Top Banner
PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY, RELIGIUSITAS, DAN PERILAKU KECURANGAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: GUNTUR LAGA WIJAYA B 200 160 210 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020
29

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

Nov 28, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY,

RELIGIUSITAS, DAN PERILAKU KECURANGAN

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

MAHASISWA AKUNTANSI

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi FEB Universitas

Muhammadiyah Surakarta Tahun 2017)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

GUNTUR LAGA WIJAYA

B 200 160 210

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY, RELIGIUSITAS,

DAN PERILAKU KECURANGAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

MAHASISWA AKUNTANSI

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah

Surakarta Tahun 2017)

PUBLIKASI ILMIAH

Yang ditulis oleh:

GUNTUR LAGA WIAJAYA

B 200 160 210

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

ii

ALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY, RELIGIUSITAS,

DAN PERILAKU KECURANGAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

MAHASISWA AKUNTANSI

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah

Surakarta Tahun 2017)

Oleh :

GUNTUR LAGA WIJAYA

B 200 160 203

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Selasa, 25 Februari 2020

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan penguji:

1) Dra. Nursiam, Ak., M.H. (...................)

(Ketua Dewan Penguji)

2) Dra. Rina Trisnawati, M.Si., Akt., Ph.D. (...................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Fauzan, S.E., M.Si., Ak. (...................)

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

iii

(Dr. Syamsudin, M.M.)

NIDN: 0017025701

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah publikasi ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya mempertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 25 Pebruari 2020

GUNTUR LAGA WIJAYA

B 200 160 210

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

iv

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA,SELF EFFICACY,

RELIGIUSITAS, DAN PERILAKU KECURANGAN

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK

MAHASISWA AKUNTANSI

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah

Surakarta Angkatan Tahun 2017)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy,

religiusitas, dan perilaku kecurangan terhadap prestasi akademik mahasiswa

akuntansi di fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data primer

yang diperoleh dari kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa

akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis. Jumlah sampel dalam penelitian ini

sebanyak 79 responden. Metode pengumpulan sampel teknik convenience

sampling, jumlah sampel ditentukan dengan oleh rumus slovin. Alat analisis yang

digunakan meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji

heteroskedastisitas, uji analisis regresi linier berganda, uji f, uji t, uji R².

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : variabel Self efficacy

berpengaruh positif terhadap prestasi akademik. Sedangkan variabel pendidikan

etika, religiusitas, dan perilaku kecurangan tidak berpengaruh terhadap prestasi

akademik.

Kata kunci : pendidikan etika, self efficacy, religiusitas, perilaku kecurangan,

dan prestasi akademik.

Abstract

This study aims to examine the effect of ethics education, self-efficacy,

religiosity, and cheating behavior on the academic achievement of accounting

students in the faculty of economics and business, Muhammadiyah University,

Surakarta. This research uses quantitative methods using primary data obtained

from questionnaires. The population in this study are accounting students in the

economics and business faculties. The number of samples in this study were 79

respondents. Methods of collecting samples of convenience sampling techniques,

the number of samples is determined by the Slovin formula. The analytical tools

used include validity and reliability tests, normality tests, heteroscedasticity tests,

multiple linear regression analysis tests, f tests, t tests, R² tests.Based on the

results of data analysis, it can be concluded that: Self efficacy variable has a

positive effect on academic achievement. While the variables of ethics education,

religiosity, and cheating behavior did not affect academic achievement.

Keywords : ethics education, self efficacy, religiosity, fraud behavior, and

academic achievement.

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

1

1. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan keberhasilan manusia tidak terlepas dari

pendidikan yang diperolehnya selama hidup. Dalam dunia pendidikan,

memperoleh nilai prestasi belajar yang tinggi merupakan tujuan semua

pihak. Untuk mencapai prestasi belajar tersebut dilakukan usaha-

usaha yang harus dilakukan. Seseorang akan berani melakukan

berbagai macam tindakan ketika seseorang tersebut merasa yakin

bahwa sesuatu yang diinginkan akan berhasil diraih, begitupun

sebaliknya. Keyakinan tersebut akan mendorong seseorang untuk

terus bertahan dalam melakukan usahanya hingga mencapai tujuan

sebagaimana diakatakan purwanto (1991).

Prestasi belajar biasanya dapat diukur melalui tes, kemudian tes

tersebut dikuantifikasikan dalam bentuk nilai atau indeks prestasi (IP).

Apabila kita ingin mengetahui bagaimana hasil proses belajar mahasiswa

bisa kita lihat dari nilai yang diperoleh dari tiap semester yang dilalui

oleh mahasiswa tersebut. Dalam perguruan tinggi mahasiswa di tuntut

agar belajar lebih mandiri dan tidak bergantung pada apa yang disajikan

oleh dosen. Selain itu, mahasiswa juga harus dapat mengerjakan

berbagai tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen sesuai waktu

yang ditentukan. Tidak jarang demi mendapatka IP yang tinggi

mahasiswa melakukan erbagai cara untuk meningkatkan IP seperti

melakukan tindakan kecurangan yaitu mencontek baik pada saat

mengerjakan tugas maupun pada saat ujian berlangsung. Tindakan

tersebut juga dapat di picu oleh beberapa sebab yaitu pendidikan etika,

self efficacy, religiusitas dan perilaku kecurangan.

Etika merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan sehari-hari seseorang. Masyarakat di Indonesia pada

dasarnya dibangun atas dasar aturan-aturan etika. Pendidikan adalah

alat atau sarana bagi setiap manusia untuk mengembangkan keilmuan

dan pengetahuan, oleh karena itu pendidikan diharapkan memiliki

konsep pendidikan dan dasar-dasar yang tertata, dan memiliki etika.

Aktivitas pendidikan baik dalam penyusunan konsep teoritis maupun

dalam pelaksanaan operasionalnya harus memiliki dasar yang kokoh

dengan berpedoman kepada etika akademis. Etika akademis merupakan

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

2

upaya untuk membantu, mengarahkan dan membimbing kebebasan

akademik, sehingga terarah dan dapat dipertanggungjawabkan. Parsudi

Suparlan dalam Asari (2006:167) mengemukakan bahwa kebebasan

akademis adalah kebebasan sebagai sarana untuk menggali kebenaran

dan menerbitkannya dan membuat hasil-hasil temuan atau pandangan-

pandangannya tersebut untuk dibahas secara kritis dalam kelompok

ilmiah yang relevan untuk ditolak, diperbaiki atau diakui dan

dimantapkan. Kebebasan adalah juga kebebasan dari seorang sarjana

dalam bidang keahliannya di dalam memberi pelajaran dan

mendidik mahasiswa-mahasiswanya mengenai bagaimana kebenaran

dalam ilmu pengetahuan itu dapat diperoleh atau diketahui melalut proses-

proses yang berlaku menurut metode ilmiah atau logika yang masuk akal.

Menurut Bandura (1997), self-efficacy adalah keyakinan

seseorang terhadap kemampuannya. Self-efficacy dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti pengalaman individu akan sebuah rintangan

(mastery experience), serta pengalaman langsung (direct/vicarious

experience), persuasi verbal, kondisi psikologis dan fisiologis

seseorang. Self-efficacy akademik diartikan sebagai keyakinan

mahasiswa terhadap kemampuannya untuk melaksanakan dan

mengorganisasikan suatu kegiatan tertentu dengan baik. Makin seseorang

merasa yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya, maka makin

besar usaha yang dilakukannya dan makin aktif ia karena ia yakin

kemampuannya itu dapat membantu dalam mengerjakan suatu tugas

menghadapi hambatan/rintangan untuk mencapai prestasi akademik yang

tinggi. Menurut Azwar (2004), ada dua faktor yang memengaruhi

prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisik dan faktor

psikologi. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik secara

umum, seperti pendengaran, penglihatan, struktur tubuh. Sedangkan

untuk faktor psikologi menyangkut faktor non fisik, meliputi kecerdasan,

bakat dan kecakapan (prestasi yang telah dimiliki), dan unsur

kepribadian seperti sikap, minat, motivasi, inteligensi, bakat dan

kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial.

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

3

Faktor fisik menyangkut tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar,

materi dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial menyangkut

dukungan sosial, adat istiadat, pengetahuan, teknologi, dan pengaruh

budaya.

Ancok dan Suroso (2001) mendefinisikan religiusitas

sebagai keberagaman yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau

dimensi yang bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan

perilaku ritual (beribadah), tapi juga melakukan aktivitas lain yang

didorong oleh kekuatan supranatural. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia religi adalah kepercayaan terhadap Tuhan. Sedangkan

religiusitas adalah tingkat religi dari sifat manusia, sehingga dapat

diartikan religiusitas adalah tingkat kepercayaan kepada Tuhan dalam

beragama. Menurut Aziz (2016) menyatakan bahwa religiusitas

berpengaruh negatif terhadap kecurangan akademik mahasiswa. Hal ini

disebabkan karena dengan religiusitas yang tinggi, maka ia akan takut

kepada Tuhannya. Maka dia akan percaya dengan yang namanya

balasan atau siksa dari Tuhannya dengan segala perbuatannya yang

kurang baik. Agama juga mengajarkan mana yang benar dan mana

yang salah sehingga dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang

mempunyai religiusitas tinggi mereka tidak akan melakukan

kecurangan akademik karena apa yang mereka lakukan akan

bertentangan dengan ajaran agama yang mereka peluk.

Kecurangan akademik (Academic Fraud) sering ditemukan

dalam dunia akademik. King (2009) menyebutkan adanya

perkembanagan teknologi dengan munculnya internet menghadirkan

tantangan untuk para akademis dengan kontribusi internet sebagai

godaan untuk mengakui paper seseorang tanpa adanya tanda bahwa

itu adalah kutipan. Jika prilaku tersebut dapat diterima, hal ini

menunjukkan bahwa terjadi penurunan kesadaran akan suatu yang baik

dan yang buruk, benar atau sealah, etis atau tidak etis. Penelitian

menunjukkan bahwa hampir 90% mahasiswa melakukan cheating

dlam ujian mereka, faktor-faktor personal dan perilaku temean

beserta lingkungan sekitarnya untuk melakukan kecurangan dalam

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

4

akademik. Lawson (2004) melakukan penelitian yang memfokuskan

kepada mahasiswa bisnis. Penelitian yang berjudul “Is Classroom

Cheating Related to Bussiness Students propensity to Cheat in tyhe

“Real World”? tersebut memfokuskan dalam pendeteksian

rasionalisasi kecurangan mahasiswa bisnis yang diindikasikan mempunyai

hubungan dengan bisnis dalam dunia nyata. Sampel yang digunakan dalam

survei penelitian ini adalah mahasiswa dan alumninya pada tiga sekolah

bisnis di New York. Lawson (2004) mengemukakan mahasiswa dan

praktisi bisnis memerlukan keseimbangan antara “praktik” versus “etika”

yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bisnis. Secara

umum, hasil penelitian tersebut menunjukkan hubunga yang sangat

kuat antara kecenderungan mahasiswa yang memiliki perilaku tidak etis

untuk melakukan kecurangan akademik dengan perilaku merekadi dunia

bisnis. Rasionalisasi seperti ini juga dapat mengisyaratkan bahwa

melakukan kecurangan dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima.

Penelitian yang dilakukan oleh Dahlan B (2018) menunjukkan bahwa

Pendidikan Etika berpengaruh positif terhadap Prestasi Akademik

sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mukhlis Mustofa & Ema Butsi

(2016) dengan hasil yang menunjukkan bahwa Pendidikan Etika tidak

berpengaruh terhadap Prestasi Akademik.

Penelitian yang dilakukan Zummy dan Paula (2018)

menunjukkan bahwa Self-efficacy berpengaruh positif terhadap prestasi

akademik. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Amanda

dan Syamsul (2018) melakukan penelitian dengan hasil yang

menunjukkan bahwa Self-efficacy tidak berpengaruh terhadap prestasi

akademik.

Penelitian yang dilakukan oleh R Sutipyo & Dahlan Ahmad

(2016) menunjukkan bahwa Religiusitas berpengaruh positif terhadap

Prestasi Akademik sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Bakar

Abdoel (2015) menunjukkan hasil bahwa Religiusitas berpengaruh

negatif terhadap Prestasi Akademik.

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

5

Penelitian yang dilakukan oleh Kennedy dan Subagyo

(2019) menunjukkan bahwa kecurangan akademik tidak berpengaruh

terhadap prestasi akademik. Lain halnya dengan penelitian yang

dilakukan oleh Iga Septyas dan Helina Utami (2019) yang menemukan

bahwa kecurangan akademik berpengaruh positif terhadap prestasi

mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas adanya hasil

penelitian-penelitian sebelumnya yang tidak konsisten maka perlu

dilakukan penelitian kembali dengan mengambil judul “Pengaruh

Pendidikan Etika, Self Efficacy, Religiusitas Dan Perilaku Kecurangan

Terhadap Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus Pada Mahasiswa

Akuntansi FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Angkatan

2017)”.

2. METODE

2.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer atau data yang

diberikan langsung kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam

penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuisioner yang dibagikan kepada

mahasiswa akuntansi fakulltas ekonomi dan bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta tahun angkatan 2017.

2.2 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi dan

bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah 420 mahasiswa.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode

Convenience Sampling. Convenience Sampling yaitu pengambalian sampel

didasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 80 mahasiswa

akuntansi.

2.3 Definisi Operasional dan Pengukurannya

2.3.1 Variabel Dependen

Sekaran (2014) mengatakan variabel terkait adalah variabel akan menjadi

perhatian utama. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi variabel

dependen atau terkait (Y) adalah Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi.

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

6

Menurut Muhibbin Syah (2006 : 214) indikator prestasi akademik yaitu :

dapat mendefinisikan dengan lisan, dapat memberi contoh, dapat

mengklasifikasikan, dapat menghubungkan materi-materi menjadi satu

kesatuan.

Indikator yang telah ditetapkan, nantinya akan dikembangkan sebagai dasar

untuk membuat pertanyaan pada kuesioner dan diukur menggunakan skala

likert 5 poin, yaitu poin 5 “Sangat Setuju”, poin 4 “Setuju”, poin 3 “Netral”,

poin 2 “Tidak Setuju”, poin 1 “Sangat Tidak Setuju”.

2.3.2 Variabel Independen

2.3.2.1 Pendidikan Etika

Etika adalah suatu nilai atau prinsip moral yang memiliki fungsi sebagai

panduan untuk berbuat, bertindak, berperilaku dalah kehidupan sehari-hari.

Untuk mengukur variabel ini digunakan kuisioner Arens (2008) dengan

indikator sebagai berikut : Berusaha profesional dan berkomitmen dalam

menjalankan tugas, Menunjukan rasa tanggung jawab dan integrasi yang

tinggi, Mempertahankan objektivitas serta berada dalam posisi yang

independen, Memperhatikan prinsip-prinsip dan kode etik

Indikator yang telah ditetapkan, nantinya akan dikembangkan sebagai dasar

untuk membuat pertanyaan pada kuesioner dan diukur menggunakan skala

likert 5 poin, yaitu poin 5 “Sangat Setuju”, poin 4 “Setuju”, poin 3 “Netral”,

poin 2 “Tidak Setuju”, poin 1 “Sangat Tidak Setuju”.

2.3.2.2 Self Efficacy

Efikasi diri atau Self Efficacy merupakan sebuah keyakinan subyektif yang

dimiliki individu untuk mengatasi permasalahan atau tugas, serta melakukan

suatu tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Indikator self efficacy yang dikemukakan oleh bandura (1997) adalah

sebagai berikut : Magnitude (Level), Keluasan (Generality), Kekuatan

(Strength).

Indikator yang telah ditetapkan, nantinya akan dikembangkan sebagai dasar

untuk membuat pertanyaan pada kuesioner dan diukur menggunakan skala

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

7

likert 5 poin, yaitu poin 5 “Sangat Setuju”, poin 4 “Setuju”, poin 3 “Netral”,

poin 2 “Tidak Setuju”, poin 1 “Sangat Tidak Setuju”.

2.3.2.3 Religiusitas

Religiusitas merupakan aturan-aturan serta kewajiban yang harus dipenuhi

dan memiliki fungsi untuk mengikat diri seseorang dengan tuhannya.

Menurut Glock & Stark dalam (Ancok dan Suroso, 2010) indikator dari

religiusitas adalah sebagai berikut :Keyakinan, Praktek, Penghayatan,

Pengetahuan, Pengalaman.

Indikator yang telah ditetapkan, nantinya akan dikembangkan sebagai dasar

untuk membuat pertanyaan pada kuesioner dan diukur menggunakan skala

likert 5 poin, yaitu poin 5 “Sangat Setuju”, poin 4 “Setuju”, poin 3 “Netral”,

poin 2 “Tidak Setuju”, poin 1 “Sangat Tidak Setuju”.

2.3.2.4 Perilaku Kecurangan

Perilaku kecurangan merupakan suatu tindakan yang dilakukan pelajar atau

mahasiswa dengan sengaja seperti melanggar aturan dalam pengerjaan tugas

maupun ujian dengan cara yang tidak jujur (Cizek, 2003). Menurut

Fadersair (2019 : 133) indikator yang digunakan dalam perilaku kecurangn

adalah : Materi sulit dipahami, Bentuk solidaritas, Pengawasan yang lemah

saat ujian, Tidak adanya rasa bersalah, Memerlukan sebuah pengakuan.

indikator yang telah ditetapkan, nantinya akan dikembangkan sebagai dasar

untuk membuat pertanyaan pada kuesioner dan diukur menggunakan skala

likert 5 poin, yaitu poin 5 “Sangat Setuju”, poin 4 “Setuju”, poin 3 “Netral”,

poin 2 “Tidak Setuju”, poin 1 “Sangat Tidak Setuju”.

2.4 Metode Analisis Data

2.4.1 Uji Statistik Deskriptif

Menurut Pangestu Subagyo (2003:1) statistik deskriptif merupakan bagian

dari statistika yang terdiri dari pengumpulan data, penyajian, penentuan

nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambaran mengenai suatu hal

yang disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Statistik deskriptif

memberikan hanya menyajikan informasi dari data yang dimiliki tanpa

adanya penarikan simpulan yang lebih jauh.

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

8

2.4.2 Uji Kualitas Data

2.4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tigkat kevalidan

suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang akan diukur. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dalam

penelitian dapat digunakan menggunakan uji validitas.

2.4.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertianyang menunjukkan bahwa

instrumen dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut baik. Instrumen yang dinyatakan baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarah kepada responden untuk memilih jawaban-

jawaban tertentu. Jika datanya benar dan sesuai dengan kenyataan, maka

hasilnya akan tetap sama (Arikunto, 2006)

2.4.3 Uji Asumsi Klasik

2.4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2012). Seperti uji T dan uji F mengasumsikan nilai residual mengikuti

distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji ini dinyatakan

tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. dari multikolinearitas.

2.4.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ditujukan untuk menguji apakah suatu model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model

regresi seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen

(Ghozali, 2012). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas

dalam regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor

(VIF). Jika nilai VIF< 10 dan tolerance> 0,1 maka model regresi tersebut

bebas dari multikolinearitas.

2.4.3.3 Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskesdastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

9

pengamatan yang lain. Model regresi dinyatakan baik apabila tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2.4.4 Uji Hipotesis

2.4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda merupakan analisis yang mengenai

hubungan dua atau lebih veriabel independen (X) secara linier terhadap

variabel dependen (Y). Model persamaan pada regresi linier berganda yang

digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011) :

1) Y = α + β1.X1 + βn.Xn

2) PA = α + β1.PE + β2.SE + β3.R + β4.PK + e

Keterangan :

PA = Prestasi Akademik

α = Konstanta

β1-β4 = Koefisien arah regresi

PE = Pendidikan Etika

SE = Self efficacy

R = Religiusitas

PK = Perilaku Kecurangan

e = Eror

2.4.4.2 Uji T

Uji T digunakan dalam penelitian untuk menguji hubungan antara variabel

X dan variabel Y apakah signifika atau tidak, dapat dikatakan uji t pada

dasarnya menunjukkan seberapa jauh variabel independen dalam

menerangkan variasi-variasi dependen (Ghozali, 2012). Nilai hasil hitung t

akan dibandingkan dengan t pada tabel, dengan kriteriasebagai berikut :

1) Ho diterima apabila t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α = 5% atau 0,05.

2) Ho ditolak (Ha diterima) apabila t hitung < t tabel > t tabel pada α = 5%

atau 0,05.

2.4.4.3 Uji F

Uji F menunjukkan apakah variabel independen yang di masukkan dalam

model memiliki pengaruh secara bersama-samaterhadap variabel dependen

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

10

(Ghozali, 2012). Dalam menguji hipotesis dapat digunakan statistik F dengan

kriteria probabilitas signifikan sebagai berikut :

1) Jika probabilitas signifikan > 0,05, maka Ho diterima.

2) Jika probabilitas signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2.4.4.4 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Menurut Ghozali (2012) koefisien regresi digunakan dalam penelitian untuk

mengukur kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel yang terkait

atau dependen. Nilai koefisien determinasi ialah antara nol dan satu. Nilai

yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen dengan sangat bterbatas. serta nilai yang medekati

satu berarti variabel independen memberikan informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variaben dependen. Koefisien determinasi untuk data

silang (crossection) biasanya rendah dikarenakan adanya variasi yang besar

anara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data time series

mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Penentuan Jumlah Sampel

Tabel 1. Penentuan Jumlah Sampel

Keterangan Jumlah Presentase

Kuesioner yang disebar 80 100%

Kuesioner yang kembali 80 100%

Kuesioner yang tidak dapat diolah 1 1,25%

Jumlah sampel yang digunakan 79 98,75%

Sumber : data primer

3.2 Uji Validitas

Berdasarkan uji validitas dapat diketahui bahwa korelasi antara masing-

masing indikator variabel pendidikan etika (X1), Self Efficacy (X2),

religiusitas (X3), perilaku kecurangan (X4), dan prestasi akaemik (Y)

menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai > dan Sig <

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

11

0,05. Hail ini dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan variabel

Pendidikan Etika (X1), Self Efficacy (X2), Religiusitas (X3), Perilaku

Kecurangan (X4), dan Prestasi Akademik (Y) dinyatakan valid.

3.3 Uji Reliabilitas

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

PE 0,743 Reliabel/Handal

SE 0,723 Reliabel/Handal

RG 0,851 Reliabel/Handal

PK 0,875 Reliabel/Handal

PA 0,795 Reliabel/Handal

Sumber data : data diolah

Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach’s

Alpha sebagaimana terlihat pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai Alpha

lebih dari 0,60. Dengan demikian dapat ditentukan bahwa semua instrumen

penelitian ini adalah reliabel/handal.

3.4 Uji Asumsi Klasik

3.4.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov-

Smirnov. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-

Smirnov Z

Nilai Sig. Keterangan

KK 0,501 0,963 Normal

Sumber : data diolah

Dari data pengujian Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai

signifikasi untuk model regresi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa persamaan regresi untuk model dalam penelitian ini memiliki sebaran

data yang normal.

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

12

3.4.2 Uji Multikolinearitas

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

KP 0,467 2,141 Tidak terjadi Multikolinearitas

MK 0,492 2,034 Tidak terjadi Multikolinearitas

LK 0,458 2,193 Tidak terjadi Multikolinearitas

UK 0,663 1,508 Tidak terjadi Multikolinearitas

Sumber : data diolah

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa masing-masing nilai VIF berada

sekitar 1-10, demikian juga hasil nilai tolerance mendekati 1 atau diatas 0,1.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model regresi 1 tidak terjadi

multikolinearitas.

3.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Nilai Sig. Keterangan

PE 0,912 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

SE 0,990 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

RG 0,958 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

PK 0,620 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Sumber : data diolah

Berdasatkan Tabel 5 menunjukkan bahwa semua variabel yang terdapat

dalam uji heteroskedastisitas memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

13

3.5 Uji Hipotesis

3.5.1 Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel

Standarized

Coefficients

B

T Sig.

(constant) 5,033 2,284 0,25

PE 0,118 1,059 0,003

SE 0,310 2,782 0,000

MK 0,011 0,090 0,916

PK 0,086 1,643 0,688

R2

= 0,596 Fhitung = 10,189

Adjusted R2

= 0,355 Ftabel = 2,49

Ttabel = 1,992

Sumber : data diolah

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 6 secara

sistematis dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :

PA = 5,033 + 0,118PE + 0,310SE – 0,01RG – 0,086PK

Hasil dari persamaan regresi linear berganda diatas dapat diambil interpretasi

sebagai berikut :

a) Nilai konstanta sebesar 5,033 mengindikasikan bahwa jika variabel

independen yaitu pendidikan etika, self efficacy, religiusitas, perilaku

kecurangan diasumsikan konstan dengan nol maka nilai prestasi akademik

akan sebesar 5,033.

b) Koefisien regresi pada variabel pendidikan etika adalah bernilai positif

sebesar 0,118. Hal ini menunjukkan bahwa apabila pendidikan etika

mengalamin kenaikan sebesar 1 satuan, maka prestasi akademik

mengalami kenaikan pula sebesar 0,118. Sebaliknya, apabila pendidikan

etika mengalami penurunan sebesar 1 satuan, maka prestasi akademik

mengalami penurunan pula sebesar 0,118.

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

14

c) Koefisien regresi pada variabel self efficacy adalah bernilai positif sebesar

0,310. Hal ini menunjukkan bahwa apabila self efficacy mengalamin

kenaikan sebesar 1 satuan, maka prestasi akademik mengalami kenaikan

pula sebesar 0,310. Sebaliknya, apabila self efficacy mengalami penurunan

sebesar 1 satuan, maka prestasi akademik mengalami penurunan pula

sebesar 0,310.

d) Koefisien regresi pada variabel religiusitas adalah bernilai positif sebesar

0,011. Hal ini menunjukkan bahwa apabila religiusitas mengalamin

kenaikan sebesar 1 satuan, maka prestasi akademik mengalami kenaikan

pula sebesar 0,011. Sebaliknya, apabila religiusitas mengalami penurunan

sebesar 1 satuan, maka prestasi akademik mengalami penurunan pula

sebesar 0,011.

e) Koefisien regresi pada variabel perilaku kecurangan adalah bernilai positif

sebesar 0,086. Hal ini menunjukkan bahwa apabila perilaku kecurangan

mengalamin kenaikan sebesar 1 satuan, maka prestasi akademik

mengalami kenaikan pula sebesar 0,086. Sebaliknya, apabila perilaku

kecurangan mengalami penurunan sebesar 1 satuan, maka prestasi

akademik mengalami penurunan pula sebesar 0,086.

3.5.2 Uji F

Tabel 7. Hasil Uji F

Fhitung Ftabel Sig. Interpretasi

Persamaan 1 10,189 2,49 0,000 Model fit

Sumber : data diolah

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 7 menunjukkan bahwa persamaan 1

Fhitung lebih besar dari Ftabel (10,189>2,49) dengan tingkat level of significant

dibawah 0,05. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa pendidikan etika,

self efficacy, religiusitas, dan perilaku kecurangan berpengaruh terhadap

prestasi akademik.

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

15

3.5.3 Uji Parsial (t-test)

Tabel 8. Hasil Uji t

Variabel Thitung Ttabel Sig. Keterangan

PE 1,059 1,992 0,293 H1 ditolak

SE 2,782 1,992 0,007 H2 diterima

RG 0,090 1,992 0,928 H3 ditolak

PK 1,604 1,992 0,105 H4 ditolak

Sumber : data diolah

Uji t digunakan untuk menguji masing-masing pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel

dengan tingkat level of significant 0,05. Variabel independen diterima apabila

t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α = 5% atau 0,05. Adapun hasil analisis

sebagai berikut:

Variabel pendidikan etika Thitung (1,059) lebih kecil dari Ttabel (1,992) atau

dapat dilihat dari signifikasi 0,293>0,05. Oleh karena itu, H1 tidak diterima,

yang artinya bahwa variabel pendidikan etika tidak berpengaruh terhadap

prestasi akademik.

Variabel self efficacy diketahui nilai Thitung (2,782) lebih besar dari Ttabel

(1,992) atau dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,007<0,05. Oleh karena itu,

H2 diterima, artinya bahwa variabel self efficacy berpengaruh positif terhadap

prestasi akademik.

Variabel religiusitas diketahui nilai Thitung (0,090) lebih besar dari Ttabel

(1,992) atau dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,928>0,05. Oleh karena itu,

H3 ditolak, artinya bahwa variabel religiusitas tidak berpengaruh terhadap

prestasi akademik.

Variabel perilaku kecurangan diketahui nilai Thitung (1,604) lebih kecil dari

Ttabel (1,992) atau dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,105>0,05. Oleh karena

itu, H4 ditolak, artinya bahwa variabel perilaku kecurangan tidak berpengaruh

terhadap prestasi akademik.

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

16

3.5.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R R square Adjusted R Square

Persamaan 1 0,596 0,355 0,320

Sumber : data diolah

Hasil tabel 9 menunjukkan bahwa R2

dalam analisis regresi berganda

persamaan 1 diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2

sebesar 0,355. Hal ini berarti bahwa 35.5% variasi variabel prestasi akademik

dapat dijelaskan oleh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas, dan perilaku

kecurangan, sedangkan sisanya 65.5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain

diluar model yang diteliti.

3.6 Pembahasan Hasil Analisis

3.6.1 Pengaruh Pendidikan Etika terhadap Prestasi Akademik

Berdasarkan hasil penelitian untuk pengaruh Pendidikan Etika terhadap

Prestasi Akademik diperoleh nilai Thitung (1,059) lebih kecil dari Ttabel

(1,992) atau dapat dilihat dari signifikansi 0,293>0,05. Sehingga variabel

pendidikan etika tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik, artinya

Hipotesis pertama (H1 ditolak). Pendidikan etika tidak berpengaruh

terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi karena etika setiap

mahasiswa berbeda-beda mahasiswa yang memiliki etika yang baik belum

tentu dalam akademis memiliki nilai yang baik pula, begitu juga sebaliknya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mukhlis

Mustofa & Ema Butsi (2016) dengan hasil yang menunjukkan bahwa

Pendidikan Etika tidak berpengaruh terhadap Prestasi Akademik. Akan tetapi

hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Dahlan B (2018) yang

menyatakan bahwa pendidikan etika berpengaruh positif terhadap prestasi

akademik.

3.6.2 Pengaruh Self Efficacy terhadap Prestasi Akademik

Berdasarkan hasil penelitian untuk pengaruh self efficacy terhadap prestasi

akademik diperoleh nilai Thitung (2,782) lebih besar dari Ttabel (1,992) atau

dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,07<0,05. Sehingga variabel self efficacy

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

17

berpengaruh positif terhadap prestasi akademik, artinya Hipotesis kedua (H2

diterima). Self efficacy berpengaruh positif terhadap Artinya semakin tinggi

self efficacy, maka prestasi belajar akan meningkat. Pendidikan menjadi

pendukung untuk setiap aktivitas manusia, dimana prestasi belajar siswa

menjadi prioritas pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan secara efektif

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Amanda Utari dan Syamsul

Hadi. (2018) yang menyatakan bahwa self efficacy berpengaruh positif

terhadap prestasi akademik. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai

dengan penelitian Amanda dan Syamsul (2018) yang menyatakan bahwa

self efficacy tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik.

3.6.3 Pengaruh Religiusitas terhadap Prestasi Akademik

Berdasarkan hasil penelitian untuk pengaruh religiusitas terhadap prestasi

akademik diperoleh nilai Thitung (0,090) lebih kecil dari Ttabel (1,992) atau

dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,928>0,05. Sehingga variabel religiusitas

tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik, artinya Hipotesis ketiga (H3

ditolak). Religiusitas tidak berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa

akuntansi karena prestasi seseorang ditentukan oleh kemauan serta upaya

mahasiswa untuk meraih prestasi tersebut dengan cara belajar tidak hanya

mengandalkan doa semata karena doa merupakan penyempurnaan suatu

usaha. Mahasiswa yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi belum

tentu memiliki prestasi tang tinggi juga begitu pula sebaliknya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rosleny Marliani (2018) yang

menyatakan bahwa religiusitas tidak berpengaruh terhadap prestasi

akademik. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian R

Sutipyo & Dahlan Ahmad (2016) yang menyatakan bahwa religiusitas

berpengaruh positif terhadap prestasi akademik.

3.6.4 Pengaruh Perilaku Kecurangan terhadap Prestasi Akademik

Berdasarkan hasil penelitian untuk pengaruh perilaku kecuranagn terhadap

prestasi akademik diperoleh Thitung (1,643) lebih kecil dari Ttabel (1,992) atau

dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,105>0,05. Sehingga variabel perilaku

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

18

kecurangan tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik, artinya Hipotesis

keempat (H4 ditolak). Perilaku kecurangan tidak berpengaruh terhadap

prestasi akademik karena

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kennedy

dan Subagyo (2019) menunjukkan bahwa kecurangan akademik tidak

berpengaruh terhadap prestasi akademik. Akan tetapi hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan penelitian Iga Septyas dan Helina Utami (2019) yang

menyatakan bahwa perilaku kecurangan berpengaruh positif terhadap

prestasi akademik.

4 PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hipotesis, maka penelitian

ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Variabel pendidikan etika tidak berpengaruh terhadap prestasi

akademik. Hasil ini dibuktikan dengan nilai Thitung (1,059) lebih besar

dari Ttabel (1,992) atau dapat dilihat dari signifikasi 0,293<0,05, sehingga

hipotesis pertama ditolak.

2) Variabel self efficacy berpengaruh positif terhadap prestasi akademik.

Hasil ini dibuktikan dengan nilai Thitung (2,782) lebih besar dari Ttabel

(1,992) atau dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,007<0,05, sehingga

hipotesis kedua diterima.

3) Variabel religiusitas tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik.

Hasil ini dibuktikan dengan nilai Thitung (0,090) lebih kecil dari Ttabel

(1,992) atau dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,928>0,05, sehingga

hipotesis ketiga ditolak.

4) Variabel perilaku kecurangan tidak berpengaruh terhadap prestasi

akademik. Hasil ini dibuktikan dengan nilai Thitung (1,643) lebih kecil

dari Ttabel (1,992) atau dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,105>0,05,

sehingga hipotesis keempat ditolak.

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

19

4.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini terdapat keterbatasan yang diharapkan tidak

mengurangi manfaat yang dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain :

1) Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan karena penelitian ini

hanya dibatasi sampel sebanyak 79 mahasiswa fakultas ekonomi dan

bisnis jurusan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan

hasilnya akan berbeda apabila dilakukan dengan semua populasi pada

satu fakultas.

2) Penelitian hanya menggunakan empat variabel independen yang

mempengaruhi prestasi akademik yaitu, pendidikan etika, self efficacy,

religiusitas, dan perilaku kecurangan.

3) Penelitian ini hanya dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner,

sehingga peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden yang tidak

serius dan tidak jujur dalam menjawab pertanyaan yang ada.

4.3 Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam

penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1) Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah sampel seluruh

mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis dengan demikian sampel akan

lebih banyak, sehingga diperoleh data yang valid dan kesimpulannya

dapat digeneralisasi.

2) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel independen lain

yang mempengaruhi prestasi akademik seperti variabel teknologi,

prokrastinasi, jadwal tidur, kerja paruh waktu, dan lingkungan agar

hasilnya dapat terdefinisi dengan lebih sempurna. Selain itu, dapat juga

menambahkan variabel intervening atau variabel moderating.

3) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode lain dalam

pengambilan data seperti metode wawancara. Dengan harapan responden

dapat memberikan jawaban yang jujur dan hasil penelitian tidak bersifat

bias.

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

20

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muhammad & Dardiri, Ahmad. 2016. ”Hubungan Kemampuan

Penyesuaian Diri Dan Pola Berpikir Dengan Kemandirian Belajar Serta

Dampaknya Pada Prestasi Akademik Mahasiswa”. Jurnal Pendidikan Teori,

Penelitian dan Pengembangan Volume 1 Nomor 10 Bulan Oktober Tahun

2016.

Artani, Ketut Tri Budi. 2017. “Pengaruh Academic Self Efficacy Dan Fraud

Diamond Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi

Di Bali”. Jurnal Riset Akuntansi, Volume 7 Nomor 2, September 2017.

Ari Kunto. 2006. Prosedur Pnelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Arens, Alvin A. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jilid I. Edisi Keduabelas

Erlangga : Jakarta.

Azwar, S. (2004). Sikap manusia teori dan pengukurannya (Ed. 4). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Ancok dan Suroso. 2011. Psikologi Islam.Yogakarta: Pustaka Pelajar

Ajzen, I. (1991). Theory of Planned Behaviour. Organizational Behaviour and

Human Decision Processes, 50(2),pp. 179-211.

Aziz, Muhammad Rusydi. 2016. Analisis Pengaruh Fraud Diamond, Integritas,

Religiusitas Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa. Skripsi.

Universitas Brawijaya: Malang.

Asari, Hasan. Menguak Sejarah Mencari 'Ibrah: Risalah Sejarah Sosial-

Intelektual Muslim Klasik, Bandung: Citapustaka Media, 2006.

Bandura. (1997). Social learning theory. New Jersey: Prentice Hall.

Banduran, A. 1986. Social Foundation of Though and Action: A Social Cognitive

Theory. Eglewood Cliffs, NJ: Prentice Hall

Bakar Abdoel.2015. “Pengaruh Religiusitas Dan Kebiasaan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Kanjuruan

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

21

Malang”. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Ekonomi &

Bisnis, November 2015.

B, Dahlan. 2018. “Pengaruh Etika Dan Self Efficacy Terhadap Prestasi Belajar

Mahasiswa (Studi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Tanjungpura Pontianak)”. Jurnal Manajemen, Volume 7, Nomor, 2018.

Cizek, G.J. 2003. Detecting and Preventing Classroom : Promoting integrity in

Assesment. California : Corwin Press

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar, Banjarmasin: Penerbit Rineka

Cipta

Dami Anselmus Zummy. 2018. “Efikasi Akademik Dan Prokrastinasi Akademik

Sebagai Prediktor Prestasi Akademik”. Jurnal Manajemen Pendidikan.

Volume 5, No. 1, Januari-juni 2018

Ema Busti & Mukhlis Mustofa.2016. “Etika Pemanfaatan Media Sosial Pada

Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Menjelang Ujian Akhir Sekolah (Studi

Kasus di SD Jama’atul Ikhwan). Jurnal Realita. Volume 1, No. 1, April

2016

Feist, J. & Feist, G.J. 2006. Theories of Personality, ed. V. New York. McGraw

Hill Companies. Inc, 2002.

Feist, J. & Feist, G.J. 2006. Theories of Personality, ed. VI. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Farhan, D. 2009. Etika dan Akuntabilitas Pr3rofesi Akuntan Publik. Malang:

Intimedia. Development”. NAPSA Journal, 37, 454-470

Fadersair Kennedy. 2019. “Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi:

Dimensi Fraud Pentagon (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Akuntansi

UKRIDA). Jurnal Akuntansi Bisnis. Volume 12, Nomor 2, Tahun 2019.

Furr, S., & Elling T. 2000. “The influence of Work on Collage Student

Fitriani Annisa. 2016. “Peran Religiusitas Dalam Meningkatkan Psychological

Well Being”. Jurnal Psikologi, Volume 9 Nomor 1, Januari 2016

Fitrah M. 2018. Metodologi penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindkan Kelas &

Studi Kasus. Sukabumi : CV Jejak.

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

22

Fransiska Septyas Iga & Utami Helianti. 2019. “ Perilaku Kecurangan Akademik

Mahasiswa : Prespektif Fraud Diamond Theory”. Jurnal Akuntansi Aktual,

Volume 6, Nomor 2, Juli 2019.

Ghazali, Imam. 2012. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Badan

Penerbit UNDIP, Semarang.

Gracia, L., & Jenkins, E. 2003. “A quantitative Exploration of Student Performace

on an Undergraduate Accountig Programme of Study”. Accounting Student,

12 (1), 15-32

Garkaz, M, Banimahd, B., & Esmaeli, H. 2011. “Factor Affecting Student

Performance : The case Of Student At The Islamic Azad University”.

International Conference on Education and Educational Pshychology.29,

hal.122-128. Elsevier.

Glock, Y. C & Stark, R. 1969. “Religion and Society in Tension”. Cetakan ketiga.

U.S.A

Herlyana, Made Vonny & Sujana, Edy. 2017. “Pengaruh Religiusitas Dan

Spiritual Terhadap Kecurangan Akademik Mahasiswa (Studi Empiris Pada

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja)”. Jurnal Akuntansi

Program S1 Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017

Indriana, Widowati & Surjawati. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Prestasi Akademik (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi

Universitas Semarang)”. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Volume 18

Nomor 1, Juni 2016

Lawson, R.A 2004.”is classroom cheating related to business students’ propensity

to cheat in the “real world”. Journal of Bussiness Ethic. 49(2). Hal 189-199

Marliani Rosleny. 2016. “Hubungan Antara Religiusitas Dengan Prestasi Belajar

Pada Mahasiswa”. Jurnal Psikologi Integratif,Volume 4, Nomor 2, 2016.

Marinah Siti & Sari Sekar Anggri. 2017. “Kontribusi Self Efficacy Terhadap

Prestasi Akademik Mahasiswa PKK UST”. Jurnal Taman Vokasi, Volume

5, Nomor 2, Desember, 2017.

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

23

Nursani, Rahmalia. 2014. Perilaku Kecurangan akademik mahasiswa: dimensi

fraud diamond. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya, Volume 2, Nomor 2

Ngalim Purwanto. 1991. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya, Cet. Ke

IV

Okleshen, M., & Hoyt, R. 1996. “A Cross Cultural Comparation of Ethical

Prespective and Decision Approaches of Business Students”. Journal of

Business Ethic, 15 (5), 537

Ranz Rebecca & Alhuzail Allassad Nuzha. 2019. “Beyond the officially secular:

Female religious students in the academic space”. Journal of Women's

Studies International Forum, June 2019.

R, Sutipyo & Latifah Amrih. 2016. “Prestasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah

Negeri(MAN) X Sleman Yogyakarta Ditinjau Dari Dimensi Religiusitas”.

Jurnal Pendidikan Isalam, Volume 10, Nomor 1, April 2016.

Siagian, S. P. 1996. Etika bisnis. Jakarta: PT Pustaka Binaan Pressindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2011.Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung : Alfabeta.

Sekaran Uma. 2014.Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba

Empat.

Syah Muhibbin. 2006. Psikologi Belaja . Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada.

Thomas H. Stone, dkk. Predicting Academic Misconduct Intentions and Behavior

Using the Theory of Planned Behavior and Personality, Taylor & Francis

Group: Psychology Press, 2010, hlm. 36.

Utari Amanda & Senen Hadi Syamsul. 2018. “Pengaruh Self Effycacy Terhadap

Prestasi Belajar Pada Mta Pelajaran Ekonomi (Survei Kepada Siswa-Siswa

Kelas XI IPS SMAN Se- Kota Bandung)”. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan

Ekonomi. Volume 2, Nomor 1, Februari 2018

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA, SELF EFFICACY ...eprints.ums.ac.id/82158/13/NASKAH PUBLIKASI-177.pdfPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan etika, self efficacy, religiusitas,

24

Wibowo, Erika Aryani. 2016. “Pengaruh Pendidikan Etika, Kecerdasan, Dan

Religiusitas Terhadap Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi”.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada

Wood, G & Warken, P. (2004). “Managing Technology, Academic Original Sin:

Plagiarism, The Internet, and Librarians. Journal of Academic

Librarianship. 30(3), pp. 237-242

W.S Winkel. 2009. Pesikologi Pengajaran, Yogyakarta : Penerbit Media Abadi

Weibe, K. F. 1980. “Personality Correlates of Intrinsic, Extrinsic and Non-

Religious Orientation”. Journal of Psychology, 105, 181-187

Wati Mirna & Sudibyo Bambang. 2016. “Pengaruh Pendidikan Etka Bisnis Dan

Religiusitas Terhadap Presepsi Etis Mahasiswa Akuntansi”. Jurnal

Economia, Volume 12, Nomor 2, Oktober 2016