PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMP NEGERI I SULANG KABUPATEN REMBANG skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Irma Prihartanti 4401406519 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
218
Embed
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK …lib.unnes.ac.id/2685/1/3454.pdf · ... S.Pd selaku guru Biologi SMP Negeri 1 Sulang kabupaten Rembang yang telah ... Semester I Kelas VIII
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK
MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMP NEGERI I SULANG
KABUPATEN REMBANG
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Irma Prihartanti
4401406519
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul ”Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Tematik Materi Sistem Pernapasan
Manusia terhadap Hasil Belajar Biologi di SMP Negeri I Sulang Kabupaten
Rembang” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen
pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 11 Februari 2011
Irma Prihartanti
4401406519
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul :
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Tematik Materi Sistem Pernapasan
Manusia terhadap Hasil Belajar Biologi di SMP Negeri I Sulang Kabupaten
Rembang
disusun oleh
nama : Irma Prihartanti
NIM : 4401406519
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada
tanggal 11 Februari 2011.
Panitia:
Ketua Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S, M.S. Dra. Aditya Marianti, M.Si
19511115 197903 1001 19671217 199303 2001
Ketua Penguji
Dr. Andreas Priyono Budi Prasetyo, M.Ed 19581104 198703 1004
Anggota Penguji/ AnggotaPenguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Drs. Kukuh Santosa Ir. Tuti Widianti, M.Biomed
19490809 197603 1002 19510207 197903 2001
iv
ABSTRAK
Prihartanti, Irma. 2011. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Tematik Materi Sistem Pernapasan Manusia terhadap Hasil Belajar Biologi di SMP Negeri I Sulang kabupaten Rembang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Drs. Kukuh Santosa dan Ir. Tuti Widianti, M.Biomed.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi di SMP N I Sulang diperoleh data bahwa interaksi pembelajaran biologi dalam kelas masih relatif rendah, didominasi dengan metode ceramah sehingga kurang menarik perhatian siswa. Siswa kurang termotivasi untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut berakibat pada hasil belajar yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran tematik terhadap hasil belajar biologi materi sistem pernapasan manusia.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sulang Rembang pada semester gasal tahun pelajaran 2010/2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sebanyak 8 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 kelas yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-eksperimen, dengan desain one shot case study.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar ranah kognitif pada kelas VIII A,VIII B dan VIII C adalah 77,84 dengan ketuntasan klasikal sebesar 94,33 % (≥ 85% siswa memperoleh nilai ≥ 70), sedangkan untuk hasil belajar ranah psikomotorik (≥ 70% siswa memperoleh nilai kriteria tinggi dan sangat tinggi) dan ranah afektif (≥ 70% siswa memperoleh nilai kriteria tinggi dan sangat tinggi).
Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran tematik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi materi sistem pernapasan manusia di SMP Negeri I Sulang kabupaten Rembang.
Kata Kunci: pendekatan pembelajaran tematik, hasil belajar biologi
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang Maha luas ilmu-Nya, atas
limpahan kasih, bimbingan dan tuntunan-Nya kepada penulis yang dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Tematik
Materi Sistem Pernapasan Manusia terhadap Hasil Belajar Biologi di SMP Negeri
I Sulang Kabupaten Rembang” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di FMIPA
UNNES.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
untuk menyelesaikan studi strata I Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk
melaksanakan penelitian.
3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Kukuh Santosa sebagai dosen pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penyusunan skripsi
dengan penuh kesabaran.
5. Ir. Tuti Widianti, M.Biomed sebagai dosen pembimbing II yang telah
berkenan memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penyusunan
skripsi dengan penuh kesabaran.
6. Dr. Andreas Priyono Budi Prasetyo, M.Ed sebagai dosen penguji utama yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan saran dan masukan yang sangat
berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sulang yang telah memberikan izin penelitian.
8. Sri Saraswati Candraningrum, S.Pd selaku guru Biologi SMP Negeri 1 Sulang
kabupaten Rembang yang telah berkenan membantu dan bekerjasama dengan
penulis dalam melaksanakan penelitian.
vi
9. Bapak/Ibu guru beserta staf karyawan SMP Negeri 1 Sulang kabupaten
Rembang yang telah membantu penulis selama penelitian.
10. Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sulang tahun pelajaran 2010/2011 secara
khusus kelas VIII A (36 siswa), VIII B (36 siswa) dan VIII C (32 siswa) atas
bantuan dan kerjasama.
11. Kedua orang tua, Mas eko, Mas Mansur, dek Nawang dan seluruh keluarga
yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan semangat dalam suka
maupun duka.
12. Sahabat-sahabat “G_NAVALDA” yang selalu memberikan motivasi dan
semangat.
13. Teman-teman “Kalimasada Kost” yang telah memberikan motivasi dan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Semua teman-teman mahasiswa angkatan 2006 terutama teman-teman
“Fourabiota” yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis.
15. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini baik moril maupun materiil yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Namun
demikian penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.
Semarang, 11 Februari 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii
PENGESAHAN ........................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 3 C. Penegasan Istilah .................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 8 B. Hipotesis Penelitan ................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 21 B. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 21 C. Variabel Penelitian ................................................................. 21 D. Rancangan Penelitian .............................................................. 22 E. Prosedur Penelitian ................................................................. 22 F. Sumber Data dan Metode Pengambilan Data .......................... 30 G. Metode Analisis Data ............................................................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 37 B. Pembahasan ............................................................................ 43
viii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................ 54 B. Saran ...................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 55
2. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ........................................... 26
3. Hasil Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................................. 28
4. Butir Soal Evaluasi Yang Digunakan dan Tidak Digunakan ................... 28
5. Jenis dan Metode Pengambilan Data ...................................................... 30
6. Hasil Uji Normalitas Nilai Ulangan Materi Sistem Gerak Pada Manusia Semester I Kelas VIII SMP N I Sulang Rembang ................................... 32
7. Hasil Uji Homogenitas Nilai Ulangan Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Semester I Kelas VIII SMP N I Sulang Rembang ................................... 34 8. Hasil Belajar Ranah Kognitif Pada 5 Kelas ............................................ 37
9. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa Pada 5 Aspek Kegiatan ........... 38
10. Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa Pada 3 Kelas ......... 39
11. Hasil Belajar Ranah Afektif Pada 3 Aspek Kegiatan .............................. 40
12. Persentase Hasil Belajar Ranah afektif Pada 3 Kelas ............................. 41
13. Tanggapan Siswa Terhadap Pendekatan Pembelajaran Tematik................. 41
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Tematik ............................. 16
19. Contoh Hasil Belajar .............................................................................. 136
20. Data Antar Kelompok ........................................................................... 149
21. Uji Homogenitas Data Antar Kelompok ................................................. 150
22. Uji Normalitas Data Kelompok .............................................................. 151
23. Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Soal Uji Coba ......................................................................................... 159
31. Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas VIII A, VIII B dan VIII C .............................................................................................. 176
34. Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas VIII A, VIII B dan VIII C .............................................................................................. 188
35. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pendekatan Pembelajaran Tematik SMP N I Sulang Rembang ........................................................ 197
36. Rekapitulasi Tanggapan Siswa Kelas VIII A, VIII B dan VIII C ............ 201
Uji ini dilakukan untuk memperoleh soal yang dapat ajeg memberikan
data sesuai kenyataan, artinya soal tersebut dapat dipercaya dan diandalkan
sebagai alat pengumpul data. Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi
K-R. 21 yang dikemukakan oleh Kuder dan Ricardson (Arikunto 2002).
11r = ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
−1kk
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ −−
tVkMkM
.)(1
Keterangan :
r11 = Reliabilitas tes
k = Banyaknya butir soal
M = Skor rata-rata (Mean)
Vt = Varians total
Kriteria reliabilitas soal adalah sebagai berikut :
r11 = 0.8000 – 1.000 = Reliabilitas sangat tinggi 0.6000 – 0.799 = Reliabilitas tinggi 0.4000 - 0.599 = Reliabilitas cukup 0.2000 – 0.399 = Reliabilitas rendah < 0.2000 = Reliabilitas sangat jelek (Arikunto 2002) Harga r11 yang diperoleh dibandingkan r tabel Product Moment dengan ά
= 5%. Instrumen dikatakan reliabel jika r 11 hitung > r tabel dan jika
sebaliknya r 11 hitung < r tabel maka soal tersebut tidak reliabel (Arikunto
2002).
Berdasarkan perhitungan reliabilitas uji coba soal, untuk seluruh item soal
termasuk ke dalam kategori reliabilitas sangat tinggi, karena nilai koefisien
korelasinya dengan taraf signifikan 5% dan n = 29 adalah r11=0,892 > r tabel
= 0.367 pada interval 0,8-1,0. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23.
25
c) tingkat kesukaran
Indeks kesukaran merupakan bilangan yang menunjukkan sukar atau
mudahnya suatu soal.
Menurut Arikunto (2002) besarnya tingkat kesukaran dihitung dengan
rumus :
JSBP =
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut :
P = 0.00 : sangat sukar
0.00 < P _ 0.30 : sukar
0.31 < P _ 0.70 : sedang
0.71 < P _ 1.00 : mudah
P = 1.00 : sangat mudah (Arikunto 2002)
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal maka soal yang
diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori sukar, sedang, dan mudah.
Hasil uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Sukar Sedang Mudah
Hasil belajar LKPD, nilai tugas dan soal evaluasi pada akhir pembelajaran
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Tahap Awal
Analisis data awal dilakukan menggunakan uji normalitas dan
homogenitas yaitu untuk mengetahui keadaan awal populasi sebelum diberi
perlakuan dan digunakan dalam teknik pengambilan sampel. Data yang digunakan
untuk uji normalitas dan homogenitas adalah nilai ulangan biologi siswa materi
sistem gerak pada manusia kelas VIII SMP Negeri 1 Sulang Rembang.
30
∑=
−=
k
1i
22
EiEi)(Oihitungχ
a. Uji Normalitas
Digunakan untuk mengetahui apakah data nilai dari populasi berdistribusi
normal atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah teknik Chi-
Kuadrat dengan rumus (Arikunto 2002):
Keterangan:
χ2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
K = banyaknya kelas interval
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1) Ho diterima jika χ2hitung < χ2
(1- )1)( −kα dengan taraf signifikasi 5% dan
db = (k –3) yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
2) Ha diterima jika χ2hitung > χ2
(1- )1)( −kα dengan taraf signifikasi 5% dan
db = (k –3) yang berarti bahwa data tidak berdistribusi normal.
Nilai χ2
hasil perhitungan dikonsultasikan dengan nilai χ2
pada tabel
dengan taraf signifikan 5 %. Jika χ2
hitung lebih kecil dari harga χ
2
tabel, data tersebut
terdistribusi normal, jika χ2
hitung lebih besar χ
2
tabel data yang dianalisis tidak
terdistribusi normal (Arikunto 2002).
31
Hasil analisis uji normalitas data awal siswa dapat dilihat pada tabel
berikut. Tabel 6 Hasil uji normalitas nilai ulangan materi sistem gerak pada manusia semester I
kelas VIII SMP Negeri I Sulang Kabupaten Rembang.
Kelas Rata-rata nilai dk χ
2
hitung
χ2
tabel
Keterangan
VIII A 73,28 3 6,59
7,81 Data terdistribusi normal
VIII B 69,39 3 6,44
VIII C 73,06 3 6,99
VIII D 71,74 3 3,27
VIII E 69,84 3 1,00
VIII F 73,78 3 2,63
VIII G 69,91 3 4,77
VIII H 72,00 3 5,84
(sumber : lampiran 22)
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa x2
hitung lebih kecil dari pada x
2
tabel
hal ini menunjukkan bahwa data populasi berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas populasi
Digunakan untuk mengetahui tingkat homogenitas. Uji homogenitas
variansi populasi dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett.
Hipotesis yang digunakan adalah:
Ho = populasi mempunyai varians yang tidak berbeda
(σ12 = σ2
2 = ………….. = σn2)
Ha = populasi mempunyai varians yang berbeda
(σ12 ≠ σ2
2)
32
Langkah-langkah perhitungan uji homogenitas populasi (Sudjana 2002):
1) Menghitung standar deviasi (S2) dari masing-masing kelas.
2) Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus:
S2 = ∑
∑−
−
)1n(S )1n(
i
2ii
3) Menghitung harga satuan B dengan rumus:
B = (log S2) Σ (ni – 1)
4) Menghitung nilai statistik chi-kuadrat (χ2) dengan rumus:
χ2 = (ln 10) {B - Σ (ni – 1) log Si2}
Keterangan:
B = ( log S2 ) Σ ( n
1-1 )
S2
= { Σ ( n1-1 ) S
1/ Σ ( n
1-1 )
χ2
= besarnya homogenitas
S1
2 = kuadrat simpangan masing-masing kelompok
S = kuadrat simpangan total
n1
= jumlah responden masing-masing kelompok
B = koefisien Bartlett (Sudjana 2002)
Kriteria pengujian hipotesis:
1) Ho diterima jika χ2hitung < χ2
(1-α) (k-a) dengan taraf signifikan 5% db = (k – 1), k
merupakan banyaknya kelas. Hal ini berarti populasi mempunyai varians
yang sama (homogen).
2) Ha diterima jika χ2hitung > χ2
(1-α) (k-a) dengan taraf signifikan 5% db = (k – 1), k
merupakan banyaknya kelas. Hal ini berarti populasi mempunyai varians
yang berbeda.
Populasi dikatakan homogen jika memiliki varians yang sama apabila
χ2hitung < χ
2tabel (Sudjana 2002).
33
Hasil analisis uji homogenitas data awal siswa dapat dilihat pada tabel
berikut. Tabel 7 Hasil uji homogenitas nilai ulangan materi sistem gerak pada manusia
semester I kelas VIII SMP Negeri I Sulang Kabupaten Rembang
Kelas Rata-rata
nilai dk
χ2
hitung
χ2
tabel
Keterangan
VIII A 73,28 7
12,09 14,07 Data bersifat homogen
VIII B 69,39 7
VIII C 73,06 7
VIII D 71,74 7
VIII E 69,84 7
VIII F 73,78 7
VIII G 69,91 7
VIII H 72,00 7
(sumber : lampiran 21)
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa x2hitung
lebih kecil dari pada
x2
tabel hal ini menujukan bahwa populasi bersifat homogen.
2. Analisis data hasil belajar
Data hasil belajar siswa dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif.
a. Menghitung skor evaluasi akhir (tes tertulis)
b. Menghitung nilai LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik)
34
c. Penugasan
d. Menghitung nilai akhir (NA) dengan cara:
Keterangan :
P = nilai penugasan
LKPD = nilai Lembar Kerja Peserta Didik
T = nilai tes tertulis
e. Menghitung persentase ketuntasan siswa secara klasikal:
P = X 100%
Keterangan :
P : Ketuntasan belajar klasikal
∑ ni : Jumlah siswa yang tuntas secara individu (nilai ≥ 70)
∑ n : Jumlah total siswa
f. Analisis Data Aspek Psikomotor dan Afektif
Data aktivitas siswa diperoleh melaui lembar observasi afektif dan
psikomotor siswa. Data aktivitas siswa dapat dihitung menggunakan rumus:
Persentase keaktifan siswa % = X 100%
∑ skor maksimal
∑ skor yang diperoleh
∑ n
∑ ni
35
Kriteria:
0% – 20% = jelek
21% - 40% = kurang
41% - 60% = cukup
61% - 80% = tinggi
81% - 100% = sangat tinggi
3. Analisis data tanggapan siswa
Data tanggapan siswa diperoleh dari angket yang harus diisi siswa berupa
pendapat terhadap kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran
tematik. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan
jawaban yang telah diperoleh. Dalam penelitian ini angket yang digunakan
mempunyai jawaban ya atau tidak. Untuk mendapat data tanggapan siswa
digunakan rumus :
Keterangan:
P = angka persentase
f = jumlah skor yang menjawab ya
N = jumlah skor maksimal
Penskoran:
Jawaban Ya : skor 1
Jawaban Tidak : skor 0
P = 100×Nf %
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, maka hasil penelitian
yang dilakukan di SMP Negeri 1 Sulang Kabupaten Rembang berupa data hasil
belajar yang meliputi : (1) hasil belajar ranah kognitif, (2) hasil belajar ranah
psikomotorik, (3) hasil belajar ranah afektif dan tanggapan siswa terhadap
pendekatan pembelajaran tematik materi sistem pernapasan pada manusia.
1. Hasil belajar ranah kognitif
Hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari rata-rata nilai LKPD 1 dan
LKPD 2 yang diberi bobot 1, rata-rata nilai tugas 1, tugas 2 dan tugas 3 yang
diberi bobot 1 serta nilai evaluasi yang diberi bobot 2. Hasil belajar ranah kognitif
secara lengkap disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil belajar ranah kognitif pada 3 kelas
No Hasil Belajar Kelas VIII A Kelas VIII B Kelas VIII C
1 Nilai terendah 72,64 67,08 69,72 2 Nilai tertinggi 90,14 81,25 88,75 3 Nilai rata-rata 79,64 74,13 79,75 4 Jumlah siswa tuntas (≥ 70) 36 33 31 5 Jumlah siswa tidak tuntas (< 70) 0 3 1 6 Ketuntasan klasikal tiap kelas 36(100%) 33(92%) 31(97%) 7 Ketuntasan klasikal ketiga kelas 94,33 %8 Jumlah siswa 36 36 32
(sumber : lampiran 28)
Berdasarkan Tabel 8 diketahui hasil belajar ranah kognitif di kelas VIII A,
VIII B dan VIII C sudah optimal karena rata-rata nilai yang dicapai ≥ 70 dan
persentase ketuntasan klasikal ≥ 85%. Nilai rata-rata hasil belajar di kelas VIII C
lebih tinggi daripada kelas VIII A dan VIII B. Namun persentase ketuntasan
klasikal kelas VIII A lebih tinggi dibandingkan persentase ketuntasan klasikal
37
kelas VIII B dan VIII C. Jumlah siswa yang tidak tuntas kelas VIII B lebih tinggi
dibandingkan kelas VIII A dan VIII C.
2. Hasil belajar ranah psikomotorik
Hasil belajar ranah psikomotorik diambil melalui data hasil observasi
tentang kinerja siswa selama kegiatan praktikum yang meliputi persiapan alat dan
bahan, ketrampilan dalam menggunakan alat, pengamatan hasil praktikum.
Observasi hanya dilakukan satu kali yaitu pada pertemuan kedua. Data hasil
belajar ranah psikomotorik siswa pada 5 aspek kegiatan disajikan pada tabel 9.
Tabel 9 Hasil belajar ranah psikomotorik siswa pada 5 aspek kegiatan
No Aspek yang diamati Persentase skor siswa per aspek Rerata (%)
Kelas VIII A Kelas VIII B Kelas VIII C (%) (%) (%)
1
2
3
Persiapan alat dan bahan Ketrampilan menggunakan alat Pengamatan hasil praktikum Rata-rata
97,22
97,22
75,00
89,81
100,00
80,56
75,00
85,19
100,00
93,75
75,00
89,58
99,07
90,51
75,00
(sumber : lampiran 31)
Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui rerata hasil belajar ranah
psikomotorik siswa kelas VIII A, VIII B dan VIII C. Hasil belajar ranah
psikomotorik siswa pada aspek kegiatan persiapan alat dan bahan dan ketrampilan
menggunakan alat mencapai kriteria sangat tinggi yang ditunjukkan dengan angka
persentase 99,07% dan 90,51%, sedangkan hasil belajar ranah psikomotorik siswa
pada aspek kegiatan pengamatan hasil praktikum sudah mencapai kriteria tinggi.
Hal ini ditunjukkan dari angka persentase hasil belajar ranah psikomotorik siswa
pada aspek-aspek tersebut yang berada pada angka 61% - 80%. Rata-rata
tertinggi pada kelas VIII A sebesar 89,81%, sedangkan rata-rata terendah pada
kelas VIII B sebesar 85,19%.
38
Berdasarkan kriteria hasil belajar ranah psikomotorik siswa dapat diamati
pada Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10 Persentase hasil belajar ranah psikomotorik siswa pada 3 kelas
No Kelas Kriteria (%)
Sangat tinggi Tinggi Cukup Kurang Jelek
1
2
3
VIII A VIII B VIII C
88,89
100,00
100,00
11,11
0
0
- - -
- - -
- - -
(sumber : lampiran 31)
Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui persentase hasil belajar ranah
psikomotorik siswa kelas VIII A, VIII B dan VIII C. Untuk kelas VIII A yang
memperoleh kriteria sangat tinggi sebesar 88,19%, sedangkan untuk kelas VIII B
dan VIII C sebesar 100%.
3. Hasil belajar ranah afektif
Hasil belajar ranah afektif diambil melalui data hasil observasi tentang
sikap siswa selama proses pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran
tematik meliputi perasaan senang di kelas, perhatian mengikuti pelajaran,
tanggung jawab dalam kerapian/kebersihan pekerjaan, kerjasama dalam kelompok
dan keaktifan bertanya. Observasi dilakukan 2 kali yaitu pada pertemuan pertama
dan pertemuan kedua. Data hasil hasil belajar ranah afektif siswa disajikan pada
Tabel 11.
39
Tabel 11 Hasil belajar ranah afektif siswa pada 5 aspek kegiatan
No Aspek yang diamati
Persentase skor siswa per aspek Rerata
(%) Kelas VIII A Kelas VIII B Kelas VIII C
P ert. I Pert. II Pert. I Pert II Pert. I Pert. II (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1
2
3
4
5
Rasa senang di kelas Perhatian mengikuti pelajaran Tanggung jawab menunjukkan kerapian/ kebersihan pekerjaan Kerjasama dalam kelompok Keaktifan bertanya Rata-rata
79,17
73,61
58,33
65,97
66,67
68,75
92,36
75,00
73,61
75,69
75,00
78,33
77,08
70,14
71,53
63,89
44,44
65,42
86,11
76,14
74,31
73,61
72,22
76,48
78,23
73,39
76,61
75,81
40,32
68,87
91,13
74,19
78,23
77,42
75,00
79,19
84,01 73,74 72,03 72.06 62,27
(sumber : lampiran 34)
Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui rerata hasil belajar ranah afektif
siswa kelas VIII A, VIII B dan VIII C. Hasil belajar ranah afektif siswa pada
aspek kegiatan rasa senang di kelas mencapai kriteria sangat tinggi yang
ditunjukkan dengan angka persentase 84,01%, sedangkan hasil belajar ranah
afektif siswa pada aspek kegiatan perhatian mengikuti pelajaran, tanggung jawab
menunjukkan kerapian/kebersihan pekerjaan, kerjasama dalam kelompok dan
keaktifan bertanya sudah mencapai kriteria tinggi. Hal ini ditunjukkan dari angka
persentase hasil belajar ranah afektif siswa pada aspek-aspek tersebut yang berada
pada angka 61% - 80 %. Hasil belajar ranah afektif siswa baik di kelas VIII A, B
maupun C pada pertemuan kedua mengalami peningkatan.
Berdasarkan kriteria hasil belajar ranah afektif siswa dapat diamati pada
Tabel 12 berikut ini.
40
Tabel 12 Persentase hasil belajar ranah afektif pada 3 kelas
No Kelas Kriteria (%)
Sangat tinggi Tinggi Cukup Kurang Jelek
1
2
3
VIII A Pert I Pert II VIII B Pert I Pert II VIII C Pert I Pert II
8,33 13,89
2,78 5,56
3,13 6,25
77.8 80,56
69,44 86,11
84,38 90,63
11,11 5,56
27,78 8,33
12,50 3,13
- -
- - - -
- - - -
- -
(sumber : lampiran 34)
Berdasarkan Tabel 12, dapat diketahui persentase hasil belajar ranah
afektif pada kelas VIII A, VIII B dan VIII C. Persentase hasil belajar ranah afektif
siswa baik di kelas VIII A, B maupun C pada pertemuan kedua mengalami
peningkatan.
4. Tanggapan siswa
Data tanggapan siswa diperoleh dari hasil angket tanggapan siswa dan
disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13 Tanggapan Siswa terhadap pendekatan pembelajaran tematik
Item Kelas VIII A Kelas VIII B Kelas VIII C
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Persentase per kelas 83,33 Persentase per kelas 81,94 Persentase per kelas 83,33
Persentase skor ketiga kelas 82,87 Kriteria Sangat
baik (sumber : lampiran 36)
Keterangan :
1. Siswa merasa tertarik mengikuti pelajaran materi sistem pernapasan pada manusia 2. Siswa belajar konsep-konsep biologi dan kimia secara bersamaan (pada waktu relatif
bersamaan) pada materi sistem pernapasan pada manusia 3. Siswa melakukan percobaan kimia (kandungan zat kimia pada rokok) pada materi sistem
pernapasan pada manusia secara berkelompok 4. Siswa melakukan percobaan kimia (kandungan zat kimia pada rokok) pada materi sistem
pernapasan pada manusia secara sendirian 5. Siswa melakuka kerja kelompok/diskusi pada materi sistem pernapasan pada manusia 6. Siswa melakukan tugas presentasi pada materi sistem pernapasan pada manusia 7. Siswa melaporkan hasil percobaan tentang kandungan zat kimia pada rokok 8. Siswa mengumpulkan informasi/artikel tentang penyakit/kelainan pada materi sistem
pernapasan dari sumber internet 9. Siswa mengumpulkan informasi/artikel tentang penyakit/kelainan pada materi sistem
pernapasan dari sumber media massa 10. Siswa membuat poster tentang bahaya rokok pada materi sistem pernapasan pada manusia 11. Siswa membuat puisi sebagai bentuk kampanye anti rokok pada materi sistem pernapasan
pada manusia 12. Guru merasakan situasi yang menyenangkan selam pembelajaran materi sistem pernapasan
pada manusia
Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa siswa memberikan tanggapan
sangat baik terhadap pembelajaran sistem pernapasan manusia dengan pendekatan
pembelajaran tematik. Hal ini ditunjukkan dengan persentase skor yang diperoleh
dari hasil perhitungan angket tanggapan siswa sebesar 82,87%.
42
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ada peningkatan hasil belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri I Sulang Kabupaten Rembang pada materi sistem pernapasan
pada manusia setelah diadakan pembelajaran melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran tematik. Deskrispsi ini didasarkan pada evaluasi yang dilakukan
dalam proses pembelajaran. Hasil belajar menggambarkan kemampuan siswa
dalam mempelajari sesuatu. Hal ini sesuai dengan pendapat Anni dkk (2006) yang
menyebutkan bahwa hasil belajar adalah perubahan prilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini
meliputi hasil belajar ranah kognitif, hasil belajar ranah psikomotorik dan hasil
belajar ranah afektif.
1. Hasil belajar ranah kognitif
Hasil belajar ranah kognitif dengan penerapan pendekatan pembelajaran
tematik pada materi sistem pernapasan pada manusia diperoleh dari rata-rata nilai
LKPD 1 dan LKPD 2 yang diberi bobot 1, rata-rata nilai tugas 1, tugas 2 dan
tugas 3 yang diberi bobot 1 serta nilai evaluasi yang diberi bobot 2.
Hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan prilaku kognitif. Hasil
belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan tematik berpengaruh
positif terhadap hasil belajar yang dicapai. Hal ini tampak dari ketuntasan hasil
belajar. Seorang siswa dinyatakan tuntas belajar apabila telah mencapai nilai ≥ 70.
Berdasarkan analisis data hasil belajar ranah kognitif pada Tabel 8,
tampak bahwa pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tematik
menunjukkan hasil yang baik, baik dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa secara
klasikal maupun ketuntasan belajar klasikal. Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa
hasil belajar yang diperoleh siswa di kelas VIII A, VIII B dan VIII C sudah
optimal dalam penelitian ini karena rata-rata hasil belajar secara klasikal mencapai
≥70 dan ketuntasan belajar secara klasikal ≥85%.
43
Tercapainya ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang sangat tinggi
diduga sebagai akibat penerapan pendekatan pembelajaran tematik. Hal ini tidak
jauh beda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saleh Haji (2009) yang
berjudul Dampak Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tematik dalam
Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar menunjukkan bahwa penggunaan
pendekatan pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar.
Penelitian serupa oleh Puji Astuti (2008) yang berjudul Pembelajaran
Tematik Berbasis Lingkungan Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VII E Semester Genap SMP Negeri I Matesih Tahun Pelajaran 2007/2008
juga menunjukkan penggunaan pembelajaran tematik berbasis lingkungan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilihat dari peningkatan motivasi
belajar dan partisispasi siswa yang berdampak pada peningkatan penguasaan
konsep.
Pendekatan pembelajaran tematik merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
proses pembelajaran (joyful learning) karena melalui pendekatan pembelajaran
tematik siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari. Melalui pengalaman
langsung ini siswa memahami konsep-konsep yang dipelajari dan
menghubungkan dengan konsep lain yang telah dipahami. Hal ini menyebabkan
siswa tertarik mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan serta memiliki
motivasi dan semangat belajar yang tinggi.
Ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran diketahui dari
hasil tanggapan siswa yang menunjukkan bahwa siswa mempunyai
minat/ketertarikan terhadap pembelajaran yang diselenggarakan dengan
persentase skor sebesar 100% (Tabel 13). Hal ini sesuai dengan pendapat
Sardiman (2007) bahwa ketertarikan, motivasi, dan semangat siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tematik dapat
mengoptimalkan pikiran siswa dalam hubungan dengan pemahaman bahan
pelajaran sehingga penguasaan konsep terhadap materi sistem pernapasan pada
manusia yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian meningkatnya
44
ketertarikan, motivasi, dan semangat siswa dalam belajar sangat menentukan
ketercapaian hasil belajar siswa yang optimal.
Adanya strategi penemuan konsep menjadikan pembelajaran lebih
bermakna bagi siswa, dengan kata lain pemahaman dan penguasaan yang
diperoleh siswa jika siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya relatif
tinggi dan berpengaruh baik terhadap perolehan hasil belajar. Penggunaan LKPD
dalam proses pembelajaran juga berpengaruh baik terhadap pencapaian hasil
belajar karena dinilai dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa.
Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar yang diperoleh siswa di kelas
VIII A, VIII B dan VIII C sudah optimal, namun masih ada beberapa siswa yang
belum tuntas. Belum tuntasnya mereka disebabkan oleh beberapa kemungkinan.
Berdasarkan hasil analisis data sikap siswa terhadap pendekatan pembelajaran
tematik, menunjukkan 84,01% siswa merasa senang di kelas dan 73,74% siswa
perhatian dalam mengikuti pelajaran sehingga guru perlu lebih banyak
memberikan motivasi kepada siswa (Tabel 11).
Motivasi tersebut diberikan dengan lebih banyak membimbing dan
mengarahkan serta menyediakan kesempatan bagi siswa-siswa yang terlihat pasif
untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan
dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi diri mereka. Selain faktor
perasaan senang di kelas dan perhatian dalam mengikuti pelajaran, pendekatan
pembelajaran yang digunakan diduga menyebabkan hasil belajar beberapa siswa
belum tuntas. Hal ini karena mereka belum bisa beradaptasi dengan pola
pembelajaran yang menuntut mereka untuk aktif dan membangun pengetahuannya
sendiri sehingga pemahaman terhadap materi yang disampaikan juga rendah.
Senada dengan hal tersebut, maka perlu adanya pelaksanaan pembelajaran
yang berulang-ulang tidak hanya dua kali seperti pada penelitian ini sehingga
nanti siswa akan terbiasa dan mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
yang diharapkan, yaitu mampu memahami konsep-konsep yang mereka pelajari
untuk dapat membangun pengetahuan sendiri.
45
Selain itu, siswa yang belum tuntas sebagian besar memiliki ketrampilan
psikomotorik dan sikap siswa di kelas dengan kriteria cukup (Lampiran 31 dan
Lampiran 34). Hal ini sesuai dengan pendapat Darsono et al. (2000) bahwa
aktivitas siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa, semakin tinggi aktivitas siswa pada saat pembelajaran mengakibatkan
semakin tinggi hasil belajar yang akan dicapai siswa.
Pada kegiatan pembelajaran di kelas, mereka memiliki kecenderungan
belum berani, malu dan kurang percaya diri dalam menyampaikan gagasan,
menjawab pertanyaan maupun bertanya tentang materi yang belum mereka
pahami sehingga berakibat pada hasil belajar yang rendah. Berdasarkan hal
tersebut, maka diperlukan kerjasama yang baik dari guru serta sesama anggota
kelompok untuk membantu mereka melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Bagi siswa dengan aktivitas yang tinggi tetapi belum tuntas belajar bisa
dikarenakan oleh kurang adanya penguatan pribadi terhadap materi sehingga saat
dilakukan evaluasi hasil belajar mereka rendah. Berkaitan dengan ini, siswa perlu
melakukan pengulangan-pengulangan terhadap materi yang telah dipelajari di
sekolah sehingga daya ingat dan pemahaman siswa terhadap materi lebih tinggi
dan ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang optimal.
Ada beberapa siswa dengan nilai LKPD (nilai bersama dalam satu
kelompok) tinggi tetapi nilai tugas maupun tes akhir rendah (Lampiran 28), ini
mengindikasikan bahwa selama kegiatan diskusi untuk mengerjakan LKPD
terjadi pembagian tugas yang tidak merata sehingga ada anggota yang
memonopoli pekerjaan dan ada anggota yang hanya menurut saja tanpa mau
berpikir, sebagian siswa hanya menyerahkan segala keputusan kepada anggota
lain dan segan untuk memberikan kontribusinya karena merasa tidak mampu dan
tidak menyadari bahwa sikap tersebut akan berakibat juga pada hasil belajar
mereka secara individu.
46
Kondisi yang tidak seimbang tersebut menghambat masing-masing
individu untuk dapat mencapai pemahaman yang tinggi terhadap materi pelajaran.
Hal ini karena dalam diri siswa tidak ada motivasi untuk berkembang lebih maju
sehingga guru perlu membangkitkan motivasi siswa dan memberikan perhatian
lebih maksimal lagi kepada siswa selama melakukan kegiatan diskusi dan
memastikan semua siswa benar-benar terlibat aktif dalam kelompok.
Tabel 8 menunjukkan rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa
secara klasikal di kelas VIII B lebih rendah daripada di kelas VIII A dan VIII C
meskipun persentase aktivitas siswa secara klasikalnya tinggi. Hal ini dipengaruhi
oleh tingkat kemampuan akademik (intelligensi) siswa kelas VIII B yang memang
berada di bawah kelas VIII A dan VIII C. Hasil ini diperkuat oleh ketrampilan
psikomotorik siswa dan sikap siswa terhadap pendekatan pembelajaran tematik
kelas VIII B yang lebih rendah dibandingkan kelas VIII A dan VIII C yaitu
sebesar 85,19% dan 76,48% (Tabel 9 dan 11).
Hal ini sesuai dengan pendapat Dalyono (2007) Seseorang yang memiliki
tingkat intelligensi baik, umumnya mudah belajar dengan cepat dan hasil
belajarnya pun cenderung baik. Sebaliknya orang yang tingkat intelligensinya
lebih rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir,
sehingga prestasi belajarnya pun rendah. Dengan demikian inteligensi yang
dimiliki siswa memberikan kontribusi terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa bersifat relatif dan dipengaruhi
oleh berbagai faktor (Sardiman 2007). Faktor-faktor tersebut saling berkaitan
antara yang satu dengan yang lain. Kelemahan salah satu faktor, akan dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendah
hasil belajar yang dicapai siswa di sekolah didukung oleh faktor-faktor seperti
yang telah disebutkan di atas.
Pada proses pembelajaran biologi di SMP Negeri I Sulang Kabupaten
Rembang sebelum diterapkan pendekatan pembelajaran tematik masih
menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang termotivasi dan merasa
bosan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa hanya memperoleh gambaran dari
penyampaian guru, tanpa melibatkan siswa secara langsung dengan kondisi yang
47
sebenarnya. Proses pengajaran biologi di kelas masih banyak menggunakan
hafalan tentang fakta dan konsep sehingga pelajaran menjadi membosankan dan
membuat siswa merasa jenuh. Menurut Muhibbin Syah (2006) dalam
membimbing kegiatan belajar siswa, khususnya ketika mengajar tidak hanya
berceramah di muka kelas, tetapi juga memberi peluang seluas-luasnya kepada
siswa tersebut untuk melakukan aktivitas belajarnya sehingga memungkinkan
siswa belajar dengan mudah.
Perbedaan hasil pendekatan tematik dalam pembelajaran biologi dengan
hasil pembelajaran konvensional dapat dipahami karena danya penekanan
Pendekatan Tematik dalam pembelajaran biologi menitikberatkan dan
mempertimbangkan hakikat anak, seperti : pola pemikiran yang bergerak dari hal-
hal yang umum ke hal-hal yang khusus, pandangan menyatu/holistik dan lebih
mudah memahami hal konkret.
Pendekatan tematik dalam pembelajaran biologi materi sistem pernapasan
dapat mengakomodasi karakteristik anak tersebut sehingga mereka dapat
memahami materi dengan baik. Pendekatan tersebut memungkinkan siswa terlibat
langsung pada masalah nyata dan siswa dapat memperhatikan hal-hal umum
sesuai dengan tema yang dipilih. Seperti dalam tema “Rokok dan Kesehatan”,
siswa dihadapkan pada situasi yang berkaitan dengan biologi dan kimia. Dimana
pada materi biologi siswa dapat mengetahui penyakit/kelainan yang ditimbulkan
oleh merokok, sedangkan untuk materi kimia siswa dapat mengetahui berbagai
bahan kimia yang terkandung di dalam rokok yang dapat menimbulkan berbagai
penyakit pada sistem pernapasan. Hal-hal yang umum tersebut dapat
mengantarkan siswa pada pemahaman konsep biologi. (Saleh Haji 2009).
Pembelajaran tematik melibatkan siswa secara langsung di dalam proses
pembelajaran yaitu melalui kegiatan diskusi, presentasi, bertanya, melakukan
kegiatan praktikum sehingga pembelajarannya lebih bermakna dan memberikan
pengalaman langsung kepada siswa, misalnya pada kegiatan presentasi di depan
kelas memberikan pengalaman kepada siswa untuk menjelaskan hasil kerjanya
kepada orang lain. Siswa juga diberi tugas untuk membuat artikel, poster dan
puisi. Kegiatan ini memberikan latihan kepada siswa untuk mengkomunikasikan
48
gagasanya dengan baik dan benar secara tertulis. Suasana belajar yang baru dan
menyenangkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses
belajar. Kenaikan motivasi di dalam diri siswa akan memberikan dampak pada
hasil belajar.
2. Hasil belajar ranah psikomotorik
Hasil belajar ranah psikomotorik siswa selama kegiatan praktikum
diamati dengan menggunakan lembar observasi psikomotor siswa dengan bantuan
dari observer. Ranah psikomotorik merupakan hasil belajar yang berkaitan dengan
ketrampilan siswa. Pengamatan ketrampilan psikomotorik siswa digunakan untuk
mengetahui apakah semua aspek kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama
pembelajaran sudah terpenuhi. Hal ini yang selanjutnya menunjukkan
penggolongan siswa ke dalam kriteria sangat tinggi, tinggi, cukup, kurang dan
jelek selama kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran
tematik. Aspek kegiatan yang diamati meliputi persiapan alat dan bahan,
ketrampilan menggunakan alat dan pengamatan hasil praktikum.
Analisis hasil observasi ranah psikomotorik siswa, diketahui bahwa
pendekatan pembelajaran tematik yang diterapkan pada materi sistem pernapasan
manusia dapat berpengaruh terhadap hasil belajar ranah psikomotorik. Hal ini
dapat dibuktikan dari data yang diperoleh bahwa kriteria keaktifan siswa yang
sangat tinggi dan tinggi (Tabel 10). Hasil ini menunjukkan bahwa indikator
kinerja dalam penelitian ini telah tercapai 70% siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran tematik mampu mengoptimalkan ketrampilan
psikomotorik siswa karena dalam pembelajaran ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan. Keaktifan ini diperoleh
dari kegiatan siswa dalam persiapan alat dan bahan, ketrampilan menggunakan
alat dan pengamatan hasil praktikum pada saat kegiatan praktikum percobaan
bahan kimia dalam asap rokok berlangsung.
49
Kegiatan-kegiatan tersebut mencerminkan karakter yang menyenangkan
dari penerapan pendekatan pembelajaran tematik ini sehingga membuat siswa
merasa tertarik, lebih termotivasi, bersemangat dan suka terhadap kegiatan
pembelajaran yang digunakan. Sebagaimana pendapat Slameto (2003) yang
menyatakan bahwa ketertarikan dan rasa suka siswa terhadap proses pembelajaran
yang dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik menumbuhkan
perhatian dan kesediaan dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
secara aktif.
Pada proses pendekatan pembelajaran tematik guru memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran yaitu keterlibatan siswa dalam kegiatan praktikum (percobaan
bahan kimia dalam asap rokok). Pada kegiatan ini siswa dihadapkan pada
kenyataan yang sebenarnya melalui kegiatan persiapan alat dan bahan,
ketrampilan menggunakan alat, ketrampilan melakukan percobaan dan
pengamatan hasil praktikum. Hasil percobaan tersebut dituangkan dalam laporan.
Pengamatan dilakukan selama 15 menit. Hal ini memberi pengalaman pada siswa
untuk bekerja dengan disiplin, teliti, kritis, sabar dan jujur. Laporan yang
dibacakan di depan kelas memberikan latihan kepada siswa untuk berkomunikasi
ilmiah secara lisan. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari pembelajaran tematik.
Menurut Masnur Muslich (2007) bahwa di dalam belajar melalui pengalaman
langsung, siswa akan dapat menemukan konsep-konsep yang mereka pelajari dan
menghubungkan dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa rerata aspek pengamatan hasil
praktikum menunjukkan hasil paling rendah dibandingkan aspek-aspek yang lain
yaitu sebesar 75%. Faktor yang menyebabkan ketrampilan psikomotorik siswa
pada aspek ini rendah karena siswa belum percaya diri pada kemampuan yang
dimiliki dan sebagian siswa masih bertanya pada kelompok lain.
Namun, sebagian besar siswa menyukai kegiatan praktikum sebab kelas
menjadi tidak membosankan, menambah pengalaman dan pengetahuan siswa, dan
dapat melihat atau merasakan langsung secara praktik, tidak hanya teori saja.
50
3. Hasil belajar ranah afektif
Hasil belajar ranah afektif siswa diperoleh dari observasi afektif siswa
dengan bantuan dari observer. Ranah afektif merupakan hasil belajar yang
berhubungan dengan perasaan, sikap dan minat siswa. Pengamatan ranah afektif
digunakan untuk mengetahui apakah semua aspek kegiatan yang dilakukan oleh
siswa selama pembelajaran sudah terpenuhi. Hal ini yang selanjutnya
menunjukkan penggolongan siswa ke dalam kriteria sangat tinggi, tinggi, cukup,
kurang dan jelek selama kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik. Aspek kegiatan yang diamati meliputi perasaan senang
dikelas, perhatian mengikuti pelajaran, tanggung jawab menunjukkan
kerapian/kebersihan pekerjaan, kerjasama dalam kelompok dan keaktifan
bertanya.
Analisis hasil observasi ranah afektif siswa, diketahui bahwa pendekatan
pembelajaran tematik yang diterapkan pada materi sistem pernapasan manusia
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar ranah afektif. Hal ini dapat dibuktikan
dari data yang diperoleh bahwa kriteria keaktifan siswa yang sangat tinggi dan
tinggi (Tabel 12). Hasil ini menunjukkan bahwa indikator kinerja dalam penelitian
ini telah tercapai 70% siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Walaupun sikap siswa terhadap penerapan pendekatan tematik di kelas
VIII A, VIII B dan VIII C dapat dikatakan optimal yaitu 70% dari jumlah siswa
memiliki kriteria sangat tinggi dan kriteria tinggi, sejumlah siswa masih
mempunyai kriteria cukup terhadap penerapan pendekatan pembelajaran tematik.
Faktor yang menyebabkan sikap siswa dalam kriteria cukup karena siswa belum
terlibat aktif dalam proses bertanya dan kerja sama dalam kelompok.
Dari Tabel 11, jika dilihat dari rerata hasil belajar ranah afektif per aspek
kegiatan untuk ketiga kelas terlihat bahwa persentase rerata tertinggi terdapat pada
perasaan senang dikelas yaitu dengan persentase rata-rata diatas 80% pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Siswa merasa senang dan bersemangat
karena pada pembelaran ini siswa diberi tugas oleh guru untuk membuat poster
dan puisi, dengan adanya kegiatan ini siswa bisa berkreasi dan mengembangkan
bakat seni yang dimiliki. Sebagaimana pendapat Slameto (2003) yang menyatakan
51
bahwa ketertarikan dan rasa suka siswa terhadap proses pembelajaran yang
dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik menumbuhkan perhatian dan
kesediaan dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara aktif.
Sikap suka siswa terhadap pembelajaran yang diselenggarakan dengan penerapan
pendekatan tematik juga merupakan faktor yang penting dalam mewujudkan
proses pembelajaran yang aktif (Dimyati & Mudjiono 2006).
Tabel 13 menunjukkan persentase skor tanggapan siswa yang merasa
tertarik sebesar 100%. Adanya ketertarikan, sikap senang terhadap penerapan
pendekatan pembelajaran tematik membuat sejumlah siswa berusaha untuk
memiliki keterlibatannya sepenuhnya dengan segenap kegiatan selama
pembelajaran untuk memperoleh berbagai keterangan dan mencapai pemahaman
terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa rerata aspek keaktifan bertanya
menunjukkan hasil paling rendah dibandingkan aspek-aspek yang lain yaitu
sebesar 62,27%. Faktor yang menyebabkan sikap siswa pada apek ini rendah
karena pada awal penerapan pembelajaran tematik terlihat siswa kurang
memperhatikan dan siswa belum menunjukkan keaktifan dalam bertanya dan
menyampaikan pendapat. Kurangnya minat siswa tersebut dapat disebabkan
karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran tematik dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa memerlukan waktu untuk beradaptasi. Selain itu
kemungkinan disebabkan karena siswa merasa kurang percaya diri dengan
kemampuan yang dimiliki, sehingga siswa tersebut cenderung pasif dalam
pembelajaran.
Pada pertemuan kedua siswa mulai antusias dan termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran dan siswa mulai menunjukkan keaktifannya dalam
bertanya dan menyampaikan pendapat. Suasana belajar yang baru dan
menyenangkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
52
4. Tanggapan siswa
Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran
diketahui bahwa persentase rata-rata skor tanggapan siswa terhadap penerapan
pendekatan pembelajaran tematik adalah 82,87% ( Tabel 13). Hal ini
menunjukkan tanggapan siswa sangat baik terhadap pendekatan pembelajaran
tematik. Ini membuktikan bahwa siswa merasa tertarik dan menyukai suasana
dalam pembelajaran sehingga menjadi termotivasi selama mengikuti
pembelajaran. Minat, motivasi dan sikap positif yang tinggi terhadap
pembelajaran memberi kontribusi utama dalam pencapaian hasil belajar siswa.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2007) bahwa minat, motivasi dan
sikap positif terhadap pembelajaran merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan Tabel 13, lebih dari 95% siswa menyatakan belajar konsep-
konsep biologi dan kimia bersamaan (pada waktu relatif bersamaan). Hal ini
menunjukkan bahwa pada pembelajaran tematik konsep-konsep yang relevan
untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang
berbeda sehingga penggunaan waktu juga akan lebih efisisen dan efektif.
53
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran
tematik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi materi sistem
pernapasan di SMP Negeri I Sulang kabupaten Rembang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif ≥ 85% siswa memperoleh nilai
≥ 70, hasil belajar ranah psikomotorik ≥ 70% siswa memperoleh nilai kriteria
tinggi dan sangat tinggi dan hasil belajar ranah afektif ≥ 70% siswa memperoleh
nilai kriteria tinggi dan sangat tinggi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyarankan:
1. Penggunaan pendekatan pembelajaran tematik dapat dipertimbangkan sebagai
metode/strategi pembelajaran materi sistem pernapasan pada manusia guna
mengoptimalkan hasil belajar siswa.
2. Penggunaan pendekatan pembelajaran tematik perlu di uji cobakan pada materi
biologi lain yang sekiranya sesuai karena melalui pembelajaran tematik ini
beberapa konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas
berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu
untuk pembahasannya lebih efisien dan efektif.
54
DAFTAR PUSTAKA
Anni CT. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Astuti, P. 2008. Pembelajaran Tematik Berbasis Lingkungan Dalam Upaya
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa kelas VII E Semester Genap SMP Negeri 1 Matesih Tahun Pelajaran 2007/2008. (Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Handal B & Jannete B. 2004. Teaching mathematic thematically: teacher’s
perspective. Mathematics Education Research Journal 16 (1): 3-18. On line at http://www.merga.net.au/documents/MERJ_16_1_Handal.pdf. [ diakses tanggal 22 Februari 2011]
Dalyono M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Haji, S. 2009. Dampak Penerapan Pendekatan Tematik Dalam Pembelajaran
Matematika Di Sekolah Dasar. On line at http://lppm.ut.ac.id/jp/101/pembelajaran_matematika.pdf/jurnal/. [diakses tanggal 25 November 2010].
Hesty. Implementasi Model Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan
Kemampuan Dasar Siswa Sekolah Dasar. www.puslitjaknov.org/../64-Hesty,%20S.Si-%20IMPLEMENTASI%20MODEL%20PEMBELAJARAN %20TEMATIK..Hesty.[diakses tanggal 22 Februari 2010].
Indrawati. 2009. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tematik Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SDIT Nurul Islam Tengaran. (Tesis). Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Miller KW. 1997. Is thematic integration the best way to reform science and
mathematics education. Journal School Science &Mathematics 94 (1): 5-10. On line at http://www.msubillings.edu/COEFaculty/kmiller/journal/Thematic%20Integration.pdf. [diakses tanggal 22 Februari 2011)
55
Muslich, M. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurhayati, N. 2008. IPA Biologi Bilingual untuk SMP Kelas VIII. Bandung:
YramaWidya. Poerwadarminta. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Rahayu, ES dan Sri Ngabekti. 2009. Pedoman Penyusunan Skripsi Jurusan
Biologi. Semarang: UPT UNNES Press. Sardiman, AM. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Sudjana, M. 1996. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo ------------. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sudrajat, A. 2007. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu. On line at
http://smpn4 cimahi.com/?p=5 [diakses tanggal 20 Pebruari 2010] Sutirjo. 2005. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Tematik. On line at
http://pendekatan tematik.com/?p=4 [diakses tanggal 22 Pebruari 2010] Syah, M. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya Tim Abdi Guru. 2007. IPA Terpadu untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga Tim Pengembang PGSD. 2001. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S2
Pendidikan Dasar. Bandung: Maulana Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka
56
57
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sulang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VIII/1 (gasal)
Tema : Rokok dan Kesehatan
Mata pelajaran
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Kegiatan pembelajaran
(Multiple Intelegence, Biology as Enquiry,
Cooperative Learning)
Indikator Penilaian Alokasi
waktu
Sumber belajar
Teknik Bentuk intrumen
Contoh instrumen
Biologi 2.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
2.3 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Secara berpasangan, siswa mengidentifikasi organ sistem pernapasan pada manusia, melalui model /torso manusia
Membandingkan macam organ penyusun sistem pernapa san pada manusia
Tes indivi du
Tes PG
Berikut ini termasuk alat-alat pernapasan pada tubuh manusia, kecuali...
a. Hidung
b. Faring
c. Hati
d. Paru-
5x40 menit
Nurhayati, Nunung. 2008. IPA-BIOLOGI Bilingual untuk SMP Kelas VIII. Bandung : Yrama Widya Syamsuri, Istamar. 2007.
Lampiran 1.Silabus Pem
belajaran Tematik
57
58
Secara pleno
(kelompok besar), siswa menganalisis gambar tentang ekspirasi dan inspirasi
Secara pleno (kelompok besar), siswa mengamati video tentang proses ekspirasi dan inspirasi pada proses pernapasan
Secara berpasangan (think pair share) siswa mengumpulkan data tentang kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem pernapasan,dari media masa atau
Menjelas
kan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapa san
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapa san yang biasa dijumpai dalam
Tugas kelom pok
Tugas kelom pok
LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik)
LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik)
paru
Biologi Untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga. Tim Abdi Guru. 2007. IPA TERPADU untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga
Modul (karya Irma P) LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik )
58
59
internet.
Siswa secara individual menulis artikel (tulisan reflektif) tentang penyakit/kelainan pada sistem pernapasan pada manusia dan upaya untuk mengatasinya
kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
Peni laian produk
Penu gasan
Alat dan bahan : rokok, korek api, stoples, kain putih atau kapas
Kimia 5.Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
5.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika
Secara kelompok (5-6 anak), siswa melakukan percobaan sederhana tentang “ Bahan Kimia Dalam Asap Rokok”
Secara pleno(kelompok besar), siswa
Mengi dentifikasi kandung an zat yang berbahaya dalam rokok
Menjelaskan dampak
Tugas kelom pok
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
59
60
mempresentasikan hasil percobaan tentang “ Bahan Kimia Dalam Asap Rokok”
Secara berpasangan, siswa membuat poster (puisi) tentang pentingnya menghindarkan diri dari bahaya asap rokok.
negatif zat adiktif dalam rokok
Menjelaskan cara menghin darkan diri dari zat adiktif (rokok) dan psikotropika
Peni laian produk
Penugasan
60
31
JARING TEMA
Kesehatan makhluk hidup dan proses kehidupan
Materi dan sifatnya
TEMA ROKOK DAN KESEHATAN
Pengaruh bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
Pengaruh rokok bagi kesehatan
Gangguan pada sistem pernapasan
Lampiran 2.Jaring Tem
a
61
32
PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
KELAS VIII SEMESTER I
TEMA KIMIA BIOLOGI Rokok dan Kesehatan
STANDAR KOMPETENSI : 5 Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan Kompetensi Dasar : 5.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika
STANDAR KOMPETENSI : 2 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 2.3 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Lampiran 3. Pem
etaan Standar Kom
petensi Dan K
ompetensi D
asar 62
63
Lampiran 4 . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sulang
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/ I (Ganjil)
Tema : Rokok dan Kesehatan
Alokasi waktu : 2x40 menit (1 kali pertemuan)
I. Standar Kompetensi
Biologi (2) : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kimia (5) : Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
II. Kompetensi Dasar
Biologi (2.3) : Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
Kimia (5.5) : Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan
psikotropika
III. Indikator
1. Membandingkan macam organ penyusun sistem pernapasan pada
manusia.
2. Menjelaskan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan.
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan yang
biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
1. Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
2. Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika
64
V. Materi Pokok
Bernapas merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup. Bernapas
dilakukan oleh semua makhluk hidup untuk menghasilkan energi,
sedangkan energi dibutuhkan untuk melakukan semua aktivitas atau
kegiatan tubuh dalam hidupnya. Pernapasan merupakan pertukaran gas
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang dilakukan oleh makhluk
hidup untuk menghasilkan energi dan sisa oksidasi berupa karbon dioksida
dan uap air.
1. Organ penyusun sistem pernapasan pada manusia
Proses pernapasan pada manusia berlangsung karena adanya organ-
organ penyusunnya. Organ penyusun sistem pernapasan pada manusia
terdiri atas hidung (rongga hidung ), faring, laring (pangkal tenggorokan),
trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan) dan
paru-paru.
2. Proses pernapasan
Mekanisme pernapasan meliputi 2 fase, yaitu fase inspirasi dan fase
ekspirasi. Fase inspirasi yaitu proses pemasukan oksigen ke dalam tubuh.
Fase ekspirasi yaitu proses pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh.
Proses pernapasan tersebut diatur oleh otot diafragma dan otot antartulang
rusuk. Berdasarkan kerja otot tersebut, maka pernapasan dibedakan
menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan dada
Pernapasan dada yaitu pernapasan dengan menggunakan tulang-tulang
rusuk dan tulang dada. Fase inspirasi terjadi jika otot antartulang rusuk
berkontraksi sehingga tulang rusuk dan tulang dada terangkat, rongga dada
membesar, paru-paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru
mengecil, akibatnya udara yang kaya oksigen masuk ke dalam tubuh. Fase
ekspirasi terjadi jika otot antartulang rusuk relaksasi, tulang rusuk dan
65
tulang dada kembali seperti semula, rongga dada mengecil, paru-paru
mengempis, tekanan udara dalam paru-paru membesar, akibatnya udara
yang kaya karbondioksida keluar melalui hidung.
b. Pernapasan perut
Pernapasan perut yaitu pernapasan dengan menggunakan otot-otot
diafragma. Fase inspirasi terjadi jika otot diafragma berkontraksi,
diafragma mendatar, rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan
tekanan udara di paru-paru mengecil, akibatnya udara yang kaya oksigen
masuk. Fase ekspirasi terjadi jika otot diafragma relaksasi, otot diafragma
kembali seperti semula, rongga dada mengecil, paru-paru mengempis,
tekanan udara dalam paru-paru membesar, akibatnya udara yang kaya
karbondioksida keluar.
3. Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Pernapasan manusia dapat terganggu karena adanya penyakit dan
kelainan organ pernapasan. Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan
pada sistem pernapasan: emfisema, asma, kanker paru-paru, TBC,
bronkhitis, inluenza, pleuritis, pneumonia.
Disamping kelainan dan penyakit saluran pernapasan diatas, penyakit
atau gangguan pada sistem pernapasan juga bisa disebabkan karena faktor
sengaja seperti “merokok”. Merokok adalah mengisap dan
mengembuskan asap rokok yang dibakar. Rokok mengandung sejumlah
zat yang dapat menyebabkan ketagihan atau ketergantungan.
VI. Strategi Pembelajaran
a. Model : Pendekatan Pembelajaran Tematik
b. Metode : Demonstrasi, Diskusi kelompok, Presentasi
66
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama (80 menit)
No. Kegiatan pembelajaran
I. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Guru Siswa
a) Guru membuka pelajaran dengan
salam
a. siswa menjawab salam dari guru
(1 menit)
b) Guru menunjukkan gambar ‘ruang
keluarga terkepung asap rokok’, dan
bertanya untuk menghubungkan
materi pelajaran dengan realitas
sehari-hari (apersepsi):
“Apa yang anda dirasakan jika anda
berada di ruangan yang terbatas dan
terkepung asap rokok?”
“ Apa yang kita hirup dan keluarkan
sewaktu bernapas?”
b. siswa secara pleno (kelompok
besar) bertukar pendapat dan
menjawab “ yang dirasakan
adalah kesulitan untuk bernapas,
karena oksigen yang kita hirup
sangat sedikit. Oksigen sangat
diperlukan ketika kita
bernapas.(3 menit)
c) Guru menyampaikan SK, KD, dan
tujuan pembelajaran
c. siswa mencatat
/memperhatikan SK dan KD
serta tujuan pembelajaran yang
akan dicapai (1 menit)
II. Kegiatan Inti (65 menit)
Guru Siswa
a) Guru menunjukkan gambar
(charta,foto) tentang sistem
pernapasan manusia dan bertanya
tentang pengertian bernapas dan
pernapasan.
a. Siswa secara berpasangan tukar
pendapat membedakan
pengertian bernafas dan
pernafasan. ( 3 menit)
b. Siswa merekam informasi dari
buku, lembar kerja dan
67
penjelasan guru (5 menit)
b) Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok tiap kelompok terdiri dari
5-6 siswa, untuk membaca guntingan
berita (news-cutting activities) tentang
korban merokok.
a. 4-5 siswa berkelompok
membaca berita (kasus) untuk
mancari makna: apa isi berita
dan apa maknanya? (5 menit)
c) Guru mendorong siswa melakukan
pengamatan dan identifikasi organ-
organ pernapasan, aktivitas inspirasi
dan ekspirasi, sesuai urutan langkah
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
tentang materi Sistem Pernapasan.
a. Siswa bekerja kelompok (4-5
anak) mengidentifikasi organ
sistem pernapasan pada manusia
dengan menggunakan chart,
gambar atau torso. (10 menit)
b. Siswa bekerja kelompok (4-5
anak) mewarnai organ-organ
pernapasan pada manusia yang
rentan terhadap penyakit. (5
menit)
c. Secara berpasangan siswa
mendemonstrasikan proses
ekspirasi dan inspirasi (5 menit)
d. Secara pleno, siswa
menganalisis kandungan gas
dalam proses ekspirasi dan
inspirasi (5 menit)
d) Guru meminta perwakilan masing-
masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
a. Secara pleno (kelompok besar)
siswa mempresentasikan
pemahamannya tentang sistem
pernapasan, organ pernapasan,
proses ekspirasi dan inspirasi
(10 menit)
68
e) Guru memberikan umpan balik
terhadap presentasi siswa dan
memberikan penguatan
f) Guru menayangkan video tentang
ekspirasi dan inspirasi proses
pernapasan
a. Siswa memperoleh jawaban
yang sebenarnya tentang hasil
kelompok yang telah dilakukan
(5 menit )
b. Secara pleno, siswa mengamati
video tentang proses ekspirasi
dan inspirasi pada proses
pernapasan (5 menit)
c. Siswa mencatat penjelasan dari
guru (4 menit)
g) Siswa diberi kesempatan oleh guru
untuk bertanya materi Sistem
Pernapasan Pada Manusia
a. Siswa menanyakan hal-hal yang
dianggap kurang jelas kepada
guru (3 menit)
III. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru Siswa
a) Guru bertanya untuk umpan balik
dan kesimpulan kepada siswa
a. Siswa secara pleno (kelompok
besar) menarik kesimpulan
tentang organ penyusun sistem
pernapasan, pengertian inspirasi
dan ekspirasi, proses ekspirasi
dan inspirasi pada proses
pernapasan, kandungan gas
dalam ekspirasi dan inspirasi.( 4
menit)
b) Guru menjelaskan materi
selajutnya tentang rokok (rokok dan
kandungannya, dampak negatif zat
adiktif dalam rokok, cara
menghindarkan diri dari zat adiktif
(rokok) dan psikotropika)
a. Siswa mendengarkan penjelasan
dari guru dan mencatatnya (3
menit)
69
c) Guru memberikan tugas secara
berpasangan tentang
penyakit/kelainan yang berkaitan
dengan sistem pernapasan dari media
massa/internet.
d) Guru memberikan tugas secara
individual kepada siswa untuk
menulis artikel tentang
penyakit/kelainan pada sistem
pernapasan dan upaya untuk
mengatasinya
a. Secara berpasangan, siswa
mengumpulkan data tentang
penyakit/ kelainan yang
berkaitan dengan sistem
pernapasan dari media
massa/internet. (1 menit)
b. Siswa secara individual menulis
artikel pendek 1 halaman
(tulisan reflektif) tentang
penyakit/kelainan pada sistem
pernapasan pada manusia dan
upaya untuk mengatasinya.(1
menit)
e) Guru menutup pelajaran dengan
mengucap salam
a. Siswa menjawab salam dari
guru (1 menit)
VIII. Sumber Belajar
a) Nurhayati, Nunung. 2008. IPA-BIOLOGI Bilingual untuk SMP Kelas VIII.
Bandung : Yrama Widya
b) Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi Untuk SMP Kelas VIII Semester 1.
Jakarta: Erlangga.
c) Tim Abdi Guru. 2007. IPA TERPADU untuk SMP Kelas VIII. Jakarta :
Erlangga
d) Modul (karya Irma P)
e) LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
f) Alat
Alat : torso manusia, chart sistem pernapasan, komputer, LCD, papan
tulis, spidol.
70
IX. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian
• Aspek kognitif
Soal-soal Test dalam LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digunakan
untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dan dikumpulkan pada
akhir pembelajaran
• Aspek afektif
Sikap siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran tematik (kerja
kelompok) dan dikumpulkan pada akhir pembelajaran dengan bantuan
dari observer.
• Penilaian produk (artikel)
b. Bentuk Instrumen :
• Soal-soal dalam LKPD (Lembar Kerja Pesera Didik)
• Lembar observasi afektif siswa
c. Contoh Instrumen
Tes Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan pernapasan ? (skor maksimum 2)
2. Udara pernapasan melalui hidung mengalami 3 perlakuan. Apakah
ketiga perlakuan itu ? (skor maksimum 3)
3. Apakah yang dimaksud dengan inspirasi dan ekspirasi? (skor
maksimum 2)
4. Apakah perbedaan pernapasan dada dan pernapasan perut ? (skor
maksimum 2)
5. Jelaskan bagaimana mekanisme yang terjadi pada pernapasan dada
dan pernapasan perut! (skor maksimum 8)
6. Apakah hanya O2 saja yang masuk ke dalam paru-paru? Jelaskan !
(skor maksimum 2)
7. Sebutkan dan jelaskan 3 contoh penyakit yang terjadi pada sistem
pernapasan ! (skor maksimum 6)
71
Lembar observasi afektif siswa (terlampir)
Mengetahui Sulang, November 2010
Guru pamong Peneliti
Sri Sarawaswati C, S. Pd Irma Prihartanti
NIP.19720827 199802 2002 NIM. 4401406519
72
Lanjutan lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sulang
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/ I (Ganjil)
Tema : Rokok dan Kesehatan
Alokasi waktu : 2x40 menit (1 kali pertemuan)
I. Standar Kompetensi
Biologi (2) : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kimia (5) : Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
II. Kompetensi Dasar
Biologi (2.3) : Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
Kimia (5.5) : Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan
psikotropika
III. Indikator
1. Mengidentifikasi kandungan zat yang berbahaya dalam rokok.
2. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dalam rokok.
3. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif (rokok) dan
psikotropika
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
1. Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
2. Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika
73
V. Materi Pokok
Merokok adalah kegiatan mengisap dan mengembuskan asap dari
rokok yang dibakar. Rokok mengandung sejumlah zat yang dapat
menyebabkan ketergantungan atau ketagihan. Oleh karena itu rokok dapat
digolongkan sebagai zat adiktif. Di dalam asap rokok terkandung zat
kimia lebih dari 4.000 jenis. Empat ratus macam diantaranya merupakan
bahan beracun dan 43 macam yang lain dapat menyebabkan kanker (zat
karsinogen). Ada tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya yang
terdapat di dalam rokok yaitu nikotin, tar dan karbon monoksida.
Merokok dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan dan
kelainan fungsi paru-paru, serta menyebabkan bermacam-macam gejala
penyakit, seperti kanker saluran pernapasan dan paru-paru, penyempitan
pembuluh darah, penyakit jantung koroner, kerusakan sel reproduksi pria
dan wanita sehingga menyebabkan impotensi dan kemandulan.
Adapun untuk mencegah dan menghindari diri dari pengaruh zat
adiktif dan psikotropika adalah: pencegahan primer, pencegahan sekunder,
dan pencegahan tersier.
VI. Strategi Pembelajaran
a. Model : Pendekatan Pembelajaran Tematik
b. Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Presentasi, Tanya Jawab.
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan kedua (80 menit)
No. Kegiatan pembelajaran
I. Kegiatan Pendahuluan (9 menit)
Guru Siswa
a) Guru membuka pelajaran dengan salam a. Siswa menjawab salam dari
guru (1 menit)
b) Guru menunjukkan tulisan-tulisan b. Siswa membaca cepat
74
(artikel singkat) siswa tentang penyakit-
penyakit pernapasan dan bahaya merokok,
dan mengingatkan kembali materi yang
telah dipelajari.
tulisan tentang bahaya
(window shopping) secara
bergiliran. (5 menit)
c. Siswa menjelaskan
pengertian merokok sebagai
salah satu akibat penyakit
pernapasan (2 menit)
c) Guru menyampaikan SK, KD, dan
Tujuan pembelajaran
d. Siswa menulis poin-poin
utama dalam SK, KD dan
tujuan yang akan dicapai (1
menit)
II. Kegiatan Inti ( 63 menit)
a) Guru menjelaskan materi tentang
pengertian zat adiktif
a. Siswa meramalkan
(memprediksi) kandungan
zat adiktif dalam rokok (3
menit)
b. Siswa membuat tabel
berbagai zat adiktif dalam
rokok (3 menit)
b) Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok tiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa
c) Guru memberikan pengarahan tentang
percobaan sederhana “ Bahan Kimia
Dalam Asap Rokok:”
d) Guru membagikan LKPD (Lembar
Kerja Peserta Didik) tentang Rokok
kepada siswa
e) Guru membimbing siswa dalam kerja
kelompok
c. 5-6 Siswa berkelompok
sesuai dengan kelompok
yang telah dibuat oleh guru
(2 menit)
d. Siswa secara
pleno(kelompok besar)
yang terdiri dari 5-6 siswa
melakukan percobaan
sederhana tentang”Bahan
Kimia Dalam Asap Rokok”
dan mengamati hasilnya (20
75
menit)
e. Secara pleno (kelompok
besar) yang terdiri dari 5-6
siswa mengerjakan soal-
soal pada LKPD yang
diberikan oleh guru (10
menit)
f) Guru meminta perwakilan masing-
masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya
f. Secara pleno(kelompok
besar) yang terdiri dari 5-6
Siswa mempresentasikan
hasil percobaan yang telah
dilakukan (10 menit)
g) Guru memberikan tanggapan terhadap
presentasi siswa dan memberikan
penguatan
g. Siswa mencatat penjelasan
dari guru (5 menit)
a. Secara berpasangan siswa
membuat puisi tentang
pentingnya menghindarkan
diri dari bahaya rokok (5
menit)
h) Siswa diberi kesempatan oleh guru
untuk bertanya materi Rokok
h. Siswa menanyakan hal-hal
yang dianggap kurang jelas
kepada guru (5 menit)
III. Kegiatan Penutup (8 menit)
Guru Siswa
a) Guru bertanya untuk umpak balik dan
kesimpulan kepada siswa
b. Siswa secara pleno
menarik kesimpulan
tentang zat adiktif dalam
rokok, dampak negatif zat
adiktif dalam rokok dan
76
cara menghindarkan diri
dari zat adiktif (rokok) dan
psikotropika (5 menit)
b) Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membuat poster tentang pentingnya
menghindarkan diri dari bahaya rokok dan
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya
c. Siswa mengumpulkan tugas
pada pertemuan berikutnya
b) Guru menyampaikan kepada siswa
untuk dilakukan evaluasi (tes) pada
pertemuan selanjutnya
d. Siswa diminta untuk
mempelajari materi yang
telah diajarkan. (2 menit)
c) Guru menutup pelajaran dengan
mengucap salam
e. Siswa menjawab salam dari
guru (1 menit)
VIII. Sumber Belajar
a) Nurhayati, Nunung. 2008. IPA-BIOLOGI Bilingual untuk SMP Kelas VIII.
Bandung : Yrama Widya
b) Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi Untuk SMP Kelas VIII Semester 1.
Jakarta: Erlangga.
c) Tim Abdi Guru. 2007. IPA TERPADU untuk SMP Kelas VIII. Jakarta :
Erlangga
d) Modul (karya Irma P)
e) LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
f) Alat dan Bahan
Alat : komputer, LCD, papan tulis, spidol, stoples, korek api
Bahan : rokok, kain putih atau kapas
IX. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian
• Aspek Kognitif
77
Soal-soal test dalam LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digunakan
untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dan dikumpulkan pada
akhir pembelajaran
Soal pertanyaan yang terdapat dalam Percobaan “ Bahan Kimia dalam
Asap Rokok” digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa
dan dikumpulkan pada akhir pembelajaran
• Aspek Psikomotorik
Kinerja siswa dalam melakukan percobaan “ Bahan Kimia dalam Asap
Rokok” dikumpulkan pada akhir pembelajaran dengan bantuan dari
observer.
• Aspek afektif
Sikap siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran (kerja kelompok)
dan dikumpulkan pada akhir pembelajaran dengan bantuan dari
observer
• Penilaian produk (poster dan puisi)
b. Bentuk Instrumen
• LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
• Laporan hasil percobaan
• Lembar observasi psikomotorik siswa
• Lembar observasi afektif siswa
c. Contoh Instrumen
Tes uraian
1. Mengapa rokok digolongkan ke dalam zat adiktif? (skor maksimum
2)
2. Apa yang disebut dengan perokok pasif ? (skor maksimum 2)
3. Sebutkan 2 efek yang ditimbulkan dari bahan kimia dibawah ini!
(skor maksimum 6)
a. Nikotin
b. Tar
78
c. Karbon monoksida
4. Sebutkan 3 penyakit yang ditimbulkan akibat merokok kaitannya
dengan sistem pernapasan ! (skor maksimum 3)
5. Apa yang terjadi bila seseorang dalam usia remaja telah kecanduan
merokok? Apa yang terjadi bila lebih banyak anggota keluarga yang
merokok? (skor maksimum 2)
6. Siapakah yang sangat berperan dalam upaya pencegahan
penyalahgunaan zat adiktif (rokok) dan psikotropika? Jelaskan
pendapatmu! (skor maksimum 8)
7. Jelaskan upaya untuk mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika! (skor maksimum 6)
Lembar observasi psikomotorik siswa (terlampir)
Lembar observasi afektif siswa (terlampir)
Mengetahui Sulang, November 2010
Guru pamong Peneliti
Sri Sarawaswati C, S.Pd Irma Prihartanti
NIP.19720827 199802 2002 NIM. 4401406519
79
Lanjutan lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sulang
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/ I (Ganjil)
Tema : Rokok dan Kesehatan
Alokasi waktu : 1x40 menit (1 kali pertemuan)
I. Standar Kompetensi
Biologi (2) : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kimia (5) : Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.
II. Kompetensi Dasar
Biologi (2.3) : Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
Kimia (5.5) : Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan
psikotropika
III. Indikator
1. Membandingkan macam organ penyusun sistem pernapasan pada
manusia.
2. Menjelaskan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan.
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan yang
biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
4. Mengidentifikasi kandungan zat yang berbahaya dalam rokok.
5. Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dalam rokok.
6. Menjelaskan cara menghindarkan diri dari zat adiktif (rokok) dan
psikotropika
80
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
1. Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.
2. Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika.
V. Materi Pokok
1. Organ penyusun sistem pernapasan.
2. Proses pernapasan (pernapasan dada dan pernapasan perut).
3. Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan.
4. Kandungan zat yang berbahaya dalam rokok.
5. Dampak negatif zat adiktif dalam rokok
6. Cara menghindari diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika.
VI. Strategi Pembelajaran
a. Model : Pendekatan Pembelajaran Tematik
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ketiga (40 menit)
No. Kegiatan pembelajaran
I. Kegiatan Pendahuluan (8 menit)
Guru Siswa
a) Guru membuka pelajaran dengan
mengucap salam
b) Guru dengan contoh poster yang dibuat
siswa, menunjukkan didepan kelas dan
mengajak siswa untuk mengamatinya.
a. Siswa menjawab salam dari
guru (1 menit)
b. Secara bergiliran, masing-
masing siswa membaca
posternya dengan teman
sebelah. (7 menit)
81
II. Kegiatan Inti (31 menit)
Guru Siswa
a) Guru membagikan lembar soal dan
lembar jawab
a. Siswa mengerjakan soal tes
dengan jujur dan teliti (30
menit)
b. Setelah waktu yang yang
diberikan selesai, siswa
diminta untuk
mengumpulkan lembar soal
dan lembar jawab (1 menit)
III. Kegiatan Penutup (1 menit)
Guru Siswa
a) Guru menutup pelajaran dengan
mengucap salam
a. Siswa menjawab salam dari
guru (1 menit)
VIII. Sumber Belajar
a) Nurhayati, Nunung. 2008. IPA-BIOLOGI Bilingual untuk SMP Kelas VIII.
Bandung : Yrama Widya
b) Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi Untuk SMP Kelas VIII Semester 1.
Jakarta: Erlangga.
c) Tim Abdi Guru. 2007. IPA TERPADU untuk SMP Kelas VIII. Jakarta :
Erlangga
d) Modul (karya Irma P)
e) LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
IX. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian
• Aspek kognitif
Hasil tes siswa berupa soal pilihan ganda berjumlah 30 soal digunakan
untuk mengetahui tingkat kognitif siswa.
82
b. Bentuk Instrumen
• Tes pilihan ganda
c. Contoh Intrumen
• Tes Pilihan ganda
1. Setiap makhluk hidup melakukan pernapasan. Pernapasan adalah
...(skor maksimum 1)
A. Pengeluaran oksigen dan karbon dioksida
B. Pengambilan oksigen dan karbon dioksida
C. Pengeluaran karbon dioksida dan pengambilan oksigen
D. Pengeluaran oksigen dan pengambilan karbondioksida
Mengetahui Sulang, November 2010
Guru pamong Peneliti
Sri Sarawaswati C, S.Pd Irma Prihartanti
NIP.19720827 199802 2002 NIM. 4401406519
83
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi
Lampiran 5. Modul Sistem Pernapasan dan Zat Adiktif dan Psikotropika
“ ROKOK DAN KESEHATAN ”
Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Bernapas dilakukan
oleh semua makhluk hidup untuk menghasilkan energi, sedangkan energi
dibutuhkan untuk melakukan semua aktivitas atau kegiatan di dalam tubuh dalam
hidupnya.
Pernapasan merupakan pertukaran gas oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2) yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk menghasilkan energi dan sisa
oksidasi berupa karbondioksida dan uap air. Persamaan reaksinya dapat dituliskan
sebagai berikut :
A. ORGAN PENYUSUN SISTEM PERNAPASAN
Proses pernapasan pada manusia berlangsung karena adanya organ-organ
penyusunnya. Organ penyusun sistem pernapasan pada manusia terdiri atas
9. Kanker paru-paru : disebabkan oleh kebiasaan merokok
(skor 6)
∑ Skor Total = 49
Nilai = X 100
Skor yang diperoleh
∑ Skor Total
107
Lampiran 8. Praktikum Bahan Kimia Dalam Asap Rokok
A. Tujuan
Menguji pengaruh bahan kimia dalam rokok bagi kesehatan
B. Alat dan Bahan
1. Rokok 1 batang
2. Korek api 1 buah
3. Stoples 1 buah
4. Kain putih atau kapas 1 gumpalan kecil
C. Langkah Kerja
1. Masukkan secarik kain putih atau kapas ke dalam stoples!
2. Nyalakan sebatang rokok kemudian tampunglah asap rokok tersebut ke
dalam stoples!
3. Tutuplah stoples tersebut kemudian diamkan selama ± 10 menit!
4. Keluarkan kain atau kapas dari dalam stoples ! amati perubahan yang
terjadi pada kain atau kapas !
5. Diskusikan dengan kelompokmu apa yang terjadi jika,
a. Seandainya stoples dan kapas diibaratkan ruang paru-paru atau
alveolus, apa yang menempel di dalamnya jika asap rokok masuk?
b. Jika kejadian semacam ini berlangsung terus menerus dalam waktu
yang lama, apa yang akan terjadi dalam paru-paru perokok?
6. Buatlah suatu pertanyaan, dapat berbentuk kesimpulan atau saran tentang
pengaruh merokok terhadap kesehatan paru-paru berkaitan dengan hasil
percobaan ini .
7. Sampaikan hasil diskusimu di depan kelas untuk didiskusikan bersama
kelompok lain!
108
“Merokok mengganggu kesehatan” merupakan suatu istilah yang tepat,namun tidak populer dan tidak menarik bagi si perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang tidak juga berhenti merokok. Banyak penyakit telah terbukti merupakan akibat buruk merokok,baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Oleh sebab itu jangan coba-coba untuk merokok!!!!!!!!!!!!!
Lampiran 9. Lembar Kerja Peserta Didik Rokok
Tujuan :
1. Siswa dapat menyebutkan kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam
rokok
2. Siswa dapat menyebutkan penyakit yang ditimbulkan akibat merokok
kaitannya dengan sistem pernapasan.
3. Siswa dapat mendeskripsikan peran serta keluarga, masyarakat, sekolah dan
pemerintah dalam pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
4. Siswa dapat mendeskripsikan cara menghindari diri/ pencegahan dari
pengaruh zat adiktif dan psikotropika.
Kelompok : Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
109
Amatilah gambar dibawah ini dan sebutkan bahan kimia dari gambar di
bawah ini dengan mencocokanya pada buku literatur
ROKOK
Kenali aku Dan sebutkan bahan kimia yang terdapat dalam diriku
Keterangan gambar
A sebutkan 2 bahan kimia yang terkandung di dalamnya!
B sebutkan 6 bahan kimia yang terkandung di dalamnya!
C sebutkan 2 bahan kimia yang terkandung di dalamnya !
110
No Bahan kimia yang terdapat pada bagian A
1 2
B 1 2 3 4 5 6
C 1 2
1. Mengapa rokok dapat digolongkan ke dalam zat adiktif ?
2. Apa yang disebut dengan perokok pasif ?
3. Sebutkan 2 efek yang ditimbulkan dari bahan kimia dibawah ini!
a. Nikotin
b. Tar
c. Karbon monoksida
4. Sebutkan 3 penyakit yang ditimbulkan akibat merokok kaitannya dengan
sistem pernapasan !
5. Apa yang terjadi bila seseorang dalam usia remaja telah kecanduan merokok?
Apa yang terjadi bila lebih banyak anggota keluarga yang merokok?
6. Siapakah yang sangat berperan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan zat
adiktif (rokok) dan psikotropika? Jelaskan pendapatmu!
7. Jelaskan upaya untuk mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika !
1. Rokok dapat digolongkan ke dalam zat adiktif karena di dalam rokok
mengandung sejumlah zat yang dapatmenyebabkanketergantungan/ketagihan,
selain itu di dalam rokok juga banyakmengandung racun yang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit (skor 2)
113
2. Yang dimaksud dengan perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi
ikut menghisap asap rokok. (skor 2)
3. 3 bahan kimia berbahaya dan efek yang ditimbulkan :
Bahan kimia Efek
Nikotin
Tar
Karbon monoksida
Menyebabkan ketagihan (skor 1)
Merusak jaringan otak (skor 1)
Menyebabkan darah mudah menggumpal
(skor 1)
Mengeraskan pembuluh darah arteri
(skor 1)
Skor maksimal = 2
Membunuh sel-sel pada saluran pernapasan dan
paru-paru (skor 1)
Meningkatkan produksi lendir dan cairan paru-
paru (skor 1)
Menyebabkan kanker paru-paru
(skor 1)
Skor maksimal = 2
Meracuni darah karena mengikat hemoglobin
darah 200 lebih kuat dibanding oksigen (skor
1)
Menyebabkan kematian. (skor 1)
Skor maksimal = 2
Jumlah skor maksimal = 6
4. 3 penyakit akibat merokok kaitannya dengan sistem pernapasan antara lain
bronkhitis, kanker paru-paru akibat tar dalam rokok, berdahak, susah
bernapas, radang saluran pernapasan. (skor 3)
114
5. - Yang terjadi bila seseorang dalam usia remaja telah kecanduan merokok
yaitu akan memberikan dampak negatif bagi perokok (dampak sosial, dampak
fisik maupun dampak psikis) (skor 2)
- Yang terjadi bila anggota keluarga lebih banyak merokok yaitu dapat
menyebabkan anggota keluarga lain ikut merokok yang akan memberikan
dampak negatif yaitu timbulnya penyakit yang akan diderita oleh perokok
itu sendiri. Untuk anggota keluarga yang tidak merokok (perokok pasif)
juga akan terkena dampak asap rokok dari orang yang merokok yang
nantinya juga bisa menyebabkan penyakit (skor 2)
6. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran
bersama antara anggota keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah :
a. Peran anggota keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai
ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika. Orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anaknya
agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan, dengan ketakwaan
inilah yang akan membentengi anak dari penyalahgunaan tersebut dan
pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan luar rumah(skor2)
b. Peran anggota masyarakat
Sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan
pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya obat terlarang,
dan selain itu perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika
ada pemakai dan pengedar obat terlarang di lingkungan tempat tinggal.
(skor 2)
c. Peran sekolah
Perlu memberikan wawasan yang cukup kepada siswa tentang
bahaya penyalahgunaan obat terlarang bagi diri pribadi,keluarga, dan
orang lain. Selain itu sekolah perlu mendorong siswa untuk melaporkan
pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar di lingkungan
sekolah dan sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk
setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar. (skor 2)
115
d. Peran pemerintah
Dengan mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas, selain
itu setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat dan
penyimpan perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera
bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama. (skor
2)
Skor maksimal = 8
7. Upaya untuk mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika antara
lain dengan :
1. Pencegahan primer : upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika (dilakukan dalam bentuk
pendidikan, penyebaran informasi, pendekatan melalui keluarga) (skor 2)
2. Pencegahan sekunder : upaya pencegahan pada saat penggunaan sudah
terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (terapi). Tahapan ini meliputi :
a. Tahapan penerimaan awal : dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan mental
b. Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medik : dilakukan 1-3
minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan
adiktif secara bertahap. (skor 2)
3. Pencegahan tersier : upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah
memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini meliputi :
a. Tahapan stabilisasi : dilakukan 3-12 bulan untuk mempersiapkan
pengguna kembali ke masyarakat
b. Tahapan sosialisasi dalam masyarakat : dilakukan agar mantan
penyalahgunaan mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di
masyarakat (konseling, membuat kelompok dukungan, dan
mengembangkan kegiatan alternatif). (skor 2)
Skor maksimal = 6
∑ Skor Total = 41 Nilai = X 100
Skor yang diperoleh
∑ Skor Total
116
Lampiran 11. Soal Tes Evaluasi
TES EVALUASI
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/I (gasal)
Tema : Rokok dan Kesehatan
Waktu : 30 menit
Petunjuk :
1. Berdoalah sebelum anda mengerjakan soal-soal berikut dan kerjakanlah
dengan jujur.
2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.
3. Sebelum mengerjakan soal, tulislah terlebih dahulu pada lembar jawaban,
nama, nomor absen dan kelas pada tempat yang disediakan
4. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda
silang (X) pada pilihan A, B, C, atau D pada lembar jawaban yang
disediakan.
Contoh : Jika jawaban yang dianggap betul A
A B C D
5. Tanyakan pada pengawas apabila terdapat hal-hal yang belum jelas.
1. Setiap makhluk hidup melakukan pernapasan. Pernapasan adalah ...
A. Pengeluaran oksigen dan karbon dioksida
B. Pengambilan oksigen dan karbon dioksida
C. Pengeluaran karbon dioksida dan pengambilan oksigen
D. Pengeluaran oksigen dan pengambilan karbondioksida
2. Menghirup udara melalui hidung lebih baik jika dibandingkan melalui mulut
karena alasan alasan berikut ini, kecuali ...
A. Volumenya disesuaikan
B. Udara tersaring oleh bulu-bulu hidung
C. Disesuaikan dengan suhu tubuh
D. Diatur kelembabannya
117
3. Perhatikan gambar saluran pernapasan di samping!
Bronkus dan bronkiolus ditujukkan nomor ...
