Page 1
i
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA SISTEM INSENTIF
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Penjualan PT. NASMOCO Bantul
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk dalam Rangka Menulis Skripsi
Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Oleh
Edwina Calista Purwaning
NIM : 132214231
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam
doa.” (Roma 12:12)
“Some won’t appreciate you no matter how much you do for them. Release yourself. Go
where you’re appreciated and understood.”
(Robert Tew)
“Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari
jerat.”
(Amsal 3:26)
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan mengasihiku
Mami dan Papi yang selalu memberikan yang terbaik untukku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul:
Pengaruh Persepsi Karyawan Pada Sistem Insentif Terhadap Kinerja
Karyawan, Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Penjualan PT. Nasmoco di
Bantul
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 9 November 2017 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan, pendapat
atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
(disebutkan dalam referensi) pada penulisan aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 25 dan pasal
70).
Yogyakarta, 30 November 2017
Yang membuat pernyataan,
Edwina Calista Purwaning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Edwina Calista Purwaning
Nomor Induk Mahasiswa : 132214231
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
“Pengaruh Persepsi Karyawan Pada Sistem Insentif Terhadap Kinerja
Karyawan, Studi Kasus Pada Karyawan Bagian Penjualan PT. Nasmoco di
Bantul”
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 30 November 2017
Yang menyatakan,
Edwina Calista Purwaning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi
Karyawan Pada Sistem Insentif Terhadap Kinerja Karyawan, Studi Kasus Pada
Karyawan Bagian Penjualan PT. Nasmoco di Bantul.” Penulisan skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelas Sarjana
Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku dosen pembimbing I
yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan
penuh kesabaran sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
4. Ibu M. T. Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II yang
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Kepala Cabang PT. Nasmoco Bantul yang telah memberikan izin sehingga
penulis dapat melakukan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
viii
6. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Papi dan Mami yang tidak pernah berhenti untuk memberikan dukungan,
doa, kepercayaan dan semangat dalam segala hal untuk melewati setiap
rintangan yang saya hadapi selama hidup saya. Terima kasih atas kasih
sayang kalian dan tidak pernah meninggalkan atau mengabaikan saya
ketika orang lain sibuk mengabaikan saya.
8. Eugenia Clarissa, adikku tersayang yang selalu senantiasa mendukung
saya, peduli, dan selalu mendengar keluh kesah saya.
9. Rendy Wiranata, satu-satunya pria selain papi yang selalu ada dalam suka
duka, mendukung, dan terima kasih atas senantiasa sabar menghadapi
sikap menyebalkan saya. Kamu yang terbaik.
10. Desi Octaviana Simarmata yang merupakan teman baik dari masa
semester satu, teman kos, teman suka duka, sekaligus teman seperjuangan
skripsi. Terima kasih atas kebersamaan dan hal-hal gila yang pernah kita
jalani.
11. Keluarga “Rumpi Manjah” Nina, Noni, Widha, dan Wimpy terima kasih
atas kebersamaannya selama ini sebagai teman berbagi dalam beberapa
tahun ini.
12. Keluarga besar pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen yang
senantiasa berbagi pengetahuan dan pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
ix
13. Keluarga “Sri Gunting Squad” Yohana, Ribhka, Lia, Desi, dan Ika terima
kasih atas kebersamaan selama hampir 3 tahun di atap yang sama dan
terima kasih atas dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini, serta
kepedulian kalian selama ini.
14. Keluarga “Black Mamba” Desi, Shyntia, dan Coney yang selalu
menghibur setiap harinya, mendukung, memberi kritik dan saran, serta
teman seperjuangan skripsi.
15. Keluarga besar Manajemen 2013 yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu, terima kasih atas kebersamaannya.
Penulis menyadari sepenuhnya akan masih adanya kekurangan dan
ketidaksempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan tulisan ini.
Yogyakarta, 10 September 2017
Penulis
Edwina Calista Purwaning
NIM: 132214231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... vii
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GRAFIK .............................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................ xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xv
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ xvi
HALAMAN ABSTRACT ........................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 8
A. Landasan Teori .................................................................................. 8
B. Kerangka Konseptual Penelitian ..................................................... 26
C. Hipotesis .......................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 28
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 28
B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... 28
C. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 28
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 29
E. Definisi Operasional ........................................................................ 30
F. Populasi dan Sampel ....................................................................... 32
G. Sumber Data .................................................................................... 34
H. Teknik Pengambilan Data ............................................................... 34
I. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 35
1. Pengujian Validitas ................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
xi
2. Pengujian Reliabilitas ................................................................ 36
J. Teknik Analisis Data ....................................................................... 37
1. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 37
2. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 38
3. Analisis Regresi Sederhana ....................................................... 38
K. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 39
1. Uji t ........................................................................................... 39
2. Uji R2 ......................................................................................... 40
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ......................... 42
A. Sejarah Perusahaan .......................................................................... 42
B. Visi dan Misi ................................................................................... 45
C. Struktur Organisasi ......................................................................... 46
D. Program Industri Perusahaan .......................................................... 47
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 49
A. Karakteristik Responden ................................................................. 49
B. Deskripsi Variabel Penelitian .......................................................... 51
C. Analisis Kuantitatif ......................................................................... 54
1. Uji Validitas .............................................................................. 54
2. Uji Reliabilitas .......................................................................... 55
D. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................. 56
1. Uji Normalitas ........................................................................... 56
2. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 57
E. Hasil Analisis Data .......................................................................... 58
1. Analisis Regresi Sederhana ....................................................... 58
2. Uji R2 ......................................................................................... 59
F. Pembahasan ..................................................................................... 60
BAB VI PENUTUP .................................................................................... 64
A. Kesimpulan ..................................................................................... 64
B. Saran ................................................................................................ 64
C. Keterbatasan .................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 68
LAMPIRAN ................................................................................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul
IV.1 Jam kerja pada PT. Nasmoco .......................................................... 48
V.1 Karakteristik Responden Menurut Usia .......................................... 50
V.2 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ........................... 50
V.3 Skala Variabel Penelitian ................................................................ 51
V.4 Frekuensi Data Variabel Penelitian ................................................. 52
V.5 Hasil Total Rata-Rata Pejualan Per Bulan Tahun 2015-2016 ......... 53
V.6 Nilai Validitas .................................................................................. 55
V.7 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 56
V.8 Hasil Uji Normalitas........................................................................... 57
V.9 Analisis Regresi Linier Sederhana ..................................................... 59
V.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Judul
V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul
Gambar II.1 Komponen Utama Teori Ekspektansi ................................... 23
Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................... 24
Gambar IV.1 Struktur Organisasi ............................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kusioner .............................................................................. 69
Lampiran 2 Data Responden .................................................................. 73
Lampiran 3 Data Jawaban Responden .................................................... 76
Lampiran 4 Data Penjualan Karyawan ................................................... 79
Lampiran 5 Hasil Olah Data ................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xvi
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA SISTEM INSENTIF
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Karyawan Bagian Penjualan PT. NASMOCO Bantul
Yogyakarta
Edwina Calista Purwaning
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Persepsi karyawan terhadap sistem
insentif; (2) Kinerja karyawan di PT. Nasmoco Bantul; dan (3) Pengaruh persepsi
pada sistem insentif pada kinerja karyawan. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner tentang persepsi pada sistem insentif yang
dibagikan kepada karyawan bagian penjualan PT. Nasmoco Bantul dengan
mengambil sampel sebanyak 35 responden, dan data internal perusahaan berupa
hasil kinerja atau penjualan karyawan pada tahun 2015 hingga 2016. Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini. Analisis Regresi
Linear Sederhana, uji t, dan analisis koefisien Determinasi adalah teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh persepsi pada sistem insentif terhadap kinerja karyawan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi karyawan pada sistem insentif sangat
baik, (2) kinerja karyawan yang dilihat dari total penjualan tahun 2015 hingga
2016 di perusahaan mengalami peningkatan yang baik, (3) variabel persepsi pada
sistem insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci: Persepsi Karyawan, Sistem Insentif dan Kinerja Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xvii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF EMPLOYEE’S PERCEPTION ON INCENTIVE
SYSTEM TOWARD EMPLOYEE’S PERFORMANCE
A case study on PT. Nasmoco’s salesman at Bantul
Edwina Calista Purwaning
Sanata Dharma University
2017
The purposes of this research are to know (1) The employee’s perceptions to the
incentive system, (2) The level of employee’s performances at Nasmoco Bantul,
and (3) The influence of employee’s perceptions on incentive system on
employee’s performance. The research data was obtained by distributing the
research questionnaires about perception on the incentive system to company’s
sales, and its employee’s performances from 2015 to 2016. The probability
sampling is the sampling techique employed in this research. Simple Linear
Regression and t test are applied to analize the influence of perception on
incentive system toward employee’s performance. The results of this research
show that (1) employee’s perceptions to incentive system are very good, (2) the
performance of employees of 2015 to 2016 has increased, and (3) the employee’s
perceptions on incentive system has no influence on the employee’s
performances.
Keywords: employee’s perception, incentive system and employee’s performance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan
menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan orientasi terhadap cara
mereka melayani konsumennya dan mengeluarkan produk. Persaingan
yang ketat menuntut perusahaan untuk semakin inovatif dalam
mengeluarkan produk yang sekiranya disukai konsumen. Tanpa inovasi,
produk suatu perusahaan bisa mengalami penurunan penjualan dalam
persaingan dengan produk-produk lain yang semakin memenuhi pasar.
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin meningkatnya
kebutuhan alat transportasi membawa peluang bagi perusahaan otomotif
roda empat, yang sangat dibutuhkan oleh banyak khalayak publik sebagai
sarana transportasi sehari-hari yang lebih efisien dan dinamis. Setiap
perusahaan ataupun organisasi pasti memiliki tujuan, salah satunya adalah
untuk menjadikan perusahaan tersebut dapat berkembang. Namun
belakangan ini sering kali juga kita mendengar banyak perusahaan
otomotif yang mengalami kegagalan atau penurunan dalam masalah
memasarkan dan menjual dikarenakan beberapa faktor. Terdapat beberapa
faktor kemungkinan yang dapat mempengaruhi kegagalan sebuah
perusahaan otomotif seperti kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
2
yang tidak menentu sehingga mempengaruhi harga dan promosi produk,
suasana persaingan pasar semakin ketat, kemampuan perusahaan untuk
mengelola produk yang dipasarkan, kurangnya jumlah tenaga kerja atau
karyawan dalam perusahaan, hasil kerja yang kurang maksimal,
ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi, modal usaha,
pengaruh lingkungan dari dalam maupun dari luar, serta kurang
mampunya perusahaan mengelola atau mengatur sumber daya yang
dimiliki secara efektif dan efisien.
