Top Banner
Pengaruh Pencahayaan Tempat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA Hendri Nuryanto S1 Pend. Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Diah Wulandari, ST.,MT. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak Pencahayaan sebagai bagian dari lingkungan kerja fisik dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Semakin baik tingkat pencahayaan yang terdapat ditempat kerja maka akan meningkatkan kenyamanan pekerja sehingga kinerja karyawan dapat optimal. Permasalan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh antara pencahayaan terhadap kinerja karyawan pada bengkel M.Miskan Kalijudan – Surabaya. Penelitian ini dilakukan di bengkel pengecatan M.Miskan Surabaya. Data yang diperoleh melalui penelitian ini dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Dimana dengan pengambilan data yaitu dengan cara mengukur tingkat pencahayaan dan output (hasil kerja) pada industri atau perusahaan. Data yang diambil kemudian dibandingkan sebelum dan setelah perubahan cahaya. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan dalam lingkup kerja pengamplasan yang berjumlah 5 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pencahayaan sebelum pencahayaan diubah pada penelitian ini sangat berpengaruh. Hal ini dapat dilihat pencahayaan terbaik yang terjadi siang hari pada pekerja 1, 3 dan 5 yaitu 165 lux dengan luas area yang terselesaikan 530 cm 2 , 540 cm 2 dan 535 cm 2 . Dari hasil perhitungan korelasi product moment dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,920 antara pencahayaan dan kinerja karyawan, maka koefisien korelasi yang ditemukan termasuk katagori sangat kuat.Pencahayaan setelah pencahayaan diubah pada penelitian ini juga sangat berpengaruh. Hal ini juga dapat dilihat pada siang hari pencahayaan terbaik terjadi pada pekerja 2 dan pekerja 4 dengan pencahayaan 208 lux dan 207 lux dengan luas area yang terselesaikan kerja 1450 cm 2 dan 1400 cm 2 . Dari hasil perhitungan korelasi product moment dapat diketahui juga bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,866 antara pencahayaan dan kinerja karyawan setelah diubah, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,866 termasuk katagori sangat kuat. Kata kunci : Pencahayaan dan kinerja karyawan. Abstract Lighting as part of the physical work environment can affect the performance of the employee. The better the lighting levels found in the 135
9

PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

Dec 28, 2015

Download

Documents

Alim Sumarno

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : HENDRI NURYANTO
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

Pengaruh Pencahayaan Tempat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

Hendri NuryantoS1 Pend. Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

E-mail: [email protected]

Diah Wulandari, ST.,MT.Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

E-mail: [email protected]

AbstrakPencahayaan sebagai bagian dari lingkungan kerja fisik dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Semakin baik tingkat pencahayaan yang terdapat ditempat kerja maka akan meningkatkan kenyamanan pekerja sehingga kinerja karyawan dapat optimal. Permasalan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh antara pencahayaan terhadap kinerja karyawan pada bengkel M.Miskan Kalijudan – Surabaya. Penelitian ini dilakukan di bengkel pengecatan M.Miskan Surabaya. Data yang diperoleh melalui penelitian ini dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Dimana dengan pengambilan data yaitu dengan cara mengukur tingkat pencahayaan dan output (hasil kerja) pada industri atau perusahaan. Data yang diambil kemudian dibandingkan sebelum dan setelah perubahan cahaya. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan dalam lingkup kerja pengamplasan yang berjumlah 5 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pencahayaan sebelum pencahayaan diubah pada penelitian ini sangat berpengaruh. Hal ini dapat dilihat pencahayaan terbaik yang terjadi siang hari pada pekerja 1, 3 dan 5 yaitu 165 lux dengan luas area yang terselesaikan 530 cm2, 540 cm2 dan 535 cm2. Dari hasil perhitungan korelasi product moment dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,920 antara pencahayaan dan kinerja karyawan, maka koefisien korelasi yang ditemukan termasuk katagori sangat kuat.Pencahayaan setelah pencahayaan diubah pada penelitian ini juga sangat berpengaruh. Hal ini juga dapat dilihat pada siang hari pencahayaan terbaik terjadi pada pekerja 2 dan pekerja 4 dengan pencahayaan 208 lux dan 207 lux dengan luas area yang terselesaikan kerja 1450 cm2 dan 1400 cm2. Dari hasil perhitungan korelasi product moment dapat diketahui juga bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,866 antara pencahayaan dan kinerja karyawan setelah diubah, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,866 termasuk katagori sangat kuat. Kata kunci : Pencahayaan dan kinerja karyawan.

Abstract Lighting as part of the physical work environment can affect the performance of the employee. The

better the lighting levels found in the workplace will increase worker comfort and the employee's performance can be optimized. A matter which is examined in this study is: Are there any influence of light on the performance of the employees in M.Miskan Kalijudan painting workshop, Surabaya.This research was conducted in Surabaya M.Miskan painting workshop. The data obtained through this study were collected and analyzed by descriptive quantitative. Where the data collection that is by measuring light levels and output (work) on the industry or the company. The data captured is then compared before and after the change of light. The Samples in this study were employees within the scope of work sanding amounting to 5 people.The results of this study show that the level of the lighting before the lighting changed in this study was very influential. This is can be seen that the best lighting happened during the day on worker 1, 3 and 5 is 165 lux with an area were resolved 530 cm 2, 540 cm 2 and 535 cm 2. . the result of the calculated product moment correlation can be seen that there is a positive correlation of 0,920 between lighting and performance of the employees, the correlation coefficients were found including category is very strong. The level of the lighting after lighting changed in this study is also very influential. It can also be seen in that is the best light during the day happens to worker 2 and worker 4 with lighting 208 lux and 207 lux in the working area of the resolved 1450 cm 2 and 1400 cm 2. From the result of the calculation product moment correlation it is known also that there is a positive correlation of 0, 866 between lighting and performance of employees after being amended, the correlation coefficient was found to be 0.866, including a very strong category.   Keywords: Lighting and employee performance.

135

Page 2: PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 135 - 140

PENDAHULUANLatar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini, telah terpapar jelas bahwa semakin meningkatnya kecanggihan teknologi di bidang otomotif dipengaruhi sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan pasar global, perkembangan industri otomotif di sebuah negara merupakan tolak ukur kemajuan industri otomotif secara nasional di negara itu, perubahan-perubahan yang cepat dalam era globalisasi akan membawa implikasi pada pengelolahan dunia usaha sebagai pelaku kegiatan ekonomi. Bengkel M.Miskan bergerak pada bidang perbaikan body repair perbaikan pada mobil seperti pembentukan ulang pada body mobil. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih barang atau tempat industri. Akibatnya, kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Setiap hari manusia terlibat pada kondisi lingkungan yang berbeda - beda dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi kemampuan manusia. Pekerja akan mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung. Lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat bekerja secara optimal dengan sehat, aman, nyaman, selamat dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus didesain sedemikian sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja. Evaluasi lingkungan kerja dilakukan dengan cara pengukuran kondisi tempat kerja dan mengetahui respon pekerja terhadap paparan lingkungan kerja.

Adapun masalah yang terjadi pada bengkel M.Miskan sangat kompleks yang mempengaruhi kinerja karyawan. Suhu ruangan yang sangat panas, gaji dan tunjangan karyawan yang sangat minim, sistem K3 yang belum berjalan dengan baik, konsentrasi karyawan yang menurun serta pencahayaan bengkel yang sangat minim sehingga menimbulkan waktu pengerjaan yang kurang maksimal dan kinerja karyawan yang menurun pada bengkel M.Miskan Surabaya.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Pencahayaan minimal yang dibutuhkan adalah 200 lux, sedangkan pencahayaan pada bengkel M.Miskan pada ruangan perbaikan panel adalah 185 lux, ruangan penggosokan 160 lux, serta ruang pemolesan 175 lux, akibat pencahayaan

yang kurang bias saja mempengaruhi produktivitas sehingga pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami penurunan keuntungan sebesar 10 sampai 15 persen dalam satu tahun.

Penelitian ini melakukan perubahan dan pengujian terhadap pencahayaan pada proses kerja bagian pengamplasan di bengkel M.Miskan Kalijudan Surabaya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pencahayaan terhadap kinerja karyawan bengkel M.Miskan Kalijudan Surabaya.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai salah satu sumber informasi yang dapat digunakan untuk menyelsaikan sebagian permasalahan pencahayaan yang timbul dalam pengaruh kinerja karyawan di bengkel M.Miskan Surabaya ..METODERancangan penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian Tempat

Penelitian ini dilakukan di Bengkel M.Miskan terletak di Jln Kalijudan 254 Surabaya.

WaktuPenelitian dilakukan setelah pelaksanaan seminar proposal skripsi.

     Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, maka langkah berikutnya adalah pengolahan data untuk menentukan perbandingan sebelum dan sesudah

Gambar 1. Rancangan Penelitian

1

Page 3: PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

Pengaruh Pencahayaan Tempat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

pencahayaan pada bengkel M.Miskan dirubah sesuai standart: Data dicatat dari alat ukur untuk pagi,

siang dan sore. Data diambil dari 5 pekerja pada unit /

ruang penggosokan. Kemudian dibandingkan dengan apakah

ada perubahan yang signifikan pada kinerja karyawan bengkel M.Miskan Surabaya.

Pembuatan tabelData dicatat pada tabel untuk membandingkan apa ada perubahan yang signifikan pada pencahayaan tempat kerja dan kinerja karyawan bengkel M.Miskan Kalijudan Surabaya.

Korelasi product momentBerikut ini sebelum dilakukan pengujian hipotesis akan diberi perhitungan korelasi yang sederhana. Rumusan korelasi product moment antara lain seperti rumus

Pengujian HipotesisDalam pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji t, dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel bebas yaitu pencahayaan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Data dianalisis dengan rumus, yaitu dengan membandingkan signifikansi hitung antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANData Hasil Penelitian

Tabel 1. Pengukuran pencahayaan sebelum diubah

Tabel 2. Pengukuran pencahayaan setelah diubah

Analisis Data Hasil Penelitian Dan Pembahasan Dari data hasil penelitian pada tabel di

atas selanjutnya ditampilkan grafik-grafik agar dapat diketahui pengaruh variabel dari pengujian yang dilakukan Analisis Pencahayaan Dan Kinerja Karyawan Sebelum Diubah

Pembuatan Grafik

137

Page 4: PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 135 - 140

Di bawah ini adalah penyajian data berupa grafik dengan penjelasan dari setiap pengujian.

Gambar 2. Grafik pencahayaan sebelum diubah.

Pada gambar 2 tingkat pencahayaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat gambar 2 tersebut menunjukan bahwa perbedaan tingkat pencahayaan menghasilkan hasil kerja yang bebeda pula. Pencahayaan terbaik yang terjadi siang hari pada pekerja 1, 3 dan 5 yaitu 165 lux dengan luas area yang terselesaikan 530 cm2, 540 cm2 dan 535 cm2. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal bahwa pencahayaan yang baik bisa diperoleh kinerja karyawan yang baik, karena dari pengukuran pada tempat industri diperoleh data bahwa tingkat pencahayaan mempengaruhi kinerja karyawan bengkel.Sementara itu sore hari pada pekerja 1,2,3,4 dan 5 tingkat pencahayaan kurang 160 lux dan 161 lux dan kinerja karyawan bengkel M.Miskan menurun dan kurang dari target yang ditentukan dari pihak bengkel

Perhitungan korelasi product moment

Tabel 3. Pencahayaan dan luas area sebelum diubah

Dari tabel 3 berikut terlihat bahwa rata–rata pencahayaan Σ X2 = 51 ; Σ Y2 = 43100 dan Σ XY = 251775. Harga – harga tersebut selanjutnya dimasukan pada rumus sebagai berikut :

( 1 )

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,920 antara pencahayaan dan kinerja karyawan. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel 3. Berdasarkan tabel tersebut tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,920 termasuk katagori sangat kuat.

Pengujian hipotesis Untuk menguji signifikasi hubungan , yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk semua pekerja, maka perlu diuji signifikasinya dengan rumus sebagai berikut :

( 2 )

Page 5: PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

Pengaruh Pencahayaan Tempat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n – 2 = 8, maka diperoleh t tabel = 2,306. Berdasarkan perhitungan maka dinyatakan t hitung jatuh pada daerah penolakan Ho, maka dapat dinyatakan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada hubungan antara pencahayaan dan kinerja karyawan ditolak, dan hipotesis alternatif yang menyatakan ada hubungan antara pencahayaan dan kinerja karyawan diterima.

Analisis Pencahayaan dan Kinerja Karyawan Setelah Diubah

Pembuatan Grafik Dibawah ini adalah penyajian data berupa grafik dengan penjelasan dari setiap pengujian

Gambar 3. Grafik pencahayaan setelah diubah

Pada gambar 3 masih dengan definisi yang sama tingkat pencahayaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat gambar 3 tersebut menunjukan bahwa perbedaan tingkat pencahayaan menghasilkan kinerja karyawan yang bebeda pula. Pencahayaan terendah yang terjadi sore hari pada semua pekerja yaitu 200, 201 dan 202 lux dengan menghasilkan luas area yang terselesaikan yaitu 900 cm2, 870 cm2, 910 cm2, 930 cm2 dan 950 cm2. Sementara pencahayaan terbaik terjadi siang hari pada pekerja 4 yaitu 208 lux dengan luas area yang terselesaikan yaitu 1450 cm2. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal bahwa pencahayaan yang baik meningkatkan kinerja karyawan, karena dari pengukuran pada tempat industri diperoleh data bahwa pencahayaan mempengaruhi kinerja karyawan. Sementara itu pada sore hari pada pencahayaan 200 lux kinerja karyawan bengkel M.Miskan kurang dari target yang ditentukan dari pihak industri. Tapi pencahayaan setelah diubah lebih meningkatkan kinerja karyawan

dibandingkan dengan sebelum diubah. Hal ini terjadi karena pencahayaan sebelum diubah belum memenuhi standart yang di tentukan sehingga kinerja karyawan buruk sebelum pencahayaan di ubah.

Perhitungan korelasi product moment

Tabel 4. Pencahayaan dan luas area setelah diubah

Dari tabel 4 berikut terlihat bahwa rata–rata pencahayaan Σ X2 = 87 ; Σ Y2 = 633050 dan Σ XY Dari tabel 4.4 berikut terlihat bahwa rata – rata pencahayaan Σ X2 = 87 ; Σ Y2 = 633050 dan Σ XY = 6433. Harga – harga tersebut selanjutnya dimasukan pada rumus.

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,866 antara pencahayaan dan kinerja karyawan. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel 4. Berdasarkan table tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,866 termasuk katagori sangat kuat.

Pengujian hipotesis

139

Page 6: PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

JTM. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, 135 - 140

Untuk menguji signifikasi hubungan , yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk semua pekerja, maka perlu diuji signifikasinya dengan rumus sebagai berikut :

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n – 2 = 8, maka diperoleh t tabel = 2,02. Berdasarkan perhitungan maka dinyatakan t hitung jatuh pada daerah penolakan Ho, maka dapat dinyatakan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada hubungan antara pencahayaan dan kinerja karyawan ditolak, dan hipotesis alternative yang menyatakan ada hubungan antara pencahayaan dan kinerja karyawan diterima.

Tabel 5. Interpretasi r product moment

PENUTUPSimpulan

Dari analisis pada bab IV yang diperoleh dari penelitian ditarik kesimpulan bahwa :

Tingkat pencahayaan sebelum pencahayaan diubah pada penelitian ini sangat berpengaruh. Hal ini dapat dilihat pencahayaan terbaik yang terjadi siang hari pada pekerja 1, 3 dan 5 yaitu 165 lux dengan luas area yang terselesaikan 530 cm2, 540 cm2 dan 535 cm2. Dari hasil perhitungan korelasi product moment dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,920 antara pencahayaan dan kinerja karyawan, maka koefisien korelasi yang ditemukan termasuk katagori sangat kuat.

Tingkat pencahayaan setelah pencahayaan diubah pada penelitian ini juga sangat berpengaruh. Hal ini juga dapat dilihat pada siang hari pencahayaan terbaik terjadi pada pekerja 2 dan pekerja 4 dengan pencahayaan 208 lux dan 207 lux dengan luas area yang terselesaikan kerja 1450 cm2 dan 1400 cm2. Dari hasil perhitungan korelasi product moment

dapat diketahui juga bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,866 antara pencahayaan dan kinerja karyawan setelah diubah, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,866 termasuk katagori sangat kuat.

SaranBerdasarkan hasil pembahasan dan

analisis data, menunjukkan bahwa pencahayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Melihat kondisi diatas, ada beberapa saran yang diberikan, yaitu: Bagi perusahaan, hendaknya memperhatikan

kenyamanan lingkungan kerja terutama tingkat pencahayaan.Yaitu dengan melakukan perawatan pada sumber cahaya, memperbaiki warna dinding tempat kerja serta memperbaiki system pencahayaan di tempat kerja

Bagi peneliti selanjutnya, variabel independen yang digunakan harus lebih dikembangkan. Pengembangan ini perlu dilakukan mengingat banyaknya variabel-variabel lain yang berperan dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Diantaranya adalah temperatur dan kelembapan.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2011). Dampak pencahayaan Bagi

Pekerja. Diakses 24 februari 2014 dari http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/dampak-pencahayaan-terhadap-kesehatan/.html

Anonim. (2011). pencahayaan. Diakses 2 maret2014darihttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&source=web&cd=1&ved=0CEsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fliana.blog.uns.ac.id%2Ffiles%2F2011%2F09%2Fkebisingan1.doc&ei=TXvET9ekDMGrAeniPm7CQ&usg=AFQjCNHWtbA0Dlwe3YObOEVtnUg7Kg3IJg&cad=rja

Anonim.(2009).PengendalianPencahayaan1. Diakses23Maret2014darihttp://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=TUGAS+PENYAJIAN+ILMIAH++PENGENDALIAN+BISING+filetype:doc&source=web&cd=1&ved=0CEkQFjAA&url=http%3A%2F%2Fuwityangyoyo.files.wordpress.com%2F2010%2F01%2Fpengendalian-bising1.doc&ei=En3ET7_cCcKsrAfho8XgCQ

Page 7: PENGARUH PENCAHAYAAN TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BENGKEL PENGECATAN M.MISKAN SURABAYA

Pengaruh Pencahayaan Tempat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

&usg=AFQjCNFOVwNyDOQ3Zvg_HWBfau-qHGzVfg&cad=rja

Anonim. (2011). pencahayaan Di Tempat Kerja Tugas Akustik. Diakses 04 Maret 2014 darihttp://www.scribd.com/doc/97057401/Kebisingan-Di-Tempat-Kerja-Tugas-Akustik html.

Handoko, Hani, (1995). “Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, edisi kedua, Yogyakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Kep-1405/MNEKES/SK/XI/2002 tentang Standar Lungkungan Kerja..

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor

Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja..

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai standart pencahayaan

. Kussriyanto, Bambang. (1991).

“Meningkatkan Produktivitas Karyawan”. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo..

Prabu, Putra. (2011). Dampak Pencahayaan

Terhadap Kesehatan. Diakses 20 Maret 2014 dari http://putraprabu.wordpress.com/

141