Top Banner
1 PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU SANTRI PONDOK PESANTREN AL WATHONIYAH 43 CILINCING JAKARTA UTARA S K R I P S I Oleh : AHMAD SAHRONIH NIM: 805011001480 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007
91

Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Jan 07, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

1

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TERHADAP PERILAKU SANTRI PONDOK PESANTREN

AL WATHONIYAH 43 CILINCING

JAKARTA UTARA

S K R I P S I

Oleh :

AHMAD SAHRONIH NIM: 805011001480

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2007

Page 2: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TERHADAP PERILAKU SANTRI

DI PONDOK PESANTREN AL WATHONIYAH 43 CILINCING

JAKARTA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Ahmad Sahronih NIM : 805011001480

Di Bawah Bimbingan

Drs. H. Elman Sadri NIP. 150 203 320

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 3: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi ini berjudul ‘‘ PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM TERHADAP PERILAKU SANTRI DI PONDOK PESANTREN

AL WATHONIYAH 43 CILINCING JAKARTA ” telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal . Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata

1 ( S1 ) pada jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta,

Sidang Munaqosyah

Dekan / Pudek 1 /

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap

Anggota

Prof.Dr. Rosyada, MA Prof.Dr.H.Aziz Fahrurrozi,MA NIP. 150 231 356 NIP. 150 202 343

Anggota :

Penguji 1, Penguji II

Prof.Dr.H.Aminuddin Rasyad Dra. Eri Rosatria,M.Ag NIP. 150 011 333 NIP. 150 007 315

Page 4: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

SURAT KETERANGAN

No. 231/PP/Wath.43/08/2007 Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan Pondok Pesantren Al Wathoniyah

43 Jakarta menerangkan bahwa :

Nama : Ahmad Sahronih

Nim : 805011001480

Fak / Jur : Tarbiyah / PAI

Telah melakukan penelitian dalam rangka menyusun Skripsi dengan Judul “

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU

SANTRI PONDOK PESANTREN AL WATHONIYAH 43 JAKARTA ’’ Jl.

Raya Rorotan Rt.001/10 cilincing Jakarta Utara , mulai tanggal 16 juli s/d 13

Agustus 2007 .

Demikian Surat Keterangan ini buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya .

Jakarta, 13 Agustus 2007 Pimpinan Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 KH. AHMAD MULKI. HD

Page 5: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

SELAYANG PANDANG TENTANG PENULIS

Penulis lahir di Jakarta Jl. Rorotan IX Rt: 08 Rw: 07 Kelurahan

Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Pada hari Rabu 15 Oktober

1982 dari pasangan Jaelani dengan Rohani. Orang tua memberikan tujuh

nama yang berbeda. Namun, akhirnya orang tua mendapatkan salah satu

nama Yaitu “ AHMAD SAHRONIH “. Penulis mengeyam pendidikan mulai

di bangku SDN 02 Pagi Jakarta utara pada tahun 1988 dan lulus pada tahun

1994 dan Madrasa Ibtidaiyah 1 Rorotan pada tahun 1988 dan 1994.

Kemudian penulis melanjutkan ke Pondok pesantren Al Masthuriyah Cisaat

Sukabumi Jawabarat selama 2 tahun dan pindah ke Jakarta di MTS Al

Wathoniyah 14 selama 2 tahun.

Pada tahun 1997 melanjutkan Madrasah Aliyah Al wathoniyah 43 Jakarta Utara selama 3 tahun dan

melanjutkan penyetaraan D.II Universitas Islam Negeri Jakarta pada tahun 2001 selama itu penulis pernah mengikuti audisi

KDI masuk 20 besar dan ikut Audisi Nasid di Lativi .

Pengalaman penulis dalam berorganisasi, sewaktu di Madrasah Aliyah Al

Wathoniah 43, penulis pernah menjabat ketua OSIS, PASKIBRA dan

PRAMUKA periode 1999 bahkan sampai pernah masuk seleksi

PASKIBRAKA angkatan tahun 1999, dan sekarang sudah menjadi pelatih

dalam organisasi PASKIBRA dan PRAMUKA Al Wathoniyah 43, selain itu

penulis pernah meraih juara I lomba puisi tahun 1999 dan pidato tahun 2003

Se-Jakarta Utara, begitu pula pernah mendapatkan piagam penghargaan senam

santri pada tahun 2000.

Page 6: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Selama pengabdian di pondok pesantren Al Wathoniyah 43 penulis di angkat

menjadi sekertaris KBIH ( Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ) oleh Pimpinan

Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 yaitu KH. Ahmad Mulki HD, selain itu

juga penulis pada tahun 2001 sampai saat ini di angkat menjadi Guru Penjaskes

di SD dan MI Al Wathoniyah 43 dan Kepala Tata Usaha di SMP Al

Wathoniyah 43 selama 6 tahun, serta menjadi guru Madrasah diniyah Al

Wathoniyah 43 sampai saat ini. Semoga memory ini dapat membawa penulis

dalam meraih ke suksesan dan masa depan yang lebih gemilang.

Penulis

Ahmad Sahronih

Page 7: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Ungkapan syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kepada sang

pencipta alam semesta berserta isinya yakni Allah SWT, yang telah memberikan

ni’mat sehat wal ‘afiat dan panjang umur hingga skripsi ini selesai dengan judul

“PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU

SANTRI PONDOK PESANTREN AL WATHONIYAH 43 JAKARTA

UTARA”

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi

Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan pengikutnya yang membawa

ummatnya minadzulumati ilannur,

Penulis menyadari di dalam penulisan ini tidaklah terlepas dari bimbingan

dan dorongan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Rosyada, MA. Selaku Dekan Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Elman Sadri . Selaku Pembimbing Skripsi

3. Ayahanda KH. Mulki HD Pimpinan Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43

Jakarta Utara, yang memberikan izin dan mempermudah dalam penelitian.

4. Kedua orangtua ( Abeh Jaelanih & Ibu Rohanih ), Abang Abdul Rahman

dan mpo Nur , Ananda Ahmad Syahruri, Ananda Abdul Rozak &

Khairunnisa, Nanda Zahronih, Mimi Jamilah, dan Nanda Syarifatun

Page 8: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Nabila yang telah memberikan dorongan dan semangat dan do’a dalam

menuntut ilmu dan penyelesaian skripsi.

5. Para ustand dan dewan guru Yayasan Pendidikan Al Wathoniyah 43, yang

telah memberikan dorongan dan semangat bagi penulis dalam

menyelesaikan tugas.

6. Rekan-rekan seperjuangan serta pihak-pihak yang memberikan bantuan

baik moril maupun materil dalam menyelesaikan tugas ini.

Diakhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan belum sempurna

dan masih banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan sarannya dari perbaikan isi skripsi ini. Dan mudah-

mudahan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis

khusunya, dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, Desember 2007

Page 9: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

B. Identifikasi, Pembahasan dan Perumusan Masalah............................ 5

C. Kegunaan Hasil Penelitian ................................................................. 6

D. Metodologi Penelitian ....................................................................... 8

E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama islam.. ........................................ 10

2. Fungsi dan Peran Agama bagi Manusia dan Masyarakat .....….. 11

3. Pengaruh Pendidikan Agama Islam ......................................….. 14

B. Akhlak Santri

1. Pengertian Akhlak ................................................................... ... 18

2. Pembagian Akhlak ..................................................................... 20

3. Pengertian Santri ………… ........................................................ 23

4. Faktor yang mempengaruhi akhlak santri .................................. 24

Page 10: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... ..... 28

D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Tujuan dan Manfaat penelitian ........................................................ 32

2. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 32

3. Metode Penelitian ..................................................................... ....... 33

4. Variabel Penelitian ........................................................................... 33

5. Populasi dan Sampel ................................................................... ..... 35

6. Teknik Pengumpulan Data ............................................... ................ 36

7. Teknik Analisa Data dan Interpretasi Data ................................ ...... 33

BAB. IV HASIL PENELITIAN

A. Profil Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 Jakarta .................. ...... . 39

1. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 ........ 39

2. Keadaan Sarana dan Prasarana

i. Keadaan Sarana prasarana ................................................. 40

ii. Pengaturan penggunaan gedung ....................................... 41

3. Keadaan Santri dan Guru ......................................................... 41

4. Latar Belakang Pendidikan Guru Dan Karyawan ......... .......... 42

5. Struktur Organisasi ...................................................... ........... 43

B. Hasil Wawancara Penelitian .......................................................... 44

1. Upaya Peningkatan Perilaku Santri............................................ 44

2. Hambatan Dalam Usaha meningkatkan Perilaku Santri............. 44

Page 11: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

3. Faktor Yang mendukung ………………………………………

45

C. Deskripsi Data ………………………………………………………. 45

BAB. V Penutup

A. Kesimpulan .................................................................................. .... 76

B. Saran.................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 12: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana diketahui pondok pesantren adalah lembaga pendidikan

Islam tertua di Indonesia yang telah menunjukan kemampuannya dalam mencetak

kader-kader ulama dan telah berjasa turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain

itu pula, pondok pesantren telah menjadi pusat kegiatan pendidikan yang telah

berhasil menanamkan semangat kewiraswastaan dan semangat berdikari, yang

tidak mengantungkan diri kepada orang lain.

Disamping itu, tantangan yang dihadapi oleh pondok pesantren semakin

hari semakin keras lebih kompleks, dan mendesak, sebagai akibat semakin

meningkatnya kebutuhan pembangunan terjadinya tranformasi dan perubahan di

pondok pesantren, baik yang menyangkut sumber daya manusia, alam,

pembelajaran, maupun pengelolaan pendidikan pondok pesantren secara khusus,

atau penyelenggaraan pondok pesantren itu sendiri secara umum.

Terlebih bagi perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya

pembinaan peserta didik yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan

sikap, pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan, kemampuan berkomunikasi dan

berinteraksi dengan masyarakat secara luas, serta meningkatkan kesadaran

terhadap alam lingkungannya. Asas pembinaan seperti inilah yang ditawarkan

oleh pondok pesantren Al-Wathoniyah 43 sebagai lembaga pendidikan agama

Islam di Jakarta Utara.

Page 13: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Memang pendidikan dan pembinaan yang diselenggarakan oleh Pondok

pesantren Al-Wathoniyah 43 khususnya, dan Pondok pesantren yang lain pada

umumnya selama ini diakui mampu memberikan pendidikan dan pembinaan bagi

para santri untuk menyadari sepenuhnya atas kedudukannya sebagai manusia,

makhluk utama yang harus menguasai alam sekelilingnya. Hasil pembinaan

pondok pesantren juga membuktikan bahwa para santri menerima pendidikan

untuk memiliki nilai-nilai kemasyarakatan dan nilai-nilai akdemis. Keberhasilan

dan peranan kiat pondok pesantren dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan

bangsa baik dari segi pendidikan maupun dari segi pembinaan moralitas anak

bangsa telah tercermin dalam sabda Rasulullah SAW:

)رواه أحمد والبيهقى(إنما بعثت ألتمم مكارم األخالق Artinya : “Sesungguhnya aku ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan

moralitas manusia”. (HR. Ahmad dan Al-Baihaqie)1

Pada mulanya tujuan pondok pesantren adalah 1). Menyiapkan santri

untuk mendalami dan menguasai ilmu agama Islam atau lebih dikenal dengan

tafaqqohu fi aldin, yang diharapkan dapat mencetak kader-kader ulama dan turut

mencerdaskn masyarakat Indonesia. Kemudian diikuti dengan tugas 2). Dakwah

di dalam menyebarkan agama Islam dan 3). Sebagai benteng pertahanan umat

khususnya dalam bidang akhlak/moralitas. Sejalan dengan hal inilah, materi yang

diajarkan di pondok pesantren hampir secara keseluruhan terdiri dari materi

agama langsung digali dari kitab-kitab klasik yang berbahasa Arab. Akibat

perkembangan zaman dan tuntutannya, tujuan pondok pesantren dan bertambah

1 Amru Khalid, Semulia Akhlak Nabi, ( Solo : Aqwan,2006),Cet.Ke-1,hal,22

Page 14: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

dikarenakan perannya yang signifikan. Tujuan itu adalah 4.) berupaya

meningkatkan pengembangan, tiga tujuan yang terakhir adalah manifesta dari

kehidupan. Namun yang sesungguhnya, tiga tujuan yang terakhir adalah

manifestasi dari hasil yangdicapai pada tujuan pertama, tafaqqohu fil al-din.

Tujuan inipun semakin berkembang sesuai dengan tuntunan yang ada pada

pondok pesantren.

Keberadaan pondok yang semakin beragam dalam bentuk, peranan dan

fungsi ini menjadikan adanya fenomena yang cukup berarti dalam upaya membuat

suatu pola yang dipahami sebagai acuan untuk pengembangan pondok pesantren

masa depan.

Eksistensinya yang sedemikian lama dimungkinkan pula karena sikap

kepercayaan diri yang tinggi dan penuh pertahanan diri pondok pesantren. Dalam

rangkaian ini pula terlahir jiwa pondok pesantren yang merupakan karakteristik

yang belum pernah dibangun oleh sistem pendidikan manapun. Jiwa pondok

pesantren itu terimplikasi dalam panca-jiwa pondok pesantren sebagai mana yang

diucapkan oleh Sa’id Aqiel Siraj dalam buku “ Pola Pembinaan Pondok Pesantren

Hal.215 – 216 Sebagai berikut :

1. Jiwa Keikhlasan Jiwa Keikhlasan yangtidak didorong oleh ambisi untuk

memperoleh keuntungan-keuntungan tertentu, tetapi semata-semata demi ibadah kepada Allah SWT. Jiwa keikhlasan termanifestasi dalam segala rangkaian sikap dan tindakan yang selalu dilakukan secara ritual oleh komunitas pondok pesantren, jiwa ini terbentuk oleh adanya suatu keyakinan bahwa

Page 15: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

perbuatan baik mesti dibahas oleh Allah SWT dengan balasan yang baik pula, bahkan mungkin sangat lebih baik.....

2. Jiwa Kesederhanaan Sederhana bukan berarti pasif, melarat, nerimo dan miskin, tetapi mengandung unsur kekuatan dan ketabahan hati, penguasaan diri dalam menghadapi segala kesulitan. Dibalik kesederhanaan itu, terkanding jiwa yang besar, berani maju terus dalam menghadapi perkembangan dinamika social, kesederhanaan ini menjadi ciri khas santri dimana-mana.

3. Jiwa Ukhuwah Islamiyah Ukhuwah Islamiyah yang demokratis ini tergambar dalam situasi dialogis dan akrab antar komunitas pondok pesantren yangdipraktekkan sehari-hari. Disadari atau tidak, keadaan ini akan terwujudkan susana damai, senasib dan sepenanggungan, yang sangat membantu dalam pembentukan dan pembangunan idealisme santri. Perbedaan yang dibawa oleh santri ketika masuk pondok psantren tidak menjadi penghalang dlam jalinan yang dilandasi oleh nilai spiritualisme Islam yang tinggi.

4. Jiwa Kamandirian Kemandirian disini bukanlah kemampuan dalam pengurusan persoalan-persoalan internal, tetapi kesanggupan membentuk kondisi pondok pesantren sebagai instistusi pendidikan Islam yang merdeka dan tidak menggantungkan diri pada bantuan dan pamrih pihak lain. Pondok pesantren harus mampu berdiri diatas kekuatannya sendiri.

5. Jiwa Bebas Bebas dalam memilih alternatif jalan hidup dan menentukan masa depan dengan jiwa besar dan sikap optimis menghadapi segala prioblematika hidup berdasarkan nilai-nilai Islam. Kebebasan juga berarti tidak terpengaruh atau tidak mau didikte dunia luar.2

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

2 Departemen Agama RI, Pola Pengembangan Pondok Pesantren, Cet. 2003. h. 4

Page 16: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Berpijak dari latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, darinya

muncul permasalahan yang akan dijadikan fokus kajian dalam skripsi ini. Adapun

identifikasi yang dapat penulis uraikan adalah sebagai berikut :

a. Kontribusi Pengaruh Pendidikan Agama Islam TerhadapPrilaku Santri

b. Pembelajaran di Pondok Pesantren

c. Kegiatan Santri di Pondok Pesantren

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan mencapai sasaran yang hendak

dibahas sebagaimana judul tersebut diatas, maka penulis akan memberikan

batasan masalah yang diteliti meliputi : pentingnya Pendidikan Agama Islam

dalam upaya merubah perilaku santri , hal-hal yang terkait dengan PAI, serta

pengaruh PAI terhadap perilaku santri Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43

Cilincing Jakarta Utara

3. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah tersebut diatas, penulis memandang perlu untuk

merumuskan masalahdengan cara menguraikannya melalui beberapa metode

penelitian, yang selanjutnya penulis membuat suatu rumusan dalam benruk

pertanyaan: “Apakah Pendidikan Agama Islam Berpengaruh Positif

Terhadap Perilaku Santri !

C. Kegunaan Hasil Penelitian

Setelah penulis menguraikan latar belakang dari permasalahn tersebut

diatas, patut kiranya penulis mengemukakan tujuan dan kegunaan dari

Page 17: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

penelitian yang akan digumkan sebagai kelengkapan dari penulisan

skripsi ini :

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah

Pendidikan Agama Islam yang diajarkandi pondok pesantren Al-

wathoniyah 43 dalam perannya sebagai pedoman dalam hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat mempengaruhi pola

tindak seseorang atau bahkan dapat merubah tabiat buruk menjadi baik

dengan ajaran yang baku –kebenaran yang hakiki—didalam syariatnya,

baik yang disampaikan melalui Wahyu Allah ( Al-qur’an) atau melalui

perkataan, perbuatan, dan atau ketetapan dari Rasullullah saw ( Al-

hadist).

Adapun utamanya dari tujuan penelitian ini secara empiris adalah akan

menghasilkan beberapa pembuktian;

a. Bahwa pendidikan Agama Islam dapat mempengaruhi dan merubah

karakteristik dan budipekerti seseorang yang sebelumnya memilki

pola sikap dan pola tindak yang kasar, buas dan beringas (Akhlak al-

madzmumah) menjadi haluis dan lembut perangai dan budi

bahasnya ( Akhlak al-mahmudah).

b. Bahwa pendidikan Agama Islam dapat merubah arah atau

pandangan hidup seseorang yang sebelumnya lebih mementingkan

dan mengedepankan sifat individualistis yang hedonistis (hubb al-

Page 18: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

dunia), mejadi lebih memilki kepekaan rasa—Asah, Asih dan

Asuh—terhadap perbedaan yang ada didalam kehidupan.

c. Bahwa pendidikan Agama Islam dapat mempengaruhi dan merubah

gaya hidup seseorang yang memiliki sifat membolehkan cara

(Permissive), menjadi lebih disiplin dengan mematuhi ajaran

syari’at yang menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai kemanusiaan.

2. Kegunaan

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi

persyaratan gelar kesarjanaan (Strata I ) dalam bidang Pendidikan

Agama Islam, selain itu pula kegunaan dari penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontribusi pemikiran terhadap khazanah ilmu

pengehuan, khususnya dalam bidang ilmu agama islam secara makro,

yang sejatinya juga berguna untuk meningkatkan mentalitas dan

moralitas akhlak manusia didalam membangun kulktur dan budaya

kehidupan yang sangat beraneka ragam macam bentuknya. Khususnya

didalam dunia pendidikan dan kegiatan belajar mengajat-antara murid

dengan gurunya, kyai dengan para santrinya baik didalm pendidikan

formal ataupun non formal.

D. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan skrifsi ini penulis menggunakan metode ( Fiel

Ricearch ) yaitu penulis langsung kelapangan guna memperoleh data yang

Page 19: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

jelas dan akurat. Untuk mempermudah penulisan dalam skrifsi ini penulis

menggunakan buku pedoman penulisan Skrifsi, Tesis, dan Disertasi tahun

2006 .

E. Sistematika Penulisan

Skrifsi ini ditulis menjadi lima bab, masning-masing bab terdiri dari

susb-sub :

BAB I : Pendahuluan meliputi : Latar belakang masalah, identifikasi

masalah, kegunaan hasil penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematik penulisan.

BAB II : Kajian Teori terdiri : Pendidikan agama islam , fungsi dan

peranan agama bagi manusia dan masyarakat, pengaruh

pendidikan agama islam, Akhlak Santri , pengertian akhlak ,

pembagian Akhlak , pengertian santri, faktor yang

mempengaruhi

akhlak santri , kerangka berpikir dan hipotesis

penelitian.

BAB III : Metodologi penelitian terdiri : Tujuan penelitian, tempat dan

waktu

penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisa data

BAB IV : Hasil Penelitian terdiri : Profil pondok pesantren Al Wathoniyah

Page 20: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

43 jakarta, sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al Wathoniyah

43

Cilincing Jakarta Utara , keadaan sarana dan prasaran ,

pengaturan

penggunaan gedung , keadaan santri dan guru , latar belakang

pendidikan guru dan karyawan , struktur organisasi Wathoniyah,

deskrifsi data, pengujian hipotesis, analisis dan interpretasi data

BAB V : Penutup terdiri : Kesimpulan dan saran

Page 21: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Agama Agama dipandang sebagai suatu institusi , yang mengemban

tugas masyarkat agar berfungsi dengan baik, dalam lingkup lokal,

maupun nasional. Maka dalam tinjauannya yang terpenting adalah

daya guna dan pengaruh agama terhadap masyarakat , sehingga berkat

eksistensi dan fungsi agama cita – cita masyarakat akan keadilan dan

kedamaian serta kesejahteraan jasmani rohani dapat terwujud.

Agama disebut sebagai sistem sosial, bahwa agama adalah

suatu fenomena sosial, atau peristiwa kemasyarakat, suatu sistem

sosial dapat di analisis, karena terdiri atas suatu kompleks kaidah –

kaidah dan peraturan yang dibuat saling berkaitan dan terarahkan

kepada tujuan tertentu.

Manusia secara sosiologis adalah makhluk yang beragama. Hal

ini diuraikan oleh DR.Zaidan Abdul Bagi :

Sesungguhnya beragama merupakan kecenderungan instik yang tertanam dalam jiwa manusia yang menetap, meresap padanya sejak masa kekanak – kanakannya itu sama persis seperti kecenderungan untuk hidup bermasyarakat. Sebagaimana manusia itu sesungguhnya tidak dapat hidup jauh dari masyarakat . Sesungguhnya

10

Page 22: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

dengan contoh ini manusia tidak bisa hidup tanpa agama, baik agama itu dinamakan agama samawi maupun dinamakan agama ardhi. 3

Tanpa adanya agama sebagai suatu wadah yang mengatur dan

membina keseluruhan, kebudayaan akan sukar dibina dan diwariskan

kepada angkatan berikutnya .

2. Fungsi dan Peran Agama bagi Manusia dan Masyarakat

a) Fungsi Agama

Pemahaman mengenai fungsi agama tidak dapat dilepas

dari tantangan – tantangan yang dihadapi manusia dan masyaralat.

Untuk mengatasi itu semua manusia lari kepada agama karena

manusia dengan keyakinan yang kuat bahwa agama memiliki

kesanggupan yang definitif dalam menolong manusia. Dengan kata

lain, manusia memberikan suatu fungsi tertentu kepada agama.

Selain itu disadari bahwa agama sangat berfaedah bagi manusia

terutama bagi siapa yang memerlukannya, sebab :

1) Agama mendidik manusia agar memiliki pendirian yang tentu, jelas, dan sikap yang positif dan tepat .

2) Agama mendidik manusia agar memiliki ketentraman. Orang yang beragama dapat merasakan bagaimana besarnya penolongan agama pada dirinya, lebih – lebih ketika tertimpa musibah.

3) Agama adalah sarana untuk membebaskan manusia dari perbudakan materi, agama mendidik manusia agar ia tidak dikuasai oleh materi dan benda . Manusia diperintah untuk tunduk kepada Allah SWT.Agama memberi modal supaya

3 H. Salihun A. Nasir, M.Pd.I, Problematika Kehidupan dan pemecahannya, ( Jakarta :

Kalam Mulia, 2003 ), 97.

Page 23: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

manusia menjadi besar, kuat, dan tidak gampang ditunjukan oleh siapapun .4

b) Peranan Agama Bagi Kehidupan Manusia dan Masyarakat

Agama dengan sosiologis, berperan sebagai :

1) Pegangan Batin Kehidupan Manusia

Tanpa agama manusia sudah tentu mengalami

kegelisahan, keresahan, tidak memiliki kendali, ibarat kapal

tak memiliki kompas, mudah tersesat di alam pelayaran dan

bahkan tenggelam hancur diterpa ombak.

2) Pegangan Batin Kehidupan Manusia

Memang di dalam masyarakat ada aparat

pemerintahan yang salah satu tugasnya adalah melakukan

pengawasan . namun tidak semua perilaku masyarakat itu

dapat dijangkau oleh aparat. Agama mengetuk hati nurani

manusia agar berlaku baik dan menghindarkan perilaku

jelek, sekalipun tidak diawasi.

3) Transpormasi sosial

Agama sarat dengan ajaran yang normatif, harus

direalisasikan dalam perikehidupan, sebagaimana yang

dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang

bertugas menyempurnakan akhlak mulia .

4 Drs.Hm.Ali Hasan, Drs.H.Abudin Nata,MA Materi Pokok Agama Islam ,( Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan agama Islam dan Universitas Terbuka, 1996/1997), 39-40.

Page 24: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

)رواه أحمد والبيهقى(إنما بعثت ألتمم مكارم األخالق

Artinya : “Sesungguhnya aku ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan moralitas manusia”. (HR. Ahmad dan Al-Baihaqie)5

4) Pendidikan

Dalam menjalankan fungsi dan pesan-pesan

keagamaan, maka diberikan pendidikan agama, pada jalur

sekolah , pondok pesantren maupun luar sekolah .

5) Persaudaraan

Persaudaraan orang yang seiman tentunya merasa

bersaudara. Agama telah menjadi perekat persautuan dan

kesatuan bangsa. Karena kemajemukannya, maka Indonesia

diperlukan adanya “ Tri Kerukunan Umat Beragama ’’

yaitu kerukunan intern umat beragama, Kerukunan antar

umat beragama dan kerukunan umat beragama dengan

pemerintah.6

Bahwa sesungguhnya yang dituju oleh agama

adalah kesucian jiwa, kebersihan hati, tumbuhnya semangat

patuh terhadap suruhan dan taat terhadap

pemerintah.Berseminya rasa keagungan Allah SWT dan

tetap tegaknya kebajikan dan kesejahteraan di muka bumi

di atas dasar yang kokoh dan kuat yang tumbuh dari adanya

5 Amru Khalid, Semulia Akhlak Nabi, ( Solo : Aqwan,2006),Cet.Ke-1,hal,22 6 Tim Nobel , Pendidikan Kewarga Negaraan , ( CV.Dwi Pustaka Jaya: Jakarta, 2006),

h. 43

Page 25: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

pertalian antara manusia dan khaliknya yang selalu

mengetahui akan segala rahasia dan yang tersirat didalam

hati.

3. Pengaruh Pendidikan Agama Islam

Pada era globalisasi dan modernisasi, pembangunan nasional

Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan berada pada abad

komunikasi dan informasi yang disertai tekhnologi yang serba canggih.

Perkembangan dan kemajuan ini akan membawa dampak dan akan

sangat mempengaruhi terhadap perkembangan dunia pendidikan di

dalam Pondok Pesantren, khususnya bagi para santri yang secara

kontinuitas diberikan pelajaran agama sebagai bekal hidup di masyarakat

nantinya atau sebagai pedoman untuk berinteraksi antar sesama, baik

dalam lingkungan pondok pesantren maupun di luar lingkungan pondok

pesantren.

Perubahan dan pergeseran dimensi nilai yang telah dibawa oleh

arus modrenisasi dan globalisasi bahkan westernisasi tidak akan dapat

dihindari – bagaikan bola salju yang berada di tengah panasnya terik

matahari di siang hari, namun bukan berarti niali-nilai ajaran agama

yang telah diserap oleh santri di Pondok Pesantren serta merta dapat

merubah arah hidupnya, baik yang berkaitan dengan pola sikap dan pola

keshariannya, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa arus globalisasi

dan modernisasi dapat mempengaruhi gaya hidup kesehariannya, karena

arus budaya asing baik melalui media massa maupun media elektronik

Page 26: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

kian hari semakin merebak di dalam kehiduapan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Satu contoh dampak negatif yang kita ketahui

dalam beberapa tayangan infotainment yang memang sengaja

disuguhkan melalui media televisi dan media surat kabar.

Nilai-nilai ajaran agama berdasarkan Al Qur’an dan Hadits yang

senantiasa diberikan langsung oleh guru ( para Pengajar ) baik para kyai

atau guru-guru yang ada di pondok pesantren merupakan dasar

filterisasi bagi prilaku santri untuk bergaul di masa yang akan datang,

agar tidak tersesat dan terjerumus dalam jurang kesesatan pergaulan

bebas tanpa batas. Sebagaimana yang telah diingatkan oleh Rasulullah

SAW dalam sabdanya:

ترآت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما، آتاب اهللا وسنة سوله

)رواه إبن عبد البر( Artinya : “Telah aku tinggalkan bangimu dua perkara yang tidak

akan tersesat kamu jika berpegang teguh pada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya”. (HR. Ibnu Abdil Barr)7

Selain itu pula juga ditegaskan dalam firman Allah SWT dlam

surah At-Tarim ayat:6 ⌧

7 Drs.H.Nuh.Rifa’i, 300 Hadits bekal dakwah dan pembina pribadi muslim, ( Semarang : CV.Wijaksana: 1996 ), Hal.183

Page 27: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Artinya : Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak

generasi yang Telah kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) Telah kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah kami berikan kepadamu, dan kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, Kemudian kami binasakan mereka Karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (Q.S At-Tarim ayat : 6)8

Tentunya apabila dasar pertahanan keagamaan yang dimiliki oleh

seseorang kurang, maka tidak dapat dipungkiri bahwa yang lemah kadar

keimanan dan aqidahnya akan terjebak dalam kehidupan yang sesat,

mudah di ombang ambingkan oleh arus globalisasi dan modernisasi

seiring dengan masuknya arus budaya asing yang pada akhirnya akan

selalu merasakan kegelisahan sepanjang hidup.

Agama sebagai sistem kehidupan secara bersama dan dalam

kebersamaan telah mampu mempengaruhi pengalamannya untuk

senantiasa menciptakan kehidupan yang lebih bermakna sehingga

melahirkan perilaku yang mulia dan memberi dampak positif bagi

terbangunnya kepribadian, sistem sosial dan sistem budaya yang

transformatif. Sedangkan sistem sosial dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Kehidupan sosial kemasyarakatan

Bila masyarakat telah mampu berfikir secara realistis

maka mereka akan memahami setiap perbedaan yang terjadi

dilingkungan sekitarnya. Perbedaan merupakan fitroh yang

8 Al – Qur’an dan Terjemahnya,

Page 28: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

bukan disikapi secara emosional tetapi dapat disikapi secara

harmonis dengan jalan musyawarah .

b. Kehidupan Sosial Kebudayaan

Manusia terbagi dalam komunitas suku ,ras, agama

yang berbeda menurut ketaatan pada keyakinan yang

diimaninya . Perbedaan itulah yang justru menegakan bahwa

manusia adalah makhluk sosial yang mampu menentukan sikap

toleransi dalam beragama serta interaksi sosial lainnya.

c. Kehidupan Sosial Perekonomian

Keberadaan agama berpengaruh dalam

pembentukan perilaku yang sangat menjunjung tinggi nilai-

nilai kemajuan sosial perekonomian . Dalam paradigma agama

sesungguhnya keberadaan materi tidak selamanya

dipertentangkan dalam kehidupan manusia. Pentingnya materi

dalam presfektif nilai-nilai agama adalah amanat Allah SWT,

yang harus didayagunakan bagi kesejahteraan kehidupan

manusia serta lingkungannya dalam mencapai ridho Allah

SWT. Pencapaian ekonomi akan semakin efisien dan efektif

apabila dikelola oleh orang yang bertanggung jawab dan

memiliki kesalehan pribadi. Dalam pengertian agama Islam,

Allah SWT menganugerahkan segala potensi kepada seseorang

harus benar-benar dikembangkan dan dipertanggung jawabkan.

Page 29: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

B. Akhlak Santri

1. Pengertian Akhlak

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

tanpa berinteraksi dengan yang lainnya. Dalam berinteraksi manusia

berusaha untuk selalu berhubungan secara baik , dalam hubungan

sosialnya manusia tidak lepas dari etika atau akhlak.

Akhlak secara etimologi berasal dari bahasa arab : akhlak adalah

bentuk jamak dari kata khuluk yang artinya perangai , moral, tabiat dan

etika .9 kata akhlak jika diuraikan berasal dari rangkaian huruf kha-la-qa,

jika digabungkan khalaqa bentuk fi’il madi yang bermakna menciptakan

yang mengingatkan pada kata kholiq dan makhluk . Akhlak berarti sebuah

perilaku yang muatannya menghubungkan antara hamba dengan Allah

SWT. Ini semua sejalan dengan kata khuluq yang terdapat dalam al qur’an

surat al-qolam ; 4

Artinya : “Sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berakhlaq

agung”.10

Di dalam Ensiklopedi Pendidikan dikatakan bahwa akhlak ialah

budi pekerti, watak, kesusilaan (kesadaran etik dan moral ) yaitu kelakuan

9 Drs.H. Abuddin Nata,MA. Aqidah Akhlak-1 ( Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan

Kelembagaan agama Islam dan Universitas Terbuka, 1998), 187 10 Terjemah Al Qur’an

Page 30: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliknya

dan manusia. 11

M. Dahlan Yacub Al Barry dalam kamus bahasa Indonesia

kontemporer memberi pengertian sebagai berikut, akhlaq adalah budi

pekerti, tingkah laku, dan perangai. Akhlaq al karimah adalah akhlak yang

mulia.12

Adapun pengertian akhlaq dari segi istilah dikemukakan oleh para

ahli dengan redaksi yang bermacam-macam. Diantaranya seperti yang

dirumuskan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddi seperti yang

telah dikutip oleh Dr. Asmaran mengatakan “ Sifat yang tertanam dalam

jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan

mydah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan ’’.13

Sedangkan Al Mu’jim al Wasith seperti yang dikutip oleh Abuddin

Nata, mengatakan “ Sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya

lahirlah macam-macam perbuatan baik atau buruk, tanpa menimbulkan

pemikiran dan pertimbangan.14 Dari kedua rumusan tersebut menurut

Abudin Nata, dapat diketahui bahwa akhlaq adalah memiliki 4 ( empat )

ciri yaitu :

11 Soegarda Poerbakawatja, Ensliklopedi Pendidikan , ( Jakarta : Gungung Agung, 1976),

h. 9 12 M. Dahlan Yacub Al Barry, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, ( Surabaya : PT

Arkola, 2001 ), h.19 13 Dr. Asmaran As., M.A , Pengantar Studi Akhlak, ( Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada

, 2002), h. 2 14 Abudin Nata , Pendidikan Aqidah Akhlaq, ( Jakarta : Direktorat Jenderal pembinaan

Agama Islam, 1998), h. 187

Page 31: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

1. Sifat tersebut sudah tertanam kuat dalam batin seseorang, mendarah daging dan menjadi kepribadiannya, sehingga tidak mudah hilang .

2. Perbuatan tersebut sudah dilakukan secara terus menerus dimanapun ia berada, sehingga pada saat melakukannya seolah-olah tidak perlu dipertimbangkan dan pemikiran lagi.

3. Perbuatan tersebut dilakukan dengan tulus ikhlas atau sesungguhnya bukan dibuat-buat atau pura-pura.

4. Perbuatan tersebut dilakukan dengan kesadaran sendiri, bukan karena paksaan atau tekanan dari luar , melaikan atas kemampuannya sendiri.

Dengan ciri-ciri diatas, maka kita dapat membedakan anatara

perbuatan akhlak dan perbuatan yang belum tergolong akhlak. Perbuatan

yang tergolong akhlak adalah perbuatan yang telah memiliki keempat ciri

tersebut di atas.

2. Pembagian Akhlak .

a. Akhlak terpuji ( Al Akhlaq Mahmudah )

Akhlak merupakan salah satu tanda bagi kesempurnaan iman

seseorang . Yang termasuk akhlak terpuji ialah beriman dan bertaqwa

kepada Allah SWT, sabar, syukur, tawadhu, tawakal, jujur, pemaaf,

disiplin,berakhlak terhadap lingkungan dan alam sekitarnya, dan segala

perbuatan baik menurut pandangan Islam.15

b. Akhlak Tercela ( Akhlak Madzmumah )

Akhlak tercela atau akhlak mazmumah adalah tingkah laku yang dapat

merusak keimanan seseorang dan menjatuhkan derajat serta martabat

15 Zainudin, Muhammad Jamhari, Al Islam 2 Muamalah dan akhlak. ( Bandung : Pustaka

Santri, 1999), h.78

Page 32: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

manusia.16 Yang termasuk akhlak tercela adalah kufur, syirik, riya, fitnah,

dendam, dan segala sesuatu yang bertentangan dengan akhlak terpuji.

Akhlak yang baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan

seseorang pada posisi yang terhormat dan tinggi. Allah SWT menyatakan

di dalam firman-Nya, agar umat islam membina kehidupannya dengan

mencontoh kehidupan Nabi Muhammad SAW, seperti yang terdapat

dalam Q.S. Al Ahzab ayat 21 :

Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW itu suri

tauladan yang baik bagi dirimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat

Allah dan keadaan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Q.S. Al

– Ahzab : 21).17

Jadi berdasarkan sudut pandang kebahasan definisi akhlaq dalam

pengertian sehari-hari disamakan dengan “budi pekerti, kesusilaan, sopan

santun, tata karama (Versi Bahasa Indonesia), sedangkan dalam bahasa

inggrisnya disamakan dengan istilah moral atau ethic”18

Menurut Dr. Asmaran As., M.A. mengatakan:

16 Ibid, h.100 17 Terjemah Al Qur’an 18 S. Wojowarsito, dkk, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : Tara, tth), hal. 101-215

Page 33: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

“akhlaq adalah sifat-sifat manusia yang terdidik”19

Memahami ungkapan tersebut diatas dapat dimengerti sifat atau

potensi yang dibawa setiap manusia sejak lahir yang tertanam dalam

jiwanyadan selalu ada padanya. Sifat itu bisa berupa perbuatan baik,

disebut akhlaq yang mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlaq yang

tercela. Kedudukan akhlak dalam Islam merupakan salah satu sendi

agama, dengan fungsi yang selalu menguatkan pengalaman aqidah dan

syari’ah, maka agama Islam memberikan tuntunan kepada manusia agar

berakhlak mulia dalam kehidupannya. Ada beberapa langkah-langkah

dalam menanamkan akhlak mulia menurut A. Mustofa yaitu :

1. Memberitahukan hal-hal yang baik dan yang buruk, meskipun dengan pengetahuan yang sangat sederhana.

2. Memberitahukan akibat perbuatan baik atau perbuatan buruk yang dilakukan

3. Memberitahukan cara-cara melakukan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk.20

19 Ibid., hal 1 20 A. Mustofa , Akhlak Tasawuf, ( Bandung : CV.Pustaka Setia, 1997 ), h. 145

Page 34: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

3. Pengertian Santri

Secara generik santri Pondok Santren dapat dikelompokkan

menjadi dua kelompok besar, yaitu: santri Mukmin dan santri Kalong. 21

Santri Mukmin adalah para santri yang datang dari tempat yang

jauh, kemudian ia tinggal dan menetap di pondok (asrama) pesantren.

Sedangkan santri Kalong adalah para santri yang berasal dari wilayah sekitar

pondok pesantren dan mereka tinggal tinggal dan menetap di pondok (asmara)

pesantren, mereka cukup pulang pergi mengaji, menggali dan mengkaji ilmu

agama yang diberikan oleh para kiyai dan guru yang ada di Pondok pesantren.

Biasanya santri kalong jarak tempuh rumahnya dengan pondok pesantren tidak

terlalu jauh, mereka hanya cukup dengan berjalan kaki menuju podnok

pesantren,

Pada dasarnya pondok pesantren type klasik atau lebih dikenal

dengan salafiah yang masih mengedepankan nilai Barokah: kelebihan yang

didapatkan santri dari seorang kyai atau guru karena menghormatian dan

mentaati perintah dari kyai atau gurunya, tidak melakukan seleski khsusus

kepada para calon santrinya, terutama seleksi untuk diterima atau ditolak.Para

calon santri siapa saja yang datang akan diterima sebagai santri dengan satu

persyaratan apabila ia memang benar ingin memperdalam ilmu agama di

pondok pesantren. Hal yang demikian berbeda dengan pesantren wajah baru,

type pondok modern, yang memang telah banyak melakukan perubahan dan

pembaharuan, namun bukan berarti pesantren type salafiah dalam hal materi

21 Departemen Agama RI, Pola Pembelajaran di Pesantren ( 2003 ) h, 14.

Page 35: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

pendidikannya kurang baik bila dibandingkan dengan type pesantren modern,

hanya saja perbedaan yang prinsipil terletak pada mothode dan infrastruktur

pada sarana dan prasarana saja. Satu contoh mislanya; santri salafiah dalam

penyelesaian dilakukan secara alami yakni mereka akan memilih sendiri

kitab-kitab yang akan dipelajari berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Kemampuan individual antara santri yang satu dengan yang lainnya jelas

terlihat pada system pendidikan ini. Bagi santri yang satu dengan yang lainnya

jelas terlihat pada system pendidikan ini. Bagi santri yang pandai, ia akan

dapat menyelesaikan pembacaan sebuah kitab dalam ralatif cepat bila

dibandingkan dengan teman-temannya yang kurang pandai. Sehingga

walaupun waktu yang ditempuh antara santri yang satu dengan yang lain

adalah sama, akan tetapi ilmu pengetahuan yang diperoleh dari banyaknya

kitab yang dibaca para santri itu akan berbeda.

Hal ini berbeda dengan persantren modern yang biasannya

menerapkan aturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku sebagaimana yang

diberlakukan dalam system sekolah, sehingga bentuk pesantren ini dikenal

adanya masa penerimaan santri baru dan adanya seleksi bagi para calon santri

adanya kesamaan dan keseragaman waktu yang ditempuh santri yang satu

dengan santri yang lainnya pun dalam jenjang pendidikan yang sama.

4. Faktror Yang Mempengaruhi Akhlaq Santri

Keberadaan santri identik dengan nilai-nilai moral. Akhlaq

memiliki nilai penting dalam membentuk karakteristik santri dalam semua

tindak-tanduknya.

Page 36: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Ada banyak hal yang menjadi faktor pembentuk moralitas seorang

santri. Dengan adanya faktor-faktor tersebut maka secara langsung akan

mempengaruhi setiap langkah dan pola berfikirnya. Fungsi utama pesantren

adalah sebagai lembaga yang mampu mencetak insan yang memiliki ghirah

perjuangan dalam berdakwah serta menguasai ilmu-ilmu agama (mutafaqqia

fi-al-din).

Pemeliharaan tata nilai yang menekankan kesadaran akan nilai-

nilai qur`an dan ditunjang dengan upaya melaksankan ajaran yang telah di

tuntunkan didalamnya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

akhlaq seorang santri.

Menurut Agus Sujanto hal-hal yang dapat mempengaruhi

terhadap perilaku siswa usia 13 – 16 tahun adalah terdapat dua factor yang

sangat dominant yaitu factor luar ( extern ) dan Faktor ( intern ) . 22

Adapun hal – hal yang termasuk factor Extern yaitu :

a) Golongan Organis, yaitu manusia, binatang, dan tumbuhan

b) Golongan Anorganis yaitu keadaan alam dan benda – benda alam yang

bukan hasil budaya dan merupakan hasil budaya, misalnya keadan

perumahan, bangunan, dan sebagainya.

Sedangkan yang termasuk factor intern terbagi menjadi tujuh bagian yaitu :

1. Perkembangan seksualitas

2. Perkembangan fantasi

3. Perkembangan emosi

22 Agus Sujanto, Psikologi Pekembangan , ( Jakarta : Aksara Baru,1970 ) hal.195.

Page 37: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

4. Perkembangan kemauan

5. Perkembangan fikiran

6. Perkembangan aestetika

7. Perkembangan religi

Kedua factor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain , seperti

pada factor extern manusia dengan hasil budi dayanya dan dengan factor-

faktor perkembangan dalam dirinya sendiri khususnya pada perkembangan

seksualitas, emosi, kemauan dan perkembangan fikiran. Hal ini terbukti

dengan beberapa kasus yang sering terjadi di masyarakat khususnya di kota –

kota besar seperti di kota Jakarta.

Bahwa perilaku manusia pada umumnya dapat dibentuk dan

dipengaruhi oleh dua factor yang kuat dan saling mempengaruhi . Perubahan

fikiran, prilaku manusia sangat berpengaruh pada lingkungan hidupnya sesuia

dengan perkembangan jiwanya.

a. Faktor keluaraga

Faktor keluaraga, merupakan faktor yang sangat

mempengaruhi akhlak anak karena anak lebih banyak

berinteraksi didalam keluarag. Yang termasuk faktor

keluarga adalah (1) cara orang tua mendidik, (2) relasi antar

anggota keluarag, (3) susasana rumah tangga.

1) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anak-anaknya merupakan

faktor yang sangat menentukan perilaku / akhlak anak-

Page 38: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

anaknya. Apabila orang tua mendidik dengan kekerasan,

dan bahasa-bahasa yang pedas, yang selalu menjerumus

kepada hinaan dan ejekan. Hal ini akan menimbulkan

perilaku dan akhlak anak menjadi buruk.

Setiap orang yang mempunyai tanggung jawab

untuk mengarahkan dan mendidik, terutama bapak, dan ibu

agar anak memiliki akhlak yang luhur, sikap lemah lembut,

dan kasih sayang, sehingga anak akan tumbuh secara

istiqomah .

