PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WATTPAD TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh. Nama: Nindya Wulansari Nim : 2014840043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WATTPAD TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh.
Nama: Nindya Wulansari
Nim : 2014840043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Skripsi, Agustus 2018
Nindya Wulansari (2014840043) Pengaruh Aplikasi Wattpad Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama LXVII+ 79 halaman, 1 bagan, 13 tabel, 17 lampiran
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi Wattpad terhadap kemampuan menulis naskah drama. Penelitian ini dilakukan di SMK Islamiyah Ciputat pada kelas XI AK1 dan kelas XI AP1 semester 2 tahun ajaran 2017/2018. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 354 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah true eksperiment dengan post test only control desain. Pengambilan sampel dilakukan teknik random sampling di mana diperoleh sampel penelitian meliputi 30 siswa kelas XI AK 1 sebagai kelas eksperimen dan 31 siswa kelas AP 1 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa essay sebanyak 11 soal. Dalam kelas eksperimen diberi perlakuan media pembelajaran berupa aplikasi wattpad, sedangkan di kelas kontrol tidak menggunakan aplikasi Wattpad. Hasil penelitian yang diperoleh menggunakan uji t yaitu thitung>0,05 (5.082>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan aplikasi wattpad terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMK Islamiyah Ciputat.
Kata kunci: media pembelajaran, aplikasi Wattpad, kemampuan menulis
naskah drama
Daftar Pustaka: 26 (2007-2017)
ii
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH JAKARTA
FACULTY OF EDUCATIONAL SCIENCES INDONESIAN LANGUAGE AND LITERATURE EDUCATION STUDY PROGRAM Thesis, August 2018
Nindya Wulansari (2014840043)
THE EFFECTS OF WATTPAD APPLICATION ON THE ABILITY TO WRITE
DRAMA SCRIPT
LXVII+ 79 pages, 1 chart, 13 table, 17 attachment
ABSTRACT
This study aims to determine how much influence the use of Wattpad application on the ability to write drama script. This research was conducted in SMK Islamiyah Ciputat in class AK 1 and AP 1 semester 2 academic year 2017/2018. This research conducted a true experiment with post test only control desain. Population in this study were 354 students. Sampling is done by random sampling technique where obtained sample of research cover 30 student of grade XI AK 1 as exprimental class and 31 students of class XI AP 1 as control class. The research instruments is essay of 11 questions. In the experimental class was given the treatment of learning media in the form of Wattpad application, while in the control class Wattpad application is not applied. The result of the research obtained using t test is thitung>0,05 (5.082>0,05). Thus, it can be concluded that there is a significant influence of the use of Wattpad Application on the ability to write the script of drama class XI student SMK Islamiyah Ciputat. Key word: Intructional media, wattpad application, skill writing drama script.
References: 26 (2007-2017)
iii
iv
v
vi
vii
viii
Skripsi ini saya persembahkan untuk
malaikat hidupku sebagai pemberi kasih
sayang yang tak pernah padam
menyemangati diri, pelipur lara di saat
sedih yaitu kedua orang tuaku ayahanda
Wawan Setiawan dan ibunda Siti
Adawiyah, serta ketiga saudaraku.
ix
Belajarlah dari sebuah pengalaman, karena pengalaman
adalah guru keberhasilan
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
x
Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat hidup sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah berhasil membawa manusia
ke dalam dunia yang berperadaban. Skripsi merupakan salah satu tugas
wajib mahasiswa sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi
Strata 1 (S-1) di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Selama penyusunan
skripsi ini tidak sedikit hambatan dan kendala yang dialami penulis, sehingga
tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada.
1. Dr. Iswan, M.Si., dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Terima kasih atas segala dukungan dan
arahan yang selalu diberikan selama proses perkuliahan berlangsung.
2. Ibu Khaerunnisa, M.Pd., ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta. T erima kasih untuk segala keikhlasan,
pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada
mahasiswa agar selalu mengerjakan skripsi hingga penulis termotivasi
untuk menyelesaikan skripsi hingga selesai.
3. Ibu Aida Sumardi, M.Pd., sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh kesabaran
dan keikhlasan hingga terselesaikannya skripsi ini.
xi
4. Bapak Ahmad Fadly, M.Hum., sebagai dosen penasihat akademik
angkatan 2014, yang telah memberikan ilmu dan waktunya dengan
keikhlasan, pengertian, dan kesabaran sampai penulis selesai kuliah.
5. Ibu Ratna Dewi Kartikasari, M.Pd., sebagai dosen penguji satu dan
bapak Lutfi Syauki Faznur, M.Pd., sebagai dosen penguji dua yang
telah meluangkan waktu serta memberikan arahan dan bimbingannya
dalam perbaikan skripsi ini.
6. Bapak Mulyono, M.Pd,. sebagai kepala sekolah dan ibu Zwesty Faz
Anggraini, S.Pd., sebagai guru bahasa Indonesia SMK Islamiyah
Ciputat Tangerang Selatan, yang telah membantu dan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMK
Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan.
7. Teristimewa untuk Ayahanda (Wawan Setiawan) dan Ibunda (Siti
Adayawiyah) tercinta serta saudaraku yang ada di Tasikmalaya, terima
kasih atas kasih sayang, motivasi, materi, dan pengertiannya. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan segala keindahan dan kebaikan
berlipat ganda.
8. Sahabat penulis Mila Musliha, Nuratikah, Sarah Jauzaa, Rochaeni, dan
Erina Husnalita yang telah meluangkan waktu untuk canda tawa, ribuan
cerita, doa, semangat dan motivasinya. Terimakasih untuk
persahabatan ini.
xii
9. Teman-teman seperjuangan PBSI angkatan 2014, yang telah
membantu dan memberikan semangat kepada penulis, dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Terima kasih juga kepada pihak yang tidak tersebutkan namun telah
memberikan kontribusi yang berharga untuk penulis. Semoga bantuan,
bimbingan, ilmu, dan doa yang telah diberikan mendapat balasan pahala
berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk
penulis dan juga para pembaca serta untuk kemajuan ilmu pengetahuan,
khususnya dalam dunia pendidikan.
Jakarta, Juli 2018
Nindya Wulansari
DAFTAR ISI
xiii
ABSTRAK .................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .............................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... v
PAKTA INTEGRITAS ................................................................................ vi
PERSYARATAN DAN PERSETUJUAN ................................................... vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii
MOTTO ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... xvii
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Identifikasi masalah .......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretis ................................................................................ 10
1. Hakikat Menulis ........................................................................ 10
a. Pengertian Menulis ............................................................... 10
b. Tujuan Menulis ..................................................................... 13
Lampiran 11 Hasil Post Test Siswa .................................................. 131
Lampiran 13 Surat Keterangan Validasi ........................................... 152
Lampiran 14 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi ........................ 153
Lampiran 15 Surat Permohonan Penelitian ...................................... 154
Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ........................................ 155
Lampiran 17 Kartu Tanda Bimbingan ............................................... 156
Lampiran 18 Kartu Menyaksikan Ujian Skripsi .................................. 157
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia,
karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan bahasa, seseorang dapat menyampaikan ide,
pikiran, perasaan atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan
maupun tulisan. Hal ini sejalan dengan pemikiran bahwa bahasa adalah
alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap (Iskandarwasid, dkk. 2008: 226).
Sebagai makhluk sosial, manusia sangat bergantung pada
bahasa. Tanpa bahasa manusia tidak dapat mengungkapkan
perasaannya, menyampaikan keinginannya, memberikan saran atau
pendapat, bahkan sampai tingkat pemikiran manusia yang berkaitan
dengan bahasa. Semakin tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang,
semakin baik pula penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Manusia
dalam menyampaikan bahasa pun berbeda-beda, ada yang secara
langsung melalui lisan, ada pula yang secara tidak langsung melalui
tulisan.
2
Hakikatnya dalam pembelajaran bahasa terdapat empat
keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, menulis merupakan
keterampilan yang mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi
dibandingkan dengan ketiga keterampilan lainnya. Dalam proses
pembelajaran bahasa, siswa dituntut untuk mampu menulis karya
sastra, baik berupa karangan, surat menyurat, cerita pendek sampai
naskah drama.
Allah berfirman dalam QS Al-Qalam ayat 1-3:
(٣) لك لأجرا غير ممنون( وإن ٢ت بنعمة ربك بمجنون )( ما أن ١ن والقلم وما يسطرون )
Artinya:
Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan. Dengan karunia tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila. Dan sesungguhnya engkau mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa membaca dan
menulis ibarat dua sisi mata uang. Satu dan lainnya dapat saling
menunjang peran dan fungsi masing-masing. Jika ada pendapat orang
yang menyatakan bahwa membaca dan menulis membuang-buang
waktu, hal itu merupakan kekeliruan yang amat besar. Membaca dan
menulis adalah pekerjaan besar bagi orang-orang berperadaban. Allah
SWT mengajurkan kita untuk mebaca dan menulis, karena merupakan
kodrat manusia yang berperadaban dan memiliki akal.
3
Menulis naskah drama merupakan kegiatan menarasikan sebuah
adegan dialog dari beberapa tokoh, yang dilengkapi dengan alur dan
latar cerita. Seperti karya sastra lainnya, naskah drama bermanfaat
untuk mengasah kreativitas dan kepekaan, karena naskah drama lahir
dari pengamatan pengarang dari masalah-masalah yang terjadi di
sekitarnya. Kajian sastra drama dalam dunia pendidikan dapat
menunjang keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan,
mengembangkan cipta, rasa dan karsa, dan mengembangkan
pembentukan watak atau perilaku.
Pembelajaran menulis naskah drama dalam Kurikulum 2013 kelas
XI SMK semester 2 mencakup beberapa Standar Kompetensi pada
aspek menulis, diantaranya (1) membandingkan teks film/ drama baik
melalui lisan maupun tulisan, (2) memproduksi teks film/ drama yang
koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara
lisan maupun tulisan dan (3) menganalisis teks film/drama baik secara
lisan atau tulisan. Kompetensi dasar menulis naskah drama tersebut
merupakan kompetensi dasar hasil pengembangan dari kurikulum
sebelumnya.
Berdasarkan hasil observasi dengan guru bidang studi bahasa
Indonesia SMK Islamiyah Ciputat, kegiatan menulis naskah drama
belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Siswa mengalami kesulitan
dalam menentukkan karakter tokoh dan menemukan ide . Selain
memerlukan imajinasi dan kreativitas yang tinggi, menulis naskah
4
drama juga memerlukan keseriusan. Tak jarang, untuk memberikan
motivasi kepada siswa, guru tersebut harus menggunakan berbagai
metode dalam proses pembelajarannya, seperti metode ceramah dan
diskusi guna menarik perhatian siswa dalam pembelajaran naskah
drama.
Pentingnya menulis naskah drama bagi pembelajaran bahasa
Indonesia menuntut siswa untuk meningkatkan minat membaca karya
sastra. Baik berupa novel, cerpen, puisi, naskah drama atau karya
sastra lainnya untuk menambah imajinasi dan kreativitas dalam diri
siswa. Pada era sekarang ini dimana teknologi berkembang semakin
pesat, membaca sebuah karya sastra merupakan suatu hal yang
mudah. Dengan bantuan aplikasi di sebuah gadget, siswa sudah dapat
membaca berbagai macam karya sastra. Salah satunya, aplikasi
wattpad yang tengah diminati oleh para remaja.
Wattpad merupakan aplikasi berbasis internet yang digunakan
untuk mengunggah atau mengunduh dan membagikan karya literature.
Aplikasi ini menyediakan berbagai macam jenis bacaan berupa novel,
cerpen, puisi atau buku referensi. Selain itu, aplikasi wattpad juga
digunakan sebagai wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan
segenap bakatnya dalam bidang menulis. Dengan adanya aplikasi ini
memudahkan siswa untuk mendapatkan referensi dalam membaca
karya sastra.
5
Penggunaan aplikasi wattpad di kalangan remaja, tidak hanya
dimanfaatkan untuk membaca karya sastra, tetapi lebih jauh lagi yaitu
menghasilkan karya sastra berupa puisi, novel dan cerpen. Sebagai
contoh cerpen yang berjudul Sekelumit Pengabdian, dalam kutipan
kalimatnya sebagai berikut.
”Terdengar seruan panik dan gedoran beruntun dari luar. Aku
menajamkan pendengaranku demi mengenali suara siapa itu. Di
tengah hujan deras seperti ini, bahkan teriakan seperti itu masih
terdengar samar-samar.” (Cece, 2016: 2)
Berdasarkan kutipan cerpen di atas dapat dipahami bahwa dalam
menulis sebuah cerpen memerlukan pembendaharaan kata dan
imajinasi yang tinggi. Selain itu, gaya bahasa juga sangat berpengaruh
dalam penulisan sebuah cerpen, guna menggugah perasaan pembaca
dalam mendalami isi cerita. Hal tersebut membuktikan bahwa Wattpad
mempunyai kelebihan dalam segi penyajian isi cerita. Sehingga setelah
pengalaman membaca dalam aplikasi Wattpad, peserta didik dapat
termotivasi dalam menulis naskah drama dan mendapatkan
kemudahan dalam menggali imajinasi juga diksi.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa dalam menulis naskah drama
memerlukan imajinasi yang tinggi dan pentingnya media pembelajaran
dalam proses pembelajaran naskah drama, salah satunya aplikasi
wattpad, memberikan ketertarikan bagi penulis untuk meneliti tentang
6
“Pengaruh Aplikasi Wattpad Terhadap Kemampuan Menulis Naskah
Drama Siswa kelas XI SMK Islamiyah Ciputat.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut.
1. Kurangnya minat siswa dalam menulis naskah drama
2. Kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran Bahasa Indonesia terutama materi naskah
drama.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah dalam
penelitian ini adalah Pengaruh aplikasi wattpad terhadap kemampuan
menulis naskah drama siswa kelas XI SMK Islamiyah Ciputat.”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah
diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh penggunaan aplikasi wattpad terhadap
kemampuan menulis naskah drama?
7
2. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis naskah drama
menggunakan aplikasi wattpad.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh aplikasi wattpad terhadap
kemampuan menulis naskah drama.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan aplikasi wattpad
dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama.
b. Untuk mengetahui perbedaan antara siswa yang diberi aplikasi
Wattpad dengan siswa yang tidak diberikan aplikasi Wattpad
dalam pembelajaran menulis naskah drama.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
menambah wawasan pengetahuan dalam bidang sastra dan
linguistik, khususnya dalam aspek kebahasaan yaitu menulis
naskah drama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tolak ukur
dalam penggunaan media terhadap kemampuan menulis naskah
drama.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi guru
dalam meningkatkan kemampuan dan kreativitas dalam proses
pembelajaran menulis naskah drama dan mengetahui sejauh
mana keefektifan media yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
c. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah motivasi siswa
dalam meningkatkan kemampuan menulis naskah drama.
d. Bagi Peneliti
diharapkan dapat memperluas wawasan akan pentingnya media
pembelajaran yang tepat untuk proses pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan digunakan untuk mempermudah dalam
memahami skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi adalah
sebagai berikut.
9
1. Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan
judul skripsi, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
3. Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini diuraikan tentang tempat dan waktu penelitian,
metode penelitian, variabel dan definisi operasional variabel,
populasi dan sampel, pengukuran dan pengamatan variabel
penelitian, teknik pengumpulan dan pengolahan data, dan
analisis data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini diuraikan tentang deskripsi data, hasil analisis data,
dan interpretasi hasil penelitian.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini diuraikan kesimpulan dan saran dari penelitian.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Menulis
a. Pengertian Menulis
Tarigan (2008: 3) mengungkapkan bahwa menulis adalah
Suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain. Ia juga mengungkapkan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam
kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan
grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini
tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan
praktik yang banyak dan teratur.
Iskandarwassid (2011: 248) mengungkapkan bahwa menulis
adalah usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang
ada pada diri seorang pemakai bahasa melalui tulisan. Dalman
(2016: 3) mengungkapkan bahwa menulis merupakan suatu
kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara
11
tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya.
Berdasarkan pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan,
perasaan dalam bentuk lambang/tanda/tulisan yang bermakna.
Dalam kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan merangkai,
menyusun, melukiskan suatu lambang /tanda/tulisan berupa
kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata membentuk
kelompok kata atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk
paragraph, dan kumpulan paragraph membentuk wacana/karangan
yang utuh dan bermakna.
Menulis sebagai suatu keterampilan bahasa memiliki ikatan
tersendiri dengan keterampilan bahasa lainnya, seperti membaca
dan berbicara. Menulis dengan membaca mempunyai hubungan
yang sangat erat. kita menuliskan sesuatu, pada prinsipnya ingin
agar tulisan itu dibaca oleh orang lain. Demikianlah, hubungan
antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan
antara penulis dan pembaca. Agar maksud dan tujuan penulis
tercapai, yaitu agar pembaca memberikan respon yang diinginkan
oleh penulis terhadap tulisannya, penulis harus bisa menyajikan
tulisan yang baik.
Tarigan (2008: 6) memberikan pendapat tentang ciri-ciri tulisan
yang baik, yaitu:
12
1) Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis
mempergunakan nada yang serasi.
2) Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis
menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu
keseluruhan yang utuh.
3) Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk
menulis dengan jelas dan tidak samar-samar: memanfaatkan
struktur kalimat, bahasa dan contoh-contoh sehingga
maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.
4) Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk
menulis secara meyakinkan: menarik minat para pembaca
terhadap pokok pembicaraan serta mendemontrasikan suatu
pengertian yang masuk akal dan cermat-teliti .
5) Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk
mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta
memperbaikinya. Mau dan mampu merevisi naskah pertama
merupakan kunci bagi penulisan yang tepat atau penulisan
efektif.
6) Tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam
naskah atau manuskrip: kemudian mempergunakan ejaan dan
tanda baca yang seksama, memeriksa makna kata dan
hubungan dengan keterbahasaan dalam kalimat-kalimat serta
memperbaikinya sebelum menyajikannya kepada pembaca.
13
Hubungan antara menulis dan berbicara, keduanya memiliki
ciri-ciri yang sama yaitu produktif dan ekspresif. Perbedaannya ialah
bahwa dalam menulis diperlukan penglihatan dan gerak tangan,
sedangkan dalam berbicara diperlukan pendengaran dan
pengucapan. Dengan kata lain, menulis merupakan komunikasi
tidak langsung, tidak tatap muka, sedangkan berbicara adalah
komunikasi langsung, komunikasi tatap muka.
b. Tujuan Menulis
Sebelum menulis, penulis hendaknya menentukan tujuan yang
hendak dicapai dari tulisannya terlebih dahulu. Adapun pendapat
ahli tentang tujuan menulis, sebagai berikut.
1) Tujuan Merangkum
Menurut Semi (2007: 21) adakalanya seseorang menulis
untuk merangkum. Tujuan menulis semacam ini, umumnya
dijumpai pada kalangan murid sekolah. Dengan menulis
rangkuman, seseorang akan sangat tertolong dan sangat
mudah dalam mempelajari isi buku yang panjang dan tebal.
Mereka pun akan lebih mudah menguasai bahan pelajaran
dalam bentuk rangkuman.
2) Tujuan Persuasif
Hartig dalam Tarigan (2008 : 25) mengungkapkan bahwa
tulisan bertujuan untuk meyakinkan para pembaca akan
kebenaran gagasan yang diutarakan. Sedangkan Semi
14
(2007:19) menyatakan bahwa ada kalanya seseorang
menulis untuk meyakinkan orang lain tentang pendapat atau
pandangannya mengenai sesuatu. Hal tersebut dilakukan
karena orang sering berbeda pendapat atau pandangannya
tentang banyak hal. Seseorang ingin mengajak orang lain
untuk percaya dengan pandangannya, karena dia merasa
apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan sesuatu yang
benar.
3) Tujuan Informasional
Semi (2007: 17) mengungkapkan bila seseorang
mengajari orang lain bagaimana mengerjakan sesuatu
dengan tahapan yang benar, berarti dia sedang memberi
petunjuk atau pengarahan. Sedangkan Hartig dalam tarigan
(2008:26) menjelaskan bahwa sebuah tulisan bisa
memberikan informasi atau keterangan/penerangan kepada
para pembaca.
4) Tujuan Menceritakan Sesuatu
Menurut Semi (2007: 14) setiap orang mempunyai
pengalaman hidup. Selain itu, orang juga mempunyai
pemikiran, perasaan, imajinasi, dan intuisi. Semuanya itu ada
dalam khazanah rohaniah setiap orang. Pengalaman,
pemikiran, imajinasi, perasaan, dan intuisi yang dimiliki
15
pribadi itu sebaiknya dikomunikasikan kepada orang lain
dalam bentuk tulisan.
5) Tujuan Kreatif
Hartig dalam Tarigan (2008: 26) menjelaskan bahwa
tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri.
Tetapi keinginan kreatif disini melebihi pernyataan diri dan
melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma
artistik, atau seni yang ideal, seni idaman.
6) Tujuan Pemecahan Masalah
Semi ( 2007: 18) mengungkapkan bahwa setiap buku
yang ditulis oleh pengarang berisi berbagai penjelasan. Hal
tersebut berkaitan dengan keinginan penulis untuk
menjelaskan, menerangkan, dan memecahkan masalah agar
buku tersebut bisa dipahami pembaca. Sedangkan menurut
Hartig dalam Tarigan (2008: 28) dalam sebuah tulisan,
penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis
ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti
secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya
sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para
pembaca.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa sebuah tulisan mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut
16
dimaksudkan pengarang agar pembaca bisa mendapatkan
pemahaman dari tulisan yang mereka baca. Tujuan menulis
tersebut diantaranya tujuan merangkum, tujuan persuasif, tujuan
informasional, tujuan menceritakan sesuatu, tujuan kreatif, dan
tujuan memecahkan masalah.
