Top Banner
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DISERTAI LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI IIS SMA NEGERI 1 PAINAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) FAUZIAH ASHARI NPM. 15070054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2019
188

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALKWRITE (TTW) DISERTAI LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PESERTA DIDIKKELAS XI IIS SMA NEGERI 1 PAINAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

FAUZIAH ASHARINPM. 15070054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGISEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARATPADANG

2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …
Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …
Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …
Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

i

ABSTRAK

Fauziah Ashari (NPM. 15070054), Pengaruh Penerapan Model PembelajaranThink Talk Write (TTW) Disertai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Peserta Didik Kelas XI IIS SMA Negeri 1Painan, Skripsi, Prodi Pendidikan Sosiologi Sekolah Tinggi Keguruan danIlmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar di SMA Negeri1 Painan, kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Ketika pendidikmenerapkan model pembelajaran Think Talk Write peserta didik lebih aktif dalamproses pembelajaran dan memahami pelajaran yang sesungguhnya. Tujuanpenelitian ini adalah Untuk Mengetahui Apakah Ada Pengaruh Penerapan ModelThink Talk Write Disertai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Terhadap HasilBelajar sosiologi Peserta Didik Kelas XI IIS SMAN 1 Painan Kecamatan IVJurai Kabupaten Pesisir Selatan tahun ajaran 2018/2019.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitivismemenurut Jerome Bruner. Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimendengan desain posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Teknik pengumpulandata dalam bentuk teknik tes dan studi dokumen. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 68 peserta didik,dengan 34 peserta didik kelas eksperimen dan 34 peserta didik kelas kontrol. Datapenelitian diperoleh dari hasil posttest yang berupa soal pilihan ganda sebanyak25 soal. Analisis data kedua kelompok menggunakan Uji tʹ.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Sosiologipeserta didik yang menerapkan model pembelajaran Think Talk Write disertaiLKPD adalah 78.00 dan rata-rata hasil belajar Sosiologi peserta didik yang tidakmenerapkan model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPD adalah 58.00dengan nilai Sig (2-tailed) < 0.05 (0.000 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwaterdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPDterhadap hasil belajar Sosiologi peserta didik kelas XI IIS SMAN 1 Painan.Karena model Think Talk Write disertai LKPD dapat meningkatkan hasil belajardan keterampilan berfikir peserta didik.

Kata kunci: Model Pembelajaran Think Talk Write, Hasil Belajar, PembelajaranSosiologi.

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

ii

ABSTRACT

Fauziah Ashari (NPM. 15070054), The Effect of Learning Application ThinkTalk Write (TTW) and Students Answer Sheet Toward Learning OutcomesOf Sociology XI IIS Grade SMA 1 Painan kecamatan IV Jurai KabupatenPesisir Selatan, Thesis, Department Of Sociology Education, College OfTeacher Trainig And Education PGRI West Sumatera.

This reseach background is by low learning outcomes in SMP N 1 Painankecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan when teacher applied talkativemethod student is ofter just listen and don’t understand the lesson or the material.The purpose of research is to know whether be the effect of learning applicationThink Talk Write and students answer sheet toward learning outcomes ofsociology XI IIS grade SMAN 1 Painan Kecamatan IV Jurai Kabupaten PesisirSelatan academic year 2018/2019.

That used in this research was kognitivisme theory to Jerome Bruner. TheMethod used real experiment design with class experiment and class controlposttest. Sampling was done by purpose sampling with sample completely 68students, 34 students class experiment and 34 class control. Data were obtainedfrom posttest in the from of multiple choice as many as 25 questions. The dataanalysis of the two group using Uji tʹ.

The result of data analysis shown that the average learning outcomes ofSociology students that apply learning think talk write was 78.00 and the avaregeof learning outcomes sociology students that does not apply learning think talkwrite was 58.00 with value Sig (2-tailed) < 0.05 (0.000 < 0.05). This researchshown there is impact of learning Think Talk Write toward learning outcomes ofstudents. Because the learning think talk write is accompanied by studentworksheets can improve student learning outcomes and thinking skills.

Word Key: Think Talk Write Method, Outcomes, Sociology Learning.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Think

Talk Write (TTW) Disertai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Terhadap

Hasil Belajar Sosiologi Peserta Didik Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Painan”.

Seiring dengan itu, penulis juga tidak lupa mengirimkan shalawat dan salam

kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang melalui perantara-Nyalah kita dapat

merasakan dan menikmati kehidupan yang penuh dengan perkembangan ilmu

pengetahuan seperti yang kita rasakan saat sekarang ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera

Barat. Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan serta dorongan dan motivasi dari berbagai pihak, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan

kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya

kepada :

1. Ibu Hefni, M. Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Yanti Sri Wahyuni,

M. Pd selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu

membimbing penulis, dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

2. Ibu Dr. Yeni Melia sebagai Ketua penguji Skripsi, Ibu Dra. Harisnawati,

M.Pd sebagai anggota penguji 1, Ibu Sri Rahayu, M.Pd sebagai anggota

penguji 2 yang telah memberikan masukan dan pengarahan dalam

penulisan skripsi ini.

3. Ibu Marleni, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat dan Ibu Yanti Sri Wahyuni, M.Pd selaku

Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi, Bapak/ Ibu dosen, staf

pengajar serta karyawan Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP

PGRI Sumatera Barat.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

iv

4. Ibu Dr. Zusmelia, M.Si, Ibu Sri Imelwaty, S.S, M.Pd, Ph.D, Ibu Liza

Husnita, M.Pd dan Bapak Jarudin, S.Ag, M.A, Ph.D selaku pimpinan

STKIP PGRI Sumatera Barat.

5. Ibu Sri Rahmadhani, M. Pd Panasehat Akademik (PA) Penulis.

6. Kedua orang tua dan keluarga besar yang sangat penulis cintai untuk

semua dukungan dan pengorbanannya baik berupa moril maupun materil.

7. Segenap warga sekolah SMAN 1 Painan yang telah member izin dan

bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian

Penulis telah menyelesaikan skripsi ini dengan segenap

kemampuan, namun peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat

berbagai kekurangan dalam penulisan ini. Oleh sebab itu, penulis

mengharapkan kritikan dan saran yang membangun kesempurnaan skripsi

ini. Akhir kata hanya kepada Allah SWT tempat menyerahkan diri semoga

penulisan skripsi ini dapat diterima sebagai amalan yang mendapatkan

Ridho-Nya serta berguna bagi yang membaca.

Padang, Juli 2019

Fauziah Ashari

15070054

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... iABSTRACT......................................................................................................... iiKATA PENGANTAR......................................................................................... iiiDAFTAR ISI........................................................................................................vDAFTAR TABEL ...............................................................................................viiDAFTAR BAGAN...............................................................................................xDAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiDAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................11.1 Latar Belakang ..........................................................................................11.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................81.3 Batasan Masalah........................................................................................91.4 Rumusan Masalah .....................................................................................91.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................91.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................102.1 Pendekatan Teoritis...................................................................................102.2 Penjelasan Antar Variabel.........................................................................12

2.2.1 Model Pembelajaran Think Talk Write.........................................122.2.2 Hasil belajar .................................................................................182.2.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)............................................26

2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................................272.4 Hipotesis Penelitian...................................................................................292.5 Penelitian Relevan.....................................................................................30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................333.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian ................................................................333.2 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ....................................................33

3.2.1 Populasi Penelitian ........................................................................333.2.2 Sampel Penelitian..........................................................................34

3.3 Responden Penelitian ................................................................................353.4 Jenis Data ..................................................................................................36

3.4.1 Data Primer ...................................................................................363.4.2 Data Sekunder ...............................................................................36

3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................373.5.1 Teknik Tes.....................................................................................373.5.2 Studi Dokumen .............................................................................38

3.6 Instrumen Penelitian..................................................................................383.7 Analisis Instrumen Penelitian ...................................................................39

3.7.1 Uji Validitas ..................................................................................393.7.2 Uji Reabilitas.................................................................................413.7.3 Taraf Kesukaran ............................................................................41

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

vi

3.7.4 Daya Beda .....................................................................................423.8 Pengujian Prasyarat Analisis.....................................................................44

3.8.1 Uji Normalitas...............................................................................443.8.2 Uji Homogenitas ...........................................................................45

3.9 Teknik Analisa Data..................................................................................453.9.1 Uji Hipotesis .................................................................................45

3.10 Defenisi Operasional Variabel .................................................................463.11 Lokasi dan Jadwal Penelitian ...................................................................47

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ................................................494.1 Sejarah Sekolah.........................................................................................504.2 Visi, Misi, Tujuan Sekolah........................................................................504.3 Struktur Organisasi Sekolah......................................................................524.4 Keadaan Fasilitas dan Sivitas Akademika Sekolah ..................................53

BAB V HASIL PENELITIAN ...........................................................................585.1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran TTW disertai LKPD dikelas

eksperimen dan Diskusi pada kelas kontrol ..............................................585.2 Analisis Hasil Penelitian ...........................................................................635.3 Prasyarat Analisis Data .............................................................................655.4 Uji Hipotesis .............................................................................................665.5 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................68

BAB VI PENUTUP .............................................................................................726.1 Kesimpilan ................................................................................................726.2 Saran..........................................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................74

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Nilai MID Semester 1 Sosiologi Tahun Pelajaran 2018/2019.................4

Tabel 2 Presentase Ketuntasan Nilai MID ...........................................................5

Tabel 3 Pengelompokan Heterogen Berdasarkan Kemampuan Akademis..........15

Tabel 4 Penilaian Ranah Afektif dalam Pembelajaran .........................................20

Tabel 5 Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar ........................................23

Tabel 6 Populasi Penelitian...................................................................................34

Tabel 7 Sampel Penelitian.....................................................................................35

Tabel 8 Kisi-kisi soal Objektif Peserta didik .......................................................38

Tabel 9 Tabulasi Ranah Kognitif ..........................................................................39

Tabel 10 Indeks Kesukaran...................................................................................42

Tabel 11 Klasifikasi Daya Pembeda .....................................................................43

Tabel 12 Jadwal Penelitian....................................................................................48

Tabel 13 Nama-nama Kepala Sekolah dan Tahun Jabatan...................................49

Tabel 14 Daftar Ruangan SMAN 1 Painan...........................................................53

Tabel 15 Daftar Pendidik SMAN 1 Painan...........................................................55

Tabel 16 Penerapan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen dan Kontrol .............60

Tabel 17 Rekapitulasi Hasil Belajar......................................................................63

Tabel 18 Hasil Uji Normalitas ..............................................................................65

Tabel 19 Hasil Uji Homogenitas...........................................................................66

Tabel 20 Hasil tʹ ....................................................................................................67

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

viii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Skema Kerangka Berpikir.......................................................................29

Bagan 2 Struktur Organisasi SMAN 1 Painan......................................................52

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Histogram Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ........64

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen .................................................................... 76

Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol ........................................................................... 91

Lampiran 3. LKPD ............................................................................................... 104

Lampiran 4. Pembagian Kelompok ...................................................................... 119

Lampiran 5. Soal Uji Coba Instrumen.................................................................. 123

Lampiran 6. Nilai Diskusi Peserta Didik.............................................................. 136

Lampiran 7. Instrumen Penelitian ........................................................................ 137

Lampiran 8. Hasil Belajar..................................................................................... 143

Lampiran 9. Deskripsi Data Statistik.................................................................... 145

Lampiran 10. Uji Normalitas................................................................................ 147

Lampiran 11. Uji Homogenitas ............................................................................ 148

Lampiran 12. Uji Hipotesis .................................................................................. 149

Lampiran 13. Nilai LKPD .................................................................................... 150

Lampiran 14. Dokumentasi .................................................................................. 151

Lampiran 15. Hasil Anatest .................................................................................. 154

Lampiran 16. Surat Penelitian .............................................................................. 171

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses pengembangan potensi, kemampuan, dan

kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian

disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat

yang disusun sedemikian rupa sehingga pendidikan dapat digunakan untuk

menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang

ditetapkan menurut John S. Brubacher dalam (Helmawati, 2014).

Berdasarkan Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional. Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian maka pendidikan

merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

kualitas manusia, terutama melalui sekolah. Jadi, pendidikan adalah

membantu mengembangkan dan mengarahkan potensi manusia untuk

mencapai tujuan hidupnya (Helmawati, 2014).

Pendidik adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-

mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia

yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, pendidik yang

merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara

aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan

tuntutan masyarakat yang semakin berkembang (Sardiman, 2014).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut adanya

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Usaha untuk meningkatkan kualitas

1

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

2

sumber daya manusia dilakukan melalui proses belajar mengajar dalam lembaga

pendidikan. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi oleh faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber

dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnnya.

Faktor intenal ini meliputi kecerdasan, minat, perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan

faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor

internal dan eksternal sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik sehingga

semakin mendalam cara belajar peserta didik semakin baik hasilnya (Susanto,

2013).

Dalam proses pembelajaran perlu direncanakan dan dipersiapkan, dimana

dalam persiapan dan pelaksanaan setiap pelajaran harus fleksibel, bervariasi dan

memenuhi standar (Rusman, 2017). Salah satu ilmu pengetahuan yang menunjang

kemajuan dan perkembangan teknologi adalah ilmu sosial termasuk di dalamnya

mata pelajaran sosiologi.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang dipelajari oleh setiap

orang pada umumnya dan di tingkat sekolah menengah pada khususnya. Dalam

pembelajaran sosiologi, peserta didik dapat menciptakan pemikiran yang kritis,

kreatif. Selain itu dapat menganalisis dan menginterprestasikan kebenaran suatu

fakta dan data secara benar pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotor.

Pelajaran ini bukan hanya sekedar menghafal tetapi harus diperankan dan di

hayati peserta didik di lingkungan sekitarnya. Dalam proses pembelajaran peserta

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

3

didik harus dapat mengembangkan kemampuan berfikir menyeluruh, kreatif,

objektif, dan logis. Proses pembelajaran harus dilakukan oleh peserta didik

(student centre). Tetapi dalam kenyataannya peserta didik kurang berpartisipasi

dalam proses pembelajaran sosiologi sehingga peserta didik menjadi pasif, kurang

kratif, dan kurang memiliki kompetensi. Sedangkan pendidik dituntut sebagai

fasilitator, motivator, dan inovator dalam proses pembelajaran (Ermi, 2015).

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat ditentukan oleh faktor

pendidik sebagai pengelola di dalam kegiatan pembelajaran. Proses belajar yang

dilakukan pendidik dapat membantu meningkatkan hasil belajar yang baik. Proses

pembelajaran akan optimal apabila pendidik mampu merencanakan pelaksanaan

pembelajaran, menyampaikan materi sampai mengadakan evaluasi. Selain

pendidik, hasil belajar yang baik tergantung dari partisipasi peserta didik.

Partisipasi peserta didik menentukan kualitas hasil belajar. Kendala yang sering

dijumpai adalah pendidik masih menggunakan model yang kurang menarik

perhatian peserta didik dimana pendidik lebih banyak aktif dibandingkan peserta

didik (Ermi, 2015).

Berdasarkan observasi yang dilakukan selama praktek lapangan pada tanggal

23 bulan Agustus 2018 di SMA N 1 Painan, kecamatan IV Jurai, Kabupaten

Pesisir Selatan. Dilihat dari proses pembelajaran selama 4 kali pengamatan,

pendidik yang sama dan kelas yang berbeda yaitu XI IIS 1, XI IIS 2, dan XI IIS 3.

Proses penerapan model pembelajaran kurang menarik, dan juga pendidik tidak

menggunakan media pembelajaran seperti infokus, yang digunakan pendidik

hanya menerangkan materi pembelajaran dengan menjelaskan yang ada di buku

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

4

paket, dengan hal itu terlihat bahwa banyak peserta didik menjadi bosan dan

kurang bersemangat dalam proses pembelajaran pada materi masalah sosial.

Dalam pembelajaran ini peserta didik hanya menerima dan menulis ringkasan

materi-materi pembelajaran yang disampaikan pendidik sehingga sebagian peserta

didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan

oleh pendidik. Banyaknya tugas yang diberikan pendidik dalam bentuk mencatat

disertai mengerjakan latihan-latihan soal materi pembelajaran dalam bentuk

menganalisis materi permasalahan sosial, peserta didik tidak dapat

menyelesaikannya sesuai waktu yang telah diberikan. Hal ini disebabkan karena

peserta didik kurang aktif dalam proses belajar dan tidak mau bertanya maupun

mengeluarkan pendapatnya, sehingga mengkibatkan hasil belajar sosiologi

dibawah KKM.

Dimana bisa dilihat dari hasil belajar mid semester 1 banyak peserta didik

yang belum mencapai batas KKM. Hal ini dapat dilihat dari tabel ketuntasan nilai

Mid Semester 1, presentase nilai mid sosiologi peserta didik kelas XI IIS SMA N

1 Painan Tahun Pelajaran 2018/2019.

Tabel 1. Nilai MID Semester 1 Sosiologi Peserta Didik Kelas XI IIS SMA

Negeri 1 Painan Tahun Pelajaran 2018/2019

NILAI KKM KELAS JUMLAH %

XI

IIS 1

XI

IIS 2

XI

IIS 3

44 – 54 77 6 4 - 10 10%

55 – 65 77 7 9 3 19 19%

66 – 76 77 13 9 4 26 27%

77 – 87 77 6 9 20 35 36%

88 – 98 77 2 3 3 8 8%

JUMLAH 34 34 30 98 100%

Sumber: Pendidik sosiologi Kelas XI IIS SMA N 1 Painan

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

5

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai mid semester 1 sosiologi

peserta didik masih banyak di bawah KKM. Untuk meningkatkan keberhasil hasil

belajar yaitu dapat dilihat dari yang Pertama, motivasi yang ditunjukan oleh para

peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti semangat

peserta didik terhadap pelajaran. Kedua, perhatian dalam belajar dimana dalam

kegiatan belajar peserta didik harus memperhatikan, mendengarkan dan

mengerjakan bahan belajar yang di berikan oleh pendidik. Ketiga, dilihat dari

model yang digunakan oleh pendidik sesuai dengan materi yang di ajarkan pada

peserta didik yang dapat menumbuhkan peserta didik berfikir aktif dan berani

mengeluarkan pendapat serta saling berbagi pengetahuan dengan teman maupun

kelompoknya nanti. Nilai mid semester 1 sosiologi peserta didik masih banyak di

bawah batas KKM yang telah ditentukan yaitu 77.

Berdasarkan nilai mid semester 1, dibawah ini akan diuraikan tabel persentase

hasil nilai mid semester 1 sebagai berikut :

Tabel 2. Persentase Ketuntasan Nilai MID Semester 1 Sosiologi Peserta Didik

Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Painan Tahun Pelajaran 2018/2019

Sumber: Pendidik sosiologi Kelas XI IIS SMA N 1 Painan

Dapat dilihat dari tabel persentase di atas jumlah peserta didik kelas XI IIS 1

34 orang yang tuntas hanya (23,52%) untuk 8 orang, dan yang tidak tuntas

(76,47%) untuk 26 orang. Peserta didik XI IIS 2 jumlahnya 34 yang tuntas hanya

No Kelas Jumlah

Peserta

didik

Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah Persentasi

(%)

Jumlah Persentasi

(%)

1. XI IIS 1 34 8 23,52 % 26 76,47 %

2. XIIIS 2 34 12 35,29 % 22 64,70 %

3. XI IIS 3 30 23 76,66 % 7 23,33%

Jumlah 98 43 45,15 % 55 54,83 %

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

6

(35,29%) untuk 12 orang, yang tidak tuntas (64,70%) untuk 22 orang. Peserta

didik kelas XI IIS 3 jumlahnya 30 yang tuntas (76,66%) untuk 23 orang

sedangkan yang tidak tuntas hanya (23,33%) untuk 7 orang. Berdasarkan tabel

presentase tersebut dapat dilihat dari 54,83% untuk 55 orang peserta didik yang

mendapatkan hasil belajar yang tidak mencapai KKM.

Demikian dari permasalahan di atas dalam meningkatkan pembelajaran

sosiologi diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat mendorong peserta

didik untuk belajar dengan merangsang berfikir peserta didik, agar prestasi hasil

belajar peserta didik menjadi optimal. Untuk itu perlu diterapkan suatu model

pembelajaran yang diharapkan mampu mengajak peserta didik untuk berfikir aktif

dan kreatif di dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang

mampu mengajak peserta didik untuk berfikir aktif dan kreatif yaitu model

pembelajaran Think Talk Write (TTW).

Salah satu kelebihan dari model pembelajaran Think Talk Write yaitu

mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami materi ajar,

dengan memberikan soal pertanyaan terbuka (openended) dapat mengembangkan

keterampilan berfikir kritis dan kreatif peserta didik, dengan berinteraksi dan

berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan peserta didik secara aktif dalam

belajar, membiasakan peserta didik berfikir dan berkomunikasi dengan teman,

pendidik, bahkan dengan diri mereka sendiri (Shoimin, 2016).

Model Think Talk Write merupakan suatu model pembelajaran yang

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan melatih mengembangkan

keterampilan berfikir kritis dan kreatif peserta didik. Alur model TTW dimulai

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

7

dari keterlibatan peserta didik dalam membaca dan membuat catatan kecil

sehingga terjadi proses Think. Setelah proses Think, selanjutnya berbicara dan

membagi ide dengan temannya sebelum menulis. Suasana seperti ini lebih efektif

jika dilakukan dalam kelompok heterogen dengan 3-5 peserta didik. Dalam

kelompok peserta didik diminta untuk membahas catatan dari hasil catatan,

mendengar dan membagi ide bersama teman, mengungkapkannya melalui tulisan

kemudian hasilnya ditulis pada lembar kerja peserta didik dan dipresentasikan

(Shoimin, 2016).

Dalam meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik, maka penerapan

model Think Talk Write (TTW) ini akan dipadukan dengan lembar kerja peserta

didik (LKPD). LKPD dapat mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Untuk

mendapatkan pembelajaran yang berkualitas, peserta didik dituntut untuk berfikir

secara sistematis, mengerjakan soal secara objektif, dan bertanggung jawab

sendiri terhadap konsep-konsep yang dipelajari dengan cara mengumpulkan

informasi melalui langkah-langkah kegiatan yang ada pada LKPD. Penggunaan

LKPD pada pembelajaran tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik tetapi juga

bermanfaat bagi pendidik yakni untuk mempermudah penyampaian materi yang

rumit dengan paduan langkah-langkah yang sistematis. Jadi, penggunaan LKPD

dalam pembelajaran sosiologi sangat diperlukan.

Pada pembelajaran sosiologi salah satu materi yang dapat dipelajari

menggunakan model Think Talk Write (TTW) disertai LKPD yaitu integrasi

sosial, dimana kompetensi dasarnya adalah pemecahan masalah untuk mengatasi

permasalahan sosial, konflik dan kekerasan di masyarakat. Materi integrasi sosial

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

8

ini ialah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat

sehingga menjadi satu kesatuan dimana mengkaji unsur-unsur perbedaan

kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma,

dalam pelaksanaan pembelajaran. Peserta didik diberikan soal sebelum memasuki

materi guna untuk mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kratif peserta

didik, dan berdiskusi dengan teman atau kelompok kemudian menampilkan hasil

dari diskusinya tersebut. Jadi, materi integrasi sosial perlu dipahami, dan

didiskusikan dengan baik oleh peserta didik, baik secara konsep maupun

penerapannya.

Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) disertai Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Peserta didik

Kelas XI IIS SMA N 1 Painan, Tahun Ajaran 2018/2019”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Hasil belajar sosiologi peserta didikdi bawah KKM.

2. Model pembelajaran kurang menarik

3. Peserta didik tidak mau bertanya kepada Pendidik sehingga peserta didik

kurang aktif selama proses pembelajaran.

4. Peserta didik diberi tugas tidak selesai di kerjakan berdasarkan waktu yang

diberikan.

5. Pendidik tidak menggunakan media

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

9

1.3 Batasan Masalah

Supaya penelitian ini tidak meluas maka penulis membatasi bahan kajiannya

pada:

1. Penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)

2. Hasil belajar peserta didik kelas XI IIS.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalahnya adalah “Apakah ada

pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Disertai LKPD

terhadap hasil belajar sosiologi peserta didik Kelas XI IIS SMAN 1 Painan?”

1.5 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan model Think Talk Write

disertai lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap hasil belajar peserta didik

kelas XI IIS SMA Negeri 1 Painan dalam pelajaran sosiologi.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis:

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam

bidang pendidikan, khususnya mata kuliah strategi belajar mengajar.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi pendidik: penelitian ini dapat memberikan masukan dalam usaha

meningkatkan profesional pendidik sebagai masukan dalam proses

pembelajaran.

b. Sebagai informasi bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian

selanjutnya.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendekatan Teoritis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori belajar kognitif

(kognitivisme). Tokohnya adalah Jerome Brunner. Menurut teori ini, proses

belajar akan dapat berlangsung dengan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

jika pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan

suatu aturan termasuk konsep, teori, defenisi dan sebagainya melalui contoh-

contoh yang menggambarkan atau mewakili aturan yang menjadi sumbernya

(Jufri, 2013).

Belajar melalui proses mencari dan menemukan (discovery-inquiri

learning) dari Brunner adalah model pengajaran yang dikembangkan berdasarkan

pada pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip kontruktivistik.

Dalam discovery learning, peserta didik didorong untuk belajar secara mandiri

melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Pendidik

mendorong peserta didik untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan

kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip

untuk diri mereka sendiri (Salvin, 1994). Dalam hal ini Amin (1987) menyatakan

discovery adalah suatu proses mental dimana peserta didik atau individu

mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Dengan kata lain discovery terjadi

apabila peserta didik terlibat secara aktif dalam menggunakan proses mentalnya

agar memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan mereka untuk

menemukan beberapa konsep atau prinsip tersebut.

10

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

11

Pembelajaran dengan model diskoveri-inkuiri memiliki keuntungan

seperti: pengetahuan yang diperoleh dapat bertahan dengan lama dalam ingatan

jika di bandingkan dengan pengetahuan yang diperoleh dengan cara lain, dapat

meningkatkan kemampuan berfikir, karena peserta didik dilatih untuk

menganalisis informasi untuk menyelesaikan permasalahan, dapat

membangkitkan rasa ingin tahu (curiosity), dan dapat meningkatkan motivasi

untuk bekerja keras untuk menemukan jawaban permasalahan yang ingin di

atasinya.

Menurut Brunner, ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam kegiatan

belajar, yaitu: (1) Proses perolehan informasi baru, (2) Proses mentranformasikan

informasi yang diterima dan (3) Menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan

(Jufri, 2013).

Dalam teori belajar kognitif, Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan

belajar akan berjalan baik dan kreatif jika peserta didik dapat menemukan sendiri

suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam hal ini, Brunner membedakan tiga

tahap, adalah sebagai berikut.

a. Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan

atau pengalaman baru.

b. Tahap tranformasi, yaitu tahap memahami, mencerna, dan

menganalisis pengetahuan baru serta mentransformasikan dalam

bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal lainnya.

c. Tahap evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil transformasi

pada tahap kedua tadi benar atau tidak (Parwati, 2018).

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

12

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan

kegiatan melibatkan peserta didik secara aktif dan kreatif melalui kegiatan

menemukan atau penemuan agar peserta didik dapat memperkuat ingatan,

ketelitian dan rasa ingin tahu yang besar sehingga proses pembelajaran

menyenangkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW).

2.2 Penjelasan Antar Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel adalah suatu simbol yang

akan diberi angka atau nilai menurut Kerlinger dalam (Sudaryono, 2017).

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Menurut

Sugiyono dalam (Arikunto, 2010) variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai sebab

munculnya variabel lain, dalam konteks ini variabel lain yang dimaksud adalah

variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk

diketahui hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain (Ibnu and Mukhadis,

2003). Di dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen yaitu Model

Pembelajaran Think Talk Write.

2.2.1 Model pembelajaran Think Talk Write (TTW)

Model pembelajaran Think Talk Write merupakan perencanaan dan

tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran, yaitu melalui kegiatan

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

13

berfikir (Think), aktivitas berfikir membuat catatan apa yang telah dibaca. Dalam

tahap ini peserta didik secara individu memikirkan kemungkinan jawaban

(strategi penyelesaian), membuat catatan apa yang telah dibaca, baik itu berupa

apa yang diketahuinya, maupun dalam langkah-langkah penyelesaian dalam

bahasanya sendiri. Setelah tahap Think selesai dilanjutkan dengan tahap

berikutnya Talk, yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa

yang mereka pahami. Fase berkomunikasi (Talk) pada model ini memungkinkan

peserta didik untuk terampil berbicara dan menerapkan sarana untuk

mengungkapkan dan merefleksikan pikiran peserta didik (Rizal, 2018).

Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) merupakan suatu model

pembelajaran untuk melatih keterampilan peserta didik dalam berfikir, berbicara,

dan menulis. Think Talk Write menekankan perlunya peserta didik

mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Huinker dan Laughlin (dalam Arenawa,

2008:123) menyebutkan bahwa aktivitas yang dapat dilakukan untuk menumbuh

kembangkan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi peserta didik

adalah dengan penerapan pembelajaran Think Talk Write (Shoimin, 2016).

Model Think Talk Write (TTW) sebagaimana namanya, model ini memiliki

sintak yang sesuai dengan urutan di dalamnya yakni:

1. Pendidik membagikan LKPD yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh

peserta didik serta petunjuk pelaksanaannya.

2. Peserta didik membaca masalah yang ada dalam LKPD dan membuat catatan

kecil secara individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak diketahui dalam

masalah tersebut. Ketika peserta didik membuat catatan kecil inilah akan

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

14

terjadi proses berpikir (Think) pada peserta didik. Setelah itu, peserta didik

berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut secara individu. Kegiatan ini

bertujuan agar peserta didik dapat membedakan atau menyatukan ide-ide

yang terdapat pada bacaan untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa

sendiri.

3. Pendidik membagi peserta didik dalam kelompok kecil (3-5 peserta didik)

Pembentukan kelompok dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara,

salah satunya dengan pembentukan kelompok secara heterogen. Kelompok

heterogen merupakan kelompok yang terdiri dari beragam kemampuan

akademik peserta didik, latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, agama

maupun ras. Pada model pembelajaran TTW disertai LKPD peserta didik

dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang tiap kelompok dan

mereka harus bertanggung jawab terhadap kelompoknya.

Kelompok heterogen bermanfaat dalam proses pembelajaran, menurut

(Lie, 2010) manfaat pembentukan kelompok secara heterogen yaitu

memsberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung,

meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, agama, etnik, dan gender, serta

memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang

berkemampuan akademis tinggi, pendidik mendapatkan satu asisten untuk

setiap tiga orang. Berikut ini langkah-langkah pembentukan kelompok

berdasarkan kemampuan akademik menurut (Lie, 2010), yaitu sebagai

berikut:

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

15

Tabel 3. Pengelompokan Heterogen Berdasarkan Kemampuan Akademis

Langkah 1

Merangking peserta

didik berdasarkan

performa akademik

Langkah II

Membentuk kelompok

pertama

Langkah III

Membentuk kelompok

selanjutnya

1. Ani

2. David

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11. Yusuf

12. Citra

13. Rini

14. Basuki

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24. Slamet

25. Dian

1. Ani

2. David

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11. Yusuf 12 1

12. Citra

13. Rini

14. Basuki 25 13

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24. Slamet

25. Dian

1. Ani

2. David

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10. 5 11 2

11. Yusuf

12. Citra

13. Rini 24 14

14. Basuki

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24. Yayuk

25. Rini

26. 26. 26.

Sumber : (Lie, 2010)

Berdasarkan tabel 3 bahwa peserta didik diurutkan dari tingkat kemampuan

rendah sampai tingkat kemampuan tinggi. Pembentukan kelompok I dapat

dilakukan dengan mengambil peserta didik dari urutan nomor 1, 12, 13 dan 25.

kelompok II diambil dari urutan peserta didik nomor 2, 11, 14, dan 24. Sedangkan

untuk selanjutnya dilakukan proses yang sama.

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelompokan peserta

didik secara heterogen bermanfaat untuk meningkatkan hubungan akademis setiap

I II

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

16

anggota kelompok. Hal ini disebabkan setiap anggota kelompok berusaha

mengembangkan hubungan baik dan saling membantu untuk mencapai tujuan

bersama.

4. Peserta didik berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk

membahas isi catatan dari hasil catatan (Talk). Dalam kegiatan ini mereka

menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-

ide dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal

yang diberikan.

5. Dari hasil diskusi, peserta didik secara individu merumuskan pengetahuan

berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode,

dan solusi) dalam bentuk tulisan (Write) dengan bahasanya sendiri. Pada

tulisan itu peserta didik menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui

diskusi.

6. Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok, sedangkan

kelompok lain diminta memberikan tanggapan.

7. Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas

materi yang dipelajari (Shoimin, 2016).

Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) beranggotakan 4-6 orang

peserta didik secara heterogendalam kemampuan, dengan melibatkan peserta

didik berpikir (Think) secara individu atau berdiskusi. Selanjutnya berbicara

(Talk) dan membagi ide dengan temannya serta menulis (Write) kesimpulan

secara individual di akhir pembelajaran (Zulkarnaini, 2011).

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

17

Kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Think Talk Write

adalah:

1. Kelebihan model Think Talk Write (TTW)

a. Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami

materi ajar.

b. Dengan memberikan soal open endded dapat mengembangkan

keterampilan berfikir kritis dan kreatif peserta didik.

c. Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan

melibatkan peserta didik secara aktif dalam belajar.

d. Membiasakan peserta didik berfikir dan berkomunikasi dengan

teman, pendidik, bahkan dengan diri mereka sendiri (Shoimin,

2016).

2. Kekurangan model Think Talk Write (TTW)

a. Kecuali kalau soal open endded tersebut dapat memotivasi, peserta

didik dimungkinkan sibuk.

b. Ketika peserta didik bekerja dalam kelompok itu mudah

kehilangan kemampuan dan kepercayaan karena didominasi oleh

peserta didik yang mampu.

c. Pendidik harus benar-benar menyiapkan semua media dengan

matang agar dalam menerapkan model Think Talk Write (TTW)

tidak mengalami kesulitan (Shoimin, 2016).

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

18

2.2.2 Hasil Belajar

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Berdasarkan

pendapat dari Sugiyono dalam (Arikunto, 2010) variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas. Variabel terikat adalah variabel respon atau output. Sebagai variabel respon

berarti variabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu veriabel-

veriabel yang dimanipulasikan dalam penelitian yang disebut variabel bebas (Ibnu

and Mukhadis, 2003). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen yaitu

Hasil Belajar Sosiologi.

1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sudjana dalam Parwati mendefenisikan hasil belajar sebagai suatu

perbuatan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Adapun menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Parwati hasil belajar merupakan

sebagai suatu interaksi antara pembelajar dan tindakan mengajar (Parwati, 2018).

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan

kegiatan pembelajaran. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang

yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku yang

relatif menetap. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah peserta didik

yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional

(Abdul Haris, 2013).

Menurut Benjamin S. Bloom tiga ranah (domain) dalam buku Jihad & Haris

hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Kesimpulannya hasil belajar

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

19

merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari

ranah kognitif, afektif dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam

waktu tertentu (Abdul Haris, 2013).

2. Jenis-jenis Hasil belajar

a. Ranah Kognitif

Penilaian ranah kognitif dalam pembelajaran terdiri dari kemampuan

mengingat, kemampuan memahami, kemampuan menerapkan, kemampuan

menganalisis, kemampuan mengevaluasi, dan kemampuan merancang.

Kompetensi pengetahuan pada penelitian ini berupa tes, yang indikatornya

dibatasi pada materi menjelaskan defenisi integrasi sosial, mengidentifikasi faktor

terbentuknya integrasi sosial dan menyebutkan proses integrasi sosial dimana

dilihat dari kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, dan menganalisis

(Majid, A. dan Firdaus, A 2014).

Berdasarkan urutan dari yang terendah ke yang tinggi dapat dilihat dalam

beberapa hal yaitu:

1. Pengetahuan yaitu jenjang pengetahuan mencakup kemampuan

seseorang dalam mengingat semua jenis informasi yang diterimanya.

Pada umumnya informasi yang diterima manusia akan dimasukan ke

dalam ingatan dan disimpan disana dalam priode tertentu.

2. Pemahaman yaitu pada jenjang ini informasi yang diterima tidak

disimpan begitu saja, melainkan diolah menjadi lanjut menjadi suatu

yang lebih tinggi kedudukannya.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

20

3. Aplikasi yaitu kemampuan menggunakan sesuatu dalam situasi

tertentu.

4. Analisis yaitu kemampuan seseorang untuk melihat bagian-bagian

atau komponen-komponen dari satu kesatuan yang utuh.

5. Sintesis yaitu kemampuan peserta didik dalam melihat hubungan

antara komponen-komponen yang terpisah dan menyimpulkkan apa

yang ia peroleh dari hubungan tersebut.

6. Evaluasi yaitu komponen untuk memberikan pertimbangan mengenai

nilai informasi tersebut dengan menggunakan berbagai kriteria, baik

internal maupun eksternal (Parwati, 2018).

b. Ranah Afektif

Ranah afektif yaitu menekankan pada sikap, perasaan, emosi, dan

karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan dimasyarakat. Menurut

(Majid, A. dan Firdaus, A, 2014) ada beberapa penilaian ranah afektif dalam

pembelajaran yaitu:

Tabel 4. Penilaian Ranah afektif dalam pembelajaran

Sikap dan pengertian Contoh indikator

1. Jujur

Adalah perilaku dapat

dipercaya dalam

perkataan, tindakan,

dan pekerjaan.

a. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian

atau ulangan

b. Tidak mengambil atau menyalin karya orang

lain

c. Membuat laporan berdasarkan data atau

informasi apa adanya

d. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang

dimiliki.

2. Disiplin

Adalah tindakan yang

menunjukkan perilaku

tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan

peraturan.

a. Datang tepat waktu

b. Patuh pada tata tertib atau aturan sekolah

c. Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai

dengan waktu yang ditentukan

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

21

3. TanggungjawabAdalah

sikap dan

perilakuseseorang

untuk melaksanakan

tugasdankewajibannya.

a. Melaksanakan tugas dengan baik

b. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

c. Mengembalikan barang yang dipinjam

d. Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan

tindakan kita sendiri

4. Toleransi

Adalah sikap dan

tindakan yang

menghargai

keberagaman latar

belakang, pandangan,

dan keyakinan.

a. Menerima kesepakatan meskipun berbeda

pendapat

b. Dapat menerima kekurangan orang lain

c. Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa

pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan.

d. Terbuka terhadap keyakinan dan gagasan

orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik

e. Kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru

5. Gotong royong Adalah

bekerja bersama-sama

dengan orang lain

untuk mencapai tujuan

bersama dengan saling

berbagi tugas dan

tolong menolong secara

ikhlaas.

a. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan

b. Aktif dalam kerja kelompok

c. Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan

pendapat atau pikiran antara diri sendiri

dengan orang lain.

d. Mendorong orang lain untuk bekerja sama

demi mencapai tujuan bersama

6. Santun atau sopan

Adalah sikap baik

dalam pergaulan baik

dalam berbahasa

maupun bertingkah

laku.

a. Menghormati orang lain

b. Tidak berkata kotor, dan kasar

c. Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang

tidak tepat

7. Percaya diri

Adalah kondisi mental

atau psikologis

seseorang yang

memberi keyakinan

kuat untuk berbuat atau

bertindak.

a. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa

ragu-ragu

b. Mampu membuat keputusan dengan cepat

c. Tidak mudah putus asa

d. Berani presentasi di depan kelas

e. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab

pertanyaan.

(Majid, A. dan Firdaus, A, 2014)

c. Ranah Psikomotor

Penilaian ranah psikomotor memberikan informasi tentang pemahaman dan

pengetahuan, mengaplikasikan pengetahuan dan mengkomunikasikan informasi

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

22

yang diperoleh yaitu melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan

(Majid, A. dan Firdaus, A, 2014).

Keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu gerakan refleks, gerakan

dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan trampil, dan komunikasi non

diskursif. Gerakan refleks adalah respon monitorik atau gerak tanpa sadar yang

muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada

keterampilan kompleks yang khusus. Kemampuan perseptual adalah kombinasi

kemampuan kognitif dan monitorik atau gerak. Kemampuan fisik adalah

kemampuan untuk mengembangkan gerakan trampil. Gerakan trampil adalah

gerakan yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga.

Komunikasi non diskrusif adalah kemampuan berkomunikasi dengan

menggunakan gerakan (Andi, 2014).

Penilaian hasil belajar psikomotor, penilaian harus berdasarkan pada tujuan

yang ingin dicapai. Adapun untuk menilai hasil belajar psikomotor peserta didik,

(Arifin, 1991) menjelaskan ada beberapa prinsip yang harus diaplikasikan.

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kontinuitas, penilaian tidak boleh dilakukan secara insidental. Karena

pendidikan itu sendiri adalah proses yang kontinu, maka penilaian

harus dilakukan terus-menerus. Hasil penilaian yang diperoleh pada

suatu waktu harus senantiasa di hubungkan dengan hasil-hasil dan

waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan

berarti tentang perkembangan peserta didik.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

23

b. Keseluruhan, penilaian harus dilakukan secara menyeluruh terhadap

seluruh objek yang mencakup semua dimensi yang ada dalam aspek

psikomotorik. Seluruh komponen harus mendapatkan perhatian dan

pertimbangan yang sama dalam mengambil keputusan.

c. Objektifitas, penilaian hendaknya dilakukan seobjektif mungkin. Oleh

sebab itu perasaan-perasaan, keinginan-keinginan, prasangka-

prasangka yang bersifat negatif harus di jauhkan. Penilaian harus

didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya.

d. Kooperatif, prinsip ini sangat erat kaitanya dengan prinsip-prinsip di

atas. Dalam prinsip ini terkandung maksud bahwa setiap kegiatan

penilaian hendaknya dilakukan bersama-sama oleh pihak yang

bersangkutan seperti pendidik, kepala sekolah, orang tua bahkan

peserta didik (Andi, 2014).

3. Penetapan Indikator Pecapaian Hasil Belajar

Tabel 5. Perumusan indikator kompentensi tersebut penulis uraikan

pendapat D. Moore dalam Rosyada, (2004: 140)

No Ranah Level

Kecakapan

Indikator Kecakapan

01 Kognitif Knowledge,

(Mengetahui dan

Mengingat)

Menyebutkan, menuliskan,

menyatakan, menpendidiktkan,

mengidentifikasi, mendefenisikan,

mencocokan, menamai, melabeli,

menggambarkan.

Comprehension

(pemahaman)

Menerjemah, mengubah,

menggeneralisasi, menguraikan

(dengan kata-kata sendiri), menulis

ulang (dengan kalimat sendiri),

meringkas, membedakan, (di antara

dua), mempertahankan,

menyimpulkan, berpendapat, dan

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

24

menjelaskan.

Application

(penerapan ide)

Mengoperasikan, menghasilkan,

mengubah, mengatasi, menggunakan,

menunjukkan, mempersiapkan, dan

menghitung.

Analysis

(kemampuan

menguraikan)

Menguraikan satuan menjadi unit-unit

yang terpisah, membagi satuan

menjadi sub-sub atau bagian-bagian,

membedakan antara dua yang sama,

memilih, dan mengenal perbedaan (di

antara beberapa yang dalam satu

kesatuan).

Synthesis

(unifikasi)

Merancang, merumuskan,

mengorganisasikan,

mengompilasikan, mengomposisikan,

membuat hipotesis, dan

merencanakan.

Evaluation

(menilai)

Mengkritisi, menginterprestasi,

menjutifikasi, dan memberikan

penilaian.

02 Afektif Receiving

(penerimaan)

Mempercayai (sesuatu atau seseorang

untuk di ikuti), memilih (seseorang

atau sesuatu untuk diikuti),

mengikuti, bertanya (untuk diikuti),

dan mengalokasikan.

Responding

(tanggapan)

Mengkonfirmasi, memberi jawaban,

membaca (pesan-pesan), membantu

melaksanakan, melaporkan, dan

menampilkan.

Valuing

(penanaman nilai)

Menginisiasi, mengundang (orang

untuk terlibat) mengusulkan, dan

melakukan.

Organization

(pengorganisasian

nilai-nilai)

Memperivikasi nilai-nilai,

menetapkan beberapa pilihan nilai,

mengsintesiskan (antarnilai),

mengintegrasikan (antarnilai),

menghubungkan (antarnilai),

mempengaruhi (kehidupan dengan

nilai-nilai).

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

25

Characterization

(karakterisasi

kehidupan)

Menggunakan nilai-nilai sebagai

pandangan hidup (world view),

mempertahankan nilai-nilai yang

sudah di yakini.

03 Psikomotorik Observing

(Memperhatikan)

Mengamati proses, memberi

perhatian pada tahap-tahap sebuah

perbuatan, memberi perhatian pada

sebuah artikulasi.

Imitasion

(peniruan)

Melatih, mengubah sebuah bentuk,

membongkar sebuah struktur,

membangun kembali sebuah struktur

dan menggunakan sebuah konstruk,

atau model.

Practicing

(pembiasaan)

Membiasakan sebuah model atau

perilaku yang sudah dibentuknya.

Mengontrol kebiasaan agar tetap

konsisten.

Adapting

(penyesuaian)

Menyesuaikan model, membenarkan

sebuah model untuk di kembangkan,

dan menyekutukan model pada

kenyataan.

(Majid, A. dan Firdaus, A, 2014).

Hasil belajar yaitu perubahan tingkah laku sebagai umpan balik dalam

memperbaiki proses belajar mengajar. Hasil belajar mencakup ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang akan dilaksanakan pada penelitian ini

dibatasi pada ranah kognitif yaitu pada tahap C2-C4 (Pemahaman, Penerapan Ide,

dan Kemampuan Menguraikan) karena di dalam model pembelajaran Think Talk

Write (TTW) ini lebih melihat bagaimana mengembangkan keterampilan berfikir

kritis dan kreatif peserta didik dalam proses berdiskusi dengan teman atau

kelompoknya di dalam pembelajaran sehingga di peroleh suatu pengetahuan yang

dapat melibatkan peserta didik aktif dalam belajar.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

26

2.2.3 LKPD

1. Pengertian LKPD

Lembar kerja peserta didik adalah suatu bahan ajar cetak berupa lembar-

lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan

tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada

kompetensi dasar yang harus dicapai. Lembar kerja peserta didik atau disebut

lembar kerja peserta didik pada kurikulum 2013 berupa panduan untuk latihan

pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua

aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demontrasi

(Prastowo, 2013).

Sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dalam memudahkan

proses belajar mengajar di sekolah, LKPD yang dibuat oleh pendidik tentu

memiliki fungsi dan tujuan.

2. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun

lebih mengaktifkan peserta didik.

2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami

materi yang diberikan.

3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Prastowo,

2013).

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

27

3. Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi

dengan materi yang diberikan.

2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik

terhadap materi yang diberikan.

3. Melatih kemandirian belajar peserta didik.

4. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik

(Prastowo, 2013).

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang dimaksudkan sebagai konsep untuk menjelaskan

atau mengungkapkan keterkaitan antara varibel yang akan diteliti berdasarkan

masalah. Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel

yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2017).

Keberhasilan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar sosiologi

dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah model pembelajaran yang

diterapkan, peserta didik dipandang sebagai subjek pembelajaran yang harus

memahami berbagai konsep yang diterima dalam proses pembelajaran. Namun

kenyataan proses pembelajaran masih didominasi oleh pendidik Dalam proses

pembelajarannya pendidik hanya menerangkan materi pembelajaran dengan

menjelaskan saja yang ada di buku paket, sehingga pembelajaran tersebut kurang

menarik perhatian peserta didik dan menyebabkan peserta didik bosan dan kurang

bersemangat dalam proses pembelajaran.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

28

Dalam pembelajaran ini peserta didik hanya menerima dan menulis atau

mencatat ringkasan materi-materi pembelajaran yang disampaikan pendidik

sehingga sebagian peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

permasalahan yang diberikan oleh pendidik, serta banyaknya tugas yang diberikan

pendidik dalam bentuk mencatat disertai mengerjakan latihan-latihan soal materi

pembelajaran dalam bentuk menganalisis permasalahan sosial, serta kurang

aktifnya peserta didik dalam proses belajar, sehingga menyebabkan peserta didik

tidak mau bertanya maupun mengeluarkan pendapatnya, dilihat dalam

mengerjakan tugas yang diberikan pendidik tidak terselesaikan sesuai waktu yang

telah diberikan, dan menyebabkan hasil belajar sosiologi dibawah KKM.

Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Disertai LKPD, merupakan

salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap

pembelajaran sosiologi, dimana peserta didik dapat berperan aktif dan kraktif

dalam proses pembelajaran, peserta didik mampu menjelaskan pada peserta didik

lain materi yang ditanyakan kepada mereka sehingga hasil belajar peserta didik

terhadap sosiologi lebih baik dan bertambah.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

29

Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir penelitian ini dapat dilihat pada

gambar berikut:

Bagan 1. Kerangka Berfikir

Sumber : (Sugiyono, 2017)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian,

yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan

apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari. Hipotesis adalah pernyataan yang

diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat

fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi.

Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang

kompleks.

Berdasarkan operasinya rumusan hipotesis ada dua yaitu :

1. Hipotesis nol/null hypothesis/hipotesis statistik (Ho), yakni hipotesis yang

menyatakan ketidakadanya hubungan antara variabel. Hipotesis yang

Nilai Pembelajaran Sosiologi MID semsester

1 peserta didik kelas XI IIS dibawah KKM

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Model pembelajaran

Think Talk Write

(TTW) Disertai LKPD

Tidak menggunakan

model pembelajaran

Think Talk Write

(TTW)

Hasil Belajar

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

30

dibuatuntuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak adanya perbedaan yang

berarti antar dua kelompok atau lebih tentang suatu hal yang

dipermasalahkan.

2. Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja atau hipotesis asli (Ha), yakni

hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Ho: Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write

(TTW) disertai LKPD terhadap hasil belajar sosiologi peserta didik kelas XI

IIS SMA N 1 Painan tahun ajaran 2018/2019

2. Ha: Adanya pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write

(TTW) disertai LKPD terhadap hasil belajar sosiologi peserta didik kelas XI

IIS SMA N 1 Painan tahun ajaran 2018/2019

2.5 Penelitian Relevan

2.5.1 Astri Putri Utami, STKIP PGRI Sumatera Barat Padang dengan judul

“Pengaruh model pembelajaran TTW berbantuan media gambar

fotografi terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi peserta

didik kelas XI SMK N 1 Sawahlunto”. Dengan tujuan penelitian

pertama, mendeskripsikan keterampilan menulis karangan deskripsi

tanpa mengggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)

peserta didik kelas XI SMK N 1 Sawahlunto. Kedua, mendeskripsikan

keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model

pembelajaran think talk write (TTW) peserta didik kelas XI SMK N 1

Sawahlunto. Hasil penelitian ini terbukti dari hasil menulis karangan

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

31

deskripsi dengan yang mendapatkan perlakuan penggunaan model

pembelajaran TTW berbantuan media gambar fotografi lebih baik

dibandingkan hanya menggunakan metode ceramah.

2.5.2 Maulina. (2017). Fakultas Tarbiyah dan kependidikan UIN. Penerapan

model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap aktivitas belajar

peserta didik pada pembelajaran matematika di kelas IV MIN

Bungcala Aceh Besar. Tujuan penelitiannya Pertama, untuk

mengetahui aktivitas pendidik melalui model pembelajaran TTW

terhadap aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran matematika

kelas VI MIN Bungcala Aceh Besar. Kedua, untuk mengetahui

aktivitas peserta didik melalui model pembelajaran TTW terhadap

aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran matematika kelas IV

MIN Bungcala Aceh Besar. Ketiga, untuk mengetahui hasil belajar

peserta didik melalui model pembelajaran TTW terhadap aktivitas

belajar peserta didik pada pembelajaran matematika kelas IV MIN

Bungcela Aceh Besar. Hasil penelitian ini terbukti berdasarkan hasil

aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran dengan penerapan

model Think Talk Write pada siklus I, siklus II, dan siklus III

menunjukan bahwa aktivitas peserta didik mengalami peningkatan

(Maulina, 2017).

2.5.3 Ressa Dwi Kurnia. (2016). Fakultas Kependidikan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung. Pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe Think Talk Write terhadap kemampuan komunikasi

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

32

matematis peserta didik (studi pada peserta didik kelas VII SMP

Negeri 3 Bandar Lampung T.P. (2015/2016). Tujuan penelitian untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TTW

terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Hasil

penelitian ini diperoleh bahwa model pembelajaran TTW berpengaruh

terhadap kemampuan komunikasi matematika peserta didik.

Peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang

mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih tinggi dari

pada peningkatan kemempuan komunikasi matematis peserta didik

yang mengikuti pembelajaran konvensional (Ressa Dwi Kurnia, 2016).

Berdasarkan penelitian yang relevan tersebut, persamaanya dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang model

pembelajaran Think Talk Write (TTW), sedangkan perbedaanya dari model

penelitian yang di gunakan disini peneliti lebih memfokuskan pada hasil belajar

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Sosiologi di kelas XI IIS SMA

Negeri 1 Painan.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Nanang Martono, 2015:215 dalam (Sudaryono, 2017)

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan metode

kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian yang bertujuan menggambarkan

fenomena atau gejala sosial secara kuantitatif atau menganalisis bagaimana

fenomena atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat saling berhubungan

satu sama lain (Sudaryono, 2017).

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen, eksperimen adalah rancangan penelitian yang memberikan

pengujian hipotesis yang paling ketat dan cermat yang digunakan secara

khusus untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat. Eksperimen adalah

rancangan yang dibuat untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat dengan

cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen (Ibnu

and Mukhadis, 2003). Kelas eksperimen menerapkan perlakuan

pembelajaran Think Talk Write sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan

model pembelajaran (TTW).

3.2 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Sugiyono (Sugiyono, 2017) mengemukakan bahwa populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

33

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

34

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan Riduwan dalam (Arikunto, 2012) berpendapat bahwa

populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta

didik Kelas XI IIS SMAN 1 Painan.

Tabel 6. Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1 XI IIS 1 34

2 XI IIS 2 34

3 XI IIS 3 30

Jumlah 98

Sumber: Data Primer

Dari tabel 6 di atas dilihat bahwa kelas XI IIS di SMA N 1

Painan terdapat 3 kelas. Dimana kelas XI IIS 1 berjumlah 34 orang,

kelas XI IIS 2 berjumlah 34 orang, dan kelas XI IIS3 berjumlah 30

orang. Dengan total jumlah peserta didik kelas XI IIS SMA N 1

Painan berjumlah 98 orang dan kelas XI IIS 3 dijadikan untuk uji coba

instrument penelitian sebanyak 50 butir soal dengan bentuk soal

pilihan ganda dengan penskoran benar 2 dan salah 0.

3.2.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono,

2009). Sedangkan menurut Arikunto sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2012). Karena tidak

semua data dan informasiakan diproses dan tidak semua orang akan

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

35

diteliti melainkan cukup dengan sampel yang mewakili. Jadi yang

menjadi sampel di dalam penelitian ini adalah kelas peserta didik XI

IIS 1 dan XI IIS 2 SMA N 1 Painan.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik purposive sampling. Menurut Arikunto (Arikunto, 2012)

purposive samping adalah pengambilan subjek bukan didasarkan atas

strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu. Berdasarkan tabel 1, 2, dan 3 didapat hasil belajar peserta

didik ditentukan kriteria-kriteria tertentu agar bisa menjadi sampel

penelitian yaitu kelas peserta didik yang paling banyak mendapat nilai

di bawah KKM.

Tabel 7. Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Keterangan

1 XI IIS1 34 Eksperimen

2 XI IIS2 34 Kontrol

Jumlah 68

Jadi peneliti memilih kelas XI IIS 1 dan kelas XI IIS 2 dimana

kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2 sebagai

kelas kontrol dikarenakan kelas XI IIS1 dan XI IIS 2 terdapat banyak

peserta didik yang tidak mencapai KKM berjumlah 48 peserta didik,

XI IIS 1 26 orang peserta didik, dan XI IIS 2 22 orang peserta didik.

3.3 Responden Penelitian

Responden penelitian adalah orang yang dapat merespons,

memberikan informasi tentang data penelitian (Arikunto, 2010).

Responden penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

36

dalam sebuah penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah

peserta didik yang diambil berdasarkan hasil belajar mid terendah

kelas XI IIS 1 dan kelas XI IIS 2 SMA N 1 Painan.

3.4 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua

jenis data yaitu:

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diambil lansung oleh peneliti

dari sumber aslinya. Data primer adalah data yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti (petugas-petugasnya) dari sumber

pertamanya (Suryabrata, 2013). Menurut Burhan Bungin data

primer adalah yang langsung di peroleh dari sumber data pertama

di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2001), yaitu

hasil data yang didapat dari hasil posttest dari kelas eksperimen

dan kelas kontrol di SMA N 1 Painan dengan hasil rata-rata kelas

eksperimen 78,11 dan kelas kontrol sebesar 59,00.

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang didapat melalui

studi dokumen. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan

(Bungin, 2005) yaitu RPP Pembelajaran, profil sekolah, dan LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik).

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

37

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan

informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang

menunjukan fakta atau juga dapat didefenisikan data merupakan kumpulan

fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya

sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

3.5.1 Teknik Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok (Arikunto, 2010).

Dilihat dari segi pelaksanaannya tes yang digunakan

dibedakan menjadi 2 macam yaitu pretest dan posttest. Pretest

adalah tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dengan

tujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan peserta didik

terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan. Sedangkan posttes

adalah tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan

pengajaran. Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai dimana

pencapaian peserta didik terhadap bahan pengajaran (pengetahuan)

setelah mengalami suatu kegiatan belajar (Amrulloh, 2016).

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

38

Pada teknik tes yang digunakan lebih memfokuskan pada posttest

yang di ambil dari hasil soal yang telah diujicobakan dalam bentuk

objektif atau pilihan ganda dengan penggunaan skor jika benar 2

dan jika salah 0.

3.5.2 Studi Dokumen

Pengumpulan data studi dokumen merupakan pengumpulan

data untuk mendukung data penelitian yaitu berupa studi pustaka.

Studi pustaka yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji

beberapa literatur bidang ilmu yang erat hubungannya dengan

permasalahan yang di bahas baik dalam bentuk RPP, LKPD, dan

Buku penilaian.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah

diolah. Dalam penelitian Jenis instrumen yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah berupa tes objektif yang sesuai dengan kompetensi dasar

dan tujuan penelitian.

Tabel. 8 kisi-kisi soal objektif peserta didik

kompetensi Materi Indikator Jumlah soal

Menganalisis

cara

melakukan

pemecahan

masalah

sosial, koflik

dan

kekerasan

Integrasi dan

reintegrasi sosial

sebagai upaya

pemecahan

masalah konflik

dan kekerasan

Upaya pemecahan

konflik dan

kekerasan

Menjelaskan

defenisi integrasi

sosial

1,2,3,4,5,6,7,8,

9,10,11,12,13,

14,20,28,42,48

,50

Mengidentifikasi

faktor pendorong

15,16,17,18,19

,21,22,23,24,2

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

39

masyarakat terbentuknya

integrasi sosial

Menjelaskan

bentuk-bentuk

integrasi sosial

9,30,35,36,37,

39,40,41,45,46

Menguraikan syarat

syarat berhasilnya

integrasi sosial

Proses integrasi

sosial

25,26,27,31,32

,33,34,38,43,4

4,47,49

Tujuan dilakukan analisis instrumen penelitian agar data diperoleh valid dan

reliabel (Arikunto 2010). Selain itu untuk mengetahui tabulasi ranah kognitif yang

digunakan dalam penelitian ini di uraikan sebagai berikut:

Tabel 9. Tabulasi ranah kognitif yang dipakai dalam penelitian ini

menggunakan C2-C4, yaitu:

No Level Kecakapan Nomor Soal

1 Pemahaman (Comprehension) C2 1,5,8,12,13,14,16,18,19,21

,25,28,31,36,42,43,44

2 Penerapan Ide (Application) C3 2,3,4,6,7,9,10,11,15,17,20,

22,23,24,26,27,28,29,30,3

2,35,38,45,46,47,48,50

3 Kemampuan Menguraikan (Analysis) C4 33,34,37,39,40,41,49

3.7 Analisis Instrumen Penelitian

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument

yang kurang valid memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).

Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana

suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur (Siregar,

2010).

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

40

Dalam penelitian ini uji coba soal dilakukan di kelas XI IIS 3,

soal dalam bentuk objektif. Untuk menguji kevaliditas instrument

peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment Angka Kasar

sebagai berikut:

rxy ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

rxy= koefisien korelasi veriabel X dan Y

N = jumlah Sampel

ΣXY = jumlah koofesien XY

ΣX = Jumlah koofesien X

ΣY = jumlah koofesien Y

Berdasarkan uji instrument yang dilakukan di kelas XI IIS 3

dengan pengelolaan data instrument melalui sofwere program Anatest

datanya dapat dilihat sebagai berikut dengan kriteria pengambilan

keputusan jika rhitung > rtabel maka butir soal tersebut sangat signifikan.

Berdasarkan df (df = n-2) dengan jumlah 30 maka di dapat rtabel

sebesar 0.361. Berikut hasil butir instrument yang valid setelah

dibandingkan dengan rtabel produk momen yaitu sebanyak 50 butir soal

yang didapatkan sebanyak 25 butir soal yang valid yaitu butir nomor

1, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 22, 24, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38,

39, 41, 42, 44, 45, 47, dan 49 Sedangkan butir soal yang tidak valid

sebanyak 25 butir yaitu butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

13, 16, 20, 21, 23, 25, 27, 29, 30, 36, 40, 43, 46, 48, dan 50.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

41

3.7.2 Uji Reabilitas

Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument

yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai

dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama

(Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk menguji realibel

instrument menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

r11= (

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrument

k = banyak butir pertanyaan

∑ = Jumlah varians butir

= Varians total

Berdasarkan hasil pengelolaan data yang dilakukan melalui

softwere program anatest didapatkan reabilitas soal sebesar 0,37,

diperoleh r11 = 0.463 dan rt 0,37, karena r11 > rt maka dapat

disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel.

3.7.3 Taraf kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak meransang peserta didik

untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang

terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan

tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

42

jangkauannya (Arikunto, 2012). Dalam penelitian ini untuk

menghitung taraf kesukaran soal menggunakan software Anates dan

dapat juga dicari melalui rumus:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyak peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar

JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Tabel 10. Indeks Kesukaran

Nilai P Keterangan

0.00 - 0.30 soal sukar

0.31 – 0.70 soal sedang

0.71 – 1.00 soal mudah

Berdasarkan hasil dari pengelolaan data melalui sofwere anatest

diperoleh klasifikasi taraf kesukaran soal kategori butir soal sangat

sukar berjumlah 3 butir soal yaitu nomor 2, 5, 8, kategori sukar

berjumlah 3 butir soal yaitu nomor 6, 26, 31, kategori sedang

berjumlah 37 butir soal yaitu nomor 1, 3, 4, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18,

19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41,

42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 50, kategori mudah berjumlah 6 butir soal

yaitu 7, 11, 16, 25, 36, 48, dan kategori sangat mudah tidak ada.

3.7.4 Daya Beda

Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi)

dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka

yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

43

disingkat D (Arikunto, 2012). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan software Anates dan dapat juga menggunakan rumus;

D =

= PA-PB

Keterangan:

D = Daya Pembeda

BA= Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal benar

BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar

JA = Banyak peserta kelompok atas

JB = Banyak peserta kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 11. Klasifikasi daya pembeda

Nilai Keterangan

0.00 – 0.20 Jelek (poor)

0.21 – 0.40 Cukup (satistifactory)

0.41 – 0.70 Baik (good)

0.71 – 1.00 Baik sekali (excellent)

Berdasarkan hasil pengelolaan dari softwere program Anatest menunjukan

bahwa terdapat 3 butir soal masuk dalam kategori baik sekali (Excellent) yaitu

nomor 33, 37, 38 butir soal kategori baik (good) tedapat 14 yaitu nomor 1, 15, 22,

24, 26, 28, 35, 39, 41, 42, 44, 45, 47, 49 butir soal kategori cukup terdapat 13

yaitu nomor 10, 12, 14, 17, 18, 19, 21, 23, 27, 31, 32, 34, 43, dan soal kategori

jelek terdapat 20 yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 16, 20, 25, 29, 30, 36,

40, 46, 48, 50.

Berdasarkan uji kelayakan instrument (validitas, rabilitas, taraf kesukaran,

dan daya beda) didapatkan sebanyak 25 butir soal yang terpakai untuk mengetahui

tingkat hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan 25 soal yang

tidak terpakai dari 50 soal yang di uji cobakan.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

44

3.8 Pengujian Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui jenis uji yang

digunakan dalam hipotesis, apakah menggunakan statistik atau nonparametrik.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data dan

untuk di analisis. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dalam

penelitian ini menggunakan software SPSS 18 dengan menggunakan

uji Kolomogorov-Smirnov menggunakan rumus:

D = |FT - FS|

Keterangan:

D = Harga mutlak terbesar

FT = Probilitas komulatif normal

FS = Probilitas komulatif empiris

Kriteria pengujian:

Jika Dhitung < Dtabel dengan taraf signifikan 0.05 maka variabel

tersebut berdistribusi normal, demikian sebaliknya. Jika nilai Sig. >

0,05 maka data berdistribusi normal, tetapi apabila nilai signifikansi

kurang dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan pengujian SPSS 18 dengan taraf signifikansi 0.05 di

dapatkan bahwa kelas eksperimen nilai sig < 0.05 (0.669 > 0.05) data

berdistribusi normal dan kelas kontrol nilai sig > 0.05 (0.415 > 0.05)

data berdistribusi normal .

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

45

3.8.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah kedua

kelompok populasi itu homogeny. Uji homogenitas dalam penelitian

ini dilakukan dengan pengujian uji Fisher. Dalam penelitian ini

menggunakan software SPSS 18 atau bisa menggunakan rumus:

Keterangan:

= Standar Deviasi data varian besar

= Standar Deviasi data varian Kecil

Ketentuan

Ho : data tidak homogeny

Ha : data homogeny

Syarat penerimaan hipotesis:

Fhitung> Ftabeldengan taraf signifikan 0.05: terima Ho tolak Ha

Fhitung< Ftabeldengan taraf signifikan 0.05 : terima Ha tolak Ho

Berdasarkan pengujian SPSS 18 dengan taraf signifikansi 0.05 di dapatkan

bahwa nilai sig < 0.05 (0.006 < 0.05) data dinyatakan tidak homogeny.

3.9 Teknik Analisa Data

3.9.1 Uji Hipotesis

Setelah melakukan prasyarat pengujian hipotesis yaitu dengan pengujian

normalitas dan homogenitas. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan rumus statistik nonparametrik dengan uji tʹ (Siegel, 2011).

Syarat penggunaan uji tʹ yaitu Jika kedua sampel berdistribusi normal dan

mempunyai variansi yang tidak homogen, maka rumus yang digunakan

adalah :

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

46

Keterangan:

= Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen

= Nilai rata- rata hasil belajar speserta didik kelas kontrol

= Jumlah peserta didik kelas eksperimen

= Jumlah peserta didik kelas kontrol

= Variansi hasil belajar kelas eksperimen

= Variansi hasil belajar kelas kontrol

Kriteria penerimaan hipotesis:

Ho = Jika thitung > ttabel atau nilai Sig. (2-tailed) > 0.05

Ha = Jika thitung < ttabel atau nilai Sig. (2-tailed) < 0.05

Berdasarkan pengujian SPSS 18 dengan taraf signifikansi 0.05 didapatkan

nilai Sig. (2-tailed) < 0.05 (0.000 < 0.05) Sehingga Ha diterima.

3.10 Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap konsep-konsep

yang digunakan dalam penelitian ini, dipandang perlu untuk memberikan

batasan pengertian terhadap konsep-konsep tersebut :

3.10.1 Model pembelajaran Think Talk Write

Model pembelajaran TTW menuntut peserta didik untuk dapat

terlibat dalam tingkah laku, menyaring kemampuan pengetahuan sendiri

oleh peserta didik dari hasil pembelajarannya. Serta dalam model think

talk write dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman konsep

dan komunikasih peserta didik.

3.10.2 LKPD

Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan suatu langkah-

langkah yang digunakan untuk menyelesaikan suatu persoalan, terdapat

materi pembelajaran, serta soal-soal yang diberikan oleh pendidik dalam

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

47

bentuk kasus yang harus di pecahkan oleh peserta didik untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan peserta didik dalam pencapaian hasil belajar.

3.10.3 Hasil belajar

Hasil belajar bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan

peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diberikan oleh

pendidik. Hasil belajar juga merupakan nilai yang diperoleh oleh peserta

didik setelah melakukan proses pembelajaran.

3.11 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.11.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Painan, kec. IV Jurai, Kab.

Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Alasan peneliti memilih lokasi

ini karena dari observasi awal peneliti pada praktek lapangan melihat

bahwa masih banyak peserta didik yang hasil belajar MID semester 1 dan

ulangan hariannya yang di bawah KKM dan model yang digunakan

beberapa pendidik masih model konvensional dalam menyampaikan

materi pelajaran kepada peserta didik khususnya dalam proses belajar

mengajar mata pelajaran sosiologi. Sehingga menyebabkan hasil belajar

peserta didik menjadi rendah.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

48

3.11.2 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan bulan Maret 2019 dengan rincian bisa

dilihat pada uraian tabel berikut ini:

Tabel 12. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Maret April Mei Juni Juli

1 Penelitian

2 Analisis Data

3 Bimbingan Skripsi

4 Ujian Skripsi

Sumber : Peneliti 2019

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

49

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Sekolah

Sekolah SMA Negeri 1 Painan didirikan pada tahun 1955. Dengan

SK terkhir status sekolah 108-26/4/BPT-P/2004 pada tanggal 30 Maret

2004 keterangan SK Perubahan Nama SMA Negeri 1 Painan. Nomor

Statistik Sekolah (NSS) SMA Negeri 1 Painan adalah 301080601001 dan

Nomor Induk Sekolah (NIS) 1711717. Sekolah ini terletak di salido

dengan beralamat di jalan Pendidikn Salido Kampung Luar Salido

Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Kode Pos 25651

telp.(0756) 21256.

Selama SMA Negeri 1 Painan berdiri, maka sudah sering

bergulirnya periode kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah SMA

Negeri 1 Painan dan tahun jabatannya:

Tabel 13. Nama-Nama Kepala Sekolah dan Tahun Jabatan

No Nama Tahun Jabatan

1 Muchtar, BA 1970-1978

2 Alwis Munaf 1978-1979

3 Drs. Nazir Bustami 1979-1983

4 Drs. Yusmar 1983-1987

5 Darlius Kalik 1987-1989

6 Nazwar Nasir BA 1989-1997

7 Drs. Sartono 1997-2000

8 Drs. Azwirman 2005-2007

9 Drs.Syahrul Jamal, MM 2007-2008

10 Drs. Syamsul Bahri,M.Pd.I 2008-2011

11 Tukino, S.Pd 2011-2017

12 Hulta Muhammadi 2017-Sekarang

(Tata Usaha SMA N 1 Painan. 2019).

49

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

50

Seiring bergantinya masa kepemimpinan di SMA N 1 Painan. Pada

periode kepemimpinan Bapak Hulta Muhammadi, visi dan misi yang

diwujudkan adalah sebagai berikut ini

4.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Motto

4.2.1 Rumusan Visi

Terwujudnyan Insan yang cerdas, beriman, kompetitif, dan berakhlak

mulia (CBKBM)

4.2.2 Rumusan Misi

Misi :

1. Membentuk insan yang cerdas intelektual, emosional, dan spiritual;

2. Membentuk insan yang berprestasi unggul sesuai talenta yang

dimilikinya;

3. Menciptakan insan yang kompetitif di perpendidikanTinggi dan

pasarkerja;

4. Membentuk insan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang

maha esa;

5. Menciptakan insan yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur;

6. Menciptakan sekolah berwawasan lingkungan dan ASRI ( Aman,

Sentosa, Rapi, dan Indah).

4.2.3 Tujuan Sekolah

Menciptakan kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlaq

mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

51

4.2.4 Motto Sekolah

“SMA N 1 Painan Sekolahku Kubanga dan Kujaga”

4.2.5 Motto peserta didik

“Disiplin, kreasi, prestasi” (Tata Usaha SMA N 1 Painan, 2019).

Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, dan Motto SMAN 1 Painan

tersebut sudah berjalan dengan baik dan semestinya. SMA Negeri 1

Painan merupakan sekolah yang terakreditasi A, dan SMA Negeri 1

memakai kurikulum K13 dimana dalam setiap proses pembelajaran

peserta didik di tuntut aktif, kreatif dan disiplin dalam proses

pembelajaran.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

52

4.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi SMA Negeri 1 Painan Kecamatan IV Jurai

Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagaiberikut:

Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Painan

Bagan 2. Struktur Organisasi

(Sumber: Tata Usaha SMA N 1 Painan, 2019)

Komite Sekolah Kepala Sekolah

Hulta Muhammadi, M.Pd

Pendidik

Kordinasi Tata

Usaha

Masdayeni, SH NURLENA

NU

Wakil

Kurikulum

Anita Arma, S.Si

Wakil Humas

dan Sarpras

Zamzami, S.Pd

Kordinator

BP/BK

Dra. Rosnila J

Wakil Kepeserta

Didikan

Novarianti, S.Pd

Tata Usaha

Peserta

didik

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

53

4.4 Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah (Pendidik, Karyawan,

Peserta didik)

4.4.1 Keadaan Fisik Sekolah

Sekolah ini terletak di Salido dengan beralamat di jalan Kampung

Luar Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra

barat. Berdasarkan peta data kita lihat bahwa SMA Negeri 1 Painan

berada di lingkungan kondusif, letak sekolah berdekatan dengan SD

Negeri 07 pasar salido dan lapangan sepak bola serta rumah penduduk.

Bangunan SMA 1 Painan merupakan bangunan milik sendiri

dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 14. Daftar Ruangan SMAN 1 Painan

Ruangan Jumlah

Kepala Sekolah 1 Ruangan

Wakil Kepala Sekolah 1 Ruang

Tata Usaha 1 Ruang

Kelas Peserta didik 26 Ruangan

Labor Komputer 2 Ruangan

Labor IPA 3 Ruangan

Perpustakaan 1 Ruangan

UKS 1 Ruangan

Majelis Pendidik 1 Ruangan

Bimbingan dan Konseling 1 Ruangan

Mushola 1 Bangunan

Kantin 1 Ruangan

(Sumber: Tata Usaha SMA N 1 Painan, 2019)

Berdasarkan tabel 14 terdapat 40 ruangan di SMAN 1 Painan,

adapun sarana dan prasarana penunjang aktivitas belajar seperti ruang

kelas belajar berjumlah 26 ruangan, dan ruang perpustakaan yang

menunjang untuk referensi bacaan peserta didik. Terdapat juga ruang

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

54

penunjang kegiatan praktek pesrerta didik untuk menunjang kegiatan

keterampilan peserta didik seperti labor komputer dan labor IPA.

4.4.2 Keadaan Lingkungan Sekolah

SMA N 1 Painan terletak di jalan Gurun Salido, Kec.IV Jurai,

Kab.Pesisir Selatan yang merupakan lingkungan yang bersih. Setiap

kelas memiliki tong sampah yang digunakan untuk untuk membuang

sampah, SMA N 1 Painan memiliki lapangan yang luas yang berisikan

bunga-bungan dan pohon yang menjadi tempat penyejuk udara di

lingkungan sekolah dan juga terdapat lahan parkir untuk kendraan

mobil dan motor.

4.4.3 Keadaan Pendidik dan Peserta didik

SMA Negeri 1 Painan memiliki 72 pendidik yang terdiri dari

38 pendidik yang telah PNS dan 34 pendidik Honorer. Selanjutnya

peserta didik yang ada di SMA N I Painan terdiri lebih kurang 733

orang. Dimana setiap kelas terdiri dari 34, 32, dan 29 orang. Dimana

kelas X terdiri dari 10 kelas dengan 5 kelas MIA dan 5 kelas IIS, kelas

XI terdiri dari 8 kelas dengan 5 kelas MIA dan 3 kelas IIS serta kelas

XII terdiri dari 8 kelas dengan 4 kelas MIA dan 4 kelas IIS. Berikut ini

rincian petinggi seklah , pendidik dan tata usaha yang ada di SMA N 1

Painan berserta mata pelajaran yang ajarkan.

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

55

Tabel 15. Daftar Pendidik SMA N 1 Painan

No Nama Mata Pelajaran Status

1 Hulta Muhammad, Mpd Kimia PNS

2 Yurnita,S.Pd Kimia PNS

3 Sarti,S.Pd Kimia PNS

4 Zamroni, S.T Kimia PNS

5 Dra. Deswita Biologi PNS

6 Zulfita Aznur, S.Pd Biologi PNS

7 Nurmimi Hurita,S.Pd Biologi PNS

8 Wiena Syahwir,S.Pd Biologi PNS

9 Dra Yon Herlina Fisika PNS

10 Elidarti, S.Pd, M.Si Fisika PNS

11 Novarianti, S.Pd Fisika PNS

12 Dahliarni , S.Pd Matematika PNS

13 Dedi Suhardi, M. Pd Matematika PNS

14 Lidya Maisera, S.Pd Matematika PNS

15 Pebri Malisastria, S.Pd Matematika Honor

16 Dwi Verona Admas, S.Pd Matematika Honor

17 Lili Sri Diniati,S.Pd Matematika Honor

18 Raflis,S.Pd Bahasa Indonesia PNS

19 Kemala Zulniarti, S.Pd Bahasa Indonesia PNS

20 Septari Feriyanti, S.Pd Bahasa Indonesia Honor

21 Hilda Putri, S.Pd Bahasa Indonesia Honor

22 Mice Almesi, S.Pd Bahasa Indonesia Honor

23 Sri Asmanita,S.Pd Bahasa Indonesia Honor

24 Okti Fahmi Rani, S.Pd Bahasa Indonesia Honor

25 Mona Novya, S.Pd Bahasa Indonesia Honor

26 Martafifela, S.Pd Ekonomi PNS

27 Yusri S.Pd, M.Pd Ekonomi PNS

28 Dra. Eda Mardianti, S.Pd Ekonomi PNS

29 Elsa Ferda, S.Pd Geografi PNS

30 Zulti Afriza, M.Pd Geografi PNS

31 Yenti Z, M.Pd Geografi PNS

32 Dra. Rahmi, S.Pd Sejarah PNS

33 Yusmainarti, S.Pd Sejarah PNS

34 Yussi Sulastri, S.Pd Sejarah Honor

35 Wesrinita, S.Pd Sejarah Honor

36 Fatrida Lely, S.Pd Sejarah Honor

37 Ayu Antiti, S.Pd Sejarah Honor

38 Zamzami, S.Pd Sosiologi PNS

39 Murnalisa, S.Pd Sosiologi Honor

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

56

40 Nofita Nila Sari, S.Pd Sosiologi Honor

41 Wiki Handayani, S.Pd Sosiologi Honor

42 Dra. Rosnila J BK PNS

43 Revi Yuanti, S.Pd BK PNS

44 Efon Hendra, S.Pd BK PNS

45 Eva Pahlawati, S.T BK Honor

46 Tati Anggraini, S.PT BK Honor

47 Wahyuningsih Rahayu, S.Pd BK Honor

48 Huriah Putri, S.Pd BK Honor

49 DM Faria Endra, S.Pd Bahasa Inggris PNS

50 Herman Arif, S.Pd Bahasa Inggris PNS

51 Yulita Suharni, M.Pd Bahasa Inggris PNS

52 Syafni Darlina, S.Pd Bahasa Inggris PNS

53 Muhendra, S.Pd Bahasa Inggris PNS

54 Cikita, S.Pd Penjas Honor

55 Zamzami Ruhama, S.Pd Penjas Honor

56 Ade Afriandi, S.Pd Penjas Honor

57 Andre eka putra Penjas Honor

58 Lulik Ayu Pratiwi, S.Pd PKWU Honor

59 Teti Rosiya, S.Pd I PQ Honor

60 Dewi Kurnia Putri, S.Pd TIK Honor

61 Ali Amran, S.Pd I PAI PNS

62 Kiki Desetri, S.Pd I PAI Honor

63 Alisa Marta Sari, S.Pd I PAI Honor

64 Nur Azizah, S.Pd I PAI Honor

65 Suharman. P.W, MA PAI Honor

66 Anita Arma, S.Si PKN PNS

67 Atmiyeti, S.Pd PKN PNS

68 Desi Herawati, S.Pd PKN Honor

69 Gusmawarti, S.Pd Seni Budaya PNS

70 Yuli Fitrianova, S.Pd Seni Budaya Honor

71 Fatria Nofita, S.Pd I Bahasa Arab PNS

72 Andre Eka Putra, S.Pd I Bahasa Arab Honor

(Sumber: Tata Usaha SMA N 1 Painan, 2019)

Berdasarkan tabel 15 terdapat 72 tenaga pendidik di SMA N 1

Painan dimana dari 72 tenaga pendidik tersebut terdapat tenaga

pendidik PNS dan honorer. Jumlah peserta didik di SMA N 1 Painan

kurang lebih 733 orang, yang masing-masing kelas berjumlah 30-34

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

57

orang peserta didik. Jumlah peserta didik yang banyak menyebabkan

pendidik berinisiatif untuk mengajar dua mata pelajaran sekaligus guna

untuk memenuhi jam sertifikasi bagi pendidik yang PNS.

Di SMA N 1 Painan terdapat 4 orang pendidik sosiologi yang

terdiri dari 1 PNS dan 3 honorer. Kelas IIS terdiri dari 13 kelas, 5 kelas

XII IIS, 3 kelas XI IIS, dan 5 kelas X IIS, tiap-tiap kelas terdiri dari 30-

34 orang peserta didik.

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

58

BAB V

HASIL PENELITIAN

Dalam bab v ini menjelaskan temuan data yang didapatkan selama peneliti

melakukan penelitian. Data penelitian berupa informasi-informasi yang diperoleh

melalui tes tertulis dalam bentuk soal objektif guna untuk mendapatkan hasil

belajar peserta didik kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 SMAN 1 Painan tahun ajaran

2018/2019. Berdasarkan temuan data yang didapatkan di lapangan, berikut hasil

dan pembahasan dalam penelitian.

5.1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)

disertai LKPD dikelas Eksperimen dan Diskusi pada kelas Kontrol

Pada proses penerapan model pembelajaran Think Talk Write disertai

LKPD di kelas eksperimen melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

5.1.1 Tahap Perancangan

Perancangan adalah proses penyiapan suatu bahan pembelajaran

yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya

yang akan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mencapai

tujuan. Tujuan dilakukan peracangan atau perecanaan yaitu untuk

menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan

alat dan perlengkapan pembelajaran, penyampaian kurikulum atas dasar

bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan

peserta didik sesuai dengan yang diprogramkan.

Dalam proses merancangnya pendidik menyediakan RPP, dimana

di dalam RPP tersebut terdapat 1 kompetensi dasar dan 5 indikator

pencapaian kompetensi yang membahas materi integrasi sosial, di

58

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

59

dalam perancangan RPP peneliti menggunakan pendekatan santifik

dengan model pembelajaran Think Talk Write pada kelas eksperimen

dan diskusi kelompok pada kelas kontrol, setelah itu metode yang

digunakan yaitunya diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan

penghargaan dengan alokasi waktu 90 menit. Media yang digunakan

dalam penerapan model Think Talk Write yaitu berupa lembar kerja

peserta didik (LKPD) yang didalamnya memuat materi pembelajaran

dan soal-soal latihan dalam bentuk essay serta lemar kertas kosong

untuk menjawab soal essay dan kata-kata sulit dari kasus LKPD.

Sedangkan pada kelas kontrol media yang digunakan yaitu buku paket.

Setelah itu pendidik menyediakan lembar pembagian kelompok yang

pembagiannya berdasarkan kemampuan peserta didik dari nilai tertinggi

ke nilai terendah. Serta pendidik menyedikan instrumen evaluasi dalam

bentuk objektif untuk posttes dan essay untuk setiap kali pertemuan.

Selanjutnya pendidik juga menyediakan lembar penilaian guna untuk

melihat sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami

pembelajaran.

5.1.2 Tahap Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya pada pertemuan pertama membahas materi

upaya pemecahan konflik dan defenisi integrasi sosial. Sebelum

memulai pembelajaran pendidik mengawali dengan membuka salam

dan mengkondisikan peserta didik untuk belajar seperti memeriksa

kerapian dan kebersihan peserta didik. Setelah itu berdoa sebelum

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

60

memulai pembelajaran, setelah selesai berdoa pendidik mengecek

kehadiran peserta didik. Setelah itu pendidik memberikan motivasi,

setelah peserta didik termotivasi untuk belajar pendidik menyampaikan

tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Berikut merupakan tabel

penerapan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol:

Tabel 16. Penerapan Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pendahuluan:

Orientasi

a. Peserta didik menjawab salam

yang diucapkan oleh pendidik

b. Pendidik harus

mempersiapkan kelas untuk

belajar

c. Pendidik menanyakan

kesiapan peserta didik untuk

belajar

d. Pendidik mengecek absensi

peserta didik

Apersepsi

Pendidik menanyakan materi

minggu lalu

Motivasi

Pendidik memberikan motivasi

agar adanya kemauan untuk

belajar

Tujuan Pembelajaran

Pendidik menyampaikan materi

yang akan dipelajari yaitu

mengenai materi defenisi integrasi

sosial

Kegiatan Inti

1. Pendidik membagikan LKPD.

2. Pendidik menyajikan

informasi kepada peserta didik

dengan mendemonstrasikan

dan mengemukakan beberapa

pertanyaan tentang yang

didemonstrasikan.

3. Tahap Think (berpikir)

a. Peserta didik membaca

Pendahuluan:

Orientasi

1. Peserta didik menjawab salam

yang diucapkan oleh pendidik

2. Pendidik harus mempersiapkan

kelas untuk belajar

3. Pendidik menanyakan kesiapan

peserta didik untuk belajar

4. Pendidik mengecek absensi

peserta didik

Apersepsi

Pendidik menanyakan materi

minggu lalu

Motivasi

Pendidik memberikan motivasi

agar adanya kemauan untuk

belajar

Tujuan Pembelajaran

Pendidik menyampaikan materi

yang akan dipelajari yaitu

mengenai materi defenisi integrasi

sosial

Kegiatan Inti

Mengamati

a. Pendidik memnayangkan

materi dalam bentuk power-

poin masalah yang harus

dipahami oleh peserta didik.

b. Pendidik menampilkan video

tentang materi integrasi sosial

dan peserta didik mengamati.

Menanyakan

a. Peserta didik menanyakan hal

yang tidak diketahui dari hasil

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

61

materi dan menyelesaikan

masalah yang diberikan

dan membuat catatan kecil

secara individu tentang apa

yang diketahui dan yang

tidak diketahui dalam

masalah tersebut.

b. Pendidik membagi peserta

didik dalam kelompok

kecil (3-5 anggota

kelompok)

2. Tahap Talk (berbicara)

a. Peserta didik berinteraksi

dan berkolaborasi dengan

teman satu kelompok untuk

membahas isi catatan dari

hasil catatan dan

menyampaikan ide dalam

diskusi dengan

menggunakan bahasa

mereka sendiri.

3. Tahap Write (menulis), dari

hasil diskusi peserta didik

secara individu merumuskan

pengetahuan berupa jawaban

atas soal (keterkaitan konsep,

dan solusi)

4. Pendidik membimbing

kerjasama peserta didik dalam

kelompok-kelompok belajar

5. Perwakilan kelompok

menyajikan hasil diskusi

kelompoknya, sedangkan

kelompok lain diminta

memberikan tanggapan

6. Kegiatan akhir pembelajaran

pendidik memberikan sedikit

penekanan terhadap materi dan

meminta salah satu peserta

didik untuk menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

7. Setelah diskusi kelompok

selesai, dilakukan posttest

untuk mengetahui apakah

peserta didik paham dengan

materi yang telah dipelajari.

video yang dilihatnya.

b. Pendidik mengemukakan

beberapa pertanyaan tentang

video yang dilihatnya.

Mengumpulkan Informasi

a. Pendidik membagi peserta

didik dalam kelompok kecil (3-

5 anggota kelompok)

b. Pendidik memberi instruksi

kepada peserta didik untuk

membahas materi yang sudah

di bagi-bagi pendidik dan

mengumpulkan data dari buku

sumber.

Mengasosiasi

Peserta didik berdiskusi

mengenai jawaban atas soal

yang dipertanyakan oleh teman

anggota kelompok yang

bertanya.

Mengkomunikasikan

a. Pada kegiatan ini pendidik

meminta peserta didik untuk

mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya.

b. Setelah diskusi kelompok

selesai, pendidik memberikan

sedikit penekanan terhadap

materi

Selanjutnya, pendidik memberikan

penghargaan terhadap hasil belajar

kelompok.

Kesimpulan

1. Pendidik bersama peserta didik

menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

2. Pendidik memberikan tugas

rumah untuk membantu

meningkatkan pemahaman

peserta didik

3. Pendidik menyuruh peserta

didik untuk belajar di rumah

mengenai materi berikutnya

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

62

Kesimpulan

1. Pendidik bersama peserta didik

menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

2. Pendidik memberikan tugas

rumah untuk membantu

meningkatkan pemahaman

peserta didik

Pendidik menyuruh peserta

didik untuk belajar di rumah

mengenai materi berikutnya

5.1.3 Tahap Evaluasi

Evaluasi merupakan proses memberikan atau menentukan nilai

kepada objek tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi

pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai,

atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan

pengukuran. Pentingnya dilakukan evaluasi guna untuk melihat sejauh

mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran,

untuk seleksi, dan untuk kenaikan kelas.

Pada tahap evaluasi, penilaian dilakukan oleh pendidik dengan

tujuan untuk melihat kemampuan peserta didik khususnya pada ranah

kognitif disetiap kali pertemuan pada materi yang berbeda. Penilaian

diberikan oleh pendidik dalam bentuk soal essay, serta mencari kata

yang tidak diketahui yang ada di dalam LKPD. Kemudian peserta didik

menulis jawaban dari soal tersebut melalui kertas yang disediakan oleh

pendidik. Setelah selesai mengerjakan soal, peserta didik

mengumpulkan jawaban ke depan kelas, dan langsung dinilai oleh

pendidik. Dari nilai tersebut, didapat hasil belajar ranah koognitif

peserta didik. Dan setelah dievaluasi, umumnya rata-rata hasil belajar

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

63

yang didapat oleh pendidik disetiap kali pertemuan mengalami

peningkatan. Hal ini menunjukan, hasil belajar peserta didik

menggunakan LKPD lebih baik.

Pada pertemuan kedua, dan ketiga penerapan model pembelajaran

sama dengan pertemuan pertama, setelah semua materi dan LKPD telah

selesai, pendidik memberikan posttest pada setiap peserta didik yang

dilakukan pada pertemuan ke empat.

5.2 Analisis Hasil Penelitian

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melakukan kegiatan pembelajaran. Pada kelas eksperimen mererapkan

model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPD sedangkan di kelas

kontrol peneliti tidak menerapkan model pembelajaran Think Talk Write

disertai LKPD. Hasil pembelajaran yang di uji coba adalah hasil nilai

posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah soal

sebanyak 25 butir soal. Berikut adalah hasil belajar kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Belajar Statistics

Eksperimen Kontrol

N Valid 34 34

Missing 0 0

Mean 78,1176 59,0000

Median 78,0000 58,0000

Mode 80,00 48,00

Std. Deviation 9,14451 13,14027

Variance 83,622 172,667

Minimum 60,00 36,00

Maximum 100,00 84,00

Sum 2656,00 2006,00

Sumber: (Aplikasi SPSS 18)

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

64

Berdasarkan tabel 17 menunjukan hasil posttest kedua kelompok terlihat

bahwa banyak data sampel adalah 34 dengan jumlah data kelas eksperimen

2656.00, rata-rata (Mean) 78,1176, Median 78.0000, Modus (mode) 80.00,

Standar deviasi 9.14451, Varian 83.622, nilai terendah (Mnimum) 60.00, nilai

tertinggi (Maximum) 100,00 dan jumlah data kelas kontrol 2006.00, rata-rata

(Mean) 59.0000, Median 58.0000, modus (Mode) 48.00, Standar Deviasi

13.14027, Varian 172.667, nilai terendah (Minimum) 36.00, nilai tertinggi

(Maximum) 84.00.

Dapat dilihat dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 3 histogram data nilai posttest

Berdasarkan grafik nilai posttest antara kelas eksperimen dan

kontrol dari grafik di atas, kelas eksperimen selalu mengalami

peningkatan, hanya saja pada nilai varian kelas eksperimen mengalami

penurunan yaitu kelas kontro 172.667 dan kelas eksperimen 83.622. Dari

grafik tersebut terbukti kalau model pembelajaran Think Talk Write

disertai LKPD dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

N Me Mo Mean Stdv Var Min Max

Eksperimen

Kontrol

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

65

5.3 Prasyarat Analisis Data

Dalam statistik parametrik terdapat uji asumsi dasar atau disebut uji asumsi

klasik untuk bisa dilanjutkan kepada tahap berikutnya yaitu uji hipotesis.

5.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang

diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam menguji normalitas

menggunakan metode liliefors dengan softwere program SPSS 18 dengan

taraf signifikansi α = 0.05, kriteria pengambilan keputusan apakah data

berdistribusi normal atau tidak yaitu jika Sig < 0.05 maka data tidak

berdistribusi normal dan jika nilai Sig > 0.05 maka data berdistribusi

normal. Berikut hasil uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan

SPSS 18 sebagai berikut:

Tabel 18. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eksperimen Kontrol

N 34 34

Normal Parametersa,b

Mean 78,1176 59,0000

Std. Deviation 9,14451 13,14027

Most Extreme Differences Absolute ,124 ,152

Positive ,124 ,152

Negative -,085 -,136

Kolmogorov-Smirnov Z ,725 ,884

Asymp. Sig. (2-tailed) ,669 ,415 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: (Aplikasi SPSS 18)

Berdasarkan tabel 18 dapat disimpulkan bahwa data penelitian dapat

dikatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi kelas kontrol lebih besar

dari 0.05 (0.415 > 0.05) dan kelas eksperimen lebih besar dari 0.05 (0.669 > 0.05).

Hal ini dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

66

5.3.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi data

apakah antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sama atau

berbeda. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji fisher dengan

menggunakan softwere program SPSS 18 dengan taraf sig α = 0.05, kriteria

pengambilan keputusan apakah data memiliki varian berbeda atau sama

yaitu jika nilai signifikansi < 0.05 maka varian kelompok data tidak sama

(heterogen) dan jika nilai signifikansi > 0.05 maka varian kelompok data

sama. berikut hasil uji homogenitas yang dilakukan menggunakan SPSS 18

sebagai berikut:

Tabel 19. Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar Sosiologi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

7,919 1 66 ,006

Sumber: (Aplikasi SPSS 18)

Berdasarkan tabel 19 dapat disimpulkan bahwa varian kelompok

data penelitian adalah tidak sama atau heterogen karena nilai signifikansi <

0.05 (0.006 < 0.05) jadi dapat disimpulkan bahwa data kelas kontrol dan

kelas eksperimen tidak sama.

5.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah prasyarat analisis data tidak

di dapat. Berdasarkan uji asumsi dasar data diperoleh data normalitas dan

tidak homogeny maka syarat untuk menggunakan uji independent t-test

tidak terpenuhi.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

67

Salah satu cara untuk menguji hipotesis yaitu menggunakan uji tʹ

dengan taraf Signifikansi (2-tailed) > 0.05 maka Ho diterima dan jika nilai

Signifikansi (2-tailed) < dari 0.05 maka Ha diterima atau jika thitung > ttabel

maka Ha diterima dan jika thitung < ttabel maka Ho diterima. Setelah

melakukan pengujian menggunakan uji independent t-test di dapat hasil

sebagai berikut:

Tabel 20. Hasil Uji Independent Sampel Test

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil

Belajar

Sosiologi

Equal variances

assumed

7,919 ,006 6,963 66 ,000 19,1176 2,74552 13,636 24,5992

Equal variances

not assumed

6,963 58,891 ,000 19,1176 2,74552 13,623 24,6116

Berdasarkan tabel 21 dapat disimpulkan bahwa Ha diterima karena nilai

Signifikansi (2-tailed) < 0.05 (0.000 < 0.05) maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan model

pembelajaran Think Talk Write disertai lembar kerja peserta didik (LKPD)

terhadap hasil pembelajaran sosiologi peserta didik kelas XI IIS SMA N 1

Painan, yang disebabkan karena adanya stimulus dari proses berfikir,

berbicara, dan menulis.

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

68

5.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan ternyata dapat membuktikan bahwa penerapan

model pembelajaran Think Talk Write disertai lembar kerja peserta didik

(LKPD) berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat

dari hasil uji yang dilakukan menggunakan uji tʹ. Dengan penggunaan model

Think Talk Write peserta didik lebih banyak yang aktif dalam proses

pembelajaran hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata hasil belajar belajar

kelas yang ditrapkan model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPD

dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran Think Talk Write

disertai LKPD dan di dapati hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol.

Dalam penelitian yang penulis lakukan di SMAN 1 Painan, kecamatan IV

Jurai, kabupaten Pesisir Selatandi kelas kontrol dan eksperimen. Kelas kontol

merupakan kelas yang tidak memberlakukan penerapan model think talk write

disertai LKPD dan kelas eksperimen merupakan kelas yang diterapkan model

pembelajaran Think Talk Write disertai lembar kerja peserta didik (LKPD),

perbedaan perlakuan ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh

penerapan model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPD terhadap

hasil belajar peserta didik kelas XI IIS di SMA N 1 Painan, pada materi

defenisi integrasi sosial, bentuk integrasi sosial, macam-macam integrasi

sosial dan syarat berhasilnya integrasi sosial.

Pada pertemuan dikelas eksperimen pendidik selalu memberikan arahan

atau langkah-langkah model pembelajaran think talk write dan membahas

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

69

materi sesuai tujuan pembelajaran dan pengisian lembar kerja peserta didik

dilakukan setelah peserta didik membaca kasus atau permasalahan yang

terdapat di dalam LKPD dan kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa

kelompok guna untuk mendiskusikan permasalahan yang tidak ia ketahui

didalam LKPD seperti kata-kata yang sulit dimengerti oleh peserta didik,

selanjutnya masing-masing individu menjawab soal pertanyaan yang ada di

LKPD. Penggunaan model pembelajaran think talk write tidak hanya

mendiskusikan kata-kata yang sulit saja akan tetapi peserta didik juga di

tuntut untuk mengisi jawaban atas soal yang diberikan oleh pendidik yang

terdapat didalam lembar kerja peserta didik, agar peserta didik lebih terlati

dalam berfikir, menulis dan berdiskusi dengan teman atau kelompoknya.

Berbeda dengan kelas kontrol yang tidak diberikan LKPD kepada peserta

didik. Peserta didik hanya melakukan diskusi kelompok mengenai materi

pembelajaran yang akan di bahas, masing-masing kelompok mencatat

pembahasan yang sudah diberikan oleh pendidik di dalam kertas selembar

atau HVS, dan kemudian mempresentasikan hasilnya tersebut. Sumber buku

yang digunapun hanya buku paket yang dipinjam dari perpustakaan sebagai

sumber belajar peserta didik.

Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) merupakan suatu model

pembelajaran yang sangat efektif untuk melatih keterampilan peserta didik

dalam berfikir, berbicara, dan menulis. Model Think Talk Write menekankan

perlunya peserta didik mengkomunikasikan hasil pemikirannya yang di bantu

dengan LKPD dan model pembelajaran Think Talk Write merupakan model

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

70

pembelajaran yang sangat menarik dimana peserta didik terlatih secara

individu untuk menemukan kata-kata yang sulit dari kasus yang ada dalam

LKPD dan kemudian mendiskusikannnya dengan teman sekelompoknya

sehingga model Think Talk Write ini dapat melatih daya pikir, kemampuan

berbicara dan keterampilan menulis peserta didik sehingga peserta didik lebih

mudah memahami materi pembelajaran.

Berdasarkan hasil belajar Sosiologi yang didapat manyatakan bahwa nilai

yang lebih tinggi lebih banyak diperoleh pada kelas eksperimen dibandingkan

dengan peserta didik kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelas

eksperimen cenderung mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada kelas

kontrol.

Hal ini sama dinyatakan menurut teori kognitivisme menurut Jerome

Bruner. Bruner menjelaskan bahwa individu dapat belajar dengan baik ketika

mereka terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Dengan melibatkan peserta

didik secara aktif melalui penemuan yang dirancang sesuai model

pembelajaran Think Talk Write dalam LKPD dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik, melatih daya pikir, berbicara dan ketelitian dalam

menulis. Hal ini terbukti pada kelas eksperimen yang melibatkan peserta

didik melakukan penemuan kata-kata sulit di dalam sebuah kasus yang

diberikan oleh pendiik didalam LKPD dan rata-rata perolehan hasil belajar

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya peserta

didik melakukan diskusi biasa dengan teman kelompoknya mengenai materi

yang diberikan pendidik.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

71

Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar peserta didik diperoleh pada kelas

kontrol rata-rata 59.00 nilai tertinggi 84, nilai terendah 36, nilai yang sering

muncul 48, nilai tengah 58 dan standar deviasi 13.14 sedangkan untuk kelas

eksperimen rata-rata 78.11, nilai tertinggi 100, nilai terendah 60, nilai yang

sering muncul 80 nilai tengah (median) 78, dan standar deviasi 9.14. hal ini

menunjukan bahwa model pembelajaran Think Talk Write lebih efektif

dibandingkan metode diskusi karena di kelas eksperimen di berlakukan

peserta didik mengerjakan sendiri LKPD dengan model Think Talk Write.

Berdasarkan pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji tʹ di dapat

nilai sig (2-tailed) < 0.000 < 0.05) maka Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan

ada pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write disertai

lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap hasil belajar sosiologi peserta

didik kelas XI IIS SMAN 1 Painan.

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji tʹ diperoleh Ha

yang diterima dan dinyatakan ada pengaruh yang signifikan antara penerapan

model pembelajaran Think Talk Write terhadap hasil belajar dan model

pembelajaran Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar dan

keterampilan berfikir peserta didik, dan perbedaan rata-rata hasil belajar kelas

yang dilakukan dengan model Think Talk Write disertai lembar kerja peserta

didik cukup tinggi dibandingkan dengan kelas yang tidak diberlakukan model

Think Talk Write.

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

72

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan:

Hasil belajar sosiologi pada kelas yang diberlakukan pada kelas XI IIS 1

dengan menggunakan model think talk write disertai lembar kerja peserta

didik (LKPD) berdasarkan rata-rata hasil belajar cukup tinggi yaitu 78.11.

Sedangkan hasil belajar sosiologi pada kelas yang tidak diberlakukan pada

kelas XI IIS 2 tidak menggunakan model pembelajaran think talk write

disertai LKPD berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar rendah yaitu 59.00.

Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis diperoleh data normal dan

tidak homogen maka uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji tʹ di dapat

nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 (0.00 < 0.05) maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Jadi kesimpulan adanya pengaruh penerapan model think talk write

disertai LKPD terhadap hasil belajar sosiologi kelas XI IIS SMAN 1 Painan

Tahun pelajaran 2018/2019.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SMAN 1 Painan

kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Peneliti memberikan beberapa

saran yaitu:

1. Peserta didik, bagi peserta didik harus lebih teliti dalam memahami

soal atau pertanyaan agar lebih mudah menjawab soal yang diberikan

pendidik dan dapat menjawab dengan benar.

2. Pendidik, bagi pendidik yang ingin menerapkan model pembelajaran

72

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

73

Think Talk Write harus dapat menyediakan materi yang dapat memicu

keterampilan berfikir, kemampuan berdiskusi peserta didik agar materi

yang disampaikan sesuai dengan model yang akan diterapkan serta

dapat mempermudah dalam menjawab atau pengisisan instrument

Think Talk Write.

3. Peneliti, bagi peneliti lain bisa melakukan penelitian dengan model

Think Talk Write akan tetapi harus mampu membuat perencanaan

dengan baik dan juga sebagai bahan masukan dalam usaha

meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang.

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Haris, Asep Jihad. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Amrulloh, A. .. 2016. “Pengaruh Pemberian Pretest Dan Posttest Terhadap Hasil

Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta 1 Tahun Ajaran

2015/2016.” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Andi, Nurwati. 2014. “Penilaian Ranah Psikomotorik Siswa Dalam Pelajaran

Bahasa.” No. 2385-400 9.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. 2nd ed. Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Sosial, Format-Format Kuantitatif Dan

Kualitatif. 1st ed. Surabaya: Airlangga Universitas Press.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: kencana.

Dimayati, Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ermi, Netti. 2015. “Penggunaan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Sosiologi.” N0 1:1–142.

Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset.

Ibnu, Suhadi and Amat Mukhadis. 2003. Dasar - Dasar Metodologi Penelitian.

Malang: UM Pers.

Jufri, Wahab. 2013. Belajar Dan Pembelajaran Sains. Bandung: Reka Cipta.

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widia Sarana

Indonesia.

Majid, A. dan Firdaus, A. 2014. Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Maulina. 2017. “Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Terhadap

Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas IV MIN

Bungcala Aceh Besar.” Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

Parwati, Nyoman. 2018. Belajar Dan Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers.

74

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

75

Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva Press.

Ressa Dwi Kurnia. 2016. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi

Kasus Kelas VII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap TA.

2015/2016.” Universitas Lampung.

Rizal, Syahrul Muhammad. 2018. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Kelas IV SDM 020 Kuo.” Cendekia: Pendidikan

Matematika 2:107.

Rusman. 2017. Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: kencana.

Sardiman. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers.

Shoimin, Aris. 2016. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: AR-RUZZ Media.

Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi

Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudaryono. 2017. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&G. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Disekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zulkarnaini. 2011. “Model Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Dan Berfikir

Kkritis.” IISN 1412-565X 149.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

76

lampiran 1.RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

76

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

77

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi

NO KD Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat

3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi social3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong

terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Talk Write (TTW),

disertai LKPD diharapkan peserta didik dapat menyajikan mengumpulkan data,

menganalisis data, peserta didik dapat memahami defenisi integrasi sosial secara

umum serta konflik bersifat kekerasan dan dampaknya terhadap perpecahan atau

disintegrasi sosial sesuai konteks dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin

selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang

menyerah.

D. Materi Pembelajaran

1. Defenisi integrasi menurut beberapa ahli

2. Memahami konsep integrasi sosial secara umum

E. Pendekatan, Strategi, Metode dan Model Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Model: Think Talk Write (TTW)

Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.

F. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar

Media/ alat : Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,

Bahan ajar

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

78

Bahan : White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (Lembar penilaian)

Sumber Pembelajaran : Triyono,Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MAkelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung:PT SEWU

Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:Yudistira

Maryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

G. Kegiatan PembelajaranPertemuan 1

1. Pra PBM.

a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik

berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.

b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).

c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salah

seorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).

d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorang

peserta didik (pembiasaan).

e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untuk

menerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

79

Kegiatan Sintak model

pembelajaran

Think Talk

Write (TTW)

Rincian kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang

diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas

untuk belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta

didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik

ApersepsiPendidik menanyakan materi minggu lalu

MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajar

Tujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi defenisiintegrasi sosial

10 Menit

Kegiatan Inti 1. Pendidik membagikan LKPD.2. Pendidik menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan mendemonstrasikandan mengemukakan beberapa pertanyaantentang yang didemonstrasikan.

3. Tahap Think (berpikir)a. Peserta didik membaca materi dan

menyelesaikan masalah yang diberikandan membuat catatan kecil secaraindividu tentang apa yang diketahuidan yang tidak diketahui dalammasalah tersebut.

b. Pendidik membagi peserta didik dalamkelompok kecil (3-5 anggotakelompok)

2. Tahap Talk (berbicara)a. Peserta didik berinteraksi dan

berkolaborasi dengan teman satukelompok untuk membahas isi catatandari hasil catatan dan menyampaikan

70 Menit

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

80

ide dalam diskusi denganmenggunakan bahasa mereka sendiri.

3. Tahap Write (menulis), dari hasil diskusipeserta didik secara individu merumuskanpengetahuan berupa jawaban atas soal(keterkaitan konsep, dan solusi)

4. Pendidik membimbing kerjasama pesertadidik dalam kelompok-kelompok belajar

5. Perwakilan kelompok menyajikan hasildiskusi kelompoknya, sedangkankelompok lain diminta memberikantanggapan

6. Kegiatan akhir pembelajaran pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri dan meminta salah satu pesertadidik untuk menyimpulkan materi yangtelah dipelajari

7. Setelah diskusi kelompok selesai,dilakukan posttest untuk mengetahuiapakah peserta didik paham dengan materiyang telah dipelajari.Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.

Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik

menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk

membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik

3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya

10 Menit

Pertemuan 1 Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian pengetahuan : Tes Objektif

2. Bentuk penilaian

a. Tes Tulisan : Objektif

Format rekap nilai pengetahuan

1. Terlampir

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

81

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)

Pertemuan : 2 (dua)

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

82

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi

NO KD Pengetahuan/Keterampilan

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat

3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi social3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong

terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Talk Write

(TTW), disertai LKPD diharapkan peserta didik dapat mengumpulkan data,

menganalisis data, peserta didik dapat memahami faktor pendorong integrasi

sosial, proses integrasi sosial serta konflik bersifat kekerasan dan dampaknya

terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuai konteks dengan rasa ingin

tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,

percaya diri serta pantang menyerah.

D. Materi Pembelajaran

Integrasi Sosial

1. Memahami faktor pendorong terbentuknya integrasi sosial

2. Memahami proses integrasi sosial

E. Pendekatan, Strategi, Metode dan Model Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Model: Think Talk Write (TTW)

Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

83

F. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar

Media/ alat : Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,

Bahan ajar

Bahan : White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,

laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (

Lembar penilaian )

Sumber Pembelajaran : Triyono,Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MA

kelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung:

PT SEWU

Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:Yudistira

Maryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 2

1. Pra PBM.

a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik

berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.

b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).

c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salah

seorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).

d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorang

peserta didik (pembiasaan).

e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untuk

menerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

84

Kegiatan Sintak model

pembelajaran

Think Talk

Write (TTW)

Rincian kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang

diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas

untuk belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta

didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik

ApersepsiPendidik menanyakan materi minggu lalu

MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajar

Tujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi faktorterbentuknya integrasi sosial dan prosesintegrasi sosial.

10 Menit

Kegiatan Inti 1. Pendidik membagikan LKPD.2. Pendidik menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan mendemonstrasikandan mengemukakan beberapa pertanyaantentang yang didemonstrasikan.

3. Tahap Think (berpikir)a. Peserta didik membaca materi dan

menyelesaikan masalah yang diberikandan membuat catatan kecil secaraindividu tentang apa yang diketahuidan yang tidak diketahui dalammasalah tersebut.

b. Pendidik membagi peserta didik dalamkelompok kecil (3-5 anggotakelompok)

2. Tahap Talk (berbicara)a. Peserta didik berinteraksi dan

berkolaborasi dengan teman satukelompok untuk membahas isi catatan

70 Menit

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

85

dari hasil catatan dan menyampaikanide dalam diskusi denganmenggunakan bahasa mereka sendiri.

3. Tahap Write (menulis), dari hasil diskusipeserta didik secara individu merumuskanpengetahuan berupa jawaban atas soal(keterkaitan konsep, dan solusi)

4. Pendidik membimbing kerjasama pesertadidik dalam kelompok-kelompok belajar

5. Perwakilan kelompok menyajikan hasildiskusi kelompoknya, sedangkankelompok lain diminta memberikantanggapan

6. Kegiatan akhir pembelajaran pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri dan meminta salah satu pesertadidik untuk menyimpulkan materi yangtelah dipelajari

7. Setelah diskusi kelompok selesai,dilakukan posttest untuk mengetahuiapakah peserta didik paham dengan materiyang telah dipelajari.Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.

Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik

menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk

membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik

3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya

10 Menit

Pertemuan 2 Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian pengetahuan : Tes Objektif

2. Bentuk penilaian

a. Tes Tulisan : Objektif

Format rekap nilai pengetahuan

1. Terlampir

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

86

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif danproaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagaipermasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalampergaulan dunia

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, proseduraldalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkaitfenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secaramandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi

NO KD Pengetahuan/Keterampilan

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat

3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi social3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong

terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

87

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Talk Write

(TTW), disertai LKPD diharapkan peserta didik mengumpulkan data,

menganalisis data, peserta didik dapat memahami bentuk-bentuk integrasi

sosial, syarat berhasilnya integrasi sosial serta memahami konflik bersifat

kekerasan dan dampaknya terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuai

konteks dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses

pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.

D. Materi Pembelajaran

1. Memahami bentuk-bentuk integrasi sosial2. Memahami syarat berhasilnya integrasi sosial

E. Pendekatan, Strategi, Metode dan Model Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Model: Think Talk Write (TTW)

Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.

F. Media/alat, bahan dan Sumber BelajarMedia/ alat : Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,

Bahan ajarBahan : White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,

laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (Lembar penilaian )

Sumber Pembelajaran : Triyono,Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MAkelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung:PT SEWU

Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:YudistiraMaryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

G. Kegiatan PembelajaranPertemuan 3

1. Pra PBM.a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik

berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

88

c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salahseorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).

d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorangpeserta didik (pembiasaan).

e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untukmenerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.

Kegiatan Sintak modelpembelajaranThink TalkWrite (TTW)

Rincian kegiatan AlokasiWaktu

Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang

diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas

untuk belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta

didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik

ApersepsiPendidik menanyakan materi minggu lalu

MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajar

Tujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi bentuk-bentuk integrasi sosial dan syarat berhasilnyaintegrasi sosial.

10 Menit

Kegiatan Inti 1. Pendidik membagikan LKPD.2. Pendidik menyajikan informasi kepada

peserta didik dengan mendemonstrasikandan mengemukakan beberapa pertanyaantentang yang didemonstrasikan.

3. Tahap Think (berpikir)a. Peserta didik membaca materi dan

menyelesaikan masalah yang diberikandan membuat catatan kecil secaraindividu tentang apa yang diketahuidan yang tidak diketahui dalammasalah tersebut.

b. Pendidik membagi peserta didik dalamkelompok kecil (3-5 anggota

70 Menit

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

89

kelompok)2. Tahap Talk (berbicara)

a. Peserta didik berinteraksi danberkolaborasi dengan teman satukelompok untuk membahas isi catatandari hasil catatan dan menyampaikanide dalam diskusi denganmenggunakan bahasa mereka sendiri.

3. Tahap Write (menulis), dari hasil diskusipeserta didik secara individu merumuskanpengetahuan berupa jawaban atas soal(keterkaitan konsep, dan solusi)

4. Pendidik membimbing kerjasama pesertadidik dalam kelompok-kelompok belajar

5. Perwakilan kelompok menyajikan hasildiskusi kelompoknya, sedangkankelompok lain diminta memberikantanggapan

6. Kegiatan akhir pembelajaran pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri dan meminta salah satu pesertadidik untuk menyimpulkan materi yangtelah dipelajari

7. Setelah diskusi kelompok selesai,dilakukan posttest untuk mengetahuiapakah peserta didik paham dengan materiyang telah dipelajari.Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.

Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik

menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk

membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik

3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya

10 Menit

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

90

Pertemuan 3 Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian pengetahuan : Tes Objektif

2. Bentuk penilaian

a. Tes Tulisan : Objektif

Format rekap nilai pengetahuan

1. Terlampir

Mengetahui, Painan, Maret 2019

Guru mata pelajaran, Peneliti

Murnalisa, S.Pd Fauziah Ashari

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

91

lampiran 2. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)

Pertemuan : 1 (pertama)

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif danproaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagaipermasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalampergaulan dunia

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, proseduraldalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkaitfenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secaramandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi

NO KD Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat

3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi sosial3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong

terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

92

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik diharapkan pesertadidik dapat mengumpulkan data, menganalisis data, peserta didik dapatmemahami defenisi integrasi sosial secara umum serta konflik bersifatkekerasan dan dampaknya terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuaikonteks dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama prosespembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.

D. Materi Pembelajaran :

1. Defenisi Integrasi sosial menurut ahli2. Defenisi integrasi sosial secara umum

E. Pendekatan dan Metode

Pendekatan: Saintifik

Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.

F. Media/alat, bahan dan Sumber BelajarMedia/ alat : Buku paket yang berkaitan dengan materi, Bahan ajar

Bahan :White board, Alat tulis (Spidol), Penghapus papan, laptopdan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (Lembarpenilaian)

Sumber Pembelajaran: Triyono, Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MAKelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial.Bandung: PT SEWUMulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:YudistiraMaryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI.Jakarta : Erlangga

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Pra PBM.a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik

berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salah

seorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorang

peserta didik (pembiasaan).e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untuk

menerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

93

Kegiatan Pendekatan

sentifik

Rincian kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang

diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas untuk

belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta

didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik

ApersepsiPeserta didik menanyakan materi minggu lalu

MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajarTujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi defenisiintegrasi sosial.

10 Menit

Kegiatan Inti Mengamatia. Pendidik memnayangkan materi dalam

bentuk power-poin masalah yang harusdipahami oleh peserta didik.

b. Pendidik menampilkan video tentang materiintegrasi sosial dan peserta didikmengamati.

Menanyakana. Peserta didik menanyakan hal yang tidak

diketahui dari hasil video yang dilihatnya.b. Pendidik mengemukakan beberapa

pertanyaan tentang video yang dilihatnya.

Mengumpulkan Informasia. Pendidik membagi peserta didik dalam

kelompok kecil (3-5 anggota kelompok)b. Pendidik memberi instruksi kepada peserta

didik untuk membahas materi yang sudah dibagi-bagi pendidik dan mengumpulkan datadari buku sumber.

70 Menit

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

94

MengasosiasiPeserta didik berdiskusi mengenai jawabanatas soal yang dipertanyakan oleh temananggota kelompok yang bertanya.

Mengkomunikasikana. Pada kegiatan ini pendidik meminta peserta

didik untuk mempersentasikan hasil diskusikelompoknya.

b. Setelah diskusi kelompok selesai, pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri

c. Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.

Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik

menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk

membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik

3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya

10 Menit

Pertemuan 1 Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis

2. Bentuk penilaian

a. Tes Pengetahuan : Soal Objektif

Format rekap nilai pengetahuan

1. Terlampir

Page 109: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

95

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)

Pertemuan : 2 (dua)

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif danproaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagaipermasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalampergaulan dunia

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, proseduraldalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkaitfenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secaramandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi

NO KD Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat

3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi sosial3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong

terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial

Page 110: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

96

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik diharapkan peserta

didik dapat menyajikan fenomena, mengumpulkan data, menganalisis data,

peserta didik dapat memahami konflik bersifat kekerasan dan dampaknya

terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuai konteks dengan rasa ingin

tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,

percaya diri serta pantang menyerah.

D. Materi Pembelajaran

1. Faktor pendorong integrasi sosial

2. Proses integrasi sosial

E. Pendekatan dan Metode

Pendekatan: Saintifik

Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.

F. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar

Media/ alat :Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,Bahan ajar

Bahan :White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas(Lembar penilaian )

Sumber Pembelajaran :Triyono, Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MAKelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial.Bandung: PT SEWUMulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:YudistiraMaryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI.Jakarta : Erlangga

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 2

1. Pra PBM.a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik

berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).

Page 111: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

97

c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salahseorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).

d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorangpeserta didik (pembiasaan).

e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untukmenerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.

Kegiatan Pendekatan

sentifik

Rincian kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang

diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas untuk

belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta

didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik

ApersepsiPeserta didik menanyakan materi minggu lalu

MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajar

Tujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi faktorterbentuknya integrasi sosial dan prosesterbentuknya integrasi sosial

10 Menit

Kegiatan Inti Mengamatia. Pendidik memnayangkan materi dalam

bentuk power-poin masalah yang harusdipahami oleh peserta didik.

b. Pendidik menampilkan video tentang materiintegrasi sosial dan peserta didikmengamati.

Menanyakana. Peserta didik menanyakan hal yang tidak

diketahui dari hasil video yang dilihatnya.b. Pendidik mengemukakan beberapa

70 Menit

Page 112: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

98

pertanyaan tentang video yang dilihatnya.

Mengumpulkan Informasia. Pendidik membagi peserta didik dalam

kelompok kecil (3-5 anggota kelompok)b. Pendidik memberi instruksi kepada peserta

didik untuk membahas materi yang sudah dibagi-bagi pendidik dan mengumpulkan datadari buku sumber.

MengasosiasiPeserta didik berdiskusi mengenai jawabanatas pertanyaan yang diberikan olehkelompok lain.

Mengkomunikasikana. Pada kegiatan ini pendidik meminta peserta

didik untuk mempersentasikan hasil diskusikelompoknya ke depan kelas.

b. Setelah diskusi kelompok selesai, pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri

c. Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.

Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik

menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk

membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik

3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya

10 Menit

Pertemuan 1 Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis

2. Bentuk penilaian

a. Tes Pengetahuan : Soal Objektif

Format rekap nilai pengetahuan

1. Terlampir

Page 113: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

99

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)

Pertemuan : 3 (ketiga)

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Page 114: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

100

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi

NO KD Pengetahuan/Keterampilan

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat

3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi sosial3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong

terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik diharapkan peserta

didik dapat menyajikan fenomena, mengumpulkan data, menganalisis data,

peserta didik dapat memahami konflik bersifat kekerasan dan dampaknya

terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuai konteks dengan rasa ingin

tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,

percaya diri serta pantang menyerah.

D. Materi Pembelajaran :

1. Bentuk-bentuk integrasi sosial

2. Syarat berhasilnya integrasi sosial

E. Pendekatan dan Metode

Pendekatan: Saintifik

Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.

F. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar

Media/ alat : Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,

Bahan ajar

Page 115: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

101

Bahan :White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,

laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (

Lembar penilaian )

Sumber Pembelajaran: Triyono, Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MA

Kelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung:

PT SEWU

Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:Yudistira

Maryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 3

1. Pra PBM.

a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik

berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.

b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).

c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salah

seorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).

d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorang

peserta didik (pembiasaan).

e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untuk

menerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.

Page 116: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

102

Kegiatan Pendekatan

sentifik

Rincian kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang

diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas untuk

belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta

didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik

ApersepsiPeserta didik menanyakan materi minggu lalu

MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajarTujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi Konflikbersifat kekerasan dan dampaknya terhadapperpecahan.

10 Menit

Kegiatan Inti Mengamatia. Pendidik memnayangkan materi dalam

bentuk power-poin masalah yang harusdipahami oleh peserta didik.

b. Pendidik menampilkan video tentang materiintegrasi sosial dan peserta didikmengamati.

Menanyakana. Peserta didik menanyakan hal yang tidak

diketahui dari hasil video yang dilihatnya.b. Pendidik mengemukakan beberapa

pertanyaan tentang video yang dilihatnya.

Mengumpulkan Informasia. Pendidik membagi peserta didik dalam

kelompok kecil (3-5 anggota kelompok)b. Pendidik memberi instruksi kepada peserta

didik untuk menjawab soal yang ada diLKPD dan mengumpulkan data dari buku

70 Menit

Page 117: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

103

sumber.

MengasosiasiPeserta didik berdiskusi mengenai jawabanatas soal yang ada dalam LKPD.

Mengkomunikasikana. Pada kegiatan ini pendidik meminta peserta

didik untuk mempersentasikan hasil diskusikelompoknya ke depan kelas.

b. Setelah diskusi kelompok selesai, pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri

c. Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.

Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik

menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk

membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik

3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya

10 Menit

Pertemuan 1 Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian pengetahuan : Objektif

2. Bentuk penilaian

a. Tes Pengetahuan : Soal Objektif

Format rekap nilai pengetahuan

1. Terlampir

Mengetahui, Painan, Maret 2019

Guru mata pelajaran, Peneliti

Murnalisa, S.Pd Fauziah Ashari

Page 118: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

104

Lampiran 3. LKPD

SMA NEGERI 1 PAINAN KECAMATAN IV JURAIKABUPATEN PESISIR SELATANPROVINSI SUMATERA BARAT

2018/2019

Nama :Kelas : XI IIS

SOSIOLOGI

DISUSUN OLEH: FAUZIAH ASHARI

NIM: 15070054

Page 119: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

105

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun,reponsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secaraefektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban terkaitpenyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KompetensiNo Kompetensi

DasarIndikator

1 3.5 Memilikipengetahuanmegenaibagaimanamelakukanpemecahanmasalah untukmengatasipermasalahansosial, konflikdan kekerasan dimasyarakat

3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi sosial

3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorongterbentuknya integrasi sosial

3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial

3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasi sosial

3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnya Intgrasisosial

Page 120: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

106

C. Langkah – langkah dalam menjawab/mengisi Lembar Kerja PesertaDidik (LKPD)

1. Bacalah permasalahan dibawah ini dengan teliti

2. Kemudian tulislah apa yang tidak di ketahui di dalam permasalah

tersebut di dalam kertas selembar

3. Gunakan buku paket, materi dalam LKPD atau buku catatan untuk

mencari jawaban

4. Jawaban di bikin di kertas selembar lembar

“Bentrokan di lampung, konflik masa lalu”

Rico Afrido

Kamis, 1 November 2012 - 06:42 WIBviews: 16.301Ilustrasi. (Istimewa)

Sindonews.com - Konflik di Lampung Selatan yang menewaskan belasanorang itu antara warga sejumlah kampung di Kecamatan Kalianda denganwarga Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, sudah memiliki konflik masalalu. "Kasus konflik di Lampung selatan sudah ada akar konflik masa lalu,"kata Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Lampung AlmuzzammilYusuf kepada Sindonews melalui pesan singkatnya, Rabu (31/10/2012)malam. Oleh sebab itu, katanya, kedua masa yang bertikai harus segeradimediasi oleh para tokoh adat dan tokoh setempat."Kasus konflik antar warga atau suku, harus cepat dimediasi atau diproseshukum oleh aparat keamanan," tambahnya.Anggota Komisi I ini menyarankan, jika hal itu terjadi kembali, pihakkeamanan harus segera dislokasi. "Sehingga konflik tidak meluas menjadikonflik massa," pungkas anggota DPR asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS).Seperti diketahui, bentrokan antar warga di Lampung bermula pada Sabtu 27Oktober 2012 lalu, sekira pukul 23.00 WIB. Saat itu, dua gadis Lampung asalDesa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor mendapatkan gangguandari pemuda asal Desa Balinuraga, sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, KecamatanKalianda, Lampung Selatan. Sehingga, ratusan warga Agom sontakmendatangi Desa Balinuraga yang mayoritas warganya beretnis Bali denganmenenteng senjata tajam, parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjatasenapan angin.

Bentrokan antar suku pun tidak terhindarkan. Bentrok antar suku diLampung Selatan tersebut, bukanlah peristiwa pertama kali yang terjadi di

Page 121: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

107

kabupaten tersebut. Sebelumnya, pada Agustus 2012, bentrokan serupa terjadiDesa Banyuwangi dan Desa Purwosari, di Kecamatan Natar, KabupatenLampung Selatan, Provinsi Lampung.

Learning Objektif1. Jelaskanlah bagaimana konflik tersebut terjadi ?

Konflik MasalaluKonflik di Lampung Selatan yang menewaskan belasan orang itu antara wargasejumlah kampung di Kecamatan Kalianda dengan warga Desa Balinuraga,Kecamatan Waypanji, sudah memiliki konflik masa lalu.

Saat itu, dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendaraisepeda motor mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Balinuraga,sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, KecamatanKalianda, Lampung Selatan. Sehingga, ratusan warga Agom sontakmendatangi Desa Balinuraga yang mayoritas warganya beretnis Bali denganmenenteng senjata tajam, parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjatasenapan angin.

2. Konflik masalalu tersebut termasuk ke dalam bentuk konflik... analisislahkasus di atas?

3. Analisislah bagaimana pemecahan masalah pada konflik masalalu tersebut?4. Apa akibat yang di timbulkan dari konflik tersebut?5. Konflik masa lalu di atas termasuk kedalam faktor penyebab konflik? Jelaskan

alasannya dan analisalah menurut bahasa ananda....

Materi lembar kerja peserta didik (LKPD)

Pertemuan 1

I. Pemecahan masalah untuk mengatasi konflik dan kekerasan

Mengenal Konflik dan Kekerasan

Dalam banyak definisi, kekerasan dan ancaman selalu dikaitkandengan konflik, kekerasan merupakan alat dari konflik untuk mencapaitujuan. Dapat juga dikatakan bahwa kekerasan merupakan proses akhirdari konflik.

Secara harfiah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflikberarti percekcokan, perselisihan, pertentangan yang menimbulkanketegangan di antara yang berkonflik. Konflik merupakan gejala sosialyang sering timbul dalam kehidupan masyarakat.

Berikut ini pendapat beberapa sosisolog tentang konflik:

Page 122: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

108

1. Robert M. Z. Lawang menyatakan konflik sebagai perjuangan untukmemperoleh nilai, status, dan kekuasaan.

2. Soerjono Soekanto menyatakan konflik sebagai suatu proses sosial, dimana orang per orang, atau kelompok manusia berusaha untukmemenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawannya, disertaiancaman atau kekerasan.

Sementara kekerasan berarti perbuatan seseorang atau kelompokyang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkankerusakan fisik atau barang orang lain. konflik sering kali berubah menjadikekerasan terutama apabila uoaya-upaya yang berkaitan denganpengelolaan dan penyelesaian konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan. demikian pula bila upaya memperolehkeadilan di pengadilan ternyata gagal.

Sebab-Sebab Konflik

Berikut ini merupakan faktor-faktor penyebab konflik yang terjadidalam masyarakat:

1. Perbedaan Antarindividu : Merupakan perbedaan yang menyangkutperasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan hargadiri, kebanggan, dan identitas seseorang. Contoh : Dalam sebuahruangan kantor ada karyawan yang terbiasa bekerja sambilmendengarkan musik dengan suara yang keras, tetapi karyawan lainlebih menyukai bekerja dengan suasana yang tenang, sehinggakebisingan merupakan hal yang mengganggu konsentrasi dalambekerja. Perbedaan perasaan dan kebiasaan tersebut menimbulkan rasabenci dan amarah sebagai awal timbulnya suatu konflik.

2. Perbedaaan Kebudayaan : Kepribadian seseorang dibentuk dalamlingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakatmemiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Apa yangdianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apayang dianggap baik oleh masyarakat lain. Contoh : Seseorang yangdibesarkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yangmenjunjung tinggi nilai-nilai tradisional bertemu dengan seseorangyang dibesarkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yangmenjunjung tinggi nilai-nilai modern, maka akan terdapat perbedaan-perbedaan nilai yang dianut oleh kedua belah pihak sehingga dapatmenimbulkan konflik.

3. Perbedaan Kepentingan : Setiap individu ataupun kelompok seringkali memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu ataukelompok lainnya. semua itu bergantung dari kebutuhan-kebutuhanhidupnya. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentinganekonomi, politik, sosial, dan budaya. Contoh : seorang pengusahamenghendaki adanya penghematan dalam biaya suatu produksi

Page 123: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

109

sehingga dengan terpaksa harus melakukan rasionalisasi pegawai.namun, para pegawai yang terkena rasionalisasi merasa hak-haknyadiabaikan sehingga perbedaan kepentingan tersebut menimbulkansuatu konflik.

4. Perubahan Sosial Budaya yang Terlalu Cepat : Perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi (iptek) yang kalah cepat seperti yangsedang terjadi pada era globalisasi sekarang ini, mengakibatkanterjadinya perubahan sosial budaya yang juga terlalu cepat.

5. Perbedaan Etnis : Setiap etnis tertentu memiliki kepribadian yangmelatarbelakangi kebudayannya. Setiap kebudayaan memiliki sistemnilai dan norma sosial yang mungkin berbeda dengan kebudayaanlainnya. Dalam masyarakat yang multikultural, sering terjadipergesekan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu denganetnis yang lainnya. Ditambah dengan fenomena primordialisme danetnosentrisme yang tumbuh pada masing-masing etnis, maka akantumbuh pertentangan-pertentangan yang memicu terjadinya konfliksosial. Contoh : dalam perekrutan pegawai, masing-masing pemerintahdaerah akan memprioritaskan etnisnya sendiri, padahal di daerahtersebut terdapat etnis lain.

6. Perbedaan Ras : Walaupun ras tidak ada kaitannya dengan etnis,agama, ataupun ideologi kenegaraan, akan tetapi dalam kasus-kasustertentu sering terjadi konflik rasial. Konflik rasial didasari oleh pahamrasialisme atau diskriminasi ras. Di Indonesia konflik ras terjadi akibatadanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang minoritas, tetapimemiliki akses ekonomi yang besar dan kuat.

7. Perbedaan Agama : Agama sebenarnya bukan merupakan pencetusutama terjadinya suatu konflik sosial. Hal ini disebabkan karenamasing-masing umat tidak pernah mempertentangkan akidah dankeyakinan agama masing-masing. Yang sering terjadi, konflik agamamerupakan muara atau dampak negatif dari konflik yang terjadisebelumnya. Contoh : Konflik Poso dan Ambon. Semula konflik iniberawal dari konflik etnis akibat etnosentrisme, primordialisme, dankesenjangan sosial, akhirnya merembes kepada sentimen keagamaan.memang sentimen keagamaan sangat rentan terhadap isu-isu yangberbau sara.

Bentuk-Bentuk Konflik

Berdasarkan Sifatnya

Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanyaperasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang ataupunkelompok terhadap pihak lain. Konflik ini dapat mengakibatkanhilangnya nyawa dan harta benda. Contoh : konflik Ambon, Poso,Kupang, dan Sambas.

Page 124: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

110

Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional,konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini akanmenghasilkan konsensus dari perbedaan pendapat tersebut. Contoh :perbedaan pendapat dalam organisasi

Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik

Konflik vertikal, merupakan konflik antarkomponen masyarakat didalam satu struktur yang memiliki hierarki. Contoh : konflik antaraatasan dan bawahan dalam satu kantor.

Konflik horizontal, merupakan konflik yang terjadi antara individuatau kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama. Contoh :konflik antarorganisasi massa.

Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karenaketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehinggamenimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contoh: Konflik Aceh.

Berdasarkan Sifat Pelaku yang Berkonflik

konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak.Contoh : konflik Palestina-Israel.

konflik tertutup, merupakan konflik yang hanya diketahui olehorang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.

Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia di Masyarakat

konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanyaperbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik.

konflik politik, merupakan konflik yang terjadi karena adanyaperbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan.

konflik ekonomi, merupakan konflik akibat adanya perebutan sumberdaya ekonomi dari pihak yang berkonflik.

konflik budaya, merupakan konflik yang terjadi karena adanyaperbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.

konflik ideologi, merupakan konflik akibat adanya perbedaan pahamyang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang.

Berdasarkan Cara Pengelolaannya

konflik interindividu, merupakan konflik yang paling erat kaitannyadengan emosi individu. konflik dapat muncul dari dua penyebab, yaitukarena kelebihan beban atau karena ketidaksesuaian seseorang dalammelaksakan peranan.

Page 125: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

111

konflik antarindividu, merupakan konflik yang terjadi antarseseorangdengan satu orang atau lebih, sifatnya kadang substantif, menyangkutperbedaan gagasan, pendapat, kepentingan, atau bersifat emosional.

konflik antarkelompok, merupakan konfik yang banyak dijumpaidalam kehidupan manusia sekarang ini karena manusia hidup dalamkelompok-kelompok sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk sosial.

Dampak Negatif Konflik (Dampak tidak langsung)

a. Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompokdengan individu atau kelompok lainnya.

b. Adanya perubahan kepribadian seseorang, seperti selalumemunculkan rasa curiga, rasa benci, dan akhirnya dapat berubahmenjadi tindakan kekerasan.

c. Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika konflik tersebutberubah menjadi tindakan kekerasan.

d. Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan.e. Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik berlanjut

menjadi tindak kekerasan.f. Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana

dan prasarana pendidikan.Dampak tidak langsung yaitu dampak yang dirasakan oleh

pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik,ataupun dampak jangka panjang dari suatu konflik yang tidaksecara langsung dirasakan oleh pihak-pihak yang berkonflik.Contoh: agresi Israel yang dilakukan kepada para pejuangHizbullah di Lebanon akan membawa dampak pada kenaikanharga minyak dunia yang akan merembet pada kenaikan harga-harga barang di pasaran.

Dampak Positif Konflik

a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok ( in gorupsolidarity )

b. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapiberbagai situasi konflik

c. Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama danmenciptakan norma-norma baru

d. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalamkekuatan seimbang. Misalnya, adanya kesadaran dari pihak-pihakyang berkonflik untuk bersatu kembali karena dirasakan bahwakonflik yang berlarut tidak membawa keuntungan bagi kedua belahpihak.

Upaya Penyelesaian atau Pengendalian Konflik dan Kekerasan

Page 126: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

112

a. AkomodasiProses penyelesaian konflik ke arah tercapainya kesepakatansementara yang dapatditerima kedua belah pihak yang tengah bersengketa. Akomodasijuga berarti sebagai usaha manusia untuk meredakan danmenghindari konflik dalam rangka mencapai kestabilan.

b. CoercionMerupakan suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakankarena adanya paksaan yang berifat sepihak.

c. Negosiasi atau KompromiUpaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh masing-masingpihak dengan cara memberikan dan menawarkan sesuatu padawaktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, sertameminimalkan kekurangan semua pihak yang dapatmenguntungkan semua pihak.

d. ArbritasiBentuk akomodasi yang digunakan untuk menyelesaikan konflikdengan cara meminta bantuan ketiga yang dipilih oleh kedua belahpihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih tinggi daripihak-pihak yang bertikai. keputusan yang dibuat harus dipatuhioleh pihak-pihak yang berkonflik.

e. MediasiPenyelesaian konflik sosial yang dilakukan dengan caramendatangkan pihak ketiga yang sifatnya netral dan tidakmemihak. namun, keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihakmanapun.

f. AdjudicationPenyelesaian konflik melalui pengadilan.

g. ToleransiSuatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal. Dalammasyarakat Jawa dikenal dengan istilah 'tepa slira' atau tenggangrasa agar hubungan sesamanya bisa saling menyadari kekurangandiri sendiri masing-masing.

h. StatlemateSuatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertikaimempunyai kekuatan yang seimbang. Mereka kemudia berhentipada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan ataumenghentikan konflik.

i. KonsiliasiSuatu bentuk penyelesaian konflik sosial yang dilakukan melaluilembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusandengan adil. Contoh: pengendalian konflik melalui lembagaperwakilan rakyat.

j. RekonsiliasiUpaya kompromistis yang ditempuh untuk mengakomodasi dua

Page 127: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

113

kepentingan yang berbeda. Bertujuan untuk memulihkan hubunganpersahabatan pada keadaan semula.

k. Transformasi PolitikSebuah proses penyelesaian konflik yang membutuhkan kontribusitimbal balik dari pihak yang ditransformasikan dan dari pihak yanghendak dituju oleh proses tersebut.

Cara-cara lain untuk memecahkan konflik antara lain sebagaiberikut:a. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat

di dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara lain :kami mengalah, kami keluar, dsb.

b. Subjugation atau Domination, yaitu orang atau pihak yangmempunyai kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang ataupihak lain menaatinya.

c. Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melaluivoting untuk mengambil kepututsan tanpa mempertimbangkanargumentasi.

d. Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yangditerima dengan senang hati oleh kelompok minoritas. Kelompokminoritas sepakat untuk melakukan kerjasama dengan kelompokmayoritas.

e. Integrasi, yaitu mendiskusikan, menleaah, dan mempertimbangkankembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yangmemaksa semua pihak.

f. Kolaborasi, merupakan upaya penyelesaian konflik melaluipemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibatmempunyai tujuan kerja yang sama.

g. Competition, apabila terdapat indikasi salah satu pihak berusahamencapai tujuan tanpa menghiraukan pihak lain, maka metodekompetisi dapat diterapkan.

II. Integrasi Sosial

Pertemuan 2

Contoh Kasus Tentang Integrasi Sosial

Gerakan radikalisme dan konflik sosial diprediksi masih akan terusterjadi pada tahun-tahun mendatang. Pada tahun 2012, pemerintah dankhususnya aparat keamanan, harus mewaspadai terjadinya aksiradikalisme yang terdiri dari konflik-konflik sosial dan kekerasan atasnama agama.Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Swadaya MasyarakatLazuari Birru, Dhyah Ruth, Jumat (3/2/2012) di Jakarta. Menurut Dhyah,radikalisme yang terkait dengan konflik-konflik sosial bersumber darideprivasi ekonomi. Selain itu, menurut Dhyah, karena adanya perasaan

Page 128: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

114

kalangan masyarakat yang teralienas. Lalu, adanya perasaan terancam darikelompok masyarakat, yaitu perasaan bahwa posisinya dilemahkan atautertekan. Kelompok radikal, kata Dhyah, berpotensi besar melakukaninfiltrasi terhadap konflik-konflik sosial yang terjadi di tengah-tengahmasyarakat. Isu-isu marginalisasi, kesenjangan ekonomi, dan kemiskinan,tetap menjadi fokus kampanye kelompok radikal. Selain itu, pertentangankelas juga menjadi isu yang sangat mudah dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk menyulut kekerasan. Misalnya, buruh denganpengusaha atau petani dengan pengusaha agrobisnis atau perkebunan.Dhyah mengungkapkan, dari survei indeks radikalisme Lazuardi Birrutahun 2011, kelompok pekerjaan petani, nelayan dan peternak memilikiindeks kerentanan tertinggi, yaitu 46,4. Kemudian, kelompokpengangguran memiliki skor indeks kerentanan 44,8, dan kelompok buruhdan pekerjaan serabutan mencapai 43.9."Skor itu berada di atas titik aman,yaitu 33,3. Skor 0 menunjukkan tidak radikal dan skor 100 menunjukkansangat radikal," jelasnya.

Soal Essay

1. Konflik di atas termasuk kedalam proses integrasi yangmana? Berikan alasannya....

2. Analisislah bentuk integrasi sosial pada kasus konfliktersebut?

1. Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbedadalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yangberbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik,agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnyaintegrasi sosial adalah sebagai berikut.

a. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.

b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersamamengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikanpedoman.

c. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudahberubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

2. Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut:a. Proses Interaksi

Page 129: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

115

Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatukerja sama dengan ditandai adanya kecenderungan-kecenderungan positifyang dapat melahirkan aktivitasbersama.b. Proses IdentifikasiProses interaksi dapat berlanjut menjadi proses identifikasi manakalamasing-masing pihak dapat menerima dan memahami keberadaan pihaklain seutuhnya. Pada dasarnya, proses identifikasi adalah proses untukmemahami sifat dan keberadaan orang lain.c. Kerjasama (Kooperation)Menurut Charles H. Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul apa bilaorang menyadaribahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan padasaat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalianterhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebutmelalui kerja sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yangsama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalamkerja sama yang berguna.

3. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

a. Integrasi NormatifIntegrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadiakibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.

b. Integrasi FungsionalIntegrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalammasyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihakyang ada dalam sebuah masyarakat.

c. Integrasi KoersifIntegrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).

Bentuk Ideal Integrasi Sosial Menurut Para Ilmuwan

Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila golongan manusia denganlatar belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsungsecara intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaangolongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, danjuga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Suatu asimilasi akan mudah terjadi apabiladidorong oleh faktor-faktor sebagai berikut.

a. Toleransi antara kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sendiriyang akan tercapai melalui suatu proses yang disebut akomodasi.

Page 130: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

116

b. Tiap-tiap indvidu dan kelompok memiliki kesempatan yang samadalam ekonomi, terutama dalam memenuhi kebutuhan akan barang danjasa.

c. Diperlukan sikap saling menghargai terhadap kebudayaan lain.d. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dengan memberikan

kesempatan pada golongan minoritas untuk memperoleh pendidikan,penggunaan fasilitas umum, dan partisipasi politik.

e. Perkawinan campuran akan menyatukan dan mengurangi perbedaan-perbedaan antara warga dari suatu golongan dengan golongan lain.

Sedangkan faktor-faktor yang menjadi penghalang bagi terlaksananya prosesasimilasi adalah sebagai berikut.

a. Kurang pengetahuan mengenai kebudayaan yang diahadapib. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lainc. Perasaan superioritas dari individua dari satu kebudayaan terhadap

yang lain.

Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusiadengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur darisuatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsurkebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalamkebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadiankebudayaan itu sendiri.

Jadi, akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai denganterjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda. Penyatuan ini tidakmenghilangkan ciri khas dari masing-masing kebudayaan. Misalnya,kebudayaan Hindu memasuki kebudayaan Bali dan berkembang menjadikebudayaan Hindu-Bali. Dalam proses ini, kebudayaan Bali tidak hilangatau tetap bertahan walaupun dimasuki unsur kebudayaan Hindu.

Proses Akomodasi

Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikanpertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga lawan tersebutkehilangan kepribadiannya.

Proses Asimilasi

Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan yangditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaanyang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusiadan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap

Page 131: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

117

dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingandan tujuan-tujuan bersama.

Proses Integrasi

Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakatyang berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalamkehidupan. Dalam integrasi sosial, terdapat kesamaan pola pikir, geraklangkah, tujuan dan orientasi serta keserasian fungsi dalam kehidupan.Adanya hal ini dapat mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat.

Pertemuan 3

Gubernur DKI Akan Hadiri Pertemuan Urban 20 soal Integrasi Sosial

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedanakan menghadiri Pertemuan Urban 20 Mayors Summit (U20) di Kota BuenosAires, Argentina untuk membahas integrasi sosial yang terjadi di perkotaan.

Pada pertemuan (U20), Anies akan menyampaikan pengalamannya dalammenghadapi kasus-kasus yang terjadi di DKI Jakarta, dan strategi kota besaruntuk mengelola integrasi sosial.

Anies menuturkan, dalam acara tersebut dia akan menyampaikan strategi-strategi yang digunakan untuk menata perkampungan dengan melibatkanseluruh stakeholder. “

Saya akan menyampaikan kepada kota-kota di dunia untuk memfokuskanpada pembangunan kualitas manusia, karena kemiskinan yang terjadi di kota-kota besar sangat ekstrem,” ujarnya kepada wartawan di Balai Kota, Jumát(26/10/2018).

Dia menambahkan bahwa pembangunan hanya fokus kepada kemiskinan didaerah rural, namun kemiskinan didaerah urban terabaikan.

Hal tersebut dinilai Anies merupakan sumber kegagalan integrasi sosial.Kepadatan penduduk di perkotaan, dan sempitnya lahan menjadi penyebabluasnya kesenjangan ekonomi di perkotaan.

Oleh sebab itu, dalam pertemuan U20, Anies ingin menyadarkan banyak pihakuntuk memperhatikan masalah ketimpangan di perkotaan, karena permasalahantersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan seluruh kota-kota didunia.

Page 132: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

118

Pertemuan U20 pertama kali digelar dalam skala kota-kota besar yang menjadianggota G20, dimana 26 kota besar yang tersebar di dunia menjadi anggotaG20.

Urban 20 Mayors Summit (U20) akan diselenggarakan mulai tanggal 29Oktober 2018 hingga 31 Oktober 2018, ujarnya

Soal Essay:

1. Dari kasus integrasi sosial tersebut yang menjadi faktor yang mempengaruhiproses integrasi sosial ialah dan beri alasannya...?

2. Jelaskan syarat berhasilnya integrasi sosial dari kasus di atas menurutpendapat ananda...?

4. Faktor-faktor yang memengaruhi proses integrasi sosial adalah:a. Tercapainya suatu konsensus mengenai nilai-nilai dan norma-

norma sosial;b. Norma-norma yang berlaku konsisten dan tidak berubah-ubah;c. Adanya tujuan bersama yang hendak dicapai;d. Anggota masyarakatnya merasa saling bergantung dalam mengisi

kebutuhan-kebutuhannya;e. Dilatarbelakangi oleh adanya konflik dalam suatu kelompok.

