Page 1
85
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0859 (Online)
Vol. 7 No. 1 Februari 2020 : 85 - 100
Doi: http://dx.doi.org/10.25105/jmat.v7i1.6492
PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN TIME BUDGET
PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA
AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Dessi Antika Putri
PT. Colliers Internasional Indonesia
[email protected]
Abstract
This study aims to obtain empirical evidence of the influence of audit experience and time
budget pressure on audit quality with auditor ethics as moderation variables. The population
in this study are auditors who work at public accounting firms in DKI Jakarta. Sampling use
convenience sampling totaling 125 respondents. The primary data collection method used
was a questionnaire method. Data were analyzed using multiple regression with moderation.
The results showed that the auditor's experience had a positive effect on audit quality, while
time budget pressure had a negative effect on audit quality. This study also shows that auditor
ethics as a moderating strengthens the positive influence between the auditor's experience on
audit quality, while the auditor ethics as a moderating weakens the negative influence of time
budget pressure on audit quality.
Keywords : Audit experience; Time budget pressure; Auditor ethics and Audit quality.
Submission date: Februari 21, 2020 Accepted date: Febuari 22, 2020
PENDAHULUAN
Kualitas audit menjadi isu yang semakin penting karena keraguan terhadap profesi
akuntan publik semakin meningkat. Menurut De Angelo (1981) yang dikutip oleh (Ningsih &
Yaniartha, 2013) seorang akuntan publik harus memperhatikan kualitas auditnya. Kualitas
audit dikatakan sebagai keadaan dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan
ketidaksesuaian terhadap prinsip yang terjadi pada laporan akuntansi kliennya. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah pengalaman, dimana auditor dituntut
untuk berpengalaman dalam profesinya. Pengalaman adalah “guru terbaik”. Begitulah
ungkapan lama yang masih sangat sering kita dengar di masa kini dan mungkin juga di masa
mendatang. (Riyandari, 2017) menyatakan bahwa auditor yang berpengalaman atau tidak
Page 2
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
86
akan mampu untuk mendeteksi sesuatu yang sifatnya umum, namun ketika terjadi sesuatu
yang sifatnya tidak umum auditor yang kurang berpengalaman tidak akan mampu
mendeteksinya. (Kuntari, Yeni, Anis Chariri, 2017) dan (Hanjani & Rahardja, 2014)
menyatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh positif pada kualitas audit. Selain faktor
pengalaman, kualitas audit akan dipengaruhi oleh adanya tekanan anggaran waktu (time
budget pressure). Sejumlah keputusan harus dibuat dengan cepat agar tetap berada di urutan
terdepan dalam kompetensi dan terus memuaskan pelanggan. Hampir semua keputusan
penting diiringi dengan batas waktu yang jelas. Kondisi–kondisi ini menciptakan tekanan
waktu bagi para pembuat keputusan dan sering kali menyulitkan pengumpulan seluruh
informasi yang mungkin ingin mereka miliki sebelum membuat pilihan terakhir (Robbins,
2015).
Hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif
pada kualitas audit, artinya semakin tinggi time budget pressure maka semakin rendah
kualitas audit yang dihasilkan (Kurnia, Khomsiyah, & Sofie, 2014). Hal ini sejalan dengan
penelitian oleh (Putra, 2013), serta (Kurnia et al., 2014). Auditor yang merasakan adanya
tekanan time budget pressure akan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi dalam
melakukan pengurangan kualitas audit. Sehingga diperlukan alat pengendalian eksternal
untuk menjaga kualitas audit yaitu etika profesi. Dengan adanya etika profesi, diharapkan
dapat memperlemah turunnya pengurangan kualitas audit. Hal ini karena jika auditor
mematuhi etika yang berlaku maka akan meningkatkan standar mutu pekerjaan sehingga
hasil audit akan semakin berkualitas (Kisnawati, 2012). Penelitian mengenai etika yang
dilakukan Murtanto dan Marini (2003) dalam (Simon, 2009) menemukan bahwa tanpa etika,
profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi
untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis, etika profesi merupakan
karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain yang berfungsi
untuk mengatur tingkah laku para anggotanya.
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Samsi, dkk (2013) dan Dewi Ajeng (2016), perbedaanya terdapat pada
penambahan variabel time budget pressure, serta dimana perbedaanya terdapat pada
penambahan variabel time budget pressure dan etika auditor dijadikan variabel moderasi pada
penelitian ini, serta ingin memperkuat penelitian sebelumnya karena terdapat hasil yang
berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Prabawati dan
Windhiyani, 2019) yang menyatakan bahwa time budget pressure berpengaruh positif dan
signifikan pada kualitas audit. Berdasarkan uraian di tersebut maka peneliti mencoba untuk
melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengalaman auditor selama mengaudit, tekanan
yang dirasakan auditor, perlu tidaknya etika dalam pelaksanaan tugas seorang auditor, dan
apakah berhubungan dengan kualitas audit yang dihasilkannya dengan judul “Pengaruh
pengalaman auditor dan Time budget pressure terhadap kualitas audit dan etika auditor
sebagai variabel pemoderasi” (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta).
Page 3
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 7 No. 1 Februari 2020
87
TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS
Agency Theory (Teori Keagenan)
Teori keagenan (Agency Theory) adalah teori yang menjelaskan mengenai konflik
yang tercipta antara pihak manajemen perusahaan selaku agen dengan pemilik perusahaan
selaku principal. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan sebagai :
“Agency relationship as a a contract under which one or more person (the principals) engage
another person (the agent) to perform some service on their behalf involves delegating some
decision making authority to the agent”, dimana hubungan keagenan merupakan suatu
kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) memerintah orang lain (agen) untuk
melakukan suatu jasa atas nama principal serta memberi wewenang kepada agen membuat
keputusan terbaik bagi principal.
Teori Egoisme
Teori eogisme oleh Nietche “setiap orang mestilah bersifat keakuan, yaitu melakukan
sesuatu yang bermanfaat memberikan faedah kepada diri sendiri. Dalam teori ini, setiap
perbuatan yang memberikan keuntungan akan dianggap sebagai perbuatan yang baik dan
sebaliknya, perbuatan yang merugikan diri sendiri dianggap sebagai perbuatan yang buruk”
Marsellia, Meiden, dan Hermawan (2012). Dalam kenyataannya, auditor sebagai pihak ketiga
yang independen dan bertugas menjadi penengah antara pihak agen dan principal, memiliki
ego dalam dirinya sendiri.
Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh peneliti di dasarkan pada telaah
pustaka yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, sehingga rerangka pemikiran yang
akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Rerangka Konseptual
TIME BUDGET
PRESSURE
PENGALAMAN
KUALITAS
AUDIT
ETIKA AUDITOR
H1
H3 H2
H4
Page 4
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
88
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit
Seorang auditor yang berpengalaman tentunya akan sangat membantu mencari solusi
akan permasalahan yang dihadapi karena sudah banyaknya kasus yang telah ditanganinya.
Pengalaman yang dimiliki auditor juga akan membuat auditor lebih paham dengan standar
profesi akuntan publik sehingga akan mempengaruhi sikap auditor dalam melaksanakan
pekerjaannya dan nantinya diharapkan akan menghasilkan kualitas audit yang baik. Beberapa
penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit
diantaranya adalah (Khadilah, Purnamasari, 2015), Khairunnisa, dkk (2014) dan Oklivia dan
Marlinah (2014) menemukan bahwa pengalaman auditor berpengaruh positif terhadap
kualitas audit, dan pengaruhnya sangat tinggi artinya auditor berpendapat bahwa pengalaman
kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam pelaksanaan audit, sehingga seorang
auditor akan dapat dengan cepat menemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
auditee dan terdapat dalam Teori eogisme oleh Nietche “setiap orang mestilah bersifat
keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bermanfaat memberikan faedah kepada diri sendiri.
H1: Pengalaman auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.
Pengaruh Time budget pressure terhadap Kualitas Audit
Anggaran waktu yang dibuat oleh kantor akuntan publik terkadang sangat ketat.
Ketatnya anggaran waktu menyebabkan tingginya tekanan yang dihadapi oleh auditor.
Bahkan tidak jarang sempitnya anggaran waktu mengakibatkan stres kerja yang dihadapi oleh
seorang auditor. Tentunya akibat stres kerja yang tinggi akan memengaruhi kualitas audit
yang dihasilkan dan terdapat dalam Teori eogisme oleh Nietche “setiap orang mestilah
bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bermanfaat memberikan faedah kepada diri
sendiri. Pada saat proses audit dilakukan, banyak auditor yang mengalami masalah mengenai
batasan waktu yang diberikan oleh klien untuk membuat laporan dalam jangka waktu yang
singkat (Anugrah, 2017). Adanya batasan waktu tersebut membuat auditor merasa adanya
tekanan waktu dalam menjalankan prosedur untuk menemukan temuan audit yang akan
dijadikan sebagai butki. (Savitri, 2018) menyatakan bahwa alokasi waktu yang terbatas
membuat waktu pengerjaan audit menjadi semakin sempit.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh Time budget pressure
terhadap kualitas audit diantaranya adalah Kurnia, dkk (2014) dalam penelitian nya
menemukan bahwa tekanan waktu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
audit, yakni tinggi nya tekanan waktu yang dimiliki auditor akan sangat mengurangi kualitas
audit. Hal ini sejalan dengan penelitian Primastuti dan Suryandari (2014) dan Muhshyi (2013)
yang menemukan bahwa tekanan anggaran waktu mempunyai pengaruh negatif yang
signifikan terhadap kualitas audit atau semakin tinggi tekanan anggaran waktu yang dihadapi
seorang auditor, maka kualitas audit yang dihasilkan semakin rendah.
Page 5
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 7 No. 1 Februari 2020
89
H2: Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap Kualitas Audit
Etika Auditor Memoderasi Pengaruh Pengalaman dengan Kualitas Audit
Dengan etika audit yang baik disertai pengalaman yang mumpuni maka seorang
auditor mungkin sudah bisa dikatakan handal dalam pekerjaannya, dapat dipercaya dalam
penyelesaian setiap kasus yang akan dihadapinya dan diharapkan nantinya akan membuat
kualitas audit yang dihasilkan semakin baik pula dan terdapat dalam Teori eogisme oleh
Nietche “setiap orang mestilah bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bermanfaat
memberikan faedah kepada diri sendiri.
Penelitian oleh Samsi, dkk (2013) menemukan bahwa variabel Interaksi pengalaman
kerja dan kepatuhan etika auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaan menunjukkan ada
pengaruh yang positif dari variabel Interaksi pengalaman kerja dan kepatuhan etika auditor
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Penelitian (Priyambodo, 2015) menemukan bahwa secara
umum interaksi pengalaman kerja dan etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit, hal
ini berarti bahwa etika audit yang dilakukan dengan baik oleh auditor akan meningkatkan
pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas audit.
H3: Etika Auditor memperkuat pengaruh positif Pengalaman dengan Kualitas Audit.
Etika Auditor memoderasi Pengaruh Time budget pressure dengan Kualitas Audit
Tekanan anggaran waktu yang tinggi yang mungkin dimiliki oleh auditor yang sedang
melakukan proses audit akan berkurang jika seorang auditor memiliki keyakinan dan sifat
tenang akan setiap kasus yang dihadapinya, dimana auditor yang tenang akan lebih terbuka
dan cepat dalam menanggapi setiap permasalahan yang ditemui yang mampu menghampat
proses audit yang sedang berjalan. Etika yang baik yang dimiliki oleh seorang auditor juga
diharapkan mampu mengurangi tekanan yang muncul dalam proses audit yang tentunya akan
meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan dan terdapat dalam Teori eogisme oleh Nietche
“setiap orang mestilah bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bermanfaat
memberikan faedah kepada diri sendiri.
Penelitian (Gasperz, 2014) mengemukakan bahwa jumlah tindakan yang mengurangi
kualitas audit akan meningkat dalam kondisi tekanan anggaran waktu yang ditetapkan sangat
sangat sulit dicapai namun demikian, perilaku yang tidak semestinya atau disfungsional ini
dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang auditor hanya ditentukan oleh keyakinan auditor
untuk melakukan perilaku tersebut guna memenuhi anggaran waktu dan berdasar pada norma
subyektif yang dimiliki oleh auditor.
Dengan adanya etika profesi, diharapkan dapat memperlemah turunnya pengurangan
kualitas audit. Hal ini karena jika auditor mematuhi etika yang berlaku maka akan
meningkatkan standar mutu pekerjaan sehingga hasil audit akan semakin berkualitas (Baiq,
2012). Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Anugrah (2017), bahwa time budget
pressure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dengan etika profesi sebagai variable
moderasi hal ini menunjukan bahwa meskipun time budget pressure secara ketat, auditor yang
memegang penuh etika auditor akan tetap cenderung menjalankan prosedur audit penting
yang seharusnya.
H4 : Etika Auditor memperlemah pengaruh negatif Time budget pressure dan Kualitas
Audit.
Page 6
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
90
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
Operasional Variabel menjelaskan cara tertentu yang digunakan peneliti dalam
mengukur suatu variable yang digunakan. Pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing
variabel, diukur dengan skala Ordinal berupa Likert. Skala Likert merupakan suatu skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden akan diberi skor dengan menggunakan 5
poin skala Likert, mulai dari pernyataan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
Variabel penelitian pada penilitian ini meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas
audit di Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta. Variabel independen (variable bebas) dalam
penelitian ini adalah pengalaman dan time budget pressure. Variable dependen (variable
terikat) adalah kualitas audit dan Variabel Moderating adalah Etika Auditor.
Variabel Dependen
Kualitas Audit
Kualitas audit dikatakan sebagai keadaan dimana seorang auditor akan menemukan
dan melaporkan ketidaksesuaian terhadap prinsip yang terjadi pada laporan akuntansi
kliennya.
Variabel Independen
Pengalaman
Pengalaman auditor merupakan faktor yang penting dimiliki oleh seorang auditor.
Auditor yang mengaudit laporan keuangan diharapkan sudah memiliki pengalaman yang
cukup, memenuhi kualifikasi sebagai seorang auditor dan memiliki pengetahuan tentang
industri bisnis kliennya.
Time budget pressure
Tekanan anggaran waktu merupakan tekanan yang muncul akibat adanya waktu yang
sempit yang menyebabkan tingginya tekanan yang dihadapi auditor.
Variabel Moderating
Etika Auditor
Marsellia, Meiden, dan Hermawan (2012:3) mendefiniskan etika sebagai seperangkat
aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan
maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia atau
masyarakat atau profesi.
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode survey dengan kuesioner.
Kuesioner akan disebarkan langsung oleh peneliti ke responden yang tersebar di beberapa
Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dengan jangka waktu pengembalian 2 minggu
terhitung sejak kuesioner diterima oleh responden. Responden dalam penelitian ini yaitu
auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta. Adapun yang akan
Page 7
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 7 No. 1 Februari 2020
91
dibahas terbatas hanya pada seberapa besar pengaruh pengalaman, time budget pressure, dan
etika auditor terhadap kualitas audit.
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik
di DKI Jakarta yang tersebar di berbagai wilayah di DKI Jakarta. Pemilihan populasi di DKI
Jakarta karena wilayah DKI Jakarta memiliki Kantor Akuntan Publik yang lebih banyak
dibandingkan daerah lainnya dan lebih mudah dijangkau oleh peneliti.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan convenience sampling.
Convenience sampling adalah pengambilan sampel didasarkan pada ketersediaan elemen dan
kemudahan untuk mendapatkannya. Sampel diambil/terpilih karena sampel tersebut ada pada
tempat dan waktu yang tepat. Dan teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi.
Metode Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan
regresi berganda dengan moderasi, setelah semua data dalam penelitian terkumpul, maka
selanjutnya dilakukan Analisis Data yang meliputi uji kualitas data yaitu uji validitas dan
reliabilitas data, Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini akan
diuji menggunakan analisi regresi berganda yang selanjutnya diamati goodness of fit nya
yaitu koefisien determinan, uji kelayakan model (uji F) dan uji hipotesis (uji t).
Uji Hipotesis
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh dari sejumlah
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, model regresi linear
berganda yang akan diuji adalah sebagai berikut:
KA = α + β1VP - β2TBP + β3EA + β4 (VP*EA) + β5 (TBP*EA) +
Keterangan :
KA : Kualitas Audit
VP : Pengalaman
TBP : Time budget pressure
EA : Etika Auditor
VP*EA : Interaksi Pengalaman dan Etika Auditor
TBP*EA : Interaksi Time budget pressure dan Etika Auditor
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
: Error Term / nilai residu
Page 8
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
92
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisisnya adalah para auditor yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini
menggunakan convenience sampling melalui kuesioner yang dikirim langsung ke sepuluh
(10) Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta. dengan tiga puluh empat (34) pernyataan dimana
terdiri dari dua (2) variabel independen, satu (1) variabel dependen dan satu (1) variabel
moderasi.
Analisis Hasil Penelitian
Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang dapat memberikan
informasi mengenai data yang dimiliki. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, standar deviasi dari setiap variabel. Hasil
statistik deskriptif ditunjukkan pada tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1
Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Modus Std. Deviation
Pengalaman Auditor (X1) 125 1.00 5.00 3.6470 5.00 131.830
Time Budget Pressure (X2) 125 1.00 5.00 3.3520 5.00 124.455
Etika Auditor (M) 125 1.00 5.00 3.3724 4.00 131.644
Kualitas Audit (Y) 125 1.00 5.00 4.0024 5.00 115.664
Valid N (listwise) 125
Sumber: hasil oleh SPSS
Variabel pengalaman yang diperoleh dengan menggunakan delapan (8) butir
pernyataan kepada 125 responden. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata (mean)
tanggapan responden mengenai Pengalaman sebesar 3.6470, yang artinya bahwa responden
memiliki tanggapan setuju dengan pernyataan yang digunakan dalam variabel ini. Variabel
Pengalaman memiliki nilai minimum sebesar 1.00, yang artinya respon terendah untuk
variabel ini adalah sangat tidak setuju (STS). Dan variabel ini memiliki nilai maksimum
sebesar 5.00, yang artinya respon tertinggi adalah sangat setuju (SS). Dan variabel ini
memiliki nilai modus sebesar 5.00, yang artinya respon tertinggi adalah sangat setuju (SS).
Variabel Pengalaman juga memiliki nilai standar deviasi sebesar 1.31830 menunjukkan
variasi yang terdapat dalam variabel ini. Nilai standar deviasi sebesar 1.31830 lebih besar dari
1 berarti penyebaran data variabel ini bersifat heterogen. Dengan nilai standar deviasi yang
lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata, maka nilai rata-rata dapat dijadikan
representasi dari keseluruhan data.
Page 9
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 7 No. 1 Februari 2020
93
Time budget pressure
Variabel time budget pressure yang diperoleh dengan menggunakan tujuh (7) butir
pernyataan kepada 125 responden. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata (mean)
tanggapan responden mengenai time budget pressure sebesar 3.3520 yang artinya bahwa
responden memiliki tanggapan setuju dengan pernyataan yang digunakan dalam variabel ini.
Variabel time budget pressure memiliki nilai minimum sebesar 1.00, yang artinya respon
terendah untuk variabel ini adalah sangat tidak setuju (STS). Dan variabel ini memiliki nilai
maksimum sebesar 5.00, yang artinya respon tertinggi adalah sangat setuju (SS). Dan variabel
ini memiliki nilai modus sebesar 5.00, yang artinya respon tertinggi adalah sangat setuju (SS).
Variabel time budget pressure juga memiliki nilai standar deviasi sebesar 1.24455
menunjukkan variasi yang terdapat dalam variabel ini. Nilai standar deviasi sebesar 1.24455
lebih besar dari 1 berarti penyebaran data variabel ini bersifat heterogen. Dengan nilai standar
deviasi yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata, maka nilai rata-rata dapat
dijadikan representasi dari keseluruhan data.
Etika Auditor
Variabel etika auditor yang diperoleh dengan menggunakan sembilan (9) butir
pernyataan kepada 125 responden. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata (mean)
tanggapan responden mengenai etika auditor sebesar 3.3724, yang artinya bahwa responden
memiliki tanggapan setuju dengan pernyataan yang digunakan dalam variabel ini. Variabel
etika auditor memiliki nilai minimum sebesar 1.00, yang artinya respon terendah untuk
variabel ini adalah sangat tidak setuju (STS). Dan variabel ini memiliki nilai maksimum
sebesar 5.00, yang artinya respon tertinggi adalah sangat setuju (SS). Dan variabel ini
memiliki nilai modus sebesar 4.00, yang artinya respon tertinggi adalah setuju (S). Variabel
etika auditor juga memiliki nilai standar deviasi sebesar 1.31644 menunjukkan variasi yang
terdapat dalam variabel ini. Nilai standar deviasi sebesar 1.31644 lebih besar dari 1 berarti
penyebaran data variabel ini bersifat heterogen. Dengan nilai standar deviasi yang lebih kecil
dibandingkan dengan nilai rata-rata, maka nilai rata-rata dapat dijadikan representasi dari
keseluruhan data.
Kualitas Audit
Variabel kualitas audit yang diperoleh dengan menggunakan sepuluh (10) butir
pernyataan kepada 125 responden. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata-rata (mean)
tanggapan responden mengenai Kualitas Audit sebesar 4.0024, yang artinya bahwa responden
memiliki tanggapan setuju dengan pernyataan yang digunakan dalam variabel ini. Variabel
Kualitas Audit memiliki nilai minimum sebesar 1.00, yang artinya respon terendah untuk
variabel ini adalah sangat tidak setuju (STS). Dan variabel ini memiliki nilai maksimum
sebesar 5.00, yang artinya respon tertinggi adalah sangat setuju (SS). Dan variabel ini
memiliki nilai modus sebesar 5.00, yang artinya respon tertinggi adalah sangat setuju (SS).
Variabel Kualitas Audit juga memiliki nilai standar deviasi sebesar 1.15664 menunjukkan
variasi yang terdapat dalam variabel ini. Nilai standar deviasi sebesar 1.15664 lebih besar dari
Page 10
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
94
1 berarti penyebaran data variabel ini bersifat heterogen. Dengan nilai standar deviasi yang
lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata, maka nilai rata-rata dapat dijadikan
representasi dari keseluruhan data.
Hasil Uji Kualitas Data
Tabel 2
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel N of
items Coefficient Sig
Cronbach's
Alpha Keterangan
Pengalaman 8 0,942 - 0,971 0,000 0,988 Valid & Reliabel
Time budget pressure 7 0,834 - 0,903 0,000 0,967 Valid & Reliabel
Etika Auditor 9 0,777 - 0,804 0,000 0,979 Valid & Reliabel
Kualitas Audit 10 0,932 - 0,979 0,000 0,992 Valid & Reliabel
Sumber: Hasil olah SPSS
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap butir pernyataan kuesioner setiap variabel
dikatakan valid sedangkan untuk pengujian Reliabilitas menunjukkan nilai Croachbach’s
Alpha diatas 0,60 maka dinyatakan bahwa seluruh variable penelitian memiliki data yang
reliabel.
Hasil Uji Hipotesis
Tabel 3
Hasil Uji Adjusted R2, Uji F dan Uji t (hipotesis)
Model Ekspektasi
Variabel Dependen : Kualitas Audit
Kesimpulan Koefisien Sig. Sig.
(β) (2-tail) (1-tail)
1 (Constant) 3.051 0.414 0,207
Pengalaman Auditor + 1.307 0,000 0,000 H1 Diterima
Time budget pressure - -0.273 0.017 0,008 H2 Diterima
Etika Auditor + 0.714 0,000 0,000
VPxEA + 0.028 0,000 0,000 H3 Diterima
TBPxEA + 0.013 0.001 0,000 H4 Diterima
Adjusted R2
0,738
Uji F 70.983 0,000 Signifikan
Sumber: hasil olah SPSS
Page 11
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 7 No. 1 Februari 2020
95
Hasil Uji hipotesis
Berdasakan tabel 3 dapat dirumuskan model penelitian dengan persamaan regresi
berganda sebagai berikut :
KA = 3,051 + 1,307VP – 0,273TBP + 0,714EA + 0,028VP*EA + 0,013TBP*EA
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Pengalaman (VP) terhadap Kualitas Audit (KA)
Hasil hipotesis pertama membuktikan bahwa pengalaman auditor memiliki pengaruh
positif terhadap kualitas audit. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pengalaman
yang dimiliki auditor maka kualitas audit yang dihasilkan semakin baik. Pengalaman yang
semakin banyak yang dimiliki auditor akan memperkuat pendapatnya terhadap temuan yang
ditemui selama melakukan audit, juga akan meyakinkan keputusan yang diambilnya terhadap
masalah yang dihadapi selama audit berlangsung, dimana hasil terhadap pengalaman yang
memadai tersebut akan meningkatkan kualitas auditnya dan terdapat dalam teori eogisme oleh
Nietche “setiap orang mestilah bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bermanfaat
memberikan faedah kepada diri sendiri.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Dewi, 2016) yang
menyatakan bahwa Pengalaman berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit, pengalaman
kerja akan membuat seorang auditor mempunyai kualitas yang sangat baik, dan akan
mempermudah seorang auditor untuk menyelesaikan pekerjaannya, semakin lamanya masa
kerja auditor, pengetahuan dan keahliannya akan semakin terasah maka kualitas yang
dihasilkan akan semakin baik.
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Samsi, Riduwan, 2013)
yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa Pengalaman dan kualitas audit berpengaruh
negatif, dimana ada beberapa kemungkinan penyebab hal ini terjadi diantaranya pegawai yang
mendekati masa akhir pengabdian memungkinkan terjadinya penurunan kinerja,
bervariatifnya pengetahuan auditor karena variatifnya latar belakang pekerjaan dan
pendidikannya, dan pengetahuan kerja yang kurang mendukung pada bidang audit.
Pengaruh Time Budget Pressure (TBP) terhadap Kualitas Audit (KA)
Hasil hipotesis kedua membuktikan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tekanan anggaran
waktu yang dimiliki auditor maka akan menurunkan kualitas audit yang dihasilkan, dan
terdapat dalam teori egoisme oleh Nietche “setiap orang mestilah bersifat keakuan, yaitu
melakukan sesuatu yang bermanfaat memberikan faedah kepada diri sendiri, auditor harus
selalu menjaga mutu dari kualitas audit meski terdapat tekanan anggaran waktu yang akan ada
dalam setiap pekerjaan yang dihadapi auditor. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Kurnia et al., 2014) yang menyatakan bahwa time budget pressure
Page 12
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
96
berpengaruh negatif terhadap kualitas audit, dimana tingginya tekanan waktu yang dimiliki
auditor akan sangat mengurangi kualitas audit.
Hal ini didukung oleh penelitian (Primastuti, 2014) yang menunjukkan bahwa time
budget pressure dapat menggangu kualitas audit, dimana dengan time budget pressure yang
tinggi dapat menyebabkan menurunnya tingkat kualitas audit karena dengan anggaran waktu
yang terbatas menyebabkan auditor harus memperketat program-program yang dilaksanakan
untuk dapat menyesuaikan dengan waktu yang terbatas, sehingga audit yang dilakukan tidak
dapat dilakukan dengan lebih teliti dan hati-hati karena adanya batasan waktu yang telah
dianggarkan tersebut. Dengan tidak efektifnya kinerja yang dilakukan oleh auditor akibat
adanya time budget pressure, maka hal ini akan mempengaruhi dari kualitas audit yang
dihasilkan auditor. Time budget pressure menyebabkan auditor meninggalkan bagian program
audit penting dan akibatnya menyebabkan penurunan kualitas audit. Pentingnya time budget
pressure terhadap kualitas audit adalah dengan rendahnya time budget pressure akan mampu
mengurangi tekanan waktu pelaksanaan dalam melaksanakan tugas audit sehingga tugas audit
dapat dilakukan dengan lebih hati-hati dan teliti sehingga kualitas audit dapat terjaga dengan
baik.
Etika Auditor (EA) memperkuat Pengaruh Positif Pengalaman Auditor (VP) terhadap
Kualitas Audit (KA)
Hasil hipotesis ketiga membuktikan bahwa etika auditor mampu memperkuat
pengaruh positif pengalaman auditor terhadap kualitas audit. Dengan etika auditor yang baik
serta pengalaman yang mumpuni maka akan mampu meningkatkan kualitas audit, dan
terdapat dalam teori eogisme oleh Nietche “setiap orang mestilah bersifat keakuan, yaitu
melakukan sesuatu yang bermanfaat memberikan faedah kepada diri sendiri.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Priyambodo (2015)
dan (Samsi, Riduwan, 2 bahwa interaksi pengalaman kerja dan etika auditor berpengaruh
terhadap kualitas audit, hal ini berarti bahwa etika audit yang dilakukan dengan baik oleh
auditor akan meningkatkan pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas audit.
Etika Auditor (EA) memperlemah Pengaruh Negatif Time Budget Pressure (TBP)
terhadap Kualitas audit (KA)
Hasil hipotesis keempat membuktikan bahwa etika auditor memperlemah pengaruh
negatif time budget pressure terhadap kualitas audit. Arah koefisien positif menunjukkan
bahwa semakin tinggi etika auditor maka akan memperlemah pengaruh negatif time budget
pressure terhadap kualitas audit, hal ini dikarenakan bahwa tidak semua auditor mematuhi
kode etik yang seharusnya dijalankan, namun auditor yang mematuhi kode etik atau beretika
baik diharapkan akan mampu memperlemah tekanan yang muncul akibat anggaran waktu
yang ketat sehingga mutu audit tetap berkualitas, dan terdapat dalam teori egoisme oleh
Nietche “setiap orang mestilah bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bermanfaat
memberikan faedah kepada diri sendiri.
Page 13
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 7 No. 1 Februari 2020
97
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anugrah, 2017) yang
menemukan bahwa time budget pressure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dengan
etika sebagai variable moderasi hal ini menunjukkan bahwa meskipun time budget pressure
secara ketat, auditor yang memegang penuh etika auditor akan tetap cenderung akan
menjalankan prosedur audit penting yang seharusnya.
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
Kesimpulan
Penelitian ini dapat membuktikan bahwa : (1) Pengalaman auditor berpengaruh positif
terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2016) yang menyatakan bahwa pengalaman
berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dan tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Samsi, dkk (2013) yang menyatakan bahwa pengalaman dan kualitas audit
berpengaruh negatif. (2) Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit
pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sofie, dkk (2014) dan Primastuti dan Suryandari (2014) yang menyatakan bahwa time
budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. (3) Etika auditor terbukti
memperkuat pengaruh positif pengalaman auditor terhadap kualitas audit pada kantor akuntan
publik di DKI Jakarta. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Priyambodo
(2015) yang menemukan bahwa variabel interaksi pengalaman kerja dan kepatuhan etika
auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pengaruh yang positif. (4)
Etika auditor terbukti memperlemah pengaruh negatif time budget pressure terhadap kualitas
audit pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anugrah (2017) yang menemukan bahwa time budget pressure tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variable moderasi.
Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan yang harus dipertimbangkan ketika
mengevaluasi hasil penelitian ini, yaitu: (1) Objek penelitian hanya dilakukan di kantor
akuntan publik di Jakarta Selatan sebanyak 5 kantor akuntan publik, Jakarta Pusat sebanyak 2
kantor akuntan publik, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara hanya 1 kantor akuntan
publik, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan untuk semua auditor di DKI
Jakarta. (2) Sample penelitian ini hanya 125 auditor, sehingga dianggap belum bisa secara
utuh mewakili persepsi auditor di kantor akuntan publik di DKI Jakarta. (3) Penelitian ini
menggunakan data berupa jawaban responden atas pernyataan yang diajukan pada kuesioner
penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada masa sibuk auditor. Hal ini dapat
berimplikasi pada kemungkinan responden menjawab pernyataan tidak secara sungguh-
sungguh dan tidak teliti dalam memperhatikan setiap pernyataan yang diajukan, kemungkinan
Page 14
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
98
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan tindakan-tindakan yang mereka
lakukan atas pernyataan yang diberikan.
Implikasi Penelitian Selanjutnya
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan, maka penelitian ini menimbulkan
implikasi untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut: (1) Penelitian selanjutnya
diharapakan, dapat memperbanyak jumlah sampel yang akan digunakan sehingga hasil
penelitian dapat lebih digeneralisasi. (2) Penelitian selanjutnya diharapkan, pada saat
penyebaran kuisionernya tidak dalam masa sibuk auditor, agar responden dalam menjawab
setiap pernyataan lebih sungguh-sungguh dan teliti, sehingga hasilnya mencerminkan
keadaan dari diri auditor itu sendiri atau sesuai dengan tindakan-tindakan yang mereka
lakukan pada saat melakukan audit. (3) Penelitian selanjutnya diharapkan, dapat diperluas
dengan menambahkan variabel-variabel baru, baik menambahkan variabel independen
ataupun menambahkan variable moderasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah. (2017). Pengaruh Time Budget Pressure, Kompetensi, dan Independensi terhadap
Kualitas Audit Dengan Etika Auditor sebagai variabel Moderasi. JOM Fekom.
Pekanbaru.
Arens, A., Randal, E., & Beasley, M. S. (2011). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan
Terintegrasi. In Edisi Keduabelas. https://doi.org/10.1016/j.intacc.2011.04.006
Ayuningtas, H. Y. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerrja, Independensi, Obyektifitas, Integritas
dan Kompetensi terhadap Kualitas Audit ( Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota /
Kabupaten di Jawa Tengah ). E-Jurnal Akuntansi, 1, 1–10. Retrieved from
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting
Baiq, K. (2012). Pengaruh Kompetensi Independensi dan Etika Auditor terhadap Kualitas
Audit (Studi Empiris pada Auidtor Pemerintah di Inspektorat Kabupaten dan Kota Se-
Pulau Lombok). Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, 8 (3) Nope, 158–169.
Dewi, A. C. (2016). the Effect of Work Experience , Competence , and Independence on.
Jurnal Profita Edisi 8 Universitas Negeri Yogyakarta, 1–20.
Dewi dan Budiartha. (2015). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor pada Kualitas
Audit Dimoderasi oleh Tekanan Klien pada Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal
Akuntansi Univesitas Udayana Bali, 1, 197–210. https://ojs.unud.ac.id › index.php
Gasperz, J. (2014). Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Sebagai Variabel Moderasi Terhadap
Hubungan Antara Faktor Individu Dan Kualitas Audit. Dinamika Akuntansi Keuangan
Dan Perbankan, 3(1), 33–45.
Page 15
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 7 No. 1 Februari 2020
99
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 :Update PLS
Regresi. In Badan Penerbit Universitas Diponegoro emarang.
https://doi.org/10.2307/1579941
Halim, A., Sutrisno, T., & Achsin, M. (2014). Effect of Competence and Auditor
Independence on Audit Quality with Audit Time Budget and Professional Commitment
as a Moderation Variable. Internaiional Journal of Business and Management Invention,
3(6), 64–74.
Hanjani, A., & Rahardja. (2014). Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, FEE Audit,
dan Motivasi Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Auditor KAP di Semarang).
Diponegoro Journal of Accounting.
Khadilah, Purnamasari, dan G. (2015). Pengaruh Time budget pressure, Pengalaman Auditor,
Etika Auditor, dan Kompleksitas Audit Terhadap Kualitas Audit. Prosiding Penelitian
SpeSIA Univesitas Islam Bandung.
Kuntari, Yeni, Anis Chariri, and N. (2017). The Effect of Auditor Ethics, Auditpr Experience,
Audit Fees and Auditor Motivation on Audit Quality. Sriwijawa International Journal Of
Dynamic Economics and Business, 1(2), 203–18.
Kurnia, W., Khomsiyah, K., & Sofie, S. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi,
Tekanan Waktu, Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Trisakti,
1(2), 49. https://doi.org/10.25105/jat.v1i2.4826
Manullang, A. (2010). Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Resiko Kesalahan terhadap
Penurunan Kualitas Audit. Fokus Ekonomi No. 1 Juni 2010., Vol. 5, 81-94.
Maria, J. (2013). Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kompleksitas Tugas dan Reputasi
Auditor terhadap Fee Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal Akuntansi
Univesitas Udayana Bali.
Marsellia, Meiden, dan H. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas
Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderator. Universitas Binis Dan
Informatika Indonesia.
Maulina, M. (2010). Pengaruh Tekanan Waktu dan Tindakan Supervisi terhadap Penghentian
Prematur atas Prosedur Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto ,
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Mayangsari, S. dan P. W. (2013). Auditor Pendekatan Sektor Publik dan Privat. In Media
Bangsa Jakarta.
Muhshyi, A. (2013). Pengaruh Time budget pressure, Risiko Kesalahan dan Kompleksitas
terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
http://repository.uinjkt.ac.id/
Nasution, H. (2012). Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit dan Tipe Kepribadian
terhadap Skeptisme Profesional dan Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan.
Jurnal. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Page 16
Pengaruh Pengalaman Auditor dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan
Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
100
Ningsih, P. R. C., & Yaniartha, D. (2013). Pengaruh Kompetensi , Independensi , Dan Time
Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ( Unud
) Bali , Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ( Unud ) Bali , Indonesia
perusahaan akan saling berkompetisi agar te. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
4.1, 92–109. https://ojs.unud.ac.id
NS, Jurana, S. dan P. A. (2011). Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Opini Going Concern
melalui Kualitas Audit. Jurnal. Universitas Taduloko Dan Program Pascasarjana
Universitas Brawijaya.
Oklivia dan Marlinah, A. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Ukuran Auditee
Terhadap Kualitas Audit. El Muhasaba: Jurnal Akuntansi, 5(2), 226.
https://doi.org/10.18860/em.v5i2.2861
Prabawati dan Windhiyani. (2019). Pengalaman Auditor dan Kepuasan Kerja Sebagai
Pemoderasi Pengaruh TBP dan Profesionalisme Pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi,
26, 651. https://doi.org/10.24843/eja.2019.v26.i01.p24
Primastuti, dan S. (2014). Pengaruh Time budget pressure Terhadap Kualitas Audit Dengan
Independensi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi. Universitas Negeri
Semarang.
Priyambodo, D. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman Kerja dan
Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderating. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Putra, I. G. C. (2013). Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik Ditinjau dari Time Budget
Pressure, Risiko Kesalahan, dan Kompleksitas Audit. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Humanika 2(2) : 765 - 84.
Riyandari, P. K. and I. D. N. B. (2017). Pengalaman Auditor Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Time budget pressure Dan Kompleksitas Audit Pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 19(1), 195–222. https://ojs.unud.ac.id
Robbins, S. P. dan T. A. J. (2015). Perilaku Organisasi (Organization Behavior). In Salemba
Empat Jakarta. Jakarta: Salemba Empat Jakarta.
Samsi, Riduwan, S. (2013). Pengaruh pengalaman kerja , independensi , dan kompetensi
terhadap kualitas audit : etika auditor sebagai variabel pemoderasi. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, 1(2), 207–226.
Savitri, P. D. I. dan D. (2018). Pengalaman Auditor Sebagai Pemoderasi Pengaruh Time
budget pressure dan Kompleksitas Audit. ISSN: 2302-8556. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. V, ol.22.2. F, 1112-1140. https://ojs.unud.ac.id
Simon. (2009). Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika
Auditor sebagai Variabel Moderasi. Tesis Strata Dua. Universitas Trisakti. Jakarta.
Page 17
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol. 7 No. 1 Februari 2020
101