Page 1
PENGARUH PENAMBAHAN METIONIN DALAM PAKAN FORMULA
TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP
IKAN KOBIA (Rachycentron canadum) YANG DIPELIHARA
DI KERAMBA JARING APUNG
(SKRIPSI)
Oleh:
Siti Rodianatun Zannah
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Page 2
ABSTRACT
THE EFFECT OF METHIONINE ADDITION IN FORMULA FEED
ON THE RATE OF GROWTH AND SURVIVAL
OF COBIA (Rachycentron canadum) RAISED IN FLOATING NET CAGES
By
Siti Rodianatun Zannah
This study aims to analyze the effect of giving different methionine levels in
formula feed for the growth and survival of cobia. The study design used was a
completely randomized design (CRD) with two treatments and one control, each
consisting of three replications. The control treatment feed was using commercial
feed with the addition of 0% methionine, while the P1 formula feed had the
addition of 0.2% methionine and the P2 formula feed had the addition of 0.4%
methionine. The fish used in the study was cobia fish with an average weight of
114.47±1.06 g. The fish were kept in floating net cages of 27m3 with stocking
densities of 4 fish/m3 and a maintenance period of 75 days. The results showed
that the P1 formula feed had a significant effect on absolute growth
(462.58±23.30) and FCR (1.24 ± 0.09). Protein retention in P1 and P2 were not
significantly different but were significantly different in controls. The control
treatment had the highest survival rate compared to P1 and P2. P1 formula feed
(with methionine 0.2%) was effective to support the growth of cobia.
Key Words: Cobia, Amino Acid, Methionine
Page 3
ABSTRAK
PENGARUH PENAMBAHAN METIONIN DALAM PAKAN FORMULA
TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP
IKAN KOBIA (Rachycentron Canadum) YANG DI PELIHARA
DI KERAMBA JARING APUNG
Oleh
Siti Rodianatun Zannah
Penelitian ini betujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian kadar metionin
berbeda di pakan formula bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kobia.
Rancangan penelitian yang digunakan ialah rancangan acak lengkap (RAL)
dengan dua perlakuan dan satu kontrol, masing-masing terdiri dari tiga ulangan.
Pakan perlakuan kontrol yaitu pakan komersial dengan penambahan metionin 0%,
P1 pakan formulasi dengan penambahan metionin 0,2% dan P2 pakan formulasi
dengan penambahan metionin 0,4%. Ikan uji yang digunakan adalah ikan kobia
dengan berat rata-rata 114,47±1,06 g. Ikan dipelihara pada keramba jaring apung
bervolume 27 m3 dengan padat tebar 4 ekor/m
3 dengan masa pemeliharaan 75
hari. Hasil penelitian menunjukan pemberian pakan formulasi P1 berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan FCR. Pertumbuhan mutlak
(462,58±23,30) dan FCR (1,24±0,09). Retensi protein pada P1 dan P2 tidak
berbeda nyata namun berbeda nyata pada kontrol. Tingkat kelangsungan hidup
pada perlakuan kontrol paling tinggi dibandingkan P1 dan P2. Pakan P1 (metionin
0,2%) efektif digunakan untuk mendukung pertumbuhan ikan kobia.
Kata kunci: Ikan kobia, Asam Amino,Metionin
Page 4
PENGARUH PENAMBAHAN METIONIN DALAM PAKAN FORMULA
TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP
IKAN KOBIA (Rachycentron Canadum) YANG DI PELIHARA
DI KERAMBA JARING APUNG
Oleh
Siti Rodianatun Zannah
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERIKANAN
Pada
Jurusan Perikanan dan Kelautan
Program Studi Budidaya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Page 5
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Pengaruh Penambahan Metionin Dalam Pakan
Formula Terhadap Laju Pertumbuhan Dan
Kelangsungan Hidup Ikan Kobia (Rachycentron
canadum) Yang Dipelihara Di Keramba Jaring
Apung
Nama Mahasiswa : Siti Rodianatun Zannah
Nomor Pokok Mahasiswa : 1414111087
Jurusan/Program Studi : Perikanan dan Kelautan/Budidaya Perairan
Fakultas : Pertanian
Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing
Limin Santoso, S.Pi.,M.Si. Dr. Suryadi Saputra, S.Pd., M.Si.
NIP.197703272005011001 NIP.197305102005021002
2. Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan
Ir. Siti Hudaidah, M.Sc.
NIP. 196402151996032001
Page 6
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Limin Santoso, S. Pi.,M. Si. .......................
Sekretaris : Dr. Suryadi Saputra, S. Pd.,M. Si. .......................
Penguji
Bukan Pembimbing : Ir. Siti Hudaidah, M.Sc. .......................
2. Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si
NIP. 19611020 198603 1 002
Tanggal Lulus Ujian Skripsi 06 Mei 2019
Page 7
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (Sarjana/Ahli Madya), baik di Universitas
Lampung maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak dapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebaagai acuan dalam naskah, dengan naskah disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam penyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
diperoleh karena karya tulis ini serta sanksi lainnya yang sesuai dengan
norma yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.
Bandar Lampung, Mei 2019
Siti Rodianatun Zannah
1414111087
Page 8
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cianjur pada tanggal 24 Juni 1996
sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari Bapak
Ahmad Faozan dan Ibu Dede Rusmiati.
Penulis memulai pendidikan formal dari Sekolah Dasar
Negeri (SDN) 1 Palapa Babakan diselesaikan pada tahun
2008, Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Ciledug diselesaikan pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah
Atas Negeri (SMAN) 1 Babakan diselesaikan pada tahun 2014. Penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di Program Studi Budidaya Perairan,
Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada
tahun 2015 dan menyelesaikan masa studinya pada tahun 2019.
Penulis juga pernah menjadi asisten dosen Manajemen Teknologi Pembenihan
Ikan tahun ajaran 2016/2017, asisten Teknologi Produksi Udang tahun ajaran
2017/2018, serta asisten dosen Manajemen Pakan Ikan tahun ajaran 2017/2018.
Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Talang
Padang Pekon Banjarsari Kabupaten Tanggamus pada bulan Januari-Febuari
2018, dan pada Juli-Agustus 2017 penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di
Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung (BBPBL) dengan judul
“Pembenihan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer)di Balai Besar Perikanan
Budidaya Laut Lampung”. Tahun 2019, penulis menyelesaikan tugas akhir
dengan menulis skripsi yang berjudul “ Pengaruh Penambahan Metionin Dalam
Pakan Formula Terhadap Laju Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan
Kobia (Rachycentron canadum) Yang Dipelihara Di Keramba Jaring Apung”.
Page 9
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang selalu
memberikan limpahan rahmat-Nya.
kupersembahkan lembaran-lembaran sederhana
karya kecilku dengan kerendahan hati ini,
kepada:
Ibu Dede Rusmiati dan Ayahanda sekaligus
teman terbaik Ahmad Faozan, yang tanpa
henti mendo’akan dan mendukungku.
Adikku Muhammad Daffa. A, kakakku Safitriani dan kakak iparku mas Suprianto yang selalu Menyemangatiku dalam susah dan senang.
Teman-teman senasib seperjuangan yang menjadi
tempat keluh kesah semasa studi.
Almamater tercinta, Universitas Lampung.
Terima Kasih
Page 10
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Penambahan Metionin dalam Pakan Formula Terhadap Laju Pertumbuhan Dan
Kelangsungan Hidup Ikan Kobia (Rachycentron canadum) yang Dipelihara Di
Keramba Jaring Apung”.
Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung. 2. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda (Purn) TNI-AD Ahmad Faozan dan
Ibu Dede Rusmiati untuk setiap do’a, motivasi, kasih sayang, materi, dan
tetesan keringat yang selalu menjadi semangat dalam setiap langkah
kakiku serta kakakku Safitriani Fuzi Lestari, S.Pd, Adikku Muhammad
Daffa Abiyyu dan kaka ipar ku Serda Suprianto yang telah menjadi
motivasi terbesar dalam hidupku. 3. Ir. Siti Hudaidah, M.Sc. Selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan
Universitas Lampung. 4. Ir. Mimid Abdul Hamid, M.Sc., selaku Kepala Balai Besar Perikanan
Budidaya Laut (BBPBL) Lampung yang telah mengizinkan penulis
melakukan penelitian di balai 5. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., selaku dosen Pembimbing Utama yang
telah membimbing dengan penuh keuletan dan kesabaran dari awal hingga
selesainya skripsi ini dengan baik.
Page 11
6. Bapak Dr. Suryadi Saputra, S.Pd., M.Si., selaku dosen Pembimbing Kedua
yang membimbing dengan penuh semangat dan kesabaran sehingga skripsi
ini menjadi semakin baik.
7. Ibu Ir Siti Hudaidah, M.Sc., selaku dosen Penguji dan Pembimbing
akademik yang memberikan saran dan masukan yang amat membangun.
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan yang telah
memberikan motivasi dan saran selama menjalani studi di Jurusan
Perikanan dan Kelautan.
9. Teman-teman seperjuangan penelitian Ratna Sari, Made Andi Arta dan
Helpo Prayor terimakasih banyak atas bantuannya momen itu tidak akan
terlupakan.
10. Teman-teman angkatan 2014 yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas
kebersamaan dan kerjasamannya selama ini.
11. Karyawan BBPBL Lampung (Pak Hendrik, Pak Amran, Pak Firdaus, Pak
Miko, Pak Edi, Bang Angga, Bang Yulio, Pak Sabar, Pak Kusnadi, dan para
Satpam di BBPBL) yang telah membantu selama proses penelitian di Balai.
12. Mas Ngadiman Bambang R, Mbak Mumun, Ibu Dwi Lestari, dan Ibu Ismini
yang telah membantu dalam memfasilitasi selama proses penyelesaian
skripsi.
13. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi yang membaca, Amin.
Bandar Lampung, Mei 2018
Penulis
Siti Rodianatun Zannah
Page 12
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3
C. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3
D. Kerangka Pikir Penelitian................................................................................. 3
E. Hipotesis ........................................................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Taksonomi Ikan Cobia ..................................................................................... 7
B. Morfologi Ikan Cobia ....................................................................................... 7
C. Habitat dan Penyebaran .................................................................................... 9
D. Kebiasaan Makan ............................................................................................. 9
E. Asam Amino ..................................................................................................... 10
F. Metionin ............................................................................................................ 10
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 12
B. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................................ 12
C. Rancangan Penelitian ....................................................................................... 13
D. Prosedur Penelitian ........................................................................................... 14
1. Persiapan Bahan Baku.................................................................................. 14
2. Persiapan Wadah Penelitian ......................................................................... 14
3. Pencetakan Pakan ......................................................................................... 14
4. Persiapan dan Penebaran Ikan ...................................................................... 15
5. Pemberian Pakan .......................................................................................... 16
6. Pemeliharaan Ikan ........................................................................................ 16
Page 13
ii
E. Pengambilan Data ............................................................................................ 17
F. Parameter Yang Diukur .................................................................................... 17
1. Pertumbuhan Mutlak ................................................................................ 17
2 Laju Pertumbuhan Harian ........................................................................ 18
3. FCR .......................................................................................................... 18
4. Retensi Protein ......................................................................................... 19
5. Tingkat Kelangsungan Hidup .................................................................. 19
6. Konsumsi Pakan Harian ........................................................................... 20
7. Retensi Asam Amino ............................................................................... 20
8. Biaya Pakan .............................................................................................. 20
9. Kualitas Air .............................................................................................. 21
10. Analisis Data .......................................................................................... 21
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 22
B. Pembahasan ...................................................................................................... 26
1. Pertumbuhan Mutlak ............................................................................... 26
2. Laju Pertumbuhan Harian ....................................................................... 28
3. Tingkat Kelangsungan Hidup ................................................................. 29
4. FCR ......................................................................................................... 31
5. Jumlah Konsumsi Pakan ......................................................................... 32
6. Retensi Protein ........................................................................................ 33
7. Retensi Asam Amino .............................................................................. 35
8. Harga Pakan ............................................................................................ 35
9. Kualitas Air ............................................................................................. 36
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 37
B. Saran ................................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38
LAMPIRAN
Page 14
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian.................................................................... 5
Gambar 2. Morfologi Ikan Cobia (Rachycentron canadum) ................................ 8
Gambar 3. Tata Letak KJA Penelitian .................................................................. 13
Gambar 4. Pemberian Pakan Sesuai Bukaan Mulut ............................................. 16
Gambar 5. Laju Pertumbuhan Harian Sesuai Waktu Sampling ............................ 24
Gambar 6. Pertumbuhan Mutlak Ikan Kobia ........................................................ 26
Gambar 7. Laju Pertumbuhan Harian ................................................................... 28
Gambar 8. Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Kobia ........................................... 29
Gambar 9. FCR Ikan Kobia .................................................................................. 31
Gambar 10. Jumlah Konsumsi Pakan ................................................................... 32
Gambar 11. Retensi Protein .................................................................................. 33
Page 15
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat Penelitian Yang Digunakan............................................................. 12
Tabel 2. Bahan Penelitian Yang Digunakan ......................................................... 13
Tabel 3. Formulasi Pakan Uji ............................................................................... 15
Tabel 4. Hasil Analisa Proksimat Pakan Uji ......................................................... 15
Tabel 5. Hasil Pengukuran Pertumbuhan Ikan Kobia ........................................... 22
Tabel 6. Hasil Retensi Asam Amino ..................................................................... 24
Tabel 7. Hasil Perhitungan Biaya Pakan Ikan kobia ............................................. 25
Tabel 8. Kualitas Air ............................................................................................. 25
Page 16
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan kobia (Rachycentron canadum) merupakan ikan pelagik yang ditemukan di
daerah tropis, subtropis, dan perairan hangat kecuali di perairan pasifik timur dan
sentral pasifik. Ikan kobia relatif baru dibudidayakan memiliki potensi diproduksi
skala massal (Liao & Leano, 2007). Ikan kobia memiliki pertumbuhan yang ce-
pat, dapat mencapai berat 4-6 kg selama pemeliharaan setahun. Ikan kobia memi-
liki rasa yang enak dan memiliki kandungan gizi yang tinggi (Pazos et al., 2005).
Kobia memiliki protein yang tinggi yaitu (16-21%), dengan persentase asam le-
mak jenuh (46,07%) dan asam lemak tak jenuh sebesar (33,72%) Mach (2009)
dan Daghoghi (2008). Di Taiwan dan Jepang ikan kobia ukuran konsumsi 4-6 kg
diolah menjadi beberapa olahan seperti sashimi dan sushi (Fotedar & Sang, 2011).
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan ikan kobia banyak diminati
untuk dibudidayakan.
Permasalahan budidaya ikan kobia adalah belum adanya pelet untuk ikan kobia,
sehingga pakan yang diberikan merupakan pelet untuk ikan kerapu, ikan bawal
dan ikan kakap yang harganya relatif mahal (Saputra, 2016). Sedangkan harga
ikan kobia relatif masih rendah. Berdasarkan perhitungan analisis dalam produksi
1 kg daging kobia, biaya pakan menempati porsi terbesar yakni sekitar 85%-90%
dari biaya produksinya (Saputra, 2016).
Page 17
2
Kelengkapan dan keseimbangan nutrisi dalam pakan dengan jumlah energi yang
cukup sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan metabolisme ikan, perlu adanya
penambahan asam amino agar dapat menyeimbangkan dan melengkapi nutrisi da-
lam pakan. Suplementasi atau penambahan asam amino merupakan strategi dalam
pemenuhan keseimbangan dan kelengkapan asam amino pada pakan dan mening-
katkan kualitas protein (Furuya & Furuya 2010).
Asam amino penyusun protein dibedakan menjadi dua yaitu asam amino esensial
dan asam amino non esensial (Buwono, 2000). Asam amino esensial adalah asam
amino yang tidak dapat disintesis oleh hewan maupun tumbuhan sehingga perlu
ditambahkan dari luar sehingga mampu mencukupi kebutuhan untuk pertumbuhan
hewan (Lovell, 1998). Formula pakan ikan harus mengandung sumber energi dan
asam amino essensial yang cukup, vitamin spesifik, dan mineral untuk memacu
pertumbuhan (Giri et al., 2006). Nilai gizi protein untuk ikan ditentukan oleh
komposisi asam aminonya (Wilson & Poe, 1985). Keseimbangan dan kelengka-
pan komposisi asam amino dalam pakan sangat menentukan efektivitas penggu-
naan protein pakan untuk pertumbuhan ikan.
Menurut Wilson (2002) metionin adalah asam amino esensial yang diperlukan un-
tuk pertumbuhan hewan. Metionin diperlukan tubuh dalam pembentukan asam
nukleat dan jaringan serta sintesa protein. Metionin menjadi bahan pembentuk
asam amino lain (sistein) dan vitamin (kolin). Kekurangan metionin pada pakan
ikan dapat menyebakan pertumbuhan lambat dan efisiensi pakan yang rendah
pada ikan (Walton et al., 1982).
Page 18
3
Pengembangan pakan buatan ikan kobia juga mengalami kendala karena terbatas-
nya informasi kebutuhan nutrien pada pakan ikan kobia. Berdasarkan informasi di
atas diperlukan penelitian tentang pakan mandiri ikan kobia dengan kadar metio-
nin berbeda untuk mengetahui kadar metionin bagi pertumbuhan dan juga tingkat
kelangsungan hidup ikan kobia.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kadar asam amino
metionin berbeda dalam pakan bagi pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup
ikan kobia (Rachycentron canadum) pada fase pembesaran di keramba jaring
apung.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi ilmiah kepada pa-
ra praktisi budidaya tentang pengaruh pemberian pakan dengan kadar asam amino
esensial metionin berbeda terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup
ikan kobia (Rachycentron canadum) yang dipelihara di keramba jaring apung.
D. Kerangka Pikir Peneletian
Metionin adalah asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk perkemba-
ngan hewan termasuk ikan (Wilson, 2002). Asam amino metionin dalam pakan
dapat meningkatkan keseimbangan dan pemanfaatan asam amino lainnya untuk
meningkatkan pertumbuhan ikan (Veronica, 2004). Penambahan asam amino me-
tionin dalam pakan dapat meningkatkan laju pertumbuhan dan respon imun pada
beberapa spesies ikan (Tang et al., 2009; Yuan et al., 2011; Kuang et al., 2012;
Boonyoung et al., 2013; Ma et al., 2013; Rolland et al., 2015).
Page 19
4
Defisiensi metionin pada pakan berkorelasi terhadap penurunan berat badan dan
efesiensi pakan (Solberg, 1971). Kekurangan metionin terbukti menyebabkan per-
tumbuhan yang buruk dan efisiensi pakan yang rendah di ikan mas (Cyprinus car-
pio var. Jian) (Tang et al., 2009), fingerling rohu (Labeo rohita) (Abidi et al.,
2011), juvenile kobia (Rachycentron canadum) (Zhou et al., 2006), dan ikan
kakap Eropa (Dicentrarchus labrax) (Tulli et al., 2010). Pakan yang digunakan
dalam pembesaran ikan kobia menggunakan pakan ikan air laut lain belum ada-
nya pakan khusus untuk kobia (Saputra, 2016).
Kendala pengembangan pakan buatan ikan kobia disebabkan terbatasnya informa-
si kebutuhan nutrien pada pakan ikan kobia. Formula pakan untuk ikan harus me-
ngandung sumber energi dan asam amino essensial yang cukup, vitamin yang spe-
sifik, dan mineral untuk memacu pertumbuhannya (Giri et al., 2006).
Pada penelitian ini akan diujikan pakan formula yang memiliki harga yang relatif
murah dan lebih terjangkau dibandingkan dengan pakan buatan pabrik. Pakan for-
mula yang diujikan terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas dan memiliki kadar
asam amino esensial metionin yang berbeda. Sehingga dapat diketahui pakan
yang memiliki kadar asam amino esensial metionin sesuai kebutuhan bagi ikan
kobia untuk kebutuhan metabolisme, berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan
kelangsungan hidup. Penggunaan pakan formula tersebut diharapkan dapat menja-
di alternatif untuk menekan biaya produksi ikan kobia.
Page 20
5
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Suplementasi metionin dalam pakan ikan kobia
(0%, 0.2%, 0.4%)
Aspek pertumbuhan ikan kobia :
Pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi
pakan.
Berbeda
nyata
Pertumbu
han lebih
baik
Metionin pada
pakan tidak
berpengaruh
untuk ikan
kobia
Dapat digunakan sebagai suplementasi pada pakan ikan
kobia
Asam Amino Esensial Metionin
ya
Tidak
Page 21
6
E. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini:
Ho;µo = 0 : Pemberian dengan pakan formula penambahan metionin
berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
pertumbuhan ikan kobia.
H1;µo = 1 : Minimal terdapat satu perlakuan pemberian pakan formula
dengan metionin berbeda yang memberikan pengaruh nyata
terhadap pertumbuhan ikan kobia.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini:
Ho;µo = 0 : Pemberian dengan pakan formula penambahan metionin
berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
tingkat kelangsungan hidup ikan kobia.
H1;µo = 1 : Minimal terdapat satu perlakuan pemberian pakan formula
dengan metionin berbeda yang memberikan pengaruh nyata
terhadap tingkat kelangsungan hidup ikan kobia.
Page 22
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Taksonomi Ikan Kobia
Morfologi tubuh ikan kobia ditampilkan pada Gambar 2 dan klasifikasinya
menurut Shaffer and Nakamura (1989) sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Superclass : Gnathostomata
Class : Osteichthyes
Superorder : Acanthopterygii
Order : Perciformes
Suborder : Percoidei
Family : Rachycentridae
Genus : Rachycentron
Species : Rachycentron canadum (Linnaeus
1766)
B. Morfologi Ikan Kobia
Ikan kobia termasuk ke dalam kelas Actinoptergii dan satu-satunya spesies dari
familia Rachycentridae. Ikan ini dikenal dengan ling, lemonfish, crabeater dan
cobio. Ikan kobia betina ukurannya lebih besar daripada kobia jantan. Ikan kobia
berwarna kecoklatan dengan permukaan punggung keputih-putihan dan sering
mengalami perubahan warna (Kaiser dan Holt, 2005).
Page 23
8
Dorsal Spines Dorsal Fin
Caudal Fin
Anal Fin
Pelvic Fin Pectoral Fin
kobia memiliki ciri-ciri bentuk tubuh memanjang seperti torpedo dan kepala pipih
melebar. Ketika masih muda terdapat dua garis disamping yang berwarna hitam,
tetapi dapat menjadi lebih hitam ketika dewasa. Pada kobia dewasa tubuh bagian
dorsal berwarna coklat pekat (kehitaman), bagian ventral tubuhnya berwarna putih,
dan bagian lateral berwarna abu-abu. Posisi mulut kobia terminal, dengan rahang
yang lebih sempit, gigi-gigi canine like yang terdapat di dalam rahang diantara
lidah (Hammond, 2001).
Ikan kobia memiliki sisik berukuran kecil dan terbenam dalam kulit yang tebal,
badan berwarna coklat gelap dengan bagian bawah bewarna kekuning-kuningan
dan terdapat dua garis tebal keperakan sepanjang tubuh pada ikan yang masih mu-
da. Ikan kobia memiliki tubuh memanjang dengan kepala lebar dan pipih, pita ge-
lap pada sisi lateral memanjang dari mata sampai ekor. Mulut kobia berukuran be-
sar. Sirip di punggung ke-1 berjumlah 7-9 jari-jari belakang yang kuat dan tidak
dihubungkan oleh selaput (FAO, 2006). Kobia merupakan ikan dengan gerakan
yang sangat aktif. Dalam keadaan stres berubah warna menjadi hitam dengan dua
garis putih pada samping badan membujur dari leher sampai ke pangkal ekor
(Priyono et al., 2005).
Gambar 2. Morfologi Ikan kobia (Rachycentron canadum)
Page 24
9
C. Habitat dan Penyebaran
Ikan kobia adalah ikan pelagis yang bermigrasi dan tersebar di perairan subtropis
dan tropis di seluruh dunia, kecuali bagian tengah dan timur Samudra Pasifik.
Ikan kobia biasanya mencari makan secara sendiri atau berkoloni dari laut dangkal
di daerah terumbu karang hingga laut lepas (Shaffer & Nakamura, 1989)
Ikan kobia biasanya ditemukan dalam kelompok 3-100 ikan di perairan dangkal di
sepanjang garis pantai ketika mereka berburu untuk makanan selama migrasi ber-
langsung (Diep, 2009). Ikan kobia biasanya memiliki pola migrasi tahunan yang
tetap dan dapat diprediksi di Teluk Meksiko Barat Laut, Ikan kobia tiba di musim
semi dan bisa terjebak di awal musim gugur. Ikan ini dapat bertelur beberapa kali
dari bulan April sampai September, dengan aktifitas memuncak pada bulan juli
(FAO, 2006). Ikan kobia memiliki rentang umur yang cukup lama minimal 10 ta-
hun dan dapat hidup sampai 15 tahun di alam liar (Kaiser & Holt, 2005).
D. Kebiasaan Makan
Ikan kobia merupakan golongan ikan karnivora (Diep, 2009). Ikan karnivora me-
miliki gigi untuk menyergap, menahan, dan juga merobek. Jari-jari tapis insang
menyesuaikan untuk penahan memegang dan menggilas mangsa. Ikan karnivora
memiliki lambung palsu dan usus yang tebal, pendek dan elastis (Effendie, 2002).
Ikan kobia biasanya memakan udang-udangan, cumi dan ikan-ikan kecil. Makan-
an ikan kobia adalah kepiting sehingga mereka disebut crabeaters (Diep, 2009).
Ikan kobia muda memakan anchovies, Anchoa sp. Ikan kobia biasanya berpindah
ke daerah yang banyak pakan tersedia terutama crustacean dan kepiting jenis por-
tunid merupakan pakan utama yang terdapat dalam usus kobia dan kobia ukuran
besar memangsa ikan-ikan besar (Santoso et al., 2010).
Page 25
10
E. Asam Amino
Protein adalah nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah besar pada formulasi pakan
ikan. Melihat pentingnya peranan protein di dalam tubuh ikan maka protein pakan
perlu diberikan secara berulang dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Ku-
alitas protein pakan, terutama ditentukan oleh kandungan asam amino esensialnya
semakin rendah kandungan asam amino esensialnya maka mutu protein semakin
rendah pula (Indah, 2007).
Klasifikasi asam amino berdasarkan kemampuan tubuh untuk mensintesis dan
kebutuhan metaboliknya ada dua yaitu asam amino esensial dan non esensial.
Sebagian besar hewan termasuk ikan membutuhkan 10 asam amino esensial yaitu
arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanine, treonin, triptopan
dan valin (NRC, 2011).
F. Metionin
Metionin adalah asam amino esensial untuk ikan (NRC, 2011). Metionin adalah
asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk perkembangan hewan terma-
suk ikan (Wilson, 2002). Metionin mengambil bagian penting dalam sintesis pro-
tein dan fungsi fisiologis lainnya. Metionin merupakan asam amino esensial yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan ikan (Lovell, 1989). Sementara itu metionin
dan sistein dalam makanan atau pakan ikan adalah sumber utama asam amino sul-
fat bagi hewan (Bhagavan, 1992).
Kekurangan atau defisiensi metionin memperlambat pertumbuhan, mengurangi
efesiensi pakan dan terjadinya katarak pada ikan salmon (Walton et al., 1982;
Rumsey et al., 1983; Cowey et al., 1992). Kekurangan metionin telah terbukti me-
Page 26
11
nyebabkan pertumbuhan yang buruk dan efisiensi pakan di ikan mas (Cyprinus
carpio var. Jian) (Tang et al, 2009), fingerling rohu (Labeo rohita) (Abidi et al.,
2011), juvenile kobia (Rachycentron canadum) (Zhou et al., 2006), dan ikan ka-
kap Eropa (Dicentrarchus labrax) (Tulli et al., 2010). Metionin memainkan peran
sen- tral dalam sintesis protein dan dalam transmetilasi dan transsulfuration untuk
sis- tein (Cys). Metionin adalah prekursor biosintesis nutrisi penting dan senyawa
bioaktif seperti polyamine (spermine dan spermidine), creatine, phosphatidy, lc-
holine, glutathione, taurin, koenzim A dan sulfat aktif (Baker, 2006).
Metionin merupakan asam amino pembatas dalam pakan ikan, terutama pakan
yang mengandung sumber protein nabati seperti kedelai (Furuya et al., 2004).
Metionin menjadi prekursor dari asam nukleat, protein, karnitin dan kolin sehing-
ga suplementasi atau penambahan metionin dikaitkan dengan pertumbuhan (Espe
et al.,2008).
Page 27
12
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama 75 hari yaitu pada 28 Mei - 12 Agustus 2018 bertem-
pat di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, yang terletak di
Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampu-.
ng, Analisa proximat dilakukan di Laboratorium Nutrisi, Kesehatan dan Lingku-
ngan BBPBL, dan Analisa asam amino dilakukan di Laboratorium Kimia Terpadu
IPB.
B. Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan selama penelitian sebagai berikut (Tabel 1).
Tabel 1. Alat Penelitian yang digunakan selama penelitian
No Nama Alat Fungsi/Kegunaan
1 KJA (3x3x3 m) Wadah pemeliharaan ikan kobia
2 Scoopnet Untuk mengambil/menyerok ikan di KJA
3 Penyemprot Jaring Untuk membersihkan kotoran di jaring KJA
4 Timbangan digital Untuk menghitung bobot ikan kobia
5 Refraktometer Mengecek kadar salinitas
6 DO meter Mengecek oksigen terlarut dalam air
7 pH meter Mengecek derajat keasaman dalam air
8 Thermometer Mengecek suhu dalam air
9 Alat tulis Mencatat data penelitian
10 Penggaris Mengukur panjang tubuh ikan kobia
11 Kamera Mendokumentasikan kegiataan penelitian
12 Mesin Pencetak Pakan Untuk membuat pellet sesuai formulasi pakan
buatan
13 Handcounter Menghitung jumlah ikan ketika sampling
14 Jaring sampling Wadah ikan untuk sampling
15 Ember besar Tempat pellet diletakan di dalam ember sesuai
formulasi
Page 28
13
Bahan yang digunakan selama penelitian adalah sebagai berikut (Tabel 2).
Tabel 2. Bahan penelitian yang digunakan
No Nama Bahan Fungsi/Kegunaan
1 Ikan kobia ukuran
114±1,06 g/ekor
Ikan uji penelitian dengan padat tebar 100
ekor/jaring
2 Acriflavin Larutan pencegah penyakit/parasit
3 Air tawar Bahan perendam ikan uji untuk mencegah
parasit
4 Air laut 30 ppt Media pemeliharaan ikan uji
5 Pakan dengan ukuran 5,7
dan 9 mm
Pakan uji coba
C. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)
dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu:
Perlakuan Kontrol : Pemberian pakan komersil dengan kandungan
protein 38%
Perlakuan 1 (P1) : Pemberian Pakan formulasi penambahan metionin
0,2% dengan kandungan protein 38%
Perlakuan 2 (P2) : Pemberian Pakan formulasi penambahan metionin
0,4% dengan kandungan protein 38%
Tata letak keramba penelitian:
Gambar 3. Tata letak KJA penelitian
P1.2
P2.1
Kontrol.1
P1.1 P2.3
Kontrol.2 Kontrol.3
P2.2
P1.3
Page 29
14
D. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku pakan sebelum dicetak dihaluskan seperti (tepung ikan, MBM, PMM,
SBM, CGM dan polar) menggunakan mesin Hammer mil untuk memudahkan
pada pencetakan pakan sehingga pakan menjadi lebih berkualitas.
2. Persiapan Wadah Penelitian
Jaring dibersihkan dan dicek semua bagian KJA yaitu kerangka, pelampung,
pengikat, jangkar dan jaring. Ukuran jaring 3 x 3 x 3 m, ukuran mata jaring 2-3
cm, kemudian diberi label sesuai dengan perlakuan yang telah diacak.
3. Pencetakan Pakan
Semua tepung dan feed adictif dimasukan ke dalam mesin mixer sesuai formulasi
(Tabel 3) ditambakan air 1 L/6,5 kg bahan. bahan yang sudah homogen masuk ke
mesin pencetak, selesai dicetak masuk kedalam oven dryer selama 2 jam. Masuk
ke dalam mesin flavour machine diberi minyak ikan atau antraktan. Pelet yang su-
dah diberi minyak ikan didinginkan dan dikemas.
Page 30
15
Tabel 3. Formulasi Pakan Uji
Bahan Baku (%) Kontrol P1 (0,2) P2 (0,4)
Tepung Ikan TD 20 20
Tepung MBM (Meat bone meal) TD 7 7
Tepung PMM (Poultry by product) TD 12 12
Tepung SBM (Soy beam meal) TD 19,5 19,5
Tepung CGM (Corn gluten meal) TD 3 3
Tepung tapioka TD 6,3 6,3
Tepung terigu TD 11,1 10,9
Tepung polard TD 10,5 10,5
Minyak Ikan TD 8 8
Lesitin TD 0,4 0,4
Vit c TD 0,05 0,05
Vit Pre-mix TD 0,5 0,5
Taurin TD 0,1 0,1
Imunostimulan TD 0,03 0,03
Anti mold TD 0,05 0,05
Anti oksidan TD 0,07 0,07
Mineral mix TD 0,4 0,4
Enzim TD 0,05 0,05
Garam TD 0,35 0,35
Metionin TD 0,2 0,4
Lisin TD 0,4 0,4
Jumlah 100 100 100
Tabel 4. Hasil analisa proksimat Pakan Uji
Hasil Proximat (%) Kontrol P1 (0,2) P2 (0,4)
Kadar Air 8,95 11.98 11,67
Protein 38,19 38,77 38,05
Lemak 9,32 5,08 4,77
Kadar Abu 9,26 13,68 13,88
Serat Kasar 1,70 1,94 1,94
BETN 32,58 28,55 28,82
Metionin 0,62 1,00 1,19
GE* 473,4 349,9 349,2
C/P 10,29 9,6 9,6
Keterangan :
*GE dihitung berdasarkan; protein 5,6 kkal/g, lemak 9,4 kkal/g, karbohidrat 4,1
kkal/g.
4. Persiapan dan Penebaran Ikan
Ikan kobia yang akan digunakan sebagai ikan uji diseleksi ukuran yang sama dan
sehat dengan bobot rata-rata 114,47±1,06 g/ekor yang diperoleh dari kegiatan
Page 31
16
pembenihan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Ikan
ditebar dengan padat tebar 4 ekor/m3. Target ikan dengan bobot rata-rata 500
g/ekor.
5. Pemberian Pakan
Pakan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pakan komersil dan pakan
formulasi. Pakan tersebut bersifat tenggelam berwarna coklat tua. Pemberian pa-
kan dilakukan 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 14.00 dengan metode at satia-
tion, yakni pakan diberikan sedikit demi sedikit sampai ikan tidak lagi merespon
pakan. pemberian pakan setiap hari dilakukan penimbangan sehingga dapat dike-
tahui jumlah pakan yang diberikan. Manajemen pemberian pakan dengan ukuran
yang disesuaikan bukaan mulut ikan (Gambar 2).
Gambar 4. Pemberian pakan sesuai ukuran mulut ikan
6. Pemeliharaan Ikan
Pemeliharaan ikan dilakukan selama 75 hari di Teluk Pandan ±3 km dari Balai
Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Parameter kualitas air yaitu
suhu, pH, DO dan salinitas diukur pada awal dan akhir pemeliharaan. Setiap hari
dilakukan monitoring terhadap kesehatan ikan. Sebagai tindakan preventif mele-
paskan ektoparasit yang menempel pada ikan, dilakukan perendaman 1 bulan se-
kali dengan air tawar yang telah di beri larutan acriflavin 5-10 ppm selama 5 me-
1-30 hari
31-60 hari
60-75 hari
Pakan ukuran 5 Pakan ukuran 7
Pakan ukuran 9
Page 32
17
nit. Untuk menjaga kebersihan jaring maka dilakukan pergantian jaring sebulan
sekali.
E. Pengambilan Data
Pengambilan sampling dilakukan dengan teknik acak (random sampling), dilaku-
kan pengambilan contoh (sampling) setiap 30 hari sekali. Pengambilan sampel
awal dihitung semua total biomassa, pengambilan sampel untuk mengetahui kena-
ikan biomassa diambil sebanyak 20% dari total ikan yang dipelihara di setiap ke-
ramba dan pada akhir penelitian ditimbang total biomassa ikan keseluruhan di se-
tiap jaring menggunakan timbangan digital. Data panjang total ikan diambil se-
banyak 10% dari populasi menggunakan penggaris. Untuk mengetahui SR ikan
dilakukan perhitungan satu persatu dalam keramba jaing apung.
F. Parameter yang diukur
Parameter penelitian yang diamati yaitu laju pertumbuhan harian, pertumbuhan
bobot mutlak, rasio konversi pakan (FCR), retensi protein, retensi asam amino,
kelangsungan hidup (SR), harga pakan serta kualitas air meliputi pH, DO, salini-
, , Phosphat, , suhu dan analisis data.
1. Pertumbuhan Mutlak
Penghitungan pertumbuhan bobot mutlak menggunakan rumus Weatherley (I972)
yaitu bobot ikan di akhir penelitian dikurangi bobot ikan pada awal pemeliharan.
W = Wt-W0
Keterangan :
W = Pertumbuhan bobot mutlak (g)
Page 33
18
Wt = Bobot ikan akhir pemeliharaan (g)
W0 = Bobot ikan awal pemeliharaan (g)
2. Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus (Purnomo, 2012),
yaitu bobot rata-rata ikan waktu n, dikurangi berat rata-rata ikan waktu n-1 dibagi
dengan lama waktu pemeliharaan.
LPH =
Keterangan:
LPH = laju pertumbuhan harian
Wt = bobot rata-rata ikan pada waktu n (g)
W0 = bobot rata-rata ikan pada waktu awal (g)
t = waktu pemeliharaan (hari)
3. Feed Convertion Ratio
Rasio konversi pakan adalah jumlah pakan (kg) yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 kilogram daging ikan dalam budidaya pakan Tacon (1987).
Total pakan yang diberikan selama pemeliharaan dibagi dengan total biomasa
ikan diakhir yang dikurangi dengan biomasa awal ikan.
FCR=
) )
Keterangan :
FCR = Rasio konversi pakan
F = Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan (kilogram)
Wt = Biomassa ikan pada akhir penelitian (kilogram)
Wo = Biomassa ikan pada awal penelitian (kilogram).
Page 34
19
D = Bobot total ikan mati (kilogram).
4. Retensi Protein
Retensi protein dapat dihitung dengan rumus Takeuchi (1988). Jumlah protein
dalam tubuh ikan diakhir penelitian dikurangi jumlah protein di awal tubuh ikan
penelitian dibagi jumlah protein dalam pakan yang dikonsumsi ikan selama
pemeliharaan dikali presentase.
RP (%) = )
X 100
Keterangan :
RP = Retensi Protein (%)
F = Jumlah protein tubuh ikan pada waktu akhir pemeliharaan (%)
I = Jumlah protein tubuh ikan pada waktu awal pemeliharaan (%)
p = Jumlah protein yang dikonsumsi ikan selama pemeliharaan (gram)
5. Tingkat Kelangsungan Hidup (Survival rate)
Kelulushidupan merupakan persentase jumlah ikan yang hidup selama waktu
pemeliharanaan. Tingkat kelangsungan hidup diperoleh berdasarkan persamaan
yang dikemukakan oleh Effendie (2002), jumlah ikan di akhir penelitian dibagi
jumlah ikan di awal penelitian dikali seratus persen.
TKH =
x 100%
Keterangan :
TKH = Kelulushidupan (%)
Nt = Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)
No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
Page 35
20
6. Konsumsi Pakan Harian
Konsumsi pakan harian dapat dihitung dengan konsumsi pakan total penelitian
dibagi jumlah hari pemberian pakan.
KPH=
KPH = konsumsi pakan harian
KP = konsumsi pakan total (gram)
JHP = jumlah hari pemberian pakan (hari)
7. Retensi Asam Amino
Retensi asam amino dapat dihitung dengan jumlah asam amino dalam tubuh ikan
diakhir penelitian dikurangi jumlah asam amino di awal tubuh ikan penelitian
dibagi jumlah protein dalam pakan yang dikonsumsi ikan selama pemeliharaan
dikali presentase.
RAA (%) = )
X 100
Keterangan :
RAA = Retensi Asam Amino (%)
F = Jumlah metionin tubuh ikan pada waktu akhir pemeliharaan (%)
I = Jumlah metionin tubuh ikan pada waktu awal pemeliharaan (%)
AA = Jumlah metionin yang dikonsumsi ikan selama pemeliharaan (gram)
8. Biaya Pakan
Harga pakan selama pemeliharaan dihitung untuk membandingkan efesiensi pa-
kan yang digunakan selama pemeliharaan dengan mengalikan harga pakan per/ ki-
Page 36
21
logram dengan FCR yang didapat pada masing-masing perlakuan selama pemeli-
haraan ikan kobia.
9. Kualitas Air
Pada penelitian ini parameter kualitas air yang akan diukur adalah pH, DO, salini-
tas, , , Phosphat, , dan suhu. Pengukuran dilakukan pada awal dan
akhir penelitian.
10. Analisis Data
Data penelitian diolah secara kuantitatif berupa tabel dan grafik menggunakan
aplikasi perangkat lunak pengolah angka Microsoft Excel dan pengolah data SPSS
Statistic 20 apabila berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan
Uji Tukey.
Page 37
37
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penambahan metionin dalam pakan sebesar 0,2% memberikan pertumbuhan yang
terbaik pada ikan kobia dibandingkan kontrol (tanpa penambahan metionin) dan
P2 (0,4%), sehingga P1 dapat menjadi pakan alternatif ikan kobia.
B. Saran
Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui pemberian kadar metionin
yang optimal bagi ikan kobia pada pakan formulasi dengan penambahan 0,2%
metionin.
Page 38
38
DAFTAR PUSTAKA
Abidi, S.F. and Khan, M.A. 2011. Total sulphur amino aicd requirement and
cystine replacement value for fingerling rohu, Labeo rohita: effects on
growth, nutrient retension and body composition. Aquaculture
Nutrition;17:e583-94.
Ardita, N., Agung, B., And Siti, L.A.S. 2015.Pertumbuhan dan Rasio Konversi
Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Penambahan Prebiotik.
Bioteknologi 12(1):16-21.
Anderson, D.P. 1974. Immunology of fish diseases. in: Snieszko SF. Axelrod HR.
editors. Diseases of Fishes. TFH publications inc. Neptune. New Jersey.
Asrazitah, A.R., Julian, R., and Ahemad, S. (2014). First report Megalocytivirus
(Iridoviridae) in grouper culture in Sabah Malaysia. Internasional. Journal.
Microbiol. Appl. Sci., 3, 896-909.
Baker, D.H. 2006. Comparative species utilization and toxicity of sulfur amino
acids. Journal Nutrisi.136S 1670 – 1675.
Ballestrazzi R.D., Lannari E.D.,’agoro, M.A. 1994. The effect of dietary protein
level and source on growth and body composition, total ammonia, and
relative phosphate excretion of growing sea bass Dicentrarchuss labrax.
Aquaculture 127: 197–206.
Bhagavan, N.V., 1992. Medical Biochemistry. Jones and Bartlett, Boston. 980 pp.
Boonyoung, S., Haga, Y. and Satoh, S. 2013. Preliminary study on effects of
methionine hydroxy analog and taurine supplementation in a soy protein
concentrate-based diet on the biological performance and amino acid
composition of rainbow trout (Oncorhynchus mykiss (Walbaum). Aquaculture
Research 44:1339-1347.
Buwono, I.D. 2000. Kebutuhan asam amino esensial dalam ransum ikan.
Kanisius, Yogyakarta. 52 pp.
Coloso, R.M., Murillo, G.D.P., Borlongan I.G. and Catacutan, M.R. 1999.
Sulphur amino acid requirement of juvenile Asian Sea bass Lates calcarifer.
Journal of Applied Ichthyology 15: 54–58.
Page 39
39
Cowey, C.B., Cho, C.Y. and Sivak, J.G. 1992. Methionine intake in rainbow trout
(Oncorhynchus mykiss), relationship to cataract formation and metabolism of
methionine. Jurnal Nutrition 122, 1154 – 1163.
Cui YX, Liu SW, Chen S. 1992. Growth and energy budget in young grass carp
Ctenopharyngodon idella Val. feed plant and animal diets. Journal of Fish
Biology 41: 231–238.
Daghoghi, B.2008. Survey on some biological aspects of Cobia ( Rachycentron
canadum ).final report of project. Persian Gulf and Oman Sea Ecologiy
Institute. Iranian Fisheries Research Organization. 78p
Dalmo RA dan Seljelid R. 1995. The immunomodulatory effect of LPS,
laminaran and sulphated laminaran [b (1, 3)-D-glucan] on Atlantic salmon,
Salmo salar L., macrophages in vitro. Journal of Fish Disease. 18 : 175-185
Diep, M.N.T. 2009. Utilisation Of Fish Silage Protein For Protein Cobia
(Rachycentron Canadum) Effect On Digestion, Amino Acid Distribution,
Growth, Fillet Composition And Storage Quality. Disertasi. Norwegia:
University of Bergen.
Djariah, A.S. 2005.Budidaya Ikan Patin.Kanisius.Yogyakarta.
Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Espe, M., Hevroy, E.M., Liaset, B., Lemme, B., El-Mowafi, A. 2008. Methionine
intake affect hepatic sulphur metabolism in Atlantic salmon, Salmo salar.
Aquaculture; 274:132-141.
FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations). 2006. Cultured
Aquatic Species Information Programme. Fisheries and Aquaculture
Department.
Furuya, W.M. and Furuya, V.R.B. 2010. Nutritional innovations on amino acids
supplementation in Nile tilapia diets. Revista Brasileira de Zootecnia 39: 88–
94.
Furuya, W.M., Pezzato, L.E., Barros, M.M.2004. Use of ideal protein concept for
precise formulation of amino acid levels in fish-meal-free diets for juvenile
Nile tilapia (Oreochromis niloticus), Aquaculture Research ; 35:1110-1116.
Giri, N.A., Suwirya, K. and Marzuqi, M. 2006. Kebutuhan asam amino lisin
untuk benih ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis). Jurnal Riset
Akuakultur, 1(2):143-150
Guo Z, Zhu X, Liu J, Yang Y, Lan Z, Xie S. 2012. Effects of dietary protein level
on growth performance, nitrogen and energy budget of juvenile hybrid
sturgeon Acipenser baerii × A. gueldenstaedtii. Aquaculture 338:89–95.
Page 40
40
Halver, J.E. 1972. Fish Nutrition. Academic Press, London, New York.713 pp.
Hammond, D.L. 2001. Taxonomy and Basic Description : Cobia (R. canadum)
Aquaculture. Marine Freswater.
Indah, M.S. 2007. Struktur Protein. Fakultar Kedokteran, Univesitas Sumatra
Utara, Medan. 89 hlm
Kaiser, J.B. and Holt, G.J. 2005. Species profile: Cobia. Southern Regional
Aquaculture Center (SRAC) Publication no. 7202. . SRAC, Stoneville,
Mississippi, USA.
[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2015. KKP: Wujudkan Kemandirian
melalui Pakan Ikan Mandiri. [internet]. [diunduh 29 oktober 2018 pukul
17.27 WIB]. Tersedia pada: http://www.djpb.kkp.go.id/index/WUJUDKAN-
KEMANDIRIAN-MELALUI-PAKAN-IKAN-MANDIRI/?category-id=.
Kordik, M.G.H. 2005. Budidaya Ikan Patin Pembenihan dan Pembesaran.
Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Kuang, S.Y., Xiao, W.W., Feng, L., Liu, Y., Jiang, J., Jiang, W.D., Hu, K., Li,
S.H., Tang, L. and Zhou, X.Q. 2012. Effects of graded levels of dietary
methionine hydroxy analogue on immune response and antioxidant status of
immune organs in juvenile Jian carp (Cyprinus carpio var. Jian). Fish and
Shellfish Immunology 32:629-636.
Krismono, Astuti, L.P.,and Sugianti, Y. 2009. Karakteristik Kualitas Air Danau
Limboto, Provinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 15(1) :
59-68.
Li, P., Mai, K., Trushenski, J., and Wu, G. 2008. New developments in fish amino
acid nutrition: towards functional and environmentally oriented aquafeeds.
Amino Acids 37: 43–53.
Liao, I.C. and Leano, E.M. 2005.Cobia Aquaculture in Taiwan.World
Aquaculture.36(1): 4.
Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding of Fish. Published by Van Nostrand
Reinhold, New York.260 pp.
Luo, Z., Liu, Y. J., Mai, K. S., Tian, L. X., Yang, H. J., Tan, X. Y., and Liu, D. H.
2005 Dietary lmethionine requirement of juvenile grouper Epinephelus
coioides at a constant dietary cystine level. Aquaculture 249:409-418
Ma, R., Hou, H., Mai, K., Bharadwaj, A.S., Cao, H., Ji, F. and Zhang, W. 2013.
Comparative study on the effects of L-methionine or 2-hydroxy-4-
(methylthio) butanoic acid as dietary methionine source on growth
Page 41
41
performance and anti-oxidative responses of turbot (Psetta maxima).
Aquaculture 412–413:136-143.
Mach, T.N.D. 2009. Utilisation of fish or crab silage protein for cobia
(Rachycentron canadum) - effects on digestion, amino acid distribution,
growth, fillet composition and storage quality. Dissertation for the degree
philosophiae doctor (PhD). University of Bergen. 66p.
Maynard, L.A., J.K, Loosli., H.F, Hintz, and R.G., Warner. 1979. Animal
Nutrition. New Delhi. Seven Edition Mcgraw-Hill Book Company.
Nematipour, G. R., Brown, M. L., and Gatlin, D. M. III. 1992. Effects of dietary
energy: protein ratio on growth characteristics and body composition of
hybrid striped bass. Aquaculture, 107(4), 359-368.
NRC. 2011. Nutrient requirements of fish and shrimp. Washington, DC: The
National Academies Press.
Nunes, A.J., Sá, M.V., Browdy, C.L., and Vazquez-Anon, M. 2014. Practical
supplementation of shrimp and fish feeds with crystalline amino acids.
Aquaculture 431: 20–27.
Patrick, H., and P. J. Schaible. 1980. Poulry Feeds and Nutrition. 2nd Ed. Avi
Publising Company Inc. Westport. Connecticut.
Pazos, M., Gallardo, J.M., Torres, J.L. and Medina, I. 2005.Activity of Grape
Polyphones As Inhibitors Of The Oxidation Of Fish Lipids and Frozen Fish
Muscle. Food Chemistry, 92, 547-557.
Priyono, A., Slamet, B. and Sutarmat, T. 2005. Pengamatan Beberapa Aspek
Biologi Ikan Cobia (Rachycentron canadum) dari Perairan Bali
Utara.Prosiding Seminar Nasional Tahunan Hasil Penelitian Perikanan dan
Kelautan. Yogyakarta, 30 Juli 2005. Bidang MSP, hlm. 87-93.
Refstie, S, Korsøen, Ø.J., Storebakken, T., Baeverfjord, G., Lein, I., and Roem
A.J. 2000. Differing nutritional responses to dietary soybean meal in rainbow
trout (Oncorhynchus mykiss) and Atlantic salmon (Salmo salar). Aquaculture.
190:49–63.
Rolland, M., Dalsgaard, J., Holm, J., Gómez Requeni, P. and Skov, P.V. 2015.
Dietary methionine level affects growth performance and hepatic gene
expression of GH– IGF system and protein turnover regulators in rainbow
trout (Oncorhynchus mykiss) fed plant protein-based diets. Comparative
Biochemistry and Physiology - Part B 181:33-41.
Rumsey, G.L., Page, J.W. and Scott, M.L. 1983. Methionine and cystine
requirement of Rainbow trout. Progr Fish Cult 45, 139 – 143.
Page 42
42
Samsundari, S. and G. A. Wirawan. 2013. Analisis Penerapan Biofilter dalam
Sistem Resirkulasi Terhadap Mutu Kualitas Air Budidaya Ikan Sidat
(Anguilla bicolor). Fakultas Pertanian dan Peternakan. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang. 12 hal.
Sang, H.M. and Fotedar, R. 2011. Effects of Dietary Mannat Oligosaccharide on
Survival Growt, Physiological Condition and Immunological Responses of
Marron. Journal of the World Aquaculture Society 42, 230-241
Saputra, S. 2016. Evaluasi Sumber Protein Alternatif Berbasis Perairan Sebagai
Bahan Baku Pakan Juvenil cobia (Rachycentron canadum). Disertasi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Santoso, H., Asmanik, Sukadi, Purnomo B,and Slamet, S. 2010. Rekayasa
Teknologi Pematangan Gonad, Pemijahan dan Pemeliharaan Larva/Benih
Ikan Cobia (Rachycentron canadum). Laporan Tahunan.Balai Besar
Pengembangan Budidaya Laut Lampung. Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya.Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Shaffer, R.V., and Nakamura, E.L. 1989. Synopsis of biological data on the cobia
Rachycentron canadum (Pisces: Rachycentridae). NOAA Tech. Rep. NMFS
82, FAO Fisheries Synopsis 153
Solberg, J., Buttery, P. and Boorman, K.1971. Effect of moderate methionine
deficiency on food, protein and energy utilisation in the chick. Br Poult
Sci;12:297-304
Suprayudi, M.A., Inara, C., Ekasari, J., Priyoutomo, N., Haga, Y., Takeuchi, T.,
and Satoh, S. 2014. Preliminary nutritional evaluation of rubber seed and
defatted rubber seed meals as plant protein sources for common carp
Cyprinus carpio L. juvenile diet. Aquaculture Research : 1–10.
Tacon, A.E.J. 1987. The nutrition and Feeding Formed Fish and Shrimp. A
training Manual Food and Agriculture of United Nation Brazilling , Brazil.
108 hlm.
Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work Chemical Evaluation of Dietary Nutriens.
in Watanabe T. (Eds). Fish Nutrition and Mariculture., Jica Textbook, the
General Aquaculture Course. Departement Of Aquatic Bioscience. Tokyo
University of Fisheries Press. Tokyo. 229 pp.
Tang, L., Wang, G.X., Jiang, J., Feng, L., Yang, L., Li, S.H., Kuang, S.Y., and
Zhou, X.Q. 2009. Effect of methionine on intestinal enzymes activities,
microflora and humoral immune of juvenile Jian carp (Cyprinus carpio var.
Jian). Aquaculture Nutrition 15:477-483.
Tulli, F., Messina, M., Calligaris, M. and Tibaldi, E. 2010 Response of European
sea bass (Dicentrarchus labrax) to graded levels of methionine (total sulfur
Page 43
43
amino acids) in soya protein based semi purified diets. Britania Jurnal
Nutrition.;104:664-73.
Veronica, D. P. 2004.The effect of amino acid lysine and methionine addition on
feed toward the growth and retention on mud crab (Scylla serrata).Isr.
Journal Aquaculture. 56 111-123
Walton, M., Cowey, C.B. and Adron, J.W. 1982. Methionine metabolism in
Rainbow trout fed diets of differing methionine and cystine content. Journal
Nutrition 112, 1525 – 1535
Weatherlay, A.H. 1972. Growth and Ecology of Fish Population. Academic Press.
London. h. 293.
Wilson, R.P. 2002. Amino acids and proteins, In: Halver, J.E., Hardy, R.W.
(Eds.), Fish Nutrition, 3rd ed. Academic Press, New York, pp. 143–17
Wilson, R. P., and Poe, W. E., 1985. Apparent digestible protein and energy
coefficients of common feed ingredients for channel catfish. Progressive
Fish-Culturist, 47: 154–158.
Yokoyama, M., Takeuchi, T., Park, G.S. and Nakazoe, J.2001. Hepatic
cysteinesulphinate decarboxylase activity in fish. Aquaculture Research 32,
216–220.
Yuan, Y.C., Gong, S.Y., Yang, H.J., Lin, Y.C., Yu, D.H. and Luo, Z. 2011.
Effects of supplementation of crystalline or coated lysine and/or methionine
on growth performance and feed utilization of the Chinese sucker,
Myxocyprinus asiaticus. Aquaculture 316:31-36.
Yuasa, K., Koesharyani, I., Roza, D., Johnny, F., and Zafran. 2001. Manual for
PCR procedure; rapid diagnosis on viral nervous necrosis (VNN) in grouper.
Lolitkanta – JICA Booklet No 13: 35 pp.
.
Zafran, I., Koesharyani, F., Johnny, K., Yuasa, T., Harada. and Hatai, K., 2000.
Viral nervous necrosis in hampback grouper Cromileptes altivelis larvae and
juveniles in Indonesia. Fish Pathol, 35(2), 95-96.
Zhou, Q.C., Wu, Z.H., Tan, B.P., Chi, S.Y. and Yang, Q.H. 2006. Optimal dietary
methionine requirement for juvenile cobia (Rachycentron canadum).
Aquaculture 258, 551–557.