-
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP
HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN
MENULIS CERITA MURID KELAS III SDI TARANTANG
KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ST. HERAWATI K
10540 9063 14
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
-
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tentram
(Q.S. ar-Ra’ad 13: 28)
Dimana ada kemauan, disitu ada jalan
Dimana ada jalan, disitu ada rintangan
Dimana ada rintangan, disitu ada usaha
Dan dimana ada usaha, Insya Allah disitu ada hasil
Lakukanlah sesuatu dengan niat yang tulus dan berikhtiar
Niscaya Allah swt yang Maha menentukan
Satu hati dan kata dalam langkah perjuangan
Hasil yang indah bukanlah tujuan utama
Melainkan sebuah perjuangan yang bermakna
Berusaha dan doa merupakan kunci kesuksesan
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk
ayahandakudanibundaku
tercinta serta sahabat-sahabatku tersayang yang selalu
membuatku
tersenyum sebagai perwujudan cinta dan baktiku........
-
ABSTRAK
St. Herawati. K, 2018. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri
terhadap
Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Keterampilan Menulis Cerita
Murid Kelas
III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, dibimbing oleh Sulfasyah dan
Tasfif Akib.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan
media
gambar seri dapat mempengaruhi hasil belajar bahasa indonesia
pada
keterampilan menulis cerita murid kelas III SD Inpres Tarantang
Kecamatan
Bajeng Kabupaten Gowa, dan apakah penggunaan media gambar seri
dapat
mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis cerita
untuk murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan media gambar seri
agar kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia lebih efektif di kelas III SD
Inpres Tarantang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, dan dapat memberikan pengaruh
terhadap
hasil belajar murid dengan melalui penguasaan materi pelajaran
Bahasa Indonesia
secara tuntas oleh murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan
Bajeng
Kabupaten Gowa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Pre
Experimental
Design) dengan menggunakan analisis deskriptif dan Analisis
statistic inferensial
yang dilaksanakan sebanyak 8x kali pertemuan. Populasi dalam
penelitian ini
adalah murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa,
sampel diambil dengan semua murid kelas III yang berjumalah 16
orang. Setelah
menganalisis data, penulis menemukan bahwa pengaruh hasil
belajar murid yang
dilaksanakan sebelum menggunakan media gambar seri tergolong
rendah yaitu
nilai rata-rata hasil pretest adalah 61, 87. Selanjutnya nilai
rata-rata hasil posttest
adalah 83,75. Jadi hasil belajar setelah menggunakan perlakuan
lebih baik
daripada sebelum menggunakan perlakuan. Selain itu presentase
kategori hasil
belajar murid juga meningkat yang mana murid yang tergolong
sangat rendah 0%,
rendah 0%, sedang 18,75%, tinggi 75%, sangat tinggi 6,25%.
Kata kunci: hasil belajar, media gambar seri.
-
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamiin segala puji milik Allah SWT
Tuhan
semesta alam, atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa
dicurahkan kepada
penulis dalam menyusun skripsi ini hingga selesai. Serta salam
dan shalawat
senantiasa kita kirimkan kepada Nabiullah Muhammad SAW,
keluarganya dan
sahabat-sahabatnya.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan,
tetapi
terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang.
Kesempurnaan
bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang
dari pandangan,
bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi
menghilang jika didekati.
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai
kesempurnaan, tetapi
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya pun
telah penulis
kerahkan untuk membuat tulisan ini.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari
berbagai
pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang
diharapkan. Oleh
karena itu, penulis patut menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya
kepada yang terhormat Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE. MM.,
Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd.,
Ph.D., Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
-
Universitas Muhammadiyah Makassar. Sulfasyah, S.Pd., M.A.,
Ph.D., dan Tasrif
Akib, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing I dan II yang telah
meluangkan waktu
memberikan arahan dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini dan
memberikan
bimbingan kepada penulis sampai pada tahap penyelesaian. Ibu Hj.
Sasmiati,
S.Pd., selaku kepala sekolah SD Inpres Tarantang Kecamatan
Bajeng Kabupaten
Gowa yang telah membantu selama penelitian dan memberikan
motivasi kepada
penyusun, guru-guru dan staf serta murid-murid khususnya kelas
III SD Inpres
Tarantang terima kasih atas segala pengertian dan kerjasamanya
selama penyusun
melaksanakan penelitian.Teman-teman seperjuangan kelas B
Angkatan 2014
PGSD S1 (terkhusus sahabatku: Irmayani Rahman, Mirnawati, dan
Nur
Patmawati), yang selalu memberikan bantuan serta dukungannya
selama ini.
Semoga persahabatan kita tidak selesai sampai disini.
Melalui tulisan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang
tak terhingga, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta
ayahanda Abdul Kadir
dan Ibunda Hamsinah atas pengorbanan, kasih sayang yang
diberikan sejak lahir,
dorongan dan semangat yang tiada henti-hentinya serta do‟a yang
selalu
dipanjatkan dengan penuh rasa kasih sayang, serta seluruh
keluargaku yang telah
memberikan do‟a dan dukungannya, kepada mereka penulis
senantiasa
memanjatkan do‟a semoga Allah SWT mengasihi dan mengampuni
dosa-dosanya.
Amiin yaa Rabbal Alamiin.
Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan, Semoga
segala bantuan,
-
motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak senantiasa
mendapat pahala dan
rahmat dari Allah SWT. Amin
Makassar, Juli 2018
Penulis
-
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.
.............................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN
...............................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
........................................................................
iii
SURAT PERJANJIAN
........................................................................................
iv
SURAT
PERNYATAAN......................................................................................
v
MOTO
..................................................................................................................
vi
ABSTRAK
..........................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR
.......................................................................................
viii
DAFTAR ISI
........................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
.................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN
.......................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
......................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.................................................................................
6
C. Tujuan
Penelitian...................................................................................
7
D. Manfaat
Penelitian.................................................................................
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, HIPOTESIS DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
.......................................................................................
9
B.
KerangkaPikir......................................................................................
31
C. Hipotesis Penelitian
.............................................................................
33
-
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
....................................................................................
34
B. Design
Penelitian.................................................................................
34
C. Populasi dan Sampel
...........................................................................
35
D. Variable Penelitian
.............................................................................
36
E. Defenisi Operasional Variabel
............................................................ 37
F. Instrument Penelitian
..........................................................................
37
G. Teknik Pengumpulan Data
..................................................................
38
H. Teknik Analisis Data
...........................................................................
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
..................................................................................
43
B. Pembahasan
......................................................................................
51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
...........................................................................................
55
B. Saran
.................................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................
57
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
-
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Desain Penelitian
..............................................................................................
34
3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa...35
3.3. Sampel siswa kelas III………………………………………………………36
3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia………………………..40
4.1 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai
pretest…………………...44
4.2 Tingkat Keterampilan Menulis
Pretest…………………………………..…...45
4.3Deskripsi Ketuntasan hasil belajar pada Keterampilan
Menulis………...……46
4.4 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai
posttest………………...47
4.5 Tingkat keterampilan Menulis posttest…………………………………...…48
4.6 Deksripsi ketuntasan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia………………………48
4.7 Analisis Skor Pretest dan Posttest………………………..…………………..49
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir
...................................................................................
31
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
B. Lampiran 2 Soal Pretes- Postest
C. Lampiran 3 Daftar nilai Pretes- Postest
D. Lampiran 4 Data hasil belajar Pretes- Postest
E. Lampiran 5 Daftar Hadir Murid
F. Lampiran 6 Tabel Uji - t
G. Lampiran 7 Dokumentasi
H. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang
wajib di
kuasai oleh seluruh murid pada semua jenjang pendidikan. Mata
pelajaran Bahasa
Indonesia di arahkan untuk penguasaan bahasa atau kemampuan
berkomunikasi
murid. Oleh karena itu, Pembelajaran Bahasa Indonesia di arahkan
untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan
baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulisan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) menitik
beratkan
pada penggunaan bahasa untuk berkomunikasi secara efektif,
meliputi empat
keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan berbicara,
Keterampilan
mendengarkan, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang
berlangsung
sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan,
berlangsung di dalam
segala jenis, bentuk dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian
mendorong
pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu
Suparlan, (2009: 49).
Pendidikan merupakan sarana yang menumbuh-kembangkan potensi-
potensi
kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi menusia yang
sempurna. Berbagai
upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan
di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah didalam
meningkatkan
pendidikan yang berkualitas yaitu melalui perbaikan di berbagai
sektor pendidikan
terutama di bidang wawasan kependidikan dan pemahaman konsep
pembelajaran
-
yang mengarah pada proses pembelajaran yang aktif dan kreatif.
Oleh karena itu,
pemerintah mempunyai tanggung jawab besar didalam meningkatkan
kualitas
pendidikan di Indonesia sebagai mana telah diamanatkan dalam UUD
1945,
khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 BAB I
Ketentuan
Umum Pasal 1 (2006: 2) menyebutkan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kecerdasan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang
dicapai oleh
peserta didik setelah diselenggarakan kegitan pendidikan.Seluruh
kegiatan
pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau latihan, diarahkan
untuk mencapai
tujuan pendidikan itu.Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan
dari pendidikan
ini adalah dengan melalui Pembelajaran bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar.tujuan
pengajaran bahasa Indonesia menitik beratkan pada cara
menggunakan bahasa
untuk berkomunikasi. Dengan demikian pengembangan pengajaran
bahasa
Indonesia tentunya harus dapat mengembangkan keterampilan
berbahasa siswa,
yang meliputi keterampilan menggunakan bahasa lisan, yaitu
mendengarkan, dan
keterampilan menggunkan bahasa tulis, yaitu untuk membaca dan
menulis
(mengarang).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam
proses
pembelajaran agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam
pembelajaran bahasa
-
Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis cerita di kelas
III yaitu dengan
menggunakan Media Gambar Seri dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Sebagaimana diketahui Peranan Media Gambar Seri dalam menulis
dapat
membantu siswa untuk melihat hubungan antara konsep, peristiwa
dan tokoh yang
ada dalam pelajaran, dengan Media Gambar Seri pula siswa lebih
mudah melihat
hubungan antara berbagai komponen suatu teori atau isi
pelajaran. Dengan
bantuan Media Gambar Seri guru lebih mudah mengatasi
hambatan-hambatan
yang mengganggu perhatian siswa di kelas.
Media adalah salah satu media yang dapat diindera, yang
berfungsi sebagai
perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar yang
mencakup media
grafis, media yang menggunakan alat penampil, peta, model, globe
dan
sebagainya. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan
sinergi yang
mampu merubah sikap dan tingkah laku siswa kearah perubahan yang
kreatif dan
dinamis. Peran media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu,
tetapi merupakan
bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.
Tujuan
pemanfaaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk
mengefektifkan dan
mengefesienkan proses pembelajaran itu sendiri.
Penggunaan Media Gambar Seri pada pembelajaran dapat
mempermudah
siswa menerima pelajaran karena siswa dapat memahami lewat apa
yang
dilihatnya dalam media gambar itu. Gambar merupakan media visual
dua dimensi
di atas bidang yang tidak transparan. Guru dapat menggunakan
gambar seri untuk
memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih
konkret bila
diuraikan melalui kata-kata. Melalui media gambar ini, guru
dapat
-
menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik
dengan
menggunakan keterampilan menulis.
Menurut Djamarah (2006: 124) mengemukakan bahwa Media Gambar
Seri
(media visual) adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan . media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip
(film rangkai),
slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan.
Adapula media visual
yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu, film
kartun. Jadi Media Gambar Seri merupakan salah satu jenis media
pembelajaran
yang dapat di gunakan oleh guru. Menurut Soekartawi (Arsyad,
2014: 18) manfaat
media pembelajaran adalah :
(1) Memperjelas informasi atau pesan pengajaran, (2) Memberi
tekanan pada bagian-bagian yang penting, (3) Memperjelas
struktur
pengajaran, (4). Memberi variasi pengajaran, (5). Memotifasi
proses
belajar siswa.
Sejalan dengan pendapat diatas maka, gambar seri adalah
media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan
sehingga tidak
menimbulkan verbalisme, salah tafsir serta dapat meningkatkan
keaktifan dari
proses pembelajaran.
Melalui penggunaan Media Gambar Seri dalam proses belajar
mengajar
khususnya dalam pembelajaran menulis di sekolah dasar, dapat
meningkatkan
keterampilan menulis cerita, sebagaimana karakteristik siswa
sekolah dasar sangat
tertarik terhadap sesuatu hal yang diamati, didengar dan
dialaminya secara
langsung, karena dapat menimbulkan kesan bermakna dalam diri
individu siswa.
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua
orang dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, belajar
dapat terjadi kapan
-
saja dan dimana saja.Jadi, manusia belajar terus menerus untuk
mampu mencapai
kemandirian dan sekaligus mampu beradaptasi terhadap berbagai
perubahan
lingkungan.Didalam proses belajar mengajar, semua komponen
pengajaran
diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang
telah
ditetapkan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan media
pembelajaran.
Tugas guru disini tetu saja berusaha menciptakan suasana belajar
yang
menggairahkan dan menyenangkan.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 1 Januari
2018
kelas III sangat kurang memahami langkah-langkah menulis dengan
baik.salah
satu bidang studi yang sulit di pahami oleh siswa adalah Bahasa
Indonesia. Hal ini
terjadi karena pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar
tidak menggunakan
media dalam pembelajaran . Hal ini disebabkan pada umumnya guru
hanya
menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran tanpa
menggunakan
media untuk memperjelas materi yang diajarkan.
Perlu diketahui bahwa seorang guru dalam mengajar harus
memberikan
metode atau jenis media yang menyenangkan yang dapat
membangkitkan minat
serta motivasi seorang peserta didik agar peserta didik mampu
menjadi seorang
anak yang akan menjadi murid yang mempunyai pengetahuan yang
baik. Melihat
metode yang diterapkan disekolah, dimana yang ketika guru
mengajar mereka
hanya menggunakan metode ceramah saja dan sudah jarang guru di
SD tersebut
menggunakan alat peraga atau media yang dapat menumbuhkan
keaktifan seorang
murid ini, apabila dibiarkan berlarut-larut seperti ini maka
proses pembelajaran
dikelas tidak akan berjalan dengan baik karena dengan memberikan
metode
-
ceramah maka anak akan menoton. Pandangannya hanya berpusat
kepada guru
karena tertekan, dan juga murid akan merasa bosan mendengarkan
penjelasan-
penjelasan dari gurunya karena setiap hari metode yang
diterapkan itu- itu saja
yaitu menggunakan metode ceramah.
Melihat kondisi anak yang mulai merasa bosan dan jenuh dalam
menerima
pelajaran dari gurunya maka peneliti akan memberikan sesuatu
yang baru kepada
murid yang akan membuat proses pembelajaran menjadi suatu
pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Karena jika murid dibiarkan
terus-menerus untuk
mengikuti metode ceramah dari gurunya maka akan berdampak tidak
baik karena
anak tidak merasa diberikan kesempatan untuk tampil didepan
kelas dan
dihadapan teman- temannya karena murid merasa tidak ada lagi
masalah yang
perlu dipertanyakan karena apa yang disampaikan oleh gurunya
itulah yang
sebenarnya. Dan jika ini dibiarkan berlarut-larut maka akan
berdampak buruk bagi
perkembangan belajar dan hasil belajar khususnya kelas III. Oleh
karena itu,
peneliti bersama guru bermaksud untuk mengatasi permasalahan
diatas dengan
melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh penggunaan
media gambar
seri terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis cerita
murid Kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka rumusan
masalah dalam
penelitin ini adalah : “Apakah ada pengaruh penggunaan media
gambar seri
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis cerita murid
Kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
?”
-
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media gambar
seri
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis cerita murid
kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa.
Adapun tujuan penelitian ini antara lain untuk:
1. Memperoleh gambaran hasil prestasi belajar dalam keterampilan
menulis
cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
sebelum diberikan penggunaan media gambar seri.
2. Memperoleh gambaran hasil prestasi belajar dalam keterampilan
menulis
cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
sesudah diberikan penggunaan media gambar seri.
3. Mengetahui apakah penggunaan media gambar seri dapat
mempengaruhi
prestasi belajar menulis cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan
Bajeng
Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan
peneliti
memiliki pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan Media Gambar
Seri
dalam keterampilan menulis cerita sebagai salah satu bentuk
inovasi
pembelajaran di Sekolah Dasar. Selain itu, diharapkan guru
Sekolah Dasar dan
-
peneliti memiliki inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat
dijadikan
sebagai sarana didalam meningkatkan kualitas pendidikan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Sebagai metode pembelajaran yang mengembangkan minat dan
motivasi belajar siswa serta meningkatkan pemahaman dalam
menyerap
materi sehingga proses dan hasil belajar akan lebih
meningkat.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
guru sekolah
dasar mendapat pengalaman secara langsung menggunakan Media
Gambar Seri dalam meningkatkan keterampilan menulis
c. Bagi Sekolah
Dapat menjadi acuan untuk menetapkan kebijakan dalam
pembelajaran
dengan memperhatikan bagaimana kinerja guru harus lebih
kreatif
dalam mengajar.
d. Bagi Mahasiswa
Aktualisasi tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan,
penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
-
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESISIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya
dijadikan
acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan
dengan
masalah yang akan diteliti, kerangka teori yang dianggap relevan
dengan
penelitian ini di uraikan sebagai berikut
1. Penelitian yang Relevan
Media gambar seri ini telah mampu meningkatkan kemampuan siswa
dalam
menulis cerita (narasi), hal ini dibuktikan dalam penelitian
yang dilakukan oleh
beberapa peneliti terdahulu diantaranya:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Warsito dalam skripsinya yang
berjudul
“Penggunaan Media Gambar Seri dalam Membantu Meningkatkan
Kemampuan Menulis Cerita Narasi Fiksi Murid Kelas V SD
Tarakanita IV
Jakarta”.
Penggunaan media gambar seri dalam penelitian tindakan kelas ini
menitik
beratkan pada peningkatan kemampuan menulis cerita narasi fiksi
yaitu
dengan cara mengurutkan gambar seri, kemudian menentukan pikiran
pokok
dan selanjutnya mengembangkan pikiran pokok pada setiap gambar
seri.
Hasil penelitian setelah tiga kali putaran diadakan kegiatan
belajar mengajar
dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah berupa peningkatan
kemampuan
menulis cerita narasi fiksi bagi siswa.
-
Berdasarkan prosentase rata-rata hasil pelaksanaan tindakan
dapat diketahui
hasilnya pada pretest adalah 74%, dan pada Postest 82%.
Berdasarkan hasil
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media
gambar seri
sangat membantu siswa dalam menumbuhkan gagasan apabila
siswa
menemui kebuntuan.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Mu‟alim Fatah Zein
dalam
skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis
Karangan
dengan Menggunakan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas III SDN
03
Klareyan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran
2008/2009”.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media gambar seri
terbukti
dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas III
SDN 03
Klareyan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes
pretest yang
memperoleh nilai 52,4 serta skor rata-rata siklus 68,5 dan skor
rata-rata
Postest 83,4. Berdasarkan analisis data kualitatif dapat
diketahui bahwa
siswa merasa senang menulis karangan dengan menggunakan media
gambar
seri.
Berdasarkan hal tersebut di atas, jelaslah bahwa media gambar
seri, sangat
membantu dalam upaya keberhasilan proses pendidikan dan
pengajaran di
sekolah, terutama mampu meningkatkan kemampuan menulis cerita
siswa
di kelas III MI Bendiljati Wetan Sumbergempol Tulungagung.
-
2. Media Gambar Seri dalam Menulis Cerita
a. Pengertian Media
Guna menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran dibutuhkan alat
yang
dapat membantu mempermudah penyampaian pesan serta ransangan
belajar
dari pembawa pesan kepada penerima pesan untuk belajar. Alat
yang
digunakan biasa disebut dengan media. Menurut Arief S. Sadiman
(2009: 6)
menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk
jamak dari kata medium dan secara harfiah berarti perantara atau
pengantar.
Sedangkan Gearlach dan Ely seperti yang dikutif Azhar Arsyad
(2005: 3)
berpendapat bahwa media apabila dipaham secara garis besar
adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kindisi yang membuat
siswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara
khusus
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Dengan banyaknya pendapat para ahli Arief S. Sadiman (2003: 7)
turut
mengurai pendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima pesan. Dalam
proses
belajar mengajar, penerima pesan adalah siswa. Media interaksi
dengan siswa
melalui udara mereka.Siswa dirangsang untuk menerima pesan
tersebut.Bahkan adakalanya digunakan kombinasi beberapa indera
untuk
-
menerima pesan yang lebih lengkap. Pesan yang ingin disampaikan
adalah ini
pelajaran yang berasal dari penjabaran kurikulum.
Dari beberapa pendapat yang telah ditemukan oleh para ahli maka
dapat
ditarik kesimpulan bahwa media dalah segala bentuk perantara
atau penyalur
yang terdiri dari berbagai jenis alat fisik dalam lingkungan
siswa yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk
menyalurkan bahan pengajaran sehingga dapat merangsang
perhatian, minat,
pikiran, dan perasaan pembelajar (siswa) dalam kegiatan belajar
untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu Jauhar (2011: 95). Kata
media berasal
dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah,perantara atau
pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Tetapi secara lebih khusus,
pengertian
media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis,
fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan
menyusun
kembali informasi visual atau verbalArsyad, (2014: 3). Gerlach
dan Ely
(Arsyad 2014: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
dalam
pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media.
Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah bahasa
inggris yaitu
instruction yang diartikan sebagai proses interaktif antara guru
dan siswa yang
-
berlangsung secara dinamis. Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Menurut
Muliati (2010: 3) bahwa Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan
pendidik agar dapat tetjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan ssikap dan
kepercaayaan
pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif, dimana penerima pesan
(siswa)
dapat melakukan proses belajar yang efektif dan efisien.
c. Ciri- ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (Azhar
Aryad,
2009: 12) ada 3 yaitu :
1). Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan keterampilan media merkam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
2). Ciri Manipulatif (Manipulatif Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media
memiliki cirri manipulative.Kejadian yang memakan waktu
berhari-
hari dapat disajikan dalam waktu dua atau tiga menit dengan
teknik
pengambilan gambar time- lapse recording.
-
3). Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributive dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian
transportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus
pengalaman
yang relative sama terhadap kejadian tersebut.
d. Manfaat media pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad (2009: 26) beberapa manfaat praktis
penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar
sebagai
berikut ;
1) Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa
untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan keterampilan siswa dan
minatnya.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang, dan
waktu.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat,
dan lingkungannya.
-
e. Fungsi dan tujuan media pembelajaran
Secara umum, penggunaan media pembelajaran bertujuan agar
peserta
didik yang terlihat didalam kegiatan belajar terhindar dari
segala verbalisme,
yaitu mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak
memahami arti
atau maknanya.
Secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan sebagai
berikut :
1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih
memahami
konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu.
2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan berrvariasi
sehingga
lebih merangsang minat peserta didik unruk belajar.
3) Memudahkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi
karena
peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan
media
tertentu.
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan
peserta didik.
Adapun fungsi media pembelajaran menurut Sumantri(2001) adalah
sebagai
berikut :
1) Membangkitkan motivasi belajar (Engage the student’s
motivation)
2) Mengulang apa yang telah dipelajari(Recall earlier
learning)
3) Menyediakan stimulus belajar (Provide new learning
stimuli)
4) Mengaktifkan respon peserta didik(Active the student’s
response)
5) Memberikan balikan dengan cepat /segera(Give speedy feed
back)
-
f. Jenis dan Prinsip Pemilihan Media Pengajaran
Berbagai bentuk media pengajaran dapat digunakan untuk
meningkatkan
pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret.Pengajaran dengan
menggunakan
media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol
verbal).Dengan
demikian, dapat diharapkan hasil pengalaman belajar yang lebih
berarti bagi
murid.
Penggunaan media dalam mengkomunikasikan pesan kepada murid
mengalami perkembangan yang lebih lanjut dari fungsi komunikasi
bergeser
kepada fungsi keterlibatan langsung dan interaksi antara murid
dengan media
pengajaran yang sering disebut sumber belajar.Walaupun tanpa
didampingi guru
murid dapat melibatkan diri secara langsung (berinteraksi)
dengan media sebagai
sumber belajar untuk mengkaji pesan-pesan yang terkandung di
dalamnya.
Di samping itu dalam memilih media untuk kepentingan
pengajaran
sebaiknya guru mengetahui prinsip pemilihan media yang berkaitan
dengan bahan
pengajaran yakni sebagai berikut : (1). Berorientasi kepada
tujuan;
(2). Objektivitas pemilihan media; (3). Fleksibilitas pemilihan
media; (4).Sesuai
dengan metode dan meteri pengajaran; (5).Berorientasi kepada
kemauan dan
kerakteristik murid.
Dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru menggunakan
media
pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran tercapai
secara optimal.
Adapun prinsip-prinsip pemilihan media meliputi :
1) Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan
bahan
ajar yang akan disampaikan.
-
2) Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta
dididk.
3) Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik
dalam
pengadaan, dan penggunaannya.
4) Memilih media harus, disesuaikan dengan situasi dan kondisi
atau pada
waktu, tempat dan situasi yang tepat.
5) Memilih media harus memahamo karakteristik dari media itu
sendiri.
Berdasarkan jenis dan prinsip-prinsip pemilihan media tersebut,
guru dapat
memilih media mana yang akan membantu atau mempermudah tugasnya
sebagai
pengajar dan yang paling efektif untuk digunakan. Dengan
demikian, pemilihan
media gambar (dalam hal ini sebagai objek penelitian penulis)
untuk tingkat kelas
rendah Sekolah Dasar dalam proses belajar mengajar dirasa sangat
tepat. Gambar-
gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat membantu murid
memahami dan
mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya
karena
penggunaan media gambar dapat merangsang minat atau perhatian
murid.
g. Pengertian Gambar Seri
Kunaefi (2001: 13) menjelaskanbahwa gambar seri merupakan salah
satu
bentuk media gambar yang memiliki suatu urutan waktu tertentu
yang
menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian dan dapat pula
berbentuk suatu
cerita tersusun .media gambar ini sangat cocok digunakan untuk
membentuk
pikiran yang teratur.
Media ini juga disebut dengan flow chart atau gambar susun.Media
gambar seri
dapat dibuat dari kertas manila lebar yang berisi beberapa buah
gambar atau
-
dibuat dari kertas biasa yang berisi beberapa buah gambar
kemudian dibagikan
kepada siswa. Gambar tersebut berhubungan dengan satu sama lain
sehingga
merupakan rangkaian cerita.Setiap gambar diberi nomor urut
sesuai dengan jalan
cerita.Media ini sangat sesuai untuk melatih keterampilan
menulis terutama dalam
menulis suatu cerita.
Azhar Arsyad (2009: 119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar
yang
merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara
berurutan. Siswa
berlatih menceritakan setiap gambar, yang nantinya hasil cerita
setiap gambar
yang lain saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Artinya
ketika
menceritakan kejadian dalam gambar seri seseorang harus
memperhatikan urutan
kejadian dalam gambar tersebut, dan cara menceritakannya harus
runtut sesuai
dengan gambar.
Jadi yang dimaksud dengan gambar seri adalah kumpulan gambar
yang
berbeda antara yang satu dengan yang lain tetapi saling
berurutan dan berkaitan
satu sama lain.
Gambar seri yang baik digunakan untuk sumber belajar yaitu
memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu
2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian
3. Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan
tentang
objek-objek dalam gambar
4. Berani dan dinamis
5. Ilustrasi tidak banyak, tetapi menarik dan mudah
dipahami.
-
h. Pengertian Media Gambar Seri (Media Visual)
Gambar merupakan media grafis yang merupakan hasil lukisan
yang
menggambarkan orang, tempat dan benda dalam berbagai variasi.
Media gambar
(visual) adalah sarana atau media yang berbentuk poster,
lukisan, foto, karikatur
dan sebagainya yang fungsinya untuk mendukung pembelajran secara
visual.
Menurut Arsyad (2014: 89) Bentuk visual biasanya berupa: (1)
gambar
representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan
bagaimana
tampaknya suatu benda;(2) diagram yang melukiskan hubungan
-hubungan
konsep, organisasi, dan struktur isi material;(3) peta yang
menunjukkan
hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi;(4)
grafik seprti isi
table, grafik,dan chart (bagan) yang menyajikan
gambaran/kecenderungan data
atau hubungan antar hubungan seperangkat gambar atau
angka-angka.
Media gambar adalah media yang paling umun digunakan, karena
mudah
dimengerti serta dinikmati oleh semua orang dimana-mana.Pesan
yang
disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
Gambar
berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menangkut
indera
penglihatan.
i. Kelemahan dan kelebihan gambar seri
Adam (2010:18) mengemukakan kelebihan dan kekurangan Gambar
seri
memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
(a)Sifatnya konkret,gambar lebih realities menunjukkan pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata, (b)
gambarnya
dapat membatasi batas ruang waktu, (c) mudah digunakannya,
(d) lebih realitis,(e)umumnya murah harganya ,(f) mudah
didapat.
Namun demikian Media Gambar Seri juga memiliki keterbatasan,
antara lain :
-
(a)semata-mata hanya medium visual, (b) ukuran gambar sering
kali
tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar, (c) memerlukan
ketersediaan sumber, keterampilan dan kejelianguru untuk
dapat
memanfaatkannya.
j. Manfaat Media Gambar Seri
Sudjana dan Rivai Arsyad (2014: 28) mengemukakan manfaat
media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah :
(1)Pembelajaran akan lebih menarik pelatihan siswa sehingga
dapat
menumbuhkan motivasi belajar, (2) Bahan pembelajaran akan
lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkingkan siswa dan mencapai tujuan pembelajaran, (3)
Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada
setiap
jam pelajaran,(4) siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan
belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
juga
aktivitas lain, seperti mengamati melakukan, mendemonstrasikan,
dan
memerankan.
k. Penggunaan Media Gambar Seri dalam Menulis Cerita
Supriyadi (1994:270) bahwa tujuan yang harus dicapai melalui
pengajaran
menulis di SD ialah agar siswa memahami cara menulis berbagai
hal yang telah
dikemukakan serta mampu mengkomunikasikan ide atau pesan melalui
tulisan.
Untuk mencapai tujuan tersebut guru dituntut mengupayakan
strategi dan model
pembelajaran yang baik serta ketepatan dalam menggunakan media
dalam proses
pembelajaran. Untuk itu pembelajaran hendaknya dikemas dalam
aktivitas yang
menarik, bermakna, bervariasi, menantang, dan sesuai dengan
dunia anak. Untuk
itu pembelajaran harus di bentuk sedemikian rupa sehingga
tampak
menyenangkan anak, misalnya dengan permainan, pengalaman praktis
ataupun
penggunaan media yang bisa menarik perhatian siswa yang sesuai
dengan minat
dan kebutuhan siswa. Dewasa ini keterampilan menulis siswa
dikelas awal belum
-
begitu menggembirakan. Kendala yang sering dihadapi dalam
pembelajaran
menulis salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang
kurang
menarik perhatian siswa.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah
satu
alternatif yang tepat didalam proses pembelajaran khususnya
penggunaan Media
Gambar Seri didalam keterampilan menulis cerita siswa kelas
III.
Adam Bahruddin (2011:21) untuk lebih jelasnya dari penggunaan
Media Gambar
Seri dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita maka, dapat
dilakukan
dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:
(1) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) Menyajikan
meteri sebagai pengantar, (3) Memperlihatkan gambar-gambar
kegiatan berkaitan dengan materi, (4) Memanggil siswa secara
bergantian mengurutkan menjadi urutan yang logis,
(5) Menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut, (6)
Dari
alasan tersebut guru menanamkan konsep sesuai kompetensi
yang
akan dicapai, (7) Menulis karangan berdasarkan gambar
tersebut,
(8) Kesimpulan, (9) Evaluasi, (10) Penutup.
3. Hakikat Menulis Cerita
a. Pengertian Menulis
Menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan
(komunikasi)
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
medianya.Menurut
Suparno dan Yunus (2007: 3) Menulis adalah kegiatan komunikasi
berupa
penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas
menulis
melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi
tulisan,
saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima
pesan.
-
Memiliki kemampuan menulis tentu saja memungkinkan manusia
mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman kepada orang
lain.
Kemampuan menulis ini dimiliki melalui latihan dan bimbingan
yang intensif
yang sudah mesti dilatihkan di sekolah dasar.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan
yang
kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan
mengorganisasikan isi tulisannya serta menunagkannya dalam
formulasi ragam
bahasa tulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan
mental,
intelektual, dan social seseorang.Menulis dapat meningkatakan
kecerdasan,
mengembangkan daya insiatif dan kreativitas, menumbuhkan
keberanian, serta
merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Menulis sebagai aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan dari
kegiatan
berbahasa lainnya.Apa yang diperoleh melalui menyimak, membaca,
dan
berbicara, akan memberinya masukan berharga untuk kegiatan
menulis.
b. Proses Menulis
Henry Guntur Tarigan (2006: 23) menyatakan bahwa sebagai
proses
menulis melibatkan serangkaian kegiatan yang terdiri atas tahap
prapenulisan,
penulisan, dan pascapenulisan.
1) Prapenulisan
Fase prapenulisan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mempersiapkan sebuah tulisan.Didalamnya terdiri dari kegiatan
memilih
-
topic, tujuan dan sasaran karangan, mengumpulkan bahan,
serta
menyusun kerangka karangan.
2) Penulisan
Fase penulisan dimulai dengan pengembangan butir demi butir
atau
menjabarkan ide-ide kedalam bentuk tulisan yang runtut, logis,
dan enak
dibaca kemudian dituangkan dalam bentuk
paragraph.Selanjutnya
paragraph-paragraf itu dirangkai secara utuh menjadi satu
cerita.
3) Pascapenulisan
Fase pascapenulisan dimulai dengan penyuntingan dan perbaikan
ketika
buram (draft) cerita selesai. Pada fase ini koreksi penyuntingan
dan
perbaikan dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur
suatu
cerita dan kebahasaan dan ddilkukan berkali-kali untuk
memperoleh
sebuah cerita yang sesuai dengan harapan penulisnya.
c. Jenis-Jenis Menulis
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua
sudut
pandang yang berbeda.Sudut pandang tersebut adalah kegiatan
atau
aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil
dari
produk menulis itu.Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan
sudut
pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau
empat
kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan
argumentasi. Di
berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
-
1) Eksposisi
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu
bentuk
karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau
menganalisis
suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan
pandangan
seseorang.Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah
secara
analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta
yang
dikemukakan.Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan
informasi
yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang
sering
digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah,
skripsi,
tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau
majalah.
2) Deskripsi
Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata
suatu
benda, tempat, suasana atau keadaan. Seorang penulis
deskripsi
mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat „ melihat‟
apa
yang dilihatnya, dapat „mendengar‟ apa yang didengarnya,
„merasakan‟
apa yang dirasakanya, serta sampai kepada „kesimpulan‟ yang
sama
dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi
merupakan
hasil dari obesrvasi melalui panca indera, yang disampaikan
dengan kata-
kata
3) Narasi
Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan
menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia
berdasarkan
perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu
dimaksudkan
-
untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang
telah
diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi
lebih
menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik
4) Argumentasi
Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan
membuktikan
pendapat penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar
amenerima pendapanya.Argumentasi berusaha meyakinkan
pembaca.
Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan
menyajikan
data, bukti, atau hasil-hasil penalaran .
5) Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk,
ataupun
berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca
untuk
meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit
yang
dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan
dengan
masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
d. Tujuan Menulis
Menurut Junus dan Fatimah (2011: 104) menyatakan bahwa, pada
prinsipnya, setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan,
yaitu
1) memberitahukan atau mengajar, 2) meyakinkan atau
mendesak,
3) menghibur atau menyenangkan, 4) mengutarakan perasaan dan
emosi yang
berapi-api.
Menurut Supriyadi (200:223) menyatakan bahwa, tujuan menulis
siswa
di sekolah dasar untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan
sebagian besar
-
tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan harapan melatih
keterampilan
berbahasa dengan baik.
Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang
fleksibel.Rangkaian aktivitas yang fleksibel maksudnya meliputi
pra menulis,
menulis draf, revisi penyuntingan, dan publikasi atau
pembahasan.
Perkembangan anak dalam menulis permulaan juga terjadi secara
perlahan-
lahan, dalam tahap ini anak perlu mendapat bimbingan dalam
memahami dan
menguasai cara mentransfer pikiran kedalam tulisan.
e. Manfaat dan Peranan Menulis
Kemampuan menulis permulaan memiliki manfaat terutama pada
kemampuan menulis lanjutan yang berhubungan dengan proses
belajar
mengajar, manfaat tersebut antara lain:
a) Memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosa kata.
b) Meningkatakan kelancaran tulis menulis dan menyusun
kalimat
c) Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan
kehidupan
d) Mendorong calon penulis terbiasa mengembangkan suatu gaya
penulisan pribadi dan terbiasa mencari pengorganisasian yang
sesuai
dengan gagasannya sendiri.
Jadi menulis memiliki peranan dan kedudukan yang sangat
penting
dalam pengajaran berbahasa di sekolah dasar karena hanya
dengan
keterampilan menulislah para siswa akan mampu berbahasa
Indonesia yang
baik dan benar, hal ini disebabkan karena keempat keterampilan
berbahasa
yaitu : menyimak, berbicara, membaca dan menulis merupakan satu
kesatuan
-
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya dapat
dibedakan.
Keterampilan yang satu, bergabung kepada keterampilan yang
lainnya,
misalnya seseorang dapat berbicara karena ia mampu menyimak atau
terampil
membaca dan menulis demikian pula seseorang terampil menulis
kalau
terampil menyimak, berbicara dan membaca.
Apabila kita kaitkan keempat komponen keterampilan berbahasa
dan
tujuan kurikulum pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar
ternyata
memiliki kaitan yang sangat erat, oleh karena itu siswa sekolah
dasar
diharapkan menguasai keterampilan berbahasa secara lengkap.
Tidak dikatakan
siswa mampu berbahasa yang baik dan benar bila mereka hanya
terampil
menyimak, berbicara dan membaca, tetapi tidak terampil menulis.
Jelaslah
keterampilan menulis harus benar-benar diperhatikan di sekolah
dasar karena
hanya dengan cara itu kita dapat mencetak para siswa sekolah
dasar agar
memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
f. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menulis
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar dan
hasilnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil/ prestasi siswa
adalah :
1) Faktor dalam atau internal
a. Kondisi fisik
Kondisi fisik siswa baik itu kesehatannya maupun kesempatan
anggota tubuh sangat mempengaruhi prestasi belajar/hasil
belajar.
Dengan demikian proses belajar siswa akan terganggu jika
keadaan
fisiknya terganggu atau dalam keadaan tidak sehat.
-
b. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar
siswa adalah bakat, kecerdasan, minat dan motivasi.
2) Faktor eksternal/ luar
Faktor eksternal yang berengaruh terhadap belajar, dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor
sekolah, dan
faktor masyarakat.
g. Penilaian Keterampilan Menulis.
Penilaian keterampilan menulis dalam upaya keterampilan
menulis
cerita khususnya di kelas III maka perlu adanya rambu - rambu di
dalam
menilai sejauh mana tingkat keberhasilan yang dilakukan oleh
seorang guru
didalam mengajarkan penggunaan Media Gambar Seri dalam
keterampilan
menulis cerita siswa. MenurutAdam (2010: 18) bahwa untuk melihat
tingkat
keterampilan menulis cerita berdasarkan gambar seri dari siswa
maka hal-hal
yang dinilai sebagai berikut:
1)Pengembangan topik (Logis, relevan dan jelas), 2)
Pengorganisasian isi (runtut, utuh dan koheren), 3) Struktur
(Morfologi, sintaksis), 4) Pilihan kata(diksi), 5) Penerapan
ejaan
dan kerapian.
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan salah satu
pelajaran
yang diajarkan dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa
murid.
Pembelajaran bahasa indonesia menyangkut aspek kemampuan
membaca,
menulis, mendengar dan berbicara.
-
Pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting diberikan kepada
murid,
karena bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia
yang
memungkinkan ia unggul atas mahkluk-makhluk lain ciptaan Tuhan
dimuka
bumi. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat
komunikasi yang
digunakan seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan
orang lain,
baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat maupun
lingkungan
sekolah. Kemampuan berbahasa sangat menentukan perkembangan anak
pada
aspek-aspek lainnya, seperti perkembangan emosi, tingkah laku
dan sosial.
a. Prinsip dalam Pembelajaran Bahasa
Hambali (2002: 3) Ada beberapa prinsip dasar yang perlu
dipahami
dalam pembelajran bahasa diantaranya:
1)Secara alami anak memiliki kemudahan untuk belajar bahasa,
(2) Membaca dan menulis merupakan perluasan pengembangan
bahasa yang alami, (3)Menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis
merupakan proses bahasa yang akan dikuasai dengan baik
apabila
aktivitas belajar berbahasa menekankan keterkaitan, (4) Anak
belajar
membaca secara alami dalam praktek pengajaran yang dapat
memenuhi kebutuhan bahasa anak, (5) Lingkungan belajar
hendaknya
memberi kesempatan untuk menggunakan bahasa lisan dan bahasa
tulisan baik secara individu, social, maupun akademik, (6)
Belajar
bahasa terjadi dalam situasi yang mendorong munculnya diskusi
dan
berbagai pendapat, (7) Anak-anak dibertujuan pilihan dalam
menyeleksi materi dan aktivitas, (8) Lingkungan belajar
dapat
memotivasi dan mengarahkan anak untuk belajar sendiri, (9)
Bagian
terpenting dari pengarah bahasa adalah aktivitas konteks.
b. Tujuan Pengajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar
Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar menurut
kurikulum
Sekolah Dasar Tahun 1994, dapat dibedakan atas tujuan umum,
tujuan khusus,
an tujuan kelas. Tujuan umum untuk pembelajaran bahasa Indonesia
di semua
jenjang dan jenis sekolah. Tujuan khusus adalah tujuan yang
ingin dicapai
-
dalam jenjang dan jenis sekolah tertentu.Tujuan pembelajaran
khusus ini terdiri
tiga aspek kebahasaan, aspek pemahaman, dan aspek
penggunaan.
1) Pengertian Belajar
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam
belajar
akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan
masalah atau
persoalan, menyimak dan latihan. itu sebabnya dalam proses
belajar, guru
harus dapat membimbing dan memfasilitasi siswa supaya siswa
dapat
melakukan proses-proses tersebut. Proses belajar harus
diupayakan secara
efektif agar tejadi adanya perubahan tingkah laku siswa yang
disebabkan oleh
proses-proses tersebut samad (2011: 10).
Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku
dalam
bentuk peniruan pada diri individu untuk mendapatkan
pengalaman,
pengetahuan dan keterampilan dalam upaya meningkatkan taraf
hidupnya.
Belajar akan terjadi apabila proses interaksi dengan
lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud adalah narasumber, teman, guru,situasi,
dan
kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan dan lain-lain
yang dapat
dijadikan sumber belajar. Dalam hal inilah peranan guru sebagai
fasilisator dan
pembimbing harus dapat berfungsi secara optimal.
Menurut Emet Muliati (2011: 11) mengemukakan bahwa belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui
latihan.
perubahan itu disebabkan karena adanya dukungan dari lingkungan
yang
positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
-
B. Kerangka Pikir
Proses belajar merupakan suatu proses yang
mengandungserangkai
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
atau hubungan
timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama
bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi peristiwa
belajar mengajar
mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan
siswa, tetapi berupa
interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan
berupa materi
pembelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri
siswa yang sedang
belajar.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru di SD
Inpres
Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa pada mata pelajaran
Bahasa
Indonesiamengenai penggunaan media gambar seri dalam menulis
cerita terhadap
hasil belajar siswa adalah metode Eksperimen . Melalui
penggunaan media
gambar ini siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, sehingga
dapat lebih memahami materi pembelajaran.
Media gambar adalah salah satu teknik untuk mengembangkan
motivasi dan
perhatian siswa didalam diskusi kelompok kecil atau besar.
Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan mengajar dikelas pada
kegiatan belajar
mengajar yang diterapkan media gambar yaitu kelas eksperimen
yaitu kelas III
dengan menggunakan media gambar seri dalam menulis cerita.
Setelah diadakan pretest dan posttest maka terlihat hasil
belajar yang dicapai
siswa setelah menggunakan metode eksperimen. Apakah ada pengaruh
hasil
-
belajar siswa setelah menggunakan media gambar atau sebaliknya.
Untuk lebih
jelas, dapat dilihat pada bagan kerangka fikir dibawah ini :
Adapun gambaran penelitian yang mendasari kerangka pikir
dapat
digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini :
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Berpengaruh Tidak Berpengaruh
BE
BBBBBBBerpengar
uh
Temuan
Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III
SD Inpres Tarantang
Menyimak
Penggunaan Media Gambar Seri dalam
Keterampilan Menulis Cerita
Pre-test (Tes Awal)
Sebelum Perlakuan
Post-test (Test Akhir)
Setelah Perlakuan
Analisis
Berbicara Menulis Membaca
-
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir maka dapat diambil
hipotesis
penelitian ini adalah:
H1: Ada pengaruh penggunaan media gambar seri dalam menulis
cerita
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas III SD
Inpres
Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
H0: Tidak ada pengaruh penggunaan media gambar seri dalam
menulis
cerita terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas III
SD Inpres
Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
-
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu
metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Adapun jenis
penelitian eksperimen
yang digunakan yaitu Penelitian Pra-Eksperimental (Pre
ExperimentalDesign).
Dalam penelitian ini digunakan desain One Group pretest-posttest
Design (Satu
Kelompok Pretes-Postest) karena hanya melibatkan satu kelas
sebagai kelas
eksperimen yaitu kelas III SD yang dilaksanakan tanpa adanya
kelompok.
Pre-Test digunakan untuk mengetahui hasil belajar Bahasa
Indonesia
dalamketerampilanmenulis cerita murid sebelum diberi perlakuan.
Dengan
demikian hasil pengetahuan dapat diketahui lebih akurat, karena
dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.Sedangkan
Post-Test
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi
perlakuan.
B. Design Penelitian
Pada penelitian ini hasil perlakuan (treatment) akan
dibandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan(pre test). Adapun desain
penelitian ini dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel.3.1. DesainPenelitian
Sebelum Perlakuan Sesudah
O1 X O2
(Sumber: Sugiyono, 2017)
-
Keterangan gambar:
O1= Tes sebelum penggunaan MediaGambar Seri Dalam Keterampilan
Menulis
Cerita
O2= Tes akhir sesudah penggunaan Media Gambar Seri Dalam
Keterampilan
Menulis Cerita
X = Perlakuan (Penerapan Media Gambar Seri Dalam Keterampilan
Menulis
Cerita)
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IIISD
Inpres
Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa sebanyak 16 orang.
Lebih
jelasnya mengenai keadaan siswa SD Inpres TarantangKecamatan
Bajeng
Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
1. III
Perempuan Laki-Laki
16
9 7
Sumber: KTU SD Inpres Tarantang
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang ingin diteliti, sampel
dianggap
sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili
keseluruhan gejala
yang diamati.
-
Melalaui penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah
total
sampling populasi yaitu seluruh siswa kelas III SD Inpres
Tarantang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dengan jumlah siswa 16 orang
yaitu 9
orang perempuan dan 7 orang laki-laki.
Tabel 3.3. Sampel siswa kelas III
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
1. III
Perempuan Laki-Laki
16
9 7
Sumber: KTU SD Inpres Tarantang
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa
saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi
tentang hal tersebut kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono,
2015:17).
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Dalam
penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah media gambar seri dalam menulis
cerita.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi
akibat adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel
terikatnya adalah hasil belajar siswa.
-
E. Defenisi Operasional Variabel
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara
operasional
didefenisikan sebagai berikut :
1. Media Gambar Seri
Media gambar seri adalah gambar yang disajikan secara
beruntun
merupakan rangkaian yang sambung menyambung terdiri dari dua
potongan
gambar atau lebih yang apabila dirangkaikan merupakan suatu
cerita yang
mengandung pesan tertentu.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa setelah
mengikuti
proses belajar mengajar yang berkenaan dengan materi suatu mata
pelajaran.
Hasil belajar ini dapat diukur dengan menggunakan tes hasil
belajar.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat
penting
dalam penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat
bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data
agar kegiatan
pengumpulan menjadi sistematis dan dipermudah. Dengan demikian,
instrumen
harus relevan dengan masalah dan aspek yang akan diteliti agar
memperoleh data
yang akurat.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Tes hasil
belajar yaitu untuk memperoleh informasi mengenai skor rata-rata
kelas dan
ketuntasan belajar sebelum diberi perlakuan (pretest) dan
setelah diberi perlakuan
-
(posttest) yaitu setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media
gambar seri dalam keterampilan menulis cerita
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes
awal (pretest) dan tes akhir (posttest).Adapun langkah-langkah
(prosedur)
pengumpulan data yang akan dilakukan
Tes keterampilan menulis
Tes dilakukan sebelum treatment.Pretest dilakukan untuk
mengetahui
kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum diterapkannya
penggunaan media
gambar seri dalam menulis cerita pada pembelajaran bahasa
Indonesia.Langkah
selanjutnya yaitu pemberian perlakuan dalam hal ini peneliti
menerapkan
penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita pada
pembelajaran bahasa
Indonesia. Setelah pemberian perlakuan, tindakan selanjutnya
adalah posttest
untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan
perlakuan.Atau setelah
melakukan media gambar seri dalam menulis cerita.
Tes bertujuan untuk menguji hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran. Tes
berisi pertanyaan-pertanyaan bidang studi Bahasa Indonesia
berkaitan dengan
materi yang akan dan telah dipelajari saat proses belajar
mengajar (perlakuan),
dalam bentuk tes.
H. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian
akan
digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data
yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan .
membandingkan kedua
-
nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan
antara nilai
yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai post test.
Pengajuan perbedaan
ini nilai hanya dilakukan terhadap rata kedua nilai saja, dan
untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji – t (t-test). Dengan
demikian langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One
Group Pretest
Posttest Design adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:207) Statistik Deskriptif merupakan
statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Adapun
langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah
sebagai berikut :
a) Rata-rata (Mean)
̅
∑
b) Persentase (%) nilai rata-rata
Dimana :
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
-
Dalam analisis ini penelitian menetapkan tingkat kemampuan siswa
dalam
penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang
dicanangkan oleh
Dekdikbud (2003) yaitu :
Tabel 3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
0 – 54
55 – 64
65 – 79
80 – 89
90– 100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Sumber : Dekdikbud (2003)
2. Analisis data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan
teknik statistik
t (uji – t) . Dengan Tahap sebagai berikut :
t =
√∑
(Arikunto, 2011:275)
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)
d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= Subjek pada sampel
-
Langkah-langkah dalam pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut
:
a) Mencari Harga “Md” dengan menggunakan rumus :
Md = ∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
∑ = Jumlah dari gain (Posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel.
b) Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus :
∑ = ∑ – ∑
Keterangan :
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
∑ = Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel
c) Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :
t =
√∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)
d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= Subjek pada sampel
-
d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang
signifikan.
Kaidah pengujian signifikan :
Jika t hitung> t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima,
berarti penggunaan
Media Gambar Seri berpengaruh terhadap hasil belajar mata
pelajaran bahasa
Indonesia pada keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres
Tarantang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Jika t hitung> t tabel maka H 0 diterima berarti penggunaan
Media Gambar Seri tidak
berpengaruh terhadaphasil belajar mata pelajaran bahasa
Indonesia pada
keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang
Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel menggunakan
tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 0,05 dan di = N – 2
Membuat kesimpulan apakah penggunaan Media Gambar Seri
berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa
Indonesia pada
keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang
Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
-
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, pada tanggal 7 juli 2018,
peneliti
melakukan silaturahmi ke SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten
Gowa, untuk membicarakan rencana penelitian bersama kepala
sekolah dan wali
kelas III. Dari hasil diskusi menyatakan bahwa jadwal
pelaksanaan penelitian
mengikuti jadwal mata pelajaran yang dilaksanakan dua kali
seminggu yaitu
setiap hari senin dan jumat dimana murid masuk jam 7.15 pagi dan
dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit.
Awal pelaksanaan penelitian yaitu pada hari senin tanggal 9 Juli
2018 pada
murid kelas III di SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
Adapun mata pelajarannya yaitu Bahasa Indonesia mengenai membuat
cerita
berdasarkan bahan yang telah disediakan, dengan menggunakan
media gambar
seri kelas III.
Hasil penelitian ini adalah jawaban dari rumusan masalah yang
telah
ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 16
siswa. Yaitu 9 orang
perempuan dan 7 orang laki-laki mengenai penggunaan media gambar
seri
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis cerita di SD
Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.Penelitian ini
merupakan
penelitian pra eksperimen dengan analisis data penelitian
menggunkan teknik
-
statistik deskriptif dan statistik infrensial. Hasil analisis
tersebut akan diuraikan
sebagai berikut.
a. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh
gambaran
mengenai karakteristik subyek penelitian sebelum dan sesudah
pembelajaran
keterampilan menulis dengan menggunakan media gambar seri.
1. Deskripsi HasilPretestBahasa Indonesia pada Keterampilan
Menulis
Cerita Murid Kelas III SD Inpres Tarantang sebelum diterapkan
Media
Gambar Seri.
Berdasarkan hasil belajar keterampilan Menulis murid sebelum
diberikan
perlakuan atau sebelum diterapkan penggunaan media gambar seri
terhadap hasil
belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita Murid
Kelas III di SD
Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, maka diperoleh
data-data
yang dikumpulkan melalui instrumen tes. Data hasil belajar kelas
III SD Inpres
Tarantang dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan data pada lampiran untuk mencari mean (rata-rata)
nilai
pretest dari Murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan
Bajeng Kabupaten
Gowa dapat dilihat melalui tabel dibawah ini
Tabel 4.1 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai
pretest
X F F.X
50 3 150
55 1 55
60 5 300
65 2 130
70 4 280
-
75 1 75
Jumlah 16 990
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ 990 ,
sedangkan
nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu, dapat diperoleh
nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut :
̅ = ∑
=
= 61,875
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata
dari hasil belajar
murid kelas III SD Inpres Tarantang sebelum penerapan media
gambar seri yaitu
61,87. Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen Pendidikan
dan
Kebudayaan (Depdikbud) , maka keterangan murid dapat dilihat
pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Tingkat Keterampilan Menulis Pretest
Interval Kategori Hasil
Belajar
Frekuensi Persentase (%)
0-54 Sangat Rendah 3 18,75
55-64 Rendah 6 37,5
65-79 Sedang 7 43,75
80-89 Tinggi 0 0
90-100 Sangat Tinggi 0 0
Jumlah 16 100
Sumber : Dekdikbud (2003)
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas maka
dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan
menggunakan
-
instrumen tes dikategorikan sangat rendah yaitu 18,75 %, rendah
37,5 %, dan
sedang 43,75 %. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat
dikatakan bahwa
tingkat kemampuan keterampilan Menulis murid sebelum diterapkan
media
gambar seri tergolong rendah.
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan hasil belajar pada Keterampilan
Menulis
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 x < 65 Tidak Tuntas 9 56, 25%
6 65 x 100 Tuntas 7 43, 75%
Jumlah 16 100%
Apabila tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan
hasil
belajar murid yang ditentukan oleh penelitian yaitu jumlah murid
yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (65) 75 % , sehingga dapat disimpulkan
bahwa
keterampilan Mnulismurid kelas III SD Inpres Tarantang belum
memenuhi
kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid
yang tuntas hanya
43,75% 75 %.
2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) Bahasa Indonesia Murid
Kelas III SD
Inpres Tarantang setelah diterapkan media gambar seri pada
keterampilan menulis cerita.
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap murid
setelah
diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar
yang datanya
diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat
dilihat dari data
berikut ini :
Data Perolehan skor tes hasil keterampilan Menulis murid kelas
III SD Inpres
Tarantang setelah penerapan Media Gambar Seri dapat dilihat pada
lampiran 3.
-
Berdasarkan data pada lampiran 3, untuk mencari mean (rata-rata)
nilai
pretest dari murid kelas III SD Inpres Tarantang dapat dilihat
melalui tabel
dibawah ini:
Tabel 4.4 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai
posttest
X F F.X
70 1 70
75 2 150
80 3 240
85 5 425
90 4 360
95 1 95
Jumlah 16 1340
Dari data hasil posttest di atas dapat diketahui bahwa nilai
dari ∑ =
1340. Dan nilai dari N sendiri adalah 16. Kemudian dapat
diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut :
̅ = ∑
=
= 83,75
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata
dari hasil
belajar murid kelas III SD Inpres Tarantang setelah penerapan
Media Gambar Seri
yaitu 83,75 dari skor ideal 100. Adapun di kategorikan pada
pedoman
Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud) , maka
keterangan murid
dapat dilihat pada tabel berikut :
-
Tabel 4.5 Tingkat keterampilan Menulis posttest
Interval Kategori Hasil
Belajar
Frekuensi Persentase (%)
0-54 Sangat Rendah 0 0
55-64 Rendah 0 0
65-79 Sedang 3 18,75
80-89 Tinggi 12 75
90-100 Sangat Tinggi 1 6,25
Jumlah 16 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka
dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap posttest dengan
menggunakan
instrumen tes dikategorikan sangat tinggi yaitu 6,25 %, tinggi
75%, Sedang 18,75
dan sangat rendah berada pada persentase 0,00 %. Melihat dari
hasil persentase
yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan murid dalam
menulis
setelah diterapkan media gambar seri tergolong tinggi.
Tabel 4.6 Deksripsi ketuntasan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 x < 65 Tidak tuntas 0 0
65 x 100 Tuntas 16 100
Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator. Kriteria
ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh peneliti Yaitu jika jumlah
murid yang
mencapai atau melebihi nilai KKM (65) 75 % , sehingga dapat
disimpulkan
bahwa keterampilan Menulis pada murid kelas III SD Inpres
Tarantang telah
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal
karena murid yang
tuntas adalah 100 % 75 %.
-
3. Pengaruh Penerapan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan
Keterampilan Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas
III
SD Inpres Tarantang.
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Terdapat pengaruh
Penggunaan
Media Gambar Seri terhadap hasil pelajaran bahasa Indonesia pada
keterampilan
menuliscerita murid kelasIII SD Inpres Tarantang Kecamatan
Bajeng Kabupaten
Gowa”. Maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis
tersebut adalah
teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
Tabel 4.7 Analisis Skor Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d= X2 - X1 d2
1 70 80 10 100
2 75 95 20 400
3 65 90 25 625
4 70 90 20 400
5 50 85 35 1225
6 70 90 20 400
7 65 85 30 900
8 60 80 20 400
9 60 85 25 625
10 50 80 30 900
11 55 75 20 400
12 60 85 25 625
13 60 75 15 225
14 70 85 15 225
15 60 90 30 900
16 50 70 20 400
JML 990 1340 350 8250
-
Langkah – langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
=
= 21,875
2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus :
∑ = ∑ – ∑
= 8.250 -
= 8.250 –
= 8.250 – 7.656,25
= 593,75
3. Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :
t =
√∑
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t =
-
4. Menentukan harga t tabel
Untuk Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel
menggunakan tabel
distribusi t dengan taraf signifikan = 0,05 dan d.b = N-2= 16-2
= 14 maka
diperoleh t 0,05 = 2,145
Setelah diperoleh t hitung 13,42, t tabel = 2,145 maka diperoleh
t hitung .> t tabel
atau 13,42> 2,145 sehingga dapat di simpulkan bahwa H 0
ditolak dan H 1
diterima . ini berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
gambar seri
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis cerita murid
kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa.
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam
penelitian. Hasil
yang dimaksudkan yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data
yang telah
dilakukan.
1. Deskripsi Hasil Pretest Bahasa Indonesia pada Keterampilan
Menulis
Cerita Murid Kelas III SD Inpres Tarantang sebelum diterapkan
Media
Gambar Seri.
Berdasarkan hasil pretest, nilai rata-rata hasil belajar
murid
61,875%dengan kategori yaitu sangat rendah yaitu 18,75 %, rendah
37,5 %, dan
sedang 43,75 %. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat
dikatakan bahwa
tingkat kemampuan keterampilan menulis murid sebelum
diterapkan
penggunaan media gambar seri tergolong rendah.
Dimana ada 3 orang murid yang mendapatkan nilai 50, 1 orang
yang
mendapat nilai 55, 5 orang yang mendapat nilai 60, 2 orang yang
mendapat nilai
-
65, 4 orang yang mendapat nilai 70 dan 1 orang yang mendapatkan
nilai 75. Ini
disebabkan karena murid di SD Inpres Tarantang pada saat
pelaksanaan pretes
tidak terlalu memperhatikan penjelasan gurunya. Ada yang selalu
mondar- mandir
dibelakang, dan ada juga anak yang bahkan tidak pernah ketempat
rekreasi
sehingga kketika murid diarahkan untuk menceritakan
pengalamannya mereka
acuh karena mereka tidak memiliki pengalaman yang hendak ia
ceritakan
sehingga 3 orang murid ini mendapatkan nilai yang sangat
rendah.
Selanjutnya, nilai pretes yang hasilnya rendah sebanyak 6
murid
penyebabnya karena guru jarang menyuruh murid untuk menulis
cerita dimana
guru hanya menulis dipapan tulis yang ada dibuku paket saja,
murid tidak pernah
mendapat kesempatan untuk berfikir menghayalkan sesuatu yang
kreatif. 7 orang
yang mendapatkan nilai sedang disebabkan karena murid ini sering
bertamasya
dan sudah memiliki pengalaman berlibur, sehingga ketika
diberikan pretes dengan
tema liburan mereka cepat mengerjakannya.
2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) Bahasa Indonesia Murid
Kelas III SD
Inpres Tarantang setelah diterapkan media gambar seri pada
keterampilan menulis cerita.
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap murid
setelah
diberi perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang
datanya diperoleh
setelah diberi posttest hasil belajar murid mengalami
peningkatan dari 7 orang
pada pretes mendapat nilai sedang ketika diberikan posttest
meningkat menjadi 16
orang murid tuntas dalam mengerjakan posttest. Dimana ada 3
orang yang hasil
belajarnya sedang, 12 orang mendapat nilai tinggi, dan 1 orang
mendapat nilai
sangat tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa semua murid kelas
III tuntas
-
dalam menulis cerita dengan menggunakan media gambar seri, ini
disebabkan
karena mereka mudah dalam menulis cerita karena melihat gamabar
yang
berwarna serta semangat ingin menyusun gambar tersebut disamping
mereka
mengurutkan gambar mereka juga mengerjakan lembar postes
dengan
memperhatikan gambar dan menceritakan tentang isi gambar yang
diurutkan
dipapan tulis kemudian mereka mengerjakan di tes postes.
Nilai rata-rata hasil posttest adalah 83,75 % jadi keterampilan
menulis
cerita murid setelah diterapkan penggunaan media gambar seri
mempunyai hasil
belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan
penggunaan media
gambar seri. Selain itu, persentase kategori hasil belajar
Bahasa Indonesia murid
juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 6,25 %, tinggi 75%,
Sedang 18,75%
dan sangat rendah berada pada persentase 0,00 %. Melihat dari
hasil persentase
yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan murid dalam
menulis cerita
setelah diterapkan penggunaan media gambar seri tergolong
tinggi.
Dimana 1 orang mendapatkan nilai 70, 2 orang yang mendapatkan
nilai 75, 3
orang yang mendapatkan nilai 80, 5 orang yyang mendapatkan nilai
85, 4 orang
yang mendapatkan nilai 90 dan 1 orang yang m