PENGARUH PEMAHAMAN NILAI-NILAI SYARIAH TERHADAP PERILAKU BISNIS PEDAGANG MELAYU JAMBI DI PASAR KRAMAT TINGGI MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI WARDATUL JANNAH EES150898 PEMBIMBING: Drs. Muhammad Ismail, M.Ag Mohammad Orinaldi, S.E., M.S.AK PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PEMAHAMAN NILAI-NILAI SYARIAH TERHADAP
PERILAKU BISNIS PEDAGANG MELAYU JAMBI DI PASAR
KRAMAT TINGGI MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI
SKRIPSI
WARDATUL JANNAH
EES150898
PEMBIMBING:
Drs. Muhammad Ismail, M.Ag
Mohammad Orinaldi, S.E., M.S.AK
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
vi
MOTTO
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”. (Q.S. An-Nisa’(4): 29).
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas taburan cinta dan kasih
sayangnya yang telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu
pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia Allah SWT
akhirnya skripsi ini dapatterselesaikan.
Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta bapak
(Samsudin) dan ibu (Siti Rahma). Sebagai tanda bakti, hormat dan terimakasih yang
tiada terhingga karena telah membesarkanku, mendidikku, membimbingiku,
menjagaku, mendo’akanku dengan ketulusan hati serta memberi motivasi dan
dukungan moril maupun materil sehingga saya dapat menempuh sekaligus
menyelesaikan masa studi di UIN STS Jambi.
Terimakasih untuk orang-orang yang kucintai, abang ku Zarkasih dan M
daud, ayuk ku Tri aprilani, adik ku M rajab, Meliza dan Mirraturrosida. Serta
teman-teman seperjuang.
Teriring do’a dan ungkapan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala
pengorbanan, motivasi, dan do’a dari mereka semua yang telah memberikan
inspirasi yang sangat berharga hingga selesainya skripsi ini.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemahaman nilai-nilai syariah
pada perilaku bisnis pedagang Melayu Jambi di Pasar Kramat Tinggi Muara
Bulian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan cara wawancara,
observasi dan dokumentasi. Adapun subjek dan objek untuk penelitian ini adalah
Pedagang Melayu Jambi yang ada di Pasar Kramat Tinggi Muara Bulian
Kabupaten Batanghari. Teknik analisis data bersifat induktif, berdasarkan data
yang diperoleh dan dikembangkan menjadi hipotesis. Dari hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa Perilaku pedagang Melayu Jambi di Pasar Kramat
Tinggi Muara Bulian belum sepenuhnya memahami nilai-nilai bisnis syariah.
Karena banyaknya pedagang yang masih menyimpang dari ketentuan syariah.
Dikarenakan kurangnya pengetahuan para pedagang mengenai nilai-nilai bisnis
syariah.
Kata kunci :Pemahaman Nilai-Nilai Syariah, dan Perilaku Pedagang
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa iringan
shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw.
Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Pemahaman Nilai-Nilai Syariah Terhadap
Perilaku Bisnis Pedagang Melayu Jambi di Pasar Kramat Tinggi Muara
Bulian Kab.Batanghari”.
Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis akui tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing yaitu:
bapak Drs, Muhammad Ismail, M.Ag. dan bapak Mohammad Orinaldi, S.E.,
M.S.AK selaku pembimbing I dan pembimbing II skripsi ini. Maka skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan
adalah kata terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan
skripsi ini, terutama sekali yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
2. Ibu Dr. Rafidah, S.E., M.EI selaku wakil Dekan I Bidang Akademik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
x
3. Bapak Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E selaku wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Ibu Dr. Halimah Dja’far, M.Fil.I selaku wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerja Sama Luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
5. Bapak Dr. Sucipto, M.A. dan Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E.Sy selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi.
6. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu, disadari juga bahwas kripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kepada semua pihak untuk dapa
tmemberikan konstribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah swt
kita memohon ampunan Nya dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebaikannya diterima oleh Allah swt.
Jambi, Juli 2019
Penulis
Wardatul Jannah
NIM.EES150898
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................ ii
NOTA DINAS .............................................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Batasan Masalah .......................................................................... 11
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 12
D. Tujuan Penelitian......................................................................... 12
E. Manfaat Penelitian....................................................................... 12
F. Kerangka Teori ............................................................................ 13
G. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 29
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempatdan Waktu Penelitian ...................................................... 32
B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 32
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 32
D. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 33
E. Teknik Analisis Data .................................................................. 34
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 34
xii
BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
A. Letak Geografis ........................................................................... 36
B. Tugas dari tiap penangung jawab dan pengelolaan pasar ........... 39
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pemahaman Nilai-nilai Syariah pedagang melayu jambi di Pasar Kramat
Tinggi Muara Bulian .......................................................................... 45
B. Pengaruh Pemahaman Nilai-nilai Syariah Terhadap Perilaku Bisnis
Pedagang Melayu Jambi di Pasar Keramat Tinggi Muara Bulian
Kabupaten Batanghari ....................................................................... 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 66
B. Saran ........................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu .............................................................. 29
Tabel 3.1 Tempat Usaha Pedagang di Pasar Kramat Tinggi Muara Bulian ... 36
Tabel 3.2 Daftar Iuran Pemeliharaan Pasar di Kramat Tinggi Muara Bulian .. 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah kitab agung dan suci yang dikirimkan Allah kepada
umat manusia untuk memenuhi segala kebutuhan, baik jasmani maupun
rohani. Bagi umat Islam, Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjadi dasar
dan pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia.
Al-Qur’an sebagai pegangan hidup umat Islam telah mengatur
kegiatan bisnis secara eksplisit dengan banyaknya intruksi yang sangat detail
tentang hal yang dibolehkan dan tidak dibolehkan dalam menjalankan praktek
bisnis.1
Al-Qur’an sangat menghargai aktivitas bisnis yang selalu menekankan
kejujuran dalam hal berdagang, sebagaimana Allah SWT berfirman:
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakanharta-
harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan
perdagangan yang saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh
diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada
kalian”.2
1Diah Sulistiyani, “Pengaruh Pengetahuan Etika Bisnis Islami dan Religiusitas Terhadap
Perilaku Pedagang Muslim (Studi Kasus pada Pedagang Sembako di Pasar Karangkobar)”,
Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, (2015). Hlm. 3.
2 An-Nisa’(4) : 29
2
2
Ayat diatas menjelaskan bahwa aturan main perdagangan Islam
melarang adanya penipuan diantara kedua belah pihak yakni penjual dan
pembeli harus ridha dan sepakat serta harus melaksankan berbagai nilai-nilai
syariah yang harus dilakukan oleh para pedagang dalam melaksanakan jual
beli dengan menggunakan dan mematuhi nilai-nilai syariah dalam
perdagangan tersebut, diharapkan suatu usaha perdagangan seseorang akan
berkembang pesat lantaran selalu mendapat berkah dari Allah SWT di dunia
dan di akhirat.3
Aktivitas bisnis tidak hanya dilakukan sesama manusia, tetapi juga
dilakukan antara manusia dengan Allah SWT. Bisnis harus dilakukan dengan
ketelitian dan kecermatan dalam proses administrasi, perjanjian-perjanjian,
dan bisnis tidak boleh dilakukan dengan cara penipuan atau kebohongan
hanya ingin memperoleh keuntungan.4
Dengan demikian, bisnis dalam Islam yang pada hakikatnya
merupakan usaha manusia untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Bisnis
menurut Islam tidak hanya dilandasi oleh tujuan-tujuan yang bersifat duniawi,
tetapi juga untuk tujuan kehidupan di akhirat dan sebagai bentuk ibadah untuk
memakmurkan bumi.
Rasulullah SAW juga telah memberikan petunjuk mengenai dalam
berbisnis. Rasulullah SAW banyak memberi contoh bisnis yang bermoral
dalam berdagang.
3Umi Mursidah, “Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar
Tradisional (Studi Pasar Betung Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat)”, Skripsi
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, (2017), hlm. 31.
5. Kembangkan ukhwuah dan jangan sampai menimbulkan kemudhratan
bagi kehidupan masyarakat.
Beberapa prinsip nilai-nilai syariah dalam bisnis Islam yang
didasari dari inti ajaran Islam adalah, antara lain:
a. Kesatuan (Tauhid/Unity)
Menurut Syed Nawab Naqwi R. Lukman Fauroni, kesatuan disini
adalah kesatuan sebagaimana terefleksinya dalam konsep Tauhid yang
memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang
ekonomi, politik, dan sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta
mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.36
Dari konsep Tauhid mengintegrasikan aspek religius, dengan
aspek-aspek lainnya seperti ekonomi, akan mendorong manusia kedalam
suatu keutuhan yang selaras, konsisten dalam dirinya, dan selalu merasa di
awasi oleh Allah SWT. Dalam konsep ini akan menimbulkan perasaan dalam
diri manusia bahwa ia akan merasa direkam segala aktivitas kehidupannya,
termasuk dalam aktivitas ekonomi.
b. Keseimbangan (keadilan/Equilibrium)
Prinsip keseimbangan (equilibrium) yang berisikan ajaran keadilan
yang merupakan salah satu prinsip dasar harus dipegang oleh siapapun dalam
kehidupannya.
36Diah Sulistiyani, “Pengaruh Pengetahuan Etika Bisnis Islami dan Religiusitas Perilaku
Pedagang Muslim (Studi Kasus Pada Pedagang Sembako di Pasar Karangkobar)”, Skripsi
Universitas Islam Negeri Walisongo, (2015), hlm. 23.
23
23
Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan
berbuat adil, tak terkecuali kepada pihak yang tidak disukai. Pengertian adil
di dalam Islam di arahkan agar hak orang lain, hak lingkungan sosial, hak
alam semesta dan hak Allah dan Rasulnya berlaku sebagai stakeholder dari
perilaku adil seseorang. Semua hak-hak tersebut harus di tempatkan
sebagaimana mestinya (sesuai aturan syariah). Perilaku keseimbangan dan
keadialan dalam bisnis secara tegas dijelaskan dalam konteks
pembendeharaan bisnis agar pengusaha muslim menyempurnakan takaran
bila menakar dan menimbang dengan neraca yang benar, karena itu
merupakan perilaku yang terbaik dan membawa akibat yang terbaik pula.37
Dengan demikian jelas bahwa keseimbangan merupakan landasan
pikir kesadaran dalam pendayahgunaan dan pengembangan harta benda tidak
menyebabkan kebinasaan bagi manusia melainkan menjadi media menuju
kesempurnaan jiwa manusia menjadi khalifah.
c. Kehendak Bebas (free will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis Islam,
tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan
individu dibuka lebar. Tidak ada pembatasan pendapat bagi seseorang
mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi
yang dimilikinya. Kecenderungan manusia untuk terus-menerus memenuhi
kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya
kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya melalui zakat, infak, dan
37Ibid. hlm. 24.
24
24
sedakah. Keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif inilah yang
menjadi pendorong bagi bergeraknya roda perekonomian tanpa merusak
sistem sosial yang ada.38
d. Tanggung Jawab (Responsibility)
Aksioma tanggung jawab individu begitu mendasar dalam ajaran-
ajaran Islam. Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan
oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggung jawaban. Untuk
menuntut keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggung jawabkan
tindakannya.
Setelah melaksanakan segala aktifitas bisnis dengan berbagai bentuk
kebebasan, bukan berarti semuanya selesai saat tujuan yang dikehendaki
tercapai,atau ketika sudah mendapatkan keuntungan. Semua itu perlu adanya
pertanggung jawaban atas apa yang telah pembisnis lakukan, baik itu
pertanggung jawaban ketika ia bertransaksi, memproduksi barang, melakukan
jual beli, melakukan perjanjian dan lain sebagainya semua harus di
pertanggung jawabkan sesuai dengan aturan yang telah berlaku.39
e. Ihsan (Benevolence)
Ihsan (Kebajikan) artinya melaksanakan perbuatan baik yang dapat
mendatangkan manfaat kepada orang lain, tanpa adanya kewajiban tertentu
yang mengharuskan tersebut atau dengan kata lain adalah beribadah maupun
38Ibid. hlm. 25. 39Siti Mina Rusnia, “Perilaku Pedagang di Pasar Tradisional Ngaliyan Semarang Dalam
Perspektif Etika Bisnis Islam”, Skripsi Universitas Islam negeri Walisongo Semarang, (2015),
hlm. 46.
25
25
berbuat baik seakan akan melihat Allah SWT, jika tidak seperti itu, maka
yakinlah bahwa Allah SWT melihat apa yang kita kerjakan.40
4. Bisnis
Bisnis dalam Al-Quran dijelaskan melalui kata tijarah, yang
mencakup dua makna, yaitu: pertama,perniagaan secara umum yang
mencakup perniagaan antara manusia dengan Allah SWT. Ketika seseorang
memilih petunjuk dari Allah SWT, mencintai Allah SWT dan Rasulnya,
berjuang dijalannya, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezekinya,
maka itu adalah sebaik-baiknya perniagaan antara manusia dengan Allah.
Adapun makna yang kedua adalah perniagaan secara khusus, yang
berarti perdagangan ataupun jual beli antar manusia.41
Pengertian bisnis secara umum adalah sebagai suatu aktivitas yang di
lakukan seseorang untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan guna
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Cara yang bisa dilakukan adalah
mengelola sumber daya ekonomi dengan berbagai jenisnya secara efektrif dan
efisien. Menurut Anoraga dan Soegi Astuti, pengertian bisnis adalah jual-beli
dengan pelayanan yang baik. Sementara dalam pandangan Straub dan Attner,
bisnis adalah suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan
penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk
mendapatkan keuntungan. Menurut Skinner pengertian bisnis adalah
40Diah Sulistiyani, “Pengaruh Pengetahuan Etika Bisnis Islami dan Religiusitas Perilaku
Pedagang Muslim (Studi Kasus Pada Pedagang Sembako di Pasar Karangkobar)”, Skripsi
Universitas Islam Negeri Walisongo, (2015), hlm. 29. 41Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada media Group,
2013), hlm. 7.
26
26
pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau
memberikan manfaat.42
5. Pedagang
Pedagang adalah orang yang menjalankan usaha berjalan, usaha
kerajinan, atau usaha pertukaran kecil, pedagang juga bisa diartikan orang
yang dengan moral relatif berveriasi yang berusaha di bidang produksi dan
penjualan barang atau jasa-jasa untuk memenuhi kebutuhan kelompok
masyarakat. Pedagang merupakan pelaku ekonomi yang paling berpengaruh
dalam sektor perdagangan karena kontribusinya adalah sebagai penghubung
dari produsen ke konsumen kesejahteraan seseorang pedagang dapat diukur
dari penghasilannya, oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan pedagang harus diperhatikan supaya pendapatan pedagang stabil
dan kesejahteraan meningkat sehingga kegiatan jual beli di pasar tetap
berjalan lancar, jumlah pedagang yang ada akan tetap bertahan dan semakin
bertambah.43
Prinsip dasar yang telah ditetapkan dalam Islam mengenai
perdagangan adalah tolak ukur dari kejujuran, kepercayaan dan ketulusan.
dewasa ini banyak ketidaksempurnaan pasar, yang seharusnya dapat
dilenyapkan bila prinsip ini di terima oleh masyarakat bisnis dari bangsa-
bangsa berada di dunia. Prinsip perdagangan ini telah ada dalam Al-Quran
42Asmuni dan Siti Mujiatun, Bisnis Syariah Suatu Altrernatif Pengembangan Bisnis Yang
Humanistik dan Berkeadilan, (Medan: Perdana Publishing, 2013), hlm. 11. 43Diah Sulistiyani, “Pengaruh Pengetahuan Etika Bisnis Islami dan Religiusitas Perilaku
Pedagang Muslim (Studi Kasus Pada Pedagang Sembako di Pasar Karangkobar)”, Skripsi
Universitas Islam Negeri Walisongo, (2015), hlm. 13.
27
27
dan sunnah, seperti mengenai sumpah palsu, memberikan takaran yang tidak
benar, dan menciptakan iktikad baik dalam transaksi bisnis.
6. Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dan
melakukan transaksi barang atau jasa. Pasar merupakan sebuah mekanisme
pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak awal
peradaban manusia.44 Islam menempatkan pasar pada kedudukan penting
dalam perekonomian. Praktik ekonomi dapat dilihat pada masa Rasuluallah
menunjukkan adanya peranan pasar besar dalam pembentukkan masyarakat
islam pada masa itu. Rasuluallah sangat menghargai harga yang dibentuk oleh
mekanisme pasar sebagai harga yang adil. Beliau menolak adanya suatu
intervensi harga, seandainya perubahan harga terjadi karena mekanisme pasar
yang wajar yaitu dikarenakan pergeseran permintaan dan penawaran.
Dalam Islam, pasar merupakan wahana transaksi ekonomi yang ideal,
karena secara teoritis maupun praktis, Islam menciptakan keadaan suatu pasar
yang di bingkai oleh nilai-nilai syariah, meskipun tetap dalam suasana
bersaing.45
Islam menempatkan pasar sebagai tempat perniagaan yang sah dan
halal, sehingga secara umum merupakan mekanisme perdagangan yang ideal.
Penghargaan yang tinggi tidak hanya bersifat normatif tetapi juga telah di
buktikan dalam sejarah panjang kehidupan masyarakat muslim klasik.
44Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 301.
45Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), hlm.
161.
28
28
Gambaran pasar yang Islami adalah pasar yang di dalamnya terdapat
persaingan yang sehat yang dibingkai dengan nilai dan moralitas Islam. Nilai
dan moralitas Islam itu secara garis besar terbagi dua: pertama, norma yang
bersifat khas yaitu hanya berlaku untuk muslim. Kedua, norma yang bersifat
umum yaitu berlaku untuk seluruh masyarakat. Islam mengajarkan bahwa
tidak semua barang dan jasa dapat dikonsumsi dan diproduksi. Seorang
muslim hanya diperkenankan mengonsumsi dan memproduksi barang yang
baik dan halal, dan barang yang haram harus ditinggalkan. Islam juga sangat
memperhatikan norma yang berlaku dalam masyarakat umum dan berlaku
secara universal seperti persaingan sehat, kejujuran, keterbukaan, dan
keadilan. Nilai-nilai ini sangat di tekankan dalam Islam bahkan selalu di
kaitkan dengan keimanan kepada Allah SWT.
G. Tinjauan Pustaka
Penelitian ataupun studi yang menjelaskan tentang pemhaman nilai-
nilai syariah terhadap prilaku bisnis pedagang Melayu Jambi di pasar Kramat
Tinggi Muara Bulian secara umum sudah pernah ditemui dibeberapa jurnal
ataupun skripsi, diantaranya adalah:
29
29
Tabel 1.1
Penelitian terdahulu
No Peneliti judul
Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan dan
Perbedaan
1. Roni
Muhamma
d46
Pengaruh
Tingkat
Pemahaman
Agama
terhadap
Perilaku Bisnis
Pedagang
Pasar Minggu
Telaga
Kabupaten
Gorontalo
Hasil penelitian ini
membahas tentang
tingkat pemahaman
agama yang terdari
iman, Islam dan Ihsan
pedagang yang
berpengaruh signifikan
terhadap prilaku
dagang/bisnis pedagang
pasar minggu Telaga
Kabupaten Gorontalo.
Persamaannya yaitu
sama-sama
membahas tentang
perilaku pedagang.
perbedaannya yaitu
peneliti
meneleti.Pemahama
n agama yang terdiri
iman, Islam, dan
Ihsan.
2. Elfina
Yenti47
Pengaruh
Pemahaman
Nilai-Nilai
Syariah
Terhadap
Perilaku Bisnis
pedagang
Minang Pada
Pasar Aur
Kuning Bukit
Tinggi
Jurnal ini membahas
tentang menganalisis
seberapa besar pengaruh
pemahaman nilai-nilai
syariah terhadap perilaku
bisnis pedagang Minang
pada pasar Aur Kuning
Bukit Tinggi. Hasil
penelitian ini didapat
bahwa terdapat pengaruh
yang positif antara
pemahaman nilai-nilai
syariah dengan perilaku
bisnis pedagang Minang
pada pasar Aur Kuning
Bukit Tinggi.
persamaannya yaitu
sama-sama
membahas tentang
pengaruh
pemahaman nilai-
nilai syariah pada
perilakupedagang.
Perbedaannya yaitu
peneliti meneliti di
pedagang Minang di
pasar Aur Kuning
Bukit Tinggi.
3. Muhamma
d
Saifullah48
Etika Bisnis
Islam dalam
Praktek Bisnis
Rasuluallah
KuantitatifJurnal ini
menjelaskan tentang
etika bisnis yang
dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW.
Bahwa etika bisnis yang
dimiliki oleh Nabi
Persamaannya yaitu
sama-sama
membahas tentang
praktek bisnis yang
di jalankan
rasulullah SAW.
perbedaannya yaitu
46Roni Muhammad dan Mustafa, “Pengaruh Tingkat Pemahaman Agama Terhadap
Perilaku Bisnis Pasar Minggu Telaga Kabupaten Gorontalo”, (2013)
47Yenti Elfina, “Pengaruh Pemahaman Nilai-Nilai Syariah Terhadap Perilaku Bisnis
Pedagang Minang Pada Pasar Aur Kuning Bukit Tinggi”, (2009)
pendapatan pasar dan sebagainya yang menyangkut bidang
penerimaan.
d. Mempersiapkan rencana dan perhitungan anggaran pendapatan
bidang pengelola pasar setiap tahun.
e. Membuat laporan berhubungan dengan penagihan atau pendapatan
daerah dalam lingkungan tugas bidang pengelola pasar.
61Kepala Dinas, Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdaganagan, Muara Bulian
Kabupaten Batanghari. 15 juli 2019
44
f. Menyiapkan buku Surat Penetapan Pajak (SPP), karcis, formulir, dan
surat penagihan retribusi pasar serta jenis-jenis pendapatan lainya
setiap hari.
g. Melaporkan kepada Kepala Bidang Pengelola Pasar secara lisan
maupun tulisan hasil pelaksanaan tugas yang telah dicapai sebagai
bahan pertanggung jawaban dan bahan masukan kepada atasan.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
45
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pemahaman Nilai-nilai Syariah Pedagang Melayu Jambi di Pasar
Kramat Tinggi Muara Bulian
Berdagang atau berniaga adalah suatu usaha yang bermotif mencari
profil atau mencari laba (keuntungan). Orientasi hasil ini adalah berupa
keuntungan berdagang tetapi tidak lepas dari nilai-nilai syariah yang
berdampak terhadap perilaku bisnis Pedagang Jambi di Pasar Kramat Tinggi
Muara Bulian.
1. Larangan memperdagangkan barang haram
Pertama yang ditekankan Islam adalah larangan mengedarkan barang-
barang yang haram, baik dengan cara membeli, menjual, memindahkan atau
cara apa saja untuk memudahkan peredarannya. Adapun barang-barang
haram yang dilarang untuk diperdagangkan, sebagai berikut:
a. Khamer, bangkai binatang, babi dan patung (berhala)
ة وهو جابر بن عبد الله ي قول قال رسول الله صلهى الله عليه وسلهم عام الفتح عن بكهتة والنزير والصنام فقيل له عند ذلك ي رسول إنه الله ورسوله حرهم ب يع المر والمي
فن ويدهن با اللود وي تة فإنهه يدهن با الس ستصبح با النهاس الله أرأيت شحوم المي الي هود إنه الله حرهم قال ل هنه حرام ثه قال رسول الله صلهى الله عليه وسلهم قاتل الله
حوم فأجلوه ثه بعوه فأكلوا ثنه. عليهم الش
Artinya: “dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, “Rasulullan SAW telah
bersabda pada tahun penaklukkan kota makkah ketika beliau
berada di sana, “sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah
mengharamkan penjualan khamer, bangkai binatang, babi dan
patung (berhala)” Kemudian ada seseorang yang berkata,
“Wahai Rasulullah, bagaimana dengan penjualan lemak bangkai
46
binatang yang biasanya digunakan untuk mengecat perahu-
perahu dan kulit-kulit hias, juga digunakan untuk penerangan
oleh manusia?” Rasulullah menjawab, “tidak semua hal tetap
haram.”Selanjutnya beliau bersabda,“sungguh Allah memerangi
kaum yahudi, sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada
mereka lemak bangkai binatang, maka mereka memperindahnya
(memodifikasinya), kemudian menjualnya dan memakan
harganya.”62
b. Termasuk dalam kategori barang yang dilarang beredar adalah segala
jenis komoditi atau barang yang mengancam kesehatan manusia.
Contohnya adalah segala jenis makanan dan minuman yang kadaluarsa,
segala jenis obat yang merusak tubuh, bahan kimia yang membahayakan
dan segala yang terlarang untuk dimakan dan diminum.
c. Termasuk kategori barang yang dilarang beredar adalah media
informasi yang mempromosikan ide-ide rusak, hiburan yang berdampak
negatif, buku-buku porno, dan apa saja yang mengikis akidah dan etika
umat manusia.
Ibu Lilis selaku pedagang sembako di pasar Kramat Tinggi akan
menjelaskan barang- barang apa saja yang dijual di tokoh ini.
“Saya sebagai pedagang yang menjual barang-barang
sembako, seperti gula pasir, minyak goreng, gula merah,
bumbu instant, mie instant, beras dan barang sembako
lainnya”.63
Pak indra selaku pedagang buah di pasar kramat tinggi akan
menjelaskan barang- barang apa saja yang dijual di tokoh ini.
62Abi Abdullah Muhammad bin Yazid Al- Qazwini, Sunan Ibnu Majjah, Jil. 2 , (Dar Al-
Hadis, Qahirah, 2010), No. 1774-2194
63Wawancara dengan Ibu Lilis, Pedagang Sembako Pasar Kramat Tinggi Muara Bulian,
23Agustus 2019.
47
“saya di pasar ini sebagai pedagang buah-buahan yang
saya jual seperti buah apel, buah jeruk, buah semangka,
buah anggur, buah salak, dan lain-lain”.64
Dari hasil Wawancara di atas disimpulkan bahwa jenis-jenis
produk yang ada di Pasar Kramat Tinggi Muara Bulian, bahwa barang
yang dijual oleh pedagang di pasar tersebut barang yang secara hukum
Islam diperbolehkan karena tidak ada mengadung unsur haram.
2. Benar, Menepati Amanat, dan Jujur dalam bertransaksi
Benar adalah ciri utama orang mukmin, bahkan ciri para nabi. Tanpa
kebenaran, agama tidak akan tegak dan tidak akan stabil. Sebaliknya bohong
dan dusta adalah bagian dari sikap orang munafik. Bencana terbesar di dalam
pasar saat ini adalah meluasnya tindakan dusta dan batil,misalnya berbohong
dalam mempromosikan barang dan menetapkan harga. Oleh sebab itu, salah
satu karakter yang terpenting dan diridhai oleh allah ialah kebenaran.
عليه وسلهم ي قول المسلم أخو المس عت رسول الله صلهى الله لم عن عقبة بن عامر قال سعا فيه عيب نه له ل يل لمسلم بع من أخيه ب ي إله ب ي ه
Artinya: “Dari 'Uqbah bin 'Amir, ia berkata, "Aku pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi
muslim lainnya, tidak diperbolehkan bagi seorangmuslim untuk
menjual sesuatu kepada saudaranya dengan suatu barang yang
memiliki aib, kecuali ia menjelaskan aib barang tersebut telebih
dahulu".65
Amanat adalah mengembalikan hak apa saja kepada pemiliknya, tidak
mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi hak orang lain,
baik berupa harga maupun upah.
64Wawancara dengan Pak Indra, Pedagang Buah Pasar Kramat Tinggi Muara Bulian, 23
Agustus 2019.
65 Abi Abdullah Muhammad bin Yazid Al- Qazwini, Sunan Ibnu Majjah, Jil. 2 , (Dar Al-
Hadis, Qahirah, 2010), No. 1837-2276
48
Dalam ajaran Islam kejujuran merupakan syarat fundamental dalam
kegiatan bisnis. Jujur adalah kesucian nurani yang memberi jaminan terhadap
kebenaran dalam berbuat, ketepatan dalam bekerja dan dapat dipercaya, serta
enggan berbuat dusta.66
Jujur, selain benar dan memegang amanat, seseorang pedagang harus
berlaku jujur, dilandasi keinginan agar orang lain mendapatkan kebaikan dan
kebahagian sebagaimana ia menginginkannya dengan cara menjelaskan cacat
barang dagangan yang diketahui dan tidak terlihat oleh pembeli.
Ibu Lilis selaku pedagang sembako di pasar Kramat Tinggi akan
menjelaskan cara menangani barang dagangan yang ada sedikit kerusakan
atau tidak sempurna:
“ya kalau berbicara masalah kekurangan tentu kita sebagai
pedagang sudah tau bagaimana kondisinya, macam mana
caranya agar barangnya terjual, jadi sepintar-pintarnyalah
mengatur tempatnya supaya pembeli tidak curiga, misalnya
ada barang lama yang masih tersimpan saya campuri dengan
barang yang baru, karena kalau tidak begitu mungkin banyak
barang saya tidak laku”.67
Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa apa yang di lakukan
pedagang di pasar Kramat Tinggi Muara Bulian ada sebagian yang belum
sesuai dengan nilai-nilai syariah karena tidak menjelaskan cacat barang
dagangan yang tidak di ketahui dan tidak terlihat oleh prapembeli.