Integrasi sosial juga dapat terwujud karena adanya keteraturan sosial.Adapun faktor-faktor yang memengaruhi keteraturan sosial; antara lainpengendalian sosial dan wewenang, adat istiadat, norma hukum, prestise,dan kepemimpinan.

5. Syarat Keberhasilan Integrasi Sosial

a. Untuk meningkatkan integrasi sosial setiap individu harus dapatmengendalikan perbedaan atau konflik yang terdapat pada suatu kekuatanbangsa dan bukan sebaliknya.

b. Tiap warga masyarakat harus saling dapat mengisi kebutuhan antara satudengan yang lainnya.

c. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilaisosial untuk menjadi pedoman hidup bermasyarakat

Sumber:Triyono, Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MA Kelas XIkelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung: PT SEWU

Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta: Yudistira

Maryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Page 133: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

119

Lampiran 4. Pembagian kelompok

PENGELOMPOKAN HETEROGEN BERDASARKAN KEMAMPUANAKADEMIK DI KELAS EKSPERIMEN XI IIS 1

No Nama Siswa Nilai1 Anggi Febriani 942 Sonia Erian 933 Ardilla Nurazzana 844 Husnul Khatima M 795 Yudha Okta Asvi Ardi 77

6 Mekar Sari 777 Aurelia Safira 778 Andri Pebria Donika 779 Jela Sandri 7410 Firzy Yulistio 7411 Jihad Jonika Dinilhaq 72

12 Aldiko Trio Putra 7213 Monica Defitri Zalni 7114 Meci Pebrian 6915 Missi Oktavia 6816 Iqra Yunata 6817 Tesa Gustinata 67

18 Aldo Risman 6719 Yovi Syafrianti 6620 Ragel Afriliwanda 6621 Jessi Sri Maiyenti 6622 Deza Syafitri 6523 Algi Fadli Jumala 64

24 Serli Widia Afril Nenti 6325 Resti Khairani 6326 Jeni Afnides 6227 Lutviones Saputra 6028 Edo Pratama Putra 5529 M. Aziz Ikhsan Yulendra 53

30 Sonia Permata Putri 5031 Wahyu Ilahi 4832 Muhammad Fahrazi 4733 Ferly Anggara 4534 Gilang Kurniawan 44

Page 134: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

120

Kelompok 1 Kelompok 51. Anggi Febriani 1. Yudha Okta Asvi Ardi2. Aldo Risman 2. Deza Syafitri3. Tesa Gustinata 3. Monica Defitri Zalni4. Gilang Kurniawan 4. Sonia Permata Putri

Kelompok 2 Kelompok 61. Sonia Erian 1. Mekar Sari2. Yovi Syafrianti 2. Algi Fadli Jumala3. Iqra Yunata 3. Aldiko Trio Putra4. Ferly Anggara 4. M. Aziz Ikhsan Yulendra

Kelompok 3 Kelompok 71. Ardilla Nurazzana 1. Aurelia Safira2. Ragel Afriliwanda 2. Serli Widia Afri Nenti3. Missi Oktavia 3. Jihad Jonika Dinilhaq4. Muhammad Fahrazi 4. Edo Prtama Putra

Kelompok 4 Kelompok 81. Husnul Khatima M 1. Andri Pebria Donika2. Jessi Sri Maiyenti 2. Resti Khairani3. Meci Pebrian 3. Firzy Yulistio4. Wahyu Illahi 4. Lutviones Saputra5. Jeni Afnides 5. Jela Sandri

Page 135: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

121

PENGELOMPOKAN HETEROGEN BERDASARKAN KEMAMPUANAKADEMIK DI KELAS KONTROL XI IIS 2

No Nama Siswa Nilai1 Eliza Fitri 95

2 Cicilia Widiani 93

3 Nurul Rahmadya 88

4 Youngder Yulson Pratama 85

5 Repi Despita 85

6 Salma Sai Putri 79

7 Rauf Akzami Mulki 78

8 Ferdi Efrindo 78

9 Yona Puspita Sari 77

10 Puja Efrija Zahara 77

11 Haris Hermanto 77

12 Diro Candra 77

13 Lezia Maharani 76

14 Muhammad Ramadani 74

15 Luthvia Puspita sari 73

16 Ridwan Yaesa 71

17 Aniza Natalia 70

18 Rudi Hermanto 69

19 Cici Wulandari 69

20 Muliyan Dini Nurhasa 66

21 Muhammad Ikbal 66

22 Lidra Putri Utami 65

23 Gilang Prasetya 65

24 Miranti 62

25 Bunga Agustina 62

26 Rhakes Purnawijaya 61

27 Shandika Asferingga 60

28 Rama Fernandes 60

29 Gilang Ramadhani 59

30 Rido Pramana Putra 56

31 Nesvia Avatel 50

32 Wahyudi Septian 49

33 Kiki Mega Okta 49

34 Hafefi 49

Page 136: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

122

Kelompok 1 Kelompok 51. Eliza Fitri 1. Repi Despita2. Rudi Hermanto 2. Lidra Putri Utami3. Aniza Natalia 3. Lezia Maharani4. Hafefi 4. Rido Pramana Putra

Kelompok 2 Kelompok 61. Cicilia Widiani 1. Salma Sai Putri2. Cici Wulandari 2. Gilang Prasetya3. Ridwan Yaesa 3. Diro Candra4. Kiki Mega Okta 4. Gilang Ramadhani

Kelompok 3 Kelompok 71. Nurul Rahmadya 1. Rauf Akzami Mulki2. Muliyan Dini Nurhasa 2. Miranti3. Lutvia Puspita Sari 3. Haris Hermanto4. Wahyudi Septian 4. Rama Fernandes

Kelompok 4 Kelompok 81.Youngder Yulson Pratama 1. Ferdi Efrindo2. Muhammad Iqbal 2. Bunga Agustina3. Muhammad Ramadani 3. Puja Efrija Zahara4. Nesvia Avatel 4. Shadika Asferingga5. Yona Puspita Sari 5. Rhakes Purnawijaya

Page 137: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

123

Lampiran 5. Soal uji coba instrumen

Nama :

Kelas : XI IIS

Mata Pelajaran : Sosiologi

Petunjuk soal :

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum dikerjakan2. Pilihlah jawaban A, B, C, D, dan E yang kamu anggap benar3. Periksalah kembali hasil jawaban anda sebelum diserahkan.

1. Seorang menajer perusahaanmenghadapi masalah tentangpengalokasian dana untukmeningkatkan penjualanproduk pakaian. Salah satucara untuk mengalokasikandana ialah denganmemberikan dana tersebutkepada devisi yang mampumengelola dengan efektif danefisien. Kasus tersebutmerupakan contoh dari....a. Konflik kolektifb. Konflik fungsionalc. Konflik ekonomid. Konflik horizontale. Konflik antar kelas sosial

2. Di masyarakat sering kaliterjadi konflik yang beranekaragam. Munculnya konflikvertikal dikarenakan....a. Adanya perbedaan

kepentinganantarkelompok

b. Adanya perasaan senasib

c. Masyarakat mudahdipengaruhi olehprovokator

d. Adanya rasa ketidakpuasandengan atasan

e. Adanya rasa kecemburuandalam bidang ekonomi

3. Saat diskusi kelas, terjadiperdebatan antara butet danmade. Mereka salingmemperjuangkan pendapatnyaagar diterima oleh anggotakelompok yang lain. Setelahpelajaran selesai, butet danmade tetap akrab bermain.Contoh kasus butet dan madedapat dikelompokan dalamkonflik.a. Berkelanjutanb. Terbukac. Tertutupd. Vertikale. Spontan

4. Kekerasan struktural dapatdilakukan oleh individumaupun kelompok. Kekerasan

Page 138: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

124

struktural ini sulit untukdikendalikan karena....a. Melibatkan banyak

individub. Menimbulkan

ketimpangan-ketimpangandi berbagai bidang

c. Sulit dikendalikand. Menimbulkan kerusakan,

baik material maupunnonmaterial

e. Sifatnya yang menyeluruhke lapisan masyarakat

5. Dalam rapat OSIS terjadiperdebatan antara ketuadengan sekretaris OSIS.Kemudian, salah satu gurumengajak ketua dan sekretarisuntuk duduk bersama danmencari solusi untukmenyelesaikan perdebatantersebut. Upaya tersebutmerupakan contohpenyelesaian konflik yangmenggunakan....a. Konsiliasib. Mediasic. Negosiasid. Arbitrasie. Ajudikasi

6. Perhatikan pernyataan dibawah ini dengan saksama!

1. Munculnya sikap yangberlebihanantarpemeluk agama

2. Adanya doronganemosional kesukuan

3. Mudah dipengaruhioleh provokatorkerusuhan

4. Adanya sikap salingmengklaim terhadap

sumber daya yangsemakin terbatasPernyataan di atasadalah faktor pemicuadanya konflik....

a. Pribadib. Diagonalc. Vertikald. Rasionale. horizontal

7. Dibawah ini yang merupakancontoh kekerasan strukturalialah....a. Masalah israel dan

Palestinab. Politik Apartheidc. Kerusuhan Mei 1988d. Kasus Sampit dan Posoe. Masalah Indonesia dengan

Belanda8. Konflik sosial yang ada di

masyarakat sangat beragam.Adanya konflik tersebutmembuat para ahli sosiologimemiliki beberapa pandangansalah satunya ialah pandangantradisional yang dikemukakanoleh Robbin. Robbinmenganggap konflikmerupakan hasil disfungsionaldari adanya....a. Perbedaan pandangan

antara individu maupunkelompok

b. Sikap kritis dari individudalam sebuah kelompok

c. Komunikasi yang kurangbaik

d. Perpecahan dari suatuorganisasi

Page 139: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

125

e. Perseteruan antara pihak-pihak yang berkonflik

9. Adanya sifat primodialismedapat menimbulkan adanyakonflik sosial. Hal inidikarenakan....a. Menganggap tradisi

masyarakat adalah yangpaling benar

b. Adanya sikap tertutupterhadap realitas yang ada

c. Membandikan antara sukuyang satu dengan yanglainnya

d. Interaksi yang terjalinkurang baik

e. Munculnya sikapkekerasan terhadapkelompok lain

10. Konflik kolektif merupakankonflik yang dilakukan secaraberkelompok pada konflik iniindividu memiliki doronganyang lebih kuat biladibandingkan dengankelompok individu, sebab....a. Memiliki tujuan yang

samab. Dalam kelompok terdapat

kekuatan yang besarc. Adanya keinginan untuk

mengalahkan pihak laind. Dalam konflik individu

hanya dilakukan oleh satuorang sehingga kekuatanyang dimiliki kurang untukmelawan pihak lain

e. Memiliki rasakebersamaan yang kuat

11. Konflik yang terjadi dimasyarakat tidak sealuberakhir dengan kemenangandi salah satu pihak. Hal inidikarenakan....a. Adanya lembaga negara

yang menjadi pihak ketigab. Ikut campurnya pengadilan

untuk penyelesaian konflikc. Kedua belah pihak tidak

dapat menyelesaikankonflik yang dihadapi

d. Pihak yan berkonflikmembuat kesepakatanyang menguntungkankedua belah pihak

e. Adanya perjanjian denganpihak ketiga

12. Manusia sebagai makhluksosial tidak dapat hidup sendiritanpa bantuan orang lain. Olehkarena itu, manusia harussaling membantu satu samalainnya. Agar terciptahubungan yang harmonis.Berdasarkan uraian tersebutmaka dikenal dengan istilah....a. Integrasi Bangsab. Integrasi Sosialc. Integrasi Nasionald. Integrasi Koersife. Integrasi Fungsional

13. Integrasi sosial dapat terwujudapabila....a. Setiap individu dalam

suatu masyarakat dapatmengendalikan prasangka

Page 140: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

126

sehingga tidak terjadikonflik

b. Masyarakat dapat bersatuc. Setiap individu memiliki

tujuan yang samad. Individu yang berada

dalam kelompokmelaksanakan kerja samauntuk kemajuankelompoknya

e. Setiap kelompok memilikivisi dan misi untukmeningkatkankesejahteraan anggotanya

14. Integrasi sosial adalah prosespenyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbeda-beda sehingga membentuksuatu kesatuan masyarakatyang serasi. Apabila integrasidapat terjalin dengan baik,maka ....a. Menimbulkan konflik di

lingkungan masyarakatb. Tercapai tujuan bersamac. Meningkatkan

kesejahteraan individudalam kelompoknya

d. Menimbulkan masalahbaru di masyarakat

e. Terwujud masyarakat yangdamai dan sejahtera

15. Salah satu contoh wujudintegrasi sosial yang ada dimasyarakat ditunjukan pada...

a. Made makan di depanAmin yang sedangberpuasa

b. Mita belajar kelompokdengan Ani

c. Tono memberikankesempatan kepadaThomas untuk melakukanibadah di gereja

d. Anita menjenguk Firmanyang sedang sakit

e. Fikri dan Adi bermainfutsal bersama

16. Setiap individu memilikikebutuhan yang tidak terbatas,sehingga diperlukan suatuuntuk mendorong integrasisosial....a. Tujuan bersamab. Kerja sama antara satu

dengan yang lainc. Kesepakatan dalam

anggota kelompokd. Pemahaman antar individue. Keseriusan dalam

kelompok17. Perhatikan pernyataan di

bawah ini dengan seksama!1. Adanya semangat

gotong royong2. Adanya persamaan

kebudayaan3. Adanya sikap terbuka

terhadap padaperubahan

4. Adanya tuntutankebutuhan

Page 141: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

127

5. Adanya kesadaran dirisebagai makhluk sosial

Berdasarkan pernyataan diatas yang menunjukan faktorpendorong integrasi sosialyang berasal dari dalamindividu adalah ....a. 1, 2, dan 3b. 1, 3, dan 5c. 1, 4, dan 5d. 4 dan 5e. 3 dan 6

18. Berikut ini yang menjadi latarbelakang munculnya integrasinormatif....a. Adanya norma-norma yang

berlaku di masyarakatb. Adanya fungsi-fungsi

dalam masyarakatc. Adanya kekuasaan dari

penguasad. Adanya keinginan untuk

menciptakan kehidupanyang damai

e. Adanya keinginan individuuntuk meningkatkankemakmuran kelompoknya

19. Salah satu bentuk integrasisosial ialah integrasi koersif.Integrasi ini dilakukan dengancara ....a. Mematuhi norma-norma

yang berlaku dimasyarakat

b. Mengutamakankepentingan kelompok daripada individu

c. Menerapkan kekerasand. Saling bekerja samae. Saling memahami

perbedaan yang ada20. Adanya perbedaan latar

belakang kebudayaan dapatmenimbulkan konflik. Hal inidikarenakan....a. Setiap daerah memiliki

budaya yang berbeda danbelum tentu cocok denganbudaya daerah lainnya

b. Setiap daerah memilikitradisi yang unik danberbeda dengan lainnya

c. Dapat membentukkarakteristik yang berbeda-beda

d. Setiap individu memilikikepentingan yang berbeda-beda

e. Dapat membentuk pribadiyang berbeda-beda

21. Dalam integrasi dapatterbentuk denganmengedepankan fungsi darimasing-masing pihak yang adadalam sebuah masyarakat.Dibawah ini yang menunjukanintegrasi tersebut, yaitu....a. Suku bugis sebagai

nelayan dan suku minangsebagai pedagang yangmenjual hasil laut

b. Anita melakukan kerja smadengan friska untuk

Page 142: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

128

membuat kerajinan daurulang

c. Suku pedalaman sulawesipandai berkebun

d. Suku sunda bekerja samadengan suku jawa untukmempererat hubungan diantara kedua suku tersebut

e. Mira membantu Kadekbelajar tentang tradisi jawa

22. Adanya amalgamasi dilingkungan masyarakat dapatmenghilangkan pertentanganyang ada dalam kelompoksosial. Hal ini dikarenakan ....a. Di antara kedua kelompok

tersebut terjalin hubungansosial yang erat

b. Adanya tujuan yang ingindicapai

c. Adanya kesadaran dalamanggota kelompok untuksaling menghargai sesama

d. Adanya pihak ketiga yangmenjadi penengah

e. Kedua kelompok telahmelebur menjadi satu danmembentuk sesuatu yangbaru

23. Manusia selalu dihadapi olehperkembangan zaman yangsetiap hari selalu mengalamiperubahan. Hal ini jugamempengaruhi integrasi dilingkungan masyarakat,karena ....

a. Dapat menimbulkankonflik di lingkunganmasyarakat

b. Adanya keinginan individuuntuk lebih baik dimasyarakat

c. Dapat mendorongseseorang untukmemahami perubahanyang terjadi di lingkungansekitar

d. Adanya dorongan untukberkembang dan membaurdengan kelompok lain

e. Dapat meningkatkansolidaritas kelompok

24. Perhatikan pernyataan berikut!1. Perkawinan campuran2. Sikap saling curiga3. Adanya musuh

bersama dari luar4. Adanya dendam

Dari pernyataan di atas yangmerupakan faktor pendorongintegrasi sosial di tunjukanoleh nomor ..a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 3 dan 4

25. Integrasi sosial dapatdikatakan berhasil apabila ...a. Masyarakat sering

berkonflik dengan tetanggab. Terjadinya perceraian

antara suami dengan istri

Page 143: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

129

c. Norma-norma yang ada dimasyarakat dapat bertahanlama dan tidak berubah-ubah

d. Tidak tercapainyakonsensus mengenainorma-norma dan nilai-nilai sosial

e. Hidup di dalammasyarakat tidak perlunyakerja sama

26. Keanekaragaman suku bangsadan budaya di indonesiamerupekan sebagai prosesmempersatukan perbedaanyang ada pada suatu negarasehingga terciptanyakeserasian. Hal ini dikarenakan adanya.a. Integrasi bangsab. Integrasi nasionalc. Integrasi budayad. Integrasi sosiale. Integrasi agama

27. Indonesia merupakanmasyarakat yang majemuk,terdiri atas beragam suku,etnis, agama, dan lainsebagainnya. Oleh karena itu,dalam masyarakat majemukdiperlukan ....a. Adanya konsensus nilai

dalam masyarakatb. Adanya tantangan dari

pihak luarc. Adanya tuntutan

perkembangan zaman

d. Adanya sikap salingmenghargai dan toleransi

e. Adanya persmaankebudayaan

28. Konflik sosial yang ada dimasyarakat sangat beragam.Salah satu konflik dapatmencapai tujuan organisasidan bersifat konstruktif, yaitukonflik fungsional. Agarkonflik fungsional dapatberjalan sebaiknya ....a. Dikelola dan dikendalikan

dengan baikb. Melakukan tujuan

organisasi sesuaikemampuan anggotakelompoknya

c. Memiliki tujuan yangsama

d. Saling menghargai antarindividu di masyarakat

e. Mengutamakankepentingan kelompok

29. Perhatikan gambar di bawahini di bawah ini !

Gambar 1 masyrakatmembersihkan aliran sungaiyang dicemari oleh sampahSalah satu faktor terbentuknyasemangat gontong royong di

Page 144: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

130

dalam integrasi sosialadalah....a. Untuk meningkatkan

tingkat cinta budayab. Untuk meningkatkatkan

rasa solidaritas dilingkungan sekitar

c. Agar tidak tercemarpenyakit

d. Untuk menciptakan sikaptoleransi

e. Untuk menghindaritantangan dari luar yangmengancam masyarakat

30. Gambar 1 di atas merupakancontoh ....a. Masyarakat yang sifatnya

heterogenb. Integrasi koersifc. Faktor terbentuknya

integrasi sosial (internal)d. Faktor terbentuknya

integrasi sosial (eksternal)e. Proses integrasi sosial

31. Adanya keanekaragaman yangdilandasi oleh rasa persatuandan kesatuan cinta tanah air,bahasa, dan cita-cita. Denganadanya keanekaragaman akanmenciptakan suasana harmonisdengan anggota masyarakat.Hal tersebut merupakan salahsatu wujud integrasi ....a. Normatifb. Koersifc. Bangsad. Budaya

e. Nasional32. Sebuah proses sosial yang di

tandai dengan adanya usaha-usaha dalam mengarungiperbedaan-perbedaan yangterdapat antara individumaupun kelompok untukmencapai tujuan bersama. Halini dikarenakan adanya prosesproses integrasi sosial ...a. Asimilasib. Kerja samac. Koordinasid. Akomodasie. Koersif

33. Masyarakat yang memilikihomogenitas tinggi cendrungmengakibatkan ....a. Integrasi masyarakat

semakin cepatb. Integrasi masyarakat

semakin lambatc. Terwujudnya keselarasan

dalam masyarakatd. Nilai dan norma dijalankan

dengan konsistene. Adanya toleransi sesama

anggota kelompok yangharmonis

34. Perhatikan pernyataan berikut!1. Rata-rata anggota kelompok

masyarakat memilikipekerjaan yang sama

2. Adanya komunikasi antaranggota masyarakat secararutin

Page 145: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

131

3. Desa permai lebih besarmengalami penambahanpenduduk arus pendatang

4. Jumlah penduduk kelurahanagung tercatat yang terpadat

Dari pernyataan di atas yang dapatmempercepat proses terjadinyaintegrasi adalah ....

a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 2 dan 4d. 3 dan 4e. 1 dan 4

35. Sebuah keluarga harmonis disaat hari libur sering menontontelevisi bersama dengan anak-anaknya. Kedua orang tuamenggunakan bahasa daerahmasing-masing yang dapatdimengerti oleh seluruhanggota keluargannya. Daricontoh tersebut menunjukanfaktor pendorong terjadinyaintegrasi sosial yaitu ....a. Kesempatan yang

seimbang dalam bidangekonomi

b. Adanya perkawinancampuran orang tua

c. Adanya musuh bersamadari luar masyarakat

d. Sikap terbuka darigolongan yangmendominasi

e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

36. Bangsa indonesia yangdipersatukan dengansemboyan Bhineka TunggalIka merupakan bentukintegrasi ....a. Koersifb. Normatifc. Fungsionald. Mutlake. Nasional

37. Salah satu kemajemukan diindonesia adalahkemajemukan di bidangpekerjaan atau profesi. Didalam masyarakat kota yangheterogen terdapat diferensiasidan spesialisasi pekerjaan.Mereka yang ada dalamkelompok pekerjaanterdiferensiasi danterspesialisasi tersebut salingberhubungan satu sama laindalam mendukungkelangsungan hidup dikelompok tersebut. Faktorpendorong terjadinya integrasisosial dalam deskripsi tersebutadalah ....a. Prilaku primodialb. Perkembangan ekonomic. Bhineka tunggal ikad. Homgenitas kelompoke. Efisiensi komunikasi

38. Perpaduan dua kebudayaanyang saling mempengaruhisatu sama lain tanpamenghilangkan sifat asli pada

Page 146: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

132

tiap-tiap kebudayaanmerupakan proses integrasisosial ....a. Akulturasib. Asimilasic. Kompromid. Kolaborasie. Koordinasi

39. Berikut yang bukanmerupakan faktor pendorongintegrasi sosial adalah ....a. Adanya toleransi terhadap

kebudayaan yang berbedab. Terdapatnya sikap terbuka

dari kelompok penguasac. Adanya musuh yang

berbeda-beda dari luard. Adanya tuntutan

kebutuhane. Adanya semangat gotong

royong40. Berikut yang bukan faktor

terbentuknya integrasi sosialeksternal adalah ....a. Adanya sikap saling

menghargai dan toleransib. Adanya persamaan

kebudayaanc. Adanya kesadaran diri

sebagai makhluk sosiald. Adanya sikap terbuka pada

perubahane. Adanya tantangan dari

pihak luar41. Pemerintah melaluai kominfo

menyosialisasikan perubahanperaturan mentri mengenai

registrasi pelangganan jasatelekomunikasi. Pelangganlama maupun baru wajibmelakukan registrasi ulangkartu prabayarnya denganmenggunkan NIK dan No KK.Masyarakt diberi waktuhingga akhir februari 2018.Apabila masyarakat tidaksegera melakukan registrasiulang pemerintah akanmemblokir kartu prabayarsecara permanen. Tujuanpemerintah melakukan ini agarmencegah tindak kriminalitasdan terorisme. Integrasi sosialberdasarkan uraian tersebutberbentuk ....a. Koersifb. Normatifc. Harmonid. Fungsionale. Solidaritas

42. Perpaduan antara unsur-unsuryang berbeda dan ada dalamkehidupan sosialmenghasilkan pola kehidupanyang serasi fungsinya bagimasyarakat dinamakan...a. Integrasi kebudayaanb. Dominasi kebudayaanc. Sinkretismed. Interaksi sosiale. Sintesa kebudayaan

43. Tanpa menunggu intruksi dandengan penuh kesadaransebagian anggota Osis, Rendidan Fadhil langsung bahu-

Page 147: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

133

membahu mengangkatisembako yang akan dibagikandalam kegiatan bakti sosial“HM peduli 2009” yangdilakukan oleh Rendi dan fadiltergolong kerja sama...a. Spontanb. Langsungc. Kontrakd. Tradisionale. modern

44. Perhatikan tahap-tahap dibawah ini.

1) Akomodasi2) Asimilasi3) Koordinasi4) Kerja sama

Urutan tahapproses integrasisosial yang tepatadalah....

a. 1-2-3-4b. 1-3-2-4c. 1-4-3-2d. 1-4-2-3e. 1-3-4-2

45. Perhatikan gambar dibawahini !

Gambar 2. Keaneka ragamanbudaya indonesia (sukuminangkabau)Salah satu faktor yang dapatmempermudah asimilasimenurut soekanto adalah.kecuali ...a. Toleransib. Adanya keempatan yang

seimbang di bidangekonomi

c. Adanya perkawinancampuran

d. Adanya musuh bersamadari luar

e. Adanya perbedaan antarkelompok

46. Contoh gambar di atastermasuk kedalam integrasi ..a. Budayab. Nasionalc. Bangsad. Normatife. Sosial

47. Suatu kehidupan dimanapihak-pihak yang berhubungandalam tingkat sejajar salingketergantungan, karenakoordinasi dan kerja samadisebut....a. Konstruktifb. Disosiatifc. Asosiatifd. Isintegratife. Konsultatif

Page 148: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

134

48. Salah satu contoh integrasisosial dalam pola kehidupanmasyarakat anatara lain...a. Orang-orang yang berjual

beli di pasarb. Seorang anakbelatih

berbicarac. Fadhil menonton televisid. Rendi giat belajare. Wahyu berjalan di jalan

raya49. Perasaan in-group yang

berlebihan akan menghambatintegrasi sosial, sebab....a. Membuat anggota

kelompok terlalu terikatpada kelompoknya

b. Mempererat hubunganantaranggota kelompok

c. Anggota kelompok dapatmemenuhi kebutuhansendiri

d. Timbul solidaritas internale. Tidak ada potensi

berkembangnya konflik50. Perpaduan antara unsur-unsur

yang berbeda dan ada dalamkehidupan sosialmenghasilkan pola kehidupanyang serasi fungsinya bagimasyarakat dinamakan contoh.a. Integrasi kebudayaanb. Dominasi kebudayaanc. Sinkretismed. Integrasi sosiale. Sintesa kebudayaan

Page 149: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

135

Kunci Jawaban

1. C 11. B 21. A 31. E 41. A

2. D 12. E 22. E 32. A 42. D

3. B 13. A 23. D 33. B 43. A

4. B 14. E 24. B 34. A 44. C

5. D 15. C 25. C 35. B 45. E

6. D 16. B 26. C 36. E 46. A

7. D 17. C 27. D 37. C 47. C

8. C 18. A 28. B 38. A 48. A

9. A 19. A 29. B 39. B 49. A

10.D 20. A 30. C 40. C 50. D

Page 150: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

136

Lampiran 6. Nilai Hasil Diskusi Peserta didik

Kel Nama Peserta Didik Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 31 1. Anggi Febriani 89 92 98

2. Aldo Risman 89 92 983. Tesa Gustinata 89 92 984. Gilang Kurniawan 89 92 98

2 1. Sonia Erian 85 90 942. Yovi Syafrianti 85 90 943. Iqra Yunata 85 90 944. Ferly Anggara 85 90 94

3 1. Ardilla Nurazzana 88 90 972. Ragel Afriliwanda 88 90 973. Missi Oktavia 88 90 974. Muhammad Fahrazi 88 90 97

4 1. Husnul Khatima M 78 88 902. Jessi Sri Maiyenti 78 88 903. Meci Pebrian 78 88 904. Wahyu Illahi 78 88 905. Jeni Afnides 78 88 90

5 1. Yudha Okta Asvi Ardi 82 89 962. Deza Syafitri 82 89 963. Monica Defitri Zalni 82 89 964. Sonia Permata Putri 82 89 96

6 1. Mekar Sari 79 83 922. Algi Fadli Jumala 79 83 923. Aldiko Trio Putra 79 83 924. M. Aziz Ikhsan Yulendra 79 83 92

7 1. Aurelia Safira 84 89 902. Serli Widia Afri Nenti 84 89 903. Jihad Jonika Dinilhaq 84 89 904. Edo Prtama Putra 84 89 90

8 1. Andri Pebria Donika 81 90 932. Resti Khairani 81 90 933. Firzy Yulistio 81 90 934. Lutviones Saputra 81 90 935. Jela Sandri 81 90 93

Sumber: Data Primer 2019

Page 151: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

137

Lampiran 7. Instrumen Penelitian

Nama :

Kelas : XI IIS

Mata Pelajaran : Sosiologi

Petunjuk soal :

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum dikerjakan2. Pilihlah jawaban A, B, C, D, dan E yang kamu anggap benar3. Periksalah kembali hasil jawaban anda sebelum diserahkan

