Page 1
PENGARUH PERENCANAAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN
MELALUI MOTIVASI KERJA PADA PT. WISMILAK INTI MAKMUR TBK
Anggita Suriani Y Sumbayak
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Margono, SE., SU.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari
perencanaan karir terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja pada PT.
Wismilak Inti Makmur Tbk. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Dalam pengambilan data,
teknik yang digunakan adalah penyebaran kuesioner dengan sampel sebanyak 73
responden yang diambil dari karyawan tetap PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. Alat
analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Hasil yang didapat
adalah adanya pengaruh signifikan positif antara perencanaan karir terhadap kinerja
karyawan. Terdapat pengaruh signifikan positif antara perencanaan karir terhadap
motivasi kerja. Terdapat pengaruh signifikan positif antara motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan. Dan terdapat pengaruh signifikan positif antara perencanaan karir
terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja. Hal ini menunjukkan bahwa ketika
perencanaan karir diterapkan dengan baik dan didukung dengan motivasi kerja
karyawan maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Kata kunci: Perencanaan Karir, Kinerja Karyawan, dan Motivasi Kerja
Alamat Korespondensi:
Anggita Suriani Y Sumbayak, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang
[email protected]
Page 2
PENDAHULUAN
Menurut Riyadi (2012) manusia
merupakan unsur penting yang
menunjang keberhasilan suatu tujuan
perusahaan. Agar mampu menghadapi
persaingan yang ada, manusia dituntut
untuk memiliki kemampuan dan
pengetahuan yang cukup. manusia
yang profesional dan berkualitas akan
membentuk kinerja karyawan baik
individu maupun kelompok yang
kemudian berdampak pada efektifitas
perusahaan secara keseluruhan
(Purwarini, 2015). Kinerja karyawan
tidak diukur dari segi kuantitas saja,
melainkan juga diukur dari segi
kualitas kerja dari setiap karyawan.
Menurut Mangkunegara (2013),
menyatakan bahwa kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Mengingat peranannya yang begitu
besar, maka perusahaan harus lebih
menaruh perhatian pada manusianya
secara maksimal. Salah satu wujud
nyata yang perlu diperhatikan adalah
perencanaan karir karyawan.
Perencanaan karir akan memberikan
keuntungan bagi individu dan
perusahaan. Melalui program
perencanaan karir, perusahaan akan
meningkatkan kinerja dan
produktivitas karyawan, menurunkan
labour turn over, dan akan
meningkatkan kesempatan promosi
bagi karyawan. Bagi karyawan sendiri,
perencanaan karir yang jelas akan
menimbulkan kepuasan dan motivasi
kerja (Mulyadi, 2018).
Perencanaan karir dalam
perusahaan akan dapat meningkatkan
motivasi kerja karyawan dalam
menjalankan pekerjaannya, sehingga
menciptakan rasa puas dalam
melaksanakan pekerjaannya (Nugroho
& Kunartinah dalam Dewi & I Wayan,
2016). Dengan adanya tuntutan hidup
yang tinggi, karyawan tidak akan puas
jika hanya memiliki perkerjaan dan
tunjangan yang biasa.
Para karyawan menginginkan karir
yang dapat mengungkapkan
kepribadian dan kemampuannya.
Tetapi sebagian besar perusahaan
gagal mengenali keinginan ini, dan
pengalaman yang diberikan tidak
cukup untuk mengembangkan karir
karyawan (Nzuve dalam Dewi & I
Wayan, 2016). Sukma (2017) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa
karyawan bergabung dengan
perusahaan mengharapkan adanya
perubahan, kemajuan dan kesempatan
untuk maju ke tingkat yang lebih
tinggi dan lebih baik dari pekerjaan
sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan oleh
Arifin (2015) menyatakan bahwa
motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Lihawa (2016) mengatakan semakin
tinggi motivasi individu untuk
mencapai tujuannya, akan semakin
tinggi pula kinerjanya. Pimpinan wajib
memberi perhatian, arahan dan juga
Page 3
memotivasi karyawan guna untuk
meningkatkan kinerja karyawan itu
sendiri. Apabila karyawan merasa
senang dengan pekerjaannya maka,
karyawan akan mengindikasikan
loyalitas dan semangat kerja yang
tinggi, tanpa pengawasan yang
dilakukan karyawan akan tetap
menyelesaikan pekerjaannya.
Menurut Marwansyah (dalam Dewi
& I Wayan, 2016), karyawan harus
diberikan dorongan dalam bentuk
motivasi, misalnya diberikan
penghargaan seperti pengembangan
karir, promosi, maupun insentif. Salah
satu strategi yang perlu diterapkan oleh
perusahaan adalah membuat
perencanaan karir karyawan selama
bekerja di perusahaan. Perencanaan
karir ini akan memotivasi karyawan
untuk terus berusaha meningkatkan
skill dan loyalitas terhadap perusahaan,
karyawan akan berusaha mencapai
posisi tertinggi yang dapat diraih.
Penelitian ini dilaksanakan di PT.
Wismilak Inti Makmur Tbk
merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang industri rokok yang terletak
di Surabaya, alasan dilakukannya
penelitian di perusahaan ini adalah
dikarenakan perusahaan ini merupakan
perusahaan yang cukup besar yang
setiap perkembangannya
mempengaruhi masyarakat luas.
Perkembangan perusahaan
sangatlah bergantung pada
produktivitas tenaga kerja yang ada di
perusahaan. Dengan pengaturan
manajemen manusia secara
profesional, diharapkan karyawan
bekerja secara produktif
(Mangkunegara, 2013). Keproduktivan
karyawan berhubungan erat dengan
tercapainya tujuan perusahaan. Jika
karyawan memberikan hasil kinerja
yang maksimal, maka tujuan
perusahaan akan tercapai pula.
PT. Wismilak Inti Makmur Tbk
menilai bahwa manusia merupakan
unsur penting yang perlu diperhatikan,
karena sistem operasional yang
dilakukan perusahaan ini tidak terlepas
dari bantuan manusia.
PT. Wismilak Inti Makmur Tbk
selalu mengusahakan agar manusia
yang dimiliki berkembang seiring
kemajuan jaman tetapi masalah-
masalah yang terjadi tidak dapat
dihindari, seperti masalah kurangnya
motivasi karyawan untuk bekerja,
jenjang karir yang dirasa tidak
memiliki peningkatan, atau bahkan
kinerja yang diberikan kurang
maksimal.
Dari hasil pengamatan dan
penyebaran kuesioner yang dilakukan
kepada karyawan PT. Wismilak Inti
Makmur Tbk ditemukan bahwa
karyawan dapat memilih dan
menentukan perencanaan karirnya
sendiri, namun kesempatan dan
informasi yang diberikan oleh
perusahaan belum secara optimal
mendukung perencanaan karir
karyawan. Perencanaan karir yang
kurang jelas atau ketidakadanya
perencanaan karir akan berdampak
pada kinerja karyawan. Yang mana
Page 4
karyawan akan tidak termotivasi untuk
mengasilkan kinerja yang lebih baik
dikarenakan tidak adanya umpan balik
yang diberikan terhadap hasil kerja
mereka. Karyawan akan termotivasi
dalam berkerja apabila mereka
diberikan penghargaan atau umpan
balik seperti jenjang karir yang lebih
baik. Jika motivasi ini terpelihara
dengan baik maka akan menghasilkan
hasil kerja yang maksimal.
Berdasarkan latar belakang di atas,
memperlihatkan bahwa perencanaan
karir sebagai bagian dari
pengembangan sumberdaya manusia,
yang erat kaitannya dengan kinerja
sumber daya manusia. Oleh karena itu
penulis tertarik mengambil judul
penelitian yaitu “Pengaruh
Perencanaan Karir terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Motivasi
Kerja pada PT. Wismilak Inti
Makmur Tbk”
HIPOTESIS
Variabel penelitian ini terdiri dari
variabel independen (perencanaan
karir), variabel dependen (kinerja
karyawan), dan variabel intervening
(motivasi kerja). Pengukuran akan
dilakukan terhadap indikator-indikator
dari setiap variabel. Masing-masing
indikator akan dijabarkan dalam
beberapa item. Variabel perencanaan
karir akan diukur dengan indikator
minat, citra diri, kepribadian, latar
belakang sosial. Variabel kinerja
karyawan akan diukur dengan
indikator kualitas, kuantitas, ketepatan
waktu, ketepatan biaya, pengawasan,
Interpersonal Impact. Sedangkan
variabel motivasi kerja diukur dengan
indikator kebutuhan berprestasi,
kebutuhan berafiliasi, dan kebutuhan
berkuasa.
Berdasarkan kajian teori yang telah
dipaparkan diatas, dapat dibuat
kerangka konsep penelitian yang
tampak pada Gambar 1, sedangkan
hipotesis pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H1: perencanaan karir berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
karyawan.
H2: perencanaan karir berpengaruh
signifikan positif terhadap motivasi
kerja
H3: motivasi kerja berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
karyawan
H4: perencanaan karir berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
karyawan melalui motivasi kerja.
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Motivasi
Kerja (M)
Perencanaa
n Karir (X)
Kinerja
Karyawan
(Y)
2
1
3
Page 5
METODE
Rancangan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian dengan pendekatan
kuantitatif dengan metode explanatory
survey. Seluruh populasi menjadi
sampel, yaitu sebanyak 73 responden
(sampel jenuh). Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari variabel bebas
yaitu perencanaan karir (X), variabel
terikat yaitu kinerja karyawan (Y), dan
variabel intervening yaitu motivasi
kerja (M).
Untuk mengukur jawaban
responden tersebut digunakan skala
Likert. Dimana skala likert menurut
Noor (2012) merupakan teknik
mengukur sikap di mana subjek
diminta untuk mengindikasikan tingkat
kesetujuan atau ketidaksetujuan
mereka terhadap masing-masing
pertanyaan. Skala likert yang
digunakan adalah skala likert dengan
lima option, yaitu: sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak
setuju. Sebelum instrumen penelitian
digunakan, menurut Noor (2012) maka
dilakukan uji validitas dan reliabilitas
untuk mengetahui sejauh mana
instrumen dapat dipercaya dan juga
dilakukan uji linearitas untuk melihat
hubungan yang linear secara signifikan
atau tidak. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis jalur (path analysis).
HASIL
Karakteristik Responden
Gambaran karakteristik responden
dapat diketahui berdasarkan
penyebaran kuesioner yang telah
dilakukan pada PT. Wismilak Inti
Makmur Tbk. Pada penelitian ini
mendeskripsikan mengenai Pengaruh
Perencanaan Karir Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi Kerja
pada PT. Wismilak Inti Makmur Tbk.
Hasil penyebaran kuesioner yang telah
dilakukan kepada 73 orang responden
yaitu seluruh karyawan pada PT.
Wismilak Inti Makmur Tbk. Mayoritas
sampel ini adalah karyawan yang
bekerja pada level staff, supervisor,
dan manager. Gambaran karakteristik
responden dapat dilihat berdasarkan
jenis kelamin, usia, masa kerja,
jabatan, dan pendidikan terakhir
karyawan.
Berdasarkan sebaran jenis kelamin,
laki-laki memiliki persentase 49,3%
sedangkan perempuan memiliki
persentase 50,7% hal ini menunjukkan
karyawan memiliki kesetaraan gender
yang mana karyawan baik laki-laki
maupun perempuan cukup
memperhatikan karir mereka.
Berdasarkan tingkat usia,
menunjukkan bahwa karyawan yang
berusia 21-30 tahun memiliki
persentase yang lebih besar yaitu
56,2% dan yang menduduki kedua
tertinggi adalah karyawan yang berusia
31-40 tahun memiliki persentase
34,2%, sedangkan karyawan yang
berusia >40 tahun memiliki persentase
Page 6
yang rendah. Hal ini mengindikasikan
bahwa sebagian besar karyawan yang
ada pada PT. Wismilak Inti Makmur
Tbk sedang berada di usia produktif
mereka sehingga karyawan tersebut
masih memiliki jenjang karir yang
panjang dan memiliki keinginan untuk
memperoleh jenjang karir yang lebih
baik. Pada tingkatan masa kerja, dapat
dilihat bahwa karyawan dengan masa
kerja 0-5 tahun memiliki persentase
sebesar 42,5%, untuk 6-10 tahun
memiliki persentase sebesar 41,1%,
karyawan dengan masa kerja 11-15
tahun memiliki persentase sebesar
11,1%, dan untuk karyawan yang
bekerja lebih dari 15 tahun memiliki
persentase sebesar 5,5%. Persentase
tertinggi pada masa kerja 0-5 tahun
dan 6-10 tahun. Hal ini
mengindikasikan bahwa karyawan
yang baru bekerja pada PT. Wismilak
Inti Makmur Tbk memiliki
kesempatan untuk merencanakan dan
mengembangkan karirnya yang mana
hal ini bisa berdampak pada loyalitas
kerja. Persentase jabatan yang ada di
PT. Wismilak Inti Makmur Tbk, untuk
jabatan staff memiliki persentase yang
lebih besar yaitu 68,5% jabatan
supervisor memiliki persentase 20,5%
dan untuk jabatan manager memiliki
persentase yang lebih sedikit yaitu
11,0%. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat keseimbangan jabatan di PT.
Wismilak Inti Makmur Tbk dimana
jumlah senior masih memungkinkan
untuk memberi pengawasan yang lebih
kepada para staff. Dapat diketahui
bahwa responden dalam penelitian ini
berdasarkan pendidikan terakhir
menunjukkan pendidikan terakhir S1
lebih mendominasi dengan persentase
sebesar 80,8%, kemudian Diploma
dengan persentase 9,6%, dan S2/S3
memiliki persentase sebesar 5,5% dan
yang terakhir adalah SMA dengan
persentase 4,1%. Hal ini disebabkan
karena karyawan yang menjadi
responden adalah karyawan yang
bekerja pada kantor pusat PT.
Wismilak Inti Makmur Tbk sehingga
karyawan yang ada didominasi oleh
karyawan yang memiliki pendidikan
terakhir minimal S1 yang
mengindikasikan bahwa karyawan
yang ada pada PT. Wismilak Inti
Makmur tergolong karyawan yang
memiliki kompetensi yang mumpuni
untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawab di perusahaan.
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan metode uji sampel
Kolmogorov-Smirnov dengan tes
distribusi normal dimana kriteria yang
digunakan yaitu: jika sig > 5% (α =
0,05) maka data hasil penelitian
berdistribusi normal. Hasil pengujian
disajikan pada tabel sebagai berikut:
Sig.
Kolmogorov
Smirnov
Nilai
α Keputusan
0,319 0,05 Normal
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Page 7
Hasil uji normalitas data diperoleh
nilai sig. sebesar 0,319 yang memiliki
nilai lebih besar dari 0,05, berdasarkan
hasil tersebut maka data yang
digunakan dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
Hasil Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dua variabel
memiliki hubungan linear secara
signifikan atau tidak. Linearitas dapat
dideteksi dengan melihat pada nilai
signifikansinya, apabila nilai deviation
from linearity sig. > 0,05 maka ada
hubungan yang linear dan
sebaliknya jika nilai
deviation from linearity
sig. < 0,05 maka tidak ada
hubungan yang linear
antar variabel. Hasil
pengujian disajikan pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Linearitas
Berdasarkan Tabel 4.14. diatas
dapat diketahui bahwa, nilai deviation
from linearity sig. adalah 0,84 yang
mana > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
linearitas antara Perencanaan karir (X)
terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Pada penelitian ini, analisis yang
digunakan adalah analisis jalur.
Analisis jalur (path analysis) adalah
keterkaitan hubungan/pengaruh antara
variabel bebas, variabel intervening,
dan variabel terikat di mana peneliti
mendefenisikan secara jelas bahwa
suatu variabel akan menjadi penyebab
variabel lainnya. Pada penelitian ini,
analisis data menggunakan software
SPSS 20.
Tabel 4. Hasil Analisis Jalur X terhadap Y
Tabel 5. Hasil Analisis Jalur X terhadap M
Variabel
Eksogen
Variabel
Endogen
R2 Standardized
Coefficients
thitung rtabel Kep.
Perencanaan
Karir
Kinerja
Karyawan
0,392 0,626 6,765 1,993 Sig.
Variabel
Eksogen
Variabel
Endogen
R2 Standardized
Coefficients
thitung rtabel Kep.
Perencanaan
Karir
Motivasi
Kerja
0,40
4
0,636 6,936 1,993 Sig.
Page 8
Tabel 6. Hasil Analisis Jalur X terhadap Y
melalui M
Hubungan dinyatakan signifikan
jika nilai thitung lebih besar dari ttabel
dan nilai signifikan t lebih kecil dari
0.05. Dapat diketahui bahwa pengaruh
tidak langsung perencanaan karir (X)
terhadap kinerja karyawan (Y) melalui
motivasi kerja (M) memiliki R Square
0,554 atau 55,4%. Hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi atau
sumbangan pengaruh perencanaan
karir (X) terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja (M) sebesar
55,4%, sementara sisanya 44,6%
merupakan kontribusi dari variabel-
variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini.
Nilai probabilitas sebesar 0,006 dan
0,000. Adapun keputusan signifikan
yang diberikan dilihat dari nilai
probabilitas < α (5% atau 0,05) yaitu
0,006 dan 0,000 < 0,05 atau nilai thitung
> rtabel yaitu 2,847 dan 5,053 > 1,994,
maka keputusan pada data tersebut
adalah signifikan. Dimana rtabel dapat
dihitung melalui:
rtabel = t (α/2 ; n – k – 1 )
= t (0,05/2 ; 73 – 2 – 1)
= 1,994
Koefisien pada nilai t adalah positif,
hal tersebut menandakan bahwa
pengaruh perencanaan karir
terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja adalah
signifikan positif. Maksud dari
signifikan positif adalah apabila
ada kenaikan satu satuan oleh
perencanaan karir dan motivasi kerja
maka terdapat pula kenaikan pada
kinerja karyawan sebesar 0,554 atau
55,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
ketika perencanaan karir yang baik
didukung dengan motivasi kerja
karyawan dalam bekerja terhadap
instansi maka hasil yang diperoleh atau
kinerja karyawan akan meningkat.
Bahkan dari hasil tersebut menjelaskan
bahwa terdapat kenaikan pengaruh
antara perencanaan karir terhadap
kinerja karyawan dengan perencanaan
karir terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja yaitu dari
39,2% menjadi 55,4%, sehingga
dengan adanya dukungan terhadap
motivasi kerja yang lebih baik akan
mempengaruhi tingkat kinerja
karyawan di PT. Wismilak Inti
Makmur Tbk.
PEMBAHASAN
Pengaruh Perencanaan Karir
Terhadap Kinerja Karyawan
Hipotesis 1 menyatakan bahwa
perencanaan karir memiliki pengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
karyawan. Adapun keputusan
signifikan yang diberikan dilihat dari
nilai probabilitas < α (5% atau 0,05)
Variabel
Eksogen
Variabel
Endogen
R2 Standardized
Coefficients
thitung rtabel Kep.
Perencanaan
Karir
Kinerja
Karyawan
0,554 0,294 2,847 1,994 Sig.
Motivasi
Kerja
0,522 5,053
N = 73
Page 9
yaitu 0,000 < 0,05 atau nilai thitung >
rtabel yaitu 6,765 > 1,993, maka
keputusan pada data tersebut adalah
signifikan. Koefisien pada nilai thitung
adalah positif, hal tersebut
menandakan bahwa pengaruh
perencanaan karir terhadap kinerja
karyawan adalah signifikan positif.
Maksud dari signifikan positif adalah
apabila ada kenaikan satu satuan oleh
perencanaan karir maka terdapat
kenaikan pula pada kinerja karyawan
sebesar 0,392 atau 39,2%. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila karyawan
ataupun perusahaan menerapkan
perencanaan karir dengan baik maka
kinerja karyawan pun akan meningkat,
yang dapat berdampak pada
pencapaian tujuan perusahaan.
Pengaruh Perencanaan Karir
Terhadap Motivasi Kerja
Hipotesis 2 menyatakan bahwa
perencanaan karir memiliki pengaruh
signifikan positif terhadap motivasi
kerja. Diketahui bahwa pengaruh
perencanaan karir (X) terhadap
motivasi kerja (M) memiliki R Square
0,404 atau 40,4%. Hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi atau
sumbangan pengaruh langsung
perencanaan karir (X) terhadap
motivasi kerja (M) sebesar 40,4%,
sementara sisanya 59,6% merupakan
kontribusi dari variabel-variabel lain
yang tidak dijelaskan dalam penelitian
ini.
Tabel 5. juga menunjukkan
keputusan nilai signifikan antara
pengaruh langsung perencanaan karir
(X) terhadap motivasi kerja (M).
Adapun keputusan signifikan yang
diberikan dilihat dari nilai probabilitas
< α (5% atau 0,05) yaitu 0,000 < 0,05
atau nilai thitung > rtabel yaitu 6,936 >
1993, maka keputusan pada data
tersebut adalah signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa ketika karyawan
ataupun perusahaan menerapkan
perencanaan karir dengan baik maka
akan menimbulkan motivasi kerja bagi
karyawan.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
Hipotesis 3 menyatakan bahwa
motivasi kerja memiliki pengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
karyawan. Adapun keputusan
signifikan yang diberikan dilihat dari
nilai probabilitas < α (5% atau 0,05)
yaitu 0,002 < 0,05 atau nilai thitung >
rtabel yaitu 8,475 > 1,993, maka
keputusan pada data tersebut adalah
signifikan. Koefisien pada nilai thitung
adalah positif, hal tersebut
menandakan bahwa pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan adalah
signifikan positif. Maksud dari
signifikan positif adalah apabila ada
kenaikan satu satuan oleh perencanaan
karir maka terdapat kenaikan pula pada
kinerja karyawan sebesar 0,503 atau
50,3%. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila karyawan memiliki motivasi
yang tinggi dalam bekerja maka akan
berdampak pada meningkatnya kinerja
karyawan, yang merupakan hasil yang
Page 10
diberikan terhadap tugas-tugas yang
dibebankan kepada karyawan tersebut.
Pengaruh Perencanaan Karir
Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Motivasi Kerja
Hipotesis 4 menyatakan bahwa
perencanaan karir memiliki pengaruh
signifikan positif terhadap kinerja
karyawan melalui motivasi kerja. Hal
ini menunjukkan bahwa kontribusi
atau sumbangan pengaruh perencanaan
karir (X) terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja (M) sebesar
55,4%, sementara sisanya 44,6%
merupakan kontribusi dari variabel-
variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini.
Adapun keputusan signifikan yang
diberikan dilihat dari nilai probabilitas
< α (5% atau 0,05) yaitu 0,006 dan
0,000 < 0,05 atau nilai thitung > rtabel
yaitu 2,847 dan 5,053 > 1,994, maka
keputusan pada data tersebut adalah
signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa ketika perencanaan karir yang
baik didukung dengan motivasi kerja
karyawan dalam bekerja terhadap
instansi maka hasil yang diperoleh atau
kinerja karyawan akan meningkat.
Bahkan dari hasil tersebut menjelaskan
bahwa terdapat kenaikan pengaruh
antara perencanaan karir terhadap
kinerja karyawan dengan perencanaan
karir terhadap kinerja karyawan
melalui motivasi kerja yaitu dari
39,2% menjadi 55,4%, sehingga
dengan adanya dukungan terhadap
motivasi kerja yang lebih baik akan
mempengaruhi tingkat kinerja
karyawan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data
dalam penelitian yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
pertama, perencanaan karir
mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Kedua, Perencanaan karir
mempunyai pengaruh terhadap
motivasi kerja. Ketiga, Motivasi kerja
mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Keempat, adanya pengaruh
perencanaan karir terhadap kinerja
karyawan melalui motivasi kerja.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
analisis data yang dilakukan maka
diajukan beberapa saran yaitu sebagai
berikut:
1. Perusahaan harus lebih
memperhatikan kontribusinya
dalam memberikan kesempatan
dan peluang bagi karyawan dalam
merencanakan karirnya. Misalnya
dalam memberikan sejumlah
informasi terkait peningkatan
karir, keadilan dalam sistem
promosi, dan juga karir yang
sesuai dengan keahlian karyawan.
Hal ini dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan sebab
semakin banyak karyawan yang
mencintai karir mereka, maka
semakin meningkat pula loyalitas
karyawan terhadap perusahaan.
Page 11
2. Motivasi kerja pada PT. Wismilak
Inti Makmur Tbk secara
keseluruhan sudah terbilang baik,
hal ini ditunjukkan dengan hasil
rata-rata dari jawaban yang
diperoleh pada item kuesioner.
Berdasarkan hasil ini, karyawan
PT. Wismilak Inti Makmur Tbk
diharapkan mampu
mempertahankan semangat
bekerja yang dimiliki, dan PT.
Wismilak Inti Makmur Tbk
diharapkan juga mampu
memelihara semangat kerja
karyawan dengan memberikan
program-program baru yang dapat
meningkatkan motivasi kerja
karyawannya.
3. Bagi peneliti yang selanjutnya
dengan topik yang sama, dapat
mengganti objek penelitian dan
menambahkan atau mengurangkan
variabel lain untuk
menyempurnakan penelitian
terkait kinerja karyawan dan dapat
menambah wawasan khususnya
dalam menambah ilmu
pengetahuan tentang sumberdaya
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Erlangga.
Dessler, Gary. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terj.
Edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta:
PT Macanan Jaya Cemerlang.
Dewi, N. L. P. A. A. dan I Wayan M.
U. 2016. Pengaruh
Pengembangan Karir Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui
Mediasi Motivasi Kerja pada
Karya Mas Art Gallery. E-Jurnal
Manajemen Unud, 5(9).
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang: BP UNDIP.
Hasibuan, H. Malayu. S. P. 2013.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Koesmono, Teman. 2016. Mengelola
Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Yogyakarta:
Indomedia Pustaka.
Latief, Fadhlurrahman. 2017.
Pengaruh Pengembangan Karir
Terhadap Kinerja Karyawan Pt.
XYZ. Skripsi Universitas
Brawijaya Malang.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku
Orgnisasi, Edisi ke-10.
Page 12
Yogyakarta: CV. Andi
Yogyakarta.
Mangkunegara, A.A.A. Prabu. 20013.
Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi
Penelitian. Jakarta: KENCANA.
Nurmasari. 2015. Peranan Penting
Perencanaandan Pengembangan
Karier. PUBLIKa, 1(2).