PENGARUH MINAT MENONTON TAYANGAN FILM RELIGI TERHADAP AKHLAK SISWA DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-HIDAYAH CIPAYUNG-CIPUTAT Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI) Oleh : UMI KALSUM NIM. 202011000989 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006
93
Embed
Pengaruh Ninat Menonton Tayangan Film Religi Terhadap Ahlaq Siswa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH MINAT MENONTON TAYANGAN FILM RELIGI TERHADAP AKHLAK SISWA DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN
ISLAM AL-HIDAYAH CIPAYUNG-CIPUTAT
Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)
Oleh :
UMI KALSUM NIM. 202011000989
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2006
id5751359 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
ii
PENGARUH MINAT MENONTON TAYANGAN FILM RELIGI TERHADAP AKHLAK SISWA DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN
ISLAM AL-HIDAYAH CIPAYUNG-CIPUTAT
Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)
Oleh : Umi Kalsum
NIM. 202011000989
Pembimbing I Pembimbing II
Yudhi Munadi, M.Ag NIP. 150 289 434
Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag NIP. 150 299 477
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1427 H / 2006 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul �Pengaruh Minat Menonton Tayangan Film Religi
Terhadap Akhlak Siswa� (Studi Kasus di SMP Yayasan Pendidikan Islam Al-
Hidayah Cipayung Ciputat), disusun oleh Umi Kalsum, No. Induk Mahasiswa
202011000989, telah diujikan pada tanggal 17 November 2006 dan telah diterima dan
disahkan oleh dewan penguji skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S-1) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Jakarta, 17 November 2006
Sidang Munaqasyah
Dekan / Ketua Merangkap Anggota
Pembantu Dekan I / Sekretaris Merangkap Anggota
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA NIP. 150 251 356
Prof. Dr. H. A. Fahrurrozi, MA NIP. 150 202 343
Anggota
Penguji I Penguji II
Heny Narendrani H. M.Pd NIP.
Dra. Hj. Sunarti NIP.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Ahamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkn kepada Allah Yang
Maha Esa, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Dan sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-
sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai hari akhir nanti.
Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana Sastra
Satu (S1), di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah
membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Oleh karena itu, penulis membuat
skripsi dengan judul �Pengaruh Antara Minat Menonton Tayangan Film Religi
Terhadap Akhlak Siswa Di SMP Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Cipayung �
Ciputat�.
Selama penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dihadapi dan dialami penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan
data, maupun biaya yang tidak sedikit, dan sebagainya. Namun dengan kerja keras
dan kesungguhan hati serta dorongan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
v
1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan
studi di almameter ini
2. Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan PAI, yang telah banyak memberi pengarahan
Demikianlah daftar ini saya buat dengan sesungguhnya
Jakarta, 01 November 2006
UMI KALSUM
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak dalam perspektif Islam adalah amanah dari Allah swt. Semua orang
tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh,
berilmu dan bertaqwa. Pendidikan anak merupakan tanggung jawab setiap orang
tua. Anak merupakan mutiara bagi setiap orang tuanya. Selain sebagai penerus
generasi, anak juga diharapkan menjadi manusia unggul, lebih dari pada yang
dicapai oleh ayah dan ibunya. Keunggulan seseorang tidak diperoleh secara tiba-
tiba tapi memerlukan pendidikan dan bimbingan secara terus-menerus.1
Anak yang tumbuh dan berkembang secara normal dapat dilihat dari bakat
yang dimiliki oleh anak antara lain mampu memahami dirinya dan pandai
menyikapi permasalahan yang ada disekelilingnya.2
Penanaman akhlak harus dimulai sejak kecil melalui contoh-contoh
kehidupan di rumah tangga, lingkungan maupun di sekolah. Bila nilai-nilai
pendidikan akhlak yang baik telah tertanam di dalam jiwa anak, maka anak tidak
mudah dipengaruhi oleh hal yang negatif dan rasa cinta terhadap pendidikan
1 Rose Mini, A. Priyanto, Prilaku Usia Dini Kasus dan Pemecahannya (Yogyakarta :
Kanisius, 2003), h. 24 2 Jaudah Muhammad Awwad, Mendidik Anak Secara Islami. (Jakarta : Gema Insan, 1995), h.
25
id5776750 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
2
Agama Islam akan terus tertanam dalam kehidupannya. Misal dengan cara orang
tua memberikan teladan bagi anak-anaknya seperti shalat, puasa dan sebagainya.
Kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi dewasa ini
memudahkan manusia untuk mengetahui perkembangan yang terjadi di negara-
negara lain di belahan dunia ini secara cepat. Misalnya melalui televisi yaitu
media elektronik yang mempunyai jaringan yang begitu luas dan mampu
menyajikan gambar yang begitu jelas.
Televisi (TV) memiliki peran sebagai media informasi, pendidikan dan
hiburan bagi masyarakat. Sebagai media informasi TV sangat dibutuhkan untuk
menyampaikan pesan-pesan dan ide-ide pembaharuan. Sebagai media pendidikan
TV memainkan peranan penting dalam membina generasi. Sebagai media hiburan
TV dapat memberikan kepuasan kepada pemirsanya melalui program-program
yang bersifat menghibur dan menghilangkan kejenuhan.
Terlepas dari fungsi atau pengaruh televisi baik langsung maupun tidak
langsung, tidak semua program acara yang ditayangkan dapat diperoleh
manfaatnya karena banyak dari siaran-siaran TV tersebut yang tidak sesuai
dengan sosio kultur bangsa Indonesia, sehingga dapat mempengaruhi
perkembangan kejiwaan, sikap dan perilaku masyarakat khususnya anak dan
remaja.
Maraknya tayangan film feligi saat ini sangat digemari. Mulai dari anak-
anak sampai orang tua mengikuti tayangan tersebut bahkan tayangan film religi
3
merupakan acara kesayangan yang tidak terlewatkan karena memang tayangan itu
dikemas dalam cerita dan tampilan yang seapik dan semenarik mungkin.
Film religi yang tengah menjamur di samping bersifat menghibur juga
memberikan nilai-nilai pendidikan yang positif. Karena cerita-cerita yang
ditampilkan itu tentang bagaimana kita sebagai umat beragama dalam bersikap,
berperilaku, dan bertutur kata, baik itu dalam hubungan kita dengan Allah, orang
tua, saudara, teman, tetangga, bahkan kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, dan
benda-benda tak bernyawa.
Namun sungguh disayangkan, jika cerita-cerita yang ditampilkan kadang
di luar ajaran Islam, terkadang mengandung mistik, dan cenderung tidak masuk
akal atau di luar logika. Untuk itulah orang tua dituntut agar selalu memberikan
bimbingan dan pengawasan kepada anak-anak mereka di saat menonton program
tersebut.
Masih banyak tayangan film religi cerita-ceritanya berdasarkan kisah-
kisah taulada para nabi dan tentu saja bersumber pada al-Qur�an dan hadits. Dan
pasti di setiap ceritanya ada satu pesan moral yang ingin disampaikan kepada para
pemirsa. Dan pesan inilah yang seharusnya dijadikan nilai-nilai pendidikan
akhlak oleh pemirsa terutama pada anak-anak.
Untuk membentuk kepribadian muslim, maka akhlak sangatlah penting
bagi kehidupan keluarga dan masyarakat, tidak kurangnya dirasakan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Akhlak sebagai dasar bagi segala aspek
kehidupan manusia.
4
Agar anak berakhlak mulia, maka perlu menanamkan nilai-nilai akhlak
sejak dini pada anak.
Sehubungan dengan masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti
permasalahan di atas dan menjadikannya sebagai judul skripsi yaitu
�PENGARUH ANTARA MINAT MENONTON TAYANGAN FILM RELIGI
TERHADAP AKHLAK SISWA DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
AL-HIDAYAH CIPAYUNG - CIPUTAT�.
B. Pembatasan Permasalahan
Penelitian ini hanya terbatas pada kajian hubungan antara minat menonton
filem religi di TV dengan akhlak siswa. Minat yang diteliti adalah rasa suka,
gemar atau senang akan sesuatu. Dalam hal ini film religi yang ditayangkan di TV
antara lain : Maha Kasih (RCTI), hari sabtu Pkl. 20.00, Hidayah (Trans TV), hari
selasa Pkl 10.00, Rahasia Ilahi (TPI), hari senin, Pkl. 19.00, Ku Sebut Nama Mu
(RCTI), hari minggu Pkl. 18.00, Iman (SCTV), hari sabtu Pkl. 15.00.
Akhlak yang dimaksud dalam skripsi ini adalah akhlak terhadap orang tua,
guru, teman, dan lingkungan. Minat tersebut dapat diukur melalui suatu
pernyataan atau menjawab sejumlah pertanyaan.
C. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
�Apakah Terdapat Pengaruh Antara Minat Menonton Tayangan Film Religi
5
terhadap Akhlak Siswa di SMP Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah Cipayung-
Ciputat?�.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari rumusan permasalahan di atas, nampak bahwa penelitian skripsi ini
bertujuan :
1. Mengungkapkan adanya pengaruh antara minat menonton film religi dengan
akhlak siswa.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh menonton film religi dengan
akhlak siswa.
Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
1. Sebagai bahan evaluasi bagi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada
anaknya khususnya dalam menonton televisi.
2. Sebagai salah satu sumber masukan bagi para guru tentang pengaruh
menonton film religi di televisi dengan akhlak siswa.
3. Untuk pengelola televisi agar senantiasa memperhatikan tayangan-tayangan
yang ditampilkan sehingga menjadi tayangan-tayangan yang selain bersifat
menghibur juga memiliki nilai-nilai pendidikan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hasil penelitian ini dibagi dalam lima bab, setiap
bab terdiri sub bab, yaitu sebagai berikut ;
6
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II Kajian Teori, Kerangka Berpikir dan Hipotesis
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian minat,
pengertian dan karakteristik film religi, pengertian akhlak, sumber-
sumber akhlak, ruang lingkup akhlak, mencakup juga kerangka
berpikir serta penyusnan hipotesa.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, metode penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan
dan analisa data.
Bab IV Hasil Penelitian Lapangan
Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum tentang SMP
Al-Hidayah Cipayung � Ciputat yang mencakup sejarah berdirinya
sekolah, keadaan guru dan siswa, fasilitas sekolah dan kegiatan
ekstrakurikuler. Setelah itu diuraikan pula deskripsi data dan ulasan
penelitian.
7
Bab V Penutup
Bab ini merupakan akhir dari penulisan skripsi yang membahas
kesimpulan yang dapat ditarik dari bab-bab sebelumnya dan daftar
kepustakaan yang penulis gunakan untuk memperkuat penelitian.
8
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Minat
Kata minat dari segi etimologi berarti kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu, gairah, keinginan.1
Sedangkan dari segi terminologi minat merupakan moment dari
kecenderungan-kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu
objek yang dianggap penting.2
Perasaan senang atau tidak senang merupakan dasar dari suatu minat.
Minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan senang atau tidak senang
ataupun suka dan tidak suka terhadap suatu objek yang ditampilkan dalam
bentuk tingkah laku.
Menurut Muhibbin Syah minat adalah �Kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu�.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan di atas terlihat saling
melengkapi sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan hati kepada sesuatu yang timbul dalam diri individu untuk
1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka, 2001, cet ke-3 h. 744 2 Kartini Kartono, Teori Kepribadian, (Bandung, Alumni 1986), et, ke-8,h. 538
id5790968 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
9
memperhatikan, menerima dan melakukan sesuatu tanpa ada yang menyuruh,
dan sesuatu itu dinilai penting dan berguna bagi dirinya.
2. Pengertian dan Karakteristik Film Religi
a. Pengertian Film Religi
Kata film dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia berarti film
untuk gambar hidup.3
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian film secara
fisik berarti selaput tipis yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar
negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang
dimainkan dibioskop).4
Sedangkan pengertian religi menurut Endang Saifuddin Anshari
berarti bentuk-bentuk yang mempunyai ciri-ciri khas dari kepercayaan dan
aktivitas manusia yang biasa dikenal sebagai kepercayaan dan aktivitas
religion, yaitu dalam bentuk ibadah, kepercayaan terhadap Tuhan,
penerimaan atas wahyu yang supranatural dan penarian keselamatan.5
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka penulis menarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan film religi ialah gambar hidup
3 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta : Pustaka Amani),
h. 97 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 1990), cet ke-3, h. 242 5 H. Endang SaifuddiN Anshari, Agama dan Kebudayaan, (Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1982),
cet. Ke-2, h. 11
10
yang didalamnya menceritakan tentang kehidupan manusia sebagai umat
yang beragama, bagaimana cara bertutur kata, berperilaku baik
hubungannya terhadap Tuhan dan hubungan sesama manusia, maupun
hubungan terhadap lingkungan sekitar, di mana semua itu berdasarkan
pada al-Qur�an dan Hadits.
b. Karakteristik Film Religi
Adapun karakteristik film religi adalah :
1) Film yang didalamnya meneritakan tentang cinta, baik cinta kepada
Allah, rasulnya, cinta kepada kaum muslimin dan semua makhluk
Allah, sesama manusia, alam raya dan sebagainya.
2) Film yang ceritanya berlandaskan kepada akhlak Islam yang
bersumber dari al-Qur�an dan Hadits serta kisah-kisah tauladan.
3) Film yang setiap akhir ceritanya pasti ada nilai-nilai pendidikan dan
hikmah yang dapat kita jadikan satu gambaran kehidupan.
4) Film yang tidak mengajarkan kepada kemusyrikkan, kezhaliman dan
kemaksiatan.6
6 Helvi Tiana Rosa, �Annida� Koperasi Insan Media Ummu Shalihat, X, (27 September
2000), h. 37
11
3. Akhlak
a. Pengertian Akhlak
Kata akhlak secara etimologi berasal dari Bahasa Arab ϕϼΧ
yakni bentuk jama� dari kata al-khuluq (ϖϠΧ) yang artinya tabiat, budi
pekerti, kebiasaan atau adat, keperwiraan, kesatriaan, kejantanan agama
dan kemarahan.7
Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi
pekerti atau kelakuan.8 Sedangkan menurut Soegarda Poerbakawatja
dalam Ensiklopedi Pendidikan bahwa akhlak yaitu budi pekerti, watak,
kesusilaan, kesadaran etik dan moral adalah kelakuan baik yang
merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap Kholiknya dan
terhadap sesama manusia.9
Ada beberapa pendapat tentang akhlak secara terminologi, di
antaranya : Ibnu Maskawih dalam bukunya Tahzibul Akhlak Wa That-
hirul A'raaq sebagaimana yang dikutip oleh Rahmat Djatmika,
mengatakan bahwa :
7 Ensiklopedi Islam, (Jakarta : PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1994), cet. Ke-, h. 102 8 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN. Balai Pustaka,
1991), h. 8 9 Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung Agung 1979), h. 9
12
�ϖϠΨϟ��Δϳ˯έϭ�ήϜϓ�ήϴϏ�Ϧϣ�ΎϬϟΎόϓ�ΎϬϟ�ΔϴϋΩ�βϔϨϠϟ�ϝΎΣ
Artinya : �Akhlak itu ialah kadar gerak jiwa yang mendorong ke arah melakukan kegiatan yang tidak menghajatkan pikiran�.10
Selanjutnya Imam Ghozali mengatakan, sebagai mana dikutip oleh
Artinya � �Akhlak ialah sifat tertanam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbutan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan �.11
Berdasarkan definisi di atas, Yunahar menyimpulkan bahwa
akhlak atau khuluq ialah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga
dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan
dorongan dari luar. Jadi intinya akhlak merupakan suatu kondisi atau sifat-
sifat yang telah meresap dalam jiwa dan telah menjadi kepribadian
sehingga dari situlah timbul berbagai macam perbuatan dengan cara
spontan dan mudah tanpa dibuat-buat.12
10 Rahmat Djatmika, Sistem Etika Islam, (Jakarta : Pustaka Panji Mas, 1996), h. 26 11 Yuhanar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta : LPPI, 1999) cet. Ke-1, h. 2 12 Ibid, h. 3
13
b. Sumber-sumber Akhlak
Yang dimaksud dengan sumber akhlak ialah yang menjadi ukuran
baik dan buruk atau mulia atau tercelanya akhlak. Sebagaimana sumber
akhlak adalah al-Qur�an dan sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan
masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Seperti dalam
konsep akhlak, segala sesuatu itu dinilai baik atau buruk terpuji atau
tercela, berdasarkan karena syara� (al-Qur�an dan Sunnah).13
Di dalam agama Islam baik akhlak terhadap khalik, sesama
manusia maupun terhadap alam telah dijelaskan oleh al-Qur�an dan
Sunnah. Sehingga manusia dapat menjadikan kedua sumber tersebut
sebagai pedoman dalam berakhlak. Yang menjadi landasan dan sumber
ajaran Islam secara keseluruhan sebagai pola hidup baik dan mana yang
buruk ialah al-Qur�an dan Sunnah. Firman Allah swt yang terdapat pada
Artinya : �Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah saw suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah�
1 Drs. M. Yasmin Kepala Sekolah IAIN Bandung Al-Qur�an/B.Arab
2 Ade Laily Suryani, S.Ag Waka Kurikulum IAIN Bandung PPKn
3 Badri Sanusi, S.Ag Waka Kesiswaan UM Jakarta Agama Islam
4 Drs. Sukoco Guru IAIN Bandung Ekonomi
5 Aliudin, S.Ag Guru IAIN Jakarta Komputer/MTK
6 Endang H, A. Ma. Pd Guru/Wali Kelas IKIP Jakarta Matematika
7 Imron, S.Pd Guru IKIP Jakarta Geografi
8 Emi Jamiah, S.Ag Guru/Wali Kelas UIKA Bogor Sejarah/B. Indonesia
9 Dra. Maryanah Guru STKIP Jakarta Ekonomi
10 Dra. Umaeroh Guru/Wali Kelas STKIP PGRI PPKn/Pembukuan
11 Drs. Ruslan Abdul Gani Guru IKIP Jakarta KTK
12 Putri Aula Pertiwi Guru UM Jakarta Fisika
13 Via Aprilia SN Guru - Komputer
14 Juanita Siska Guru UIN Jakarta Fisika/Biologi
15 Drs. Supardi Z Guru/Wali Kelas IAIN Jakarta B. Indonesia
16 M. Idrus, A.Md Guru STBA Pertiwi Bhs. Inggris
17 Lukman Hakim, A.Md Guru UN Jakarta Penjaskes
18 Dra. Wiwin Alawiyah Guru IKIP Muhammdiyah Geografi
19 Siti Suryani Guru UIN Jakarta Biologi
20 Suhandi Guru Unindra PGRI Jakarta Bhs. Inggris
b. Keadaan Siswa
Keadaan siswa SMP Al-Hidayah berdasarkan data statistik tahun
ajaran 2005-2006 keseluruhan berjumlah 224 siswa. Untuk lebih jelasnya
keadaan siswa SMP Al-Hidayah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
28
Kebanyakan siswa tinggal di sekitar sekolah dan tidak jauh dari wilayah
Ciputat.
Tabel 2
Keadaan Siswa Smp Al-Hidayah Cipayung � Ciputat
Tahun Ajaran 2005 / 2006
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 40 54 94
II 25 35 60
III 31 39 70
Jumlah 96 128 224
3. Struktur Organisasi
Suatu organisasi mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan
dengan penuh kesadaran. Di dalamnya terdapat kumpulan orang yang saling
berpengaruh satu sama lain dengan baik, guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Struktur SMP Al-Hidayah memiliki jenjang kerja dan kewenangan
yang terorganisir. Kepala SMP Al-Hidayah dibantu oleh seorang Wakil
Kepala Sekolah yang mempunyai tugas berbeda-beda namun secara umum
bertanggung jawab terhadap jalannya pendidikan dan pengajaran serta
pelaksanaan kurikulum, serta dibantu pula oleh beberapa staf yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan bidangnya. Skema
struktur organisasi SMP Al-Hidayah dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
29
Struktur Organisasi Smp Al-Hidayah Tahun Pelajaran 2005 / 2006
Dra. Hj. Rahmah Noor
Kepala Yayasan
Drs. M. Yasmin
Kepala Sekolah
TU/Keuangan
1. Yeyen Mulyani
2. Suhandi 3. Deden
Ade Laily S.S.Ag
Waka. Bid.Kurikulum
Badri Sanusi, S.Ag
Waka. Bid.Kesiswaan
DEWAN GURU Bid. Mata Pelajaran
1. Dra. Umaeroh Wali Kelas I-1 2. Siti Suryani Wali Kelas I-2 3. Emi Jami�ah,S.Ag Wali Kelas II-1 4. M. Idrus, A.Md Wali Kelas II-2 5. E. Hidayat,A.Ma.Pd Wali Kelas III-
1
SISWA/SISWI SMP AL-HIDAYAH
30
4. Fasilitas Sekolah
Fasilitas sekolah penting untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
belajar siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. SMP
Al-Hidayah secara bertahap menyediakan dan terus berusaha melengkapi
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel 3
Fasilitas Sekolah Smp Al-Hidayah Cipayung � Ciputat
No Fasilitas Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Guru 1
3 Ruang TU 1
4 Ruang BP 1
5 Ruang Kelas 6
6 Ruang Laboratorium 1
7 Ruang Praktek Komputer 1
8 Ruang Perpustakaan 1
9 Ruang Koperasi 1
10 Ruang Musholla 1
11 Ruang Gudang 1
12 Ruang Kantin 1
13 Ruang Penjaga Sekolah 1
14 WC Guru 2
15 WC Murid 2
31
5. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan diantaranya adalah
pendidikan komputer, PMR, OSIS, Pramuka, Paskibra, dan Rohis. Siswa pun
harus mengikuti kegiatan yang telah disediakan, sebagai pusat pelatihan untuk
menjadi seorang kader atau pemimpin.
B. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel minat siswa
terhadap film religi sebagai variabel bebas (variabel x) dan variabel akhlak siswa
sebagai variabel terikat (variabel y). Data Varibel minat siswa terhadap film religi
penulis peroleh dengan menyebarkan angket kepada 60 orang siswa dengan
jumlah soal sebanyak 25 buah dan variabel tentang akhlak siswa juga penulis
peroleh dengan penyebaran angket kepada 60 orang siswa dengan jumlah butir
soal sebanyak 25 buah. Setiap soal diberikan skor dan dijumlahkan untuk masing-
masing responden siswa. Perolehan skor ini akan penulis tampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi.
1. Minat
Dari data yang penulis peroleh tentang minat siswa terhadap film religi
terhadap beragam nilai. Nilai ini berada antara 44 dan 68 nilai ini didapat
setelah penulis memberikan skor pada tiap item. Kemudian skor-skor tersebut
dijumlahkan. Adapun skornya sebagai berikut untuk point selalu (S) : 3,
kadang-kadang (K) : 2, tidak pernah (TP) : 1. Dari penjumlahan skor jawaban
32
pada masing-masing anak maka diperoleh nilai yang paling rendah adalah 44
dan yang paling tinggi adalah 68.
Untuk mengolah variabel digunakan teknik analisa secara deskriptif
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
%100xN
FP
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Number of Cases
Hasil angket dimasukkan dalam tabulasi yang merupakan proses
pengubah data dan instrumen pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel
angka (prosentase), dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :
Tabel 4
Siswa Senang Menonton Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 45 75%
2 Kadang-kadang 11 18,3%
3 Tidak Pernah 4 6,7%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 75% dari responden siswa
menjawab bahwa mereka senang menonton film religi, dan 18,3% menjawab
33
mereka hanya kadang-kadang saja menonton film religi, meskipun 6,7% dan
siswa menjawab tidak pernah menonton film religi.
Tabel 5
Siswa Senang Menonton Film Religi Karena Ceritanya Bagus
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 39 65%
2 Kadang-kadang 12 20%
3 Tidak Pernah 9 15%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa minat siswa terhadap film religi
cukup tinggi karena salah satu faktor, yaitu cerita dengan dimainkan. Dimana
sebanyak 65% dari responden siswa SMP Al Hidayah menjawab senang
menonton film religi karena ceritanya bagus, sedangkan 20% menjawab
kadang-kadang dan 15% menjawab tidak pernah
Tabel 6
Siswa Setia Menonton Film Religi dari Pada Film Lain
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 21 35%
2 Kadang-kadang 31 51,7%
3 Tidak Pernah 8 13,3%
Jumlah 60 100%
34
Tabel di atas menunjukkan bahwa 35% dari responden siswa
menjawab suka menonton film religi dari pada film lain sedangkan 51,6%
menjawab kadang-kadang dan 13,3% menjawab tidak pernah
Tabel 7
Siswa Suka Mengganti Acara Kuis seperti Who Wants To be Millioner
dengan Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 15 8,3%
2 Kadang-kadang 27 45%
3 Tidak Pernah 28 46,7%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa walaupun minat siswa terhadap film
religi cukup tinggi tetapi mereka juga enggan untuk mengganti acara kuis
seperti who wants to be millioner dengan film religi. Terbukti dengan jawaban
dari responden siswa 8,3% menjawab selalu 45% kadang-kadang dan 46,7%
menjawab tidak pernah, hal ini mungkin acara kuis yang ditayangkan berbeda
bentuk dan variasinya dengan film religi.
35
Tabel 8
Siswa Malas Menonton Film Lain Setelah Menonton Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 10 16,6%
2 Kadang-kadang 22 36,7%
3 Tidak Pernah 28 46,7%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 16,6% dari responden siswa menjawab
bahwa mereka selalu malas menonton film lain setelah menonton film religi,
sedangkan 36,7% menjawab kadang-kadang dan 46,7% menjawab tidak
pernah, tabel ini mungkin karena cerita film lain yang disaksikan tersebut
berbeda dengan film religi.
Tabel 9
Siswa Senang Banyak Stasiun TV yang Menayangkan Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 39 65%
2 Kadang-kadang 15 25%
3 Tidak Pernah 6 10%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan minat siswa terhadap film religi memang
cukup tinggi dimana sebanyak 65% dari responden siswa SMP Al Hidayah
36
menjawab senang banyak stasiun TV yang menayangkan film religi,
sedangkan 25% menjawab kadang-kadang dan 10% menjawab tidak pernah.
Tabel 10
Siswa Senang Menonton Film Religi yang Disukai Lebih dari 2 kali
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 26 43,3%
2 Kadang-kadang 26 43,3%
3 Tidak Pernah 8 13,8%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 43,4% dari responden siswa menjawab
selalu senang menonton film religi yang disukai lebih dari 2 kali, hal ini
mungkin karena minat mereka yang cukup tinggi terhadap film religi dan
cerita yang ditampilkan, sehingga membuat mereka tidak merasa bosan jika
menyaksikan film religi lebih dari 2 kali, sedangkan 43,3% menjawab kadang-
kadang dan 13,8 menjawab tidak pernah.
37
Tabel 11
Siswa tertarik dengan Jalan Cerita Film Religi Karena diambil dari
Kisah-kisah Nyata
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 49 81,7%
2 Kadang-kadang 10 16,7%
3 Tidak Pernah 1 1,6%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 81,7% dari responden siswa menjawab
selalu tertarik dengan jalan cerita film religi karena diambil dari kisah-kisah
nyata, sedangkan 16,7% menjawab kadang-kadang, hal ini mungkin karena
memang cerita film religi ada yang tidak berdasarkan kisah nyata bahkan ada
yang terlalu dibuat-buat untuk menarik perhatian pemirsa dan 1,6% menjawab
tidak pernah.
Tabel 12
Film Religi adalah Film Favorit Siswa
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 52 86,7%
2 Kadang-kadang 8 13,3%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 60 100%
38
Tabel di atas menunjukan 86,7% dari responden siswa menjawab
bahwa film religi adalah film favorit mereka, sedangkan 13,3% menjawab
kadang-kadang.
Tabel 13
Siswa akan Menonton Film Religi Walaupun Sudah Mengantuk
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 19 41,7%
2 Kadang-kadang 28 46,7%
3 Tidak Pernah 19 31,6%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 21,7% dari responden siswa
menjawab bahwa mereka akan menonton film religi walaupun sudah
mengantuk sedangkan 46,7% menjawab kadang-kadang. Dan 31,6%
menjawab tidak pernah.
Tabel 14
Siswa akan Mencari Informasi Tentang Tayangan Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 30 50%
2 Kadang-kadang 20 33,3%
3 Tidak Pernah 10 16,7%
Jumlah 60 100%
39
Tabel di atas menunjukkan bahwa minat siswa terhadap tayangan film
religi cukup tinggi dimana sebanyak 50% dari responden siswa SMP Al
Hidayah menjawab selalu, mencari informasi tentang film religi, sedangkan
33,3% menjawab kadang-kadang dan 16,7% menjawab tidak pernah.
Tabel 15
Siswa Akan Bertanya Kepada Teman Jika ada Film Religi yang Baru
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 13 21,7%
2 Kadang-kadang 18 30%
3 Tidak Pernah 29 48,3%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 21,7% dari responden siswa
menjawab selalu akan bertanya kepada teman jika ada film religi yang baru,
sedangkan 30% menjawab kadang-kadang, dan 48,7%, dari responden
menjawab tidak pernah. Hal ini mungkin karena telah banyak mengetahui
tentang informasi film religi tanpa harus bertanya kepada teman.
40
Tabel 16
Siswa akan Membeli atau Meminjam bila ada Film Religi di CD
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 8 13,3%
2 Kadang-kadang 13 21,7%
3 Tidak Pernah 39 65%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa, 13,3% dari responden siswa
menjawab bahwa mereka selalu akan membeli atau meminjam bila ada film
religi, sedangkan 21,7% menjawab kadang-kadang, dan 65% menjawab tidak
pernah. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor keuangan sehingga mereka
tidak mampu bila harus membeli film religi di CD.
Tabel 17
Siswa Suka Mengganti Acara Gosip (Infotainment) dengan Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 20 33,3%
2 Kadang-kadang 25 41,7%
3 Tidak Pernah 15 25%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 33,3% dari responden menjawab selalu
suka mengganti acara gosip (Infotainment) dengan film religi, sedangkan
41
41,7% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 25% dari responden
menjawab tidak pernah.
Tabel 18
Siswa Senang Mengkoleksi CD Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 16 26,7%
2 Kadang-kadang 23 38,3%
3 Tidak Pernah 21 35%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 26,7% dari responden menjawab selalu
senang mengkoleksi CD film religi, sedangkan 38,3% dari responden
menjawab kadang-kadang, dan 35% dari responden menjawab tidak pernah.
Tabel 19
Siswa Tertarik dengan Film Religi karena dapat Mengetahui yang Baik
dan yang Buruk
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 45 75%
2 Kadang-kadang 15 25%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 60 100%
42
Tabel di atas menunjukkan 75% dari responden menjawab selalu
tertarik dengan film religi karena dapat mengetahui yang baik dan yang buruk,
sedangkan 25% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 0% dari
responden menjawab tidak pernah.
Tabel 20
Siswa Suka Film Religi karena dalam Episodenya ada Pesan Moral yang
dapat diterima
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 39 65%
2 Kadang-kadang 21 35%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 33,3% dari responden menjawab selalu
suka film religi karena dalam episodenya ada pesan moral yang dapat
diterima, sedangkan 35% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 0%
dari responden menjawab tidak pernah.
43
Tabel 21
Siswa Senang Film Religi karena Bersumber dari Al-Qur�an dan Hadits
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 47 78,3%
2 Kadang-kadang 13 21,7%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 78,3% dari responden menjawab selalu
senang film religi karena bersumber dari al-Qur�an dan Hadits, sedangkan
21,7% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 0% dari responden
menjawab tidak pernah.
Tabel 22
Siswa tidak Suka Film Religi yang Mengandung Mistik
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 35 58,3%
2 Kadang-kadang 19 31,7%
3 Tidak Pernah 6 10%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 58,3% dari responden menjawab selalu
tidak suka film religi yang mengandung mistik, sedangkan 31,7% dari
responden menjawab kadang-kadang, dan 10% dari responden menjawab
tidak pernah.
44
Tabel 23
Siswa Senang Film Religi karena Ada Ustadz dan Ustadzah yang
Memberikan Inti Sari Cerita
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 33 55%
2 Kadang-kadang 23 38,3%
3 Tidak Pernah 4 6,7%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 55% dari responden menjawab selalu
senang film religi karena ada ustadz dan ustadzah yang memberikan inti sari
cerita, sedangkan 38,3% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 6,7%
dari responden menjawab tidak pernah.
Tabel 24
Siswa Merasa Takut Melakukan Sesuatu yang Dilarang Agama Setelah
Menonton Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 50 83,3%
2 Kadang-kadang 7 11,7%
3 Tidak Pernah 3 5%
Jumlah 60 100%
45
Tabel di atas menunjukkan 83,3% dari responden menjawab selalu
merasa takut melakukan sesuatu yang dilarang agama setelah menonton film
religi, sedangkan 11,7% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 5%
dari responden menjawab tidak pernah.
Tabel 25
Siswa Senang Film Religi karena Tidak Hanya di Tayangkan pada Bulan
Ramadhan Saja
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 24 40%
2 Kadang-kadang 27 45%
3 Tidak Pernah 9 15%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 40% dari responden menjawab selalu
senan film religi karena tidak hanya di tayangkan pada bulan Ramadhan saja,
sedangkan 45% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 15% dari
responden menjawab tidak pernah.
46
Tabel 26
Siswa Sadar bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang Setelah
Menonton Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 55 5,7%
2 Kadang-kadang 5 8,3%
3 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 5,7% dari responden menjawab selalu
sadar bahwa Allah maha pengasih dan maha penyayang setelah menonton
film religi, sedangkan 8,3% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 0%
dari responden menjawab tidak pernah.
Tabel 27
Siswa Suka Mengganti Film Action dengan Film Religi
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 16 26,7%
2 Kadang-kadang 30 50%
3 Tidak Pernah 14 23,3%
Jumlah 60 100%
47
Tabel di atas menunjukkan 26,7% dari responden menjawab selalu
suka mengganti film action dengan film religi, sedangkan 50% dari responden
menjawab kadang-kadang, dan 23,3% dari responden menjawab tidak pernah.
Tabel 28
Siswa Senang Film Religi yang Dimainkan oleh Artis-artis Favorit
Mereka
No Alternatif Jawaban N %
1 Selalu 21 35%
2 Kadang-kadang 19 31,7%
3 Tidak Pernah 20 33,3%
Jumlah 60 100%
Tabel di atas menunjukkan 35% dari responden menjawab selalu
senang film religi yang dimainkan oleh artis-artis favorit mereka, sedangkan
31,7% dari responden menjawab kadang-kadang, dan 33,3% dari responden
menjawab tidak pernah.
Dalam membuat tabel distribusi frekuensi data kelompok ditempuh
cara sebagai berikut :
1. Mencari Highest Score dan Lowest Score dan nilai yang diperoleh dapat
dinilai bahwa H = 68 dan L = 44
2. Menetapkan luas penyebaran nilai yang ada, atau mencari banyaknya nilai
mulai dari terendah sampai dengan tertinggi yang biasa disebut total range
48
atau sering disingkat range saja dan diberi lambang dengan huruf R
dengan menggunakan rumus :
R = H � L + 1
R = 68 � 44 + 1
= 23
3. Menetapkan besar atau luasnya kelompok data untuk masing-masing
karena data yang disebut interval. Dalam menetapkan interval ini penulis
menggunakan aturan strugges dengan rumus :
K = 1 + 3,32 log N
= 1 + 3,32 log 60
= 1 + 3,32 . 1 ; 77
= 1 + 5,87
= 6,87/7
I = 7
23
K
R = 3,2/3
Untuk lebih jelasnya tentang penyebaran data minat siswa terhadap
Selanjutnya hasil perhitungan di atas akan dijuji keabsahannya dengan
menggunakan produt moment untuk mengetahui tingkat korelasi variabel, yaitu :
rxy =
2222 YYNXXN
YXY.XN
71
rxy
22 366422561060339719464960
3664339720820160
..
.
13424896135366001153960911678940
1244660812492060
111704139331
45452
.
41556383002
42452
080124755
42452
,
= 0,34028
= 0,34
Berdasarkan perhitungan tabel di atas, diperoleh nilai koefiensi korelasi
antara minat menonton film religi dengan akhlak siswa yaitu 0,34. Dengan
demikian koefisiensi korelasi antara minat menonton film religi dengan akhlak
siswa dengan derajat yang sangat lemah atau sangat rendah, karena berada pada
0,00 � 0,40.
D. Interpretasi Data
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefiensi korelasi rxy yaitu
0,34. Jika diperhatikan maka indeks korelasi yang diperoleh bertanda positif. Ini
berarti korelasi antara variabel x (minat menonon film religi) dan variabel y
(akhlak siswa) pada posisi pengaruh yang searah, dengan istilah lain terdapat
72
pengaruh yang positif. Kemudian nilai tersebut diinterprestasikan dengan cara
sederhana (cara kasar) yaitu dengan memberikan interpretasi terhadap angka
koefisien product moment.
Selanjutnya untuk pengujian hipotesa nihil dan hipotesa kerja atau
hipotesa alternatif dilakukan dengan cara berkonsultasi pada label nilai �r�
product moment atau disebut juga interpretasi :
a. Hipotesa Nihil (HO) yaitu, �Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan
antara minat menonton film religi dengan akhlak siswa�
b. Hipotesa Alternatif (Ha) yaitu, �Terdapat korelasi positif yang signifikan
antara minat menonton film religi dengan akhlak siswa�
Secara teliti dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau
degrees of freedomnya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut :
Df = N � nr
= 60 � 2
= 58.
Keterangan :
Df : Degres of Fredom
N : Number of Cases
Nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan
Dengan memeriksa tabel �r� Product moment ternyata bahwa dengan df
sebesar 58, pada taraf signifikan 5% diperoleh ttabel = 0,250 sedangkan pada taraf
signifikansi 1% diperoleh r tabel = 0,325 karena rxy pada taraf signifikansi 5%
73
lebih besar dari pada rtabel atau rt = (0,34 > 0,250). Maka pada taraf signifikansi
5% hipotesa kerja atau hipotesa alternatif diterima dan hipotesa nol atau nihil
disetujui atau ditolak, berarti bahwa pada taraf signifikansi 5% itu terdapat
korelasi yang signifikan antara variabel x (minat menonton film religi) dan
variabel y (akhlak siswa) selanjutnya pada taraf signifikansi 1% rxy atau r0 juga
lebih besar daripada rtabel atau rt (0,34 > 0,325) maka pada taraf signifikansi 1%
itu hipotesa kerjapun diterima dan hipotesa nol atau nihil ditolak. Ini berati bahwa
untuk taraf signifikansi 1% juga tidak terdapat korelasi yang signifikan antara
variabel x (minat menonton film religi) dan variabel y (akhlak siswa).
E. Ulasan
Dari penjelasan di atas dapat dibuat ulasan sebagai berikut : Mengenai
deskripsi data. Perolehan nilai minat menonton film religi (variabel x) itu
beragam. Nilai ini di dapat melalui penyebaran angket kepada siswa kelas I dan
II, setiap item angket diberi skor, apabila responden menjawab point S maka akan
diberi skor 3, point K diberi skor 2, point TP diberi skor 1. Item ini berjumlah
sebanyak 25 item soal kemudian skor-skor itu dijumlahkan keseluruhannya dari
tiap-tiap siswa, sehingga didapat nilai yang terendah adalah 44 dan tertinggi
adalah 68. Begitu juga akhlak siswa (variabel y) didapat dengan menyebarkan
angket kepada siswa kelas I dan II, sehingga didapat nilai tertinggi adalah 72 dan
nilai terendah adalah 48. Mengenai bagaimana penyebaran nilai masing-masing
penulis tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
74
Kemudian adalah dengan cara meneliti atau dengan cara konsultasi pada
nilai �r� tabel product moment. Cara ini ditempuh dengan terlebih dahulu
mengetahui derajat bebasnya yaitu 58, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel
dengan Df = 58 pada taraf signifikansi 5% diperoleh 0,250 ternyata rxy lebih
besar daripada rtabel. Maka hipotesa alternatif diterima karena tidak teruji
kebenarannya, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel yaitu 0,325.
pada tataf ini juga ternyata hasil perhitungan rxy lebih kecil dari pada rtabel maka
hipotesa alternatif diterima dan hipotesa nol ditolak sehingga dapat
diinterpretasikan antara minat menonton film religi (variabel x) dan akhlak siswa
(variabel y) ada pengaruh.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan
pada bab-bab terdahulu mengenai hubungan antara mina menonton tayangan flim
religi terhadap akhlak siswa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pengaruh minat penonton tayangan flim religi terhadap akhlak siswa SMP
Al-Hidayah Cipayung Ciputat berdasarkan hasil penelitian pada interpretasi
secara sederhana di dapatkan korelasi yang sangat tinggi antara minat menonton
tayangan flim religi (variabel X) terhadap akhlak siswa (variabel Y). Hal ini
menunjukkan bahwa tingginya minat menonton tayangan flim religi
mempengaruhi akhlak siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan dalam interpretasi dengan menggunakan tabel nilai �r� product
moment, ternyata �r� hitung lebih kecil dari pada �r� tabel, baik pada taraf
signifikasi 5% (0,250) maupun 1% (0,325), dengan demikian hipotesa nol (Ho)
diterima atau disetujui, sedangkan hipotesa alternatif (Ha) ditolak. Ini berarti
bahwa minat menonton tayangan flim religi memberikan pengaruh positif yang
signifikan terhadap akhlak siswa.
Banyak hal yang menjadi pengaruh akhlak siswa tergolong baik atau
buruk, diantaranya keluarga, lingkungan, masyarakat, dan pergaulan itu semua
merupakan satu kesatuan yang dapat mempengaruhi atau mendukung siswa
id5844406 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
76
memiliki akhlak yang baik. Pengaruh akhlak siswa tidak dapat dilihat hanya dari
minat mereka menonton film religi, tetapi bagaimana siswa tersebut dapat
menerapkan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Melihat hasil penelitian yang dilakukan penulis, pada akhirnya penulis
ingin memberikan saran yang mudah-mudahan dapat diterima oleh berbagai pihak
yang terkait sebagai berikut :
1. Kepada para siswa, walaupun minat menonton tayangan flim religi memiliki
pengaruh yang positif terhadap akhlak, namun jadikankan menonton televisi
sebagai suatu selingan saja, jangan sampai menonton televisi dijadikan suatu
kegiatan rutin.
2. Orang tua harus memberikan pengarahan dalam menonton tayangan flim
religi sehingga anak dapat mengetahui mana prilaku yang dapat dicontoh dan
mana yang tidak. Dan orang tua harus memberikan pengarahan dalam
mengatur waktu menonton televisi sehingga tidak mengganggu aktivitas
belajar mereka.
3. Kepada pengelola stasiun televisi, hendaknya tidak menjadikan media televisi
sebagai komoditas bisnis semata, tapi mesti memperhatikan dampak yang
timbul dari tayangan yang disiarkan, pihak pengelola juga hendaknya lebih
selektif dalam menayangkan suatu acara, dan memperhatikan jam tayang
77
acara-acara yang dirasakan akan menarik banyak pemirsa, sehingga tidak
mengganggu kegiatan siswa terutama aktivitas belajarnya.
4. Kepada pihak sekolah SMP Al-Hidayah Cipayung Ciputat teruslah
pertahankan dan apabila perlu tingkatkan dalam mendidik dan mengawasi
anak didiknya.
77
DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta : Pustaka
Amani. Anshari, H. Endang Saifuddin, Agama dan Kebudayaan, Surabaya : PT. Bina Ilmu,
1982, cet. Ke-2. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 1993. As-Suyuti, Jalaludin, Jami�ul Alhadits, Beirut : Darul Fikr, 1994, Juz 4. Awwad, Jaudah Muhammad, Mendidik Anak Secara Islami. Jakarta : Gema Insan,
1995. Depag RI, Al-Qur�an dan Terjemahannya, Semarang : PT. Karya Toha Putra, 1995. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Balai Pustaka, 1990, cet ke-3. Djatmika, Rahmat, Sistem Etika Islam, Jakarta : Pustaka Panji Mas, 1996. Ensiklopedi Islam, Jakarta : PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1994, cet. Ke-1. Ilyas, Yuhanar, Kuliah Akhlak, Yogyakarta : LPPI, 1999, cet. Ke-1. Kartono, Kartini, Teori Kepribadian, Bandung, Alumni 1986, et, ke-8. Mini, Rose, A. Priyanto, Prilaku Usia Dini Kasus dan Pemecahannya, Yogyakarta :
Kanisius, 2003. Nata, Bidin, Akhlak Tasawuf, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996, cet, ke-7. Poerbakawatja, Soegarda, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta : Gunung Agung 1979. Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN. Balai
Pustaka, 1991. Rosa, Helvi Tiana, �Annida� Koperasi Insan Media Ummu Shalihat, X, 27 September
2000.
id5859203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com