BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang masalah Indonesia terletak pada 6’LU sampai 11’LS serta 95’BT sampai 141’BT. Karena letak garis lintang Indonesia tersebut Indonesia memiliki iklim tropis, tentu saja dengan curah hujan yang tinggi. Karena Indonesia memiliki iklim tropis maka sudah sepatutnya negeri ini memiliki biodiversity yang sangat banyak. Banyak jenis flora maupun fauna yang dapat hidup di negeri yang mendapat julukan “gemah ripah loh jinawi”. Salah satunya ialah tanaman teh, walaupun tanaman ini bukan merupakan tanaman asli indonesaia melainkan tanaman asli India,cina,serta Tibet bagian utara yang dibawa ke Indonesia oleh para pedagang India dan cina yang singgah di Indonesia. Namun tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di negeri ini. Teh dapat hidup di dataran tinggi seperti pengunungan yang memiliki ketinggian antara 1200-2400 meter diatas permukaan laut. Saat ini teh menjadi komoditas perkebunan di dataran tinggi Indonesia di karenakan saat ini banyak sekali orang Indonesia yang mengkonsumsi teh sebagai minuman sehari-hari seperti kopi. 1
42
Embed
pengaruh pemberian larutan teh dan larutan kopi terhadap tumbuhan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
Pendahuluan
1.1 latar belakang masalah
Indonesia terletak pada 6’LU sampai 11’LS serta 95’BT sampai 141’BT.
Karena letak garis lintang Indonesia tersebut Indonesia memiliki iklim tropis,
tentu saja dengan curah hujan yang tinggi. Karena Indonesia memiliki iklim
tropis maka sudah sepatutnya negeri ini memiliki biodiversity yang sangat
banyak. Banyak jenis flora maupun fauna yang dapat hidup di negeri yang
mendapat julukan “gemah ripah loh jinawi”. Salah satunya ialah tanaman teh,
walaupun tanaman ini bukan merupakan tanaman asli indonesaia melainkan
tanaman asli India,cina,serta Tibet bagian utara yang dibawa ke Indonesia oleh
para pedagang India dan cina yang singgah di Indonesia. Namun tanaman ini
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di negeri ini. Teh dapat hidup di
dataran tinggi seperti pengunungan yang memiliki ketinggian antara 1200-
2400 meter diatas permukaan laut. Saat ini teh menjadi komoditas perkebunan
di dataran tinggi Indonesia di karenakan saat ini banyak sekali orang Indonesia
yang mengkonsumsi teh sebagai minuman sehari-hari seperti kopi.
Tanaman kopi tumbuh pada ketinggian 400-1200 meter diatas permukaan
laut. Kopi sangat digemari oleh dunia tidak hanya karena aroma serta rasanya
yang kuat melainkan kopi juga dapat menurunkan resiko kanker,diabetes,batu
empedu,jantung. Kopi sejak zaman penjajahan hingga Indonesia berumur 65
tahun, kopi telah menjadi salah satu komoditi ekspor Indonesia. Tidak hanya
ekspor kopi juga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia mulai dari orang
tua, remaja baik anak-anak semuanya mengemari minuman kopi sebagai
teman santai.
Kopi terkenal akan kadar kafeinnya yang tinggi sedangkan teh terkenal
akan kadar theine yang tinggi. Tak hanya kafein dan theine, tanaman teh dan
kopi juga memiliki kandungan-kandungan nutrisi yang banyak manfaatnya
untuk manusia. Lalu apakah manfaat dari kandunagan teh dan kopi memiliki
manfaat yang sama pada tumbuhan? Oleh karena itu dalam penelitian
eksperimen ini kami ingin mengetahui apakah pemberian larutan teh dan
1
larutan kopi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sehingga dalam
penelitian ini kami mengambil judul “Membandingkan Pemberian Air Teh
dan Air Kopi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabe” .
1.1 Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh pemberian larutan teh dan larutan kopi terhadap
pertumbuhan tanaman cabe?
2. Kandungan apa yang terkandung dalam larutan kopi dan larutan teh?
3. Larutan manakah yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap
pertumbuhan tanaman cabe?
4. Mengapa larutan tersebut memberikan pengaruh yang lebih besar
terhadapa tanaman cabe di banding larutan lain?
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian larutan teh dan larutan
kopi terhadap pertumbuhan tanaman cabe
2. Untuk mengetahui kandunagn apa ynag terdapat dalam larutan teh dan
larutan kopi
3. Untuk mengetahui larutan mana yang memberikan penagruh lebih besar
terhadap pertumbuhan tanaman cabe
4. Untuk mengetahui mengapa larutan tersebut memberikan pengaruh lebih
besar terhadap pertumbuhan tanaman cabe
1.3 Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat dapat memanfaatkan
tanaman teh dan tanaman kopi dengan lebih maksimal untuk menigkatkan
produksi pertanian.
1.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara dari suatau penelitian eksperimen.
hipotesis ada dua yaitu hipotesis alternative dan hipotesis nol. Karena itu
dalam penelitian eksperimen ini hipotesis yang kami gunakan ialah:
2
(Hi) : Ada perbedaan pemberian larutan teh dan larutan kopi terhadap
pertumbuhan tanaman cabe
(Ho) : Tidak ada perbedaan pemberian larutan teh dan larutan kopi
terhadap pertumbuhan tanaman cabe
3
BAB II
Landasan Teori
2.1 Pertumbuhan dan factornya
Pertumbuhan ialah peningkatan ukuran(tinggi, volume) yang sifatnya tidak
dapat balik (irreversible) serta di hasilkan dari pembelahan sel dan
pembesaran sel .Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll.
Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut
bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup.
Faktor pengaruh tersebut yakni :
1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu
yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan
37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel
yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan
cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman
itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari
dapat menghambat proses pertumbuhan.
4
4. Faktor Hormon
Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan
beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan
atau fitohormon. Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan analogi
fungsi hormon pada hewan; dan, sebagaimana pada hewan, hormon juga
dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel. Hormon tumbuhan
merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai
prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan.
Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang
semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon
tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-
tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
Sejauh ini dikenal sejumlah golongan zat yang dianggap sebagai fitohormon,
yaitu :
1. Auksin
Mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi dan
percabangan akar; perkembangan buah; dominansi apikal; fototropisme dan
geotropisme.
Tempat dihasilkannya: Meristem apikal tu-nas ujung, daun muda, embrio
dalam biji.
2. Sitokinin
Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar; mendorong pembelahan
sel dan pertumbuhan secara umum, mendorong perkecambahan; dan menunda
penuaan.
Tempat dihasilkannya: Pada akar, embrio dan buah, berpindah dari akar ke
organ lain
3. Giberelin atau asam giberelat (GA)
Mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang
dan pertumbuhan daun; mendorong pembungaan dan perkembangan buah;
mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar. Tempat dihasilkannya:
Meristem apikal tu-nas ujung dan akar; daun muda; embrio.
5
4. Asam absisat (ABA)
Menghambat pertumbuhan; merangsang penutupan stomata pada waktu
kekurangan air, memper-tahankan dormansi.
Tempat dihasilkannya: Daun; batang, akar, buah berwarna hijau.
5. Etilen
Mendorong pematangan; memberikan pengaruh yang berlawanan dengan
beberapa pengaruh auksin; mendorong atau menghambat pertumbuhan dan
perkembangan akar, daun, batang dan bunga.
Tempat dihasilkannya: Buah yang matang, buku pada batang, daun yang
sudah menua.
6.Kalin
Kaukalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan batang
Rhizokalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan akar
Filokalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan daun.
Anthokalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga
7. Asam jasmonat
8. Steroid (brasinosteroid)
9. Salisilat
10. Poliamina.
11. Asam traumalin
5. Hara/Mineral
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara mineral. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan
pertumbuhannya.
Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan
hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau
energi disebut metabolisme.
Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen