Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 MTR-123 PENGARUH PEMBERIAN LAPISAN CAT PADA BAHAN PENUTUP ATAP SENG DAN GENTING Andi Prasetiyo Wibowo 1 1 Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta Email: [email protected]ABSTRAK Atap merupakan salah satu komponen utama dari sebuah bangunan gedung. Saat ini tersedia berbagai macam jenis pilihan bahan penutup atap yang dapat kita terapkan pada bangunan gedung. Saat ini sudah banyak bahan material tambahan yang muncul untuk meningkatkan kemampuan atap dalam menahan/menyerap bahkan memantulkan panas dari matahari. Penelitian dilakukan dengan melakukan ujicoba perbandingan kemampuan bahan penutup atap dalam menahan panas. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan bahan yang diberi pelapis cat dan yang tidak diberi lapisan cat. Bahan atap yang akan diteliti yaitu bahan atap yang paling banyak digunakan pada bangunan rumah di Indonesia yaitu genting dan seng (metal). Pemberian lapisan cat pada permukaan atap ternyata mampu meredam panas. Selain itu penggunaan cat dirasa cukup efektif dan mudah dilakukan tanpa keterampilan dan kemampuan khusus dalam proses aplikasinya. Pemberian lapisan cat mampu membuat suhu/temperatur permukaan atap lebih rendah dibandingkan dengan permukaan atap tanpa lapisan cat. Perbedaan suhu rata-rata berkisar 5–10 °C pada permukaan bagian luar atap, dan 5–7 °C pada bagian dalam ruangan (interior). Kata kunci: atap, panas, seng, genting, cat pelapis 1. PENDAHULUAN Suhu udara yang panas ternyata akan membuat manusia merasa tidak nyaman dalam melaksanakan aktivitasnya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di sebuah pabrik di Medan, -berdasarkan pengamatan pendahuluan dan laporan dari pihak perusahaan- lama durasi keluar dan masuk pekerja dapat mencapai 20 sampai 30% dari waktu kerja hanya untuk mencari tempat / ruang yang memiliki mesin pendingin ruangan (Huda, 2012). Dalam menjalankan aktivitasnya, manusia membutuhkan kenyamanan termal. Kenyamanan termal merupakan salah satu unsur kenyamanan yang sangat penting. Kenyamanan termal menyangkut kondisi suhu ruangan yang nyaman yang dapat membantu tubuh manusia mempertahankan suhu badan idealnya yang berkisar 37°C. Suhu badan ideal dibutuhkan agar organ tubuh dapat berfungsi dengan baik (Rilatupa, 2008). Indonesia mempunyai iklim tropis dengan karakteristik kelembapan udara yang tinggi (dapat mencapai angka 80%), dan suhu udara relatif tinggi hingga mencapai 35°C (Talarosha, 2005). Padahal suhu udara yang nyaman berkisar antara 18 - 30 °C dengan kelembapan udara berkisar antara 40% - 70%. Dengan adanya informasi ini, maka perlu dipikirkan bagaimana menciptakan kondisi termal yang ideal/nyaman. Apabila kondisi ideal tersebut tercapai, diharapkan tingkat kesehatan juga akan mencapai kondisi yang optimum. Atap merupakan salah satu komponen utama dari sebuah bangunan gedung. Saat ini tersedia berbagai macam jenis pilihan bahan penutup atap yang dapat kita terapkan pada bangunan gedung. Salah satu pertimbangan pemilihan bahan/material atap tersebut yaitu kemampuannya menahan/menyerap atau bahkan memantulkan panas, mengingat salah satu fungsi utama dari atap yaitu menaungi dan melindungi bagian di bawahnya dari panas matahari. Saat ini sudah banyak bahan/material tambahan yang muncul untuk meningkatkan kemampuan atap dalam menahan/menyerap bahkan memantulkan panas dari matahari. Namun material-material tersebut dinilai masih cukup mahal untuk diaplikasikan pada bangunan gedung, khususnya rumah tinggal sederhana. Perlu diciptakan material yang mampu menahan/menyerap atau bahkan memantulkan panas dengan nilai ekonomis yang lebih terjangkau. Pemilihan jenis atap yang kurang dapat menahan/menyerap dan memantulkan panas dapat berakibat tingginya suhu di dalam ruangan akibat panas yang tidak mampu ditahan dan diteruskan oleh bahan penutup atap tersebut. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan penghuni di dalamnya. Perlu dilakukan penelitian dari beberapa jenis bahan penutup atap agar didapatkan informasi/data mengenai tingkat konduktivitas panas yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan jenis bahan penutup atap dan atau pengembangan penelitian selanjutnya dalam rangka meningkatkan kemampuan bahan penutup atap dalam menahan panas.
8
Embed
PENGARUH PEMBERIAN LAPISAN CAT PADA BAHAN …konteks.id/p/11-MTR-14.pdf · 2018-04-02 · berbagai macam jenis pilihan bahan penutup atap yang dapat kita ... mengadakan penelitian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017
MTR-123
PENGARUH PEMBERIAN LAPISAN CAT PADA BAHAN PENUTUP ATAP SENG
DAN GENTING
Andi Prasetiyo Wibowo1
1Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta