Top Banner
PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012) Oleh: Timotius Kevin Sugito (Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana) Yeterina Widi Nugrahanti Ari Budi Kristanto ( Staf Pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana) ABSTRACT The purpose of this research is to find empirical evidence about the influence of web site disclosure on the value of the firm. The problem formulation in this research is as following: (1) How the influence of disclosure on the value of the firm? (2) Are there differences in the value of the firm that does disclosures through the web site with a company that does not disclosures through the web site?. The sample used consisted of 70 manufacturing companies listed on BEI in 2012. A Purpose sampling method is used in this research. Method of data analysis in this research is multiple linear regression for the first model, and independent samples t-test for second model. The study’s findings revealed that disclosure have significant impact on the value of the firm. For the second model, does not reveal any difference in the value of the firm that does disclosure through the web site and non-web site. Keywords: Diclosure, The value of the firm. PENDAHULUAN Perusahaan-perusahaan membutuhkan modal untuk menunjang aktivitas operasional perusahaannya. Hal itu dapat diperoleh dengan menjual saham perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan yakni investor dan kreditor. Namun, investor dan kreditor hanya akan menginvestasikan dananya ke perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan keamanan atas investasinya. Oleh karena itu, investor memerlukan informasi yang relevan dan akurat untuk mendukung pengambilan keputusan yang aman dan menguntungkan. Untuk mendukung hal
25

PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

Oct 25, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2012)

Oleh:

Timotius Kevin Sugito

(Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana)

Yeterina Widi Nugrahanti

Ari Budi Kristanto

( Staf Pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana)

ABSTRACT

The purpose of this research is to find empirical evidence about the

influence of web site disclosure on the value of the firm. The problem formulation

in this research is as following: (1) How the influence of disclosure on the value

of the firm? (2) Are there differences in the value of the firm that does disclosures

through the web site with a company that does not disclosures through the web

site?.

The sample used consisted of 70 manufacturing companies listed on BEI in

2012. A Purpose sampling method is used in this research. Method of data

analysis in this research is multiple linear regression for the first model, and

independent samples t-test for second model.

The study’s findings revealed that disclosure have significant impact on the

value of the firm. For the second model, does not reveal any difference in the

value of the firm that does disclosure through the web site and non-web site.

Keywords: Diclosure, The value of the firm.

PENDAHULUAN

Perusahaan-perusahaan membutuhkan modal untuk menunjang aktivitas operasional

perusahaannya. Hal itu dapat diperoleh dengan menjual saham perusahaan kepada pihak

eksternal perusahaan yakni investor dan kreditor. Namun, investor dan kreditor hanya akan

menginvestasikan dananya ke perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan keamanan

atas investasinya. Oleh karena itu, investor memerlukan informasi yang relevan dan akurat untuk

mendukung pengambilan keputusan yang aman dan menguntungkan. Untuk mendukung hal

Page 2: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

tersebut, maka diperlukan pengungkapan informasi yang berisi informasi mengenai kinerja

perusahaan yang dapat dipercaya (Nuswandari, 2009). Salah satu cara untuk menilai kinerja

adalah dengan melihat laporan keuangan perusahaan. Pengungkapan dalam laporan keuangan

akan membantu penggunanya dalam memahami isi dan angka yang dilaporkan di dalam laporan

tahunan (Putra, 2011).

Informasi yang diungkapkan dapat digolongkan dalam pengungkapan wajib dan

pengungkapan sukarela. Pengungkapan wajib adalah informasi yang harus diungkapkan oleh

emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal suatu negara. Sedangkan pengungkapan sukarela

adalah penyampaian informasi yang diberikan secara sukarela oleh perusahaan di luar

pengungkapan wajib (Nuswandari, 2009). Semakin banyak item pengungkapan yang

diungkapkan, dapat menjadi sinyal positif bagi investor karena semakin banyak pula informasi

perusahaan yang diketahui (Fajar, 2009). Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya volume

perdagangan saham harga saham yang mengakibatkan tingginya harga saham di pasar modal

sebagai cerminan atas nilai suatu perusahaan (Nurchanifia, 2012).

Seiring dengan perkembangan teknologi, pengungkapan informasi-informasi tersebut

dapat dilakukan melalui media internet. Oleh karena berbagai kemudahan dan manfaat yang

terdapat dalam media internet, membuat internet mudah diterima dan sebagian besar dari

populasi manusia saat ini menggunakan media internet untuk menunjang kinerja mereka. Hal

tersebut didukung oleh data yang diolah oleh Internet World Stats: Usage and Population

Statistics tanggal 30 Juni 2012 yang memaparkan bahwa Asia merupakan negara dengan

prosentase tingkat penggunaan internet terbesar di dunia dengan jumlah 1.076.681.059 atau

44,8% dari jumlah pengguna internet di seluruh dunia (http://www.internetworldstats.

com/stats.htm). Berdasarkan data Internet World Stats: Usage and Population Statistics (2012),

Indonesia merupakan Negara peringkat ke-4 di Negara Asia dengan angka prosentase 5,1%

setelah China (50%), India (11,4%), dan Japan (9,4%).

Karena perkembangan pengguna internet begitu pesat, hal ini dimanfaatkan oleh

perusahaan-perusahaan di Indonesia sebagai sarana komunikasi yang memungkinkan perusahaan

untuk mengungkapkan dan memberikan informasi perusahaan sesegera mungkin kepada publik.

Melalui web site, perusahaan dapat menyajikan informasi keuangan dengan kuantitas yang lebih

tinggi, biaya yang lebih murah, dan dapat dijangkau oleh seluruh pemakai secara luas tanpa

halangan geografis (Xiao, 2002, dalam Bagas, 2012). Informasi-informasi terkait dengan

Page 3: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

3

aktivitas perusahaan pun dapat diakses dengan mudah tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi.

Kondisi itulah yang membuat munculnya pemanfaatan internet untuk pelaporan keuangan.

Hingga kini pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan merupakan

suatu bentuk pengungkapan sukarela yang sudah diterapkan oleh berbagai perusahaan

(Hargyantoro, 2010). Hal tersebut dikarenakan belum adanya peraturan yang mewajibkan dan

mengatur mengenai pelaporan informasi keuangan melalui media internet. Pengembangan

pengungkapan laporan keuangan melalui web site seringkali dianggap sebagai perkembangan

praktik akuntansi pengungkapan yang tidak diimbangi dengan standarisasi pengungkapan

informasi keuangan melalui media internet (Almilia, 2008).

Dalam perkembangannya, informasi yang ada tidak hanya faktor keuangan saja,

melainkan juga faktor non keuangan seperti hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya dan

kinerja entitas pelaporan (Afifurrahman dan Hapsoro, 2008). Semakin banyak item

pengungkapkan yang diungkapkan kepada publik, semakin tinggi pula nilai suatu perusahaan

bagi investor (Mangeswuri, 2005 dalam Afifurrahman dan Hapsoro, 2008). Namun, di dalam

prakteknya tidak semua perusahaan menyajikan laporan keuangan melalui media internet

(Bagas, 2012), sehingga pembahasan mengenai pelaporan keuangan menggunakan fasilitas

internet ataupun web site menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji, terlebih mengenai

keefektifan pelaporan keuangan melalui web site maupun tidak melalui web site terhadap nilai

perusahaan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait pengaruh

pengungkapan melalui web site dan non-web site terhadap nilai perusahaan.

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh pengungkapan terhadap nilai

perusahaan telah dilakukan oleh Afifurrahman dan Hapsoro (2008) yang mengemukakan bahwa

pengungkapan sukarela yang tidak melalui web site berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Akan tetapi pada penelitian lain yang dilakukan oleh Fajar (2009) ditemukan bahwa

pengungkapan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian-penelitian

sebelumnya mengenai pengaruh pengungkapan melalui web site terhadap nilai perusahaan sudah

pernah dilakukan oleh Xiao et al. (2005), Afifurrahman dan Hapsoro (2008), dan Tedjo (2012)

yang berpendapat bahwa pengungkapan melalui web site memiliki pengaruh positif terhadap

nilai perusahaan. Akan tetapi pada penelitian lain yang dilakukan oleh Mulyasanti (2010)

Page 4: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

ditemukan bahwa pengungkapan sukarela yang tidak melalui web site berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini mereplikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Afifurrahman dan Hapsoro

(2008) yang meneliti pengaruh pengungkapan sukarela melalui web site terhadap nilai

perusahaan. Replikasi dilakukan karena peneliti ingin melihat pengaruh pengungkapan melalui

web site terhadap nilai perusahaan dengan obyek dan jangka waktu yang berbeda. Obyek

penelitian yang dimaksud yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2012. Penelitian yang dilakukan oleh Afifurrahman dan Hapsoro (2008)

menggunakan sampel sejumlah 107 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

periode tahun 2005. Variabel kontrol yang digunakan yaitu ukuran perusahaan, likuiditas

perusahaan, profitabilitas perusahaan, dan leverage perusahaan.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Afifurrahman dan Hapsoro (2008)

adalah dalam penentuan item-item pengungkapan yang peneliti replikasi dari penelitian Dharma

(2013) yang kemudian disesuaikan lagi dengan peraturan-peraturan terkait pengungkapan yang

berlaku. Perbedaan kedua, sampel yang digunakan dalam penelitian ini lebih spesifik

menggunakan perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012

dengan pertimbangan bahwa dalam industri terdapat banyak objek-objek material yang dapat

memicu terjadinya praktik manajemen laba seperti aktiva lancar, aktiva tetap, dan utang lancar,

terutama komponen persediaan, pendapatan, dan biaya sehingga semakin diperlukan adanya

pengungkapan untuk meminimalisirkannya (Sulistyanto, 2008). Pemilihan tahun 2012 sebagai

periode penelitian dilakukan dengan harapan agar hasil dari penelitian ini dapat

merepresentasikan keadaan perusahaan terkini karena menggunakan data-data dari laporan

tahunan terbaru.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menguji pengaruh pengungkapan terhadap nilai

perusahaan, dan (2) membandingkan nilai perusahaan yang mengungkapkan informasi melalui

web site dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi keuangan melalui web site.

Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan kepada investor dan pihak

manajemen perusahaan. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan untuk menilai suatu

perusahaan melalui pengungkapan yang ada. Selain itu juga dari hasil penilaian investor terhadap

perusahaan tersebut, dapat digunakan untuk mengambil keputusan investasi. Bagi pihak

Page 5: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

5

manajemen perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi manajer mengenai pentingnya

transparasi dan akuntabilitas di dalam pengungkapan laporan keuangan.

TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Sinyal

Dalam Teori Sinyal dikemukakan mengapa perusahaan memiliki dorongan untuk

mengungkapkan informasi keuangan terhadap pihak eksternal perusahaan (Hargyantoro, 2010).

Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah untuk mengurangi asimetri informasi

antara pihak agent dan principal (Hargyantoro, 2010). Miller dan Whiting (2005)

mengindikasikan bahwa suatu perusahaan pasti akan melakukan sinyal yang berupa informasi

positif mengenai kondisi perusahaan yang diharapkan dapat menarik minat para investor untuk

berinvestasi di perusahaan tersebut. Informasi yang ada dilakukan sebagai pengungkapan atas

kinerja perusahaan yang nantinya dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi. Leland dan

Pyle (1977) berpendapat bahwa sinyal merupakan tindakan yang dilakukan pemilik perusahaan

untuk mengkomunikasikan informasi yang dimiliki kepada investor. Salah satu sinyal tersebut

dapat berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan dapat mengurangi ketidakpastian

mengenai masa depan perusahaan (Work et al., 2000 dalam Hargyantoro, 2010).

Pihak pemilik cenderung memilih melakukan pengungkapan dengan harapan pihak

investor dapat menginterpretasikannya sebagai sinyal positif mengenai kinerja perusahaan dan

mampu mengurangi asimetri informasi. Pengungkapan merupakan suatu sinyal, karena dengan

pengungkapan dapat meningkatkan nilai perusahaan (Agustina, 2008), memberi informasi

mengenai apa yang telah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik,

dan memberi informasi-informasi lainnya yang dapat membuat keyakinan bahwa perusahaan

tersebut lebih baik dari perusahaan lainnya (Hargyantoro, 2010).

Pengungkapan

Pengungkapan menurut Prayogi (2003) dalam Adhi (2012) dapat diartikan sebagai

pengeluaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Pengungkapan ini tidak termasuk

pernyataan manajemen dalam surat kabar atau media masa lain serta informasi di luar lingkup

Page 6: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

pelaporan keuangan. Sedangkan menurut Evans (2003), pengungkapan adalah penyediaan

informasi dalam statemen keuangan termasuk statemen keuangan itu sendiri, catatan atas

statemen keuangan, dan pengungkapan tambahan yang berkaitan dengan statemen keuangan.

Beberapa manfaat dari pengungkapan antara lain: dapat membangun kepercayaan dari pihak

luar, mengurangi biaya modal, dan meningkatkan transparasi dan akuntabilitas perusahaan.

Pengungkapan dibagi ke dalam dua jenis, yaitu pengungkapan wajib (mandatory

disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan

pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Item-item pengungkapan

wajib tertera di dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

nomor: KEP-134/BL/2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau

perusahaan publik. Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan butir-butir yang dilakukan

secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Pengungkapan

yang dilakukan melalui media web site termasuk dalam kategori pengungkapan sukarela yang

dilakukan oleh perusahaan (Almilia, 2008). Menurut Meek et al. (1995) dalam Nuswandari

(2009) dalam konteks pengungkapan sukarela, pihak agent bebas memilih untuk memberikan

informasi akuntansi lainnya yang dianggap relevan dalam mendukung pengambilan keputusan

oleh pemakai laporan keuangan. Salah satu contoh item yang diungkapkan secara wajib adalah

visi dan misi perusahaan, sedangkan salah satu contoh item yang diungkapkan secara sukarela

adalah diskusi umum mengenai tren industri masa depan.

Juniarti dan Sentosa (2009) menyatakan bahwa perusahaan harus memiliki inisiatif di

dalam mengungkapkan tidak hanya masalah yang diwajibkan oleh peraturan perundang-

undangan, tetapi juga hal-hal penting lainnya yang dapat menjadi pertimbangan pemegang

saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya di dalam pengambilan keputusan. Dalam

perkembangannya, manajer berinisiatif untuk mengungkapkan informasi-informasi yang dimiliki

perusahaan melalui web site karena melalui web site, informasi dapat sesegera mungkin

dipublikasikan ke publik secara luas dengan biaya yang lebih murah dibandingkan pelaporan

yang tidak melalui media internet (Xiao, 2002, dalam Bagas, 2012).

Nilai Perusahaan

Page 7: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

7

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang seringkali

dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi mencerminkan nilai perusahaan juga

tinggi (Nurchanifia 2012). Nilai perusahaan merupakan aspek yang cukup penting karena nilai

perusahaan juga mempengaruhi kesejahteraan pemegang saham (Anggitasari, 2012). Semakin

tinggi nilai suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham. Oleh

karena itu, pemilik perusahaan selalu menginginkan nilai perusahaan yang tinggi. Beberapa hal

yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan antara lain adalah nilai aset yang dimiliki perusahaan

seperti surat berharga dan juga kemampuan perusahaan dalam membayar deviden (Hermawati,

2012). Hal lain yang juga mempengaruhi nilai perusahaan juga terdapat pada laba yang

dilaporkan. Rendahnya kualitas laba berdampak pada kesalahan pengambilan keputusan oleh

para pemakainya yang berdampak pada rendahnya nilai perusahaan tersebut karena fakta

mengenai kondisi perusahaan diragukan kualitasnya (Primasari, 2011). Oleh karena itu, nilai

perusahaan dapat menggambarkan bagaimana kinerja manajemen dalam mengelola asetnya yang

dapat dilihat dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Anggitasari, 2012).

Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Tobin’s q karena dapat mengetahui

kinerja perusahaan melalui potensi perkembangan harga saham, menunjukkan suatu performa

manajemen dalam mengelola aktiva perusahaan, dan potensi pertumbuhan investasi. Tobin’s q

merupakan rasio dari nilai pasar aset perusahaan yang diperoleh dari jumlah saham yang beredar

dan hutang (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010). Apabila hasil dari rasio Q di atas 1, hal tersebut

mengindikasikan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang

lebih tinggi daripada pengeluaran investasi yang akan merangsang timbulnya investasi baru.

Namun, jika hasil dari rasio Q di bawah 1, hal tersebut mengindikasikan investasi dalam aktiva

yang tidak menarik (Herawaty, 2008 dalam Ramadhani, 2012).

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Luas Pengungkapan terhadap Nilai Perusahaan

Adhi (2012) menyatakan bahwa pada saat adanya indikasi terjadinya asimetri informasi

antara perusahaan dengan pihak eksternal, pihak manajer perusahaan biasanya memberikan

sinyal berupa pengungkapan informasi yang lengkap dan transparan mengenai kondisi

Page 8: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai saham perusahaan. Melalui pengungkapan

informasi-informasi perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan dapat mengurangi

ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang (Nuswandari, 2009). Hal ini

dapat memberi sinyal positif bagi investor, sehingga dapat memicu terjadinya peningkatan dalam

volume perdagangan saham yang mengakibatkan tingginya harga saham di pasar modal sebagai

cerminan atas nilai suatu perusahaan (Nurchanifia, 2012). Berdasarkan uraian di atas, maka

dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: Luas pengungkapan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang melakukan pengungkapan melalui web site dibandingkan dengan

perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan melalui web site

Glosten dan Milgrom (1985) dalam Kurniawati (2011) mengatakan bahwa pengungkapan

yang dilakukan untuk mengurangi tingkat asimetri informasi akan menyebabkan peluang

manajemen untuk melakukan praktik manajemen laba semakin menurun. Semakin transparan

atau semakin banyak item pengungkapan yang diungkapkan, maka investor dapat menilai suatu

perusahaan dan mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut atau tidak.

Seiring perkembangannya, pengungkapan dapat dilakukan melalui web site yang

memiliki berbagai kelebihan di dalam item-item pengungkapan yang ada di dalamnya. Informasi

yang diungkapkan lebih luas, tidak hanya dibatasi pada penggunaan data statistik dan grafik saja,

akan tetapi juga dapat meliputi hyperlinks, search engine, multimedia, ataupun interactivity

(Almilia, 2008). Hal ini dimungkinkan karena di dalam pengungkapan melalui web site dapat

mengungkapkan informasi-informasi perusahaan dengan kuantitas yang tinggi, biaya penyebaran

informasi yang murah, memberikan komunikasi instan, dan dapat dijangkau oleh siapa pun,

kapan pun, dan dimana pun.

Jadi dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan informasi di web site

perusahaan akan mempermudah investor dalam memperoleh informasi yang relevan dalam

waktu cepat (Hargyantoro, 2010). Hal ini akan memberikan sinyal positif bagi investor sehingga

menyebabkan nilai perusahaan pada perusahaan yang melakukan pengungkapan melalui menjadi

web site menjadi tinggi bagi pihak eksternal perusahaan (Mendes dan Alves, 2004 dalam

Afifurrahman dan Hapsoro, 2008).

Page 9: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

9

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Afifurrahman dan Hapsoro (2008) yang

menyatakan nilai perusahaan yang melakukan pengungkapan sukarela melalui web site lebih

besar daripada nilai perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan sukarela melalui web site.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H2: Terdapat perbedaan nilai perusahaan antara perusahaan yang melakukan

pengungkapan melalui web site dengan perusahaan yang tidak melakukan

pengungkapan melalui web site

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2012. Sampel penelitian ini ditentukan dengan purpose sampling dengan

kriteria sebagai berikut:

Tabel 1

Kriteria sampel penelitian

Pengungkapan melalui web site Pengungkapan yang tidak melalui web site

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI tahun 2012.

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2012.

Perusahaan memiliki web site yang aktif,

dapat diakses, dan tidak sedang dalam

perbaikan.

Menerbitkan laporan tahunan periode 2012

melalui situs www.idx.co.id

Menerbitkan laporan tahunan periode 2012

melalui web site resmi perusahaan.

Tidak menerbitkan laporan tahunan periode

2012 melalui web site resmi perusahaan.

Memiliki semua data yang digunakan untuk

menghitung variabel yang menjadi fokus di

dalam penelitian ini.

Memiliki semua data yang digunakan untuk

menghitung variabel yang menjadi fokus di

dalam penelitian ini.

Untuk menguji hipotesis kedua, sampel yang ada akan diklasifikasikan menjadi 2

kategori, yaitu perusahaan yang melakukan pengungkapan melalui web site dan perusahaan yang

tidak melakukan pengungkapan melalui web site. Variabel perusahaan yang melakukan

pengungkapan melalui web site dan perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan melalui

web site dalam penelitian ini merupakan variabel yang berskala kategori sehingga variabel ini

Page 10: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

dinyatakan sebagai variabel dummy. Perusahaan yang melakukan pengungkapan melalui web site

dinilai “1” dan perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan melalui web site dinilai “0”.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan tahunan

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2012. Data yang ada berupa data cross sectional. Data tersebut diperoleh dari situs

www.idx.co.id dan Annual Report perusahaan

Variabel Penelitian

Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Luas pengungkapan yang diukur

dengan menggunakan indeks pengungkapan dengan kriteria yang direplikasi dari penelitian Adhi

(2012) sebagai berikut:

1. Apabila perusahaan mengungkapkan item dari pelaporan pengungkapan, maka diberi skor 1,

sedangkan apabila tidak mengungkapkan, maka diberi skor 0.

2. Skor yang diperoleh masing-masing perusahaan dijumlahkan untuk memperoleh skor total.

Untuk mencari indeks pengungkapan baik melalui web site maupun tidak melalui web site dapat

ditentukan dengan rumus yang direplikasi dari penelitian Afifurrahman dan Hapsoro (2008)

sebagai berikut:

DI = 𝑛

𝑘

dimana:

DI : Disclosures index, luas pengungkapan

n : jumlah butir yang diungkapkan oleh perusahaan

k : jumlah butir pengungkapan seharusnya yang diungkapkan oleh perusahaan

Page 11: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

11

Untuk menentukan item-item pengungkapan, diperoleh melalui item-item pengungkapan

yang terdapat pada penelitian Dharma (2013) yang berjumlah 25 item, yang sebelumnya

disesuaikan terlebih dahulu dengan Peraturan Nomor X.K.6 di dalam Salinan Keputusan Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor: KEP-431/BL/2012 tentang penyampaian

laporan tahunan emiten atau perusahaan publik.

Sedangkan untuk menentukan item-item pengungkapan melalui web site, diperoleh melalui

item-item pengungkapan yang terdapat pada penelitian Alfaiz (2013) yang berjumlah 82 item

yang terdiri dari 58 item atribut pengungkapan dan 24 item format presentasi dan aksesbilitas.

Variabel dependen

Variabel dependen di dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan

dibentuk melalui indikator nilai pasar saham dimana sangat dipengaruhi oleh peluang investasi

yang berdampak pada pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga akan

meningkatkan harga saham dan juga nilai saham perusahaan tersebut. Untuk mencari nilai

perusahaan dapat diperoleh dengan menggunakan model Tobin’s Q yang direplikasi dari

penelitian Ramadhani (2012) sebagai berikut:

dimana:

Q = Nilai perusahaan

EMV = Nilai pasar ekuitas

D = Nilai buku dari total hutang

TA = Total Aktiva

EMV (Equity Market Value) dapat diperoleh dari hasil perkalian antara harga saham

penutupan (closing price) di akhir periode dengan jumlah saham yang beredar pada akhir

periode. Apabila hasil dari rasio Q diatas 1, hal tersebut mengindikasikan bahwa investasi dalam

aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran

investasi yang akan merangsang timbulnya investasi baru.

Page 12: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

Model Penelitian

Berdasarkan pengembangan hipotesis diatas maka dapat diterapkan model regresi sebagai

berikut untuk menguji hipotesis:

Untuk H1 →Tobin’s Q = β0 + β1DISC

keterangan:

β0 = Konstanta

β1- β6 = Koefisien regresi

DISC= Pengungkapan (Disclosure)

e = Error

Pengujian H2 dilakukan dengan Uji Independent Samples T Test untuk menentukan apakah

kedua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. (Ghozali, 2011).

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada tahun 2012. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 70 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012.

Tabel 2. Sampel Penelitian

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012 148

2. Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan

tahunan pada tahun 2012 (15)

3. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki web site (11)

4. Perusahaan yang memiliki web site yang sedang tidak aktif

atau dalam perbaikan (6)

5. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan pada

tahun 2012 dan tidak memiliki web site (4)

Page 13: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

13

6. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dalam

satuan mata uang asing (23)

7. Perusahaan yang memiliki stocksplit saham (7)

8. Data outlier (12)

Sampel yang digunakan 70

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Dari 70 perusahaan yang ada, terdapat 57 perusahaan yang diklasifikasikan sebagai

perusahaan melakukan pengungkapan melalui web site dan 13 perusahaan yang diklasifikasikan

sebagai perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan melalui web site.

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran atau

deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian seperti indeks pengungkapan melalui web site

(PSW), indeks pengungkapan non-web site (PSB), dan nilai perusahaan (Q). Statistik deskriptif

untuk variabel-variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Deskriptif Variabel Penelitian

PSB

Variabel N Minimum Maksimum Mean

Q 13 0,7700 2,5700 1,3695

PSB 13 0,4800 0,6800 0,5877

PSW

Variabel N Minimum Maksimum Mean

Q 57 0,6100 6,2500 1,8610

PSW 57 0,1200 0,6600 0,3386

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Tabel diatas menggambarkan deskripsi variabel-variabel yang dilihat dari nilai rata-rata

(mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi.

Nilai perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 0,6100 dan nilai maksimum 6,2500.

Nilai perusahaan tertinggi dimiliki oleh PT. Merck, Tbk (MERK), sedangkan nilai perusahaan

Page 14: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

terendah dimiliki oleh PT. Mustika Ratu, Tbk (MRAT). Mean nilai perusahaan sebesar 1,8610

untuk perusahaan web site dan 1,3695 untuk perusahaan non-web site. Karena rata-rata Tobin’s

Q diatas 1, maka dapat diartikan bahwa pasar mengakui nilai aktiva perusahaan saat itu lebih

tinggi dari nilai penggantinya. Semakin tinggi nilai Tobin’s Q, semakin tinggi pula nilai

perusahaan tersebut.

Pengungkapan yang tidak melalui web site memiliki nilai minimum sebesar 48% dan

nilai maksimum sebesar 68%. Nilai tertinggi dimiliki oleh PT. Mayora Indah, Tbk (MYOR), PT.

Surya Tato Indonesia, Tbk (TOTO), dan PT. Jembo Cable Company, Tbk (JECC), sedangkan

nilai terendah dimiliki oleh PT. Argha Karya Prima Industry, Tbk (AKPI). Mean pengungkapan

sukarela yang tidak melalui web site sebesar 58,77%. Semakin tinggi nilai pengungkapan

sukarela yang tidak melalui web site, semakin banyak jumlah item yang diungkapkan oleh

perusahaan.

Pengungkapan melalui web site memiliki nilai minimum sebesar 12% dan nilai

maksimum sebesar 66%. Nilai tertinggi dimiliki oleh PT. AKR Corporindo, Tbk (AKRA),

sedangkan nilai terendah dimiliki oleh PT. Alumindo Light Metal Industry, Tbk (ALMI). Mean

pengungkapan sukarela melalui web site sebesar 33,86%. Semakin tinggi nilai pengungkapan

sukarela melalui web site, semakin banyak jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan.

Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, diperlukan pengujian asumsi klasik agar sampel dapat

benar-benar mewakili populasi secara keseluruhan. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolineritas, dan uji heteroskedastisitas.

Uji Normalitas

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada model 1 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov

sebesar 1,763 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Karena tingkat signifikansi kurang dari

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data residual tidak terdistribusi secara normal atau tidak

memenuhi asumsi normalitas. Menurut Ghozali (2011), untuk mengobati pelanggaran asumsi

klasik ini dapat dilakukan transformasi data dengan metode logaritma natural (Ln).

Page 15: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

15

Metode logaritma natural yang dilakukan adalah dalam bentuk double-log. Dalam bentuk

double-log, baik variabel dependen maupun variabel independen diubah ke dalam bentuk

logaritma natural, sehingga model dari hipotesis pertama berubah menjadi:

LnTobin’s Q = β0 + β1LnDISC

Nilai Kolmogorov-Smirnov untuk model 1 setelah transformasi logaritma natural sebesar

1,316 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,063. Karena tingkat signifikansi lebih dari 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara normal. Dengan kata lain,

model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser pada model 1 menunjukkan

bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,437 untuk variabel LnDISC.Berdasarkan hasil pengujian

tersebut, tidak ada variabel yang memiliki nilai di bawah 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada data yang diuji dalam model pertama.

Pengujian Hipotesis

Hipotesis 1

Tabel 4

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std.Error Beta

1 (Constant) 1.029 .249 4.130 .000

LnDISC 1.382 .498 .319 2.773 .007

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa variabel pengungkapan memiliki t hitung sebesar

2,773 dengan tingkat signifikansi 0,007. Sehingga tingkat signifikansinya berada di bawah 0,05.

Hal tersebut membuktikan pengungkapan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti

bahwa hipotesis 1 diterima. Pernyataan tersebut mungkin disebabkan karena pengungkapan

Page 16: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

informasi melalui laporan keuangan maupun laporan tahunan oleh perusahaan akan membantu

investor dan kreditor dalam memahami resiko investasi. Pengungkapan informasi tersebut juga

memberitahukan prospek perusahaan kepada investor dan kreditor secara lengkap dan tepat

waktu sehingga memungkinkan investor dan kreditor mengambil keputusan (Siregar, 2013). Hal

ini akan direaksi secara positif oleh pasar sehingga nilai perusahaan dapat meningkat. Oleh

karena itu, pengaruh pengungkapan informasi perusahaan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Pernyataan bahwa pengungkapan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dapat dibuktikan

dengan hasil pengamatan bahwa nilai minimum variabel pengungkapan (DISC) dimiliki oleh PT.

Argha Karya Prima Industry, Tbk (AKPI) dengan nilai 0,4800. Nilai perusahaan tersebut sebesar

0,8400. Ketika nilai variabel PSB meningkat menjadi 0,6800, misal pada PT. Surya Tato

Indonesia, Tbk (TOTO), nilai perusahaan tersebut juga meningkat sebesar 2,5700.

Hipotesis 2

Tabel 5 dibawah ini menunjukkan hasil pengujian hipotesis 2

Tabel 5

Hasil Uji beda t-test independen

Group Statistics

PSWB

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error

Mean

LnQ WEBSITE

NONWEBSITE

57

13

.3977

.2239

.64002

.42877

.08477

.11892

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Dari hasil pengujian yang tedapat pada tabel 5, diketahui perusahaan yang melakukan

pengungkapan sukarela melalui web site sebanyak 57 perusahaan dengan nilai perusahaan rata-

rata 0,3977 Sedangkan perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan melalui web site

sebanyak 13 perusahaan dengan nilai perusahaan rata-rata 0,2239. Sehingga dapat diketahui

bahwa rata-rata nilai perusahaan (rata-rata nilai Tobin’s Q) di perusahaan yang melakukan

pengungkapan melalui web site maupun yang tidak melakukan pengungkapan melalui web site

berada kurang dari 1,0. Hal tersebut mengindikasikan bahwa biaya ganti aktiva perusahaan lebih

besar dari pada nilai pasar perusahaan tercatat. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar menilai

kurang perusahaan tersebut (Haosana, 2012).

Page 17: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

17

Tabel 6

Hasil Uji Levene (Levene’s test)

Independent Samples test

Levene’s test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-

tailed)

Std. Error

of

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

LnQ Equal

Unequal

3.891 .053 .930

1.190

68

25.863

.356

.245

.18690

.14604

-.19918

-.12650

.54673

.47405

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

Dari hasil Uji F (Levene’s test), diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,053 lebih

besar dari 0,05. Hal tersebut menyatakan bahwa kedua varian (PSW dan PSB) adalah sama. Uji t

yang dilakukan menggunakan equal variances assumed yang mengasumsikan kedua varian

sama. Berdasarkan hasil uji t menggunakan equal variances assumed pada tabel 6, diketahui

bahwa nilai t hitung sebesar 0,930 dengan nilai signifikansi 0,356 lebih besar dari 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai perusahaan yang

melakukan pengungkapan sukarela melalui web site dengan nilai perusahaan yang tidak

melakukan pengungkapan sukarela melalui web site pada tahun 2012. Hal ini berarti bahwa

hipotesis 2 ditolak.

Hasil penelitian untuk hipotesis ketiga ini tidak sejalan dengan penelitian Afifurrahman

dan Hapsoro (2008). Menurut Damayanti dan Supatmi (2012), hal ini mungkin disebabkan

karena investor sudah memperkirakan kinerja perusahaan melalui laporan kuartalan perusahaan.

Kemungkinan lain disebabkan karena investor telah memperoleh informasi perusahaan melalui

Page 18: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

pihak internal perusahaan. Hal tesebut menyebabkan investor kurang memperhatikan

pengungkapan.

PENUTUP

Kesimpulan

Pada penelitian ini diuji pengaruh pengungkapan, ukuran perusahaan, likuiditas

perusahaan, profitabilitas perusahaan, leverage perusahaan, dan umur listing perusahaan

terhadap nilai perusahaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Luas pengungkapan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut mendukung penelitian Afifurrahman dan

Hapsoro (2008) dan tidak mendukung penelitian Fajar (2009). (2) Tidak ditemukan perbedaan

nilai perusahaan diantara perusahaan yang melakukan pengungkapan melalui web site maupun

perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan melalui web site. Hasil tersebut tidak

mendukung penelitian Afifurrahman dan Hapsoro (2008).

Implikasi dan Saran untuk penelitian selanjutnya

Untuk emiten, sebaiknya lebih terbuka terhadap informasi perusahaan karena semakin

banyak item pengungkapan yang diungkapkan, investor semakin mengetahui banyak informasi

mengenai perusahaan sehingga investor dapat membuat pertimbangan dalam pengambilan

keputusan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas tahun penelitian dengan

menambah jumlah periode yang dijadikan sampel penelitian dan memperluas lingkup penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

19

Adhi, Nurseto. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Sukarela

dan implikasinya terhadap Asimetri Informasi.

http://eprints.undip.ac.id/35028/1/Skripsi_04.pdf. 23 November 2012.

Afifurrahman, Wahid dan Hapsoro, Dody, 2008, “Pengaruh Pengungkapan Sukarela melalui

Website terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 19, No. 1, April 2008, pp. 1-14.

Agustina, Linda. 2008. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan

Informasi Keuangan pada Website Perusahaan.

http://eprints.undip.ac.id/8118/1/Linda_Agustina.pdf. 11 April 2013. 26 Maret 2013.

Alfaiz, Dipo Rizkika. 2013. Pengaruh Karakteristik dan Tata Kelola Perusahaan terhadap

Tingkat Pengungkapan Informasi Keuangan dan NonKeuangan melalui Website

Perusahaan di Indonesia. http://eprints.undip.ac.id/39049/1/ALFAIZ.pdf. 06 Mei 2013.

Almilia, Luciana Spica., 2008, “Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Sukarela

Internet Financing and Sustainability Reporting, Jurnal Akuntansi dan Auditing

Indonesia, Vol. 12, No. 2, Desember 2008.

Amyulianthy, Rafrini, 2012, “Determinan Kualitas Internet Financial Reporting (IFR) kaitannya

dengan Investor”, Jurnal Akuntabilitas, Vol. 12, No.1, September 2012.

Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, dan Kebijakan

Dividen terhadap Nilai Perusahaan. http://eprints.undip.ac.id/29436/1/Skripsi006.pdf. 02

September 2013.

Anggitasari, Niyanti. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Struktur Good Corporate Governance

sebagai Variabel Pemoderasi. http://eprints.undip.ac.id/36171/1/ANGGITASARI.pdf. 20

Juni 2013.

Bagas, Rahardjo, 2012, “Tingkat Pengungkapan Informasi Keuangan dan NonKeuangan melalui

website Perbankan di Indonesia”, Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 1, No. 2.

Damayanti, Kartika dan Supatmi. 2012. Internet Financial Repoting (IFR) dan Reaksi Pasar.

http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/1282/PROS_Kartika-

Supatmi_Internet%20Financial%20Reporting_Abstract.pdf?sequence=4. 08 April 2013.

Dharma, Christina Yuniasih Surya, 2013, Mekanisme Good Corporate Governance, Kondisi

Financial Distress, dan Voluntary Disclosure. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Evans, Thomas G, 2003, Accounting Theory: Contemporary Accounting Issues, Thomson, South

Western, Australia.

Page 20: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

Fajar, Juniadhi. 2009. Pengaruh Pengungkapan Laporan Keuangan, Laba Akuntansi, Suku

Bunga SBI, dan Uang Beredar terhadap Harga Saham.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/568/1/92187-

PENGARUH%20PENGUNGKAPAN%20LAPORAN%20KEUANGAN,%20LABA%2

0AKUNTANSI,%20SUKU%20BUNGA%20SBI,.pdf. 09 Desember 2013.

Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handoko, F.M., 2013, “Anteseden dan konsekuensi Tingkat Pengungkapan Informasi Keuangan

berbasis internet: Peran Moderasi Kinerja Keuangan”, Diponegoro Journal of

Accounting, Vol. 1, No. 2.

Haosana, Cincin. 2012. Pengaruh Return on Asset dan Tobin’s Q terhadap Volume Perdagangan

Saham pada Perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2044/PENGARUH%20RETUR

N%20ON%20ASSET%20DAN%20TOBIN%27S%20Q%20TERHADAP%20TVA%20

PADA%20PERUSAHAAN%20RETAIL%20YANG%20TERDAFTAR%20DI%20BEI.

pdf?sequence=2. 23 September 2013.

Hargyantoro, Febrian. 2010. Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan

Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan.

http://eprints.undip.ac.id/22801/1/SKRIPSI_FINAL.pdf. 27 Mei 2013.

Hermawati, Angra. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Struktur Kepemilikan sebagai

Variabel Pemoderasi.

http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/989/1/21207499.pdf. 20 Juni

2013.

Juniarti dan Sentosa, Agnes Andriyani, 2009, “Pengaruh Good Corporate Governance,

Voluntary Disclosure terhadap Biaya Hutang (Costs of Debt)”, Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Vol. 11, No. 2.

Kurniawati, Novi. 2011. Pengaruh Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan terhadap

Manajemen Laba dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Pemoderasi.

http://elibrary.ub.ac.id. 02 Mei 2013.

Leland, H.E., and Pyle, D.H., 1977, Informational Asymmetries, Financial Structure, and

Financial Intermediation”, The Journal of Finance, Vol. 32, No. 2, May 1977, pp. 371-

387.

Miller, J.C., and Whiting, R.H., 2005, Voluntary Disclosure of intellectual capital and the hidden

value, Proceedings of the Accounting and Finance Association of Australia and New

Zealand Conference.

Page 21: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

21

Mulyasanti, Dahlia. 2010. Pengaruh Luas Pengungkapan Wajib dan Pengungkapan Sukarela

terhadap Nilai Perusahaan. http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/3300833781_abs.pdf.

05 Agustus 2013.

Noerirawan, M.R., 2012. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Nilai

Perusahaan. http://eprints.undip.ac.id/36193/1/NOERIRAWAN.pdf. 30 September 2013.

Nurchanifia, Siti. 2012. Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Nilai Perusahaan pada

Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

http://katalog.library.perbanas.ac.id/download_6797_ARTIKEL%20ILMIAH.pdf. 07

Oktober 2013.

Nuswandari, Cahyani, 2009, “Pengungkapan Pelaporan Keuangan dalam Perspektif Signalling

Theory”, Jurnal Ilmiah Kajian Akuntansi, Vol. 1, No.1, Februari 2009, pp. 48-57.

Prasetya, Mellisa dan Irwandi, Soni Agus, 2012, “Faktor-faktor yang mempengaruhi Pelaporan

Keuangan melalui Internet (Internet Financial Reporting) pada Perusahaan Manufaktur

di Bursa Efek Indonesia”, The Indonesian Accounting Review, Vol. 2, No. 2, Juli 2012,

pp.151-158.

Pratiwi, N.L.E.A. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan,Likuiditas,Growth, Size, dan Leverage

terhadap Nilai Perusahaan. http://eprints.uns.ac.id/5804/1/188341311201101301.pdf. 16

September 2013.

Primasari, Bardarita Pulung. 2011. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, dan Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan.

http://eprints.uns.ac.id/5773/1/210051511201106511.pdf. 01 November 2013

Putra, Anggy Permana. 2011. Pengaruh Tingkat Pengungkapan Wajib dan Luas Pengungkapan

Sukarela terhadap Kualitas Laba serta implikasinya pada Nilai Perusahaan (Studi pada

perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia).

http://publikasi.umy.ac.id/index.php/akuntansi/article/viewFile/2924/1699. 04 Desember

2013.

Ramadhani, Laras Surya. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai

Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating

pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.

http://eprints.undip.ac.id/37225/1/RAMADHANI.pdf. 09 Mei 2013.

Septiono, R.W., Suhadak, dan Darminto. 2013. Analisis Faktor Mikro terhadap Struktur Modal

dan Nilai Perusahaan.

http://ejournalfia.ub.ac.id/index.php/profit/article/download/339/508. 22 September 2013.

Page 22: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

Siregar, Rahmat Putra Martua. 2013. Analisis Pengaruh Struktur Corporate Governance

terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure dan implikasinya terhadap Cost of

Equity Capital. http://eprints.undip.ac.id/40219/1/SIREGAR.pdf. 05 Desember 2013.

Sudiyatno, Bambang dan Puspitasari, Elen, 2010, “Tobin’s Q dan Altman Z-Score sebagai

indikator pengukuran Kinerja Perusahaan”, Jurnal Ilmiah Kajian Akuntansi, Vol. 2, No.

1, Februari 2010, pp. 9-21.

Suhardjanto, Djoko dan Wardhani, Mari, 2010, “Praktik Intellectual Capital Disclosure

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan Auditing

Indonesia, Vol. 14, No. 1.

Sulistyanto, H. Sri, 2008, Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris, Grasindo, Jakarta.

Talebnia, G., Salehi, M., Valipour, H., and Shafiee, S., 2010, “Empirical Study of the

Relationship between Ownership Structure and Firm Performance: Some Evidence of

Listed Companies in Tehran Stock Exchange”, Journal of Sustainable Development, Vol.

3, No. 2, June 2010, pp. 264-270.

Tedjo, Pauline Priscillia. 2012. Peranan Leverage Keuangan, Ukuran, Profitabilitas, dan Tipe

Kepemilikan Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela Perusahaan dalam Media

Internet. http://journal.wima.ac.id/index.php/BIMA/article/download/40/38. 23 Mei

2013.

Widianingsih, Y.P.N., 2011. Pengaruh keberadaan Dewan Komisaris terhadap Earnings

Management. http://repository.uks.ac.id:8765/jspui/bitstream/123456789/18/1/yni.pdf. 09

Mei 2013.

Xiao, J.Z., Jones, M.J. and Lymer, Adhy, 2005, “A Conceptual Framework for Investigating the

Impact of the Internet on Corporate Financial Reporting”, The International Journal of

Digital Accounting Research, Vol. 5, No.10, pp. 131-169.

Daftar Item Pengungkapan melalui Web site:

A. Atribut pengungkapan

1. Laporan tahunan tahun sekarang

2. Laporan tahunan tahun sebelumnya

3. Latar belakang perusahaan

4. Pernyataan visi dan misi perusahaan

Page 23: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

23

5. Rekam jejak perusahaan

6. Sambutan direktur utama perusahaan

7. Tanda tangan direktur utama

8. Daftar nama dewan direksi dan dewan komisaris perusahaan

9. Laporan auditor

10. Nama dan tanda tangan auditor

11. Pernyataan deviden yang diusulkan

12. Laporan keuangan tahun sekarang

13. Laporan keuangan tahun sebelumnya

14. Review laporan keuangan

15. Ringkasan data keuangan dalam dimensi waktu lebih dari satu tahun

16. Neraca

17. Laporan laba rugi

18. Laporan perubahan ekuitas

19. Laporan arus kas

20. Catatan atas laporan keuangan

21. Pernyataan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

22. Laporan kuartalan tahun sekarang

23. Laporan kuartalan tahun sebelumnya

24. Pengungkapan manajemen resiko

25. Laporan komite audit perusahaan

26. Laporan dari lini bisnis atau sektor perusahaan

27. Rasio laba per lembar saham

28. Kinerja harga saham dalam indeks pasar saham

29. Agenda perusahaan yang bersifat material

30. Tata kelola

31. Press release

32. Profil karyawan

33. Layanan produk yang disediakan

34. Informasi penjualan produk utama

35. Pangsa pasar produk utama

36. Aktivitas sosial perusahaan

37. Struktur organisasi perusahaan

38. Presentasi perusahaan

39. Informasi peluang karir

40. Daftar nama pemegang saham

41. Harga saham

Daftar Item Pengungkapan melalui Web site:

42. Riwayat harga saham dalam dimensi waktu lebih dari satu tahun

43. Kinerja harga saham dalam indeks pasar saham

44. Struktur korporasi perusahaan

45. Prospek perusahaan di masa yang akan datang

46. Our competitive advantage

47. Piagam penghargaan perusahaan

Page 24: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

B. Item format presentasi dan aksesbilitas

48. Pilihan web site berbahasa indonesia

49. Pilihan web site berbahasa inggris dan bahasa asing lainnya

50. Contact us

51. E-mail

52. Alamat pos perusahaan

53. Nomor telepon perusahaan

54. Search engine internal

55. Search engine eksternal

56. Site map

57. E-mail alert

58. Nomor telepon investor relations

59. Alamat pos investor relations

60. One Click ke investor relations

61. E-mail ke investor relations

62. Feedback

63. Data keuangan dalam format PDF

64. Data keuangan dalam format HTML

65. Grafik atau diagram

66. Informasi keuangan ditemukan di lebih dari satu tempat

67. Link ke bursa efek

68. Link ke bursa induk atau anak perusahaan

69. Data dapat di download

70. Terms of use

71. Disclaimer

72. Privacy policy

73. Hyperlinks ke laporan keuangan

74. Pull down menu

75. Slide

76. Audio files

77. Video files

78. Print

79. One click ke press release

80. Penggunaan frame

81. The latest update

82. Daftar FAQ (Frequently Asked Questions)

Daftar Item Pengungkapan Non Website:

A. Informasi umum perusahaan (informasi strategis)

1. Ikhtisar keuangan pernyataan-2 tahun

2. Ikhtisar keuangan pernyataan-> 3 tahun

3. Deskripsi struktur perusahaan

B. Informasi tentang direksi (informasi strategis)

4. Gambar ketua

Page 25: PENGARUH PENGUNGKAPAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN …

25

5. Gambar semua direktur

6. Posisi atau kantor yang dihuni oleh direktur eksekutif

7. Identifikasi manajemen senior

8. Fungsi manajemen senior

C. Data pasar modal (informasi keuangan)

9. Bursa saham (kode, nama)

10. Volume saham yang diperdagangkan (trend)

11. Volume saham yang diperdagangkan (akhir tahun)

12. Informasi harga saham (trend)

13. Informasi harga saham (akhir tahun)

14. Kepemilikan saham dalam negeri dan asing

15. Distribusi kepemilikan saham oleh jenis pemegang saham

D. Prospek masa depan (informasi strategis)

16. Diskusi umum tentang tren industri masa depan

17. Pengungkapan faktor eksternal tertentu, prospek perusahaan yang mempengaruhi

(ekonomi, teknologi, politik)

E. Pelaporan sosial dan nilai tambah informasi (non-keuangan informasi)

18. Program komunitas (kesehatan, pendidikan)

19. Apresiasi karyawan

20. Masalah rekrutmen

21. Gambar kesejahteraan karyawan

22. Diskusi tentang kesejahteraan karyawan

23. Bagi hasil skema kebijakan (ESOS)

24. Kebijakan pelatihan karyawan perusahaan

25. Sifat pelatihan