Setiap perusahaan pasti sangat mengharapkan tenaga kerja atau
karyawan dapat memberikan hasil maksimal dalam bekerja, hal ini dapat
dilihat dari kinerja para karyawan tersebut. Manusia adalah faktor utama
yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan. Akan menjadi
pengaruh yang tidak baik jika memiliki banyak tenaga kerja atau
karyawan, namun tidak memiliki kinerja yang baik untuk perusahaan.
Fenomena tersebut dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Maka dari itu
perusahaan perlu mencari tahu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
tingkat kinerja karyawan tersebut, lalu segera mengambil tindakan agar
dapat meningkatkan kinerja karyawannya.
Menurut Simamora (2003:45) kinerja adalah ukuran keberhasilan
organisasi dalam mencapai misinya. Sedangkan Shadily (1992:425)
mengatakan kinerja atau performance adalah berdaya guna prestasi atau
hasil. Hal ini berarti kinerja adalah sebuah hasil atau prestasi yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
3
dilihat, diamati serta dimungkinkan untuk mencapai hal-hal yang
diharapkan (tujuan).
Sistem penghargaan berbasis kinerja merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi karyawan agar
mencapai kesuksesan perusahaan. Penghargaan atas kinerja karyawan
tersebut dilandasi oleh informasi yang dihasilkan dari penilaian atas
kinerja karyawan. Salah satu strategi yang dapat diterapkan perusahaan
dalam meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan mengaitkan secara
langsung kinerja dengan jumlah pembayaran yang diterima karyawan
dalam bentuk insentif.
Menurut Abdul Kadir (2003:54) sistem adalah sekumpulan elemen
yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan
kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan, atau
dengan kata lain uang yang dapat digunakan untuk mendorong karyawan
bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai
gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerjanya. Menurut Dessler (2009),
insentif adalah peningkatan gaji yang dihadiahkan kepada seorang
karyawan pada satu waktu yang ditentukan dalam bentuk gaji pokok yang
lebih tinggi, biasanya didasarkan secara eksklusif pada kinerja individual.
Berdasarkan definisi tersebut, sistem insentif adalah suatu elemen atau
komponen-komponen dalam perusahaan untuk memberikan kompensasi
tambahan kepada karyawan berdasarkan tingkat kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
4
PT. NASMOCO Bantul merupakan perusahaan dagang dan jasa
yang merupakan anak cabang dari PT. New Ratna Motor, yang bergerak di
bidang otomotif yang sudah cukup dikenal oleh banyak orang terutama di
daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Secara kasat mata PT. NASMOCO
Bantul terlihat lebih menonjol baik dari segi minat masyarakat maupun
penjualanannya. Berdasarkan dari data yang didapat dari Tribun Jogja,
perusahaan dapat mencapai penjualan dengan total 24.800 unit pada tahun
2015 untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta
(www.jogja.tribunnews.com/tag/nasmoco). Kinerja dalam proses
penjualan di suatu perusahaan ditentukan oleh sales man. Sales man dalam
proses penjualanan tersebut ditentukan oleh dorongan dari dalam
perusahaan, maka dari itu penelitian ini akan lebih terfokus kepada bentuk
sistem insentif yang diterapkan perusahaan dan bagaimana karyawan
menyikapi sistem tersebut.
Persepsi menurut Philip Kotler (2002:198) adalah proses
bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterprestasikan
masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan
yang berarti. Sementara Robbins (2003) mendefinisikan persepsi dalam
kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-
individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar
memberi makna kepada lingkungan mereka. Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses
bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterprestasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
5
masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan
kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang
berarti.
Dalam penelitian ini, nominal yang diperoleh karyawan memang
bukan menjadi perhatian utama tetapi lebih kepada bagaimana perusahaan
mampu meningkatkan kinerja karyawannya dengan menerapkan sistem
insentif yang ada dalam perusahaan itu sendiri, bagaimana persepsi
karyawan terhadap sistem insentif tersebut dan seberapa jauh karyawan
dapat memahami sistem insentif yang ada dalam perusahaan.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA SISTEM
INSENTIF TERHADAP KINERJA : Studi Kasus Pada PT. NASMOCO
Bantul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, penulis ingin
membahas tentang hubungan insentif terhadap kinerja karyawan pada PT.
NASMOCO Bantul. Maka dari itu penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi karyawan di PT.NASMOCO Bantul
terhadap sistem insentif?
2. Bagaimana kinerja karyawan di PT. NASMOCO Bantul?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
6
3. Apakah persepsi pada sistem insentif berpengaruh terhadap
kinerja karyawan pada PT. NASMOCO Bantul?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penulis memiliki tujuan dalam melakukan penelitian yang bertajuk
"PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA SISTEM INSENTIF
TERHADAP KINERJA" sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi sistem insentif yang diterapkan pada perusahaan.
2. Mengetahui kinerja karyawan berdasarkan tingkat penjualan di PT.
NASMOCO Bantul.
3. Mengidentifikasi pengaruh sistem insentif yang diterapkan pada
perusahaan terhadap kinerja karyawan di PT. NASMOCO Bantul.
Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk Penulis
Menambah wawasan untuk penulis mengenai dampak dari
pemberian insentif yang diterapkan dalam perusahaan, sehingga
dapat diterapkan pula di masa yang akan datang.
2. Untuk Pihak Perusahaan
Untuk pihak perusahaan, mengetahui sejauh mana sistem
insentif dapat meningkatkan kinerja karyawan pada perusahan.
serta mengetahui apakah sistem pemberian insentif yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
7
diterapkan perusahaan kepada karyawan sudah berjalan dengan
baik dan memberikan dampak yang baik pula untuk
perusahaan.
3. Untuk Pihak Universitas
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan serta
referensi bagi pembaca dan pertimbangan bagi mahasiswa yang
kelak ingin melakukan penelitian serupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Sistem Insentif
Menurut Dr. Azhar Susanto (2007:18) mendefinisikan sistem
adalah kumpulan dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun
non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sedangkan Abdul Kadir
(2003:54) menyatakan sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari bagian-bagian yang saling berintegrasi dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Insentif yaitu penghargaan/ganjaran yang diberikan untuk
memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi dan sifatnya
tidak tetap misalnya dalam pemberian bonus. Menurut Malayu S.P
Hasibuan (2001:117) insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan
kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif
ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam
pemberian kompensasi. Menurut Dessler (2009), insentif adalah
peningkatan gaji yang dihadiahkan kepada seorang karyawan pada satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
9
waktu yang ditentukan dalam bentuk gaji pokok yang lebih tinggi,
biasanya didasarkan secara eksklusif pada kinerja individual. Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa insentif adalah
dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar lebih
dapat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat
membangkitkan gairah kerja dan motivasi seorang pegawai.
Setelah mengetahui definisi dari sistem dan insentif menurut para
ahli, penulis menyimpulkan bahwa sistem insentif adalah suatu elemen
atau komponen-komponen dalam perusahaan untuk memberikan
kompensasi tambahan kepada karyawan berdasarkan tingkat kinerja.
Fungsi utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung
jawab dan dorongan kepada karyawan (Panggabean 2004:89). Menurut
Simamora Henry (2004:510) banyak perusahaan yang meyakini bahwa
sistem imbalan pada umumnya dan sistem insentif pada khususnya
mempengaruhi kinerja. Selain itu, tidak sedikit karyawan yang lebih
menyukai bayaran mereka terkait dengan kinerja, memperkuat motivasi
perusahaan untuk menerapkan sistem imbalan semacam itu.
Pada prinsipnya pemberian insentif menguntungkan kedua belah
pihak. Perusahaan mengharapkan adanya kekuatan atau semangat yang
timbul dalam diri penerima insentif yang mendorong mereka untuk
bekerja dengan lebih baik dalam arti lebih produktif agar tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan dapat terpenuhi sedangkan bagi pegawai sebagai
salah satu alat pemuas kebutuhannya. Jika ada pandangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
10
menyatakan bahwa aktivitas kerja tidak dipengaruhi oleh faktor seperti
gaji atau upah, ketentraman kerja, jaminan hari tua dan rekreasi boleh
dikatakan pandangan tersebut keliru, karena sekalipun dari pengalaman
menunjukkan bahwa beberapa perusahaan atau organisasi yang memiliki
syarat-syarat kerja yang baik sekali akan mengalami kesulitan-kesulitan
yang lain menyertai kurang baiknya pemberian upah insentif.
Banyak perusahaan menggunakan sistem insentif, untuk mengejar
tingkat produksi yang lebih baik, disebabkan karena:
1. Pembayaran upah yang baik dan efisiensi merupakan faktor yang dapat
menunjang kesuksesan suatu perusahaan.
2. Di samping keuntungan untuk menunjang kesuksesan perusahaan,
masih terdapat keuntungan lain yaitu dalam rangka ingin mencapai
upah yang maksimum, maka para karyawan akan menggunakan waktu
serta ketrampilan yang dimiliki sebaik-baiknya sehingga tingkat
absensi akan menurun.
2. Tujuan Pemberian Insentif
Menurut Nawawi (2003:373) tujuan pemberian insentif pada
dasarnya adalah:
a. Sistem insentif didesain dalam hubungannya dengan sistem balas
jasa (merit system)
b. Sistem insentif merupakan tambahan bagi upah atau gaji dasar
yang diberikan sewaktu-waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
11
Sedangkan insentif menurut Hadikusuma (1996:399) diberikan
pada karyawan dengan bertujuan:
a. Sisi perusahaan. Penerapan sistem insentif dapat meningkatkan
produktivitas karena mendorong karyawan untuk lebih berprestasi
dan lebih bersemangat lagi dalam bekerja sehingga tujuan
perusahaan dapat dicapai.
b. Sisi karyawan. Dengan penerapan sistem insentif yang tepat dapat
mendorong karyawan agat terus melaksanakan pekerjaannya
dengan baik.
3. Penggolongan Insentif
Menurut Panggabean (2004:90), pada dasarnya pemberian insentif
ditujukan untuk meningkatkan produktivitas kerja individu maupun
kelompok. Untuk mencapai tujuan pemberian tersebut, maka insentif ada
yang berupa insentif individu dan ada yang berupa insentif kelompok.
1. Rencana insentif individu
Rencana atau program insentif individu ini bertujuan untuk
memberikan penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi individu
yang dapat mencapai standar prestasi tertentu. Rencana insentif
individu bisa berupa rencana upah perpotong dan rencana upah per
jam secara langsung. Pada upah perpotong direncana upah per
potong untuk setiap unit barang yang dihasilkan terlebih dahulu
ditentukan berapa yang harus dibayarkan. Yang termasuk pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
12
sistem insentif individual adalah sebagai berikut (Siagian
2000:268):
a) Peacework
Salah satu teknik yang lumrah digunakan untuk
mendorong para karyawan meningkatkan produktivitas
kerjanya adalah dengan cara memberikan insentif
finansial berdasarkan jumlah hasil pekerjaan karyawan
yang dinyatakan dalam unit produksi. Dasar
perhitungan iala bahwa makin banyak unit produksi
yang dihasilkan, makin tinggi pula kompensasi yang
diterimanya.
b) Bonus
Insentif dalam bentuk bonus diberikan pada
karyawan yang mampu bekerja sedemikian rupa
sehingga tingkat produsi yang baku terlampaui.
Melampaui tingkat produksi itu dapat dalam salah satu
dari tiga bentuk yaitu: (1) berdasarkan jumlah unit
produksi yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu,
jika jumlah produksinya melebihi jumlah yang telah
ditetapkan maka pegawai menerima bonus atas
kelebihan jumlah yang dihasilkan; (2) apabila terjadi
penghematan waktu, yaitu jika pegawai dapat
menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
13
dari waktu yang lebih singkat dari waktu yang
seharusnya; (3) berdasarkan perhitungan progresif,
yaitu jika pegawai makin lama makin mampu
memproduksikan barang dalam jumlah yang semakin
besar, maka makin besar pula bonus yang diterimanya
untuk setiap kelebihan produksi yang dihasilkannya.
c) Komisi
Sistem insentif lain yang lumrah diterapkan adalah
pemberian komisi. Pada dasarnya ada dua bentuk
sistem ini, yaitu: Para karyawan memperoleh gaji
pokok, tetapi penghasilannya dapat bertambah dengan
bonus yang diterimanya karena keberhasilan
melaksanakan tugas; karyawan memperoleh
penghasilan semata-mata berupa komisi.
d) Kurva “kematangan”
Dalam sebuah organisasi, apabila ada tenaga kerja
profesional yang karena masa kerja dan golongan
pangkat serta gaji tidak bisa mencapai pangkat dan
penghasilan yang lebih tinggi lagi, dibuat suatu kurva
prestasi kerja. Jika kurva tersebut menunjukkan bahwa
prestasi kerja mereka lebih besar dari prestasi kerja
normal, diberikan kompensasi tertentu. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
14
demikian meskipun golongan pangkat dan gaji sudah
maksimal, penghasilan riilnya masih dapat ditingkatkan.
2. Rencana insentif kelompok
Insentif diberikan kepada kelompok kerja apabila kinerja
mereka melebihi standar yang telah ditetapkan. Para anggotanya
dapat dibayar dengan 3 cara, yaitu:
a) Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan
pembayaran yang diterima oleh mereka yang paling tinggi
prestasi kerjanya.
b) Semua anggota kelompok mendapat pembayaran yang sama
dengan pembayaran yang diterima oleh karyawan yang paling
rendah prestasinya.
c) Semua anggota menerima pembayaran yang sama dengan rata-
rata pembayaran yang diterima oleh kelompok.
Berdasarkan data yang didapat dari (haryantoruz.wordpress.com),
sistem insentif yang paling tua adalah pemberian imbalan yang langsung
dikaitkan dengan produktivitas karyawan atau dapat disebut dengan
straight piece-rate incentive system. Sistem tersebut jarang diterapkan
secara murni karena kurang memberikan rasa keamanan bekerja,
khususnya untuk pekerja yang produktivitasnya rendah. Sistem insentif
yang sering kali digunakan adalah kombinasi antara pembayaran upah
minimum dan juga insentif apabila karyawan dapat menghasilkan sesuatu
yang melebihi jumlah standar. Contoh: sistem komisi untuk petugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
15
penjualan (salesman); petugas pemasar untuk perusahaan asuransi
mendapat gaji bulanan ditambah dengan komisi jika berhasil menjual polis.
4. Syarat Sistem Insentif
Program/sistem insentif yang dirancang dengan baik akan sangat
berguna karena dapat menambah motivasi untuk meningkatkan kinerja.
Ada beberapa peraturan dasar untuk sebuah sistem insentif yang baik
menurut Panggabean (2002:92):
a. Sederhana, peraturan dari sistem insentif harus singkat, jelas
dan dapat dimengerti.
b. Spesifik, karyawan harus mengetahui dengan tepat apa yang
diharapkan untuk mereka lakukan.
c. Dapat dicapai, setiap karyawan mempunyai kesempatan yang
masuk akal untuk memperoleh sesuatu.
d. Dapat diukur, sasaran yang dapat diukur merupakan dasar
untuk menentukan rencana insentif. Contohnya: jika
menggunakan program insentif dolar kemungkinan akan sia-sia
karena prestasi tertentu tidak dapat dikaitkan dengan dolar yang
dibelanjakan.
Menurut Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan (1990:163)
sifat dasar pengupahan agar proses insentif berhasil adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
16
a. Pembayaran hendaknya sederhana sehingga dapat dimengerti
dan dihitung oleh karyawan itu sendiri.
b. Penghasilan yang diterima karyawan seharusnya langsung
menaikkan output.
c. Pembayaran dilakukan secepat mungkin.
d. Standar kerja ditentukan dengan hati-hati. Standar kerja yang
terlalu tinggi maupun rendah dapat berakibat buruk.
e. Besarnya upah normal dengan standar jam kerja hendaknya
cukup merangsang pekerja untuk bekerja lebih giat.
5. Teori Persepsi
a. Definisi persepsi
Menurut Kotler dan Amstrong (2016:181), persepsi adalah sebagai
proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan
menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang berarti. Adapun Robbins (2003)
mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu
sebagai proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada
lingkungan mereka. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983:89)
persepsi adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu
pengamatan, kemampuan tersebut antara lain: kemampuan untuk
membedakan, kemampuan untuk mengelompokan, dan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
17
untuk memfokuskan. Oleh karena itu seseorang bisa saja memiliki
persepsi yang berbeda walaupun objeknya sama.
Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan
penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-
kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali hal
tersebut. Untuk memahami hal ini, akan diberikan contoh sebagai
berikut: individu baru pertama kali menjumpai buah yang sebelumnya
tidak kita kenali, dan kemudian ada orang yang memberitahu kita
bawa buah itu adalah mangga. Individu kemudian mengamati serta
menelahaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya dari buah itu secara
saksama. Lalu timbul konsep mengenai mangga dalam benak
(memori) individu. Ada kesempatan lainnya, saat menjumpai buah
yang sama, maka individu akan menggunakan kesan-kesan dan konsep
yang telah dimiliki untuk mengenali bahwa yang dilihat itu adalah
mangga (Taniputera, 2005).
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dapat
disimpulkan pengertian persepsi adalah suatu proses bagaimana
seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterprestasikan masukan-
masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan
kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran
yang berarti.
Menurut Stephen P. Robins, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi
persepsi seseorang, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
18
1) Individu yang bersangkutan (pemersepsi)
Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha
memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya
itu, ia akan dipengaruhi oleh karakteristik individual
yang dimilikinya seperti sikap, motif, kepentingan,
minat, pengalaman, pengetahuan, dan harapannya.
2) Sasaran dari persepsi
Sasaran dari persepsi dapat berupa orang, benda,
ataupun peristiwa. Sifat-sifat itu biasanya berpengaruh
terhadap persepsi orang yang melihatnya. Persepsi
terhadap sasaran bukan merupakan sesuatu yang dilihat
secara teori melainkan dalam kaitannya dengan orang
lain yang terlibat. Hal tersebut yang menyebabkan
seseorang cenderung mengelompokkan orang, benda,
ataupun peristiwa sejenis dan memisahkannya dari
kelompok lain yang tidak serupa.
3) Situasi
Persepsi harus dilihat secara konteksual yang berarti
situasi dimana persepsi tersebut timbul, harus mendapat
perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut berperan
dalam proses pembentukan persepsi seseorang.
b. Persepsi Terhadap Sistem Insentif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
19
Persepsi terhadap sistem insentif merupakan tindakan menyusun,
mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan
gambaran dan pemahaman tentang suatu sistem insentif tertentu yang
telah diterapkan secara nyata dalam perusahaan. Pernyataan sangat
menyenangkan atau sangat tidak menyenangkan, sangat menarik atau
sangat tidak menarik dan bagus atau jelek.
6. Kinerja
Lijam Poltak Sinambela, dkk (2011:136), mengemukakan bahwa
kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam
melakukan suatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab
dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Menurut Stephen Robbins (1996:439), kinerja diartikan sebagai
hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan individu dibandingkan
dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.
Sedangkan menurut Rivai, Basri (2005:14) kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang atau keseluruhan selama periode
tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kinerja
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
20
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan pekerjaan
tersebut sesuai dengan tanggungjawabnya sehingga dapat mencapai hasil
sesuai dengan yang diharapkan. Kinerja lebih ditekankan pada proses,
dimana selama pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan penyempurnaan-
penyempurnaan sehingga pencapaian hasil pekerjaan atau kinerja dapat
dioptimalkan.
Menurut Haynes (1986:63-64) kinerja dapat dioptimumkan melalui
penetapan deskripsi jabatan yang jelas dan terukur bagi setiap pejabat
(pegawai), sehingga mereka mengerti apa fungsi dan tanggung jawabnya.
Dalam hal ini deskripsi jabatan yang baik akan dapat menjadi landasan
untuk:
1. Penentuan gaji. Hasil deskripsi jabatan akan berfungsi menjadi
dasar untuk perbandingan pekerjaan dalam suatu organisasi dan
dapat dijadikan sebagai acuan pemberian gaji yang adil bagi
pegawai dan sebagai data pembanding dalam persaingan dalam
perusahaan.
2. Seleksi pegawai. Deskripsi jabatan sangat dibutuhkan dalam
penerimaan, seleksi dan penempatan pegawai. Selain itu juga
merupakan sumber untuk pengembangan spesifikasi pekerjaan
yang dapat menjelaskan tingkat kualifikasi yang dimiliki oleh
seorang pelamar dalam jabatan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
21
3. Orientasi. Deskripsi jabatan dapat mengenalkan tugas-tugas
pekerjaan yang baru kepada pegawai dengan cepat dan efisien.
4. Penilian kinerja. Deskripsi jabatan menunjukkan perbandingan
bagaimana seseorang pegawai memenuhi tugasnya dan
bagaimana tugas itu seharusnya dipenuhi.
5. Pelatihan dan pengembangan. Deskripsi jabatan akan
memberikan analisis yang akurat mengenai pelatihan yang
diberikan dan perkembangan untuk membantu pengembangan
karir.
6. Uraian dan perencanaan organisasi. Perkembangan awal dari
deskripsi jabatan menunjukkan dimana kelebihan dan
kekurangan dalam pertanggung jawaban. Dalam hal ini
deskripsi jabatan akan menyeimbangkan tugas dan tanggung
jawab.
7. Uraian tanggung jawab. Deskripsi jabatan akan membantu
individu untuk memahami berbagai tugas dan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. (Mangkunegara,
2011:67). Menurut Ivancevich (2007:217), kinerja merupakan hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
22
diinginkan dari perilaku. Sementara menurut Wibowo (2010:7), kinerja
mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi
termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung.
Pengertian dari Wibowo tersebut dimaksudkan untuk melihat
faktor apa saja yang membentuk kinerja tersebut. Seorang manajer tidak
harus fokus terhadap hasil yang dicapai karyawan namun perlu juga untuk
melihat proses seorang karyawan dalam bekerja. Menurut Gibson,
(2008:123-124) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor
dari variabel individu yang terdiri dari kemampuan dan keterampilan, latar
belakang, dan demografis. Faktor yang mempengaruhi kinerja yang kedua
adalah faktor dari variabel psikologi yang terdiri dari persepsi,
sikap, kepribadian, motivasi, kepuasan kerja dan stres kerja. Sedangkan
faktor yang ketiga yang mempengaruhi kinerja adalah faktor organisasi
yang terdiri dari kepemimpinan, kompensasi, konflik, kekuasaan, struktur
organisasi, desain pekerjaan, desain organisasi, dan karir. Sedangkan
menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009:67), faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja adalah:
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai
terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan
reality (knowledge + skill). Artinya bahwa pegawai yang
memiliki IQ rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan
yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
23
mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan lebih
mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh
karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang
sesuai dengan keahliannya.
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai
dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan
kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap
mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri
pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara
maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap
mental yang siap secara psikofisik (sikap secara mental,
fisik, tujuan dan situasi). Artinya adalah seorang pegawai
harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan
utama dan target kerja yang akan dicapai serta mampu
memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.
Kemampuan dan keterampilan memainkan peran penting dalam
perilaku dan kinerja individu. Sebuah kemampuan adalah sebuah trait
(bawaan atau dipelajari) yang mengijinkan seseorang mengerjakan sesuatu
mental atau fisik. Keterampilan adalah kompetensi yang berhubungan
dengan tugas seperti keterampilan mengoperasikan komputer atau
keterampilan berkomunikasi dengan jelas untuk tujuan dan misi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
24
Manajer harus mencocokkan setiap kemampuan dan keterampilan
seseorang dengan persyaratan kerja agar dalam bekerja dapat mencapai
kinerja (Gibson et al, 2008:127)
8. Insentif dan Kinerja
Insentif dan kinerja merupakan bagian dari pengelolaan yang
kompleks untuk menunjukkan dan mempertahankan hubungan kerja
antara perusahaan dan karyawan. Kedua hal itu mendemonstrasikan tidak
hanya apa yang hendak dicapai oleh manajemen, namun juga keyakinan
manajemen tentang hubungan tersebut. Menurut Simamora, Henry
(2004:510-511) motivasi teori ekspektansi (expectancy theory) yang
diajukan oleh Vroom menyatakan bahwa motivasi adalah sebuah fungsi
dari pengharapan individu karena upaya tertentu akan menghasilkan
tingkat kinerja tertentu yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan
atau hasil yang dikehendaki. Teori ekspektansi juga terfokus pada
hubungan antara imbalan dan perilaku, dan menekankan imbalan yang
diharapkan ketimbang pengalaman. Dengan kata lain, teori ekspektansi
terfokus pada insentif. Seperti yang diperagakan dalam Gambar II.1,
model ekspektansi mempunyai tiga komponen utama:
1. Ekspektansi, yaitu persepsi individu atas probabilitas bahwa
upaya akan membuahkan pencapaian atau kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
25
2. Instrumentalitas, yaitu persepsi individu atas probabilitas
bahwa kinerja akan mengakibatkan diterimanya imbalan
(seperti bayaran atau pengakuan).
3. Valensi, yaitu nilai subyektif atau kehendak yang dilekatkan
karyawan atas pencapaian imbalan tertentu.
Gambar II.1
Komponen Utama Teori Ekspektansi
Sumber Simamora, Henry (2004:511)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
26
B. Kerangka Konseptual Penelitian
Untuk mempermudah memahami proposal penelitian ini, maka
penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut :
C. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji kebenarannya.
Berdasarkan variable-variabel yang akan diteliti, maka hipotesis yang akan
diajukan dalam penelitian ini adalah:
Pengaruh persepsi karyawan pada sistem insentif terhadap
kinerja karyawan.
Robbins (2003) mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan
lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi
makna kepada lingkungan mereka. Dalam hal ini evaluasi secara
menyeluruh terhadap sistem insentif tentu saja merupakan aktivitas yang
terjadi secara bersamaan dengan evaluasi pasca menerima insentif. Ketika
sistem insentif tersebut memiliki prosedur yang sesuai dengan konsep
pemikiran dan kinerja karyawan, maka persepsi karyawan terhadap sistem
insentif tersebut cenderung positif. Persepsi positif ini akan mendorong
karyawan untuk meningkatkan kinerjanya untuk mendapatkan insentif
Persepsi pada
Sistem Insentif
(X)
Kinerja (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
27
dengan sistem yang mendukung. Baik dari segi kejelasan dalam
pengaturan sistem, kemudahan sistem untuk dipahami dan dikalkulasi.
Oleh karena itu penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 = Persepsi karyawan pada sistem insentif di PT. NASMOCO
mempengaruhi kinerja karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian studi kasus.
B. Subjek dan objek penelitian
Subjek penelitian ini adalah pihak yang dijadikan sampel dalam
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah karyawan di
PT. NASMOCO Bantul.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sistem
insentif yang diterapkan perusahaan dan kinerja karyawan.
C. Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. NASMOCO Bantul, jalan Ringroad
Selatan, Tamantirto, Kasihan Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sekitar bulan Juni 2017 – Juli
2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
29
D. Variabel penelitian
1. Variabel independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi pada sistem
insentif (X)
2. Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel tergantung pada variabel
lain. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja (Y).
3. Skala pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini adalah Skala interval. Skala pengukuran dalam penelitian ini
menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan
untuk mengukur persepsi karyawan pada suatu sistem insentif dalam
perusahaan, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item pernyataan (Sarjono dan Julianita,
2011:6). Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Dalam skala Likert terdapat 5 kategori jawaban dengan skor
sebagai berikut
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
30
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Tabel III.1 dibawah ini adalah bobot penilaian
Pilihan Pernyataan
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
N (Netral) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
E. Definisi operasional
1. Persepsi pada sistem insentif
Robbins (2003) mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan
lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar
memberi makna kepada lingkungan mereka.
Menurut Werther dan Davis (1996:408) sistem insentif merupakan
suatu mata rantai antara kompensasi dengan kinerja sebagai
penghargaan atas prestasi kerja yang di atas standar. Sedangkan
menurut Sondang P. Siagian (1997:268) sistem insentif merupakan
bagian dari sistem imbalan yang berlaku bagi para karyawan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
31
Sistem insentif ini menekankan aspek persepsi atau pengetahuan
para karyawan terhadap sistem insentif yang telah diterapkan pada
perusahaan dan dapat diterima sebagai penghasilan oleh karyawan
sesuai kesepakatan waktu pembayaran yang telah ditetapkan.
Indikator-indikator untuk mengukur persepsi karyawan pada sistem
insentif:
1. Saya memahami sistem insentif yang diterapkan dalam
perusahaan.
2. Saya mengetahui standar (batas minimal penjualan untuk
mendapatkan insentif) pelaksanaan sistem insentif yang
ditetapkan perusahaan.
3. Saya merasa prosedur untuk menerima insentif tidak rumit dan
cepat.
4. Saya dapat menghitung dan mengerti secara terperinci mengenai
perhitungan insentif yang saya terima
5. Saya mengetahui secara jelas kapan waktu pemberian insentif.
6. Insentif diberikan tepat waktu/tidak terlambat seperti yang telah
dijanjikan perusahaan.
7. Saya merasa bahwa sistem insentif sudah cukup memadai, adil
dan cepat.
8. Sistem insentif yang ditetapkan perusahaan dapat meningkatkan
semangat dan prestasi kerja saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
32
2. Kinerja
Menurut Rivai, Basri (2005:14) kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang atau keseluruhan selama periode tertentu di
dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama.
Indikator:
a. Hasil kerja karyawan yaitu dalam bentuk total penjulan pada
tahun 2015-2016 dari data dalam perusahaan.
F. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi (universe) adalah keseluruhan (orang, barang, maupun
organisasi) yang memiliki karakteristik yang sama. Populasi dimana
periset tertarik untuk menelaah tersebut biasanya ditentukan
berdasarkan atas wilayah geografi (kabupaten, propinsi, pulau, negara
dst.), demografi (jenis kelamin, kelompok umur, pendapatan dsb.),
penggunaan produk/jasa (sekian unit/bulan, pelanggan tetap, dsb)
(Suhartanto, 2014:235).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian
penjualan (sales) dengan jumlah 38 orang di PT. NASMOCO Bantul
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
33
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2014:149), ialah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tujuan riset
seringkali adalah untuk mencari jawaban tentang sesuatu dari aspek
yang lebih luas yang dikenal dengan populasi. Metode pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Menurut Kountur
(2003:139), simple random sampling adalah cara pemilihan sampel
dimana anggota dari populasi dipilih satu persatu secara random
dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi.
Karena jumlah anggota dari populasi telah diketahui, maka untuk
menentukan besarnya sampel dapat diperoleh dengan rumus Slovin
dalam buku Anwar Sanusi (2011:101) yaitu:
Keterangan:
n = Jumlah sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
34
N = Jumlah populasi
= Peluang salah (0,05)
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut didapat
sampel dengan jumlah 35 responden.
G. Sumber data
1. Data primer
Data primer penelitian ini yaitu kuesioner mengenai sikap karyawan
pada sistem insentif yang telah diterapkan oleh perusahaan. Data
diperoleh berdasarkan jawaban karyawan bagian penjualan di
perusahaan.
2. Data sekunder
Data sekunder penelitian ini yaitu dengan mengambil data dari hasil
kinerja dan sistem insentif di perusahaan.
H. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu
penyebaran kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis terkait dalam penelitian kepada reponden untuk
mendapatkan data yang valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
35
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian validitas
Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibangun
untuk mengukur suatu konsep adalah benar-benar dapat mengukur
konsep tersebut dengan kata lain `apakah kita mengukur sesuatu yang
benar?` Di riset bidang pemasaran masalah validitas merupakan isu
yang penting karena banyaknya variabel konstruk yang digunakan.
Jika variabel yang diukur merupakan variabel bukan konstruk maka
validitasnya mudah diukur (Suhartanto, 2014:178).
Dalam penelitian ini digunakan validitas isi yang menunjukkan
tingkat seberapa besar item-item instrumen mewakili konsep yang
diukur. Jika instrumen yang diukur sudah menggambarkan dimensi,
indikator, dan relevan dengan konsepnya, maka dikatakan bahwa
instrumen tersebut mempunyai validitas isi yang baik (Wiyono,
2011:111). Uji validitas menggunakan teknik korelasi Pearson Product
Moment yang dirumuskan sebagai berikut (Sanusi, 2011:77):
r =
√[ ][ ]
Dimana:
r = koefisien korelasi item-total
X = skor item
Y = skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
36
N = banyaknya sampel (responden)
Dalam menentukan instrumen tersebut valid atau tidak, digunakan
ketentuan sebagai berikut:
a. Nilai rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dengan derajat bebas
(n-2). Nilai rtabel diperoleh dari tabel r product moment.
b. Jika nilai rhitung ≥ rtabel dengan taraf signifikansi 5%, maka berarti
signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau
pernyataan itu valid.
c. Jika nilai rhitung ˂ rtabel dengan taraf signifikansi 5%, maka berarti
tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa butir
pertanyaan atau pernyataan itu tidak valid.
2. Pengujian reliabilitas
Reliabilitas mengindikasikan konsistensi suatu instrumen dalam
mengukur suatu konsep dan membantu untuk mengakses “the
goodness” suatu pengukuran data. Kata kunci dari reliabilitas adalah
keakuratan pengukuran. Suatu intrumen dikatakan sebagai alat ukur
yang reliabel jika digunakan untuk mengukur sesuatu yang sejenis
dapat memberikan hasil yang konsisten (Suhartanto, 2014).
Dalam penelitian ini menggunakan metode alpha (cronbach’s)
karena rumus yang digunakan tidak terpengaruh jika varian dan
kovarian dari komponen-komponennya tidak sama (Wiyono,
2011:116). Rumusnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
37
∑
Dimana:
α = Cronbach’s Coefficient Alpha atau reliabilitas instrumen.
K = Jumlah pecahan atau banyak butir pertanyaan
∑ = total dari varian masing-masing pertanyaan
= varian dari total skor
Dalam pengukuran reliabilitas, jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, jika 0,6 sampai 0,7 adalah baik, sedangkan 0,7 dapat diterima
dan di atas 0,8 adalah sangat baik.
J. Teknik analisis data
1. Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis
regresi. Uji-uji asumsi klasik meliputi:
a. Uji normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji
normalitas pada regresi ini bisa menggunakan beberapa metode,
salah satunya dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
38
signifikan dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka residual
terdistribusi normal dan jika sebaliknya berarti terdistribusi tidak
normal.
b. Uji heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat scatterplot serta
melalui/menggunakan uji Gletjer, uji Park, dan uji White. Untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan
metode scatterplot yaitu dengan melihat titik-titik pada scatterplot
regresi. Jika titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas
angka nol maupun di bagian bawah angka nol dari sumbu vertikasl
atau sumbu Y, maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
2. Metode analisis sederhana
Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis
kuantitatif, dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis
pengaruh persepsi pada sistem insentif terhadap kinerja karyawan
dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Regresi
sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
39
variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono
2010:261). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
Y = kinerja karyawan
= sikap pada sistem insentif
K. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
individual memengaruhi variabel dependen. Jika angka probabilitas
signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan yang berarti
terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Tahapan yang dilakukan dalam
uji t, yaitu:
a. menentukan H0 dan HA
H0 : persepsi pada sistem insentif tidak berpengaruh
pada kinerja karyawan
HA : persepsi pada sistem insentif berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
40
b. Menentukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikan menggunakan uji dua arah dengan nilai α = 5%
(signifikasi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering
digunakan dalam penelitian).
c. Menentukan nilai thitung menggunakan program SPSS atau dengan
rumus
Dimana:
= thitung koefisien regresi variabel j
= koefisien regresi variabel j
= standard error variabel
d. Kriteria Keputusan
i) H0 diterima jika nilai - ttabel thitung ttabel atau sig ≥ 0,05.
ii) Ha diterima jika nilai - ttabel > thitung > ttabel atau sig < 0,05.
e. Menarik kesimpulan
Jika H0 diterima berarti persepsi karyawan pada sistem
insentif tidak berpengaruh pada kinerja karyawan.
Jika H0 ditolak berarti persepsi karyawan pada sistem insentif
berpengaruh pada kinerja karyawan.
2. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) sering disebut dengan koefisien
determinasi majemuk (multiple coefficient of determination). Koefisien
determinasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat hubungan antara
variabel terikat (Y) dengan semua variabel bebas yang menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
41
secara bersama-sama dan nilainya selalu positif (Sanusi, 2011:136).
Nilai R² berkisar antara 0 (nol) sampai 1 (satu). Nilai koefisien
determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel bebas
dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Sebaliknya,
nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variasi nilai variabel – variabel
bebas hampir sepenuhnya mampu memprediksi variasi nilai variabel
terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Kesamaan visi, cara pandang serta kebulatan tekad dari Bapak AH
Budi (alm.), Bapak Hadi Soejanto (alm.), Bapak Bambang Budi Harjono
(alm.) dan Bapak H. Zoebaidi Maksoem menghasilkan kesepakatan untuk
mendirikan PT. Ratna Dewi Motor pada tanggal 15 April 1961 yang
merupakan cikal bakal PT. New Ratna Motor. Bisnis PT. Ratna Dewi
Motor dimulai saat membeli Toyota Tiara sedan impor di Jakarta dan
adanya pesanan 7 unit oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Jateng. Respon
masyarakat Semarang yang baik memacu PT. Ratna Dewi Motor
Company untuk mendatangkan produk Toyota lainnya seperti truck FA
100 dan Jeep Land Cruiser FJ-40. Sebagai upaya untuk meningkatkan
pelayanan bagi pelanggan, PT. Ratna Dewi Motor menawarkan jasa purna
jual (pelayanan bengkel dan suku cadang) disamping penjualan unit.
Tekad ini diwujudkan dengan membuka showroom, bengkel dan penjualan
suku cadang di Jln. HM Thamrin 14-16 Semarang pada tahun 1964.
Seiring dengan berkembangnya usaha, pada tanggal 1 April 1972
PT. Ratna Dewi Motor Company menempati gedung baru di Jln.Pemuda
72 Semarang dan pada tanggal 30 Agustus 1972 PT. Ratna Dewi Motor
ditunjuk sebagai dealer utama PT. Toyota Astra Motor untuk wilayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
43
Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk membuat perusahaan
lebih responsive serta menciptakan dinamisasi berorganisasi PT. Ratna
Dewi Motor Company pada tanggal 22 Desember 1973 mengubah nama
menjadi PT. Ratna Motor.
PT. New Ratna Motor berkembang semakin pesat, oleh karena itu
PT. New Ratna Motor berkeinginan untuk mendirikan perwakilan di
berbagai kota di Jawa Tengah dan DIY. Pada tahun 1974, PT. New Ratna
Dewi Motor mulai mengembangkan usahanya dengan mendirikan dealer-
dealer di Jawa Tengah dan DIY hingga memiliki 12 cabang perusahaan,
yaitu:
a. PT. Nasmoco Kaligawe km 5 Semarang
b. PT. Nasmoco Pemuda, Jalan Pemuda 72 Semarang.
c. PT. Nasmoco Magelang, Jalan Raya Magelang- Yogyakarta
km 5 Magelang.
d. PT. Nasmoco Salatiga, Jalan Kartasura km 8 Pabelan
Surakarta.
e. Sumber Motor Sakti, Jalan Kartasura km 8 Pabelan
Surakarta.
f. Candra Pratama, Jalan Raya Kalibanger Pekalongan.
g. PT. Nasmoco Purwokerto, Jalan Gerilya Timur
Purwokerto.
h. PT. Nasmoco Cilacap, Jalan MT. Haryono no. 81 Cilacap.
i. Bengawan Abdi Motor, Jalan Slamet Riyandi no. 558 Solo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
44
j. Sumber Bahtera Motor, Jalan Magelang km 7 Yogyakarta
k. PT. Nasmoco Majapahit, Jalan Majapahit Semarang.
l. PT. Nasmoco Janti, Yogyakarta.
m. PT. Nasmoco Bantul, Tamantirto, Kasihan, Bantul.
PT. Nasmoco adalah perusahaan dagang dan jasa yang merupakan
anak cabang dari PT. New Ratna Motor yang berdiri pada tanggal 16 April
1966, serta bergerak di dalam bidang penjualan mobil merk Toyota, spare
part Toyota, dan service kendaraan Toyota. Nama PT. Nasmoco sendiri
merupakan singkatan dari New Asiatik Motor Company.
PT. Nasmoco Bantul dikepala cabangi oleh Bapak Djendro
Mardjono, kepala bengkel oleh Bapak Baskoro, dan instruktur oleh Bapak
Sugeng Wibowo. PT. Nasmoco Bantul terdiri dari 3 divisi yaitu; divisi
marketing, service, dan admin. Di dalam divisi service terdiri dari Body
Repair and Paint (BP) dan General Repair (GR). Dengan jumlah
karyawan sebanyak 90 orang. Masing-masing dalam divisi BP terdapat 62
orang dan di GR terdapat 28 orang. PT. Nasmoco Bantul juga menjadi
body centre untuk area Yogyakarta, dengan unit rata-rata per bulan untuk
GR 550 unit dan BP 300 unit. Dengan adanya tempat yang baru ini
diharapkan semua pelayanan kepada konsumen dapat berjalan lancar dan
memuaskan. Lokasi perusahaan PT. Nasmoco Bantul hingga saat ini
berada di Jalan Ringroad Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul Telepon.
Dengan luas area dealer sekitar 13.000m2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
45
B. Visi dan Misi
1. Visi
PT. Nasmoco adalah untuk menjadi peruahaan otomotif yang terbaik
dan menjadi tolak ukur dari semua organisasi otomotif di Indonesia.
2. Misi
a. Memberikan reward (imbalan) kepada karyawan. Perusahaan
yang loyal kepada karyawannya akan memberikan kesejahteraan
yang baik terhadap seluruh karyawannya dengan menciptakan
sawah ladang yang subur bagi karyawannya untuk bekerja
menghidupi keluargannya.
b. Memberikan pelayanan terbaik kepada customer (pelanggan).
Dengan pelanggan yang puas, maka perusahaan akan
mendapatkan loyalitas dari pelanggan demi hubungan yang
sangat panjang dan saling menguntungkan.
c. Memberikan “Return Of Investment” (pengembalian atas
investasi) yang wajar terhadap share holder (pemilik saham).
Dengan pelanggan yang loyal, perusahaan dapat memberikan
pengembalian atas investasi yang wajar dan akan meningkatkan
kemampuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
46
C. Struktur Organisasi
struktur organisasi di dalam suatu perusahaan merupakan unsur
yang sangat penting dikarenakan terdapat pembagian wewenang dan
tanggung jawab, serta tugas masing-masing anggota
organisasi/perusahaan. Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi
yang berbeda-beda. Tergantung pada kebutuhan perusahaan itu sendiri.
Berikut adalah struktur organisasi dari PT. Nasmoco Bantul:
Gambar IV.1
Struktur Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
47
D. Program Industri Perusahaan
PT NASMOCO Bantul merupakan bagian dari PT TOYOTA ASTRA
MOTOR Jakarta / TAM, sehingga peraturan dan tata tertib perusahaan sama
dengan PT TAM. Perusahaan ini mengutamakan kedisiplinan karyawan,
sehingga apabila ada karyawan yang melanggar peraturan akan mendapat sanksi
yang tegas. Adapun peraturan-peraturan tersebut antara lain:
1. Sebelum masuk kerja harus absen terlebih dahulu dengan menggunakan kartu
absen yang telah disediakan.
2. Mulai masuk kerja jam 08.00 wib dengan terlebih dahulu dilakukan apel pagi
dan absen apel pagi.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan harus menggunakan peralatan sesuai standar
Toyota.
4. Saat istirahat dimulai dan di akhiri dengan bunyi bel.
5. Saat masuk kerja dan selesai kerja juga diakhiri dengan bunyi bel.
6. Karyawan boleh mengambil cuti dengan melakukan konfirmasi terlebih
dahulu.
7. Jika karyawan sakit dan izin tidak masuk kerja, maka harus menggunakan
surat izin dari dokter.
8. Jika ada pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya, maka karyawan harus
kerja lembur.
9. Setiap akhir bulan diadakan meeting bersama dan seluruh karyawan harus
ikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
48
Berikut ini adalah jam kerja pada PT. Nasmoco Bantul:
Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang
Senin 08.15 12.00-13.00 16.30
Selasa 08.15 12.00-13.00 16.30
Rabu 08.15 12.00-13.00 16.30
Kamis 08.15 12.00-13.00 16.30
Jumat 08.15 12.00-13.00 16.30
Sabtu 08.15 – 13.00
Tabel IV.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
49
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah diperoleh
untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan dan pembahasannya.
Karakteristik responden yang dipaparkan dalam bab ini meliputi usia dan
jenis kelamin. Analisis data yang dipaparkan dalam bab ini adalah uji
validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (normalitas dan
heterokedastisitas), dan analisis regresi linier sederhana. Pengolahan data
dilakukan dengan SPSS Statistics 16 dan Microsoft Excel 2010.
Penulis memperoleh data mengenai persepsi pada sistem insentif
melalui penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner ini menggunakan
teknik simple random sampling dengan cara pengundian menggunakan
nomor anggota sebagai nomor undian. Total populasi sales di PT.
Nasmoco Bantul terdapat 38 orang karyawan dan sudah pernah
mendapatkan insentif. Penyebaran kuesioner sebanyak 35 eksemplar
dilakukan di PT.Nasmoco Bantul.
A. Karakteristik Responden
1. Usia
Penulis mengklasifikasikan usia ke dalam 3 kelompok yaitu
responden dengan usia 25-30 tahun, 31-40 tahun dan 41-50 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
50
Tabel V.1 karakteristik responden menurut usia
No Usia Jumlah Rasio
1 25-30 tahun 23 65,71%
2 31-40 tahun 9 25,71%
3 41-50 tahun 3 8,57%
Total 35 100%
Sumber: Microsoft Excel Data Primer (2010)
Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel V.1 responden dengan
usia 25 sampai 30 tahun sebanyak 23 orang dengan rasio 65,71%
responden dengan usia 31 sampai 40 tahun sebanyak 9 orang dengan
rasio 25,71%, dan responden dengan usia 41 sampai 50 tahun sebanyak
3 orang dengan rasio 8,57%. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden pada penelitian ini berusia 25 tahun
sampai 30 tahun dengan jumlah 23 orang dan rasio sebesar 65,71%.
2. Jenis Kelamin
Penulis mengklasifikasikan jenis kelamin menjadi 2 kelompok
yaitu laki-laki dan perempuan.
Tabel V.2 karakteristik responden menurut jenis kelamin
NO
JENIS
KELAMIN JUMLAH RASIO
1 P 9 26%
2 L 26 74%
TOTAL
35 100%
Sumber: Microsoft Excel Data Primer (2010)
Karakteristik responden berdasarkan tabel V.2 yaitu terdapat 9
responden/sales yang berjenis kelamin perempuan dan 26 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
51
yang berjenis kelamin laki-laki. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
mayoritas responden yaitu berjenis kelamin laki-laki.
B. Deskripsi Variabel Penelitian
Persepsi karyawan terhadap variabel-variabel penelitian diukur
dengan 8 butir pertanyaan menggunakan skala interval yaitu satu sampai
lima. Skala satu menunjukkan bahwa responden memiliki persepsi sangat
tidak baik. Skala lima menunjukkan responden memiliki persepsi sangat
baik dengan pernyataan yang diberikan penulis. Adapun skala data
tersebut sebagai berikut:
Tabel V.3 Skala Variabel Penelitian
Skala Kelas Kategori
1 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
2 1,80 – 2,59 Tidak Baik
3 2.,60 – 3,39 Netral
4 3,40 – 4,19 Baik
5 4,20 – 5,00 Sangat Baik
Frekuensi data yang didapatkan penulis setelah dilakukannya
pengumpulan data dengan kuesioner adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
52
Tabel V.4 Frekuensi Data Variabel Penelitian
Variabel Butir Mean Kategori Total Mean
Keterangan
Perspsi pada
Sistem Insentif
SI1 4,57 Sangat
Baik
4.46
Karyawan sangat memahami sistem insentif dalam perusahaan
SI2 4,66 Sangat
Baik Karyawan sangat mengetahui standar
pelaksanaan sistem insentif
SI3 4,20 Sangat
Baik Prosedur untuk menerima insentif tidak
rumit
SI4 4,37 Sangat
Baik Karyawan dapat menghitung jumlah
insentif yang akan diterima
SI5 4,54 Sangat
Baik Karyawan mengetahui sangat jelas
waktu pemberian insentif
SI6 4,40 Sangat
Baik Insentif yang diberikan tepat waktu
SI7 4,37 Sangat
Baik Karyawan merasa sistem insentif sudah
sangat cukup memadai
SI8 4,60 Sangat
Baik Sistem insentif sangat dapat
meningkatkan kinerja karyawan
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Berdasarkan tabel V.4 maka dapat disimpulkan:
1. Variabel Persepsi pada Sistem Insentif
Persepsi karyawan terhadap sistem insentif yang diterapkan dalam
perusahaan masuk ke dalam kategori sangat baik atau sangat positif
karena mean dari delapan butir pernyataan variabel persepsi pada
sistem insentif adalah 4,46. Berarti karyawan dapat memahami sangat
jelas mengenai sistem insentif yang ada dalam perusahaan, mengetahui
standar pelaksanaan sistem insentif, sistem insentif yang tidak rumit
sehingga karyawan pun dapat menghitung jumlah insentif mereka
sendiri dan dapat menerima insentif dengan mudah, sistem insentif
yang adil dan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
53
2. Variabel Kinerja Karyawan
Dalam penelitian ini variabel dependen (Y) diperoleh dari data
hasil total penjualan karyawan tahun 2015 dan 2016 serta rata-rata
penjualan karyawan per bulan. Berikut adalah rata-rata penjualan dari
35 karyawan yang telah dipilih menjadi responden:
Tabel V.5 Frekuensi Rata-Rata Hasil Penjualan Per Bulan Tahun 2015-
2016
Sumber: Data Sekunder Yang Diolah
Menurut data diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan di PT.
Nasmoco tergolong baik, karena hampir sebagian karyawan menjual
mobil mencapai dan melebihi target perusahaan yaitu minimal
sebanyak 4 unit per bulannya. Dapat dilihat dari tabel V.5 persentase
rata-rata penjualan per bulan tahun 2015 sebesar 40% untuk total
Rata-Rata Hasil
Penjualan
(unit)
2015 2016
Frekuensi
(orang)
Persentase
(%)
Frekuensi
(orang)
Persentase
(%)
1 -3 14 40 12 34,3
4 9 25,6 7 20
5 – 6 7 20 11 31,4
7 – 8 3 8,6 2 5,7
9 – 10 1 2,9 1 2,9
11 -12 1 2,9 2 5,7
Total 35 100 35 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
54
penjualan 1-3 unit dan 60% untuk total penjualan minimal mencapai
target ( ≥4 unit). Sedangkan persentase rata-rata penjualan per bulan
tahun 2016 sebesar 34,3% untuk total penjualan 1-3 unit dan 65,7%
untuk total penjualan minimal mencapai target (≥ 4 unit). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa ada peningkatan penjualan mobil minimal sesuai
target oleh karyawan tahun 2015 sampai 2016.
C. Analisis Kuantitatif
1. Uji Validitas
Nilai rhitung dari uji validitas akan dibandingkan dengan rtabel dari
korelasi Product Moment (Pearson). Jika nilai rhitung lebih besar dari
rtabel maka suatu pernyataan dikatakan valid. Cara untuk menentukan
rtabel adalah df (degree of freedom) = n – 2, berarti df = 35 – 2 = 33
dengan tingkat kesalahan 5% atau 0,05 dapat kita lihat pada tabel nilai
rtabel sebesar 0,3338.
Tabel V.6
Nilai Validitas Persepsi pada Sistem Insentif
Dimensi Butir
r
(hitung)
r
(tabel) Keterangan
Persepsi pada
Sistem
Insentif
1 0,842** 0,3338 VALID
2 0,720** 0,3338 VALID
3 0,736** 0,3338 VALID
4 0,846** 0,3338 VALID
5 0,815** 0,3338 VALID
6 0,710** 0,3338 VALID
7 0,642** 0,3338 VALID
8 0,637** 0,3338 VALID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
55
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Berdasarkan tabel validitas di atas, seluruh item pertanyaan
persepsi pada sistem insentif dalam instrumen penelitian dinyatakan
valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel 0,3338. Artinya setiap item
pernyataan dari variabel diatas benar-benar bisa mengukur variabel
yang dimaksud.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis Cronbach Alpha dengan melihat Reliability Statistic, maka kita
dapat diketahui nilai Cronbach Alpha dengan item pernyataan. Dalam
penelitian ini dilakukan menggunakan 35 kuesioner yang dibagikan
kepada responden. Diketahui N = 35, α > 0,6. Setiap item pernyataan
dapat dikatakan reliabel jika alpha > 0,6. Adapun uji reliabilitas data
adalah sebagai berikut:
Tabel V.7
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi pada Sistem Insentif
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,873 8
Sumber: Hasil Output SPSS 16
Berdasarkan tabel diatas, nilai Cronbach’s Alpha pada variabel
penelitian lebih dari nilai batas 0,6. Hal ini berarti instrumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
56
digunakan dalam penelitian ini memiliki kehandalan atau tingkat
reliabilitas yang tinggi.
D. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual
berdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya nilai residual
dilakukan dengan melihat signifikansi pada tabel Kolmogorov-
Smirnov. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (Sig>0,05) berarti
data berdistribusi normal. Adapun uji normalitas pada tabel berikut:
Tabel V.8
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 57.95379714
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .117
Negative -.098
Test Statistic .117
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Data Output SPSS 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
57
Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang disajikan pada tabel
diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya lebih besar dari (0,200
> 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi
normal, sehingga dapat dianalisa lebih lanjut.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas menguji apakah ada perbedaan variance
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Pengujian
untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan
uji Scatter-plots. Jika titik-titik tersebar secara acak maka terjadi
heteroskedastisitas atau tidak adanya kesamaan varians pada
penelitian.
Grafik V.1
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Output SPSS 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
58
Berdasarkan hasil pengujian pada grafik V.1, dapat dilihat bahwa
terjadi heteroskedastisitas karena titik-titik tersebar secara acak dan
tidak membentuk pola khusus sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.
E. Hasil Analisis Data
1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Selain untuk mengetahui arah hubungan kedua variabel analisis regresi
sederhana juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun
hasil regresi linier sederhana sebagai berikut:
Tabel V.9
Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 46.376 102.615 .452 .654
Persepsi_pada_Sistem
Insentif 1.663 2.860 .101 .582 .565
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data SPSS 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
59
2. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Berikut hasil uji analisis koefisien determinasi:
Tabel V.10
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .101a .010 -.020 58.825
a. Predictors: (Constant), Persepsi_pada_SistemInsentif
Sumber: data SPSS 16
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel V.10 dapat
diketahui bahwa besarnya R square (R2) adalah 0,010 = 1%. Artinya, 1%
variasi dalam variabel persepsi pada sistem insentif dapat dijelaskan oleh
variabel kinerja karyawan. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 99%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar variabel yang digunakan.
F. Pembahasan
Berdasarkan responden yang diteliti, jumlah responden terbanyak
berusia 25-30 tahun, dengan proporsi 65,71% berjenis kelamin laki-laki.
Dari hasil analisis deskripsi pada tabel V.4 dapat dilihat dimensi sikap
pada sistem insentif memiliki skor rata-rata yang masuk dalam kategori
sangat baik yaitu 4,46 artinya persepsi karyawan pada sistem insentif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
60
dalam perusahaan memiliki persepsi yang baik. Misalnya, karyawan dapat
memahami sistem insentif, karyawan mengetahui standar pelaksanaan
sistem insentif, karyawan dapat menghitung jumlah insntif yang mereka
terima, dan sistem insentif dapat meningkatkan semangat serta prestasi
kerja karyawan. Skor tertinggi dengan pernyataan para karyawan
mengetahui standar pelaksanaan sistem insentif, dengan arti para
karyawan mengerti dengan jelas mengenai minimal unit yang harus dijual
untuk mendapatkan insentif. Sedangkan dari data penjualan karyawan,
dapat dilihat total hasil penjualan dari tahun 2015 sampai 2016. PT.
Nasmoco mengalami kenaikan penjualan dari tahun 2015 dengan total
1808 menjadi 1894 pada tahun 2016 dengan selisih 86 unit (lihat lampiran
IV halaman 79). PT. Nasmoco sendiri memiliki sistem dengan target
penjualan perusahaan 4 unit per bulannya setiap karyawan. Karyawan
mendapatkan insentif jika dapat menjual mobil yang melebihi target
(minimal 5 unit per bulan). Dapat dilihat pada tabel V.5 dari hasil rata-rata
penjualan per bulan setiap tahunnya di PT. Nasmoco hampir sebagian
karyawan dapat menjual unit mobil sesuai target atau melebihi target. Pada
tahun 2015 terdapat sebanyak 40% dari total karyawan 35 orang yang
menjual mobil dibawah target, dan 60% dapat menjual mobil mencapai
dan melebihi target. Sedangkan pada tahun 2016 terdapat 65.7% karyawan
yang dapat mencapai dan melebihi target. Dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan dalam perusahaan mengalami peningkatan penjualan
dari tahun 2015-2016, dan tergolong pada penjualan yang baik karena dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
61
hasil persentase tersebut karyawan dapat menjual mobil mencapai target
dan frekuensi untuk mendapatkan insentif lebih tinggi daripada karyawan
yang hanya mencapai target.
Berdasarkan hasil analisis regresi, persepsi pada sistem insentif
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dilihat dari hasil uji
hipotesis (Uji t) yaitu 0,582 < 1,692 adalah H0 diterima dan Ha ditolak.
Sedangkan dari hasil analisis koefisien determinasi diketahui bahwa besar
R square (R2) adalah 0,1%, menjelaskan bahwa variabel kinerja dapat
dijelaskan dengan sangat rendah oleh variabel persepsi pada sistem
insentif. Penyebab terjadinya hal ini adalah persepsi pada sistem insentif
tidak berpengaruh bagi kinerja para karyawan, meskipun jika dilihat dari
persentase hasil penjualan karyawan (kinerja) tergolong baik.
Setelah diketahui bahwa persepsi pada sistem insentif tidak
memiliki pengaruh, maka ada beberapa kemungkinan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan. Faktor-
faktor tersebut antara lain: nominal insentif yang diberikan perusahaan
kepada karyawan, loyalitas karyawan yang tinggi pada perusahaan,
bentuk-bentuk motivasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan,
banyaknya pengalaman kerja yang dimiliki karyawan, dan gaya
kepemimpinan atasan atau manager untuk mengendalikan produktivitas
setiap karyawan dalam menyelesaikan tugas agar mencapai kinerja yang
baik dan sesuai dengan target perusahaan. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa persepsi positif atau negatif karyawan pada sistem insentif di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
62
perusahaan tidak memiliki peran penting dan pengaruh terhadap kinerja
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
63
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui apakah
persepsi karyawan pada sistem insentif berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Adapun hasil yang didapatkan setelah menyelesaikan
seluruh pengujian sebagai berikut:
1. Persepsi karyawan pada sistem insentif di PT. Nasmoco memiliki
persepsi yang sangat baik berdasarkan hasil kuesioner.
2. Kinerja karyawan yang dilihat dari data total penjualan tahun 2015
sampai 2016 tergolong meningkat dan baik. Hampir sebagian
karyawan pernah mendapatkan insentif pada tahun-tahun tersebut.
3. Persepsi pada sistem insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
B. Saran
Saran yang penulis berikan adalah berdasarkan dari hasil penelitian
yang ada, penulis ingin memberikan saran untuk pihak perusahaan dan
peneliti selanjutnya sebagai bahan pertimbangan. Saran yang dapat
penulis berikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
64
1. Bagi Pihak Perusahaan
Pada bab sebelumnya terdapat kesimpulan bahwa persepsi
pada sistem insentif tidak berpengaruh pada kinerja karyawan,
meskipun hasil pengujian berdasarkan hasil kuesioner untuk
variabel persepsi pada sistem insentif tergolong sangat baik dan
dari hasil persentase penjualan pun tergolong baik. Maka dari itu
perusahaan dapat mempertahankan sistem yang ada.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari variabel
persepsi pada sistem insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Saran yang dapat penulis berikan adalah peneliti
selanjutnya dapat mencoba mengganti variabel lain yang mungkin
dapat berpengaruh terhadap kinerja, seperti kepuasan kerja, stress
kerja, motivasi, pengalaman atau tingkat pendidikan dan gaya
kepemimpinan.
C. Keterbatasan
Penulis sebagai penyusun penelitian ini menemukan beberapa
keterbatasan yaitu keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki
dilihat dari variabel yang diteliti oleh peneliti hanya berfokus pada
sistem insentif melalui persepsi karyawan sehingga mengabaikan
variabel lain, dan pengalaman dalam mengolah data, menghitung serta
menganalisis. Penulis juga menemukan keterbatasan dimana jawaban-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
65
jawaban responden dalam kuesioner belum tentu sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya karena waktu yang ada saat itu terbilang
tidak tepat sehingga memungkinkan adanya penurunan tingkat
keseriusan dalam mengisi pertanyaan kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
66
DAFTAR PUSTAKA
Buku
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Azhar, Susanto. (2007). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : T. Lingga. Jaya
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., dan Donnelly, J. H., (2008). Organisasi,
Perilaku, Struktur, dan Proses. Jakarta : Binapura Aksara Publisher.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
20. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia
Edisi Kedua. Yogyakarta:BPFE.
Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta: Penerbit PPM
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Manullang, M. dan Marihot, M. 2001. Manajemen Personalia. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Nawawi, Hadari. (2003). Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
67
Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia
Indonesia
P. Siagian,sondang.1997. Manajemen Sumber Daya Manusia ,Jakarta: Bumi
Aksara
Randupandojo dan Suad Husnan. 2006. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan
Aplikasinya. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Robbins, Stephen, dan Timothy A., Judge. 2008. Perilaku Organisasi,
Organizational Behaviour Buku Terjemahan. Jakarta : Gramedia.
Robbin, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, dan
Penerapan. New Jersey, Prentice Hall.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1985. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan
Bintang.
Schuler, Randall, dan Jackson, Susan E. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia
“Menghadapi Abad ke-21” Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Ke-3.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Pendekatan Administrasi dan Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sarjono, Haryadi & Julianita, Winda. 2011. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
68
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jagakarsa, Jakarta Selatan:
Penerbit Salemba Empat.
Taniputera. 2005. Psikologi Kepribadian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wibowo, 2010. Manajemen Kinerja – Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Werther, William B. & Keith Davis. 1996. Human Resources And Personal
Management. Internasional Edition. McGraw-Hiil, Inc., USA.
Internet
http://www.haryantoruz.wordpress.com diakses 5 Februari 2017
http://www.spssindonesia.com diakses 20 Agustus 2017
http://nasmoco.co.id/aftersales/jaringan-service/js-jogjakarta/js-bantul/ diakses 10
Agustus 2017
Skripsi
Meliala, Andreasta., Adi Utarini, dan Nofrinaldi. 2006. “Persepsi dan Pengaruh
Sistem Pembagian Jasa Pelayanan Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit
Jiwa Madani, Sulawesi Tengah.” Skripsi. Universitas Gadjah Mada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
69
LAMPIRAN I
KUSIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
70
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA SISTEM INSENTIF
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. NASMOCO BANTUL
YOGYAKARTA
Responden yang terhormat,
Bersama ini Saya memohon kesediaannya untuk mengisi daftar kuesioner
yang diberikan. Informasi yang diberikan sebagai data penelitian dalam rangka
penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Karyawan pada Sistem
Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Nasmoco Bantul
Yogyakarta” pada program Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma, saya:
Nama : Edwina Calista P
NIM : 132214231
Informasi ini merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian
data penelitian. Atas bantuannya Saya ucapkan terima kasih.
I. Petunjuk Pengisian
a. Pada lembar ini terdapat beberapa pernyataan yang harus
Saudara/i. Kemudan Saudara/i diminta untuk menjawab seluruh
pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenar-benarnya.
b. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini tidak ada jawaban
yang salah. Oleh karena itu tidak ada jawaban yang dikosongkan.
II. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : (Laki-laki / Perempuan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
71
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda ( X ) pada salah satu jawaban
yang benar-benar menggambarkan keadaan diri Anda. Penelitian
dilakukan dengan skala berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Pertanyaan:
No Pernyataan SS S N TS STS
Variabel X (Persepsi terhadap sistem Insentif)
1 Saya memahami sistem
insentif yang diterapkan
dalam perusahaan.
2 Saya mengetahui standar
(batas minimal penjualan
untuk mendapatkan
insentif) pelaksanaan
sistem insentif yang
ditetapkan perusahaan
3 Saya merasa prosedur
untuk menerima insentif
tidak rumit dan cepat.
4 Saya dapat menghitung
jumlah insentif yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
72
saya terima dengan rumus
insentif yang tidak rumit.
5 Saya mengetahui secara
jelas kapan waktu
pemberian insentif.
6 Insentif diberikan tepat
waktu/tidak terlambat
seperti yang telah
dijanjikan perusahaan.
7 Saya merasa bahwa sistem
insentif sudah cukup
memadai, adil dan cepat.
8 Sistem insentif yang
ditetapkan perusahaan
dapat meningkatkan
semangat dan prestasi kerja
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
73
LAMPIRAN II
DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
74
NO USIA JENIS KELAMIN
1 2 1
2 2 1
3 1 1
4 1 1
5 2 1
6 1 1
7 1 2
8 2 2
9 1 2
10 3 2
11 1 2
12 1 2
13 1 2
14 1 1
15 1 2
16 1 2
17 2 2
18 1 2
19 1 1
20 1 2
21 2 2
22 3 2
23 3 2
24 1 2
25 2 2
26 1 2
27 1 2
28 1 2
29 2 2
30 1 2
31 1 2
32 1 1
33 1 2
34 2 2
35 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
75
Keterangan :
Usia 1 = 25 – 30 tahun
2 = 31 – 49 tahun
3 = 41 – 50 tahun
Jenis Kelamin 1 = Perempuan
2 = Laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
76
LAMPIRAN III
DATA JAWABAN RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
77
NO SI1 SI2 SI3 SI4 SI5 SI6 SI7 SI8 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 4 5 39
2 5 4 3 4 5 5 5 4 35
3 5 5 4 4 5 5 3 4 35
4 4 5 4 3 4 3 4 4 31
5 5 5 5 5 5 4 3 4 36
6 5 5 5 5 5 5 5 5 40
7 5 5 5 5 5 5 5 5 40
8 5 5 5 4 4 4 4 4 35
9 5 5 4 5 5 5 5 5 39
10 5 5 4 5 4 3 5 5 36
11 5 5 5 5 5 5 5 5 40
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 3 4 4 4 3 4 30
14 4 5 4 4 4 4 4 5 34
15 4 4 3 4 4 5 4 5 33
16 4 5 4 4 4 5 4 5 35
17 4 4 2 4 4 4 4 4 30
18 4 4 4 4 4 3 4 5 32
19 4 4 4 4 5 5 5 5 36
20 5 5 4 4 5 5 4 5 37
21 5 5 5 5 5 5 4 5 39
22 5 5 5 5 5 5 5 5 40
23 4 4 4 4 5 5 5 4 35
24 5 5 5 5 5 5 5 5 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
78
25 5 5 4 5 5 5 5 5 39
26 4 4 3 3 4 4 4 4 30
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 5 5 4 5 5 5 5 5 39
29 4 5 4 4 4 3 4 5 33
30 4 4 4 4 4 3 4 4 31
31 4 4 4 4 4 3 4 4 31
32 5 5 5 5 5 5 5 5 40
33 5 5 5 4 4 4 5 5 37
34 5 5 5 5 5 5 5 5 40
35 5 5 5 5 5 5 5 4 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
79
LAMPIRAN IV
DATA PENJUALAN KARYAWAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
80
NO NAMA
TOTAL
PENJUAL
AN 2015
TOTAL
PENJUAL
AN 2016
Avg/
Month
2015
Avg/
Month
2016
TOTA
L
PENJU
ALAN
2015-
2016
1 Mega Kurniawati 30 45 2,5 3,75 75
2 Nur Chandra 35 31 2,92 2,58 66
3 Eunike Raptrindyah 70 72 5,83 6,00 142
4 Citra Asri 72 72 6 6,00 144
5 Yuanita AR 150 146 12,5 12,17 296
6 Latief Darmawan 50 61 4,17 5,08 111
7 Syai Lubis 34 34 2,83 2,83 68
8 Zainal Arifin 22 27 1,83 2,25 49
9 Hendi Triantoro 50 54 4,17 4,50 104
10 Agung GDE 25 23 2,08 1,92 48
11 Andika Bella 42 44 3,5 3,67 86
12 Idfi Widya 35 35 2,92 2,92 70
13 Viki Wijaya 60 65 5 5,42 125
14 Ranni Rukmini 30 28 2.5 2,33 58
15 Andi Wijaya 50 54 4,17 4,50 104
16 Gempar Nagara 15 7 1,25 0,58 22
17 Arif Rahman 30 35 2,5 2,92 65
18 Robby Yatapajani 50 53 4,17 4,42 103
19 Lenny Widyawati 50 54 4,17 4,50 104
20 Satrio Utomo 25 30 2,08 2,50 55
21 Erwin Kusrianto 40 45 3,33 3,75 85
22 Hermawanto 25 29 2,08 2,42 54
23 Agus Kurniawan 44 46 3,67 3,83 90
24 Sigit Triyoko 82 84 6,83 7,00 166
25 Awal Patria 80 80 6,67 6,67 160
26 Santika Adi 50 53 4,17 4,42 103
27 Ervin Dito 10 10 0,83 0,83 20
28 Nur Alam 120 126 10 10,50 246
29 Danu Satrio 62 60 5,17 5,00 122
30 Andika Putra 65 71 5,42 5,92 136
31 Awang Yulianto 67 67 5,58 5,58 134
32 Ambarsari Agung 35 40 2,92 3,33 75
33 Rofiq Eko 58 60 4,83 5,00 118
34 Yudi Wedia 45 47 3,75 3,92 92
35 Ari Wibowo 100 106 8,33 8,83 206
TOTAL 1808 1894 150,67 157,83 3702
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
81
LAMPIRAN V
HASIL OLAH DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
82
Hasil Output Analisis Deskriptif
Usia (Ms. Excel)
No Usia Jumlah Rasio
(%)
1 25-30 tahun 23 65.71%
2 31-40 tahun 9 25.71%
3 41-50 tahun 3 8.57%
Total 35 100%
Jenis Kelamin
NO
JENIS
KELAMIN JUMLAH RASIO
1 P 9 26%
2 L 26 74%
TOTAL 35 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
83
Hasil Output Validitas dan Reliabilitas Persepsi pada Sistem Insentif
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
SI1 31,14 9,714 ,792 ,844
SI2 31,06 10,232 ,643 ,858
SI3 31,51 9,081 ,609 ,863
SI4 31,34 9,232 ,785 ,841
SI5 31,17 9,793 ,758 ,847
SI6 31,31 9,163 ,572 ,869
SI7 31,34 9,938 ,514 ,871
SI8 31,11 10,457 ,542 ,866
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,873 8
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 57.95379714
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .117
Negative -.098
Test Statistic .117
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
84
Hasil Output Analisis Regresi Sederhana
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .101a .010 -.020 58.825
a. Predictors: (Constant), Persepsi_pada_SistemInsentif
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1170.323 1 1170.323 .338 .565b
Residual 114193.848 33 3460.420
Total 115364.171 34
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Persepsi_pada_SistemInsentif
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Persepsi_pada_Si
stemInsentifb
. Enter
a. Dependent Variable: Kinerja
c. All requested variables entered.
d.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 46.376 102.615 .452 .654
Persepsi_pada_SistemI
nsentif 1.663 2.860 .101 .582 .565
a. Dependent Variable: Kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI