Top Banner
ABSTRACT - Past r esearch has shown t hat parent s of chil dren with auti sm had the hi ghest parent ing st r ess than par ents of chil dr en wi th other di sabili t ies. This st udy ai ms t o det ermine the eff ect of tr ai ni ng "pengasuhan i bu CERdaS" of parenti ng stress i n mot her s of children wi th auti sm. The study subj ect s ar e 20 mother s of childr en wi t h auti sm who exper i ence par ent i ng stress f rom mi dle t o hi gh category, which is divi ded i nt o an experiment al gr oup and control group. The exper i ment al gr oup ar e 10 peopl e, and the contr ol gr oup are 10 peopl e (wai t i ng list). Tr ai ni ng " pengasuhan ibu CERdaS " i s given by 7 sessi ons i n the t wice meeti ngs. Parent i ng str ess was measured usi ng a scale of PSI ( Par enti ng Stress I ndex) bef ore being given the trai ning ( pret est) , admi ni st er ed af ter t r ai ning ( postt est ), and a week af t er treatment (follow- up), quantitative anal ysi s usi ng st ati st ical techniques of anal ysis Wi lcoxon si gned r ank ( non- paramet r ic) t o know t he diff er ences bet ween t wo sampl es. Based on quant i t at ive data anal ysi s of pr et est and postt est measurement s of the exper iment for the group: the val ue of Z = - 2. 499 and 0. 012 si gnificance l evel ( p <0.05), i ndicating a signi ficant decr ease i n parent ing stress i n the experi ment al group aft er the trai ni ng is given. Thus t r ai ni ng "pel at i han i bu CERdaS" could st at ist i cally reduce parenti ng st r ess i n mother s of children with aut ism. Key wor ds: Tr ai ni ng "Pelatihan Ibu CERdaS", par ent i ng stress, mother of aut ism chil d. PSIKOI SLAMIKA. Jur nal Psi kol ogi Islam (JPI) copyri ght © 2013 Labor ator ium Penelitian, Kaj ian Psikologi I sl am dan Penerbi t an. Volume 10. Nomor 1, Tahun 2013 PENDAHULUANdal am karakt eri stik atau gejal a- gejala dengan berbagai Aut i sme merupakan gangguan pr oseskombinasi dari yang sangat r i ngan sampai sangat per kembangan yang ter jadi dal am tiga tahunparah, sehi ngga ser i ng mengaki bat kan di sabili t as pert ama kehidupan, meli puti gangguan pada bidangseumur hi dup bagi penderi ta, menjadi beban komunikasi , bahasa, kognit i f , sosi al dan fungsisosi al ekonomi dan membuat f rustasi kel uarganya adapti f (Nei t zel, 2010; Sutadi, 2002; Pedi at r i c, (Osborne & McHugh, 2009). 2004). Dalam per kembangan anak yang nor mal , Banyaknya beban yang dirasakan i bu sebagai mulai ber inter aksi dengan ibunya pada usia 3-4figur ter dekat anak aut is dalam mengasuh anak akan bulan, dan sudah bi sa memper hatikan or ang yangmeni mbulkan stres pengasuhan. Kondisi str es i bu mengajaknya bermai n dan ber bicar a pada umur yang memili ki anak auti s akan menyebabkan i bu 6-8 bul an. Kemampuan i ni pada anak autisme t idakmengalami gangguan dalam pr oses pengasuhan. muncul atau sangat kur ang ( Yusuf, 2003). Auti smeHal i ni sesuai dengan model stres pengasuhan yang mer upakan kelai nan per kembangan t erber at dandikemukakanAbidin (Phel ps eta( . , 2009) bahwa st res pali ng suli t unt uk dit angani. Aut isme bisa terwujudmendorong ke ar ah t idak berfungsi nya pengasuhan 22Jur nal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 1 Tahun 2013 Fi na Hi dayat i Fakultas Psi kol ogi Uni ver sit as I sl am Neger i (UIN) Maul ana Mali k Ibr ahi m Malang Jl . Gaj ayana 50 Malang Tel p. 0341- 558916 emai l: f .suidance@yahoo.com PENGARUH PELATI HAN "PENGASUHAN I BU CERDAS" TERHADAP STRES PENGASUHAN PADA IBU DARI ANAK AUTI S
8

PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

Nov 29, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

ABSTRACT - Past research has shown that parents of children with autism had the highestparenting stress than parents of children with other disabilities. This study aims to determinethe effect of training "pengasuhan ibu CERdaS" of parenting stress in mothers of childrenwith autism. The study subjects are 20 mothers of children with autism who experienceparenting stress from midle to high category, which is divided into an experimental group andcontrol group. The experimental group are 10 people, and the control group are 10 people(waiting list). Training " pengasuhan ibu CERdaS " is given by 7 sessions in the twice meetings.Parenting stress was measured using a scale of PSI (Parenting Stress Index) before being giventhe training (pretest), administered after training (posttest), and a week after treatment(follow-up), quantitative analysis using statistical techniques of analysis Wilcoxon signed rank(non-parametric) to know the differences between two samples. Based on quantitative dataanalysis of pretest and posttest measurements of the experiment for the group: the value ofZ = -2.499 and 0.012 significance level (p <0.05), indicating a significant decrease in parentingstress in the experimental group after the training is given. Thus training "pelatihan ibu CERdaS"could statistically reduce parenting stress in mothers of children with autism.

Key words: Training "Pelatihan Ibu CERdaS", parenting stress, mother of autism child.

PSIKOISLAMIKA. Jurnal Psikologi Islam (JPI) copyright © 2013 Laboratorium Penelitian, KajianPsikologi Islam dan Penerbitan. Volume 10. Nomor 1, Tahun 2013

PENDAHULUANdalam karakteristik atau gejala-gejala dengan berbagaiAutisme merupakan gangguan proseskombinasi dari yang sangat ringan sampai sangat

perkembangan yang terjadi dalam tiga tahunparah, sehingga sering mengakibatkan disabilitaspertama kehidupan, meliputi gangguan pada bidangseumur hidup bagi penderita, menjadi bebankomunikasi, bahasa, kognitif, sosial dan fungsisosial ekonomi dan membuat frustasi keluarganyaadaptif (Neitzel, 2010; Sutadi, 2002; Pediatric,(Osborne & McHugh, 2009).2004). Dalam perkembangan anak yang normal,Banyaknya beban yang dirasakan ibu sebagaimulai berinteraksi dengan ibunya pada usia 3-4figur terdekat anak autis dalam mengasuh anak akanbulan, dan sudah bisa memperhatikan orang yangmenimbulkan stres pengasuhan. Kondisi stres ibumengajaknya bermain dan berbicara pada umuryang memiliki anak autis akan menyebabkan ibu6-8 bulan. Kemampuan ini pada anak autisme tidakmengalami gangguan dalam proses pengasuhan.muncul atau sangat kurang (Yusuf, 2003). AutismeHal ini sesuai dengan model stres pengasuhan yangmerupakan kelainan perkembangan terberat dandikemukakanAbidin (Phelps eta(., 2009) bahwa strespaling sulit untuk ditangani. Autisme bisa terwujudmendorong ke arah tidak berfungsinya pengasuhan

22Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 1 Tahun 2013

Fina HidayatiFakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim MalangJl. Gajayana 50 Malang Telp. 0341-558916

email: [email protected]

PENGARUH PELATIHAN "PENGASUHAN IBUCERDAS" TERHADAP STRES PENGASUHAN

PADA IBU DARI ANAK AUTIS

Page 2: PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

23Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 1 Tahun 2013

sosial (Ruminem, 2005).Beberapa intervensi dapat dilakukan untuk

meningkatkan pemahaman orangtua tentangpengasuhan, sehingga akan mengurangi strespengasuhan pada ibu yang memiliki anak autis.Salah satunya adalah positive parenting program-triple P, yang dikemukakan oleh Sanders pada tahun1999. Triple P merupakan program yang bertujuanuntuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan,dan kepercayaan diri orangtua. Program inimempromosikan perawatan, keamanan, keeratan,

tanpa kekerasan dan menciptakan lingkungan tanpakonflik pada anak. Program ini dapat diterapkandalam populasi masyarakat dan melibatkan banyakpihak yang berwenang (Sanders, 2003; Dean eta/., 2003).

Penelitian yang dilakukan oleh Dean et al.,(2003) membuktikan bahwa program triple P efektifmenurunkan perilaku distruktif anak, menunjukkanlevel disfungsional orangtua dan konflik orangtua-anak dalam pengasuhan yang menurun, sertameningkatkan kesehatan mental orangtua. Programtriple P juga dapat menurunkan masalah perilakudan reaksi yang berlebihan pada anak, sertamenurunkan konflik orangtua dengan anak, yangberefek pada meningkatnya kompetensi orangtua(Matsumoto, Sofronoff & Saders, 2007). Pada hasilpenelitian Anastapouluos (dalam Pouretemad etal., 2009) membuktikan bahwa edukasi perlakuandengan triple P efektif meningkatkan interaksiorangtua-anak, meningkatkan harga diri orangtuadan mengurangi stres orangtua.

• Pelatihan ketrampilan pengasuhan salah satumetode yang digunakan untuk memberikan tambahanpengetahuan kepada orangtua tentang bagaimanacara pengasuhan yang tepat untuk anak autis danmengatasi stres orangtua. Jika orangtua tidak cukupmendapatkan edukasi yang bermanfaat maka stresorangtua akan memperburuk hubungan orangtua-anak, terutama pada anak dengan gangguan perilaku(Pouretemad et al., 2009).

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisyang diajukan pada penelitian ini adalah pengaruhpelatihan "Pengasuhan Ibu CERdaS" dapat menurunkanstres pengasuhan pada ibu dari anak autis.