2. Hakikat Naskah Drama
a. Pengertian Drama
Priyatni (2010: 182) mengungkapkan bahwa drama adalah
salah satu bentuk seni yang bercerita melalui percakapan dan
action tokoh-tokohnya. Suyoto dalam Marantika (2014: 95)
mengungkapkan bahwa drama adalah kisah kehidupan manusia
yang dikemukakan di atas pentas berdasarkan naskah,
menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu
seperti tata panggung, serta disaksikan oleh penonton.
Waridah (2014: 261) mengemukakan bahwa drama adalah
bentuk karya sastra yang memilliki bagian untuk diperankan oleh
aktor. Sedangkan Kosasih (2008: 81) berpendapat bahwa drama
adalah bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan
kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui
lakuan dalam dialog.
Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa drama adalah sebuah pertunjukan mengenai
17
kehidupan berdasarkan naskah, percakapan, gerak laku, unsur-
unsur pembantu seperti tata panggung, serta disaksikan oleh
penonton.
b. Menulis Naskah Drama
Pertunjukan drama dimainkan berdasarkan naskah. Naskah
drama tidak hanya menonjolkan seni peran, tetapi juga sarat akan
pesan. Idenya murni dari pemikiran sang penulis naskah. namun
demikian, dapat pula diambil dari naskah orang lain maupun kisah-
kisah klasik. Biasanya penulis menafsirkan ulang kisah tersebut
sehingga banyak terjadi perubahan, baik dari hal sudut pandang,
tokoh, atau latarnya (Kosasih 2008: 87).
Naskah drama berbeda dengan naskah fiksi dan puisi. Unsur
pembeda naskah drama terletak pada pemakaian petunjuk lakuan
dan dialog. Selain itu, penggambaran watak tokoh dideskripsikan
oleh tindakan dan motivasi tokoh ketika berdialog dengan tokoh
lain. Bahasa teks cenderung lisan, seperti orang berbicara.
Sedangkan naskah fiksi lebih bersifat naratif dalam
mendeskripsikan tokoh, latar, jalan cerita, pikiran, dan tindakan
tokoh.
Menulis naskah drama menurut Hamalik dalam Milawati (2011:
72) adalah mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk
18
mencapai tujuan pembelajaran. Naskah drama sebagai salah satu
genre sastra dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan) dan struktur
batin (semantik, makna). Wujud fisik sebuah naskah drama adalah
dialog atau ragam tutur.
Yonny (2014: 28) mengklasifikasikan langkah-langkah menulis
naskah drama sebagai berikut.
1) Menggali ide
Ide adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran atau
dikenal pula dengan gagasan. Langkah pertama untuk
menggali ide adalah mengenali karakteristik ide.
Selanjutnya, bagaimana kita dapat memancing ide yang
diinginkan dan mengolahnya.
2) Membuat riset
Setelah mendapatkan ide cerita, tahap selanjutnya adalah
melakukan riset. Riset penting dilakukan agar dapat
melukiskan latar dengan meyakinkan, menguraikan
masalah (konflik) dengan detail, dan menjawab kebutuhan
manusia.
3) Menentukan konflik cerita
Langkah berikutnya adalah mengolah dan mempertajam
ide tersebut dengan menguraikannya lebih detail lagi.
Karena drama dibangun dari sebuah konflik, maka
alangkah baiknya menyusun konflik dari ide tersebut.
19
4) Membuat sinopsis
Setelah menyusun konflik cerita, selanjutnya adalah
membuat sinopsis. Isi sinopsis berkaitan dengan jalan
cerita dan peristiwa yang dialami tokoh.
5) Menentukan tokoh cerita
Fungsi tokoh adalah untuk menghidupkan cerita dan
menyampaikan amanat penulis.
6) Menentukan alur cerita
Alur cerita diperlukan dalam sebuah naskah drama, guna
menjadikan drama tampak dinamis sebagaimana
kehidupan yang sesungguhnya.
7) Menentukan latar cerita
Penulisan unsur latar dalam naskah drama akan
membantu sutradara dan tim artistik dalam menggarap
naskah seperti yang diimajinasikan penulis.
8) Menyusun naskah drama/ scenario
Saat menyusun naskah drama, tinggalkan segala bentuk
keraguan dan ketidakpercayaan diri. Menulis naskah
drama sesuai imajinasi dan ide cerita yang telah dirangkai
sebelumnya.
20
c. Unsur Intrinsik Naskah drama
Unsur intrinsik naskah drama merupakan isi dari penulisan teks
drama, karena unsur merupakan bagian terkecil yang saling
berkaitan yang terdapat di dalam naskah drama. Unsur intrinsik
drama merupakan unsur yang membangun drama dari dalam.
Unsur-unsurnya yaitu:
1) Judul
Priyatni (2010: 186) mengungkapkan bahwa judul
dalam naskah drama adalah unsur essensial drama. Ketika
menyaksikan pementasan drama atau membaca naskah
drama, aspek pertama yang selalu ingin dilihat adalah judul.
Hampir tidak pernah drama yang tanpa judul. Judul bukan
sekedar pelengkap drama karena dari judul inilah secara
eksplisit akan mengetahui isi tentang drama yang akan
dipentaskan. Judul drama yang baik adalah judul yang bisa
menggambarkan keseluruhan isi drama.
2) Dialog
Suroso (2008: 16) mengungkapkan bahwa ciri khas
naskah drama adalah pemakaian dialog. Penulis
menggunakan ragam lisan untuk menuliskan dialog. Ragam
lisan yang dimaksud adalah ragam lisan yang komunikatif
dan bukan ragam tulis. Sedangkan Priyatni (2010: 186)
mengungkapkan bahwa pada prinsipnya sebuah drama itu
21
merupakan rangkaian dialog. Dialog mengambil hampir
seluruh waktu pertunjukkan. Dialog atau percakapan dalam
drama juga tidak sama dengan yang terjadi dalam
kehidupan nyata. Dalam dialog hanya boleh ada sedikit
interupsi-bahkan tidak boleh, kecuali pada drama yang
bersifat jenaka.
3) Alur
Rahmanto (2007: 3.14) mengungkapkan bahwa dalam
sebuah drama alur bukan hanya sekedar urutan cerita atau
peristiwa. Rentetan cerita itu baru menjadi sebuah alur
apabila rentetan cerita itu berhubungan secara kausalitas.
Ada jalinan sebab akibat antara peristiwa yang satu
dengan lainnya.
4) Penokohan dan Perwatakan
Suroso (2015: 11) mengungkapkan bahwa penokohan
erat hubungannya dengan perwatakan. Watak tokoh akan
terlihat dalam dialog dan pertunjukkan lakuan atau
samping. Berdasarkan peran terhadap jalan cerita terdapat
tokoh protagonist, antagonis, dan tritagonis. Tokoh
protagonist adalah tokoh yang mendukung cerita. Tokoh
antagonis adalah tokoh yang menentang cerita. Tokoh
protagonis adalah tokoh pembantu, baik untuk tokoh
protagonist maupun antagonis.
22
5) Latar
Menurut Suroso (2015: 15) setting atau latar cerita
dapat dikategorikan menjadi empat bagian yaitu setting
tempat, setting waktu, setiing ruang dan setting suasana.
Penulis naskah ada yang menggambarkan setting secara
detil namun juga dengan sederhana sehingga
menimbulkan imajinasi pembaca. Jika penulis naskah
belum menggambarkan setting secara detil, tugas
sutradara adalah menentukan setting dalam rangka
pementasan.
6) Gaya Bahasa
Priyatni (2010: 195) mengungkapkan bahwa
pembicaraan mengenai gaya bahasa menyangkut
kemahiran pengarang mempergunakan bahasa sebagai
media drama. Penggunaan bahasa tulis dengan segala
kelebihan dan kekurangannya harus dimanfaatkan sebaik-
baiknya oleh pengarang. Penggunaan bahasa harus
relevan dan menunjang permasalahan-permasalahan
yang hendak dikemukakan, harus serasi dengan teknik-
teknik yang akan digunakan, harus tepat merumuskan
alur, penokohan, latar, dan tentu saja semua itu bermuara
pada ketepatan perumusan tema atau premise teks
drama.
23
7) Tema dan amanat
Menurut Rahmanto (2007: 3.18) tema adalah
keseluruhan cerita dan kejadian serta aspek-aspeknya
sebagaimana diangkat pencipta dari sejumlah kejadian
yang ada untuk dijadikan lakon. Sedangkan amanat
adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang,
bagaimana jalan keluar yang diberikan pengarang
terhadap permasalahan rumit yang dipaparkannya.
8) Petunjuk Lakuan
Menurut Suroso (2015: 17) petunjuk teknis atau teks
samping berupa teks yang memberi informasi tentang
tokoh, waktu, suasana pentas, musik/ suara, keluar
masuknya aktor, keras lemahnya dialog, dan perasaan
tokoh. Teks samping ditulis berbeda dengan teks dialog,
bisa berupa huruf besar semua atau huruf miring.
Berdasarkan penjelasan beberapa ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa dalam membuat sebuah naskah drama harus
diperhatikan beberapa unsur intrinsik yang terkadung dalam
naskah drama, diantaranya: Judul, dialog, alur, penokohan dan
perwatakan, latar, petunjuk lakuan, dan amanat.
d. Jenis-jenis Drama
1) Tragedi
24
Kosasih (2008: 86) mengungkapkan bahwa tragedi
umumnya memunculkan kisah yang sangat menyedihkan
yang dialami oleh seorang insan yang mulia, kaum
bangsawan yang mempertaruhkan dirinya dengan
menentang rintangan-rintangan yang tidak seimbang
dengan kekuatannya. Sedangkan menurut Rahmanto
(2007: 3.3) drama tragedi sering diartikan sebagai drama
yang menampilkan tokoh yang sedih dan muram,
tenggelam dalam situasi yang gawat disebabkan sesuatu
yang tak menguntungkan, misalnya kecemburuan atau
ambisi yang keterlaluan.
2) Komedi
Rahmanto (2007: 3.5) mengungkapkan bahwa drama
komedi adalah lakon ringan yang sifatnya menghibur,
walapun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir,
biasanya berakhir bahagia. Akan tetapi, lelucon bukanlah
tujuan utama dalam komedi. Nilai dramatik tidak dikorbankan
demi mengejar hal-hal yang lucu. Sedangkan menurut
kosasih (2008: 86) drama komedi mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut. a) Pada umumnya komedi menampilkan
cerita-cerita yang ringan, b) Cerita ini mengenai peristiwa-
peristiwa yang memungkinkan terjadi, c) Kelucuan muncul
25
dari tokoh, buka dari situasi, d) Gelak tawa yang ditimbulkan
bersifat “bijaksana”
3) Melodrama
Rahmanto (2007: 3.4) mengungkapkan bahwa
melodrama mempunyai ciri-ciri, yaitu: a) menitikberatkan
pada masalah moral bahwa kejahatan akan mendapatkan
hukuman yang setimpal, b)membangkitkan rasa benci pada
tokoh jahat, dan rasa simpati pada tokoh baik, c) tokoh
pahlawan laki-laki atau perempuan adalah tokoh yang jujur
dan lucu, d) cerita yang menegang adalah tulang
punggungnya, e) merupakan gabungan antara musik dan
drama, f) di setiap babaknya mengandung lagu.
4) Farce
Kosasih (2008: 87) mengungkapkan bahwa farce
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut a) menimbulkan
kelucuan yang tidak karuan, b) bersifat episodik, c)
memerlukan kepercayaan yang sesaat, dan d) kelucuan-
kelucuan timbul dari situasi bukan dari tokoh. Sedangkan
menurut Rahmanto (2007: 3.7) Farce merupakan bentuk
lakon komedi tertua (abad pertama sebelum masehi) dalam
drama Romawi klasik. Dalam pertunjukkannya drama ini
selalu menggunakan tokoh yang sama dan sangat tipikal.
Dialog dilakukan secara improvisasi, musik dan tari menjadi
26
unsur penting untuk menghadirkan jalan cerita dalam setting
pedesaan. Dalam perkembangannya, farce adalah drama
yang bersifat komik dan penuh ejekan terhadap kondisi
manusia, khususnya untuk memancing gelak tawa para
penonton.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa drama dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya: Tragedi,
komedi, tragikomedi, melodrama, dan farce.
3. Hakikat Media
a. Pengertian Media
Gerlach dalam Arsyad (2014: 3) mengungkapkan bahwa
media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Smaldino (2011: 7) mengungkapkan
bahwa media adalah sarana komunikasi, berasal dari bahasa
latin medium (“antara”). Istilah ini merujuk pada apa saja yang
membawa informasi anatar sebuah sumber dan sebuah
penerima.
Gagne dalam Sadiman (2007: 16) menyatakan bahwa media
adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Rossi dalam Sanjaya (2016:
162) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh
27
alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai media
pendidikan seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah, dan
sebagainya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah alat yang menjadi perantara
untuk siswa memahami bahan ajar dan perantara untuk
merangsang siswa dalam belajar.
b. Jenis-jenis Media
Media pembelajaran dikelompokkan dalam beberapa jenis.
Adapun pendapat ahli yang mengemukakan tentang jenis-jenis
media pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Media Visual
Sanjaya (2016: 172) mengungkapakan bahwa media
visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media
ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis
dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Sadiman (2007:
28) media grafis termasuk media visual. Sebagaimana
halnya media lain, media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan.
Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.
28
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol
komunikasi visual.
2) Media Auditif
Menurut Sadiman (2007: 28) media audio berkaitan dengan
indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dan
dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik verbal
(ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non vebal. Ada
beberapa jenis media dapat kita kelompokkan dalam media
audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik,
piringan hitam, dan laboratorium bahasa. Sedangkan
Sanjaya (2016: 173) mengungkapkan bahwa media auditif
yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media
yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan
rekaman suara.
3) Media Audiovisual
Sanjaya (2016: 73) mengungkapkan bahwa media
audiovisual yaitu jenis media yang selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa
dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide
suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini
dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung
kedua unsur jenis media pertama dan kedua.
4) Media Proyeksi Diam
29
Sadiman (2007: 29) media proyeksi diam (still proyected
medium) mempunyai persamaan dengan media grafik
dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual.
Selain itu, bahan-bahan grafis banyak sekali dipakai dalam
media proyeksi diam. Perbedaannnya adalah media grafis
dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media
yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut
haus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh
sasaran. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain
film bingkai (slide), film rangkai (film strip), overhead
proyektor, proyektor opaque, microprojection, dan microfilm.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa jenis media pembelajaran sangat beragam, diantaranya:
Media audio, media visual, media audiovisual, media grafis, dan
media proyeksi diam.
4. Hakikat Wattpad
a. Pengertian Wattpad
Atwadd dalam Pratiwi (2016: 169) mengungkapkan bahwa
wattpad adalah aplikasi berbagi dengan menggunakan komputer,
tablet atau telepon genggam. Seseorang dapat menautkan
tulisannya sendiri. Tidak ada seorang pun yang harus tahu tentang
umur, latar belakang sosial, maupun tempat tinggal. Pembaca
30
karyamu dapat dari mana saja dan dari tempat apa saja yang
mungkin sangat jauh. Sedangkan Dina (2017: 2) mengungkapkan
bahwa wattpad adalah sebuah aplikasi yang berisikan berbagai
macam bacaan baik fiksi maupun non fiksi yang ditulis oleh penulis
terkenal, profesional, maupun penulis awam.
Lueke (2013: 1) berpendapat bahwa wattpad adalah jaringan
sosial online yang memberi penulis wadah untuk mempublikasikan
karya mereka secara langsung. Pembaca juga dapat mengakses
cerita secara gratis dan menghubungkan langsung pembaca dan
penulis.
Wattpad is the company is an online social network that gives authors a platform to directly publish their work and reader to acces stories for free. Sedangkan menurut Mcllroy (2017: 7) Wattpad adalah
perusahan yang telah menjadi anak poster untuk penerbitan buku
pemula dan belum sepuluh tahun setelah peluncurannya, ada
sedikit perubahan yang dapat dilihat dan dikatikan dengan
pengaruhnya yaitu beberapa pemula lainnya mendorong penulis
untuk mempublikasikan cerita singkat fiksi setiap hari atau secara
sering.
Wattpad is company that has been the poster child for book publishing startups and yet ten years after its launch there’s little discernible change than can be attributed to its influences.
31
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan
bahwa wattpad adalah aplikasi berbasis internet yang digunakan
untuk mengunggah atau mengunduh dan membagikan karya
literature.
Wattpad didirikan tahun 2006 oleh Allen lau dan Ivan Yuen
yang berbasis di Toronto, Kanada. Dalam perkembangannya
secara perlahan tapi pasti Wattpad mulai menyebar ke beberapa
Negara diantaranya, Amerika, Inggris, Australia, Filifina, Rusia,
Libiya, jamaika Uni Emirat Arab, dan tentunya Indonesia.
Hemus dalam Julie Ann (2015: 310) mengungkapkan bahwa
wattpad adalah komunitas terbesar di dunia untuk menemukan
dan berbagi cerita. Wattpad terus menarik pembaca dengan
memiliki 16,9 juta pengunjung di seluruh dunia per bulan, dan
mencatat rata-rata 30 menit untuk membaca karya literatur dalam
wattpad per kunjungan.
Wattpad is world’s largest community for discovering and sharing stories. Wattpad manages to continuoustly attract and get reader, having 16.9 million visitors all over the world per month and recording and average of 30 minutes spent in reading per visit.
b. Genre Wattpad
Pratiwi (2016: 169) mengungkapkan ada beberapa macam
genre dalam wattpad diantaranya: Romance, Scince Fiction,
Fantasy, Action, Adventure, Classic, Fanfiction, General Fiction,
Story (Cerita Pendek), Spiritual, Teen Fiction, Vampire Dan
Werewolf.
Pratiwi (2016: 169) mengungkapkan bahwa seseorang dapat
memilih dalam genre apa dia akan menggugah karyanya, ataupun
untuk sekedar membaca. Jika dia sering beraktivitas dalam genre
tertentu, maka wattpad akan memberikan semacam rekomendasi
bacaan apa yang akan dia konsumsi atau produksi. Jika dia
memilih, dia bisa memasukkan bacaan yang dia pilih ke dalam
library/perpustakaan sehingga dia bisa membaca dalam waktu
yang tidak terbatas. Selain itu, untuk meminimalkan ruang
penyimpanan data dalam gadgetnya, maka bacaan yang telah
dipilih itu dimasukkan ke dalam archive/arsip. Banyak ditemui
seseorang yang membaca novel yang sama berulang kali,
sehingga archive/arsip dibuat untuk keperluan tersebut.
c.Wattpad sebagai media pembelajaran online
Pada era sekarang ini di mana teknologi semakin
berkembang pesat, penggunaan buku cetak sebagai sumber
informasi sedikit teralihkan, bergeser pada buku berbentuk
elektronik (electronic book). Tidak dapat dipungkiri bahwa
penggunaan buku berbentuk elektronik ini dapat memudahkan
siswa untuk membaca karya literature lebih luas lagi. Kemudahan
tersebut diimbangi dengan keberadaan elektronik book dalam
33
bentuk aplikasi disebuah komputer, smartphone ataupun tablet,
yang memungkinkan siswa dengan mudah mengakses karya
literatur dari berbagai sumber.
Gunes dalam Aytan (2017: 2) mengemukakan pendapatnya
bahwa pesatnya perkembangan Negara kita bergantung pada
mendidik individu yang membaca, memahami, berpikir,
mempertanyakan, dan memecahkan masalah.
The rapid development of our country depends on educating individuals who read, understand, think, question, and solve problems. In this process, using information technology and screen-based reading have crucial importance. Dalam proses ini, menggunakan teknologi informasi dan
membaca berbasis layar sangat penting. Dalam konteks
menulis,telah diamati bahwa siswa secara intensif menulis di
dalam media elektronik, baik dalam kegiatan sekolah maupun di
luar sekolah. Siswa dapat mengungkapkan pemikiran mereka di
media elektronik, berkomunikasi, serta mempersiapkan tugas
sekolah dan laporan. Kemampuan menulis berhubungan langsung
dengan sikap siswa terhadap hasil tulisannya. oleh karena itu,
siswa harus diberi motivasi untuk mengembangkan kemampuan
menulisnya. Dalam hal ini aplikasi Wattpad memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan
menulis di dalam media elektronik.
34
Smaldino (2011: 238) mengungkapkan beberapa keuntungan
dari pembelajaran berbasis online, sebagai berikut.
1) Keragaman Media
Internet merupakan sarana sebaguna dalam
menyampaikan informasi kepada pembelajar di seluruh
dunia.
2) Informasi terbaru
Siswa dapat mengakses perpustakaan atau database
yang diperbaharui setiap hari.
3) Navigasi
Keuntungan internet adalah keuntungan untuk berpindah
dengan mudah di dalam dan diantara dokumen.
4) Pertukaran gagasan
Para siswa bisa terlibat percakapan dengan ahli dalam
sebuah bidang tertentu.
5) komunikasi yang nyaman
Memungkinkan siswa untuk berkomunikasi di berbagai
lokasi untuk berbagi gagasan. Mereka bisa berbicara satu
sama lain pada waktu yang berbeda dan merespon
berdasarkan kenyamanan mereka sendiri.
35
Berdasarkan uraian di atas dapat simpulkan bahwa wattpad
sebagai aplikasi pembelajaran online mempunyai banyak
keuntungan, diantaranya: keragaman media, informasi terbaru,
navigasi, pertukaran gagasan, dan informasi yang nyaman.
2. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian di atas, menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi
dibandingkan ketiga keterampilan lainnya. Dalam proses pembelajaran
bahasa, siswa dituntut untuk mampu menulis karya sastra, diantaranya
menulis karangan, naskah drama, cerpen puisi ataupun novel.
Menulis naskah drama merupakan keterampilan menulis yang
kurang diminati siswa. Selain membutuhkan imajinasi dan kreatifitas
yang tinggi, menulis naskah drama pun memerlukan keseriusan. Dalam
praktiknya menulis naskah drama memerlukan media atau metode
tertentu agar siswa dapat memahami pembelajaran naskah drama.
Seperti halnya aplikasi wattpad yang merupakan aplikasi yang
digunakan untuk mengunggah dan mengunduh serta membagikan
sebuah tulisan berupa literatur. Aplikasi Wattpad merupakan media
yang dapat digunakan siswa untuk membaca atau mengunggah sebuah
karya literature berupa novel, cerpen, puisi dan naskah drama.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk menelisik kemampuan
menulis siswa, khususnya menulis naskah drama dengan
36
menggunakan aplikasi Wattpad. Harapnya, dalam penggunaan aplikasi
wattpad ini siswa dapat memperluas imajinasi dan memperkaya
pembendaharaan kata. Sehingga dapat mempermudah siswa dalam
menulis naskah drama.
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yan telah dijelaskan, maka
penulis dapat mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Terdapat
Pembelajaran
Menulis Naskah
Drama
Aplikasi Wattpad
tema cerpen
Menulis naskah
drama
Keterampilan
Menulis
37
pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan “Aplikasi Wattpad
Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI SMK
Islamiyah Ciputat.”
Hipotesis tersebut kemudian dijabarkan dalam hipotesis kerja,
sebagai berikut:
1. Hipotesis Nol (Ho): tidak ada pengaruh dalam penggunaan
aplikasi wattpad terhadap kemampuan menulis naskah drama
siswa kelas XI SMK Islamiyah Ciputat.
2. Hipotesis Alternative (Ha): ada pengaruh dalam penggunaan
aplikasi wattpad terhadap kemampuan menulis naskah drama
siswa kelas XI SMK Islamiyah Ciputat.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Islamiyah Ciputat yang
beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 23 Rt.1/Rw. 6, Ciputat,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15411.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak pengajuan judul hingga
pengumpulan data dan penganalisisan data, terhitung dari bulan
November - Mei 2018. Lebih jelasnya, waktu penelitian disajikan dalam
tabel berikut.
39
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No
Kegiatan
Bulan
Nov Des Jan Feb Maret April Mei
1. Pengajuan judul
2. Penyusunan
instrumen penelitian
3. Revisi bab 1, 2 dan 3
4. Pengumpulan Data
5. Analisis Data
6. Bimbingan bab 4 &5
7. Sidang skripsi
8. Revisi hasil sidang
skripsi
B. Metode Penelitian
Sugiyono (2016: 14) mengungkapkan bahwa metode kuantitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
40
Arikunto (2013: 27) berpendapat bahwa penelitian kuantitatif,
sesuai dengan namanya, banyak dituntut tentang angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan
penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik,
bagan, gambar atau tampilan lain. Selain data yang berupa angka,
dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi kualitatif.
Menurut Yusuf (2014: 172) penelitian eksperimen memungkinkan
peneliti sedini mungkin untuk mengontrol variabel bebas dan variabel
yang lain, sehingga tingkat kepastian jawaban hasil penelitian jauh lebih
terkontrol dibandingkan dari jenis penelitian dalam kelompok expost
facto, baik ditinjau dari segi validitas internal maupun validitas eksternal.
Hubungan sebab akibat dapat ditelusuri dengan jelas. secara umum
penelitian eksperimen dapat dikelompokkan dalam tiga bentuk, yaitu: 1)
pre-eksperiment, 2) quasi eksperiment, dan 3) true eksperiment.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode true
eksperiment atau eksperimen sebenarnya. Penelitian ini menggunakan
bentuk post test only control design. Pada langkah awal peneliti memilih
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara random.
Selanjutnya, Kelompok eksperimen dikenakan perlakuan dengan
menggunakan aplikasi wattpad, sedangkan kelompok kontrol dikenakan
perlakuan tanpa menggunakan aplikasi wattpad. Pada kegiatan akhir
41
setelah perlakukan diberikan pada kelompok eksperimen, kedua
kelompok tersebut diberikan posttest.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
aplikasi wattpad terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa
kelas XI SMK Islamiyah Ciputat. Desain penelitian eksperimen
digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Treatment Post test
E XE Y
K - Y
Keterangan
E : Kelompok Eksperimen
K : Kelompok Kontrol
XE :Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen,
menggunakan aplikasi Wattpad
Xk :Perlakuan yang diberikan pada kelompok kontrol, tidak
menggunakan aplikasi Wattpad
Y :Tes yang diberikan kepada siswa setelah dilakukan treatment
42
C. Variabel Dan Definisi Opeasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentukn apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono 2010: 60). Adapun dalam penelitian ini yang menjadi
variabel meliputi:
a. Variabel Bebas : Pengaruh aplikasi Wattpad
b. Variabel Terikat : Kemampuan Menulis Naskah Drama
2. Operasional Variabel
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan
aplikasi wattpad dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Penggunaan aplikasi wattpad adalah skor yang diambil dari
responden setelah siswa diberikan perlakuan. Siswa diminta
untuk membaca karya sastra yang ada dalam Wattpad,
kemudian mengidentifikasi bentuk diksi dan imajinasi yang
terdapat pada karya sastra yang telah dibaca.
a. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan
menulis naskah drama siswa kelas XI SMK Islamiyah Ciputat.
Menulis naskah drama adalah skor yang diambil dari responden
melalui instrumen berupa tes. Siswa diminta membuat naskah
43
drama berdasarkan imajinasi dan diksi yang telah diidentifikasi.
Dengan indikator sebagai berikut. Kemampuan siswa dalam
menulis teks drama sesuai dengan tema dan isi bahasan.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2016: 117) mengemukakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah kelas XI SMK Islamiyah Ciputat yang berjumlah
354 siswa, terdiri dari 198 laki-laki dan 156 perempuan.
2. Sampel
Sugiyono (2016: 118) mengemukakan bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian
populasi agar cukup mewakili populasi nya. simple sampling
random. Menurut Sugiyono (2009: 120) teknik simple random
sampling yaitu teknik pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Maka setelah melakukan sampel terpilihlah kelas AK 1
yang berjumlah 30 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas
AP 1 yang berjumlah 31 siswa sebagai kelompok kontrol.
44
E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2016: 148) instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa test.
Instrumen tes yang digunakan berupa test kemampuan menulis naskah
drama. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument yang digunakan untuk
mengumpulkan data:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen
No Kompetensi Dasar Indikator Instrumen soal
1 Memproduksi teks film/
drama yang koheren
sesuai dengan
karakteristik teks yang
akan dibuat baik
secara lisan maupun
tulisan
• Menyusun
langkah-
langkah
penulisan teks
film/ drama
yang sesuai
dengan
struktur isi
dan ciri
bahasa
Dapat menjelaskan
pengertian naskah
drama.
Dapat menyebutkan
ciri-ciri naskah drama.
Dapat menyebutkan
unsur intrinsik naskah
drama.
45
• Menyusun
teks film/
drama sesuai
dengan
struktur isi dan
ciri bahasa.
Dapat menyebutkan
unsur ekstrinsik dari
naskah drama?
Dapat menjelaskan
perbedaan drama,
opera, dan teater
Dapat Menjelaskan
bagaimana cara
mengkonversi bentuk
narasi ke dialog?
Dapat menyebutkan
langkah-langkah
penulisan naskah
drama.
46
Tabel 3.4
Rubrik Penilaian Menulis Naskah Drama
Aspek Yang Dinilai Diskriptor Penilaian Skor
Tema a) Tema mengandung nilai kehidupan
b) Orisinal dan unik
c) Tema mengandung semangat yang
kuat
d) Tema memberi pesan yang positif
5
Dialog a) Dialog harus sesuai dengan karakter
tokoh cerita
b) Dialog harus ringkas, tepat pada
sasaran
c) Dialog harus sesuai dengan situasi
yang ingin digambarkan pada adegan
tertentu.
d) Dialog harus dapat dipahami.
5
Alur a) Akhir cerita membuat kejutan
b) Jalan ceritanya membuat penasaran
c) akhir cerita tidak membuat pertanyaan
lagi pada pembaca.
d) Logis (berurutan)
5
pilihan kata a) pilihan kata/ diksi yang digunakan
sesuai dengan tema
b) Pilihan kata/diksi mengandung kata
yang canggih
c) Pilihan kata yang digunakan
berhubungan dengan isi cerita
d) Pilihan kata bersifat logis
5
Skor Nilai 20
Mustofa (2012: 3)
47
Skala Penilaian:
Skor Penafsiran Angka
1 Sangat kurang
2 Kurang
3 Cukup baik
4 Baik
5 Sangat baik
Keterangan
a. Tema
5 = Peserta didik mampu memuat keseluruhan penilaian dalam aspek
tema
4 = Peserta didik mampu memuat 3 penilaian dalam aspek tema
3 = Peserta didik mampu memuat 2 penilaian dalam aspek tema
2 = Peserta didik mampu memuat 1 penilaian dalam aspek tema
1 = Peserta didik tidak mampu memuat keseluruhan penilaian dalam
aspek tema
b. Dialog
5 = Peserta didik mampu memuat keseluruhan penilaian dalam aspek
dialog
4 = Peserta didik mampu memuat 3 penilaian dalam aspek dialog
3 = Peserta didik mampu memuat 2 penilaian dalam aspek dialog
2 = Peserta didik mampu memuat 1 penilaian dalam aspek dialog
1 = Peserta didik tidak mampu memuat keseluruhan penilaian dalam
aspek dialo
48
c. Alur
5 = Peserta didik mampu memuat keseluruhan penilaian dalam aspek
alur cerita
4 = Peserta didik mampu memuat 3 penilaian dalam aspek alur cerita
3 = Peserta didik mampu memuat 2 penilaian dalam aspek alur cerita
2 = Peserta didik mampu memuat 1 penilaian dalam aspek alur cerita
1 = Peserta didik tidak mampu memuat keseluruhan penilaian dalam
aspek alur cerita
d. Pilihan Kata
5 = Peserta didik mampu memuat keseluruhan penilaian dalam aspek
pilihan kata
4 = Peserta didik mampu memuat 3 penilaian dalam aspek pilihan kata
3 = Peserta didik mampu memuat 2 penilaian dalam aspek pilihan kata
2 = Peserta didik mampu memuat 1 penilaian dalam aspek pilihan kata
1 = Peserta didik tidak mampu memuat keseluruhan penilaian dalam
aspek pilihan kata
49
Penilaian test tertulis
Kompetensi
Dasar
Indikator Soal Nomor
soal
Skor
Memproduksi
teks film/
drama yang
koheren
sesuai
dengan
karakteristik
teks yang
akan dibuat
baik secara
lisan maupun
tulisan
• Menyusun
langkah-
langkah
penulisan
teks film/
drama
yang
sesuai
dengan
struktur isi
dan ciri
bahasa
• Menyusun
teks film/
drama
sesuai
dengan
struktur isi
dan ciri
bahasa.
1. Apa yang dimaksud
dengan naskah drama
1 5
2. Sebutkan ciri-ciri teks
drama!
2 5
3. Sebutkan unsur
intrinsik dari teks
drama!
3 10
4. Sebutkan struktur isi dari naskah drama!
4 5
5. Bagaimana menurut pendapatmu jika naskah drama tidak memiliki struktur isi yang lengkap?
5 5
6. Apa perbedaan drama,
teater dan opera
6 10
7. Sebutkan langkah-
langkah menulis
naskah drama?
7 10
8. Identifikasi latar
peristiwa yang ada
dalam cerpen!
8 10
9. Identifikasi diksi atau
pilihan kata yang ada
9 10
50
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik analisis
data berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab perumusan
masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
dan tes tertulis, observasi, diperkuat dengan catatan lapangan hasil
observasi yang dilakukan oleh observer.
1. Tes
Arikunto (2013: 193) mengemukakan bahwa tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegasi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes digunakan dalam bentuk uraian berupa pertanyaan yang
dalam cerpen!
10. Buatlah kerangka
cerita bedasarkan
langkah-langkah
penulisan naskah
drama.
10 10
11. Kembangkan
kerangka cerita
menjadi sebuah
naskah drama
11 20
51
diajukan kepada siswa. Bentuk ini digunakan karena dalam tes
uraian dapat menunjukkan kemampuan peserta tes dalam
mengungkapkan pengetahuannya, kemampuannya dengan
menggunakan bahasa sendiri. Tes dalam penelitian ini
dilaksanakan satu kali, yaitu setelah kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen diberikan perlakuan (post test).
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument. Suatu
instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan valid jika
mampu mengukur apa yang diinginkan.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud (Arikunto: 2013:211-212)
Dalam hal ini setelah instrumen dikontraksikan tentang
aspek-aspek yang diukur dengan berlandaskan teori tertentu,
52
maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli
diminta pendapatnya tentang instrument yang telah disusun
itu. Mungkin para ahli memberi keputusan: Instrument dapat
digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin
dirombak total. (Sugiyono: 2016: 177)
2. Uji Prasarat Analisis
a. Uji Normalitas
Penggunaan statistik parametris mesyaratkan bahwa data
setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.
Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan
pengajuan normalitas data. Sugiyono (2016: 241)
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah
sample yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal
atau tidak. Pengujian normalitas data hasil penelitian dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kadir (2015: 145)
berpendapat tentang langkah-langkah uji Kolmogorov-Smirnov,
sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
H0 :Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
2) Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar
3) Menentukan kumulatif proporsi (kp)
53
4) Data ditransformasi ke skor baku: Z1= 𝑥1−𝑥
𝑆𝐷
5) Menentukan a1 dan c
a1: selisih Z-tabel dan kp pada batas atas atas (a2=Absolut
(kp-Ztab))
a1: selisih Z-tabel dank p pada batas bawah (a1 =Absolut a2
– f1/n)
6) Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan
D0
7) Menentukan harga D-tabel (Wayne W. danil, 1990:571)
Untuk n=30 dan a= 0,05, diperoleh D-tab = 0,242
sedangkan
Untuk n= 60 dan a=0,05 diperoleh D-tabel = 1,36
√𝑛 =
1,36
√60=0,17557
8) Kriteria pengujian:
Jika Do ≤ D-tabel maka H0 diterima
Jika Do > D-tabel maka H0 ditolak
9) Kesimpulan:
Do ≤ D-tabel: sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal
Do > D-tabel: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak
normal
54
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
kelas kontrol eksperimen setelah dikenai perlakuan mempunyai
varian yang sama (homogen) atau tidak. Statistik yang
digunakan untuk uji homogenitas sampel adalah dengan uji F,
dengan rumus:
F = Varian Terbesar
Varian Terkecil
Hipotesis yang digunakan
H0 : σ12 = σ22
Kedua kelompok mempunyai varian yang sama, atau dengan
kata lain H0 diterima apabila menggunakan α=5%
menghasilkan Fhitung ≤ Ftabel.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis yang digunakan adalah:
Ho : µ1 ≤ µ2
H1: µ1>µ2
Keterangan :
µ1 = rata-rata kelompok eksperimen
µ2 = rata-rata kelompok kontrol
Hipotesis di atas diuji dengan menggunakan rumus uji-t pihak
kanan, dengan menggunakan rumus tersebut:
55
Jika rumus yang digunakan yaitu:
𝑡 =𝑥1 −𝑥2
𝑆𝑔𝑎𝑏√(1
𝑛1+
1
𝑛2), dengan 𝑆 =
(𝑛1−1)𝑠12+(𝑛2−1)𝑠2
2
𝑛1+𝑛2−2
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan:
𝑥1= mean sampel kelas eksperimen
𝑥2 = mean sampel kelas kontrol
𝑛1= jumlah peserta didik kelas eksperimen
𝑛2= jumlah peserta didik kelas kontrol
𝑆= standard deviasi gabungan data eksperimen dan kontrol
𝑛1= variasi data kelas eksperimen
𝑛2= variasi data kelas kontrol
Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika α = 5% menghasilkan t
hitung ≤ t tabel dengan dk = 𝑛1 + 𝑛2 - 2, dan Ho ditolak untuk harga t
lainnya.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil dari tema penelitian dan pembahasan yang dikemukakan berikut
ini meliputi penjelasan tentang deskripsi data, hasil analisis data, dan
interpretasi hasil penelitian.
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Sekolah
a. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMK Islamiyah Ciputat
Didirikan : 1965
Jenis : Swasta
Kepala Sekolah : Mulyono, S.Pd, M.Pd
Program/jurusan :Teknik Komputer dan Jaringan, Akuntansi,
Administrasi, Perkantoran, Pemasaran, dan Tata
Boga.
Rentang Kelas : 10-12
Kurikulum : 2013
Lokasi : Jalan Kihajar Dewantara No. 23, Ciputat,
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
b. Sejarah Sekolah
SMK Islamiyah Ciputat didirikan tahun 1965 oleh DRS. H.
Zarkazih Noer yang mempelopori pembangunan Yayasan
56
56
57
Islamiyah Ciputat ini. Awalnya kegiatan belajar mengajar terpaksa
dilakukan di gedung sekolah swasta lain karena yayasan belum
mempunyai gedung sendiri. Namun kini yayasan Islamiyah Ciputat
memiliki gedung sendiri.
Mengedepankan pendidikan yang berorientasi pada prinsip-
prinsip islam yang bernaungan IPTEQ dan IMTAQ merupakan visi
dari yayasan ini dalam mendidik dan membimbing anak didiknya
agar menjadi insan-insan muda yang berkualitas, berprestasi serta
berakhlak mulia. Diharapkan lulusan yayasan ini selain memiliki
wawasan IPTEK yang luas juga memahami, mendalami, dan
menguasai kaidah serta ajaran islam yang telah ditanamkan
kepada mereka selama mengenyam pendidikan di Yayasan
Islamiyah Ciputat. Kedua hal tersebut dirasa dapat menjadi bekal
bagi masa depan mereka.
c. Jumlah Peserta didik
Tabel 4.1
Jumlah Siswa SMK Islamiyah Ciputat
Tingkat Pendidikan L P Total
Tingkat 11 198 156 354
Tingkat 10 168 201 369
Tingkat 12 140 175 315
Belum Masuk
Rombel 1 0 1
Total 507 532 1039
58
2. Deskripsi Data Menulis Naskah Drama
Penelitian ini dilakukan di SMK Islamiyah Ciputat. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 71 peserta didik kelas XI SMK
Islamiyah Ciputat, 30 peserta didik pada kelas eksperimen dan 31
peserta didik pada kelas kontrol untuk materi naskah drama. Kegiatan
pembelajaran di kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan
media pembelajaran berupa aplikasi wattpad, sedangkan di kelas
kontrol menggunakan pembelajaran secara konvensional. Materi
Pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan sekaligus post
test. Masing-masing 2 kali pertemuan di kelas kontrol dan 2 kali
pertemuan di kelas eksperimen..
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
aplikasi wattpad terhadap kemampuan menulis naskah drama. Proses
pembelajaran di kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa
penggunanan aplikasi wattpad dalam kegiatan akhir menulis naskah
drama, sedangkan pembelajaran di kelas kontrol tidak diberikan
perlakuan menggunakan aplikasi Wattpad. Sebelum dilakukan tes
akhir hasil belajar, instrument tes tersebut telah divalidasi kepada
validator yaitu guru bahasa Indonesia. Validator yang dipilih
merupakan validator yang mempunyai jabatan dan profesi dengan
keahlian dibidangnya, terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia
materi naskah drama.
59
Berikut ini disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan
tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol , hasil belajar
menulis naskah drama yang diperoleh dari kedua kelas tersebut
sebagai berikut.
a. Deskripsi data kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil post test menulis naskah drama yang
dilakukan di kelas eksperimen, maka diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel 4.2
Daftar Nilai Post Test Kemampuan Naskah Drama Kelas
Eksperimen
No Nama Nilai
1 FG 65
2 FF 84
3 LA 93
4 SF 95
5 VF 92
6 Y 93
7 NU 71
8 DF 83
9 SS 88
10 VA 83
11 MH 86
12 ADR 84
60
13 RSR 90
14 AJ 90
15 NB 76
16 HD 65
17 AAAJ 62
18 DP 87
19 PA 83
20 LF 90
21 SN 90
22 AD 86
23 TS 57
24 SP 87
25 AZ 81
26 JA 92
27 RSR 61
28 SU 92
29 SA 93
30 YR 82
Berdasarkan tabel 4.2 hasil kemampuan menulis naskah drama
pada kelas eksperimen (XI AK 1) sebagai kelas yang diberikan
perlakuan menggunakan aplikasi wattpad, dapat disimpulkan bahwa
nilai terbesar yaitu 95 yang diperoleh oleh siswa SF, dan nilai terkecil
yaitu 57 yang diperoleh oleh siswa TS.
61
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Data Nilai Kelas Eksperimen
Statistics
Eksperimen
N Valid 30
Missing 0
Mean 82.70
Median 86.00
Mode 90
Std. Deviation 10.835
Variance 117.390
Range 38
Minimum 57
Maximum 95
Sum 2481
Sumber: Pengolahan data spss 2.2
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan di kelas eksperimen
yang pembelajarannya menggunakan aplikasi wattpad diperoleh
nilai minimum yang diperoleh adalah 57 dan nilai maksimum yang
diperoleh adalah 95. perhitungan nilai rata-rata (mean) adalah
82.70, nilai tengah (median) 86.00, nilai yang sering muncul
(modus) 90, Nilai standar deviasi atau simpangan baku 10.835,
dan rentang sebesar 38.
62
b. Deskripsi data kelas kontrol
Berdasarkan hasil post test menulis naskah drama yang
dilakukan di kelas kontrol, maka diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.4
Daftar Nilai post test kemampuan menulis naskah drama kelas
kontrol
No Nama Nilai
1 AF 58
2 DM 68
3 FI 56
4 MN 65
5 NF 55
6 R 61
7 SS 50
8 MA 76
9 LW 77
10 MJ 58
11 PA 76
12 IM 56
13 AF 66
14 DN 63
15 DHS 77
16 CA 60
17 IAN 62
18 RPA 48
63
Berdasarkan tabel 4.3 hasil kemampuan menulis naskah drama
pada kelas kontrol (XI AP ) sebagai kelas yang tidak mendapatkan
perlakuan menggunakan aplikasi wattpad, dapat disimpulkan bahwa
nilai terbesar adalah 90 yang diperoleh siswa MS, dan nilai tertinggi
sebesar 48 yang diperoleh oleh siswa RPA.
19 FK 68
20 B 85
21 MS 90
22 DP 77
23 KH 76
24 R 75
25 AA 77
26 A 76
27 KHA 56
28 IL 77
29 ZN 76
30 TN 84
31 SZ 76
64
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Data Nilai Kelas kontrol
N Valid 31
Missing 0
Mean 68.55
Median 68.00
Mode 76
Std. Deviation 10.908
Variance 118.989
Range 42
Minimum 48
Maximum 90
Sum 2125
Sumber: Pengolahan data spss 2.2
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan di kelas kontrol yang
pembelajarannya menggunakan metode konvensional, diperoleh
nilai terendah adalah 48 dan nilai tertinggi adalah 90. Nilai rata-rata
(mean) adalah 68,55, nilai tengah (median) adalah 76, Nilai
terbanyak (modus) adalah 76, nilai standar deviasi atau simpangan
baku adalah 10.908, dan nilai rentang (range) adalah 42.
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas
Sebelum melakukan penelitian, instrumen tes yang akan
digunakan telah melalui tahap validasi. Uji validitas yang digunakan
adalah uji validitas kontruks, yang dilakukan oleh validator yaitu ibu
65
zwesty Faz Anggraini, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia. Hasil
validasi terdapat tiga soal yang harus diperbaiki dan 1 soal ditambah
dari 10 soal yang telah disediakan, serta mengurutkan soal sesuai
dengan indikator. Setelah diperbaiki, soal berjumlah 11 soal.
Kemudian diujikan kepada siswa di SMK Islamiyah Ciputat kelas XI
AK1 yang berjumlah 30 peserta didik dan kelas XI AP 1 yang
berjumlah 31 peserta didik.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji normalitas
1) Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel
berasal dari populasi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas Kolmogorov-
smirnov. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan hasil pada
kelas eksperimen Lhitung sebesar 0,211. Hasil uji normalitas
dapat dilihat pada tabel berikut.
66
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen
N 30
Normal
Parametersa,b
Mean 82.70
Std. Deviation 10.835
Most Extreme
Differences
Absolute .211
Positive .138
Negative -.211
Test Statistic .211
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c
Sumber: Pengolahan data spss 2.2
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas dapat
disimpulkan bahwa jumlah Lhitung>0,05 (0,211>0,05). Dengan
demikian diperoleh keputusan uji bahwa H0 diterima, hal ini
menunjukkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian
berasal dari populasi yang normal.
2) Uji Normalitas Kelas Kontrol
Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah
uji normalitas Kolmogorov-smirnov. Setelah dilakukan
perhitungan, didapatkan hasil pada kelas kontrol Lhitung sebesar
0,202. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut.
67
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol
N 30
Normal Parametersa,b Mean 82.70
Std. Deviation 10.835
Most Extreme Differences Absolute .211
Positive .138
Negative -.211
Test Statistic .211
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c
Sumber: Pengolahan data spss 2.2
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas dapat
disimpulkan bahwa jumlah Lhitung>0,05 (0,211>0,05). Dengan
demikian diperoleh keputusan uji bahwa H0 diterima, hal ini
menunjukkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian
berasal dari populasi yang normal.
b. Uji Homogenitas Data
Setelah kedua sampel pada penelitian ini dinyatakan
berdistribusi normal, maka selanjutnya melakukan uji homogenitas
varians kedua sampel tersebut dengan menggunakan uji one way
anova. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelas tersebut setelah dikenai perlakuan mempunyai varian yang
sama (homogen) atau tidak. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
68
1. Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka H0 varians yang sama.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ha varians yang tidak sama.
Hasil hitung uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.589 1 59 .446
Sumber: pengolahan data spss 2.2
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang telah dilakukan
dengan uji Levene statistik, maka diperoleh hasil fhitung sebesar
0,446. Karena nilai fhitung>0,05 (0,446≥0,05), maka kriteria
pengambilan keputusan H0 mempunyai varians yang sama. Dengan
demikian diperoleh keputusan uji bahwa H0 diterima, hal ini
menunjukkan bahwa data hasil belajar bahasa Indonesia berasal
dari populasi yang mempunyai varians (simpangan baku) yang
sama atau homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, yang
menyatakan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan kedua
populasi homogen, maka selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis
data. Uji hipotesis disini menggunakan uji t. Pengujian hipotesis
69
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
penggunaan aplikasi wattpad terhadap kemampuan menulis naskah
drama. Hasil hitung uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji Hipotesis
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F .589
Sig. .446
t-test for Equality of
Means
T 5.082 5.083
Df 59 58.958
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 14.152 14.152
Std. Error Difference 2.784 2.784
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower 8.580 8.581
Upper 19.723 19.723
Sumber: pengolahan data spss 2.2
Berdasarkan hasil uji hipotesis data yang telah dilakukan
diperoleh nilai t hitung sebesar 5.082. Karena t hitung ≥ 0,05 maka
hipotesis alternative diterima, artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara peningkatan rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian penggunaan
aplikasi wattpad berpengaruh signifikan terhadap kemampuan
menulis naskah drama siswa kelas XI SMK Islamiyah Ciputat.
70
C. Interpretasi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat peserta didik
dalam pelajaran bahasa Indonesia, terutama materi menulis naskah
drama. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
bahasa Indonesia mengenai materi menulis naskah drama, peserta didik
mengalami kesulitan dalam menuangkan ide cerita atau imajinasi serta
pembendaharaan kosa kata yang dimiliki masih terbatas. Oleh karena itu
peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan menggunakan aplikasi
wattpad dalam proses pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas XI
SMK Islamiyah Ciputat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
penggunaan aplikasi wattpad dalam kemampuan menulis naskah drama
pada mata pelajaran bahasa indonesia di kelas XI SMK ISlamiyah Ciputat.
Proses pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan pada tiap
kelas. Pertemuan pertama diawali dengan penyampaian materi mengenai
naskah drama di masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Proses penyampaian materi dilakukan secara sama, tidak
diberikan perlakuan atau treatment. Setelah itu, pada pertemuan kedua
kelas eksperimen diperkenalkan media baru berupa aplikasi wattpad.
Sedangkan kelas kontrol hanya melakukan pembelajaran secara
konvensional, tanpa diberikan aplikasi Wattpad.
Pada proses pembelajaran di kelas eksperimen, peserta didik
diperkenalkan aplikasi wattpad sebagai media pembelajaran dalam
71
menulis naskah drama. Saat pertama kali diperkenalkan, antusias peserta
didik mulai terlihat. Banyak diantara peserta didik merupakan pengguna
aktif aplikasi Wattpad. Setelah mengetahui hal tersebut, peneliti
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mengenai apa saja yang
dapat mereka lakukan dalam aplikasi Wattpad. Kemudian peserta didik
menjelaskan bahwa mereka senang membaca karya sastra yang ada
dalam aplikasi wattpad dan mulai mengembangkan minat menulis mereka
dalam aplikasi tersebut.
Setelah diperkenalkan aplikasi wattpad, peserta didik mulai membaca
cerpen dalam aplikasi tersebut. Adapun karya sastra dalam aplikasi
wattpad yang digunakan sebagai media dalam menulis naskah drama,
diantaranya: Cerpen Mosaik kehidupan (sub judul: pukul rata, sekelumit
pengabdian dan telur ceplok), cerita malam dan siang, dan cerita Aku
berbeda. Berdasarkan hasil membaca cerpen Wattpad, peserta didik mulai
merangkai sebuah naskah drama. Cerpen Wattpad dikembangkan
berdasarkan imajinasi peserta didik itu sendiri. Peserta didik di kelas
ekserimen secara aktif mengemukakan pendapat mereka mengenai
bentuk naskah drama yang akan dibuat.
Penggunaan aplikasi Wattpad sebagai media pembelajaran menulis
naskah drama, membuat kemampuan peserta didik dalam menulis naskah
drama di kelas eksperimen meningkat dibandingkan sebelumnya. Hal ini
disebabkan karena aplikasi Wattpad menyajikan cerita yang beragam yang
dapat memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk
72
mengembangkan imajinasi dan kosa kata mereka melalui pengalaman
membaca sebelumnya. Selain itu, gaya bahasa penulis Wattpad dalam
setiap kutipan cerita terlihat berbeda dan mempunyai ciri khas masing-
masing. Sebagai contoh, kutipan kalimat dalam cerpen yang berjudul
cerita siang dan malam, sebagai berikut.
“Sebenarnya, cahayanya sangat terang hanya saja dia tak mau memancarkannya, karena takut gelap akan menyelimutinya. Benda yang sebenarnya terang, Namun malah redup dan membaur dengan gelapnya malam. Karena lampu itu memiliki luka, pernah direndahkan oleh sang malam.”
Berdasarkan kutipan cerpen di atas dapat dipahami bahwa gaya
bahasa yang digunakan oleh penulis mempunyai ciri khas yaitu
menggambarkan benda sebagai objek cerita. Kemudian dari segi
imajinasi penulis dalam menggambarkan suatu objek cerita sangat teliti
dan cermat. Sehingga pembaca dapat merasakan secara langsung makna
yang disampaikan oleh penulis. Selanjutnya dari segi alur cerita, cerpen
berjudul cerita siang dan malam memiliki alur cerita yang jelas, sehingga
pembaca dapat memahami isi cerita dengan mudah. Berdasarkan hal
tersebut, dapat menunjukkan bahwa aplikasi Wattpad mempunyai
kelebihan dari segi penyajian cerita. Sehingga peserta didik mendapat
kemudahan dalam menulis naskah drama.
Berbeda dengan kelas AP 1 sebagai kelas kontrol, proses
pembelajaran menulis naskah drama tidak diberikan perlakuan atau
treatment. Proses pembuatan naskah drama dilakukan dari hasil
73
pengalaman siswa itu sendiri dan contoh cerita dalam buku paket bahasa
Indonesia. Jika dalam kelas eksperimen peserta didik mengembangkan
sebuah ide cerita dan diksi dari cerpen Wattpad yang mereka baca
sebelumnya, kelas kontrol mengandalkan pengalaman yang telah mereka
alami kemudian dirangkai menjadi sebuah naskah drama. Pada saat post
test dilakukan, peserta didik kurang antusias dalam menggali ide cerita,
diksi dan imajinasi mereka, karena tidak adanya rangsangan yang didapat
sebelumnya. Mereka juga cenderung pasif dalam menyampaikan
pendapat mengenai naskah drama yang akan dibuat. Selain itu, peserta
didik kurang paham mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah
naskah drama. Sehingga peserta didik merasa kesulitan dalam merangkai
naskah drama.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang
berbeda menyebabkan terjadinya hasil akhir yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Penggunaan aplikasi Wattpad sebagai
media pembelajaran memberikan pengaruh kepada peserta didik dalam
kemampuan menulis naskah drama. Hal tersebut dapat dibuktikan dari
hasil analisis data uji hipotesis, dimana nilai thitung yang didapat sebesar
5.082. Karena t hitung ≥ 0,05 maka hipotesis alternative diterima, artinya
terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka dari itu, dapat
disimpulkan bahwa aplikasi wattpad memberikan pengaruh yang signifikan
74
terhadap kemampuan naskah drama siswa kelas XI SMK Islamiyah
Ciputat.
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis statistik dan
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Penggunaan aplikasi Wattpad ini bertujuan memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk meningkatkan ide cerita, penguasaan
diksi atau pilihan kata dan imajinasi dalam menulis naskah drama.
Penguasaan kemampuan peserta didik kelas eksperimen terhadap
materi naskah drama meningkat daripada kelas kontrol, Hal ini
dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 82.70
sedangkan kelas kontrol sebesar 68. 55.
2. Pengaruh aplikasi Wattpad terhadap kemampuan menulis naskah
drama sangat signifikan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah thitung
sebesar 5.082 lebih besar dari jumlah t tabel sebesar 0,05 dengan
responden sebanyak 61 orang.
76
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, dan
besarnya pengaruh penggunaan aplikasi Wattpad dalam penulisan
naskah drama, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran
sebagai berikut.
1. Bagi peserta didik diharapkan dapat lebih termotivasi dalam proses
pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam pembelajaran
menulis naskah drama.
2. Bagi guru diharapkan penelitian ini dapat dijadikan evaluasi untuk
meningkatkan kemampuan dan kreativitas dalam proses
pembelajaran menulis naskah drama dan mengetahui sejauh mana
keefektifan media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.
3. Bagi sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan penuh
terhadap guru dan peserta didik dalam mengembangkan media
pembelajaran, terutama penggunaan aplikasi Wattpad terhadap
pembelajaran menulis naskah drama
4. Bagi Peneliti diharapkan dapat memperluas wawasan akan
pentingnya media pembelajaran yang tepat untuk proses
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.
77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka cipta. Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Aytan, Talat. 2017. Evaluation Of Electronic Writing Experiences Of Turkish
Teacher Candidates At WATTPAD Environment. Higher education: Vol.7, No 4; ISSN 195-475X. (http//www.google.co.id/url?sa=t&source+web&rct+j&url+https://files.eric.ed.gov/fullteks// Diakses Februari 2018)
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Depok: PT. Raja Grafindo Persada. Iskandarwassid,dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja
Rosda Karya. Julie Ann Dawn, dkk. 2015. The “WATTYFEVER” Contructs Of Wattpad
Readers On Wattpads Role In Their Lives. Comunication research vol 2 no 1.
(https//www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://Ipulagana.edu.ph/wp-content/uploads/ Diakses Februari 2018)
Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Kosasih, E. 2008. Apresiasi sastra Indonesia: Puisi, Prosa, Drama. Jakarta:
Nobel Edumedia. Lueke, Thomas dkk. 2013. Disrupting the publishing value chain.
ResearchGate. (http//www. researchgate.net> publication> links. Diakses Desember
2017) Marantika, Julians. 2014. Drama dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra.
Volume 11 Nomor 2 92-99. (http//ejournal. unpatti.ac.id> ppr_iteminfo_Ink. Diakses Mei 2017)
Mcllroy, Thad. 2017. An Authoritative Look at Book Publishing Startups In The United States. The future of fublishing. (https://www.google.co.id/url?sa+t&source=web&rct=j&url=http://thefutureofpublishing.com/new/wp- Diakses februari 2018)
Milawati, Teti. 2011. Peningkatan Kemampuan Anak Dalam Memahami Drama Dan Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran Somatic Auditori Visual Intelektual. SAVI. ISSN 1412-565X
Mustofa. 2012. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP 1
Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
(https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://junal-online. um.ac.id/data/artikel/ diakses Februari 2018)
Pratiwi, Fatma. 2016. Wattpad: Aplikasi Media Sosial Media Convergence
And Participatory Culture. Jurnal pendidikan ISBN 978-602-74139-1-7 (http//iccic.untar.ac.id>Buku-1-All_NoCopy. Diakses Mei 2017)
Priyatni, Endah. 2010. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.
Rhamanto, B dan Adji Endah Peni, 2011. Drama. Jakarta: Universitas terbuka.
Sadiman, Arief. 2007. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, Dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenamedia group. Sari Purnama Dina. 2017. Pengembangan menulis kreatif melalui wattpad.
6 Julie Ann Dawn, dkk. 2015. The “WATTYFEVER” Contructs Of Wattpad Readers On Wattpads Role In Their Lives. Comunication research vol 2 no 1. (https//www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://Ipulagana.edu.ph/wp-content/uploads/ Diakses Februari 2018)
Halaman 31
7 Kadir. 2015. Statistika Halaman 52
81
Terapan. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
8 Kosasih, E. 2008. Apresiasi sastra Indonesia: Puisi, Prosa, Drama. Jakarta: Nobel Edumedia.
Halaman 16, 17, 24
9. Lueke, Thomas dkk. 2013. Disrupting the publishing value chain. ResearchGate. (http//www. researchgate.net> publication> links. Diakses Desember 2017)
Halaman 30
10 Marantika, Julians. 2014. Drama dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Volume 11 Nomor 2 92-99. (http//ejournal. unpatti.ac.id> ppr_iteminfo_Ink. Diakses Mei 2017)
Halaman 16
11 Mcllroy, Thad. 2017. An Authoritative Look at Book Publishing Startups In The United States. The future of fublishing. (https://www.google.co.id/url?sa+t&source=web&rct=j&url=http://thefutureofpublishing.com/new/wp- Diakses februari 2018)
Halaman 30
12 Milawati, Teti. 2011. Peningkatan Kemampuan Anak Dalam Memahami Drama Dan Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran Somatic Auditori Visual Intelektual. SAVI. ISSN 1412-565X
13 Mustofa. 2012. Kemampuan Menulis Naskah Drama. (https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://junal-online. um.ac.id/data/artikel/ diakses Februari 2018)
Halaman 47
14 Pratiwi, Fatma. 2016. Wattpad: Aplikasi Media Sosial Media Convergence And Participatory Culture. Jurnal pendidikan ISBN 978-602-74139-1-7
(http//iccic.untar.ac.id>Buku-1-All_NoCopy. Diakses Mei 2017)
Halaman 30,32
15 Priyatni, Endah. 2010. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.
Halaman 16,20
16 Rhamanto, B dan Adji Endah Peni, 2011. Drama, Jakarta: Universitas terbuka
Halaman 21
17 Sadiman, Arief. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Halaman 27
18 Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenamedia group.
Halaman 27
19 Sari Purnama Dina. 2017. Pengembangan menulis kreatif melalui wattpad. SIMNASIPTEK. ISBN: 978-602-61268-4-9. (http://www.google.co.id/url?s
6 Julie Ann Dawn, dkk. 2015. The “WATTYFEVER” Contructs Of Wattpad Readers On Wattpads Role In Their Lives. Comunication research vol 2 no 1. (https//www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://Ipulagana.edu.ph/wp-content/uploads/ Diakses Februari 2018)
Halaman 31
7 Kadir. 2015. Statistika Halaman 52
142
Terapan. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
8 Kosasih, E. 2008. Apresiasi sastra Indonesia: Puisi, Prosa, Drama. Jakarta: Nobel Edumedia.
Halaman 16, 17, 24
9. Lueke, Thomas dkk. 2013. Disrupting the publishing value chain. ResearchGate. (http//www. researchgate.net> publication> links. Diakses Desember 2017)
Halaman 30
10 Marantika, Julians. 2014. Drama dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Volume 11 Nomor 2 92-99. (http//ejournal. unpatti.ac.id> ppr_iteminfo_Ink. Diakses Mei 2017)
Halaman 16
11 Mcllroy, Thad. 2017. An Authoritative Look at Book Publishing Startups In The United States. The future of fublishing. (https://www.google.co.id/url?sa+t&source=web&rct=j&url=http://thefutureofpublishing.com/new/wp- Diakses februari 2018)
Halaman 30
12 Milawati, Teti. 2011. Peningkatan Kemampuan Anak Dalam Memahami Drama Dan Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran Somatic Auditori Visual Intelektual. SAVI. ISSN 1412-565X
13 Mustofa. 2012. Kemampuan Menulis Naskah Drama. (https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://junal-online. um.ac.id/data/artikel/ diakses Februari 2018)
Halaman 47
14 Pratiwi, Fatma. 2016. Wattpad: Aplikasi Media Sosial Media Convergence And Participatory Culture. Jurnal pendidikan ISBN 978-602-74139-1-7
(http//iccic.untar.ac.id>Buku-1-All_NoCopy. Diakses Mei 2017)
Halaman 30,32
15 Priyatni, Endah. 2010. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.
Halaman 16,20
16 Rhamanto, B dan Adji Endah Peni, 2011. Drama, Jakarta: Universitas terbuka
Halaman 21
17 Sadiman, Arief. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Halaman 27
18 Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenamedia group.
Halaman 27
19 Sari Purnama Dina. 2017. Pengembangan menulis kreatif melalui wattpad. SIMNASIPTEK. ISBN: 978-602-61268-4-9. (http://www.google.co.id/url?s
a=t&source=web&rct=j&url=https://deenapurnamasari.files.wordpress.com/ Diakses februari 2018)
20 Smaldino, dkk. 2011. Intructional Teknologi & Media For Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.
Halaman 34
21 Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Halaman 40, 42, 44, 45, 52
22 Suroso. 2015. Drama: Teori Dan Praktik Pementasan. Yogyakarta: Elmatera.
Halaman 21
23 Tarigan, Henry Guntur. 2008 .Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: angkasa.
Halaman 10 Halaman 11
24 Vade, Aarthi. 2017. Amateur creativity: Contemporary Literature and the digital publishing scene. Volume 48 Number 1. PP 27-51. (https//www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dukespace/bitstream/Diakses februari 2018)
Halaman 31
25 Waridah, Emmawati. 2014. Kumpulan majas, pantun, pribahasa, dan kesusastraan Indonesia. Bandung: Ruang kata.