PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN KADER POSYANDU DI DESA HELVETIA KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2019 SKRIPSI Oleh ANNISA FADHILLA NST NIM. 151000219 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019 Universitas Sumatera Utara
119
Embed
PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIVAN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP
KEAKTIVAN KADER POSYANDU DI DESA HELVETIA
KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2019
SKRIPSI
Oleh
ANNISA FADHILLA NST
NIM. 151000219
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TERHADAP
KEAKTIVAN KADER POSYANDU DI DESA HELVETIA
KECAMATAN SUNGGAL TAHUN 2019
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Oleh
ANNISA FADHILLA NST
NIM. 151000219
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
Universitas Sumatera Utara
i
Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap
Keaktivan Kader Posyandu di Desa Helvetia
Kecamatan Sunggal 2019
Nama Mahasiswa : Annisa Fadhilla Nasution
Nomor Induk Mahasiswa : 151000219
Departemen : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Tanggal Lulus: 13 Agustus 2019
Universitas Sumatera Utara
ii
Telah diuji dan dipertahankan
Pada tanggal : 13 Agustus 2019
TIM PENGUJI SKRIPSI
Ketua : dr. Heldy B.Z., M.P.H.
Anggota : 1. dr. Fauzi, S.K.M.
2. dr. Rusmalawaty, M.Kes.
Universitas Sumatera Utara
iii
Pernyataan Keaslian Skripsi
Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh
Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktivan Kader Posyandu di Desa
Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019” beserta seluruh isinya adalah benar
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
kelimuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam
daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Medan, Agustus 2019
Annisa Fadhilla Nasution
Universitas Sumatera Utara
iv
Abstrak
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM), yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
motivasi dan pengetahuan terhadap keaktivan kader posyandu di Desa Helvetia
kecamatan Sunggal. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan masalah yang ada di posyadu Desa Helvetia
Kecamatan Sunggal. Populasi penelitian ini adalah seluruh kader posyandu
pengambilan sampel dengan cara total populasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap keaktivan kader
variabel yaitu insentif (p=0,018) dan pengetahuan (p=0,010),) sedangkan tidak
memiliki hubungan yang signifikan penghargaan (p=0,075), tanggung jawab
(p=0,401), pekerjaan itu sendiri (p=0,563), hubungan interpersonal (p=0,324) dan
lingkungan (p=0,348). Diharapkan petugas kesehatan memberikan pelatihan
tentang program dan kegiatan posyandu kepada kader secara berkelanjutan
bagi kader sehingga mampu meningkatkan pengetahuan maupun
keterampilan, sehingga timbul rasa percaya diri dan tanggung jawab dalam
diri kader.
Kata kunci: Motivasi, keaktivan kader
Universitas Sumatera Utara
v
Abstract
Posyandu is a form of community-based health effort (UKBM), which is managed
from, by, for and with the community, in organizing health development, in order
to empower the community and provide facilities to the community in obtaining
health services. This study aims to determine the effect of motivation and
knowledge on the activeness of posyandu cadres in Helvetia Village, Sunggal sub-
district. This type of research was a quantitative descriptive that aims to describe
the problems that exist in the village of Helvetia posyadu Sunggal District. The
population of this research was all posyandu cadres in the sample collection by
means of the total population. The results showed that the variables that had a
significant influence on the activeness of the cadre variables were incentives (p =
0.018) and knowledge (p = 0.010), whereas they did not have a significant
relationship of appreciation (p = 0.075), responsibility (p = 0.401), the work itself
(p = 0.563), interpersonal relationships (p = 0.324) and the environment (p =
0.348). It was expected that health workers provide training on posyandu
programs and activities to cadres on an ongoing basis for cadres so that they
were able to increase their knowledge and skills, so that self-confidence and
responsibility within cadres arises.
Keywords: Motivation, liveliness of cadres
Universitas Sumatera Utara
vi
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah
yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktivan Kader
Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019”. Skripsi ini
adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes., selaku Ketua Departemen Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
4. dr. Heldy B.Z., M.P.H., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, arahan, dan masukan
kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
vii
5. dr. Fauzi, S.K.M., selaku Dosen Penguji I selaku yang telah meluangkan
waktu dan pikiran dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. dr. Rusmalawaty, M.Kes., selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan
waktu dan pikiran dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU atas ilmu yang telah
diajarkan selama ini kepada penulis.
8. Pegawai dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terkhusus Dian Afriyanti.
9. Sugiarno, selaku Kepala Desa Helvetia yang telah memberikan izin dan
membantu penulis untuk melakukan penelitian di Puskesmas serta seluruh
pegawai kantor Kepala Desa yang telah banyak membantu penulis selama
melakukan penelitian.
10. Teristimewa untuk orang tua (Khairul Rizal Nasution, S.Pd dan Sitti Rahmah,
S.Pd, M.Si) yang telah memberikan kasih sayang yang begitu besar dan
kesabaran dalam mendidik dan memberi dukungan kepada penulis.
11. Terkhusus untuk saudari (Atika Zahra Nst) yang telah memberikan semangat
kepada penulis dan juga saudara (Al-Faraby, S.K.M.).
12. Teman-teman terdekat (Novi, Lala, Syafii, Baginda, Bayu, dan Baim)
13. Kepada teman – teman “Dekatreis” yang senantiasa mendukung penulis
dalam hal apapun.
14. Seluruh Pengurus dan Anggota Lembaga Kesenian Universitas Sumatera
Utara yang telah mendukung dan mendoakan penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
Universitas Sumatera Utara
viii
semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis
berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat
bagi pembaca.
Medan, Agustus 2019
Annisa Fadhilla Nasution
Universitas Sumatera Utara
ix
Daftar Isi
Halaman
Halaman Persetujuan i
Halaman Penetapan Tim Penguji ii
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii
Abstrak iv
Abstract v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi ix
Daftar Tabel xii
Daftar Gambar xiii
Daftar Lampiran xiv
Daftar Istilah xv
Riwayat Hidup xvi
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 6
Tujuan Penelitian 7
Tujuan umum 7
Tujuan khusus 7
Manfaat Penelitian 7
Tinjauan Pustaka 9
Konsep Dasar Posyandu 9 9 Definisi dan karakteristik Pb 5
Definisi posyandu 9
Tujuan posyandu 9
Sasaran posyandu 9
Fungsi posyandu 10 13
Manfaat posyandu 11
Kegiatan posyandu 12
Tingkat pelayanan posyandu 18
Kader Posyandu 20
Definisi dan konsep kader posyandu 20
Peran dan tugas kader posyandu 21
Proses pemilihan kader posyandu 23
Keaktivan Kader 23
Motivasi 24 Pengertian motivasi 24
Teori motivasi dua faktor Frederick Herzberg 24
Pengetahuan 29
Definisi pengetahuan 29
Universitas Sumatera Utara
x
Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Keaktivan
Kader Posyandu 32 Kerangka Konsep 34
Hipotesis 34
Metode Penelitian 36
Jenis Penelitian 36
Lokasi dan Waktu Penelitian 36
Populasi dan Sampel 36
Variabel dan Definisi Operaional 37
Metode Pengumpulan Data 38
Metode Pengukuran 38
Metode Analisis Data 40
Hasil Penelitian 41
Gambaran Umum Desa Helvetia 41
Data geografi 41
Gambaran umum Posyandu 41 Deskripsi Karakteristik Responden 42
Distribusi responden berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan,
dan status perkawinan. 42
Analisis Univariat 43
Deskripsi responden berdasarkan motivasi 43
Deskripsi responden berdasarkan penghargaan terhadap kader 43
Deskripsi responden berdasarkan tanggung jawab 44
Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan itu sendiri 44
Deskripsi responden berdasarkan hubungan interpersonal 44
Deskripsi responden berdasarkan lingkungan 44
Deskripsi responden berdasarkan imbalan 44
Deskripsi responden berdasarkan pengetahuan 46
Deskripsi responden berdasarkan keaktivan kader 46
Analisis Bivariat 47 Hasil uji statistik bivariat umur, pendidikan, pekerjaan
dan status perkawinan 49
Analisis Multivariat 49
Pembahasan 52
Keaktivan Kader Posyandu 52 Pengaruh Penghargaan terhadap Keaktivan Kader Posyandu 53
Pengaruh Tanggung Jawab terhadap Keaktivan Kader Posyandu 55
Pengaruh Pekerjaan itu Sendiri terhadap Keaktivan Kader Posyandu 56
Pengaruh Hubungan Interpersonal terhadap Keaktivan Kader
Posyandu 57
Pengaruh Lingkungan terhadap Keaktivan Kader Posyandu 58
Pengaruh Imbalan terhadap Keaktivan Kader Posyandu 59 Pengaruh Pengetahuan terhadap Keaktivan Kader Posyandu 60
Universitas Sumatera Utara
xi
Kesimpulan dan Saran 62
Kesimpulan 62
Saran 62
Daftar Pustaka 64
Lampiran 68
Universitas Sumatera Utara
xii
Daftar Tabel
No Judul Halaman
1 Daftar Meja Posyandu 17
2 Tingkat Perkembangan Posyandu 19
3 Aspek Pengukuran Variabel Motivasi 39
4 Aspek Pengukuran Variabel Pengetahuan 39
5 Aspek Pengukuran Variabel Keaktivan 40
6 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Umur Responden
Pendidikan, Pekerjaan dan Status Perkawinan
42
7 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi 45
8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Motivasi
Keseluruhan
46
9 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengetahuan 46
10 Deskripsi Responden Berdasarkan Keaktivan Kader 46
11 Hasil Uji Chai Square 48
12 Hasil Uji Statistik Bivariat Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan
Status Perkawinan
49
13 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 50
Universitas Sumatera Utara
xiii
Daftar Gambar
No Judul Halaman
1 Kerangka konsep 34
Universitas Sumatera Utara
xiv
Daftar Lampiran
Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian 68
2 Master Data 75
3 Output Data SPSS
82
4 Surat Permohonan Izin Penelitian 94
5 Surat Izin Penelitian 95
6
Surat Selesai Penelitian 96
7 Dokumentasi Penelitian 97
Universitas Sumatera Utara
xv
Daftar Istilah
AKABA Kematian Anak Balita
AKB Angka Kematian Bayi
AKI Angka Kematian Ibu
BGM Bawah Garis Merah
BKM Bina Keluarga Balita
IMD Inisiasi Menyusui Dini
KB Keluarga Berencana
KEK Kurang Energi Kronis
KIA Kesehatan Ibu dan Anak
KMS Kartu Menuju Sehat
KRR Kesehatan Reproduksi Remaja
MMD Musyawarah Masyarakat Desa
NKKBS Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PMT Pemberian Makanan Tambahan
PUS Pasangan Usia Subur
P4K Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
TOGA Taman Obat Keluarga
UKBM Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
UP2K Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Universitas Sumatera Utara
xvi
Riwayat Hidup
Annisa Fadhilla Nasution lahir pada tanggal 09 Juni 1997 di Medan,
Provinsi Sumatera Utara. Beragama Islam, bertempat tinggal di Perumnas
Helvetia Kecamatan Medan Helvetia. Penulis merupakan anak pertama dari dua
bersaudara dari pasangan Bapak Khairul Rizal Nasution dan Ibu Sitti Rahmah.
Pendidikan formal penulis dimulai dari TK Mandiri di Kota Medan lulus
pada Tahun 2003, pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Percobaan Kota
Medan lulus pada Tahun 2009, Sekolah Menengah Pertama di SMPS PERTIWI
lulus pada Tahun 2012, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 3 Medan lulus
pada Tahun 2015, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi
S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara. Selama kuliah penulis aktif di Lembaga Kesenian USU pada Tahun 2015-
2019 yang telah mengikuti event Internasional yaitu Indonesia Malaysia Thailand
Growth Triangle dan event Nasional Pekan Seni Mahasiswa Nasional di Jogja
dalam bidang budaya pada Tahun 2016 dan 2019.
Medan, Agustus 2019
Annisa Fadhilla Nasution
Universitas Sumatera Utara
1
Pendahuluan
Latar Belakang
Posyandu adalah bentuk usaha agar terwujudnya masyarakat yang sehat.
Posyandu merupakan wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM), yang dikelola dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan
bersama masyarakat, untuk memberdayakan masyarakat dan membantu
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Tipe pelayanan
Posyandu bersifat terpadu, hal ini berfungsi untuk mempermudah dan
menguntungkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang lengkap pada
waktu yang tepat dan tempat yang baik. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara
teratur dan saling terhubung serta saling memperkuat antar kegiatan dan program
agar pelayanan di Posyandu terus berjalan dan sesuai dengan situasi/kebutuhan
masyarakat sekitar posyandu dan pada setiap kegiatannya tetap memanfaatkan
sumber daya masyarakat sekitar (Kemenkes RI, 2011).
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi,
imunisasi, dan penanggulangan diare. Kegiatan Posyandu ini menggambarkan
tingkat kemandirian dan peran serta masyarakat, juga menggambarkan kepedulian
(perilaku) masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan
(Depkes RI, 2006).
Setiap kegiatan Posyandu akan dilakukan oleh kader dan mendapat
bimbingan teknis dari petugas kesehatan. Kriteria menjadi Kader Posyandu terdiri
dari anggota masyarakat yang bersedia, mampu, dan bisa meluangkan waktu
Universitas Sumatera Utara
2
untuk melaksanakan kegiatan Posyandu dengan sukarela. Kader dipilih dari
masyarakat dengan cara merundingkan dengan masyarakat lain pada saat
pembentukkan Posyandu. Menurut Depkes RI (2006) jumlah kader di setiap
Posyandu sejumlah 5 (lima) orang sesuai dengan jumlah kegiatan utama yang
akan dilaksanakan di Posyandu dengan sistem pelayanan 5 meja atau 5 langkah
kegiatan, yaitu: 1) Pendaftaran; 2) Penimbangan; 3) Pencatatan/pengisisan Kartu
Menuju Sehat (KMS); 4) Penyuluhan ; 5) Pelayanan kesehatan.
Peranan kader sangat penting karena kader bertanggungjawab atas
pelaksanaan program Posyandu, bila kader tidak aktif maka pelaksanaan kegiatan
Posyandu juga menjadi tidak baik dan akibatnya status gizi bayi (balita) tidak
dapat dideteksi secara cepat dengan jelas. Hal ini akan berpengaruh signifikan
dalam tingkat keberhasilan program Posyandu khususnya dalam memantau
tumbuh kembang balita (Andira, 2012).
Keaktivan kader di sini sangat menentukan keberlangsungan dan
perkembangan Posyandu, di pihak lain masih besar jumlah kader tidak aktif, yaitu
kader yang terdaftar tetapi tidak melaksanakan dan tidak terlibat dalam kegiatan
Posyandu. Untuk membangun Posyandu yang memiliki kualitas baik diperlukan
kader-kader yang profesional dan memiliki kompetensi yang memadai.
(Adisasmito, 2007). Dibutuhkan juga perbaikan dan pengembangan peran kader
dalam setiap kegiatan Posyandu dengan cara melakukan pembinaan profesional
oleh petugas yang terkait.
Motivasi dinilai sangat penting dalam meningkatkan keaktivan seorang
kader Posyandu. Motivasi kader-kader pelaksana Posyandu yang semakin
menurun, tentunya akan menyebabkan terjadinya drop out (angka putus).
Universitas Sumatera Utara
3
Persentase kader aktif nasional saat ini sebesar 69,2% dan jumlah kader drop out
sebesar 30,8%. Seperti yang telah disampaikan oleh Kementerian RI (2011),
penyelenggaraan Posyandu yang baik akan sangat berpengaruh pada berapa lama
Posyandu akan bertahan, sehingga kader menjadi lebih terampil dan menjadi
termotivasi untuk melakukan perannya sebagai pelaksana Posyandu yang sangat
penting.
Pada tahun 2016, jumlah Posyandu di Indonesia berjumlah 294.428
Posyandu dan sebanyak 169.087 atau sekitar 57,43% Posyandu merupakan
Posyandu aktif. Posyandu aktif merupakan Posyandu yang dapat
meyelenggarakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil,
ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare)
dengan menjangkau masing-masing minimal 50% dan melaksanakan kegiatan
tambahan. Bila ditinjau dari aspek kualitas, masih sering ditemukan masalah.
Antara lain, kelengkapan sarana dan kader Posyandu yang belum memiliki
kompetensi profesional yang memadai.
Kader Posyandu merupakan masyarakat yang dipilih, bersedia, mampu,
dan memiliki waktu untuk mengelola kegiatan Posyandu.“Keaktivan kader yang
baik dapat tercapai bila seseorang kader memiliki kemampuan, kemauan dan
usaha dapat menghasilkan motivasi, setelah ada motivasi dapat timbulkan
kegiatan yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan dari pegawai Puskesmas mengenai pelayanan kesehatan
dasar” (Kemenkes, 2017).
Dari data profil kesehatan Sumatera Utara tahun 2016 terdapat 15.648
Posyandu yang ada dilaporkan yang terdiri dari 1.472 unit (9,41%) Posyandu
Universitas Sumatera Utara
4
pratama, 6.291 unit (40,20%) Posyandu Madya, 7.553 unit (48,27%) Posyandu
purnama, Posyandu Mandiri 332 unit (2,12%) dari data tersebut terlihat
peningkatan jumlah Posyandu secara menyeluruh, khususnya Posyandu purnama
dan mandiri persentase peningkatannya sampai dengan tahun 2016 sudah
mencapai 50,39%. Namun, bila dibandingkan dengan target nasional Posyandu
aktif yang memiliki target pertumbuhan sebesar 65%, Sumatera Utara masih
cukup jauh dalam mencapai target tersebut. Apabila melihat rasio Posyandu
terhadap desa/kelurahan di Provinsi Sumatera Utara tahun 2016 adalah 2,56,
sedikit mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 yang hanya 2,58.
Dengan demikian rata-rata pada tiap desa/kelurahan terdapat 2-3 Posyandu (Dinas
Kesehatan Sumatera Utara, 2017).
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang tahun 2016
terdapat 1442 Posyandu yang terdiri dari 77 Posyandu pratama, 872 Posyandu
madya, 474 Posyandu purnama, dan 19 Posyandu mandiri. Dari keseluruhan
jumlah tersebut tidak semua Posyandu aktif, jumlah Posyandu yang aktif kurang
dari separuhnya yaitu 493 Posyandu (Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang,
2017).
Berdasarkan data profil kesehatan Puskesmas Mulyorejo (2017) terdapat
22 Desa dengan jumlah Posyandu 59 yang terdiri dari 4 Posyandu pratama, 8
Posyandu madya, 46 Posyandu purnama, dan 1 Posyandu mandiri. Target standar
pencapaian yang di harapkan masing-masing Posyandu setiap tahunnnya 95%.
Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pada Posyandu yang terdapat di
Desa Helvetia Kecamatan Sunggal yang termasuk wilayah kerja Puskesmas
Mulyorejo. Desa Helvetia terdiri dari 8 Dusun dan memiliki 8 Posyandu.
Universitas Sumatera Utara
5
Berdasarkan obesevasi awal pada bulan Desember jumlah kader di
Posyandu Desa Helvetia sebanyak 40 orang kader yang aktif 17 orang kader dan
yang tidak aktif 23 orang kader. Selain itu, Posyandu tersebut belum menjalankan
5 kegiatan utama Posyandu. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pembinaan
khusus terhadap kader, kader hanya diberikan arahan oleh bidan desa. Tidak
adanya penghargaan hasil kerja untuk para kader, seperti seragam, piagam atau
hal-hal lain, dan bahkan imbalan.
Berdasarkan pernyataan kader lain menjadi seorang kader merupakan
pekerjaan yang monoton dan kurang menyenangkan. Selain itu, hubungan antar
kader dengan bidan desa kurang akrab sehingga menimbulkan beberapa
kesalahpahaman ketika bekerja. Hal-hal tersebut yang mempengaruhi kader
menjadi kurang bersemangat atau tidak aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
Posyandu. Berdasarkan fakta yang dilihat dilapangan masih banyak kader yang
jarang mengikuti kegiatan Posyandu (satu bulan datang dan dua/tiga bulan
berikutnya tidak datang). Jumlah kader Posyandu aktif di Desa Helvetia
Kecamatan Sunggal rata-rata 3-4 kader setiap Posyandu.
Berdasarkan wawancara dengan kader Posyandu kurangnya motivasi atau
pembinaan dari bidan desa terhadap kader menyebabkan kader kurang aktif untuk
menjalankan tugasnya sehingga sosialisasi kepada masyarakat menjadi tidak
maksimal, ibu-ibu yang memiliki bayi/balita tidak tahu adanya Posyandu
dikarenakan tidak adanya informasi dari kader Posyandu. Hal tersebut
menyebabkan para ibu tidak memberikan imunisasi untuk bayi/balitanya.
Dilihat dari fakta lapangan pengetahuan para kader tergolong rendah
karena minimnya pelatihan terhadap mereka. Padahal dengan adanya pelatihan
Universitas Sumatera Utara
6
secara berkala membuat mereka termotivasi untuk aktif dalam melaksanakan
kegiatan dan program-program pengembangan Posyandu.
Pengetahuan hadir saat manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar
terhadap sesuatu dan melakukan penginderaan terhadapnya. Pengetahuan manusia
diperoleh paling banyak melalui penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan
merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan dan perilaku
seseorang. Menurut Notoatmodjo (2010), tanpa pengetahuan yang mencukupi,
akan muncul kemungkinan untuk bertindakan dengan benar tidak mungkin akan
tercapai.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Djuhaeni, dkk (2010) Terkait
motivasi keaktivan kader berpengaruh pada keberhasilan kegiatan Posyandu.
Dorongan terbesar pada motivasi faktor penyebab ketidakpuasan yaitu hubungan
sosial (interpersonal), sedangkan dorongan terbesar pada motivasi internal yaitu
tanggung jawab. Studi serupa motivasi berkolerasi positif terhadap keaktivan
kader.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi dan
pengetahuan terhadap kinjerja kader di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun
2019.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, dapat diambil rumusan
masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh motivasi dan pengetahuan
terhadap keaktivan kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun
2019.
Universitas Sumatera Utara
7
Tujuan Penelitian
Tujuan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
motivasi dan pengetahuan terhadap keaktivan kader Posyandu di Desa Helvetia
Kecamatan Sunggal Tahun 2019.
Tujuan khusus. Ada pun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penghargaan terhadap keaktivan
kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tanggung jawab terhadap keaktivan
kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pekerjaan itu sendiri terhadap
keaktivan kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh hubungan interpersonal terhadap
keaktivan kader posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.
5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan terhadap keaktivan kader
posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.
6. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh imbalan terhadap keaktivan kader
posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian ini secara umum,
yaitu:
1. Memberikan masukan bagi Pimpinan Puskesmas Mulyorejo untuk
meningkatkan keaktivan kader Posyandu.
2. Memberikan masukan bagi Pimpinan Puskesmas Mulyorejo untuk aktif
memberikan pelatihan kader Posyandu.
Universitas Sumatera Utara
8
3. Sebagai bahan informasi dan pengembangan bagi penelitian sejenis dan
berkelanjutan yang dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan keaktivan
kader Posyandu.
Universitas Sumatera Utara
9
Tinjauan Pustaka
Konsep Dasar Posyandu
Definisi posyandu. Posyandu merupakan Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang berguna untuk memberdayakan warga
sekitar dan memberikan keringanan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar (Kemenkes, 2011). Posyandu adalah pusat kegiatan
masyarakat disana masyarakat akan mendapatkan pelayanan program Keluarga
Berencana (KB) dan kesehatan antara lain: Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi,
imunisasi, dan penanggulangan diare.
Menurut Kemenkes (2011), “UKBM adalah pemberdayaan masyarakat,
yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas puskesmas, serta lintas
sektor dan lembaga terkait lainnya”.
Tujuan posyandu. Kemenkes RI (2011) menetapkan tujuan dari
penyelenggaraan Posyandu antara lain:
Tujuan umum. Menunjang penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Anak Balita (AKABA), dan membudayakan Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS) di Indonesia dengan mengikutsertakan masyarakat,
seperti:
a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Ibu (ibu
hamil,melahirkan, dan nifas). Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
kematian Bayi (AKB) masih sangat tinggi meskipun setiap tahun sudah
mengalami penurun kasus kematian bayi dan ibu (ibu hamil, melahirkan, dan
nifas).
Universitas Sumatera Utara
10
b. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).
c. Meningkatkan kemampuan dan keikutsertaan masyarakat dalam
pengembangan program kesehatan dan Keluarga Berancana (KB) serta
kegiatan yang dapat membantu mencapai masyarakat sehat dan sejahtera.
d. Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan dan secara aktif
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi, balita, dan keluarga
serta menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan balita dengan cepat.
Tujuan khusus. Adapun tujuan khusus dari penyelenggaraan Posyandu,
yaitu:
a. Meningkatkan peran masyarakat dalam melaksanakan program kesehatan
dasar, terutama pada kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan AKI, AKB
dan AKABA.
b. Meningkatkan semua perangkat desa dalam kegiatan Posyandu, terutama
yang berhubungan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.
c. Memperluas area pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berhubungan
dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.
Sasaran posyandu. Menurut Kemenkes ( 2011) sasaran Posyandu adalah
seluruh masyarakat, terutama:
1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas
4. Pasangan Usia Subur (PUS)
Fungsi posyandu. Selain itu Kemenkes RI (2011) menetapkan fungsi
dari Posyandu, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
11
a. Sebagai tempat pemanfaat SDM terutama masyarakat dalam penyebaran
informasi dan melakukan sebuah keterampilan yang sudah dibekali petugas
kesehatan kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka
menurunkan AKI, AKB, dan AKABA.
b. Sebagai tempat terdekat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.
Manfaat posyandu. Selain itu Kemenkes RI (2011) menetapkan manfaat
dari Posyandu, antara lain:
1. Bagi masyarakat
a. Memudahkan masyarakat untuk mememperoleh informasi dan layanan
kesehatan dasar, terutama yang berhubungan dengan penurunan AKI,
AKB dan AKABA.
b. Memperoleh layanan profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak.
c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu
dan pelayanan sosial dasar.
2. Bagi Kader, Pengurus Posyandu, dan Tokoh Masyarakat
a. Mendapatkan informasi lebih dahulu tentang usaha kesehatan yang
berhubungan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA
b. Dapat menempatkan dirinya dan kemampuannya dalam meberikan
bantuan kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan
terutama yang berhubungan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA
3. Bagi Puskesmas
Universitas Sumatera Utara
12
a. Mengoptimalkan fungsi Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat,
pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, pusat pemberdayaan
masyarakat, dan pusat layanan kesehatan masyarakat primer.
b. Secara spesifik membantu masyarakat untuk menyelesaikan
permasalahan kesehatan sesuai dengan kondisi sekitar.
c. Mempermudah akses pelayanan kesehatan dasar untuk masyarakat.
4. Bagi sektor lain
a. Secara spesifik membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang berhubungan dengan
upaya penurunan AKI, AKB dan AKABA sesuai kondisi lingkungan
sekitar.
b. Meningkatkan efisiensi pemberian layanan kesehatan secara terpadu
sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) sektor masing-masing.
Kegiatan posyandu. Posyandu memiliki dua kegiatan, yaitu kegiatan
utama dan kegiatan pengembangan/tambahan yang masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Kegiatan utama. Penyelenggara kegiatan utama Posyandu terdiri dari lima
kegiatan, yaitu:
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1) Ibu Hamil
Penyelenggaraan layanan untuk ibu hamil mencakup:
a. Penimbangan dan pengukuran badan, pengukuran tensi darah, pemantauan
nilai gizi anak, pemberian tablet zat besi, pemberian imunisasi Tetanus
Toksoid, bimbingan Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
Universitas Sumatera Utara
13
(P4K) serta KB pasca persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
dibantu kader Posyandu. Jika ditemukan kelainan, akan dilakukan perujukan
ke Puskesmas.
b. Meningkatkan kualitas kesehatan para ibu hamil, dapat diselenggarakan Kelas
Ibu Hamil pada hari buka Posyandu atau dihari lain yang sudah melalui
kesepakatan bersama. Kemenkes RI (2011) menyebutkan bahwa kegiatan
Kelas Ibu Hamil antara lain:
a) Penyuluhan: untuk menumukan secara dini tanda bahaya pada ibu
hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB, dan gizi ibu dan
bayi.
b) Perawatan payudara untuk ibu dan pemberian ASI pada bayi
c) Peragaan pola makan ibu hamil
d) Peragaan perawatan bayi yang baru lahir
e) Senam ibu hamil.
2) Ibu Nifas dan Menyusui
Pelayanan yang dapat dilakukan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:
a. Konseling kesehatan, KB pasca melahirkan, Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dan ASI eksklusif, dan gizi.
b. Pemberian 2 kapsul vitamin A warna merah 200.000 SI (1 kapsul segera
setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul
pertama).
c. Perawatan payudara
d. Pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaaan payudara, pemeriksaan
tinggi fundus uteri (rahim) dan pemeriksaan lochia oleh petugas
Universitas Sumatera Utara
14
kesehatan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas
(Kemenkes RI,2011).
3) Bayi dan Anak Balita
Pelayanan Posyandu untuk bayi/balita harus dilakukan secara
menyenangkan agar memicu keaktivan tumbuh kembang bayi/balita. Jika terdapat
ruang pelayanan yang memadai, pada saat menunggu giliran, anak balita
sebaiknya dilepas bermain bersama balita lain dengan pengawasan orang tua
dibawah bimbingan para kader Posyandu. Untuk itu perlu disediakan sarana
permainan yang sesuai untuk umur balita. Kemenkes RI (2011) menyampaikan
bahwa jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup:
a. Penimbangan berat badan
b. Penentuan status pertumbuhan
c. Penyuluhan dan Konseling
d. Jika ada tenaga kesehtan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,
imunisasi dan diteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan,
segera dirujuk ke Puskesmas
2. Keluarga Berencana (KB)
Menurut Kemenkes RI (2011) Posyandu dapat memberikan pelayanan KB
seperti pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan
ahli dapat dilakukan pelayanan suntik KB dan konseling KB. Apabila tersedia
ruangan dan peralatan yang memadai serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan
pemasangan IUD dan implan.
3. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas
Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program terhadap
Universitas Sumatera Utara
15
bayi dan ibu hamil (Kemenkes RI, 2011). Imunisasi tidak dapat dilaksanakan oleh
kader atau tenaga kesehatan yang belum ahli.
4. Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Jenis pelayanan yang
diberikan mencakup penimbangan berat badan, pendeteksian gangguan
pertumbuhan secara dini, penyuluhan atau konseling nilai gizi, pemberian
makanan tambahan (PMT) lokal, pemberian suplemen vitamin A dan tablet zat
besi. Menurut Kemenkes RI (2011), “apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi
Kronis (KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berlarut-larut atau
berada di bawah garis merah (BGM), kader wajib segera melakukan rujukan ke
Puskesmas atau Poskesdes”.
5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan
dengan pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut akan
diberikan obat Zinc oleh petugas kesehatan (Kemenkes RI, 2011).
Kegiatan pengembangan/tambahan. Pada situasi tertentu masyarakat
dapat melaksanakan kegiatan tambahan di Posyandu, selain 5 kegiatan utama
yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Kegiatan tambahan tersebut
dapat seperti, perbaikan kesehatan di lingkungan sekitar, pengendalian penyakit
menular, dan berbagai program pembangunan kesehatan masyarakat desa.
Penambahan program baru sebaiknya dilaksankan jika lima kegiatan
utama sudah berjalan dengan baik dan maksimal dengan rentang pelaksanaan di
atas 50%, serta tercukupinya sumber daya yang dapat mendukung pelaksanaan
kegiatan tambahan tersebut. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan
Universitas Sumatera Utara
16
dari seluruh masyarakat yang dilihat dari hasil Survey Mawas Diri (SDM) dan
disepakati bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Kemenkes RI (2011) menyebutkan bahwa saat ini sudah ada beberapa kegiatan
tambahan Posyandu yang sudah dilakukan oleh beberapa Posyandu antara lain:
1. Bina Keluarga Balita (BKB).
2. Kelas bimbingan untuk Ibu Hamil dan Balita.
3. Pengamatan untuk menemukan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB) secara dini, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Demam
Widagdo, L., (2006). Kepala Desa dan kepemimpinan perdesaan; Persepsi kader
posyandu di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah Tahun
2000. Makara Kesehatan, 10(2),54-55. Diakses dari http://journal.ui.ac.id
/index.php/health/article/download/173/169.
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Motivasi dan PengetahuanTerhadap Keaktifan Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019
No Responden : I. Identitas Responden
II. Posyandu 1. Nama Posyandu :
2. Tingkatan Posyandu : a. Pratama c. Madya
b. Purnama d. Mandiri
Petunjuk Pengisian 1. Bacalah dengan sebaik-baiknya setiap pertanyaan dan setiap jawaban yang
diberikan 2. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner ini secara lengkap dan
dengan sejujurnya. 3. Pilih jawaban yang paling sesuai menurut anda dan berikan tanda silang
(x) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar 4. Untuk menjaga keaslian jawaban,tidak diperkenankan untuk bertanya
kepada orang lain. 5. Penilain jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0 6. Atas kerja sama yang diberikan, saya ucapkan terimakasih.
III. Pengetahuan Kader Posyandu
1. Sebutkan urutan tahap – tahap pelaksanaan kegiatan di posyandu? a. Pendaftaran – Pencatatan – Penyuluhan – Penimbangan – Pelayanan
Kesehatan dan KB b. Pendaftaran – Pencatatan – Penimbangan – Penyuluhan – Pelayanan
Kesehatan dan KB
c. Pendaftaran – Penimbangan – Penyuluhan – Pencatatan – Pelayanan
Kesehatan dan KB
1. Nama Responden :
2. Umur Responden : Tahun
3. Pendidikan Terakhir : a. SD b. SLTP/SMP
c. SLTA/SMA d. Akademi/Perguruan Tinggi
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Status Perkawinan :
Universitas Sumatera Utara
69
d. Pendaftaran – Penimbangan – Pencatatan – Penyuluhan – Pelayanan
Kesehatan dan KB
2. Siapakah sasaran di dalam kegiatan posyandu?
a. Balita b. Orang tua c. Lansia d. Balita, ibu hamil dan PUS/ WUS.
3. Kegiatan apakah yang dilakukan pada meja no. 3 dalam kegiatan posyandu? a. Pencatatan b. Pendaftaran c. Penimbangan d. Penyuluhan
4. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada meja nomor berapa? a. Meja 5. b. Meja 4. c. Meja 3. d. Meja 2.
5. Mempersiapkan dacin, penimbangan bayi, dan pengukuran LILA
dilakukan pada meja nomor? a. Meja 5. b. Meja 4. c. Meja 3. d. Meja 2.
6. Dalam 1 tahun, minimal berapa kali dilakukan kegiatan diposyandu? a. 9 kali. b. 8 kali. c. 7 kali. d. 6 kali.
7. Apa saja peran kader “sebelum” hari buka posyandu? a. Melaksanakan pendaftaran penunjang posyandu b. Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu c. Mengukur LILA ibu hamil dan WUS. d. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat
8. Apa saja peran kader “setelah” hari buka posyandu? a. Melakukan pembagian tugas antar kader b. Melaksanakan pendaftaran penunjang posyandu c. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat d. Melaksanakan penimbangan bayi/balita, ibu hamil yang berkujung
9. Posyandu memiliki 2 kegiatan yaitu kegiatan utama dan kegiatan tambahan.
Yang termasuk kegiatan utama adalah? a. Bina Keluarga Balita (BKB)
Universitas Sumatera Utara
70
b. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) c. KIA, KB, Imunisasi dan Gizi d. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)
10. Yang termasuk kegiatan tambahan posyandu adalah? a. Program pencegahan dan penanggulangan diare b. Bina Keluarga Balita (BKB) dan Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) c. KIA dan KB d. Imunisasi, Gizi dan Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)
11. Apakah yang dimaksud dengan Posyandu Pratama? a. Posyandu dengan jumlah kader kurang dari 5 orang. b. Posyandu dengan jumlah kader sudah 5 orang atau lebih tapi Cakupan
kegiatan program kurang dari 50 %. c. Posyandu dengan jumlah peserta kurang dari 50 % di wilayah posyandu. d. Posyandu yang mampu menyelenggarakan program tambahan.
12. Apakah yang dimaksud dengan Posyandu Mandiri? a. Posyandu dengan jumlah kader kurang dari 5 orang. b. Posyandu dengan jumlah kader sudah 5 orang atau lebih tapi Cakupan
kegiatan program kurang dari 50 %. c. Posyandu dengan jumlah peserta kurang dari 50 % di wilayah posyandu. d. Posyandu dengan jumlah peserta lebih dari 50 % di wilayah posyandu.
13. Umur berapa Pemberian Vitamin A kapsul merah pada bayi? 14. a. 1-4 bulan b. 6-11 bulan c. 12-59 bulan d. 3 bulan
15. Umur berapa Pemberian Vitamin A kapsul biru pada bayi? 16. tt a. 1-4 bulan b. 6-11 bulan c. 12-59 bulan d. 3 bulan
17. Salah satu kegiatan program gizi adalah Vitamin A. Pada bulan apa diberikan
Vitamin kepada Balita ? a. Februari dan Agustus b. Maret dan September c. April dan Oktober d. Mei dan November
Petunjuk 1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara 2. Berikan tanda contreng ( ) pada jawaban yang anda pilih 3. Keterangan jawaban: a. Ya dengan nilai 2
b. Kadang-kadang dengan nilai 1 c. Tidak dengan nilai 0
Universitas Sumatera Utara
71
IV. Motivasi Kader No Pertanyaan Jawaban
A. Faktor penyebab kepuasan
(motivasional)
Ya Tidak
I.Penghargaan
1 Saya pernah menerima penghargaan berupa
piagam atau penghargaan lainnya dari
pemerintah desa ataupun puskesmas
2 Saya mendapat pakaian seragam untuk
melakukan kegiatan posyandu
3 Saya selalu menerima penghargaan jika aktif
dalam kegiatan posyandu
4 Dapat diketahui sebagai masyarakat yang
layak dihormati dan dihargai
5 Saya mendapat jaminan kesehatan seperti
BPJS/KIS
II. Tanggung Jawab 6 Saya berupaya memberika pelayanan secara
maksimal dan penuh tanggung jawab
7 Bagi saya leberhasilan kegiatan posyandu
adalah hal yang utama.
8 Saya melaksanakan tugas sebelum hari “H”
poyandu, hari “H” posyandu, maupun
setelah hari “H” posyandu
9 Saya berusaha menerapkan ilmu yang saya
peroleh dari pelatihan untuk menunjung
keberhasilan sebagai kader
10 Menjadi kader merupakan tanggung jawab
yang berat
III.Pekerjaan itu sendiri 11 Saya menjadi kader posyandu karena
keinginan sendiri
12 Saya senang melaksanakan tugas saya
sebagai kader posyandu
13 Saya menjadi kader hanya untuk mengisi
waktu luang
14 Bagi saya menjadi kader merupakan
salah satu wadah untuk bersosialisasi
B. Faktor penyebab ketidakpuasan
(hygiene)
I. Hubungan Interpersonal
1 Hubungan komunikasi saya dengan
sesama rekan kader selama ini berjalan
dengan baik dan harmonis sehingga
membuat saya betah dan semangat
Universitas Sumatera Utara
72
dalam melaksanakan kegiatan posyandu 2 Saya senang bila bertemu dengan kader-
kader posyandu lainnya
3 Saya senang bisa bersosialisasi dengan
orang banyak seperti ibu-ibu, bayi balita
dan lainnya
4 Saya pernah mengalami
misscomunication (salah persepsi)
dengan kader-kader posyandu lainnya
II. Lingkungan
5 Lingkungan sekitar tempat posyandu
dilaksanakan bersih,nyaman dan tenang
6 Fasilitas yang ada di posyandu lengkap
7 Saya senang berlama-lama di posyandu III. Imbalan
5 Imbalan yang diterima sesuai dengan
pekerjaan
6 Imbalan yang diterima akan meningkatkan
semangat kerja
7 Imbalan rutin diberikan 8 Saya menginginkan imbalan berupa
uang transport dan seragam kader dalam
melaksanakan tugas
V. Keaktifan Kader 1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan yang anda lakukan.
2. Berikan tanda contreng ( ) pada jawaban yang anda pilih. 3. Keterangan jawaban: a. Ya dengan nilai 2
b. Kadang-kadang dengan nilai 1 c. Tidak dengan nilai 0
No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak
1 Apakah dilaksanakan posyandu setiap
bulannya dalam satu tahun terakhir?
2 Apakah ibu mengikuti kegiatan
posyandu pada setiap bulan dalam satu
tahun terakhir?
Sebelum hari ”H” Posyandu
3 Apakah Ibu menyiapkan tempat
pelaksanaan, peralatan, sarana dan
prasarana, PMT sebelum posyandu
dimulai
4 Apakah Ibu memberitahukan warga
adanya kegiatan di posyandu?
Universitas Sumatera Utara
73
5 Apakah Ibu mendata jumlah sasaran Ibu
hamil, WUS, PUS, Ibu menyusui, Ibu
dan balita, yang ada diwilayah
posyandu
binaan Ibu?
Hari ”H”Posyandu
6 Apakah ibu melaksanakan pendaftaran
pengunjung Posyandu balita dan ibu
hamil?
7 Apakah ibu melakukan penimbangan
balita dan Ibu hamil yang berkunjung ke
posyandu?
8 Apakah ibu melakukan pencatatan balita
dan ibu hamil yang berkunjung ke
Posyandu?
9 Apakah ibu melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan dan gizi serta
pemberian PMT bila menemukan balita
BB-nya Bawah Garis Merah (BGM)?
10 Apakah ibu Membantu memberikan
pelayanan kesehatan : KB, imunisasi,
Fe, Oralit dan obat-obatan lainnya
bersama petugas kesehatan di Posyandu
kepada pengunjung Posyandu
11 Apakah ibu mencatat di secarik kertas
yang diselipkan kedalam KMS/ buku
KIA setelah menimbang balita dan Ibu
hamil kemudian baru mencatat hasilnya
di KMS/buku KIA dan mengisi buku
register ?
12 Apakah ibu memberikan PMT dan
penyuluhan kesehatan bila menemukan
balita Kurang Energi Protein (KEP)?
13
Apakah ibu melakukan konsultasi
kepada petugas kesehatan bila
menemukan balita sudah 3 (tiga) kali
berturut-turut BBnya tidak naik ?
Setelah hari ”H”Posyandu
14 Apakah ibu melakukan tatap muka ke
tokoh masyarakat setempat dan
menghadiri pertemuan rutin organisasi
keagamaan dalam masyarakat seperti
pengajian, wirit, arisan dan lain-lain.
15 Apakah ibu merapikan tempat
posyandu, melengkapi pencatatan dan
evaluasi kegiatan
Universitas Sumatera Utara
74
16 Apakah ibu membuat grafik SKDN
jumlah semua balita yang ada di
wilayah binaan posyandu.
17 Apakah ibu Melakukan tindak lanjut dan
kunjungan rumah kepada sasaran yang
tidak datang ke Posyandu?
18 Apakah ibu melakukan pencatatan dan
pelaporan?
Universitas Sumatera Utara
72
Lampiran 2. Master Data
Tabel
Analisis Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kinerja Kader Posyandu di Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Tahun 2019