perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENGGUN KELAPA SAWIT TER KERING, BAHAN O DAN NEU RANS Untuk guna mem Juru FA UNIVE NAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MI RPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BA ORGANIK, ACID DETERGENT FIBER (AD UTRAL DETERGENT FIBER (NDF) SUM DOMBA LOKAL JANTAN Skripsi k memenuhi sebagian persyaratan mperoleh derajat Sarjana Peternakan di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas maret usan/Program Studi Peternakan Oleh: ABQORIYAH H0507011 AKULTAS PERTANIAN ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 INYAK AHAN DF)
51
Embed
PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BAHAN
KERING, BAHAN ORGANIK, DAN NEUTRAL DETERGENT FIBER
RANSUM
Untuk memenuhi sebagian persyaratanguna memperoleh derajat Sarjana Peternakan
Jurusan/Program Studi Peternakan
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SEBELAS MARET
PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BAHAN
9. Perhitungan Kebutuhan NaOH dan CaCl2 untuk Saponifikasi Minyak
Ikan Lemuru dan Minyak Kelapa Sawit .................................................. 59
10. Hasil Analisis Pakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi & Makanan Ternak
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta ......................... 60
11. Hasil Analisis Bahan Kering Konsentrat, Rumput, dan Feses di
Laboratorium Ilmu Nutrisi & Makanan Ternak Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta ....................................................... 62
12. Hasil Analisis Bahan Organik Konsentrat, Rumput, dan Feses di
Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta ....................................................... 63
13. Hasil Analisis ADF dan NDF Konsentrat, Rumput, dan Feses di
Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta ....................................................... 64
Keterangan 1. Mahasiswa Jurusan/Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM H 0507011 2. Dosen Pembimbing Utama 3. Dosen Pembimbing Pendamping
PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP
KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, ACID DETERGENT FIBER (ADF) DAN NEUTRAL
DETERGENT FIBER (NDF) RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN
Abqoriyah1)
Ir. Susi Dwi Widyawati, MS2)
Ir. Lutojo, MP3)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Minyak Ikan
Lemuru dan Minyak Kelapa Sawit terproteksi dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, Acid Detergent Fiber (ADF) dan Neutral Detergent Fiber (NDF) dalam ransum pada domba lokal jantan. Pelaksanaan penelitian pada bulan Agustus 2010 sampai dengan November 2010, di Kandang Percobaan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi domba lokal jantan dengan bobot badan 17.321 ± 2.053 kg sebanyak 12 ekor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan tiga perlakuan, empat ulangan dan setiap ulangan terdiri dari satu ekor domba lokal jantan. Ransum yang diberikan terdiri dari hijauan (Rumput Raja), konsentrat, Minyak Ikan Lemuru, dan Minyak Kelapa Sawit terproteksi. Perlakuan yang diberikan meliputi: P0= Rumput Raja 40% + Konsentrat 60%; P1= Rumput Raja 40% + Konsentrat 57% + Minyak Ikan Lemuru 3%; P2 = Rumput Raja 40% + Konsentrat 57% + Minyak Kelapa Sawit 3%. Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, konsumsi ADF, konsumsi NDF, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, kecernaan ADF, dan kecernaan NDF. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan Minyak Ikan Lemuru dan Minyak Kelapa Sawit terproteksi tidak mengganggu proses pencernaan serat ransum domba lokal jantan ditinjau dari konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, konsumsi ADF, konsumsi NDF, sehingga didapatkan hasil yang setara antara kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, kecernaan ADF, kecernaan NDF.
Kata kunci: domba lokal jantan, minyak ikan lemuru, minyak kelapa sawit, kecernaan,
ADF, NDF
Keterangan 1. Mahasiswa Jurusan/Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM H 0507011 2. Dosen Pembimbing Utama 3. Dosen Pembimbing Pendamping
THE INFLUENCE OF Sardinella Longiceps OIL AND PALM OIL PROTECTED ON DIGESTIBILITY OF DRY MATTER,
ORGANIC MATTER, ACID DETERGENT FIBER AND NEUTRAL DETERGENT FIBER
OF MALE LOCAL SHEEP
Abqoriyah1)
Ir. Susi Dwi Widyawati, MS2)
Ir. Lutojo, MP3)
ABSTRACT
The reseach was conducted to study the effect of protected Sardinella Longiceps oil and palm oil diet on digestibility of dry matter, organic matter, Acid Detergent Fiber (ADF), and Neutral Detergent Fiber (NDF). The experiment was conducted for three months since of August 2010 until the November 2010, in experiment farm of Animal Science, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University. We used 12 sheeps with average weight of 17.321 ± 2.053 kilogram. The experiment was design on Completly Randomized Design, that consisted of three tretments, four replicates and each replicate consisted of one sheep. The diet used was forage (King Grass), basal concentrate, sardinella longiceps oil and palm oil. The ingredient that given consist of P0= king grass 40% + concentrate 60%; P1= king grass 40% + concentrate 57% + sardinella longiceps oil 3%; P2 = king grass 40% + concentrate 57% + palm oil 3%. Observed variables were consumption of dry matter, organic matter, ADF, NDF and digestibility of dry matter, organic matter, ADF, and NDF. The result indicated that Dry matter, Organic Matter, Acid Detergent Fiber, Neutral Detergent Fiber intake and digestibility of oil treatments at significant different. The conclusion from the experiment was that usage Sardinella longiceps oil and palm oil protected did not affect to ingestion fiber of male local sheep did not affect to digestibility of dry matter, organic matter, ADF and NDF. Key words : sheep, sardinella longiceps oil, palm oil, digestibility, ADF, NDF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan peningkatan pertumbuhan domba salah satunya
dipengaruhi oleh faktor pakan. Dinyatakan oleh Siregar (1994) bahwa biaya
pakan yang dikeluarkan dapat mencapai 60-80% dari keseluruhan biaya
produksi. Bahan pakan sumber energi sangat dibutuhkan oleh ternak, tetapi
saat ini sulit diperoleh dan harganya cukup mahal. Minyak dimanfaatkan
sebagai sumber energi pendukung pada pakan karena metode ini merupakan
cara yang paling cocok untuk memenuhi kebutuhan energi yang tinggi
(Soebarinoto et al., 1991). Energi yang terkandung didalam lemak 2,25 kali
lebih besar dibandingkan dengan energi karbohidrat dan protein
(Parakkasi, 1999). Hal ini sesuai dengan pendapat Tilman et al. (1991) bahwa
minyak sebagai bahan pakan mempunyai beberapa keuntungan sebagai
sumber energi, sumber asam-asam lemak essensial, pembawa vitamin, dan
meningkatkan efisiensi pakan.
Minyak yang digunakan sebagai bahan pakan dapat berupa minyak
hewani maupun minyak nabati. Minyak ikan lemuru merupakan salah satu
jenis minyak hewani yang berasal dari limbah pengolahan ikan dan potensial
digunakan sebagai bahan pakan karena kandungan energi yang dimiliki
sebesar 8400 kcal/kg. Salah satu minyak nabati yang dapat digunakan sebagai
bahan pakan sumber energi adalah minyak kelapa sawit karena tidak mudah
tengik dan mudah diperoleh dengan kandungan energi sebesar 8300 kcal/kg
(NRC, 1994 cit Subardono, 2003).
Minyak yang digunakan dalam pakan perlu diperhatikan karena
berpotensi menghambat fermentasi mikroba rumen dan kecernaan serat
(NRC, 2001). Minyak yang ditambahkan pada ransum dapat mengendalikan
populasi mikroba rumen, akibatnya aktivitas metabolik mikroba menjadi
terganggu dan banyak mikroba yang mati pada kondisi lemak tinggi di rumen
(Jenkins dan Palmquist, 1984). Hal ini sesuai pendapat Pantoja et al. (1994)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bahwa lemak akan segera larut dalam medium cairan rumen, oleh karena itu
lemak cenderung berasosiasi dengan partikel pakan dan mikroba rumen.
Bentuk asosiasi ini berupa penutupan permukaan secara fisik oleh lemak, oleh
karena itu perlu adanya proteksi untuk meghindari pengaruh negatif tersebut.
Proteksi lemak bertujuan untuk meghindari efek negatif lemak pada
mikroba rumen dengan metode saponifikasi melalui pembentukan sabun dan
garam kalsium. Menurut Jenkis dan Palmquist (1984) bahwa sabun kalsium
merupakan bentuk lemak terlindungi yang efektif dalam bahan pakan karena
mudah dicampur dengan beberapa jenis bahan pakan dan penggunaannya
tidak menggangggu fermentasi rumen. Tanuwiria et al. (2006) menambahkan
bahwa kalsium yang ditambahkan dalam pakan berasam lemak tinggi dapat
menurunkan pengaruh negatif terhadap pencernaan serat dan sabun kalsium
sendiri tidak bersifat toksik terhadap bakteri rumen, sehingga dengan energi
yang terproteksi nilai kecernaan terhadap bahan pakan yang mengandung
serat dapat dipertahankan.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh penggunaan minyak ikan lemuru dan minyak kelapa
sawit terproteksi yang diukur melalui kecernaan bahan kering, bahan organik,
Acid Detergent Fiber (ADF) dan Neutral Detergent Fiber (NDF).
B. Rumusan Masalah
Kecukupan energi dalam tubuh ternak dapat dipenuhi dengan
penambahan minyak seperti minyak ikan lemuru dan minyak kelapa sawit.
Minyak yang ditambahkan ke dalam ransum ternak ruminansia dapat
menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas mikroba di dalam rumen.
Seperti kita ketahui bahwa keunggulan ternak ruminansia terletak pada
kemampuannya dalam memanfaatkan serat, oleh karena itu perlu adanya
efektivitas penggunaan pakan dengan proteksi lemak. Proteksi lemak
bertujuan untuk meghindari efek negatif lemak pada mikroba rumen dengan
metode saponifikasi melalui pembentukan sabun dan garam kalsium.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh penggunaan minyak ikan lemuru dan minyak kelapa
sawit terproteksi yang diukur melalui kecernaan bahan kering, bahan organik,
ADF dan NDF.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
minyak ikan lemuru dan minyak kelapa sawit terproteksi terhadap kecernaan
bahan kering, bahan organik, ADF dan NDF dalam ransum pada domba lokal
jantan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Domba
Ternak ruminansia adalah ternak yang mempunyai tulang belakang,
mempunyai rahang, menyusui anak-anaknya, pada bagian alat reproduksinya
mempunyai placenta, memiliki kaki berkuku genap, dan memiliki tanduk.
Adapun taksonomi domba (Kartadisastra, 1997) adalah sebagai berikut:
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Marga : Gnatostomata
Kelas : Mammalia
Bangsa : Placentalia
Suku : Ungulata
Ordo : Artiodactyla
Subordo : Selenodontia
Seksi : Pecora
Famili : Bovidae
Subfamili : Caprinus
Genus : Ovis
Domba yang terdapat di Indonesia terdiri dari domba ekor tipis, domba
priangan, dan domba ekor gemuk. Domba ekor tipis disebut juga domba lokal
yang merupakan domba asli Indonesia dengan populasi paling banyak terdapat
di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Domba priangan berasal dari Jawa Barat
terutama di Kabupaten Garut dan sekitarnya, sehingga disebut juga domba
garut. Domba ekor gemuk banyak ditemui di Jawa Timur, Madura, Sulawesi,
dan Lombok (Mulyono, 2004). Domba lokal memiliki tubuh kecil, warnanya
bermacam-macam, mampu bertahan hidup di daerah yang kurang baik dan
pertumbuhannya sangat lambat. Domba lokal jantan memiliki berat 30-40
kilogram dan bertanduk kecil, sedangkan domba lokal betina memiliki 15-20
kilogram dan tidak bertanduk. (Sumoprastowo, 1993).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Karakteristik Domba Ekor Tipis seperti yang dimuat dalam situs FAO disebutkan sebagai berikut:
Nama Umum (Indonesia) Domba Ekor Tipis (DET) Penyebaran di Indonesia Seluruh pulau Jawa Kemampuan adaptasi terhadap lingkungan
Sangat baik dalam beradaptasi pada daerah tropis dan pakan yang buruk
Karakteristik reproduksi khusus
Mudah berkembang biak dan perawakan kecil, tidak dipengaruhi oleh musim kawin, dapat melahirkan 3 kali tiap 2 tahun.
Warna bulu Kebanyakan putih, kadang sedikit ada bercak hitam pada bagian mata dan hidung.
Sumber: Abdullah, 2008.
Berikut ini merupakan perbandingan tingkah laku makan dan fisiologi saluran pencernaan kambing dan domba sebagai berikut:
No Karakter Kambing Domba 1 Aktivitas Berdiri dengan dua kaki
dan berjalan dengan jarak lebih jauh
Berjalan dengan jarak lebih dekat
2 Cara makan Pemakan semak dan lebih memilih
Pemakan rumput dan kurang memilih
3 Pakan yang terdiri dari berbagai jenis
Suka memilih Kurang memilih
4 Kemampuan merasa Lebih tajam Kurang tajam
5 Tingkat sekresi ludah Lebih besar Sedang 6 Efisiensi pencernaan
hijauan kasar Lebih efisien Kurang efisien
7 Waktu penyimpanan pakan dalam pencernaan
Lebih lama Lebih pendek
8 Konsumsi air per satuan konsumsi (bahan kering)
Lebih rendah Lebih tinggi
9 Konsentrasi NH3 dalam rumen
Lebih tinggi Lebih rendah
11 Tanin Lebih tahan Kurang tahan
12 Kecepatan penggunaan lemak selama waktu kekurangan pakan
Lebih nyata Kurang nyata
13 Konsumsi bahan kering - Untuk pedaging - Untuk menyusui
3% dari berat badan 4-6% dari berat badan
3% dari berat badan 3% dari berat badan
Sumber: Wodzicka et al., 1993.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Pencernaan Pada Ternak Ruminansia
1. Sistem Pencernaan
Pencernaan merupakan suatu proses untuk memperkecil ukuran
partikel pakan. Saluran pencernaan ternak ruminansia meliputi mulut,
esofagus, lambung, pankreas, usus halus, sekum, kolon dan anus
(Soebarinoto et al., 1991). Pencernaan pada ruminansia melalui proses
mekanik, fermentatif dan enzimatik. Proses mekanik terdiri dari penguyahan
pakan dalam mulut dan gerakan saluran pencernaan yang dihasilkan oleh
kontraksi sepanjang usus. Pencernaan fermentatif dilakukan oleh
mikroorganisme yang hidup dalam saluran pencernaan, terutama di retikulo-
rumen dan usus besar. Pencernaan enzimatik atau kimiawi dilakukan oleh
enzim yang dihasilkan sel-sel dalam organ tubuh ternak, yang berupa getah-
getah pencernaan (Tillman et al., 1991).
Lambung ternak ruminansia terdiri dari empat bagian, yaitu:
a. Rumen
Rumen merupakan bagian lambung paling depan, berfungsi sebagai tempat
penampungan pakan yang dikonsumsi untuk sementara waktu. Di dalam
rumen terkandung berjuta-juta binatang bersel tunggal (bakteri dan
protozoa) yang menggunakan campuran pakan dan air sebagai medianya.
b. Retikulum
Retikulum mempunyai bentuk menyerupai sarang lebah dan mendorong
pakan padat dan ingesta dari rumen ke dalam abomasum. Pakan yang
dikonsumsi ternak mengalami fermentasi ketika berada di dalam retikulum.
Penggunaan minyak dalam penelitian ini diharapkan bermanfaat
sebagai sumber energi bagi ternak. Menurut Ranjhan (1981); Parakkasi
(1999); (NRC, 2001) minyak yang ditambahkan kedalam ransum ternak dapat
meningkatkan konsumsi, tetapi menurunkan kecernaan ransum dalam rumen
terutama terlihat pada ransum yang berkadar hijauan tinggi. Selanjutnya
dijelaskan oleh Parakkasi (1999) bahwa konsumsi dipengaruhi oleh tingkat
kecernaan dan proses fermentasi dalam rumen. Konsumsi akan meningkat jika
kecernaan meningkat serta proses fermentasi dalam rumen berjalan optimum.
Lemak yang digunakan dalam ransum ternak ruminansia diatas 5%
bahan kering akan menghambat aktivitas mikroba rumen dalam mendegradasi
serat (Mbanzamihingol et al., 2000 cit Subardono, 2003). Hal ini sesuai
dengan pendapat Sitoresmi (2009) bahwa lemak yang digunakan dalam
jumlah besar dapat menghambat aktivitas mikroba karena minyak dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
membungkus pakan sehingga menutup akses permukaan membran sel
mikroba bersentuhan dengan pakan, selanjutnya dapat mengganggu produksi
enzim untuk mendegradasi pakan. Ditambahkan Adawiah (2007) bahwa
lemak yang tinggi akan menyelimuti mikroba rumen sehingga mikroba yang
tidak mempunyai enzim lipolitik seperti protozoa akan mati. Mikroba rumen
sangat berperan dalam pencernaan ransum berserat tinggi, sebab pakan utama
ternak ruminansia berupa hijauan.
Proses pencernaan pada ruminansia tidak terlepas dari kegiatan
mikroorganisme dalam rumen yang sangat membantu penyediaan zat
makanan dan energi bagi ternak. Secara garis besar fungsi utama
mikroorganisme dalam rumen ialah melakukan metabolisme karbohidrat,
khususnya selulose, hemiselulose, dan serat kasar lainnya yang tidak dapat
dimetabolisme oleh induk semang. Selain itu melakukan metabolisme lemak,
vitamin, mineral, dan nitrogen (Soeharsono, 2010).
Lemak yang ditambahkan dalam ransum ternak ruminansia yang
mengandung sejumlah besar hijauan akan menurunkan daya cerna
(Parakkasi, 1999), namun dalam penelitian ini hasil analisis variansi
menunjukkan bahwa ketiga perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda
tidak nyata (P>0.05) terhadap kecernaan ADF dan NDF. Hal ini menunjukkan
bahwa peranan proteksi pada penggunaan minyak dapat mempertahankan
kondisi pertumbuhan mikroba rumen. Proteksi mampu menyelimuti minyak
terhadap partikel pakan, sehingga pertumbuhan mikroba dalam cairan rumen
tidak terhambat pertumbuhannya dan tidak menurunkan kecernaan serat.
Menurut Tanuwiria et al. (2006) bahwa proteksi dapat menyebabkan aktivitas
mikroba di rumen berada pada kondisi normal karena lemak yang diproteksi
dapat langsung ke pasca rumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan
minyak ikan lemuru dan minyak kelapa sawit terproteksi sebanyak 3% dari
total ransum tidak mengganggu proses pencernaan serat ransum domba lokal
jantan ditinjau dari konsumsi bahan kering, bahan organik, ADF dan NDF,
sehingga didapatkan hasil yang setara antara kecernaan bahan kering, bahan
organik, ADF dan NDF.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan minyak
nabati (minyak kelapa sawit) dan minyak hewani (minyak ikan lemuru) dalam
ransum dengan level yang berbeda terhadap fraksi serat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M., dan Bamualim. 2008. Domba Ekor Tipis atau Indonesia. http://lprdad.fao.org/cgibin/EfabisWeb.cgi?sid (Diakses pada 29 Agustus 2010 pukul 19.32 WIB).
Adawiah, T. Sutardi, T. Toharmat, W. Manalu, N. Ramli & U.H. Tanuwiria. 2006. Suplementasi Sabun Mineral dan Mineral Organik serta Kacang Kedelai Sangrai pada Domba. J.Media Peternakan. 29(1):27-34.
, 2007. Respons terhadap Suplementasi Sabun Mineral dan Mineral Organik serta Kacang Kedelai Sangrai pada Indikator Fermentabilitas Ransum dalam Rumen Domba. J.Media Peternakan. 30(1):63-70.
Adhianto, K. 2000. Estimasi Konsumsi Dan Kecernaan Berdasarkan Parameter Degradasi Pakan Dalam Rumen Pada Sapi Peranakan Ongole. Tesis Fakultas Peternakan. UGM. Yogyakarta.
Agustin, I.N. 2007. Suplementasi Minyak Ikan dan L-karnitin dalam Ransum Kambing Pengaruhnya Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Secara In Vivo. Skripsi S1 Peternakan Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.
Anggorodi. 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gedia. Jakarta.
Arora. 1983. Microbial Digestion In Ruminants. Penerjemah: Murwani, R. Edisi ke-1. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hartadi, H., S.Reksohadiprodjo dan A.D Tillman. 1990. Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia. Cetakan Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius. Yogyakarta.
Jenkins, T.C., D.L Palmquist. 1984. Effect of Fatty Acids or Calcium Soap on Rumen and Total Nutrien Digestibility of Dairy Rations. Journal of Dairy Science 67(5):978-986.
Kamal, M. 1994. Nutrisi Ternak 1. Fakultas Peternakan. UGM. Yogyakarta.
, 1997. Kontrol Kualitas Pakan Ternak. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.
Kartadisastra H. R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius. Yogyakarta.
Montesqrit. 2008. Penggunaan Mikrokapsul Minyak Ikan Dalam Ransum Ayam Petelur Terhadap Performa Produksi Dan Kualitas Telur. Prosiding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Lampung.
Muhtarudin, L. 2006. Penentuan Tingkat Penggunaan Mineral Organik Untuk Memperbaiki Bioproses Rumen Pada Kambing Secara In Vitro. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 8(2). 132-140.
Mukhtar, A. 2006. Ilmu Reproduksi Ternak Perah. UNS Press. Surakarta.
Mulyono, S. 2004. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba. Penebar swadaya. Jakarta.
Murdiati., A. 2003. Pengolahan Kelapa Sawit II. PAU Pangan Gizi. UGM Press. Yogyakarta.
Murtidjo, B.A. 1993. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Potong Dan Kerja. Kanisius. Yogyakarta.
NRC. 2001. Nutrien Requirement of Beef Cattle. National Academy Press, Washington, D.C.
Pantoja, J., J.L. Firkins, M.L. Estridge and B.L. Hull. 1994. Effect of fat saturation and source of fiber an site of nutrien digestion and milk production by lactating dairy cows. Journal of Dairy Science. 77 (8):2342-2356.
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. UI Press. Jakarta.
Rasyid, A. 2001. Isolasi Asam Lemak Tak Jenuh majemuk Omega-3 Dari Ikan Lemuru (sardinella sp). Prosiding Seminar Riptek Kelautan Nasional. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta.
Ranjhan, S.K. 1981. Animal Nutrition in Tropic. Kamla Nagar. Delhi.
Riyanto, J, S.D.Widyawati, W. Pratitis. 2010. Suplementasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) Dalam Konsentrat Dari Bahan Pakan Lokal Pada Usaha Feedlot sapi Silangan Berbasis Pakan Basal Jerami Padi Fermentasi Untuk Dihasilkan Daging Sapi Rendah Lemak dan Kolesterol Serta Asam lemak Tak Jenuh. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif Penelitian Strategi Nasional. LPPM UNS. Surakarta
Siregar, S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sitoresmi, P.D. 2009. Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa, Minyak Biji Bunga Matahri, dan Minyak Kelapa Sawit Terhadap Penurunan Produksi Metan di Dalam Rumen Secara In-Vitro. Tesis Fakultas Peternakan. UGM. Yogyakarta.
Soebarinoto, S. Chuzaemi, Mashudi. 1991. Ilmu Gizi Ruminansia. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.
Soeharsono. 2010. Fisiologi Ternak. Widya Padjajaran. Bandung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Soetarno, T. 2003. Manajemen Budidaya Sapi Perah. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Subagyo, Y.B.P, 2009. Manajemen Ternak Potong Dan Kerja. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
Subardono. 2003. Penggunaan Minyak Ikan Lemuru dan Minyak Kelapa Sawit Dalam Ransum Terhadap Kinerja Itik Petelur. Skripsi Fakultas Peternakan. UGM. Yogyakarta.
Sumoprastowo, R. M. 1993. Beternak Domba Pedaging dan Wool. PT. Bharatara. Jakarta.
Tanuwiria, H, D.C. Budinuryanto, S. Darodjah dan W.S Putranto. 2006. Studi Suplemen Komplek Mineral Minyak dan Mineral-Organik dan Pengaruhnya terhadap Fermentabilitas dan Kecernaan Ransum in vitro serta Pertumbuhan pada Domba Jantan. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor. J. Protein.14(2). 167-176.
Tilman, A.D, H. Hartadi, S. Prawirokusumo, S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tisch, David. 2006. Animal Feeds, Feeding And Nutrition, And ration Evaluation. Delmar. Cengange learning. (agriculture.delmar.com)
Widiyanto, M.Soejono, H. Hartadi dan Z.Bachrudin. 2007. Pengaruh Suplementasi Minyak Biji Kapok Terproteksi Terhadap Daya Guna Pakan Serat Secara in-vitro. J.Indon.Trop.Anim.Agric. 32(1). 51-57.
, 2008. Pengaruh Suplementasi Biji Kapok Terproteksi Terhadap Status Lipida Ruminal Secara in-vitro. Journal Animal Production 11 (2). 122-128.
Williamson G. and W. J. A. Payne, 1993. An Introduction To Animal Husbandry In The Tropics. Penerjemah: Darmadja, S.G.N.D. Edisi ke-3. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Wodzicka, M., Tomaszewska. I.M. Mastika, A. Djajanegara, S. Gardinee, dan T.R. Wiradarya. 1993. Small Ruminant Production In The Humid Tropica. .Penerjemah: Mastika, I.M, K.G. Suaryana, I.G.L. Oka, I.B. Sutrisna. Edisi ke-1. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Yitnosumarto, S. 1991. Percobaan Perancangan, Analisis, dan Interpretasinya. PT.Gedia. Jakarta.