METODERancangan eksperimen yang digunakan adalah

The untreated control group design with pretestand posttest. Pada penelitian ini menggunakan1 kelompok eksperimen dan 1 kelompok kontrolyang diberi pretest sebelum perlakuan, kemudian

orangtua terhadap anak. Sikap ibu yang mengalamistres akan memperparah keadaaan anak yangmemiliki sindroma autisme. Hal ini akan berakibatburuk dalam pengasuhan karena stres yang dialamiseringkali membuat ibu berperilaku tidak sehatdan tidak positif seperti menelantarkan anaknyabahkan berlaku kasar terhadap anaknya. Strespengasuhan juga akan menghambat pekerjaan yangbiasa dilakukan sehari-hari bahkan menghambatpertumbuhan anak dalam kehidupannya. Ibu yangtidak bisa menerima kenyataan atas kondisi anaknyahanya akan terpuruk dan bahkan tidak mau melakukanapapun untuk mendukung perkembangan anaknya.Akibatnya, ibu hanya berdiam diri dan kondisiketerbelakangan anak semakin parah. Orangtuakhususnya ibu harus mampu mengatasi stres dansegera bangkit untuk melakukan yang terbaik bagianak (Davis & Carter, 2008).

Stres pengasuhan merupakan merupakan stresyang dialami orangtua dalam proses pengasuhan yangmelibatkan serangkaian cara mengatasi perilaku danberkomunikasi dengan anak (sosialisasi, pengajaran),perawatan atau pengasuhan (mengasuh, melindungi),mencari penyembuhan bagi anak, serta pengaruhstres tersebut terhadap kehidupan pribadi dankeluarga (Dabrowska & Pisula, 2010).

Permasalahan yang sering muncul di masyarakatmeskipun anak autis telah mengikuti program ditempatterapi autis dan mendapatkan obat-obatan, namunmasih ditemukan anak autis yang tidak memperolehkesembuhan secara optimal. Salah satu faktor yangmempengaruhi yaitu intensitas penanganan anakautis selama dirumah yang kurang efektif (Dunn,Burbine, Bowers & Tanleff, 2001). Untuk mencapaiintensitas penanganan terapi yang ideal, diperlukandukungan dan partisipasi dari seluruh keluargaterutama ibu yang lebih berperan dalam mengasuhanak dirumah. Akan tetapi tidak semua ibu dapatberpartisipasi dalam penanganan anak autis secarakhusus selama anak dirumah. Hal ini kemungkinandisebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu tentangpenanganan anak autisme, dan sikap ibu yang lebihmenyerahkan penanganan anak hanya ditempatterapi (Kazdin & Whitley, 2003).

Ibu anak autis harus mampu menyeimbangkanberbagai kondisi yang cenderung menekan stabilitaskognisi dan afeksinya sehingga tidak terjerumuskedalam bentuk depresi. Ketahanan ibu anak autisharus dikembangkan dan dilatih, seperti pemahamantentang perkembangan anak autis, pengelolaan

stres, kemampuan memecahkan masalah, dan

kepercayaan diri untuk berinteraksi dengan ligkungan

Page 3: PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 1 Tahun 2013

Peserta dapat memiliki kesempatan untuk belajar memahamistres pengasuhan, penyebab stres stres pengasuhan dan gejala-gejala yang munculPeserta memiliki kesempatan untuk belajar dan berlatih tentang

teknik-teknik memanajemen stres

Action planPeserta memiliki kesempatan dan latihan untuk membuat rencanatindakan yang akan dilakukan dalam menghadapi problen padaperilaku anak autis mereka

Mengenal strespengasuhan

Cara mengelola stres

keduaDimensi pengasuhan Peserta memiliki kesempatan dan latihan tentang bagaimanacaremengasihi anak dengan cinta serta menerima anak dengan segala

kekurangannyaDimensi pengasuhan Peserta memiliki kesempatan dan latihan tentang bagaimanacontrolmengontrol perilaku diri sendiri dan anakDimensi pengasuhan Peserta memiliki kesempatan dan latihan tentang bagaimanacommunicationberkomunikasi dan membina ikatan baik dengan anak autis

Peserta mempunyai kesempatan untuk melihat tayangan videoyang menceritakan tentang suka duka orangtua yang memilikianak autis, dan mendampingi anak autis hingga berhasilPeserta mempunyai kesempatan untuk belajar memahami tentangperkembangan anak autis, yang berupa deflnisi, penyebab, tanda-tanda dan gejala yang dialami anak autisPeserta bersama fasilitator diajak untuk merilekskan diri, setelahseharian mengikuti proses pelatihan

Relaksasi

Peserta mempunyai kesempatan untuk bertukan informasi, danpengalaman tentang anak autis, sehingga mampu menambahwawasan serta menciptakan kebersamaan dalam kelompok

Video tentang anakautis

Pengenalan & pemahamantentang autis

Pertama Sharing bersama ibuTujuan umumPertemuan Sesi

Tabel 1Rancangan Intervensi Pelatihan "Pengasuhan Ibu CERdaS"

action plan.

22-49 tahun, tingkat pendidikan minimal SMA,bersedia mengikuti pelatihan, memiliki skor strespengasuhan pada kategori sedang sampai tinggi,dan subjek merupakan ibu dari anak autis.

Metode pengumpulan data pada penelitian inimenggunakan skala psikologi. Skala pengukuranpsikologis yang digunakan dalam penelitian iniadalah Parentin^ Stress Index (Abidin, 1999) yangsudah dimodifikasi. Skala ini digunakan sebagai alatukur untuk mengetahui tingkat stres pengasuhanpada subyek penelitian.

Pelatihan "Pengasuhan Ibu CERdaS" diberikan8 sesi dalam 2 kali pertemuan selama seminggu.Setiap pertemuan berlangsung selama 240 menit.Intervensi diberikan kepada subjek penelitian dalamkelompok eksperimen. Materi pelatihan terdiri darimateri pemahaman tentang anak autis, materidimensi pengasuhan (meliputi; care, control dancommunication), serta materi mengenali stresdan cara mengelola stres, serta diakhiri dengan

Keterangan01: Pengukuran sebelum pelatihan (pretest)02: Pengukuran setelah pelatihan (posttest)03: Pengukuran seminggu setelah pelatihan

(follow-up)X : Pelatihan "Pengasuhan Ibu CERdaS"

: Tidak diberi perlakuan

Subjek pada penelitian ini sejumlah 20 yangterbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompokkontrol. Kelompok ekperimen bejumtah 10 orang,dan kelompok kontrol 10 orang. Dengan kriteria;memiliki anak autis (usia 3-10 tahun), ibu berusia

0303"

0202

01"bV

diberikan posttest setelah pertakuan (Shadish, Cook& Campbell, 1979).

Rancangan Eksperimen :

Page 4: PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

25Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 1 Tahun 2013

Berdasarkan data yang ada pada table 1.di atas dapat diketahui bahwa pada kelompokeksperimen skor stres pengasuhan subjek 4 adalahpaling tinggi, sedangkan skor stres pengasuhan yangpaling rendah adalah subjek 6 dan 2. Subjek 2, 4,9 dan 10 mengalami penurunan stres pengasuhansaat posttest dan follow up. subjek 1, 3 dan 5juga mengalami penurunan stres pengasuhanpada saat posttest, tapi saat follow up kembalimengalami sedikit kenaikan. Pada subyek 6 dan 8sedikit mengalami kenaikan stres pengasuhan saatposttest, tapi saat follow up kembali mengalamipenurunan. Pada saat posttest yang paling banyakmegalami penurunan stres pengasuhan adalahsubjek 1, sedangkan yang paling sedikit mengalamipenurunan adalah subjek 3. Subjek yang sama sekalitidak mengalami penurunan stres pengasuhan saatposttest adalah 6 dan 8.

DISKUSIHasil yang diperoleh dari penelitian ini

menunjukkan bahwa Pelatihan "Pengasuhan IbuCERdaS" terbukti dapat menurunkan stres pengasuhanpada ibu dari anak autis. Berdasarkan analisiskuantitatif, didapatkan bahwa ada perbedaan skorstres pengasuhan yang signifikan antara kelompokeksperimen dan kelompok kontrol pada pengukuransetelah pelatihan. Begitu juga pada pengukurankembali setelah satu minggu perlakuan (follow up),pada kelompok eksperimen menunjukkan masihtetapi mengalami penurunan. Hasil ini juga didukungoleh data kualitatif yang menunjukkan bahwa secaraumum partisipan dalam pelatihan ini melaporkanadanya perubahan yang dirasakan setelah mengikutipelatihan, diantaranya bertambahnya pemahamantentang anak autis dan pengasuhan yang postitif,lebih rileks ketika menghadapi permasalahan anak,serta memiliki pemahaman tentang menejemenstres yang tepat.

Keberhasilan pelatihan yang telah dicapai dalampenelitian ini mendukung penelitian Whittingham,Saffranof, Sheffield & Sanders (2009) yang menggunakanpelatihan dengan pendekatan triple-P dalammeningkatkan pemahaman orangtua dan padaakhirnya akan menurunkan stres pengasuhan orangtuadari anak autis. Penelitian tersebut lebih berfokuspada pemahaman orangtua, sedangkan penelitianini berfokus pada penurunan stres pengasuhanorangtua. Hasil penelitian ini juga mendukungpenelitian Thompson et al (2009; Dean et at., 2003;Matsumoto, Sofronoff & Saders, 2007; Pouretemadet al., 2009) membuktikan bahwa program triple

0,952

Sig

-0,060

Z-follow up

40,00

115,115,Mean

Tabel 4posttestHasil uji

Follow upPosttestAmatan

Hasil uji beda antara posttest-fotlow up yangtidak signifikan memiliki arti bahwa penurunanstres pengasuhan pada kelompok eksperimentetap mengalami penurunan. Berikut adalah tabeldeskriptifnya.

0,012

Sig

-2,499

Z

115,00123,40Mean

PostestPretestAmatan

Pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon.Uji Wilcoxon dilakukan untuk melihat ada tidaknyaperbedaan stres pengasuhan pada masing-masingkelompok. Hasil analisis tingkat stres pengasuhanpada kelompok eksperimen saat pretest dan posttestadalah sebagai berikut:

Tabel 3Hasil uji Wilcoxon

13212314111911311214015110713112510511312510113014711590

103Follow-up

13412314212110911614115111012912610611511910312914711291

102Post-test

132123142122109118141150110130134117111136100140156118101121

Pre-test

Kelompokkontrol

Kelompokeksperimen

Kelompok

2019181716151413121110987654321

Subjek

HASILHasil analisa data kuantitatif didasarkan pada

hasil skor skala stres pengasuhan subjek penelitian.Skor skala stres pengasuhan saat pelaksanaan pretest,posttest dan follow-up adalah sebagai berikut:

Tabel 2Hasil Eksperimen

Page 5: PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

Jurnal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 1 Tahun 201326

pada peserta. Kelompok merasa memiliki satupemikiran, permasalahan dan ide tentang anakautis. Mereka juga dapat bertukar pengalaman daninformasi, sehingga mampu menambah wawasanserta ketrampilan yang baru. Hal tersebut sesuaidengan pendapat Yalom (2005), bahwa pendekatankelompok mampu menjadi salah satu terapi.Pada sesi anakku anugerah bagiku peserta dapatmengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengananak autis, dari gejala-gejala pokok yang munculpada anak autis, karakteristik dan faktor-faktoryang menjadi penyebab dari anak autis.

Sesi positive parenting, mampu menambahinformasi bagi para peserta dalam proses pendampingananak. Materi dimensi pengasuhan yang dilatihkandalam penelitian ini dapat meningkatkan pemahamanorangtua yang pada akhirnya akan menurunkan strespengasuhan. Dimensi pengasuhan tersebut adalahcare (kasih), control (kontrol) dan communication(komunikasi), seperti yang dikemukakan oleh Phelpset al ( 2009; Whittingham et al., 2009; Osborne,2009), khususnya dalam hubungan atau interaksiorangtua dengan anak autis.

Pada sesi mengenai stres dan manajemen stres,peserta dapat mengidentifikasi reaksi stres yangmuncul. Peserta juga memahami pengaruh penilaiannegatif pada suatu peristiwa terhadap munculnyastres. Setelah mempraktekkan relaksasi pernapasan,peserta merasa napas menjadi lega, lebih tenang,detak jantung teratur dan otot tubuh melemas.Peserta juga mengungkapkan perasaan yang lebihrileks. Hal ini mendukung pendapat Thompson etal (2009; Mori, Ujie, Smith a Howlin, 2009) yangmenyatakan relaksasi dapat digunakan untuk teknikdalam membantu menurunkan stres pengasuhan.Pernapasan yang dilakukan secara perlahan akanmengaktifkan sistem saraf parasimpatik yangberfungsi sebagai respon rileks (Malkani, 2004).

Materi terakhir adalah review. Menurut Goldstein(1981), tujuan dilakukannya review adalah supayapeserta dapat mengintegrasikan keseluruhan informasiyang telah dipelajari selama pelatihan, denganmendiskusikan hal yang dirasakan pada masing-masing sesi. Secara umum, pada sesi ini peserta

merasa lebih mudah mempraktekkan pemahamanyang telah diperoleh disesi sebelumnya.

Menurut Johnson dan Johnson (2001), pemberimateri menjadi bagian yang sangat penting dalammenentukan kesuksesan dan efektivitas pelatihan.Peserta menilai fasilitator memuaskan dalampenguasaan dan penyampaian materi, bersikap danbertingkah laku, serta dalam penggunaan bahasa.

P efektif menurunkan perilaku distruktif anak,menunjukkan level disfungsional orangtua dan konflikorangtua-anak dalam pengasuhan yang menurun,serta meningkatkan kesehatan mental orangtua.Program triple P juga dapat menurunkan masalahperilaku dan reaksi yang berlebihan pada anak, sertamenurunkan konflik orangtua dengan anak, yangberefek pada meningkatnya kompetensi. Triple-Pjuga efektif meningkatkan interaksi orangtua-anak,meningkatkan harga diri orangtua dan mengurangistres orangtua.

Johnson dan Johnson (2001) mengemukakanbahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhisuatu pelatihan, yaitu partisipan, iklim pelatihan,gaya belajar partisipan, strategi pelatihan, topikpelatihan, teknik pelatihan, fasilitas pendukung danketerbatasan. Dalam hal ini keberhasilan pelatihan"Pengasuhan Ibu CERdaS" dalam menurunkanstres pengasuhan pada orangtua anak autis turutdipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu modulpelatihan, trainer, dan kerjasama partisipan.

Modul pelatihan ini disusun oleh peneliti melaluireview konsep-konsep dan hasil penelitian yangrelevan, serta sudah dilakukan profesional judgment.Modul ini juga sudah diuji cobakan sebelumnya.Modul pelatihan ini dimodifikasi dari pendekatantriple-P untuk meningkatkan pemahaman orangtuayang memiliki anak autis oleh Whittingham etal (2009), dan pendekatan triple-P untuk dalammenurunkan intensitas gangguan perilaku anakADHD dan menurunkan stres pengasuhan orangtua.Karena metode pelatihan tersebut terinci secarajelas dan runtut serta merupakan adaptasi darimetode triple-P yang pertama kali dikemukakanoleh Sanders et al (2004) yang digabungkan denganpendekatan kelompok, serta disesuaikan dengankeadaan partisipan, sehingga membuat modulsemakin lengkap.

Metode yang dilakukan dalam pelatihan iniadalah warming up, presentasi, sharing, pemutaranvideo dan diskusi kelompok. Metode tersebutdipilih untuk mendukung pendekatan experientiallearning. Pada pendekatan experiential learning,peserta mendapatkan pemahaman dari pengalamanatau aktivitas yang dilakukan (Prawitasari, 1998).Pada masing-masing sesi peserta diajak untukmerasakan perbedaan kondisi sebelum dan setelahpenyampaian materi.

Pada sesi pembukaan, peserta pelatihandiajak untuk sharing mengenai pengalaman masing-masing orangtua dalam mengasuh anaknya. Padakesempatan kali ini, menunjukkan universalitas

Page 6: PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

Jurnal Psikoislamika | Volume 10 Nomor 1 Tahun 2013

Meskipun demikian, ada hal-hal lain yang belumdikontrol oleh peneliti yaitu adanya pertukaraninformasi dan buklet yang dilakukan antar pesertadiluar sesi. Selain itu, peneliti juga belum dapatmeminimalisir faktor-faktor diluar pelatihanyang dapat berpengaruh terhadap menurunnyastres pengasuhan, misalnya tipe kepribadian ataudukungan dari keluarga. (2) Testing, pada penelitianini dilakukan dua kali pengukuran, yaitu sebelumdan setelah pelatihan. Adanya dua kali pengukurandalam rentang yang tidak terlalu panjang dapatmenimbulkan familiritas terhadap instrumentesting (skala).

KESIMPULANPenelitian ini dilakukan untuk menjawab hipotesis

yang diajukan bahwa pelatihan "Pengasuhan IbuCERdaS" berpengaruh menurunkan tingkat strespengasuhan ibu dari anak autis. Setelah dilakukananalisis dengan menggunakan Wilcoxon signedrank (non parametrik), menunjukkan hasil bahwapelatihan "Pengasuhan Ibu CERdaS" menurunkantingkat stres pengasuhan ibu dari anak autis.Peranan perolehan skor pada kelompok eksperimensaat sebelum perlakuan (pretest) dan sesudahnya(posttest) mengalami penurunan yang signifikan.Begitu juga pada uji beda tingkat stres pengasuhanpada posttest kelompok eksperimen dan posttestkelompok kontrol menunjukkan adanya perbedaanyang signifikan, kelompok eksperimen mengalamipenurunan tingkat stres pengasuhan dibandingkelompok kontrol. Hasil uji beda antara posttestdan follow up kelompok eksperimen ternyata tidakmengalami perubahan yang signifikan, maka artinyaadalah pelatihan "Pengasuhan Ibu CERdaS" jugatetap efektif menurunkan tingkat stres pengasuhansetelah 1 minggu (follow up) pelaksanaan pelatihan.Adapun saran-saran yang dapat diajukan adalah:

Saran kepada peneliti selanjutnya. Penelitianini merupakan penelitian pendahuluan yang mencarialternatif program untuk permasalahan pengasuhanmelalui edukasi tentang ketrampilan pengasuhanbagi orangtua dari anak autis. Meskipun secara umumpelatihan berpengaruh dalam menurunkan tingkatstres pengasuhan ibu dari anak autis, namun pelatihanini agar lebih optimal maka perlu menyempurnakanmodul dan prosedur pelaksanaannya.

Saran kepada subyek penelitian. Berdasarkanhasil pengumpulan data kualitatif penelitian diatas yang menyebutkan bahwa hal yang palingdibutuhkan oleh orangtua dari anak autis adalahteman sharing yang memiliki nasib sama. Dari hal

Dari hasil observasi diketahui bahwa fasilitatormemberi penguatan, merefleksikan pengalaman,memotivasi, serta berbagi pengalamannya bersamapartisipan. Homogenitas tingkat pendidikan pesertamempermudah fasilitator dalam menyampaikanmateri.

Partisipasi peserta juga mendukung keberbasilanpelatihan "Pengasuhan Ibu CERdaS". MenurutGoldstein (1981) keterlibatan aktif dan pengalamanbelajar dapat menjadi modal terjadinya transferbelajar yang optimal bukan hanya sebagai penerimainformasi pasif. Selama pelatihan, peserta cukupaktif berpendapat, menjawab pertanyaan, maupunberbagi pengalaman. Antusiasme peserta jugaditunjukkan dengan kehadiran seluruh pesertasecara penih selama 2 kali pertemuan yang terdiridari 8 sesi.

Menurit Goldstein (1981), tujuan utama suatupelatihan adalah peserta mampu mentransfermateri yang diperoleh dalam pelatihan kedalamkehidupan sehari-harinya. Pelatihan "PengasuhanIbu CERdaS" ini juga menggunakan pendekatankelompok yang ikut mendukung keberhasilan dalampenelitian ini. Pelatihan dalam setting kelompoklebih menguntungkan jika masing-masing anggotakelompok memiliki permasalahan yang relatif sama(Prawitasari, 2011). Adanya kesamaan permasalahdapat menciptakan universalitas, yaitu pesertamenyadari bahwa ada individu lain yang mengalamimasalah serupa dengan dirinya (Yalom, 2005). seluruhpeserta pelatihan "Pengasuhan Ibu CERdaS" adalahibu yang memiliki anak autis. Adanya kesamaanmenciptakan keterbukaan diantara peserta.Kesamaan tersebut juga mempermudah pesertauntuk berbagi informasi, bertukar pengalaman,serta saling memberi dukungan. Peserta pelatihan"Pengasuhan Ibu CERdaS" berjumlah 10 orang.Jumlah peserta tersebut juga mendukung efektivitaspelatihan. Menurut Yalom (2005) jumlah pesertauntuk efektivitas pelatihan adalah 4-12 orang.

Secara umum, keterbatasan yang terdapat dalampenelitian ini adalah adanya ancaman terhadapvaliditas internal dan eksternal tentang settingruangan yang terbatas ruang kelas sekolah, sehinggamasih memungkinkan bagi peserta untuk berbagiperhatian dengan keadaan anak diluar ruangan.Shadish, Cook Et Campbell (2002) mengungkapkantentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadapvaliditas internal suatu penelitian antara lainadalah (1) Pengalaman partisipan (history), Penelitiberusaha meminimalisir ancaman tersebut denganmenyertakan kriteria eksklusi partisipan penelitian.

Page 7: PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

Jurnal Psikoislamika | Volume 10 Nomor 1 Tahun 201328

Gillberg, C. & Wing, L (1999). Autism: Not AnExtremely Rare Disorder. Acta Psychiatr Scand,Vol. 9, 399-406

Goldstein, A. P. (1981). Psychological Skill Training:The Structured Learning Technique. Newyork: Pergamon Press

Johnson, C. A., ft Johnson, F. P. (2001). JoiningTogether: Croup Theory and Group Skills.Boston: Allyn & Bacon

Kadesjo, B., Gillberg, C, & Hagberg, B. (1999).Autism and asperger syndrome in sevenyearold children : a total population study. Journalof Autism and Developmenttat Disorders, Vol.29, 327-332

Kazdin, A. E., Siegel, T. C, a bass, D. (1992).Cognitive Problem Solving Skills Training andParent Management Training in The TreatmentOf Antisocial Behavior in Children. Journal ofConsulting and Clinical Psychology. Vol. 60,733-747

Kazdin, A. E. a Whitley, M. K. (2003). Treatmentof Parental Stress to Enhance TherapeuticChange Among Children Referred for Agressiveand Antisocial Behavior. Journal of Consultingand Clinical Psychology. Vol. 71, 504-515

Malkani, V. (2004). Stress a Anger. All You Wantedto Know About. (Terjemahan). Jakarta: PTBhuana llmu Populer Kelompok Gramedia

Matsumoto, Y., Sofronoff, K., a Sanders, M. (2007).

The Efficacy and Acceptability of The TripleP - Positive Parenting Program with JapaneseParents. Behavior change. Vol. 24, 205-218

Mori, K., Ujie, T., Smith, A, a Howlin, P. (2009).Parental Stress Associated with Caring forChildren With Asperger's Syndrome or Autism.Pediatric International, Vol. 51, 364-370

Neitzel, J. (2010). Positive Behavior Supports for

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, R. R. (1995). Parenting Stress Index -Profesionat Manual. 3 rd. Ed. Odessa FL:Pasychological Assessment Resources

Cusinato, M. (1994) Parenting over the family LifeCyrcle. Dalam L 'Abate, L. (Ed). Handbookof Developmental family Psychology andPsychopathology. New York: John Wiley &Sons, Inc

Dabrowska, A., ft Pisula, E. (2010). Parenting Stressand Coping Syle in Mothers and Fathers ofPre-School Children with Autism and DownSyndrome. Jornal of Intellectual DisabilityResearch, Vol 54, 266-280

Davis, N, 0, & Carter, A, S. (2008). Parenting Stressin Mothers and fathers of Toddlers With AutismSpectrum Disorders: Associations with ChildCharacteristic. Journal Autism Dev Disorder,38, 1278-1291

Dean, C, Myors, K., Et Evans, E. (2003). CommunityWide Implimintation of a Parenting Program: TheSouth East Sydney Positive Parenting Project.Australian e journal for the advancement ofmental health. Vol. 2,154-171

Dinkmeyer, S. D., McCay, G., Dinkmeyer, J. D., McCay,

J. (1997). STEP: The Parent Handbook. CirclePines, MN: American Guidance Service

Dunn, E. M., Burbine, T, Bowers, A. C, A. C, &

Tanleff-Dunn, S. (2001). Moderators of Stressin Parent of Children With Autism. Journal ofCommunity Mental Health. Vol. 37, 451-477

Emawati. (2008). Mengenal Lebih Jauh SekolahInklusi. Pedagogik Jurnal Pendidikan. Vol.5, 25-35

Febriana, N. (2008). Kromosom Abnormal PenyebabAutisme. Dalam: Info AktualAutisme, AvailableFrom: http://www.litbang.depkes.go.id.(Accessed: 09 Juli 2011)

tersebut maka akan lebih baik ketika para orangtua pengasuhan juga akan menurun. Latihan mengelola

membuat suatu kelompok paguyuban, sehingga stres dengan berlatih relaksasi juga dapat membantu

segala permasalahan dapat terselesaikan dan stres menurunkan stres pengasuhan.

Page 8: PENGARUH PELATIHAN PENGASUHAN IBU CERDAS …

29Jumal Psikoislamika I Volume 10 Nomor 1 Tahun 2013

Ruminem. 2005. Hubungan Pengetahuan dan SikapIbu Tentang Autisme dengan Partisipasi Ibudalam Penanganan AnakAutis Dirumah. Tesis.Program Studi llmu Kesehatan Masyarakat

Sanders, M. (2003). Triple P - Positive ParentingProgram: A Population Approach To PromotingCompetent Parenting. Australian E journalFor The Advancement of Mental Health. Vol.2, 324-335

Sanders, M., Mazzuchhelli, T, &Studman, L. (2004).Stepping Stones Triple P- An Evidence- BasedPositive Parenting Program For Families With AChild Who Has Dissability: Its Theoritical Basisand Development . Journal of Intellectualand Developmental Dissability. Vol. 29 (3),265-283

Shadish, W. R., Cook, T. D., & Campbell, D. T.

(2002). Experimental and Quasi-ExperimentalDesign for Generalized Causal Inference. NewYork: Boston

Sutadi.R. (2002). Autisme & Applied BehaviorAnalysis (ABA)/Metode Lovaas, Dasar-Dasar,Teknik dan Kiat Praktis, Klinik Intervensi DiniAutisme. Jakarta: Jakarta Medical Center

Thompson, M, J, J., Ayres, M., Mead, S., Bitsakou,

P., Weeks, A., Thompson, P, & Barke, E, J, S,

S. (2009). Asmall-Scale Randomized ControlledTrial of The Revised new Forest ParentingProgramme for Preschoolers With AttentionDeficit Hyperactivity Disorder. Eur ChildPsychiatry, Vol. 18, 605-601

Whittingham, K., Saffranof, K., Sheffield, J.,Sanders, M. R. (2009). Stepping Stones TripleP: An RCT of a Parenting Program with Parentsof a Child Diagnosed with an Autism SpectrumDisorder. Journal Abnormal Child Psychology.Vol. 37, 469-480

Yalom, I. D. (2005). The Theory and practice ofgroup psychotherapy. New York: Basic Books

Yusuf, E. Y. (2003). Autisme: Masa Kanak, ProgramStudi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara, Digitized by USU digitalLibrary

Children and Youth with Autism SpectrumDisorders. Preventing School Failure. Vol 54

(4), 247-255 ;

Osborne, L, A. (2009). The Relationship BetweenParenting Stress and Behavior Problems ofChildren With Autistic Spectrum Disorders.Counsil for Exceptional Children, Vol. 76,54-73

Osborne, L. A. ft McHugh. (2009). Parenting StressReduces the Effectiveness of Early TeachingInterventions for Autistic Spectrum Disorders.J Autism DevDisord, Vol. 38, 1092-1103

Pediatric. (2004). Effective Discipline for Children.Child health, Vol. 9, No. 1. (www.cps.ca/english/statement/PP/PP04-01. pdf)

Phelps, K, W., McCammon, S, L, Wuensch & Golden,J, E. (2009). Enrichment, Stress, and Growthfrom Parenting an Individual with An AutismSpectrum Disorder. Journal of Intellectual& Developmental Disability,Vol. 34(2), 133-

141

Pouretemad, H. R., Khooshabi, K., Roshanbin, M., &

Jadidi, M. (2009). The Effectiveness of GroupPositive Parenting Program On Parental Stressof Mothers of Children With Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. Archives of IranianMedicine, Vol. 12(1), 60-68

Prawitasari, J. E. (1991). Pendekatan KelompokDalam Konseling dan Psikoterapi. Malang:

IKIP Malang

Prawitasari, J. E. (1998). Pengalihan metodeAction Research Ke Petugas Puskesmas UntukMeningkatkan Perilaku Sehat Masyarakat.Anima, Vol. XIII (52), 323-333

Prawitasari, J. E. (2011). Psikologi Klinis(PengantarTerapan Makro). Jakarta: Pernerbit Erlangga

Puterakembara. (2008). PBB Menetapkan tanggal2 April Sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia.Diunduh 10 Oktober, 2011, dari http://www.puterakembara.org/ pressreleasedYAI.pdf