1. Seorang menajer perusahaanmenghadapi masalah tentangpengalokasian dana untukmeningkatkan penjualanproduk pakaian. Salah satucara untuk mengalokasikandana ialah denganmemberikan dana tersebutkepada devisi yang mampumengelola dengan efektifdan efisien. Kasus tersebutmerupakan contoh dari....a. Konflik kolektifb. Konflik fungsionalc. Konflik ekonomid. Konflik horizontale. Konflik antar kelas sosial

2. Manusia sebagai makhluksosial tidak dapat hidupsendiri tanpa bantuan oranglain. Oleh karena itu,manusia harus salingmembantu satu samalainnya. Agar terciptahubungan yang harmonis.Berdasarkan uraian tersebutmaka dikenal denganistilah....a. Integrasi Bangsab. Integrasi Sosialc. Integrasi Nasionald. Integrasi Koersife. Integrasi Fungsional

3. Integrasi sosial adalah prosespenyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbeda-beda sehingga membentuksuatu kesatuan masyarakatyang serasi. Apabilaintegrasi dapat terjalindengan baik, maka ....a. Menimbulkan konflik di

lingkungan masyarakatb. Tercapai tujuan bersamac. Meningkatkan

kesejahteraan individudalam kelompoknya

d. Menimbulkan masalahbaru di masyarakat

e. Terwujud masyarakatyang damai dan sejahtera

4. Salah satu contoh wujudintegrasi sosial yang ada dimasyarakat ditunjukan pada..a. Made makan di depan

Amin yang sedangberpuasa

b. Mita belajar kelompokdengan Ani

c. Tono memberikankesempatan kepadaThomas untukmelakukan ibadah digereja

d. Anita menjenguk Firmanyang sedang sakit

Page 152: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

138

e. Fikri dan Adi bermainfutsal bersama

5. Perhatikan pernyataan dibawah ini dengan seksama!

1. Adanya semangatgotong royong

2. Adanya persamaankebudayaan

3. Adanya sikap terbukaterhadap padaperubahan

4. Adanya tuntutankebutuhan

5. Adanya kesadarandiri sebagai makhluksosial

Berdasarkan pernyataan diatas yang menunjukanfaktor pendorong integrasisosial yang berasal daridalam individu adalah ....a. 1, 2, dan 3b. 1, 3, dan 5c. 1, 4, dan 5d. 4 dan 5e. 3 dan 6

6. Berikut ini yang menjadilatar belakang munculnyaintegrasi normatif ialah ....a. Adanya norma-norma

yang berlaku dimasyarakat

b. Adanya fungsi-fungsidalam masyarakat

c. Adanya kekuasaan daripenguasa

d. Adanya keinginanuntukmenciptakankehidupan yang damai

e. Adanya keinginanindividu untukmeningkatkankemakmurankelompoknya

7. Salah satu bentuk integrasisosial ialah integrasi koersif.

Integrasi ini dilakukandengan cara ....a. Mematuhi norma-norma

yang berlaku dimasyarakat

b. Mengutamakankepentingan kelompokdari pada individu

c. Menerapkan kekerasand. Saling bekerja samae. Saling memahami

perbedaan yang ada8. Adanya amalgamasi di

lingkungan masyarakat dapatmenghilangkan pertentanganyang ada dalam kelompoksosial. Hal ini dikarenakan...a. Di antara kedua

kelompok tersebutterjalin hubungan sosialyang erat

b. Adanya tujuan yangingin dicapai

c. Adanya kesadaran dalamanggota kelompok untuksaling menghargaisesama

d. Adanya pihak ketigayang menjadi penengah

e. Kedua kelompok telahmelebur menjadi satudan membentuk sesuatuyang baru

9. Perhatikan pernyataanberikut!

1. Perkawinancampuran

2. Sikap saling curiga3. Adanya musuh

bersama dari luar4. Adanya dendam

Dari pernyataan di atas yangmerupakan faktorpendorong integrasi sosialdi tunjukan oleh nomor ..a. 1 dan 2

Page 153: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

139

b. 1 dan 3c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 3 dan 4

10. Keanekaragaman sukubangsa dan budaya diindonesia merupekan sebagaiproses mempersatukanperbedaan yang ada padasuatu negara sehinggaterciptanya keserasian. Halini di karenakan adanya.a. Integrasi bangsab. Integrasi nasionalc. Integrasi budayad. Integrasi sosiale. Integrasi agama

11. Konflik sosial yang ada dimasyarakat sangat beragam.Salah satu konflik dapatmencapai tujuan organisasidan bersifat konstruktif,yaitu konflik fungsional.Agar konflik fungsionaldapat berjalan sebaiknya ....a. Dikelola dan

dikendalikan dengan baikb. Melakukan tujuan

organisasi sesuaikemampuan anggotakelompoknya

c. Memiliki tujuan yangsama

d. Saling menghargai antarindividu di masyarakat

e. Mengutamakankepentingan kelompok

12. Adanya keanekaragamanyang dilandasi oleh rasapersatuan dan kesatuan cintatanah air, bahasa, dan cita-cita. Dengan adanyakeanekaragaman akanmenciptakan suasanaharmonis dengan anggotamasyarakat. Hal tersebut

merupakan salah satu wujudintegrasi ....a. Normatifb. Koersifc. Bangsad. Budayae. Nasional

13. Sebuah proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha dalam mengarungiperbedaan-perbedaan yangterdapat antara individumaupun kelompok untukmencapai tujuan bersama.Hal ini dikarenakan adanyaproses proses integrasi sosiala. Asimilasib. Kerja samac. Koordinasid. Akomodasie. Koersif

14. Masyarakat yang memilikihomogenitas tinggi cendrungmengakibatkan ....a. Integrasi masyarakat

semakin cepatb. Integrasi masyarakat

semakin lambatc. Terwujudnya keselarasan

dalam masyarakatd. Nilai dan norma

dijalankan dengankonsisten

e. Adanya toleransi sesamaanggota kelompok yangharmonis

15. Perhatikan pernyataanberikut!

1. Rata-rata anggotakelompok masyarakatmemiliki pekerjaanyang sama

2. Adanya komunikasiantar anggotamasyarakat secararutin

Page 154: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

140

3. Desa permai lebihbesar mengalamipenambahanpenduduk aruspendatang

4. Jumlah pendudukkelurahan agungtercatat yang terpadat

Dari pernyataan di atas yangdapat mempercepat prosesterjadinya integrasi adalah ....

a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 2 dan 4d. 3 dan 4e. 1 dan 4

16. Sebuah keluarga harmonis disaat hari libur seringmenonton televisi bersamadengan anak-anaknya.Kedua orang tuamenggunakan bahasa daerahmasing-masing yang dapatdimengerti oleh seluruhanggota keluargannya. Daricontoh tersebut menunjukanfaktor pendorong terjadinyaintegrasi sosial yaitu ....a. Kesempatan yang

seimbang dalam bidangekonomi

b. Adanya perkawinancampuran orang tua

c. Adanya musuh bersamadari luar masyarakat

d. Sikap terbuka darigolongan yangmendominasi

e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

17. Salah satu kemajemukan diindonesia adalahkemajemukan di bidangpekerjaan atau profesi. Didalam masyarakat kota yangheterogen terdapat

diferensiasi dan spesialisasipekerjaan. Mereka yang adadalam kelompok pekerjaanterdiferensiasi danterspesialisasi tersebut salingberhubungan satu sama laindalam mendukungkelangsungan hidup dikelompok tersebut. Faktorpendorong terjadinyaintegrasi sosial dalamdeskripsi tersebut adalah ....a. Prilaku primodialb. Perkembangan ekonomic. Bhineka tunggal ikad. Homgenitas kelompoke. Efisiensi komunikasi

18. Perpaduan dua kebudayaanyang saling mempengaruhisatu sama lain tanpamenghilangkan sifat aslipada tiap-tiap kebudayaanmerupakan proses integrasisosial ....a. Akulturasib. Asimilasic. Kompromid. Kolaborasie. Koordinasi

19. Berikut yang bukanmerupakan faktor pendorongintegrasi sosial adalah ....a. Adanya toleransi

terhadap kebudayaanyang berbeda

b. Terdapatnya sikapterbuka dari kelompokpenguasa

c. Adanya musuh yangberbeda-beda dari luar

d. Adanya tuntutankebutuhan

e. Adanya semangat gotongroyong

20. Pemerintah melaluaikominfo menyosialisasikan

Page 155: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

141

perubahan peraturan mentrimengenai registrasipelangganan jasatelekomunikasi. Pelangganlama maupun baru wajibmelakukan registrasi ulangkartu prabayarnya denganmenggunkan NIK dan NoKK. Masyarakt diberi waktuhingga akhir februari 2018.Apabila masyarakat tidaksegera melakukan registrasiulang pemerintah akanmemblokir kartu prabayarsecara permanen. Tujuanpemerintah melakukan iniagar mencegah tindakkriminalitas dan terorisme.Integrasi sosial berdasarkanuraian tersebut berbentuk ....a. Koersifb. Normatifc. Harmonid. Fungsionale. Solidaritas

21. Perpaduan antara unsur-unsur yang berbeda dan adadalam kehidupan sosialmenghasilkan polakehidupan yang serasifungsinya bagi masyarakatdinamakan...a. Integrasi kebudayaanb. Dominasi kebudayaanc. Sinkretismed. Interaksi sosiale. Sintesa kebudayaan

22. Perhatikan tahap-tahap dibawah ini.

1) Akomodasi2) Asimilasi3) Koordinasi4) Kerja sama

Urutan tahap prosesintegrasi sosial yang tepatadalah....

a. 1-2-3-4b. 1-3-2-4c. 1-4-3-2d. 1-4-2-3e. 1-3-4-2

23. Perhatikan gambar dibawahini !

Gambar 2. Keanekaragaman budaya indonesia(suku minangkabau)Salah satu faktor yang dapatmempermudah asimilasimenurut soekanto adalah.kecuali ...a. Toleransib. Adanya keempatan yang

seimbang di bidangekonomi

c. Adanya perkawinancampuran

d. Adanya musuh bersamadari luar

e. Adanya perbedaan antarkelompok

24. Suatu kehidupan dimanapihak-pihak yangberhubungan dalam tingkatsejajar salingketergantungan, karenakoordinasi dan kerja samadisebut....a. Konstruktifb. Disosiatifc. Asosiatifd. Isintegratife. Konsultatif

Page 156: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

142

25. Perasaan in-group yangberlebihan akan menghambatintegrasi sosial, sebab....a. Membuat anggota

kelompok terlalu terikatpada kelompoknya

b. Mempererat hubunganantaranggota kelompok

c. Anggota kelompok dapatmemenuhi kebutuhansendiri

d. Timbul solidaritasinternal

e. Tidak ada potensiberkembangnya konflik

Kunci Jawaban

1. C 11. B 21. D

2. E 12. E 22. C

3. E 13. A 23. E

4. C 14. B 24. C

5. C 15. A 25. A

6. A 16. B

7. A 17. C

8. E 18. A

9. E 19. B

10.C 20. A

Page 157: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

143

Lampiran 8. Hasil belajar

Hasil Belajar Kelas Eksperimen

NO Nama Nilai1 Aldiko Trio Putra 762 Aldo Risman 843 Algi Fadli Jumala 804 Anggi Febriani 845 Andri Pebria Donika 806 Ardilla Nurazzana 807 Aurelia Syafira 808 Deza Syafitri 729 Edo Pratama Putra 8010 Ferly Anggara 7211 Firzy Yulistio 6412 Gilang Kurniawan 6813 Husnul Khatima M 10014 Iqra Yunata 8015 Jela Sandri 8416 Jeni Afnides 7617 Jessi Sri Maiyenti 8018 Jihad Jonika Dinilhaq 9619 Lutviones Saputra 6020 M. Aziz Ikhsan Yulendra 7221 Meci Pebrian 8822 Mekar Sari 7623 Missi Oktavia 8424 Monica Defitri Zalni 6825 Muhammad Fahrazi 7226 Ragel Afriliwandra 7227 Resti Khairani 8428 Serli Widia Afril Nenti 7629 Sonia Erian 9630 Sonia Permata Putri 6431 Tesa Gustinata 6832 Wahyu Ilahi 7633 Yovi Syafrianti 7634 Yudha Okta Asvi Ardi 88

Sumber: Data Primer 2019

Page 158: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

144

Hasil Belajar Kelas Kontrol

No Nama Nilai1 Aniza Natalia 842 Bunga Agustina 723 Cici Wulandari 484 Cicilia Widiani 725 Diro Candra 606 Eliza Fitri 527 Ferdi Efrindo 488 Gilang Prasetya 529 Gilang Ramadhani 6010 Hafefi 7211 Haris Hermanto 6012 Kiki Mega Okta 4413 Lezia Maharani 7214 Lidra Putri Utami 8415 Luthvia Puspita sari 6816 Miranti 5617 Muhammad Ikbal 4818 Muhammad Ramadani 4419 Muliyan Dini Nurhasa 5220 Nesvia Avatel 5621 Nurul Rahmadya 6822 Puja Efrija Zahara 7223 Rama Fernandes 6024 Rauf Akzami Mulki 4825 Repi Despita 4826 Rhakes Purnawijaya 8227 Rido Pramana Putra 4428 Ridwan Yaesa 6829 Rudi Hermanto 4830 Salma Sai Putri 4831 Shandika Asferingga 3632 Wahyudi Septian 6833 Yona Puspita Sari 4034 Youngder Yulson Pratama 72

Sumber: Data Primer 2019

Page 159: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

145

Lampiran 9. Deskripsi Data Statistik

DESKRIPSI STATISTIK

StatisticsEksperimen Kontrol

N Valid 34 34Missing 0 0

Mean 78,1176 59,0000Median 78,0000 58,0000Mode 80,00 48,00Std. Deviation 9,14451 13,14027Variance 83,622 172,667Minimum 60,00 36,00Maximum 100,00 84,00Sum 2656,00 2006,00

EksperimenFrequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 60,00 1 2,9 2,9 2,964,00 2 5,9 5,9 8,868,00 3 8,8 8,8 17,672,00 5 14,7 14,7 32,476,00 6 17,6 17,6 50,080,00 7 20,6 20,6 70,684,00 5 14,7 14,7 85,388,00 2 5,9 5,9 91,296,00 2 5,9 5,9 97,1100,00 1 2,9 2,9 100,0Total 34 100,0 100,0

KontrolFrequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 36,00 1 2,9 2,9 2,940,00 1 2,9 2,9 5,944,00 3 8,8 8,8 14,748,00 7 20,6 20,6 35,352,00 3 8,8 8,8 44,156,00 2 5,9 5,9 50,060,00 4 11,8 11,8 61,868,00 4 11,8 11,8 73,572,00 6 17,6 17,6 91,282,00 1 2,9 2,9 94,184,00 2 5,9 5,9 100,0Total 34 100,0 100,0

Page 160: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

146

HISTOGRAM

Page 161: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

147

Lampiran 10. Uji Normalitas

Hasil SPSS 18 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestEksperimen Kontrol

N 34 34Normal Parametersa,b Mean 78,1176 59,0000

Std. Deviation 9,14451 13,14027Most Extreme Differences Absolute ,124 ,152

Positive ,124 ,152Negative -,085 -,136

Kolmogorov-Smirnov Z ,725 ,884Asymp. Sig. (2-tailed) ,669 ,415a. Test distribution is Normal.

Page 162: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

148

Lampiran 11. Uji Homogenitas

Hasil SPSS 18 Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar Sosiologi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

7,919 1 66 ,006

ANOVA

Hasil Belajar Sosiologi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6213,235 1 6213,235 48,486 ,000

Within Groups 8457,529 66 128,144

Total 14670,765 67

Page 163: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

149

Lampiran 12. Uji Hipotesis

Hasil SPSS 18 tʹ

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil

Belajar

Sosiologi

Equal variances

assumed

7,919 ,006 6,963 66 ,000 19,1176 2,74552 13,636 24,5992

Equal variances

not assumed

6,963 58,891 ,000 19,1176 2,74552 13,623 24,6116

Page 164: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

150

LAMPIRAN 13. Nilai LKPD

NoNama

NILAI

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

1 Aldiko Trio Putra 75 75 1002 Aldo Risman 90 90 903 Algi Fadli Jumala 80 85 804 Anggi Febriani 90 100 1005 Andri Pebria Donika 100 100 1006 Ardilla Nurazzana 100 100 907 Aurelia Syafira 80 75 908 Deza Syafitri 85 80 1009 Edo Pratama Putra 85 85 10010 Ferly Anggara 75 80 9011 Firzy Yulistio 80 85 9012 Gilang Kurniawan 75 75 7513 Husnul Khatima M 85 80 9514 Iqra Yunata 75 75 8515 Jela Sandri 85 85 9016 Jeni Afnides 80 80 9017 Jessi Sri Maiyenti 75 80 9518 Jihad Jonika Dinilhaq 80 90 9019 Lutviones Saputra 75 80 8020 M. Aziz Ikhsan Yulendra 80 80 7521 Meci Pebrian 95 80 8022 Mekar Sari 90 100 10023 Missi Oktavia 75 75 9024 Monica Defitri Zalni 85 80 9025 Muhammad Fahrazi 90 80 8526 Ragel Afriliwandra 75 75 9027 Resti Khairani 80 100 9028 Serli Widia Afril Nenti 80 90 9029 Sonia Erian 100 100 10030 Sonia Permata Putri 80 100 10031 Tesa Gustinata 85 85 9032 Wahyu Ilahi 75 75 9533 Yovi Syafrianti 80 85 9034 Yudha Okta Asvi Ardi 80 75 85

JUMLAH 2820 2880 3080

Page 165: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

151

Page 166: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

151

Lampiran 14 Dokumentasi

DOKUMENTASI KELAS EKSPERIMEN

Gambar 1. Pendidik membagikan LKPD kepada peserta didik

Gambar 2. Peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompoknyamembahas permasalahan yang ada di LKPD

Gambar 3. Posttest kelas eksperimen

Page 167: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

152

DOKUMENTASI KELAS KONTROL

Gambar 1. Peserta didik sedang diskusi kelompok membahasmateri yang sudah diberikan oleh pendidik

Gambar 2. Perwakilan ketua kelompok menyampaikan hasildiskusi

Gambar 3. Posttest kelas kontrol

Page 168: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

153

UJI COBA SOAL DI KELAS XI IIS 3

Gambar 1. Peserta didik yang sedang menjawab soal uji coba sebanyak 50butir

Page 169: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBASKOR DATA DIBOBOT=================

Jumlah Subyek = 30Jumlah butir = 50Bobot jwb benar = 1Bobot jwb salah = 0Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 Andre Azis 23 27 0 23 23 2 Angga Nofr... 29 21 0 29 29 3 Arjun Arra... 31 19 0 31 31 4 Bagas Carlino 16 34 0 16 16 5 Dadung Sap... 23 27 0 23 23 6 Dira Oktav... 29 21 0 29 29 7 Ela Juliska 20 30 0 20 20 8 Farli Afrila 27 23 0 27 27 9 Febrija At... 26 24 0 26 26 10 Gilvi Kism... 23 27 0 23 23 11 Firdaus 26 24 0 26 26 12 Hamni Aulia 24 26 0 24 24 13 Harfan Tri... 27 23 0 27 27 14 Indah Purn... 24 26 0 24 24 15 Muhammad R... 33 17 0 33 33 16 Nana Juslina 30 20 0 30 30 17 Nauval Hakim 20 30 0 20 20 18 Oskar Ripandi 21 29 0 21 21 19 Putri Haysa 21 29 0 21 21 20 Sarah Azari 18 32 0 18 18 21 Rafel Yudi... 20 30 0 20 20 22 Randa Pratama 23 27 0 23 23 23 Sandra Asm... 15 35 0 15 15 24 Surya Mahe... 14 36 0 14 14 25 Tiara Purn... 34 16 0 34 34 26 Tomi Febri... 20 30 0 20 20 27 Velina Ayu... 26 24 0 26 26 28 Wabil Hapi... 26 24 0 26 26 29 Yulia Fitri 22 28 0 22 22 30 Zulhermanto 19 31 0 19 19

RELIABILITAS TES================

Rata2= 23,67Simpang Baku= 5,06KorelasiXY= 0,23Reliabilitas Tes= 0,37Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 Andre Azis 10 13 23 2 Angga Nofriandi 13 16 29 3 Arjun Arrahman 14 16 30 4 Bagas Carlino 8 7 15 5 Dadung Saputra 10 12 22 6 Dira Oktavianti 17 11 28 7 Ela Juliska 10 9 19 8 Farli Afrila 12 14 26 9 Febrija Atrilla 12 14 26 10 Gilvi Kismi P... 11 12 23 11 Firdaus 13 13 26 12 Hamni Aulia 14 9 23 13 Harfan Tri Guski 14 12 26 14 Indah Purnama... 9 14 23 15 Muhammad Rafli 18 15 33

Page 1

Page 170: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 16 Nana Juslina 16 13 29 17 Nauval Hakim 11 8 19 18 Oskar Ripandi 14 6 20 19 Putri Haysa 9 11 20 20 Sarah Azari 9 8 17 21 Rafel Yudia P... 14 5 19 22 Randa Pratama 12 10 22 23 Sandra Asmard... 6 8 14 24 Surya Mahendra 4 10 14 25 Tiara Purnama... 12 21 33 26 Tomi Febrianto 12 7 19 27 Velina Ayu Azari 14 12 26 28 Wabil Hapi Pe... 14 12 26 29 Yulia Fitri 12 9 21 30 Zulhermanto 12 6 18

Kel Unggul & Asor=================

Kelompok UnggulNama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Tiara Purnama... 34 1 - - 1 - - 1 - 1 - 1 2 Muhammad Rafli 33 1 - - 1 - - 1 - - 1 1 3 Arjun Arrahman 31 1 - 1 - - - 1 - 1 1 - 4 Nana Juslina 30 - - - 1 - 1 - - - 1 1 5 Angga Nofriandi 29 - - 1 - - 1 1 - 1 1 - 6 Dira Oktavianti 29 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1 - 7 Farli Afrila 27 1 - - - - - 1 - 1 - 1 8 Harfan Tri Guski 27 1 - - - - - 1 - 1 - 1 Jml Jwb Benar 5 1 2 4 0 3 7 0 6 5 5

No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Tiara Purnama... 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 2 Muhammad Rafli - - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 3 Arjun Arrahman - - - - - 1 - 1 1 - 1 1 4 Nana Juslina 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Angga Nofriandi 1 - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - 6 Dira Oktavianti 1 1 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 7 Farli Afrila - - - - 1 - 1 - 1 1 - 1 8 Harfan Tri Guski 1 - 1 1 - - - - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 5 2 5 5 5 5 6 5 5 7 6 6

No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Tiara Purnama... 1 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 2 Muhammad Rafli 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 3 Arjun Arrahman 1 1 1 - 1 - 1 1 1 1 1 1 4 Nana Juslina 1 1 - 1 - 1 1 - 1 1 1 - 5 Angga Nofriandi 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 6 Dira Oktavianti - 1 - 1 1 1 1 - 1 - 1 - 7 Farli Afrila 1 1 - 1 1 - - - - 1 1 - 8 Harfan Tri Guski - - - - 1 1 1 - - 1 1 - Jml Jwb Benar 6 6 4 5 7 3 5 3 5 7 8 4

No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1 Tiara Purnama... - 1 1 1 1 - - 1 - 1 - 1 2 Muhammad Rafli 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1 1 3 Arjun Arrahman 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 1 4 Nana Juslina 1 1 1 - 1 1 - - - 1 - - 5 Angga Nofriandi - 1 1 1 - 1 1 - 1 1 - - 6 Dira Oktavianti 1 1 - - - 1 - 1 - - 1 - 7 Farli Afrila 1 1 1 - 1 - - 1 1 1 1 1

Page 2

Page 171: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 8 Harfan Tri Guski 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 6 8 7 4 4 5 4 3 5 7 5 4

No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1 Tiara Purnama... - 1 1 2 Muhammad Rafli 1 1 - 3 Arjun Arrahman - 1 1 4 Nana Juslina 1 - 1 5 Angga Nofriandi - - - 6 Dira Oktavianti 1 - 1 7 Farli Afrila 1 1 1 8 Harfan Tri Guski 1 - 1 Jml Jwb Benar 5 4 6

Kelompok AsorNama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Nauval Hakim 20 - - 1 1 - - 1 - 1 - - 2 Rafel Yudia P... 20 - - - 1 - 1 - 1 - - 1 3 Tomi Febrianto 20 - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 4 Zulhermanto 19 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1 1 5 Sarah Azari 18 - - 1 1 - - 1 - 1 1 1 6 Bagas Carlino 16 - - 1 1 - - - - 1 - 1 7 Sandra Asmard... 15 - - 1 1 - - 1 - 1 - - 8 Surya Mahendra 14 1 - - - - - 1 - 1 1 1 Jml Jwb Benar 1 1 4 7 0 3 6 1 7 3 6

No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Nauval Hakim - 1 - - 1 - 1 - - - 1 1 2 Rafel Yudia P... - - 1 - - 1 1 1 1 - - 1 3 Tomi Febrianto - - 1 - 1 1 1 1 1 1 - - 4 Zulhermanto 1 - - - 1 1 - - - - 1 - 5 Sarah Azari - 1 - - 1 - - - 1 1 - - 6 Bagas Carlino - - 1 - - - - - 1 1 - 1 7 Sandra Asmard... - 1 - - 1 - - - - 1 - - 8 Surya Mahendra 1 - - 1 - - - - - 1 - 1 Jml Jwb Benar 2 3 3 1 5 3 3 2 4 5 2 4

No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Nauval Hakim 1 1 - 1 1 1 1 - - - 1 - 2 Rafel Yudia P... - 1 - - - - 1 - 1 - 1 - 3 Tomi Febrianto - 1 - - - - 1 - - - 1 - 4 Zulhermanto - 1 - - 1 1 1 - - - - - 5 Sarah Azari - - - 1 - 1 - - - - 1 - 6 Bagas Carlino 1 1 - - - - 1 - - - - - 7 Sandra Asmard... - 1 - 1 1 1 - - - - - - 8 Surya Mahendra - - - - - - - - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 2 6 0 3 3 4 5 0 2 1 5 0

No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1 Nauval Hakim 1 - - - - - - - - - 1 - 2 Rafel Yudia P... 1 - - - 1 - - - 1 - 1 - 3 Tomi Febrianto 1 - - - 1 - - - - - 1 - 4 Zulhermanto 1 - - - - - - - - - 1 - 5 Sarah Azari 1 - - - 1 - - - - - 1 - 6 Bagas Carlino 1 - - - 1 - - - - 1 - - 7 Sandra Asmard... 1 - - - 1 - - - - - - - 8 Surya Mahendra - - - - - 1 - - - 1 - - Jml Jwb Benar 7 0 0 0 5 1 0 0 1 2 5 0

Page 3

Page 172: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1 Nauval Hakim 1 - 1 2 Rafel Yudia P... 1 - 1 3 Tomi Febrianto 1 - 1 4 Zulhermanto 1 - 1 5 Sarah Azari 1 - 1 6 Bagas Carlino 1 - 1 7 Sandra Asmard... 1 - 1 8 Surya Mahendra - - - Jml Jwb Benar 7 0 7

DAYA PEMBEDA============

Jumlah Subyek= 30Klp atas/bawah(n)= 8Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 5 1 4 50,00 2 1 1 0 0,00 3 2 4 -2 -25,00 4 4 7 -3 -37,50 5 0 0 0 0,00 6 3 3 0 0,00 7 7 6 1 12,50 8 0 1 -1 -12,50 9 6 7 -1 -12,50 10 5 3 2 25,00 11 5 6 -1 -12,50 12 5 2 3 37,50 13 2 3 -1 -12,50 14 5 3 2 25,00 15 5 1 4 50,00 16 5 5 0 0,00 17 5 3 2 25,00 18 6 3 3 37,50 19 5 2 3 37,50 20 5 4 1 12,50 21 7 5 2 25,00 22 6 2 4 50,00 23 6 4 2 25,00 24 6 2 4 50,00 25 6 6 0 0,00 26 4 0 4 50,00 27 5 3 2 25,00 28 7 3 4 50,00 29 3 4 -1 -12,50 30 5 5 0 0,00 31 3 0 3 37,50 32 5 2 3 37,50 33 7 1 6 75,00 34 8 5 3 37,50 35 4 0 4 50,00 36 6 7 -1 -12,50 37 8 0 8 100,00 38 7 0 7 87,50 39 4 0 4 50,00 40 4 5 -1 -12,50 41 5 1 4 50,00 42 4 0 4 50,00 43 3 0 3 37,50 44 5 1 4 50,00 45 7 2 5 62,50 46 5 5 0 0,00

Page 4

Page 173: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 47 4 0 4 50,00 48 5 7 -2 -25,00 49 4 0 4 50,00 50 6 7 -1 -12,50

TINGKAT KESUKARAN=================

Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 10 33,33 Sedang 2 4 13,33 Sangat Sukar 3 12 40,00 Sedang 4 16 53,33 Sedang 5 1 3,33 Sangat Sukar 6 9 30,00 Sukar 7 23 76,67 Mudah 8 4 13,33 Sangat Sukar 9 22 73,33 Mudah 10 17 56,67 Sedang 11 22 73,33 Mudah 12 10 33,33 Sedang 13 11 36,67 Sedang 14 15 50,00 Sedang 15 12 40,00 Sedang 16 22 73,33 Mudah 17 17 56,67 Sedang 18 15 50,00 Sedang 19 10 33,33 Sedang 20 14 46,67 Sedang 21 17 56,67 Sedang 22 16 53,33 Sedang 23 14 46,67 Sedang 24 19 63,33 Sedang 25 22 73,33 Mudah 26 8 26,67 Sukar 27 14 46,67 Sedang 28 16 53,33 Sedang 29 15 50,00 Sedang 30 19 63,33 Sedang 31 7 23,33 Sukar 32 11 36,67 Sedang 33 14 46,67 Sedang 34 17 56,67 Sedang 35 10 33,33 Sedang 36 23 76,67 Mudah 37 12 40,00 Sedang 38 16 53,33 Sedang 39 10 33,33 Sedang 40 15 50,00 Sedang 41 10 33,33 Sedang 42 12 40,00 Sedang 43 10 33,33 Sedang 44 14 46,67 Sedang 45 15 50,00 Sedang 46 20 66,67 Sedang 47 12 40,00 Sedang 48 24 80,00 Mudah 49 11 36,67 Sedang 50 21 70,00 Sedang

Page 5

Page 174: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBAKORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================

Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Butir Korelasi Signifikansi 1 0,275 Signifikan 2 0,066 - 3 -0,178 - 4 -0,197 - 5 0,087 - 6 0,029 - 7 0,121 - 8 -0,131 - 9 -0,146 - 10 0,144 - 11 -0,116 - 12 0,289 Signifikan 13 -0,060 - 14 0,322 Signifikan 15 0,451 Sangat Signifikan 16 0,096 - 17 0,279 Signifikan 18 0,389 Sangat Signifikan 19 0,545 Sangat Signifikan 20 0,090 - 21 0,063 - 22 0,380 Sangat Signifikan 23 0,063 - 24 0,380 Sangat Signifikan 25 0,020 - 26 0,586 Sangat Signifikan 27 0,116 - 28 0,407 Sangat Signifikan 29 -0,201 - 30 0,046 - 31 0,465 Sangat Signifikan 32 0,371 Sangat Signifikan 33 0,492 Sangat Signifikan 34 0,293 Signifikan 35 0,573 Sangat Signifikan 36 -0,195 - 37 0,711 Sangat Signifikan 38 0,636 Sangat Signifikan 39 0,573 Sangat Signifikan 40 -0,040 - 41 0,374 Sangat Signifikan 42 0,369 Sangat Signifikan 43 0,232 - 44 0,385 Sangat Signifikan 45 0,375 Sangat Signifikan 46 0,081 - 47 0,410 Sangat Signifikan 48 -0,301 - 49 0,454 Sangat Signifikan 50 -0,190 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

Page 6

Page 175: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH=================

Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Butir a b c d e * 1 6++ 13--- 10** 0-- 1-- 0 2 9+ 0-- 12-- 4** 5++ 0 3 5++ 12** 0-- 1-- 12--- 0 4 6- 16** 1- 2+ 5+ 0 5 4+ 17--- 8++ 1** 0-- 0 6 2- 15--- 2- 9** 2- 0 7 0-- 4--- 2++ 23** 1+ 0 8 24--- 2- 4** 0-- 0-- 0 9 22** 4-- 3+ 1- 0-- 0 10 9--- 1- 1- 17** 2+ 0 11 6--- 22** 2++ 0-- 0-- 0 12 7+ 12--- 0-- 1-- 10** 0 13 11** 6+ 1-- 11--- 1-- 0 14 0-- 14--- 1- 0-- 15** 0 15 0-- 12--- 12** 5++ 1-- 0 16 1- 22** 6--- 1- 0-- 0 17 0-- 7--- 17** 5- 1- 0 18 15** 7-- 6- 1- 1- 0 19 10** 4++ 15--- 1-- 0-- 0 20 14** 9--- 7- 0-- 0-- 0 21 17** 6-- 0-- 7--- 0-- 0 22 10--- 3++ 0-- 1- 16** 0 23 0-- 1-- 15--- 14** 0-- 0 24 5-- 19** 4+ 2+ 0-- 0 25 0-- 7--- 22** 1- 0-- 0 26 1-- 15--- 8** 5++ 1-- 0 27 0-- 1-- 15--- 14** 0-- 0 28 1- 16** 6- 6- 1- 0 29 2+ 15** 8--- 4++ 1- 0 30 0-- 3++ 19** 4+ 4+ 0 31 4+ 2- 7++ 10- 7** 0 32 11** 12--- 6+ 1-- 0-- 0 33 13--- 14** 1-- 1-- 1-- 0 34 17** 9--- 3++ 0-- 1- 0 35 1-- 10** 2- 0-- 17--- 0 36 0-- 3- 3- 1+ 23** 0 37 1-- 10--- 12** 2- 5++ 0 38 16** 13--- 1- 0-- 0-- 0 39 5++ 10** 15--- 0-- 0-- 0 40 1- 11--- 15** 0-- 3++ 0 41 10** 12--- 7+ 1-- 0-- 0 42 15--- 0-- 3+ 12** 0-- 0 43 10** 12--- 3+ 4++ 1-- 0 44 0-- 0-- 14** 16--- 0-- 0 45 3++ 8--- 1- 3++ 15** 0 46 20** 4- 4- 2++ 0-- 0 47 0-- 18--- 12** 0-- 0-- 0 48 24** 3-- 3-- 0-- 0-- 0 49 11** 19--- 0-- 0-- 0-- 0 50 0-- 4-- 4-- 21** 1- 0

Page 7

Page 176: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBAKeterangan:** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat BurukDATA MENTAH===========

Jumlah Subyek= 30Jumlah Butir Soal= 50Jumlah Pilihan Jawaban= 5Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No.Urut Kode/Nama Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KUNCI-> KUNCI -> C D B B D D D C A D B E 1 Andre Azis A C B A B B D A A D B B 2 Angga Nofriandi A C B A B D D A A D A E 3 Arjun Arrahman C A B D A E D B A D A D 4 Bagas Carlino E E B B C B B B A E B A 5 Dadung Saputra C A E E B B D C C A B A 6 Dira Oktavianti B D E B B D D A A D C E 7 Ela Juliska C E B B B B D A C D B B 8 Farli Afrila C C E E C B D A A A B A 9 Febrija Atrilla B A A E B C D A B D C E 10 Gilvi Kismi P... A C A C B C C A A D B E 11 Firdaus B A B A B A B A A D B E 12 Hamni Aulia B D E B B D D C A A B B 13 Harfan Tri Guski C C A D C B D A A C B E 14 Indah Purnama... C C E E C B D A A A B A 15 Muhammad Rafli C A A B C B D A B D B B 16 Nana Juslina B C E B B D B A D D B E 17 Nauval Hakim A E B B A B D A A A A B 18 Oskar Ripandi B A E B B D D C A D A B 19 Putri Haysa A A B E C B B A C A B A 20 Sarah Azari B E B B B B D A A D B B 21 Rafel Yudia P... B C E B B D E C B A B B 22 Randa Pratama C A E B B D D A A D B B 23 Sandra Asmard... B E B B A B D A A A A B 24 Surya Mahendra C C D A C B D A A D B E 25 Tiara Purnama... C C A B C A D A A A B E 26 Tomi Febrianto B A E B B D D A A B B B 27 Velina Ayu Azari B C B A B B D A A E B A 28 Wabil Hapi Pe... A D B A D B D A B D A A 29 Yulia Fitri B C E B A E C A A D B B 30 Zulhermanto B D E B B D D A A D B E

No.Urut Kode/Nama Subyek 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 KUNCI-> KUNCI -> A E C B C A A A A E D B 1 Andre Azis A E C D C A B B B E C B 2 Angga Nofriandi B E C C C A A B A B C B 3 Arjun Arrahman D B E C C E A A D E D B 4 Bagas Carlino E E B C E B C A A A D B 5 Dadung Saputra B B D B D B C B A A C B 6 Dira Oktavianti A E B B B A C A A E D D 7 Ela Juliska A B B B C B C B D E D B 8 Farli Afrila B B D B D A C A A A D B 9 Febrija Atrilla A E C B C B A A B A C A 10 Gilvi Kismi P... A B C A C B B B A E D B 11 Firdaus A E C B D A A C B D C B 12 Hamni Aulia D B D B D A C C A A C B 13 Harfan Tri Guski B E C C B B B A A E D A 14 Indah Purnama... B B D B C C C A A A D B 15 Muhammad Rafli C E C B C A A B A E C B 16 Nana Juslina D C C B C A A A A E D B 17 Nauval Hakim A B B B B A C C D E D B

Page 8

Page 177: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 18 Oskar Ripandi D E B B C A C A D E C B 19 Putri Haysa B B D B C C C B A A D B 20 Sarah Azari A B B B B C D A A A C C 21 Rafel Yudia P... D E B C C A A A B B D A 22 Randa Pratama D E B B C C C A D E C C 23 Sandra Asmard... A B B B B C C B A A B A 24 Surya Mahendra D B C C D D C B A A D D 25 Tiara Purnama... A E C B C A A C A E D B 26 Tomi Febrianto D E B B C A A A A B C A 27 Velina Ayu Azari D E C B C A B A B E C B 28 Wabil Hapi Pe... D E C B B B A C B E C B 29 Yulia Fitri A B B B B A C C D E C C 30 Zulhermanto D B B B C C C C D E C C

No.Urut Kode/Nama Subyek 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 KUNCI-> KUNCI -> C C D B B C E A B A B E 1 Andre Azis D C B C B C B B B B B C 2 Angga Nofriandi C C D B C D E A B A B B 3 Arjun Arrahman C C C B D C E A B A B E 4 Bagas Carlino C B C D C C C B A B E E 5 Dadung Saputra C B D C D E A C B A E E 6 Dira Oktavianti C B D B B C C A A A C E 7 Ela Juliska C D C B B C D B A E E E 8 Farli Afrila C B D B D E A C B A E E 9 Febrija Atrilla B C C B E D E A D B B D 10 Gilvi Kismi P... C D D C A C E A C C B E 11 Firdaus C C C B B D B B B A B B 12 Hamni Aulia C D D D C C C C A B E E 13 Harfan Tri Guski B E C B B C D B B A A E 14 Indah Purnama... C B D C D E A C B B E E 15 Muhammad Rafli B C C B A C D A B A B E 16 Nana Juslina C B D C B C C A B A E E 17 Nauval Hakim C D D B B C D B A A E E 18 Oskar Ripandi C B D D B C D B A B E E 19 Putri Haysa B B C B B E A C B A E E 20 Sarah Azari B B D D B B D B A A E E 21 Rafel Yudia P... C B C A C C C A A A E E 22 Randa Pratama C B D E B C D B A B E E 23 Sandra Asmard... C B D B B B D B A B E E 24 Surya Mahendra B B C D C B D A B A C C 25 Tiara Purnama... C C D B C D E B B A B C 26 Tomi Febrianto C B C D C C C C A A E E 27 Velina Ayu Azari B D C B C C E A B B B E 28 Wabil Hapi Pe... C C C B B C E A A C B B 29 Yulia Fitri C A C C B C C D E A E E 30 Zulhermanto C B C B B C D B A C E E

No.Urut Kode/Nama Subyek 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 KUNCI-> KUNCI -> C A B C A D A C E A C A 1 Andre Azis A B B C A D A D C B B A 2 Angga Nofriandi C A B B A D B C E B B B 3 Arjun Arrahman C A B B B D B C E A C C 4 Bagas Carlino B B C C B A B D E D B A 5 Dadung Saputra C A A B C D A C E A C A 6 Dira Oktavianti C B C B A A A D B A B A 7 Ela Juliska B B C B B A B D D A B A 8 Farli Afrila C A A C C A A C E A C A 9 Febrija Atrilla C A B C A D A D E A C C 10 Gilvi Kismi P... E A B B C D D C A B B A 11 Firdaus D A B C A C B C E A B C 12 Hamni Aulia E A C B C D A C B A C A 13 Harfan Tri Guski C A C C A D C C E A B A 14 Indah Purnama... E A A A C D A C E A C A 15 Muhammad Rafli C A B E A D E C E A C A 16 Nana Juslina C A C C A A B D E D B A 17 Nauval Hakim B B C E B A B D D A B A

Page 9

Page 178: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 18 Oskar Ripandi B B C E B A D D B A B A 19 Putri Haysa C A A C C A A C E C C A 20 Sarah Azari B B C C B A B D D A B A 21 Rafel Yudia P... E B C C B A B C B A B A 22 Randa Pratama B B C C B A D D B A C A 23 Sandra Asmard... B B C C B A B D A C B A 24 Surya Mahendra B B A B A C C D E C B B 25 Tiara Purnama... C A B C B C A D E B C B 26 Tomi Febrianto B B C C B A B D B A B A 27 Velina Ayu Azari C A B B A D B C A C B A 28 Wabil Hapi Pe... D C B C D A C C B A C A 29 Yulia Fitri E A C B C D A D E A C A 30 Zulhermanto B B C B B A D D B A B A

No.Urut Kode/Nama Subyek 49 50 KUNCI-> KUNCI -> A D 1 Andre Azis B B 2 Angga Nofriandi B B 3 Arjun Arrahman A D 4 Bagas Carlino B D 5 Dadung Saputra A D 6 Dira Oktavianti B D 7 Ela Juliska B D 8 Farli Afrila A D 9 Febrija Atrilla A C 10 Gilvi Kismi P... B C 11 Firdaus B B 12 Hamni Aulia A D 13 Harfan Tri Guski B D 14 Indah Purnama... A D 15 Muhammad Rafli A C 16 Nana Juslina B D 17 Nauval Hakim B D 18 Oskar Ripandi B D 19 Putri Haysa B D 20 Sarah Azari B D 21 Rafel Yudia P... B D 22 Randa Pratama A D 23 Sandra Asmard... B D 24 Surya Mahendra B E 25 Tiara Purnama... A D 26 Tomi Febrianto B D 27 Velina Ayu Azari B C 28 Wabil Hapi Pe... A B 29 Yulia Fitri A D 30 Zulhermanto B D

SKOR DATA DIBOBOT=================

Jumlah Subyek = 30Jumlah butir = 50Bobot jwb benar = 1Bobot jwb salah = 0Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 Tiara Purn... 34 16 0 34 34 2 Muhammad R... 33 17 0 33 33 3 Arjun Arra... 31 19 0 31 31 4 Nana Juslina 30 20 0 30 30 5 Angga Nofr... 29 21 0 29 29 6 Dira Oktav... 29 21 0 29 29 7 Farli Afrila 27 23 0 27 27

Page 10

Page 179: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 8 Harfan Tri... 27 23 0 27 27 9 Febrija At... 26 24 0 26 26 10 Firdaus 26 24 0 26 26 11 Velina Ayu... 26 24 0 26 26 12 Wabil Hapi... 26 24 0 26 26 13 Hamni Aulia 24 26 0 24 24 14 Indah Purn... 24 26 0 24 24 15 Andre Azis 23 27 0 23 23 16 Dadung Sap... 23 27 0 23 23 17 Gilvi Kism... 23 27 0 23 23 18 Randa Pratama 23 27 0 23 23 19 Yulia Fitri 22 28 0 22 22 20 Oskar Ripandi 21 29 0 21 21 21 Putri Haysa 21 29 0 21 21 22 Ela Juliska 20 30 0 20 20 23 Nauval Hakim 20 30 0 20 20 24 Rafel Yudi... 20 30 0 20 20 25 Tomi Febri... 20 30 0 20 20 26 Zulhermanto 19 31 0 19 19 27 Sarah Azari 18 32 0 18 18 28 Bagas Carlino 16 34 0 16 16 29 Sandra Asm... 15 35 0 15 15 30 Surya Mahe... 14 36 0 14 14

RELIABILITAS TES================

Rata2= 23,67Simpang Baku= 5,06KorelasiXY= 0,23Reliabilitas Tes= 0,37Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 Tiara Purnama... 12 21 33 2 Muhammad Rafli 18 15 33 3 Arjun Arrahman 14 16 30 4 Nana Juslina 16 13 29 5 Angga Nofriandi 13 16 29 6 Dira Oktavianti 17 11 28 7 Farli Afrila 12 14 26 8 Harfan Tri Guski 14 12 26 9 Febrija Atrilla 12 14 26 10 Firdaus 13 13 26 11 Velina Ayu Azari 14 12 26 12 Wabil Hapi Pe... 14 12 26 13 Hamni Aulia 14 9 23 14 Indah Purnama... 9 14 23 15 Andre Azis 10 13 23 16 Dadung Saputra 10 12 22 17 Gilvi Kismi P... 11 12 23 18 Randa Pratama 12 10 22 19 Yulia Fitri 12 9 21 20 Oskar Ripandi 14 6 20 21 Putri Haysa 9 11 20 22 Ela Juliska 10 9 19 23 Nauval Hakim 11 8 19 24 Rafel Yudia P... 14 5 19 25 Tomi Febrianto 12 7 19 26 Zulhermanto 12 6 18 27 Sarah Azari 9 8 17 28 Bagas Carlino 8 7 15 29 Sandra Asmard... 6 8 14 30 Surya Mahendra 4 10 14

Page 11

Page 180: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA

Kel Unggul & Asor=================

Kelompok UnggulNama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Tiara Purnama... 34 1 - - 1 - - 1 - 1 - 1 2 Muhammad Rafli 33 1 - - 1 - - 1 - - 1 1 3 Arjun Arrahman 31 1 - 1 - - - 1 - 1 1 - 4 Nana Juslina 30 - - - 1 - 1 - - - 1 1 5 Angga Nofriandi 29 - - 1 - - 1 1 - 1 1 - 6 Dira Oktavianti 29 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1 - 7 Farli Afrila 27 1 - - - - - 1 - 1 - 1 8 Harfan Tri Guski 27 1 - - - - - 1 - 1 - 1 Jml Jwb Benar 5 1 2 4 0 3 7 0 6 5 5

No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Tiara Purnama... 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 2 Muhammad Rafli - - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 3 Arjun Arrahman - - - - - 1 - 1 1 - 1 1 4 Nana Juslina 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Angga Nofriandi 1 - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - 6 Dira Oktavianti 1 1 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 7 Farli Afrila - - - - 1 - 1 - 1 1 - 1 8 Harfan Tri Guski 1 - 1 1 - - - - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 5 2 5 5 5 5 6 5 5 7 6 6

No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Tiara Purnama... 1 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 2 Muhammad Rafli 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 3 Arjun Arrahman 1 1 1 - 1 - 1 1 1 1 1 1 4 Nana Juslina 1 1 - 1 - 1 1 - 1 1 1 - 5 Angga Nofriandi 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 6 Dira Oktavianti - 1 - 1 1 1 1 - 1 - 1 - 7 Farli Afrila 1 1 - 1 1 - - - - 1 1 - 8 Harfan Tri Guski - - - - 1 1 1 - - 1 1 - Jml Jwb Benar 6 6 4 5 7 3 5 3 5 7 8 4

No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1 Tiara Purnama... - 1 1 1 1 - - 1 - 1 - 1 2 Muhammad Rafli 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1 1 3 Arjun Arrahman 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 1 4 Nana Juslina 1 1 1 - 1 1 - - - 1 - - 5 Angga Nofriandi - 1 1 1 - 1 1 - 1 1 - - 6 Dira Oktavianti 1 1 - - - 1 - 1 - - 1 - 7 Farli Afrila 1 1 1 - 1 - - 1 1 1 1 1 8 Harfan Tri Guski 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 6 8 7 4 4 5 4 3 5 7 5 4

No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1 Tiara Purnama... - 1 1 2 Muhammad Rafli 1 1 - 3 Arjun Arrahman - 1 1 4 Nana Juslina 1 - 1 5 Angga Nofriandi - - - 6 Dira Oktavianti 1 - 1 7 Farli Afrila 1 1 1 8 Harfan Tri Guski 1 - 1 Jml Jwb Benar 5 4 6

Page 12

Page 181: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBAKelompok AsorNama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Nauval Hakim 20 - - 1 1 - - 1 - 1 - - 2 Rafel Yudia P... 20 - - - 1 - 1 - 1 - - 1 3 Tomi Febrianto 20 - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 4 Zulhermanto 19 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1 1 5 Sarah Azari 18 - - 1 1 - - 1 - 1 1 1 6 Bagas Carlino 16 - - 1 1 - - - - 1 - 1 7 Sandra Asmard... 15 - - 1 1 - - 1 - 1 - - 8 Surya Mahendra 14 1 - - - - - 1 - 1 1 1 Jml Jwb Benar 1 1 4 7 0 3 6 1 7 3 6

No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Nauval Hakim - 1 - - 1 - 1 - - - 1 1 2 Rafel Yudia P... - - 1 - - 1 1 1 1 - - 1 3 Tomi Febrianto - - 1 - 1 1 1 1 1 1 - - 4 Zulhermanto 1 - - - 1 1 - - - - 1 - 5 Sarah Azari - 1 - - 1 - - - 1 1 - - 6 Bagas Carlino - - 1 - - - - - 1 1 - 1 7 Sandra Asmard... - 1 - - 1 - - - - 1 - - 8 Surya Mahendra 1 - - 1 - - - - - 1 - 1 Jml Jwb Benar 2 3 3 1 5 3 3 2 4 5 2 4

No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Nauval Hakim 1 1 - 1 1 1 1 - - - 1 - 2 Rafel Yudia P... - 1 - - - - 1 - 1 - 1 - 3 Tomi Febrianto - 1 - - - - 1 - - - 1 - 4 Zulhermanto - 1 - - 1 1 1 - - - - - 5 Sarah Azari - - - 1 - 1 - - - - 1 - 6 Bagas Carlino 1 1 - - - - 1 - - - - - 7 Sandra Asmard... - 1 - 1 1 1 - - - - - - 8 Surya Mahendra - - - - - - - - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 2 6 0 3 3 4 5 0 2 1 5 0

No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1 Nauval Hakim 1 - - - - - - - - - 1 - 2 Rafel Yudia P... 1 - - - 1 - - - 1 - 1 - 3 Tomi Febrianto 1 - - - 1 - - - - - 1 - 4 Zulhermanto 1 - - - - - - - - - 1 - 5 Sarah Azari 1 - - - 1 - - - - - 1 - 6 Bagas Carlino 1 - - - 1 - - - - 1 - - 7 Sandra Asmard... 1 - - - 1 - - - - - - - 8 Surya Mahendra - - - - - 1 - - - 1 - - Jml Jwb Benar 7 0 0 0 5 1 0 0 1 2 5 0

No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1 Nauval Hakim 1 - 1 2 Rafel Yudia P... 1 - 1 3 Tomi Febrianto 1 - 1 4 Zulhermanto 1 - 1 5 Sarah Azari 1 - 1 6 Bagas Carlino 1 - 1 7 Sandra Asmard... 1 - 1 8 Surya Mahendra - - - Jml Jwb Benar 7 0 7

DAYA PEMBEDA============

Jumlah Subyek= 30

Page 13

Page 182: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBAKlp atas/bawah(n)= 8Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 5 1 4 50,00 2 1 1 0 0,00 3 2 4 -2 -25,00 4 4 7 -3 -37,50 5 0 0 0 0,00 6 3 3 0 0,00 7 7 6 1 12,50 8 0 1 -1 -12,50 9 6 7 -1 -12,50 10 5 3 2 25,00 11 5 6 -1 -12,50 12 5 2 3 37,50 13 2 3 -1 -12,50 14 5 3 2 25,00 15 5 1 4 50,00 16 5 5 0 0,00 17 5 3 2 25,00 18 6 3 3 37,50 19 5 2 3 37,50 20 5 4 1 12,50 21 7 5 2 25,00 22 6 2 4 50,00 23 6 4 2 25,00 24 6 2 4 50,00 25 6 6 0 0,00 26 4 0 4 50,00 27 5 3 2 25,00 28 7 3 4 50,00 29 3 4 -1 -12,50 30 5 5 0 0,00 31 3 0 3 37,50 32 5 2 3 37,50 33 7 1 6 75,00 34 8 5 3 37,50 35 4 0 4 50,00 36 6 7 -1 -12,50 37 8 0 8 100,00 38 7 0 7 87,50 39 4 0 4 50,00 40 4 5 -1 -12,50 41 5 1 4 50,00 42 4 0 4 50,00 43 3 0 3 37,50 44 5 1 4 50,00 45 7 2 5 62,50 46 5 5 0 0,00 47 4 0 4 50,00 48 5 7 -2 -25,00 49 4 0 4 50,00 50 6 7 -1 -12,50

TINGKAT KESUKARAN=================

Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 10 33,33 Sedang 2 4 13,33 Sangat Sukar

Page 14

Page 183: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 3 12 40,00 Sedang 4 16 53,33 Sedang 5 1 3,33 Sangat Sukar 6 9 30,00 Sukar 7 23 76,67 Mudah 8 4 13,33 Sangat Sukar 9 22 73,33 Mudah 10 17 56,67 Sedang 11 22 73,33 Mudah 12 10 33,33 Sedang 13 11 36,67 Sedang 14 15 50,00 Sedang 15 12 40,00 Sedang 16 22 73,33 Mudah 17 17 56,67 Sedang 18 15 50,00 Sedang 19 10 33,33 Sedang 20 14 46,67 Sedang 21 17 56,67 Sedang 22 16 53,33 Sedang 23 14 46,67 Sedang 24 19 63,33 Sedang 25 22 73,33 Mudah 26 8 26,67 Sukar 27 14 46,67 Sedang 28 16 53,33 Sedang 29 15 50,00 Sedang 30 19 63,33 Sedang 31 7 23,33 Sukar 32 11 36,67 Sedang 33 14 46,67 Sedang 34 17 56,67 Sedang 35 10 33,33 Sedang 36 23 76,67 Mudah 37 12 40,00 Sedang 38 16 53,33 Sedang 39 10 33,33 Sedang 40 15 50,00 Sedang 41 10 33,33 Sedang 42 12 40,00 Sedang 43 10 33,33 Sedang 44 14 46,67 Sedang 45 15 50,00 Sedang 46 20 66,67 Sedang 47 12 40,00 Sedang 48 24 80,00 Mudah 49 11 36,67 Sedang 50 21 70,00 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================

Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Butir Korelasi Signifikansi 1 0,275 Signifikan 2 0,066 - 3 -0,178 - 4 -0,197 - 5 0,087 - 6 0,029 - 7 0,121 - 8 -0,131 - 9 -0,146 -

Page 15

Page 184: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 10 0,144 - 11 -0,116 - 12 0,289 Signifikan 13 -0,060 - 14 0,322 Signifikan 15 0,451 Sangat Signifikan 16 0,096 - 17 0,279 Signifikan 18 0,389 Sangat Signifikan 19 0,545 Sangat Signifikan 20 0,090 - 21 0,063 - 22 0,380 Sangat Signifikan 23 0,063 - 24 0,380 Sangat Signifikan 25 0,020 - 26 0,586 Sangat Signifikan 27 0,116 - 28 0,407 Sangat Signifikan 29 -0,201 - 30 0,046 - 31 0,465 Sangat Signifikan 32 0,371 Sangat Signifikan 33 0,492 Sangat Signifikan 34 0,293 Signifikan 35 0,573 Sangat Signifikan 36 -0,195 - 37 0,711 Sangat Signifikan 38 0,636 Sangat Signifikan 39 0,573 Sangat Signifikan 40 -0,040 - 41 0,374 Sangat Signifikan 42 0,369 Sangat Signifikan 43 0,232 - 44 0,385 Sangat Signifikan 45 0,375 Sangat Signifikan 46 0,081 - 47 0,410 Sangat Signifikan 48 -0,301 - 49 0,454 Sangat Signifikan 50 -0,190 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH=================

Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA

No Butir a b c d e * 1 6++ 13--- 10** 0-- 1-- 0 2 9+ 0-- 12-- 4** 5++ 0

Page 16

Page 185: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …

Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 3 5++ 12** 0-- 1-- 12--- 0 4 6- 16** 1- 2+ 5+ 0 5 4+ 17--- 8++ 1** 0-- 0 6 2- 15--- 2- 9** 2- 0 7 0-- 4--- 2++ 23** 1+ 0 8 24--- 2- 4** 0-- 0-- 0 9 22** 4-- 3+ 1- 0-- 0 10 9--- 1- 1- 17** 2+ 0 11 6--- 22** 2++ 0-- 0-- 0 12 7+ 12--- 0-- 1-- 10** 0 13 11** 6+ 1-- 11--- 1-- 0 14 0-- 14--- 1- 0-- 15** 0 15 0-- 12--- 12** 5++ 1-- 0 16 1- 22** 6--- 1- 0-- 0 17 0-- 7--- 17** 5- 1- 0 18 15** 7-- 6- 1- 1- 0 19 10** 4++ 15--- 1-- 0-- 0 20 14** 9--- 7- 0-- 0-- 0 21 17** 6-- 0-- 7--- 0-- 0 22 10--- 3++ 0-- 1- 16** 0 23 0-- 1-- 15--- 14** 0-- 0 24 5-- 19** 4+ 2+ 0-- 0 25 0-- 7--- 22** 1- 0-- 0 26 1-- 15--- 8** 5++ 1-- 0 27 0-- 1-- 15--- 14** 0-- 0 28 1- 16** 6- 6- 1- 0 29 2+ 15** 8--- 4++ 1- 0 30 0-- 3++ 19** 4+ 4+ 0 31 4+ 2- 7++ 10- 7** 0 32 11** 12--- 6+ 1-- 0-- 0 33 13--- 14** 1-- 1-- 1-- 0 34 17** 9--- 3++ 0-- 1- 0 35 1-- 10** 2- 0-- 17--- 0 36 0-- 3- 3- 1+ 23** 0 37 1-- 10--- 12** 2- 5++ 0 38 16** 13--- 1- 0-- 0-- 0 39 5++ 10** 15--- 0-- 0-- 0 40 1- 11--- 15** 0-- 3++ 0 41 10** 12--- 7+ 1-- 0-- 0 42 15--- 0-- 3+ 12** 0-- 0 43 10** 12--- 3+ 4++ 1-- 0 44 0-- 0-- 14** 16--- 0-- 0 45 3++ 8--- 1- 3++ 15** 0 46 20** 4- 4- 2++ 0-- 0 47 0-- 18--- 12** 0-- 0-- 0 48 24** 3-- 3-- 0-- 0-- 0 49 11** 19--- 0-- 0-- 0-- 0 50 0-- 4-- 4-- 21** 1- 0

Keterangan:** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk

Page 17

Page 186: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …
Page 187: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …
Page 188: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …