Top Banner
PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DI TK NURUL TALAKALABBUA KABUPATEN TAKALAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Penelitian pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ASTUTI ABDURAHMAN 10545 11069 16 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2021
124

PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

Mar 24, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN

KOGNITIF DI TK NURUL TALAKALABBUA

KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Penelitian pada

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ASTUTI ABDURAHMAN

10545 11069 16

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2021

Page 2: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

ii

Page 3: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

iii

Page 4: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

iv

Page 5: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

v

Page 6: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO:

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”

Astuti Abdurahman

PERSEMBAHAN:

Kupersembahkan karya ini kepada:

“Kedua orang tuaku, keluargaku serta

sahabatku yang senantiasa memberiku

semangat, dukungan dan doa untukku.”

Page 7: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

vii

ABSTRAK

Astuti Abdurahman. 2021. Pengaruh Permainan Maze Terhadap

Kemampuan Kognitif di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar. Skripsi.

Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Rusmayadi dan

Pembimbing II M. Yusran Rahmat.

Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Pengaruh Permainan Maze

Terhadap Kemampuan Kognitif di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan kognitif anak

usia dini pada kelompok A di TK Nurul Talakalabbua sebelum dan sesudah

penerapan permainan maze dan untuk mengetahui pengaruh permainan maze

dalam meningkatkan kognitif anak usia dini pada kelompok A di TK Nurul

Talakalabbua.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen metode pre-eksperimental

design yang menggunakan desain One Group Pretest-Posttest. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada Pretest diperoleh skor 5,37 dan pada saat

Posttest nilai rata-rata diperoleh 10,18. Kemudian didukung pula dengan hasil

perhitungan dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test pada program

SPSS diperoleh nilai Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,001 disini didapat probabilitas

dibawah 0,05 atau p< 0,05 yang berarti H0 ditolak atau tidak terdapat pengaruh.

Sesuai dengan jika probabilitas (Asymp.sig) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima atau terdapat pengaruh permainan maze.

Kata Kunci : permainan maze dan kemampuan kognitif

Page 8: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat nikmat dan karunia-Nya

sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Permainan Maze Terhadap Kemampuan

Kognitif di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar” dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang

telah membawah rahmat bagi sekalian.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi

untuk dapat mencapai Gelar Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna

oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis dapatkan,

oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mohon maaf atas segala

kekurangan.

Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa ada bantuan dan kerjasama

dari pihak lain. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan

hati penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendorong terwujudnya skripsi ini. Khususnya kepada kedua

orang tua saya yang telah membesarkan, mendidik, meridhoi dan senantiasa

mendoakan penulis dalam segala hal. Kepada seluruh keluarga besar yang

senantiasa memberikan motivasi dan bantuan untuk penulis. Kepada Dr.

Rusmayadi, M.Pd sebagai pembimbing satu dan M. Yusran Rahmat, S.Pd., M.Pd

Page 9: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

ix

pembimbing dua, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan

mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada: Prof. H. Ambo

Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd.,

M.Pd., Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyaah Makassar, dan Tasrif Akib, S.Pd., M.Pd Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan para staf pegawai dalam

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Makassar, Agustus 2021

Astuti Abdurahman

Page 10: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i

Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii

Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii

Surat Pernyataan ................................................................................................. iv

Surat Perjanjian ..................................................................................................... v

Moto dan Persembahan ....................................................................................... vi

Abstrak ................................................................................................................. vii

Kata Pengantar................................................................................................... viii

Daftar Isi ................................................................................................................. x

Daftar Tabel ......................................................................................................... xii

Daftar Gambar ................................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 6

A. Kajian Teori ............................................................................................. 6

1. Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................................... 6

2. Media Pembelajaran ......................................................................... 7

3. Permainan Maze ............................................................................. 10

Page 11: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

xi

4. Kemampuan Kognitif ..................................................................... 13

B. Kerangka Pikir ....................................................................................... 18

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 20

A. Rancangan Penelitian ............................................................................ 20

B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 21

C. Devinisi Operasional Variabel............................................................... 22

D. Instrument Penelitian ............................................................................. 22

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 23

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 26

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 26

B. Pembahasan ........................................................................................... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 39

A. Simpulan ................................................................................................ 39

B. Saran ...................................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 40

LAMPIRAN .......................................................................................................... 42

Page 12: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

a. Deskripsi Hasil Pretest Anak Mampu Mencari Jalan Untuk Sampai Pada

Tempat Yang Diinginkan............................................................................... 27

b. Deskripsi Hasil Pretest Anak Mampu Berfikir Cara Mengkoordinasi Mata

Dengan Tangan.............................................................................................. 28

c. Deskripsi Hasil Pretest Anak Mampu Melakukan Permainan Dengan

Mandiri........................................................................................................... 28

d. Deskripsi Hasil Posttest Anak Mampu Mencari Jalan Untuk Sampai Pada

Tempat Yang Diinginkan............................................................................... 29

e. Deskripsi Hasil Posttest Anak Mampu Berfikir Cara Mengkoordinasi Mata

Dengan Tangan.............................................................................................. 30

f. Deskripsi Hasil Posttest Anak Mampu Melakukan Permainan Dengan

Mandiri........................................................................................................... 30

4.7 Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan Kognitif............................................ 32

4.8 Hasil Analisis SPSS (Ranks)........................................................................... 33

4.9 Hasil Analisis SPSS (Test Statistics)............................................................... 33

Page 13: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir..................................................................................... 19

Page 14: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I........................................................................................................... 42

1. Kisi-kisi Instrumen Sebelum Uji Coba.......................................................... 43

2. Kisi-kisi Instrumen Setelah Uji Coba............................................................ 45

3. Instrumen Lembar Observasi Anak Sebelum Uji Coba ............................... 47

4. Instrumen Lembar Observasi Anak Setelah Uji Coba................................... 48

5. Instrumen Lembar Observasi Guru................................................................ 49

6. Rubrik Penilaian............................................................................................. 50

7. Hasil Observasi Anak Sebelum dan Setelah Uji Coba.................................. 51

8. Hasil Observasi Guru..................................................................................... 83

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)..................................... 84

10. Daftar Anak Didik.......................................................................................... 94

11. Dokumentasi.................................................................................................. 95

Lampiran II.......................................................................................................100

1. Keterangan Validasi..................................................................................... 101

2. Surat Izin Penelitian dari LP3M................................................................... 102

3. Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu

Satu Pintu, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Takalar................. 103

4. Kartu Kontrol Penelitian.............................................................................. 104

5. Surat Selesai Penelitian TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar......... 105

6. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi................................................................ 106

7. Hasil Turnitin............................................................................................... 108

Page 15: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak TK pada hakikat-nya adalah pendidikan untuk

menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau

menekankan pada dimensi perkembangan anak yang meliputi perkembangan

kemampuan kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik motorik, agama, moral

juga seni secara terprogram, untuk itu dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran harus disesuaikan dengan aspek perkembangan yang satu

dengan aspek perkembangan yang lainnya. Salah satu aspek perkembangan

anak usia dini yang perlu distimulasi adalah kemampuan kognitif.

Kemampuan kognitif merupakan salah satu bidang pengembangan

yang ada di TK. Pengembangan kemampuan ini diarahkan agar anak mampu

menyelesaikan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-harinya,

mengembangkan daya ciptanya dan mengenal segala kondisi-kondisi yang

terjadi di lingkungan sekitarnya (Susanto, 2015:47).

Mengacu pada pedoman pembelajaran bidang pengembangan kognitif

di taman kanak-kanak, Permendiknas nomor 146 tahun 2014 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini Tingkat menyebutkan bahwa tingkat pencapaian

perkembangan kognitif yang diharapkan dapat dicapai anak kelompok A (usia

4-5 tahun) ialah melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu

mengenal benda dengan memasangkan benda dengan pasangannya,

1

Page 16: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

2

melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal benda dengan

mengelompokkan berbagai benda berdasarkan ukuran (misal: besar-kecil,

panjang-pendek, tebal-tipis, berat-ringan, melakukan kegiatan yang

menunjukkan anak mampu mengenal benda dengan mengurutkan benda

berdasarkan ukuran dari yang terpendek sampai yang terpanjang, terkecil-

terbesar, melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal

benda berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna melalui kegiatan

mengelompokkan, melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu

mengenal konsep besar-kecil, banyak-sedikit, panjang-pendek, berat-ringan

tinggi-rendah melalui kegiatan membandingkan.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru masih menerapkan

metode ceramah, serta kurangnya media yang digunakan pada proses

pembelajaran. Sehingga membuat anak tidak terlalu aktif dalam belajar.

Kenyataan yang terjadi di Taman Kanak–Kanak, umumnya dalam

perkembangan kognitif, anak masih mengalami kesulitan di karenakan

pembelajaran yang terlalu pasif, yaitu guru hanya memberikan metode

pemberian tugas. Pembelajaran yang demikian kaku membuat anak tidak

bisa terlibat langsung dalam proses menemukan pengetahuannya sendiri.

Pada proses pembelajaran TK Nurul Talakalabbua sudah melakukan

kegiatan yang dimaksud dengan mengimplementasikan salah satu aktifitas

pembelajaran yang menuntut anak untuk melakukan salah satu kegiatan yang

menunjukkan anak mampu mengenal benda berdasarkan bentuk, ukuran, dan

warna melalui kegiatan mengelompokkan.

Page 17: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

3

Aktifitas bermain diselenggarakan dengan cara meronce, guru

menyiapkan media seperti manik-manik kemudian anak dituntut untuk

memasukkan dan mengelompokkan manik-manik tersebut ke dalam benang

dengan berbagai bentuk, ukuran dan warna. Namun pada kenyataannya, anak

masih kesulitan dalam mengelompokkan bentuk, ukuran dan warna dengan

baik serta masih harus diberikan arahan dari guru.

Selain kegiatan pembelajaran, alat permainan edukatif di TK Nurul

Talakalabbua juga sangat terbatas terlihat hanya ada beberapa alat permainan

edukatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran, sehingga dalam

mengembangkan kemampuan kognitif guru kurang bervariasi dalam kegiatan

pembelajaran.

Kemampuan kognitif pada anak usia dini dapat diperoleh dari berbagai

cara atau games dalam bermain. Namun pada kenyataanya, Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan peneliti, dari tanggal 15 September 2020 sampai

20 September 2020. Ditemukan beberapa kesenjangan dalam proses belajar

mengajar ketika guru bertanya tentang nama bentuk geometri, anak masih

belum bisa mendeskripsikan bentuk geometri secara sederhana, masih banyak

anak yang belum mengetahui bentuk geometri, masih binggung dalam

menjawab pertanyaan guru dan anak masih belum bisa menyebutkan nama

bentuk geometri yang ditanyakan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pada

saat pemberian pembelajaran guru jarang menggunakan media pembelajaran

sehingga anak bosan pada saat melakukan proses belajar di kelas. Hal inilah

yang menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak masih rendah.

Page 18: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

4

Permainan maze merupakan permainan pemecahan masalah yang

bertujuan menetukan jalur yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam permainan edukatif maze anak-anak harus menemukan

beberapa jalur pada bagian-bagian maze berupa kotak yang dilewati untuk tiap

baris atau tiap kolom.

Berdasarkan permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu

penyebab rendahnya kemampuan kognitif anak adalah karena kurangnya

media pembelajaran yang dipakai, dan pembelajaran yang terlalu kaku,

Sehingga anak kurang bebas mengeksplorasi dan memilih kegiatan yang

dapat melatih kemampuan berpikir. Agar dapat meningkatkan kemampuan

kognitif anak, diperlukan model pembelajaran dan media pembelajaran yang

melibatkan anak secara aktif untuk berinteraksi dalam proses belajarnya.

Oleh karena itu, salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan

sebagai suatu upaya meningkatkan kognitif anak usia dini adalah dengan

bermain menggunakan permainan Maze, yang mampu mengembangkan

kemampuan berpikir aktif anak dalam memecahkan masalah secara sederhana

dengan mencari jalan keluar atau bentuk pola dalam permainan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tedorong

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemampuan Kognitif

Anak melalui Permainan Maze di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten

Takalar”.

Page 19: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: “Apakah ada Pengaruh permainan Maze terhadap

Kemampuan Kognitif Anak di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh permainan

Maze terhadap kemampuan kognitif anak di TK Nurul Talakalabbua

Kabupaten Takalar.

D. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan

Secara praktis dapat memberikan manfaat:

1. Bagi Anak

Sebagai pengalaman baru bagi anak dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dalam pembelajaran untuk meningkatkan proses

belajar-mengajar.

3. Bagi Sekolah

Sebagai salah satu cara dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada

jenjang pendidikan anak usia dini.

Page 20: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil Penelitian Relevan

a. Penelitian Yulistari, dkk (2018) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Alat

Permainan Edukatif Maze Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5

Tahun.” Disimpulkan bahwa hasil analisis data pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji-t maka diperoleh nilai signifikan untuk kelas eksperimen =

0,00 dan nilai signifikan untuk kelas kontrol = 0,00. Dari hasil tersebut

diketahui bahwa nilai signifikan >0,05. Sehingga H0 yang menyataka tidak

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan alat permainan

edukatif maze terhadap kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun ditolak dan

H1 yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan alat permainan

edukatif maze terhadap kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun di terima.”

b. Penelitian Rohmad (2016) yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan

Kognitif Anak Melalui Bermain Maze Pada Anak Usia 4-5 Tahun di

Kelompok A TK Khadijah 87 Kalibaru Kulon Banywangi Tahun Pelajaran

2015-2016.” Disimpulkan bahwa melalui bermain maze dapat meningkatkan

kemampuan kognitif anak secara optimal sesuai dengan kriteria ketuntasan

yang diharapkan dan melebihi target yang diharapkan.

Adapun persamaan penelitian dari kedua penelitian tersebut dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti permainan maze

terhadap kemampuan kognitif pada anak. Sedangkan perbedaan penelitian

6

Page 21: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

7

kedua tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan adalah: (a) Metode

penelitian yang digunakan, (b) Waktu, tempat, populasi dan sampel berbeda,

(c) Indikator penelitian yang berbeda.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen komunikasi yang

berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari pengirim ke penerima,

disamping itu juga media adalah semua bentuk dan saluran yang digunakan

dalam proses penyampaian informasi. Sedangkan media pembelajaran

ditinjau dari pengertian komunikasi maka proses pembelajaran sebenarnya

juga proses komunikasi. Berdasarkan wawasan bahwa proses pembelajaran

adalah proses komunikasi demikian pula bahwa proses pembelajaran adalah

suatu sistem, maka posisi media pembelajaran adalah sebagai komponen

sebagai sistem pembelajaran, tanpa media komunikasi tidak akan terjadi dan

demikian pula tanpa media pembelajaran, proses pembelajaran juga tidak

akan berlangsung (Romlah, 2015).

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti “tengah”, ”perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa arab media

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan

(Azhar Arsyad, 2016). Kata media merupakan bentuk jamak dari kata

medium. Medium dapat di definisikan sebagai perantara atau pengantar

terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Daryanto, 2015).

Page 22: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

8

Azhar Arsyad (2016) juga mengatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun

kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan

lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media

dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal.

Daryanto (2015) juga berpendapat media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari si pengirim

kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

Selaras dengan pendapat Miarso (2019) yakni media pembelajaran

dapat diartikan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan

serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si

pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang

disengaja, bertujuan dan terkendali.

Menurut pendapat para ahli di atas, maka dapat penulis simpulkan

bahwa media pembelajaran adalah suatu perantara untuk menyalurkan pesan

sehingga dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap dan dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian sehingga dapat mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif.

Page 23: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

9

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana (2015) ada tiga jenis media pembelajaran yang

sering digunakan, yaitu:

1) Media visual

Adalah media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri atas media

yang diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat

diproyesikan (non-projected visual). Media visual yang dapat diproyeksikan

merupakan media yang menggunakan alat proyeksi dimana gambar atau

tulisan akan tampak pada layar. Media proyeksi bisa berupa media proyeksi

diam (still pictures) misalnya gambar diam dan proyeksi gerak (motion

pictures) misalnya gambar bergerak. Sedangkan media visual yang tidak

diproyeksikan terdiri atas media gambar mati, media grafis, media model, dan

media realita. Media gambar mati adalah gambar yang disajikan secara

fotografik, misalnya gambar tentang hewan, atau objek yang berkaitan

dengan tema yang diajarkan. Gambar grafis adalah media pandang dua

dimensi yang dirancang khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan

pendidikan. Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan

dalam pembelajaran, media ini merupakan tiruan dari objek nyata yang

terlalu besar, terlalu jauh, atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke

dalam kelas. Sedangkan media realita merupakan alat bantu visual yang

berfungsi memberikan pengalaman langsung pada anak. Realita merupakan

model dan obyek dari suatu benda misalnya mata uang.

Page 24: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

10

2) Media audio

Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk audiktif (hanya dapat

didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

anak untuk belajar. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran

anak usia dini pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan

dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Dari sifatnya yang auditif,

media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara

memanfaatkan media lain.

3) Media audio-visual atau yang disebut juga media pandang dengar

merupakan kombinasi dari media audio dan media visual, misalnya video

pendidikan. Penggunaan media audio-visual membuat penyajian

pembelajaran atau tema pada anak akan semakin lengkap dan optimal. Selain

itu, media audio-visual ini dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan

peran dan tugas guru dalam menyampaikan materi pada anak. Peran guru

dapat beralih menjadi fasilitator yang memberikan kemudahan bagi anak

untuk belajar.

3. Permainan Maze

a. Pengertian Maze

Maze merupakan game sederhana yang bertujuan menentukan jalur

yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam permainan

maze anak-anak harus menemukan jalur pada bagian-bagian maze berupa

kotak-kotak yang dilewati untuk tiap baris atau tiap kolom. (Kurniawan,

2016: 3).

Page 25: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

11

Irawan (2016:2) mengatakan bahwa terdapat beberapa bentuk maze

seperti maze untuk anak-anak seperti berbentuk lingkaran, mencari jejak

rumah, menemukan jalan keluar untuk ke sekolah dan lain-lain.

Istiaty (2016:12) mengemuk akan bahwa permainan mencari jejak

atau maze adalah usaha melakukan penemuan artinya permainan dapat

menghasilkan ciptaan baru anak dalam usia berapapun, di mana saat ikut

dalam suatu permainan sedang menciptakan sesuatu yang baru, sesuatu yang

berlum pernah dilakukan sebelumnya. Permainan maze adalah permainan

edukatif dengan jalan sempit yang berliku dan berbelok dan kadang kala

merupakan jalan buntu ataupun jalan yang mempunyai halangan, dapat juga

dikatakan permainan mencari jalan keluar kemudian bagaimana anak bisa

menemukan jalan keluarnya.

Depdiknas (2016:2) menjelaskan pengertian maze adalah mencari

jejak yaitu suatu kegiatan untuk mencari, menelusuri dan memilih jalan

menuju tempat yang ditentukan dengan memakai media tertentu. Kegiatan ini

digemari anak-anak karena dapat memberikan nilai positif dalam

pengembangan daya pikir dan kecermatan serta keterampilan.

b. Manfaat Kegiatan Maze pada Anak TK

Ada beberapa manfaat maze pada anak TK. Menurut Vigotsky

(2015:24) bahwa manfaat maze diantaranya adalah:

1) Sebagai alat dan fasilitas belajar untuk menstimulasi intelegensia logika

matematika dan menstimulasi intelegensi spasial yang bertujuan untuk

mengembangkan teknik dan meterial anak.

Page 26: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

12

2) Mengembangkan daya imajinasi anak.

3) Melatih kecermatan anak dalam belajar problem solving.

4) Melatih konsentrasi serta motorik halus.

5) Mengembangkan kemampuan berfikir logis, dan

6) Melatih fungsi panca indra.

c. Cara Membuat Maze

Beberapa tahap pembuatan maze untuk anak TK yakni menyiapkan

bahan, menyiapkan alat, membuat desain atau sketsa dan melaksanakan

pembuatannya (Badru, 2017:61). Selain itu para guru TK yang ingin

membuat maze yang kreatif dan inovatif haruslah mengetahui syarat-syarat

pembuatan maze. Terdapat tiga macam syarat dalam pembuatan maze

menurut Badru (2017: 22) yakni syarat edukatif, syarat teknis, syarat estetika.

1) Syarat edukatif yakni pembuatan maze disesuaikan dan dengan

memperhatikan program kegiatan pembelajaran atau kurikulum yang

berlakudan disesuaikan dengan proses pembelajaran.

2) Syarat teknis yakni maze dirancang sesuai dengan tujuan dan fungsi

sarana, serta sebaiknya multiguna agar banyak aspek perkembangan

anak yang ditingkat. Sebaiknya maze dibuat dengan menggunakan bahan

yang mudah didapat di lingkungan sekitar, murah atau dari bahan

bekas/sisa serta aman dan tidak mengandung unsur-unsur yang

membahayakan anak seperti tajam dan beracun. Maze yang baik

hendaknya awet, kuat dan tahan lama, mudah digunakan, menambah

Page 27: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

13

kesenangan anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi serta dapat

digunakan secara individual, kelompok dan klasikal.

3) Syarat estetika meliputi beberapa hal yakni bentuk yang elastis, ringan

(mudah dibawa anak), keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu

kecil), warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.

d. Langkah-langkah penggunaan permainan maze

Langkah-langkah penggunaan alat permainan edukatif maze adalah

sebagai berikut:

1) Guru memperkenalkan maze dalam proses pembelajaran.

2) Guru menjelaskan dan mencontohkan pembelajaran menggunakan alat

permainan edukatif maze bersama anak-anak dengan cara meletakkan

maze didepan anak.

3) Anak diminta menggunakan maze sesuai yang telah diajarkan guru.

4. Kemampuan Kognitif

a. Pengertian Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif adalah konstruksi yang menggambarkan mental

atau otak seseorang, dan kemampuan mental itu meliputi banyak kemampuan,

perencanaan, pemecahan masalah, pemikiran abstrak, belajar cepat dan

belajar dari pengalaman (John Hattie, 2015).

Konsep umum menurut Drever yang dikutip oleh Desmita (2015),

“kognitif adalah istilah umum yang mencakup segenap mode pemahaman,

yakni persepsi, imajinasi, kreativitas, penangkapan makna, penilaian dan

penalaran”. Oleh karena itu, secara sederhana kemampuan kognitif dapat

Page 28: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

14

dipahami sebagai kemampuan anak untuk berfikir lebih kompleks serta

kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah.

Menurut Asrori (2017) kemampuan kognitif adalah suatu proses

berfikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai dan

mempertimbangkan. Sedangkan menurut Susanto (2015), kognittif

merupakan “Suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk

menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau

peristiwa”.

Alfiasar (2015) juga mengemukakan, kemampuan kognitif

berhubungan dengan aktivitas intelektual seperti berpikir, menjelaskan,

membayangkan, mempelajari kata, dan menggunakan bahasa. Perkembangan

kognitif dapat dipengaruhi oleh kematangan fisiologis, terrutama pada masa

balita. Bertujuan agar anak dapat tumbuh dengan optimal.

Sementara itu Dawn Baker (2016) menyatakan kemampuan kognitif

itu sangat menonjolkan bahwa pemikiran anak sangat dipengaruhi oleh

pengalaman. Pandangan yang spesifik tentang kemampuan kognitif telah

berfokus pada aspek-aspek tertentu diantaranya aspek bahasa.

Menurut Piaget yang dikutip oleh Allen dan Marrotz (2016),

“Kognitif adalah proses interaksi yang berlangusng antara anak dan

pandangan perseptualnya terhadap sebuah benda atau kejadian disuatu

lingkungan”. Perseptual adalah cara berpikir yang semakin kompleks yang

dilakukan seorang anak untuk menggunakan informasi yang dia terima

melalui lebih dari satu alat indera pada saat bersamaan. Ketika mendengarkan

Page 29: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

15

seorang pembicara, kita menggunakan penglihatan (ekspresi wajah dan gerak

tubuh) dan pendengaran (mendengarkan kata-kata).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat penulis simpulkan

kemampuan kognitif adalah suatu proses berfikir yang meliputi banyak

kemampuan, pemecahan masalah, imajinasi, penalaran, menghubungkan, dan

mempertimbangkan suatu kejadian dengan pandangan perseptualnya.

Perseptual yaitu cara berfikir untuk menggunakan informasi yang diterima

melalui lebih dari satu alat indera pada saat bersamaan.

Ahmad Susanto (2016) menyatakan pentingnya pendidik

mengembangkan kognitif pada anak antara lain:

1) Agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasar apa yang

dilihat, didengar dan dirasakan sehingga anak akan memiliki

pemahaman yang utuh dan komprehensif.

2) Agar mampu melatih ingatannya terhadap semua peristiwa dan kejadian

yang pernah dialaminya.

3) Agar mampu mengembangkan pemikiran-pemikirannya dalam

kemampuan menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya.

4) Anak mampu memahami simbol-simbol yang tersebar di dunia sekitar.

5) Anak mampu melakukan penalaran-penalaran baik yang terjadi secara

alamiah (spontan), maupun proses alamiah (percobaan).

6) Anak mampu memecahkan persoalan hidup yang dihadapinya sehingga

anak mampu menjadi individu yang mampu menolong dirinya sendiri.

Page 30: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

16

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya perkembangan

kognitif untuk anak usia dini antara lain mengembangkan daya persepsi,

melatih ingatan, memahami simbol-simbol, melakukan penalaran, dan

kemampuan problem solving. Dengan demikian dari pengalaman,

imajinasi yang terjadi, bahasa yang didengar dan apa yang dilihat anak, akan

ikut membentuk jaringan otak anak sehingga melalui perkembangan kognitif,

fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi situasi

dalam memecahkan suatu masalah.

b. Tahapan Perkembangan Kognitif

Menurut John W. Santrock (2015) perkembangan kognitif terjadi

dalam empat tahapan. Masing-masing tahap berhubungan dengan usia dan

tersusun dari jalan pikiran yang berbeda-beda sebagai berikut:

1) Tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun)

Perkembangan pada tahap ini, anak belajar tentang dunia sekitar melalui

inderanya. John W. Santrock mengatakan bahwa bayi belajar tentang

keabadian objek, yaitu orang atau benda masih ada, bahkan jika bayi

tidak bisa melihatnya.

2) Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun)

Perkembangan pada tahap ini, anak melihat dunianya seolah-olah

berputar. John W. Santrock mengatakan kepada kita bahwa anak-anak

belajar berbeda dari orang dewasa karena mereka belum memiliki

pengalaman dan interaksi yang dibutuhkan untuk menafsirkan informasi

terus mengumpulkan informasi meski melalui inderanya. Mereka belajar

Page 31: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

17

tentang dunia mereka dengan menonton, menggenggam, mengatakan,

dan mendengarkan.

3) Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun)

Perkembangan pada saat ini anak dapat berpikir secara logis mengenai

peristiwa-peristiwa konkret dan mengklasifikasi objek-objek ke dalam

bentuk-bentuk yang berbeda. Pada tahap ini anak dapat digambarkan

terjadinya perubahan positif, seperti dalam cara berfikir egosentris pada

tahap operasional konkrit menjadi berkurang, ditandainya oleh

desentrasi yang besar, artinya anak mampu memperlihatkan lebih dari

satu dimensi secara serempak dan juga untuk menghubungkan dimensi-

dimensi itu satu sama lain.

4) Tahap operasional formal (usia 11 tahun keatas)

Perkembangan pada tahap ini ialah kemampuannya untuk berfikir secara

sistematis, dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan secara teratur

atau sistematis untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini orang

berpikir secara logis dinamis dan konsisten.

c. Indikator kemampuan Kognitif

Indikator kemampuan kognitif anak kelompok A mengacu pada

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

137 dan 146 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia

Dini yaitu:

a. Mengkreasikan susuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan

berbagai pemecahan masalah

Page 32: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

18

b. Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu menggunakan

anggota badan untuk melakukan gerakan halus yang terkontrol (misalkan

maze)

c. Mampu memecahkan masalah sederhana yang dihadapi dibantu oleh

orang dewasa

B. Kerangka Pikir

Penelitian ini di dasarkan pada belum optimalnya kemampuan kognitif

di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar. Kegiatan pembelajaran masih

banyak yang menggunakan lembar kerja anak (LKA) serta kurangnya alat

permainan edukatif di dalam kelas.

Mengingat kemampuan kognitif sangatlah penting, maka perlu adanya

alat permainan edukatif. Ada banyak alat permainan edukatif salah satunya

maze. Maze adalah alat permainan edukatif yang terbuat dari kayu dan berisi

beberapa bentuk alur, diantaranya: zig-zag, gelombang kecil, gelombang

besar, variasi I (miring dan datar) dan variasi II (lengkung, datar, tegak, dan

miring). Di peruntukkan bagi anak usia dari 4-5 tahun untuk menstimulasi

kemampuan kognitif, kelentukan jari-jemari, ketepatan dan kerapian.

Kelentukan jari-jemari terlihat saat anak menjiplak maze alur tulis dengan

lentur. Ketepatan terlihat saat anak menjiplak maze alur tulis sesuai dengan

pola. Sedangkan kerapian terlihat saat anak menjiplak maze dengan tidak

berulang-ulang. Sehingga dengan adanya alat permainan edukatif maze

kemampuan kognitif anak dapat berkembang optimal.

Page 33: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

19

Adapun skema kerangka pikir yang dapat peneliti gambarkan dalam

penelitian ini adalah

Gambar. 1. Skema Kerangka Pikir

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka dapat dirumuskan hipotesisnya

yaitu: Ada pengaruh kemampuan kognitif anak melalui permainan Maze di

TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar.

Kondisi Awal

Perlakuan

Kemampuan

Kognitif anak

meningkat

Langkah-langkah Permainan Maze:

1. Guru memperkenalkan maze

dalam proses pembelajaran.

2. Guru menjelaskan dan

mencontohkan pembelajaran

menggunakan alat permainan

edukatif maze bersama anak-anak

dengan cara meletakkan maze

didepan anak.

3. Anak diminta menggunakan maze

sesuai yang telah diajarkan guru.

Kemampuan Kognitif

anak masih rendah

Page 34: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakanoleh peneliti adalah penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono (2016:107), penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Jadi

dalam penelitian eksperimen digunakan untuk menyelidiki ada tidaknya

hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan tertentu. Oleh

sebab itu, berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka metode yang dipilih

oleh peneliti adalah eksperimen.

Penelitian ini menggunakan desain One-Group Pre-test and Post-test.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum

perlakuan dan setelah perlakuan. Observasi yang dilakukan sebelum perlakuan

(O1) disebut pre-test, dan observasi setelah perlakuan (O2) disebut post-test.

Berikut ini adalah desain eksperimen dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 3.1. Desain One-Group Pre-test and Post-test menurut

Suharsimi Arikunto (2016:508).

Keterangan:

O1 : Pre-test

X : Perlakuan

O2 : Post-test

O1 X O2

20

Page 35: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

21

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelompok A atau anak

usia 4-5 tahun di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar.

2. Sampel

Sampel dari penelitian yaitu kelompok A dengan jumlah siswa 16

anak terdiri dari 7 perempuan dan 9 laki-laki. Pengambilan sampel dari

penelitian menggunakan jenis teknik Purposive sampling yaitu penarikan

informal secara Purposive merupakan cara penarikan informan yang

dilakukan dalam memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang

ditetapkan peneliti. Purposive sampling adalah teknik penentuan sample

dengan pertimbangan tertentu, dimana peneliti cenderung memiliki

responden secara variatif berdasarkan (alasan).

Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa

tujuannya adalah agar peneliti dapat memperoleh informan yang akurat

dan benar-benar memenuhi persyaratan karena informan tersebut

mengetahui secara lengkap tentang lapangan atau daerah penelitian

tersebut. Penentuan informan pada penelitian ini dipilih secara sengaja

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan

tujuan penelitian. Adapun kriteria dari informan yang dipilih atau ditunjuk

dalam penelitian ini adalah kelas A.

Page 36: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

22

C. Definisi Operasional Variabel

1. Kemampuan kognitif

Adalah konstruksi yang menggambarkan mental atau otak

seseorang, dan kemampuan mental itu meliputi banyak kemampuan,

perencanaan, pemecahan masalah, pemikiran abstrak, belajar cepat dan

belajar dari pengalaman (John Hattie, 2015).

2. Permainan maze

Merupakan game sederhana yang bertujuan menentukan jalur

yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

permainan maze anak-anak harus menemukan jalur pada bagian-bagian

maze berupa kotak-kotak yang dilewati untuk tiap baris atau tiap

kolom. (Kurniawan, 2016: 3).

D. Instrument Penelitian

a. Lembar Obervasi

Wina Sanjaya (2016:84) menyatakan bahwa instrumen adalah alat

yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Dalam

penelitian eksperimen ini teknik pengumpulan data diperoleh dari

observasi dan dokumentasi. Observasi atau pengamatan dilaksanakan oleh

peneliti dengan cara melakukan pengamatan mengenai aktivitas anak

didik. Instrumen observasi yang digunakan adalah check list. Check list

atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua

aspek yang akan diobservasi, sehingga observer hanya memberi tanda (√).

Page 37: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

23

Check list merupakan alat observasi yang praktis sebab semua aspek yang

diteliti sudah ditentukan terlebih dahulu.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2016:126) mengemukakan bahwa terdapat tahap-tahap yang

dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Test Awal (pre-test)

Peneliti memberikan tes awal (O1), pada tahap awal ini. Peneliti

melakukan tes yang berkaitan dengan kemampuan kognitif anak TK

Panrita Galesong. Kemudian peneliti menghitung rata-rata hasil pre-test

untuk menentukan kondisi awal subjek.

2) Perlakukan (treatment)

Kenakan perlakuan (X), peneliti memberikan perlakuan terhadap subjek,

perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu menggunakan alat

permainan edukatif maze dilaksanakan di TK kelompok A setelah

dilakukan pre-test sebelumnya.

3) Tes akhir (post-test)

Sebagai tes akhir, selama diberi perlakuan peneliti melakukan tes akhir

atau post-test. Skor rata-rata setiap anak diberikan treatment dijumlahkan

dan kemudian dihitung rata-ratanya untuk menentukan hasil data setelah

diberi perlakuan. untuk melihat perbedaan atau selisih pengaruh yang

ditimbulkan.

Page 38: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

24

F. Teknik Analisis Data

Setelah semua data yang diperoleh sebelum dan sesudah melakukan

kegiatan permainan tradisional selanjutnya dianalisis data menggunakan 2 teknik,

yaitu:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

kemampuan kognitif anak didik antara sebelum dan sesudah dilakukan permainan

maze. Dan untuk memperoleh gambaran umum mengenai karakteristik distribusi

nilai pencapaian hasil belajar anak didik sebagai berikut:

BB : Belum Berkembang

MB : Mulai Berkembang

BSH : Berkembang Sesuai Harapan

BSB : Berkembang Sangat Baik

2. Analisis Statistik Non Parametrik

Analisis statistik non parametrik digunakan untuk menganalisis data yang

berskala nominal atau ordinal. Data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar

normal. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik nonparametrik yaitu

dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test (Uji Peringkat Bertanda

Wilcoxon). Hurriyati & Gunarto (2019: 56) mengemukakan bahwa prosedur uji

Wilcoxon Signed Rank Test yaitu:

a. Menentukan hipotesis. Hipotesis yang ditentukan dalam pengujian Wilcoxon

Signed Rank Test ini adalah sebagai berikut, Ha: Ada peningkatan

kemampuan kognitif pada anak setelah diberikan treatment permainan maze

Page 39: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

25

di TK Nurul Talakalabbua Kab. Takalar, dan Ho: tidak ada peningkatan

kemampuan kognitif pada anak setelah diberikan treatment permainan maze

di TK Nurul Talakalabbua Kab. Takalar.

b. Pengujian hipotesis dengan taraf signifikan yang digunakan 0,05 atau 5%.

c. Kriteria penguji. Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak

Ho pada uji Wilcoxon Signed Rank Test adalah sebagai berikut. Jika

probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan jika

probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

d. Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis, pengujian statistik

akan menggunakan program IBM SPSS 25.

Page 40: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Nurul Talakalabbua yang terletak di Desa

Sawakong Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Taman Kanak-kanak

ini memiliki 3 pegawai yang terdiri dari kepala sekolah Nurul Wahida, S.Pd, dan

2 orang guru. Jumlah anak didik di TK Nurul Talakalabbua tahun ajaran

2020/2021 yaitu sebanyak 29 anak didik.

Memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai di TK Nurul

Talakalabbua memiliki ruang belajar yang terdiri dari 2 ruangan kelas untuk

kelompok A dan B. Selain itu juga, memiliki 1 ruangan kepala sekolah. Program

pendidikan di TK Nurul Talakalabbua mengacu pada kurikulum 2013 yang

dipadukan dengan materi sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini.

Proses pembelajaran yang terlaksana di TK Nurul Talakalabbua sesuai dengan

RPPH dan RPPM dengan tema pada semester 1 yaitu tema diri sendiri,

lingkunganku, kebutuhan, binatang, dan tanaman. Sedangkan untuk semester 2

yaitu kendaraan, pekerjaan, air, udara dan api, alat komunikasi, tanah airku dan

alam semesta.

2. Hasil Analisis Deskriptif

a. Deskriptif Hasil Pretest

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan melalui pemantauan

kegiatan pembelajaran anak didik pada kelompok A. Maka, hasil yang kami

26

Page 41: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

27

peroleh yaitu kemampuan kognitif pada anak kelompok A masih rendah. Setelah

mengetahui kondisi tersebut, selanjutnya kami melakukan pretest terlebih dahulu

sebelum menerapkan treatment yakni permainan maze. Hal ini dilakukan agar

peneliti bisa mendapatkan penilaian awal mengenai aspek yang ingin

dikembangkan dalam kemampuan kognitif pada anak kelompok A di TK Nurul

Talakalabbua Kabupaten Takalar. Adapun indikator pretest yang digunakan pada

penelitian ini adalah: (1) Anak mampu mencari jalan untuk sampai pada tempat

yang diinginkan, (2) Anak mampu berfikir cara mengkoordinasi mata dengan

tangan, (3) Anak mampu melakukan permainan dengan mandiri.

Hasil analisis deskriptif pretest tersebut dapa dilihat dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Anak mampu mencari jalan untuk sampai pada tempat yang diinginkan

Tingkat Kemampuan N %

Belum Berkembang 6 37,5

Mulai Berkembang 10 62,5

Berkembang Sesuai Harapan 0 0,0

Berkembang Sangat Baik 0 0,0

Total 16 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa distribusi responden

berdasarkan hasil pretest kemampuan mencari jalan untuk sampai pada tempat

yang diinginkan, dapat dilihat dari 16 anak didik terdapat 6 orang yang tingkat

kemampuannya belum berkembang (37,5%), yang dimana anak belum

mengetahui cara permainan tersebut sehingga anak masih belum bisa

memainkannya. Terdapat 10 orang (62,5%) mulai berkembang. Hal ini, karena

anak didik sudah mampu melakukan permainan tetapi dengan bantuan guru.

Page 42: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

28

Tabel 4.2

Anak mampu berfikir cara mengkoordinasi mata dengan tangan

Tingkat Kemampuan N %

Belum Berkembang 5 31,25

Mulai Berkembang 9 56,25

Berkembang Sesuai Harapan 2 12,5

Berkembang Sangat Baik 0 0,0

Total 16 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui distribusi responden berdasarkan hasil

pretest kemampuan berfikir cara mengkoordinasi mata dengan tangan, dapat

dilihat dari 16 anak didik terdapat 5 orang yang tingkat kemampuannya belum

berkembang (31,25%) yang dimana anak masih belum mampu melakukan

permainan maze karena belum bisa mengontrol tangan atau motoriknya dengan

baik, hal ini juga terlihat pada saat melakukan permainan maze ada anak langsung

mengambil dan memindahkan bola maze menggunakan tangannya pada tempat

yang ditujukan pada tempatnya, 9 orang (56,25%) yang tingkat kemampuannya

mulai berkembang, dimana anak sudah mampu melakukan permainan maze tetapi

masih dibantu oleh guru, dan 2 orang (12,5%) yang tingkat kemampuannya

berkembang sesuai harapan. Hal ini, karena anak sudah mampu melakukan

permainan maze dengan baik serta dapat mengontrol cara berfikirnya, mata dan

tangannya tanpa adanya bantuan dari guru.

Tabel 4.3

Anak mampu melakukan permainan dengan mandiri

Tingkat Kemampuan N %

Belum Berkembang 4 25

Mulai Berkembang 9 56,25

Berkembang Sesuai Harapan 3 18,75

Berkembang Sangat Baik 0 0,0

Total 16 100

Page 43: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

29

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui distribusi responden berdasarkan hasil

pretest kemampuan melakukan permainan dengan mandiri, dapat dilihat dari 16

anak didik terdapat 4 orang kemampuannya belum berkembang (25%) dimana

anak tidak ingin memainkan permainan jika tidak didampingi oleh orang tuanya,

sehingga orang tua ikut masuk ke dalam ruang kelas, 9 orang (56,25%) mulai

berkembang dimana anak mampu melakukan sendiri tetapi pada saat melakukan

permainan anak terus bertanya kepada guru tentang jalur selanjutnya yang akan

dilalui, dan 3 orang (18,75%) berkembang sesuai harapan. Hal ini anak mampu

melakukan permainan maze dengan mandiri tanpa adanya bantuan.

Analisis deskriptif hasil pretest kemampuan kognitif anak usia dini dalam

permainan maze anak mampu mencari jalan untuk sampai pada tempat yang

diinginkan, dapat dilihat dari 16 anak didik 6 orang kemampuannya belum

berkembang (37,5%) dan 10 orang (62,5%) mulai berkembang. Untuk anak

mampu berfikir cara mengkoordinasi mata dengan tangan, dapat dilihat dari 16

anak didik terdapat 5 orang belum berkembang (31,25%) 9 orang kemampuannya

mulai berkembang (56,25%) dan 2 orang (12,5%) kemampuannya berkembang

sesuai harapan. Dan anak mampu melakukan permainan dengan mandiri, dapat

diliahat dari 16 anak didik terdapat 4 orang yang tingkat kemampuannya belum

berkembang (25%), 9 orang mulai berkembang (56,25%), dan 3 orang (18,75%)

yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai harapan. Hal tersebut karena

guru jarang menggunakan media pembelajaran sehingga saat dilakukan pemberian

media pembelajaran atau alat permainan anak merasa asing dan belum terbiasa

pada permainan tersebut yang diterapkan oleh guru.

Page 44: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

30

b. Deskripsi Hasil Posttest

Setelah dilakukan pretest pada anak, selanjutnya diberikan tindakan

(treatment) yaitu permainan maze yang diawali dengan memberikan penjelasan

serta arahan dalam melakukan kegiatan tersebut. Bentuk kegiatan yang dilakukan

sama dengan kegiatan yang diberikan pada saat melakukan pretest. Adapun hasil

analisis postest tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4

Anak mampu mencari jalan untuk sampai pada tempat yang diinginkan

Tingkat Kemampuan N %

Belum Berkembang 0 0,0

Mulai Berkembang 2 12,5

Berkembang Sesuai Harapan 8 50

Berkembang Sangat Baik 6 37,5

Total 16 100

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa distribusi responden

berdasarkan hasil posttest kemampuan kognitif dengan mencari jalan untuk

sampai pada tempat yang diinginkan, dapat dilihat dari 16 anak didik terdapat 2

orang yang tingkat kemampuannya mulai berkembang (12,5%) yang dimana anak

masih dibantu oleh guru saat memainkan permainan maze, 8 orang yang tingkat

kemampuannya berkembang sesuai harapan (50%) yang dimana anak sudah

mampu mencari jalan pada permainan maze tanpa adanya bantuan dari guru, dan 6

orang (37,5%) yang berkembang sangat baik. Hal tersebut karena anak didik

sudah mengetahui serta mampu melakukan permainan maze dengan baik dan

mampu mencari jalan yang akan dituju pada tempat yang diinginkan atau yang

ditujukan oleh guru.

Page 45: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

31

Tabel 4.5

Anak mampu berfikir cara mengkoordinasi mata dengan tangan

Tingkat Kemampuan N %

Belum Berkembang 0 0,0

Mulai Berkembang 1 6,25

Berkembang Sesuai Harapan 6 37,5

Berkembang Sangat Baik 9 56,25

Total 16 100

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui distribusi responden berdasarkan

hasil posttest kemampuan berfikir cara mengkoordinasi mata dengan tangan, dari

16 anak didik terdapat 1 orang yang tingkat kemampuan mulai berkembang

(6,25%) dimana anak masih dibantu oleh guru saat melakukan permainan, 6 orang

berkembang sesuai harapan (37,5%) dimana anak sudah mampu melakukan

permainan maze tanpa adanya bantuan guru, dan 9 orang (56,25%) yang tingkat

kemampuannya berkembang sangat baik. Hal tersebut pada saat dilakukan

permainan maze anak didik sudah mampu mengkoordinasi mata dengan tangan

karena sebelum dan pada saat dilakukan permainan dilakukan pemanasan seperti

menggerakkan tangan sehingga tidak kaku pada saat melakukan permainan maze.

Tabel 4.6

Anak mampu melakukan permainan dengan mandiri

Tingkat Kemampuan N %

Belum Berkembang 0 0,0

Mulai Berkembang 0 0,0

Berkembang Sesuai Harapan 9 56,25

Berkembang Sangat Baik 7 43,75

Total 16 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui distribusi responden berdasarkan hasil

posttest anak mampu melakukan permainan dengan mandiri dilihat dari 16 anak

didik terdapat 9 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai harapan

(56,25%) yang dimana anak sudah mampu melakukan permainan dengan baik,

Page 46: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

32

dan 7 orang tingkat kemampuannya berkembang sangat baik (43,75%). Hal

tersebut sudah mampu melakukan permainan maze dengan baik dan mandiri tanpa

adanya bantuan dari guru maupun teman sebayanya.

Analisis deskriptif hasil posttest kemampuan kognitif anak usia dini dalam

permainan maze untuk kemampuan mencari jalan untuk sampai pada tempat yang

diinginkan, dapat dilihat dari 16 anak didik terdapat 2 orang yang tingkat

kemampuannya mulai berkembang (12,5%) 8 orang yang tingkat kemampuannya

berkembang sesuai harapan (50%) dan 6 orang (37,5%) yang berkembang sangat

baik. Anak mampu berfikir cara mengkoordinasi mata dengan tangan, dari 16

anak didik terdapat 1 orang yang tingkat kemampuan mulai berkembang (6,25%),

6 orang berkembang sesuai harapan (37,5%), dan 9 orang (56,25%) yang tingkat

kemampuannya berkembang sangat baik. Dan anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri dilihat dari 16 anak didik terdapat 9 orang yang tingkat

kemampuannya berkembang sesuai harapan (56,25%), dan 7 orang tingkat

kemampuannya berkembang sangat baik (43,75%).

Hal tersebut saat dilakukan permainan maze anak didik sudah mampu

melakukan permainan maze dengan baik dalam mencari jalan pada tempat yang

ingin dituju serta mampu mengkoordinasi mata dengan tangan, yang dimana anak

didik bisa berfikir bagaimana mengkoordinasi mata dan menggerakkan tangannya

atau motorik halusnya dengan baik tanpa keluar jalur tetap pada jalur yang akan

dilewati oleh bola maze yang dilakukan oleh anak didik dengan mandiri tanpa

adanya bantuan dari guru maupun orang lain atau teman sebaya. Dan anak didik

juga sangat senang saat melakukan permainan maze yang diterapkan oleh guru.

Page 47: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

33

c. Deskripsi Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan Kognitif

Data dari skor pretest kemudian akan dibandingkan dengan data skor

posttest untuk melihat selisih nilai (skor) data sebelum diberikan perlakuan dan

sesudah diberikan perlakuan. Peningkatan skor anak didik terhadap kemampuan

kognitif sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan permainan maze dapat

dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.7

Hasil pretest dan posttes Kemampuan Kognitif

NO SUBJEK

PENELITIAN

SKOR

PRETEST

SKOR

POSTTEST

HASIL NILAI

PENINGKATAN

1 AHA 5 9 4

2 AWA 4 10 6

3 AN 5 8 3

4 AA 4 10 6

5 AMZ 5 11 6

6 AFJ 5 11 6

7 AP 5 10 5

8 AH 5 10 5

9 AD 4 10 6

10 AMRR 5 11 6

11 FCR 7 11 4

12 MR 6 11 5

13 NAA 7 10 3

14 WNA 5 11 6

15 ZBM 7 10 3

16 ZNZS 7 10 3

Jumlah 86 163 77

Rata-rata 5,37 10,18 4,81

Dari tabel diatas menunjukkan 16 subjek penelitian mengalami peningkatan

kemampuan kognitif setelah diberikan permainan maze. Skor terendah anak didik

kelompok A saat pretest adalah 5,37, setelah diberikan perlakuan skor posttest

tertinggi 10,18. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa anak

Page 48: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

34

didik dikempok A mengalami perubahan. Hal tersebut dikarenakan saat dilakukan

pretest masih banyak anak didik yang kurang aktif saat pembelajaran sedang

berlangsung karena kurangnya suatu alat permainan atau media yang digunakan.

Sedangkan saat dilakukan posttest perkembangan anak meningkat dikarenakan

guru menggunakan media pembelajaran sehingga anak tertarik saat melakukan

permbelajaran.

3. Analisis Statistik Nonparametrik

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil

kemampuan kognitif anak sebelum dan sesudah pemberian treatment. Pada

analisis ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Wilcoxon Signed Rank

Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan

dari pemberian permainan maze terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut hasil

pengujian Hipotesis dari uji Wilcoxon Signed Rank Test. Pelaksanaan uji

Wilcoxon untuk menganalisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji

melalui program SPSS 21.

Tabel 4.8

Ranks

N

Mean

Rank

Sum of

Ranks

Post Test - Pre

Test

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 16b 8.50 135.00

Ties 0c

Total 16

a. Post Test < Pre Test

b. Post Test > Pre Test

c. Post Test = Pre Test

Page 49: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

35

Tabel 4.9

Test Statisticsa

Post Test -

Pre Test

Z -3.153b

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.001

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks

Interpretasi hasil uji Wilcoxon:

1. Output pertama menunjukkan perbandingan kemampuan kognitif sebelum

dan sesudah menggunakan permainan maze. Tidak terdapat seorangpun siswa

dengan hasil kemampuan setelah bermain maze lebih rendah daripada

sebelum bermain maze. Hasil output menunjukkan semua siswa mempunyai

kemampuan yang lebih baik setelah menggunakan permainan smaze.

a. Negatif ranks artinya sampel dengan nilai kelompok kedua (posttest)

lebih rendah dari nilai kelompok pertama (pretest).

b. Positive ranks adalah sampel dengan nilai kelompok kedua (posttest)

lebih tinggi dari nilai kelompok pertama (pretest).

c. Ties adalah nilai kelompok kedua (posttest) sama besarnya dengan

nilai kelompok pertama (pretest). Simbol N menunjukkan jumlahnya,

Mean Rank adalah peringkat rata-ratanya dan sum of ranks adalah jumlah

dari peringkatnya.

2. Bagian test statistics menunjukkan hasil uji Wilcoxon. Dengan uji Wilcoxon

diperoleh nilai significancy 0,001 (p < 0,05), dengan demikian disimpulkan

Page 50: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

36

“terdapat perbedaan kemampuan kognitif antara sebelum dan sesudah

bermain maze.” Dapat pula disimpulkan bahwa “ada pengaruh penggunaan

permainan maze terhadap kemampuan kognitif di TK Nurul Talakalabbua”

B. Pembahasan

Permainan maze merupakan permainan yang bertujuan untuk menentukan

jalur yang tepat untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Permainan

maze yang dimainkan dapat melatih konsentrasi yang baik serta cara berpikir

untuk melakukan suatu permainan dengan jumlah sampel 16 anak didik pada

kelompok A di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar.

Hasil penelitian dengan menggunakan permainan maze berdasarkan uji

Wilcoxon terdapat perbedaan signifikan kemampuan kognitif anak sebelum dan

sesudah diterapkan permainan maze. Dalam hal ini, rata-rata skor kemampuan

kognitif anak sesudah diterapkan permainan maze lebih tinggi dibandingkan

dengan rata-rata skor kemampuan kognitif anak sebelum diterapkan permainan

maze. Hal ini disebabkan karena kemampuan kognitif membuat anak didik tertarik

dan senang dengan permainan yang dimainkan juga dapat mengembangkan

kemampuan kognitif.

Permainan maze diberikan sebagai perlakuan (treatment). Menurut Istiaty

(2016: 12) “Permainan maze adalah permainan edukatif dengan jalan sempit yang

berliku dan berbelok dan kadang kala merupakan jalan buntu ataupun jalan yang

mempunyai halangan, dapat juga dikatakan permainan mencari jalan keluar

kemudian bagaimana anak bisa menemukan jalan keluarnya”.

Page 51: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

37

Berdasarkan hasil penelitian kemampuan kognitif anak sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan berupa permainan maze menunjukkan hasil yang

baik, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan perlakuan menggunakan permainan

maze terhadap kemampuan kognitif mengalami peningkatan. Dimana anak sudah

mampu mencari jalan untuk sampai pada tempat yang diinginkan, melakukan

permainan dengan gerakan motorik halusnya, dan melakukan permainan dengan

mandiri. Adanya perbedaan kemampuan kognitif anak sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan menggunakan permainan maze menunjukkan adanya

pengaruh terhadap kemampuan kognitif anak dapat dilihat dari rata-rata hasil

pretest terdapat 5,37 dan rata-rata hasil posttest terdapat 10,18.

Permainan maze berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak karena

pada permainan maze anak mampu mencari jalan atau jejak, melakukan gerakan

motorik halusnya, melakukan permainan dengan mandiri. Dalam permainan maze

juga dapat mempengaruhi aspek-aspek perkembangan lainnya seperti pada aspek

sosial emosional dalam permainan anak didik mampu mengontrol emosi menjadi

stabil, aspek fisik motorik dimana anak didik mampu melakukan gerakan tangan

atau motorik halusnya, dan aspek kognitif dimana anak dapat memacahkan

masalah bagaimana cara mencari jalan saat melakukan permainan.

Pada saat pretest yang dilakukan beberapa anak belum mampu mencari

jalan untuk sampai pada tempat yang diinginkan, dimana anak belum mengetahui

serta belum pernah melakukan permainan tersebut, anak belum mampu

melakukan permainan dengan gerakan motrik halusnya, dimana jarang dilakukan

pemanasan terlebih dahulu seperti mengepalkan tangan, dan anak

Page 52: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

38

belum mampu melakukan permainan dengan mandiri. Hal ini terjadi karena

kurang menariknya pembelajaran atau permainan yang diberikan oleh guru .

Pada saat posttest, setelah anak didik diberikan perlakuan berupa permainan

maze, maka kemampuan kognitif anak mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat

dilihat dari kemampuan anak pada saat mencari jalan untuk sampai pada tempat

yang diinginkan, melakukan permainan tersebut tanpa adanya kendala. Dan

melakukan permainan dengan gerakan motrik halusnya, dimana anak sudah bisa

melakukan gerakan motorik halusnya dengan baik. Dan anak mampu melakukan

permainan dengan mandiri dimana anak sudah mampu melakukan permainan

dengan sendirinya dengan percaya diri.

Manfaat permainan maze menurut Vigotsky (2015: 24) yaitu “Sebagai alat

dan fasilitas belajar untuk menstimulasi intelegensia logika matematika dan

menstimulasi intelegensi spasial yang bertujuan untuk mengembangkan teknik

dan meterial anak, mengembangkan daya imajinasi anak, melatih kecermatan

anak dalam belajar problem solving, melatih konsentrasi serta motorik halus,

mengembangkan kemampuan berfikir logis, dan melatih fungsi panca indra.”.

Dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai significancy 0,001 (p< 0,05), dengan

demikian disimpulkan bahwa ada pengaruh permainan maze terhadap kemampuan

kognitif anak di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar.

Page 53: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan rumusan masalah dapat disimpulkan

pada hasil penelitian berdasarkan observasi setelah pemberian perlakuan,

kemampuan kognitif anak menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut dibuktikan

dengan adanya peningkatan jumlah persentase yang terjadi pada kategori belum

berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan berkembang

sangat baik. Dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai significancy 0,001 (p < 0,05),

dengan demikian disimpulkan ada pengaruh permainan maze terhadap

kemampuan kognitif di TK Nurul Talakalabbua Kabupaten Takalar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dijelaskan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, penerapan permainan maze dalam pembelajaran perlu

ditingkatkan, dikarenakan selain mampu meningkatkan kemampuan kognitif

anak.

2. Bagi peneliti, diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut

tentang permainan maze terhadap kemampuan kognitif pada anak, dilakukan

penelitian ulang dengan harapan dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

39

Page 54: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

40

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto. 2016. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kusama Perdana

Media Group.

Alfiasar, dkk. 2015. “Nilai Anak, Stimulasi Psikososial Dan Perkembangan

Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun Pada Keluarga Rawan Pangan Di

Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.” Jur. Ilm. Kel & Kons 3.

Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Asrori. 2017. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Badru Zaman., dkk. 2017. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Baker, Dawn. 2016. “Art Integration and Cognitive Development.” For Learning

Trought the Arts 9.

Daryanto. 2015. Media Pembelajaran Cetakan ke. Bandung: Sarana Tutorial

Nurani Sejahtera

Depdiknas. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58. Jakarta:

Direktorat PAUD.

Desminta. 2015. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Hurriyati dan Muji Gunarto. 2019. Metode Statistika Bisnis untuk Bidang Ilmu

Manajemen dengan Aplikasi Program SPSS. Bandung: PT. Refika

Aditama

Irawan, R., & Hasinuddin, M. 2016. Pengaruh Perkembangan Anak Terhadap

Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler 18-36 Bulan.

Nursing Update, 101.

Istiaty. 2016. Permainan Edukatif Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2

(2), hlm 1-5.

K. Eileen Allen, & Lynn R Marotz. 2016. Profil Perkembangan Anak

(Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun). Edited by valentino. Penerjemah.

Jakarta: PT Indeks.

Kurniawan, Syamsul. 2016. Pendidikan Karakter Konsepsi & Implementasi

Secara Terpadu.Yogyakarta: AR-RUZZ

40

Page 55: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

41

Miarso & Yusuf Hadi. 2019. Menyemai Benih Teknologi Penelitian. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2015. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Rohmad, Sovya Aprilia. 2016. Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui

Bermain Maze Pada Anak Usia 4-5 Tahun di Kelompok A TK Khadijah 87

Kalibaru Kulon Banywangi Tahun Pelajaran 2015-2016. Tanpa Vol.

Romlah. 2015. “Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Anak Usia Dini Dengan

Bermain.” Darul Ilmi: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

Santrock, JW. 2015. Perkembangan Anak. Alih bahasa: Mila Racmawati & Anna

Kuswanti. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2016). Manajemen Penelitian. Cetakan Ketujuh. Jakarta:

Rineka Cipta

Vygotsky. 2015. Teori Pendidikan: Teori Perkembangan Sosial Kognitif Lev

Vygotsky” online. Http://edukasi.kompasiana.com/...teori-pendidikan-

teori...diakses tgl 28 Oktober 2020.

Wina Sanjaya. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Yulistari, dkk. 2018. JPP PAUD UNTIRTA. Pengaruh Penggunaan Alat

Permainan Edukatif Maze Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5

Tahun. Vol. 5, No. 2.

Page 56: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

42

LAMPIRAN I

Page 57: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

43

KISI-KISI INSTRUMEN

SEBELUM UJI COBA (PRE-TEST)

Variabel Indikator Instrument

Permainan Maze Tahap persiapan Menata lingkungan

Menyiapkan alat dan bahan

Tahap pelaksanaan Menentukan tema yang akan diajarkan

melalui permainan maze

Menjelaskan bagaimana aturan serta

cara memainkan permainan maze

Mengawasi anak ketika melakukan

permainan maze

Tahap penutup Melakukan diskusi

Mereview kembali pembelajaran

Kemampuan

Kognitif

Mengkreasikan sesuatu

sesuai dengan idenya sendiri

yang terkait dengan berbagai

pemecahan masalah

Anak mampu mencari jalan untuk

sampai pada tempat yang diinginkan

Melakukan kegiatan yang

menunjukkan anak mampu

menggunakan anggota badan

untuk melakukan gerakan

halus yang terkontrol

Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

Page 58: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

44

Mampu memecahkan

masalah sederhana yang

dihadapi dibantu oleh orang

dewasa

Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 59: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

45

KISI-KISI INSTRUMEN

SETELAH UJI COBA (POST-TEST)

Variabel Indikator Instrument

Permainan Maze Tahap persiapan Menata lingkungan

Menyiapkan alat dan bahan

Tahap pelaksanaan Menentukan tema yang akan diajarkan

melalui permainan maze

Menjelaskan bagaimana aturan serta

cara memainkan permainan maze

Mengawasi anak ketika melakukan

permainan maze

Tahap penutup Melakukan diskusi

Mereview kembali pembelajaran

Kemampuan

Kognitif

Mengkreasikan sesuatu sesuai

dengan idenya sendiri yang

terkait dengan berbagai

pemecahan masalah

Anak mampu mencari jalan untuk

sampai pada tempat yang diinginkan

Melakukan kegiatan yang

menunjukkan anak mampu

menggunakan anggota badan

untuk melakukan gerakan

halus yang terkontrol

Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

Page 60: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

46

Mampu memecahkan

masalah sederhana yang

dihadapi dibantu oleh orang

dewasa

Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 61: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

47

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak :

Kelompok :

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 62: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

48

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak :

Kelompok :

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 63: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

49

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI GURU

No. Kegiatan Guru

Hasil penelitian

Ya Tidak

1. Menata lingkungan

2. Menyiapkan alat dan bahan

3.

Menentukan tema yang akan diajarkan melalui

permainan maze

4.

Menjelaskan bagaimana aturan serta cara

memainkan permainan maze

5.

Mengawasi anak ketika memainkan permainan

maze

6. Melakukan diskusi

7. Mereview kembali pembelajaran

Page 64: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

50

RUBRIK PENILAIAN

No. Butir Pernyataan Kriteria Deskriptif Skor

1. Anak mampu mencari

jalan untuk sampai pada

tempat yang diinginkan

Belum

berkembang

(BB)

Anak belum mampu mencari jalan

untuk sampai pada tempat yang

diinginkan

1

Mulai

berkembang

(MB)

Anak mulai mampu mencari jalan

untuk sampai pada tempat yang

diinginkan

2

Berkembang

sesuai harapan

(BSH)

Anak mampu mencari jalan untuk

sampai pada tempat yang

diinginkansesuai yang diharapkan

3

Berkembang

sangat baik

(BSB)

Anak mampu mencari jalan untuk

sampai pada tempat yang

diinginkandengan sangat baik

tanpa bantuan guru

4

2. Anak mampu melakukan

permainan dengan

gerakan motrik halusnya

Belum

berkembang

(BB)

Anak belum mampu melakukan

permainan dengan gerakan motrik

halusnya

1

Mulai

berkembang

(MB)

Anak mulai mampu melakukan

permainan dengan gerakan motrik

halusnya

2

Berkembang

sesuai harapan

(BSH)

Anak mampu melakukan

permainan dengan gerakan motrik

halusnya sesuai yang diharapkan

3

Berkembang

sangat baik

(BSB)

Anak mampu melakukan

permainan dengan gerakan motrik

halusnya sangat baik tanpa

bantuan guru

4

3. Anak mampu melakukan

permainan dengan

mandiri

Belum

berkembang

(BB)

Anak belum mampu melakukan

permainan dengan mandiri

1

Mulai

berkembang

(MB)

Anak mulai mampu melakukan

permainan dengan mandiri

2

Berkembang

sesuai harapan

(BSH)

Anak mampu melakukan

permainan dengan mandiri sesuai

yang diharapkan

3

Berkembang

sangat baik

(BSB)

Anak mampu melakukan

permainan dengan mandiri

dengan sangat baik

4

Page 65: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

51

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AHA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 66: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

52

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AHA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 67: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

53

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AWA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 68: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

54

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AWA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 69: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

55

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AN

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 70: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

56

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AN

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 71: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

57

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 72: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

58

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 73: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

59

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AMZ

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 74: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

60

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AMZ

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 75: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

61

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AFJ

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 76: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

62

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AFJ

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 77: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

63

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AP

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 78: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

64

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AP

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 79: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

65

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AH

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 80: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

66

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AH

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 81: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

67

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AD

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 82: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

68

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AD

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 83: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

69

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : AMRR

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 84: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

70

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : AMRR

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 85: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

71

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : FCR

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 86: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

72

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : FCR

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 87: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

73

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : MR

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 88: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

74

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : MR

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 89: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

75

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : NAA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 90: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

76

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : NAA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 91: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

77

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : WNA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 92: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

78

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : WNA

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 93: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

79

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : ZBM

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 94: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

80

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : ZBM

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 95: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

81

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (PRE-TEST)

Nama anak : ZNZS

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 96: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

82

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI ANAK

SEBELUM PERLAKUAN (POST-TEST)

Nama anak : ZNZS

Kelompok : A

Berilah tanda (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan perkembangan

kemampuan membaca permulaaan anak

Belum berkembang (BB) = 1

Mulai berkembang (MB) = 2

erkembang sesuai harapan (BSH) = 3

Berkembang sangat baik (BSB) = 4

No. Butir Pernyataan

Kriteria

BB MB BSH BSB

1 2 3 4

1. Anak mampu mencari jalan untuk sampai

pada tempat yang diinginkan

2. Anak mampu melakukan permainan

dengan gerakan motrik halusnya

3. Anak mampu melakukan permainan

dengan mandiri

Page 97: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

83

INSTRUMEN HASIL OBSERVASI GURU

No. Kegiatan Guru

Hasil penelitian

Ya Tidak

1. Menata lingkungan

2. Menyiapkan alat dan bahan

3.

Menentukan tema yang akan diajarkan melalui

permainan maze

4.

Menjelaskan bagaimana aturan serta cara

memainkan permainan maze

5.

Mengawasi anak ketika memainkan permainan

maze

6. Melakukan diskusi

7. Mereview kembali pembelajaran

Page 98: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK-KANAK NURUL TALAKALABBUA

Semester/Minggu ke/Hari ke : II / 1 / 1

Hari /tgl : Sabtu / 19 Juni 2021

Kelompok usia : A

Tema/sub tema : Rekreasi / Tempat-tempat rekreasi

KD : 1.1 – 1.2 – 2.1 – 2.5 – 3.1 – 4.1 – 3.4 -4.4 – 3.8

4.8 – 3.10 - 4.10 – 3.11– 4.11

Materi : - Mensyukuri ciptaan Tuhan

- Kelestarian lingkungan

- Menjaga kesehatan

- Bercerita tentang pengalaman

- Tempat-tempat rekreasi

- Lagu anak-anak Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Gambar tempat-tempat rekreasi

- Kertas

- Pensil

- Krayon

Karakter : Peduli Lingkungan

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN 1. Penerapan SOP pembukaan

2. Menyanyi lagu Aku Pemandangan

3. Berdiskusi tentang tempat-tempat rekreasi

4. Berdiskusi cara menyayangi diri sendiri

5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI

1. Melakukan permainan maze

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

4. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan

apa yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besok

5. Penerapan SOP penutupan

Page 99: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

85

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

a. Mensyukuri bahwa aku sebagai ciptaan Tuhan

b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menyebutkan manfaat rekreasi

b. Dapat menyebutkan tempat-tempat rekreasi

c. Dapat mengetahui doa sebelum bepergian

d. Dapat mewarnai gambar tempat rekreasi

Mengetahui,

Kepala TK Nurul Talakalabbua Guru Kelompok A

Nurul Wahida, S.Pd St. Misrawati, SE

Page 100: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK-KANAK NURUL TALAKALABBUA

Semester/Minggu ke/Hari ke : II / 1 / 2

Hari /tgl : Senin / 21 Juni 2021

Kelompok usia : A

Tema/sub tema : Rekreasi / Tempat-tempat rekreasi (Taman kota)

KD : 1.1 – 1.2 – 2.1 – 2.7 – 2.9 – 3.1 – 4.1 -3.4 – 4.4-

3.5 – 4.5 - 3.8 – 4.8– 3.10– 4.10

Materi : - Mensyukuri ciptaan Tuhan

- Kelestarian lingkungan

- Menjaga kesehatan

- Sabar menunggu giliran

- Mau berbagi dengan teman

- Doa sebelum bepergian

- Tempat-tempat rekreasi

Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Gambar

- Kertas

- Pensil

- Krayon

Karakter : Bersahabat

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN 1. Penerapan SOP pembukaan

2. Menghafal doa sebelum bepergian

3. Berdiskusi tentang tempat-tempat rekreasi

4. Berdiskusi tentang identitas anak yang ada di depan

5. Berdiskusi cara menyayangi diri sendiri

B. INTI

1. Melakukan permainan maze

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

4. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan

apa yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besok

Page 101: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

87

5. Penerapan SOP penutupan

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

a. Mensyukuri atas nikmat Tuhan (Tempat-tempat rekreasi)

b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan keterampilan

a. Dapat menyebutkan manfaat rekreasi

b. Dapat menyebutkan tempat-tempat rekreasi

c. Dapat mewarnai gambar tempat rekreasi

Mengetahui,

Kepala TK Nurul Talakalabbua Guru Kelompok A

Nurul Wahida, S.Pd St. Misrawati, SE

Page 102: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

88

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK-KANAK NURUL TALAKALABBUA

Semester/Minggu ke/Hari ke : II / 1 / 3

Hari /tgl : Selasa / 22 Juni 2021

Kelompok usia : A

Tema/sub tema : Rekreasi / Tempat-tempat rekreasi (Pantai)

KD : 1.1 – 1.2 – 2.5 – 2.11 – 3.4 – 4.4 – 3.5 -4.5 – 3.8-

4.8 – 3.13 - 4.13– 3.14– 4.14

Materi : - Mensyukuri ciptaan Tuhan

- Kelestarian lingkungan

- Bercerita tentang pengalaman

- Mudah bergaul dengan teman

- Tempat-tempat rekreasi

- Orang-orang yang ada di tempat rekreasi Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Gambar

- Kertas

- Lem

Karakter : Kreatif

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN 1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang orang-orang yang ada di pantai

2. Berdiskusi tentang melestarikan benda-benda yang ada di pantai

3. Menyanyi lagu pantai

B. INTI

1. Melakukan permainan maze

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

4. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan

apa yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besok

5. Penerapan SOP penutupan

Page 103: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

89

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

a. Mensyukuri atas nikmat Tuhan (Tempat-tempat rekreasi)

b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menyebutkan orang-orang yang ada di pantai

b. Dapat menjaga kelestarian tempat rekreasi

c. Dapat menempel gambar pantai

Mengetahui,

Kepala TK Nurul Talakalabbua Guru Kelompok A

Nurul Wahida, S.Pd St. Misrawati, SE

Page 104: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

90

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK-KANAK NURUL TALAKALABBUA

Semester/Minggu ke/Hari ke : II / 1 / 4

Hari /tgl : Rabu / 23 Juni 2021

Kelompok usia : A

Tema/sub tema : Rekreasi / Tempat-tempat rekreasi (Pegunungan)

KD : 1.1 – 1.2 – 2.5 – 2.14 – 3.1 – 4.1 -3.5 – 4.5 - 3.8 –

4.8 - 3.10 – 4.10– 3.15– 4.15

Materi : - Mensyukuri ciptaan Tuhan

- Kelestarian lingkungan

- Bercerita pengalaman

- Doa sebelum bepergian

- Mencari jejak

- Tempat-tempat rekreasi Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Gambar

- Kertas

- Pensil

- Krayon

Karakter : Rasa ingin tahu

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN 1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang pegunungan

3. Berdiskusi tentang memberi dan membalas salam

4. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI

1. Melakukan permainan maze

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

4. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besok

5. Penerapan SOP penutupan

Page 105: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

91

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

a. Mensyukuri atas nikmat Tuhan (Tempat-tempat rekreasi)

b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menceritakan situasi pegunungan

b. Dapat mengucapkan salam dengan baik

c. Dapat mewarnai gambar jalan menuju pegunungan

Mengetahui,

Kepala TK Nurul Talakalabbua Guru Kelompok A

Nurul Wahida, S.Pd St. Misrawati, SE

Page 106: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK-KANAK NURUL TALAKALABBUA

Semester/Minggu ke/Hari ke : II / 1 / 5

Hari /tgl : Kamis / 24 Juni 2021

Kelompok usia : A

Tema/sub tema : Rekreasi / Tempat rekreasi (Kebun binatang)

KD : 1.1 – 1.2 – 2.5 – 2.7 – 3.4 – 4.4 -3.8 – 4.8 - 3.10 –

4.10 - 3.11 – 4.11– 3.14– 4.14

Materi : - Mensyukuri ciptaan Tuhan

- Kelestarian lingkungan

- Bercerita pengalaman

- Sabar menunggu giliran

- Tempat-tempat rekreasi

- Lagu anak-anak Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Gambar

- Kertas

- Pensil

Karakter : Toleransi

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN 1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang kebun binatang

3. Gerak dan lagu (Menirukan gerakan binatang)

B. INTI

1. Melakukan permainan maze

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

4. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besok

5. Penerapan SOP penutupan

Page 107: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

93

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

a. Mensyukuri atas nikmat Tuhan (Tempat-tempat rekreasi)

b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menceritakan tentang kebun binatang

b. Dapat bermain bersama teman

c. Dapat menarik garis gambar binatang buas dan tidak buas

Mengetahui,

Kepala TK Nurul Talakalabbua Guru Kelompok A

Nurul Wahida, S.Pd St. Misrawati, SE

Page 108: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

94

Daftar Anak Didik

No Nama Peserta Didik Kelompok L/P

1 AHA A L

2 AWA A L

3 AN A L

4 AA A P

5 AMZ A L

6 AFJ A L

7 AP A P

8 AH A L

9 AD A L

10 AMRR A L

11 FCR A P

12 MR A L

13 NAA A P

14 WNA A P

15 ZBM A P

16 ZNZS A P

Page 109: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

95

DOKUMENTASI

Guru menjelaskan cara memainkan permainan maze kepada anak didik

Page 110: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

96

Guru menjelaskan cara melewati jalan untuk sampai pada tujuan

Guru menunjukkan gambar tempat-tempat rekreasi

Page 111: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

97

Guru meminta anak didik untuk melakukan permainan maze

Page 112: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

98

Anak didik memainkan permainan maze

Guru melakukan gerakan-gerakan untuk melatih motorik halus anak didik agar

pada saat melakukan permainan maze tangan anak tidak kaku dan anak tidak

bosan melakukan permainan maze

Page 113: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

99

Setelah itu, guru kembali meminta anak didik memainkan permainan maze

Maze yang dimainkan oleh anak didik

Page 114: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

100

LAMPIRAN II

Page 115: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

101

Page 116: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

102

Page 117: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

103

Page 118: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

104

Page 119: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

105

Page 120: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

106

Page 121: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

107

Page 122: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

108

Page 123: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

109

Page 124: PENGARUH PERMAINAN MAZE TERHADAP KEMAMPUAN …

110

RIWAYAT HIDUP

Astuti Abdurahman. Lahir di Reok pada tanggal 08 Mei

1998. Penulis biasanya disapa dengan panggilan Tuti. Anak

kedua dari dua bersaudara pasangan Ayahanda

Abdurahman Kupa dan Ibunda Fadillah. Penulis beragama

Islam. Penulis memasuki jenjang Pendidikan Sekolah

Dasar pada tahun 2004 di SD MIN Reok dan tamat pada tahun 2010. Kemudian

melanjutkan pendidikan di MTS Negeri Reok pada tahun 2010 dan tamat pada

tahun 2013, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di MAN Reok dan tamat

pada tahun 2016. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada

Program Strata satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Makassar.