PENGARUH PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP PRESTASI SISWA DI SMA NEGERI 74 JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh : Sri Wahyuni NIM 11150182000053 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019
160
Embed
PENGARUH PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49636... · 2020. 1. 24. · i ABSTRAK Sri Wahyuni (NIM 11150182000053), Pengaruh Pemanfaatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP
PRESTASI SISWA DI SMA NEGERI 74 JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh :
Sri Wahyuni
NIM 11150182000053
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Sri Wahyuni (NIM 11150182000053), Pengaruh Pemanfaatan Koleksi
Perpustakaan terhadap Prestasi Siswa di SMA Negeri 74 Jakarta. Skripsi
Program Strata Satu (S-1), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan koleksi
perpustakaan terhadap prestasi siswa di SMA Negeri 74 Jakarta. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan analisis
regresi linier sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
sebanyak 244 siswa. Peneliti mengambil sampel sebanyak 25% yaitu sebanyak 60
siswa. Teknik pengumpulan data utama menggunakan angket yang disebar ke 60
siswa, sedangkan studi dokumentasi dan wawancara hanya sebagai teknik
pelengkap dalam mencari data.
Hasil perhitungan regresi linier sederhana menunjukkan bahwa angka
koefisien regresi sebesar 0,701 karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+),
maka penelitian ini memiliki pengaruh yang positif. Dan jika dilihat dari hasil nilai
Thitung (7,088) > (2,001) dengan signifikansi 0,000, maka terdapat pengaruh yang
signifikan antara pemanfaatan koleksi perpustakaan terhadap prestasi siswa di SMA
Negeri 74 Jakarta. Perhitungan koefisien determinasi diperoleh angka sebesar
46,1% dan sisanya 53,9% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan
koleksi perpustakaan terhadap prestasi siswa di SMA Negeri 74 Jakarta dan
pemanfaatan koleksi perpustakaan memberikan kontribusi yang cukup baik dalam
meningkatkan prestasi siswa di SMA Negeri 74 Jakarta.
Kata Kunci : Perpustakaan, Pemanfaatan Koleksi, dan Prestasi Siswa
ii
ABSTRACT
Sri Wahyuni (NIM 11150182000053), The effect of utilization the library book
collection on students achievement at 74 Senior High School Jakarta.
Undergraduate Program Thesis (S1) Department of Educational
Management. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
This research was aimed to find out the effect of utilization the library books
collection on students achievement at 74 Senior High School Jakarta. This research
used quantitative method with simple linier regression. The population of this
research is all twelfth grade students that consists of 244 students. The research
took out 25% from the population which is as many as 60 students. The main data
collection techniques used a questionnaire that was distributed to 60 students.
While, documentation and interviews were only a complementary technique for
finding data.
Simple linear regression calculation results showed that the regression
coefficient is 0,701. The regression coefficient showed the positive value, it means
that this research has positive effect. Then, Tvalue was higher than Ttable; 7,088 >
2,001 with the significant level 0,000. It showed that there was a significant effect
of utilization the library books collection on students achievement at 74 Senior High
School Jakarta. Coefficient determination calculation obtained 46,1% and the rest
was 53,9% influenced by external factors.
It indicated that there was a significant effect of utilization library collection
books on students achievement at 74 Senior High School Jakarta and it provides a
good contribution in improving students achievement at 74 Senior High School
Jakarta.
Keyword : Library, Utilization Library Collection, and Students Achievement
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim,
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam
yang telah melimpahkan rahmat, kebahagiaan dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang masih jauh dari kesempurnaan.
Sholawat beriring salam semoga senantiasa dilimpah curahkan kepada baginda
alam Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat meperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judl skripsi
“Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan terhadap Prestasi Siswa di SMA
Negeri 74 Jakarta”.
Penulis menyadari dalam penyusunan dan penulisan ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu dengan segala
kerendahan hati dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang tak
terhingga kepada :
1. Dr. Sururin, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Muarif SAM.M.Pd. selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Zahruddin, LC., M.Pd. selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama penulis kuliah Jurusan Manajemen
Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Dra.Nurdelima Waruwu, M.Pd selaku Dosen pembimbing I sekaligus
Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya dengan penuh kesabaran dan ketulusannya dalam membimbing
sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
iv
5. Lolytasari, S.Ag., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan motivasi bimbingan, perhatian, dan nasihat dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hatinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan selama perkuliahan hingga akhirnya
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Drs. Farid Wahidin sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 74 Jakarta yang
telah memberikan izin penelitian kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
8. Kasmadi, S.Pd sebagai Wakasek Bidang Kurikulum yang telah banyak
membantu penulis dalam proses penelitian serta guru yang telah bersedia
memberikan dukungannya dan siswa yang telah berpartisipasi menjadi
responden dalam skripsi ini.
9. Kedua orang tua tercinta, Bapak Ahmad Awen dan Ibu Maryanih yang
selalu mendoakan, memberikan semangat, memberikan dukungan, arahan
dan segala dukungan lainnya baik dari segi moril maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Kakak-kakakku yaitu Nur Halimah, Kartini, dan Anita Arisanti serta adikku
tercinta Lilis Farisah yang selalu memberi semangat serta dukungan yang
begitu luar biasa kepada penulis untuk segera menyelesaikan penelitian ini.
11. Teman-teman terbaik Manajemen Pendidikan 2015 khususnya Leader Best
Class yang telah memberikan banyak kesempatan belajar bersama, selalu
menghibur disaat suka dan duka dan memberi dukungan kepada penulis
selama bersama-sama menjadi mahasiswa MP kelas B.
12. Teman seperjuangan KKN IMPERIUM 76 yang telah memberi semangat,
dukungan, dan bantuan kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini.
13. Teman suka duka-ku selama berada di UIN yang selalu bersama-sama baik
dikelas, di kosan maupun ketika istirahat Amel, Anis, Dilah, Eby, Futihat,
Iis, Latifah, Nca, Rere, Rima, Tyas terimakasih untuk canda tawanya.
Kemudian teman seperjuanganku selama penelitian Siti Nurcholis
v
termakasih atas kebaikannya, terimakasih karena sudah mau direpotkan
olehku. Dan sahabat kecilku dari MI Vidya yang sekarang ini berada di
Saudi Arabia bersama suami dan anaknya serta Widya Nur, terimakasih
karena telah menjadi sahabat kecilku semoga kita bisa kumpul lagi Amiin.
14. Rekan kerjaku selama 3 bulan di ABUBA, terimakasih untuk pengalaman
dan pembelajaran yang tak terlupakan serta canda tawa kalian, terimakasih
selalu memberikan support kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
15. Serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
atas bantuan dan dukungannya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
Hanya harapan dan doa yang dapat penulis panjatkan, semoga segala kebaikan
yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dengan pahala berlipat
ganda dan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan masih minimnya ilmu yang
dimiliki penulis, oleh karena itu kritik dan saran sangatlah penulis harapkan.
Namun, penulis berharap semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat yang besar
bagi sipa saja yang membaca serta berkeinginan untuk mengeksplornya lebih lanjut.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam
penyajian skripsi ini terdpa kesalahan dan kekurangan.
Jakarta, 28 Okober 2019
Penulis
Sri Wahyuni
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
C. Batasan Masalah...................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 8
A. Perpustakaan Sekolah .............................................................................. 8
cukup akan ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki. Untuk mengembangkan
potensi diri dan pengetahuan, siswa bisa memperolehnya di perpustakaan
dengan memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan sarana penunjang pendidikan yang
bertindak di satu pihak sebagai pelestari ilmu pengetahuan, dan dilain pihak
sebagai sumber bahan pendidikan yang akan diwariskan kepada generasi
yang lebih muda.5 Oleh karenanya penting adanya perpustakaan di suatu
sekolah, berdasarkan UU No. 32 Tahun 2013 Pasal 3 Ayat 9 tentang Standar
Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa :
“standar sarana dan prasarana pendidikan minimal memiliki ruang
belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, dan tempat berekreasi
serta sumber belajar lainnya, yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi”.6
Jadi dapat dikatakan bahwa sekolah yang sudah memenuhi standar
yaitu sekolah yang didalamnya memiliki sebuah perpustakaan. Peran
perpustakaan sekolah adalah untuk mendukung para guru dan juga
kurikulum sekolah. Dengan mengingat apa yang diajarkan, bagaimana
siswa belajar, dan apa yang siswa ingin ketahui.7
Pada kenyataannya banyak sekolah yang perpustakaannya hanya
sekedar menjadi tempat penyimpanan koleksi buku saja, seperti buku-buku
pelajaran lama yang tidak terpakai maupun yang masih terpakai dan itu pun
masih terjadi di SMAN 74 Jakarta, di perpustakaan SMAN 74 Jakarta masih
terdapat banyak buku lama yang tidak terpakai dan masih terpajang di rak-
rak buku kemudian masih terdapat koleksi buku yang tidak sesuai dengan
kurikulum pembelajaran sekolah.
Permasalahannya, apakah koleksi-koleksi yang tersedia di
perpustakaan sekolah sudah dimanfaatkan oleh para siswa maupun guru
5 Dian Sinaga, Mengelola perpustakaan sekolah, (Bandung : Bejana, 2009), h. 16 6 Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 3 Ayat 9 Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Standar Nasional Pendidikan 7 Karla B.Collins, Carol A. Doll, “Resource Provisions Of A High School Library
Collection”, Journal of the American Associations of School Librarians, h. 2
4
dengan baik? pada kenyataannya siswa-siswi SMAN 74 Jakarta lebih
banyak memanfaatkan koleksi yang menjadi buku mata pelajaran saja,
Kebanyakan siswa di sana lebih banyak melibatkan gadget sebagai alat
yang membantu mereka dalam belajar, tapi pada kenyataannya gadget
dimanfaatkan oleh siswa tanpa pengawasan secara intens oleh sekolah
hingga pemakaian gadget disalahgunakan, bukan untuk belajar melainkan
lebih banyak digunakan untuk bermain social media, games, youtube dll.
maka dari itu sebaiknya koleksi-koleksi perpustakaan harus mampu
menyesuaikan dengan informasi yang diinginkan oleh para siswa maupun
guru. Oleh karena itu, koleksi yang tersedia harus terus menerus
berkembang sesuai dengan kebutuhan pemustaka agar nantinya koleksi-
koleksi yang disediakan perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik
sehingga dapat tercapai tujuan sekolah dalam mencetuskan anak-anak
bangsa yang berprestasi.
