Top Banner
PENGARUH PENDAPATAN PEGADAIAN DAN HARGA EMAS TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN RAHN DI PT PEGADAIAN SYARIAH TAHUN 2013-2017 (STUDI KASUS PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG JAMBI) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ekonomi Syariah Di Susun Oleh : SAMIAH Nim SES 141508 KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018
95

pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Apr 22, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

PENGARUH PENDAPATAN PEGADAIAN DAN HARGA EMAS

TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN RAHN DI PT PEGADAIAN

SYARIAH TAHUN 2013-2017 (STUDI KASUS PADA PEGADAIAN

SYARIAH CABANG JAMBI)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam Ekonomi Syariah

Di Susun Oleh :

SAMIAH

Nim SES 141508

KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 2: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas
Page 3: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas
Page 4: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas
Page 5: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

PERSEMBAHAN

Sebagai ucapan terima kasih, cinta dan kasih sayang yang tulus,

kupersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku:

Bapak Naryanto dan Ibu Sartinem yang selama ini tak pernah berhenti

memberikan semua hal yang terbaik kepadaku mulai dari mengasuh,mendidik

dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang, tampa mengenal lelah demi

kesuksesanku serta memotivasi yang tak pernah hentinya sehingga tidak ada

kata lelah untuk menyelesaikan skripsi ini, tidak terkecuali atas doa dari

bapak,ibu dan keluargaku yang selalu menyertai setiap langkahku dalam

menuntut ilmu,takkan cukup dengan hanya kata terima kasih yang saya

ucapkan kepada kalian semua,semoga kelak aku bisa memberikan yang

terbaik tak terhingga ...

Terima kasih saya ucapkan kepada pembimbing saya Bapak (pembimbing I)

H.Sissah M.HI dan ibu (pembimbing II) Efni Anita, M.E.Sy yang selalu sabar dalam

membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terimah kasih untuk sahabat-sahabat FEBI angkatan 2014, terimakasih

atas dukungan kalian semua.

iv

Page 6: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

MOTTO

Artinya :

Dan (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah

tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau

semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.1

1Al-Baqarah, Ayat 280

Page 7: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

ABSTRAK

Pegadaian syariah akan dipengaruhi oleh kondisi internal dan kondisi

eksternal dalam menentukan jumlah penyaluran pembiayaan rahn. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada pegadaian syariah cabang Jambi 2013-

2017.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuntitatif yang

menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan

keuangan pegadaian syariah cabang Jambi tahun 2013-2017. Sampel dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan triwulanan pegadaian syariah cabang Jambi

tahun 2013-2017. Variabel dependen dari penelitian ini adalah penyaluran

pembiayaan Rahn. Variabel independen meliputi: pendapatan pegadaian, harga

emas. Untuk metode analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan pegadaian dan harga emas

berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada pegadaian syariah Cabang

Jambi tahun 2013-2017 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan 0,30.

Kata kunci: pendapatan pegadaian, harga emas, penyaluran pembiayaan rahn

Page 8: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu di berikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa iringan

sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Pendapatan Pegadaian dan Harga Emas

Terhadap Penyaluran Pembiayaan Rahn di Perum Penggadaian Syariah Tahun

2013-2017 (Studi Kasus di Pegadaian Syariah Cabang Jambi)”disusun untuk

memenuhi persyaratan penyelesaian program Sarjana Ekonomi Syariah Strata Satu

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan

dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data maupun dalam

penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan

dan bimbingan dari Pembimbing I yaitu Bapak H.Sissah, M.HI dan pembimbing II

Efni Anita, M.E.Sy maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Terimakasih kepada Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan, kekuatan dan

kesabaran dalam penulisan Skripsi ini.

2. Terimakasih kepada kedua orang tua ku yang selalu memeberikan ilmu, materi

dan perhatian, dan kepada kakakku yang selalu membantu dan menyemangatiku

dalam penulisan skripsi ini.

3. BapakDr. H. Hadri Hasan, MA., selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

4. Terima kasih kepada Kepala Pimpinan Pegadaian Syariah dan Para Pegawai yang

telah membantu saya mendapatkan data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Page 9: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

5. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

STS Jambi.

6. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

7. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS

Jambi.

8. Ibu Dr. Halimah Djafar, M.Fil.I selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama Luar.

9. Bapak Dr. Sucipto,S.Ag.,MA dan ibu G.W.I Awal Habibah, SE.,M.E.Sy, selaku

Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi.

10. Bapak dan ibu dosen, asisten, dan seluruh Civitas Akademik Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

11. Terimakasih kepada sahabat-sahabatku dan kelas Akutansi E yang sama-sama

belajar dan menyemangati

Jambi, 2 agustus 2018

Penulis

Samiah

SES 141508

Page 10: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ...................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN. .......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .............................................................. iv

MOTTO ......................................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10

E. Batasan Masalah ............................................................................. 10

F. Landasan Teori ................................................................................ 11

G. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 29

H. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 31

I. Hipotesis ......................................................................................... 33

Page 11: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 34

B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 34

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 34

D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 35

E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 36

F. Analisis Regresi Linear Berganda .................................................... 39

G. Uji Hipotesis .................................................................................... 40

H. Koefisien Determinasi ...................................................................... 41

I. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 42

J. Sistematika Penulisan ...................................................................... 44

BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Pegadaian Syariah Cabang Jambi ....................................... 45

B. Visi dan Misi .................................................................................... 46

C. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jelutung ............................. 47

D. Prosedur Pembiayaan ....................................................................... 50

E. Letak Geografis PT PegadaianSyariah Cabang Jambi ..................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 52

B. Pembahasan ..................................................................................... 62

BAB V PENUTUP

Page 12: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

A. Kesimpulan ...................................................................................... 66

B. Saran ................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 13: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga keuangan menurut SK Menkeu RI No. 792/1990 adalah semua

badan yang memiliki kegiatan di bidang keuangan berupa penghimpunan dan

penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi

perusahaan. Di Indonesia sendiri, lembaga keuangan terbagi menjadi dua

jenis, yaitu lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan bukan bank.

2

Saat ini mulai berkembang pula lembaga keuangan syariah yang memiliki

tugas dan fungsi yang sama dengan lembaga keuangan konvensional, namun

pada lembaga keuangan syariah tidak diperkenankan bagi lembaga keuangan

menerapkan transaksi yang didalamnya terdapat riba atau bunga dalam

praktiknya.

Dalam kegiatan sehari-hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli

atau membayar berbagai keperluan dan yang menjadi masalah terkadang

kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang

dimilikinya. Jika kebutuhan dana jumlahnya besar, maka dalaam jangka

pendek sulit untuk di penuhi, apalagi jika harus dipenuhi lewat lembaga

perbankan. Bagi mereka yang memiliki barang-barang berhaga kesulitan dana

2 Ade arthesa, Dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, (Jakarta:PT INDEKS

GRAMEDIA, 2006)hlm. 7

1

Page 14: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

dapat segera dipenuhi dengan caa menjual barang berharga tersebut, sehingga

sejumlah uang yang inginkan dapat dipenuhi. Namun resikonya barang yang

telah dijual akan hilang dan sulit kembali.3

Peningkatan kebutuhan akan dana dikalangan masyarakat mendorong

masyarakat untuk mencari solusi dalam pendanaan tersebut. Pada kondisi

seperti ini peran lembaga keuangan sangat membantu masyarakat dalam

mengatasi permodalan mereka.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka kebutuhan akan dana dapat

dipenuhi tanpa kehilangan barang-barang berharga, maka masyarakat dapat

menjaminkan barang-barangnya ke lembaga tertentu. Barang yang dijaminkan

tersebut pada waktu tertentu dapat di tebus kembali setelah masyarakat

melunasi pinjamannya. Kegiatan menjamin barang berharga untuk

memperoleh sejumlah uang daan dapat ditebus kembali setelah jangka waktu

terentu tersebut disebut dengan usaha gadai.4

Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-

barang berharganya dan jumlah uang yang di inginkan dapat disesuaikan

dengan harga barang yang dijaminkan. Perusahaan yang menjalankan usaha

gadai disebut peusahaan pegadaian dan secara resmi satu-satunya usaha gadai

di Indonesia yang hanya dilakukan oleh perum pegadaian.5

3 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta:PT Raja Grafindo,2009)hlm.230

4Ibid, hlm, 231

5Ibid, hlm, 232

Page 15: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Pegadaian merupakan suatu lembaga keuangan bukan bank yang

memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan ciri khusus, yaitu secara

hukum gadai. Sesuai dengan hukum gadai bahwa calon peminjam mempunyai

kewajiban untuk menyerahkan barang bergerak miliknya sebagai agunan

kepada perusahaan pegadaian , disertai dengan pemberian hak kepada

pegadaian untuk melakukan penjualan secara lelang. Lelang dimaksudkan

sebagai penjualan barang agunan oleh perusahaan pegadaian apabila setelah

batas waktu perjanjian pembiayaan berakhir, nasabah tidak dapat melunasi

pinjaman tersebut atau tidak memperpanjang pembiayaan.6

Gadai syariah pada dasarnya, sebagai bagian dari system keuangan yang

merupakan tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran,

terutama dalam menyediakan jasa-jasa dibidang keuangan. Karena gadai

syariah bagian dari lembaga keuangan non perbankan yang dalam bentuk

simpanan, maka gadai syariah diberikan wewenang untuk memeberikan

pinjaman kepada masyarakat(nasabah).7

Pegadaian syariah mempunyai produk-produk utama untuk menyalurkan

dananya kepda masyarakat. Produk-produk tersebut antara lain, Ar Rahn yaitu

pinjaman (pembiayan) untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat

dengan system gadai yang sesuai syariah islam dengan agunan berupa

6Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Cetakan ke 4,(Yogyakarta:Ekonosia,2010)hlm

171 7Sasli Rais, Pegadaian Syariah:Konsep dan Sistem Operasional,(Jakarta:UI Press, 2010),hlm

117

Page 16: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

perhiasan emas, berlian,elektronik, dan kendaraan bermotor. Selain itu, Arrum

yaitu produk pegadaian yang melayani pinjaman berprinsip syariah bagi para

pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui

system pengembalian secara angsuran. Jaminan berupa BPKB kendaraan

sehingga fisik kendaraan tetap berada ditangan nasabah untuk kebutuhan

operasioanl usaha. Mulia adalah penjualan emas yang dilakukan pegadaian

kepada masyrakat secara tunai ataupun dalam jangka waktu tertentu.8

Berdasarkan data dari Pegadaian Syariah, menunjukkan bahwa

penyaluran pembiayaan yang mendominasi adalah pembiayaan rahn dalam

menyalurkan dananya, dibandingkan dengan produk pegadaian syariah

lainnya.

Tabel 1.1

Penyaluran pembiayaan pegadaian syariah cabang Jambi tahun 2013-2017

Tahun Triwulan Rahn Arum

2013

I 4.953.210.000 231.202.200

II 7.225.510.000 346.803.300

III 11.560.100.000 462.404.400

IV 15.360.110.000 534.350.000

2014 I 6.250.150.000 272.006.400

8Annual Report PT Pegadaian 2013,hlm 60

Page 17: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

II 9.320.200.000 408.009.600

III 13.600.320.000 544.012.800

IV 16.105.604.000 700.540.000

2015

I 9.500.320.000 366.524.000

II 11.300.650.000 452.026.000

III 15.500.251.000 620.010.040

IV 17.259.200.000 923.410.000

2016

I 11.250.100.500 325.002.000

II 13.650.500.000 487.503.000

III 16.250.100.000 650.004.000

IV 19.630.130.000 752.580.000

2017

I 14.720.320.000 488.812.800

II 16.560.200.000 596.806.000

III 18.363.252.000 734.530.080

IV 20.196.283.000 908.940.000

Sumber :PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan perkembangan penyaluran

pembiayaan pegadaian syariah berdasarkan laporan triwulan dari tahun 2013-

2017. Berdasarkan laporan triwulan tersebut penyaluran pembiayaan Arrum

lebih kecil jika dibandingkan dengan pembiayaan Rahn. Hal ini dikarenakan

produk Arrum merupakan produk yang masih tergolong baru bagi

masyarakat. Sehingga, masyarakat lebih banyak menggunakan produk gadai

Page 18: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

syariah yang mengacu pada tariff ijarah dan biaya administrasi dan produk

yang terlebih dahulu dikenal masyarakat. Oleh karena itu, produk pembiayaan

Rahn yang paling banyak digunakan pelaku usaha dan masyarakat.

Dalam menentukan jumlah penyaluran pembiayaan Pegadaian syariah

akan dipengaruhi oleh kondisi internal dan kondisi eksternal. Faktor internal

yang dimaksud yaitu bagaimana perusahaan dapat mengelola dengan baik

seperti manajemen asset perusahaan, faktor 5C (character, capacity, capital,

collateral, dan condition of economy) manajemen kredit. Termasuk didalam

faktor internal yaitu perkembangan pendapatan usaha pegadaian.

Faktor eksternal yaitu perusahaan juga harus memperhatikan kondisi

tingkat harga emas yang setiap tahunnya mengalami fluktuasi dan barang

yang sering di gadaikan yaitu emas. Sehingga pegadaian harus selektif di

dalam memeberikan aliran dana kreditnya untuk membantu masyarakat yang

membutuhkan dana tunai secara cepat, syarat yang mudah dan prosedur tidak

berbelit-belit. Kondisi pendapatan pegadaian dan tingkat harga emas dapat di

lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.2

Perkembangan Pendapatan Pegadaian, Harga Emas, Penyaluran

Pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-

2017

Tahun Triwulan Pendapatan Harga Emas Penyaluran

Page 19: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Pegadaian Pembiayaan

2013

I 2.181.484.753 504.636 4.953.210.000

II 4.895.758.344 488.345 7.225.510.000

III 6.810.031.935 406.889 11.560.100.000

IV 8.524.305.526 455.762 15.360.110.000

2014

I 2.356.897.456 497.785 6.250.150.000

II 5.032.875.696 504.603 9.320.200.000

III 7.016.132.799 474.409 13.600.320.000

IV 9.838.579.117 474.827 16.105.604.000

2015

I 2.743.459.484 499.114 9.500.320.000

II 5.735.606.009 504.030 11.300.650.000

III 8.644.586.540 525.708 15.500.251.000

IV 11.640.109.628 470.619 17.259.200.000

2016

I 3.015.078.265 573.000 11.250.100.500

II 6.232.701.012 608.000 13.650.500.000

III 9.586.234.671 602.000 16.250.100.000

IV 12.954.383.219 588.000 19.630.130.000

2017

I 6.965.836.037 519.000 14.720.320.000

II 9.280.109.628 533.000 16.560.200.000

Page 20: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

III 11.594.383.219 538.000 18.363.252.000

IV 13.908.656.810 551.000 20.196.283.000

Sumber : PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi

Berdasarkan pada tabel 1.2 di atas dapat dilihat pendapatan pegadaian

syariah terus meningkat setiap triwulannya dari tahun 2013-2017. Pendapatan

pegadaian syariah tertinggi pada tahun 2017 triwulan keempat sebesar

13.908.656.810 dan pendapatan pegadaian syariah terendah pada tahun 2013

triwulan pertama sebesar 2.181.484.753. Harga emas dari tahun 2013-2017

sangat fluktuatif, harga emas tertinggi pada tahun 2016 triwulan kedua sebesar

608.000 dan harga emas terendah pada tahun 2013 triwulan ketiga sebesar

406.889. Penyaluran pembiayaan Rahn terus meningkat setiap triwulannya

dari tahun 2013-2017. Penyaluran pembiayaan Rahn tertinggi pada tahun

2017 triwulan keempat sebesar 20.196.283.000 dan penyaluran pembiayaan

rahn terendah pada tahun 2013 triwulan pertama sebesar 4.953.210.000.

Selain faktor internal peusahaan juga dapat mempengaruhi besarnya

pembiayaan rahn yang disalurkan. Faktor internal tersebut adalah pendapatan

pegadaian yaitu pendapatan yang di peroleh pegadaian dari pemindahan hak

guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui

pembayaransewa/upah, tanpa di ikuti pemindahan kepemilikan barang itu

sendiri.

Page 21: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Dalam penelitian yang di lakukan purnomo, disimpulkan bahwa

pendapatan Perum Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit pada Perum

Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika. Setiap kenaikan Pendapatan Peerum

Pegadaian Sebesar 1 persen mengakibatkan peningkatan penyaluran kredit

Perum Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika sebesar 1,641184 persen.

Pendapatan Perum Pegadaian memiliki hubungan positif dan signifikan

terhadap penyaluran kredit. Artinya semakin tinggi laju pendapatan Perum

Pegadaian yang mencerminkan semakin maraknya kegiatan penyaluran kredit

melalui bidaang-bidang usaha perum Pegadaian yang secara berkelanjutan

mencerminkan pergerakan usaha perekonomian bagi masyarakat. 9

Faktor eksternal perusahaan juga dapat mempengaruhi penyaluran

pembiayaan di perum pegadaian syariah. Faktor eksternal tersebut adalah

tingkat harga emas yang setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Tingkat harga

emas mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disalurkan karena barang yag

paling sering digadaikan adalah emas. Oleh karena itu tingkat harga emas

sangat mempengaruhii jumlah taksiran barang gadai lainnya.

Harga emas yang terus mengalami kenaikan berdampak pada peningkatan

omzet pegadaian. Kenaikan harga emas membuat nilai taksiran terhadap

9 Ade Purnomo, “Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah, dan Tingkat Inflasi terhadap

Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika Periode 2004-2008”, Jurnal,

Fakultas Ekonomi Univrsitas Gunadarma, 2009

Page 22: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

barang jaminan naik. Akibatnya, jumlah pinjaman bisa lebih banyak dan

tentunya mempengaruhi penyaluran kredit. Hampir 90% barang digadaikan

berupa emas. Akibatnya, fluktuasi harga emas sangat mempengaruhi omzet

pegadaian. Pihak pegadaian menetapkan nilai taksiran emas sebesar 98% dai

harga pokok pembelian. Hal sebaliknya akan signifikan apabila ada

penurunan harga emas secara drastis maka jumlah pinjaman akan mengalami

penurunan yang sangat drastis yang berakibat pada penyaluran

kredit.Fluktuasi kenaikan ataupun penurunan harga emas dapat

mempengaruhi penyaluran kredit pegadaian syariah. Semakin tinggi harga

emas, maka semakin tinggi pula penyaluran kredit pada pegadaian syariah

begitu pula sebaliknya.10

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul”PENGARUH PENDAPATAN PEGADAIAN DAN

HARGA EMAS TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN RAHN

DI PT PEGADAIAN SYARIAH TAHUN 2013-2017(STUDY KASUS

PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG JAMBI).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah

penelitian ini yaitu:

10

Mukhlish Arifin Aziz, “Analisis Pengaruh Tingkat Sewa Modal, Jumlah Nasabah, dan

Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Gadai golongan C study pada PT Pegadaian Cabang

Probolinggo”, Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya,2013

Page 23: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

1) Bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian secara parsial terhadap

penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi

Tahun 2013-2017?

2) Bagaimana pengaruh harga emas secara parsial terhadap penyaluran

pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-

2017?

3) Bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas secara

simlutan terhadap penyaluran pembiayaan rahn di PT Pegadaian Syariah

Cabang Jambi Tahun 2013-2017?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian secara

parsial terhadap penyaluran pembiayaan rahn di PT Pegadaian Syariah

Cabang Jambi Tahun 2013-2017

2) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga emas secara parsial

terhadap penyaluran pembiayaan rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang

Jambi Tahun 2013-2017

3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan pegadaian dan harga

emas secara simultan terhadap penyaluran pembiayaan rahn di PT

Pegadaian Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-2017

D. Manfaat Penelitian

Page 24: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

1) Bagi PT pegadaian syariah, dari hasil penelitian ini berupa kesimpulan

dan saran yang diajukan dapat membantu meningkatkan strategi yang

lebih baik dan terarah untuk mengelola pembiayaan Rahn yang

disalurkan pada masa yang akan datang.

2) Bagi peneliti, untuk sarana belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan

mengenai pegadaian syariah khususnya dalam menganalisa pengaruh

pendapatan pegadaian dan harga emas teerhadap penyaluran pembiayaan

Rahn.

3) Bagi lembaga pendidikan, untuk menambah referensi diperpustakaan

sehingga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai data dan informasi

untuk kajian belajar.

E. Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika

penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka

penulis merasa perlu membatasasi permaslahan yang akan di bahas, sehingga

tidak keluar dari topic peembahasan. Dalam penelitian ini penulis hanya

membahas mengenai pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

terhadap penyaluran pembiayaan Rahn tahun 2013-2017 di Pegadaian Syariah

Cabang Jambi di Jelutung.

F. Landasan Teori

1. Pegadaian Syariah

a. Pengertian Pegadaian Syariah

Page 25: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Pegadaian syariah merupakan penjamin utang dengan barang

yang dimiliki yang mana memungkinkan untuk dapat dibayar dengan

uang atau hasil penjualannya. Pegadaian syariah bisa pula diartikan

sebagai jaminan atas sejumlah pinjaman yang diperiksa. Tentunya

barang penjamin harus mempunyai nilai ekonomis dan pihak penjamin

mendapat jaminn bisa mengambil seluruh ataupun sebagian

piutangnya kembali.11

Pegadaian syariah tidak menekankan pada pemberian bunga

dari uang pinjaman. Walaupun tidak menekankan pada bunga,

pegadaian syariah tetap memperoleh keuntungan yaaitu dari biaya jasa

simpan barang (ijarah) seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah

Nasional. Biaya tersebut dihitung dari nilai barang bukan jumlah

pinjaman.12

Perum pegadaian sampai saat ini merupakan satu-satunya

lembaga formal di Indonesia yang berdasarkan hukum diperbolehkan

melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran pinjaman atas dasar

hukum gadai. Pegadaian syariah hadir di Indonesia dalam bentuk kerja

11

Sasli Rais, Pegdaian Syariah,(Jakarta:UIPRESS,2010),hlm.5 12

Danny Febrian, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian, dan Harga

Emas Terhadap Penyaluran Kredit Rahn Pada PT Pegadaian Syariah di Indonesia Periode 2005-

2013”, Jurnal, (fakuktas Ekonomi dan Bisnis UIN syarif hidayatullah, 2015), hlm. 25

Page 26: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

sama bank syariah dengan perum pegadaian membentuk unit layanan

Gadai Syariah dibeberapa kota di Indonesia.13

Pegadaian syariah dalam menjalankan operasionanya

berpegang pada prinsip syariah. Pada dasarnya, produk berbasis

syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam

berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar

bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis

untuk memperoleh imbalan atau jasa dan/atau bagi hasil. Payung

hukum gadai syariah dalam hal pemenuhan prinsip-prinsip syariah

berpegang pada fatwa DSN-MUI No. 26DSN-MUI/III/2002 tanggal

26 juni 2002 tentang rahn yang menyatakan bahwa pinjaman dengan

menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn

diperbolehkan, dan fatwa DSN-MUI No.26/DSN-MUI/III/2002

tentang gadai emas. Sedangkan dalam aspek kelembagaan tetap

menginduk kepada peraturan pemerintah No 10 tahun 1990 tanggal 10

april 1990. 14

b. Operasional Pegadaian Syariah

Salah satu bentuk jasa layanan lembaga keuangan yang

menjadi kebutuhan masyarakat adalah pembiayaan dengan

mnggadaikan barang sebagai jaminan. Landasan akad yang digunakan

13

Andri soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta:Kencana Persada Media

Group, 2009), hlm. 384 14

Ibid, hlm 388

Page 27: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

dalam opeasional perusahaan dalam pengadaian syariah adalah rahn.

Adapun secara teknis, implementasi akad rahn dalam lembaga

pegadaian adalah sebagai berikut:15

Gambar 1.1

Implementasi akad rahn

Sumber : Ade Punomo(2009)

Keterangan:

1) Rahin mendatangi murtahin untuk meminta fasilitas pembiayaan

dengan membawa marhun yang akan diserahkan kepada murtahin,

lalu murtahin melaakukan pemeriksaan termasuk menaksir nilai

barang jaminan tersebut.

2) Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka murthain dan rahin

melakukan akad rahn.

15

Ade Purnomo, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Jumlah Nasabah, dan Tingkat Inflasi

Terhadap Penyaluran kredit Pada Perum Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika Periode 2004-

2008”, Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2009

Marhun bih

(hutang)

Murthain (pihak

yang menerrima

Pihak yang

menggadaikan

(rahin)

Akad baru

Jaminan

(marhun)

Page 28: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

3) Setelah itu, murthain memberikan sejumlah pinjaman uang yang

jumlahnya dibawah nilai barang jaminan yang telah ditaksir.

4) Lalu antara rahin dan murtahin melakukan akad yang baru apabila

padaa saat jatuh tempo rahin ingin memperpanjang pinjamannya

dengan syarat yang telah ditentukan.

c. Ketentuan Hukum Syariah

Transaksi gadai menurut syariah haruslah memenuhi rukun dan

syarat tertentu, yaitu rukun gadai harus adanya ijab dan Kabul, adanya

pihak yang berakad, yaitu pihak yang menggadaikan (rahn) dan yang

menerima gadai (murtahin), adanya jaminan (marhun) berupa barang

atau harta , adanya utang (marhun bih).

Syarat sah gadai yaitu rahn dan murtahin dengan syarat-syarat,

kemampuan juga berarti kelayakan seseorang untuk melakukan

transaksi kepemilikan, setiap orang yang sah melakukan jual beli sah

melakukan gadai. Shigat dengan syarat tidak boleh terkait dengan

masa yang akan datang da syarat-syarat tertentu. Utang (murtahin bih)

dengan syarat harus merupakan hak yang wajib diberikan atau

diserahkan kepada pemiliknya, memungkinkan pemanfaatannya bila

sesuatu yang menjadi utang itu tidak bisa dimanfaatkan maka tidak

Page 29: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

sah, harus dikuantifikasi aytau dapat dihitung jumlahnya bila tidak

dapat diukur atau tidak dikuantifikasi, rahn tidak sah.16

2. Rahn

a. Pengertian Rahn

Menurut sayid sabiq, rahn dalah menjadikan barang yang

mempunya nilai harta menurut syara’ sebagai jaminan utang,

sehungga orang yang bersangkutan boleh mengambil utang atau bisa

mengambil sebagian dari manfaat barang itu. Hal ini merupakan

pengertian secara praktis, bahwa setiap orag yang mengutangkan

sesuatu biasanya meminta jaminan dari pihak yang berutang, baik

berupa jaminan barang bergerak maupun barang berupa benda tidak

bergerak. 17

Rahn merupakan suatu sistem menjamin utang dengan barang

yang kita miliki dimana uang dimungkinkan bisa dibayar dengannya,

atau dari hasil penjualannya. Rahn juga bisa diartikan menahan salah

satu harta benda milik si penjamin sebagai jaminan atas pinjaman yang

dietrimanya. Barang yang dijamin tersebut memiliki nilai ekonmis dan

pihak yang menahan itu memeproleh jaminan untuk dapat mengambil

kembali seluruh atas sebagian piutangnya. Rahn juga diaartikan

sebagai perjanjian penyerahan barang atau harta anda sebagai jaminan

16

Ibid, hlm 389 17

Mardiani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta:Persada Group,

2010)hlm. 265

Page 30: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

berdasarkan hukum gadai berupa emas, perhiasan, kendaraan, atau

barang bergerak lainnya yang terbentuknya pegadaian syariah di

Indonesia yaitu kerjasama dengan perum pegadaian yang membentuk

Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS)Rahn.18

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Rahn

adalah menjamin utang dengan sesuatu yang bisa menjadikan

pembayaran utang tersebut atau nilainya bisa menjamin utang tersebut.

b. Landasan hukum gadai Syariah

1) Al-Qur’an

بعضا فليؤد الذي اؤتمن وإن كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم

ب ه آثم قلبه وللا هادة ومن يكتمها فإن ه ول تكتموا الش رب ما تعملون أمانته وليتق للا

٨٢﴿البقرة: عليم

Artinya: “ jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak

secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka

hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang

berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian

yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan

janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan

Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia

18

Danny Febrian, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian, dan Harga

Emas Terhadap Penyaluran Kredit Rahn Pada PT Pegadaian Syariah di Indonesia Periode 2005-

2013”, Jurnal, (fakuktas Ekonomi dan Bisnis UIN syarif hidayatullah, 2015)

Page 31: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa

yang kamu kerjakan“ (QS. Al-Baqarah: 283). 19

2) Sumber hukum yang berasal dari Hadits

“Dari Aisayah r.a berkata bahwa Rasul bersabda: Rasulullah

SAW pernah membeli makanan dari seorang yahudi dengan

harga yang diutang, sebagai tanggungan atas utangnya itu Nabi

menyerahkan baju besinya “ (HR. Bukhari).

3) Ijma

Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn, dikarenakan Al-

Qur’an sudah menganjurkan untuk memberikan barang jaminan,

dan juga pernah dilakukan secara langsung oleh Rasulullah,

disamping itu juga tidak ada dalil yang mengharamkannya.

c. Rukun Rahn

Dalam perjanjian akad gadai, harus memenuhi beberapa rukun

gadai syariah. Menurut jumhur ulama rukun Rahn itu ada empat,

yaitu:20

1. Orang yang berakad (Ar-rahin dan Al-murtahin), syarat rahin

orang yang telah dewasa, berakal, bisa dipercaya, dan memiliki

barang akan digadaikan. Sedangkan murtahin adalah orang yang

dipercaya rahin untuk mendapatkan modal dengan jaminan.

19

Al-Qur’an, Al-Baqarah ayat 282 20

Abdul Rahman Ghazaly, Dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta:Prenada Media Group, 2010)hlm.

266

Page 32: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

2. Sighat (lafadz dan qabul), kesepakatan antara rahin dan murtahin

dalam melalukan transaksi.

3. Utang (Al-murtahin bih), sejumlah dana yang diberikan murtahin

kepada rahin atas dasar besarnya tafsiran marhun.

4. Harta (Al-marhun), barang yang digunakan rahin untuk dijadikan

jaminan.

d. Syarat Rahn

Sebelum dilakukan Rahn, terlebih dahulu dilakukan akad.

Akad adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh 2 orang

berdasarkan persetujuan masing-masing.21

Sedangkan syarat Rahn, ulama fiqh mengemukakannya sesuai

dengan rukun Rahn itu sendiri, yaitu:

1) Syarat yang terkait dengan orang yang berakad, adalah cakap

bertindak hukum (baligh dan berakal). Ulama hanafiyah hanya

mensyaratkan cukup berakal saja. Karenanya, anak kecil yang

mumayyiz (dapat membedakan antara yang baik dan buruk) bleh

melakukan akad Rahn, dengan syarat mendapatkan persetujuan

dari walinya.

2) Syarat sighat (lafadz). Ulama hanafiyah mengatakan dalam akad

itu tidak boleh dikaitkan dengan syarat tertentu atau dengan masa

21

Sasli Rais, Pegadaian Syariah:Konsep dan Sistem Operasional,(Jakarta:UI Press,

2010),hlm. 42

Page 33: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

yang akan datang. Karena akad Rahn itu sama dengan akad jual

beli. Apabila akad itu dibarengi dengan sesuatu, maka syaratnya

batal, sedangkakan akadnya sah.

3) Syarat marhun bih, adalah merupakan hak yang wajib

dikembalikan kepada murtahin. Murtahin itu boleh dilunasi

dengan marhun itu, marhun bih itu jelas (tetap dan tertentu).

Sedangkan syarat marhun menurut pakar fiqh adalah marhun itu

boleh dijual dan nilainya seimbang dengan marhun bih, marhun

itu bernilai harta dan boleh dimanfaatkan (halal), marhun itu jelas

dan tertentu, marhun itu milik sah rahin, marhun itu tidak terkait

dengan hak orang lain, marhun itu merupakan harta yang utuh

(tidak bertebaran dalam beberapa tempat), dan marhun itu boleh

diserahkan, bai materinya maupun manfaatnya.22

e. Persamaan dan perbedaan Rahn dan Gadai Konvensional

Persamaan antara Gadai dengan Rahn yaitu hak gadai berlaku

atas pinjaman utang, adanya barang sebagai jaminan hutang, tidak

dibenarkan mengambil manfaat barang gadai, biaya barang yang

digadai ditanggung oleh pemberi gadai, bila tenggang waktu

22

Mardiani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta:Persada Group,

2010)hlm.191

Page 34: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

peminjaman uang telah habis, maka barang yang akan digadaikan

akan dilelang.23

Sedangkan perbedaan antara gadai dengan Rahn adalah

sebaagai berikut:

Tabel 1.3

Perbedaan Rahn dan Gadai Konvensional

No. Rahn Gadai Konvensional

1 Dalam hukum islam, Rahn

dilakukan secara sukarela

tanpa mencari keuntungan

Dalam hukum perdata, disamping

prinsip tolong menolong juga

mengambil keuntungan dari

bunga yang ditetapkan

2 Hanya berlaku untuk benda

bergerak (dalam hukum

perdata)

Berlaku untuk semua benda

(dalam hukum perdata)

3 Tidak ada bunga Ada bunga

4 Pembentukan laba dan

jenis transaksi yang sesuai

dengan prinsip Syariah

Pembentukan laba dari bunga

teknik

Sumber : Mardiani, Aspek Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia

23

Ibid, 195

Page 35: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

3. Penyaluran Pembiayaan

Menurut muhammad, pembiayaan yaitu pendanaan diberikan oleh

suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.24

Pembiayaan juga

dapat diartikan dengan penyediaan dana atau tagihan. Kegiatan pendanaan

diadakan berdasarkan kesepkatan antara lembaga keuangan dengan pihak

peminjam untuk mengembalikan utangnya setelah jatuh tempo dengan

imbalan atau bagi hasil. 25

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pembiayaan berasal daari

kata biaya yang artinya uang dikeluarkan untuk mengadakan atau

melakukan sesuatu. Sedangkam kata pembiayaan artinya segala sesuatu

yang berhubungan dengan biaya. Selain itu pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah berdasarkan ketentuan Bank Indonesia pada pasal 1 No. 10

tahun adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

setelah jangka waktu dengan imbalan atau bagi hasil.26

Secara umum fungsi pembiayaan adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan daya guna uang

2) Meningkatkan daya guna barang

24

Wangsa widjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Umum,

2012)hlm.78 25

Ibid, hlm. 83 26

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Pt Grafindo Persada, 2001)hlm.

73

Page 36: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

3) Meningkatkan peredaran uang

4) Meningkatkan semangat berusaha

5) Stabilitas ekonomi

Tujuan pembiayan terdiri dari secara mikro dan makro yaitu:

a. Secara mikro adalah peningkatan ekonomi, meningkatkan

produktivitas, membuka lapangan kerja baru, daan terjadi distribusi

pendapatan.

b. Secara makro adalah upaya memaksimalkan laba, upaya

meminimalkan resiko, pendayagunaan sumber ekonomi, penyaluran

kelebihan dana.

Faktor yang mempengaruhi pihak lembaga keuangan syariah

dalam menilai pengajuan pembiayaan yaitu:27

1) Character artinya sifat pribadi atau karakter anggota pengambil

pinjaman

2) Capacity artinya kemampuan anggota untuk menjalankan usaha dan

mengembalikan pinjaman yang diambil

3) Capital (modal) artinya penilaian besarnya modal yang diperlukan

peminjam atau nasabah

27

Zainuddin Ali, Hukum perbankan syariah, Jakarta: Sinar Grafika,2008),hlm. 49

Page 37: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

4) Collateral artiinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan

peminjam kepada pihak lembaga keuangan

5) Condition (kondisi ekonomi) artinya pembiayaan yang diberikan

juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yag dikaitkan

dengan prospek usaha calon nasabah.

Dalam memberikan pembiayaan juga perlu menerapkan fungsi

pengawasan secara menyeluruh, dengan menggunkan tiga prinsip

utama yaitu:28

a. Prinsip pencegahan dini (early warning system) yaitu tindakan

preventif terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat

merugikan bank dalam hal pembiayaan atau terjadinya praktek-

praktek pembiayaan yang tidak sehat.

b. Prinsip pengawasan melekat (built in control), dimana para pejabat

pembiayaan melakukan supervise sehari-hari untuk memastikan

bahwa kegiatan pembiayaan telah berjalan sesuai dengan kebijakan

yang telah ditetapkan dalam pembiayaan.

c. Prinsip pemeriksaan internal (internal audit), merupakan upaya

lanjutan dalam pengawasan pembiayaan, yang bertujuan untuk

memastikan bahwa pembiayaan dilakukan dengan benar sesuai

28

Zainuddin Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah ,(Jakarta: Alvabet Anggota

IKAPI, 2009)hlm. 257-259

Page 38: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

dengan kebijakan pembiayaan serta dapat memenuhi prinsip-

prinsip pembiayaan yang sehat.

4. Pendapatan Pegadaian

Menurut Syafi’I Antonio, Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam

asset atau penurunan dalam liabiilitas atau gabungan dari keduanya selama

periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari

investasi, perdagangan, memberikan jasa atau aktivitas lain yang bertujuan

meraih keuntungan.29

Karakteristik pendapatan terdiri dari tiga yaitu sebagai berikut:

a. Sumber pendapaatan

Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara

tetapi tidak semu cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan

jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal,

laba sari penjualan aktiva yang bukan barang daganan seperti aktiva

tetap., surat berharga, ataupun penjualan anak atau cabang perusahaan,

hadiah, sumbangan atau penemuan, revaluasi aktiva tetap, dan

penjualan produk perusahaan. Berdasarkan transaksi diatas, hanya

transaksi atas penjualan produk yang dianggap sebagai sumber utama

pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam

hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama peusahaan.

29

Muhammad syafi’I Antonio, Bank dan Teori ke Praktek,(Jakarta:Alvabet Anggota

IKAPI,2001),hlm 204

Page 39: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

b. Produk dan kegiatan utama perusahaan

Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam bentuk

jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan betbagai macam

produk atau baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang sangat

berlainan jenis maupun arti pentingnya bagi perusahaan.

c. Jumlah rupiah pendapatan dan proses perbandingan

Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali

kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya

laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang

di bebankkan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan dikatahui setelah

pendapatan dan beban dibandingkan dengan pendapatan maka tampaklah

jumlah rupiah laba ataupun pendapatan netto.

Sumber-sumber pendapatan dapat dikelompokan menjadi dua sumber

pendapatan yaitu:30

1) Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari aktivitas

utama perusahaan sesuai dengan jenis usahanya yang berlangsung

secara berulang-ulang dan berkesinimbungan tiap periode.

2) Pendapatan bukan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari

transaksi penjualan yang tidak berulang-ulang dan insidentil, yang

30

Titi Widiarti dan Sinarti, “Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan Tingkat Inflasi

terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian Syariah cabang Batam”, jurnal, Jurusan

Manajemen Politeknik Negri Batam, 2013

Page 40: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

secara tidak langsung berhubungan dengan aktivitas peusahaan

misalnya penjualan aktiva tetap perusahaan kepada pihak lain.

Pendapatan gadai adalah jumlah pendapatan dari produk gadai syariah

seperti Rahn, Arrum dan mulia yang diterima pegadaian syariah dalam

jangka periode tertentu, misalnya 1 tahun dalam bentuk rupiah.31

Pendapatan pegadaian adalah jumlah uang yang diterima perusahaan

dari produk gadai syariah seperti Rahn, Arrum dan Mulia yang diterima

pegadaian syariah dalam jangka periode tertentu.

Pegadaian selain melayani kepentingan umum, juga bertujuan untuk

mendapatkan laba. Untuk itu pegadaian terus berupaya meningkatkan

fasilitas yang diberikan. Hal ini guna meningktkan pendapatan yang

berasal dari bunga pelunasan, bunga yang dilelang. Uang kelebihan

kadaluarsa, jasa taksiran, jasa titipan, dan lain-lain. Oleh karena itu,

semakin banyak pendapatan yang diperoleh maka akan semakin banyak

pula kredit yang dapat disalurkan kepadda nasabahnya.

5. Harga Emas

Menurut Staton, Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur

dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau

31

Yeni Irawan, “Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan gadai pada Perum

Pegadaian Syariah Cabang Banda Aceh” Jurnal, Ekonomi dan Bisnis Volume 11, No. 2,

Agst 2011. ISSN 1693-8852.

Page 41: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada

pihak lain.32

Emas merupakan jenis logam mulia terpercaya yang bisa

mempertahankan nilainya dan digunakan dalam transaksi. Selain itu emas

mempunyai sifat yang unik dan langka karena emas tersebut dari proses

magmatis atau pengkonsentrasian dipemukaan bumi. Emas merupan

logam mulia yang bersifat lunak, tahan korosi dan mudah diterpa sehingga

dalam perkembangannya emas dapat dibentuk menjadi pehiasan. Emas

sudah dikenal sebelum masehi dan digunakan sebagai alat untuk

bertransaksi. Saat ini, emas menjadi salah satu investasi atau pembei

devisa tebesar bagi negara.33

Menemukan harga yang pas saat membeli dan menjual emas

merupakan faktor penting dalam mengestimasi besar risk dan return dari

hasil investasinya. Harga emas tidak hanya terganttung pada situasi

permintaan dan penawaran, melainkan juga di pengaruhi situasi

perekonmian secara keseluruhan, situasi ekonomi yang sering

mempengaruhi harga emas diantarnya kenaikan inflasi melebihi yang di

perkirakan, perubahan kurs, terjadi kepanikan fina34

ncial, harga minyak

32

William J Staton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta:Erlangga,1999),hlm 208 33

Istijanto Oei, kiat investasi valas,Emas, saham,(Jakarta:Gramedia Pustaka Umum,2009),hlm

63 34

Suharto, Harga emas naik atau turun kita tetap untung, (Jakarta:Elex Media Komputindo

2013),hlm 88

Page 42: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

naik secara signifikan, demand dan supply terhadap emas, kondisi politik

dunia, situasi ekonomi global dan suku bunga.

Permintaan emas secara umum dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

a. Permintaan penggunaan, dimana emas digunakan secara langsung

dalam proses produksi perhiasan, medali, koin, komponen listrik, dan

lain-lain.

b. Permintaan asset, dimana emas digunakan oleh pemerintah, find

manager dan sebagai investasi individu.

Faktor-faktor yang menjadi kelebihan emas yaitu:

1) Keterbatasan jumlahnya dan termasuk barang tambang (sumber daya

alam yang tidak dapat diperbarui), emas terbentuk karena proses

alami dan manusia hanya dapat mempertahankannya, proses

penambangan tidak mudah, bahkan dapat mempertaruhkan nyawa.

2) Tidak terkait dengan sistemm bunga sebagaimana halnya dengan

uang kertas

3) Kemampuan emas atas daya beli terkini, dalam arti emas mampu

beradaptasi terhadap inflasi yang terus membuat barang daan jasa

menjadi mahal.

Harga emas adalah nilai suatu barang atau jasa yang di ukur

dengan sejumlah uang untuk memperoleh emas.Fluktuasi kenaikan

ataupun penurunan harga emas dapat mempengaruhi penyaluran kredit

Page 43: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

pegadaian syariah. Semakin tinggi harga emas, maka semakin tinggi

pula penyaluran kredit pada pegadaian syariah begitu pula sebaliknya.35

Indikator Harga emas dapat diukur dari permintaan dan

penawaran. Apabila permintaan lebih banyak dari penawaran secara

otomatis harga akan naik, demikian pula sebaliknya. Harga emas

ditentukan berdasarkan standar emas London yang dinamakan London

Gold Fixing (LGF).

Proses penentuan harga adalah lelang diantara kelima member

tersebut. Paa setiap pertama perdagangan, presiden London Gold Fixing

Ltd akan mengumumkan suatu harga tertentu.

G. Tinjauan Pustaka

Tabel 1.4

Hasil penelitian sebelumnya

No Penulis dan

Tahun Judul Hasil

35

Muklhlish Arifin Aziz, Analiss Pengaruh Tingkat Sewa Modal, jumlah nasabah, dan

tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit gadai golongan C study pada PT pegadaian caabang

Probolinggo, Jurnal, FE Universitas Brawijaya, 2013

Page 44: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

1 Ade Purnomo

(2009)

Pengaruh pendapatan,

jumlah nasabah, dan

tingkat inflasi terhadap

penyaluran kredit pada

perum pegadaian

syariah cabang dewi

sartika periode 2004-

2008

pendapatan pegadaian,

jumlah nasabah

berpengaruh secara

positif dan signifikan

terhadap penyaluran

kredit. variabel inflasi

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

penyaluran kredit 36

2 Mukhliz Arifin

Aziz (2013)

Analisis pengaruh

tingkat sewa modal,

jumlah nasabah, harga

emas dan tingkat inflasi

terhadap penyaluran

kredit gadai golongan C

(Studi pada PT

pegadaian Cabang

probolinggo)

Tingkat sewa modal

dan tingkat inflasi tidak

mempunyai pengaruh

yang signifikan

terhadap penyaluran

kredit. Jumlah

nasabah,harga emas,

dan tingkat

infmempengaruhi

jumlah penyaluran

kredit. 37

36

Ade Purnomo,” Pengaruh pendapatan, jumlah nasabah, dan tingkat inflasi terhadap

penyaluran kredit pada perum pegadaian syariah cabang dewi sartika periode 2004-2008”, Jurnal,

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2009 37

Muklhlish Arifin Aziz, Analiss Pengaruh Tingkat Sewa Modal, jumlah nasabah, dan

tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit gadai golongan C study pada PT pegadaian caabang

Probolinggo, Jurnal, FE Universitas Brawijaya, 2013, diakses 19 maret 2018

Page 45: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

3 Tryana

Aprianti

2017

Pengaruh sewa modal,

Jumlah Nasabah, dan

Harga Emas terhadap

penyaluran kredit

golongan C pada PT

pegadaian Tanjung

Pinang 2011-2015

Sewa modal dan jumlah

nasabah berpengaruh

terhadap penyaluran

kredit. Harga emas

tidak berpengaruh

terhadap penyaluran

kredit38

4 Titi Widiarti

dan sinarti

(2013)

Pengaruh pendapatan,

jumlah nasabah, dan

tingkat inflasi terhadap

penyaluran kredit pada

perum pegadaian

cabang Batam Periode

2008-2012

Pendapatan pegadaian

dan jumlah nasbaah

mempunyai pengaruh

signifikan terhadap

penyaluran kredit,

sedangkan tingkat

inflasi tidak

berpengaruh signifikan

terhadap penyaluran

kredit perum pegadaian

cabang Batam39

38

Tryana Aprianti, Pengaruh Sewa Modal, Jumlah Nasabah, dan Harga Emas terhadap

Penyaluran Kredit Golongan C pada PT Pegadaian Tanjung Pinang 2011-2015, 2013 39

Titi Widiarti dan Sinarti, Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan Tingkat Inflasi

terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian cabang Batam Peridoe 2008-2012, Jurnal

Politeknik Negeri Batam, 2013

Page 46: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

5 Danny Febrian

(2015)

Analisis pengaruh

tingkat inflasi,

pendapatan pegadaian

dan harga emas

terhadap penyaluran

kredit rahn pada PT

pegadaian syariah di

Indonesia 2005-2013

Variabel tingkat inflasi,

pendapatan pegadaian

dan harga emas

berpengaruh secara

signifikan terhadap

ppenyaluran kredit

rahn40

Sumber berbagai jurnal

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah peneliti

hanya menggunakan variabel pendapatan pegadaian dan harga emas sebagai

variabel independen dan penyaluran pembiayaan Rahn sebagai variabel

dependen. Objek penelitian dilakukan di pegadaian syariah cabang jambi

tahun 2013-2017.

H. Kerangka Pemikiran

Dalam menentukan jumlah penyaluran pembiayaan Rahn, PT

pegadaian akan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. Faktor

internal yang dimaksud yaitu bagaimana perusahaan dapat memperoleh

dengan baik seperti manajemen asset perusahaan, faktor 5C

40

Danny Febrian, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian, dan Harga

Emas Terhadap Penyaluran Kredit Rahn Pada PT Pegadaian Syariah di Indonesia Periode 2005-

2013”, Jurnal, (fakuktas Ekonomi dan Bisnis UIN syarif hidayatullah, 2015)

Page 47: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

(character,capacity, capital, collateral, dan condition economy) manajemen

pembiayaan. Termasuk didalam faktor internal yaitu perkembangan

pendapatan pegadaian.

Faktor eksternal yaitu perusahaan juga memperhatikan kondisi

perekonomian seperti tingkat harga emas, sehingga pegadaian diharapkan

lebih selektif didalam memeberikan aliran dana penyaluran kredit untuk

membantu masyarakat yang membutuhkan dana tunai secara cepat, syarat

yang mudah dan prosedur tidak berbelit-belit.

Kerangka pemikiran yang akan dibentuk dalam penelitian ini dapat

dilihat sebagai berikut:

Gambar 1.2

Kerangka berfikir

Dari model penelitian diatas dapat dijelaskan bahwa pendapatan dan

harga emas memiliki pengaruh terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada

PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi.

Harga Emas (X2)

Penyaluran Pembiayaan

Rahn (Y)

Pendapatan pegadaian (X1)

Page 48: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

I. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.41

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka hipotesis yang

diambil dalam penelitian ini adalah:

Ho1 :Diduga tidak terdapat pengaruh antara pendapatan pegadaian terhadap

penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi

Tahun 2013-2017

Ha1 :Diduga terdapat pengaruh antara pendapatan pegadaian terhadap

penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang

Jambi Tahun 2013-2017

H02 :Diduga tidak terdapat pengaruh antara harga emas terhadap

penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi

Tahun 2013-2017

Ha2 :Diduga terdapat pengaruh antara harga emas terhaadap penyaluran

pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi Tahun

2013-2017

41

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2012),

hlm. 64

Page 49: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

H03 :Diduga tidak terdapat pengaruh antara pendapatan pegadaian dan

harga emas terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian

Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-2017

Ha3 :Diduga terdapat pegaruh antara pendapatan pegadaian dan harga emas

terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah

Cabang Jambi Tahun 2013-2017

Page 50: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adaalah

kuantitatif, berupa data pendapatan dan pembiayaan rahn di pegadaian syariah

cabang Jambi. Analisis kuantitatif ini dapat dilakukan dengan perhitungan

manual atau dengan computer program statistik SPSS, karena dengan bantuan

perhitungan computer program statistic selain cepat, juga hasilnya lebih

akurat. 42

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder .

Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada

perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi

kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan

obyek penenlitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data dari BPS.43

Data ini berupa data pendapatan pegadaian, harga emas dan penyaluran

pembiayaan rahn pada pegadaian syariah cabang Jambi.

42

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung:Alfabeta,2012)hlm,23 43

Danang sunyoto, metode penelitian akuntansi, (Bandung:Refika Aditama 2013),hlm 2.

35

Page 51: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat di gunakan oleh

peneliti untuk pengumpulan data. Pengumpulan data yang dibutuhkan guna

mendukung penelitian ini dilakukan menggunakan metode sebagai berikut:

1) Metode observasi

Observasi adalah suatu metode yang digunakan oleh peneliti dengan

cara pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan perusahaan.

Karakteristik umum pendekatan observasional kondisi penggunaan antara

lain data harus dapat diakses oleh pengamatan, pengulangan, frekuensi

perilaku dapat diperkirakan, peristiwa tersebut harus mampu meliputi

rentang waktu yang tidak terlalu lama.44

Waktu observasi yaitu dari 22

mei-22 juli 2018.

2) Metode dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan data berupa laporan keuangan pegadaian syariah cabang

jambi. Dokumentasi ini berupa data sekunder, yaitu dimana peneliti

mendapatkan datanya melalui pencatatan sumber dan juga publikasi

melalui media. Data tersebut meliputi data pendapatan pegadaian, harga

emas dan penyaluran pembiayaan rahn yang di peroleh dari pegadaian

syarah cabang jambi.

44

Ibid, hlm 22

Page 52: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

D. Populasi dan Sampel penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya

juga disebut studi populasi atau studi sensus.45

Populasi dalam penelitian

ini adalah laporan keuangan pegadaian syariah cabang jambi di Jelutung

tahun 2013-2017.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang

didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, terutama

pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar atau expert 46

.

Berdasarkan kriteria tertentu, maka diperoleh dari 5 tahun data sebagai

sampel dengan total 20 kuartal yaitu dari januari 2013 sampai desember

2017.

E. Teknik Analisis Data

1) Uji Asumi Klasik

a. Uji Normalitas

45

Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,( Jakarta: Rineka cipta

2006), hlm. 130 46

Anwar sanusi, metodologi penelitian bisnis, ( Jakarta:Salemba Empat 2011),hlm 95

Page 53: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal.47

Variabel pengganggu dari suatu regresi diisyaratkan

berdistribusi normal, hal ini untuk memenuhi asumsi zero mean jika

variabel dan berdistribusi normal, maka variabel yang di teliti Y juga

berdistribusi normal.

Pengujian normalitas dilakukan dengan nilai Asymp. Sig. pada

hasil uji normalitas dengan menggunakan one sample kolmogorov-

smirnov test. Ketentuan suatu model regresi berdistribusi secara

normal apabila probability dari kolmogorov-smirnov lebih besar dari

0,05 (p>0,05).48

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi,

maka terjadi problem autokorelasi . autokorelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sam lainnya.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.49

47

Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19,

(Semarang:Badan penerbit Undip 2011), hlm.160 48

Pangestu subagyo dan Djarwanto PS, Statistik Induktif, (Yogyakarta:BPFE 1996), hlm. 50 49

Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, (Semarang:Badan

penerbut Undip 2001),hlm.110

Page 54: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan

menggunakan tabel statistik durbin-waston dengan kategori sebagai

berikut:

1. Angka D-W di bawaah -2 berarti ada autokorelasi positif

2. Angka D-W di antara -2 sampai+2, berarti tidak ada autokorelasi

3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif

c. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Pendeteksian terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan

melihat nilai vrince inflation factor(VIF) dari hasil analisis regresi.

Jika nilai VIF>10 maka terdpat gejala multikolinearits.50

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual pada satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan

50

Ibid, 105

Page 55: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 51

Hipotesis :

Ho : tidak terdapat heteroskedastisitas

Ha : terdapat heteroskedastisistas

Bila probabilitas Obs *R2>0,05 → Ho diterima

Bila probabilitas Obs *R2<0,05 →Ha ditolak

Apabila Obs *R2 lebih dari 0,05 maka Ho diterima berarti

model bebas dari masalah heteroskedastisitas.

F. Analisis regresi linear berganda

Analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel

dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Tujuan dari analisis ini

adalah untuk mengetahui besarnya pengaru yang ditimbulkan antara

pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas terhadap penyaluran krdit

pada perum pegadaian syariah cabang jambi.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y=a+b1+X1+b2+X2+e

Keterangan:

51

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi 5,

(Semarang: Universitas di Ponogoro, 2011)hlm. 139

Page 56: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Y =variabel dependen yaitu penyaluran pembiayaan Rahn

X1 = variabel independen yaitu pendapatan pegadaian

X2 =variabel independen yaitu harga emas

a = konstanta

b1,b2 =koefisien regresi (nili peujningkatan ataupun penurunan)

e =variabel pengganggu

G. Uji Hipotesis

1. Uji t (uji parsial)

Uji t di gunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas

(independen) secara masing-masing parsial atau individu memiliki

pengaruh yang signiffikan terhadap variabel terikat (dependen) pada

tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan menganggap variabel bebas

bernilai konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t

yaitu dengan pengujian, yaitu:52

Ho :Masing-masing variabel bebas tidak terdapat pengaruh yang

siginifikan terhadap variabel terrikat

Ha :Masing-masing variabel bebas terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat

52

Rahmat Trijono, Metodologi Penelitian Kuantitaif, (Depok:Papas Sinar Sinarti, 2015), hlm.

84

Page 57: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Bila probabilitas > α 5% → variabel bebas tidak signifikan atau

tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho diterima, Ha

ditolak). Bila probolitas <α 5% → variabel bebas signifikan atau

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho ditolak, Ha diterima)

2. Uji f (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Derajat kepercyaan yang digunakan adalah 0,05. Apakah nilai

F hasil perhitungan lebih besar dari nilai F tabel maka hipotesis alterntaif

yang dinyatakan bahwa semua variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.53

Hipotesis :

Ho :Secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas terhaddap variabel terikat.

Ha :Secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara variabel

bebas terhaddap variabel terikat.

Bila probabilitas > α 5% → variabel bebas tidak signifikan atau

tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Bila probabilitas <

53

Ibid, hlm 91

Page 58: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

α 5% → variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap

variabel terikat.

H. Koefisien determinasi R2

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.54

Nilai

koefisien determinasi ini adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas.

Rumus perhitungan koefisien determinasi didefinisikan sebagai

berikut:

Keterangaan:

R2 =koefisien determinasi

r =koefisien korelasi

sedangkn koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :

54

Imam Ghozali, Ekonometrika:teori konsep,dan aplikasi dengan SPSS 17,(Semarang,BP

undip,2009),hlm 70

R2=r

2x100%

Page 59: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

n : jumlah titik pasangan (X, Y)

X :nilai variabel X

Y :nilai variabel Y

I. Definisi Operasional Variabel

Tabel 2.1

Definisi operasional variabel

No Definisi Indikator Skala

1. Pendapatan Pegadaian

(X1) adalah jumlah

uang yang diterima

perusahaan dari produk

gadai syariah seperti

Rahn, Arrum dan Mulia

yang diterima

Pegadaian syariah

dalam periode tertentu

1. Jasa gadai

2. Jasa taksiran

3. Jasa titipan

4. Kegiatan usaha

lainnya

Skala Rasio

2. Harga Emas (X2) adalah

nilai suatu barang atau

jasa yang di ukur

1. Harga Permintaan

Emas

2. Harga Penawaran

Skala Rasio

Page 60: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

m

a

S

I

S

S

i

s

t

e

m

atik

J. Sistematika Penulisan

dengan sejumlah uang

untuk memperoleh

emas.

Emas

3. Penyaluran Pembiayaan

(Y) adalah pendanaan

yang diberikan oleh

suatu pihak lain untuk

mendukung investasi

yang telah di

rencanakan

1. Character (sifat

pribadi peminjam)

2. Capacity

(kemampuan)

3. Capital (modal)

4. Collateral

(jaminan)

5. Condition (kondisi

ekonomi)

Skala Rasio

Page 61: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Sistematika penulisan ini digunakan untuk memudahkan penulis dalam

penyusunan dan pemahaman tentang skripsi, agar nantinya penelitian ini

dapat berjalan sesuai dengan setting yang telah penulis tentukan sebelumnya.

Maka dari itu terlebih dahulu ditentukan susanan dan sistematika penulisan

skripsi sebagai berikut:

BAB I :Pendahuluan, Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelititian, manfaat penelitian, landasan

teori, tinjauan pustaka

BAB II :Metode penelitian, Bab ini berisi mengenai pendekatan

penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,

definisi operasional variabel,dan sistematika penulisan

BAB III :Gambar umum tempat penelitian, Bab ini berisi mengenai

sejarah berdiri Pegadaian syariah secara umum, tujuan umum

dan khusus pegadaian syariah, struktur orgnaisasi pegadaian

syariah cabang Jambi.

BAB IV :Analisis dan pembahasan, Bab ini berisi pengaruh pendapatan

pegadaian dan harga emas terhadap penyaluran kredit di perum

pegadaian syariah cabang jambi

BAB V :Penutup, Bab ini bagian akhir dari skripsi berisi tentang

kesimpulan dan saran.

Page 62: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Pegadaian Syariah Cabang Jambi

Terbitnya /10 tanggal 1 april 1990 dapat dikatakan menjadi tonggak

awal kebangkitan PT. Pegadaian, suatu hal yang perlu dicermati bahwa PP/10

menegaskan misi yang harus diemban oleh PT Pegadaian untuk mencegah

praktik riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP103/2000 yang

dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha Perum PT. Pegadaian sampai

sekarang. Banyak pihak berpendapat bahwa operasionalisasi PT. Pegadaian

pra Fatwa MUI tanggal 16 desember 2003 tentang bunga bank, telah sesuai

dengan konsep syariah meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat

beberapa aspek yang menepis anggapan itu. Setelah melalui kajian panjang,

akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian Unit Layanan Gadai Syariah

sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus yang mengenai kegiatan

usaha syariah.

PT. Pegadaian dijambi sudah berdiri sejak tahun 1990 pegadaian

pertama yang bertempat di jalan gatot subroto simpang manggis. Seiring

berjalannya waktu perkembangan PT. Pegadaian di Jambi sampai saat ini

sudah ada sekitar lima cabang kantor pusat, setiap cabang memegang kurang

lebih 10 unit, diantara 5 kantor besar PT. Pegadaian salah satu cabang

46

Page 63: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

menggunakan konsep syariah. Jadi bisa dikatakan perkembangan pegadaian di

kota Jambi untuk saat ini sangat meningkat pesat.

Tonggak awal berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi berdiri

pada tahun 2009 yang bertempat di kecamatan Jelutung kota Jambi, PT.

Pegadaian Syariah Cabang Jambi menyediakan kurang lebih sekitar 30

produk dan salah satunya dalah tabungan emas. Investasi dalam bentuk logam

mulia adalah sarana menabung yang cukup sederhana dan menjadi alternative

pilihn investasi yang aman sehingga peminatnya juga banyak. Selain itu

investasi logam mulia tersebut member kemudahan masyarakat untuk

memiliki emas dengan dana yang tidak besar.

B. Visi Dan Misi

Visi dan misi dari PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi antara lain

sebagai berikut:

1. Visi : sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu

menjadi market, leader, dan mikro berbasis vidusial selalu menjadi yang

terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.

2. Misi

1) Memberi pembiayaan tercepat, termudah, aman, dan selalu memberikan

pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi.

2) Memastikaan pemerataan pelayanan dan infrastuktur yang memberikan

kemudahan dan kenyamanan di seluruh pegadaian dalam mempersiapkan

Page 64: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

diri menjadi pemain regional dan tetapp menjadi pilihan utama untuk

msyarakat .

3) membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka

optimasi lidasi sumber daya perusahaan.

C. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jelutung

Gambar 2.1

Struktur organisasi pegadaian syariaah jelutung

Sumber : PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi

Adapun uraian Tugas dan jabatan dalm masing-masing unit yang ada

di lembaga pegadaian syariah adalah sebagai berikut:

Manager Branch

(Daniel Tamara)

Penaksir / pengelola

unit

(Avelona Rosy)

Pengelola agunan

(Indra Gunawan)

Kasir cabang

(kasir/madya)

(Ain Soejatmiko)

Nasabah

Page 65: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

1. Manager Branch

Fungsi : mengelola operasional cabang, yaitu menyalurkan uang pinjaman

secara hukum gadai yang didasarkan pada prinsip penerapan syariah.

Tugas manager branch yaitu :

a. Menyusun program kerja operasional cabang agar sesuai dengan visi

dan misi perusahaan

b. Mengkoordinasikan kegiatan penaksiran marhun berdasarkan

peraturan yang berlaku

c. Mengkoordinasikan penyaluran marhun bih

d. Mengkoordinasikan pengelolaan murabahah dan rahn sesuai ketentuan

yang berlaku dalam rangka pengembangan asset professional

2. Penksir/pengelola unit

Fungsi : menaksirr marhun untuk menentukan mutu dan nilai barang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan

penerapan taksiran dan uang pinjaman yang wajar serta citra yang baik

bagi perusahaan.

Tugas penaksir/manager Branch yaitu:

a. Memberikan pelayanan kepada rahin dengan cepat, mudah dan aman

b. Menaksir barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

c. Memberikan perhitungan kepada pimpinan cabang penggunaan

pinjaman gadai oleh rahin

Page 66: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

d. Menetapkan biaya administrasi dan jasa simpan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

3. Pengelola agunan

Fungsi : mengelola penyimpanan barang jaminan emas dan perhiasan

serta dokumen lainnya di kantor cabang syariah dengan cara menerima,

menyimpan, merawat dan mengeluarkan serta mengadministrasikannya

sesuai dengan kewenangan dan peraturan yang ada.

Tugas pengelola agunan yaitu :

a. Secara berkala melakukan pemeriksaan keadaan gudang penyimpanan

barang jaminan emas dan perhiasan agar tercipta keamanan dan

keutuhannya untuk serah terima jabatan

b. Menerima barang jaminan emas dan perhiasan dan manger

bisnis/pimpinan cabang syariah

c. Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan untuk keperluan

pelunasan, pemeriksaan atasan daan pihak lain

d. Merawat barang jaminan perhiasan dan gudang penyimpanan agar

barang jaminan tersebut tetap dalam keadaan baik dan aman

e. Melakukan pencatatan mutasi penerimaan/pengeluaran barang jaminn

emas dan perhiasan yang menjadi tanggung jawabnya.

Page 67: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

f. Melakukan perhitungan barang jaminan emas dan perhiasan sehingga

keakuratan saldo buku gudang dapat di pertanggungjawabkan

g. Melakukan penyimpanan dokumen kredit usaha

4. Kasir cabang

Fungsi : melakukan tugas penerimaan, penyimpanan dan pembayaran

serta pembukuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran

pelaksanaan operasional kantor cabang dan upc.

Tugas kasir cabang :

a. Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku

b. Menerima uang dari hasil penjualan barang jamninan yang di lelang,

membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

c. Melaksanakan pembayaran segala pengelompokan yang trjadi dikantor

cabang dan unit.

D. Prosedur Pembiayaan 55

Gambar 2.2

Prosedur pembiayaan

55

Kantor PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi, Letak Geografis PT. Pegadaian Syariah,

2018

Nasabah

mengajukan

permohonan

Verivikasi

dokumen dan

analisis usaha

Analisis

pembiayaan

Page 68: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Sumber : PT pegadaian Syariah Cabang Jambi

E. Letak Geografis PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi

Secara geografis letak PT. Pegadaian syariah cabang Jambi sangat

strategis yang berpusat di:

Alamat : Jalan, DL Panjaitan RT. 30 Kelurahan Kebun Handil,

Kecamatan Jelutung, Kota Jambi (Depan SPBU Kebun

Handil).

No. Telepon : 0741 32155

Email :[email protected]

56

Kantor PT. Pegadaian Syariah Cabang Jambi, Letak Geografis PT. Pegadaian Syariah,

2018

Pegadaian syariah

menyetujui

pembiayaan

Nasabah menerima

uang pinjaman

Page 69: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Seluruh data yang ddigunakan penulis dalam penelitian ini

menggunakan data sekunder runtut waktu atau time series periode 2013-

2017. Penelitian ini menggunakan data jumlah penyaluran Rahn pada PT

Pegadaian sebagai variabel dependen, dimana data tersebut diperoleh

penulis dari PT Pegadaian Syariah Cabang Jambi kemudian di olah

menggunakan SPSS 16. Sedangkan variabel independen daalam penelitian

ini terdiri dari jumlah pendapatan pegadaian dan harga emas.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normlitas

Page 70: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai

Asymp. Sig. pada hasil uji normalitas dengan menggunakan One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Ketentuan suatu model regresi

berdistribusi secara normal apabilaprobability dari Kolmogrov-

Smirnov lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Hasil uji normalitas dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 20

Normal Parametersa,b Mean -9E-7

Std. Deviation 1346709123,12784270

Most Extreme Differences

Absolute ,179

Positive ,102

Negative -,179

Kolmogorov-Smirnov Z ,798

53

Page 71: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

B

berdasarkan hasil uji one-sample kolmogrov-smirnov test

pada tabel 3.1 di atas di peroleh nilai asymp.sig (2-tailed) sebesar

0,547. Karena nilai Asymp.sig (2-tailed)lebih besar dari 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya). Jika

Asymp. Sig. (2-tailed) ,547

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 72: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

terjadi korelasi, maka terjadi problem autokorelasi. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi

Untuk menentukan adanya autokorelasi atau tidak, dapat

diketahui dari nilai Durbin-Watson sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hasil uji autokorelasi

Model summary b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .952a .906 .895 1.424E9 1.254

a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegadaian

b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada tabel 3.1 di

atas bahwa nilai durbin-Watson sebesar, 1,254 dan angka D-W

berada di antara -2 sampai +2 sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa tidak ada atau tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

Page 73: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

(independen). Hasil perhitungan data di peroleh nilai VIF sebagai

berikut

Tabel 3.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Pendapatan_pegadaian .963 1.039

harga_emas .963 1.039

a. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

Sumber : hasil output spss16

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 3.3 di atas

menunjukkan bahwa semua nilai variance inflation factor (VIF)

kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini

tidak terjadi gejala multikolinearitas yaitu korelasi antar variabel

bebas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual

satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka di

sebut homoskedastisitas dan jika berbeda di sebut heteroskedasitas.

Page 74: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Tabel 3.4

Hasil uji heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model T Sig.

1

(Constant) 1,156 ,264

Pendapatan_pegadaian -2,846 ,111

harga_emas ,157 ,877

a. Dependent Variable: Abs_res

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa

semua nilai signifikansi variabel pendapatan (X1), Harga emas

(X2),>0,05, sehingga tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah analisis dengan menggunakan egresi linear berganda.

Tujuannya yaitu untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh dari

variabel bebas (variabel indepnden) dan variabel terikat (variabel

dependen) yang di pilih oleh penelitian. Untuk mengetahui apakah

hubungan itu positif atau negative di tentukan oleh koefisien arah

regresi yang berlambangkan huruf b jika b psotif maka hubungannya

Page 75: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

positif pula begitupun sebaliknya. Artinya, semakin tinggi nilai X1,

sehingga tinggi pula nilai Y demikian pula sebaliknya.

Tabel 3.5

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

2.854E9 3.327E9

.858 .003

Pendapatan_pegadai

an 1.125 .094 .901 11.909 .000

harga_emas 15516.166 6542.442 .179 2.372 .030

a. Dependent Variable:

pembiayaan_rahn

Berdasarkan berdasarkan tabel 3.5 di atas persamaan regresi

linear berganda dapat disusun sebagai berikut :

Y=α+β1x1+β2x2+e

Y = 2.854+1.125X1+15516.1X2

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda dapat di

interprestasikan sebagai berikut :

a. Konstanta (α) bernilai positif sebesar 2.854, hal ini menunjukkan

bahwa apabila variabel pendapatan pegadaian, harga emas jika

Page 76: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

dianggap konstan (0), maka nilai penyaluran pembiayaan rahn

sebesar 2.584.

b. Koefisien regresi variabel pendapatan pegadaian (X1) bernilai

positif sebesar 1.125. Artinya jika pendapatan pegadaian (X1)

mengalami kenaikan 1.125 maka penyaluran pembiayaan Rahn

(Y) pada Pegadaian Syariah Cabang Jambi akan mengalami

kenaikan sebsear 1.125.

c. Koefisien regresi variabel harga emas (X2) bernilai posotif sebesar

15516.166. artinya jika harga emas (X2) mengalami kenaikan

15516.166 maka penyaluran pembiayaan rahn (Y) pada pegadaian

syariah cabang Jambi akan mengalami kenaikan sebesar

15516.166.

2. Uji Hipotesis

a. Uji t (parsial)

Tabel 3.6

Hasil uji t parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.854E9 3.327E9 .858 .003

Page 77: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Pendapatan_pe

gadaian 1.125 .094 .901 11.909 .000

harga_emas 15516.166 6542.442 .179 2.372 .030

Dependent Variablel

pembiayaan_rahn

Uji T di gunakan untuk menguji signifikan atau tidak

hubungan antara variabel independen (pendapatan pegadaian dan

harga emas) terhadap variabel dependen (pembiayaan Rahn)

secara individu atau parsial.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen (pendapatan pegadaian dan harga emas)

terhadap variabel dependen (pembiayaan rahn) dapat di lihat dari

signifikan setiap variabel.

1. Dari hasil perhitungan pada tabel 3.6, pendapatan berpengaruh

signifkan terhadap penyaluran pembiayaan rahn karenal nilai

thitung >ttabel atau 11,909>2,110 dan nilai signifikan yang di

hasilkan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini berarti HO

ditolak dengan kata lain bahwa variabel pendapatan pegadaian

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran

pembiayaan rahn.

2. Dari hasil perhitungan pada tabel 3.6, harga ems berpengaruh

signifkan terhadap penyaluran pembiayaan rahn karenal nilai

Page 78: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

thitung >ttabel atau 2,372>2,110 dan nilai signifikan yang di hasilkan

0,030 lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini berarti HO ditolak dengan

kata lain bahwa variabel harga emas mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap penyaluran pembiayaan rahn.

b. Uji F (simultan)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui

tingkat signifikan pengarih variabel inddependen (pendapatan

pegadaian dan harga emas) secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel dependen(pembiayaan rahn). Hasil perhiitungan

uji F dapat di lihaat pada tabel di bawaah ini:

Tabel 3.7

hasil uji f

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 3.335E20 2 1.667E20 82.264 .000a

Residual 3.446E19 17 2.027E18

Total 3.680E20 19

a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegadaian

b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

Di ketahui bahwa pendapatan pegadaian dan harga emas secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan karena

nilai fhitung>ftabel 82,264>3,52 nilai signifkansi yang dihasilkan 0,000

Page 79: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

lebih kecil dari 0,05 karena fhitung> ftabel maka hal ini berarti bahwa

variabel pendapatan pegadaian dan harga emas secara bersama-sama

atau secara simultan berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan

rahn.

3. Uji koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar proporsi

variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen. Hasil

perhitungan untuk nilai Rsquare (R2) dengan spss adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.8

Hasil uji koefisien determinasi (R2)

Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .952a .906 .895 1.424E9 1.254

a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegadaian

b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

Berdasarkan hasil uji kofisien determinasi (R2) pada tabel di

atas dikrtahui bahwa hasil perhitungan untuk nilai R Square (R2), di

peroleh angka koefisien determinais R2=0,895 atau 89,5%.

Page 80: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Hal ini berarti kemampuan variabel-variabel independen yang

terdiri dari variabel pendapatan pegadaian (X1) dan harga emas (X2)

dalam menjelaskan variabel dependen yaitu penyaluran pembiayaan

Rahn pada pegadaian syariah cabang jambi tahun 2013-2017 sebesar

89,5%, sisanya 10,5%) di pengaruhi faktor lain di luar model yang

tidak di teliti dalam penelitian ini.

B. Pembahasan

1. Pengaruh pendapatan pegadaian secara parsial terhadap penyaluran

pembiayaan rahn di pegadaian syariah cabang jambi tahun 2013-2017

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pendapatan

pegadaian secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap penyaluran pembiayaan rahn. Hal ini dinyatakan berdasakan

hasil uji t variabel pendapatan pegadaian dengan nilai thitung

(11,909)>ttabel (2,110) dimana nilai signifikansinya 0,00<0,05.

Artinya adanya kenaikan ataupun penurunan pendapatan

pegadaian syariah dapat mempengaruhi penyaluran pembiayan Rahn

pada pegadaian syariah cabang jambi tahun 2013-2017..

Pendapatan merupakan faktor internal perusahaan, dimana hal

ini menjadi salah satu faktor yang di pertimbangkan oleh Pegadaian

dalam menyalurkan dananya kepada masyarakat. Semakin tinggi

pendapatan pegadaian yang di peroleh, maka dapat semakin tinggi

Page 81: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

pula laba yang diperoleh sehingga dapat meningkat pula penyaluran

pembiayaan yang di berikan kepada masyarakat yang mengajukan

pembiayaan rahn di pegadaian syariah.

Hasil dari penelitian ini pun sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Titi Widiarti dan Sinarti. Berdasarkan hasil uji statistic,

variabel pendapatan perum pegadaian cabang Batam yang artinya

semakin tinggi laju pendapatan perum pegadaian yang mencerminkan

semakin maraknya kegiatan penyaluran kredit melalui bidang-bidang

usaha perum pegadaian yang secara berkelanjutan mencerminkan

pergerakan usaha bagi masyarakat.57

2. Pengaruh Harga emas terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada

pegadaian syariah cabang jambi tahun 2013-2017

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa vaiabel harga emas

secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

penyaluran pembiayaan rahn, Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji

t variabel harga emas dengan nilai thitung(2,372)>ttabel(2,110) dimana

nilai signifikansinya 0,030<0,05

Adanya kenaikan ataupun penurunan harga emas dapat

mempengaruhi penyaluran pembiayan Rahn pada pegadaian syariah

cabang jambi tahun 2013-2017.

57

Titi Widiarti dan Sinarti, “Peengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan Tingkat Inflasi

Terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian Cababng Batam 2008-2012 “

Page 82: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muklish

Arifin Aziz. Berdasaraskan uji statistic harga emas mempunyai

pengaruh yang positif dan signifkan terhadap penyaluran kredit gadai

golongan C PT Pegadaian cabang Probolinggo karena memiliki t-

hitung 2,198 yang lebih besar daripada t-tabel sebesar 2,039 dengan

nilai signifikansinya 0,036<0,05. Hal inii menunjukkan bahwa

kenaikan harga emas mempengaruhi penyaluran kredit pada PT

Pegadaian Cabang Probolinggo Khususnya kredit gadai golongan C.

kenaikan harga emas turut mempengaruhi penyaluran kredit gadai

golongan C karena semkin tinggi harga emas maka penyaluran kredit

juga semakin meningkat.58

3. Pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas secara simultan

terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian Syariah

Cabang Jambi tahun 2013-2017

Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada

tabel ANOVA yaitu di peroleh Fhitung (82,264)>Ftabel (3,20) dengan

tingakat signifikansi 0,00<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

pendapatan pegadaian (X1), harga emas (X2) secara bersama-sama atau

58

Mukhlish Arifin Aziz, “Analisis Pengaruh Tingkat Sewa Modal, Jumlah Nasabah, dan

Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Gadai golongan C study pada PT Pegadaian Cabang

Probolinggo”, Jurnal, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya,2013

Page 83: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

simultan terhadap penyaluran pembiayaan rahn pada Pegadaian

Syariah cabang jambi tahun 2013-2017.

Hasil analisis regresi output model summary di dapat nilai R

square sebesar 0,895. Hal ini menunjukkan bahwa persentase

pengaruh variabel independen yaitu pendapatan pegadaian dan harga

emas terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan rahn sebesar 89,5

%, sedangkan sisanya sebesar 10,5% di pengaruhi atau dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan di penelitian ini.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pendapatan pegadain,

harga emas terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di pegadaian syariah

cabang jambi tahun 2013-2017, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial Pendapatan Pegadaian berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT Pegadaian

Syariah Cabang Jambi Tahun 2013-2017, Hal ini dinyatakan berdasakan

hasil uji t variabel pendapatan pegadaian dengan nilai thitung (11,909)>ttabel

(2,110) dimana nilai signifikansinya 0,00<0,05.

Page 84: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

2. Secara parsial Harga emas berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap penyaluran pembiayaan Rahn pada pegadaian syariah cabang

jambi tahun 2013-2017, Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t

variabel harga emas dengan nilai thitung(2,372)>ttabel(2,110) dimana nilai

signifikansinya 0,030<0,05

3. Secara simultan pendapatan pegadaian dan harga emas berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap penyaluran pembiayaan Rahn di PT

Pegadaian Syariah Cabang Jambi tahun 2013-2017, Hal ini dinyatakan

berdasarkan hasil uji F variabel pendapatan pegadaian dan harga emas

dengan nilai Fhitung (82,264)>Ftabel (3,20) dengan nilai signifikansinya

0,00<0,05.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang penulis ajukan kepada

pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan pegadaian syariah cabang Jambi dapat memperhatikan

pendapatan pegadaian syariah karena variabel pendapatan pegadaian

syariah lebih dominan dalam mempengaruhi penyaluran pembiayaan

Rahn pada pegadaian syariah cabang Jambi tahun 2013-2017.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan dan

memperpanjang periode penelitian serta dapat menggunakan variabel-

66

Page 85: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

variabeel lain yang mungkin dapat mempengaruhi penyaluran

pembiayaan rahn di pegadaian syariah cabang jambi

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan pada lembaga

nonperbankkan yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA

Ali, zainuddin. 2008, Hukum Peerbankan Syariah, Jakarta:Sinar Grafika

Antonio, Muhammad Syafi’I. 2001, Bank daan Teori ke Praktek, Jakarta:Alvabet

Anggota IKAPI

Apryanti, Tryana (2017). Pengaruh Sewa Modal, Jumlah Nasabah, dan Harga

Page 86: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Emas terhadap Penyaluran Kredit Golongan C pada PT Pegadaian Tanjung

Pinang 2011-2015. 1-21.

Arikunto, Suharsimi. 2006, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,

Jakarta: Rineka cipta

Arthesa, Ade. 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta:PT

Indeks Gramedia

Aziz, Muklhlish Arifin, Analiss Pengaruh Tingkat Sewa Modal, jumlah nasabah,

dan tingkat Inflasi Terhadap Peenyaluran Kredit Gadai Golongan C

StudyPada PT Pegadaian Cabang Probolinggo, Jurnal FE Universitas

Brawijaya, 2013

Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. 1996, Statistik Indukatif. Yogyakarta:BPFE

Febrian, Danny, Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian, dan

Harga Emas Terhadap Penyaluran Kredit Rahn Pada PT Pegadaian Syariah

di Indonesia Periode 2005-2013”, Jurnal, Fakuktas Ekonomi dan Bisnis UIN

syarif hidayatullah, 2015

Ghozali, Imam. 2001, Ekonometrika:teori konsep,dan aplikasi denganProgram

SPSS 17,Semarang,BP undip

Ghozali, Imam.2011, Ekonometrika:teori konsep,dan aplikasi dengan IBM

SPSS19,Semarang,BP undip

Ghazaly, Abdul Rahman.2010, Fiqh Muamalat, Jakarta:Prenada Media Group

Irawan, Yeni. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan gadai pada Perum

Page 87: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Kasmir. 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta:PT Raja Grafino

Mardiani. 2010, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia,

Jakarta:Persada Group

Martono. 2010, Bank dan Lembaga Keuangan Lain,Yogyakarta:Ekonosia

Oei, Istijanto. 2009, kiat investasi valas,Emas, saham,Jakarta:Gramedia Pustaka

Umum

Purnomo, Ade, Pengaruh Pendapatan pegadaian, jumlah nasabah, dan tingkat

inflasi terhadap penyaluran kredit pada perum pegadaian syariah cabang

dewi sartika periode 2004-2008, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas

Gunadarma, 2009.

Sanusi, Anwar. 2011, metodologi penelitian bisnis, Jakarta:Salemba Empat

Rais, Sasli, 2006. Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta:UI

Press

Soemitra, Andri. 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

Bandung:CV Alfabeta

Sunyoto, Danang. 2013, metode penelitian akuntansi, Bandung:Refika Aditama

supramono, Gatot. 2009, perbankan dan masalah kredit , Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Page 88: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Staton, William J.1999, Prinsip Pemasaran, Jakarta:Erlangga,1999

Trijono, Rahmat.2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Depok:Papas Sinar Sinarti

Widiarti, Titi dan Sinarti, Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan Tingkat

Inflasi terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian cabang Batam,

Junal Jurusan Management Politeknik Negri Batam, 2013

Widjaja, Wangsa. 2012,Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta:Gramedia Pustaka

umum

Page 89: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Samiah

NIM :SES 141508

Tempat/tanggal lahir :Meranti, 25 Juli 1995

Jenis Kelamin :Perempuan

Fakultas/Prodi :Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/Ekonomi Islam

Ipk :3,28

Universitas :UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Status Pekerjaan :Mahasiswa

Agama :Islam

Tinggi/berat Badan :152 cm/45kg

Kewarganeegaraan :WNI

Alamat :Desa Petajen, Nes IX, Bajubang, Batanghari

E-Mail :[email protected]

Telepon :082281060811

KUALIFIKASI PENDIDIKAN

- SMA N 6 Batanghari (Jurusan IPS) 2011-2013

- SMP N 13 Batanghari 2007-2010

- SD N 139/1 Si Buluh 2001-2007

Page 90: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Lampiran 1

Data penelitian

Tahun Triwulan Pendapatan Pegadaian Harga Emas Penyaluran

Pembiayaan

2013

I 2.181.484.753 504.636 4.953.210.000

II 4.895.758.344 488.345 7.225.510.000

III 6.810.031.935 406.889 11.560.100.000

IV 8.524.305.526 455.762 15.360.110.000

2014

I 2.356.897.456 497.785 6.250.150.000

II 5.032.875.696 504.603 9.320.200.000

III 7.016.132.799 474.409 13.600.320.000

IV 9.838.579.117 474.827 16.105.604.000

2015

I 2.743.459.484 499.114 9.500.320.000

II 5.735.606.009 504.030 12.300.650.000

III 8.644.586.540 525.708 15.500.251.000

IV 11.640.109.628 470.619 17.259.200.000

2016

I 3.015.078.265 573.000 11.250.100.500

II 6.232.701.012 608.000 14.650.500.000

III 9.586.234.671 602.000 17.250.100.000

IV 12.954.383.219 588.000 19.630.130.000

2017

I 6.965.836.037 519.000 13.720.320.000

II 9.280.109.628 533.000 16.560.200.000

III 11.594.383.219 538.000 18.363.252.000

IV 13.908.656.810 551.000 20.196.283.000

Page 91: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Lampiran 2

Hasil Output Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 20

Normal Parametersa,b

Mean -9E-7

Std. Deviation 1346709123,12784270

Most Extreme Differences

Absolute ,179

Positive ,102

Negative -,179

Kolmogorov-Smirnov Z ,798

Asymp. Sig. (2-tailed) ,547

a. Test distribution is Normal.

Page 92: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Lampiran 3

Hasil Output Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .952a .906 .895 1.424E9 1.254

a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegdaian

b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

Lampiran 4

Hasil Output Uji multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.854E9 3.327E9 .858 .003

Pendapatan_pegdaian 1.125 .094 .901 11.909 .000 .963 1.039

harga_emas 15516.166 6542.442 .179 2.372 .030 .963 1.039

a. Dependent Variable:

pembiayaan_rahn

Page 93: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Lampiran 5

Hasil Output Uji heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1763223592,424 1524999424,907 1,156 ,264

Pendapatan_pegdaian -,123 ,043 -,577 -2,846 ,111

harga_emas 471,098 2998,520 ,032 ,157 ,877

a. Dependent Variable: Abs_res

Page 94: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas

Lampiran 6

Hasil Output Analisis Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 harga_emas, Pendapatan_pegdaian

a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .952a .906 .895 1.424E9 1.254

a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegdaian

b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.335E20 2 1.667E20 82.264 .000a

Residual 3.446E19 17 2.027E18

Total 3.680E20 19

a. Predictors: (Constant), harga_emas, Pendapatan_pegdaian

b. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.854E9 3.327E9 .858 .003

Pendapatan_pegdaian 1.125 .094 .901 11.909 .000

harga_emas 15516.166 6542.442 .179 2.372 .030

a. Dependent Variable: pembiayaan_rahn

Page 95: pengaruh pendapatan pegadaian dan harga emas