PENGARUH PENDAPATAN MAHASISWA DAN PENGETAHUAN TENTANG BANK SYARIAH TERHADAP MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: NUGRAHAINY SITI NUR AFIFAH 11150150000078 TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M
148
Embed
PENGARUH PENDAPATAN MAHASISWA DAN PENGETAHUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49796/1/SKRIPSI... · MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa FITK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PENDAPATAN MAHASISWA DAN
PENGETAHUAN TENTANG BANK SYARIAH TERHADAP
MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
NUGRAHAINY SITI NUR AFIFAH
11150150000078
TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Nugrahainy Siti Nur Afifah (11150150000078). Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi
“Pengaruh Pendapatan Mahasiswa dan Pengetahuan tentang Bank Syariah
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”.
Penelitian ini tentang minat menabung di Bank Syariah yang bertujuan
untuk mengetahui: (1) Pengaruh Pendapatan Mahasiswa terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta; (2) Pengaruh Pengetahuan tentang Bank Syariah terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta; (3) Pengaruh Pendapatan dan Pengetahuan terhadap Minat Menabung di
Bank Syariah pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional/asosiatif.
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner dan dokumentasi.
Penelitian ini dilakukan kepada 92 mahasiswa angkatan 2015 FITK UIN Jakarta
pada setiap jurusan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Uji prasyarat analisis yang digunakan yaitu meliputi uji normalitas,
multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Pengolahan data menggunakan analisis
regresi linier berganda dengan uji hipotesis yaitu uji T dan uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat pengaruh
Pendapatan mahasiswa terhadap minat menabung di Bank Syariah. Hal ini
dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,298>0,025. (2) terdapat pengaruh
Pengetahuan terhadap minat menabung di Bank Syariah. Hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,025. (3) terdapat pengaruh Pendapatan
mahasiswa dan Pengetahuan tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di
Bank Syariah. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05.
Nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,78 yang berarti 78% perubahan minat
menabung di Bank Syariah dijelaskan oleh kedua variabel tersebut, sedangkan
22% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
Kata Kunci: Pendapatan Mahasiswa, Pengetahuan Bank Syariah, Minat
Menabung
vi
ABSTRACT
Nugrahainy Siti Nur Afifah (11150150000078). Department of Social Sciences
Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Thesis Title "The Effect
of Student Revenue and Knowledge of Islamic Banks on Savings Interest in
Islamic Banks (Case Study of FITK UIN Students Syarif Hidayatullah
Jakarta)".
This research is about the interest of saving at a Sharia Bank which aims to
find out: (1) The Influence of Student Income to Savings Interest in a Sharia Bank
on FITK UIN Students Syarif Hidayatullah Jakarta; (2) The Influence of
Knowledge of Sharia Banks on Savings Interest in Sharia Banks on FITK UIN
Students Syarif Hidayatullah Jakarta; (3) The Influence of Income and Knowledge
of Savings Interest in Islamic Banks on FITK UIN Students Syarif Hidayatullah
Jakarta. This research uses quantitative methods with correlational / associative
research types. Data collection methods used are questionnaires and
documentation. This research was conducted on 92 students of 2015 FITK UIN
Jakarta in each department. The sampling technique uses purposive sampling
technique. The analysis prerequisite tests used include tests of normality,
multicollinearity, and heteroscedasticity. Data processing using multiple linear
regression analysis with a hypothesis test that is the T test and F test.
The results showed that (1) there was no effect of student income on saving
interest in Islamic banks. This is evidenced by the significance value of 0.298>
0.025. (2) there is an influence of Knowledge on saving interest in Islamic Banks.
This is evidenced by the significance value of 0,000 <0.025. (3) there is an
influence of student income and knowledge about Islamic banks on saving interest
in Islamic banks. This is evidenced by the significance value of 0,000 <0.05. The
Coefficient of Determination (R2) of 0.78, which means that 78% of changes in
saving interest in Islamic Banks are explained by these two variables, while the
remaining 22% is explained by other variables not included in the study.
Keywords: Student Income, Islamic Bank Knowledge, Savings Interest
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Mahasiswa dan Pengetahuan tentang
Bank Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus
Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangung
untuk kebaikan skripsi ini. Selain itu, selama proses penyusuanan skripsi ini
penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA selaku Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
4. Andri Noor Ardiansyah, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
5. Dr. H. Nurochim, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis
6. Mochammad Noviadi Nugroho, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu dan kesabaran memberikan bimbingan, arahan
dan motivasi yang sangat bermanfaat dalam memperbaiki dan
menyelesaikan skripsi ini
viii
7. Tri Harjawati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan kesabaran memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang
sangat bermanfaat dalam memperbaiki dan menyelesaikan skripsi ini
8. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama
melaksanakan studi
9. Kedua orang tua saya, Bapak Kardiyono dan Ibu Titi Haryati serta adik
yang saya sayangi Muhammad Raihan Al-Bairuni yang memberikan saya
semangat, motivasi, doa yang tidak pernah berhenti, kasih sayang dan
dukungan dalam proses penyusunan skripsi ini
10. Seluruh mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2015
yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian ini
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Ali Imraan: 130)
م الربما ومقمد ابا أملييماومأمخذيهي هم عمذم ن افيريينم مي م أممومالم الناسي بيالبماطيلي ومأمعتمدنما ليلكم ن هوا عمنه ومأمكليهي
Artinya: “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesugguhnya
mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan
harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu
siksa yang pedih”. (QS. An-Nisa: 161)
Prakarsa mendirikan Bank Islam di Indonesia dilakukan tanggal 18
sampai dengan tanggal 20 Agustus 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan yang
menghasilkan amanat pembentukan kelompok kerja pendirian Bank Islam
di Indonesia.6 Kelahiran bank berbasis syariah di Indonesia juga diawali dari
landasan utama yaitu UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU
Nomor 7 Tahun 1992 dan lahirnya UU Nomor 21 tentang Perbankan
Syariah yang kewenangan mengatur tentang kegiatan usaha serta
larangannya.7 Sejak diberlakukannya UU tersebut, pelaku Bank Syariah di
Indonesia terus bertambah begitu juga pada jumlah bank yang terus
6Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika,
2012), h. 71. 7Maman Rahman Hakim, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Tangerang Selatan: Faza
Media, 2017), h. 33.
4
mengalami perkembangan. Berikut merupakan data jumlah Bank Umum
Syariah dan Bank Konvensional yang ada di Indonesia sampai bulan Januari
2019.
Tabel 1.1 Statistik Perbankan Syariah
Perkembangan Jumlah Bank dan
Kantor Perbankan Syariah
Indikator 2017 2018 Jan, 2019
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank 13 14 14
- Jumlah Kantor 1.825 1.875 1.886 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Januari 2019, Statistik Perbankan Syariah (Islamic
Banking Statistics).8
Tabel 1.2 Statistik Perbankan Indonesia
Perkembangan Jumlah Bank dan
Kantor Perbankan Konvensional
Indikator 2017 2018 Jan, 2019
Bank Umum Konvensional
- Jumlah Bank 115 115 115
- Bank Kantor 32.285 31.618 31.676 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Januari 2019, Statistik Perbankan Indonesia (Islamic
Banking Statistics).9
Tabel diatas menunjukkan data yang diperoleh dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) bahwa sejak tahun 2017 hingga Januari 2019 Bank Syariah
mengalami perkembangan. Kini, jumlah Bank Umum Syariah mencapai 14
Bank. Jumlah kantor bertambah 11 menjadi 1.886 di Januari 2019. Namun,
jika dibandingkan dengan Bank Konvensional, jumlah Bank Konvensional
masih jauh unggul dari Bank Syariah di angka 115 Bank. Begitu juga ada
jumlah kantor Bank Konvensional yang mencapai 31.676 kantor Bank
Konvensional. Meskipun Bank Syariah mengalami perkembangan, bisa
8Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Januari 2019, 2019,
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/Pages/Statistik-Perbankan-Syariah---Januari-2019.aspx) Diakses tanggal 9 April 2019 pukul 9:27
9Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Indonesia Januari 2019, 2019,
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-indonesia/Pages/Statistik-Perbankan-Indonesia---Januari-2019.aspx) Diakses tanggal 9 April 2019 pukul 9:49
dilihat masih sedikitnya jumlah bank dan kantor pada Bank Syariah di
Indonesia jika dibandingkan dengan Bank Konvensional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini, total nasabah
perbankan syariah mencapai sekitar 15 juta jiwa sementara nasabah
perbankan konvensional menyentuh sekitar 80 juta orang.10
Hal ini
menunjukan minat menabung masyarakat Indonesia di Bank Syariah masih
rendah dengan total nasabah Bank Syariah yang masih sedikit dibandingkan
dengan Bank Konvensional. Jika dilihat bahwa Negara Indonesia merupakan
Negara Muslim terbesar di dunia, akan menjadi sebuah permasalahan
masyarakat muslim terbesar namun total pengguna bank konvensional masih
mendominasi.
Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang dapat
dirasakan keberadaannya dalam memberikan pelayanan dan kemudahan.
Diantaranya sebagai lembaga dalam meminjam dana, menyimpan dana
maupun melakukan proses pembayaran lainnya. Salah satunya lembaga
pendidikan Perguruan Tinggi Islam yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang dalam pembayaran kuliah khususnya pembayaran Uang Kuliah Tunggal
(UKT) belum beralih pada Bank Syariah. Proses pembayaran Uang Kuliah
Tunggal (UKT) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dilakukan dengan multibank pada Bank Konvensional sebagai berikut: Bank
Tabungan Negara (BTN), Bank Negara Indonesia (BNI) 46, Bank Mandiri,
Bank Rakyat Indonesia (BRI).11
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
sebagai kampus Islam dan berfondasi pada ajaran Islam sudah semestinya
hijrah dan beralih pada penggunaan Bank Syariah.
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan selama Bulan
Mei terhadap sejumlah mahasiswa di beberapa fakultas menyatakan bahwa
10
Devie Kania, Nasabah Bank Syariah 18,75 Persen dari Total Konvensional, (http://www.beritasatu.com/ekonomi/306719-nasabah-bank-syariah-1875-persen-dari-total-konvensional.html). Diakses pada tanggal 17 Oktober 2018 jam 19.27
11UIN Jakarta, Proses Pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT),
https://www.uinjkt.ac.id/id/ukt/ . Diakses pada tanggal 24 Mei 2019 pukul 09:28
mereka tertarik menjadi nasabah di Bank Syariah. Meskipun beberapa masih
tetap belum beralih kepada Bank Syariah. Mereka yang tertarik menggunakan
Bank Syariah menyatakan karena Bank Syariah tidak menerapkan
penambahan bunga pada setiap produknya. Dan beberapa yang masih belum
beralih kepada Bank Syariah mereka menganggap sama saja menabung di
Bank Konvensional maupun Bank Syariah dan juga mereka tidak mengetahui
produk-produk apa yang terdapat di Bank Syariah yang bisa membedakan
dengan Bank Konvensional. Selain itu, mereka juga menyatakan jarang
menabung, rekening yang mereka miliki lebih digunakan untuk penerimaan
uang saku dari orang tua dan pendapatan hasil mengajar serta hanya sebagai
perantara transaksi. Hal tersebut terlihat bahwa kurangnya minat menabung
mahasiswa di Bank Syariah.
Perkembangan Bank Syariah saat ini sangat pesat di Indonesia,
sehingga sangat mudah mendapatkan informasi mengenai Bank Syariah. Hal
tersebut dapat ditemukan pada Koran, internet, iklan, buku-buku, atau sumber
elektronik lainnya bahkan sekarang Bank Syariah juga sudah tersebar di
setiap daerah di Indonesia. Informasi-informasi tersebut bisa dijadikan untuk
menambah pengetahuan tentang Bank Syariah sehingga setelah mengetahui
informasi tentang Bank Syariah, mahasiswa dapat mengimplementasikan
dengan berhijrah dan beralih kepada Bank Syariah. Dengan demikian dapat
membantu membangun perekonomian Islam di Indonesia yang juga
masyarakatnya mayoritas merupakan muslim.
Hasil riset atau penelitian mengenai pendapatan terhadap minat
menabung di Bank Syariah pernah diteliti oleh Nadia Triana, Neneng
Nurhasanah, dan Ifa Hanifia Sejiati yang menyatakan bahwa tingkat
religiusitas dan disposible income bisa mempengaruhi minat menabung
mahasiswa di Bank Syariah.12
Selain itu didukung juga hasil penelitian Siti
12
Nadia Triana, Neneng Nurhasanah, Ifa Hanifia Senjiati, “Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income Mahasiswa Fakultas Syari’ah Unisba terhadap Minat Menabung di Bank BRI Syari’ah Kantor Kas Unisba”, Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah, Vol. 2, No. 2, 2016, h. 529
7
Umaryati yang menyatakan bahwa dengan adanya pengetahuan mengenai
perbankan syariah melalui pembelajaran Ekonomi Islam maka minat dari
mahasiswa menabung di Bank Syariah tinggi.13
Dengan pemaparan yang telah uraikan diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendapatan
Mahasiswa dan Pengetahuan tentang Bank Syariah terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya minat menabung masyarakat Indonesia di Bank Syariah
2. Rendahnya minat menabung mahasiswa di Bank Syariah
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat lebih terarah dan tidak meluas jauh
pembahasannya, maka penulis membatasi penelitian pada permasalahan yang
dikaji yaitu pada pembuktian asumsi rendahnya pendapatan mahasiswa yang
menjadikan mahasiswa jarang menabung di Bank Syariah dan terbatasnya
pengetahuan mahasiswa mengenai perbankan syariah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat
menabung di Bank Syariah (Studi kasus mahasiswa FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)?
13
Siti Umaryati, “Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Bank Syariah”, skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, h. 53, tidak dipublikasikan.
8
2. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah
terhadap minat menabung di Bank Syariah (Studi kasus mahasiswa FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)?
3. Apakah terdapat pengaruh pendapatan mahasiswa dan pengetahuan
tentang Bank Syariah terhadap minat menabung di Bank Syariah (Studi
kasus mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian yang akan dicapai untuk mengetahui:
1. Pengaruh pendapatan mahasiswa terhadap minat menabung di Bank
Syariah. (Studi kasus mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
2. Pengaruh pengetahuan mahasiswa terhadap minat menabung di Bank
Syariah. (Studi kasus mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
3. Pengaruh pendapatan mahasiswa dan pengetahuan tentang Bank Syariah
terhadap minat menabung di Bank Syariah. (Studi kasus mahasiswa
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ini untuk menambah kajian ilmiah. Manfaat teoritis
dari penelitian ini juga berupa teori yang dapat dimanfaatkan pada kasus-
kasus yang serupa, yaitu yang terkait dengan teori pendapatan,
pengetahuan tentang perbankan syariah dan minat menabung.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat praktis yaitu sebagai
berikut:
9
a. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadi sarana
menambah ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan referensi untuk
penelitian selanjutnya dengan studi kasus yang serupa.
b. Bagi Jurusan
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi karya ilmiah
yang dapat dijadikan sumber referensi maupun tambahan
pengetahuan bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mahasiswa
terkait dengan informasi mengenai pendapatan dan pengetahuan
tentang Bank Syariah memengaruhi minat menabung di Bank
Syariah.
d. Bagi Bank Syariah
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru mengenai hal
yang mempengaruhi minat mahasiswa menabung di Bank Syariah
sehingga dijadikan pertimbangan dalam memperluas sosialisasi dan
pemasaran.
10
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Minat Menabung
a. Pengertian Minat Menabung
Menurut Sukardi dalam Ahmad Susanto, minat dapat diartikan
sebagai suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu.
Adapun menurut Sardiman, minat adalah suatu kondisi yang terjadi
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan
sendiri.1 Maka hal ini menunjukan bahwa minat ini merupakan
kondisi senang terhadap sesuatu yang diinginkan dan yang
dibutuhkan.
Menurut Muhibbin Syah, minat (interest) berarti kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.2 Pengertian yang tidak jauh berbeda yang disampaikan
Slameto bahwa minat kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.3 Pada dasarnya
minat berasal dari kecenderungan dan daya tarik dalam diri
seseorang untuk melakukan kegiatan yang diinginkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) minat
merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;
keinginan.4 Selain itu minat memiliki makna yang luas, karena
dengan minat akan mampu merubah sesuatu yang belum jelas
1Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013), h. 57. 2Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), Edisi Revisi, h. 133. 3Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
Cet. 5, h. 57. 4https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Minat. Diakses pada tanggal 23 Mei 2019. Pukul 11:56
menjadi lebih jelas.5 Hal tersebut berarti bahwa minat dijadikan
dasar untuk melakukan suatu hal yang diinginkan menjadi lebih jelas
dan lebih yakin lagi.
Dari beberapa pengertian minat diatas, dapat disimpulkan bahwa
minat yaitu kecenderungan seseorang terhadap suatu hal dan dapat
menjadi dasar melakukan tindakan tertentu yang lebih jelas. Dengan
kata lain, minat dapat merubah seseorang dalam menentukan atau
melakukan hal yang diinginkan.
Menurut Ali Ibrahim Hasyim, menyatakan bahwa tabungan
merupakan bagian dari pendapatan yang tidak di konsumsikan.6
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.7 Dengan begitu, tabungan merupakan
simpanan yang berasal dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan
dan dapat ditarik sesuai dengan yang disepakati.
Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam,
karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan
diri untuk pelaksanaan dan perencanaan masa yang akan datang
sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.8 Maka
dengan itu berarti dalam Islam memerintahkan umat muslim untuk
menabung guna mempersiapkan masa yang akan datang dan hal
yang sifatnya mendadak atau tidak diinginkan.
Jadi dari penjelasan diatas, dapat diartikan bahwa minat
menabung sebagai tindakan seseorang yang memiliki kecenderungan
5Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim, Pengaruh Produk Bank Syariah Terhadap Minat
Menabung Dengan Persepsi Masyarakat Sebagai Variabel Moderating di Pati, Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol.4, No. 1, Juni 2016, h. 43-61.
6Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), h. 62.
7Ismail, Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011), h. 48. 8Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori dan Praktik, (Jakarta: Gema Insani,
2009), Cet. 15, h. 153.
12
dengan jelas dan yakin untuk melaksanakan atau melakukan
perencanaan keuangannya dari sebagian pendapatan yang didapat
untuk digunakan di masa yang akan datang.
b. Faktor Pembentuk Minat
Menurut Rosyidah dalam Ahmad Susanto, timbulnya minat
dalam diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang
timbul karena adanya pengaruh dari luar.9 Minat yang timbul karena
pembawaan berasal dalam diri individunya dan biasanya dipengaruhi
faktor keturunan. Sedangkan minat yang timbul karena adanya
pengaruh dari luar timbul dari lngkungan, dorongan orang tua,
maupun kebiasaan.
Menurut Reber dalam Muhibbin Syah, minat sendiri
bergantung pada banyak faktor internal seperti pemusatan perhatian,
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.10
Hal ini menunjukkan
bahwa minat lebih didominasi pada faktor internal seseorang.
Menurut Astuti, minat merupakan suatu keinginan yang timbul
dari diri sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain untuk mencapai
suatu tujuan.11
Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan terhadap
sesuatu diawali dengan adanya perasaan senang dan tertarik.
Menurut Sukartini dalam Ahmad Susanto, menganalisis bahwa
indikator dari minat dapat dilakukan terhadap beberapa hal yaitu
keinginan untuk memiliki sesuatu, objek atau keinginan yang
disenangi, jenis kegiatan yang dilakukan memperoleh sesuatu yang
disenangi, dan upaya yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan
atau rasa terhadap objek atau kegiatan.12
Jadi pada kondisi tertentu,
9 Susanto, op. cit, h. 60.
10Syah. loc cit.
11Tri Astuti, “Pengaruh Persepsi Nasabah tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi, dan Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Menabung Nasabah”, Jurnal Nominal, Vol. II, No. I, tahun 2013, h. 5. 12
Susanto, op. cit, h. 64
13
perasaan senang dan tidak senang akan membentuk adanya minat
seseorang.
Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli merupakan
perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.13
Minat menabung dapat dikatakan sebagai minat beli konsumen atau
keputusan seorang konsumen untuk menjadi nasabah dalam suatu
Bank. Maka dalam penelitian ini minat menabung dapat diukur
dengan melihat indikator-indikator minat beli.
Berdasarkan yang telah diuraikan tersebut, menurut Suwandari
dalam Rizky dan Yasin minat beli dapat dilihat dari indikator sebagai
berikut.14
1. Attention atau perhatian, yaitu perhatian calon konsumen terhadap
produk yang ditawarkan oleh produsen. Terdapat pesan yang
dapat menarik konsumen sehingga akan dilihat oleh konsumen.
2. Interest atau tertarik, ketertarikan calon konsumen terhadap
produk yang ditawarkan oleh produsen. Setelah pesan yang
menimbulkan rasa tertarik konsumen, maka terjadi rasa ingin tahu
secara rinci didalam konsumen.
3. Desire atau keinginan, keinginan calon konsumen untuk memiliki
produk yang ditawarkan oleh produsen.
4. Action atau aksi, yaitu calon konsumen melakukan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan
Menurut Ferdinand minat beli dapat diidentifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut.15
1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli suatu produk.
13
Sayyidatul Maghfiroh, “Pengaruh Religiusitas, Pendapatan, dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Menabung di Bank Syariah pada Santri Pesantren Mahasiswa Darush Shalihat”, Skripsi pada Sekolah Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2018, h. 13, tidak dipublikasikan.
14Muhammad Fakhru Rizky NST dan Hanifa Yasin, Pengaruh Promosi dan Harga terhadap
MInat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia SEI Mencirim Medan, Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol 14 No. 2Oktober 2014, h. 141.
15Basrah Saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol. 3, No. 1, 2012, h. 7.
14
2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain. Artinya seseorang akan
menyarankan produk yang dipakainya untuk dimiliki juga kepada
orang lain.
3. Minat peferensial, minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.
Produk ini hanya bisa diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
preferensinya.
4. Minat eksploratif, menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya.
Dari beberapa pendapat mengenai indikator minat beli, maka
yang akan digunakan oleh peneliti untuk melihat minat beli
menggunakan pendapat yang disampaikan Suwandari dengan
menggunakan 3 dari 4 indikator yang tersedia yaitu perhatian,
keinginan, dan aksi.
Menurut Kinnear dan Taylor dalam Roni Andespa berpendapat
bahwa minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku
konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan.16
Sama halnya yang dikemukakan oleh Mehta dalam
Roni Andespa, minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian.17
Minat beli konsumen dipengaruhi
oleh beberapa perilaku konsumen. Perilaku konsumen sangat penting
bagi sebuah perusahaan karena dapat memberikan pengaruh kepada
pihak lain mengenai produk dari perusahaan tersebut.
c. Perilaku Konsumen
Menurut Engel dalam Etta Mamang Sangadji dan Sopiah,
perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
16
Roni Andespa, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di Bank Syariah, Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2017, h. 44.
17Ibid
15
pemerolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produk/jasa, termasuk
proses yang mendahului dan menyusul tindakan ini.18
Sama halnya
dengan yang dikemukakan Basu Swastha dan Hani Handoko dalam
Nurul Qomariah bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
menggunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.19
Maka dengan demikian perilaku konsumen
memiliki peran penting dalam konsumen mengambil keputusan untuk
membeli dan menggunakan suatu produk.
Perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan
beberapa orang sewaktu konsumen itu menyeleksi, membeli, dan
menggunakan produk tersebut. Menurut Philip Kotler dalam Nisak
menyatakan bahwa setidaknya terdapat 4 faktor utama yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
yaitu sebagai berikut.20
1) Faktor Budaya
Faktor budaya ini memiliki pengaruh yang luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen.
2) Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi beberapa faktor sebagai
berikut.
a) Kelompok Acuan
Kelompok acuan terdapat seseorang dalam suatu kelompok
yang dapat memberikan pengaruh pendirian seseorang.
18
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2013), h. 7.
19Nurul Qomariah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menabung di
Bank Syariah, JEAM, Vol. X No. 1/2011, h. 33. 20
Arifatun Nisak, Saryadi, Sri Suryoko, Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Tentang Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah Semarang, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 2 No. 1, 2013, h. 2.
16
b) Keluarga
Perilaku seseorang dapat berorientasi pada ayah, ibu, ataupun
anak. Biasanya seorang anak akan melakukan pembelian
dengan sepengetahuan ayah dan ibunya.
c) Peran dan Status
Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan
dengan istilah peran dan status.
3) Faktor Pribadi
a) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Setiap individu pasti akan mengalami siklus hidup atau
mengalami perjalanan dan perubahan sepanjang hidupnya.
Perubahan siklus hidup ini akan mempengaruhi perilaku
konsumen.
b) Pekerjaan
Pekerjaan dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Dengan
konsumen memiliki pekerjaan dan kemudian menerima
pendapatan atau penghasilan, maka akan memudahkan
konsumen melakukan pembelian.
c) Keadaan Ekonomi
Kondisi ekonomi mempengaruhi perilaku konsumen. Ketika
kondisi ekonomi konsumen stabil biasanya akan
memudahkan konsumen melakukan perencanaan pembelian.
d) Gaya Hidup
Gaya hidup ini menggambarkan pola hidup seseorang yang
dapat dilihat dari kegiatan serta aktivitas yang dilakukan.
4) Faktor Psikologi
Terdapat empat faktor psikologis utama yang dapat
mempengaruhi pilihan pembelian sebagai berikut.
a) Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri atau
dari luar diri yang menjadi faktor penggerak ke arah tujuan
17
yang ingin dicapai. Terkait konsumen, motivasi diartikan
sebagai suatu dorongan yang menggerakan konsumen untuk
memutuskan bertindak memenuhi berbagai kebutuhan.
b) Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya
sensasi, dimana sensasi ini adalah aktivitas merasakan atau
penyebab keadaan emosi yang menggembirakan.
c) Pengetahuan
Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam diri individu
yang berasal dari pengalaman. Merupakan segala sesuatu
yang diketahui atau sesuatu yang diketahui mengenai sesuatu.
d) Kepercayaan dan Sikap Pendirian
Kepercayaan ini berhubungan dengan kepercayaan konsumen
yaitu bentuk kekuatan pengetahuan yang dimiliki konsumen
dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen bahwa produk
yang dibeli memiliki atribut dan manfaatnya.
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam mengambil keputusan menggunakan suatu produk yang
diungkapkan Philip Kotler, peneliti akan mengambil salah satu faktor
yaitu faktor pengetahuan. Menurut Sadono Sukirno, bahwa faktor
penentu yang mempengaruhi tabungan rumah tangga atau seseorang
terdapat 6 faktor yaitu kekayaan, suku bunga, sikap berhemat, keadaan
perekonomian, distribusi pendapatan, dan dana pensiun. Peneliti akan
mengambil salah satu faktornya yaitu faktor pendapatan. Maka dalam
penelitian ini peneliti akan mengambil 2 faktor yang akan dijelaskan
dibawah ini yaitu faktor pendapatan dan pengetahuan.
2. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Menurut Samryn pendapatan merupakan nilai moneter dari
pengalihan hak atas barang atau jasa melalui transaksi penjualan
18
kepada pelanggan.21
Menurutnya, pendapatan ini dapat menambah
kekayaan ataupun mengurangi utang. Menurut Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan atau PSAK 23, pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas
selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.22
Dari
pengertian pendapatan diatas berdasarkan disiplin ilmu Akuntansi,
pendapatan berarti pengalihan hak masuk terhadap barang atau jasa
yang telah diberikan selama suatu periode dan akan menambah
kekayaan. Menurut BPS, pendapatan meliputi upah dan gaji atas jam
kerja atau pekerjaan yang telah diselesaikan, upah lembur, semua
bonus dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak bekerja, bonus
yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan, dan nilai pembayaran
sejenisnya.23
Pendapatan terbagi menjadi dua macam, yaitu pendapatan pribadi
atau pendapatan individu dan pendapatan disposibel. Pendapatan
pribadi dapat didefinisikan sebagai pendapatan yang diterima seluruh
rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran ke atas
penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya dan dari sumber
lain. Sedangkan pendapatan disposibel bagian dari pendapatan pribadi
yang digunakan oleh rumah tangga untuk membiayai konsumsi atau
keperluan lain. Pendapatan disposibel dihitung dengan mengurangi
pajak pendapatan perseorangan dari pendapatan pribadi.24
Pendapatan personal (disposable income) adalah pendapatan yang
siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun untuk
21
Samryn, Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus Akuntansi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), h. 7.
22Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan atau PSAK No. 23 mengenai Pendapatan, Ikatan Akuntansi Indonesia. 23
Badan Pusat Statistik, Definisi Pendapatan, https://www.bps.go.id/istilah/index.html?Istilah%5Bberawalan%5D=P&Istilah_page=6 diakses pada tanggal 11 Juli 2019 pukul 21.32 WIB
24Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari Klasik hingga
Keynesian Baru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 44.
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis
pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan
suatu kegiatan apa pun, yang diterima oleh penduduk suatu Negara.26
Menurut Hanum mengatakan bahwa pendapatan menunjukkan seluruh
uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari pengguna kekayaan
atau jasa yang diterima seseorang atau rumah tangga selama jangka
waktu tertentu.27
Maka pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai
pendapatan yang diterima seseorang yang siap untuk digunakan karena
melakukan suatu kegiatan.
Dalam penelitian ini, pendapatan diartikan sebagai hasil yang
didapat dari suatu kegiatan yang siap digunakan untuk konsumsi
maupun di tabung. Selain untuk dikonsumsi, pendapatan dapat
mempengaruhi banyaknya jumlah yang di tabung. Pendapatan yang
bisa ditabung merupakan pendapatan karena tidak habis digunakan
untuk konsumsi. Karena peningkatan pendapatan juga akan
meningkatkan kemampuan untuk menabung juga.
Dalam hal ini, mahasiswa sebagai masyarakat yang juga
melakukan kegiatan ekonomi seperti membeli sesuatu untuk
memenuhi kebutuhannya atau mengkonsumsi maupun kegiatan
menabung. Total pendapatan setiap mahasiswa tentunya berbeda-beda.
Begitu juga total konsumsi dan tabungan yang juga berbeda setiap
mahasiswa. Cara memanfaatkan atau menggunakan pendapatannya
beragam, dapat digunakan hanya untuk mengkonsumsi saja atau yang
lebih baik digunakan untuk ditabung.
25
Nadia Triana, Neneng Nurhasanah, Ifa Hanifia Senjiati, “Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income Mahasiswa Fakultas Syari’ah Unisba terhadap Mnat Menabung di Bank BRI Syari’ah Kantor Kas Unisba”, Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah, Vol. 2, No. 2, 2016, h. 530.
26Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), h. 47. 27
Nurlaila Hanum, “Analisis Pengaruh Pendapatan terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas Samudra Kota Langsa” Jurnal Samudera Ekonomika, Vol. 1, No. 2. Oktober 2017, h. 108.
20
b. Sumber Pendapatan
Menurut Suparmoko dalam Aris Purwanto, sumber pendapatan
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:28
1) Gaji dan Upah. Yaitu imbalan yang diperoleh setelah melakukan
pekerjaan untuk orang lain dalam waktu satu hari, satu pekan,
maupun satu bulan.
2) Pendapatan dari Usaha Sendiri. Merupakan nilai total dari hasil
produksi dikurangi total biaya yang di bayar dalam usahanya
sendiri.
3) Pendapatan dari Usaha Lain. Yaitu pendapatan tanpa
mencurahkan tenaga kerja, biasanya pendapatan sampingan
seperti pendapatan hasil sewa, ternak dan barang, bunga dari
bank, sumbangan dari pihak lain, dan pendapatan dari pensiun.
Dalam BPS dikemukakan bahwa pendapatan berasal dari tiga
sumber:29
1) Pendapatan dari upah atau gaji yang diterima oleh seuruh anggota
rumah tangga ekonomi yang bekerja sebagai imbalan bagi
pekerjaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau majikan
atau instansi tersebut baik uang maupun barang dan jasa.
2) Pendapatan dari hasil usaha seluruh anggota yang merupakan
pendapatan kotor, yaitu selisih nilai jual barang dan jasa yang
diproduksi dengan ongkos produksinya.
3) Pendapatan lainnya yaitu pendapatan di luar upah atau gaji yang
menyangkut usaha lain dari: (a) perkiraan sewa rumah milik
sendiri, (b) bunga, dividen, royalti, paten, sewa atau kontrak,
lahan, rumah, gedung, bangunan, peralatan dan sebagainya, (c)
buah hasil usaha (hasil usaha sampingan yang dijual, (d)
pensiunan dan klaim asuransi jiwa, (e) kiriman dari keluarga atau
pihak lain secara rutin, ikatan dinas, beasiswa, dan sebagainya.
Menurut Wirdayani Wahab, terdapat pembagian pendapatan yaitu
sebagai berikut.30
28
Aris Purwanto. “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah Boyolali”, skripsi pada Sekolah Sarjana IAIN Salatiga, 2016, h. 40, tidak dipublikasikan.
29Dary Farah Fikriyyah, “Pengaruh Bank Sampah terhadap Perilaku Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Pendapatan Nasabah (Studi Kasus: Bank Sampah Melati dan Bank Sampah Cilung, Bogor, Jawa Barat)”, Skripsi Institut Pertanian Bogor, 2018, h. 12
30Wirdayani Wahab, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung di Bank
Syariah”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol. 2, No. 1. 2016., h. 172-173
21
1) Pendapatan pokok, yaitu pendapatan yang tiap bulan diharapkan
diterima, pendapatan ini diperoleh dari pekerjaan utama yang
bersifat rutin.
2) Pendapatan sampingan, yaitu pendapatan yang diperoleh dari
pekerjaan diluar pekerjaan pokok dan tidak semua orang
mempunyai pendapatan sampingan.
3) Pendapatan lain-lain, yaitu pendapatan yang berasal dari
pemberian pihak lain, baik bentuk barang maupun bentuk uang,
pendapatan bukan dari usaha.
Berdasarkan beberapa jenis pendapatan yang dijelaskan diatas,
maka jenis-jenis pendapatan khususnya pendapatan mahasiswa dalam
penelitian ini akan menggunakan pembagian pendapatan yang
dikemukakan oleh Wirdayani Wahab (pendapatan pokok dan
pendapatan sampingan) sedangkan dari BPS peneliti menggunakan
pendapatan lainnya.
Mahasiswa tergolong bukan angkatan kerja, melainkan pelajar
yang bersekolah dan juga sebagai penerima pendapatan sehingga
mahasiswa tidak memiliki pendapatan permanen atau pendapatan
tetap. Maka sumber pendapatan mahasiswa dalam kaitannya minat
menabung termasuk pada tiga golongan diatas. Yaitu pendapatan
mahasiswa bersumber dari uang saku yang diberikan orang tua pada
setiap bulan atau setiap pekan. Bagi mahasiswa yang kuliah dibarengi
dengan bekerja kepada orang atau pihak lain, mahasiswa yang
pendapatannya dari hasil magang ataupun mereka mahasiswa yang
menjadi seorang entrepreneur sejak masih pelajar yang artinya dari
usaha sendiri. Selain itu, beasiswa dapat juga menjadi sumber
pendapatan bagi mahasiswa. Beasiswa adalah tunjangan yang
diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya
belajar.31
Dengan adanya pendapatan tambahan dari beasiswa tersebut,
mahasiswa dapat meningkatkan tabungan yang dimilikinya.
31
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Beasiswa Diakses pada tanggal 23 Mei 2019. Pukul 11:37 WIB
usaha dalam pola bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) dan
bentuk investasi sendiri kepada yang membutuhkan pembiayaan
melalui jual beli (murabahah, salam, dan Istishna) dan pola sewa
(Ijarah muntahiya bittamlik).52
Mudharabah adalah suatu produk finansial syariah yang
berbasis kemitraan. Dalam mudharabah terdapat dua pihak yang
berjanji melakukan kerjasama dalam suatu ikatan kemitraan. Pihak
yang satu sebagai yang menyediakan dana untuk diinvestasikan dan
pihak lain menyediakan pikiran, tenaga, dan waktunya untuk
mengelola usaha. Musyarakah adalah produk finansial syariah yang
berbasis kemitraan. Metode pembiyaan musyarakah ini, bank dan
calon nasabah bersepakat untuk bergabung dalam suatu kemitraan
dalam jangka waktu tertentu.
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana
penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli
kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan
keuntungan yang diharakan sesuai jumlah tertentu. Istishna
merupakan akad jual beli antara dua pihak berdasarkan pesanan
dari pihak lain dengan harga dan cara pembayaran yang sudah
disetujui. Salam adalah akad jual beli barang pesanan antara
pembeli dan penjual dengan pembayaran dilakukan dimuka pada
saat akad dengan barang yang jelas spesifikasinya.
Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah perjanjian sewa antara
pihak penyewa atas barang yang disewakan yang mana penyewa
mendapat hak opsi untuk membeli objek sewa pada saat masa sewa
berakhir. Dalam Ijarah Muntahiya Bittamlik, pemindahan hak
milik barang terjadi dengan salah satu dari cara berikut. (1) pihak
yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan
tersebut pada akhir masa sewa, (2) pihak yang menyewakan
52
Ascarya, op. cit., h. 123.
33
berjanji akan menghibahkan barang yang disewakan tersebut pada
akhir masa sewa.53
3) Akad Produk Jasa Bank Syariah
Dalam memberikan produk jasa perbankan syariah
menggunakan beberapa akad yaitu akad wakalah, kafalah,
hawalah, rahn, dan qard yang semuanya disesuaikan dengan
aplikasi dan produk perbankan. Wakalah yang berarti penyerahan
atau pemberian mandat oleh satu pihak kepada pihak lainnya
dalam hal yang boleh diwakilkan. Kafalah merupakan jaminan
yang diberikan penanggung (kafil) kepada pihak ketiga utuk
memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Hawalah
merupakan pengalihan utang dari orang yang berhutang kepada
orang lain yang menanggungnya. Rahn adalah menahan salah satu
harta pemilik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Qardh yaitu menghutangkan harta kepada orang lain
tanpa mengharapkan imbalan, untuk dikembalikandengan
pengganti yang sama dan data ditagih kaan saja dikehendaki.
Dalam penelitian ini produk Bank Syariah yang akan digunakan
yaitu produk tabungan atau simpanan dalam Bank Syariah. Berikut
penjelasan mengenai produk simpanan atau tabungan pada Bank
Syariah.
d. Tabungan Bank Syariah
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, seseorang yang ingin
menabung di Bank Syariah dapat memilih antara akad al-wadi‟ah atau
al-mudharabah. Tabungan syariah yang dimaksud yaitu tabungan
yang dalam operasinya menggunakan prinsip-prinsip syariah. Berikut
ini penjelasan mengenai jenis produk tabungan di Bank Syariah.
1) Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga
53
Ismail, Perbankan Syariah, op. cit. h. 163
34
dan dapat dikembalikan sesuai kehendak pemiliknya.54
Dalam
konsepnya al-wadi‟ah terbagi dua yaitu wadi‟ah yad adh-
dhamanah dan wadi‟ah yad dhamanah. Wadi‟ah yad adh-
dhamanah ini nasabah sebagai penitip yang memberikan hak
kepada Bank Syariah untuk menggunakan dan memanfaatkan uang
atau barang yang dititipkan. Sedangkan wadi‟ah yad dhamanah ini
nasabah sebagai penitip dan bank tidak boleh saling
membagihasilkan keuntungan. Berikut ketentuan umum tabungan
berdasarkan Wadi‟ah:55
a) Bersifat simpanan
b) Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan
kesepakatan.
c) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian („athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
2) Tabungan Mudharabah
Tabungan mudharabah ini nasabah sebagai shahibul mal (pemilik
dana) dan Bank Syariah sebagai mudharib atau pengelola dana
yang mempunyai hak untuk melalukan berbagai usaha yang tidak
bertentangan dengan syariah. Berikut ketentuan umum tabungan
berdasarkan Mudharabah:56
a) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal
atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau
pengelola dana.
b) Dalam kepastiannya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya
mudharabah dengan pihak lain.
c) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai
dan bukan piutang.
d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening
54
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), Edisi Ketiga, h. 297
55Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan
56Ibid
35
e) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan
dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
f) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan
nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
e. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Terdapat beberapa perbedaan yang mendasar dari Bank Syariah
dan bank konvensional, diantaranya sebagai berikut:57
1) Bank Islam mendasarkan perhitungan pada margin keuntungan,
sedangkan bank konvensional memakai perangkat bunga;
2) Bank Islam tidak saja berorientasi pada keuntungan (profit), tetapi
juga pada falah oriented, sedangkan bank konvensional semata-
mata profit oriented;
3) Bank Islam melakukan hubungan dengan nasabah dalam bentuk
hubungan kemitraan, sedangkan bank konvensional melakukan
hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungandebitur kreditur;
4) Bank Islam meletakkan penggunaan dana secara riil (users of real
funds), sedangkan bank konvensional sebagai creator of money
supply;
5) Bank Islam melakukan investasi-investasi yang halal saja,
sedangkan bank konvensional melakukan investasi yang halal dan
haram;
Bank Islam dalam melakukan pengerahan dan penyaluran dana harus
sesuai dengan pendapat Dewan Pengawas Syariah, sedangkan bank
konvensional tidak mendapat dewan sejenis itu.
f. Keunggulan Bank Syariah
Terdapat 5 keunggulan Bank Syariah yang belum diketahui banyak
orang, yaitu sebagai berikut.58
57
Rachmadi Usman, op. cit., h. 40-41 58
Nurul Ichsan Hasan, op. cit., h.165
36
a. Fasilitas Selengkap Bank Konvensional
Bank Syariah saat ini sangat modern dengan menyediakan
fasilitas yang sama dengan bank konvensional. Fasilitas tersebut
diantaranya menyediakan semua jenis transaksi mulai dari
tabungan, deposito, kredit usaha dan rumah, kliring, dan lainnya.
Selain itu, mayoritas Bank Syariah sudah terhubungan dengan
jaringan online ATM Bersama, memberikan layanan Internet
Banking, SMS Banking.
b. Manajemen Finansial yang Lebih Aman
Tragedi krisis ekonomi menimbulkan banyaknya Bank Syariah
bermunculan dan membuka cabang. Hal ini membuktikan
manajemen finansial berbasis syariah jauh lebih aman dari
ekonomi non-syariah.
c. Berkontribusi Langsung Memperkuat Bank Syariah
Setiap simpanan memperkuat investasi bank. Dan setiap pinjaman
akan memperkuat keuntungan bank. Semakin maju bank, semakin
banyak keuntungan bank yang dapat dibagikan sebagai bagi hasil
kepada para nasabah.
d. Membantu Orang yang Butuh berzakat
Sebagai muslim dengan menggunakan Bank Syariah, secara tidak
langsung ikut berzakat dan membantu mereka yang
membutuhkan, karena di bank konvensional tidak ada kewajiban
berzakat.
e. Halal
Kredit yang diberikan Bank Syariah memiliki persyaratan yang
mewajibkan dana yang digunakan untuk aktivitas yang halal.
Bisnis yang dibiayai Bank Syariah juga tidak boleh mengandung
kegiatan yang diharamkan agama Islam. Hal ini tidak membatasi
bahwa nasabah Bank Syariah harus muslim, justru agama apapun
boleh, asal halal pemakaiannya. Meskipun nasabahnya muslim,
37
tapi pemakaiannya untuk kegiatan yang tidak halal, maka tidak
diperkenankan mengambil kredit di Bank Syariah.
B. Penelitian yang Relevan
Referensi yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian
serupa yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian
sebelumnya yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini yaitu
sebagai berikut.
Indra Siswanti, tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Pengetahuan,
Agama, Iklan/Informasi dan Pengalaman Mahasiswa PAI STAIN Salatiga
tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank
Syariah”. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitatif dan
dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kota Salatiga
dengan objek penelitian yaitu mahasiswa STAIN Salatiga. Sumber data yang
digunakan yaitu berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan menggunakan angket, wawancara, serta
studi kepustakaan. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Koefisien
Determinasi, Uji T, dan Uji F. Terdapat lima variabel dalam penelitian ini,
yaitu variabel Pengetahuan sebagai variabel X1, variabel Agama sebagai
variabel X2, variabel iklan/informasi sebagai variabel X3, variabel
pengalaman sebagai variabel X4, dan variabel minat menabung sebagai
variabel terikatnya atau variabel Y. Berdasarkan kesimpulan penelitian yang
dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pengetahuan memiliki
pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung, agama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung, iklan/informasi memiliki
pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung, dan pengalaman
memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung.59
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Indra dengan penelitian ini
59
Indra Siswanti. “Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi dan Pengalaman
Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Skripsi pada Sekolah Sarjana STAIN Salatiga, 2015, h. 92, tidak dipublikasikan.
38
yaitu persamaan dapat ditemui pada salah satu variabel independen yaitu
variabel pengetahuan terhadap minat menabung mahasiswa di Bank Syariah.
Sedangkan perbedaannya jika penelitian Indra Siswanti menggunakan
variabel independen pengetahuan, agama, iklan/informasi, dan pengalaman,
maka penelitian ini yaitu menggunakan variabel independen pengetahuan dan
pendapatan. Selain itu, penelitian Indra populasi dan sampelnya hanya
mahasiswa PAI, dan penelitian ini mengambil populasi dan sampelnya
mahasiswa FITK,
Siti Umaryati, tahun 2016 dengan judul “Pengaruh Pembelajaran
Ekonomi Islam Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Bank Syariah
(Studi pada Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Metode
penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Lokasi penelitian dilakukan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan simple random
sampling. Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket dan
dokumentasi. Uji statistik yang digunakan yaitu uji statistik koefisien korelasi
Pearson, koefisien penentu, dan uji regresi linier sederhana. Penelitian ini
terdiri dari dua variabel yaitu variabel pembelajaran Ekonomi Islam sebagai
variabel X dan Minat Menabung sebagai variabel Y. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat mahasiswa
menabung di Bank Syariah khususnya pada mahasiswa IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memiliki pengaruh yang positif, berdasarkan tabel
anova, diperoleh nilai Sig. = 0,027 yang berarti < taraf signifikansi (0,05) atau
Ho ditolak. Adanya pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat
menabung di Bank Syariah mengandung pengertian bahwa semakin besar
pemahaman tentang Bank Syariah dalam Pembelajaran Ekonomi Islam, maka
akan semakin besar minat menabung mahasiswa di Bank Syariah.60
Terdapat
60
Siti Umaryati, “Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Bank Syariah”, skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, h. 56, tidak dipublikasikan
39
persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan, yaitu persamaan dengan penelitian Siti Umaryati terdapat pada
variabel dependennya minat menabung mahasiswa di Bank Syariah dan
menggunakan teknik pengumpulan data dengan angket. Sedangkan
perbedaannya terletak pada variabel independennya, penelitian Siti Umaryati
variabel bebasnya adalah pembelajaran Ekonomi Islam, sedangkan pada
penelitian ini menggunakan variabel bebas pendapatan dan pengetahuan
mahasiswa. Selain itu, penelitian Siti Umaryati menggunakan teknik analisis
data regresi linier sederhana, sedangkan penelitian ini menggunakan regresi
linier berganda.
Sayyidatul Maghfiroh, tahun 2018 dengan judul penelitian “Pengaruh
Religiusitas, Pendapatan, dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Menabung
di Bank Syariah pada Santri Pesantren Mahasiswa Darush Shalihat”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dilakukan di
Pesantren Mahasiswa Darush Shalihat. Penelitian ini terdapat 4 variabel yaitu
variabel religiusitas (X1), pendapatan (X2), lingkungan sosial (X3), dan minat
menabung di Bank Syariah sebagai variabel Y. Populasi penelitian ini adalah
seluruh santri Pesantren Mahasiswi Darush Shalihat dengan jumlah 75 santri,
dengan demikian sampelnya adalah seluruh populasi karena jumlahnya yang
kurang dari 100 responden. Sumber data penelitian berasal dari sumber
primer yang diperoleh secara langsung kuesioner yang dibagikan kepada
responden. Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan
dokumentasi. Instrumen diuji coba dengan uji validitas dan reliabilitas.
Teknik analisis datanya menggunakan analisis regresi berganda, uji T, uji F.
Hasil penelitian ini adalah bahwa religiusitas tidak berpengaruh terhadap
minat menabung di Bank Syariah. Pendapatan berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Syariah dan lingkungan sosial berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Syariah. Kemudian religiusitas, pendapatan, dan
lingkungan sosial secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat
40
menabung di Bank Syariah dengan nilai signifikan sebesar 0,000<0,05.61
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Sayyidatul Maghfiroh dengan
penelitian yang inipersamaan dengan penelitian Sayyidatul Maghfiroh
terletak pada salah satu variabel independennya yaitu pendapatan, variabel
dependennya yaitu minat menabung di Bank Syariah, teknik pengumpulan
data dengan kuesioner, dan teknik analisis menggunakan regresi linier
berganda. Perbedaannya dilihat penelitian Sayyidatul terbatas pada santri
Pesantren Darush Shalihat, sedangkan penelitian ini pada mahasiswa FITK
UIN Jakarta.
Nadia Triana, Neneng Nurhasanah, dan Ifa Hanifia Senjiati, tahun 2016
dengan judul “Pengaruh Tingkat Religusitas dan Disposible Income
Mahasiswa Fakultas Syariah Unisba terhadap Minat Menabung di Bank BRI
Syariah Kantor Kas Unisba”. Jurnal penelitian ini diterbitkan oleh Prosiding
Keuangan dan Perbankan Syariah. Metode penelitian yang dilakukan yaitu
penelitian kuantitatif dengan objek penelitian yang digunakan adalah
mahasiswa Fakultas Syariah Unisba dengan jumlah sampel sebanyak 86
mahasiswa dengan teknik sampling stratified random sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi
pustaka, dan wawancara. Terdapat dua variabel yang digunakan peneliti yaitu
variabel religiusitas sebagai variabel X1 dan variabel disposible income
sebagai variabel X2, dan variabel minat menabung di Bank Syariah sebagai
variabel dependen yaitu variabel Y. Data diolah dengan menggunakan uji
reliabilitas, uji validitas, statistik dan asumsi klasik. Hasil penelitian ini
adalah tingkat religiusitas dan disposible income Mahasiswa Fakultas Syariah
Unisba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung di Bank
BRI Syariah Kantor Kas Unisba baik secara parsial maupun simultan.62
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Nadia Triana, dkk dengan
penelitian ini, persamaan dengan penelitian ini yaitu sama menggunakan
variabel disposable income atau pendapatan, metode yang digunakan
61Maghfiroh, op. cit., h. 84.
62Nadia Triana, Neneng Nurhasanah, Ifa Hanifia Senjiati, op.cit., h. 533
41
penelitian kuantitatif, dan teknik pengumpulan data yang menggunakan
kuesioner dan wawancara. Perbedaannya penelitian Nadia, dkk menggunakan
variabel tingkat religiusitas selain pendapatan. Sedangkan pada penelitian ini
menggunakan variabel bebas pendapatan dan pengetahuan mahasiswa. Selain
itu penelitian Nadia, dkk terbatas pada Bank BRI Syariah, sedangkan
penelitian ini tidak terbatas pada salah satu Bank Syariah saja.
Roni Andespa, tahun 2017 dengan judul penelitian “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di Bank Syariah”. Jurnal
penelitian ini diterbitkan oleh Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan
Perbankan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif.
Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh nasabah Perbankan Syariah di
Sumatera Barat. Dimana sampel yang digunakan yaitu sebanyak 250 nasabah
Bank Syariah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan
metode non probability sampling dengan menggunakan Convenience
Sampling. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini terbagi menjadi 16
faktor yang kemudian dijadikan variabel bebas atau variabel X. 16 variabel
tersebut yaitu, variabel produk (X1), harga (X2), distribudi (X3), promosi (X4),
budaya (X5), kelas sosial (X6), kelompok acuan (X7), keluarga (X8), peran dan
status (X9), usia dan siklus hidup (X10), gaya hidup (X11), kepribadian dan
konsep diri (X12), motivasi (X13), persepsi (X14), pembelajaran (X15),
keyakinan dan sikap (X16) serta variabel minat nasabah menabung di Bank
Syariah sebagai variabel Y. seluruh variabel faktor-faktor tersebut diuji
menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Analisis faktor menggunakan
analisis statistik matrik korelasi, analisis faktor dengan teknik PCA (Principle
Component Analysis), kemudian analisis faktor menyederhanakan 16 faktor
tersebut menjadi 4 faktor didasarkan pada tingkat eigenvalue. Kemudian
faktor matrik berisi koefisien yang dipakai untuk menyatakan variabel baku
dari faktor tersebut. Selanjutnya menggunakan rotasi matrik dan intepretasi
matrik. Berdasarkan kesimpulan penelitian diperoleh hasil bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan menabung di Bank Syariah adalah faktor marketing
42
mix, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi.
Berdasarkan hasil analisis faktor yang diperoleh 4 faktor yang terdiri dari 16
variabel dimana faktor pertama terdiri dari variabel usia dan siklus hidup,
keyakinan dan sikap, motivasi, gaya hidup dan pembelajaran. Faktor kedua
terdiri dari variabel persepsi, kelompok acuan, kelas sosial, serta peran dan
status. Faktor ketiga terdiri dari variabel produk, harga, promosi dan
distribusi. Faktor keempat terdiri dari variabel budaya dan keluarga.63
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Roni Andespa dengan
penelitian ini, yaitu persamaannya sama-sama mengkaji minat nasabah
menabung di Bank Syariah dan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Perbedaannya, penelitian Roni menggunakan 16 variabel independen dengan
teknik analisis data PCA (Principle Component Analysis). Sedangkan
penelitian ini menggunakan 2 variabel independen dengan menggunakan
teknik analisis data regresi linier berganda.
Ayif Fathurrahman dan Umi Azizah, tahun 2018 dengan judul penelitian
“Analisis Faktor-Faktor Preferensi Mahasiswa Terhadap Perbankan Syariah
(Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta)”. Jurnal penelitian ini diterbitkan oleh Journal of Islamic
Economics, Finance, and Banking. Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari 6 variabel yaitu, variabel agama (X1), biaya (X2), manfaat (X3),
fasilitas (X4), pengetahuan (X5), dan variabel preferensi menabung di Bank
Syariah sebagai variabel dependen atau variabel Y. Metode penelitian yang
digunakan yaitu penelitian kuantitif dengan mengumpulkan data
menggunakan kuesioner. Populasi penelitian yaitu mahasiswa semester 5 dan
semester 7 yang berjumlah 279 mahasiswa. Dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria yang
ditetapkan peneliti dengan rumus Slovin ditemukan berjumlah 100
mahasiswa untuk semester 5 dan 96 untuk semester 7. Jenis datanya yaitu
data primer yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Teknik
63
Andespa, op. cit., h. 56
43
pengumpulan data yaitu angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang
variabel penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan dilakukan uji koefisisen determinasi, uji secara parsial atau
uji T, dan uji secara simultan atau uji F. Hasil penelitian menunjukan bahwa
faktor agama berpengaruh positif terhadap tingkat preferensi mahasiswa
terhadap perbankan syariah, faktor biaya berpengaruh positif terhadap tingkat
preferensi mahasiswa terhadap perbankan syariah, faktor manfaat
berpengaruh positif terhadap tingkat preferensi mahasiswa terhadap
perbankan syariah, faktor fasilitas berpengaruh positif terhadap tingkat
preferensi mahasiswa terhadap perbankan syariah, dan faktor pengetahuan
berpengaruh positif terhadap tingkat preferensi mahasiswa terhadap
perbankan syariah.64
Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian Ayif
Fathurrahman dan Umi Azizah dengan penelitian ini, yaitu sama-sama
mengkaji minat atau preferensi menabung di Bank Syariah, menggunakan
variabel independen pengetahuan, teknik pengumpulan data menggunakan
angket dan teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda.
Perbedaannya penelitian Ayif dan Umi mengenai preferensi menabung,
sedangkan penelitian ini mengenai minat menabung di Bank Syariah.
Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim, tahun 2016 dengan judul
penelitian “Pengaruh Produk Bank Syariah terhadap Minat Menabung dengan
Persepsi Masyarakat sebagai Variabel Moderating di Pati”. Jurnal penelitian
ini diterbitkan oleh Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah. Penelitian ini
terdiri dari 3 variabel, yaitu variabel produk Bank Syariah sebagai variabel
independen atau variabel X, variabel minat menabung sebagai variabel
dependen atau variabel Y, dan variabel persepsi sebagai variabel moderat
untuk memperkuat variabel X. Metode penelitian yang digunakan yaitu
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder.
64
Ayif Fathurrahman dan Umi Azizah, “Analisis Faktor-Faktor Preferensi Mahasiswa tehadap Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)”, Ihtifaz: Journal of Islamic Economics, Finance, and Banking, Vol. 1, No. 1&2, Juni-Desember 2018, h. 118
44
Populasi dari penelitian ini adalah nasabah dari lembaga keuangan mikro
syariah yang berdomisili di Kecamatan Kota Kabupaten Pati Jawa Tengah
Indonesia. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis
data penelitian ini menggunakan uji MRA (Moderating Regresion Analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk-produk (tabungan) lembaga
keuangan mikro mempunyai manfaat bagi nasabah atau masyarakat.
Sedangkan perpersi masyarakat dapat menjadi variabel moderating karena
Bank Umum Syariah mampu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa
produknya terbebas dari unsur riba.65
Terdapat persamaan dan perbedaan
penelitian Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim dengan penelitian ini,
yaitu sama-sama mengkaji minat menabung di Bank Syariah dengan metode
penelitian kuantitatif, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada variabel
independen dan teknik analisis data yang dilakukan Hutomo dan Chanafi
menggunakan MRA (Moderating Regresion Analysis) sedangkan penelitian
ini menggunakan regresi linier berganda.
Berikut ini merupakan rangkuman dari beberapa penelitian relevan
diatas:
Tabel 2.1 Penelitian Relevan
No. Nama/Tahun Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan
1 Indra
Siswanti
(2015)
Pengaruh
Pengetahuan, Agama,
Iklan/Informasi dan
Pengalaman
Mahasiswa PAI
STAIN Salatiga
tentang Sistem
Persamaan: sama-sama
mengkaji minat menabung di
Bank Syariah, menggunakan
metode kuantitatif, teknik
pengambilan data angket dan
wawancara.
Perbedaan: variabel X
65
Hutomo Rusdianto dan Chanafi Ibrahim, op. cit., h. 60
45
No. Nama/Tahun Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan
Perbankan Syariah
Terhadap Minat
Menabung di Bank
Syariah
agama dan iklan/informasi
berbeda dengan yang
digunakan penelitian ini
yaitu pendapatan
2 Siti Umaryati
(2016)
Pengaruh
Pembelajaran
Ekonomi Islam
Terhadap Minat
Mahasiswa Menabung
di Bank Syariah
(Studi pada
Mahasiswa IPS UIN
Syarif Hidayatullah
Jakarta)
Persamaan: sama-sama
mengkaji minat menabung di
Bank Syariah, menggunakan
teknik pengumpulan data
dengan angket
Perbedaan: variabel
independennya pembelajaran
ekonomi Islam sedangkan
penelitian ini pendapatan dan
pengetahuan, dan teknik
analisis data regresi linier
sederhana, pada penelitian
ini menggunakan regresi
linier berganda.
3 Sayyidatul
Maghfiroh
(2018)
Pengaruh Religiusitas,
Pendapatan, dan
Lingkungan Sosial
terhadap Minat
Menabung di Bank
Syariah ada Santri
Pesantren Mahasiswa
Darush Shalihat
Persamaan: sama-sama
menggunakan variabel
pendapatan dan minat
menabung di Bank Syariah,
teknik pengumpulan data
dengan kuesioner, dan teknik
analisis menggunakan regresi
linier berganda.
Perbedaan: subjek
penelitiannya santri di
Pesantren Darush Shalihat,
46
No. Nama/Tahun Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan
Pada tabel 4.14 didapat persamaan regresi linier berganda dengan dua
variabel bebas yaitu sebagai berikut.
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
96
Y = variabel terikat atau respon
a = konstanta
b1, b2, b3 = koefisien predictor
X1 = variabel Pendapatan
X2 = variabel Pengetahuan
Kemudian nilai-nilai hasil pengujian menggunakan SPSS 20
dimasukan ke dalam persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai
berikut.
Y = 8,678 - 0,074 X1 + 0,457 X2
Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) yaitu 8,678 yang berarti jika Pendapatan dan
Pengetahuan nilainya adalah 0 atau tanpa adanya nilai X1 dan X2,
maka minat menabung mahasiswa di Bank Syariah memiliki
peningkatan sebesar 8,678.
b. Nilai koefisien variabel Pendapatan (X1) bernilai negatif sebesar -
0,074. Dapat diartikan nilai Pendapatan Mahasiswa akan turun sebesar
-0,074. Maka nilai variabel Pendapatan Mahasiswa berpengaruh
negatif terhadap variabel Minat Menabung.
c. Nilai koefisien variabel Pengetahuan (X2) bernilai positif sebesar
0,457, dapat diartikan bahwa setiap peningkatan Pengetahuang tentang
Bank Syariah sebesar 1 satuan, maka akan Minat Menabung di Bank
Syariah sebesar 0,457.
Pendapatan (X1)
Pengetahuan (X2)
Minat Menabung di Bank
Syariah (Y)
0,000
97
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Pendapatan Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
Berdasarkan hasil penelitian, variabel dari Pendapatan (X1) bernilai negatif
terhadap variabel Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Y) yang
berarti bahwa Pendapatan tidak berpengaruh terhadap Minat Menabung
Mahasiswa di Bank Syariah. Hal ini berdasarkan hasil penelitian dengan nilai
signifikansi sebesar 0,298>0,025 dan nilai t hitung < t tabel (-1,046 < 1,987)
serta nilai koefisien regresi sebesar -0,074. Maka disimpulkan bahwa
Pendapatan tidak berpengaruh terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Bank
Syariah.
Hal ini dapat terjadi berdasarkan hasil angket yang terkumpul karena
pendapatan mahasiswa yang hanya berasal dari uang saku yang diberikan
orang tua, tambahan pendapatan dari hasil mengajar bimbel atau privat
memungkinkan mahasiswa hanya bisa menggunakannyaa untuk
mengkonsumsi kebutuhan sehari-hari dan kurang akan kecenderungannya
untuk menabung. Dalam teori Sadono Sukirno mengenai hal yang
mempengaruhi konsumsi dan tabungan memang salah satunya yaitu distribusi
pendapatan. Namun dalam pernyataan, ketika “segolongan besar penduduk
mempunyai pendapatan yang hanya cukup membiayai konsumsinya dan
tabungannya adalah kecil”.4 Maka sama halnya dengan hasil penelitian ini
bahwa dimungkinkan mahasiswa memiliki pendapatan yang hanya cukup
untuk membiayai konsumsi sehari-harinya saja sehingga kecenderungan
untuk menabungnya menjadi kurang.
Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Khairun Nisa yang menyatakan bahwa tingkat pendapatan tidak berpengaruh
positif terhadap minat menabung di Bank Syariah pada mahasiswa Program
Studi Perbankan Syariah angkatan 2015 dan 2016 dengan nilai t hitung < t
tabel (0,767 < 1,987) dan nilai signifikan > 0,05 (0,928 > 0,05).5 Berdasarkan
4Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), h. 119 5Khairun Nisa, “Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Religiusitas Mahasiswa Terhadap
Minat Menabung Bank Syariah (Studi pada Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah
98
hasil penelitiannya, hal ini terjadi karena banyaknya pendapatan yang
diperoleh mahasiswa sebesar <500.000 dalam sebulan dan hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa itu sendiri selama satu bulan.
2. Pengaruh Pengetahuan tentang Bank Syariah Terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah
Berdasarkan hasil penelitian, variabel dari Pengetahuan (X2) bernilai
positif terhadap variabel Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Y)
yang berarti bahwa Pengetahuan tentang Bank Syariah berpengaruh terhadap
Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah. Hal ini berdasarkan hasil
penelitian dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,025 dan nilai t hitung > t
tabel (17,844 > 1,987) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,457 serta
berpengaruh sebesar 78%. Maka disimpulkan bahwa Pengetahuan tentang
Bank Syariah berpengaruh terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Bank
Syariah.
Berdasakan hasil angket yang terkumpul ternyata diperoleh informasi dari
responden bahwa mereka mengetahui informasi mengenai Bank Syariah.
Responden mengetahui cara membuka tabungan di Bank Syariah, mengetahui
lokasi Bank maupun ATM Bank Syariah, dan mengaku puas terhadap
pelayanan Bank Syariah, sehingga jelaslah bahwa pengetahuan mahasiswa
mengenai Bank Syariah mampu memberikan pengaruh terhadap minat
menabung mahasiswa di Bank Syariah. Berarti semakin mahasiswa
meningkatnya pengetahuan mengenai Bank Syariah, maka minat menabung
mahasiswa di Bank Syariah juga akan meningkat. Hal tersebut sesuai dengan
teori pengambilan keputusan pembelian atau pengambilan keputusan minat
beli yang diasumsikan dengan minat menabung yang menyatakan bahwa
pengetahuan merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat
mempengaruhi keputusan minat beli atau keputusan minat menabung.
Angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung), 2018, hlm 117, tidak dipublikasikan.
99
Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan
Arifatun Nisak, Suryadi, dan Sri Suryoko yang menyatakan bahwa
pengetahuan berpengaruh positif terhadap minat menabung mahasiswa di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada angkatan 2008-2009 Universitas
Diponegoro sebesar 37,1%.6 Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Indra
Siswanti juga mendukung hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan
tentang Bank Syariah yang dimiliki oleh mahasiswa PAI STAIN Salatiga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung sebesar 19,2%.7
3. Pengaruh Pendapatan dan Pengetahuan tentang Bank Syariah
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
Dari hasil perhitungan secara bersama-sama atau simultan dengan Uji F
yaitu didapatkan hasil bahwa pendapatan dan pengetahuan bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel minat menabung yang ditunjukkan
dengan besarnya nilai F hitung sebesar 162,349 yang lebih besar dari nilai F
tabel yaitu 3,44. Dan nilai signifikansi sebesar 0,000 <0,05 yang berarti
bahwa Pendapatan (X1) dan Pengetahuan tentang Bank Syariah (X2) dapat
mempengaruhi Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Y). Dan nilai
koefisien regresi pada nilai Adjusted R Square sebesar 0,78 yang berarti
bahwa Pendapatan (X1) dan Pengetahuan tentang Bank Syariah (X2) dapat
mempengaruhi Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah (Y) sebesar
78% dengan sisa 22% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
peneltian ini. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya,
faktor lain yang juga dapat mempengaruhi minat menabung ini yaitu faktor
religiusitas, lingkungan sosial, kualitas pelayanan dan promosi, pembelajaran
ekonomi Islam, dan persepsi tentang Bank Syariah.
6Arifatun Nisak, Saryadi, Sri Suryoko, Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Tentang
Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah Semarang, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 2 No. 1, 2013, h. 6
7Indra Siswanti, “Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi dan Pengalaman
Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Skripsi pada Sekolah Sarjana STAIN Salatiga, 2015, h. 87, tidak dipublikasikan.
100
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah berusaha melakukan sesuai
dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Meskipun demikian, dalam penelitian ini terdapat
keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti yaitu antara lain:
1. Keterbatasan peneliti dalam mencari referensi mengenai minat
menabung.
2. Keterbatasan peneliti dalam penyebaran angket mencari responden yang
menggunakan atau yang merupakan nasabah Bank Syariah di setiap
jurusan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Dikarenakan penyebaran angket melalui google form dan menggunakan
internet, peneliti harus melakukan pengecekan data responden yang
sudah masuk dan jumlah yang masih kurang.
4. Peneliti juga tidak bisa berkomunikasi atau berinteraksi secara langsung
dengan para responden karena pengisian angket yang menggunakan
google form.
101
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dikumpulkan, diolah dan di
analisis, maka dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut.
1. Pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat menabung mahasiswa di
Bank Syariah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai signifikan
sebesar 0,298 > taraf signifikan 0,05 dan nilai t hitung -1,046 < t tabel
1,987 Ha ditolak.
2. Pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah berpengaruh positif
terhadap minat menabung mahasiswa di Bank Syariah. Hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai sig sebesar 0,000 < taraf signifikan 0,05 dan nilai
t hitung 17,844 > t tabel 1,987 sehingga Ha diterima.
3. Pendapatan mahasiswa dan pengetahuan tentang Bank Syariah
berpengaruh positif terhadap minat menabung mahasiswa di Bank
Syariah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai sig 0,000 < taraf
signifikan 0,05 dan nilai F hitung 162,349 > F tabel 3,44 sehingg Ha
diterima dan nilai Adjusted R Square 0,78 yang berarti secara simultan
memiliki pengaruh sebesar 78%.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi yang diperoleh berdasarkan
hasil penelitian yaitu.
1. Hasil penelitian didapatkan bahwa pendapatan mahasiswa tidak
berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Syariah. Hal ini
memperlihatkan bahwa kecenderungan mahasiswa dalam menabung
masih rendah sehingga tabungan mereka kecil. Padahal jika saja
memiliki kesadaran akan menabung, bisa membuat lebih teratur dalam
mengelola penerimaan mahasiswa
102
2. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan tentang Bank Syariah
berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Syariah. Hal ini
dikarenakan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang Bank Syariah.
Oleh sebab itu, minat menabung mahasiswa di Bank Syariah akan tinggi
jika pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah itu meningkat.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu
sebagai berikut.
1. Bank Syariah
Diharapkan untuk terus memberikan informasi tentang keuntungan atau
pentingnya menabung di Bank Syariah beserta produk-produk yang bisa
ditawarkan. Selain melalui brosur yang dibagikan, aktif di sosial media,
juga dapat bekerja sama dengan kampus-kampus untuk berkoordinasi saat
mata kuliah yang berkaitan atau melakukan promosi di lingkungan
kampus.
2. Mahasiswa
Sebagai mahasiswa untuk lebih banyak mempelajari dan mencari
informasi mengenai Bank Syariah serta produk-produk Bank Syariah.
Dikarenakan menabung di Bank Syariah artinya menjalankan syariat
Islam yang akan memberikan ketenangan dan keamanan dari adanya
bunga dan hasil usaha yang dilarang oleh syariat Islam. Sehingga
menimbulkan keyakinan bahwa memilih Bank Syariah lebih diutamakan
dibandingkan dengan Bank Konvensional.
3. Peneliti Lain
a. Dapat mengkaji lebih dalam dan lebih jauh lagi mengapa pendapatan
tidak dapat mempengaruhi minat menabung padahal logikanya
semakin banyak mahasiswa memiliki pendapatan maka tingkat
kemungkinan untuk saving atau menabung semakin tinggi.
b. Dapat dilakukan pada fakultas atau universitas yang mayoritas
mahasiswanya sebagai pekerja.
103
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dari Teori dan Praktik. Jakarta: Gema
Insani. Cetakan 15. 2009
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.