Page 1
PENGARUH PENDAPATAN PEGADAIAN DAN HARGA EMAS
TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN RAHN DI PT PEGADAIAN
SYARIAH TAHUN 2013-2017 (STUDI KASUS PADA PEGADAIAN
SYARIAH CABANG JAMBI)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ekonomi Syariah
Di Susun Oleh :
SAMIAH
Nim SES 141508
KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
Page 5
PERSEMBAHAN
Sebagai ucapan terima kasih, cinta dan kasih sayang yang tulus,
kupersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku:
Bapak Naryanto dan Ibu Sartinem yang selama ini tak pernah berhenti
memberikan semua hal yang terbaik kepadaku mulai dari mengasuh,mendidik
dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang, tampa mengenal lelah demi
kesuksesanku serta memotivasi yang tak pernah hentinya sehingga tidak ada
kata lelah untuk menyelesaikan skripsi ini, tidak terkecuali atas doa dari
bapak,ibu dan keluargaku yang selalu menyertai setiap langkahku dalam
menuntut ilmu,takkan cukup dengan hanya kata terima kasih yang saya
ucapkan kepada kalian semua,semoga kelak aku bisa memberikan yang
terbaik tak terhingga ...
Terima kasih saya ucapkan kepada pembimbing saya Bapak (pembimbing I)
H.Sissah M.HI dan ibu (pembimbing II) Efni Anita, M.E.Sy yang selalu sabar dalam
membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terimah kasih untuk sahabat-sahabat FEBI angkatan 2014, terimakasih
atas dukungan kalian semua.
iv
Page 6
MOTTO
Artinya :
Dan (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah
tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau
semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.1
1Al-Baqarah, Ayat 280
Page 7
ABSTRAK
Pegadaian syariah akan dipengaruhi oleh kondisi internal dan kondisi
eksternal dalam menentukan jumlah penyaluran pembiayaan rahn. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas
terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada pegadaian syariah cabang Jambi 2013-
2017.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuntitatif yang
menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan
keuangan pegadaian syariah cabang Jambi tahun 2013-2017. Sampel dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan triwulanan pegadaian syariah cabang Jambi
tahun 2013-2017. Variabel dependen dari penelitian ini adalah penyaluran
pembiayaan Rahn. Variabel independen meliputi: pendapatan pegadaian, harga
emas. Untuk metode analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan pegadaian dan harga emas
berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada pegadaian syariah Cabang
Jambi tahun 2013-2017 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan 0,30.
Kata kunci: pendapatan pegadaian, harga emas, penyaluran pembiayaan rahn
Page 8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu di berikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa iringan
sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Pendapatan Pegadaian dan Harga Emas
Terhadap Penyaluran Pembiayaan Rahn di Perum Penggadaian Syariah Tahun
2013-2017 (Studi Kasus di Pegadaian Syariah Cabang Jambi)”disusun untuk
memenuhi persyaratan penyelesaian program Sarjana Ekonomi Syariah Strata Satu
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan
dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data maupun dalam
penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan
dan bimbingan dari Pembimbing I yaitu Bapak H.Sissah, M.HI dan pembimbing II
Efni Anita, M.E.Sy maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Terimakasih kepada Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan, kekuatan dan
kesabaran dalam penulisan Skripsi ini.
2. Terimakasih kepada kedua orang tua ku yang selalu memeberikan ilmu, materi
dan perhatian, dan kepada kakakku yang selalu membantu dan menyemangatiku
dalam penulisan skripsi ini.
3. BapakDr. H. Hadri Hasan, MA., selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
4. Terima kasih kepada Kepala Pimpinan Pegadaian Syariah dan Para Pegawai yang
telah membantu saya mendapatkan data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Page 9
5. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi.
6. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi.
8. Ibu Dr. Halimah Djafar, M.Fil.I selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama Luar.
9. Bapak Dr. Sucipto,S.Ag.,MA dan ibu G.W.I Awal Habibah, SE.,M.E.Sy, selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
10. Bapak dan ibu dosen, asisten, dan seluruh Civitas Akademik Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
11. Terimakasih kepada sahabat-sahabatku dan kelas Akutansi E yang sama-sama
belajar dan menyemangati
Jambi, 2 agustus 2018
Penulis
Samiah
SES 141508
Page 10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ...................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN. .......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .............................................................. iv
MOTTO ......................................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10
E. Batasan Masalah ............................................................................. 10
F. Landasan Teori ................................................................................ 11
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 29
H. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 31
I. Hipotesis ......................................................................................... 33
Page 11
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 34
B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 34
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 34
D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 35
E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 36
F. Analisis Regresi Linear Berganda .................................................... 39
G. Uji Hipotesis .................................................................................... 40
H. Koefisien Determinasi ...................................................................... 41
I. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 42
J. Sistematika Penulisan ...................................................................... 44
BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Pegadaian Syariah Cabang Jambi ....................................... 45
B. Visi dan Misi .................................................................................... 46
C. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jelutung ............................. 47
D. Prosedur Pembiayaan ....................................................................... 50
E. Letak Geografis PT PegadaianSyariah Cabang Jambi ..................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 52
B. Pembahasan ..................................................................................... 62
BAB V PENUTUP
Page 12
A. Kesimpulan ...................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
Page 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga keuangan menurut SK Menkeu RI No. 792/1990 adalah semua
badan yang memiliki kegiatan di bidang keuangan berupa penghimpunan dan
penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi
perusahaan. Di Indonesia sendiri, lembaga keuangan terbagi menjadi dua
jenis, yaitu lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan bukan bank.
2
Saat ini mulai berkembang pula lembaga keuangan syariah yang memiliki
tugas dan fungsi yang sama dengan lembaga keuangan konvensional, namun
pada lembaga keuangan syariah tidak diperkenankan bagi lembaga keuangan
menerapkan transaksi yang didalamnya terdapat riba atau bunga dalam
praktiknya.
Dalam kegiatan sehari-hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli
atau membayar berbagai keperluan dan yang menjadi masalah terkadang
kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang
dimilikinya. Jika kebutuhan dana jumlahnya besar, maka dalaam jangka
pendek sulit untuk di penuhi, apalagi jika harus dipenuhi lewat lembaga
perbankan. Bagi mereka yang memiliki barang-barang berhaga kesulitan dana
2 Ade arthesa, Dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, (Jakarta:PT INDEKS
GRAMEDIA, 2006)hlm. 7
1
Page 14
dapat segera dipenuhi dengan caa menjual barang berharga tersebut, sehingga
sejumlah uang yang inginkan dapat dipenuhi. Namun resikonya barang yang
telah dijual akan hilang dan sulit kembali.3
Peningkatan kebutuhan akan dana dikalangan masyarakat mendorong
masyarakat untuk mencari solusi dalam pendanaan tersebut. Pada kondisi
seperti ini peran lembaga keuangan sangat membantu masyarakat dalam
mengatasi permodalan mereka.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka kebutuhan akan dana dapat
dipenuhi tanpa kehilangan barang-barang berharga, maka masyarakat dapat
menjaminkan barang-barangnya ke lembaga tertentu. Barang yang dijaminkan
tersebut pada waktu tertentu dapat di tebus kembali setelah masyarakat
melunasi pinjamannya. Kegiatan menjamin barang berharga untuk
memperoleh sejumlah uang daan dapat ditebus kembali setelah jangka waktu
terentu tersebut disebut dengan usaha gadai.4
Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-
barang berharganya dan jumlah uang yang di inginkan dapat disesuaikan
dengan harga barang yang dijaminkan. Perusahaan yang menjalankan usaha
gadai disebut peusahaan pegadaian dan secara resmi satu-satunya usaha gadai
di Indonesia yang hanya dilakukan oleh perum pegadaian.5
3 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta:PT Raja Grafindo,2009)hlm.230
4Ibid, hlm, 231
5Ibid, hlm, 232
Page 15
Pegadaian merupakan suatu lembaga keuangan bukan bank yang
memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan ciri khusus, yaitu secara
hukum gadai. Sesuai dengan hukum gadai bahwa calon peminjam mempunyai
kewajiban untuk menyerahkan barang bergerak miliknya sebagai agunan
kepada perusahaan pegadaian , disertai dengan pemberian hak kepada
pegadaian untuk melakukan penjualan secara lelang. Lelang dimaksudkan
sebagai penjualan barang agunan oleh perusahaan pegadaian apabila setelah
batas waktu perjanjian pembiayaan berakhir, nasabah tidak dapat melunasi
pinjaman tersebut atau tidak memperpanjang pembiayaan.6
Gadai syariah pada dasarnya, sebagai bagian dari system keuangan yang
merupakan tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran,
terutama dalam menyediakan jasa-jasa dibidang keuangan. Karena gadai
syariah bagian dari lembaga keuangan non perbankan yang dalam bentuk
simpanan, maka gadai syariah diberikan wewenang untuk memeberikan
pinjaman kepada masyarakat(nasabah).7
Pegadaian syariah mempunyai produk-produk utama untuk menyalurkan
dananya kepda masyarakat. Produk-produk tersebut antara lain, Ar Rahn yaitu
pinjaman (pembiayan) untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat
dengan system gadai yang sesuai syariah islam dengan agunan berupa
6Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Cetakan ke 4,(Yogyakarta:Ekonosia,2010)hlm
171 7Sasli Rais, Pegadaian Syariah:Konsep dan Sistem Operasional,(Jakarta:UI Press, 2010),hlm
117
Page 16
perhiasan emas, berlian,elektronik, dan kendaraan bermotor. Selain itu, Arrum
yaitu produk pegadaian yang melayani pinjaman berprinsip syariah bagi para
pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui
system pengembalian secara angsuran. Jaminan berupa BPKB kendaraan
sehingga fisik kendaraan tetap berada ditangan nasabah untuk kebutuhan
operasioanl usaha. Mulia adalah penjualan emas yang dilakukan pegadaian
kepada masyrakat secara tunai ataupun dalam jangka waktu tertentu.8
Berdasarkan data dari Pegadaian Syariah, menunjukkan bahwa
penyaluran pembiayaan yang mendominasi adalah pembiayaan rahn dalam
menyalurkan dananya, dibandingkan dengan produk pegadaian syariah
lainnya.
Tabel 1.1
Penyaluran pembiayaan pegadaian syariah cabang Jambi tahun 2013-2017
Tahun Triwulan Rahn Arum
2013
I 4.953.210.000 231.202.200
II 7.225.510.000 346.803.300
III 11.560.100.000 462.404.400
IV 15.360.110.000 534.350.000
2014 I 6.250.150.000 272.006.400
8Annual Report PT Pegadaian 2013,hlm 60
Page 17
II 9.320.200.000 408.009.600
III 13.600.320.000 544.012.800
IV 16.105.604.000 700.540.000
2015
I 9.500.320.000 366.524.000
II 11.300.650.000 452.026.000
III 15.500.251.000 620.010.040
IV 17.259.200.000 923.410.000
2016
I 11.250.100.500 325.002.000
II 13.650.500.000 487.503.000
III 16.250.100.000 650.004.000
IV 19.630.130.000 752.580.000
2017
I 14.720.320.000 488.812.800
II 16.560.200.000 596.806.000
III 18.363.252.000 734.530.080
IV 20.196.283.000 908.940.000
Sumber :PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan perkembangan penyaluran
pembiayaan pegadaian syariah berdasarkan laporan triwulan dari tahun 2013-
2017. Berdasarkan laporan triwulan tersebut penyaluran pembiayaan Arrum
lebih kecil jika dibandingkan dengan pembiayaan Rahn. Hal ini dikarenakan
produk Arrum merupakan produk yang masih tergolong baru bagi
masyarakat. Sehingga, masyarakat lebih banyak menggunakan produk gadai
Page 18
syariah yang mengacu pada tariff ijarah dan biaya administrasi dan produk
yang terlebih dahulu dikenal masyarakat. Oleh karena itu, produk pembiayaan
Rahn yang paling banyak digunakan pelaku usaha dan masyarakat.
Dalam menentukan jumlah penyaluran pembiayaan Pegadaian syariah
akan dipengaruhi oleh kondisi internal dan kondisi eksternal. Faktor internal
yang dimaksud yaitu bagaimana perusahaan dapat mengelola dengan baik
seperti manajemen asset perusahaan, faktor 5C (character, capacity, capital,
collateral, dan condition of economy) manajemen kredit. Termasuk didalam
faktor internal yaitu perkembangan pendapatan usaha pegadaian.
Faktor eksternal yaitu perusahaan juga harus memperhatikan kondisi
tingkat harga emas yang setiap tahunnya mengalami fluktuasi dan barang
yang sering di gadaikan yaitu emas. Sehingga pegadaian harus selektif di
dalam memeberikan aliran dana kreditnya untuk membantu masyarakat yang
membutuhkan dana tunai secara cepat, syarat yang mudah dan prosedur tidak
berbelit-belit. Kondisi pendapatan pegadaian dan tingkat harga emas dapat di
lihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.2
Perkembangan Pendapatan Pegadaian, Harga Emas, Penyaluran
Pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-
2017
Tahun Triwulan Pendapatan Harga Emas Penyaluran
Page 19
Pegadaian Pembiayaan
2013
I 2.181.484.753 504.636 4.953.210.000
II 4.895.758.344 488.345 7.225.510.000
III 6.810.031.935 406.889 11.560.100.000
IV 8.524.305.526 455.762 15.360.110.000
2014
I 2.356.897.456 497.785 6.250.150.000
II 5.032.875.696 504.603 9.320.200.000
III 7.016.132.799 474.409 13.600.320.000
IV 9.838.579.117 474.827 16.105.604.000
2015
I 2.743.459.484 499.114 9.500.320.000
II 5.735.606.009 504.030 11.300.650.000
III 8.644.586.540 525.708 15.500.251.000
IV 11.640.109.628 470.619 17.259.200.000
2016
I 3.015.078.265 573.000 11.250.100.500
II 6.232.701.012 608.000 13.650.500.000
III 9.586.234.671 602.000 16.250.100.000
IV 12.954.383.219 588.000 19.630.130.000
2017
I 6.965.836.037 519.000 14.720.320.000
II 9.280.109.628 533.000 16.560.200.000
Page 20
III 11.594.383.219 538.000 18.363.252.000
IV 13.908.656.810 551.000 20.196.283.000
Sumber : PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi
Berdasarkan pada tabel 1.2 di atas dapat dilihat pendapatan pegadaian
syariah terus meningkat setiap triwulannya dari tahun 2013-2017. Pendapatan
pegadaian syariah tertinggi pada tahun 2017 triwulan keempat sebesar
13.908.656.810 dan pendapatan pegadaian syariah terendah pada tahun 2013
triwulan pertama sebesar 2.181.484.753. Harga emas dari tahun 2013-2017
sangat fluktuatif, harga emas tertinggi pada tahun 2016 triwulan kedua sebesar
608.000 dan harga emas terendah pada tahun 2013 triwulan ketiga sebesar
406.889. Penyaluran pembiayaan Rahn terus meningkat setiap triwulannya
dari tahun 2013-2017. Penyaluran pembiayaan Rahn tertinggi pada tahun
2017 triwulan keempat sebesar 20.196.283.000 dan penyaluran pembiayaan
rahn terendah pada tahun 2013 triwulan pertama sebesar 4.953.210.000.
Selain faktor internal peusahaan juga dapat mempengaruhi besarnya
pembiayaan rahn yang disalurkan. Faktor internal tersebut adalah pendapatan
pegadaian yaitu pendapatan yang di peroleh pegadaian dari pemindahan hak
guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui
pembayaransewa/upah, tanpa di ikuti pemindahan kepemilikan barang itu
sendiri.
Page 21
Dalam penelitian yang di lakukan purnomo, disimpulkan bahwa
pendapatan Perum Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit pada Perum
Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika. Setiap kenaikan Pendapatan Peerum
Pegadaian Sebesar 1 persen mengakibatkan peningkatan penyaluran kredit
Perum Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika sebesar 1,641184 persen.
Pendapatan Perum Pegadaian memiliki hubungan positif dan signifikan
terhadap penyaluran kredit. Artinya semakin tinggi laju pendapatan Perum
Pegadaian yang mencerminkan semakin maraknya kegiatan penyaluran kredit
melalui bidaang-bidang usaha perum Pegadaian yang secara berkelanjutan
mencerminkan pergerakan usaha perekonomian bagi masyarakat. 9
Faktor eksternal perusahaan juga dapat mempengaruhi penyaluran
pembiayaan di perum pegadaian syariah. Faktor eksternal tersebut adalah
tingkat harga emas yang setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Tingkat harga
emas mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disalurkan karena barang yag
paling sering digadaikan adalah emas. Oleh karena itu tingkat harga emas
sangat mempengaruhii jumlah taksiran barang gadai lainnya.
Harga emas yang terus mengalami kenaikan berdampak pada peningkatan
omzet pegadaian. Kenaikan harga emas membuat nilai taksiran terhadap
9 Ade Purnomo, “Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah, dan Tingkat Inflasi terhadap
Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika Periode 2004-2008”, Jurnal,
Fakultas Ekonomi Univrsitas Gunadarma, 2009
Page 22
barang jaminan naik. Akibatnya, jumlah pinjaman bisa lebih banyak dan
tentunya mempengaruhi penyaluran kredit. Hampir 90% barang digadaikan
berupa emas. Akibatnya, fluktuasi harga emas sangat mempengaruhi omzet
pegadaian. Pihak pegadaian menetapkan nilai taksiran emas sebesar 98% dai
harga pokok pembelian. Hal sebaliknya akan signifikan apabila ada
penurunan harga emas secara drastis maka jumlah pinjaman akan mengalami
penurunan yang sangat drastis yang berakibat pada penyaluran
kredit.Fluktuasi kenaikan ataupun penurunan harga emas dapat
mempengaruhi penyaluran kredit pegadaian syariah. Semakin tinggi harga
emas, maka semakin tinggi pula penyaluran kredit pada pegadaian syariah
begitu pula sebaliknya.10
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul”PENGARUH PENDAPATAN PEGADAIAN DAN
HARGA EMAS TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN RAHN
DI PT PEGADAIAN SYARIAH TAHUN 2013-2017(STUDY KASUS
PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG JAMBI).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah
penelitian ini yaitu:
10
Mukhlish Arifin Aziz, “Analisis Pengaruh Tingkat Sewa Modal, Jumlah Nasabah, dan
Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Gadai golongan C study pada PT Pegadaian Cabang
Probolinggo”, Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya,2013
Page 23
1) Bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian secara parsial terhadap
penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi
Tahun 2013-2017?
2) Bagaimana pengaruh harga emas secara parsial terhadap penyaluran
pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-
2017?
3) Bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas secara
simlutan terhadap penyaluran pembiayaan rahn di PT Pegadaian Syariah
Cabang Jambi Tahun 2013-2017?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian secara
parsial terhadap penyaluran pembiayaan rahn di PT Pegadaian Syariah
Cabang Jambi Tahun 2013-2017
2) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga emas secara parsial
terhadap penyaluran pembiayaan rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang
Jambi Tahun 2013-2017
3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian dan harga
emas secara simultan terhadap penyaluran pembiayaan rahn di PT
Pegadaian Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-2017
D. Manfaat Penelitian
Page 24
1) Bagi PT pegadaian syariah, dari hasil penelitian ini berupa kesimpulan
dan saran yang diajukan dapat membantu meningkatkan strategi yang
lebih baik dan terarah untuk mengelola pembiayaan Rahn yang
disalurkan pada masa yang akan datang.
2) Bagi peneliti, untuk sarana belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan
mengenai pegadaian syariah khususnya dalam menganalisa pengaruh
pendapatan pegadaian dan harga emas teerhadap penyaluran pembiayaan
Rahn.
3) Bagi lembaga pendidikan, untuk menambah referensi diperpustakaan
sehingga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai data dan informasi
untuk kajian belajar.
E. Batasan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika
penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka
penulis merasa perlu membatasasi permaslahan yang akan di bahas, sehingga
tidak keluar dari topic peembahasan. Dalam penelitian ini penulis hanya
membahas mengenai pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas
terhadap penyaluran pembiayaan Rahn tahun 2013-2017 di Pegadaian Syariah
Cabang Jambi di Jelutung.
F. Landasan Teori
1. Pegadaian Syariah
a. Pengertian Pegadaian Syariah
Page 25
Pegadaian syariah merupakan penjamin utang dengan barang
yang dimiliki yang mana memungkinkan untuk dapat dibayar dengan
uang atau hasil penjualannya. Pegadaian syariah bisa pula diartikan
sebagai jaminan atas sejumlah pinjaman yang diperiksa. Tentunya
barang penjamin harus mempunyai nilai ekonomis dan pihak penjamin
mendapat jaminn bisa mengambil seluruh ataupun sebagian
piutangnya kembali.11
Pegadaian syariah tidak menekankan pada pemberian bunga
dari uang pinjaman. Walaupun tidak menekankan pada bunga,
pegadaian syariah tetap memperoleh keuntungan yaaitu dari biaya jasa
simpan barang (ijarah) seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah
Nasional. Biaya tersebut dihitung dari nilai barang bukan jumlah
pinjaman.12
Perum pegadaian sampai saat ini merupakan satu-satunya
lembaga formal di Indonesia yang berdasarkan hukum diperbolehkan
melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran pinjaman atas dasar
hukum gadai. Pegadaian syariah hadir di Indonesia dalam bentuk kerja
11
Sasli Rais, Pegdaian Syariah,(Jakarta:UIPRESS,2010),hlm.5 12
Danny Febrian, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian, dan Harga
Emas Terhadap Penyaluran Kredit Rahn Pada PT Pegadaian Syariah di Indonesia Periode 2005-
2013”, Jurnal, (fakuktas Ekonomi dan Bisnis UIN syarif hidayatullah, 2015), hlm. 25
Page 26
sama bank syariah dengan perum pegadaian membentuk unit layanan
Gadai Syariah dibeberapa kota di Indonesia.13
Pegadaian syariah dalam menjalankan operasionanya
berpegang pada prinsip syariah. Pada dasarnya, produk berbasis
syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam
berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar
bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis
untuk memperoleh imbalan atau jasa dan/atau bagi hasil. Payung
hukum gadai syariah dalam hal pemenuhan prinsip-prinsip syariah
berpegang pada fatwa DSN-MUI No. 26DSN-MUI/III/2002 tanggal
26 juni 2002 tentang rahn yang menyatakan bahwa pinjaman dengan
menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn
diperbolehkan, dan fatwa DSN-MUI No.26/DSN-MUI/III/2002
tentang gadai emas. Sedangkan dalam aspek kelembagaan tetap
menginduk kepada peraturan pemerintah No 10 tahun 1990 tanggal 10
april 1990. 14
b. Operasional Pegadaian Syariah
Salah satu bentuk jasa layanan lembaga keuangan yang
menjadi kebutuhan masyarakat adalah pembiayaan dengan
mnggadaikan barang sebagai jaminan. Landasan akad yang digunakan
13
Andri soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta:Kencana Persada Media
Group, 2009), hlm. 384 14
Ibid, hlm 388
Page 27
dalam opeasional perusahaan dalam pengadaian syariah adalah rahn.
Adapun secara teknis, implementasi akad rahn dalam lembaga
pegadaian adalah sebagai berikut:15
Gambar 1.1
Implementasi akad rahn
Sumber : Ade Punomo(2009)
Keterangan:
1) Rahin mendatangi murtahin untuk meminta fasilitas pembiayaan
dengan membawa marhun yang akan diserahkan kepada murtahin,
lalu murtahin melaakukan pemeriksaan termasuk menaksir nilai
barang jaminan tersebut.
2) Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka murthain dan rahin
melakukan akad rahn.
15
Ade Purnomo, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Jumlah Nasabah, dan Tingkat Inflasi
Terhadap Penyaluran kredit Pada Perum Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika Periode 2004-
2008”, Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2009
Marhun bih
(hutang)
Murthain (pihak
yang menerrima
Pihak yang
menggadaikan
(rahin)
Akad baru
Jaminan
(marhun)
Page 28
3) Setelah itu, murthain memberikan sejumlah pinjaman uang yang
jumlahnya dibawah nilai barang jaminan yang telah ditaksir.
4) Lalu antara rahin dan murtahin melakukan akad yang baru apabila
padaa saat jatuh tempo rahin ingin memperpanjang pinjamannya
dengan syarat yang telah ditentukan.
c. Ketentuan Hukum Syariah
Transaksi gadai menurut syariah haruslah memenuhi rukun dan
syarat tertentu, yaitu rukun gadai harus adanya ijab dan Kabul, adanya
pihak yang berakad, yaitu pihak yang menggadaikan (rahn) dan yang
menerima gadai (murtahin), adanya jaminan (marhun) berupa barang
atau harta , adanya utang (marhun bih).
Syarat sah gadai yaitu rahn dan murtahin dengan syarat-syarat,
kemampuan juga berarti kelayakan seseorang untuk melakukan
transaksi kepemilikan, setiap orang yang sah melakukan jual beli sah
melakukan gadai. Shigat dengan syarat tidak boleh terkait dengan
masa yang akan datang da syarat-syarat tertentu. Utang (murtahin bih)
dengan syarat harus merupakan hak yang wajib diberikan atau
diserahkan kepada pemiliknya, memungkinkan pemanfaatannya bila
sesuatu yang menjadi utang itu tidak bisa dimanfaatkan maka tidak
Page 29
sah, harus dikuantifikasi aytau dapat dihitung jumlahnya bila tidak
dapat diukur atau tidak dikuantifikasi, rahn tidak sah.16
2. Rahn
a. Pengertian Rahn
Menurut sayid sabiq, rahn dalah menjadikan barang yang
mempunya nilai harta menurut syara’ sebagai jaminan utang,
sehungga orang yang bersangkutan boleh mengambil utang atau bisa
mengambil sebagian dari manfaat barang itu. Hal ini merupakan
pengertian secara praktis, bahwa setiap orag yang mengutangkan
sesuatu biasanya meminta jaminan dari pihak yang berutang, baik
berupa jaminan barang bergerak maupun barang berupa benda tidak
bergerak. 17
Rahn merupakan suatu sistem menjamin utang dengan barang
yang kita miliki dimana uang dimungkinkan bisa dibayar dengannya,
atau dari hasil penjualannya. Rahn juga bisa diartikan menahan salah
satu harta benda milik si penjamin sebagai jaminan atas pinjaman yang
dietrimanya. Barang yang dijamin tersebut memiliki nilai ekonmis dan
pihak yang menahan itu memeproleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh atas sebagian piutangnya. Rahn juga diaartikan
sebagai perjanjian penyerahan barang atau harta anda sebagai jaminan
16
Ibid, hlm 389 17
Mardiani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta:Persada Group,
2010)hlm. 265
Page 30
berdasarkan hukum gadai berupa emas, perhiasan, kendaraan, atau
barang bergerak lainnya yang terbentuknya pegadaian syariah di
Indonesia yaitu kerjasama dengan perum pegadaian yang membentuk
Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS)Rahn.18
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Rahn
adalah menjamin utang dengan sesuatu yang bisa menjadikan
pembayaran utang tersebut atau nilainya bisa menjamin utang tersebut.
b. Landasan hukum gadai Syariah
1) Al-Qur’an
بعضا فليؤد الذي اؤتمن وإن كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم
ب ه آثم قلبه وللا هادة ومن يكتمها فإن ه ول تكتموا الش رب ما تعملون أمانته وليتق للا
٨٢﴿البقرة: عليم
Artinya: “ jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak
secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka
hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang
berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan
janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan
Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia
18
Danny Febrian, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian, dan Harga
Emas Terhadap Penyaluran Kredit Rahn Pada PT Pegadaian Syariah di Indonesia Periode 2005-
2013”, Jurnal, (fakuktas Ekonomi dan Bisnis UIN syarif hidayatullah, 2015)
Page 31
adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan“ (QS. Al-Baqarah: 283). 19
2) Sumber hukum yang berasal dari Hadits
“Dari Aisayah r.a berkata bahwa Rasul bersabda: Rasulullah
SAW pernah membeli makanan dari seorang yahudi dengan
harga yang diutang, sebagai tanggungan atas utangnya itu Nabi
menyerahkan baju besinya “ (HR. Bukhari).
3) Ijma
Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn, dikarenakan Al-
Qur’an sudah menganjurkan untuk memberikan barang jaminan,
dan juga pernah dilakukan secara langsung oleh Rasulullah,
disamping itu juga tidak ada dalil yang mengharamkannya.
c. Rukun Rahn
Dalam perjanjian akad gadai, harus memenuhi beberapa rukun
gadai syariah. Menurut jumhur ulama rukun Rahn itu ada empat,
yaitu:20
1. Orang yang berakad (Ar-rahin dan Al-murtahin), syarat rahin
orang yang telah dewasa, berakal, bisa dipercaya, dan memiliki
barang akan digadaikan. Sedangkan murtahin adalah orang yang
dipercaya rahin untuk mendapatkan modal dengan jaminan.
19
Al-Qur’an, Al-Baqarah ayat 282 20
Abdul Rahman Ghazaly, Dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta:Prenada Media Group, 2010)hlm.
266
Page 32
2. Sighat (lafadz dan qabul), kesepakatan antara rahin dan murtahin
dalam melalukan transaksi.
3. Utang (Al-murtahin bih), sejumlah dana yang diberikan murtahin
kepada rahin atas dasar besarnya tafsiran marhun.
4. Harta (Al-marhun), barang yang digunakan rahin untuk dijadikan
jaminan.
d. Syarat Rahn
Sebelum dilakukan Rahn, terlebih dahulu dilakukan akad.
Akad adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh 2 orang
berdasarkan persetujuan masing-masing.21
Sedangkan syarat Rahn, ulama fiqh mengemukakannya sesuai
dengan rukun Rahn itu sendiri, yaitu:
1) Syarat yang terkait dengan orang yang berakad, adalah cakap
bertindak hukum (baligh dan berakal). Ulama hanafiyah hanya
mensyaratkan cukup berakal saja. Karenanya, anak kecil yang
mumayyiz (dapat membedakan antara yang baik dan buruk) bleh
melakukan akad Rahn, dengan syarat mendapatkan persetujuan
dari walinya.
2) Syarat sighat (lafadz). Ulama hanafiyah mengatakan dalam akad
itu tidak boleh dikaitkan dengan syarat tertentu atau dengan masa
21
Sasli Rais, Pegadaian Syariah:Konsep dan Sistem Operasional,(Jakarta:UI Press,
2010),hlm. 42
Page 33
yang akan datang. Karena akad Rahn itu sama dengan akad jual
beli. Apabila akad itu dibarengi dengan sesuatu, maka syaratnya
batal, sedangkakan akadnya sah.
3) Syarat marhun bih, adalah merupakan hak yang wajib
dikembalikan kepada murtahin. Murtahin itu boleh dilunasi
dengan marhun itu, marhun bih itu jelas (tetap dan tertentu).
Sedangkan syarat marhun menurut pakar fiqh adalah marhun itu
boleh dijual dan nilainya seimbang dengan marhun bih, marhun
itu bernilai harta dan boleh dimanfaatkan (halal), marhun itu jelas
dan tertentu, marhun itu milik sah rahin, marhun itu tidak terkait
dengan hak orang lain, marhun itu merupakan harta yang utuh
(tidak bertebaran dalam beberapa tempat), dan marhun itu boleh
diserahkan, bai materinya maupun manfaatnya.22
e. Persamaan dan perbedaan Rahn dan Gadai Konvensional
Persamaan antara Gadai dengan Rahn yaitu hak gadai berlaku
atas pinjaman utang, adanya barang sebagai jaminan hutang, tidak
dibenarkan mengambil manfaat barang gadai, biaya barang yang
digadai ditanggung oleh pemberi gadai, bila tenggang waktu
22
Mardiani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta:Persada Group,
2010)hlm.191
Page 34
peminjaman uang telah habis, maka barang yang akan digadaikan
akan dilelang.23
Sedangkan perbedaan antara gadai dengan Rahn adalah
sebaagai berikut:
Tabel 1.3
Perbedaan Rahn dan Gadai Konvensional
No. Rahn Gadai Konvensional
1 Dalam hukum islam, Rahn
dilakukan secara sukarela
tanpa mencari keuntungan
Dalam hukum perdata, disamping
prinsip tolong menolong juga
mengambil keuntungan dari
bunga yang ditetapkan
2 Hanya berlaku untuk benda
bergerak (dalam hukum
perdata)
Berlaku untuk semua benda
(dalam hukum perdata)
3 Tidak ada bunga Ada bunga
4 Pembentukan laba dan
jenis transaksi yang sesuai
dengan prinsip Syariah
Pembentukan laba dari bunga
teknik
Sumber : Mardiani, Aspek Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia
23
Ibid, 195
Page 35
3. Penyaluran Pembiayaan
Menurut muhammad, pembiayaan yaitu pendanaan diberikan oleh
suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.24
Pembiayaan juga
dapat diartikan dengan penyediaan dana atau tagihan. Kegiatan pendanaan
diadakan berdasarkan kesepkatan antara lembaga keuangan dengan pihak
peminjam untuk mengembalikan utangnya setelah jatuh tempo dengan
imbalan atau bagi hasil. 25
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pembiayaan berasal daari
kata biaya yang artinya uang dikeluarkan untuk mengadakan atau
melakukan sesuatu. Sedangkam kata pembiayaan artinya segala sesuatu
yang berhubungan dengan biaya. Selain itu pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah berdasarkan ketentuan Bank Indonesia pada pasal 1 No. 10
tahun adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain
setelah jangka waktu dengan imbalan atau bagi hasil.26
Secara umum fungsi pembiayaan adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan daya guna uang
2) Meningkatkan daya guna barang
24
Wangsa widjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Umum,
2012)hlm.78 25
Ibid, hlm. 83 26
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Pt Grafindo Persada, 2001)hlm.
73
Page 36
3) Meningkatkan peredaran uang
4) Meningkatkan semangat berusaha
5) Stabilitas ekonomi
Tujuan pembiayan terdiri dari secara mikro dan makro yaitu:
a. Secara mikro adalah peningkatan ekonomi, meningkatkan
produktivitas, membuka lapangan kerja baru, daan terjadi distribusi
pendapatan.
b. Secara makro adalah upaya memaksimalkan laba, upaya
meminimalkan resiko, pendayagunaan sumber ekonomi, penyaluran
kelebihan dana.
Faktor yang mempengaruhi pihak lembaga keuangan syariah
dalam menilai pengajuan pembiayaan yaitu:27
1) Character artinya sifat pribadi atau karakter anggota pengambil
pinjaman
2) Capacity artinya kemampuan anggota untuk menjalankan usaha dan
mengembalikan pinjaman yang diambil
3) Capital (modal) artinya penilaian besarnya modal yang diperlukan
peminjam atau nasabah
27
Zainuddin Ali, Hukum perbankan syariah, Jakarta: Sinar Grafika,2008),hlm. 49
Page 37
4) Collateral artiinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan
peminjam kepada pihak lembaga keuangan
5) Condition (kondisi ekonomi) artinya pembiayaan yang diberikan
juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yag dikaitkan
dengan prospek usaha calon nasabah.
Dalam memberikan pembiayaan juga perlu menerapkan fungsi
pengawasan secara menyeluruh, dengan menggunkan tiga prinsip
utama yaitu:28
a. Prinsip pencegahan dini (early warning system) yaitu tindakan
preventif terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat
merugikan bank dalam hal pembiayaan atau terjadinya praktek-
praktek pembiayaan yang tidak sehat.
b. Prinsip pengawasan melekat (built in control), dimana para pejabat
pembiayaan melakukan supervise sehari-hari untuk memastikan
bahwa kegiatan pembiayaan telah berjalan sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan dalam pembiayaan.
c. Prinsip pemeriksaan internal (internal audit), merupakan upaya
lanjutan dalam pengawasan pembiayaan, yang bertujuan untuk
memastikan bahwa pembiayaan dilakukan dengan benar sesuai
28
Zainuddin Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah ,(Jakarta: Alvabet Anggota
IKAPI, 2009)hlm. 257-259
Page 38
dengan kebijakan pembiayaan serta dapat memenuhi prinsip-
prinsip pembiayaan yang sehat.
4. Pendapatan Pegadaian
Menurut Syafi’I Antonio, Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam
asset atau penurunan dalam liabiilitas atau gabungan dari keduanya selama
periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari
investasi, perdagangan, memberikan jasa atau aktivitas lain yang bertujuan
meraih keuntungan.29
Karakteristik pendapatan terdiri dari tiga yaitu sebagai berikut:
a. Sumber pendapaatan
Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara
tetapi tidak semu cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan
jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal,
laba sari penjualan aktiva yang bukan barang daganan seperti aktiva
tetap., surat berharga, ataupun penjualan anak atau cabang perusahaan,
hadiah, sumbangan atau penemuan, revaluasi aktiva tetap, dan
penjualan produk perusahaan. Berdasarkan transaksi diatas, hanya
transaksi atas penjualan produk yang dianggap sebagai sumber utama
pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam
hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama peusahaan.
29
Muhammad syafi’I Antonio, Bank dan Teori ke Praktek,(Jakarta:Alvabet Anggota
IKAPI,2001),hlm 204
Page 39
b. Produk dan kegiatan utama perusahaan
Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam bentuk
jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan betbagai macam
produk atau baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang sangat
berlainan jenis maupun arti pentingnya bagi perusahaan.
c. Jumlah rupiah pendapatan dan proses perbandingan
Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali
kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya
laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang
di bebankkan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan dikatahui setelah
pendapatan dan beban dibandingkan dengan pendapatan maka tampaklah
jumlah rupiah laba ataupun pendapatan netto.
Sumber-sumber pendapatan dapat dikelompokan menjadi dua sumber
pendapatan yaitu:30
1) Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari aktivitas
utama perusahaan sesuai dengan jenis usahanya yang berlangsung
secara berulang-ulang dan berkesinimbungan tiap periode.
2) Pendapatan bukan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari
transaksi penjualan yang tidak berulang-ulang dan insidentil, yang
30
Titi Widiarti dan Sinarti, “Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan Tingkat Inflasi
terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian Syariah cabang Batam”, jurnal, Jurusan
Manajemen Politeknik Negri Batam, 2013
Page 40
secara tidak langsung berhubungan dengan aktivitas peusahaan
misalnya penjualan aktiva tetap perusahaan kepada pihak lain.
Pendapatan gadai adalah jumlah pendapatan dari produk gadai syariah
seperti Rahn, Arrum dan mulia yang diterima pegadaian syariah dalam
jangka periode tertentu, misalnya 1 tahun dalam bentuk rupiah.31
Pendapatan pegadaian adalah jumlah uang yang diterima perusahaan
dari produk gadai syariah seperti Rahn, Arrum dan Mulia yang diterima
pegadaian syariah dalam jangka periode tertentu.
Pegadaian selain melayani kepentingan umum, juga bertujuan untuk
mendapatkan laba. Untuk itu pegadaian terus berupaya meningkatkan
fasilitas yang diberikan. Hal ini guna meningktkan pendapatan yang
berasal dari bunga pelunasan, bunga yang dilelang. Uang kelebihan
kadaluarsa, jasa taksiran, jasa titipan, dan lain-lain. Oleh karena itu,
semakin banyak pendapatan yang diperoleh maka akan semakin banyak
pula kredit yang dapat disalurkan kepadda nasabahnya.
5. Harga Emas
Menurut Staton, Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur
dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau
31
Yeni Irawan, “Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan gadai pada Perum
Pegadaian Syariah Cabang Banda Aceh” Jurnal, Ekonomi dan Bisnis Volume 11, No. 2,
Agst 2011. ISSN 1693-8852.
Page 41
perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada
pihak lain.32
Emas merupakan jenis logam mulia terpercaya yang bisa
mempertahankan nilainya dan digunakan dalam transaksi. Selain itu emas
mempunyai sifat yang unik dan langka karena emas tersebut dari proses
magmatis atau pengkonsentrasian dipemukaan bumi. Emas merupan
logam mulia yang bersifat lunak, tahan korosi dan mudah diterpa sehingga
dalam perkembangannya emas dapat dibentuk menjadi pehiasan. Emas
sudah dikenal sebelum masehi dan digunakan sebagai alat untuk
bertransaksi. Saat ini, emas menjadi salah satu investasi atau pembei
devisa tebesar bagi negara.33
Menemukan harga yang pas saat membeli dan menjual emas
merupakan faktor penting dalam mengestimasi besar risk dan return dari
hasil investasinya. Harga emas tidak hanya terganttung pada situasi
permintaan dan penawaran, melainkan juga di pengaruhi situasi
perekonmian secara keseluruhan, situasi ekonomi yang sering
mempengaruhi harga emas diantarnya kenaikan inflasi melebihi yang di
perkirakan, perubahan kurs, terjadi kepanikan fina34
ncial, harga minyak
32
William J Staton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta:Erlangga,1999),hlm 208 33
Istijanto Oei, kiat investasi valas,Emas, saham,(Jakarta:Gramedia Pustaka Umum,2009),hlm
63 34
Suharto, Harga emas naik atau turun kita tetap untung, (Jakarta:Elex Media Komputindo
2013),hlm 88
Page 42
naik secara signifikan, demand dan supply terhadap emas, kondisi politik
dunia, situasi ekonomi global dan suku bunga.
Permintaan emas secara umum dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
a. Permintaan penggunaan, dimana emas digunakan secara langsung
dalam proses produksi perhiasan, medali, koin, komponen listrik, dan
lain-lain.
b. Permintaan asset, dimana emas digunakan oleh pemerintah, find
manager dan sebagai investasi individu.
Faktor-faktor yang menjadi kelebihan emas yaitu:
1) Keterbatasan jumlahnya dan termasuk barang tambang (sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui), emas terbentuk karena proses
alami dan manusia hanya dapat mempertahankannya, proses
penambangan tidak mudah, bahkan dapat mempertaruhkan nyawa.
2) Tidak terkait dengan sistemm bunga sebagaimana halnya dengan
uang kertas
3) Kemampuan emas atas daya beli terkini, dalam arti emas mampu
beradaptasi terhadap inflasi yang terus membuat barang daan jasa
menjadi mahal.
Harga emas adalah nilai suatu barang atau jasa yang di ukur
dengan sejumlah uang untuk memperoleh emas.Fluktuasi kenaikan
ataupun penurunan harga emas dapat mempengaruhi penyaluran kredit
Page 43
pegadaian syariah. Semakin tinggi harga emas, maka semakin tinggi
pula penyaluran kredit pada pegadaian syariah begitu pula sebaliknya.35
Indikator Harga emas dapat diukur dari permintaan dan
penawaran. Apabila permintaan lebih banyak dari penawaran secara
otomatis harga akan naik, demikian pula sebaliknya. Harga emas
ditentukan berdasarkan standar emas London yang dinamakan London
Gold Fixing (LGF).
Proses penentuan harga adalah lelang diantara kelima member
tersebut. Paa setiap pertama perdagangan, presiden London Gold Fixing
Ltd akan mengumumkan suatu harga tertentu.
G. Tinjauan Pustaka
Tabel 1.4
Hasil penelitian sebelumnya
No Penulis dan
Tahun Judul Hasil
35
Muklhlish Arifin Aziz, Analiss Pengaruh Tingkat Sewa Modal, jumlah nasabah, dan
tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit gadai golongan C study pada PT pegadaian caabang
Probolinggo, Jurnal, FE Universitas Brawijaya, 2013
Page 44
1 Ade Purnomo
(2009)
Pengaruh pendapatan,
jumlah nasabah, dan
tingkat inflasi terhadap
penyaluran kredit pada
perum pegadaian
syariah cabang dewi
sartika periode 2004-
2008
pendapatan pegadaian,
jumlah nasabah
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap penyaluran
kredit. variabel inflasi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
penyaluran kredit 36
2 Mukhliz Arifin
Aziz (2013)
Analisis pengaruh
tingkat sewa modal,
jumlah nasabah, harga
emas dan tingkat inflasi
terhadap penyaluran
kredit gadai golongan C
(Studi pada PT
pegadaian Cabang
probolinggo)
Tingkat sewa modal
dan tingkat inflasi tidak
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap penyaluran
kredit. Jumlah
nasabah,harga emas,
dan tingkat
infmempengaruhi
jumlah penyaluran
kredit. 37
36
Ade Purnomo,” Pengaruh pendapatan, jumlah nasabah, dan tingkat inflasi terhadap
penyaluran kredit pada perum pegadaian syariah cabang dewi sartika periode 2004-2008”, Jurnal,
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2009 37
Muklhlish Arifin Aziz, Analiss Pengaruh Tingkat Sewa Modal, jumlah nasabah, dan
tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit gadai golongan C study pada PT pegadaian caabang
Probolinggo, Jurnal, FE Universitas Brawijaya, 2013, diakses 19 maret 2018
Page 45
3 Tryana
Aprianti
2017
Pengaruh sewa modal,
Jumlah Nasabah, dan
Harga Emas terhadap
penyaluran kredit
golongan C pada PT
pegadaian Tanjung
Pinang 2011-2015
Sewa modal dan jumlah
nasabah berpengaruh
terhadap penyaluran
kredit. Harga emas
tidak berpengaruh
terhadap penyaluran
kredit38
4 Titi Widiarti
dan sinarti
(2013)
Pengaruh pendapatan,
jumlah nasabah, dan
tingkat inflasi terhadap
penyaluran kredit pada
perum pegadaian
cabang Batam Periode
2008-2012
Pendapatan pegadaian
dan jumlah nasbaah
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
penyaluran kredit,
sedangkan tingkat
inflasi tidak
berpengaruh signifikan
terhadap penyaluran
kredit perum pegadaian
cabang Batam39
38
Tryana Aprianti, Pengaruh Sewa Modal, Jumlah Nasabah, dan Harga Emas terhadap
Penyaluran Kredit Golongan C pada PT Pegadaian Tanjung Pinang 2011-2015, 2013 39
Titi Widiarti dan Sinarti, Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan Tingkat Inflasi
terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian cabang Batam Peridoe 2008-2012, Jurnal
Politeknik Negeri Batam, 2013
Page 46
5 Danny Febrian
(2015)
Analisis pengaruh
tingkat inflasi,
pendapatan pegadaian
dan harga emas
terhadap penyaluran
kredit rahn pada PT
pegadaian syariah di
Indonesia 2005-2013
Variabel tingkat inflasi,
pendapatan pegadaian
dan harga emas
berpengaruh secara
signifikan terhadap
ppenyaluran kredit
rahn40
Sumber berbagai jurnal
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah peneliti
hanya menggunakan variabel pendapatan pegadaian dan harga emas sebagai
variabel independen dan penyaluran pembiayaan Rahn sebagai variabel
dependen. Objek penelitian dilakukan di pegadaian syariah cabang jambi
tahun 2013-2017.
H. Kerangka Pemikiran
Dalam menentukan jumlah penyaluran pembiayaan Rahn, PT
pegadaian akan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. Faktor
internal yang dimaksud yaitu bagaimana perusahaan dapat memperoleh
dengan baik seperti manajemen asset perusahaan, faktor 5C
40
Danny Febrian, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian, dan Harga
Emas Terhadap Penyaluran Kredit Rahn Pada PT Pegadaian Syariah di Indonesia Periode 2005-
2013”, Jurnal, (fakuktas Ekonomi dan Bisnis UIN syarif hidayatullah, 2015)
Page 47
(character,capacity, capital, collateral, dan condition economy) manajemen
pembiayaan. Termasuk didalam faktor internal yaitu perkembangan
pendapatan pegadaian.
Faktor eksternal yaitu perusahaan juga memperhatikan kondisi
perekonomian seperti tingkat harga emas, sehingga pegadaian diharapkan
lebih selektif didalam memeberikan aliran dana penyaluran kredit untuk
membantu masyarakat yang membutuhkan dana tunai secara cepat, syarat
yang mudah dan prosedur tidak berbelit-belit.
Kerangka pemikiran yang akan dibentuk dalam penelitian ini dapat
dilihat sebagai berikut:
Gambar 1.2
Kerangka berfikir
Dari model penelitian diatas dapat dijelaskan bahwa pendapatan dan
harga emas memiliki pengaruh terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada
PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi.
Harga Emas (X2)
Penyaluran Pembiayaan
Rahn (Y)
Pendapatan pegadaian (X1)
Page 48
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.41
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka hipotesis yang
diambil dalam penelitian ini adalah:
Ho1 :Diduga tidak terdapat pengaruh antara pendapatan pegadaian terhadap
penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi
Tahun 2013-2017
Ha1 :Diduga terdapat pengaruh antara pendapatan pegadaian terhadap
penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang
Jambi Tahun 2013-2017
H02 :Diduga tidak terdapat pengaruh antara harga emas terhadap
penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi
Tahun 2013-2017
Ha2 :Diduga terdapat pengaruh antara harga emas terhaadap penyaluran
pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi Tahun
2013-2017
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2012),
hlm. 64
Page 49
H03 :Diduga tidak terdapat pengaruh antara pendapatan pegadaian dan
harga emas terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian
Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-2017
Ha3 :Diduga terdapat pegaruh antara pendapatan pegadaian dan harga emas
terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah
Cabang Jambi Tahun 2013-2017
Page 50
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adaalah
kuantitatif, berupa data pendapatan dan pembiayaan rahn di pegadaian syariah
cabang Jambi. Analisis kuantitatif ini dapat dilakukan dengan perhitungan
manual atau dengan computer program statistik SPSS, karena dengan bantuan
perhitungan computer program statistic selain cepat, juga hasilnya lebih
akurat. 42
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder .
Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada
perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi
kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan
obyek penenlitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data dari BPS.43
Data ini berupa data pendapatan pegadaian, harga emas dan penyaluran
pembiayaan rahn pada pegadaian syariah cabang Jambi.
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta,2012)hlm,23 43
Danang sunyoto, metode penelitian akuntansi, (Bandung:Refika Aditama 2013),hlm 2.
35
Page 51
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat di gunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Pengumpulan data yang dibutuhkan guna
mendukung penelitian ini dilakukan menggunakan metode sebagai berikut:
1) Metode observasi
Observasi adalah suatu metode yang digunakan oleh peneliti dengan
cara pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan perusahaan.
Karakteristik umum pendekatan observasional kondisi penggunaan antara
lain data harus dapat diakses oleh pengamatan, pengulangan, frekuensi
perilaku dapat diperkirakan, peristiwa tersebut harus mampu meliputi
rentang waktu yang tidak terlalu lama.44
Waktu observasi yaitu dari 22
mei-22 juli 2018.
2) Metode dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data berupa laporan keuangan pegadaian syariah cabang
jambi. Dokumentasi ini berupa data sekunder, yaitu dimana peneliti
mendapatkan datanya melalui pencatatan sumber dan juga publikasi
melalui media. Data tersebut meliputi data pendapatan pegadaian, harga
emas dan penyaluran pembiayaan rahn yang di peroleh dari pegadaian
syarah cabang jambi.
44
Ibid, hlm 22
Page 52
D. Populasi dan Sampel penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya
juga disebut studi populasi atau studi sensus.45
Populasi dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan pegadaian syariah cabang jambi di Jelutung
tahun 2013-2017.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, terutama
pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar atau expert 46
.
Berdasarkan kriteria tertentu, maka diperoleh dari 5 tahun data sebagai
sampel dengan total 20 kuartal yaitu dari januari 2013 sampai desember
2017.
E. Teknik Analisis Data
1) Uji Asumi Klasik
a. Uji Normalitas
45
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,( Jakarta: Rineka cipta
2006), hlm. 130 46
Anwar sanusi, metodologi penelitian bisnis, ( Jakarta:Salemba Empat 2011),hlm 95
Page 53
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal.47
Variabel pengganggu dari suatu regresi diisyaratkan
berdistribusi normal, hal ini untuk memenuhi asumsi zero mean jika
variabel dan berdistribusi normal, maka variabel yang di teliti Y juga
berdistribusi normal.
Pengujian normalitas dilakukan dengan nilai Asymp. Sig. pada
hasil uji normalitas dengan menggunakan one sample kolmogorov-
smirnov test. Ketentuan suatu model regresi berdistribusi secara
normal apabila probability dari kolmogorov-smirnov lebih besar dari
0,05 (p>0,05).48
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi,
maka terjadi problem autokorelasi . autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sam lainnya.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.49
47
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19,
(Semarang:Badan penerbit Undip 2011), hlm.160 48
Pangestu subagyo dan Djarwanto PS, Statistik Induktif, (Yogyakarta:BPFE 1996), hlm. 50 49
Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, (Semarang:Badan
penerbut Undip 2001),hlm.110
Page 54
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan
menggunakan tabel statistik durbin-waston dengan kategori sebagai
berikut:
1. Angka D-W di bawaah -2 berarti ada autokorelasi positif
2. Angka D-W di antara -2 sampai+2, berarti tidak ada autokorelasi
3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif
c. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Pendeteksian terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan
melihat nilai vrince inflation factor(VIF) dari hasil analisis regresi.
Jika nilai VIF>10 maka terdpat gejala multikolinearits.50
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual pada satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan
50
Ibid, 105
Page 55
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 51
Hipotesis :
Ho : tidak terdapat heteroskedastisitas
Ha : terdapat heteroskedastisistas
Bila probabilitas Obs *R2>0,05 → Ho diterima
Bila probabilitas Obs *R2<0,05 →Ha ditolak
Apabila Obs *R2 lebih dari 0,05 maka Ho diterima berarti
model bebas dari masalah heteroskedastisitas.
F. Analisis regresi linear berganda
Analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel
dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Tujuan dari analisis ini
adalah untuk mengetahui besarnya pengaru yang ditimbulkan antara
pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas terhadap penyaluran krdit
pada perum pegadaian syariah cabang jambi.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y=a+b1+X1+b2+X2+e
Keterangan:
51
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi 5,
(Semarang: Universitas di Ponogoro, 2011)hlm. 139
Page 56
Y =variabel dependen yaitu penyaluran pembiayaan Rahn
X1 = variabel independen yaitu pendapatan pegadaian
X2 =variabel independen yaitu harga emas
a = konstanta
b1,b2 =koefisien regresi (nili peujningkatan ataupun penurunan)
e =variabel pengganggu
G. Uji Hipotesis
1. Uji t (uji parsial)
Uji t di gunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas
(independen) secara masing-masing parsial atau individu memiliki
pengaruh yang signiffikan terhadap variabel terikat (dependen) pada
tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan menganggap variabel bebas
bernilai konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t
yaitu dengan pengujian, yaitu:52
Ho :Masing-masing variabel bebas tidak terdapat pengaruh yang
siginifikan terhadap variabel terrikat
Ha :Masing-masing variabel bebas terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat
52
Rahmat Trijono, Metodologi Penelitian Kuantitaif, (Depok:Papas Sinar Sinarti, 2015), hlm.
84
Page 57
Bila probabilitas > α 5% → variabel bebas tidak signifikan atau
tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho diterima, Ha
ditolak). Bila probolitas <α 5% → variabel bebas signifikan atau
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho ditolak, Ha diterima)
2. Uji f (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Derajat kepercyaan yang digunakan adalah 0,05. Apakah nilai
F hasil perhitungan lebih besar dari nilai F tabel maka hipotesis alterntaif
yang dinyatakan bahwa semua variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.53
Hipotesis :
Ho :Secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas terhaddap variabel terikat.
Ha :Secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas terhaddap variabel terikat.
Bila probabilitas > α 5% → variabel bebas tidak signifikan atau
tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Bila probabilitas <
53
Ibid, hlm 91
Page 58
α 5% → variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap
variabel terikat.
H. Koefisien determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.54
Nilai
koefisien determinasi ini adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas.
Rumus perhitungan koefisien determinasi didefinisikan sebagai
berikut:
Keterangaan:
R2 =koefisien determinasi
r =koefisien korelasi
sedangkn koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan :
54
Imam Ghozali, Ekonometrika:teori konsep,dan aplikasi dengan SPSS 17,(Semarang,BP
undip,2009),hlm 70
R2=r
2x100%
Page 59
n : jumlah titik pasangan (X, Y)
X :nilai variabel X
Y :nilai variabel Y
I. Definisi Operasional Variabel
Tabel 2.1
Definisi operasional variabel
No Definisi Indikator Skala
1. Pendapatan Pegadaian
(X1) adalah jumlah
uang yang diterima
perusahaan dari produk
gadai syariah seperti
Rahn, Arrum dan Mulia
yang diterima
Pegadaian syariah
dalam periode tertentu
1. Jasa gadai
2. Jasa taksiran
3. Jasa titipan
4. Kegiatan usaha
lainnya
Skala Rasio
2. Harga Emas (X2) adalah
nilai suatu barang atau
jasa yang di ukur
1. Harga Permintaan
Emas
2. Harga Penawaran
Skala Rasio
Page 60
m
a
S
I
S
S
i
s
t
e
m
atik
J. Sistematika Penulisan
dengan sejumlah uang
untuk memperoleh
emas.
Emas
3. Penyaluran Pembiayaan
(Y) adalah pendanaan
yang diberikan oleh
suatu pihak lain untuk
mendukung investasi
yang telah di
rencanakan
1. Character (sifat
pribadi peminjam)
2. Capacity
(kemampuan)
3. Capital (modal)
4. Collateral
(jaminan)
5. Condition (kondisi
ekonomi)
Skala Rasio
Page 61
Sistematika penulisan ini digunakan untuk memudahkan penulis dalam
penyusunan dan pemahaman tentang skripsi, agar nantinya penelitian ini
dapat berjalan sesuai dengan setting yang telah penulis tentukan sebelumnya.
Maka dari itu terlebih dahulu ditentukan susanan dan sistematika penulisan
skripsi sebagai berikut:
BAB I :Pendahuluan, Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelititian, manfaat penelitian, landasan
teori, tinjauan pustaka
BAB II :Metode penelitian, Bab ini berisi mengenai pendekatan
penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
definisi operasional variabel,dan sistematika penulisan
BAB III :Gambar umum tempat penelitian, Bab ini berisi mengenai
sejarah berdiri Pegadaian syariah secara umum, tujuan umum
dan khusus pegadaian syariah, struktur orgnaisasi pegadaian
syariah cabang Jambi.
BAB IV :Analisis dan pembahasan, Bab ini berisi pengaruh pendapatan
pegadaian dan harga emas terhadap penyaluran kredit di perum
pegadaian syariah cabang jambi
BAB V :Penutup, Bab ini bagian akhir dari skripsi berisi tentang
kesimpulan dan saran.
Page 62
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Pegadaian Syariah Cabang Jambi
Terbitnya /10 tanggal 1 april 1990 dapat dikatakan menjadi tonggak
awal kebangkitan PT. Pegadaian, suatu hal yang perlu dicermati bahwa PP/10
menegaskan misi yang harus diemban oleh PT Pegadaian untuk mencegah
praktik riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP103/2000 yang
dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha Perum PT. Pegadaian sampai
sekarang. Banyak pihak berpendapat bahwa operasionalisasi PT. Pegadaian
pra Fatwa MUI tanggal 16 desember 2003 tentang bunga bank, telah sesuai
dengan konsep syariah meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat
beberapa aspek yang menepis anggapan itu. Setelah melalui kajian panjang,
akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian Unit Layanan Gadai Syariah
sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus yang mengenai kegiatan
usaha syariah.
PT. Pegadaian dijambi sudah berdiri sejak tahun 1990 pegadaian
pertama yang bertempat di jalan gatot subroto simpang manggis. Seiring
berjalannya waktu perkembangan PT. Pegadaian di Jambi sampai saat ini
sudah ada sekitar lima cabang kantor pusat, setiap cabang memegang kurang
lebih 10 unit, diantara 5 kantor besar PT. Pegadaian salah satu cabang
46
Page 63
menggunakan konsep syariah. Jadi bisa dikatakan perkembangan pegadaian di
kota Jambi untuk saat ini sangat meningkat pesat.
Tonggak awal berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi berdiri
pada tahun 2009 yang bertempat di kecamatan Jelutung kota Jambi, PT.
Pegadaian Syariah Cabang Jambi menyediakan kurang lebih sekitar 30
produk dan salah satunya dalah tabungan emas. Investasi dalam bentuk logam
mulia adalah sarana menabung yang cukup sederhana dan menjadi alternative
pilihn investasi yang aman sehingga peminatnya juga banyak. Selain itu
investasi logam mulia tersebut member kemudahan masyarakat untuk
memiliki emas dengan dana yang tidak besar.
B. Visi Dan Misi
Visi dan misi dari PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi antara lain
sebagai berikut:
1. Visi : sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu
menjadi market, leader, dan mikro berbasis vidusial selalu menjadi yang
terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.
2. Misi
1) Memberi pembiayaan tercepat, termudah, aman, dan selalu memberikan
pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi.
2) Memastikaan pemerataan pelayanan dan infrastuktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan di seluruh pegadaian dalam mempersiapkan
Page 64
diri menjadi pemain regional dan tetapp menjadi pilihan utama untuk
msyarakat .
3) membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimasi lidasi sumber daya perusahaan.
C. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jelutung
Gambar 2.1
Struktur organisasi pegadaian syariaah jelutung
Sumber : PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi
Adapun uraian Tugas dan jabatan dalm masing-masing unit yang ada
di lembaga pegadaian syariah adalah sebagai berikut:
Manager Branch
(Daniel Tamara)
Penaksir / pengelola
unit
(Avelona Rosy)
Pengelola agunan
(Indra Gunawan)
Kasir cabang
(kasir/madya)
(Ain Soejatmiko)
Nasabah
Page 65
1. Manager Branch
Fungsi : mengelola operasional cabang, yaitu menyalurkan uang pinjaman
secara hukum gadai yang didasarkan pada prinsip penerapan syariah.
Tugas manager branch yaitu :
a. Menyusun program kerja operasional cabang agar sesuai dengan visi
dan misi perusahaan
b. Mengkoordinasikan kegiatan penaksiran marhun berdasarkan
peraturan yang berlaku
c. Mengkoordinasikan penyaluran marhun bih
d. Mengkoordinasikan pengelolaan murabahah dan rahn sesuai ketentuan
yang berlaku dalam rangka pengembangan asset professional
2. Penksir/pengelola unit
Fungsi : menaksirr marhun untuk menentukan mutu dan nilai barang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan
penerapan taksiran dan uang pinjaman yang wajar serta citra yang baik
bagi perusahaan.
Tugas penaksir/manager Branch yaitu:
a. Memberikan pelayanan kepada rahin dengan cepat, mudah dan aman
b. Menaksir barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
c. Memberikan perhitungan kepada pimpinan cabang penggunaan
pinjaman gadai oleh rahin
Page 66
d. Menetapkan biaya administrasi dan jasa simpan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Pengelola agunan
Fungsi : mengelola penyimpanan barang jaminan emas dan perhiasan
serta dokumen lainnya di kantor cabang syariah dengan cara menerima,
menyimpan, merawat dan mengeluarkan serta mengadministrasikannya
sesuai dengan kewenangan dan peraturan yang ada.
Tugas pengelola agunan yaitu :
a. Secara berkala melakukan pemeriksaan keadaan gudang penyimpanan
barang jaminan emas dan perhiasan agar tercipta keamanan dan
keutuhannya untuk serah terima jabatan
b. Menerima barang jaminan emas dan perhiasan dan manger
bisnis/pimpinan cabang syariah
c. Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan untuk keperluan
pelunasan, pemeriksaan atasan daan pihak lain
d. Merawat barang jaminan perhiasan dan gudang penyimpanan agar
barang jaminan tersebut tetap dalam keadaan baik dan aman
e. Melakukan pencatatan mutasi penerimaan/pengeluaran barang jaminn
emas dan perhiasan yang menjadi tanggung jawabnya.
Page 67
f. Melakukan perhitungan barang jaminan emas dan perhiasan sehingga
keakuratan saldo buku gudang dapat di pertanggungjawabkan
g. Melakukan penyimpanan dokumen kredit usaha
4. Kasir cabang
Fungsi : melakukan tugas penerimaan, penyimpanan dan pembayaran
serta pembukuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan operasional kantor cabang dan upc.
Tugas kasir cabang :
a. Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b. Menerima uang dari hasil penjualan barang jamninan yang di lelang,
membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
c. Melaksanakan pembayaran segala pengelompokan yang trjadi dikantor
cabang dan unit.
D. Prosedur Pembiayaan 55
Gambar 2.2
Prosedur pembiayaan
55
Kantor PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi, Letak Geografis PT. Pegadaian Syariah,
2018
Nasabah
mengajukan
permohonan
Verivikasi
dokumen dan
analisis usaha
Analisis
pembiayaan
Page 68
Sumber : PT pegadaian Syariah Cabang Jambi
E. Letak Geografis PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi
Secara geografis letak PT. Pegadaian syariah cabang Jambi sangat
strategis yang berpusat di:
Alamat : Jalan, DL Panjaitan RT. 30 Kelurahan Kebun Handil,
Kecamatan Jelutung, Kota Jambi (Depan SPBU Kebun
Handil).
No. Telepon : 0741 32155
Email :[email protected]
56
Kantor PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi, Letak Geografis PT. Pegadaian Syariah,
2018
Pegadaian syariah
menyetujui
pembiayaan
Nasabah menerima
uang pinjaman
Page 69
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Seluruh data yang ddigunakan penulis dalam penelitian ini
menggunakan data sekunder runtut waktu atau time series periode 2013-
2017. Penelitian ini menggunakan data jumlah penyaluran Rahn pada PT
Pegadaian sebagai variabel dependen, dimana data tersebut diperoleh
penulis dari PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi kemudian di olah
menggunakan SPSS 16. Sedangkan variabel independen daalam penelitian
ini terdiri dari jumlah pendapatan pegadaian dan harga emas.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normlitas
Page 70
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai
Asymp. Sig. pada hasil uji normalitas dengan menggunakan One
Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Ketentuan suatu model regresi
berdistribusi secara normal apabilaprobability dari Kolmogrov-
Smirnov lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Hasil uji normalitas dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 20
Normal Parametersa,b Mean -9E-7
Std. Deviation 1346709123,12784270
Most Extreme Differences
Absolute ,179
Positive ,102
Negative -,179
Kolmogorov-Smirnov Z ,798
53
Page 71
B
berdasarkan hasil uji one-sample kolmogrov-smirnov test
pada tabel 3.1 di atas di peroleh nilai asymp.sig (2-tailed) sebesar
0,547. Karena nilai Asymp.sig (2-tailed)lebih besar dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya). Jika
Asymp. Sig. (2-tailed) ,547
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Page 72
terjadi korelasi, maka terjadi problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi
Untuk menentukan adanya autokorelasi atau tidak, dapat
diketahui dari nilai Durbin-Watson sebagai berikut:
Tabel 3.2
Hasil uji autokorelasi
Model summary b
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .952a .906 .895 1.424E9 1.254
a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegadaian
b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada tabel 3.1 di
atas bahwa nilai durbin-Watson sebesar, 1,254 dan angka D-W
berada di antara -2 sampai +2 sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa tidak ada atau tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
Page 73
(independen). Hasil perhitungan data di peroleh nilai VIF sebagai
berikut
Tabel 3.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Pendapatan_pegadaian .963 1.039
harga_emas .963 1.039
a. Dependent Variable: pembiayaan_rahn
Sumber : hasil output spss16
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 3.3 di atas
menunjukkan bahwa semua nilai variance inflation factor (VIF)
kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini
tidak terjadi gejala multikolinearitas yaitu korelasi antar variabel
bebas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual
satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka di
sebut homoskedastisitas dan jika berbeda di sebut heteroskedasitas.
Page 74
Tabel 3.4
Hasil uji heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model T Sig.
1
(Constant) 1,156 ,264
Pendapatan_pegadaian -2,846 ,111
harga_emas ,157 ,877
a. Dependent Variable: Abs_res
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa
semua nilai signifikansi variabel pendapatan (X1), Harga emas
(X2),>0,05, sehingga tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah analisis dengan menggunakan egresi linear berganda.
Tujuannya yaitu untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh dari
variabel bebas (variabel indepnden) dan variabel terikat (variabel
dependen) yang di pilih oleh penelitian. Untuk mengetahui apakah
hubungan itu positif atau negative di tentukan oleh koefisien arah
regresi yang berlambangkan huruf b jika b psotif maka hubungannya
Page 75
positif pula begitupun sebaliknya. Artinya, semakin tinggi nilai X1,
sehingga tinggi pula nilai Y demikian pula sebaliknya.
Tabel 3.5
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
2.854E9 3.327E9
.858 .003
Pendapatan_pegadai
an 1.125 .094 .901 11.909 .000
harga_emas 15516.166 6542.442 .179 2.372 .030
a. Dependent Variable:
pembiayaan_rahn
Berdasarkan berdasarkan tabel 3.5 di atas persamaan regresi
linear berganda dapat disusun sebagai berikut :
Y=α+β1x1+β2x2+e
Y = 2.854+1.125X1+15516.1X2
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda dapat di
interprestasikan sebagai berikut :
a. Konstanta (α) bernilai positif sebesar 2.854, hal ini menunjukkan
bahwa apabila variabel pendapatan pegadaian, harga emas jika
Page 76
dianggap konstan (0), maka nilai penyaluran pembiayaan rahn
sebesar 2.584.
b. Koefisien regresi variabel pendapatan pegadaian (X1) bernilai
positif sebesar 1.125. Artinya jika pendapatan pegadaian (X1)
mengalami kenaikan 1.125 maka penyaluran pembiayaan Rahn
(Y) pada Pegadaian Syariah Cabang Jambi akan mengalami
kenaikan sebsear 1.125.
c. Koefisien regresi variabel harga emas (X2) bernilai posotif sebesar
15516.166. artinya jika harga emas (X2) mengalami kenaikan
15516.166 maka penyaluran pembiayaan rahn (Y) pada pegadaian
syariah cabang Jambi akan mengalami kenaikan sebesar
15516.166.
2. Uji Hipotesis
a. Uji t (parsial)
Tabel 3.6
Hasil uji t parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.854E9 3.327E9 .858 .003
Page 77
Pendapatan_pe
gadaian 1.125 .094 .901 11.909 .000
harga_emas 15516.166 6542.442 .179 2.372 .030
Dependent Variablel
pembiayaan_rahn
Uji T di gunakan untuk menguji signifikan atau tidak
hubungan antara variabel independen (pendapatan pegadaian dan
harga emas) terhadap variabel dependen (pembiayaan Rahn)
secara individu atau parsial.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen (pendapatan pegadaian dan harga emas)
terhadap variabel dependen (pembiayaan rahn) dapat di lihat dari
signifikan setiap variabel.
1. Dari hasil perhitungan pada tabel 3.6, pendapatan berpengaruh
signifkan terhadap penyaluran pembiayaan rahn karenal nilai
thitung >ttabel atau 11,909>2,110 dan nilai signifikan yang di
hasilkan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini berarti HO
ditolak dengan kata lain bahwa variabel pendapatan pegadaian
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran
pembiayaan rahn.
2. Dari hasil perhitungan pada tabel 3.6, harga ems berpengaruh
signifkan terhadap penyaluran pembiayaan rahn karenal nilai
Page 78
thitung >ttabel atau 2,372>2,110 dan nilai signifikan yang di hasilkan
0,030 lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini berarti HO ditolak dengan
kata lain bahwa variabel harga emas mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap penyaluran pembiayaan rahn.
b. Uji F (simultan)
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui
tingkat signifikan pengarih variabel inddependen (pendapatan
pegadaian dan harga emas) secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen(pembiayaan rahn). Hasil perhiitungan
uji F dapat di lihaat pada tabel di bawaah ini:
Tabel 3.7
hasil uji f
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 3.335E20 2 1.667E20 82.264 .000a
Residual 3.446E19 17 2.027E18
Total 3.680E20 19
a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegadaian
b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn
Di ketahui bahwa pendapatan pegadaian dan harga emas secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan karena
nilai fhitung>ftabel 82,264>3,52 nilai signifkansi yang dihasilkan 0,000
Page 79
lebih kecil dari 0,05 karena fhitung> ftabel maka hal ini berarti bahwa
variabel pendapatan pegadaian dan harga emas secara bersama-sama
atau secara simultan berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan
rahn.
3. Uji koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar proporsi
variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen. Hasil
perhitungan untuk nilai Rsquare (R2) dengan spss adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.8
Hasil uji koefisien determinasi (R2)
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .952a .906 .895 1.424E9 1.254
a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegadaian
b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn
Berdasarkan hasil uji kofisien determinasi (R2) pada tabel di
atas dikrtahui bahwa hasil perhitungan untuk nilai R Square (R2), di
peroleh angka koefisien determinais R2=0,895 atau 89,5%.
Page 80
Hal ini berarti kemampuan variabel-variabel independen yang
terdiri dari variabel pendapatan pegadaian (X1) dan harga emas (X2)
dalam menjelaskan variabel dependen yaitu penyaluran pembiayaan
Rahn pada pegadaian syariah cabang jambi tahun 2013-2017 sebesar
89,5%, sisanya 10,5%) di pengaruhi faktor lain di luar model yang
tidak di teliti dalam penelitian ini.
B. Pembahasan
1. Pengaruh pendapatan pegadaian secara parsial terhadap penyaluran
pembiayaan rahn di pegadaian syariah cabang jambi tahun 2013-2017
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pendapatan
pegadaian secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap penyaluran pembiayaan rahn. Hal ini dinyatakan berdasakan
hasil uji t variabel pendapatan pegadaian dengan nilai thitung
(11,909)>ttabel (2,110) dimana nilai signifikansinya 0,00<0,05.
Artinya adanya kenaikan ataupun penurunan pendapatan
pegadaian syariah dapat mempengaruhi penyaluran pembiayan Rahn
pada pegadaian syariah cabang jambi tahun 2013-2017..
Pendapatan merupakan faktor internal perusahaan, dimana hal
ini menjadi salah satu faktor yang di pertimbangkan oleh Pegadaian
dalam menyalurkan dananya kepada masyarakat. Semakin tinggi
pendapatan pegadaian yang di peroleh, maka dapat semakin tinggi
Page 81
pula laba yang diperoleh sehingga dapat meningkat pula penyaluran
pembiayaan yang di berikan kepada masyarakat yang mengajukan
pembiayaan rahn di pegadaian syariah.
Hasil dari penelitian ini pun sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Titi Widiarti dan Sinarti. Berdasarkan hasil uji statistic,
variabel pendapatan perum pegadaian cabang Batam yang artinya
semakin tinggi laju pendapatan perum pegadaian yang mencerminkan
semakin maraknya kegiatan penyaluran kredit melalui bidang-bidang
usaha perum pegadaian yang secara berkelanjutan mencerminkan
pergerakan usaha bagi masyarakat.57
2. Pengaruh Harga emas terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada
pegadaian syariah cabang jambi tahun 2013-2017
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa vaiabel harga emas
secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
penyaluran pembiayaan rahn, Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji
t variabel harga emas dengan nilai thitung(2,372)>ttabel(2,110) dimana
nilai signifikansinya 0,030<0,05
Adanya kenaikan ataupun penurunan harga emas dapat
mempengaruhi penyaluran pembiayan Rahn pada pegadaian syariah
cabang jambi tahun 2013-2017.
57
Titi Widiarti dan Sinarti, “Peengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan Tingkat Inflasi
Terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian Cababng Batam 2008-2012 “
Page 82
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muklish
Arifin Aziz. Berdasaraskan uji statistic harga emas mempunyai
pengaruh yang positif dan signifkan terhadap penyaluran kredit gadai
golongan C PT Pegadaian cabang Probolinggo karena memiliki t-
hitung 2,198 yang lebih besar daripada t-tabel sebesar 2,039 dengan
nilai signifikansinya 0,036<0,05. Hal inii menunjukkan bahwa
kenaikan harga emas mempengaruhi penyaluran kredit pada PT
Pegadaian Cabang Probolinggo Khususnya kredit gadai golongan C.
kenaikan harga emas turut mempengaruhi penyaluran kredit gadai
golongan C karena semkin tinggi harga emas maka penyaluran kredit
juga semakin meningkat.58
3. Pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas secara simultan
terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah
Cabang Jambi tahun 2013-2017
Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada
tabel ANOVA yaitu di peroleh Fhitung (82,264)>Ftabel (3,20) dengan
tingakat signifikansi 0,00<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
pendapatan pegadaian (X1), harga emas (X2) secara bersama-sama atau
58
Mukhlish Arifin Aziz, “Analisis Pengaruh Tingkat Sewa Modal, Jumlah Nasabah, dan
Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Gadai golongan C study pada PT Pegadaian Cabang
Probolinggo”, Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya,2013
Page 83
simultan terhadap penyaluran pembiayaan rahn pada Pegadaian
Syariah cabang jambi tahun 2013-2017.
Hasil analisis regresi output model summary di dapat nilai R
square sebesar 0,895. Hal ini menunjukkan bahwa persentase
pengaruh variabel independen yaitu pendapatan pegadaian dan harga
emas terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan rahn sebesar 89,5
%, sedangkan sisanya sebesar 10,5% di pengaruhi atau dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan di penelitian ini.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pendapatan pegadain,
harga emas terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di pegadaian syariah
cabang jambi tahun 2013-2017, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial Pendapatan Pegadaian berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian
Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-2017, Hal ini dinyatakan berdasakan
hasil uji t variabel pendapatan pegadaian dengan nilai thitung (11,909)>ttabel
(2,110) dimana nilai signifikansinya 0,00<0,05.
Page 84
2. Secara parsial Harga emas berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada pegadaian syariah cabang
jambi tahun 2013-2017, Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t
variabel harga emas dengan nilai thitung(2,372)>ttabel(2,110) dimana nilai
signifikansinya 0,030<0,05
3. Secara simultan pendapatan pegadaian dan harga emas berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT
Pegadaian Syariah Cabang Jambi tahun 2013-2017, Hal ini dinyatakan
berdasarkan hasil uji F variabel pendapatan pegadaian dan harga emas
dengan nilai Fhitung (82,264)>Ftabel (3,20) dengan nilai signifikansinya
0,00<0,05.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang penulis ajukan kepada
pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan pegadaian syariah cabang Jambi dapat memperhatikan
pendapatan pegadaian syariah karena variabel pendapatan pegadaian
syariah lebih dominan dalam mempengaruhi penyaluran pembiayaan
Rahn pada pegadaian syariah cabang Jambi tahun 2013-2017.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan dan
memperpanjang periode penelitian serta dapat menggunakan variabel-
66
Page 85
variabeel lain yang mungkin dapat mempengaruhi penyaluran
pembiayaan rahn di pegadaian syariah cabang jambi
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan pada lembaga
nonperbankkan yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
Ali, zainuddin. 2008, Hukum Peerbankan Syariah, Jakarta:Sinar Grafika
Antonio, Muhammad Syafi’I. 2001, Bank daan Teori ke Praktek, Jakarta:Alvabet
Anggota IKAPI
Apryanti, Tryana (2017). Pengaruh Sewa Modal, Jumlah Nasabah, dan Harga
Page 86
Emas terhadap Penyaluran Kredit Golongan C pada PT Pegadaian Tanjung
Pinang 2011-2015. 1-21.
Arikunto, Suharsimi. 2006, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,
Jakarta: Rineka cipta
Arthesa, Ade. 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta:PT
Indeks Gramedia
Aziz, Muklhlish Arifin, Analiss Pengaruh Tingkat Sewa Modal, jumlah nasabah,
dan tingkat Inflasi Terhadap Peenyaluran Kredit Gadai Golongan C
StudyPada PT Pegadaian Cabang Probolinggo, Jurnal FE Universitas
Brawijaya, 2013
Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. 1996, Statistik Indukatif. Yogyakarta:BPFE
Febrian, Danny, Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian, dan
Harga Emas Terhadap Penyaluran Kredit Rahn Pada PT Pegadaian Syariah
di Indonesia Periode 2005-2013”, Jurnal, Fakuktas Ekonomi dan Bisnis UIN
syarif hidayatullah, 2015
Ghozali, Imam. 2001, Ekonometrika:teori konsep,dan aplikasi denganProgram
SPSS 17,Semarang,BP undip
Ghozali, Imam.2011, Ekonometrika:teori konsep,dan aplikasi dengan IBM
SPSS19,Semarang,BP undip
Ghazaly, Abdul Rahman.2010, Fiqh Muamalat, Jakarta:Prenada Media Group
Irawan, Yeni. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan gadai pada Perum
Page 87
Kasmir. 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta:PT Raja Grafino
Mardiani. 2010, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia,
Jakarta:Persada Group
Martono. 2010, Bank dan Lembaga Keuangan Lain,Yogyakarta:Ekonosia
Oei, Istijanto. 2009, kiat investasi valas,Emas, saham,Jakarta:Gramedia Pustaka
Umum
Purnomo, Ade, Pengaruh Pendapatan pegadaian, jumlah nasabah, dan tingkat
inflasi terhadap penyaluran kredit pada perum pegadaian syariah cabang
dewi sartika periode 2004-2008, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma, 2009.
Sanusi, Anwar. 2011, metodologi penelitian bisnis, Jakarta:Salemba Empat
Rais, Sasli, 2006. Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta:UI
Press
Soemitra, Andri. 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
Bandung:CV Alfabeta
Sunyoto, Danang. 2013, metode penelitian akuntansi, Bandung:Refika Aditama
supramono, Gatot. 2009, perbankan dan masalah kredit , Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Page 88
Staton, William J.1999, Prinsip Pemasaran, Jakarta:Erlangga,1999
Trijono, Rahmat.2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Depok:Papas Sinar Sinarti
Widiarti, Titi dan Sinarti, Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan Tingkat
Inflasi terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian cabang Batam,
Junal Jurusan Management Politeknik Negri Batam, 2013
Widjaja, Wangsa. 2012,Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta:Gramedia Pustaka
umum
Page 89
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Samiah
NIM :SES 141508
Tempat/tanggal lahir :Meranti, 25 Juli 1995
Jenis Kelamin :Perempuan
Fakultas/Prodi :Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/Ekonomi Islam
Ipk :3,28
Universitas :UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
Status Pekerjaan :Mahasiswa
Agama :Islam
Tinggi/berat Badan :152 cm/45kg
Kewarganeegaraan :WNI
Alamat :Desa Petajen, Nes IX, Bajubang, Batanghari
E-Mail :[email protected]
Telepon :082281060811
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
- SMA N 6 Batanghari (Jurusan IPS) 2011-2013
- SMP N 13 Batanghari 2007-2010
- SD N 139/1 Si Buluh 2001-2007
Page 90
Lampiran 1
Data penelitian
Tahun Triwulan Pendapatan Pegadaian Harga Emas Penyaluran
Pembiayaan
2013
I 2.181.484.753 504.636 4.953.210.000
II 4.895.758.344 488.345 7.225.510.000
III 6.810.031.935 406.889 11.560.100.000
IV 8.524.305.526 455.762 15.360.110.000
2014
I 2.356.897.456 497.785 6.250.150.000
II 5.032.875.696 504.603 9.320.200.000
III 7.016.132.799 474.409 13.600.320.000
IV 9.838.579.117 474.827 16.105.604.000
2015
I 2.743.459.484 499.114 9.500.320.000
II 5.735.606.009 504.030 12.300.650.000
III 8.644.586.540 525.708 15.500.251.000
IV 11.640.109.628 470.619 17.259.200.000
2016
I 3.015.078.265 573.000 11.250.100.500
II 6.232.701.012 608.000 14.650.500.000
III 9.586.234.671 602.000 17.250.100.000
IV 12.954.383.219 588.000 19.630.130.000
2017
I 6.965.836.037 519.000 13.720.320.000
II 9.280.109.628 533.000 16.560.200.000
III 11.594.383.219 538.000 18.363.252.000
IV 13.908.656.810 551.000 20.196.283.000
Page 91
Lampiran 2
Hasil Output Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 20
Normal Parametersa,b
Mean -9E-7
Std. Deviation 1346709123,12784270
Most Extreme Differences
Absolute ,179
Positive ,102
Negative -,179
Kolmogorov-Smirnov Z ,798
Asymp. Sig. (2-tailed) ,547
a. Test distribution is Normal.
Page 92
Lampiran 3
Hasil Output Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .952a .906 .895 1.424E9 1.254
a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegdaian
b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn
Lampiran 4
Hasil Output Uji multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.854E9 3.327E9 .858 .003
Pendapatan_pegdaian 1.125 .094 .901 11.909 .000 .963 1.039
harga_emas 15516.166 6542.442 .179 2.372 .030 .963 1.039
a. Dependent Variable:
pembiayaan_rahn
Page 93
Lampiran 5
Hasil Output Uji heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1763223592,424 1524999424,907 1,156 ,264
Pendapatan_pegdaian -,123 ,043 -,577 -2,846 ,111
harga_emas 471,098 2998,520 ,032 ,157 ,877
a. Dependent Variable: Abs_res
Page 94
Lampiran 6
Hasil Output Analisis Regresi Linear Berganda
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 harga_emas, Pendapatan_pegdaian
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .952a .906 .895 1.424E9 1.254
a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegdaian
b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.335E20 2 1.667E20 82.264 .000a
Residual 3.446E19 17 2.027E18
Total 3.680E20 19
a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegdaian
b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.854E9 3.327E9 .858 .003
Pendapatan_pegdaian 1.125 .094 .901 11.909 .000
harga_emas 15516.166 6542.442 .179 2.372 .030
a. Dependent Variable: pembiayaan_rahn