PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KULIT PISANG DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA ( Lactuca sativa L. ) SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD PARLAUNGAN 128210041 PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2018 UNIVERSITAS MEDAN AREA
64
Embed
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR …repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/9472/1/Muhammad...right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Pengaruh penggunaan pupuk organic
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH KULIT PISANG DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
SELADA ( Lactuca sativa L. )
SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD PARLAUNGAN 128210041
PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN
2018
UNIVERSITAS MEDAN AREA
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI
LIMBAH KULIT PISANG DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
SELADA(Lactuca sativa L.)
SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD PARLAUNGAN 128210041
Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaikan Studi S1 Di Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area
PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN
2018
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Medan Area, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : Muhammad Parlaungan
Npm : 12.821.0041
Program Studi : Agroteknologi
Fakultas : Pertanian
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui memberikan kepada
Universitas Medan Area hak bebas royalti nonekslusif (non-axclusive royalty-free
right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Pengaruh penggunaan pupuk organic
cair dari limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman selada ( Lactuca sativa. L )
Berserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalti
nonekslusif ini Universitas Medan Area berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempuplikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Medan Pada tanggal : 26 Mei 2017
Yang menyatakan
( ) Muhammad Parlaungan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
RINGKASAN
Muhammad Parlaungan. 128210041. Pengaruh Penggunaan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca Sativa L. ). Skripsi, di bawah bimbingan Ir. Erwin Pane MS, selaku Ketua Pembimbing dan Ir. Maimunah Msi, selaku Anggota Pembimbing. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, Jl. Kolam No 1 Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat 12 meter di atas permukaan laut, dan dilaksanakan sejak bulan Desember 2016 s/d Januari 2017.Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan, yakni : 1) Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang (P) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: P0 = kontrol (tanpa POC limbah kulit pisang); P1 = Pupuk Organik Cair limbah kulit pisang 30 ml/ Lair; P2 = pupuk organik cair limbah kulit pisang 60 ml/ L air; P3 = pupuk organik cair limbah kulit pisang 90 ml/L air, dan 2) Pupuk Kandang Ayam (A) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : A0 = kontrol (tanpa pupuk kandang ayam); A1 = pupuk kandang ayam 1 kg/m2; A2 = Pupuk kandang ayam 2 kg/m2; A3 = Pupuk kandang ayam 3 kg/m2, dan diulang sebanyak 2 kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah tanaman per sampel, berat basah tanaman per plot dan berat bersih per plot. Hasil dari penelitian Pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah per sampel, bobot basah per plot dan bobot basah jual per plot.Perlakuan P3 (P0C limbah kulit pisang 90 ml/ L air) merupakan perlakuan yang memberikan hasil pertumbuhan dan produksi terbaik.Pemberian pupuk kandang kotoran ayam berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Interaksi antara pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang kotoran ayam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah per sampel, bobot basah per plot dan bobot basah jual per plot.
Kata kunci : Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang, Pupuk Kandang Ayam, Selada
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ABSTRAK
Muhammad Parlaungan. 128210041. Influence The use of liquid organic fertilizer from banana peel waste and chicken manure on the growth and production of lettuce (Lactuca Sativa L.). Thesis, under the guidance of Ir. Erwin Pane MS, as the Chief Counselor and Ir. Maimunah Msi, as Advisor Member. This research was conducted in experimental garden of Faculty of Agriculture University of Medan Area, Jl. Swimming No. 1 Medan Estate, Percut Sei Tuan District with a height of 12 meters above sea level, and implemented since December 2016 s / d January 2017. Research method used is Randomized Block Design (RAK) Factorial consisting of 2 factors of treatment , namely: 1) Liquid Organic Fertilizer Banana Leather Waste (P) consisting of 4 levels, namely: P0 = control (without POC banana peel waste); P1 = Organic Fertilizer Liquid waste banana leather 30 ml / Lair; P2 = organic fertilizer liquid banana peel waste 60 ml / L water; P3 = liquid organic fertilizer of banana peel waste 90 ml / L water, and 2) Chicken Poultry Manure (A) consisting of 3 levels, namely: A0 = control (without chicken manure); A1 = chicken manure 1 kg / m2; A2 = Poultry manure 2 kg / m2; A3 = Poultry manure 3 kg / m2, and repeated 2 times. The parameters observed in this study were plant height, leaf number, wet weight of plant per sample, plant wet weight per plot and net weight per plot. The results of the research The provision of organic fertilizer liquid banana skin discharge have a very significant effect on plant height, leaf number, wet weight per sample, wet weight per plot and wet weight of sale per plot.Perlakuan P3 (P0C banana leather waste 90 ml / L water) the treatment that gives the best growth and production result. The manure of chicken manure has no significant effect on all observation parameters. The interaction between liquid organic fertilizer of banana peel waste and chicken manure manure had no significant effect on plant height, leaf number, wet weight per sample, wet weight per plot and wet weight of sale per plot.
MUHAMMAD PARLAUNGAN, dilahirkan di Siamporik pada tanggal 25
Februari 1993, merupakan anak ke-4 (Empat) dari 6 (Enam) bersaudara dari
pasangan Ayahanda H. Darwis Harahap dan Ibunda Alm. Emmi Munthe.
Adapun riwayat pendidikan yang telah ditempuh penulis hingga saat ini
adalah :
1. Tahun 2005. tamat dari SD
2. Tahun 2008 tamat dari SMP
3. Tahun 2011 tamat dari SMA
4. Tahun 2012 memasuki Fakultas Pertanian Universitas Medan Area dan
memilih Program Studi Agroteknologi.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan terlebih dahulu kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun tulisan ini berjudul :“
Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Kulit Pisang dan Pupuk
Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada ( Lactuca
sativa l. ) ”” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Erwin Pane, MS, selaku pembimbing I dan Ir. Maimunah,
M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis.
2. Ayahanda dan Ibunda keluarga tercinta yang telah banyak memberikan
dorongan moril maupun material serta motivasi kepada penulis
3. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area.
4. Amelia Hayati Lingga wanita terspesial yang telah banyak membantu dan
memberikan dukukangan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh teman - teman yang telah membantu dan memberikan
dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Medan, 26 Mei 2017
Muhammad Parlaungan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........... ii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
RINGKASAN .......................................................................................... v
ABSTRACT ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 1.4. Hipotesis ....................................................................................... 5 1.5. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7
2.1. Botani Tanaman Selada ................................................................ 7 2.2. Morfologi Tanaman Selada .......................................................... 7 2.3. Syarat Tumbuh ............................................................................. 8
2.3.1. Iklim ................................................................................. 8 2.3.2. Tanah ................................................................................ 9
2.5. Peranan Pupuk Organik Dalam Budidaya Tanaman ..................... 11 2.6. Manfaat Pupuk Organik Cair ........................................................ 12 2.7. Limbah Kulit Pisang ...................................................................... 13 2.8. Pupuk Kandang Kotoran Ayam .................................................... 14
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ....................................... 16
3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 16 3.2. Bahan dan Alat .............................................................................. 16
UNIVERSITAS MEDAN AREA
iv
3.3. Metode Penelitian .......................................................................... 16 3.4. Metode Analisa .............................................................................. 17 3.5. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 18
3.5.1. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Kulit Pisang ............................................................................... 18
3.6.1. Tinggi Tanaman (cm) ....................................................... 22 3.6.2. Jumlah Daun (helai) ......................................................... 23 3.6.3. Bobot Basah Panen Per Sampel (g).................................. 23 3.6.4. Bobot Basah Panen Per Plot (g) ....................................... 23 3.6.5. Bobot Basah Penen Jual Per Plot (g) ................................ 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 24
4.1. Tinggi Tanaman (cm) .................................................................... 24 4.2. Jumlah Daun (helai) ...................................................................... 28 4.3. Bobot Basah Panen Per Sampel (g) ............................................... 32 4.4. Bobot Basah Panen Per Plot (g) .................................................... 35 4.5. Bobot Basah Panen Jual Per Plot (g) ............................................. 38
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 43
UNIVERSITAS MEDAN AREA
v
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
1. Tabel 1. Kandungan hara berbagai jenis kotoran hewan peliharaan ... 4
2. Tabel 2. Komposisi kandungan kulit buah pisang kepok .................. 14 3. Tabel 3. Persentase kandungan bahan/zat pada kotoran unggas. ........ 15 4. Tabel 4. Rata-rata tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk
organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2- 5 MST .................................................................................... 24
5. Tabel 5. Rata-rata jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2- 5 MST ........................................................................... 28
6. Tabel 6. Rata-rata bobot basah panen per sampel tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam...................................................................................... 32
7. Tabel 7. Rata-rata bobot basah panen per plot tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam...................................................................................... 35
8. Tabel 8. Rata-rata bobot basah panen jual per plot tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam...................................................................................... 38
3. Deskripsi selada varietas gran rapid .............................................. 48
4. Data pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk Organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST ............................................................................................ 49
5. Data dwikasta pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberi- an pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST ........................................................................... 49
6. Data sidik ragam pengamatan tinggi tanaman selada akibat pem- berian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST ................................................................. 50
7. Data pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk Organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST ............................................................................................ 50
8. Data dwikasta pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberi- an pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST ........................................................................... 51
9. Data sidik ragam pengamatan tinggi tanaman selada akibat pem- berian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST ................................................................. 51
10. Data pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk Organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST ............................................................................................ 52
11. Data dwikasta pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberi- an pupuk 0rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST ........................................................................... 52
12. Data sidik ragam pengamatan tinggi tanaman selada akibat pem- berian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST ................................................................. 53
UNIVERSITAS MEDAN AREA
vii
13. Data pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk Organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST ............................................................................................ 53
14. Data dwikasta pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberi- an pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST ........................................................................... 54
15. Data sidik ragam pengamatan tinggi tanaman selada akibat pem- berian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST ................................................................ 54
16. Data pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST ........................................................................... 55
17. Data dwikasta pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST ................................................................. 55
18. Data sidik ragam pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST ................................................................. 56
19. Data pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST ........................................................................... 56
20. Data dwikasta pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST ................................................................. 57
21. Data sidik ragam pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST ................................................................. 57
22. Data pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST ........................................................................... 58
23. Data dwikasta pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST ................................................................. 58
24. Data sidik ragam pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST ................................................................. 59
UNIVERSITAS MEDAN AREA
viii
25. Data pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST ........................................................................... 59
26. Data dwikasta pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST ................................................................. 60
27. Data sidik ragam pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk rganik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST ................................................................. 60
28. Data pengamatan bobot basah panen per sampel tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam ................................................................................. 61
29. Data dwikasta pengamatan bobot basah panen per sampel tana- man selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam .............................................................. 61
30. Data sidik ragam pengamatan bobot basah panen per sampel tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam .................................................... 62
31. Data pengamatan bobot basah panen per plot tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam ................................................................................. 62
32. Data dwikasta pengamatan bobot basah panen per plot tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam ...................................................................... 63
33. Data sidik ragam pengamatan bobot basah panen per plot tana- man selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam ............................................................... 63
34. Data pengamatan bobot basah panen jual per plot tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam ................................................................................. 64
35. Data dwikasta pengamatan bobot basah panen jual per plot tana- man selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam .............................................................. 64
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ix
36. Data sidik ragam pengamatan bobot basah panen jual per plot tanaman selada akibat pemberian pupuk organik limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam .................................................... 65
Setelah data hasil penelitian diperoleh maka akan dilakukan analisis data dengan
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) Faktorial dengan rumus :
Yijk = µ + ρk +αi + βj + (αβ)ik + εijk
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Yakni:
Yijk : Hasil pengamatan pada blok ke-i dengan perlakuan pupuk organik cair limbah kulit
pisang pada taraf ke-j dan pupuk kandang ayam pada taraf ke-k
µ : Nilai Tengah
ρi : Pengaruh kelompok pada taraf ke-i
αj : Pengaruh perlakuan pupuk organic cair limbah kulit pisang pada taraf ke-j
βk : Pengaruh perlakuan pupuk kandang ayam pada taraf ke-j
(αβ)jk : Pengaruh interaksi dari faktor P pada taraf ke-j dan faktor A pada taraf ke-k
εijk : Pengaruh galat pada blok ke-i yang mendapat perlakuan pupuk organic cair limbah
kulit pisang pada taraf ke-j dan pupuk kandang ayam pada taraf ke-k.
Untuk mengetahui pengeruh perlakuan maka disusun daftar sidik ragam, dan untuk
perlakuan yang berpengaruh nyata dan sangat nyata di lanjutkan dengan uji beda rataan
berdasarkan uji berjarak Duncan ( Gomez dan Gomez, 2005 )
3.5. Pelaksanaan Penelitian. 3.5.1.Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Kulit Pisang.
Bahan yang digunakan yaitu 10 kg limbah kulit pisang, 5 liter air, dedak 1 kg, urin sapi 2
liter, EM4 100 ml dan gula merah 200 g. Alat yanhg digunakan yaitu tong penampung dan
pengaduk.
Cara pembuatan POC limbah kulit pisang yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Melarutkan gula merah dengan air lalu dicampur EM4 didalam ember kecil dan
lakukan pengadukan
3. Memasukkan limbah kulit pisang yang di cacah, dedak, urin sapi, dan air kedalam tong
penampung.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
4. Kemudian larutan bioaktifator EM4 yang telah dibuat dimasukkan kedalam tong yang
telah berisi bahan-bahan dan aduk hingga rata.
5. Tutup tong dengan rapat dan lakukan pengadukan dua hari sekali selama satu minggu.
6. Setelah di fermentasi selama dua minggu POC siap digunakan.
3.5.2. Pembuatan Pupuk Kandang Kotoran Ayam.
Bahan yang digunakan yaitu 80 kg kotoran ayam, starbio EM4 1 L, gula merah 2 kg,
terpal plastik dan air 10 liter. Alat yang digunakan yaitu ember, gayung dan cangkul.Cara
pembuatan pupuk kandang kotoran ayam yaitu dengan meletakkan kotoran ayam diatas terpal
lalu disiram larutan EM4 yang telah tercampur dengan larutan gula merah dan diaduk hingga
merata. Setelah merata dibungkus dengan terpal hingga rapat dan dimasukkan kedalam lubang
untuk mempercepat dekomposisi pada kotoran ayam. Setiap dua hari sekali dilakukan
pengadukan ulang dan penambahan larutan EM4 selama satu minggu. Setelah terjadi
dekomposisi selama dua minggu pupuk kandang kotoran ayam siap digunakan dengan C/N rasio
<12.
3.5.3. Penyemaian benih selada
Wadah semai berupa babybag yang ukurannya 3 x 5 cm kemudian diisi dengan tanah
topsoil dimana dalam satu babybag terdapat dua benih. Pembibitan dilakukan selama 2 minggu.
3.5.4 Persiapan Media Tanam
Membuatan media tanam secara konvensional berupa bedengan dengan ukuran100 x 100
cm, Jarak antar ulangan 100 cm, Jarak antar plot 50 cm dengan jarak tanam30 x 30 cm dan
pembuatan lubang tanam sebesar 4 x 6 cm
3.5.5 Aplikasi Pupuk Dasar Kotoran Sapi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Pupuk dasar kotoran sapi yang di anjurkan untuk melengkapi kebutuhan unsur hara yang
diperlukan tanaman yaitu sebanyak 20 ton/ha. Kebutuhan pupuk dasar untuk plot ukuran 100 x
100cm 1,2 kg, setiap plot terdapat 9 tanaman. Kebutuhan pupuk kotoran sapi yang harus
diberkan per tanaman sebanyak 0.09 kg. Cara pengaplikasiannya dengan mengaduk pupuk dasar
kotoran sapi dengan tanah setiap per plot yang telah disiapkan satu minggu sebelum tanam.
3.5.6 Aplikasi Pupuk Kandang Ayam
Apliksi pupuk kandang kotora ayam sesuai dengan perlakuan dimana perlakuan pertama
sebanyak 10 ton/ha, jadi kebutuhan dalam plot ukuran 100 x 100 cm yaitu 1 kg dan perlakuan
kedua sebanyak 20 ton/ha, jadi kebutuhan 100 x 100 cm yaitu 2 kg. Sedangkan perlakuan ketiga
sebanyak 30 ton/ha, jadi kebutuhan dalam plot ukuran 100 x 00 cm yaitu 3 kg. Cara
pengaplikasian dengan menaburkan pada bedengan yang telah di siapkan dan pada waktu satu
minggu sebelum tanam.
3.5.7 Penanaman
Setelah media tanam siap dan bibit berumur 2 minggu setelah tanaman memiliki daun 2-3
helai, maka penanaman siap dilakukan. Penanaman dilakukan dengan menyobek plastik babybag
dan langsung menanam kedalam lubang tanam yang telah disiapkan.
3.5.8 Aplikasi Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Pisang
Aplikasi POC limbah kulit pisang dilakukan pada umur 1 minggu setelah pindah tanam (
1 MSPT ) sampai 4 minggu setelah pindah tanam. Dengan interval pemupukan 1 minggu sekali.
Cara pemupukan dengan menyemprot seluruh bagian tanaman. Penyemprotan menggunakan
handsprayer. Pemupukan dilakukan pada sore hari. Konsentrasi pemupukan sesuai dengan
perlakuan.
3.5.9 Pemeliharaan. 3.5.9.1 Penyiraman.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor pada seluruh bagian tanaman dan
pada lubang tanam. Waktu penyiraman pada pagi hari jam 07.00 s/d 10.00 WIB dan pada sore
hari jam 16.00 s/d 18.00 WIB. Jika turun hujan, maka tidak perlu dilakukan penyiraman.
3.5.9.2 Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada bibit yang pertumbuhannya jelek atau mati, waktu
penyulamannya dilakukan sampai berumur 2 minggu setelah tanam.
3.5.9.3 Penyiangan
Penyiangan atau pembersihan gulma dilakukan apa bila ditemukan gulma yang tumbuh
disekitar tanaman selada. Penyiangan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencabut
rumput atau gulma yang tumbuh, selain itu juga menggunakan cangkul untuk gulma di luar
bedengan.
3.5.9.4. Pengendalian Hama Penyakit
Pada tanaman selada hama yang sering menyerang tanaman selada yaitu ulat titik tumbuh
(Crocidolomia binotalis) dan ulat tritip (Plutella maculipennis). pengendalian untuk hama ini
dapat dilakukan secara preventif, yaitu menyemprot tanaman sebelum muncul serangan dengan
menggunkan insektisida yang mengandung bahan aktif Diazinon dengan dosis 10 – 20 cc/10 liter
air, atau Kuinalfos dengan dosis 10 – 20 cc/10 liter air. Yaitu jenis insektisida Diazon, Orthene
75 Sp atau Bayrusil dengan dosis yang tertera. Selain itu penyakit yang menyerang tanaman
selada juga sangat berpengaruh pada hasil produksi, penyakit utama pada tanaman selada yaitu
bercak daun (Alternaria brassicae). Pengendalian untuk penyakit jenis ini dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu non-kimiawi antara lain melakukan perendaman benih selada dalam air
panas 500 C selama 30 menit, sedangkan pengendalian kimiawi dapat disemprot dengan
fungisida yang mengandung bahan aktif Benomil atau Mankozeb.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3.5.10 Panen
Pada waktu pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.
Tanaman selada mempunyai umur panen rata-rata 35-42 hari setelah tanam. Pemanenan selada
dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman beserta akarnya atau dengan memotong bagian
pangkal batang yang berada di atas tanah dengan menggunakan pisau tajam. Cara pencabutan
biasanya dilakukan pada lahan bertanah gembur. Untuk lahan kering sebaiknya dilakukan
penyiraman terlebih dahulu untuk mempermudah pencabutan.
3.6. Pengamatan. 3.6.1. Tinggi Tanaman (cm).
Pengukuran tinggi tanaman dimulai setelah tanaman berumur 2 minggu setelah pindah
tanam. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ke ujung titik tumbuh tanaman
sampel. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan interval 1 minggu sekali sebanyak 4 kali
pengamatan sampai tanaman selada panen.
3.6.2. Jumlah Daun (helai)
Jumlah daun dihitung mulai dari daun muda yang telah membuka sempurna sampai daun
yang paling tua. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 MST sampai panen dengan
interval waktu pengamatan 1 minggu sekali sebanyak 4 kali pengamatan sampai tanaman selada
panen.
3.6.3. Bobot Tanaman per Sampel (g)
Bobot tanaman per sampel diperoleh dengan cara menimbang tanaman selada bagian
sampel, pada saat tanaman selada panen pada 35 hari dan lakukan penimbangan dengan
menggunakan timbangan analitik.
3.6.4. Bobot Tanaman per Plot (kg)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Bobot tanaman per plot diperoleh dengan cara menimbang seluruh tanaman selada dalam
1 plot setelah panen. Penimbangan menggunakan timbangan analitik.
3.6.5 Bobot Bersih per Plot (kg)
Bobot bersih per plot diperoleh dengan menimbang seluruh tanaman yang telah dipotong
akarnya dalam satu plot.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR PUSTAKA
Agromedia. 2007. Petunjuk Pemupukan. Agromedia pustaka. Jakarta. 100 hlm.Aini, R, Yaya, S, dan Hana, M. N. 2010.
Azzamy., 2016, Gejala Visual Kekurangan (Defisiensi) unsur hara pada tanaman.
http://mitalom.com/gejala-visual-kekurangan-defisiensi unsur hara pada tanaman diakses tanggal 08 Desember 2016.
Dewati. 2008. Manfaat Pisang. Bumi Aksara. Jakarta. 47 hlm. Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan. 1992. Vademekum Sayur-sayuran.
Direktorat Bina Produksi Hortikultura. Jakarta. Fitter, A. M. dan R. K. M. Hay. 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gajah
Mada University. Press, Yokyakarta . 421 hal. Gardner, F. P., B. R, L.,M Roger, 1985 Physiology Of Crop Plants. The lowa
State University Press, lowa. Gardner, F. P., R. B Pearce, and R. L. Mitchell 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo. UI Press, Jakarta. Gomez. K.A andA.A. Gomez.2005. Statistical Procedures For Agricultural Research. Jhon Wiley And Sons. New York. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. Haryanto, E. Tina, S, dan Estu, R. 1995. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. 117 hlm. Hidayat, T. 2013. Pertumbuhan dan produksi sawi (Brassica juncea L) pada
inceptiol dengan aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit. Jurnal
Agroteknologi. Pekan baru: Universitas Riau. Indriani.2007. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta. Lingga, P. 1991. Jenis dan Kandungan Hara pada Beberapa Kotoran Ternak.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya. ANTANAN. Bogor.
Lingga, P dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta. 93 hlm. Macam-macam Bahan Organik. http://[email protected] Diaksestanggal
Marsono dan Sigit P, 2008. Pupuk Akar dan Jenis Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Masganti, T. Notohadikusumo, A. Maas, dan B. Rajagukguk 2003. Efektivitas
Pemupukan P pada Tanah Gambut.JurnalIlmu Tanah dan
Lingkungan, 3 (2): 38-48. Mattjik, A. A. dan Sumertajaya, I. M. 2006. Perancangan Percobaan dengan
Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press. Bogor. Misriatun. 2010. Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Urea terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica alboglabra). Skripsi. Universitas Riau. Pekanbaru.
Murbandono, H.S. 2008. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. 60 hlm. Nasution, F.J., L. Mawarni dan Meiriani. 2014. Aplikasi pupuk organik padat dan
cair dari kulit pisang kapok untuk pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L). Jurnal Agroekoteknologi
Universitas Sumatera Utara. Vol 2 (3): 1029-1037.
Norhasanah. 2011. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabe Rawit
(Capsicum frutescens linn) varletas cakra hijau Terhadap Pemberian Abu Sekam Padi Pada Tanah Rawa Lebak. Jurnal Program Studi Argoteknologi Sekolah Tinggi Pertanian STIPER. Amuntai Hulu Sungai Utara. 12 hlm
Penerapan Bionutrien KPD Pada Tanaman Selada Keriting(Lactuca sativa Var.
crispa). Jurnal Sains dan Teknologi Kimia, 1 (1): 73-79Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu. 2010.
Pinus Lingga. 1991. Jenis dan Kandungan Hara pada Beberapa Kotoran Ternak.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) ANTANAN. Bogor.
Rahman, D.T., 2014 Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh
tanaman. http// diakses pada tanggal 02 Juli 2016. Pracaya. 2004. Bertanam Sayur Organik di Kebun, Pot dan Polibag. Penebar
sawadaya. Jakarta. 112 hlm. Prelly M. J Tuapattinaya, dan Feby Tutupoly, 2014., Pemberian Pupuk Kulit
Pisang Raja (Musa spientum) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). Program Studi Pendidikan Biologi.
Rosmarkam, A dan Nasih, WY. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.
Yogyakarta. 132 hlm.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Rukmana, R. 1994. Bertanam Selada dan Andewi. Kanisius. Yogyakarta. 43 hlm. Satuhu, S., dan Supriyadi, A. 2004. Pisang Budidaya, Pengelolahan dan Prospek Pasar. Penebar Swadaya. Jakarta. 161 hlm. Setiowati, Y. 2011. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (lactuca sativa
L.) yang Diberi Berbagai Dosis Kompos Eceng Gondok dan Pupuk Urea.Skripsi. Universitas Riau.
Setiawan, A.I. 2007. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.
115 hlm. Sutejo, M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan . Jakarta. Rineka Cipta. Sutedjo, M.M. 2008. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. 177
hlm. Sunardjono, H. 2005. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta. 184
hlm. Sunaryono, H. 1996. Kunci Bercocok Tanam Sayur-Sayuran Penting di
Indonesia. Sinar Baru. Bandung. 154 hlm. Taryudi. 2006. Pengaruh Pemberian Berbagai Dosis Nitrogen Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau. Skripsi. Universitas Riau.
Teknologi Pembuatan Komposdengan Penggunaan Aktivator Stardec atau
Starbio.Http://bengkulu.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=comcontent&id=76:teknologi-pembuatan-kompos&catid=14:alsin. Diakses tanggal 23oktober 2010.
Warman, E. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen dan Kotoran Ayam
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.). Skripsi. Universitas Riau.
Yuliarti, N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Andi. Yogyakarta.
Keterangan: Jarak antar ulangan = 100 cm Jarak antar plot = 50 cm
P1A0 P3A1
P3A3
P3A0 P2A0
P1A1 P2A1
P3A3 P1A2
P1A3
2
T1
P0A3
P2A1
P2A3
P0A1 P1A1
P0A1
T
U
B
S U2
U1
P0A3 P2A0
P3A1 P0A0
P3A0 P2A3
P3A2 P0A2
P1A0 P2A2
P0A0 P1A2
P1A3 P0A2
P2A2 P3A2
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 2 . Skema Penanaman Pada Plot
100 cm
100 cm
Keterangan :
Ukuran plot = 100 cm
Jarak antar tanaman = 25 cm
Jarak dari tepi bedengan = 12,5 cm
25 cm
25 cm
12,5 cm
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 3. Deskripsi selada vareietas Grand Rapid
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 198/Kpts/SR.120/3/2006
TANGGAL : 6 Maret 2006 DESKRIPSI SELADA VARIETASNEW GRAND RAPID
Asal : Known You Seed Pte. Ltd, Taiwan Sillsilah : Kode galur asal 953 Golongan varietas : Menyerbuk silangl Bentuk tanaman : Pendek kompak Tinggi tanaman : 27 – 32 cm Umur panen : 35 – 42 hari setelah tanam Warna daun terluar : Hijau kekuningan Bentuk daun : Keriting Bentuk batang : Silindris pendek Diameter batang : 2 -3 cm Warna bunga : Kuning Bentuk krop : Tidak membentuk krop Berat bersih pertanaman : 570 – 635 g Rasa : Agak manis, renyah Daya simpan pada suhu kamar : 2-3 hari Bentuk biji : Oval pipih Warna biji : Coklat kehitaman Hasil : 6 – 7 ton/ha Keterangan : Beradaptasi dengan baik didataran sedang
sampai tinggidengan ketinggian 600 – 1200 m dpl pada suhu 25 – 300C
Pengusul : CHANG Kuang Hsien (Known You SeedDistribution(S.E.A)Pte.Lte. IndoenesiaRepresentative Office)
Total A 73.43 69.50 71.45 70.50 284.88 Rataan A 9.18 8.69 8.93 8.81 8.90
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 6. Data sidik ragam pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 2536.06
Kelompok 1 31.254395 31.254395 10.13 ** 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 25.8569 8.6190 2.79 tn 3.29 5.42 A 3 1.0490 0.3497 0.16 tn 3.29 5.42 P x A 9 19.2180 2.1353 0.69 tn 2.59 3.89 Galat 15 46.2684 3.0846
Total 32 2659.70 KK= 19.73%
Keterangan : tn = tidak nyata
** = sangat nyata
Lampiran 7. Data pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk
organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada pengamatan umur 3 MST.
Lampiran 8. Data dwikasta pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST.
Total A 105.85 114.80 122.95 122.00 465.60 Rataan A 13.23 14.35 15.37 15.25
14.55
Lampiran 9. Data sidik ragam pengamatan tinggi tanaman selada akibat
pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 6774.48
Kelompok 1 33.2112 33.2112 4.32 tn 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 72.5023 24.1674 3.14 tn 3.29 5.42 A 3 23.5156 7.8385 1.80 tn 3.29 5.42 P x A 9 39.2395 4.3599 0.57 tn 2.59 3.89 Galat 15 115.3888 7.6926
Total 32 7058.34 KK= 19.06%
Keterangan : tn = tidak nyata
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 10. Data pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada pengamatan umur 4 MST.
Total A 183.88 156.25 184.88 183.00 708.00 Rataan A 22.98 19.53 23.11 22.88
22.13
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 12. Data sidik ragam pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 15664.50
Kelompok 1 96.2578 96.2578 5.74 * 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 335.5664 111.8555 6.67 ** 3.29 5.42 A 3 71.9805 23.9935 2.00 tn 3.29 5.42 P x A 9 107.9844 11.9983 0.72 tn 2.59 3.89 Galat 15 251.5234 16.7682
Total 32 16527.81 KK= 18.51%
Keterangan : tn = tidak nyata
* = nyata
** = sangat nyata
Lampiran 13. Data pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST.
Lampiran 14. Data dwikasta pengamatan tinggi tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST.
Total P 222.88 191.25 222.88 210.25 847.25 Rataan P 27.86 23.91 27.86 26.28
26.48
Lampiran 15. Data sidik ragam pengamatan tinggi tanaman selada akibat
pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 22432.27
Kelompok 1 21.1250 21.1250 2.00 tn 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 266.3145 88.7715 8.39 ** 3.29 5.42 A 3 83.7520 27.9173 1.97 tn 3.29 5.42 P x A 9 127.4160 14.1573 1.34 tn 2.59 3.89 Galat 15 158.6875 10.5792
Total 32 23089.56 KK= 12.28%
Keterangan : tn = tidak nyata
** = sangat nyata
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 16. Data pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST.
Total A 33.75 34.50 34.00 35.00 137.25 Rataan A 4.22 4.31 4.25 4.38
4.29
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 18. Data sidik ragam pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 2 MST.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 588.67
Kelompok 1 0.4395 0.4395 1.77 tn 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 1.2871 0.4290 1.73 tn 3.29 5.42 A 3 0.1152 0.0384 0.13 tn 3.29 5.42 P x A 9 2.5801 0.2867 1.16 tn 2.59 3.89 Galat 15 3.7168 0.2478
Total 32 596.81 KK= 11.61%
Keterangan : tn = tidak nyata
Lampiran 19. Data pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST.
Lampiran 20. Data dwikasta pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST.
Total A 40.50 39.25 42.25 42.50 164.50 Rataan A 5.06 4.91 5.28 5.31
5.14
Lampiran 21. Data sidik ragam pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat
pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 3 MST.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 845.63
Kelompok 1 1.1250 1.1250 3.07 tn 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 3.6016 1.2005 3.27 tn 3.29 5.42 A 3 0.8828 0.2943 0.92 tn 3.29 5.42 P x A 9 2.8828 0.3203 0.87 tn 2.59 3.89 Galat 15 5.5000 0.3667
Total 32 859.63 KK= 11.78%
Keterangan : tn = tidak nyata
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 22. Data pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST.
Total A 53.75 50.75 54.00 55.50 214.00 Rataan A 6.72 6.34 6.75 6.94
6.69
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 24. Data sidik ragam pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 4 MST.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 1431.13
Kelompok 1 4.8828 4.8828 8.38 ** 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 12.7813 4.2604 7.31 ** 3.29 5.42 A 3 1.4844 0.4948 2.77 tn 3.29 5.42 P x A 9 1.6094 0.1788 0.31 tn 2.59 3.89 Galat 15 8.7422 0.5828
Total 32 1460.63 KK= 11.42%
Keterangan : tn = tidak nyata
** = sangat nyata
Lampiran 25. Data pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian
pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST.
Lampiran 26. Data dwikasta pengamatan jumlah daun tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam pada umur 5 MST.
Total A 1,119.75 810.50 1,191.00 1,121.75 4,243.00 Rataan A 139.97 101.31 148.88 140.22
132.59
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 30. Data sidik ragam pengamatan bobot basah per sampel tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 562595.28
Kelompok 1 10296.1250 10296.1250 8.45 ** 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 38124.5313 12708.1771 10.43 ** 3.29 5.42 A 3 10849.0156 3616.3385 3.12 tn 3.29 5.42 P x A 9 10415.6719 1157.2969 0.95 tn 2.59 3.89 Galat 15 18271.5000 1218.1000
Total 32 650552.13 KK= 26.32%
Keterangan : tn = tidak nyata
** = sangat nyata
Lampiran 31. Data pengamatan bobot basah per plot tanaman selada akibat
pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam.
Lampiran 32. Data dwikasta pengamatan bobot basah per plot tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam.
Total A 7,904.00 8,005.00 8,650.00 8,029.00 32,588.00 Rataan A 988.00 1000.63 1081.25 1003.63
1,018.38
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 36. Data sidik ragam pengamatan bobot basah jual per plot tanaman selada akibat pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang dan pupuk kandang ayam.
SK dB JK KT F.HIT 0.05 0.01 Nilai Tengah 1 33186804.50
Kelompok 1 6612.5000 6612.5000 0.14 tn 4.54 8.68 Perlakuan
P 3 1582179.7500 527393.2500 11.20 ** 3.29 5.42 A 3 43268.2500 14422.7500 0.66 tn 3.29 5.42 P x A 9 196898.5000 21877.6111 0.46 tn 2.59 3.89 Galat 15 706358.5000 47090.5667
Total 32 35722122.00 KK= 21.31%
Keterangan : tn = tidak nyata
** = sangat nyata
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 38.Jadwal Kegiatan Penelitian
JenisKegiatan Bulan (Tahun 2017) Februari Maret April