Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi, dan Motivasi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Oleh: Muhammad Fahdi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi, motivasi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Populasi penelitian ini adalah Kantor Inspektorat se Provinsi Riau. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan sampel purposive/judgement sampling yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagian Pemeriksaan. Data diolah dengan menggunakan persamaan regresi berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa independensi dan motivasi berpengaruh signifikan pada p<0,05 dengan β sebesar 0,279 untuk independensi, dan β sebesar 0,239 untuk motivasi. Sedangkan pengalaman kerja, obyektifitas, integritas dan kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada p<0,05. Berdasarkan hasil total adjust R square terbukti bahwa variabel pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi, motivasi berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan sebesar 0,229 atau 22,9 %. Sedangkan sisanya sebesar 77,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak dilakukan di dalam penelitian ini. Kata Kunci: pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi, motivasi, kualitas hasil pemeriksaan. 1 Pendahuluan 1
39
Embed
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI, DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas,Integritas, Kompetensi, dan Motivasi Terhadap Kualitas
Hasil Pemeriksaan
Oleh:Muhammad Fahdi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengalaman kerja,independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi, motivasi terhadap kualitashasil pemeriksaan. Populasi penelitian ini adalah Kantor Inspektorat seProvinsi Riau. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan sampelpurposive/judgement sampling yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagianPemeriksaan. Data diolah dengan menggunakan persamaan regresiberganda.
Hasil penelitian menemukan bahwa independensi dan motivasiberpengaruh signifikan pada p<0,05 dengan β sebesar 0,279 untukindependensi, dan β sebesar 0,239 untuk motivasi. Sedangkan pengalamankerja, obyektifitas, integritas dan kompetensi tidak berpengaruh signifikanterhadap kualitas hasil pemeriksaan pada p<0,05. Berdasarkan hasil totaladjust R square terbukti bahwa variabel pengalaman kerja, independensi,obyektifitas, integritas, kompetensi, motivasi berpengaruh terhadap kualitashasil pemeriksaan sebesar 0,229 atau 22,9 %. Sedangkan sisanya sebesar77,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak dilakukan didalam penelitian ini.
Kata Kunci: pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas,kompetensi, motivasi, kualitas hasil pemeriksaan.
1 Pendahuluan
1
1.1 Latar Belakang
Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi
manajemen yang penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui
apakah suatu instansi pemerintah telah melaksanakan
kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif
dan efisien, serta sesuai dengan rencana, kebijakan yang
telah ditetapkan, dan ketentuan. Selain itu, pengawasan
intern atas penyelenggaraan pemerintahan diperlukan untuk
mendorong terwujudnya good governance dan clean government dan
mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif,
efisien, transparan, akuntabel serta bersih dan bebas
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kegiatan ini
dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
yang terdapat dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) terdiri dari audit, review, evaluasi, pemantauan
dan kegiatan pengawasan lainnya. Akuntabilitas sektor
publik berhubungan dengan praktik transparansi dan
2
pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan
hak publik. Audit merupakan salah satu bagian dari
pengawasan. Pada praktisnya audit terdiri dari tindakan
mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam
suatu instansi yang diperiksa, membandingkan hasil dengan
kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak
hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-
tindakan perbaikan.
Pemeriksaan yang dilakukan APIP terkadang menemui
kendala dalam pelaksanaannya dimana adanya rasa
kekeluargaan, kebersamaan dan pertimbangan manusiawi yang
terlalu menonjol. Masalah lain yang dihadapi dalam
peningkatan kualitas APIP adalah bagaimana meningkatkan
sikap/perilaku, kemampuan aparat pengawasan dalam
melaksanakan pemeriksaan, sehingga pengawasan yang
dilaksanakan dapat berjalan secara wajar, efektif dan
efisien.
3
Pengguna laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan
oleh APIP menginginkan adanya aparat pengawasan yang
bersih, berwibawa, tertib dan teratur dalam menjalankan
tugas dan fungsinya sesuai ketentuan dan norma yang
berlaku. Norma dan ketentuan yang berlaku bagi auditor
intern pemerintah terdiri dari Kode Etik APIP dan Standar
Audit APIP. Kode etik dimaksudkan untuk menjaga perilaku
APIP dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan Standar Audit
dimaksudkan untuk menjaga mutu hasil audit yang
dilaksanakan APIP. Dengan adanya aturan tersebut,
masyarakat atau pengguna laporan dapat menilai sejauh
mana auditor pemerintah telah bekerja sesuai dengan
standar dan etika yang telah ditetapkan.
Tidak mudah menjaga independensi, obyektifitas serta
integritas auditor. Pengalaman kerja dan kompetensi yang
melekat pada diri auditor bukan jaminan bahwa auditor
dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya. Alim
dkk. (2007) menyatakan bahwa kerjasama dengan obyek4
pemeriksaan yang terlalu lama dan berulang bisa
menimbulkan kerawanan atas independensi yang dimiliki
auditor. Belum lagi berbagai fasilitas yang disediakan
obyek pemeriksaan selama penugasan dapat mempengaruhi
obyektifitas auditor, serta bukan tidak mungkin auditor
menjadi tidak jujur dalam mengungkapkan fakta yang
menunjukkan rendahnya integritas auditor.
Kompetensi dan independensi merupakan standar yang
harus dipenuhi oleh seorang auditor untuk dapat melakukan
audit dengan baik. Namun, belum tentu auditor yang
memiliki kedua hal di atas akan memiliki komitmen untuk
melakukan audit dengan baik. Sebagaimana dikatakan oleh
Goleman (2001) dalam Effendi (2010), hanya dengan adanya
motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat juang
yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang
ada. Dengan kata lain, motivasi akan mendorong seseorang,
termasuk auditor, untuk berprestasi, komitmen terhadap
5
kelompok serta memiliki inisiatif dan optimisme yang
tinggi.
Dalam proses hidup dan kehidupan pembentukan
perilkaku seseorang dipengaruhi oleh faktor diri sendiri
(internal) dan faktor lingkungan (eksternal). Ada yang
berperilaku baik dan ada yang berperilaku buruk, ada yang
rendah hati dan ada yang tinggi hati, ada yang introvert
dan ada yang ekstrovert. Begitu juga dalam melakukan
pekerjaan, ada yang malas dan ada yan rajin, ada yang
produktif dan ada yang tidak produktif, bahkan ada yang
senang dengan tantangan pekerjaan dan ada yang berusaha
menjauhi tantangan pekerjaan serta ada yang berambisi
untuk kepentingan pribadi yang kuat dan ada yang lemah.
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Motivasi yang bersifat intrinsik adalah
manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang
termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan
6
melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain
seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan
seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang
melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang
membuat seorang termotivasi seperti status ataupun
kompensasi.
Dalam penelitian Effendi (2010) tentang pengaruh
kompetensi, independensi, dan motivasi terhadap kualitas
audit memberikan hasil bahwa motivasi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Kemudian penelitian
Dalmy (2009) dan Albar (2010) menyatakan bahwa motivasi
orgasnisasi. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
waktu dan kemampuan peneliti.
5.5.2 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat meneliti
variabel-variabel lain yang mempengaruhi kualitas
hasil pemeriksaan.
32
2. Penelitian ini hanya mencakup Inspektorat se
Provinsi Riau, untuk penelitian selanjutnya dapat
meneliti untuk cakupan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Albar, Zulkifli. 2009. Pengaruh Tingkat Pendidikan,Pendidikan Berkelanjutan, Komitmen Organisasi,Sistem Reward, Pengalaman dan Motivasi Auditorterhadap Kinerja Auditor Inspektorat ProvinsiSumatera Utara. . Tesis (tidak dipublikasikan).Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.Medan
Alim, M. Nizarul. Trisni Hapsari dan Lilik Purwanti.2007. Jurnal. Pengaruh Kompetensi Dan IndependensiTerhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor SebagaiVariabel Moderasi. SNA X. Makassar.
Arens, Alvin A., Randal J.E dan Mark S.B. 2004. Auditingdan Pelayanan Verifikasi, Pendekatan Terpadu. Jilid 1, EdisiKesembilan. Penerbit PT. Indeks. Jakarta.
Asih, Dwi Ananing Tyas. 2006. Jurnal. Pengaruh PengalamanTerhadap Peningkatan Keahlian Auditor Dalam BidangAuditing. Skripsi. Fakultas Ekonomi UniversitasIslam Indonesia. Yogyakarta.
Budi, Sasongko. Basuki dan Hendaryatno. 2004. Jurnal.Internal Auditor dan Dilema Etika. SNA VII.
Dalmy, Darisman. 2009. Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasiterhadap Kinerja Auditor dan Reward sebagaiModerating pada Inspektorat Provinsi Jambi. Tesis(tidak dipublikasikan). Sekolah Pasca SarjanaUniversitas Sumatera Utara. Medan
Effendi, Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Pengaruh Kompetensi,Independensi, dan Motivasi terhadap Kualitas AuditAparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah(Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo).Tesis (tidak dipublikasikan). Program Pasca SarjanaUniversitas Diponegoro. Semarang
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan programSPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit UniversitasDiponegoro. Semarang.
Gujarati, D. 2003. Basic Econometrics. Edisi Keempat. McGrawHill. Newyork
Herliansyah, Yudhi. Meifida Ilyas. 2006. Jurnal. PengaruhPengalaman Auditor terhadap Penggunaan Bukti TidakRelevan Dalam Auditor Judgment. SNA IX. Padang.
IAI, (2001) Standar Profesional Akuntan Publik, PenerbitSalemba Empat, Cetakan Pertama. Jakarta
Mardisar, Diani. Ria Nelly Sari. 2007. Jurnal. PengaruhAkuntabilitas Dan Pengetahuan Terhadap KualitasHasil Kerja Auditor. SNA X. Makassar.
Mulyadi dan Kanaka Purwadireja. 1998. Auditing. EdisiKelima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
34
Mustafa, Edwin Nasution. Hardius Usman. 2007. ProsesPenelitian Kuantitatif. Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia.
Oktavia, Reni. 2006. Jurnal. Pengaruh Pengalaman Audit DanSelf-Efficacy Terhadap Keputusan Auditor: SurveyPada Auditor Pemerintah. Fakultas Ekonomi.Universitas Lampung.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah
Permenpan Nomor PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode EtikAparat Pengawasan Intern Pemerintah
Permenpan Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 tentang StandarAudit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
Pusdiklatwas BPKP. 2008. Kode Etik dan Standar Audit. EdisiKelima.
Rai, Agung. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik. PenerbitSalemba Empat.
Ramdhany, Muhammad. 2010. Pengaruh Faktor-Faktor Politikdan Kultur Organisasi Terhadap Informasi KinerjaInstansi Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu. Skripsi.Universitas Riau.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.
Sukriah, Ina. Akram. Biana Adha Inapty. 2009 . Jurnal.Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi TerhadapKualitas Hasil Pemeriksaan. SNA XII Palembang
Suraida, Ida. 2005. Jurnal. Pengaruh Etika, Kompetensi,Pengalaman Audit Dan Risiko Audit Terhadap SkeptismeProfesional Auditor Dan Ketepatan Pemberian OpiniAkuntan Publik. Sosiohumaniora, Vol. 7, No. 3,November, 186 - 202.
Trisnaningsih, Sri. 2007. Jurnal. Independensi Auditor DanKomitmen Organisasi Sebagai Mediasi PengaruhPemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan DanBudaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. SNA XMakassar.
Wijayanti, Diah. 2008. Jurnal. Pengaruh Komitmen terhadapKepuasan Kerja Auditor Internal : Motivasi SebagaiVariabel Moderating (Penelitian pada Kantor YayasanPendidikan Internal Audit Jakarta). SNA XIPontianak.
Lampiran 1
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
No Inspektorat Provinsi/Kotamadya/Kabupaten
Jumlah Kuesioner yang disebar
Jumlah kuesioner yang dikembalikan
Tingkat pengembalian per-instansi
1. Provinsi Riau 44 27 61,36%2. Kotamadya
Pekanbaru30 15 50%
3. Kotamadya Dumai 25 10 40%4. Kabupaten Kampar 15 8 53,33%5. Kabupaten
Pelalawan16 16 100%
36
6. Kabupaten Siak 12 6 50%7. Kabupaten
Indragiri Hulu12 6 50%
8. KabupatenIndragiri Hilir
14 6 42,86%
9. KabupatenKuantan Singingi
12 8 66,67%
10.
Kabupaten RokanHulu
8 4 50%
11.
Kabupaten RokanHilir
9 4 44,44%
12.
KabupatenBengkalis
9 5 55,55%
13.
KabupatenMeranti
5 5 100%
Tingkat pengembalian kuesioner keseluruhan
211 120 56,87%
Tabel 4.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah PersentasePria 72 60%Wanita 48 40%Jumlah 120 100%Sumber: Data primer diolah