Top Banner
PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI DENGAN BERBAGAI SUHU PENYANGRAIAN BIJI KOPI TERHADAP PERUBAHAN WARNA GIGI Sheila Nindyorini Hutami, Siti Triaminingsih, Decky Joesiana Indrani Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyangraian biji kopi Arabika terhadap perubahan warna gigi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan delapan belas gigi premolar manusia post-ekstraksi yang direndam selama 30 jam, 45 jam, atau 60 jam dalam minuman kopi yang biji kopinya telah disangrai pada suhu 210C, 230C, atau 250C selama 20 menit dengan masing-masing kelompok spesimen berjumlah tiga, yaitu kelompok suhu penyangraian 210C, 230, atau 250C. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian kadar polifenol dan tanin pada biji kopi Arabika. Perubahan warna ΔL*, Δa*, Δb*, dan ΔE* yang dihasilkan dihitung berdasarkan sistem CIE L*a*b* dengan menggunakan alat VitaEasyshade. Dihasilkan perubahan warna gigi yang berbeda bermakna antar suhu penyangraian biji kopi Arabika dan terdapat perubahan warna gigi yang berbeda bermakna pada kelompok suhu penyangraian 250C dalam perendaman minuman kopi selama 60 jam. Disimpulkan tetap terjadi perubahan warna pada gigi dalam perendaman minuman kopi meskipun dengan pengaturan suhu penyangraian biji kopi Arabika yang berbeda. Kata Kunci: Biji kopi; lama perendaman; perubahan warna gigi; suhu penyangraian Abstract The aim of the research was to analyze the effect of coffee beans roasting temperature on tooth discoloration. Eighteen post-extracted premolar teeth were immersed in coffee beverage, at which the beans were roasted at 210C, 230C or 250C, for 20 minutes. Specimens were divided into three groups. The change of color value ΔL*, Δa*, Δb*, and ΔE* was measured using CIE L*a*b* system through Vita Easy Shade instrument. Content of polyphenol and tannin of coffee beans were testing in this research. There were significant changes in tooth color due to different coffee beans roasting temperatures. There were significant tooth color changes which immersed for 60 hours in the coffee beverage at which the beans were roasted at temperature 250C. In conclusion, there were changes in tooth color after immersing in coffee beverage despite different coffee roasting temperature. Keyword: Coffee bean, coffee roasting temperature, change of tooth color, times of immersed in coffee solution Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013
20

PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

Oct 19, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI DENGAN

BERBAGAI SUHU PENYANGRAIAN BIJI KOPI TERHADAP PERUBAHAN

WARNA GIGI

Sheila Nindyorini Hutami, Siti Triaminingsih, Decky Joesiana Indrani

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyangraian biji kopi Arabika

terhadap perubahan warna gigi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan delapan

belas gigi premolar manusia post-ekstraksi yang direndam selama 30 jam, 45 jam, atau 60

jam dalam minuman kopi yang biji kopinya telah disangrai pada suhu 210⁰C, 230⁰C, atau

250⁰C selama 20 menit dengan masing-masing kelompok spesimen berjumlah tiga, yaitu

kelompok suhu penyangraian 210⁰C, 230⁰, atau 250⁰C. Dalam penelitian ini dilakukan

pengujian kadar polifenol dan tanin pada biji kopi Arabika. Perubahan warna ΔL*, Δa*,

Δb*, dan ΔE* yang dihasilkan dihitung berdasarkan sistem CIE L*a*b* dengan

menggunakan alat VitaEasyshade. Dihasilkan perubahan warna gigi yang berbeda

bermakna antar suhu penyangraian biji kopi Arabika dan terdapat perubahan warna gigi

yang berbeda bermakna pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C dalam perendaman

minuman kopi selama 60 jam. Disimpulkan tetap terjadi perubahan warna pada gigi dalam

perendaman minuman kopi meskipun dengan pengaturan suhu penyangraian biji kopi

Arabika yang berbeda.

Kata Kunci:

Biji kopi; lama perendaman; perubahan warna gigi; suhu penyangraian

Abstract

The aim of the research was to analyze the effect of coffee beans roasting temperature on

tooth discoloration. Eighteen post-extracted premolar teeth were immersed in coffee

beverage, at which the beans were roasted at 210⁰C, 230⁰C or 250⁰C, for 20 minutes.

Specimens were divided into three groups. The change of color value ΔL*, Δa*, Δb*, and

ΔE* was measured using CIE L*a*b* system through Vita Easy Shade instrument. Content of

polyphenol and tannin of coffee beans were testing in this research. There were significant

changes in tooth color due to different coffee beans roasting temperatures. There were

significant tooth color changes which immersed for 60 hours in the coffee beverage at which

the beans were roasted at temperature 250⁰C. In conclusion, there were changes in tooth

color after immersing in coffee beverage despite different coffee roasting temperature.

Keyword:

Coffee bean, coffee roasting temperature, change of tooth color, times of immersed in coffee

solution

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 2: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

PENDAHULUAN

Selama ini perubahan warna gigi menjadi masalah di dalam praktik kedokteran gigi

sehingga dilakukan berbagai cara untuk menghilangkan perubahan warna gigi dan menjadi

obyek penelitian selama bertahun-tahun. Perubahan warna pada gigi dapat disebabkan oleh

noda ekstrinsik melalui deposisi bahan-bahan kromogenik pada permukaan gigi seperti

tembakau, teh dan kopi, serta noda ekstrinsik melalui penumpukan bahan-bahan kromogenik

di dalam struktur gigi email dan dentin.1

Kopi merupakan salah satu minuman yang populer dikonsumsi setiap hari oleh

masyarakat. Masyarakat pada umumnya mengkonsumsi secangkir minuman kopi dalam

sehari selama 5 sampai 10 menit. Perlu disadari bahwa minuman kopi merupakan agen

kromogenik yang mengandung suatu zat warna, yaitu tanin yang dikenal sebagai agen

pengubah warna pada gigi.2,3

Tanin bersifat sebagai pengemban warna dan pengikat warna

dapat menyebabkan warna cokelat.4 Namun kandungan tanin dalam biji kopi dapat dikurangi

melalui proses pengolahan biji kopi secara basah.5

Sedangkan kandungan lainnya adalah

asam klorogenat yang merupakan senyawa phenolik utama di dalam kopi dan berperan dalam

pembentukan warna, rasa, serta aroma pada minuman kopi.2

Kandungan asam klorogenat

yang meningkat dapat menyebabkan pH minuman kopi menurun mencapai nilai pH di bawah

5,5.6

pH minuman yang asam dapat menyebabkan demineralisasi yang melarutkan kalsium

hidroksiapatit pada email gigi sehingga menimbulkan terbentuknya lebih banyak pori-pori

pada permukaan email yang memudahkan terdepositnya zat warna, seperti tanin ke dalam

email gigi terutama jika terpapar minuman kopi dalam waktu yang lama.7,8

Kandungan asam

klorogenat dapat dikurangi melalui pengaturan suhu pada saat penyangraian biji kopi. Suhu

yang tinggi selama penyangraian menyebabkan reduksi asam klorogenat lebih dari 60%

sehingga menyebabkan pH minuman kopi meningkat karena destruksinya asam klorogenat

pada saat penyangraian.9,10

Penyangraian merupakan proses yang bergantung pada waktu dan

suhu. Selama penyangraian terjadi perubahan komposisi kimia biji kopi, dan menghasilkan

ratusan senyawa kimia yang berperan dalam pembentukan rasa, aroma, serta warna pada

minuman kopi. Umumnya biji kopi disangrai pada suhu 180-240⁰C dalam waktu sampai 20

menit.11

Namun berdasarkan hasil penelitian Mwithiga et. al pada suhu penyangraian 170⁰C,

190⁰C, dan 210⁰C dalam waktu 20 menit didapatkan pH kopi dengan nilai di bawah 5,5.6

pH

minuman kopi yang asam dapat menyebabkan demineralisasi dan memudahkan terdepositnya

tanin ke dalam email gigi. Namun menurut Duarte et. al pH minuman kopi akan meningkat

saat suhu penyangraian biji kopi meningkat.2

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 3: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

Belum diketahui apakah biji kopi Arabika yang berasal dari Indonesia dengan suhu

penyangraian yang lebih tinggi akan didapatkan pH minuman kopi di atas pH kritis untuk

terjadinya demineralisasi pada email gigi yaitu 5,5 sehingga tidak menyebabkan

demineralisasi yang memudahkan masuknya zat tanin pada kopi ke dalam email gigi dan

bagaimana pengaruh penyangraian biji kopi pada suhu 210⁰C, 230⁰C, atau 250⁰C dalam

waktu 20 menit terhadap perubahan warna gigi.

TINJAUAN TEORITIS

Email gigi merupakan lapisan terluar pada mahkota gigi, mempunyai struktur yang

keras, tidak mengandung kolagen, dan sel, serta mengandung sekitar 96-98% kristal

hidroksiapatit, sedangkan sisanya adalah air dan material organik. Email gigi dapat

mengalami demineralisasi atau hilangnya mineral pada email gigi karena larut dalam asam,

apabila email berada dalam suatu lingkungan pH di bawah 5,5. pH yang rendah akan

meningkatkan konsentrasi ion hidrogen yang akan merusak hidroksiapatit email gigi dan

mengakibatkan pelarutan email gigi. Demineralisasi yang terjadi secara terus menerus dapat

menyebabkan pembentukan pori-pori kecil atau porositas pada permukaan email. 7,12

Warna alami email adalah putih translusen, namun dentin yang berwarna kekuningan

menyebabkan warna gigi menjadi lebih gelap sampai ke arah kuning kecoklatan. Gigi dapat

mengalami perubahan warna atau diskolorasi akibat deposisi bahan-bahan kromogenik di

dalam email dan dentin yang berasal dari dalam struktur gigi, disebut sebagai diskolorasi

instrinsik. Perubahan warna ini dapat terjadi akibat kematian pulpa. Perubahan warna gigi

juga dapat disebabkan oleh deposisi bahan-bahan kromogenik pada permukaan gigi yang

berasal dari luar, seperti bahan kromogenik yang terdapat dalam minuman teh dan kopi.1,13

Besarnya perubahan warna gigi dapat diukur melalui sistem CIE L*a*b* dengan formula

ΔE* ab = [(ΔL*)2 + (Δa*)

2 + (Δb*)

2]1/2

. L* atau value menyatakan kecerahan dengan rentang

dari hitam (0) sampai putih (100). Komponen a* menyatakan derajat kemerahan/kehijauan

dengan +a* merepresentasikan merah dan -a* merepresentasikan hijau, sedangkan b*

merupakan derajat kekuningan/kebiruan dengan +b* merepresentasikan kuning dan -b*

merepresentasikan warna biru.14

Salah satu penyebab perubahan warna pada gigi adalah bahan kromogenik yang

terdapat dalam kopi.13

Bergantung pada varietasnya kopi mengandung senyawa seperti

kafein, karbohidrat, lemak, protein, asam klorogenat, senyawa volatil, asam organik, tanin,

melanoidin, dan zat makanan mikro. Buah kopi setelah dipanen dapat diolah dengan dua cara

pengolahan buah kopi, yaitu pengolahan buah kopi secara kering yang dilakukan melalui

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 4: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

pengeringan alami atau pengeringan buatan. Sedangkan cara lainnya melalui pengolahan

secara basah yang dilakukan melalui tahapan penerimaan hasil panen, pemisahan kopi dari

kulit terluar, fermentasi, pencucian, pengeringan, dan penyimpanan. Setelah didapatkan biji

kopi melalui proses pengolahan basah atau kering, dilakukan proses penyangraian dan

penggilingan.15

Proses penyangraian terbagi atasi 3 tahap, yaitu (1) tahap pengeringan awal

yang ditandai dengan perubahan warna biji kopi dari hijau menjadi kekuningan akibat

hilangnya uap air akibat reaksi endotermik, (2) fase penyangraian yang ditandai adanya

reaksi pirolisis yang menyebabkan perubahan fisik dan kimia kopi di antaranya perubahan

ukuran biji kopi, penguapan air, terbentuknya senyawa volatil, penguapan sebagian kecil

kafein dan terbentuknya gas CO2 sebagai hasil oksidasi, serta terbentuknya berbagai senyawa

yang menghasilkan aroma yang khas pada kopi, dan (3) fase pendinginan sampai terhentinya

reaksi eksotermik pada proses penyangraian. Selama proses penyangraian, perubahan utama

yang terjadi adalah berkurangnya konsentrasi senyawa phenolik dari 12% menjadi 2% akibat

terdegradasinya sebagian senyawa phenolik dan atau berikatan dengan struktur polimer.

Perubahan lain yang dapat terjadi yaitu terdegradasinya kandungan protein, gula, asam

amino, dan asam klorogenat yang akan menyebabkan terbentuknya karamelisasi. Semakin

tinggi suhu penyangraian, maka semakin rendah kandungan asam klorogenatnya.16,17

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Spesimen yang digunakan adalah 18

gigi premolar manusia pasca-ekstraksi yang telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian

FKGUI dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok suhu penyangraian 210⁰C, suhu

penyangraian 230⁰C, atau suhu penyangraian 250⁰C dan masing-masing kelompok diberi

empat waktu perlakuan (awal / tanpa perendaman dalam minuman kopi, perendaman selama

30 jam, perendaman selama 45 jam, atau perendaman selama 60 jam) sehingga besar

spesimen yang dibutuhkan di setiap kelompok perlakuan berjumlah 6 spesimen. Seluruh

permukaan akar gigi diolesi dengan cat kuku berwarna agar tidak terjadi penetrasi minuman

kopi ke tubuli dentin.

Biji kopi yang digunakan adalah biji kopi Arabika Aceh Gayo yang telah melalui

pengolahan proses basah yang disangrai dalam mesin roasting pada suhu 2100C, 230

0C, atau

2500C selama 20 menit dengan metode buangan asap tertutup. Kandungan tanin dalam biji

kopi sebelum penyangraian diuji melalui spektrometri, sedangkan kandungan polifenol dalam

biji kopi sebelum dan sesudah penyangraian diuji berdasarkan ISO* 14502-1 :2005 yaitu

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 5: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

metode kolorimetri dengan menggunakan Folin-Ciocalteu phenol reagent. Biji kopi yang

telah disangrai digiling dengan menggunakan mesin grinding. Pembuatan minuman kopi

dilakukan dengan melarutkan 50 gram bubuk kopi ke dalam 500 ml air mineral bersuhu

90 C dan diaduk menggunakan sendok pengaduk selama 1 menit dengan 30 putaran. pH

larutan kopi diukur menggunakan pH meter pada masing-masing kelompok suhu

penyangraian.

Spesimen yang sudah disiapkan dibagi menjadi tiga kelompok untuk direndam

selama 30, 45 atau 60 jam di dalam minuman kopi dengan biji kopi yang disangrai pada suhu

2100C, 230

0C, atau 250

0C. Perendaman spesimen dalam minuman kopi dilakukan saat suhu

minuman kopi 370C, selanjutnya disimpan dalam inkubator 37

0C. Untuk setiap kali

perendaman dibuatkan minuman kopi yang baru.

Sebelum dan sesudah perendaman dalam minuman kopi, pengukuran spesimen gigi

dilakukan dengan menggunakan Vita Easy Shade dan dicatat nilai L* (kecerahan), a*

(rentang warna merah-hijau), dan b* (rentang warna kuning-biru). Setelah pengukuran

perubahan warna email gigi pada perendaman 30 jam, dilakukan perendaman kembali selama

15 jam untuk mencapai perendaman selama 45 jam. Setelah pengukuran perubahan warna

pada spesimen perendaman 45 jam, dilakukan perendaman kembali selama 15 jam untuk

mencapai perendaman selama 60 jam. Setelah perendaman selama 60 jam dilakukan

pengukuran perubahan warna kembali.

Analisis data penelitian ini menggunakan Repeated Anova dan Wilcoxon (post hoc

dari Friedman) untuk uji antar kelompok perendaman dan metode One way-Anova yang

dilanjutkan post hoc LSD dan Man-Whitney (Post hoc dari Kruskal-wallis) untuk uji antar

kelompok suhu penyangraian biji kopi.

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Kadar Polifenol. Didapat kadar polifenol yang paling besar pada kopi dengan suhu

penyangraian 230⁰C sebesar 3,70 yang tidak berbeda jauh dibandingkan kadar polifenol suhu

penyangraian 210⁰C sebesar 3,69. Sedangkan kadar polifenol paling rendah terdapat pada

suhu penyangraian 250⁰C sebesar 3,48. Kadar polifenol mengalami penurunan setelah

disangrai dibandingkan sebelum disangrai.

Hasil Uji Tanin. Diperoleh kadar tanin pada biji kopi arabika sebesar 2,56%.

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 6: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

Hasil Pengukuran Nilai pH pada Minuman Kopi. Diperoleh hasil pH minuman kopi pada

suhu penyangraian 230⁰C yaitu 4,84 yang tidak berbeda jauh dengan pH minuman kopi pada

suhu penyangraian 250⁰C yaitu 4,80. Sedangkan pH minuman kopi pada suhu penyangraian

210⁰C menghasilkan paling rendah, yaitu 4,64. Nilai pH minuman kopi pada ketiga

kelompok suhu penyangraian mempunyai nilai pH di bawah titik kritis email yaitu 5,5.

Hasil Perubahan Warna (ΔE*)

Hasil penghitungan diperoleh dengan formula : ΔE* ab = [(ΔL*)2 + (Δa*)

2 +

(Δb*)2]

1/2. Untuk membandingkan perubahan warna antar suhu penyangraian pada setiap

waktu perendaman dilakukan uji One-Way Anova. Pada gambar 1 selama 30 jam terlihat

nilai rerata perubahan warna gigi pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C lebih tinggi

secara bermakna dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 210⁰C dan suhu

penyangraian 230⁰C. Perubahan ini menunjukkan pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C

perubahan warna gigi yang terjadi lebih ke arah gelap. Demikian juga pada perendaman gigi

dalam minuman kopi selama 45 jam terlihat perubahan warna gigi kelompok suhu

penyangraian 230⁰C lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan kelompok suhu

penyangraian 250⁰C, namun bila dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 210⁰C

perubahan warna ini tidak bermakna. Peningkatan ini menunjukkan perubahan warna gigi

yang terjadi ke arah lebih gelap pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C. Demikian juga

pada perendaman gigi dalam minuman kopi selama 60 jam terdapat nilai perubahan warna

gigi yang lebih tinggi bermakna terjadi pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C

dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 210⁰C, namun bila dibandingkan dengan

kelompok suhu penyangraian 230⁰C perubahan warna ini tidak bermakna. Perubahan ini

menunjukkan bahwa pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C perubahan warna gigi yang

terjadi lebih ke arah gelap.

Gambar 1 Nilai Rerata Perubahan Warna Gigi (ΔE*) pada Spesimen

0

10

20

210⁰C 230⁰C 250⁰C Re

rata

Nila

i P

eru

bah

an

War

na

(ΔE*

)

Suhu Penyangraian

Perendaman 30 jam

Perendaman 45 jam

Perendaman 60 jam

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 7: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

Tabel 1 Rerata Nilai (ΔE*) pada Spesimen Gigi Setelah Perlakuan

Suhu

Penyangraian

Biji Kopi

Perendaman

30 jam

Perendaman

45 Jam

Perendaman

60 Jam

ΔE* ΔE* ΔE*

210⁰C 10,24 9,61 8,21

230⁰C 10,69 11,20 11,81

250⁰C 14,74 7,42 13,46

Untuk membandingkan perubahan warna antar waktu perendaman pada setiap

kelompok suhu penyangraian dilakukan uji Repeated Anova. Pada tabel 1 terlihat kelompok

suhu penyangraian 210⁰C tampak terjadi penurunan nilai perubahan warna gigi yang tidak

bermakna pada perendaman 30 jam sampai 60 jam. Perubahan warna yang terjadi lebih ke arah

terang. Sedangkan pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C terjadi peningkatan perubahan

warna gigi yang tidak bermakna pada perendaman 30 jam sampai perendaman 60 jam.

Perubahan warna yang terjadi lebih ke arah terang. Berbeda dengan kelompok suhu

penyangraian 210⁰C dan 230⁰C, pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C mengalami

penurunan nilai perubahan warna gigi pada perendaman 45 jam yang menunjukkan perubahan

warna gigi yang terjadi lebih ke arah terang kemudian pada perendaman 60 jam mengalami

peningkatan nilai perubahan warna gigi yang bermakna. Perubahan warna yang terjadi lebih ke

arah gelap.

Hasil Perubahan Nilai Derajat Kecerahan Value/Lightness (ΔL*)

Untuk membandingkan perubahan warna antar suhu penyangraian pada setiap waktu

perendaman dilakukan uji Man-Whitney. Pada gambar 2 selama perendaman 30 jam terlihat

bahwa perubahan derajat kecerahan (ΔL*) yang paling tinggi terjadi pada kelompok suhu

penyangraian 230⁰C. Perubahan yang terjadi berupa penurunan derajat kecerahan

dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 210⁰C dan 250⁰C namun tidak bermakna.

Sedangkan pada perendaman 45 jam terlihat bahwa perubahan derajat kecerahan (ΔL*) yang

paling tinggi terjadi pada kelompok suhu penyangraian 210⁰C, namun bila dibandingkan

dengan kelompok suhu penyangraian 230⁰C dan 250⁰C dinyatakan tidak bermakna.

Kemudian pada perendaman 60 jam terlihat nilai perubahan derajat kecerahan (ΔL*) berupa

penurunan kecerahan yang paling tinggi terjadi pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C

dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 210⁰C dan 230⁰C yang dinyatakan tidak

bermakna.

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 8: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

Gambar 2. Perubahan Nilai Derajat Kecerahan Value (ΔL*) pada Spesimen

Tabel 2 Rerata Nilai L* dan ΔL* pada Spesimen Gigi Sebelum dan Setelah Perlakuan

Suhu

Penyangraian

Biji Kopi

Sebelum

Perendaman

Perendaman

30 Jam

Perendaman

45 Jam

Perendaman

60 Jam

L* L* ΔL* L* ΔL* L* ΔL*

210⁰C 78,68 77,95 3,20 83,81 5,12 81,64 2,96

230⁰C 79,66 78,57 4,19 83,72 4,31 82,06 2,92

250⁰C 81,62 80,39 2,65 83,04 3,83 79,39 3,53

Untuk membandingkan perubahan warna antar waktu perendaman pada setiap

kelompok suhu penyangraian dilakukan uji Wilcoxon. Pada tabel 2 kelompok suhu

penyangraian 210⁰C dan 230⁰C tampak terjadi penurunan derajat kecerahan (L*) pada

perendaman 30 jam, kemudian pada perendaman 45 jam dan 60 jam mengalami peningkatan

derajat kecerahan (L*). Peningkatan perubahan derajat kecerahan paling besar terjadi pada

spesimen yang direndam selama 45 jam meskipun tidak bermakna dibandingkan dengan

perendaman 30 jam. Sedangkan pada perendaman 60 jam warna gigi mengalami penurunan

perubahan derajat kecerahan yang bermakna dibandingkan dengan perendaman 45 jam.

Sedangkan pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C warna gigi mengalami penurunan

derajat kecerahan (L*) pada perendaman 30 jam, kemudian pada perendaman 45 jam

mengalami peningkatan derajat kecerahan, dan pada perendaman 60 jam mengalami

penurunan derajat kecerahan kembali. Peningkatan perubahan derajat kecerahan paling besar

terjadi pada spesimen yang direndam selama 45 jam meskipun tidak bermakna dibandingkan

pada perendaman 30 jam. Sedangkan perendaman 60 jam mengalami penurunan perubahan

derajat kecerahan yang tidak bermakna dibandingkan pada parendaman 45 jam.

0

5

10

210⁰C 230⁰C 250⁰C

Nila

i Rer

ata

ΔL*

Suhu Penyangraian

Perendaman 30 jam

Perendaman 45 jam

Perendaman 60 jam

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 9: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

Hasil Perubahan Nilai Derajat Kemerahan/Kehijauan (Δa*)

Untuk membandingkan perubahan warna antar suhu penyangraian pada setiap waktu

perendaman dilakukan uji Man-Whitney. Pada gambar 3 selama perendaman 30 jam terlihat

bahwa perubahan derajat kemerahan (Δa*) yang paling tinggi terjadi pada kelompok suhu

penyangraian 250⁰C. Perubahan yang terjadi berupa peningkatan derajat kemerahan. Bila

dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 230⁰C dan 210⁰C dinyatakan bermakna.

Sedangkan pada perendaman 45 jam terlihat bahwa perubahan derajat kemerahan (Δa*) yang

paling tinggi terjadi pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C. Perubahan yang terjadi berupa

peningkatan derajat kemerahan. Bila dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian

210⁰C dan 250⁰C dinyatakan tidak bermakna. Kemudian pada perendaman 60 jam terlihat

bahwa perubahan derajat kemerahan yang (Δa*) yang paling tinggi terjadi pada kelompok

suhu penyangraian 250⁰C berupa peningkatan derajat kemerahan yang bermakna

dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 210⁰C. Namun bila dibandingkan dengan

kelompok suhu penyangraian 230⁰C tidak bermakna.

Gambar 3 Rerata Nilai Perubahan Derajat Kemerahan/Kehijauan(Δa*) pada Spesimen

Tabel 3 Rerata nilai a* dan Δa* pada Spesimen Gigi Sebelum dan Setelah Perlakuan

Suhu

Penyangraian

Biji Kopi

Sebelum

Perendaman

Perendaman

30 Jam

Perendaman

45 Jam

Perendaman

60 Jam

a* a* Δa* a* Δa* a* Δa*

210⁰C 0,96 4,63 3,67 2,92 1,96 2,97 2,01

230⁰C 1,53 5,1 3,56 4,49 3,19 5,22 3,68

250⁰C 0,99 7,78 6,78 3,39 2,39 7,11 6,11

Untuk membandingkan perubahan warna antar waktu perendaman pada setiap

kelompok suhu penyangraian dilakukan uji Wilcoxon. Pada tabel 3 terlihat kelompok gigi

yang direndam dalam minuman kopi dengan suhu penyangraian 210⁰C dan 230⁰C

mengalami peningkatan derajat kemerahan (a*) pada perendaman 30 jam, 45 jam, atau 60

jam. Pada perendaman 45 jam, terjadi penurunan perubahan derajat kemerahan (Δa*) yang

0

5

10

210⁰C 230⁰C 250⁰C

Nila

i P

eru

bah

an a

* (Δ

a*)

Suhu Penyangraian

Perendaman 30 jam

Perendaman 45 jam

Perendaman 60 jam

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 10: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

tidak bermakna bila dibandingkan dengan perendaman 30 jam. Sedangkan pada perendaman

60 jam mengalami peningkatan perubahan derajat kemerahan (Δa*) yang tidak bermakna

dibandingkan dengan perendaman 45 jam.

Pada kelompok gigi yang direndam dalam minuman kopi dengan suhu penyangraian

250⁰C mengalami peningkatan derajat kemerahan (a*) pada perendaman 30 jam, 45 jam atau

60 jam. Pada perendaman 45 jam, terjadi penurunan perubahan derajat kemerahan (Δa*) yang

bermakna dibandingkan dengan perendaman 30 jam. Sedangkan pada perendaman 60 jam

mengalami peningkatan perubahan derajat kemerahan (Δa*) yang bermakna dibandingkan

dengan perendaman 45 jam.

Hasil Perubahan Nilai Derajat Kekuningan/Kebiruan (Δb*)

Untuk membandingkan perubahan warna antar suhu penyangraian pada setiap waktu

perendaman dilakukan uji One-Way Anova. Pada gambar 4 selama perendaman 30 jam

terlihat bahwa perubahan derajat kekuningan (Δb*) yang paling tinggi terjadi pada kelompok

suhu penyangraian 250⁰C. Perubahan yang terjadi berupa peningkatan derajat kekuningan

dan bila dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 230⁰C dan 210⁰C perubahan ini

dinyatakan bermakna. Sedangkan pada perendaman 45 jam terlihat bahwa perubahan derajat

kekuningan (Δb*) yang lebih tinggi terjadi pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C berupa

peningkatan derajat kekuningan yang bermakna dibandingkan dengan kelompok suhu

penyangraian 250⁰C. Namun bila dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 210⁰C

tidak bermakna. Sedangkan pada perendaman 60 jam terlihat bahwa derajat kekuningan yang

paling tinggi terjadi pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C. Perubahan yang terjadi berupa

peningkatan derajat kekuningan dan bila dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian

230⁰C dan 210⁰C perubahan ini dinyatakan tidak bermakna.

Gambar 4 Rerata nilai perubahan derajat kekuningan/kebiruan (Δb*) pada spesimen

0

5

10

15

210⁰C 230⁰C 250⁰C

Re

rata

Nila

i Pe

rub

ahan

b

* (Δ

b*)

Suhu Penyangraian

Perendaman 30 jam

Perendaman 45 jam

Perendaman 60 jam

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 11: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

Tabel 4 Rerata nilai b* dan Δb* pada Spesimen Gigi Sebelum dan Setelah Perlakuan

Suhu

Penyangraian

Biji Kopi

Sebelum

Perendaman

Perendaman

30 Jam

Perendaman

45 Jam

Perendaman

60 Jam

b* b* Δb* b* Δb* b* Δb*

210°C 26,06 34,42 8,36 33,35 7,28 33,31 7,24

230°C 26,12 34,79 8,67 34,95 8,83 36,51 10,39

250°C 27,99 40,51 12,51 33,49 5,49 38,66 10,66

Untuk membandingkan perubahan warna antar waktu perendaman pada setiap

kelompok suhu penyangraian dilakukan uji Repeated Anova. Pada tabel 4 terlihat kelompok

gigi yang direndam dalam minuman kopi dengan suhu penyangraian 210⁰C mengalami

peningkatan nilai derajat kekuningan (b*) pada perendaman 30 jam, 45 jam, atau 60 jam.

Pada perendaman 45 jam, terjadi penurunan perubahan derajat kekuningan (Δb*) yang tidak

bermakna bila dibandingkan dengan perendaman 30 jam. Demikian juga pada 60 jam, terjadi

penurunan perubahan derajat kekuningan (Δb*) yang tidak bermakna bila dibandingkan

dengan perendaman 45 jam. Sedangkan pada kelompok gigi yang direndam dalam minuman

kopi dengan suhu penyangraian 230⁰C mengalami peningkatan nilai derajat kekuningan (b*)

pada perendaman 30 jam, 45 jam, atau 60 jam. Pada perendaman 45 jam, terjadi peningkatan

perubahan derajat kekuningan (Δb*) yang tidak bermakna bila dibandingkan dengan

perendaman 30 jam. Demikian juga pada perendaman 60 jam, terjadi peningkatan perubahan

derajat kekuningan (Δb*) yang tidak bermakna bila dibandingkan dengan perendaman 45

jam. Kemudian pada kelompok gigi yang direndam dalam minuman kopi dengan suhu

penyangraian 250⁰C mengalami peningkatan nilai derajat kekuningan (b*) selama

perendaman 30 jam, 45 jam, atau 60 jam. Pada perendaman 45 jam mengalami penurunan

perubahan derajat kekuningan (Δb*) yang bermakna bila dibandingkan dengan perendaman

30 jam. Sedangkan pada perendaman 60 jam mengalami peningkatan perubahan derajat

kekuningan (Δb*) yang bermakna bila dibandingkan dengan perendaman 45 jam

DISKUSI

Dalam penelitian ini digunakan suhu penyangraian biji kopi 210⁰C sebagaimana suhu

penyangraian yang dilakukan oleh Mwithiga et. al. Pada penelitian ini telah dilakukan

penyangraian biji kopi dengan suhu 230⁰C dan 250⁰C, disamping suhu 210⁰C. Penyangraian

dilakukan selama 20 menit dengan metode buangan asap tertutup. Analisa asam klorogenat

pada penelitian ini dilakukan melalui uji kandungan polifenol, karena konsentrasi asam

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 12: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

klorogenat sebanding dengan keseluruhan konsentrasi polifenol.24

Berdasarkan uji kadar

polifenol didapatkan kadar polifenol yang paling rendah pada suhu penyangraian 250⁰C yaitu

3,48%. Dengan demikian pada suhu penyangraian 250⁰C telah terjadi penurunan kandungan

asam klorogenat. Hal ini sesuai dengan penelitan Adriana et. al bahwa kandungan asam

klorogenat akan berkurang seiring dengan peningkatan suhu penyangraian.5 Sedangkan pada

suhu penyangraian 210⁰C dan 230⁰C didapatkan kadar polifenol yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kadar polifenol pada suhu penyangraian 250⁰C. Kemudian pada kedua

suhu penyangraian tersebut diduga belum terjadi degradasi asam klorogenat yang sempurna.

Pada uji pH minuman kopi didapatkan pH minuman kopi yang paling tinggi pada

suhu penyangraian 230⁰C yaitu 4,84, kemudian suhu penyangraian 250⁰C yaitu 4,80 dan

terendah pada suhu penyangraian 210⁰C yaitu 4,68. Hal ini berbeda dengan penelitian Duarte

et. al yang menyatakan bahwa pH minuman kopi meningkat seiring peningkatan suhu

penyangraian.2

Penurunan pH minuman kopi pada suhu penyangraian 250⁰C mungkin

disebabkan karena kadar asam klorogenat yang berkurang pada suhu penyangraian yang

lebih tinggi sehingga meningkatkan asam-asam lain pada saat penyangraian. Hal ini sesuai

dengan penelitian Chanyarin et. al bahwa semakin tinggi suhu penyangraian, kandungan

asam klorogenat berkurang, sedangkan asam kuinat, asam gallat, dan asam sinapik

meningkat.18

pH minuman kopi pada ketiga kelompok suhu penyangraian menunjukkan nilai

di bawah titik kritis email, yaitu 5,5 yang memungkinkan telah terjadi demineralisasi selama

perendaman 30 jam, 45 jam, atau 60 jam. Hal yang serupa dinyatakan dalam penelitian

Prasetyo bahwa keasaman minuman dengan nilai pH kurang dari 7 atau bersifat asam dapat

menyebabkan demineralisasi permukaan email gigi setelah direndam selama 12 jam.12

Pada kelompok suhu penyangraian 210⁰C dan 230⁰C memiliki nilai perubahan warna

gigi (ΔE) yang semakin berkurang seiring lamanya perendaman namun tidak bermakna,

meskipun pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C memiliki perubahan warna gigi yang

semakin meningkat seiring lamanya perendaman. Dengan demikian minuman kopi hasil

penyangraian biji kopi pada suhu penyangraian 210⁰C tidak mempengaruhi perubahan warna

gigi. Dapat dilihat hasil uji kandungan polifenol bahwa pada suhu penyangraian 210⁰C asam

klorogenat terdegradasi dalam jumlah yang sedikit dibandingkan dengan kadar polifenol

sebelum penyangraian. Hal ini mungkin belum terjadi reaksi pirolisis dan reaksi Milliard

yang menghasilkan melanoid penghasil warna kecoklatan akibat degradasi asam klorogenat.

Sesuai dengan penelitian Buffo et. al bahwa reaksi pirolisis dimulai setelah suhu 210⁰C

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 13: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

melalui pelepasan energi panas atau reaksi eksotermik.16

Sedangkan pada suhu penyangraian

250⁰C kadar polifenol lebih sedikit dibandingkan dengan kadar polifenol sebelum

penyangraian dengan asumsi bahwa asam klorogenat terdegradasi dalam jumlah yang lebih

besar. Hal ini memungkinkan terjadinya reaksi pirolisis dan reaksi Milliard yang

menghasilkan melanoid penghasil warna kecoklatan akibat degradasi asam klorogenat dalam

jumlah yang besar sehingga menyebabkan perubahan warna gigi. Penurunan perubahan

warna gigi selama 45 jam lebih sedikit dibandingkan dengan perendaman 30 jam dan 60 jam.

Hal ini diduga disebabkan sebagian agen kromogenik pada email gigi ada yang terlarut akibat

perendaman dalam minuman kopi dengan pH rendah, sehingga terjadi penurunan perubahan

warna selama perendaman 45 jam. Namun selama perendaman 60 jam mengalami

peningkatan perubahan warna yang diduga disebabkan terdepositnya kembali agen

kromogenik pada email gigi.

Selama perendaman 30 jam dan 60 jam nilai perubahan warna gigi (ΔE) pada

kelompok suhu penyangraian 210⁰C lebih rendah dan bermakna dibandingkan dengan

kelompok suhu penyangraian 250⁰C, namun tidak bermakna dibandingkan dengan kelompok

suhu penyangraian 230⁰C. Demikian juga selama perendaman 45 jam nilai perubahan warna

gigi pada kelompok suhu penyangraian 210⁰C lebih rendah namun tidak bermakna

dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 230⁰C dan 250⁰C. Hal ini mungkin

disebabkan oleh minuman kopi hasil penyangraian biji kopi pada suhu penyangraian 210⁰C

yang belum terjadi reaksi pirolisis penghasil asam-asam selain asam klorogenat, yaitu asam

gallat, asam sinapik, dan asam kuinat yang menginduksi terbentuknya zat warna merah

bersama dengan kandungan tanin terkondensasi sehingga menyebabkan perubahan warna

yang lebih rendah pada suhu penyangraian 210⁰C. Sedangkan selama perendaman 45 jam

diduga sebagian agen kromogenik pada email gigi terlarut akibat perendaman dalam

minuman kopi dengan nilai pH rendah sehingga menyebabkan perubahan warna yang tidak

bermakna.

Selama perendaman 30 jam nilai perubahan warna gigi (ΔE) pada kelompok suhu

penyangraian 230⁰C lebih rendah dan bermakna dibandingkan dengan kelompok suhu

penyangraian 250⁰C, namun selama perendaman 60 jam tidak bermakna. Hal ini juga

mungkin disebabkan oleh minuman kopi hasil penyangraian biji kopi pada suhu

penyangraian 230⁰C belum terjadi reaksi pirolisis penghasil asam gallat, asam sinapik, dan

asam kuinat yang menginduksi terbentuknya zat warna bersama dengan kandungan tanin

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 14: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

terkondensasi, sehingga menyebabkan perubahan warna yang lebih rendah. Kemudian selama

perendaman 45 jam pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C mengalami nilai perubahan

warna gigi (ΔE) yang lebih besar dan bermakna dibandingkan suhu penyangraian 250⁰C. Hal

ini mungkin disebabkan terdepositnya zat warna seperti tanin dan melanoid yang lebih besar

pada perendaman 45 jam akibat terdepositnya zat warna yang merupakan agen kromogenik

pada email gigi karena pH minuman kopi yang rendah. pH minuman yang rendah akan

merusak kalsium hidroksiapatit pada gigi sehingga menyebabkan pelarutan email gigi yang

menyebabkan terbentuknya pori-pori kecil pada permukaan email gigi sehingga memudahkan

terdepositnya agen kromogenik seperti zat tanin dan melanoid yang lebih banyak pada email

gigi. Hal ini sesuai dengan penelitian Ghavamnasiri et. al bahwa pH minuman kopi dan teh

yang rendah akan menambah perubahan warna gigi dibandingkan dengan khloreksidin yang

lebih sedikit sifat asamnya.8 Namun selama perendaman 30 jam sampai 60 jam nilai

perubahan warna gigi pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C lebih besar namun tidak

bermakna bila dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 210⁰C. Hal ini mungkin

disebabkan karena terdegradasinya asam klorogenat dalam jumlah yang hampir sama antara

kelompok suhu pernyangraian 210⁰C dan 230⁰ bila dilihat berdasarkan jumlah kadar

polifenol yang hampir sebanding, sehingga belum mempengaruhi perubahan warna gigi.

Pada kelompok suhu penyangraian 210⁰C, 230⁰ dan 250⁰C terjadi penurunan rerata

nilai L* selama perendaman 30 jam yang tidak bermakna. Penurunan derajat kecerahan ini

disebabkan karena kandungan tanin sebesar 2,56% yang dapat menyebabkan perubahan

warna gigi menjadi lebih gelap. Hal ini sesuai penelitian Norbho bahwa tanin mempunyai

kemampuan memberikan diskolorasi berwarna cokelat pada gigi secara in vivo dan in vitro.19

Kemudian selama perendaman 45 jam dan 60 jam mengalami peningkatan derajat kecerahan.

Perubahan derajat kecerahan yang terjadi mungkin disebabkan karena pH minuman kopi

yang rendah menyebabkan pelarutan agen kromogenik pada permukaan email gigi, sehingga

agen kromogenik yang terdeposit terlepas dari permukaan email gigi dan meningkatkan

derajat kecerahan. Namun pada kelompok suhu penyangraian 250⁰C mengalami penurunan

perubahan derajat kecerahan selama perendaman 60 jam yang diduga disebabkan

terdepositnya kembali agen kromogenik, yaitu zat tanin pada email gigi sehingga gigi

menjadi lebih berwarna gelap.

Sedangkan nilai derajat kemerahan pada kelompok suhu penyangraian 210⁰, 230⁰,

dan 250⁰ terjadi peningkatan derajat kemerahan (a*) selama perendaman sampai 60 jam yang

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 15: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

mungkin disebabkan adanya zat warna merah di dalam minuman kopi. Menurut Esquivel di

dalam biji kopi mengandung pigmen berwarna merah, yaitu anthocyanin.20

Pigmen berwarna

merah yang terkandung dalam substrat makanan dan terpajan pada gigi memberikan

diskolorisasi langsung sesuai dengan warna asli substrat tersebut. Mekanisme tersebut

dikenal dengan mekanisme direct staining oleh agen kromogenik.21

Hal ini mungkin

menyebabkan peningkatan derajat kemerahan pada ketiga kelompok suhu penyangraian.

Selama perendaman 30 jam dan 60 jam terdapat perubahan derajat kemerahan yang

lebih rendah dan bermakna pada kelompok suhu penyangraian 210⁰C dibandingkan dengan

kelompok suhu penyangraian 250⁰C namun tidak bermakna selama perendaman 45 jam.

Sedangkan selama perendaman 30 jam sampai 60 jam pada kelompok suhu penyangraian

210⁰C terdapat perubahan derajat kemerahan yang lebih rendah namun tidak bermakna bila

dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 230⁰C. Kopi merupakan sumber

makanan yang mengandung tanin terkondensasi, yang jika berkontak dengan enzim atau

asam dapat memberikan pigmen warna merah.22,23

Sedangkan proses penyangraian dengan

suhu rendah memungkinkan kadar asam klorogenat yang ada masih dalam jumlah yang lebih

besar dibandingkan dengan penyangraian suhu tinggi. Suhu tinggi menyebabkan

berkurangnya asam klorogenat, namun terbentuk asam-asam lain seperti asam kuinat, asam

gallat, dan asam sinapik.18

Reaksi antara asam-asam yang terbentuk saat penyangraian

bersama dengan kandungan tanin yang terkondensasi memungkinkan terbentuknya pigmen

warna merah yang lebih besar pada suhu penyangraian yang tinggi. Hal ini mungkin

menyebabkan perubahan warna kemerahan yang lebih rendah pada kelompok suhu

penyangraian 210°C dibandingkan dengan kelompok suhu penyangraian 250°C. Disamping

itu, nilai pH minuman kopi yang berada di bawah titik kritis email memudahkan

terdepositnya zat warna merah ke dalam email gigi.

Selama perendaman 30 jam terdapat nilai perubahan derajat kemerahan yang

bermakna pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C dibandingkan dengan kelompok suhu

penyangraian 250⁰C sedangkan selama perendaman 60 jam dan 45 jam tidak bermakna.

Proses penyangraian dengan suhu yang lebih rendah memungkinkan kadar asam klorogenat

yang ada masih dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan penyangraian suhu

tinggi. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan berkurangnya asam klorogenat, namun asam

kuinat, asam gallat, dan asam sinapik meningkat.18

Kondisi ini memungkinkan terbentuknya

pigmen warna merah yang lebih besar pada suhu penyangraian yang lebih tinggi. Oleh karena

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 16: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

itu perubahan warna kemerahan pada kelompok suhu penyangraian 230°C lebih sedikit

dibandingkan dengan perubahan pada kelompok suhu penyangraian 250°C. Sedangkan

selama perendaman 30 jam pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C terdapat perubahan

derajat kemerahan yang lebih rendah namun tidak bermakna dibandingkan dengan suhu

penyangraian 210⁰C, sedangkan selama perendaman 45 jam dan 60 jam perubahan derajat

kemerahannya lebih besar namun tidak bermakna. Hal ini mungkin disebabkan karena

terdegradasinya asam klorogenat dalam jumlah yang hampir sama di antara kelompok suhu

penyangraian 210⁰C dan 230⁰ berdasarkan jumlah kadar polifenol yang hampir sebanding,

sehingga perubahan derajat kemerahannya tidak bermakna.

Pada nilai derajat kekuningan kelompok suhu penyangraian 210⁰C, 230⁰C, dan 250⁰

mengalami peningkatan derajat kekuningan (b*) selama perendaman sampai 60 jam. Hal ini

disebabkan karena kopi mengandung tanin yang berwarna putih-kekuningan sampai cokelat

terang.22

Selain itu pH minuman kopi berada di bawah nilai titik kritis email yang bersifat

mendemineralisasi sehingga turut mempermudah masuknya zat tanin ke dalam email gigi

melalui porositas yang terbentuk dan menyebabkan peningkatan derajat kekuningan pada

ketiga kelompok suhu penyangraian.

Selama perendaman 30 jam terdapat nilai perubahan derajat kekuningan yang lebih

rendah dan bermakna pada kelompok suhu penyangraian 210⁰C dibandingkan dengan

kelompok suhu penyangraian 250⁰C, namun selama perendaman 60 jam dan 45 jam tidak

bermakna. Dapat dilihat hasil uji kandungan polifenol, bahwa pada suhu penyangraian 210⁰C

asam klorogenat terdegradasi dalam jumlah yang tidak berbeda jauh dibandingkan dengan

kadar polifenol sebelum disangrai. Hal ini mungkin masih berada dalam tahap pengeringan

awal yang terjadi reaksi endotermik melalui kehilangan uap air dan biji kopi berubah dari

hijau menjadi kekuningan, namun belum terjadi reaksi pirolisis yang mengalami perubahan

komposisi kimia serta pembentukan senyawa sehingga menyebabkan perubahan warna yang

lebih rendah pada kelompok suhu penyangraian 210⁰C.16

Sedangkan selama perendaman 30

jam sampai 60 jam pada kelompok suhu penyangraian 210⁰C memiliki perubahan derajat

kekuningan yang lebih rendah namun tidak bermakna bila dibandingkan dengan kelompok

suhu penyangraian 230⁰C. Hal ini disebabkan karena jumlah kadar polifenol yang hampir

sebanding di antara dua kelompok suhu penyangraian tersebut yang menunjukkan asam

klorogenat dalam terdegradasi jumlah yang hampir sama, sehingga perubahan derajat

kekuningannya tidak bermakna.

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 17: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

Sedangkan selama perendaman 30 jam pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C

terjadi perubahan derajat kekuningan yang lebih rendah dan bermakna dibandingkan dengan

kelompok suhu penyangraian 250⁰C, namun tidak bermakna selama perendaman 60 jam,

kemudian selama perendaman 45 jam pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C terjadi

perubahan derajat kekuningan yang lebih besar. Hal ini mungkin disebabkan pada kelompok

suhu penyangraian 230⁰C belum mengalami reaksi pirolisis yang menghasilkan asam gallat

berwarna kekuningan, sehingga pada suhu penyangraian 230⁰C mengalami perubahan derajat

kekuningan yang lebih rendah.18

Sedangkan selama perendaman 45 jam terjadi perubahan

derajat kekuningan yang lebih besar disebabkan karena terdepositnya kembali zat warna

kuning ke dalam email gigi akibat perendaman di dalam minuman kopi dengan pH rendah.

Pada perendaman 30 jam sampai 60 jam terdapat perubahan derajat kekuningan yang lebih

besar namun tidak bermakna pada kelompok suhu penyangraian 230⁰C dibandingkan dengan

kelompok suhu penyangraian 210⁰C. Hal ini disebabkan karena jumlah kadar polifenol yang

hampir sebanding di antara kelompok suhu penyangraian 210⁰C dan 230⁰C sehingga asam

klorogenat terdegradasi dalam jumlah yang hampir sama dan menyebabkan perubahan derajat

kekuningan yang tidak bermakna.

KESIMPULAN

Tetap terjadi perubahan warna pada gigi yang direndam dalam minuman kopi dengan

pengaturan suhu penyangraian biji kopi yang berbeda. Perubahan warna pada gigi yang

direndam dalam minuman kopi dengan rentang nilai mean ∆E* 7,43 hingga 14,74 yang

berada diatas nilai ∆E* 3,3 menunjukkan perubahan warna yang terjadi tidak dapat diterima

secara klinis.

SARAN

Diharapkan penelitian lebih lanjut mengenai kadar asam klorogenat dari biji kopi

Arabika yang telah untuk mendapatkan hasil analisa yang lebih akurat dan penelitian lebih

lanjut mengenai kadar asam-asam lain pada biji kopi yang disangrai pada suhu 210⁰C, 230⁰C,

atau 250⁰C.

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 18: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

KEPUSTAKAAN

1. Saputro BT. Pengaruh konsentrasi jus buah tomat (Lycopersicon esculentum Mill)

terhadap perubahan warna gigi dalam proses pemutihan gigi secara in vitro.

Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro; 2009 [cited August 24th

2012] Available from: http://eprints.undip.ac.id/14223/1/Septiva_Asih_Pratiwi.pdf

2. Duarte SM, Abreu CMP, Menezes HC, Santos MH, Gouvea CMC. Effect of

Processing and Roasting on the Antioxidant Activity of Coffee Brews. Ciênc Tecnol

Aliment, Campinas 2005; 25(2): 387-93

3. Guller AU, Yilmaz F, Kulunk T, Kurt S. Effect of Different Drinks on Stainability of

Resin Composite Provisonal Restorative Material. The Journal of Prosthetic

Dentistry. 2005; 94(2): 118-124

4. Ningsih W. Evaluasi Senyawa Fenolik ( Asam Ferulat Dan Asam p-Kumarat ) Pada

Biji, Kecambah dan Tempe Kacang Tunggak (Vigna unguiculata). [Tesis]. Bogor:

Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Pertanian Bogor; 2007 [cited August 25th

2012]. Available from:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12074/F07wni.pdf?sequence=

3

5. F.Adriana, M Carmen. Phenolic Compound in Coffee. Braz. J. Plant Physiol. 2006;

18(1):23-36

6. Mwithiga G, Jindal VK. Changes in Properties of Coffee Brew Due to Roasting.

World Appplied Science Journal 2007; 2(5): 527-535

7. Bath-Balogh, Mary & Margareth JF. Illustrated Dental Embryology, Histology, and

Anatomy 2nd

ed. USA: Elsevier Inc; 2006. 179-87

8. Ghavamnasiri M, Habibi A. Effect of 16% Carbamide Peroxide Bleaching Gel on

Enamel Staining Susceptibility. Journal of Dentistry 2005; 2(1)

9. Nebesny E , Budryn G. Antioxidative Activity of Green and Roasted Coffee Beans As

Influenced by Convection and Microwave Roasting Methods and Content of Certain

Compounds. Eur Food Res Technol 2003; 217: 157–163

10. Wang N. Physicochemical Changes of Coffee Beans During Roasting. [Thesis].

Canada: The University of Guelph; 2012 [cited October 13th

2012] Available from:

http://atrium.lib.uoguelph.ca:8080/xmlui/bitstream/handle/10214/3584/May%205,%2

0thesis--Niya%20Wang.pdf?sequence=1

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 19: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

11. Nugroho W. Pengaruh Suhu dan Lama Penyangraian Terhadap Sifat Fisik Mekanis

Biji Kopi Robusta. Fakultas Teknologi Pertanian UGM. 2009

12. Prasetyo EA. Keasaman Minuman Ringan Menurunkan Kekerasan Permukaan Gigi.

Majalah Kedokteran Gigi (Dent J.) April-Juni 2005; 38: 60-3

13. W Xiaojie. Structural aspects of bleaching and fluoride application on dental enamel.

[dissertation]. Hamburg: der Medizinischen Fakultät der Universität Hamburg

vorgelegt von; 2008 [cited August 26th

2012] Available from: http://ediss.sub.uni-

hamburg.de/volltexte/2008/3946/pdf/2008-12-12.pdf

14. Yuan JCC. Defining a natural tooth color space based on a 3-dimensional shade

system. [Thesis] Buffalo: Faculty of the Graduate School of the State University of

New York; 2007 [cited August 25th

2012]

15. Ridwansyah. Pengolahan Kopi. [Lecture Paper]. Medan: Departemen Teknologi

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara; 2003 [cited August 25th

2012]. Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/776/1/tekper-

ridwansyah4.pdf

16. Buffo AR, Freire CC. Coffee flavour: an overview. Flavour Fragrant Journal 2004;

19: 99–104

17. C Bettina , W Lothar. Antioxidant Activity of Coffee Brews. Eur Food Res Technol

2006; 223: 469–474

18. S Chanyarin, K Amnouy, et al. Effect of Roasting Degree On Radical Scavenging

Activity Phenolics and Volatile Compound od Arabica Coffee Beans. International

Journal of Food Science and Technology 2011; 46: 2287-2296

19. H Nordbo. Discoloration of Dental Pellicle by Tannic Acid. 1977. 35(6) Available

from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/271453

20. Esquivel P, Jimenez FM. Functional Properties of Coffee and Coffe By-Products.

Food Research International 2011; 10.1016 /j.foodres.2011.05.028

21. Watts A, Addy M. Tooth Discolouration and Staining: A Review Of The Literature.

British Dental Journal 2001; 190(6): 309-16

22. Rangari VD. Pharmacognosy: Tannin Containing Drugs. [Online]; 2007

http://nsdl.niscair.res.in/bitstream/123456789/591/1/revised+Tannins+containing+Dru

gs.pdf .

23. M Kumari. Tannins: An Antinutrient with Positive Effect to Manage Diabetes. 2012.

1(12) 70-73

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013

Page 20: PENGARUH PERENDAMAN GIGI DALAM MINUMAN KOPI …

24. Chen Y, Yu QJ, Li X, Luo Y. Extraction and HPLC Characterisation of Chlorogenic

Acid. Separation Science and Technology. 2007; 42 (15): p. 3481-3492

Pengaruh perendaman..., Sheila Nindyorini Hutami, FKG UI, 2013