Berikut ini dalil yang menyatakan seseorang harus

memiliki perasaan penuh kasih sayang dan kelembutan :

Artinya : “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku

adil, berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat ’’ (

QS.An-Nahl : 90 )

2) Hubungan antara anggota keluarga

Hubungan antar keluarga dengan anak sangat

menentukan perilaku anak. Hubungan yang terpenting yaitu

hubungan antara orang tua dengan anaknya, relasi antara

anak dengan saudaranya atau anggota keluarga yang lain.

3) Suasana rumah tangga

Page 39: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Suasana yang penuh dengan keributan antara

anggota keluarga akan mempengaruhi akhlak /perilaku anak.

b. Faktor sekolah / Pondok Pesantren

Diantara faktor-faktor sekolah yang dapat mempengaruhi

akhlak santri adalah : Pendidikan, Lingkungan, Fasilitas, teman

kerabat, dll.

c. Masyarakat dan lingkungan

Lingkungan yang aman, nyaman, akan membawa anak

menjadi baik, dan sebaliknya .

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

Dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional yaitu untuk membentuk

manusia yang sepenuhnya yang memiliki keserasian, keseimbangan dan

keselarasan antara kemajuan lahiriyah dan kepuasan bathiniyah, yaitu dirinya

Page 40: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

dengan Tuhannya, antara dirinya dengan sesamannya dan dengan alam sekitarnya,

sehingga dicapai keseimbangan antara cita-citanya hidup di dunia dan mengejar

kebahagiaan hidup di akhirnya kelak, maka pendidikan agama, utamanya

pendidikan agama yang diajarkan diberbagai pondok pesantren pada umumnya

pada umumnya menduduki tempat yang sangat strategis dalam system pendidikan

mentalitas dna moralitas anak bangsa sesuai dnegan semangat dan tujuan negara

kita yang ingin menciptakan suasana yang kondisif, aman, damai dan berwibawa

dengan menunjang tinggi nilai-nilai peradaban yang telah dicontohkan oleh para

pejuang kemerdekaan Negara kita khususnya pada pendidikan yang telah

terdahulu.

Berangkat dari posisi pendidikan agama dalam kesatuan system

pendidikan nasional seperti penulis sebutkan diatas, maka dirasakan perlunya

adanya pendekatan system secara integratif, sistem pendekataan ini bersumber

dari ajaran agama itu sendiri, nilai-nilai kehidupan berangkat dari realita tuntutan

masyarakat seiring denga berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Untuk itu sejalan dengan konsensus nasional yang disepakati bahwa

pendidikan agama perlu dimasukan dalam program kurikulum di semua jenis dan

jenjang sekolah, mulai dari Taman kanak-kanak sampai pada Perguruan Tinggi

dan secara eksplisit dituangkan dalam kitab perundang-undangan yang mengatur

tentang system pendidikan nasional.

Agar secara fungsional pendidikan agama mampu mewujudkan manusia

yang percaya dan Taqwa terhadap terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus

dapat dirumuskan secara konsepsional mengenai Imam dan Taqwa terhadap

Page 41: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tuhan Yang Maha Esa seperti yang dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional,

sehingga dapat diperoleh kejelasan dalam hubungannya dengan dimensi kognitif,

afektif dan pshykomotorik.

Demikian halnya system pendidikan yang diterapkan di pondok-pondok

pesantren pada umumnya, khususnya pondok pesantren al-wathoniyah 43 yang

dijadikan lahan penelitian oleh penulis, bahwa dimensi kognitif, afektif dan

pshykomotorik telah diterapkan secara umum, sehingga dampak dari perubahan

sifat dan sikap kepribadian telah nampak pada kehidupan para santri setiap

harinya dalam melaksanakan tugas rutinitasnya kegiatan belajar dan mengajar

yang dijalankan secara kontinuitas dalam kehidupannya selama berada di pondok

pesantren.

Adapun kepribadian yang terbentuk di dalam jiwa santri dipengaruhi oleh

daua faktor penting; yaitu faktor bawaan/hereditas dan faktor lingkungan

keluarga. Faktor yang terbentuk dari pengaruh lingkungan pondok pesantren

diantaranya adalah bahwa santri diajarkan untuk dapat mengurus dirinya sendiri

dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari, seperti memasak, mencuci

membersihkan kamar tidur dan lain sebagainya. Santri yang telah dewasa diserahi

tanggung jawab untuk mengurus kegaitan pesantren, kemudian ketika menjadi

senior diberi tanggung jawab untuk memimpin adik-adiknya, atau diserahi tugas

mengembangkan program-program pesantren mereka akan memiliki kepribadian

mendiri, ikhlas, dan bertanggung jawab.

Telah penulis kemukakan bahwa hubungan antara organisasi santri dengan

santrinya adalah talazum, atau mengisi. Dalam arti, organsiasi santri akan

Page 42: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

berperan dalam pembentukan kepribadian para santri. Demikian pula kepribadian

seorang santri akan berpengaruh terhadap prilaku orgnaisasi, dan ini akan tampak

jelas dalam berinteraksi dengan santri lainnya. Di lingkungan pondok pesantren,

indikator kepribadian santri tercermin dalam interaksi sosialnya antara lain

sebagai beirkut :

1. Menghormati kyai, nampak dalam hubungan yang akrab antara santri kyai serta ketaatan para santri kepada kyai merupakan figur kharimatik panutan kebaikan.

2. Semangat untuk menolong diri sendiri dan mencintai diri sendiri dengan cara berwiraswasta.

3. Jiwa dan sikap tolong menolong, kesetiakwanan, suasana kebersamaan dan kekeluargaan.

4. Hidup hemat dan sederhana 5. Disiplin waktu 6. Berani menderita untuk mencapai suatu tujuan 7. merintis sikap jujur dalam setiap ucapan dan perbuatan.23

Hipotesis

Ha : Tidak terdapat hubungan positif yang nyata antara Pendidikan agama

Islam terhadap Perilaku Santri.

Ho : Terdapat hubungan positif yang nyata antara Pendidikan Agama Islam

Terhadap Perilaku Santri.

23 Jaenal Effendi, S.A. & Dra. Ernawati, Profil Organisasi Santri; (Jakarta: CV. Fajar

Gemilang: 2005), Cet. Ke-1, h. 21

Page 43: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan suatu kegiatan atau usaha pasti memiliki arah

tujuan yang dikehendaki, demikian juga dalam penelitian ini . Adapun tujuan

penelitian skripsi ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap perilaku

santri

b. Untuk mengetahui sistem pembelajaran di pondok pesantren

c. Untuk mengetahui kegiatan santri di pondok pesantren

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk menyusun skripsi ini penulis mengadakan penelitian di Pondok

Pesantren Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara yang beralamatkan di Jl. Raya

Rorotan No. I Cilincing , Jakarta Utara.

Adapun waktu yang digunakan pada penelitian ini diperkirakan mulai

bulan Juli – Agustus 2007.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

32

Page 44: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Penelitian Lapangan ( Field Research ), yaitu penelitian yang

dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan penelitian dengan melakukan

wawancara dengan Pimpinan Pondok Pesantren, observasi dan penyebaran

quesioner kepada Santri Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 Jakarta Utara .

D. Variabel Penelitian

Sedangkan variable penelitian yang penulis gunakan adalah

menggunakan variable bebas ( independent Variable ) dan variable terkait (

devenden Variable ) . Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa ,”Variabel

adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian” 24 Menurut Sugiyono berpendapat bahwa, “ Variabel disebut juga

sebagai sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya “.25 Variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel sesuai

dengan judul penelitian , yaitu :

1. Variabel bebas ( independent Variabel ), yaitu mengenai Pendidikan

Agama Islam yang diberi Simbol X

2. Variabel Terikat ( Dependent Variabel ), Yaitu mengenai Akhlak Santri

yang diberi simbol Y

24 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta : Bina

Aksara, 1987), Cet.Ke-IV, h.100 25 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, ( bandung : CV.Alfa Beta, 2006), Cet,Ke-

XIV, h.38

Page 45: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Agar lebih jelas dapat dilihat pada matrik variabel di bawah ini :

Variabel Dimensi Indikator

Pendidikan Agama Islam

Prilaku Santri

Al Qur;an

Fiqih

Aqidah Akhlak

SKI

Perilaku Anak

terhadap Orang

tua

Prilaku

terhadap

guru/Astidz

Prilaku

terhadap teman

Mampu membaca Al Qur’an

Mengerti Hukum Bacaan Al Qur’an

Menjelaskan Tata cara Berwudhu

Menjelaskan Tata cara Sholat

Menjelaskan Tata cara Bersuci

Mampu menjelaskan akhlak terpuji

dan akhlak tercela

Mampu menjelaskan sejarah Nabi

Muhammad SAW

Menghormati orang tua

Mendengarkan nasehat orang tua

Mendo’akan orang tua

Menjalankan perintah guru/Asatidz

Mematuhi peraturan dan tatatertib

Pesantren

Mengajarkan tugas

Menolong teman yang sedang

kesusahan

Menghormati yang lebih tua dan

menyayangi yang lebih muda

Page 46: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Aminudin Rasyad “ Populasi adalah sejumlah massa yang

terdapat dalam suatu kawasan tertentu atau berada dalam satu unit

kesatuan “ .26 Menurut Suharsimi Arikunto “ Populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian” 27 Menurut Mardalis, “ populasi juga dapat diartikan

sebagai semua individu yang menjadi sumber pengambilan sample “ 28 .

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah santri Pondok

Pesantren Al Wathoniyah 43 Jakarta, yang secara keseluruhan berjumlah

120 orang .

2. Sampel

Masih menurut Mardalis Sampel adalah “ Sebagian dari seluruh

individu yang menjadi objek penelitian”.29 “ Sampel juga diartikan sebagai

bagian dari populasi yang ingin diteliti “30 Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah random sampling .

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah santri sebanyak 25 %

dari 120 santri yaitu 30 orang santri .

F. Teknik Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk menghimpun data yang diperlukan

dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

26 Aminuddin Rasyad, Metode Riset Pendidikan , Fakultas Ilmu Tarbiyah Institut Agama

Islam Negri Jakarta , 2004, cet.Ke-5,h.62 27 Suharsimi Arikunto, Op Cit, h.102 28 Mardalis, Metode Penelitian, : Suatu Pendekatan Proposal, ( Jakarta : Bumi Aksara,

2003), Cet, ke-VI, h.53 29 Ibid, h.55 30 Bambang Prasetyo, Op Cit, H.119

Page 47: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

1. Interview ( Wawancara ) Yaitu “ Suatu cara untuk mendapatkan informasi

dengan cara bertanya langsung kepada responden “ 31, Penulis

mewawancarai pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan informasi

tentang data-data yang diperlukan, Yaitu : Pimpinan Pondok Pesantren,

Guru dan orang tua

2. Observasi

“ Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sitematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti “32 Observasi yang dilakukan dalam

hubungannya dengan penelitian ini adalah pengamatan langsung mengenai

sarana, prasarana, keadaan guru, santri dan lingkungannya.

3. Angket

“Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui” .33 Penulis membuat angket

yang ditujukan kepada sampel yang ditentukan sebanyak 30 santri, berisi

tentang adab sopan santun sehari-hari di pesantren, serta pertanyaan-pertanyan

tentang kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 Jakarta.

4. Dokumentasi

31 Mardalis, Metode Penelitian, : Suatu Pendekatan Proposal, ( Jakarta : Bumi Aksara,

2003), Cet, ke-VI, h.53 32 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : Bumi aksara, 2000) Cet, Ke-

III, h.54 33 Suharisimi Arikunto, Op Cit, h. 124

Page 48: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

“Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, notulen, dan

sebagainya”.34 Data yang dimaksud seperti keadaan para santri, keadaan guru,

struktur organisasi, sarana dan prasarana yang terdapat di Pondok Pesantren al

wathoniyah 43 Jakarta.

G. Teknik Analisa Data dan Interpretasi Data

Untuk menggolah data angket, penulis menggunakan teknik analisa

deskriptif dan rumus persentil yang maksudnya data dari kuantitatif dijadikan

data kualitatif dengan rumus sebagai berikut :

P = F X 100 %

N Keterangan : P = Persentase

F = Prekwensi

N = Jumlah yang dianalisa

Bobot jawaban positif dan negatif :

90 – 100 : Baik Sekali

70 – 89 : Baik

60 – 69 : Cukup

50 – 59 : Kurang

40 – 49 : Sangat Kurang

34 Ibid, h. 188

Page 49: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Pondok Pesantren Al wathoniyah 43 Jakarta

Nama Pondok Pesantren : Pondok Pesantren al wathoniyah 43

Alamat : Jl. Raya Rorotan No. I Rt.001 / 10

Cilincing Jakarta Utara

Tahun Berdiri : 12 Juli 1992

Nama Pendiri : KH. MULKI. HD

Nama Pengasuh : Ust. H. Hasbiallah Mulki,S.Ag

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al wathoniyah 43 Jakarta

Sejak tahun 1972 sebenarnya cikal bakal pesantren sudah ada sejak

kepulangan pendiri dari Pondok Pesantren Al Wayhoniyah pusat –

pengajian lekar dari mulai anak-anak , kaum ibu dan Bapak sudah ada dan

mulai banyak juga santri kalong. Waktu itu belum memulai sekolah

formal, lalu setelah salah seorang putra pendiri sudah ada yang duduk di

perguruan Tinggi semester V di Pondok Pesantren Salafiyah Safiiyah

Situbondo , keinginan pendiri untuk membangun sekolah formal semakin

mantap sehingga pada tanggal 12 Juli 1992 diletakkan batu pertama untuk

pembangunan Pondok Pesantren al wathoniyah 43 tahap pertama dan pada

tanggal 12 Juli 1995 dibukalah lima lembaga formal ( MI, MTs, MA dan

SDI , SMP )

39

Page 50: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tujuan didirikan Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 yaitu

mencetak santinya agar supaya : Beriman, bertaqwa , berilmu dan beramal

.

Pondok pesantren Al wathoniyah 43 dikatakan sebagai Pondok

Pesantren seni silaturrahmi, hal ini penuturan dari KH Mulki sendiri.

Dengan silaturrahminya Pondok Pesantren Al wathoniyah 43 bisa berdiri

dan berkembang pesat seperti sekarang ini .

Di Pondok Pesantren Al wathoniyah 43 para santri diajarkan Al

Qur’an dan kitab-kitab kuning seperti : Fiqih, Tauhid , Nahwu – Shorof

dan aqidah akhlak , adapun yang paling ditekankan oleh KH.Mulki pada

santrinya adalah ilmu masyarakat seperti : tahlil, Yasin, Ratib, berjanji,

pembawa acara atau ceramah – ceramah agama dan menjadi khotib di

masyarakat . hal ini sudah menjadi cita – cita beliau agar kelak di

masyarakat santri beliau terbiasa dalam memimpin acara-acara

kemasyarakatan dan menjadi santri yang siap pakai di masyarakat . 35

2. Keadaan Sarana dan Prasarana

a. Keadaan sarana dan prasarana Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43

cilincing Jakarta utara cukup memadai . Hal ini dapat dilihat dari segi

tanah dan gedung permanent berlantai tiga yang di memiliki oleh

pondok

pesantren Al Wathoniyah 43 cilincing Jakarta Utara . Dalam bangunan

ini

35 Wawancara tanggal 5 Juli 2007 dengan KH. Ahmad Mulki HD. ( Pimpinan Pondok

Pesantren Al Wathoniyah 43 Jakarta )

Page 51: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

terdapat lima lembaga formal yang diselenggarakan yaitu :

MI, MTs, MA, SDI dan SMP.

b. Pengaturan Penggunaan Gedung tersebut dapat dilihat pada table

sebagai berikut :

Tabel 1

1 Sekretariat 1 3 x 5 mPondok Pesantren

2 Kantor Kepala Sekolah 5 3 x 5 m3 Ruang Guru 2 3 x 5 m4 Ruang TU 1 2.5 x 5 m5 Ruang Kelas 20 7 x 7 m6 Lab Bahasa 1 7 x 4 m7 Perpustakaan 1 7 x 7 m8 Lab IPA 1 7 x 7 m9 Masjid 1 7 x 9 m

10 Lab Komputer 1 7 x 4 m

Sumber : Data Pesantren

3. Keadaan santri dan guru

Tabel 2

KEADAAN SANTRI TAHUN PELAJARAN 2007 – 2008

L P1 MI 5 5 102 SDI 5 3 83 MTS 20 17 374 SMP 30 12 425 MA 10 13 23

Jml 70 50 120

No SekolahJuli

Jml

Sumber : Data Pesantren

4. Latar belakang Pendidikan Guru dan Karyawan

Page 52: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 3

TAHUN PELAJARAN 2007 – 2008

No Nama Jabatan Pendidikan L/P

1 KH.Mulki.HD Pimp. Pesantren Pesantren L

2 Ustz. Hj. Ruwaidah Pimp. Pesantren Putri Pesantren P

3 Ust.H.Hasbiallah,S.Ag Pengasuh S1 Ibrahimi L

4 Drs.A.Zarkasi Ka. Madrasah Aliyah S1 L

5 Ust. H. Magfiroh,S.Pd Ka. Madrasah Tsanawiyah S1 L

6 Ust.H. Masturoh,S.Pd ka. Madrasah Ibtidaiyah S1 L

7 Ust. Amir Husni,S.Pd Ka. SMP S1 L

8 Dra. Hayatin Ka. SDI S1 IAIN P

9 Ust.H.Hasbullah,S.Sos.I Ka. MD S1 Ibrahimi L

10 Ust.Moh Mansyur,S.Ag Sekretaris S1 Ibrahimi L

11 Ustz.Hj.Chodijah, S.Pd.i Bendahara S1 UIN P

12 Ustz.Hj. Maisurih Bendahara S1 Ibrahimi P

13 Ust. H. Moh.Ihrom,S.Ag BP / Keamanan Putra S1 IAIN Yogya L

14 Ustz. Lutfiah,S.Pd.i BP / Keamanan Putri S1 Ibrahimi P

15 Ust.Nasrullah,S.Pd.i Bid. Tarbiyah S1 Ibrahimi L

16 Ust. Alayk Bafarah Bid. Tarbiyah S1 Ibrahimi L

17 Ahmad Sahronih Bid. Ubudiyah MA L

18 Mustaki Guru Bhs. Arab Pesantren L

19 Zainur Rahman Guru Bhs. Inggris Pesantren L

20 Ust. Abd Rahman Guru Kaligrafi Pesantren L

21 Ust. Nazirudin Guru S1 Ibrahimi L

22 Ust. Nazmudin Guru Pesantren L

Page 53: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

5. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 cilincing Jakarta Utara

STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN AL WATHONIYAH 43 JAKARTA

TAHUN 2007 – 2008

Pim.Pondok Pesantren KH.MULKI.HD

Wakil / Pengasuh Ust.H. Hasbiallah,S.Ag

Bendahara Ustz.Hj.Chodijah

Sekretaris Ust.Moh.Mansyur,S.Ag

BP/ Putri Ustz.Lutfiah,S.Pd.I

BP/Keamanan Putra UST.H.Hasbullah,S.Sos.I

Tarbiyah Ust.Nasrullah,S.Pd

i

Ubudiyah Ust.ahmad Sahronih

Page 54: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

B. Hasil Wawancara Penelitian

1. Upaya peningkatan Perilaku santri

Diantara usaha yang dilakukan dalam upaya meningkatkan

perilaku santri antara lain :

a. Memberikan pengajaran pendidikan keagamaan meliputi : Aqidah

Akhlak,

Fiqih, Tauhid, Al Qur’an Hadits , Fiqih .

b. membiasakan santri memperaktekan nilai – nilai keberagamaan dalam

kehidupan sehari-hari

c. Memberikan sanksi yang tegas terhadap setiap pelanggaran

Disamping usaha-usaha sebagaimana yang telah disebutkan diatas,

upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan evaluasi dan control secara

berkala terhadap santri secara umum .

2. Hambatan dalam usaha meningkatkan perilaku santri .

Meneliti dan mengetahui sejauh mana pengaruh pendidikan agama

islam terhadap perilaku santri tidaklah terlepas dari hambatan . Sehingga

diperlukan solusi yang dapat meminimalisir kendala-kendala anatara lain

dengan cara melakukan pembiasaan menerapkan nilai-nilai keberagamaan

dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini sekaligus ditekankan kepada para tenaga pengajar yang

berada dilingkungan dimana santri dapat secara langsung meniru

kepribadiannya.

Page 55: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

3. Factor-faktor yang mendukung

Diantara factor-faktor yang mendukung peningkatan perilaku santri

selain usaha membiasakan diri dengan melaksanakan kewajiban antar lain :

a. Para guru bersikap kooperatif terhadap santri

b. Menciptakan suasana yang kondusip dan harmonis

c. Memberikan fasilitas yang mendukung terhadap santri

C. Deskripsi Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik kepustakaan,

observasi, wawancara, penyebaran angket dan dokumentasi.

Penelitian kepustakaan yang dilakukan adalah dengan cara

mengumpulkan , membaca dan menganalisa buku yang ada relevensinya

dengan masalah yang akan dibahas.

Observasi yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui kondisi

atau keberadaan Pimpinan, guru, para santri, sarana dan prasarana, keadaan

guru dan santri. Penulis melakukan observasi untuk mengetahui gambaran

langsung mengenai perilaku santri pondok pesantren Al Wathoniyah 43

cilincing Jakarta utara Adapun dokumentasi adalah untuk memperoleh data

tentang struktur organisasi, serta prestasi santri pondok pesantren Al

Wathoniyah 43 cilincing Jakarta utara.

Sedangkan wawancara penulis lakukan untuk mengetahui sejarah

berdirinya pondok pesantren Al Wathoniyah 43 cilincing Jakarta utara .

Page 56: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Kemudian langkah selanjutnya penulis menyebarkan angket , yang

mana bentuk angketnya adalah tertutup artinya pernyataan dan jawabannya

sudah penulis sediakan . Angket yang penulis buat sebanyak 20 soal yang

terdiri dari 10 soal tentang Pendidikan Agama Islam dan 10 soal tentang

perilaku santri . Keduapuluh soal ini dibagikan kepada 30 santri untuk

dijawab.

Untuk mengetahui data tentang pengaruh pendidikan Agama Islam

terhadap perilaku santri dilakukan penyebaran angket, dengan pilihan :

1. Nilai untuk jawaban Selalu : 5

2. Nilai untuk jawaban Sering : 4

3. Nilai untuk jawaban Kadang –kadang : 3

4. Nilai untuk jawabn tidak pernah : 2

Deskripsi data ini berdasarkan dari hasil penelitian penulis setelah

menyebarkan angket kepada santri di lapangan maka diperoleh data-data

sebagai berikut :

1.Perilaku Santri Sebelum Masuk Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 Cilincing Jakarta

Utara

Page 57: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 1

Berdasarkan data pada table 1 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (43 %) tidak pernah mengucap dua kalimat syahadat, dan 33 %

responden kadang-kadang mengucap dua kalimat syahadat, dan 7 % santri serig

mengucap dua kalimat syahadat , dan 17 % santri selalu mengucap dua kalimat

No Pertanyaan F %

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

5

2

10

13

17 %

7 %

33 %

43 %

Jumlah 30 100 %

Page 58: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

syahadat . Hal ini menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok

Pesantren sebagian besar tidak pernah mengucap dua kalimat syahadat .

Tabel 2

Mengerjakan Sholat lima Waktu

Berdasarkan data pada table 2 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (47 %) Tidak pernah mengerjakan sholat lima waktu, dan 33 %

responden kadang-kadang mengerjakan sholat lima waktu, dan 10 % santri sering

mengerjakan sholat lima waktu, dan 10 % santri selalu sholat lima waktu. Hal ini

menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian besar

tidak pernah mengerjakan sholat lima waktu .

No Pertanyaan F %

2 Apakah anda mengerjakan sholat lima waktu ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

3

3

10

14

10 %

10 %

33 %

47 %

Jumlah 30 100 %

Page 59: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 3

Mengucap salam ketika masuk rumah

Berdasarkan data pada table 3 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (43 %) tidak pernah mengucap salam ketika masuk rumah, dan 40 %

responden kadang-kadang mengucap salam ketika masuk kerumah, dan 0 %

santri serig mengucap salam ketika masuk kerumah dan 5 % santri selalu

mengucap salam ketika masuk kerumah. Hal ini menunjukan bahwa para santri

sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian besar tidak pernah mengucap salam

ketika masuk ke rumah.

No Pertanyaan F %

3 Apakah anda mengucapkan salam ketika masuk

kerumah ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

5

-

12

13

17 %

0 %

40 %

43 %

Jumlah 30 100 %

Page 60: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 4

Mengucap salam ketika masuk rumah

Berdasarkan data pada table 4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (47 %) tidak pernah membaca Al Qur’an, dan 33 % responden kadang-

kadang membaca Al Qu’an, dan 13 % santri serig membaca Al Qur’an dan 7 %

santri selalu membaca Al Qur’an. Hal ini menunjukan bahwa para santri sebelum

masuk Pondok Pesantren sebagian besar tidak pernah membaca Al Qur’an .

No Pertanyaan F %

4 Apakah anda membaca Al Qur’an ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

2

4

10

14

7 %

13 %

33 %

47 %

Jumlah 30 100 %

Page 61: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 5

Mempelajari Ilmu Tajwid

Berdasarkan data pada table 5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (60 %) tidak pernah mempelajari ilmu tajwid, dan 40 % responden

kadang-kadang mempelajari ilmu tajwid, dan 0 % santri serig mempelajari ilmu

tajwid dan 0 % santri selalu mempelajari ilmu tajwid. Hal ini menunjukan bahwa

para santri sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian besar tidak pernah

mempelajari ilmu tajwid.

No Pertanyaan F %

5 Apakah anda mempelajari ilmu tajwid ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

-

-

12

18

0 %

0 %

40 %

60 %

Jumlah 30 100 %

Page 62: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 6

Berjabat tangan dengan teman

Berdasarkan data pada table 6 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (33 %) selalu berjabat tangan dengan teman, dan 27 % responden tidak

pernah berjabat tangan dengan teman, dan 23 % santri kadang-kadang berjabat

tangan dengan teman dan 17 % santri sering berjabat tangan dengan teman. Hal

ini menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian

besar selalu berjabat tangan dengan teman.

No Pertanyaan F %

6 Apakah anda berjabat tangan dengan teman ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

10

5

7

8

33 %

17 %

23 %

27 %

Jumlah 30 100 %

Page 63: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 7

Patuh terhadap guru

Berdasarkan data pada table 7 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (43 %) kadang-kadang patuh terhadap guru, dan 23 % responden tidak

pernah patuh terhadap guru, dan 17 % santri serig patuh terhadap guru dan 17 %

santri selalu patuh terhadap guru. Hal ini menunjukan bahwa para santri sebelum

masuk Pondok Pesantren sebagian besar kadang-kadang patuh terhadap guru.

No Pertanyaan F %

7 Apakah anda patuh terhadap guru ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

5

5

13

7

17 %

17 %

43 %

23 %

Jumlah 30 100 %

Page 64: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 8

Hafal bacaan sholat fardhu

Berdasarkan data pada table 8 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden (66 %) tidak pernah hafal bacaan sholat fardhu, dan 17 %

responden kadang-kadang hafal bacaan sholat fardhu, dan 17 % santri serig hafal

bacaan sholat fardhu dan 0 % santri hafal bacaan sholat fardhu. Hal ini

menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian besar

tidak pernah hafal bacaan sholat fardhu .

No Pertanyaan F %

8 Apakah anda hafal bacaan sholat fardhu ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

-

5

5

20

0 %

17 %

17 %

66 %

Jumlah 30 100 %

Page 65: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 9

Bertutur Kata Baik Kepada guru

Berdasarkan data pada table 9 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (50 %) kadang-kadang bertutur kata baik kepada guru, dan 30 %

responden tidak pernah bertutur kata baik kepada guru, dan 10 % santri serig

bertutur kata baik kepada guru dan 10 % santri selalu bertutur kata baik kepada

guru. Hal ini menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok Pesantren

sebagian besar kadang-kadang bertutur kata baik kepada guru ..

No Pertanyaan F %

9 Apakah anda bertutur kata baik kepada guru ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

3

3

15

9

10 %

10 %

50 %

30 %

Jumlah 30 100 %

Page 66: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 10

Mengejek sesama teman

Berdasarkan data pada table10 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden (40 %) tidak pernah mengejek sesame teman , dan 33 %

responden sealu mengejek sesama teman , dan 17 % santri kadang – kadang

mengejek sesame teman dan 10 % santri sering mengejek sesame teman . Hal

ini menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian

besar tidak pernah mengejek sesame teman .

No Pertanyaan F %

10 Apakah anda mengejek sesama teman ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

10

3

5

12

33 %

10 %

17 %

40 %

Jumlah 30 100 %

Page 67: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 11

Menghormati Sesama Teman

Berdasarkan data pada table 11 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 83 % ) sering menghormati sesame teman , dan 17 %

responden selalu menghormati sesama teman , dan 0 % santri serig

menghormati sesama teman dan 0 % santri tidak pernah menghormati sesama

teman . Hal ini menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok Pesantren

sebagian kadang – kadang menghormati sesame teman .

No Pertanyaan F %

11 Apakah anda menghormati sesama teman ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

5

-

25

-

17 %

0 %

83 %

0 %

Jumlah 30 100 %

Page 68: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 12

Menjalankan Sholat Malam

Berdasarkan data pada table 12 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 67 % ) tidak pernah menjalankan sholat malam , dan 33 %

responden kadang-kadang menjalankan sholat malam , dan 0 % santri serig

menjalankan sholat malam dan 0 % santri selalu menjalankan sholat malam .

Hal ini menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian

besar tidak pernah menjalankan sholat malam .

No Pertanyaan F %

12 Apakah anda menjalankan sholat malam ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

-

-

10

20

0 %

0 %

33 %

67 %

Jumlah 30 100 %

Page 69: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 13

Bersedekah

Berdasarkan data pada table 13 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 40 % ) tidak pernah bersedekah , dan 33 % responden kadang-

kadang bersedekah , dan 17 % santri serig bersedekah dan 0 % santri selalu

mengucap bersedekah . Hal ini menunjukan bahwa para santri sebelum masuk

Pondok Pesantren sebagian besar tidak pernah bersedekah .

No Pertanyaan F %

13 Apakah bersedekah / amal jariyah ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

3

5

10

12

10 %

17 %

33 %

40 %

Jumlah 30 100 %

Page 70: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 14

Puasa Sunnah

Berdasarkan data pada table 14 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 67 % ) tidak pernah puasa sunah , dan 23 % responden

kadang-kadang mengerjakan puasa sunah , dan 10 % santri serig mengerjakan

puasa sunah dan 0 % santri selalu mengerjakan puasa sunah . Hal ini

menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian besar

tidak pernah mengerjakan puasa sunah.

No Pertanyaan F %

14 Apakah anda Mengerjakan puasa sunnah ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

-

3

7

20

0 %

10 %

23 %

67 %

Jumlah 30 100 %

Page 71: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 15

Berlaku Sopan

Berdasarkan data pada table 15 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 50 % ) selalu berlaku sopan , dan 33 % responden sering

berlaku sopan , dan 17 % santri kadang – kadang berlaku sopan dan 0 %

santri tidak pernah berlaku sopan . Hal ini menunjukan bahwa para santri

sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian besar selalu berlaku sopan .

No Pertanyaan F %

15 Apakah anda berlaku sopan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

15

10

5

-

50 %

33 %

17 %

0 %

Jumlah 30 100 %

Page 72: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 16

Membantu Orang Tua Dirumah

Berdasarkan data pada table 16 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 50 % ) sering membantu orang tua dirumah , dan 33 %

responden selalu membantu orang tua dirumah , dan 17 % kadang – kadang

membantu orang tua dirumah dan 0 % santri tidak pernah membantu orang tua

dirumah . Hal ini menunjukan bahwa para santri sebelum masuk Pondok

Pesantren sebagian besar sering membantu orang tua dirumah .

No Pertanyaan F %

16 Apakah anda membantu orang tua dirumah ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

10

15

5

-

33 %

50 %

17 %

0 %

Jumlah 30 100 %

Page 73: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

2. Perilaku Santri Sesudah Masuk Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43

Cilincing Jakarta Utara

Tabel 1

Mengucap dua kalimat syahadat

Berdasarkan data pada table 1 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden ( 67 % ) Sering mengucap dua kalimat syahadat , dan 33 % responden

selalu mengucap dua kalimat syahadat , dan 0 % santri kadang – kadang

mengucap dua kalimat syahadat , dan 0 % santri tidak pernah mengucap dua

kalimat syahadat . Hal ini menunjukan bahwa para santri sesudah masuk Pondok

Pesantren sebagian besar sering mengucap dua kalimat syahadat .

No Pertanyaan F %

1 Apakah anda mengucap dua kalimat syahadat ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

10

20

-

-

33 %

67 %

0 %

0 %

Jumlah 30 100 %

Page 74: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 2

Mengerjakan Sholat lima Waktu

Berdasarkan data pada tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (100%) selalu mengerjakan sholat lima waktu . Hal ini menunjukan

bahwa para santri sesudah masuk Pondok Pesantren 100 % mengerjakan sholat

lima waktu .

No Pertanyaan F %

2 Apakah anda mengerjakan sholat lima waktu ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

30

-

-

-

100 %

-

-

-

Jumlah 30 100 %

Page 75: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 3

Mengucap salam ketika masuk rumah

Berdasarkan data pada table 3 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (100% ) selalu mengucap salam ketika masuk rumah . Hal ini

menunjukan bahwa para santri sesudah masuk Pondok Pesantren sebagian besar

selalu mengucap salam ketika masuk ke rumah .

No Pertanyaan F %

3 Apakah anda mengucapkan salam ketika masuk

kerumah ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

30

-

-

-

100 %

-

-

-

Jumlah 30 100 %

Page 76: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 4

Mengucap salam ketika masuk rumah

Berdasarkan data pada table 4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (100%) selalu membaca Al Qur’an , . Hal ini menunjukan bahwa para

santri sesudah masuk Pondok Pesantren sebagian besar selalu membaca Al Qur’an

.

No Pertanyaan F %

4 Apakah anda membaca Al Qur’an ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

30

-

-

-

100 %

-

-

-

Jumlah 30 100 %

Page 77: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 5

Mempelajari Ilmu Tajwid

Berdasarkan data pada table 5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden (67 %) selalu mempelajari ilmu tajwid, dan 33 % responden serig

mempelajari ilmu tajwid. Hal ini menunjukan bahwa para santri setelah masuk

Pondok Pesantren sebagian besar selalu mempelajari ilmu tajwid .

Tabel 6

Berjabat tangan dengan teman

No Pertanyaan F %

5 Apakah anda mempelajari ilmu tajwid ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

20

10

67 %

33 %

Jumlah 30 100 %

No Pertanyaan F %

6 Apakah anda berjabat tangan dengan teman ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

20

10

67 %

33 %

Jumlah 30 100 %

Page 78: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Berdasarkan data pada table 6 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden ( 67 % ) selalu berjabat tangan dengan teman, dan 10 % santri sering

berjabat tangan dengan teman . Hal ini menunjukan bahwa para santri setelah

masuk Pondok Pesantren sebagian besar selalu berjabat tangan dengan teman .

Tabel 7

Patuh terhadap guru

Berdasarkan data pada table 7 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden ( 83 % ) selalu patuh terhadap guru dan 17 %. Hal ini menunjukan

bahwa para santri sesudah masuk Pondok Pesantren sebagian besar patuh terhadap

guru ..

No Pertanyaan F %

7 Apakah anda patuh terhadap guru ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

25

5

83 %

17 %

Jumlah 30 100 %

Page 79: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 8

Hafal bacaan sholat fardhu

Berdasarkan data pada table 8 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 90 % ) selalu hafal bacaan sholat fardhu, dan 10 % responden

sering hafal bacaan sholat fardhu. Hal ini menunjukan bahwa para santri sesudah

masuk Pondok Pesantren sebagian besar hafal bacaan sholat fardhu .

No Pertanyaan F %

8 Apakah anda hafal bacaan sholat fardhu ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

27

3

90 %

10 %

Jumlah 30 100 %

Page 80: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 9 Bertutur Kata Baik Kepada guru

Berdasarkan data pada table 9 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden ( 77 % ) selalu bertutur kata baik kepada guru , dan 23 % responden

sering bertutur kata baik kepada guru. Hal ini menunjukan bahwa para santri

sesudah masuk Pondok Pesantren sebagian besar selalu bertutur kata baik kepada

guru .

Tabel 10 Mengejek sesama teman

No Pertanyaan F %

9 Apakah anda bertutur kata baik kepada guru ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

23 %

7 %

77 %

23 %

Jumlah 30 100 %

No Pertanyaan F %

10 Apakah anda mengejek sesama teman ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

6

24

20 % 80 %

Jumlah 30 100 %

Page 81: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Berdasarkan data pada table10 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 80 % ) tidak pernah mengejek sesama teman , dan 20 %

responden kadang-kadang mengejek sesama teman. Hal ini menunjukan bahwa

para santri sebelum masuk Pondok Pesantren sebagian besar tidak pernah

mengejek sesame teman .

Tabel 11

Menghormati Sesama Teman

Berdasarkan data pada table 11 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 83 % ) sering menghormati sesame teman , dan 17 %

responden selalu menghormati sesama teman ,. Hal ini menunjukan bahwa para

santri sesudah masuk Pondok Pesantren selalu menghormati sesame teman .

No Pertanyaan F %

11 Apakah anda menghormati sesama teman ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

5

-

25

-

17 %

0 %

83 %

0 %

Jumlah 30 100 %

Page 82: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 12

Menjalankan Sholat Malam

Berdasarkan data pada table 12 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 67 % selalu menjalankan sholat malam , dan 33 % responden

sering menjalankan sholat malam. Hal ini menunjukan bahwa para santri sesudah

masuk Pondok Pesantren selalu menjalankan sholat malam .

Tabel 13

Bersedekah

No Pertanyaan F %

12 Apakah anda menjalankan sholat malam ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

20

10

67 %

33 %

Jumlah 30 100 %

No Pertanyaan F %

13 Apakah bersedekah / amal jariyah ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

24

6

80 %

20 %

Jumlah 30 100 %

Page 83: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Berdasarkan data pada table 13 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 80 % ) selalu bersedekah , dan 20 % responden sering. Hal ini

menunjukan bahwa para santri sesudah masuk Pondok Pesantren sebagian besar

selalu bersedekah .

Tabel 14

Puasa Sunnah

Berdasarkan data pada table 14 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 67 % ) selalu mengerjakan puasa sunah dan 13 % sering

melakukan puasa sunnah. Hal ini menunjukan bahwa para santri sesudah masuk

Pondok Pesantren sebagian besar selalu mengerjakan puasa sunah.

No Pertanyaan F %

14 Apakah anda Mengerjakan puasa sunnah ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

20

10

67 %

33 %

Jumlah 30 100 %

Page 84: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Tabel 15

Berlaku Sopan

Berdasarkan data pada table 15 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 93 % ) selalu berlaku sopan , dan 7 % responden sering

berlaku sopan ,. Hal ini menunjukan bahwa para santri sesudah masuk Pondok

Pesantren sebagian besar selalu berlaku sopan .

Tabel 16

Membantu Orang Tua Dirumah

No Pertanyaan F %

15 Apakah anda berlaku sopan ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

d. Tidak Pernah

28

2

93 %

7 %

Jumlah 30 100 %

No Pertanyaan F %

16 Apakah anda menjalankan kewajiban di Pondok

Pesantren ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang – kadang

25

- 5 -

83 %

-

17 %

Page 85: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Berdasarkan data pada table 16 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden ( 83 % ) selalu menjalankan kewajiban di pondok pesantren , dan

17 % responden kadang-kadang membantu orang tua. Hal ini menunjukan bahwa

para santri sesudah masuk Pondok Pesantren sebagian besar selalu menjalankan

kewajiban di pondok pesantren

d. Tidak Pernah -

Jumlah 30 100 %

Page 86: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43

Cilincing Jakarta Utara mengenai Pengaruh Pendidikan Agama Islam

Terhadap Perilaku Santri Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 Cilincing

Jakarta Utara , dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Perilaku santri sebelum masuk pondok pesantren Al Wathoniyah 43

cilincing Jakarta utara yang didasarkan atas jawaban responden(30 Santri)

dengan 16 item pernyataan menunjukan bahwa hasil jawaban

responden dengan skor 1385 . Dengan demikian perilaku santri

sebelum masuk Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 cilincing Jakarta

Utara berada pada klasifikasi sedang.

2. Selanjutnya perilaku santri sesudah masuk pondok pesantren Al

Wathoniyah 43 cilincing Jakarta utara yang didasarkan atas jawaban

responden ( 30 Santri ) dengan 16 item pernyataan diperoleh

skor nilai 2196.Ini menunjukan bahwa Perilaku santri sesudah masuk

Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 Cilincing Jakarta Utara sanggat

tinggi.

3. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tedapat korelasi positif

yang signifikan antara pengaruh pendidikan Agama Islam Terhadap

Perilaku Santri Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 Cilincing Jakarta

Utara. 76

Page 87: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

4. Pendidikan agama islam di pondok pesantren merupakan tempat yang

terbaik , dan dapat diharapkan untuk pembinaan generasi muda dimasa

sekarang dan dimasa akan datang

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai

saran peneliti untuk dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan

perilaku santri pondok pesantren Al Wathoniyah 43 Cilincing Jakarta Utara

sebagi berikut :

1. Bagi guru

Hendaknya dalam pelaksanaan pembelajaran agar lebih disiplin dan

memberikan metode pembelajaran yang berfariasi agar siswa tidak

membosankan

2. Bagi Pondok Pesantren

Agar pondok pesantren menambah fasilitas / asrama santri yang kurang

memadai

3. Bagi Orang Tua

Hendaknya orang tua memberi bimbingan, arahan dan pengawasan

terhadap anaknya.

4. Bagi Santri

Hendaknya memiliki Perilaku yang baik, agar tercipta hubungan yag

harmonis dan dapat mewujudkan ketenangan dalam kehidupan sehari-hari

.

5. Bagi Masyarakat

Kepada masyarakat agar kiranya memasukan putra – putrinya ke pondok

pesantren karena akan membawa perilaku positif untuk putra-putrinya.

Page 88: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

DAFTAR PUSTAKA

Abudin Nata, Pendidikan Aqidah Akhlak (Jakarta:Direktorat jendral pembinaan

Agama islam 1998)h,187

Agus Suyanto, Psikologi perkembangan (Jakarta:Aksara baru,1970)h,175

Annas Mahduri, H.M., Drs., Panduan Organisasi Santri, (Jakarta: CV. Kathoda,

2005) Cet. I

Amru Khalid , Semulia akhlak Nabi (solo:Aqwan,2006)cet.1,hal 22

Asmaran, As.,M.A., Dr., Pengantar Studi Akhlak, Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2002) Cet. III

Azyumardi Azra, Dr. Prof Pendidikan Islam Tradisi dan Modernsiasi Menuju

mellennium baru (Jakarta; Kalimah, 2001) Cet. III

Daud, Rasyd, M.A., Dr., Islam Dalam Berbagai Dimensi, (Jakarta: Gema Insani

Press, 1998) Cet. I

Departemen Agama R.I, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV. Kathoda,

1994), Cet. Ke-1

Departemen Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003

Departemen Agama RI., Pedoman Penyelenggaraan Pusat Informasi Pesantren,

(Jakarta, Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI., 2003) Cet. I

Departemen Agama R.I, Pola Pembelajaran di Pesantren, (Jakarta: Direktorat

Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003), t. Cet.

Page 89: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

Effendi, Jaenal, S.Ag dan Ernawati, Dra, Profil Organisasi Santri, (Jakarta: CV.

Gemilang), t. cet

Indra Hasbi, Dr, M.Ag, Pesantren dan Transformasi Sosial, (Jakarta:

Penamadani, 2003)

Nuh Rifa’I H,Drs, 300 Hadits bekal dakwah dan pembinaan pribadi muslim

(semarang:CV wijaksana : 1996)H,183

Malik, HR, IX/292, No. 1723, dalam Sunan Al-Qubro, dikutif oleh : Amru

Khaloid, Semua Akhlak Nabi, (Solo: Aqwam, 2006), Cet. Ke-1

Mustofa ,A , Akhlak Tasawuf ( Bandung : CV.Pustaka Setia,1997)h,145

Rifa’i, Moh. H. Drs, 300 Hadits Bekala Dakwah dan Pembina Pribadi Muslim,

(Semarang: CV. Wicaksana, 1996), t. cet

Salihur, A. Nasir, H. MPdi, Problematika Kehidupan dan Pemecahannya,

(Jakarta: Kalam Mulia, 2003)

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam Jilid 1-2 (Jakarta: Pustaka Setia, 1998)

Wahid, Ahmadi, Risalah Akhlak (Solo: Intermedia, 2004) Cet. I

Zuhairini, Dra, Dkk, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara; 1995), cet.

4

Suharsimi, Metode penelitian : suatu pendekatan proposal (Jakarta:Bumi

Aksara,2003)

Page 90: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul : “ Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri

Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43 Cilincing Jakarta Utara “ diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ( FITK ) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

dan dinyatakan telah lulus dalam Ujian Munaqosah pada 05 Januari 2008 di

hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1

(S.Pd.I ) dalam bidang Pendidikan Agama .

Jakarta, 05 Januari

2008

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Jurusan/Program Studi Tanggal Tanda Tangan

Dra.Hj.Eri Rossatria,M.Ag NIP. 150 077 519

Penguji I

Dra.Hj.Djunaidatul Munawaroh,M.Ag ………………. ………………… NIP. 150 228 871 Penguji II

Yudhi Munadi, M.Ag ………………. ………………… NIP. 150 228 871

Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syaif Hidayatullah Jakarta

Prof.DR. Dede Rosyada, MA NIP. 150 231 356

Page 91: Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Santri ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46937/1/AHMAD SAHRONIH-FITK.pdfWathoniah 43, penulis pernah menjabat