A. 1 dan 2
B. 3 dan 4
C. 4 dan 6
D. 5 dan 6
4. Perbedaan antara inspirasi dan ekspirasi adalah ...
A. Inspirasi : proses pemasukan karbon dioksida
ekspirasi : proses pengeluran oksigen
B. Inspirasi : proses pemasukan oksigen
Ekspirasi : proses pemasukan karbon dioksida
C. Inspirasi : proses pemasukan oksigen
Ekspirasi : proses pengeluaran oksigen
D. Inspirasi : proses pemasukan oksigen ke dalam paru-paru
Ekspirasi : proses pengeluaran karbon dioksida dari dalam paru-paru
5. Pada pernapasan perut, ekspirasi terjadi bila ...
A. Diafragma relaksasi,menyebabkan rongga perut membesar
B. Otot-otot antar tulang rusuk mengendur, menyebabkan membesarnya
rongga dada
C. Otot-otot diafragma mengendur, menyebabkan mengecilnya rongga dada
D. Otot-otot diafragma mengendur, menyebabkan membesarnya rongga dada
6. Pernyataan dibawah ini yang tepat adalah ...
A. Pernapasan dada : rusuk-rusuk turun
Pernapasan perut :diafragma rata
Keterangan :udara masuk
118
B. Pernapasan dada : rusuk-rusuk terangkat
Pernapasan perut : diafragma rata
Keterangan :udara masuk
C. Pernapasan dada : rusuk-rusuk terangkat
Pernapasan perut :diafragma cembung
Keterangan : udara keluar
D. Pernapasan dada : rusuk-rusuk turun
Pernapasan perut :diafragma rata
Keterangan :udara keluar
7. Otot antartulang rusuk digunakan untuk ...
A. Inspirasi C. Pernapasan rusuk
B. Pernapasan perut D. Pernapasan dada
8. Pernapasan perut menggunakan otot ...
A. Otot diafragma
B. Otot lurik
C. Otot jantung
D. Otot antartulang rusuk
9. Pada proses pernapasan, bila otot diafragma berkontraksi (diafragma
mendatar), volume rongga dada ...
A. Membesar, tekanan udara dalam paru-paru membesar, udara keluar
B. Membesar, tekanan udara dalam paru-paru mengecil, udara masuk
C. Mengecil, tekanan udara dalam paru-paru membesar, udara masuk
D. Mengecil, tekanan udara dalam paru-paru mengecil, udara keluar
10. Pada pernapasan dada, ekspirasi terjadi jika otot-otot ...
A. Antar tulang rusuk mengendur, menyebabkan mengecilnya rongga dada
B. Antartulang rusuk berkerut, menyebabkan melebarnya rongga dada
C. Antartulang rusuk mengendur, menyebabkan membesarnya rongga dada
D. Diafragma berkerut, menyebabkan membesarnya rongga dada
11. TBC merupakan salah satu penyakit paru-paru yang disebabkan oleh...
A. Virus C. Fungi
B. Jamur D. Bakteri
119
12. Peradangan pada cabang batang tenggorokan disebut ...
A. Pleuritis C. Bronkitis
B. Sinusitis D. Parotitis
13. Gangguan pada saluran pernapasan atas sehingga menyebabkan hidung
beringus, bersin-bersin, tenggorokan meradang, demam, sakit kepala, dan
otot-otot menjadi pegal disebut penyakit ...
A. Asma C. Flu
B. Efisema D. Salesma
14. Penyakit berikut terjadi di daerah hidung, kecuali ...
A. Tuberkulosis C. Salesma
B. Mimisan D. Polip
15. Penyakit pernapasan yang disebakan oleh bakteri dan virus adalah ...
A. Asma dan bronkitis C.Influenzadan asma
B. TBC dan bronkitis D.Influenzadan TBC
16. Orang yang sering mengisap asap rokok tetapi tidak ikut merokok disebut
sebagai perokok ...
A. Pasif C. Aktif
B. Sensitif D. Berat
17. Rokok dan minuman keras termasuk ke dalam ...
A. Psikotropika
B. Zat adiktif
C. Sedativa-hipnotika
D. zat adiktif dan psikotropika
18. Rokok adalah salah satu penyebab kanker paru-paru. Hal ini disebabkan
karena ...
A. Merokok adalah kebiasaan yang kurang baik bagi kesehatan
B. Rokok megeluarkan asap yang menyesakkan napas
C. Rokok mengandung zat-zat yang merangsang tumbuhnya sel kanker
D. Kebiasaan merokok susah untuk dihentikan karena menimbulkan
kecanduan
120
19. Kamu sedang berada dalam kendaraan umum kemudian ada orang yang
merokok. Tindakan paling bijaksana yang akan kamu ambil adalah ...
A. Meminta kondektur agar mengingatkan si perokok agar berhenti merokok
B. Membiarkan dia tetap merokok karena tidak ada larangan merokok
C. Memberhentikan dia merokok karena membahayakan penumpang lain
D. Ikut merokok supaya sama-sama meracuni
20. Nikotin yang masuk ke dalam paru-paru bersama asap rokok dapat
meningkatkan resiko terkena penyakit berikut, kecuali ...
A. Kanker paru-paru C. Kemandulan
B. Euphoria D. Emphysema
21. Gas dalam asap rokok yang dapat berikatan dengan hemoglobin adalah ...
A. Karbon monoksida C. Oksigen
B. Karbon dioksida D. nikotin
22. Upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat dalam penyalahgunaan zat
adiktif dan psikotropika disebut ...
A. Pencegahan sekunder C.Pencegahan tersier
B. Pencegahan primer D.Pencegahan kuratif
23. Berikut ini merupakan dampak sosial penyalahgunaan pemakaian zat adiktif
dan psikotropika ...
A. Timbulnya halusinasi
B. Menyebabkan penyempitan pembuluh darah
C. Meningkatnya tindak kejahatan
D. Menimbulkan kanker saluran pernapasan
24. Wanita hamil pecandu rokok bisa mengalami gangguan pada organ
reproduksinya yaitu ...
A. Penyempitan pembuluh darah
B. Susah bernapas
C. Mual
D. Mengalami keguguran
121
25. Dari pernyataan berikut yang merupakan salah satu bentuk bentuk pengaruh
langsung akibat kebiasaan suka merokok adalah ...
A. Bronkitis
B. Tekanan darah tinggi
C. Peningkatan denyut jantung
D. Radang saluran pernapasan
26. Racun utama yang terdapat dalam rokok antara lain ...
A. Tar, nikotin dan karbon dioksida
B. Nikotin, tar dan karbon monoksida
C. Nikotin, tar dan hidrogen
D. Nikotin, tar dan oksigen
27. Zat berbahaya dalam rokok yang bisa berfungsi sebagai stimulan sehingga
mempercepat kegiatan dalam otak adalah ...
A. Aseton C.Karbon monoksida
B. Tar tembakau D. nikotin
28. Pernyataan :
1. Kanker paru-paru
2. Bronkitis
3. Mudah timbulnya TBC
4. Gigi akan menjadi coklat
5. Amnesia
6. Pembengkakan jantung
Di antara pernyataan di atas, mana yang merupakan penyakit/kelainan yang
timbul akibat dari orang-orang yang selalu merokok ...
A. 1,2,3,4 C. 1,2,5,6
B. 1,2,3,5 D. 1,3,5,6
29. Zat berbahaya dalam rokok yang paling efektif menyebabkan timbulnya
kanker paru-paru adalah ...
A. Nikotin C. Tar tembakau
B. Karbon dioksida D.karbon monoksida
122
30. Gas yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna pada peristiwa
merokok adalah ...
A. Karbon dioksida C. Butana
B. Karbon monoksida D. Aseton
SELAMAT MENGERJAKAN !!!
123
Lampiran 12. Kunci Jawaban Soal Tes Evaluasi
KUNCI JAWABAN SOAL TES EVALUASI
1. C 11. D 21. A
2. A 12. C 22. B
3. C 13. C 23. C
4. D 14. A 24. D
5. C 15. D 25. C
6. B 16. A 26. B
7. D 17. B 27. D
8. A 18. C 28. A
9. B 19. A 29. C
10. A 20. B 30. B
124
Lampiran 13. Rubrik Penskoran Puisi
Rubrik Penskoran Puisi
No. Aspek yang dinilai Skor 1. Keterkaitan antara judul dengan isi tulisan
• Judul terkait dengan isi dari karya yang ditulis • Judul kurang terkait dengan isi dari karya yang ditulis • Judul sedikit terkait dengan isi dari karya yang ditulis • Judul tidak terkait dengan isi dari karya yang ditulis
25 20 15 10
2. Keterpaduan/koherensi antar unsur (kata, baris, bait) dalam puisi • Keterpaduan/koherensi antar unsur (kata, baris, bait) dalam
puisi saling terkait • Keterpaduan /koherensi antar unsur (kata, baris, bait) dalam
puisi kurang terkait • Keterpaduan/koherensi antar unsur (kata, baris, bait) dalam
puisi sedikit terkait • Keterpaduan/koherensi antar unsur (kata, baris, bait) dalam
puisi tidak terkait
25
20
15
10
3. Pesan yang tersembunyi dalam isi puisi • Pesan yang tersembunyi dalam puisi baik • Pesan yang tersembunyi dalam puisi cukup baik • Pesan yang tersembunyi dalam puisi kurang baik • Pesan yang tersembunyi dalam puisi tidak baik
25 20 15 10
4 Kerapian tulisan • Kerapian tulisan baik • Kerapian tulisan cukup baik • Kerapian tulisan kurang baik • Kerapian tulisan tidak baik
25 20 15 10
125
Lampiran 14. Rubrik Penskoran Artikel
Rubrik Penskoran Artikel
No. Aspek yang dinilai Skor 1. Keterkaitan antara judul dengan isi tulisan
• Judul terkait dengan isi dari karya yang ditulis • Judul kurang terkait dengan isi dari karya yang ditulis • Judul sedikit terkait dengan isi dari karya yang ditulis • Judul tidak terkait dengan isi dari karya yang ditulis
25 20 15 10
2. Isi tulisan relevan dengan permasalahan yang diangkat • Isi tulisan meliputi pendahuluan, inti dan penutup yang
relevan dengan topik permasalahan • Isi tulisan meliputi pendahuluan dan inti yang relevan dengan
topik permasalahan • Isi tulisan meliputi pendahuluan, inti dan penutup kurang
relevan dengan topik permasalahan • Isi tulisan meliputi pendahuluan, inti dan penutup tidak
relevan dengan topik permasalahan
25
20
15
10
3. Penggunaan bahasa yang baik • Tata bahasa baku, sesuai EYD, penggunaan kata efektif • Tata bahasa baku, sesuai EYD, penggunaan kata kurang
efektif • Tata bahasa baku, sesuai kurang EYD, penggunaan kata
kurang efektif • Tata bahasa tidak baku, tidak sesuai EYD, penggunaan kata
tidak efektif
25 20
15
10
4. Penyusunan kerangka bepikir sistematis • Kerangka berpikir sistematis, mudah dipahami • Kerangka berpikir kurang sistematis, mudah dipahami • Kerangka berpikir kurang sistematis, sulit dipahami • Kerangka berpikir tidak sistematis, sulit dipahami
25 20 15 10
126
Lampiran 15. Rubrik Penskoran Poster
Rubrik Penskoran Poster
No. Aspek yang dinilai Skor 1. Memuat akibat merokok dan cara pencegahannya
• Memuat secara lengkap akibat merokok dan cara pencegahannya
• Hanya memuat akibat merokok • Hanya memuat cara pencegahan merokok • Tidak memuat akibat merokok dan cara pencegahannya
25
20 15 10
2. Komposisi tulisan dengan gambar relevan dan proporsional • Komposisi tulisan dengan gambar relevan dan proporsional • Komposisi tulisan dengan gambar relevan, tapi kurang
proporsional • Komposisi tulisan dengan gambar kurang relevan tapi
proporsional • Komposisi tulisan dengan gambar tidak relevan dan tidak
proporsional
25 20
15
10
3. Gambar menarik dan jelas • Gambar sesuai dengan tema dan jelas • Gambar kurang sesuai dengan tema tapi jelas • Gambar kurang sesuai tema dan kurang jelas • Gambar tidak sesuai tema dan tidak jelas
25 20 15 10
4. Perpaduan warna dan lay-out menarik • Pilihan warna menarik dan lay-out sesuai (kontras) • Pilihan warna menarik dan lay-out kurang kontras • Pilihan warna kurang menarik dan lay-out sesuai (kontras) • Pilihan warna tidak menarik dan lay-out tidak kontras
25 20 15 10
127
Lampiran16. Contoh Artikel Kelainan Penyakit Pada Sistem Pernapasan
128
129
130
131
Lampiran 17. Contoh Puisi
132
133
134
Lampiran 18. Contoh Poster
135
136
Lampiran 19. Contoh Hasil Belajar
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
Lampiran 20. Data Antar Kelompok
150
Lampiran 21. Uji Homogenitas Data Antar Kelompok
151
Lampiran 22. Uji Normalitas Data Kelompok
152
153
154
155
156
157
158
159
Lampiran 23. Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan