PENGARUH PELATIHAN DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN KONVENTIONAL TERHADAP PERILAKU KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA The Effects of Training with Problem Base Learning (PBL) Method and Conventional Method toward Cadres Behavior of Posyandu Activities in South Konawe Regency, Province of South East Sulawesi JUMMU HUWRIYATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PELATIHAN DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN
KONVENTIONAL TERHADAP PERILAKU KADER DALAM KEGIATAN
POSYANDU DI KABUPATEN KONAWE SELATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
The Effects of Training with Problem Base Learning (PBL) Method and
Conventional Method toward Cadres Behavior of
Posyandu Activities in South Konawe Regency,
Province of South East Sulawesi
JUMMU HUWRIYATI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
PENGARUH PELATIHAN DENGAN PROBLEM BASED LEARNING
DAN KONVENTIONAL TERHADAP PERILAKU KADER DALAM
KEGIATAN POSYANDU DI KABUPATEN KONAWE SELATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapaiu Gelar Magister
Program Studi
Kesehatan Masyarakat
Disusun dan Diajukan Oleh
JUMMU HUWRIYATI
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Jummu Huwriyati
Nomor Pokok : P1804211404
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran
orang lain.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau
keseluruhan tesis ini karya orang lain , maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Makassar, Agustus 2013
Yang Menyatakan
Jummu Huwriyati
ABSTRAK
Jummu Huwriyati. Pengaruh pelatihan dengan metode Problem based learning dan konventional terhadap perilaku kader dalam kegiatan Posyandu Dikabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara. ( dibimbing oleh Andi Zulkifli Abdullah dan Mappeaty Nyorong)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode problem based learning terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan kader posyandu di kabupaten Konawe Selatan .
Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan non randomized control group pretest posttest design .Sampel penelitian ini sebanyak 80 kader yang dipilih secara random sampling.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuisioner. Analisis pengaruh metode PBL dan konventional oleh kader posyandu terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan dilakukan melalui uji paired sampel t test dan uji kolmogrov- smirnov test untuk melihat distribusi normal pada kelompok PBL dan konventional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis bivariat menunjukan rata-rata nilai pengetahuan , sikap dan tindakan kader yang diberikan metode PBL lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan kelompok control yang menggunakan metode conventional, dengan nilai rerata pre test dan post test untuk pengetahuan kelompok PBL(12.28-17.03), sikap (5.48-8.43) dan tindakan ( 13.68-9.48) sedangkan untuk kelompok control dengan menggunakan metode conventional nilai rerata pre test dan post test untuk pengetahuan (12.43-14.03), sikap (5.10-6.63) dan tindakan (9.00-10.98) sehingga disimpulakan bahwa ada pengaruh metode PBL terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan kader posyandu.Penelitian ini merekomendasikan adanya reflikasi penelitian menggunakan metode PBL dalam peningkatan perilaku kader posyandu. Kata Kunci : PBL, Pengetahuan, sikap, Tindakan.
ABSTRACT
JUMMU HUWRIYATI. The Effects of Training with Problem Base Learning (PBL) Method and Conventional Method toward Cadres’ Behavior of Posyandu Activities in south Konawe Regency, Province of South East Sulawesi ( Supervised by Andi Zulkifli Abdullah and Mappeaty Nyorong)
The research is aimed to determine the PBL method and conventional method toward knowledge, attitude, and action of posyandu cadres in South Konawe Regency.
The research is quasi experiment with non randomized control group pretest posttest design. There were 80 samples chosen randomly. Data were collected by interviews and using questionnares. Analysis of PBL method influence and conventional method influence on posyandu cadres toward knowledge, attitude, and actions were performed with paired samples, t test, and kolmogrov – smirnov test to see the normal distribution at the PBL group and conventional group.
The results indicate that based on bivariate analysis, average values of knowledge, attitude, and actions cadres given by PBL method has greater influence than control groups using conventional method, with average scores of pretest and posttest for PBL group, the score for knowledge (12.28 – 17.03), attitude (5.48 – 8.43) and action (13.68 – 9.48) while for conventional control group, the score for knowledge (12.43 – 14.03), attitude (5.10 – 6.63) and action (9.00 – 10.98). it can be concluded that PBL method has influence toward knowledge, attitude, and actions of posyandu cadres.
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar isi
Daftar Gambar
I. Pendahuluan ……………………………………..………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………….………….…. 1
B. Rumusan Masalah……………………………….…………..….. 6
C. Tujuan Penelitian…………………………………...……………. 6
D. Manfaat Penelitian………………………………..……………… 6
II. Tinjauan Pustaka………………………………………..…………… 8
A. Tinjauan Umum Tentang Pelatihan………………….………… 8
B. Tinjauan Umum Tentang Metode Pelatihan………...………… 13
C. Tinjauan Umum Tentang Perilaku………..……….…………… 18
D. Tinjauan Umum Tentang Posyandu………………..…….……. 23
E. Tinjauan Umum Tentang Kader Posyandu……..………..…… 28
F. Kerangka Teori…………………………………………………… 32
G. Kerangka Konsep……………………………….………………. 33
H. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif……….……………. 34
I. Hipotesis…………………………………………………..………. 35
III. Metode dan Desain……………………………………….…………. 36
A. Jenis Penelitian………………………………………..…………. 36
B. Lokasi Penelitian…………………………………………...…….. 37
C. Populasi Dan Sampel Penelitian………………………….…... 37
D. Variabel Penelitian…………………………………………….…. 39
E. Metode Pengumpulan data…………………………………...… 40
F. Alat Ukur……………………………………………………..…… 41
G. Kontrol kualitas…………………………………………………… 41
H. Analisis Data…………………………………………………..…. 46
I. Penyajian Data………………………………………………….... 46
Daftar Pustaka
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka Teori………………………………………………………… 32
2. Kerangka Konsep…………………………………………………… 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan di suatu wilayah kerja
Puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan dibalai dusun, balai
kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat.
Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan
kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan
menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan pembinaannya (Ismawati,
2010).
Kader posyandu merupakan kelompok yang paling sering berinteraksi
dengan masyarakat sekitarnya sehingga mempunyai kedudukan yang strategis
dan sasaran yang efektif dalam mengkomunikasikan pesan-pesan
yang
berhubungan dengan masalah kesehatan, sesuai dengan arah pembangunan
kesehatan yaitu menekankan kemampuan individu, kelompok dan masyarakat
agar dapat menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan.
Kader sebagai tumpuan pemberdayaan masyarakat dan keluarga perlu
dibekali pengetahuan yang cukup. Salah satu bentuk operasional yang sangat
layak untuk dilaksanakan adalah pelatihan dan penyegaran kader Posyandu
(Saripawan, 2007). Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau
2
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Overt Behavior) (Notoatmodjo, 1997).
Hasil penelitian Latifah (2010) yang berjudul Hubungan Keaktifan Kader
Dengan Tingkat Pengetahuan Dan Ketrampilan Dalam Pemantauan
Pertumbuhan Balita Di Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.
Diperoleh hasil yaitu adanya hubungan antara keaktifan kader dengan
pengetahuannya (p=0,017), tetapi tidak ditemukan adanya hubungan antara
keaktifan kader dengan ketrampilan (p=0,108). Menurut penelitian Haryuni, dkk
(1997) seorang kader berperilaku tertentu dalam menunjukkan keaktifannya, hal
ini disebabkan karena adanya dukungan (motif) yang menggerakkan hatinya
agar berbuat sesuatu, setiap kader berbeda motifnya tergantung dari latar
belakang pendidikan, pengalaman dan pengetahuan.
Selama ini kader telah memperoleh pelatihan dasar dan penyegaran
tentang kegiatan pelayanan di Posyandu. Pendekatan yang digunakan dalam
pelatihan dasar dan penyegaran kader tersebut adalah pendekatan
Konvensional, yaitu pelatihan yang diberikan secara ceramah dan Tanya jawab.
Salah satu kelemahan dari metode Konvensional adalah hanya meningkatkan
pengetahuan, tetapi tidak meningkatkan keterampilan peserta latih (Balai
Pelatihan Kesehatan Salaman, 1997 : 23).
Menurut Sanusi (1991), metode problem based learning atau pelatihan
Belajar Berdasarkan Masalah (BBM) merupakan salah satu alternatif yang dapat
dipergunakan mengatasi kelemahan metode pelatihan Konvensional. Karena
metode BBM adalah suatu konsep pendekatan proses belajar mengajar yang
3
bermula dari masalah. Burhn (1992) dan Sanusi (1991) menunjukkan bahwa
pemilihan masalah dalam metode BBM merupakan masalah yang dihadapi
dalam melaksanakan tugas para peserta, sehingga peserta dapat mandiri untuk
mencari pemecahan masalahnya. Di samping itu metode BBM mempergunakan
modul sebagai cara penyampaian materi. Materi disusun sedemikian rupa
sehingga peserta aktif dalam mempelajarinya. Pelatih hanya memberikan
pengarahan pada awal pengajaran, dan selanjutnya pelatih berfungsi sebagai
nara sumber (Harsono, dkk., 1996 : 22 – 27).
Hasil penelitian Wartina (2009), menunjukkan bahwa dibandingkan
metode pelatihan yang lain, metode BBM lebih efektif untuk meningkatkan
keterampilan petugas kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan
demikian tujuan pelatihan menggunakan metode BBM dapat meningkatkan
keterampilan kader sehingga kinerja Posyandu meningkat dan berdampak pada
peningkatan status gizi balita.
Sebagai provider di tingkat masyarakat, kader dipilih diantara anggota
masyarakat setempat. Kader-kader ini diberi pelatihan atau latihan-latihan praktis
sehingga diharapkan mampu memahami isi pedoman kader terutama terampil
dalam hal menimbang, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) dan memberikan
penyuluhan kepada ibu-ibu (Suhardjo, 1996). Tugas kader dibagi menjadi dua
bagian yaitu yang pertama tugas kader dalam Posyandu, kegiatannya adalah
mempersiapkan dan melaksanakan semua kegiatan bulanan di Posyandu. Tugas
yang kedua adalah diluar Posyandu kegiatannya melaksanakan kunjungan
4
memberikan penyuluhan ke rumah-rumah serta pelatihan ketrampilan bagi ibu-ibu
(Depkes RI, 1999).
World Health Organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia Program
Posyandu yang dicanangkan pada tahun 1986 secara dunia jumlahnya tercatat
sebanyak 67.986 posyandu dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 238.699
Posyandu. Namun bila ditinjau dari segi kualitas, masih ditemukan banyak
masalah antara lain kelengkapan sarana dan keterampilan kader yang belum
memadai (WHO, 2008).
Di Indonesia secara kuantitas perkembangan jumlah posyandu sangat
mengembirakan karena banyak desa ditemukan 2 sampai 3 unit posyandu.
Sebagai gambaran pada tahun 1986 jumlah posyandu secara nasional tercatat
sebanyak 25.000 unit, namun pada tahun 2004 meningkat menjadi 245.154. Jika
setiap Posyandu ditangani rata-rata 5 kader,,maka jumlah kader posyandu di
Indonesia berjumlah 1.228.770 orang, dengan jumlah kader posyandu tercatat
Kader aktif 823.275 orang (67,2 %) dan kader yang tidak aktif tercatat 405.495
orang (32,8%). (Depkes, 2008).
Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara bahwa pada tahun
2009 jumlah posyandu sebanyak 2.822 unit di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara,
1997. Designing Evaluations for Women’s Health Education Program, J. Womens Health, 6, 63 – 71.
Notoatmodjo, S. 1989. Dasar-dasar Pendidikan dan Pelatihan, BPKM UI. Jakarta, 66.
Notoatmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan , Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 37 – 38.
Notoatmodjo, S. 1995. Studi Sistem Penghargaan Kader Sebagai Upaya Melestarikan Posyandu di Jawa Barat dan Jawa Timur, Majalah KesehatanMasyarakat Indonesia, Tahun XXIII, Nomor 10 Halaman 647-
650. Notoatmodjo, S. 2001. Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta, 163 – 164.. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta,
77 – 78. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta. Pedersen, Susan and Williams,Doug. 2004 A Comparison of Assessment Practices
and Their Effects on Learning and Motivation in a Student- Centered Learning Environment. Journal of Educational Multimedia and
Hypermedia, 13 (3),pp.283-307 (http:// www.wikipedia.org/diakses pada 25-12-2011).
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan, 2002. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara, Pusdiklat, Jakarta.
49
Purhadi. 2004. Gambaran Kegiatan Kader dan Partisipasi Masyarakat Setelah Dilaksanakan Revitalisasi Posyandu di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, Tesis Tidak Diterbitkan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Purwanto, MN. 2004. Psikologi Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Purwodarminto, WJS. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Kesehatan
R.I. 1995. Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan Tenaga Kesehatan, Pusdiklat, Jakarta.
Puskesmas Tempuran. 2005. Laporan Tahunan Kegiatan, Tempuran: Puskesmas Tempuran, Magelang.
Robins, S. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi , Aplikasi. Jilid 1 Edisi Bahasa Indonesia. Prenhallindo, Jakarta.
Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 257 – 269
Santosa, PB. dan Ashari. 2005. Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel danSPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta. 247 – 251.
Sanusi, R. 1991. Bentuk Modul dan Transkrip Belajar Berdasarkan Masalah (BBM). Buletin Pendidikan I.
Sarwono, S. 1997. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Serta Aplikasinya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 9.
Satoto, AB. Jahari, dan Soekirman. 2002. Growth Data from Posyandu in Indonesia: Precision, Accuracy, Reliability and Utilization. Jakarta : Gizi Indonesia.
2002, 26: 17-23. (http:// www. Gizi net/diakses pada 14-08-06). Schein, H. 1991. Psikologi Organisasi, Seri Manajemen No. 88, PT. Pustaka
Binaman Pressindo, Jakarta, 12. Siagian, SP. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. 89
Simon, MGB, Greene, W.H, Gottlieb, N.H. 1995. Introductionto Health Education and Health Promotion. Waveland Press Inc. Illionis USA.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat, Dirjen Dikti Depdiknas, Jakarta, 8.
Soekirman. 2001. Perlu Paradigma Baru untuk Menanggulangi Masalah Gizi Makro di Indonesia, dalam (http:// www.gizi.net./diakses 25-11-2011).
Syarif, R. 1990. Belajar Mandiri dan Belajar Bertolak dari Masalah, Buletin Pendidikan
Tafal, Z. dan Poerbonegoro, S. 1989. Pengantar Pendidikan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
Tim Penggerak PKK Pusat, Ditjen Depdagri, Ditjen Binkesmas Depkes, Unicef. 1999. Panduan Pelatihan Kader Posyandu, Jakarta. 120
Trintrin, T. Tjejep, Hermina, Luciasari, E. Afriansyah, N. dan Fuada, N. 2003, Faktor- faktor Positif Untuk Meningkatkan Potensi Kader Posyandu Dalam Upaya
Mencapai Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), Penelitian Gizi dan Makanan, Vol. 26 No. 2, Puslitbang Gizi dan Makanan, Bogor.
Virgilio, DG. 1993. Problem Based Learning for Training Health Care Managers in Developing Countries, Med Educ, 27, 266 – 273.
Whitherington, 1991. Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rhineka Cipta. 79.
50
Widodo, 1998. Perbandingan Pengaruh Pelatihan dengan Diskusi Kelompok Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan kader Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) dalam Meningkatkan Cakupan Kegiatan,
Tesis tidak dipublikasikan : Universitas Gadjah Mada. World Health Organization. 1992. Pendidikan Kesehatan (terjemahan Ida Bagus
Tjitarsa), Penerbit Institut Teknologi Bandung dan Universitas Udayana, Bandung.
World Health Organization. 1993. Kader Kesehatan Masyarakat (alih bahasa oleh Adi Heru S), Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Zulkarnaini, 2003. Pengaruh Pendidikan Gizi pada Murid Sekolah Dasar Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Keluarga Mandiri Sadar Gizi Di Kabupaten Indragiri Hilir, Tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta
: Universitas Gadjah Mada.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geografis
Secara umum Puskesmas Konda terletak di jalan poros kendari punggaluku km
17, tepatnya di Desa Tanea dengan luas tanah 7000 m² dan luas bangunan rawat inap
seluas 260 m² serta dilegkapi perumahan medis / paramedis.
Puskesmas Konda merupakan salah satu Puskesmas yang berada di wilayah
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan yang terletak di Kelurahan Kon
da,
jarak Puskesmas dengan ibu kota Kabupaten Konawe Selatan ± 65 km, luas wilayah kerj
a
Puskesmas Konda adalah 170 km² yang terdiri dari 16 desa 1 kelurahan yaitu :
1997. Designing Evaluations for Women’s Health Education Program, J. Womens Health, 6, 63 – 71.
Notoatmodjo, S. 1989. Dasar-dasar Pendidikan dan Pelatihan, BPKM UI. Jakarta, 66.
Notoatmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan , Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 37 – 38.
Notoatmodjo, S. 1995. Studi Sistem Penghargaan Kader Sebagai Upaya Melestarikan Posyandu di Jawa Barat dan Jawa Timur, Majalah KesehatanMasyarakat Indonesia, Tahun XXIII, Nomor 10 Halaman 647-
650. Notoatmodjo, S. 2001. Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta, 163 – 164.. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta,
77 – 78. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta. Pedersen, Susan and Williams,Doug. 2004 A Comparison of Assessment Practices
and Their Effects on Learning and Motivation in a Student- Centered Learning Environment. Journal of Educational Multimedia and
Hypermedia, 13 (3),pp.283-307 (http:// www.wikipedia.org/diakses pada 25-12-2011).
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan, 2002. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara, Pusdiklat, Jakarta.
Purhadi. 2004. Gambaran Kegiatan Kader dan Partisipasi Masyarakat Setelah Dilaksanakan Revitalisasi Posyandu di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, Tesis Tidak Diterbitkan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Purwanto, MN. 2004. Psikologi Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Purwodarminto, WJS. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Kesehatan
R.I. 1995. Pedoman Evaluasi Pasca Pelatihan Tenaga Kesehatan, Pusdiklat, Jakarta.
Puskesmas Tempuran. 2005. Laporan Tahunan Kegiatan, Tempuran: Puskesmas Tempuran, Magelang.
Robins, S. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi , Aplikasi. Jilid 1 Edisi Bahasa Indonesia. Prenhallindo, Jakarta.
Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 257 – 269
Santosa, PB. dan Ashari. 2005. Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel danSPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta. 247 – 251.
Sanusi, R. 1991. Bentuk Modul dan Transkrip Belajar Berdasarkan Masalah (BBM). Buletin Pendidikan I.
Sarwono, S. 1997. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Serta Aplikasinya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 9.
Satoto, AB. Jahari, dan Soekirman. 2002. Growth Data from Posyandu in Indonesia: Precision, Accuracy, Reliability and Utilization. Jakarta : Gizi Indonesia.
2002, 26: 17-23. (http:// www. Gizi net/diakses pada 14-08-06). Schein, H. 1991. Psikologi Organisasi, Seri Manajemen No. 88, PT. Pustaka
Binaman Pressindo, Jakarta, 12. Siagian, SP. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. 89
Simon, MGB, Greene, W.H, Gottlieb, N.H. 1995. Introductionto Health Education and Health Promotion. Waveland Press Inc. Illionis USA.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat, Dirjen Dikti Depdiknas, Jakarta, 8.
Soekirman. 2001. Perlu Paradigma Baru untuk Menanggulangi Masalah Gizi Makro di Indonesia, dalam (http:// www.gizi.net./diakses 25-11-2011).
Syarif, R. 1990. Belajar Mandiri dan Belajar Bertolak dari Masalah, Buletin Pendidikan
Tafal, Z. dan Poerbonegoro, S. 1989. Pengantar Pendidikan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
Tim Penggerak PKK Pusat, Ditjen Depdagri, Ditjen Binkesmas Depkes, Unicef. 1999. Panduan Pelatihan Kader Posyandu, Jakarta. 120
Trintrin, T. Tjejep, Hermina, Luciasari, E. Afriansyah, N. dan Fuada, N. 2003, Faktor- faktor Positif Untuk Meningkatkan Potensi Kader Posyandu Dalam Upaya
Mencapai Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), Penelitian Gizi dan Makanan, Vol. 26 No. 2, Puslitbang Gizi dan Makanan, Bogor.
Virgilio, DG. 1993. Problem Based Learning for Training Health Care Managers in Developing Countries, Med Educ, 27, 266 – 273.
Whitherington, 1991. Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rhineka Cipta. 79.
Widodo, 1998. Perbandingan Pengaruh Pelatihan dengan Diskusi Kelompok Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan kader Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) dalam Meningkatkan Cakupan Kegiatan,
Tesis tidak dipublikasikan : Universitas Gadjah Mada. World Health Organization. 1992. Pendidikan Kesehatan (terjemahan Ida Bagus
Tjitarsa), Penerbit Institut Teknologi Bandung dan Universitas Udayana, Bandung.
World Health Organization. 1993. Kader Kesehatan Masyarakat (alih bahasa oleh Adi Heru S), Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Zulkarnaini, 2003. Pengaruh Pendidikan Gizi pada Murid Sekolah Dasar Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Keluarga Mandiri Sadar Gizi Di Kabupaten Indragiri Hilir, Tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta
: Universitas Gadjah Mada.
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Saudari Jummu Huwriyati
Mahasiswa Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat Jurusan Epidemiologi Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Tanda tangan saya ini menunjukkan bukti bahwa saya bersedia dan diberi
informasi serta memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kendari, April 2013
Responden
( ………………................. ………… )
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu
di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara * Page 1 of 9*
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PELATIHAN DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENGETAHUAN,SIKAP DAN TINDAKAN KADER DALAM
KEGIATAN POSYANDU DI KABUPATEN KONAWE SELATAN PROPINSI SULAWESI TENGGARA
I. Karakteristik Individu Kader Posyandu
1). Nama / Inisial Responden :
2). Umur responden : ……………….. Tahun 3). Pendidikan terakhir :
a. Tamat SD b. Tamat SLTP c. Tamat SLTA d. Tamat D-3/S-1
3). Pekerjaan kader : a. Ibu rumah tangga
b. PNS c. Wiraswasta
d. dll… 4). Lama menjadi kader :
a. 1-5 tahun b. 6-10 tahun
c. > 11 5) Status pernikahan
a. Menikah b. Belu menikah
6. pelatihan yang diikuti a. dasar
b. penyegaran
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara
* Page 2 of 9*
II. Pengetahuan
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu
di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara * Page 3 of 9*
No Pertanyaan
Alternatif Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah anda tahu posyandu
adalah kegiatan nyata yang
melibatkan partisifasi masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dari oleh untuk masyarakat yang
dilaksanakan oleh kader ?
2 Apakah anda mengetahui tujuan pelaksanaan dari kegiatan posyandu ?
3 Apakah anda mengetahui sasaran kegiatan pelayanan
kegiatan posyandu ?.
4 Apakah anda mengetahui meja 5 dalam kegiatan
posyandu di khususkan
untuk petugas medis yang
propesional ?
5 Apakah anda mengetahui urutan system lima meja
dalam kegiatan posyandu ?
6 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan
program posyandu ?
7 Apakah anda mengetahui strata tingkatan posyandu ?
8 Apakah anda tahu apa yang
dimaksud dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS) ?
9 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan
posyandu ?
10 Apakah anda mengetahui penyakit apa saja yang
dapat dicegah dengan
kegiatan posyandu ?
11 Apakah anda mengetahui cara pengisian buku KIA
dalam kegiatan posyandu ?
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu
di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara * Page 4 of 9*
12 Apakah anda mengetahui isi buku KIA terkait dengan
kesehatan ibu dan anak ?
13 Apakah anda mengetahui penyuluhan di Posyandu
atau kunjungan rumah
dengan menggunakan
materi penyuluhan dari buku
KIA
14 Apakah anda mengetahui kartu menuju sehat dibagi 2
untuk anak laki-laki dan
anak perempuan
15 Apakah anda mengetahui jenis-jenis imunisasi yang
diberikan kepada bayi dan
anak di posyandu
16 Apakah anda mengetahui jadwal pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan
anak pada saat jadwal posyandu
17 Apakah anda mengetahui jenis dan cara membuat MP
Asi bagi bayi sesuai dengan
buku KIA
18 Apakah anda mengetahui cara merangsang
perkembangan anak sejak
umur 0-3 bulan sampai dengan umur 3-5 tahun
sesuai buku KIA
19 Apakah anda mengetahui grafik peningkatan dan
penurunan Berat badan
pada saat dilakukan
timbangan
20 Apakah anda mengetahui peran kader yang sangat penting dalam
pendampingan dan
peningkatan kesehatan ibu
dan anak dalam pelayanan
kesehatan terrpadu.
III. Sikap
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu
di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara * Page 5 of 9*
No Pertanyaan
Alternatif Jawaban
Setuju Tidak
Setuju
1 Dengan posyandu
masyarakat dapat mendapatkan pelayanan
kesehatan dari oleh
untuk masyarakat yang
dilaksanakan oleh
kader.
2 Dengan posyandu kita
dapat mendapatkan
imunisasi untuk
mencegah penyakit hepatitis B, Campak, Polio, Tetanus, dan
Cacar air.
3 Dengan posyandu kita
dapat melihat bagaimana
perkembangan dan
pertumbuhan bayi dan
balita melalui KMS yang
dimiliki
4 Posyandu adalah salah
satu sarana
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
5 Menjadi seorang kader
posyandu merupakan
salah satu cara
membantu pemerintah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
6 Dengan memberikan
imunisasi pada bayi dan
balita dapat membantu
pertumbuhan yang
normal pada bayi dan
balita
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu
di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara * Page 6 of 9*
7 Dengan menjadi seorang kader, dapat menambah wawasan
dan pengetahuan
8 Membawa bayi ke
posyandu untuk
memeriksakan
kesehatannya lebih baik
dibandingkan membawa
bayi ke
dukun/paranormal
9 Menjadi seorang kader
posyandu merupakan
salah satu tugas yang
mulia walaupun tanpa
insentif
10 Posyandu dapat menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB)
VII. Tindakan Kader Posyandu
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu
di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara * Page 7 of 9*
Sebelum
Hari “H”
Posyandu, Apakah ibu
melaksanak
an kegiatan
?
1. Menyiapkan tempat pelaksanaan, peralatan, sarana
dan prasarana, PMT sebelum
posyandu di mulai.
Y
a
T
i
d
a
k
2. Memberitahukan warga adanya
kegiatan di posyandu. Y
a
T
i
d
a
k
3. Mendata jumlah sasaran ibu
hamil, WUS, PUS, ibu
menyusui, bayi, balita yang ada
diwilayah posyandu binaan ibu
.
Y
a
T
i
d
a
k
4. Menghubungi pokja posyandu
yaitu menyampaikan rencana
kegiatan kepada kantor desa.
Y
a
T
i
k
a
k
5. Melaksanakan pembagian
tugas yaitu menentukan tugas
antara kader baik persiapan
maupun pelaksanaan kegiatan.
Y
a
T
i
d
a
k
Pada Hari “H”
Posyandu, Apakah Ibu
?
6. Melaksanakan pendaftaran
pengunjung posyandu balita
dan ibu hamil.
Y
a
T
i
d
a
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu
di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara * Page 8 of 9*
k
7. Melakukan penimbangan balita
dan ibu hamil yang berkunjung
di posyandu.
Y
a
T
i
d
a
k
8. Melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan dan gizi serta pemberian PMT bila
menemukan balita Bbnya BGM.
Y
a
T
i
d
a
k
9. Mengisi buku KIA/KMS Y
a
T
i
d
a
k
10. Menjelaskan data KIA/KMS
berdasarkan hasil timbangan, Menilai perkembangan balita
sesuai umur berdasarkan buku
KIA, Memberikan penyuluhan
Y
a
T
i
d
a
k
11. Memberikan penyuluhan
kesehatan bila menemukan
balita KEP.
Y
a
T
i
d
a
k
12. Melakukan konsultasi kepada petugas kesehatan bila
menemukan balita sudah 3 kali berturut-turut BBnya tidak naik.
Y
a
T
i
d
a
Pengaruh pelatihan dengan metode problem based learning terhadap pengetahun, sik
ap dan tindakan kader dalam kegiatan posyandu
di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara * Page 9 of 9*
k
Setelah
Hari “H”
Posyandu, Apakah
Ibu ?
13. Merapikan tempat posyandu, melengkapi pencatatan, mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan