-
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET
TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA MURID KELAS V SDN NO. 47
ALLUKA KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR
.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH
SUHARTINI
10540 9421 14
JURUSAN ENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
-
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Kantor Jln.Sultan
Alauddin No.259 Telp. (0411 ) 866132
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Suhartini
Nim : 10540 9407 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Kartu
Kuartet
Terhadap Hasil Belajar Pkn Pada Murid Kelas V Sdn No. 47
Alluka Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar
.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan
tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil
ciptaanorang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima
sanksi
apabila pernyataan ini tidak bernar.
Makassar, Agustus 2018
Yang Membuat Penyataan
Suhartini
-
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Kantor Jln.Sultan
Alauddin No.259 Telp. (0411 ) 866132
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Suhartini
Nim : 10540 9421 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan
skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapa
pun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalumelakukan konsultasi
dengan
pembimbing yang telah ditetapan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam
penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1,2, dan 3, saya
bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Agustus 2018
Yang Membuat Perjanjian
Suhartini
-
vi
MOTTO
Kesuksesan itu bukan ditunggu,
tetapi diwujudkan lewat usaha dan do’a
usaha yang kita tanam pada hari kemarin dan
sekarang adalah buah yang akan dipetik dikemudian hari
“where there is a life, there is a hope
do not be a follower, be a leader”
“maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila
engkau telah selesai ( dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja
keras
(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada tuhanmulah engkau
berharap” (Q.s Al-Insyirah,6-8)
-
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’Alamin penulis panjatkan kehadirat Allah
Swt atas
segala limpahan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan
skripsi ini. Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis
dalam rangka
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Namun, penulis
menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini disadari banyak kendala dan rintangan
yang
dihadapi, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam
penulisan skripsi ini.
Namun, berkat ketekunan dan ketabahan serta uluran tangan dari
berbagai pihak
utamanya Ridha Allah Swt maka hambatan itu dapat diatasi. Dan
dengan penuh
kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan
setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE. MM selaku Rektor
Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Erwin Akib S.Pd, M.Pd, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta
stafnya.
3. Sulfasyah, S.Pd, M.A.,Ph.D, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah
Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.
-
viii
4. Dr. Muhajir, S.Pd. M.Pd dan Dr. Andi Sugiati M.Pd selaku
pembimbing I
dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan
arahan dan petunjuk serta koreksi dalam penyusunan skripsi sejak
awal
hingga akhir penyusunan skripsi ini.
5. Syamsuddin Hamdja dan Nurhayati selaku orang tua yang tak
henti-hentinya
mendoakan kesuksesan saya dan atas segala pengorbanannya.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas
Muhammadiyah Makassar atas bimbingan selama penulis tercatat
sebagai
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
7. Akbar Ilyas, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN No. 47 Alluka,
Kecamatan
Pattallassang, Kabupaten Takalar.
8. ST. Hasmah, S.Pd selaku guru pamong selama peneliti
melaksanakan
penelitian di SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang,
Kabupaten
Takalar.
9. Kakak-kakakku Syahrul Qadri, Herawati A.md, Kel., Hijriyanti
S.Pd, Gr.,
Andiyurizal, dan adikku Muh. Nur Irsyam terimakasih atas
dukungan, do’a
dan motivasinya.
10. Sahabat-sahabatku Kartini, israwati. Elviradita, Resky
Rahmayanti, Sunarti
yang telah menyemangati.
11. Teman-teman PGSD angakatan 2014 tanpa terkecuali terimakasih
atas
kebersamaannya dan dukungannya selama ini.
-
ix
12. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan semuanya
karena
keterbatasan tempat, tanpa mengurangi rasa hormat penulis
ucapkan terima
kasih.
Akhirnya tak ada gading yang tak retak, tak ada ilmu yang
memiliki
kebenaran mutlak, tak ada kekuatan dan kesempurnaan, semuanya
hanya milik
Allah Swt, karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna
penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini senantiasa dinantikan
dengan penuh
keterbukaan.
Makassar, Agustus 2018
Penulis
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
LEMBAR PERNYATAAN iv
LEMBAR PERJANJIAN v
LEMBAR KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………….... 6
C. Tujuan Penelitian………………………………………….. 6
D. Manfaat Penelitian………………………………………… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka……………………………………………. 9
1. Pembelajaran Dan Hasil Belajar ……………………. 9
-
xi
2. Media Pembalajaran…………………………………..
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan……….
12
26
B. Penelitian Yang Relevan…………………………………. 30
C. Kerangka Pikir………………………………………..........
D. Defenisi Operasional………………………………………
E. Hipotesis…………………………………………………....
31
32
34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan desain Penelitian………………………………... 35
1. Jenis Penelitian………………………………………… 35
2. Desain Penelitian……………………………………… 35
B. Tempat Dan Waktu penelitian …………………………....
C. Sumber Data………………………………………………...
36
36
D. Populasi dan Sampel….………………………..................... 36
E. Instrumen Penelitian……………………………………… 37
F. Tekhnik Pengumpulan Data……………………………… 37
G. Tekhnik Analisis Data……………………………………. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Penelitian.....................................
B. Deskripsi Data
Penelitian........................................................
C. Analisis Data dan Hasil
Penelitian.........................................
42
43
46
1. Uji Normalitas Data Pretest dan
Posttest............................. 46
-
xii
2. Uji
Homogenitas.......................................................................
47
3. Uji
Hipotesis.............................................................................
48
D.
Pembahasan.................................................................................
49
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan..................................................................................
53
B.
Saran............................................................................................
54
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................
55
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Pretest dan
Posttest.............………………44
Tabel 4.2 Deskripsi Data
Pretest..........................……………………….45
Tabel 4.3 Deskripsi Data
Posttest..............................................................46
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest....………………….
47
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data ................……………………………...
48
Tabel 4.6 Tabel Uji Hipotesis Data Pretest dan
Posttest...........................49
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 KerangkaPikirMediaPembelajaranKartu Kuartet …………..
33
Gambar 3.1 Desain One GroupPretest –
Posttest…………...…..................36
-
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas
hidup.
Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa
arti dan
hakikat hidup serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas
hidup dan
kehidupan secara benar. Karena itulah fokus pendidikan di
arahkan pada
pembentukan kepribadian unggul dengan menitik beratkan pada
proses
pematangan kualitas logika, hati, akhlak dan keimanan. Puncak
kehidupan
adalah tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup.
(Mulyasana, 2012 : 2)
Sistem pendidikan nasional cenderung menempatkan porsi
pengajaran
lebih besar dari pada porsi pendidikan, sehingga kegiatan
pendidikan
cenderung di identikkan dengan proses peningkatan kemampuan,
keterampilan,
dan kecerdasan belaka.
Pendidikan itu penting karena pada dasarnya manusia mutlak
membutuhkan pendidikan. Tanpa pendidikan, manusia sulit dari
mana, untuk
apa, dan hendak kemana manusia pergi. Tanpa pendidikan manusia
sulit
memahami rahasia dibalik alam ini. Tanpa pendidikan juga manusia
sulit
mengembangkan potensi karir, dan masa depan nya dengan baik.
(Mulyasana,
2012 : 11)
-
16
Pendidikan juga berkaitan dengan bagaimana manusia
dipandang.
Pendidikan baik formal maupun non-formal memainkan peranan
penting dalam
pengembangan watak.
Pendidikan yang benar harus di arahkan bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, bukan hanya mengekang dan menjinakkannya
demi
meringankan beban guru. Maslow (Suyomukti, 2016 : 38) mengatakan
kita
harus lebih banyak belajar tentang cara menanamkan kekuatan,
harga diri,
sikap bera karena benar, sikap tidak menyerah pada dominasi dan
pemerasan,
sikap tidak menyerah pada propaganda dan ketidakbenaran.
Belajar berhubungan dengan perubahan tingkahlaku seseorang
terhadap
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman berulang-ulang
dalam situasi
itu. Jadi setiap selesai kegiatan belajar maka akan terjadi
jenis perubahan yang
diharapkan, yaitu: Perubahan tingkah laku, Perubahan
mengenai
pengetahuannya, Perubahan mengenai keterampilannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, menurut (Dahar, 2011:2)
belajar
merupakan suatu proses dimana suatu organisasi berubah
perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Perubahan perilaku dalam proses belajar
merupakan akibat
dari interaksi dengan lingkungan yang berlangsung secara
sengaja. Jadi
seseorang dikatakan belajar apabila adanya perubahan, yang
semula tidak
mengetahui menjadi mengetahui.
Belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati,
-
17
mendengarkan, meniru dan sebagainya. Dalam hal belajar, tentunya
terjalin
proses mengajar. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada
anak
didik, dan pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan
kondisi
atau sistem lingkungan yangmendukung dan memungkinkan untuk
berlangsungnya proses belajar. (Iskandar, 2014 : 37)
Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik,
menyenangkan,
dinamis, dan terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran, di
perlukan strategi,
metode serta media yang tepat sehingga menunjang keefektifan
proses
pembelajaran dan keberhasilan mencpai tujuan. (Iskandar, 2014 :
38)
Guru dituntut untuk menggunakan media pembelajaran yang
bervariasi
tidak hanya secara monoton dengan menggunakan ceramah saja
terutama
dalam mengajarkan mata pelajaran PKn. Akan tetapi guru di tuntut
agar bisa
menumbuhkan ide kreatif dalam proses pembelajaran salah satunya
dengan
menyiapkan media pembelajaran secara kreatif Karena tujuan guru
mengajar
adalah agar bahan yang di sampaikannya oleh semua murid, bukan
hanya oleh
beberapa murid saja. (Suyanto, 2013 : 104)
Dengan menggunakan media pembelajaran yang bervariasi
membuat
peserta didik lebih tertarik dalam pelajaran yang diajarkan
sehingga di kuasai
sepenuhnya mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan
belajar
mengajar. Ada banyak model pembelajaran yang diterapkan dalam
proses
belajar mengajar. Jadi pemilihan model/metode belajar menjadi
sangat penting
untuk diperhatikan karena model/metode tersebut salah satu alat
untuk
-
18
mencapai tujuan dengan memanfaatkan strategi pembelajaran secara
akurat
guru akan terbantu dalam proses pencapaian tujuan
pembelajaran.
Prestasi belajar yang baik salah satunya didukung dalam
penggunaan
media yang sesuai kebutuhan murid. Dalam rangka memperlancar
pencapaian
tujuan pelaksanaan pendidikan di sekolah, di perlukan sebuah
media perantara
yang dapat di fungsikan untuk menyalurkan pesan, merangsang
pikiran,
perasaan, dan kemauan murid. Media perantara ini adalah tidak
lain media
pengajaran. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan
murid untuk
belajar lebih baik dan dapat meningkatkan pemahamn mereka sesuai
dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Rendahnya semangat belajar murid tentu sangat mempengaruhi
hasil
belajar murid. Rendahnya hasil belajar umumnya dipengaruhi oleh
dua faktor
yang berasal dari murid (faktor dari luar meliputi: suasana
rumah, orang tua,
motivasi dari orang tua) dan juga faktor yang berasal dari dalam
diri sendiri
faktor dari dalam meliputi: kekesehatan, intelegensi, bakat,
motivasi, minat,
kreaktifitas dan lain lain. (Kunandar, 2008 : 2)
Tingkat keberhasilan murid didukung oleh kemampuan guru
dalam
penyampaian materi pelajaran. Kreatifitas guru sangat dibutuhkan
dalam
proses pembelajaran, agar dapat dipahami oleh murid yang
mempunyai gaya
belajar yang berbeda-beda. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya
dari guru untuk
mengenali kondisi murid di kelas agar tercapainya tujuan
pendidikan. (Ihsan,
2005 : 5)
-
19
Setiap pembelajaran selalu terjadi masalah-masalah yang
muncul,
terutama yang ada pada murid. Mendapat kelas yang muridnya tidak
banyak
tingkah dan murid yang patuh dengan guru adalah idaman setiap
pendidik.
Namun terkadang apa yang diharapkan guru ketika tugas mengajar
dibagi,
berbeda dengan apa yang didapat. Kita tidak bisa mengelak saat
mendapat
kelas yang berisi anak-anak super yang ingin terus menerus
bermain. Hal ini
mengakibatkan murid kurang termotivasi dalam belajar, dan
mungkin akan
diikuti oleh tindakan yang lebih drastis, yaitu melarikan diri
dari dari guru pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Terkait dengan masalah tersebut, dalam penelitian yang di
lakukan di
SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar
khususnya
di kelas V ditemukan salah satu masalah dimana sebagian murid
kurang
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dan
hasil belajar
dalam mata pelajaran PKn masih rendah. Penyebab dari masalah
tersebut di
karenakan : Siswa merasa bosan mengikuti proses pembelajaran,
guru terlalu
monoton menggunakan metode ceramah sehingga murid merasa
jenuh/bosan,
proses pembelajaran hanya melibatkan guru sepenuhnya (teacher
center), guru
kurang berinteraksi yang baik dengan murid, guru kurang tegas
dan
memperhatikan situasi dan kondisi murid (hanya terpacu pada
materi yang di
ajarkan.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan penelitian
tentang:
“pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu kuartet terhadap
hasil belajar
-
20
PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan
Pattallassang,
Kabupaten Takalar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang di kemukakan di atas maka rumusan
masalah dari
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh sebelum menggunakan media pembelajaran
kartu
kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No.
47
Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar?
2. Bagaimana pengaruh sesudah menggunakan media pembelajaran
kartu
kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No.
47
Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan nya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sebelum menggunakan
media
pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid
kelas V
SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten
Takalar?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sesudah menggunakan
media
pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid
kelas V
SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten
Takalar?
-
21
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk
Menambah
pengetahuan dan pengalaman penulis, terkhusus dalam menyusun
sebuah
karya tulis dalam bentuk proposal ataupun sejenisnya, sekaligus
sebagai
persyaratan untuk menyelesaikan program S1 di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, diharapkan dapat meningkatkan prestasi mengajar
dan
menghilangkan kejenuhan dalam mendampingi dan membimbing
siswa dalam upaya penguasaan bahan ajar.
b. Bagi murid, diharapkan dengan penelitian ini siswa
mendapatkan
masukan baru mengenai cara memahami materi ajar dengan
teknik
yang lebih efektif serta memberikan motivasi bagi siswa
dalam
meningkatkan partisipasi dan hasil belajarnya di kelas.
c. Bagi sekolah, diharapkan hasil penlitian ini memberikan
sumbangan
yang bermanfaat dalam rangka meningkatkan mutu proses
pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat menunjang
tercapainya
tujuan pembelajaran di sekolah dan sebagai informasi bagi
penelitian
selanjutnya.
-
22
d. Bagi peneliti, diharapkan dapat dipakai sebagai dasar dan
acuan bagi
peneliti lain di suatu tempat dan murid yang berbeda, serta
dapat
mengembangkan model-model atau tehknik baru atas dasar
penelitian
ini, sampai ditemukannya model atau tehknik yang paling
efektif
dalam kegiatan pembelajaran.
-
23
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Dan Hasil Belajar
a). Pengertian Pembelajaran
Menurut UU No. 20 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat 20 "pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan
sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar".
Menurut Sudjana (2004:28) pembelajaran dapat diartikan
sebagai
setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar
terjadi
kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara
peserta didik
dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan
pembelajaran.
Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru
membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mendefinisikan
pembelajaran
sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada murid untuk
berpikir
agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari.
Adapun
humanistik mendeskripsikan pembelajaran sebagai pemberian
kebebasan
kepada murid untuk memilih bahan pelajaran dan cara
mempelajarinya
sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Peristiwa belajar yang disertai proses pembelajaran akan
lebih
terarah dan sistematik dari pada belajar yang hanya dari
pengalaman dari
kehidupan sosial di masyarakat. Hal ini karena belajar dengan
proses
-
24
pembelajaran melibatkan peran serta guru, bahan ajar, dan
lingkungan
kondusif yang sengaja diciptakan.
b). Pengertian Belajar
Belajar secara umum merupakan suatu usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku.
Proses
perubahan tingkah laku merupakan gambaran terjadinya
rangkaian
perubahan dalam kemampuan murid. Belajar merupakan suatu
proses
yang terarah pada pencapaian tujuan atau kompetensi yang
telah
ditetapkan (Muliati, 2011: 10)
Menurut (Prof. Dr. Anita Lie, 2014 : 46), pengertian belajar
merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam
perubahan
tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu
berada
dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa
itu.
Menurut (Erfad, 2009 : 15) pengertian belajar merupakan
proses
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian
menimbulkan
perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang
ditimbulkan
oleh lainnya.
Menurut (Asri, 2005 : 5), belajar adalah suatu proses usaha
yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku
yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri
dalam interaksinya dengan lingkungan.
-
25
c). Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah
laku
pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk
pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan
sebagai
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari
sebelumnya, dari yang tidak tahu menjadi tahu (Hamalik,
2008:15)
Menurut (Sudjana, 2010:10) hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki murid setelah ia menerima pengalaman
belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi
(Rusman, 2012:124) antara lain mengikuti faktor internal dan
faktor
eksternal:
1). Faktor Internal
a). Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan
cacat
jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi
murid
dalam menerima materi pelajaran.
Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya
memiliki
kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis
meliputi :
-
26
perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya
nalar
murid.
2). Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.
Faktor Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan
sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan
lain-lain.
Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan
sirkulasi
udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada
pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih sangat
segar
dan dengan ruangan yang cukup untuk bernapas lega.
b) Faktor Instrumental
Faktotr-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan
dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai
sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
direncanakan.
Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan
guru.
2. Media Pembelajaran
Media merupakan kata yang berasal dari bahasa latin “medius”
yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Istilah media
bahkan sering
dikaitkan atau dipergantikan dengan “teknologi” yang berasal
dari kata latin
tekne (Bahasa Inggris) dan logos (Bahasa Indonesia). Oleh karena
itu media
-
27
dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke
penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan, atau alat.
Media berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti
tengah,
perantara, atau pengantar. Menurut Miarso (2005:258) media
pembelajaran
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si pelajar
sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,
bertujuan, dan
terkendali.
Azhar, (2014 : 3) mengemukakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik
digunakan untuk menyampaiakan isi materi pembelajaran yang
terdiri dari
buku, kaset, video, camera, slide, foto, grafik, televisi, dan
komputer.
Rayanda Asyar (2012:8) mengemukakan bahwa: “media
pembelajaran
dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan
atau
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga
terjadi
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif”.
Media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang
di
gunakan untuk kegiatan belajar mengajar dengan maksud
menyampaikan
-
28
pesan/informasi dari guru maupun sumber lain kepada penerima
dalam hal
ini murid. Latuheru (Sardiman, 2006 : 14)
Azhar (2011: 16) juga mengemukakan bahwa : “media
pembelajaran
adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun
diluar kelas,
lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen
sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional
di
lingkungan murid yang dapat merangsang siswa untuk belajar”.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
mka
media itu disebut media pembelajaran. Seringkali media
pembelajaran
digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu yang
disebut media
komunikasi.
Ahli lain berpendapat bahwa media adalah jenis komponen
dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dalam
hal ini
adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
sehingga
proses belajar dapat terjalin dengan baik. (Sardiman, 2006 : 16)
keberadaan
media dalam pembelajaran berfungsi untuk mengefektifkan
proses
komunikasi pembelajaran sehingga tercapainya tujuan yang ingin
dicapai.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
media
pembelajaran adalah suatu alat bantu/komponen pengajaran yang
sengaja
dibuat oleh guru sebagai perantara dalam menyampaikan bahan
pengajaran
dalam proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
-
29
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi
dalam
proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-
alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup
kemungkinan
bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman.
Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah
dan
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai
tujuan
pengajaran yang diharapkan.
Selain mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga
dituntut
untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga
dituntut
untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pengajaran
yang akan digunakannya apabila media tersebut belum
tersedia.
Media pembelajaran itu terdiri dari dua unsur, yaitu
peralatannya atau
perangkat keras sering disebut hardware dan unsur pesannya
(message) atau
perangkat lunak sering disebut software. Untuk lebih jelasnya di
gambarkan
sebagai berikut ;
-
30
Gambar 1.1 unsur media pembelajaran
Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu
sendiri
yang akan disampaikan kepada murid, sedangkan perangkat
keras
(hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk
menyajikan
pesan/bahan ajar tersebut. (Winataputra, 2006 : 34)
Dari uraikan gambar diatas maka dalam menggunakan media
pembelajaran hendaknya kita perlu merancang dengan baik sehingga
dapat
merangsang timbulnya proses/dialog mental pada diri murid.
Dengan kata
lain terjadi komunikasi yang baik antara murid dengan media
yang
disampaikan oleh guru.
Perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat bila
penggunaanya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran
yang telah
dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan
sebagai pangkal
acuan untuk menggunakan media. Apabila diabaikan, maka media
bukan
lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat
dalam
pencapaian tujuan serta efektif dan efisien.
MEDIA PEMBELAJARAN
hardware
perangkat keras
software
Perangkat lunak
-
31
a. Jenis-Jenis Media
Adapun beberapa jenis media antara lain :
1. Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk
mengirim dan mengkomunikasikan peran atau informasi.
2. Media Berbasis Cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum
digunakan
adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja atau latihan,
jurnal, dan
majalah.
3. Media Berbasis Visual
Media berbasis visual (image) dalam hal ini memegang peranan
yang
sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar
pemahaman dan memperkuat ingatan. Media visual dapat pula
menimbulkan minat belajar siswa dan dapat memberikan
hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
4. Media Berbasis Audio Visual
Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media
audio
visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang
memerlukan
persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.
5. Media Berbasis Komputer
Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan komputer berperan sebagai manager dalam
proses
pembelajaran yang dikenal dengan nama computer managed
instruction).
-
32
1 Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari
segi
perkembangan teknologi dibagi menjadi 2 kategori luas, yaitu
media
tradisional dan media teknologi. (Azhar Arsyad, 2011:54)
1.) Media Tradisional
a) visual diam yang diproyeksikan seperti proyeksi opaque,
proyeksi
overhead, slides, filmstrips.
b) visual yang tak diproyeksikan seperti gambar, poster, foto,
charts,
grafik, diagram, pameran, papan info.
c) Audio seperti rekaman piringan, pita kaset.
d) Penyajian multimedia seperti slide plus suara,
multi-image.
e) Visual dinamis yang diproyeksikan seperti film, televisi dan
video
cetak seperti buku teks, modul, workbook, majalah ilmiah,
lembaran lepas (hand-out).
f) Permainan seperti teka-teki, simulasi, permainan papan.
g) Realita seperti model, specimen (contoh) dan manipulatif.
2. Media Teknologi
a) Media berbasis telekomunikasi seperti telekonferen, kuliah
jarak
jauh.
b) Media berbasis mikropocessor seperti Computer-assisted
instruction, perrmainan komputer, sistem tutor intelijen,
interaktif,
hypermedia, Compact (video), Sementara itu, Kemp dan Dayton
-
33
dalam kemendikbud (2013:3) mengemukakan klasifikasi jenis
media yaitu :
media cetak, media yang dipamerkan (displayed media),
overhead
transparency, rekaman suara, slide suara dan film, presentasi
multi
gambar, video dan film, serta pembelajaran berbasis komputer
(computer based instruction).
b. Fungsi Media
Pada hakikatnya, media yang berupa alat/benda yang digunakan
untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu
agar
tampak lebih nyata. Tanpa bantuan alat peraga/ media sukar
rasanya
tercapai tujuan yang diharapkan disuatu lembaga pendidikan.
Dalam
kegiatan interaksi biasanya dipergunakan alat nonmaterial dan
alat
material. Alat non material berupa perintah, larangan, dan
nasihat.
Sedangkan alat material berupa globe, papan tulis, batu kapur,
gambar,
diagram, lukisan, slide, video dan sebagainya. (Suyanto, 2013 :
107)
Adapun beberapa fungsi dari penggunaan media dalam
pembelajaran
antara lain :
a. Murid akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan
gembira,
sehingga minatnya mempelajari materi pelajaran semakin besar.
Disaat
inilah murid akan terangsang, senang, tertarik, dan bersikap
positif
terhadap proses pembelajaran.
-
34
b. Murid akan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan,
terutama
ketika guru dapat menyajikan konsep abstrak meteri pelajaran
kedalam
bentuk konkret.
c. Murid akan menyadari adanya hubungan antara pengajaran dan
benda-
benda yang ada di sekitarnya atau antara ilmu dengan alam
sekitar dan
masyarakat. (Suyanto, 2013 : 108)
Berikut beberapa fungsi media pembelajaran :
1). Media berfungsi mempercepat proses belajar. Fungsi ini
mengandung
arti bahwa dengan media pembelajaran murid dapat menangkap
tujuan
dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
2). Media berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses
belajar
mengajar, karena pada umumnya hasil belajar murid dengan
menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap
sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
3). Media memungkinkan murid menyaksikan benda/peristiwa yang
ada
tanpa harus membayangkan bendanya.
Media harus mempunyai manfaat dalam pembelajaran. Menurut
Rusman, (2012:172)
manfaat media pembelajaran dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran akan lebih
menarik
perhatian murid, (2) akan membuat materi pembelajaran menjadi
lebih jelas
maknanya, (3) metode pembelajaran menjadi bervariasi, (4) murid
menjadi
aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
-
35
Selain itu, adapun kegunaan media yaitu : memperjelas
penyajian
pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, mengatasi
keterbatasan ruang,
waktu, dan daya indera, menimbulkan kegairahan belajar,
memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan
kenyataan, serta mempersamakan pengalaman. (Sardiman, 2012:17
)
gambar sebagai rangsang tugas menulis baik diberikan kepada
murid
sekolah dasar, atau pelajar bahwa (target) pada tahap awal,
tetapi mereka
telah mampu menghasilkan tulisan walau masih sederhana.
Gambar
berfungsi sebagai pemancing kognisi dan imajinasi serta
pemilihan bentuk-
bentuk kebahasaan.
c. Landasan Penggunaan Media
Landasan penggunaan media terbagi 3 yaitu :
(1) Landasan empiris
Pemanfaatan media dalam pembelajaran telah banyak dilakukan
oleh para pendidik. Banyak alternatif media yang dapat
digunakan. Para
pendidik perlu menggunakan kemampuannya dalam menetapkan
pilihan agar tepat sasaran. Pemilihan media pembelajaran
perlu
disesuaikan dengan tujuan, materi dan metode pembelajaran
serta
karakteristik peserta didik karena media apapun tidak akan
dapat
digunakan secara efektif apabila tidak sesuai dengan sasaran.
Temuan-
temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara
-
36
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar murid
dalam
menentukan hasil belajar.
(2) Landasan Filosofis
Dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi
baru
didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran kurang
manusiawi.
Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul,
yang
penting bagaimana pandangan guru terhadap murid dalam proses
pembelajaran. Jika guru menganggap murid sebagai anak manusia
yang
memiliki kepribadian, harga diri, motivasi dan memiliki
kemampuan
pribadi yang berbeda dengan lain, maka baik menggunakan media
hasil
teknologi baru atau tidak.
(3) Landasan psikologis
Belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya
perubahan perilaku pembelajaran karena adanya pengalaman
belajar.
Perubahan perilaku tersebut dapat berupa bertambahnya
pengetahuan,
diperolehnya keterampilan atau kecekatan, dan berubahnya
sikap
seorang yang telah belajar. Kajian psikologi menyatakan bahwa
anak
lebih mudah mempelajari hal yang konkret dari pada yang
abstrak.
Pada saat seorang guru mendesain suatu program pengajaran,
komponen-komponen media pengajaran harus mendasari
pemikirannya.
Untuk memulai penggunaan media pengajaran, guru bisa memulai
-
37
dengan menggunakan media yang sederhana seperti poster,
lukisan,
foto, radio, dan lainnya.
Penggunaan media tersebut sangat membuat komunikasi menjadi
lebih efektif karena murid langsung menangkap apa yang
diajarkan
guru secara nyata. (Suyanto, 2013 : 108)
gambar dapat memberikan
nilai yang sangat berarti, terutama dalam membentuk pengertian
baru,
memperjelas pengertian baru, dan memperkuat pengertian tentang
suatu
konsep tertentu. Di samping itu, penggunaan media gambar
dapat
meimbulkan daya tarik bagi murid sehingga dapat membuat murid
lebih
senang belajar dan memberikan hasil belajar yang lebih baik.
Adapun beberapa kriteria pemilihan media sebagai berikut:
Media
yang dipilih hendaknya selalu menunjang tercapainya tujuan
pengajaran, media yang dipilih hendaknya selalu disesuaikan
dengan
kemampuan dan daya nalar murid, media yang digunakan
hendaknya
bisa digunakan sesuai fungsinya, media yang dipilih
hendaknya
disenangi oleh guru dan murid, persiapan dan penggunaan
media
hendaknya disesuaikan dengan biaya yang tersedia, media yang
dipilih
hendaknya memang tersedia, artinya alat atau bahannya memang
tersedia, baik diliahat dari waktu untuk mempersiapkan maupun
untuk
mempergunakannya, kondisi fisik lingkungan kelas harus
mendukung.
Selain kriteria pemilihan media diatas seorang guru harus
memahami pola penggunaan media yang tepat dalam memilih atau
-
38
membuat media untuk memperoleh hasil yang baik kita harus
mempertimbangkan diantaranya: tahan lama, bentuk dan
warnanya
menarik perhatian murid, sederhana dan mudah dikelola,
ukurannya
sesuai ruang belajar mengajar, dapat menyajikan konsep baik
berbentuk
gambar, atau diagram, sesuai dengan konsep. Dapat
memperjelas
konsep, peragaan itu harus mampu menjadi dasar bagi
tumbuhnya
konsep berfikir bagi murid, menjadikan siswa belajar aktif dan
mandiri
dengan memanipulasi serta merekayasa alat peraga.
d. Media Kartu Kuartet
Kartu kuartet didefinisikan sebagai kertas tebal berbentuk
persegi
panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan
karcis).
Sejalan dengan pengertian tersebut, secara lebih rinci
(Agustina, 2011
: 37)
menjelaskan : “Permainan kartu kuartet adalah sejenis
permainan
kartu bergambar dengan judul gambar ditulis pada bagian atas
kartu dan
tulisannya diperbesar/dipertebal. Judul ini merupakan tema dari
kartu
kuartet. Sedangkan di atas gambar terdapat kata-kata yakni dua
baris di
bagian kanan dan dua baris di bagian kiri. Salah satu dari empat
kata
tersebut mengacu kepada gambar yang terdapat di bawah kata
tersebut dan
biasanya berwarna lain atau digaris bawahi dari keempat kata
yang
terdapat pada bagian atas kartu. Ukuran kartu kuartet beragam,
ada yang
kecil, sedang, dan ada yang berukuran besar”.
-
39
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kartu
kuartet
adalah sejenis kartu permainan yang terdiri dari sejumlah kartu
bergambar
yang mengacu pada tema yang sama. Berikut langkah-langkah
penggunaan media kartu kuartet :
1) Guru menyediakan kartu kuartet.
2) Guru menjelaskan materi pembelajaran.
3) Guru membagi murid dalam beberapa kelompok yang terdiri dari
3-4
orang
4) Guru menjelaskan petunjuk media kartu kuartet.
5) Memulai permainan dengan ketua kelompok mengocok kartu
6) Tugas setiap kelompok adalah menebak dan menjawab soal
yang
diberikan oleh guru.
7) Anggota yang mampu menebak itulah yang mendapatkan poin.
8) Kemudian murid mengerjakan tugas individu yang diberikan
e. Kelebihan Penggunaan Media Kartu Kuartet
Kartu bergambar merupakan media yang mempunyai peranan
penting
untuk memperjelas pengertian dan gambar dapat dihindarkan dari
kesalahan
pengertian antara apa yang dimaksud oleh guru dengan apa yang
ditangkap
oleh murid.
Kelebihan media gambar yaitu gambar mudah diperoleh, bisa di
ambil dari majalah, atau media visual lain dan bahkan bisa
membuatnya
sendiri. Adapun kelebihan dari penggunaan media kartu kuartet
yaitu:
-
40
a) Sesuai dengan karakteristik murid.
b) Memadukan antara media gambar dan permainan.
c) Sifatnya konkrit dan realitas disbanding dengan media
verbal.
d) Meningkatkan minat dan motivasi belajar murid terhadap materi
ajar.
e) Memperjelas objek dalam berbagai bidang agar tidak
terjadi
kesalahpahaman.
f) Memudahkan murid dalam memahami materi ajar.
g) Gampang di buat/diperoleh serta mudah dalam penggunaan.
Penggunaan media kartu kuartet diharapkan dapat memberikan
pengalaman belajar yang menarik, tidak monoton dan tidak
membosankan
dalam proses pembelajaran sehingga dapat menngkatkan keaktifan
murid
dalam pembelajaran dan hasil belajar yang memuaskan.
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk
membuat
belajar para muridnya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti
jika tidak
menghasilkan kegiatan belajar pada para muridnya. Kegiatan
belajar hanya
akan berhasil bila murid secara aktif mengalami sendiri proses
belajarnya.
Seorang guru tidak dapat mewakili belajar muridnya. Seorang
murid belum
dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada
dalam satu
ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pembelajaran
diartikan
sebagai proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar.
-
41
(Irmansyah Alipandie, 2011:50)
mengajar ialah suatu aktivitas
mengorganisasikan (mengatur) lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
Pengertian
ini meliputi faktor guru, anak dan lingkungan yang diorganisir
dalam bentuk
bahan pengajaran yang ketiga-tiganya mendapat perhatian guna
memperoleh
hasil yang sebaik-baiknya.
Lebih lanjut Kosasih Djahiri dalam buku 2 materi pelatihan
terintegrasi
Pendidikan Kewarganegaraan (2005:8)
pada proses pembelajaran prinsip
utamanya adalah proses keterlibatan seluruh atau sebagian besar
potensi diri
murid fisik dan nonfisik dan kebermaknaannya bagi diri dan
kehidupannya
saat ini dan yang akan datang (life skill).
Jadi jelas hakikat pembelajaran itu adanya suatu aktivitas
yang
melibatkan guru, murid dan lingkungan yang dipadukan secara
selaras, serasi
dan seimbang, sehingga menghasilkan suatu perubahan yang sesuai
dengan
harapan.
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) adalah
merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang
beragam
dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa
untuk
menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang
dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.
-
42
b. Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan
Visi PKn adalah mewujudkan proses pendidikan yang terarah
pada
pengembangan kemampuan individu sehingga menjadi warga negara
yang
cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab, yang pada
gilirannya mampu
mendukung berkembangnya kehidupan masyarakat bangsa dan
negara
Indonesia yang cerdas.
Misi Pendidikan Kewarganegaraan
Sebagaimana yang telah ditetapkan dapat tercapai, maka perlu
ditindak
lanjuti dengan misinya, yaitu :
1) Memanfaatkan kenyataan dan kecenderungan masyarakat yang
semakin
transparan, tuntutan kendali mutu yang semakin mendesak, dan
proses
demokrasi yang semakin meluas sebagai konteks dan orientasi
pendidikan demokratis.
2) Memanfaatkan subtansi berbagai disiplin ilmu yang relevan
sebagai
wahana pedagogis untuk menghasilkan dampak instruksional
berupa
wawasan, sikap dan keterampilan kewarganegaraan, sehingga
bisa
dihasilkan desain kurikulum yang bersifat interdisipliner.
3) Memanfaatkan berbagai konsep, prinsip, dan prosedur
pembelajaran
yang memungkinkan para peserta didik mampu belajar
demokratis,
dalam situasi yang demokratis, dan untuk meningkatkan mutu
kehidupan
masyarakat yang lebih demokratis.
-
43
c. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
Secara umum pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk
mengembangkan potensi individu warga negara indonesia,
sehingga
memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan
yang
memadai, yang memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas
dan
bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara Indonesia.
Sedangkan fungsi pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai
wahana
untuk membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter
yang
setia kepada bangsa dan negara indonesia dengan merefleksikan
dirinya
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat
Pancasila
dan UUD 1945.
Berdasarkan visi dan misinya, Pendidikan Kewarganegaraan
dapat
menjadi pengikat untuk menyatukan peserta didik yang beragam
dari segi
agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa.
Pendidikan
kewarganegaraan harus dinamis dan mampu menarik perhatian
murid,
dengan cara sekolah membantu peserta didik mengembangkan
pemahaman baik materi maupun kemampuan interlektual dan
partisipasi
dalam kegiatan sekolah.
Dengan pembelajaran yang bermakna dan bervariatif murid
diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan
intelektual dan partisipatif yang menghasilkan pemahaman tentang
arti
-
44
pemerintahan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat terutama
dalam
pencetak murid yang taat, tunduk dan patuh serat paham hak
dam
kewajibannya sebagai bagian dari warga negara untuk
meningkatkan
pemahaman tentang hakikat otonomi daerah yang pada akhirnya
akan
meningkatkan partisipasi dan peranannya dalam kualitas
pelaksanaan
otonomi daerah.
B. Penelitian Relevan
Pada dasarnya kajian relevan dijadikan acuan untuk mendukung
dan
memperjelas penelitian. Dengan didukung oleh penelitian yang
relevan.
Sehubungan dengan masalah yang diteliti, berdasarkan studi yang
dilakukan
oleh peneliti terdahulu yang dilaksanakan oleh Khaerati 2011
dengan judul “
pengaruh kartu gambar terhadap hasil belajar siswa SD Negeri
Pao-Pao” dan
penelitian yang dilakukan oleh Andi Jumarni 2013 dengan judul “
pengaruh
penggunaan media kartu kuartet terhadap hasil belajar siswa pada
mata
pelajaran PKn kelas IV SDN 176 Tanabatue”.
Hasil penelitian yang diperoleh data dari pengaruh kartu kuartet
dengan
hasil belajar murid, dengan niai 0,577 lebih besar dari pada
product moment
yaitu 0,367 berarti nilai lebih besar dari pada digambarkan
(0,577>0,367).
Penelitian yang berupa kuantitatif yang menggambarkan pengaruh
kartu
kuartet bergambar terhadap hasil belajar siswa SD Negeri
Pao-Pao.
-
45
C. Kerangka Pikir
Kondisi awal sebelum menggunakan media pembelajaran kartu
kuartet,
peneliti melakukan preetest yaitu tes awal. Kemudian melakukan
tindakan
dengan menggunakan media kartu kuartet lalu mengadakan posttest.
Kerangka
pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut
:
(gambar 2.1 kerangka pikir)
Keterangan :
1. Variabel Independen :
a. Sebelum menggunakan media pembelajaran kartu kuartet terhadap
hasil
belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan
Pattallassang, Kabupaten Takalar.
pengaruh
penggunaan
media
pembelajaran
kartu kuartet
terhadap hasil
belajar PKn
pada murid
kelas V SDN
No.47 Alluka,
Kecamatan
Pattallassang,
Kabupaten
Takalar
(preetest)
Sebelum
menggunakan
media kartu kuartet
Mata
pelajaran
PKn
(posttest)
Sesudah
menggunakan media
kartu kuartet
-
46
b. Setelah menggunakan media pembelajaran kartu kuartet terhadap
hasil
belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan
Pattallassang, Kabupaten Takalar.
2. Variabel Dependen
Pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu kuartet terhadap
hasil
belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan
Pattallassang Kabupaten Takalar.
D. Definisi Operasional
1. Belajar
Belajar secara umum merupakan suatu usaha yang dilakukan
individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru,
secara
keseluruhan sebagai pengalaman individu dalam berinteraksi
dengan
lingkungannya. Proses perubahan tingkah laku merupakan
gambaran
terjadinya rangkaian perubahan dalam kemampuan murid.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri
seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan,
sikap dan
keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai
terjadinya
peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya,
dari yang
tidak tahu menjadi tahu.
-
47
3. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu alat bantu/komponen
pengajaran
yang sengaja dibuat oleh guru sebagai perantara dalam
menyampaikan
bahan pengajaran dalam proses belajar mengajar dan tujuan
pembelajaran
dapat tercapai.
4. Fungsi Media Pembelajaran
Media yang berupa alat/benda yang digunakan untuk
memperagakan
fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih
nyata. Tanpa
bantuan alat peraga/ media sukar rasanya tercapai tujuan yang
diharapkan
disuatu lembaga pendidikan.
5. Media Kartu Kuartet
Permainan kartu kuartet adalah sejenis permainan kartu
bergambar
dengan judul gambar ditulis pada bagian atas kartu dan
tulisannya
diperbesar/dipertebal. Judul ini merupakan tema dari kartu
kuartet.
Sedangkan di atas gambar terdapat kata-kata yakni dua baris di
bagian
kanan dan dua baris di bagian kiri. Salah satu dari empat kata
tersebut
mengacu kepada gambar yang terdapat di bawah kata tersebut dan
biasanya
berwarna lain atau digaris bawahi dari keempat kata yang
terdapat pada
bagian atas kartu. Ukuran kartu kuartet beragam, ada yang kecil,
sedang,
dan ada yang berukuran besar.
-
48
6. Pembelajaran PKn
Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran
yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama,
sosio-
kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga
negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi
oleh
Pancasila.
E. Hipotesis
Berasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, untuk
menjawab
hipotesis penelitian yang telah diajukan maka peneliti
menggunakan Uji T
hitung > T tabel atau T hitung < T tabel dengan hipotesis
sebagai berikut :
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu
kuartet
terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47
Alluka,
Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar
H1 : Ada pengaruh penggunaan media media pembelajaran kartu
kuartet
terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47
Alluka,
Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar
-
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif yang memiliki tujuan
akhir untuk
menguji sebuah teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan
dan
pengaruh serta perbandingan antar variabel, memberikan deskripsi
statistik,
menaksir dan meramalkan hasilnya.
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian
pre-Eksperimental
Design yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design.
Secara
umum Pre-test and Post-test One Group.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Pretest Perlakuan Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2017 : 74)
3.1 Gambar Desain The One Group Pretest-Posttest
Keterangan :
X = Perlakuan
O1= Hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan
O2 = Hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan
-
50
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini bertempat di SDN No.
47 Alluka,
Kabupaten Takalar.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau
saat penelitian
ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester
genap
2018/2019.
C. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Data primer dalam penelitian ini bersumber dari SDN No.47
Alluka,
Kelurahan Salaka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten
Takalar.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari buku,
literatur
dsb.
D. Populasi dan sampel
1). Populasi
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh murid SDN No.
47
Alluka pada tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 99 orang.
2). Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebahagian dari populasi
yang
berasal dari kelas V dengan mempergunakan tekhnik purporsive
sampling
-
51
dengan jumlah sampel sebanyak 13 orang yaitu murid laki-laki
berjumlah 8
orang dan murid perempuan sebanyak 5 orang.
E. Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk menggali
data
mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu kuartet
terhadap
hasil belajar PKn dengan mempergunakan instrumen penelitian
berupa
observasi dan dengan metode penggunaan tes.
F. Tekhnik Pengumpulan Data
1. Observasi
Kegiatan untuk mendapatkan data yang faktual dengan cara
mengadakan
pengamatan terhadap konsisi fisik, fasilitas, dan perilaku
secara langsung pada
objek penelitian. Metode observasi merupakan cara menghimpun
bahan-bahan
keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
sedang
dijadikan sasaran pengamatan. Metode ini digunakan untuk
memperoleh data
tentang keadaan murid yang terjadi dalam kelas selama pengajaran
dan fasilitas
yang ada, mengamati segala kejadian yang berhubungan dengan
pengaruh
penggunaan peta konsep yang dilengkapi dengan media gambar serta
hal-hal
yang perlu.
2. Metode Penggunaan Tes
Metode tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta
yang
lain untuk mengatur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan
-
52
atau bakat yang dimiliki oleh invidu/kelompok. Jenis tes yang
digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah pre test-post test. Jenis
tes tersebut
digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan
media
pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn setelah
diberi
perlakuan belajar.
a. Preetest
Preetest merupakan test yang diberikan sebelum menggunakan
media pembelajaran kartu kuartet dalam pemahaman materi.
b. Posttest
Posttest merupakan test yang di berikan setelah menggunakan
media
pembelajaran kartu kuartet dalam pemahaman materi
G. Tekhnik Analisis Data
Tekhnik analisis data yang digunakan adalah uji t berpasangan
dan analisis
statistik inferensial.
1. Analisis Statistik Inferensial
Pada analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk
menguji
hipotesis penelitian, sebelum pengujian hipotesis terlebih
dahulu dilakukan
Uji prasyarat data. Pada uji prasyarat data dilakukan uji
nomalitas data dan
uji homogenitas data. Sedangkan pada uji hipotesis dilakukan uji
beda (Uji-
t).
-
53
a. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas dalam penelitian ini yang bertujuan
untuk
mengetahui apakah populasi berdistribusi normal. Hipotesis
yang
diuji
sebagai berikut :
Ho : Populasi berdistribusi normal
H1 : Populasi tidak berdistribusi normal
Kriteria yang digunakan yaitu diterima H0 apabila nilai p
(pelium) ≥ α
(signifikansi) dan H0 ditolak, jika p < α dimana nilai α =
0,05. Apabila p
(pelium) > α (signifikansi) maka H0 diterima, artinya data
hasil dari kedua
kelompok perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Dalam
penggunaan statistic inferensial ini peneliti menggunakan tehnik
statistik t
(uji-t) dengan tahapan sebagai berikut :
Md
t =√
Sugiono (2016 : 56)
keterangan :
Md = Mean dari perbedaan preetest dengan posttest
∑x2d = Jumlah kuadrat deviasi
N = populasi
n = sampel
-
54
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan terdistribusi
normal,
langkah selanjutnya adalah mencari nilaihomogenitas
menggunakan
programSPSS 22 yaitu OneWayAnova. Data normal dan data
homogen
jikataraf signifikan>0,05.
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian yang dirumuskan dan hipotesis
kerja
atau statistic digunakan uji t one sample test. Pada uji
hipotesis ini, diambil
satu sample yang kemudian dianalisi apakah ada perbedaan
rata-rata dari
sampel tersebut. Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini yaitu
:
H0 : µ ≤ 65
HI : µ ≥ 65
Pada taraf signifikan α = 0,05. Jika signifikan yang diperoleh
> α,
maka HI diterima . sebaliknya jika signifikansi yang diperoleh
< α, maka
H0 ditolak
Untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan maka
peneliti menggunakan Uji T dengan hipotesis sebagai berikut
:
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu
kuartet terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No.
47
Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.
-
55
H1 : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran kartu
kuartet
terhadap hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN No. 47
Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.
-
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 47 Alluka, jl. Zainuddin
Nanro,
Kelurahan Salaka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.
Sekolah ini
berdiri pada tahun 1960 dengan memiliki luas halaman keseluruhan
sekolah
320,25 m2. Gedung yang dimiliki SDN No. 47 Alluka, Kecamatan
Pattallassang, Kabupaten Takalar terdiri dari 9 ruang kelas, 1
ruang kepala
sekolah dan guru, 6 ruangan kelas (I-VI), dan 1 ruang
perpustakaan. Subjek
dari penelitian ini adalah murid kelas V dengan St. Hasmah
selaku wali kelas
V. Sekolah Dasar Negeri No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang,
Kabupaten
Takalar mengedepankan pengetahuan akademik tanpa meninggalkan
karakter
yang sekarang ini sangat diperlukan oleh setiap orang, khususnya
oleh insan
pendidikan.
Adapun gambaran proses pembelajaran dikelas pada tahap pertama
guru
mempersiapkan murid untuk dapat memulai pelajaran dengan
menyuruh
perwakilan dari mereka memimpin do’a. Sebelum guru menyampaikan
materi
pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih
dahulu lalu
bernyanyi dengan lagu “Garuda Pancasila”.
Tahap selanjutnya, guru menjelaskan materi tentang keutuhan NKRI
dan
cara menjaga keutuhan NKRI dengan panduan buku PKn dengan
menyediakan
lembar LKS untuk masing-masing murid dan meminta murid untuk
memahami
-
57
gambar yang ada pada buku. Guru meminta kepada murid untuk
menjawab
pertanyaan dengan mencocokkan gambar dengan keterangannya.
Setelah semua murid memahami makna gambar di dalam buku
tersebut,
guru kemudian minta mereka duduk berdekatan dengan teman
pasangan dan
meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk tampil di
depan kelas
sambil menjelaskan keterangan gambar yang tertera pada buku di
depan teman-
temannya.
Guru memberikan waktu kepada murid yang ingin bertanya
mengenai
pembelajaran yang telah diberikan dan guru memberikan kesempatan
kepada
murid untuk menyimpulkan pembelajaran. Guru memberikan penguatan
positif
berupa pujian terhadap murid. Pada tahap akhir atau pada
pertemuan akhir guru
memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah kepada semua murid
untuk
mengetahui pendalaman materi yang telah diberikan oleh guru dan
untuk
mengetahui hasil akhir setelah mempelajari materi tersebut.
B. Deskripsi Data Penelitian
Untuk menggunakan data tentang hasil belajar PKn, peneliti
menggunakan
data hasil prestest dan posttest atau tes awal sebelum diberikan
materi
pembelajaran dan tes akhir setelah diberikan perlakuan. Soal
pretest dan
posttest terdiri dari 5 butir soal essay. Adapun data dari hasil
pretest dan
posttest sebagai berikut :
-
58
Tabel 4.1
Daftar Nilai Hasil Pretest dan Posttest
No. Nama Pretest Posttest
1. A 50 80
2. B 40 80
3. C 40 60
4. D 50 85
5. E 75 90
6. F 50 85
7. G 75 95
8. H 60 95
9. I 55 90
10. J 80 95
11. K 85 100
12. L 55 85
13.
M
65 95
Jumlah 780 1135
Rata-rata 60 87,3
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk hasil
pretest
dan posttest mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan
melalui
penggunaan media pembelajaran kartu kuartet. Nilai terendah pada
saat pretest
-
59
yaitu 40 sedangkan nilai tertingginya yaitu 85. Setelah
diberikan perlakuan
(posttest), maka hasil belajar murid mengalami peningkatan
dengan nilai
terendah yaitu 60 dan nilai tertinggi yaitu 100.
1. Deskripsi Data Pretest
Pemberian pretest dilakukan sebelum kelas diberikan perlakuan
yang
berbeda. Hasil deskripsi data pretest dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 4.2
Deskripsi Data Pretest
Statistics
Pretest
N Valid 13
Missing 0
Mean 60,0000
Median 55,0000
Std. Deviation 14,86046
Minimum 40,00
Maximum 85,00
Sum 780,00
Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa hasil pretest
diperoleh data
sebanyak 13 dengan jumlah data 780. Nilai rata-rata pretest
yaitu 60 dengan
median 55 dan modusnya 14,86. Nilai maksimumnya adalah 85 dan
nilai
minimumnya adalah 40.
-
60
2. Deskripsi Data Posttest
Pemberian posttest dilakukan setelah kelas diberikan perlakuan
yang
berbeda. Hasil deskripsi data posttest dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3
Deskripsi Data Posttest
Statistics
Postest
N Valid 13
Missing 0
Mean 87,3077
Median 90,0000
Std. Deviation 10,33106
Minimum 60,00
Maximum 100,00
Sum 1135,00
Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa hasil posttest
diperoleh data
sebanyak 13 dengan jumlah data 1135. Nilai rata-rata posttest
yaitu 87,3
dengan median 90 dan modus 10,33. Nilai maksimumnya adalah 100
dan nilai
minimumnya adalah 60.
C. Analisis Data dan Hasil Penelitian
1. Uji normalitas Data Pretest dan Posttest
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah subjek yang
diteliti
tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji
normalitas ini
-
61
peneliti menggunakan bantuan program SPSS. Adapun syarat suatu
data
dapat dikatakan berdistribusi normal ialah jika nilai
signifikansi > 0,05.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PRETEST POSTEST
N 13 13
Normal Parametersa,b
Mean 60,0000 87,3077
Std.
Deviation
14,86046 10,33106
Most Extreme
Differences
Absolute ,170 ,181
Positive ,170 ,151
Negative -,151 -,181
Kolmogorov-Smirnov Z ,614 ,652
Asymp. Sig. (2-tailed) ,846 ,789
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji normalitas data di atas
diketahui bahwa
hasil pretest signifikansinya 846. Hal ini menunjukkan bahwa
data tersebut
berdistribusi normal karena signifikansinya 846>0,05.
Sedangkan data hasil
posttest signifikansinya 789. Hal ini juga menunjukkan bahwa
data tersebut
berdistribusi normal karena signifikansinya 789>0,05 sehingga
dapat
disimpulkan bahwa kedua data hasil uji normalitas terbukti
berdistribusi
normal.
-
62
2. Uji Homogenitas
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau
tidaknya tingkat varian data. Adapun kriteria pengambilan
keputuan
adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji
homogenitas ini
penelitti menggunakan bantuan program SPSS.
Tabel 4.5
Uji Homogenitas Data
Test of Homogeneity of Variances
HASIL BELAJAR
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,920 1 24 ,100
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa hasil dari
pretest dan
posttest signifikansinya 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa varian
yang
dimiliki pretest dan posttest berbeda dan homogen karena
0,1>0,05.
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji Hipotesis, data harus homogen dan normal. Uji
hipotesis pretest dan posttest dengan menggunakan T-test
untuk
mengetahui kemampuan awal sebelum menggunakan media
pembelajaran
kartu kuartet dan sesudah menggunakan media pembelajaran kartu
kuartet.
Dalam uji data T-test ini peneliti menggunakan program SPSS.
Adapun
-
63
kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikan T-test >
0,05 Atau jika t
Hitung > t Tabel maka jika Ha diterima berarti terdapat
pengaruh penggunaan
media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn
murid kelas
V. Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,05 Maka Ha di
tolak.
Tabel 4.6
Tabel Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest
Paired Samples Test
Paired Differences T Df Sig.
(2-
taile
d)
Mean Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
POSTES
T –
PRETES
T
27,3076
9
9,04051 2,5073
9
21,8445
7
32,7708
2
10,89
1
12 ,001
Dari tabel 4.8 terlihat bahwa nilai pretest dan posttest pada
taraf
signifikan 0,05 memenuhi kriteria ttabel ≤t hitung yaitu 2,178 ≤
10,891 artinya
bila dilihat dari perhitungan thitung dan signifikansi uji t,
maka hipotesis (Ha)
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan
antara hasil pretest dan posttest penggunaan media pembelajaran
kartu
kuartet.
-
64
D. Pembahasan Data Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa
terdapat
pengaruh yang signifikan pada penggunaan media pembelajaran
kartu kuartet
terhadap hasil belajar PKn murid kelas V SDN No. 47 Alluka,
Kecamatan
Pattallassang, Kabupaten Takalar.
Hasil pengujian tersebut sejalan dengan beberapa penelitian
terdahulu
diantaranya penelitian yang yang dilakukan oleh Andi Jumarni
2013 dengan
judul “Pengaruh media kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn
murid kelas IV
SDN No. 176 Tanabatue, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone”,
Hasil
penelitian yang diperoleh dari data pengaruh kartu kuartet
dengan hasil belajar
murid, dengan menggunakan uji t diperoleh thitung>ttabel.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho di tolak dan H1 diterima. Ini menunjukkan
bahwa
penggunaan media pembelajaran kartu kuartet berpengaruh terhadap
hasil
belajar murid pada mata pelajaran PKn murid kelas IV SDN No.
176
Tanabatue, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Irsandi
Irwan
dengan judul “Pengaruh media pembelajaran gambar terhadap hasil
belajar
murid pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Inpres Manggala Kota
Makassar”
menyimpulkan bahwa setelah diperoleh thitung>ttabel. Sehingga
dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran gambar berpengaruh terhadap
hail
belajar PKn murid kelas IV SD Inpres Manggala Kota Makassar.
-
65
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah murid kelas V
SDN
No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar
sebanyak 13
Orang. Jumlah nilai pretest yang di peroleh adalah 780 dan
jumlah nilai
posttest yang diperoleh adalah 1135.
Perbedaan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest
bukanlah suatu
kebetulan, tetapi perbedaan signifikan karena diberikannya
perlakuan. sehingga
Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan media
pembelajaran
kartu kuartet memiliki pengaruh terhadap hasil belajar murid
pada mata
pelajaran PKn kelas V SDN No. 47 Alluka, Kecamatan
Pattallassang,
Kabupaten Takalar.
Berdasarkan nilai yang di uraikan, terlihat bahwa jumlah nilai
dari
posttest (setelah perlakuan) lebih tinggi di bandingkan pretest
(sebelum
perlakuan) yang diperoleh murid kelas V SDN No. 47 Alluka,
Kecamatan
Pattallassang, Kabupaten Takalar.
Media kartu kuartet atau kartu bergambar termasuk dalam media
visual
yang dapat membantu murid dalam memahami pelajaran sekaligus
menarik
bagi murid. Penggunaan media kartu kuartet pada proses belajar
PKn
merupakan variasi dalam proses pembelajaran dengan metode
bermain
sehingga murid tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti
pembelajaran
PKn di kelas yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar
murid.
Peningkatan dari segi hasil belajar tersebut sejalan dengan
pendapat
(Hamalik, 2008:15) bahwa hasil belajar sebagai terjadinya
perubahan tingkah
-
66
laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk
pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan sebagai
terjadinya
peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya,
dari yang
tidak tahu menjadi tahu setelah media kartu kuartet tersebut
digunakan dalam
proses pembelajaran. Hal tersebut juga di ungkapkan oleh
(Suyanto, 2013 :
108) bahwa penggunaan media sangat membantu pemahaman murid
terhadap
materi yang diberikan juga meningkatkan semangat belajar mereka
karena
lebih banyak yang senang mengikuti proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diukur
berdasarkan
ketercapaian kompetensi yang telah diterapkan sejak awal
kegiatan
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran perlu adanya interaksi
antara dua
belah pihak yaitu pengajar (guru) dan murid. Tugas murid tidak
hanya
memberikan sejumlah informasi kepada murid, tetapi mengusahakan
agar
konsep-konsep yang di ajarkan dapat tertanam dalam ingatan
murid. Hal ini
membuat murid memandang pembelajaran PKn sebagai pembelajaran
yang
sulit diingat, materinya susah, cenderung membosankan bahkan
murid kurang
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, sehingga berdampak
pada hasil
belajar yang kurang maksimal, karena murid kurang memahami
konsep dan
materi-materi yang diajarkan oleh guru. Sebenarnya pembelajaran
PKn dapat
di ajarkan dengan berbagai model, metode maupun media
pembelajaran, agar
mempermudah murid dalam memahami pelajaran PKn. Salah satu usaha
untuk
mengakomodir kebutuhan murid dalam kegiatan belajar PKn, guru
hendaknya
-
67
mampu membuat pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan
dan
memberikan dampak yang efektif sebagai alat penunjang proses
pembelajaran
dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada murid atau anak
didik
untuk mencapai tujuan pengajaran.
-
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data, dan
pembahasan,
maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh
penggunaan
media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar PKn
murid kelas V
SDN No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.
Hal ini
dibuktikan dengan hasil analisis data dan pembahasan bahwa
Penggunaan
media pembelajaran kartu kuartet terhadap hasil belajar murid
kelas V SDN
No. 47 Alluka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar
berpengaruh
sebagaimana hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
media
pembelajaran kartu kuartet cocok diterapkan dalam menentukan
hasil belajar
murid pada pelajaran PKn. Hal ini tampak pada nilai yang
diperoleh murid
sebelum menggunakan media pembelajaran kartu kuartet yang
mencapai
standar keberhasilan belajar, yaitu hanya mencapai 31% atau
sebanyak 4 murid
yang memperoleh nilai 70 ke atas.
Sesudah menggunakan media pembelajaran kartu kuartet, hasil
belajar
murid di kategorikan memadai dengan hampir semua murid mampu
memperoleh nilai di atas 70 (92,3%). Pengaruh media pembelajaran
kartu
kuartet diketahui pula berdasarkan perhitungan uji t.
Perbandingan hasil
kemampuan pretest dan posttest menunjukkan bahwa nilai t hitung
= 10,891 >
-
69
t tabel = 2,178 Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian
yang diajukan
diterima.
B. Saran
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif
pembelajaran
mengatasi kesulitan yang dialami murid. Setelah penelitian
ini
dilaksanakan, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada pihak sekolah khususnya guru sekolah dasar, agar
sebaiknya
setiap melaksanakan kegiatan mengajar menggunakan media seperti
media
kartu kuartet sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi
kesulitan
belajar murid serta semangat belajar murid di kelas untuk
memudahkan
pemahaman mereka dalam menerima materi pelajaran yang
diajarkan.
Dengan menggunakan media, akan meningkatkan motivasi dan
semangat
belajar murid serta memudahkan daya pemahaman terhadap materi
yang
diajarkan.
2. Sebagai calon guru, mahasiswa perlu memahami arti dari
guru
profesional dimana guru bukan hanya menjadi pengajar tetapi guru
adalah
fasilitator yang memfasilitasi semua kebutuhan murid di kelas
mulai dari
bagaimana seorang guru mampu menguasai materi, mampu
menguasai
murid dan mampu menguasai kelas serta dengan
kemampuan-kemampuan
lain yang dimiliki untuk menghadapi kesulitan belajar murid
dengan
berbagai karakteristik yang berbeda dalam suatu kelas
-
70
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar. 2014. Mengembangkan Profesionalitas
Guru.Jakarta : Bee
Media Pustaka
Agustina.2011. Media Pembelajaran.Jakarta : PT Grafindo
Persada
Alipandi, Irmansyah. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT
Grafindo
Persada
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali
Pers
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Dahar. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta : Pt Raja
Grafindo Persada
Djahiri, Kosasih. 2005. Materi Terintegrasi Pendidikan
Kewarganegaraan.
Jakarta : PT Asdi Mahasarya
Erfad, Syaiful. 2009. Menjadi Siwa hebat. Bandung : Garailmu
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung :
Sinar Baru
Algesindo.
Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Asdi
Mahasarya
Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Lie, Anita. 2014. Menjadi Sekolah Terbaik. Jakarta : Tanoto
Foundation dan Raih
Asa Sukses
Miarso. 2005. Media pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Muliati. 2011. Materi Ajar Strategi Pembelajaran. Makassar :
Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Mulyasana, Dedi. 2012. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing.
Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Rayandra, Asyar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.
Jakarta:
Gaung Persada Press
-
71
Rusman, dkk. 2011.
Selangkah-lebih-maju-dalam-pengembangan-pendidikan-
Indonesia.html.(online).http: //fuddinbatavia.com/2010/07/13
(diakses 11
september 2015)
Sardiman, Arif. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Sardiman, Arif. 2008. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Sardiman, Arif. 2012. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Sudjana, 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Sudjana, 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif,dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,kualitatif,dan
R&D. Bandung :
Alfabeta
Suyanto.2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta : Erlangga
Suyomukti, Nurani. 2016. Teori-Teori Pendidikan. Jakarta :
Ar-ruzz media
Winataputra, 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : Ar-ruzz
media
-
72
DAFTAR HADIR MURID KELAS V SDN NO. 47 ALLUKA
N
O.
NAMA
JENIS
KELAMIN
PERTEMUAN KE
1 2 3 4 5 6 7
1. SYAHRUL
L
O
B
S
E
R
V
A
S
I
P
E
R
E
N
C
A
N
A
A
N
√ √ √ √ √
2. ASHAR FEBRIAN
L √ √ √ √ √
3. HENRIANSYAH
L √ √ √ √ √
4. SAIFUL
L √ √ √ √ √
5. ABDUL MALIK
L √ - √ √ √
6. RIFKI PRATAMA
L √ √ √ √ √
7. MUHAMMAD ADAM
SYAM
L
-
√
√
√
√
8. AGUNG SETIAWAN B
L √ √ √ √ √
9. NURDIAN HIDAYAH
P √ √ √ √ √
10. IRMAWATI
P √ √ - √ √
11. AYU RAMADHANI
P √ √ √ √ √
12. NUR FADILAH S
P √ √ √ √ √
13.
SAHIRA SOFIA PUTRI
P √ √ √ √ √
-
73
A
A. Standar Kompetensi
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia/
NKRI
B. Kompetensi Dasar
1.2. Menjelaskan pentingnya keutuhan NKRI
C. Indikator:
1.2.1 Menyebutkan sikap menjaga keutuhan NKRI
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks murid dapat memahami sikap menjaga
keutuhan
NKRI
2. Dengan memahami teks murid dapat menyebutkan sikap
menjaga
keutuhan NKRI
E. Materi Pokok
Keutuhan NKRI dan upaya-upaya menjaga keutuhan NKRI
F. Model / Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran :
1. Tanya jawab
2. Diskusi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SDN No. 47 Alluka
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester : V (Lima) / 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2X 35 menit ( 1 X Pertemuan )
Tanggal pelaksanaan : 17 Mei 2018
-
74
3. Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu
10 menit 1. Kegiatan Awal
Mempersiapkan murid, berdoa, dan
mengabsen
Apersepsi
Bertanya yang berkaitan dengan materi dan
mengulang materi secara singkat
Memberi kesempatan kepada murid untuk
bertanya
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti 50 menit
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b. Guru menyajikan pelajaran
c. Murid dibagi menjadi 3 kelompok
d. Murid diberikan teks bacaan yang berjudul
pentingnya menjaga keutuhan NKRI
e. Murid bersama anggota kelompok
menyebutkan sikap menjaga keutuhan NKRI
f. Guru Memberikan soal
3. Kegiatan Penutup 10 menit
a. Memberikan pesan-pesan moral
b. Menutup pelajaran
H. Sumber dan Alat Belajar
-
75
1. Sumber
- Buku BSE PKn kelas V
2. Alat Belajar
- Teks yang berjudul pentingnya menjaga keutuhan NKRI
I. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian
- Tertulis( essay)
2. Instrumen Penilaian
Bentuk soal tes:
1. Sebutkan 3 sikap menjaga keutuhan NKRI
2. Sebutkan 3 contoh gangguan terhadap keutuhan NKRI
3. Jelaskan 2 upaya menjaga keutuhan NKRI
Takalar, 17 mei 2018
Guru Kelas
ST. Hasnah, S.Pd
NIP. 19660103 200604 2 007
Peneliti
Suhartini
NIM. 10540 9421 14
Mengetahui
Kepala Sekolah
Akbar Ilyas, S.Pd
NIP. 19730512 199803 1 010
-
76
LEMBA KERJA MURID
Nama :
Nis :
Kelas :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Apa yang di maksud dengan keutuhan NKRI?
2. Sikap apakah yang di perlukan dalam menjaga NKRI?
3. Apakah yang akan terjadi jika keutuhan NKRI tidak
terjaga?
4. Apa yang di maksud dnegan semboyan “bhinneka tunggal
ika”?
5. Sebutkan hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesatuan
dan
persatuan sebagai upaya untuk menjaga keutuhan NKRI dalam :
a. lingkungan keluarga
b. lingkungan masyarakat
c. ligkungan sekolah
-
77
KUNCI JAWABAN
1. keutuhan berasal dari kata utuh,berarti sempurna atau tidak
terpecah belah.
Keutuhan NKRI adalah bahwa Indonesia merupakan Negara kesatuan
yang
berdiri secara utuh baik wilayahnya, rakyatnya maupun
pemerintahnya.
2. - sikap cinta tanah air
- sikap rela menolong
- membina persatuan dan kesatuan
3. – Masyarakat akan terpecah belah
- Terjadi kerusuhan dan permusuhan dimana-dimana
4. Berbeda-beda tetapi tetap satu
5. mematuhi aturan dalam keluarga,saling menyayangi, beribadah
bersama,
menghargai pendapat dalam keluarga
b. berperan aktif dalam kegiatan kepramukaan, aktif belajar,
memil