

kemudahan penggunaan tidak berpengaruh signifikan sedangkan

Page 2: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 2

variabel kepercayaan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat

penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara.

Kata Kunci: Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan,

Kepercayaan, Minat Penggunaan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi kini telah membawa suatu perubahan kebutuhan masyarakat atas

suatu sistem pembayaran yang cepat, mudah, dan aman untuk digunakan. Seperti kita ketahui saat

ini Indonesia sudah memasuki era ekonomi digital. Dimana kegiatan ekonomi sudah mulai berbasikan pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi digital. Salah satu fenomena

yang terjadi di Indonesia pada era ekonomi digital ini adalah masyarakat Indonesia yang sudah

mulai menerapkan sistem pembayaran yang menggunakan uang elektronik. Menurut ketentuan peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2019 tentang uang elektronik pada pasal 1 ayat 3

Uang Elektronik adalah alat pembayaran yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor

terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit kemudian nilai uang disimpan secara elektronik

dalam suatu media misalnya server atau chip, digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut, dan nilai uang elektronik yang sudah

disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana

dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. Sedangkan menurut (Mentari et al., 2019) uang elektronik adalah uang yang dicatat secara elektronik pada kartu yang

dimiliki oleh seseorang. Adanya uang elektronik bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam

melakukan berbagai macam transaksi ekonomi di kehidupannya. Berikut ini merupakan jumlah uang elektronik yang beredar di Indonesia dari tahun 2016

hingga 2019 menurut Bank Indonesia:

Tabel 1.1 Jumlah Uang Elektronik beredar Tahun 2016-2019

Tahun Jumlah Instrumen

2015 477.322.243

2016 499.283.097

2017 833.975.238

2018 1.542.055.053

2019 2.747.789.404

Sumber: Bank Indonesia (www.bi.go.id/id/statistik)

Saat ini perkembangan uang elektronik di Indonesia tergolong cepat, hal tersebut dapat dilihat dari tabel tersebut yang menunjukkan bahwa jumlah uang elektronik di Indonesia terus

meningkat dari tahun ke tahun selama 5 tahun terakhir. Dari tahun 2015 jumlah uang elektronik

beredar 477.322.243 dengan terus meningkat pertumbuhannya hingga pada tahun 2019 mencapai 2.747.789.404. Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan uang elektronik di Indonesia

semakin diminati oleh masyarakat.

Salah satu perusahaan yang mengembangkan suatu inovasi dalam sistem pembayaran uang elektronik adalah Lippo Group. Sebuah smart financial digital diluncurkan yaitu OVO. OVO

merupakan layanan dompet digital atau smart fiancial app yang menawarkan berbagai transaksi di

sejumlah mitra OVO. Dengan banyak nya persaingan pada perusahaan yang mengeluarkan sistem pembayaran digital, OVO membuat suatu strategi kerja sama dengan empat perusahaan besar di

Page 3: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap

Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 3

Indonesia, seperti Bank Mandiri, Alfamart, Grab dan Moka. Kerja sama tersebut dilakukan OVO

untuk menciptakan kepercayaan terhadap transaksi non tunai dan juga dapat mempercepat

pengembangan jaringan OVO.

Dalam memilih suatu jenis layanan digital masyarakat juga memiliki berbagai

kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam memutuskan untuk menggunakan suatu

layanan sistem pembayaran digital atau tidak. Persepsi Manfaat merupakan hal yang sangat

diperhatikan oleh masyarakat dalam menggunakan suatu layanan sistem pembayaran digital.

Seseorang akan menggunakan teknologi apabila suatu teknologi tersebut dapat memberikan manfaat kepada mereka. Menurut (Jogiyanto, 2019) manfaat yang dirasakan adalah sejauh mana

seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja

pekerjanya. Selain persepsi manfaat, kemudahan penggunaan juga merupakan faktor penting yang

diperhatikan masyarakat dalam menggunakan suatu sistem pembayaran digital. Menurut (Jogiyanto., 2019) persepsi kemudahan penggunaan adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa

menggunakan suatu sistem teknologi tertentu akan bebas dari suatu usaha.

Selain itu, dalam mempertimbangkan penggunaan layanan sistem pembayaran digital masyarakat juga mempertimbangkan rasa kepercayaan dalam menggunakan layanan sistem

pembayaran digital tersebut. Menurut (Setiawan., 2020) kepercayaan merupakan keyakinan yang

memungkinkan individu untuk secara sukarela menjadi pelanggan penyedia layanan setelah mempertimbangkan karakteristik penyedia layanan tersebut. Ketika sebuah produk dapat

memberikan kepercayaan kepada konsumennya serta memiliki manfaat dan kemudahan ketika

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka kemungkinan produk tersebut akan digunakan oleh

masyarakat luas. Begitu pula dengan uang elektronik yang dirasa sangat membantu untuk kepentingan transaksi perekonomian masyarakat, bukan tidak mungkin masyarakat akan berminat

untuk menggunakan uang elektronik tersebut. Menurut (Seng dan Ping., 2019) minat adalah

keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti berharap dapat melihat sejauh

mana pengaruh dari Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan terhadap Minat Penggunaan pada aplikasi OVO.

1.2 Perumusan Masalah

Dari penjelasan diatas, maka peneliti perlu mengetahui:

1. Apakah Persepsi Manfaat memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada

aplikasi OVO?

2. Apakah Persepsi Kemudahan Penggunaan memiliki pengaruh terhadap minat

penggunaan pada aplikasi OVO?

3. Apakah kepercayaan memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO?

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO.

2. Untuk mengetahui pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat penggunaan

pada aplikasi OVO.

3. Untuk mengetahui apakah kepercayaan memiliki pengaruh terhadap minat

penggunaan pada aplikasi OVO.

Page 4: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 4

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Uang Elektronik Menurut ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang uang

elektronik pada pasal 1 ayat 3 menjelaskan bahwa Uang Elektronik adalah alat pembayaran yang

diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit,

dimana nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip, digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang

elektronik tersebut, dan nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh

penerbit bukan merupakan simpanan karena tidak termasuk yang dijamin oleh Lembaga Penjamin

Simpanan dan tidak diberikan bunga atau imbalan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan dimana sejumlah nilai uang nya disimpan dalam suatu

media elektronik yang dimiliki oleh konsumen.

Menurut (Ikatan Bankir Indonesia, 2014:235) ada 2 jenis uang elektronik, yaitu: a. Uang Elektronik berbasis Chip, yaitu uang elektronik dengan media penyimpanan nilai

uang pada chip dengan identitas uang elektronik berupa nomer kartu.

b. Uang Elektronik berbasis Server, yaitu uang elektronik dengan media penyimpanan nilai uang pada server dengan identitas uang elektronik berupa nomor telepon seluler, alamat

email, maupun identitas lainnya.

Uang elektronik dapat digunakan sebagai alat pembayaran pada merchant-merchat retail

tertentu yang mengadakan kerjasama dengan penerbit uang elektronik. Menurut (Ikatan Bankir

Indonesia, 2014:235) manfaat yang ditawarkan oleh uang elektronik adalah kepraktisan dalam

transaksi sehingga masyarakat umum dapat menggunakan untuk kegiatan ekonomi yang bersifat massal dimana membutuhkan kecepatan transaksi dan biasanya menggunakan uang dalam pecahan

kecil, misalnya transaksi pembayaran akses jalan tol, tiket kereta api, transaksi di minimarket,

membayar parkir, dan lain sebagainya.

2.2 Persepsi Manfaat

Menurut (Kotler, 2012:179) Persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan

menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Menurut

(Jogiyanto, 2019:933) Persepsi Manfaat adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa dalam

menggunakan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya.

Seseorang akan menggunakan suatu teknologi apabila suatu teknologi tersebut dapat memberikan manfaat kepada mereka. Jika seseorang merasa percaya bahwa suatu teknologi

tersebut berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika menurutnya teknologi tersebut

kurang berguna maka ia tidak akan menggunakannya. Seseorang juga akan menggunakan suatu teknologi jika seseorang tersebut mengetahui manfaat postif atas penggunaannya. Oleh Karena itu

diharapkan dengan kehadiran teknologi tersebut dapat memberikan manfaat kepada setiap

penggunanya agar penggunanya dapat menggunakan teknologi tersebut dengan berbagai manfaat

yang berikan.

Menurut (Davis et al, 2017:4) Persepsi Manfaat dapat diukur dari beberapa indikator-

indikator sebagai berikut:

1. Mempermudah transaksi pembayaran 2. Mempercepat transaksi pembayaran

3. Memberikan keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi

4. Memberikan rasa aman ketika sedang melakukan transaksi pembayaran

5. Meningkatkan efesiensi dalam melakukan transaksi pembayaran

Page 5: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap

Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 5

2.3 Kemudahan Penggunaan

Menurut (Jogiyanto, 2019:934) Persepsi kemudahan penggunaan merupakan ukuran dimana

seseorang meyakini bahwa dalam menggunakan suatu teknologi dapat jelas digunakan dan tidak

membutuhkan banyak usaha tetapi harus mudah digunakan dan mudah untuk mengoperasikannya.

Persepsi seseorang tentang kemudahan dalam menggunakan suatu sistem merupakan tingkat

dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut akan bebas dari kesalahan dan suatu usaha. Semakin mudah suatu sitem tersebut dalam penggunaannya maka lebih sedikit upaya

yang harus dikerjakan seseorang sehingga dapat meningkatkan kinerja seseorang ketika

menggunakan teknologi tersebut. Karena kemudahan penggunaan merupakan usaha yang tidak

memberatkan atau tidak membutuhkan kemampuan yang tinggi ketika seseorang menggunakan suatu sistem tersebut.

Menurut (Jogiyanto, 2016:134) Persepsi kemudahan merupakan suatu kepercayaan tentang

proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah

digunakan atau tidak sulit untuk dipahami maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan atau sulit dipahami

maka orang tersebut tidak akan menggunakannya.

Menurut (Davis et al, 2019:30) Beberapa indikator yang dapat mengukur kemudahan

penggunaan, yaitu:

1. Mudah dipelajari (easy to learn)

2. Dapat dikontrol (controllable)

3. Fleksibel (flexible) 4. Mudah digunakan (easy to use) 5. Jelas dan dapat dipahami (clear and understandable)

2.4 Kepercayaan

Menurut (Kotler dan Keller, 2012:125) Kepercayaan merupakan komponen kognitif dari

faktor psikologis. Kepercayaan berhubungan dengan suatu bukti sugesti dan pengalaman jika

keyakinan terhadap sesuatu itu benar atau salah. Sedangkan menurut (Jogiyanto, 2019:935)

Kepercayaan merupakan penilaian seorang individu setelah memperoleh, memproses, dan mengumpulkan informasi kemudian akan menghasilkan berbagai penilaian dan anggapan.

Kepercayaan adalah rasa percaya seseorang kepada pihak lain dalam melakukan hubungan

antara kedua belah pihak setelah seseorang tersebut mengumpulkan berbagai informasi yang

diperoleh berdasarkan pada keyakinan bahwa pihak tersebut dapat memenuhi atas kewajiban yang

ia diharapkan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kepercayaan merupakan keyakinan seseorang terhadap sesuatu. Tingkat kepercayaan merupakan kemampuan pihak produsen atau penyedia

layanan dalam menjamin keamanan dan kerahasiaan instrumen yang digunakan oleh konsumen

untuk membuat penggunanya percaya.

Menurut (Jogiyanto, 2019:936) kepercayaan-kepercayaan individual terhadap teknologi informasi dibentuk dari tiga faktor yaitu faktor institutional, sosial, dan individual. Untuk

menimbulkan rasa kepercayaan terhadap pihak lain, kepercayaan harus dibangun dari awal dan

membutuhkan proses untuk menimbulkan rasa percaya tersebut. Oleh karena itu, penting bagi suatu

perusahaan dalam memberikan kepercayaan kepada penggunanya.

Page 6: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 6

Menurut (Kotler dan Keller, 2016:225) ada empat indicator kepercayaan konsumen, yaitu

sebagai berikut:

1. Benevolence (kesungguha/ketulusan)

2. Ability (kemampuan) 3. Integrity (Integritas) 4. Willingness to depend

2.5 Minat Penggunaan

Menurut (Kotler dan Keller, 2012:131) Minat beli adalah sebuah perilaku konsumen dimana

konsumen memiliki keinginan dalam memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam

memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan dalam menginginkan suatu produk. Sedangkan Menurut (Jati, 2019:31) Minat penggunaan teknologi informasi adalah sebagai

tingkatan keinginan atau niat seseorang untuk menggunakan sebuah teknologi informasi secara

terus-menerus dengan asumsi bahwa orang tersebut memiliki akses terhadap teknologi informasi.

Salah satu model yang digunakan untuk mengetahui penerimaan seseorang terhadap system

teknologi informasi yaitu Technology Acceptable Model (TAM). Technology Acceptable Model

digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai dan pemakaian yang berdasarkan persepsi

terhadap kemudahan penggunaan dan manfaat teknologi informasi.

Menurut (Ferdinand, 2011:12) minat beli dapat di identifikasi melalui indikator, sebagai

berikut:

1. Minat Transaksional 2. Minat Referensial 3. Minat Preferensial 4. Minat Eksploratif

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Pengembangan Hipotesis:

H1: Persepsi Manfaat memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di

Jakarta Utara.

H2: Kemudahan Penggunaan memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada aplikasi

OVO di Jakarta Utara.

H3: Kepercayaan memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di

Jakarta Utara.

Persepsi Manfaat (X1) H1

Kemudahan Penggunaan

(X2) H2 Minat Penggunaan

(Y)

Kepercayaan (X3) H3

Page 7: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap

Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 7

III METODE PENELITIAN

Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu dengan metode

pengambilan sampel secara purposive sampling. Adapun sampel yang dipakai yaitu pengguna

OVO di Jakarta Utara dengan kriteria sampel yang digunakan yaitu pengguna yang pernah menggunakan OVO minimal 3 kali dan generasi milenial yang berusia 17 sampai 25 tahun.

Untuk ukuran sampel yang digunakan, karena peneliti tidak mengetahui jumlah pasti dari

populasi pengguna OVO di Jakarta yang berusia 17 sampai 25 tahun, maka peneliti menggunakan

rumus Rao Purba, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan sampel populasi dalam penentuan sampel (90% = 0,9)

nilai untuk Z statistik 90% adalah 1,64

Moe = margin of error (10% = 0,10)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka besarnya sampel yaitu:

Berdasarkan hasil perhitungan diatas jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah 67 orang responden.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara menyebarkan

kuesioner secara online dengan media google form yang berisi seperangkat pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur tiap-tiap variabel penelitian yang akan diuji yaitu Persepsi Manfaat (X1), Kemudahan Penggunaan (X2), Kepercayaan (X3) dan Minat Penggunaan (Y). Kuesioner

disebarkan secara online dengan media google form melalui grup whatshapp dan melalui instagram

yang dimiliki oleh peneliti. Pengolahan data menggunakan software program SmartPLS 3.0 (Partial Least Square).

IV HASIL

4.1 Analisis Deskriptif

Dari 67 responden yang mengisi kuesioner, diketahui bahwa mayoritas respoden berdomisili

di Jakarta Utara. Dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 38 orang atau 57% dan

responden yang merupakan seorang Sarjana (S1) sebanyak 39 responden atau 58%. Peneliti melakukan analisis skor rata-rata yang diperoleh pada setiap variabel untuk

memperoleh hasil posisi jawaban mayoritas responden. Hasil yang diperoleh adalah nilai rata-rata

per variabel, untuk variabel Persepsi Manfaat menurut persepsi 67 responden adalah 83.98%, sehingga dapat diartikan bahwa persepsi responden terhadap item-item pernyataan tentang variabel

persepsi manfaat dinyatakan tinggi. Nilai rata-rata variabel kemudahan penggunaan menurut

persepsi 67 responden adalah 85.37%, sehingga dapat diartikan bahwa persepsi responden terhadap

item-item pernyataan variabel kemudahan penggunaan dinyatakan tinggi. Nilai rata-rata variabel Kepercayaan menurut persepsi 67 responden adalah 80,76%, sehingga dapat diartikan bahwa

Page 8: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 8

persepsi responden terhadap item-item pernyataan tentang variabel kepercayaan dinyatakan tinggi.

Sedangkan nilai rata-rata variabel Minat Penggunaan menurut persepsi 67 responden adalah 75.40%, sehingga dapat diartikan bahwa persepsi responden terhadap item-item pernyataan tentang

variabel minat penggunaan dinyatakan tinggi.

4.2 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)

4.2.1 Uji Validitas Konvergen

Uji validitas konvergen dapat diukur dengan nilai Outer Loading, Menurut Ghozali yang

mengutip dari Chin (2014:39) mengatakan bahwa ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika

berkorelasi lebih dari 0,7 dengan konstruk yang ingin diukur. Sedangkan nilai Average Variance Extracted (AVE) lebih dari 0,5. Berikut ini merupakan nilai Outer Model:

Gambar 4.1 (outer model)

Tabel 4.1 Outer Model

Korelasi Indikator dengan

variabel

Loading Faktor Keterangan

X1.1 0,849 Valid

X1.4 0,928 Valid

X1.5 0,778 Valid

X2.1 0,765 Valid

X2.2 0,850 Valid

X2.3 0,871 Valid

X2.5 0,739 Valid

X3.1 0,878 Valid

X3.2 0,854 Valid

X3.3 0,881 Valid

Page 9: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap

Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 9

X3.4 0,853 Valid

X3.5 0,833 Valid

X3.6 0,893 Valid

Y1.1 0,863 Valid

Y1.2 0,833 Valid

Y1.3 0,891 Valid

Y1.4 0,831 Valid

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai outer loading pada penelitian ini masing-

masing memiliki nilai diatas 0,7 dan memiliki nilai AVE untuk variabel Persepsi Manfaat (X1)

adalah 0,729, variabel Kemudahan Penggunaan (X2) adalah 0,653, variabel Kepercayaan

(X3) adalah 0,749, dan untuk variabel Minat Penggunaan (Y) adalah 0,731. Hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa validitas konvergen secara keseluruhan telah terpenuhi.

4.2.2 Uji Validitas Diskriminan Menurut Fornell dan Larcker yang dikutip buku imam Ghozali (2014:40) discriminant

validity adalah membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam tabel. Jika nilai akar

kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara konstruk lainnya dalam

model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Dari hasil penelitian yang

dilakukan dapat diketauhi bahwa masing-masing nilai konstruk atau nilai akar AVE

melebihi atau lebih besar dari 0,5. Maka pengujian atas validitas diskriminan secara

keseluruhan terpenuhi.

Tabel 4.2 Discriminant Validity

Kemudahan

Penggunaan

Kepercayaan Manfaat Minat

Penggunaan

Keterangan

Kemudahan

Penggunaan

0,808 Valid

Kepercayaan 0,728 0,866 Valid

Manfaat 0,749 0,780 0,854 Valid

Minat

Penggunaan

0,694 0,769 0,730 0,855 Valid

4.2.3 Uji Reabilitas

Dalam Uji reabilitas dapat dilihat dari nilai Crobach’s Alpha dan nilai Composite

Reliability. Konstruk dinyatakan reliable jika nilai composite reliability lebih dari 0,7 dan

nilai cronbach alpha lebih dari 0,6. Berikut ini hasil Crobach’s Alpha dan Composite

Reliability yang di peroleh:

Page 10: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 10

Tabel 4.3 Cronbach alpha dan Composite reability

Cronbach’s Alpha Composite Reability Keterangan

Kemudahan

Penggunaan

0,821 0,882 Reliabel

Kepercayaan 0,933 0,947 Reliabel

Manfaat 0,812 0,889 Reliabel

Minat

Penggunaan

0,877 0,916 Reliabel

Berdasarkan tabel tersebut, pengujian reabilitas pada penelitian ini menunjukkan secara

umum variabel pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dinyatakan reliable, karena

menunjukkan Cronbach’s Alpha > 0,6 dan Composite Reability > 0,7.

4.3 Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

4.3.1 Model FIT

Tabel 4.4 Model Fit

Saturated Model Estimated Model

NFI 0,772 0,772

Model Fit dilakukan untuk mengetahui seberapa baik model yang diteliti dan model fit dapat

dilihat dari NFI. Nilai NFI berkisar antara 0 sampai 1. Kriteria bahwa model dapat dikatakan FIT

yaitu jika semakin nilai NFI mendekati 1 maka semakin dinyatakan fit atau baik. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai NFI yaitu 0,772 dapat dikatakan bahwa nilai NFI tersebut mendekati 1

dan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa model yang diteliti adalah FIT atau baik.

4.3.2 Penelitian Varian Konstruktur Endogen (R2)

Tabel 4.5 Nilai R-Square

R-Square

Minat Penggunaan 0,649

Pada tabel diatas menyatakan bahwa nilai Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan, dan

Kepercayaan mampu menjelaskan konstruk dari variabel endogen yaitu Minat Penggunaan dengan nilai 64,9% dengan sisa 35,1% yang dijelaskan oleh variabel laten diluar penelitian ini.

4.4 Pengujian Hipotesis

Tabel 4.6 Uji Hipotesis

T Statistic P Value Keterangan

Kemudahan Minat 1,307 0,192 Tidak Signifikan

Kepercayaan Minat 2,673 0,008 Signifikan

Manfaat Minat 1,719 0,086 Tidak Signifikan

Page 11: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap

Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 11

Inner model yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas dan T-statistic nya. Untuk nilai

probabilitasnya, nilai P value dengan alpha 5% atau kurang dari 0,05. Nilai T-statistic

adalah lebih dari 1,96. Sehingga kriteria penerimaan hipotesis adalah ketika T-statistic

harus lebih besar dari 1,96 dan P value kurang dari 0,05. Tabel 6 diatas menunjukkan nilai

T-statistic dan P-value yang menjadi dasar untuk pengujian hipotesis yang dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Pada pengujian pengaruh persepsi manfaat terhadap minat penggunaan (Hipotesis 1), nilai

T-statistic variabel persepsi manfaat yaitu 1,719 nilai tersebut kurang dari 1,96 dan P value

0,086 nilai ini lebih dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa HO diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan

terhadap minat penggunaan.

2. Pada Pengujian pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat penggunaan (Hipotesis

2), nilai T-statistik variabel kemudahan penggunaan adalah 1,307 nilai tersebut kurang dari

1,96 dan P value adalah 0,192 nilai ini lebih dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa HO diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemudahan

penggunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan.

3. Pada pengujian pengaruh kepercayaan terhadap minat penggunaan (Hipotesis 3), nilai

statistic variabel kepercayaan yaitu 2,673 nilai tersebut lebih dari 1,96 dan memiliki nilai P

value yaitu 0,008. Maka dapat dinyatakan bahwa HO ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap minat penggunaan.

Pembahasan

1. Pengaruh persepsi manfaat terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara

tidak berpengaruh signifikan artinya bahwa kesadaran responden terhadap persepsi

manfaat dalam menggunakan aplikasi OVO tersebut kecil atau rendah sehingga tidak

menumbuhkan minat dalam menggunakan aplikasi OVO. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman serta pengetahuan yang dimiliki responden tentang manfaat dari

adanya uang elektronik dan kurangnya promosi manfaat yang diperoleh dari transaksi

menggunakan OVO. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai outerloading yang rendah dari pernyataan kuesioner (X1.2) bertransaksi menggunakan OVO karena proses yang jauh

lebih cepat dengan hanya menggunakan Scan QR, pernyataan kuesioner (X1.3) OVO

memberikan cashback setelah melakukan berbagai proses transaksi, pernyataan kuesioner (X1.6) dengan menggunakan OVO dapat mengurangi jumlah antrian.

Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Saraswati dan Purnamasari (2020) yang menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan persepsi manfaat terhadap minat menggunakan e-wallet

OVO pada pelanggan transportasi Grab.

2. Pengaruh kemudahan penggunaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara tidak berpengaruh signifikan artinya bahwa kesadaran responden terhadap

kemudahan penggunaan dalam menggunakan aplikasi OVO tersebut kecil sehingga tidak

menumbuhkan minat dalam menggunakan aplikasi OVO. Hal tersebut disebabkan karena

responden pada penelitian ini berusia 17-25 tahun atau usia tersebut termasuk dalam kategori Generasi Milenials dimana generasi tersebut lahir pada saat teknologi sedang

berkembang dengan pesat sehingga mereka sudah terbiasa untuk menggunakan berbagai

teknologi. Sehingga kemudahan penggunaan tidak lagi menjadi ukuran atau tidak lagi

Page 12: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 12

menjadi perhatian minat seseorang atau generasi milenials dalam menggunakan atau mengoperasikan uang elektronik berbasis server yaitu OVO.

Penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Romadloniyah (2018) dimana penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan terhadap

minat menggunakan e-money.

3. Pengaruh kepercayaan terhadap minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara

memiliki pengaruh yang signifikan artinya bahwa kesadaran responden terhadap tingkat kepercayaan dalam menggunakan aplikasi OVO tersebut tinggi sehingga dapat

menumbuhkan minat dalam menggunakan aplikasi OVO. Hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa tingkat kepercayaan akan mempengaruhi tingkat minat penggunaan pada aplikasi OVO. Responden lebih memperhatikan tingkat kepercayaan dalam menggunakan uang

elektronik. Kepercayaan membuat pengguna OVO di Jakarta Utara berminat menggunakan

OVO karena OVO sangat mengedepankan kepentingan para penggunanya apabila terjadi masalah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil nilai outerloading yang tinggi yang

dimiliki oleh variabel X3.6 yaitu 0,893 yaitu pernyataan bahwa OVO sangat

mengedepankan kepentingan para penggunanya. Artinya Semakin besar pengaruh

kepercayaan maka dapat meningkatkan minat konsumen dalam menggunakan OVO.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Pratama dan Suputra (2019) dimana penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa

variabel kepercayaan berpengaruh terhadap minat penggunaan.

V. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis data sebagaimana

telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan pada aplikasi OVO di

Jakarta Utara.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kemudahan penggunaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan variabel kepercayaan terhadap variabel minat penggunaan pada aplikasi OVO di Jakarta Utara .

VI. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan yang ada, maka mencoba mengajukan saran-saran sebagai

berikut:

1. Untuk perusahaan penyelenggara atau penerbit OVO harus mampu mempertahankan dan

meningkatkan kepercayaaan agar dapat menjaga kepercayaan penggunanya karena kepercayaan sangat berpengaruh terhadap minat penggunaan konsumen pada aplikasi

OVO.

Page 13: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap

Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 13

2. Perusahaan penyelenggara atau penerbit diharapkan melakukan sosialisasi seperti iklan

promosi mengenai manfaat dari menggunakan aplikasi OVO.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel perilaku penggunaan

yang lain agar dapat mengetahui factor-faktor lain yang mempengaruhi minat penggunaan,

karena dalam penelitian ini terdapat 35,1% factor- factor lain yang mempengaruhi minat penggunaan.

VII. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan Penelitian Selanjutnya

Dalam penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai pada maksud dan tujuan

penelitian, namun penelitian yang dilakukan ini memiliki beberapa keterbatasan yang dihadapi,

antara lain:

1. Dalam pengajuan kuesioner diperoleh adanya tingkah laku responden yang terlalu terburu-

buru dalam mengisi kuesioner tersebut dan tidak membaca secara detail setiap pernyataan

dari kuesioner yang di sebar secara online sehingga jawaban yang diberikan responden tersebut kurang maksimal. Seharusnya dalam pengisian kuesioner akan lebih baik jika

ditambah metode dalam menjawab kuesioner seperti metode essay sehingga hasil

penelitian yang diperoleh akan maksimal. 2. Sampel yang digunakan pada penelitian ini hanya 67 orang responden, sehingga untuk

penelitian selanjutnya akan lebih baik jika sampel penelitian ditambah minimal 100 orang

responden.

3. Dalam penelitian ini tidak ada Uji Asumsi Klasik, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan Uji Asumsi Klasik.

Page 14: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Nopy Ernawati1, Lina Noersanti 2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia - 2020 14

DAFTAR REFERENSI

Bank Indonesia. (n.d.). Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik.

Bank Indonesia. Jumlah Uang Elektronik Beredar. Diunduh tanggal 14 April 2020,

www.bi.go.id/id/statistik

Ferdinand, A. 2011. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Firmansyah, M. A. 2018. Perilaku Konsumen (sikap dan pemasaran). Yogyakarta: Deepublish.

Ghozali, I. 2014. Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square

(PLS). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Penerbit Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono & Abdillah. 2015. Partial Least Square. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Mengelola Kualitas Layanan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan Edisi Pertama. Jakarta: Prenademedia Group.

Jusuf, D. I. 2018. Perilaku Konsumen dimasa Bisnis Online. Yogyakarta: Penerbit Andi (Angggota

IKAPI).

Kotler and Keller. 2012. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. and K. L. Keller. 2012. Manajemen Pemasaran, Edisi 14 jilid 1. Jakarta: PT Indeks.

Kotler, P. and K. L. Keller. 2016. Marketing Management, 15th edition New Jersey: Pearson Pretice

Hall.

Mentari, N. W. et. al. 2019. Influence Factor of Consumers Interest on Using E-Money.

International Journal of Social Sciences and Humanities, 3 (2), 176-186.

Pangaribuan, J. 2018. DELUSI MONETER Paradiga yang berbeda tentang Uang, Sistem

Keuangan, dan Permasalahannya. Yogyakarta: Depublish (Grup Penerbitan CV BUDI

UTAMA).

Pratama, B. A & Suputra. 2019. Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan,

dan Tingkat Kepercayaan Pada Minat Menggunakan Uang Elektronik. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 27 (2), 927 – 953. SK No. 23/E/KPT/2019.

Ramadhan, A. F. et. al. 2016. Persepsi Mahasiswa Dalam Menggunakan E-Money. JDEB. 13 (2), 131-145. SK No. 21/E/KPT/2018, 9 Juli 2018.

Romadloniyah, L. A. 2018. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Daya Guna,

Persepsi Kepercayaan, dan Persepsi Manfaat Terhadap Minat Nasabah Dalam

Menggunakan E-Money Pada Bank BRI Lamongan. Jurnal Penelitian Ekonomi dan

Akuntansi, III (2), 699-711. SK No. 21/E/KPT/2018, 9 juli 2018.

Saraswati, P. D. S. & I. G. A. Purnamawati. 2020. Determinan Minat Penggunaan E-Wallet OVO

pada Transportasi Online Grab. Jurnal Akuntansi Profesi, 11 (1), 68-79. SK No.

30/E/KPT/2019.

Page 15: PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN …repository.stei.ac.id/1390/1/21160000219_Artikel... · 2020. 10. 23. · Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan

Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap

Minat Penggunaan Pada Aplikasi OVO

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – 2020 15

Setiadi, N. J. 2013. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif , Tujuan dan

Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana.

Setiawan, F. R. 2020. Analysis of Factors Affecting the Interest of People to Use DANA

Application Using Principal Component Analysis Method (PCA). International Research

Journal of Advanced Engineering and Science, 5 (1), 226-232.

Setyo, H, B & M. Ramadhan. 2019. The Effect of Usefulness, Ease of Use, Credibility, Social

Environment and Supporting Facilities on Millennial Generation Interest Using E-Money.

Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol (377), 57-60.

Solomon, M. R. 2016. Consumer Behavior: Buying, Having, and Being Twelfth Edition. Harlow:

Pearson Education Limited.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dengan metode R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif , Dan R&D, Cetakan ke-26. Bandung:

Alfabeta.

Utami, S. S & B. Kusumawati. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penggunaan E-

Money. Jurnal Balance, XIV (2), 29–41. SK No. 0005.2614820X/JL.1/SK.ISSN/2018.01- 2

Februari 2018.