SMA Negeri 74 Jakarta adalah salah satu sekolah Negeri yang ada
di Jakarta selatan. SMA Negeri 74 merupakan salah satu sekolah berstandar
nasional, sekolah yang lingkungannya sangat kondusif jauh dari kebisingan,
karena berada jauh dari lokasi jalan raya, tepatnya berada di daerah
perumahan Komplek Kostrad. Sekolah dengan perpustakaan-nya yang
cukup luas, yang didalamnya dilengkapi ruang baca yang nyaman dan juga
koleksi buku yang cukup lengkap. Koleksi-koleksi tersebut masih belum
dimanfaatkan dengan baik oleh siswa maupun guru, hal tersebut
dikarenakan masih banyaknya koleksi/buku-buku jadul atau buku-buku
lama, kemudian para siswa maupun guru jarang mengunjungi perpustakaan
sekolah dan kebanyakan guru di SMAN 74 Jakarta menggunakan koleksi
dari luar perpustakaan sekolah sebagai bahan ajar yang mereka gunakan
untuk mengajar di kelas. 8
SMA Negeri 74 Jakarta dengan prestasi yang menonjol di bidang
ekskulnya ini memiliki segudang prestasi di bidang olahraga dan seni
8 Ringkasan wawancara dengan Pak Slamet, tanggal 18 Februari 2019 di SMA Negeri 74
Jakarta
5
khususnya olahraga voli, basket, dan juga tari saman. Ekskul tersebut
menjadi salah satu yang paling ditakuti oleh sekolah-sekolah lain karena
ekskul tersebut banyak mencetak prestasi untuk SMA Negeri 74 Jakarta.
Selain itu, bidang akademik juga tidak ketinggalan terbukti dengan
melonjaknya persentasi siswa yang diterima di PTN (Perguruan Tinggi
Negeri) yang tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 hanya 60 orang pada
tahun 2018 naik menjadi 110 orang. Meskipun mengalami peningkatan,
akan tetapi hal tersebut belum sesuai harapan karena pada tahun 2018 pihak
sekolah memiliki target untuk siswa masuk PTN yaitu 150 siswa. kemudian
output dari segi “nem” tahun 2017 di DKI SMA Negeri 74 berada di
peringkat 80 kemudian pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi
ranking 53 dari sekolah negeri di DKI Jakarta.9
Berkaitan dengan prestasi, di setiap sekolah pasti memiliki siswa
yang berprestasi baik itu di bidang akademik maupun non akademik, dalam
bidang akademik prestasi siswa/i bisa diukur melalui peringkat di kelas.
Siswa yang memiliki prestasi di bidang akademik dikatakan sebagai siswa
pintar yang rajin belajar, kutu buku, dan mempunyai wawasan yang luas.
Dalam mengembangkan pengetahuannya, apakah siswa yang berprestasi
tersebut memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai wadah dalam
meningkatkan pengetahuan dengan memanfaatkan koleksi yang ada di
perpustakaan. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui SMA Negeri 74
Jakarta dengan berbagai prestasi yang diraih baik di bidang akademik
maupun non akademik ini apakah koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan
memiliki pengaruh terhadap prestasi yang telah didapat oleh para siswanya.
Dengan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang “PENGARUH PEMANFAATAN KOLEKSI
PERPUSTAKAAN TERHADAP SISWA YANG BERPRESTASI DI
SMA NEGERI 74 JAKARTA”.
9 Ringkasan wawancara dengan Pak Slamet, tanggal 18 Februari 2019 di SMA Negeri 74
Jakarta
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat di identifikasikan berbagai masalah yaitu sebagai berikut:
1. Kurang dimanfaatkannya koleksi perpustakaan
2. Kurang kreatifnya para pendidik (guru) dalam membimbing siswa
3. Rendahnya prestasi yang diraih siswa
4. Banyak siswa yang hanya memanfaatkan buku mata pelajaran saja
5. Masih terdapat koleksi buku lama yang terpajang di rak buku
perpustakaan
6. Banyak siswa melibatkan gadget sebagai alat yang membantu dalam
proses belajar
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah di atas luasnya permasalahan yang ada
dalam skripsi ini,perlu kiranya penulis membatasipenelitian ini pada
masalah :
1. Kurang dimanfaatkannya koleksi perpustakaan
2. Rendahnya prestasi yang diraih siswa
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan koleksi perpustakaan terhadap
prestasi siswa di SMA Negeri 74 Jakarta?
2. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan koleksi perpustakaan terhadap
prestasi siswa di SMA Negeri 74 Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
sebagai berikut :
7
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pemanfaatan
koleksi perpustakaan terhadap prestasi siswa di SMA Negeri 74 Jakarta.
2. Untuk mengetahui seberapa bsar pengaruh pemanfaatan koleksi
perpustakaan terhadap prestasi siswa di SMA Negeri 74 Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi lembaga pendidikan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan masukan untuk pihak sekolah agar lebih
mengembangkan lagi koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi pihak lain yang membaca tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat
dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pentingnya
mempelajari salah satu aspek penting dari sebuah sekolah yaitu
perpustakaan terutama faktor yang dapat mempengaruhi prestasi peserta
didik sehingga terbentuklah bagaimana pemanfaatan koleksi
perpustakaan yang dapat meningkatkan prestasi belajar sehingga
terbentuk menjadi siswa yang berprestasi.
3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman baru serta mendapat informasi yang
berharga mengenai pemanfaatan koleksi perpustakaan dan sebuah
prestasi.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata liber = libri artinya “pustaka” atau
“kitab”. Pengertian perpustakaan atau library adalah ruangan, bagian
sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut
tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual.10
Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat
yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan
penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak
maupun non cetak dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat
kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain.11
Berbagai informasi baik tercetak maupun non cetak tersebut merupakan
bagian dari koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan.
Selanjutnya, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yaitu : Perpustakaan
adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau
karya rekam secara professional dengan system yang baku guna
Perpustakaan Lembaga Keagamaan, dan Taman Baca Rakyat.
Berdasarkan jenis perpustakaan di atas, perpustakaan sekolah
menjadi salah satu sarana pendidikan yang menjadi penunjang dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memiliki
peranan yang penting dalam keberhasilan proses pendidikan, karena di
nilai mampu menjadi wadah/tempat yang membantu peserta didik
dalam mengembangkan pengetahuan dan memperoleh informasi baru.
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung
dalam sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang
bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah dalam mencapai
tujuan sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.13
Menurut Ibrahim Bafadal perpustakaan sekolah adalah kumpulan
bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku yang
13 Rizal Saiful Haq, Saifuddin A Rasyid, Agus Rifa’I, Perpustakaan dan Pendidikan :
Pemetaan Peran serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 7
10
dikelola secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu
murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Menurut Satuan Tugas Koordinasi Pembinaan Perpustakaan Sekolah
(SATGAS KPPS) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Timur, perpustakaan sekolah adalah koleksi pustaka yang diatur
menurut system tertentu dalam suatu ruang, merupakan bagian integral
dalam proses belajar mengajar dan membantu mengembangkan minat
bakat murid.14
Darmono mengatakan bahwa Hakikat perpustakaan sekolah adalah
sebagai pusat sumber belajar dan sumber informasi belajar bagi warga
sekolah.15 Sebagai sumber belajar dan sumber informasi, maka dari itu
penting adanya perpustakaan di sebuah sekolah untuk membantu para
siswa dalam proses belajar, selain itu juga dapat membantu siswa dalam
mengerjakan tugas PR (pekerjaan rumah), dan juga menjadi tempat
belajar yang nyaman apabila siswa jenuh ketika belajar di kelas.
Berdasarkan pengertian perpustakaan sekolah di atas, dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan wadah atau
tempat di mana para siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan juga
wawasannya, yang menjadi pusat sumber belajar yang di dalamnya
terdapat koleksi-koleksi berupa buku bahan ajar, dll demi tercapainya
tujuan sekolah.
3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Didirikannya perpustakaan sekolah memiliki tujuan yaitu untuk
memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah
yang bersangkutan, khususnya bagi para guru dan para murid dan juga
14 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), Cet.
11, h. 4-5 15 Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata
Kerja,(Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007), h. 2
11
sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar
mengajar di tingkat sekolah.16
Ibrahim Bafadal berpendapat tujuan dari perpustakaan sekolah ialah
membuat para siswa gemar membaca, memudahkan siswa dalam
mengerjakan PR (pekerjaan rumah), membantu guru dalam menyusun
bahan ajar, menunjang kurikulum pembelajaran serta menjadi
jantungnya pendidikan. Selain itu tujuan perpustakaan sekolah bisa
menjadi sarana belajar yang nyaman selain di kelas. Menjadi tempat
rekreasi dikala siswa jenuh dengan pelajaran di sekolah.17
Berdirinya perpustakaan sekolah menjadi wadah/tempat yang bagi
para pendidik maupun siswa dalam proses belajar mengajar, baik dalam
penyelesaian tugas, maupun hiburan dalam bentuk edukasi. Fungsi
perpustakaan sekolah memiliki empat fungsi umum, yaitu edukatif,
informatif, kreasi dan riset atau penelitian sederhana. Berikut keempat
fungsi perpustakaan sekolah : 18
a. Fungsi Edukatif. Maksudnya koleksi yang dikelola banyak
membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh
kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan.
b. Fungsi Informatif. Ini berkaitan dengan menguapayakan penyediaan
koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal
yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.
c. Fungsi Rekreasi. Dimaksudkan dengan disediakannya koleksi
diharapkan dapat menghibur para pembacanya di saat yang
memungkinkan. Misalnya dikala sedang ada waktu senggang
sehabis belajar seharian, bisa memanfaatkan jenis koleksi ini
sehingga terhibur karenanya.
d. Fungsi yang berikutnya adalah riset atau penelitian. Ini maksudnya
adalah koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk
membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.
Berdasarkan fungsi perpustakaan di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan sekolah berfungsi sebagai wadah/tempat yang terlibat
dalam proses belajar mengajar di sekolah dengan memfasilitasi segala
informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran terutama untuk
16 Novita Sari, “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca Siswa
terhadap hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Genap SMPN 2 Metro”, Jurnal
Pendidikan Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro, h. 122 17 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), Cet.
11, h. 5 18 Ibid, h. 4-5
12
para siswa dan juga guru terkait buku-buku yang akan di gunakan sesuai
dengan kurikulum yang sedang berlaku saat ini, sehingga kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan lancar.
4. Tugas Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan adalah sebuah organisasi di sekolah yang yang
didalamnya terdapat koleksi-koleksi untuk dibaca maupun dipinjam
oleh peseta didik dan para guru yang dapat digunakan sebagai sumber
belajar sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik. Dalam
pelaksanaannya perpustakaan memiliki tugas-tugas yang harus
dilakukan agar kegiatan perpustakaan berjalan dengan baik.
Berikut merupakan tugas perpustakaan sekolah demi tercapainya
kegiatan perpustakaan yang efektif, yaitu: (a) menghimpun atau
mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara dan membina secara
terus-menerus bahan koleksi atau sumber informasi, (b) Mengolah
sumber informasi tersebut dengan menggunakan sistem dan cara
tertentu, sejak dari bahan-bahan tersebut datang ke perpustakaan sampai
kepada siap untuk disajikan, (c) Menyebarluaskan sumber informasi
atau bahan-bahan pustaka kepada segenap anggota yang
membutuhkannya sesuai dengan kepentingannya yang berbeda satu
dengan yang lainnya.19
Berdasarkan tugas-tugas di atas, penulis menyimpulkan bahwa tugas
perpustakaan sekolah yaitu menghimpun dan memelihara koleksi yang
ada di perpustakaan kemudian mengolah koleksi-koleksi tersebut agar
siap digunakan oleh peserta didik.
5. Manfaat Perpustakaan Sekolah
Manfaat memiliki arti guna dan faedah (kegunaan).20 Manfaat di sini
lebih menekankan kepada bagaimana penggunaan perpustakaan di suatu
sekolah. Sedangkan Pemanfaatan perpustakaan sekolah yaitu sebuah
proses, menyediakan fasilitas, sebagai sumber informasi dan menjadi
19 Pawit M. Yusuf, et al, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta:
Kencana, 2007), h. 7 20 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), h. 912
13
pusat pembelajaran atau upaya memanfaatkan perpustakaan sekolah
secara optimal guna menunjang proses belajar mengajar agar lebih
efektif dan maksimal sehingga dapat membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah.21
Berdasarkan pengertian manfaat di atas yaitu kegunaan, Maka dari
itu keberadaan perpustakaan sebagai sumber belajar dalam proses
pendidikan diharapkan dapat digunakan sebagai berikut : (a)
perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan membaca dan
membuat siswa belajar mandiri, (b) dapat membantu perkembangan
kecakapan berbahasa, (c) memperlancar murid-murid dalam
menyelesaikan tugas sekolah, (d) membantu guru-guru menemukan
sumber-sumber pengajaran.22
Dengan adanya perpustakaan, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu
dari guru saja tapi juga bisa mendapatkannya melalui perpustakaan
dengan memanfaatkan buku-buku yang sudah disediakan oleh
perpustakaan sekolah guna menambah pengetahuan. Adapun usaha
yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan agar siswa memanfaatkan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar yaitu: 23
a. Memberikan pengenalan kepada siswa baru bahwa di sekolah
terdapat perpustakaan yang dapat digunakan sebagai sumber
belajar.
b. Melakukan komunikasi kepada guru mata pelajaran agar siswa
aktif ke perpustakaan sekolah dengan memberikan tugas yang
sumber bahannya berasal dari perpustakaan sekolah.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa adanya
perpustakaan sekolah bermanfaat dalam meningkatkan potensi peserta
didik, karena adanya perpustakaan sekolah mampu menumbuhkan minat
baca dan mampu melatih siswa untuk belajar secara mandiri dengan
memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan, selain itu juga
membantu para guru dalam menemukan sumber pengajaran.
21 Novita Sari, Wakijo, “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca
Siswa terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Metro”,
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, 2017, h. 122 22 Ibrahim Bafadal, Pengolahan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), Cet.
11, h. 5 23 Rizky Febriani, “Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar di SMP”,
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2014, Vol.3 No.2, h. 10`
14
B. Koleksi Perpustakaan
1. Pengertian Koleksi Perpustakaan
Tersedianya koleksi menjadi salah satu unsur utama perpustakaan.
Tanpa adanya koleksi yang baik dan memadai, perpustakaan tidak akan
dapat memberikan layanan yang baik kepada para pemustaka.24
Koleksi merupakan kumpulan (gambar-gambar, benda-benda
bersejarah, lukisan, dsb) yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi
seseorang.25 Koleksi biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
sumber informasi yang disimpan pada sebuah ruangan tertentu.
Ruangan inilah yang biasanya disebut sebagai “perpustakaan”, yang
berisi rak buku-buku, majalah-majalah, dan kadang kala juga surat
kabar.26 Di sanalah tempat di mana para guru dan juga para peserta didik
mendapatkan informasi baru dan juga pengetahuan baru yang mereka
butuhkan melalui koleksi yang ada di perpustakaan.
Menurut Wiji Suwarno koleksi adalah sejumlah bahan pustaka yang
telah ada di perpustakaan dan sudah diolah (diproses), sehingga siap
untuk dipinjam dan digunakan oleh para pemakai.27 Oleh karena itu,
koleksi-koleksi yang disediakan oleh perpustakaan harus menyesuaikan
dengan kebutuhan para pembaca agar dapat menarik perhatian bagi para
pengunjung perpustakaan.
Menurut Sinaga koleksi adalah sekumpulan bahan pustaka yang
terdiri book materials dan nonbook materials yang dimiliki oleh suatu
perpustakaan dari berbagai sumber pengadaan melalui suatu tahap
24 Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah Menuju Perpustakaan Modern dan
Profesional, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2016), h. 58 25 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), h. 739 26 Pungki Purnomo, Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan,
(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.I, h. 14 27 Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,
2010),h. 81
15
penyeleksian dengan tujuan agar berdayaguna dan berhasil bagi para
pemakai perpustakaan.28
Adapun Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar berpendapat bahwa
yang dimaksud dengan koleksi yang ada di perpustakaan sekolah adalah
sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku
maupun non buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan
mengajar di sekolah yang bersangkutan.29 Koleksi-koleksi tersebut yang
nantinya akan menjadi bahan ajar dan dimanfaatkan oleh para siswa
selama proses pembelajaran di kelas.
Setelah melihat beberapa definisi dari koleksi di atas, dapat
disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan merupakan kumpulan bahan
pustaka yang telah disediakan oleh perpustakaan, yang di mana koleksi-
koleksi tersebut diperuntukkan untuk para peserta didik dan juga para
guru dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
2. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah
Secara fisik, jenis koleksi yang diperlukan untuk suatu perpustakaan
sekolah bisa dikelompokkan ke dalam kategori buku dan bahan bukan
buku (non book). Yang pertama meliputi segala jenis buku dan yang
terakhir meliputi segala jenis bahan yang tidak termasuk ke dalam
kategori buku.
Setiap koleksi-koleksi yang disediakan oleh perpustakaan sekolah
harus mengikuti standar yang telah ditentukan dan yang paling
terpenting setiap buku harus memiliki ISBN.
Berikut adalah jenis koleksi bahan pustaka perpustakaan, diantaranya :
a. Koleksi Buku
1) Buku – buku nonfiksi
28 Dian Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah, (Jakarta:Kreasi Media Utama, 2007), h.
Buku nonfiksi ini adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta-
fakta yang nyata. Buku non fiksi bertujuan untuk memberikan
informasi karenanya buku non fiksi dikatakan sebagai buku
informasi.30 Koleksi tersebut antara lain :
(a) buku teks atau buku pelajaran pokok, yaitu buku yang
digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan
pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu
pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan
tingkat dan jenis pendidikan tertentu.
(b) buku pelajaran pelengkap, yaitu buku tambahan buku
pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang
sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
(c) buku bacaan, yaitu buku yang digunakan sebagai bacaan
yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku
bacaan juga menjadi penunjang salah satu mata pelajaran atau
pokok bahasan yang dapat pula bersifat umum.
(d) koleksi referens atau rujukan, yaitu buku yang digunakan
sebagai sumber informasi baik untuk memperoleh pengetahuan
dasar maupun memperluas pengetahuan tentang suatu subjek
tertentu. Contoh: kamus, ensiklopedia, buku tahunan, buku
pedoman, buku petunjuk, bibliografi, biografi, indeks, abstrak,
almanak, buku tahunan, dan atlas.31
2) Buku-Buku Fiksi
Buku-buku fiksi adalah buku-buku yang ditulis bukan
berdasarkan fakta atau kenyataan. Buku fiksi ditulis atas dasar
kehendak dan hayalan pengarangnya saja. Nama lain untuk
buku-buku fiksi ini sering dikaitkan dengan novel, romans,
cerita rakyat, dll.
3) Komik (Buku Cerita bergambar)
Komik termasuk jenis koleksi, biasanya buku yang banyak
digemari oleh anak-anak usia sekolah dasar. Komik bermanfaat
bagi pengembangan konsepsi pemikiran, akan membangun
estetika, karakter dan pembinaan minat baca.32
b. Koleksi Bahan Bukan Buku (non book)
Yang dimaksud dengan bahan bukan buku di sini adalah koleksi
yang masih dalam bentuk cetakan namun bukan berupa buku.
Koleksi tersebut adalah:
30 Pungki Purnomo, Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan,
(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.I, h. 18 31 Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah Menuju Perpustakaan Modern dan
Profesional, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2016), h. 60 32 Pawit M. Yusuf, Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah,
(Jakarta: Kencana, 2007), h. 18-20
17
1) terbitan berkala, yaitu jenis terbitan yang disusun dan dicetak
secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. contoh: majalah
dan surat kabar, buletin.
2) Pamflet atau brosur, memuat keterangan tentang keadaan atau
kegiatan lembaga/orang yang menerbitkannya. Terbitan ini biasanya
dilengkapi dengan ilustrasi menarik.
3) Kliping, adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar,
majalah, dan lain-lain yang dianggap penting untuk disampaikan
atau didokumentasikan.33
c. Koleksi Bahan Pandang Pendengar (Audiovisual)
Koleksi bahan pandang pendengar di sini adalah koleksi
perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik bukan
bahan hasil cetakan dari kertas dan berasal dari bahan-bahan
nonkonvensional. Contohnya : film suara, kaset video, tape
recorder, slide suara, dan sebagainya.34
3. Standar Koleksi Perpustakaan
IFLA (The International Federation of Library Associations and
Institutions) telah membuat standar yang mesti dipenuhi oleh setiap
perpustakaan sekolah, diantaranya adalah “koleksi buku yang sesuai
hendaknya menyediakan sepuluh buku per murid. Sekolah terkecil
hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi perpustakaan
yang relevan dan mutakhir agar stok buku berimbang untuk semua
murid. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri atas buku
nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum”.
Adapun berkenaan dengan rasio antara jumlah siswa dengan koleksi
adalah 1 : 10, yaitu bahwa setiap siswa hendaknya disediakan 10 buku
untuk tingkat dasar. Pada tingkat menengah atau lanjutan maka
perbandingannya rasio buku dengan siswa menjadi lebih tinggi, yaitu 1
: 12 untuk menengah 1: 12 untuk menengah pertama (SMP) dan 1: 14
untuk tingkat menengah atas (SMA).35
33 Hartono, Op.cit, h. 61 34 Pawit M. Yusuf, dkk, Op.cit, h. 23 35 Rizal Saiful Haq, Saifuddin A Rasyid, Agus Rifa’I, Perpustakaan dan Pendidikan :
Pemetaan Peran serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 16-17
18
Perpustakaan sekolah memang sudah semestinya menyediakan
koleksi-koleksi yang beragam dan menyesuaikan dengan kurikulum
pembelajaran yang ada sehingga dapat menimbulkan ketertarikan para
peserta didik untuk berkunjung sekaligus memanfaatkan koleksi-koleksi
tersebut dengan baik.
Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP), jumlah koleksi
untuk sekolah tingkat Menengah Atas/Madrasah Aliyah adalah sebagai
berikut : 36
a. Perpustakaan memperkaya koleksi dan menyediakan bahan
perpustakaan dalam berbagai bentuk media dan format sekurang-
kurangnya :
- Buku teks 1 eksemplar per mata pelajaran per peserta didik
- Buku panduan pendidik 1 eksemplar per mata pelajaran per guru
bidang studi
- Buku pengayaan dengan perbandingan 70% nonfiksi dan 30%
fiksi dengan ketentuan bila 3 sampai 6 rombongan belajar
jumlah buku sebanyak 1000 judul, 7 sampai 12 rombongan
belajar jumlah buku sebanyak 1500 judul, 13 sampai 18
rombongan belajar jumlah buku sebanyak 2000 judul, 19 sampai
27 rombongan belajar jumlah buku sebanyak 2500 judul.
b. Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun dengan ke tentuan
semakin besar jumlah koleksi semakin kecil prosentase penambahan
koleksinya (1000 judul penambahan sebanyak 10%, 1500 judul
penambahan sebanyak 8%, 2000 judul sampai dan seterusnya
penambahan sebanyak 6%).
c. Perpustakaan melanggan minimal tiga judul majalah dan tiga judul
surat kabar.
Pada dasarnya, setiap jenis perpustakaan memiliki standar jumlah
koleksi yang harus dimiliki, setiap jenis perpustakaan memiliki
perbedaan di setiap koleksinya baik itu dri segi jumlah maupun jenis
koleksinya. Begitupun juga dengan perpustakaan sekolah yang memiliki
perbedaan jumlah dan jenis koleksi berdasarkan tingkat pendidikan
(SMA/SMK/MA, SMP/MTs, dan SD/MI).
36 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan, (Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI. 2011), h. 2
19
4. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,Pemanfaatan berasal dari
kata manfaat, pemanfaatan memiliki makna sebagai proses, cara atau
merupakan suatu proses kegiatan pengguna menggunakan koleksi yang
ada di perpustakaan dengan cara meminjam ataupun membaca.
Pemanfaatan koleksi perpustakaan merupakan kegiatan penting
yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan. Koleksi bahan pustaka
yang ada di perpustakaan memang sudah selayaknya dimanfaatkan oleh
pengguna perpustakaan, agar koleksi perpustakaan dibaca dan
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna, maka perpustakaan
harus menyediakan berbagai jenis layanan beserta memberi kemudahan,
baik akses informasi, tenaga, waktu, petunjuk, maupun sarana lainnya.38
Adanya pemanfaatan koleksi menandakan bahwa koleksi tersebut
mempunyai nilai guna bagi pengguna perpustakaan, kemudian bisa
mengetahui tingkat keterpakaian koleksi, dan bisa mengetahui koleksi-
koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan yang tidak.
a. Cara Memanfaatkan Koleksi
Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan mencakup dua
hal yaitu menggunakan koleksi dalam ruangan perpustakaan (in
library use) dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi (out
sirculation use). Pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan
koleksi perpustakaan dengan beberapa cara yaitu dengan meminjam
koleksi perpustakaan, membaca Koleksi Buku, dan memfotokopi
koleksi perpustakaan.39
1) Meminjam koleksi perpustakaan
37 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008), h. 912 38 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan (suatu pendekatan praktik), (Jakarta: Samitra
Media Utama, 2004), h. 66 39 Eka Efriza,dkk, “Strategi Manajemen Perpustakaan dalam Menghadapi Vandalisme”,
Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan UIN Sumatera Utara, Vol.3, 2015, h. 47-48
20
Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, meminjam yaitu
memakai barang (dalam hal ini buku) orang lain untuk waktu
tertentu.40 jadi dapat disimpulkan bahwa meminjam adalah
memakai koleksi perpustakaan dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan prosedur peminjaman pada perpustakaan. Setiap
perpustakaan memiliki prosedur waktu peminjaman yang
berbeda-beda, tergantung pada kebijakan perpustakaan itu
sendiri. Dengan melakukan peminjaman, pengguna memiliki
lebih banyak waktu untuk membaca buku yang dipinjam. Buku
tersebut dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian
dikembalikan ke meja sirkulasi.
2) Membaca di perpustakaan
Membaca merupakan salah satu langkah yang menentukan
berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Dengan
membaca berarti kita menerjemahkan, menginterpretasikan
tanda-tanda atau lambang-lambang dalam Bahasa yang
dipahami oleh pembaca.41 Selain itu membaca juga diartikan
sebagai proses mengucapkan atau menyuarakan kata-kata dan
memahami setiap kata tersebut (reading is pronouncing and
recognizing individual words).42 Dapat dikatakan bahwa
membaca merupakan kegiatan untuk memahami secara
mendalam konteks isi dari sebuah buku untuk memperoleh
pengetahuan.
Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca
di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa
buku untuk di baca dan menghabiskan waktunya pada
perpustakaan. Pada perpustakaan yang memiliki ruang baca
40 KBBI, website http://kbbi.kemdikbud.go.id diakses pada 11 Oktober 2019 41 Dian Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah, (Jakarta:Kreasi Media Utama, 2007), h.
87 42 Ibrahim Bafadal, Pengolahan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), Cet.
pemilihan siswa berprestasi pada SMP dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP)”,jurnal PROSISKO, 2015, Vol. 2, No. 2, h. 27 50 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 895 51 Saifuddin Azwar, Tes Prestasi: Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar,
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h. 8 52 Ibid, h. 13
26
sepak bola, seni tari, OSIS, ROHIS dll. prestasi ini biasa diraih oleh
siswa yang memiliki bakat tertentu dibidangnya. 53
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi terbagi menjadi dua yaitu
prestasi akademik dan non akademik, dalam prestasi akademik bisa
diukur melalui pencapaian hasil belajar yang dirangkum melalui raport
sedangkan prestasi non akademik merupakan prestasi yang dihasilkan
melalui kemampuan dan juga bakat dibidang tertentu.
2. Belajar
Kata “belajar” merupakan sebuah kata yang tidak asing, kata yang
sering dikaitkan dengan sekolah maupun pendidikan. Lefrancois
menyebutkan bahwa “Learning can be defined as change in behavior
resulting from experience”, belajar sebagai perubahan dalam tingkah
laku yang dihasilkan dari pengalaman.54
Menurut Witherington belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru
yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan
kecakapan.55 Sedangkan menurut Gagne, belajar dapat didefinisikan
sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya
sebagai akibat dari pengalaman.56
Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.57 Karena belajar, sesorang dapat berubah baik
dari segi kemampuan, pengalaman, dan juga pengetahuan. Perubahan
53 Rochma Ayu Kartika, “Konstruksi Sosial Siswa terhadap Prestasi Non
Akademik”,journal social Universitas Airlangga, Vol. 5, No. 3, 2016, h. 5 54 Anisah Basleman, syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 9 55 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi proses Pendidikan, (Bandung: Pt.
Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. V, h. 155 56 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar&Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga , 2006), h. 2 57 Anisah Basleman, syamsu Mappa, Op. cit, h. 12
27
dari proses belajar adalah perubahan dari sisi positif seseorang, karena
belajar seseorang bisa menjadi pintar dan meraih prestasi.
Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun (dalam hal ini islam)
belajar merupakan kewajiban begi setiap muslim dalam rangka
memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya
meningkat. Hal ini dinyatakan dalam surat Al-Mujadalah Ayat 11,
ع ف ر هي ينالل نهواالذ مآم كه ن الم ينو هواذ هوت مأ ل ع ال
جات در
Artinya : “… niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat
kepada orang-orang beriman dan berilmu.” Ilmu dalam hal ini tentu
saja harus berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntutan zaman dan
bermanfaat bagi kehidupan orang banyak.58
3. Prestasi Belajar
Setelah melihat beberapa definisi dari prestasi dan belajar di atas,
berikut definisi dari prestasi belajar menurut beberapa pendapat ahli,
Lawrence & Vimala mendefinisikan prestasi belajar sebagai ukuran
pengetahuan yang di dapat dari pendidikan formal dan ditunjukkan
melalui nilai tes.59 Kpolovie, Joe, dan Otoko menambahkan bahwa
prestasi belajar merupakan kemampuan siswa untuk belajar, yakni
dengan mengingat fakta dan mengkomunikasikan pengetahuannya baik
secara lisan maupun tertulis, bahkan dalam kondisi ujian.60
Dari beberapa definisi prestasi belajar di atas, maka prestasi belajar
merupakan hasil yang dicapai siswa dalam usaha belajarnya yang
terlihat dari nilai yang diperoleh.61 Dapat disimpulkan bahwasa prestasi
belajar merupakan sebuah pencapaian hasil yang baik dari proses belajar
mengajar yang dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti serangkaian
58 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), Cet. 18, h. 94 59 A.S Arul Lawrence, A. Vimala, School Environment and Academic Achievement of
Standard IX Students, Journal of Educational and Instructional Studies, Vol. 2, 2012, h. 210-215 60 Peter James Kpolovie, Andi Igho Joe, Tracy Okoto, Academic Achievement Prediction:
Role of Interest in Learning and Attitude towards School, International Journal of Humanities
Social Sciences and Education, Vol. 1, 2014, h. 73-100 61 Dian Pratiwi,dkk, “Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar Siswa”, International
journal of elementary school, Vol. 2, 2018, h. 193
28
proses belajar, di mana hasil belajar tersebut berupa nilai yang
dirangkum sebagai nilai Raport.
4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar (prestasi belajar)
yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar (faktor individu) dan ada
pula dari luar dirinya (faktor eksternal).
a. Faktor internal siswa (yang berasal dari dalam diri)
1) Faktor fisiologis, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik,
serta kondisi panca indranya terutama penglihatan dan
pendengaran.
2) Faktor psikologis, seperti tingkat kecerdasan, motivasi, minat,
bakat, sikap, kepribadian. Tingkat kecerdasan akan
mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses
dan hasil belajar. demikian juga motivasi, minat, dan bakat
banyak memberikan warna terhadap aktivitas belajar.
b. Faktor eksternal siswa (yang berasal dari luar diri)
1) Faktor nonsosial, merupakan kondisi fisik yang ada di
lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Aspek fisik
tersebut berupa perlatan sekolah, sarana belajar, gedung dan
ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim, dan
cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transportasi yang tersedia
dan sejenisnya.
2) Faktor sosial, faktor-faktor di luar individu yang berupa
manusia. Seperti kehadiran orang dalam belajar, kedekatan
hubungan anak dengan orang lain, keharmonisan atau
pertengkaran dalam keluarga gaya pengasuhan orang tua, gaya
mengajar guru, sikap guru terhadap siswa dan sebagainya.62